• Tidak ada hasil yang ditemukan

sistem deteksi kelainan jantung pada penyakit Acute Myocardial Infarction menggunakan sinyal elektrokardiogram dengan metode Aldrich Score

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "sistem deteksi kelainan jantung pada penyakit Acute Myocardial Infarction menggunakan sinyal elektrokardiogram dengan metode Aldrich Score"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM DETEKSI KELAINAN JANTUNG PADA PENYAKIT ACUTE MYOCARDIAL INFARCTION MENGGUNAKAN SINYAL ELEKTROKARDIOGRAM DENGAN

METODE ALDRICH SCORE

Nusrat Jihan Begum¹, Bambang Hidayat², Achmad Rizal³

¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

Abstrak

Acute Myocardial Infarction yang sering diartikan sebagai serangan jantung akut atau kematian jaringan otot jantung adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh adanya sumbatan akut pada Arteri Koroner. Sumbatan akut ini terjadi karena adanya lesi lemak yang berbentuk plak pada dinding Arteri Koroner, sehingga menyumbat aliran darah ke jaringan otot jantung. Penderita Acute Myocardial Infarction (AMI) harus segera di tangani untuk mencegah terjadinya Infark miokard atau kematian otot jantung yang semakin luas. Salah satu teknik utama dalam mendiagnosis penyakit jantung adalah berdasarkan rekaman sinyal Elektrokardiogram (EKG) sehingga dapat ditarik kesimpulan secara cepat seberapa besar kematian otot jantung yang terjadi. Hal ini penting agar dapat ditangani secara cepat pula dengan pemilihan pengobatan yang sesuai dengan masing-masing tingkat dan daerah kematian otot jantung yang terjadi . Dalam tugas akhir ini menggunakan metode ekstraksi ciri Empirical Mode Decomposition (EMD). EMD memiliki cara kerja yaitu menguraikan sinyal asli menjadi dua bagian yaitu Independent Intrinsic Mode Function (IMFs) dan komponen sisa. Proses penghitungannya yaitu dengan cara mengurangi jumlah sinyal yang diamati dengan mean (rata-rata) dari jumlah sinyal tadi. Langkah penghitungan tersebut dilakukan berulang-ulang hingga didapatkan kondisi sinyal yang stabil. Untuk metode klasifikasi menggunakan Aldrich Score karena memiliki parameter Theoritical Memory Occupation (TMO) atau penempatan memori yang rendah dan Complexity Computational (CC) yang sederhana sehingga perhitungan dapat lebih cepat.

Hasil akhir dari tugas akhir ini adalah suatu program yang mampu mendeteksi kondisi jantung seseorang berdasarkan sinyal yang dihasilkan oleh EKG yang diolah menggunakan metode EMD dan Aldrich Score. Kondisi jantung dibagi menjadi 2 yaitu AMI (Anterior atau Inferior) dan non AMI beserta persentase kematian otot yang terjadi pada jantung. Tingkat pengenalan terbaik yang diujikan pada lead 2 pada IMF 2 dengan CC antara 15 s/d 24 operasi, TMO antara 11 s/d 17 bytes dengan processing time 8.1239 s/d 17.5696 detik. Oleh karena itu, metode ini cukup representatif untuk mengenali sinyal EKG yang diujicobakan.

Kata Kunci : Acute Myocardial Infarction (AMI), Aldrich Score Method, Theoritical Memory

(2)

Abstract

Acute Myocardial Infarction is often interpreted as an acute heart attack or death of heart muscle tissue is heart disease caused by the presence of acute obstruction on Coronary Artery. Acute blockage occurs because of lesions in the form of fatty plaque on the wall of Coronary Artery, thus blocking blood flow to heart muscle tissue. Patients with Acute Myocardial Infarction (AMI) should be handled to prevent the occurrence of myocardial infarction or death of heart muscle that is increasingly widespread. One of the main techniques in diagnosing heart disease is based on the signal recording electrocardiogram (ECG) so that it can be concluded quickly how much the death of heart muscle that occurs. This is important so that can be handled sooner with the selection of an appropriate treatment to each level and area of heart muscle death that occurred. In this Final Project a method of feature extraction using empirical Mode Decomposition (EMD). EMD has a way of working which describes the original signal into two parts, namely the

Independent Intrinsic Mode Function (IMFs) and the remaining components. Process is calculated by subtracting the number of signals were observed with a mean (average) of the amount of the signal. Calculation steps are repeated until the obtained conditions for a stable signal. For the classification method using Aldrich score because it has Theoretical parameters Memory Occupation (TMO) or placement of a low memory and Computational Complexity (CC) is simple so that calculations can be faster.

The end result of this final project is a program that can detect a person's heart condition based on signals generated by the ECG is processed using the method of EMD and Aldrich Score. Heart conditions were divided into 2 of AMI (anterior or inferior) and non-AMI together with the percentage of deaths that occur in heart muscle. The best recognition rate is tested in lead 2 on the IMF 2 with CC between 15 s / d 24 operations, TMO between 11 s / d 17 bytes with a

processing time 8.1239 s / d 17.5696 seconds. Therefore, this method is sufficiently representative to recognize the ECG signals are tested.

Keywords : Acute Myocardial Infarction (AMI), Aldrich Score Method, Theoritical Memory

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(3)

Detection System Abnormalities In Heart Disease Acute Myocardial Infarction (AMI) Using Electrocardiogram’s Signal With The Method Of Aldrich Score |

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Acute Myocardial Infarction yang sering diartikan sebagai serangan jantung akut atau kematian jaringan otot jantung adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh adanya sumbatan akut pada Arteri Koroner. Sumbatan akut ini terjadi karena adanya lesi lemak yang berbentuk plak pada dinding Arteri Koroner, sehingga menyumbat aliran darah dan oksigen ke jaringan otot jantung.

Para ilmuan dan insyinyur yang berada di bidang biomedik telah banyak melakukan studi, inovasi, dan penemuan baru tentang teknik dalam mendiagnosa kelainan jantung seperti gangguan irama jantung (Aritmia), gangguan elektrolit, kematian otot jantung (Infark miokard) yang sesuai guna mendukung kemajuan di bidang kesehatan. Salah satu teknik utama dalam mendiagnosis penyakit jantung yang sering digunakan adalah berdasarkan rekaman sinyal Elektrokardiogram (EKG) karena dapat dilakukan secara cepat. Dalam penelitian sebelumnya[1], telah dilakukan analisis terhadap klasifikasi jenis kelainan jantung dari segi gangguan irama (Aritmia) seperti Congestive Heart Failure (CHF), Atrial Fibrilation (AF), dan sebagainya. Data yang digunakan berupa sinyal Elektrokardiogram dengan metode ekstraksi ciri

Empirical Mode Decomposition (EMD) dan metode klasifikasi Extreme Learning Machine (ELM). Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan tingkat akurasi dalam pengenalan kondisi irama jantung pada sistem mencapai 81,33 % yang terjadi pada IMF 3 dengan jumlah neuron 400. Namun, sistem belum dapat mengenali kondisi jantung dari segi obstruksi seperti kematian otot jantung akut atau yang disebut Acute Myocardial Infarction (AMI). Oleh karena itu, dalam tugas akhir ini dibuat sistem yang mampu mendeteksi penyakit Acute Myocardial Infarction (AMI) tersebut.

Dalam mendeteksi penyakit Acute Myocardial Infarction (AMI), dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu pemeriksaan secara biokimiawi ,

Elektrokardiogram (EKG) dan sebagainya. Namun, EKG masih tetap menjadi alat utama yang sering digunakan untuk mendiagnosa AMI karena prosesnya yang lebih

(4)

[BAB.I PENDAHULUAN] 2012

Detection System Abnormalities In Heart Disease Acute Myocardial Infarction (AMI) Using Electrocardiogram’s Signal With The Method Of Aldrich Score |

2 cepat dibandingkan dengan pemeriksaan tanda-tanda biokimia lainnya, hal ini penting dalam keputusan pemilihan pengobatan yang akan diterapkan secara cepat. Selain itu, biayanya pun lebih rendah daripada pemeriksaan tanda-tanda biokimia tersebut.

Acute Myocardial Infarction (AMI) diklasifikasikan ke dalam anatomi koroner, yaitu Anterior dan Inferior yang menunjukkan daerah kematian otot yang terjadi pada jantung. Daerah Anterior merupakan daerah jantung bagian depan sedangkan Inferior merupakan daerah jantung bagian belakang. Pasien harus segera di tangani, tujuannya adalah mencegah terjadinya infark miokard atau kematian otot pada jantung yang semakin luas.

Dalam tugas akhir ini menggunakan metode Empirical Mode Decomposition

(EMD). EMD memiliki cara kerja yaitu menguraikan sinyal asli menjadi dua bagian yaitu Independent Intrinsic Mode Function (IMFs) dan komponen sisa. Proses penghitungannya yaitu dengan cara mengurangi jumlah sinyal yang diamati dengan

mean (rata-rata) dari jumlah sinyal tadi. Langkah penghitungan tersebut dilakukan berulang-ulang hingga didapatkan kondisi sinyal yang stabil. Untuk metode klasifikasi menggunakan Aldrich Score karena memiliki parameter Theoritical Memory Occupation (TMO) atau penempatan memori yang rendah dan Complexity Computational (CC) yang sederhana sehingga perhitungan dapat lebih cepat.

Hasil akhir dari tugas akhir ini adalah suatu program yang mampu mendeteksi kondisi jantung seseorang berdasarkan sinyal yang dihasilkan oleh EKG yang diolah menggunakan metode EMD dan Aldrich Score. Kondisi jantung dibagi menjadi 2 yaitu AMI (Anterior atau Inferior) dan non AMI beserta persentase kematian otot yang terjadi pada jantung. Tingkat pengenalan terbaik yang diujikan pada lead 2 pada IMF 2 dengan CC antara 15 s/d 24 operasi, TMO antara 11 s/d 17 bytes dan

processing time 8.1239 s/d 17.5696 detik. Oleh karena itu, metode ini cukup representatif untuk mengenali sinyal EKG yang diujicobakan.

(5)

Detection System Abnormalities In Heart Disease Acute Myocardial Infarction (AMI) Using Electrocardiogram’s Signal With The Method Of Aldrich Score |

3

1.2 Rumusan Masalah

Yang menjadi perumusan masalah dalam tugas akhir ini yaitu :

1. Bagaimana memahami prinsip perhitungan kelainan jantung pada penyakit

Acute Myocardial Infarction (AMI) dengan metode Aldrich score dengan parameter TMO dan CC?

2. Bagaimana merancang dan mengimplementasikan perangkat lunak dalam pengukuran tingkat kematian otot jantung pada penyakit Acute Myocardial Infarction (AMI) ?

3. Metode ekstraksi ciri yang cocok untuk mengevaluasi nilai keluaran pada metode perhitungan Aldrich agar keluarannya menjadi stabil?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, dapat dirumuskan tujuan tugas akhir ini sebagai berikut :

1. Merancang dan mengimplementasikan perangkat lunak dalam pengukuran tingkat kematian otot jantung pada penyakit Acute Myocardial Infarction

(AMI).

1.4 Batasan Masalah

Dalam tugas akhir ini, ruang lingkup pembahasan masalah hanya dibatasi pada : 1. Sinyal input adalah sinyal Elektrokardiogram (EKG) dengan format .mat

yang diambil dari internet yaitu www.physionet.org.

2. Data yang digunakan adalah data sekunder dalam format .mat, yang tidak diambil secara langsung pada pemeriksaan pasien dengan menggunakan

Elektrokardiograf.

3. Analisis hanya menggunakan1 lead saja yaitu pada lead 2.

4. Analisis EKG tidak dilakukan secara medis, tetapi hanya secara pengolahan sinyal saja.

5. Hasil dari klasifikasi terbatas pada jenis kelainan AMI Inferior dan Anterior

atau non AMI saja, beserta tingkat kematian otot pada jantung dalam bentuk persentase.

(6)

[BAB.I PENDAHULUAN] 2012

Detection System Abnormalities In Heart Disease Acute Myocardial Infarction (AMI) Using Electrocardiogram’s Signal With The Method Of Aldrich Score |

4 6. Sistem ini hanya berdasarkan pada parameter Theoritical Memory Occupation

(TMO) ada Complexity Computational (CC) saja.

1.5 Metodologi Penelitian

1. Studi Literatur

Bertujuan untuk mempelajari materi melalui sumber pustaka yang berkaitan dengan penelitian, baik berupa buku, artikel maupun jurnal ilmiah.

2. Pengumpulan data

Bertujuan untuk memperoleh data-data yang akan digunakan sebagai masukan dari sistem aplikasi pada penelitian ini.

3. Perancangan perangkat lunak

Menentukan perancangan model ekstraksi ciri dan pengukuran tingkat kematian otot jantung pada penyakit Acute Myocardial Infarction (AMI) dengan menggunakan bahasa pemrograman Matlab.

4. Implementasi perangkat lunak

Mengimplementasikan prinsip Aldrich Score untuk dapat menghitung tingkat kematian otot jantung pada penyakit Acute Myocardial Infraction

(AMI) ke dalam perangkat lunak berdasarkan rekaman sinyal yang telah diperoleh.

5. Analisis hasil pengukuran

Bertujuan untuk menganalisis hasil pengukuran dengan berbagai aspek tinjauan untuk mengklasifikasikan kelainan jantung AMI Inferior ,AMI

Anterior atau non AMI beserta tingkat persentase kematian otot pada jantung .

6. Pengambilan kesimpulan

Bertujuan untuk menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengujian yang diperoleh.

(7)

Detection System Abnormalities In Heart Disease Acute Myocardial Infarction (AMI) Using Electrocardiogram’s Signal With The Method Of Aldrich Score |

5

1.6Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada tugas akhir ini dibagi menjadi beberapa bab yang terdiri dari :

1. BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan tugas akhir ini.

2. BAB II DASAR TEORI

Bab ini berisi dasar-dasar teori yang diperlukan serta mendukung dalam penulisan tugas akhir, diantaranya adalah teori elektrokardiogram (EKG),

Acute Myocardial Infarction (AMI), Empiric Mode Decomposition

(EMD) dan prinsip Aldrich Score.

3. BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN SIMULASI

Bab ini menguraikan tentang tahap proses perancangan sistem yang akan digunakan dalam pengimplementasian perangkat lunak untuk perhitungan tingkat persentase kematian otot jantung pada penyakit Acute Myocardial Infarction (AMI).

4. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

Bab ini berisi hal pengujian sistem terhadap sinyal masukan dilanjutkan dengan analisis dari hasil pengujian.

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran yang dapat digunakan untuk pengembangan tugas akhir ini selanjutnya.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(8)

[BAB.V KESIMPULAN DAN SARAN] 2012

Detection System Abnormalities In Heart Disease Acute Myocardial Infarction (AMI) Using Electrocardiogram’s Signal With The Method Of Aldrich Score |

50 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

1. Metode Dekomposisi EMD dan Aldrich score mampu melakukan proses pengenalan

dengan cepat berkisar antara 8.1239 s/d 17.5696 detik. Parameter yang diujikan pada lead 2 diperoleh CC antara 15 s/d 24 operasi dan TMO antara 11 s/d 17 bytes.

2. Berdasarkan pendekatan salah satu dokter, dari 55 pasien data yang memiliki suspect AMI berjumlah 11 data sedangkan data non AMI berjumlah 44. Dari simulasi sistem diperoleh data yang terdeteksi AMI berjumlah 5 dan non AMI berjumlah 50. Oleh karena itu, dapat disimpulkan akurasi sistem yang diperoleh 89.09 %.

3. Dengan ekstraksi ciri terlebih dahulu menggunakan EMD dapat memudahkan

perhitungan karena sinyal asli masih menumpuk sehingga masih sulit untuk dideteksi secara cepat dan tepat. Akan tetapi, untuk hasil yang paling baik didapatkan pada saat IMF yang tidak terlalu tinggi karena semakin kecil nilai IMF maka sinyal EKG yang didekomposisikan juga belum terlalu banyak sehingga ciri dari sinyal EKG masih menyerupai sinyal yang asli.

4. Pengaruh IMF yang semakin tinggi akan menghasilkan deteksi AMI dengan tingkat kematian otot jantung yang semakin tinggi pula. Hal ini mungkin disebabkan karena semakin tinggi IMF maka ciri yang diambil semakin jauh berbeda dari sinyal aslinya sehingga memungkin terjadinya kesalahan dalam perhitungan Aldrich.

5. Segmentasi gelombang PQRST masih dilakukan manual sehingga masih ada

kemungkinan dalam mendeteksi nilai amplitudo disetiap gelombang PQRST.

6. Penggunaan dekomposisi EMD sebagai ekstraksi ciri dinilai cukup baik untuk digunakan

pada sistem klasifikasi sinyal EKG. Namun akan lebih baik untuk menyesuaikan parameter pada EMD dengan metode Aldrich score.

7. Data yang digunakan hanya 1 lead sehingga pemeriksaan terhadap ST elevasi masih kurang untuk memastikan AMI Anterior atau AMI Inferior.

(9)

Detection System Abnormalities In Heart Disease Acute Myocardial Infarction (AMI) Using Electrocardiogram’s Signal With The Method Of Aldrich Score |

51

5.2Saran

1. Dikembangkan metode segmentasi gelombang PQRST yang lebih baik karena pada

penelitian ini segmentasi gelombang masih dilakukan secara manual.

2. Menggunakan metode khusus untuk mengubah data masukan dengan format .jpg menjadi

format .mat agar mendapatkan parameter Aldrich yang lebih tepat.

3. Dapat dilakukan pengujian dengan data jumlah lead yang lebih banyak agar

mendapatkan akurasi yang lebih baik.

4. Dapat membandingkan hasil yang didapat dari sistem dengan tes biokimia pasien sehingga dapat dipastikan hasil deteksi memiliki akurasi yang tinggi.

5. Menggunakan bahasa pemrograman lain seperti C++, java ataupun bahasa pemrograman

lainnya.

6. Perlu dikembangkan metode lain untuk pemeriksaan secara realtime pada pasien.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(10)

xvii

DAFTAR PUSTAKA

[1] Dewi, Rosita. “Sistem Deteksi Kelainan Jantung menggunakan sinyal

Elektrokardiogram dengan metode EMD.2011.Institut Teknologi Telkom.Bandung. [2] G. S. Wagner, C. J. Freye, S. T. Palmeri, et al., “Evaluation of a QRS scoring system

for estimating myocardial infarct size. I.Specificity and observer agreement,”

Circulation, vol. 65, no. 2,pp. 342–347, 1982.

[3] H. R. Aldrich, N. B. Wagner, J. Boswick, et al., “Use of initial ST-segment deviation

for prediction of final electrocardiographic size of acute myocardial infarcts,” The

AmericanJournal of Cardiology, vol. 61, no. 10, pp. 749–753, 1988.

[4] J. B. Destro-Filho, S. J. S. Machado, and G. T. Fonseca. Computational Issues

Associated with Automatic Calculation of Acute Myocardial Infarction Scores.2008.,

Campus Santa Mˆonica, 38400-902 Uberlˆandia, MG, Brazil.

[5] J. S., Walker, Wavelet and Their Scientific Applications, CRC Press, 1990.

[6] Paul Williams Cardeiology Specialist Registrar. Slide ECG interpretation for beginner.

[7] Paulus, “Klasifikasi Golongan Darah Menggunakan Gabor Wavelet dan Support Vector Machine”. IT Telkom Bandung, 2009.

[8] Rachmi, Dewi.Hubungan antara luas infark myocard akut (berdasarkan skor selvester)

dengan kadar gula darah sewaktu.2003.Fakultas Kedokteran Universitas

Diponegoro.Semarang.

[9] Rizal, Achmad ,Suryani,V.Pengenalan Suara Jantung Mengunakan Dekomposisi Paket

Wavelet dan Jaringan Saraf Tiruan ART2, Procedding EECCIS 2006,Universitas

Brawijaya, Malang, 2006.

[10] Rizal Achmad, V. Suryani, Pengenalan Sinyal EKG Menggunakan Dekomposisi PaketWavelet dan K-Means Clustering, SNATI 2005, Institute Teknologi Telkom, Bandung, 2005.

[11] Physionet the research resource for complex physiologic signals,

(11)

xviii

http://www.physionet.org/, diakses terakhir tanggal 2 Januari 2012.

[12] Elektrokardiogram, http://belibis-a17.com/2010/07/30/elektrokardiogram-ekg/, diakses terakhir tanggal 25 Januari 2012.

[13] Acute Myocardial Infarction, http://www.clevelandclinicmeded.com/medicalpubs/ diseasemanagement/cardiology/acute-myocardial-infarction/, diakses terakhir tanggal 25 Januari 2012.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini juga sebagian besar responden setuju atau juga sangat puas atas kualitas layanan internet banking yang diberikan perbankan kepada nasabah, mereka

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, oleh karena rahmat dan kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini dengan baik dan tepat

Membimbing preceptee untuk mencari berbagai kegiatan belajar untuk mengatasi setiap hasil pembelajaran dan membuat penggunaan optimal dari waktu preceptee (misalnya, tugas

 Manfaat dan Teknis Polis Public & Product Liability (Comprehensive General Liability/CGL) – wording, clauses standard juga beberapa clauses tambahan..  Manfaat dan

Perpustakaan sebagai penyedia layanan informasi yang menyediakan berbagai media pembelajaran baik berupa koleksi buku fisik maupun koleksi informasi digital lainnya

c< Memiliki saluran pengeluaran udara ke lingkungan yang memadai atau memiliki sistem penyaringan udara yang efisien sebelum udara disirkulasikan ke ruang

Dari hasil analisis diperoleh beberapa temuan sebagai berikut: (1) perangkat perkuliahan yang dikembangkan terdiri dari rencana pembelajaran semester (RPS), lembar

Kualitas produk akan sangat menentukan pesat tidaknya suatu perusahaan dengan memiliki kualitas produk yang baik, pelanggan akan tertarik untuk mencoba produk