• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Kerja Sub Komite Kredensial

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Program Kerja Sub Komite Kredensial"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

RUMAH SAKIT BINA KASIH

JL. Samanhudi No. 3-5

Telp : (0761)21718, 32195 Fax : (0761) 28803 PEKANBARU

PROGRAM KERJA SUB KOMITE KREDENSIAL RUMAH SAKIT BINA KASIH PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dengan adanya permenkes No 49 tahun 2013 semua rumah sakit diharuskan

untuk membentuk komite keperawatan, salah satu tugas komite keperawatan adalah

menyusun program kredensial bagi seluruh perawat dirumah sakit. Kredensial

adalah proses evaluasi terhadap tenaga keperawatan untuk menentukan kelayakan

pemberian kewenangan klinis.

Dengan begitu kredensial berbicara tentang kewenangan/kompetensi yang

dimiliki oleh seorang perawat. Hasil akhir dari proses kredensial adalah seorang

perawat kompeten atau tidak kompeten terhadap kewenangan klinis sesuai dengan

jenjangnya. Kredensialing adalah proses verifikasi kompetensi seorang perawat yang

selanjutnya ditetapkan kewenangan klinis untuk melakukan tindakan keperawatan

sesuai dengan lingkup praktiknya, rumah sakit wajib menetapkan kewenangan klinis

tenaga kesehatan yang memperoleh izin praktik dalam rangka melaksanakan tata

kelola klinis yang baik.

Kredensialing merupakan serangkaian kegiatan untuk memastikan seseorang

memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk bekerja dan pantas untuk diberikan

kewenangan menjalankan tugas atau pekerjaan tertentu wajib dilakukan oleh

seorang profesi sebagai akuntabilitas dan bukti kesiapannya melaksanakan tugas

pekerjaan secara bertanggung jawab dan mandiri.

(2)

RUMAH SAKIT BINA KASIH

JL. Samanhudi No. 3-5

Telp : (0761)21718, 32195 Fax : (0761) 28803 PEKANBARU

TUGAS SUB KOMITE KREDENSIAL 2.1 Pengertian Subkomite Kredensial

Subkomite kredensialing merupakan organ yang melaksanakan kredensial

untuk menjamin agar tenaga keperawatan kompeten dalam memberikan pelayanan

keperawatan kepada pasien sesuai dengan standar profesi. Tahapan kredensial

meliputi kegiatan review dokumen kelengkapan ,melaksanakan verifikasi dan

evaluasi dokumen.

2.2 Tugas Subkomite Kredensial

1. Menyusun daftar rincian kewenangan klinis dan white paper keperawatan

2. Menyusun buku putih/white paper yang merupakan dokumen persyaratan

terkait kompetensi yang dibutuhkan dalam melakukan setiap jenis pelayanan

keperawatan dan kebidanan sesuai dengan standar kompetensinya 3. Menerima hasil verifikasi persyaratan kredensial dari bagian SDM 4. Merekomendasikan tahapan proses kredensial

5. Membuat laporan seluruh proses kredensial kepada ketua komite keperawatan

untuk diteruskan ke kepala atau direktur rumah sakit.

6. Merekomendasikan pemulihan kewenangan klinis bagi setiap tenaga

keperawatan.

7. Melakukan kredensial ulang secara berkala.

2.3 Tujuan Kredensial a) Tujuan Umum

(3)

RUMAH SAKIT BINA KASIH

JL. Samanhudi No. 3-5

Telp : (0761)21718, 32195 Fax : (0761) 28803 PEKANBARU

Tujuan dari proses kredensial di rumah sakit bina kasih adalah untuk

mendapatkan perawat yang kompeten dan dapat menjalankan kewenangan klinis

yang diberikan.

b) Tujuan Khusus

1) Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan asuhan

keperawatan

2) Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien,masyarakat,dan

lingkungan rumah sakit

3) Memberikan perlindungan kepada SDM keperawatan 4) Meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga pasien .

BAB III

PROSES KREDENSIAL

(4)

RUMAH SAKIT BINA KASIH

JL. Samanhudi No. 3-5

Telp : (0761)21718, 32195 Fax : (0761) 28803 PEKANBARU

Salah satu tugas komite keperawatan melalui sub komite kredensial adalah

melakukan kredensial terhadap seluruh tenaga keperawatan di Rumah Sakit. Ada

beberapa hal yang harus ada sebelum melakukan kredensial:

1) Ada tim yang selanjutnya disebut sebagai panitia adhoc yang dibentuk oleh

komite keperawatan untuk melakukan kredensial, panitia adhoc ini terdiri dari

tenaga perawat rumah sakit dan mitra bestari. Mitra Bestari bisa berasal dari

institusi pendidikan jejaring rumah sakit, organisasi profesi, kolegium atau

perawat dirumah sakit lain.

2) Ada buku putih/white book yang dijadikan dasar panduan dalam malakukan

kredensial dan re-kredensial. Buku putih ini berisi tentang syarat – syarat yang

harus di penuhi oleh tenaga keperawatan yang digunakan untuk menentukan

kewenangan klinis (Permenkes RI No .49 tahun 2013 tentang komite

keperawatan). Buku putih ini disusun oleh komite keperawatan dengan

melibatkan mitra bestari dan dapat memperoleh masukan dari berbagai unsur

organisasi profesi keperawatan, kolegium keperawatan, dan unsur pendidikan

tinggi keperawatan. Buku putih ini disusun berdasarkan level atau jenjang

perawat dan berisi tentang kompetensi utama dan kompetensi khusus yang harus

di penuhi oleh seorang perawat di level atau jenjangnya.

3) Ada daftar kewenangan klinis yang telah disusun oleh panitia adhoc dan

disahkan oleh direktur rumah sakit.

BAB IV

PELAKSANAAN KREDENSIAL

4.1 Tahapan Pelaksanaan Kredensial

Tahapan pelaksanan kredensialing pada perawat adalah:

(5)

RUMAH SAKIT BINA KASIH

JL. Samanhudi No. 3-5

Telp : (0761)21718, 32195 Fax : (0761) 28803 PEKANBARU

Pada tahap ini dimulai dengan pengajuan permohonan perawat kepada kepala

bidang keperawatan yang diketahui oleh kepala ruangan, perawat yang

mengajukan telah mengisi beberapa formulir yang disediakan rumah sakit yaitu

rincian kewenangan klinis yang diajukan dengan mencontreng kemampuan yang

telah dicapai, mengisi portofolio, self assessment, loog book dan melengkapi

dokumen bukti.

Dokumen kelengkapan tersebut diserahkan kepela bidang keperawatn untuk

ditindak lanjuti dan diserah kan kepada ketua komite keperawatan. 2) Tahapan kajian mitra bestari

Setelah dilakukan verifikasi terhadap kelengkapan dokumen ,komite

keperawatan menugasankan sub komite kredensial untuk memperoleh

permohonan tersebut, sub komite kredensial menyiapkan mitra bestari yang

sejumlah sekitar 4 hingga 6 orang. Mitra bestari adalah orang yang kompeten

dalam area keperawatan, mempunyai kemampuan dibidang pengetahuan,

keterampilan, sikap, dan prilaku. Mitra bestari dapat diambil dari mitra

universitas ataupun dari rumah sakit lain dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Pengambilan mitra dari lain institusi dimungkinkan agar menjaga objektifan

pelaksanaan asesmen. Mitra bestari juga dapat dilaksanakan oleh mitra dari

ruangan lain di dalam rumah sakit dengan ketentuan yang sama.

Mitra bestari dibekali dengan kemampuan melaksanankan assesmen. Tugas

mitra bestari adalah mengkaji setiap asuhan atau tindakan keperawatan yang

diajukan oleh pemohon, mengacu kepada buku putih yang memuat syarat – syarat

kapan seorang perawat dianggap kompeten misalnya pendidikan dan pelatihan,

dan kemampuan menangani sejumlah kasus dalam periode tertentu. Berdasarkan

(6)

RUMAH SAKIT BINA KASIH

JL. Samanhudi No. 3-5

Telp : (0761)21718, 32195 Fax : (0761) 28803 PEKANBARU

menolak permohonan kewenangan klinis asuhan dan tindakan keperawatan yang

diajukan.

Mitra bestari juga menilai kesehatan fisik dan mental dan jika perlu akan

dikonsulkan ke dokter untuk rekomendasi. Jika memerlukan validasi lanjut terkait

kewenangan klinis, dapat dilaksanakan asesmen yang berupa ujian praktik,

wawancara dan uji tertulis. Pada akhir proses kredensial, mitra bestari

merekomendasikan sekelompok asuhan dan tindakan keperawatan tertentu yang

boleh dilakukan oleh pemohon (Clinical Privillage). Selanjutnya komite

keperawatan mengkaji kembali rekomendasi tersebut dan mengadakan beberapa

modifikasi bila diperlukan.

3. Penerbitan surat penugasan klinis

Direktur utama menerbitkan surat penugasan kepada tenaga keperawatan dan

kebidanan pemohon berdasarkan rekomendasi ketua komite keperawatan dan

surat penugasan tersebut memuat daftar sejumlah kewenangan klinis untuk

melakukan asuhan dan tindakan keperawatan.

Ketentuan penugasan klinik adalah sebagai berikut:

a) Surat penugasan klinik berlaku sampai 4 tahun

b) Pada akhir masa berlakunya surat penugasan tersebut rumah sakit harus

melakukan kredensial. Rekredensial adalah proses re-evaluasi terhadap tenaga

keperawatan yang telah memiliki kewenangan klinis untuk menentukan

kelayakan pemberian kewenangan klinis tersebut

(7)

RUMAH SAKIT BINA KASIH

JL. Samanhudi No. 3-5

Telp : (0761)21718, 32195 Fax : (0761) 28803 PEKANBARU

d) Kewenangan klinis untuk melakukan tindakan tertentu dapat dicabut

berdasarkan pertimbangan Komite Keperawatan berdasarkan kinerja profesi di

lapangan

e) Kewenangan klinis yang dicabut tersebut dapat diberikan kembali bila

dianggap telah pulih kompetensinya setelah dilakukan pembinaan oleh

Subkomite Pengembangan Mutu Profesi/Sub Komite Etik f) Dokumen-dokumen dalam kredensial meliputi:

 Daftar kewenangan klinis  White paper

 Lembar aplikasi pengajuan kredensialing  Logbook kompetensi

Self assessment

 Rekomendasi Mitra Bestari  Rekomendasi Kewenangan Klinis

Clinicical Appointment/Surat Penugasan Kerja Klinik

4.2 Daftar Kewenangan Klinis

Daftar kewenangan klinis adalah list/daftar dari kewenagan/uraian tugas yang

harus dikuasai oleh perawat berdasarkan level/jenjang kompetensi yang dicapainya.

Daftar Kewenangan Klinis ini dibakukan oleh rumah sakit dan mempunyai beberapa

unsur, yaitu kemampuan terkait asuhan keperawatan yang di dalamnya termasuk

keterampilan klinik, kemampuan dalam manajemen,kemampuan mengedukasi, dan

kemampuan melaksanakan riset terkait. Daftar kewenangan klinik sangat dikaitkan

dengan jenjang/level perawat dimana setiap level akan berbeda kewenangan

klinisnya. Untuk rumah sakit khusus di mana perawatnya harus mempunyai

spesifikasi sesuai kekhususannya maka daftar kewenangan klinik yang disusun juga

harus mengarah pada kekhususan tersebut. Daftar kewenangan klinis ini dapat

(8)

RUMAH SAKIT BINA KASIH

JL. Samanhudi No. 3-5

Telp : (0761)21718, 32195 Fax : (0761) 28803 PEKANBARU

Daftar kewenangan klinik harus disosialisasikan dan dimiliki oleh perawat sebagai

pedoman pencapaian kewenangan klinik.

4.3 White Paper

Buku putih/White Paper adalah dokumen yang berisi syarat-syarat yang harus

dipenuhi oleh tenaga keperawatan yang digunakan untuk menentukan Kewenangan

Klinis (Permenkes RI No. 49/2013 tentang Komite Keperawatan). Buku putih

disusun oleh Komite Keperawatan dengan melibatkan mitra bestari (Peer Group)

dan dapat memperoleh masukan pada berbagai unsur organisasi profesi

keperawatan, kolegium keperawatan, dan unsur pendidikan tinggi keperawatan. Buku Putih ini disusun berdasarkan level/jenjang perawat dan berisi tentang

kompetensi utama dan kompetensi khusus yang harus dipenuhi oleh seorang perawat

di level/jenjangnya.

4.4. Lembar Aplikasi Kredensial

Merupakan dokumen kelengkapan yang harus diajukan ketika mengajukan

kredensial. Dokumen ini dikembangkan oleh Komite Keperawatan dan diisi oleh

perawat yang akan mengajukan kredensialing. Dokumen umumnya berisi tentang

identifikasi kredensialing individu misalnya terkait apakah perawat yang

mengajukan pernah kredensialing sebelumnya, apakah pengajuan kredensialing baru

ataukah rekredensialing. Selain itu aplikasi juga memuat pendidikan berkelanjutan

yang pernah diikuti oleh perawat selama kurun waktu 3 tahun yang mendukung

pengajuan kredensialing. Sehingga bentuk pendidikan berkelanjutan yang

dilaksanakan adalah harus sesuai dengan kompetensi dan arah karir perawat.

4.5 Logbook Perawat

Adalah buku catatan kegiatan/aktivitas sehari-hari yang dilaksanakan oleh

perawat yang mendukung pengajuan kredensial perawat. Buku ini diisi sehari-hari

dan merupakan proses pencapaian aktivitas yang dilaksanakan oleh individu perawat

(9)

RUMAH SAKIT BINA KASIH

JL. Samanhudi No. 3-5

Telp : (0761)21718, 32195 Fax : (0761) 28803 PEKANBARU

efek dari kompetensi yang terdiri dari penegetahuan, keterampialn, sikap, dan

perilaku tenaga kesehatan/perawat.

Bukti aktivitas dari logbook secara proses dilegalisasi oleh individu berapa

kali dalam melaksanakan kegiatan, selain itu logbook juga dilegalisasi oleh teman

sejawat dan preceptornya di ruangan. Pencapaian kelulusan aktivitas dalam logbook

ini hendaknya ditetapkan oleh komite keperawatan dan evaluasi dari aktivitas

menggunakan SPO yang telah ditetapkan. Preceptor/Penanggung jawab akan

memberikan catatan dari aktivitas yang dilaksanakan oleh perawat sebagai acuan

dalam pemberian kewenangan klinis.

4.6 Self Assessment

Self assessment atau evaluasi diri merupakan daftar deklarasi diri tentang

kemampuan diri terkait daftar kompetensi yang akan diajukan kewenangan

kliniknya. Daftar deklarasi meliputi deklarasi terkait kemampuan dalam segi

pengetahuan, sikap, dan keterampilan dari setiap list dasar kompetensi utama dan

kompetensi khusus. Khusus untuk kemampuan yang berkaiatan dengan keterampilan

umumnya juga dilengkapi dengan pencatatan logbook yang terdiri dari beberapa kali

perawat melaksanakan tindakan dan evaluasi dirinya dicatat. Evaluasi diri ini

menjadi masukan untuk assessor dan akan divalidasi saat dilaksanakan assessment.

4.7 Rekomendasi Mitra Bestari

Rekomendasi kredensial yang dikeluarkan oleh tim mitra bestari setelah

dilaksanakannya asesmen. Mitra Bestari melakukan kredensial dengan telaah

dokumen bukti untuk setiap kewenagan klinis yang diminta sesuai dengan buku

putih. Bukti logbook pencapaian keterampilan klinis sangat membantu sebagai dasar

pengambilan keputusan dari mitra bestari. Jika dirasa perlu maka staff yang

mengajukan kredensial akan dilakukan wawancara, asesmen tulis, atau praktik

(10)

RUMAH SAKIT BINA KASIH

JL. Samanhudi No. 3-5

Telp : (0761)21718, 32195 Fax : (0761) 28803 PEKANBARU

sikap sedangkan asesmen praktik untuk memvalidasi keterampilan dan juga sikap

dari perawat. Asesmen ini bukan bersifat ujian,tetapi lebih kearah memvalidasi

terhadap dokumen yang diajukan dan juga bersifat untuk pembinaan dan

pengembangan.

Bentuk rekomendasi umunya kesimpulannya terdiri dari tiga komponen yaitu:

kompeten dengan supervise dan tidak kompeten. Jika perawat yang mengajukan

kredensial dan dinilai belum pada kategori kompeten, maka tim kredensial harus

memberikan masukan terhadap kekurangan dan tindak lanjut pembinaan dan

pengembangan agar perawat mendapatkan kewenangan klinik. Bagi staf yang belum

kompeten diberikan waktu untuk kembali memperbaiki keterampilan klinisnya

dengan pembinaan dan dapat mengajukan kredensial kembali apabila kompetensinya

sudah tercapai. Bagi staff yang sudah kompeten maka rekomendasi mitra bestari

ditandatangani oleh semua tim dan hasilnya diserahkan kepada komite keperawatan

untuk ditindaklanjuti dengan memberikan rekomendasi kewenangan klinis kepada

direktur RS.

4.8 Rekomendasi Kewenangan Klinis

Rekomendasi kewenangan klinis merupakan rekomendasi yang dikeluarkan

oleh Komite Keperawatan sebagai hasil kesimpulan dari asesmen mitra bestari.

Rekomendasi kewenanangan klinis ditujukan kepada direktur rumah sakit sebagai

dasar pemberian Surat Penugasan Kerja Klinik/SPKK/Clinical Appointment.

4.9 Clinical Appointment/Surat Pugasan Klinik

Surat Penugasan Klinik adalah penugasan kepala/direktur rumah sakit kepada

tenaga keperawatan untuk melakukan asuhan keperawatan di rumah sakit

tersebutberdasarkan daftar kewenangan klinis (PERMENKES No. 49/2013 tentang

Komite Keperawatan).

(11)

RUMAH SAKIT BINA KASIH

JL. Samanhudi No. 3-5

Telp : (0761)21718, 32195 Fax : (0761) 28803 PEKANBARU

a. Direktur menerbitkan SPKK berdasarkan rekomendasi dari komite keperawatan

(hasil kajian Mitra Bestari dan hasil proses asesment)

b. Setiap staf keperawatan akan mendapat SPKK secara individu

c. Staf keperawatan dapat melakukan tugas apabila sudah dilakukan kredensial dan

telah mendapatkan Surat Penugasan Klinis/Surat Penugasan Kerja Klinis (SPKK)

dari Direktur RS

d. SPKK untuk staf keperawatan dilengkapai dengan uraian kompetensi yang boleh

dilakukan oleh staf keperawatan tersebut. SPKK ini berlaku untuk jangka waktu 3

tahun untuk Staf Keperawatan yang sudah tetap.

Pekanbaru, 01 Februari 2016 Mengetahui,

Ketua Komite Keperawatan

Tri Widyaningsih, AMK

Ketua Komite Kredendial

Devi Masvita, AMK

Menyetujui

Direktur Rumah Sakit Bina Kasih

Referensi

Dokumen terkait

RS Swasta : Ketua komite Medik bertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit dan /atau Pemilik Rumah Sakit sesuai posisi Komite Medik di dalam struktur

Salah satu upaya rumah sakit dalam menjalankan tugas dan Salah satu upaya rumah sakit dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya untuk menjaga keselamatan

Komite Keperawatan RSUD Sumbawa yang ditetapkan dengan SK direktur RSUD Sumbawa Nomor 01 tahun 2016 harus melaksanakan fungsinya untuk meningkatkan profeionalisme

Secara khusus tujuan PKB perawat Indonesia adalah meningkatkan kompetensi profesional setiap perawat sesuai dengan perkembangan ilmu  pengetahuan dan tekonologi di

• Berkas permohonan dari staf medis oleh direktur disampaikan ke komite medik • Dalam melakukan kajian sub komite kredensial dapat membentuk panel atau panitia ADHOC DAFTAR RINCIAN