• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI EKTOPARASIT YANG MENYEBABKAN PENYAKIT PADA SAPI MENGGUNAKAN METODE FUZZY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI EKTOPARASIT YANG MENYEBABKAN PENYAKIT PADA SAPI MENGGUNAKAN METODE FUZZY"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI EKTOPARASIT YANG MENYEBABKAN

PENYAKIT PADA SAPI MENGGUNAKAN METODE FUZZY

Devianti Harun¹, Moh. Hidayat Koniyo², Manda Rohandi3

¹Devianti Harun Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Negeri Gorontalo Deviharun4@gmail.com

²Moh. Hidayat Koniyo, ST., M.Kom,. Dosen Teknik Informatika Universitas Negeri Gorontalo Hidayat@ung.ac.id

³Manda Rohandi,S.Kom., M.Kom,. Dosen Teknik Informatika Universitas Negeri Gorontalo Mandarohandi@gmail.com

Abstrak

Ektoparasit merupakan parasit yang hidup berparasit atau tinggal dan berkembang di bagian luar tubuh hewan. Saat ini pemahaman masyarakat tentang penyakit yang disebabkan oleh ektoparasit masih sangat rendah, serta kurangnya tenaga dokter hewan yang ada disuatu daerah membuat masyarakat kesulitan dalam menangani ternak yang terserang penyakit. Media konsultasi ini merupakan aplikasi dari sistem pakar berbasis komputer yang didalamnya berisi pengetahuan pakar dalam bidang tertentu menggunakan tahap perhitungan metode penyelesaian fuzzy inferensi mamdani. Output yang dihasilkan yaitu jenis lalat dan penyakit yang termasuk dalam ektoparasit berdasarkan variable dan himpunan yang diinput oleh user.

Kata kunci : Ektoparasit, Sistem pakar, Metode fuzzy mamdani Abstract

Ectoparasite is a type of parasite lives and grows in the outer body of an animal. The problems regarding the existence of the parasite are the communit’s poor understanding on disease caused by, and the lack of veterinarians to handle animals with Ectoparasite. This consultation media is an application of computer-based expert system contains expert knowledge on a particular field using Mamdani Fuzzy logic method. The output describes the type of fly and disease caused by the Ectoparasite according to the input variable and assemblage by the user.

(4)

1. PENDAHULUAN

Perkembang biakan ternak sapi di Indonesia saat ini dianggap masih belum mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri. Hal ini dikerenakan pertumbuhanya yang tidak sebanding dengan permintaan dari masyarakat. Oleh karena itu pemerintah saat ini

sedang giat-giatnya mencanangkan

program pengembangbiakan sapi dalam skala besar. Seperti yang telah dikemukakan oleh Badan Pusat Statistik provinsi Gorontalo pada tahun 2013 lalu, pemerintah provinsi Gorontalo telah memberikan bantuan ternak sapi sebanyak tiga ribu ekor, yang akan dibagikan kesetiap kabupaten yang ada di Gorontalo. Tujuanya tidak lain untuk mengurangi import daging yang makin meningkat tiap tahunnya.

Dalam perkembang biakannya,

ternak sapi rentan terhadap penyakit. Penyakit pada ternak sapi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah ektoparasit. Salah satu contoh ektoparasit pada sapi adalah

lalat yang mengakibatkan ternak

tersebut dapat terserang penyakit jembrana, miasis, dan antrax , sehingga

akan mempengaruhi tingkat

produktifitas dari sapi itu sendiri. Dalam hal ini diperlukan adanya pengetahuan lebih dari para peternak dan sebuah solusi yang tepat dalam mengidentifikasi penyakit yang disebabkan oleh parasit.

Menurut dinas peternakan dan perkebunan provinsi Gorontalo, saat ini daerah masih kekurangan tenaga dokter hewan. Kurangnya tenaga dokter hewan yang ada disuatu daerah membuat masyarakat kesulitan dalam menangani ternak yang terserang penyakit.

Tujuan dari penelitian ini adalah pembuatan sistem pakar identifikasi ektoparasit yang menyebabkan penyakit pada sapi menggunakan metode fuzzy mamdani.

2. TINJAUAN PUSTAKA

a. Jenis Penyakit yang disebabkan lalat Ektoparasit

Berikut merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh lalat stomoxys,

hippobosca, callipora, crysomia

benziana, yakni : Anaplasmosis,

anthrax, sura, filariasis, kala azar, miasis gastric, miasis intestinal, miasis

urogenital, toksemia, tularemia,

trypanosomiasis, leishmaniasis,

onchocerca volvulus.

b. Metode Fuzzy Mamdani

Logika fuzzy adalah satu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input kedalam suatu ruang output. Pada peneltian kali ini penulis menggunakan metode fuzzy mamdani sebagai metode penyelesaian dengan masalah yang ada. Metode mamdani sering dikenal sebagai

metode max-min. metode ini

diperkenalkan oleh Ebrahim Mamdani pada tahun 1975. Untuk mendapatkan output diperlukan 4 tahap yakni : 1. Pembentukan himpunan fuzzy

Pada Metode Mamdani baik

variable input maupun variable output dibagi menjadi satu atau lebih himpunan fuzzy.

2. Aplikasi fungsi implikasi (aturan) Pada Metode Mamdani, fungsi implikasi yang digunakan adalah Min.

3. Komposisi aturan

Apabila sistem terdiri dari beberapa aturan, maka inferensi diperoleh dari kumpulan dan korelasi antara aturan.

4. Penegasan (defuzzy)

Input dari proses defuzzy adalah

suatu himpunan fuzzy yang

diperoleh dari komposisi-komposisi aturan-aturan fuzzy, sedangkan output yang dihasilkan merupakan

(5)

suatu bilangan pada domain himpunan fuzzy tersebut. Dibawah ini adalah rumus dari Center Of Gravity.

c. Penelitian Terkait

Syatibi, A. (2012) dalam

penelitianya yakni “Sistem Pakar Diagnosa Awal Penyakit Kulit Sapi Berbasis Web Dengan Menggunakan certainty factor” betujuan Membangun sistem pakar berbasis komputer untuk mendiagnosa gejala gejala yang dialami oleh sapi. Sehingga didapatkan nilai kemungkinan beberapa presentase sapi tersebut menderita penyakit. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukanya penyakit yang menyerang kulit sapi serta solusi cara pengobatanya dengan sasaran pengguna program ini adalah dokter hewan dan pemilik hewan ternak. Kamsyakawuni, A. (2012) dalam penelitian yakni “Aplikai Sistem Pakar untuk Diagnosa Penyakit Hipertiroid

dengan Metode Inferensi Fuzzy

Mamdani” Penelitian ini

mengaplikasikan sistem pakar untuk

diagnosa penyakit hipertiroid

menggunakan metode inferensi fuzzy Mamdani. Sistem pakar diperlukan

untuk mendapatkan pengetahuan

kepakaran dari ahlinya dalam

menyelesaikan permasalahan diagnosa penyakit hipertiroid sedangkan inferensi

fuzzy Mamdani digunakan untuk pengolahan pengetahuan agar diperoleh konsekuensi atau kesimpulan yang merupakan hasil diagnosa. Pada tesis ini tingkat keberhasilan sistem ditentukan

berdasarkan ketepatan diagnosa

nantinya Output dari sistem pakar ini akan menghasilkan tiga jenis diagnosa penyakit hipertiroid yaitu normal, subklinis hipertiroid dan hipertiroid.

3.

METODE PENELITIAN

1. Konsep

Pada fase ini pakar menentukan rancangan yang akan dikembangkan menjadi sistem pakar untuk identifikasi

ektoparasit dengan interface

menggunakan Visual Basic. Dimana pada fase ini pengumpulan data dan

informasi akan menjadi basis

pengetahuan dari sistem pakar yang akan dikembangkan.

2. Analisis dan Arsitektur a. Analisis

Tahapan menganalisis data adalah tahapan dimana suatu data akan dipilah agar lebih mudah dalam melakukan proses selanjutnya. Selain itu pada tahapan ini juga dilakukan proses pembuatan fuzzy rules dari sistem agar dapat terggambarkan apa yang menjadi tujuan pada aplikasi yang akan dibuat nanti.

b. Arsitektur Sistem

Gambar 1 Struktur Sistem Pakar (Dewi,

2003)

3. Perancangan dan Pengembangan Pada tahapan perancangan, akan di lakukan pembuatan Data Flow Digram

(6)

(DFD), dan desain Interface untuk aplikasi nanti, tujuan dari perancangan ini adalah agar terbentuknya gambaran awal dari aplikasi yang akan dibuat. Selanjutnya tahapan ini dilanjutkan pada tahapan pengembangan

Pembuatan aplikasi apabila sudah sesuai dengan tahap analisis dan arsitektur serta perancangan form maka akan dilakukan tahapan selanjutnya. Untuk proses pengembangan sistem,

peneliti menggunakan metode

Prototyping karena Prototype berguna sebagai alat bantu sebagian user yang masih kesulitan dalam menjelaskan keinginanya untuk mendapatkan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhanya. 4. Verifikasi dan Validasi

Tahap ini berlangsung, setelah proses perancangan dan pengembangan sistem selesai. Pada tahapan verifikasi akan dilakukan pengujian black box. Setelah itu akan dilakukan tahap validasi atau pencocokan sistem apakah sudah sesuai dengan rancangan awal dan sudah sesuai dengan analisis kebutuhan. Tahapan validasi akan dilakukan oleh pakar dengan melihat apakah input yang diberikan akan menghasilkan data lalat dan penyakit yang sesuai dengan data yang diberikan oleh pakar.

5. Transisi

Tahap transisi dimaksudkan untuk menempatkan sistem pada bagian akhir. Nantinya sistem akan ditempatkan

sesuai dengan pengguna yang

membutuhkan sistem tersebut yakni

pada instansi Pemerintah Dinas

Peternakan dan Perkebunan Provinsi Gorontalo, Dokter Hewan, serta para peternak sapi yang ada di Gorontalo.

Selanjutnya sistem ini akan

diperkenalkan kepada pengguna melalui sosialiasi atau pemberian petunjuk, pengarahan untuk cara penggunaanya

agar nantinya pengguna tidak

mengalami kesulitan selama

menggunakan sistem ini.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut ini merupakan tampilan form pada aplikasi Sistem Pakar Identifikasi Ektoparasit Penyakit Pada Sapi :

Gambar 2 Form Utama

Form utama merupakan form

tampilan utama dari sistem pakar identifikasi ektoparasit penyakit pada sapi. Di mana terdapat tampilan login, menu data lalat, menu proses, menu informasi penyakit, dan button keluar.

Menu login di peruntukan hanya untuk admin, yang berfungsi sebagai edit pengetahuan tentang data lalat dan data penyakit. Sedangkan user tidak perlu login untuk menggunakan sistem ini.

Gambar 3 Form Proses

Form ini ditujukan untuk user, di mana user akan menginput data berupa

(7)

stuktur badan lalat yang terdiri atas variabel kepala, badan, dan sayap. Masing masing variabel terdiri atas tiga himpunan. Varibel kepala memiliki

himpunanya yaitu lonjong, agak

lonjong, bulat, selanjutnya variabel badan himpunanya pipih, agak lebar, lebar dan variabel sayap himpunanya terang, keabuan, gelap.

Gambar 4 Form Hasil

Pada form ini berfungsi untuk mengisi semua data tentang lalat, setelah data lalat terisi selanjutnya akan disimpan ke dalam database yang nantinya akan digunakan sebagai hasil atau output dari sistem ini.

Pada penyelesaian fuzzy terdapat empat tahapan dimana pada tahapan pertama adalah :

1. Proses fuzzyfikasi. penentuan variabel dan himpunan di mana variabel terdiri atas kepala, badan dan sayap dengan menggunakan kurva bahu. Misalnya untuk inputan yang berurut kepala 16 sayap 16 badan 16

2. Evaluasi rule, pada tahap ini satiap inputan akan memperoleh 8 rule yang berisi nilai, kemudian nilai yang diambil adalah nilai yang terkecil karena pada rule yang terbentuk menggunakan operator AND misalnya untuk imputan yang berurutan kepala 16, badan 16, sayap 16.

(8)

3. Agregasi

4. Defuzzyfikasi

Berikut adalah output dari inputan nilai kepala 16, badan 16, sayap 16, pada gambar 5 :

Gambar 5 Form Hasil

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dicapai, identifikasi ektoparasit penyakit pada sapi dengan penerapan metode Fuzzy inferensi mamdani dapat menjadi solusi dari permasalahan sebelumnya yang dapat menghasilkan sebuah sistem pakar. Aplikasi berbasis

desktop ini dapat menampilkan

informasi pada user mengenai jenis lalat yang termasuk dalam ektoparasit serta memberikan informasi tentang penyakit dari gejala awal yang dialami, cara

pengobatan sampai dengan cara

penanggulanganya.

Logika fuzzy menyediakan cara

sederhana untuk menggambarkan

kesimpulan pasti dari informasi yang bersifat samar – samar atau tidak tepat. kerena pada sistem ini ada beberapa perhitungan yang mendapatkan satu nilai dari penjumlahan antara nilai

numeric dan nilai keanggotaan fuzzy

sesuai dengan himpunan yang ada tetapi, apabila nilai yang didapatkan tidak ada dalam himpunan maka sistem akan mengambil nilai terbesar yang paling mendekati himpunan lalat tersebut sebagai output.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan yang didapat penulis dalam menyelesaikan skripsi ini adalah : 1. Metode fuzzy merupakan salah satu

metode penyelesaian yang

menggunakan cara sederhana untuk menggambarkan satu kesimpulan pasti dari informasi yang bersifat samar-samar atau tidak tepat. 2. Sistem pakar ini, dapat membantu

para peternak, dokter hewan, dan dinas peternakan dan perkebunan

Provinsi Gorontalo dalam

mengetahui jenis – jenis lalat yang menyebabkan penyakit pada sapi. 3. Aplikasi sistem pakar outputnya

menampilkan jenis lalat yang telah

diidentifikasi , kemudian

manampilkan penyakit yang terdiri atas gejala yang dialami oleh sapi

(9)

setelah terkena gigitan, beserta

solusi pengobatan dan

penanggulanganya. Untuk validasi telah dilakukan oleh pakar dengan menguji sistem. Hasil yang ada sudah sesuai dengan data yang diberikan oleh pakar.

Adapun saran-saran yang dapat membantu dalam proses pengembangan sistem ini selanjutnya.

1. Untuk pengembangan selanjutnya, sebaiknya variabel input lebih diperbanyak lagi karena dalam sistem pakar yang sebelumnya edit pengetahuan hanya bisa dilakukan pada form informasi penyakit saja. Sedangkan pada input data lalat

belum bisa dilakukan edit

pengetahuan karena masih terbatas bada stuktur penyusun tubuh lalat secara umum.

2. Proses konsultasinya dapat

dikembangkan lagi, misalnya

dengan mengubah sistem pakar ini kedalam interface yang berbasis web sehingga dapat diakses oleh banyak orang. Serta identifikasi lebih diperluas lagi karena pada saat ini objek identifikasi hanya pada lalat.

6. DAFTAR PUSTAKA

Arhami, M. 2005. Konsep Dasar Sistem

Pakar. Yogyakarta: ANDI.

Anonim, 2012. Direktoat Kesehatan

Hewan. (online),

(http://keswan.ditjennak.deptan.go .id/index.php/blog/read/artikel/me ngenal-peran-lalat-tabanid diakses 28 agustus 2014).

Anonim, 2014. Center for Indonesian

Veterinary Analytical Studies.

(online),

(http://civas.net/2014/02/25/trypan osomiasis-surra/3 diakses 28 agustus 2014).

Data Statistik Provinsi Gorontalo. 2013.

Pemprov Gorontalo Perketat

Distribusi Bantuan Sapi. (online),

(http://www.gorontaloprov.go.id/i

nformasi/berita/prov- gorontalo/pemprov-gorontalo-perketat-distribusi-bantuan-sapi, diakses 18 maret 2014).

Kamsyakawuni, A. 2012. Aplikai Sistem

Pakar untuk Diagnosa Penyakit Hipertiroid dengan Metode Inferensi Mamdani. [Tesis] tidak

diterbitkan. Universitas

Diponegoro Semarang.

(http://eprints.undip.ac.id/39216/1 /Ahmad_S.pdf diakses 20 maret 2014).

Kusrini. 2006. Sistem Pakar Teori dan

Aplikasi. Yogyakarta: ANDI

Kusumadewi, S., Purnomo, H. 2004.

Aplikasi Logika Fuzzy untuk Pendukung Keputusan.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Viva News. 2014. Gurihnya Bisnis

Daging Sapi Import. (online),

(http://m.news.viva.co.id/news/rea d/387675-gurihnya-bisnis-daging-sapi-impor, diakses 19 juni 2014). Suraini. 2011. Jenis – jenis lalat

(DIPTERA) dan Bakteri Enterobacteriaceae Yang Terdapat Di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Kota Padang. [Tesis] tidak diterbitkan.

Pascasarjana Universitas Andalas. (http://pasca.unand.ac.id/ Jeni– jenis-lalat-dipter-dan-bakteri- enterobacteriacea-yang-terdapat- di-tempat-pembuangan-akhir-sampah-tpa-kota-padang.pdf, diakses 22 juni 2014).

Syatibi, A. 2012. Sistem Pakar

Diagnosa Awal Penyakit Kulit Sapi Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Certainty Factor. [Tesis] tidak diterbitkan.

Universitas Diponegoro

Semarang.

(http://eprints.undip.ac.id/36381/1 /Ahmad_Syatibi.pdf, diakses 5 februari 2014).

(10)

Putra, N. 2011. Research & Development. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Turban, E., Aronson, J. E., & Liang, T-P. 2005. Decision Support System

and Iintelligent System-7th Ed.

Gambar

Gambar 1 Struktur Sistem Pakar (Dewi,  2003)
Gambar 3 Form Proses
Gambar 4 Form Hasil
Gambar 5 Form Hasil

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak: Partai Politik (Parpol) adalah salah satu keleng- kapan utama negara demokrasi. Parpol memiliki peran penting dalam mewujudkan kehidupan berdemokrasi yang

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu “Ada hubungan negatif antara hukuman yang diterima dengan harga diri pada siswa sekolah dasar”.. Semakin sering hukuman

English (2004: 4 — 5) menyatakan ada e mpat indikator yang digunakan untuk mengukur penalaran analogi, yaitu (i) encoding : siswa dapat mengidentifikasi setiap bentuk

1) Guru sebagai pembimbing. Peran guru Pendidikan Agama Islam sebagai pembimbing memposisikan dirinya sebagai orang tua kedua setelah ibu dan bapaknya di rumah. Kasih sayang,

Kandungan kelompok maseral inertinit yang relatif rendah menunjukkan lingkungan pengendapan gambut yang relatif basah dengan tingkat oksidasi yang rendah sehingga dapat

 Artinya: “Dari Abu Hurairah RA Rasulullah SAW bersabdal: Barang siapa menjalani akan  suatu jalan untuk mencari ilmu pengetahuan (ilmu Allah) maka Allah akan

udaya perusa'aan memili!i dua atri*ut penting- pertama- intensitas yaitu 8 se*erapa *esar para anggota se*ua' unit *isnis sepa!at pada norma- nilai atau unsurunsur *udaya lain

Penentuan kebutuhan lahan menggunakan pendekatan data penutupan lahan aktual memiliki kelemahan, sebab wilayah dengan penutupan lahan aktual merupakan komoditi