• Tidak ada hasil yang ditemukan

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi dengan judul : “ ANALISIS PENGARUH INFORMASI PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP PERUBAHAN VOLATILITAS HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN ” (Studi pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2000 – 2007 )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi dengan judul : “ ANALISIS PENGARUH INFORMASI PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP PERUBAHAN VOLATILITAS HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN ” (Studi pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2000 – 2007 )"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

“ ANALISIS PENGARUH INFORMASI PENGUMUMAN

RIGHT ISSUE TERHADAP PERUBAHAN

VOLATILITAS HARGA SAHAM DAN VOLUME

PERDAGANGAN ”

(Studi pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2000 – 2007 )

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat – Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

ADINTYA DWINANDO BINTORO

F 1206077

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul :

“ ANALISIS PENGARUH INFORMASI PENGUMUMAN RIGHT ISSUE

TERHADAP PERUBAHAN VOLATILITAS HARGA SAHAM DAN VOLUME

PERDAGANGAN ”

(Studi pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2000 – 2007 )

Surakarta,15 Juli 2010

Disetujui dan diterima oleh

Pembimbing

Prof. Dr. Hartono , MS

(3)
(4)

LEMBAR PENGESAHAN

Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Guna melengkapi tugas-tugas dan

memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi jurusan

manajemen. Penandatanganan berpendapat bahwa Skripsi tersebut telah memenuhi

syarat untuk diterima.

Surakarta, 15 Juli 2010

Tim Penguji Skripsi

1. Ketua

Heru Agustanto, SE. ME ________________ NIP. 1958081 4198601 1 001

2. Pembimbing

Prof. Dr. Hartono M.S ________________ NIP. 19531221 1980031 1 004

3. Anggota

Drs. Harmadi, MM. ________________

(5)

MOTTO

*Dalam kesulitan, muncul kekuatan persahabatan dan

tangan-tangan yang berkarya atas kita*

-Raine Maria

Rilke-*Persahabatan itu seperti rumah tidak perlu besar dan tidak perlu

mewah yang penting kita bahagia tinggal didalamnya*

-unnamed-

*Lebah menghisap madu dari bunga dan mendengungkan syukur

ketika mereka pergi meninggalkannya*

-R. Tagore, Stray Birds-

*Arahkan Pikiranku Kepada-Mu Ketika aku Kesepian*

-Mazmur 24-

*Hari yang paling disia-siakan adalah hari di mana kita tidak

pernah tertawa*

(6)

Pensees-HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan untuk :

1.

Kedua orang tua ku

2.

Kakak ku (mas Didit)

3.

Almamater

(7)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang

telah memberikan Rahmat – Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan judul ” ANALISIS PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE

TERHADAP PERUBAHAN VOLATILITAS HARGA SAHAM DAN VOLUME

PERDAGANGAN ” studi pada perusahaan – perusahaan yang terdaftar di BEI

periode tahun 2000 – 2007 .

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk meraih derajat

Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak akan

terselesaikan tanpa bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima

kasih kepada :

1. Bp. Prof. Dr. Hartono, MS selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

meluangkan waktu dan memberikan bimbingan serta masukan-masukan yang

berguna demi terselesainya skripsi ini.

2. Ibu Dra. Endang Suhari, M.Si selaku ketua jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bp. Karsono S.E, MS selaku pembimbing akademik yang telah membimbing

dan memberikan masukan selama masa perkuliahan.

(8)

kalian juga penulis dapat menyelesaikan kuliah ini.

5. Prof.Dr. Bambang Sutopo, M. Com, AK selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret.

6. Teman-teman manajemen 06 (non reguler) dan terutama tim PSM Excellio

Motor Company untuk kenangan terindah yang tak terlupakan dan persahabatan

kalian.

7. Dosen-dosen lainnya yang telah memberikan masukan serta saran yang

membantu dalam proses pengerjaan skripsi ini.

8. Serta pihak-pihak lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah

men-support dan memberikan pengarahan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini, baik bentuk

maupun isinya masih jauh dari sempurna, maka dengan kerendahan hati pula penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi sempurnanya skrripsi

ini.

Harapan penulis, semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis, kalangan

mahasiswa, dosen, perusahaan maupun pembaca dan semua pihak yang memerlukan.

Surakarta,15 Juli 2010

Penulis

(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN... v

KATA PENGANTAR ... vi

(10)

B. Penelitian Terdahulu... 22

C. Kerangka Pemikiran... 25

D. Hipotesis... 26

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ……... 28

B. Periode Pengamatan... 29

C Populasi dan Sampel... 30

D. Sumber Data... 32

E. Definisi operasional dan perhitungan... 33

F. Metode analisis data... 37

BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis deskriptif... 42

1. Statistik Deskriptif... 44

2. Analisis perilaku harga saham dan volume perdagangan.. 46

B. Pengujian Normalitas data ... 52

C. Pengujian Hipotesis... 54

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan... 61

B. Keterbatasan... 62

C. Saran... 63

(11)

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

III.1. Hasil pemilihan sampel………. 7

IV.1. Daftar perusahaan sampel... 43

IV.2. Statistik deskriptif... 44

IV.3. Residual return dan volume perdagangan sekitar pengumuman.. 47

IV.4. Residual return dan volume perdagangan sekitar expiration... 48

IV.5. Hasil pengujian normalitas varians return... 49

IV.6. Hasil pengujian normalitas average relative volume... 49

IV.7. Mean dan median varians return... 54

IV.8. Mean dan Median volume perdagangan saham... 54

IV.9. Hasil uji wilcoxon signed rank pada varians return... 56

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Residual return 61 hari di sekitar pengumuman right issue

Lampiran 2. Residual return 61 hari di sekitar tanggal kadaluwarsa right issue

Lampiran 3. Residual volume perdagangan 61 hari di sekitar pengumuman right

issue

Lampiran 4. Residual volume perdagangan 61 hari di sekitar tanggal kadaluwarsa

right issue

Lampiran 5. Rata-rata Varians return

Lampiran 6. Rata-rata relative volume

(13)

” ANALISIS PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP PERUBAHAN VOLATILITAS HARGA SAHAM DAN VOLUME

PERDAGANGAN ” studi pada perusahaan – perusahaan yang terdaftar di BEI periode tahun 2000 – 2007

ABSTRAKSI

Penelitian bertujuan untuk menjelaskan apakah informasi pengumuman right

issue yang dikeluarkan oleh perusahaan menyebabkan perubahan volatilitas harga

saham dan volume perdagangan saham yang beredar di pasar. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 53 perusahaan yang terdaftar di Bursa efek Indonesia yang melakukan kebijakan right issue pada periode 2000 sampai dengan 2007. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah average varians return sebagai proksi yang digunakan untuk mengukur perubahan volatilitas harga saham dan average

relative volume sebagai proksi perubahan volume perdagangan saham. Metode

pengujian menggunakan wilcoxon signed rank karena data tidak berdistribusi dengan normal.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan bahwa tidak ditemukannya perbedaan yang secara statistik signifikan terhadap average varians

return saham kecuali pada perbanding varians return saham antara periode I dengan

periode III yang signifikan pada level 10%. Sedangkan average relative volume

selama periode pengamatan yaitu antara periode sebelum pengumuman, periode saat masa berlaku right issue hingga periode sesudah masa berlaku right issue berakhir

(expiration date) tidak menunjukan adanya perbedaan yang signfikan. Kesimpulan

tersebut diperoleh berdasarkan hasil pengujian menggunakan wilcoxon signed rank

dari perbandingan ketiga periode diatas (periode sebelum pengumuman, periode masa berlaku right issue, dan periode sesudah masa berlaku right issue berakhir). Semua nilai hasil pengujian memiliki nilai lebih besar dari α = 5% atau 0,05 kecuali nilai hasil perbandingan varians return antara periode I dengan periode III. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengumuman right issue memberikan pengaruh terhadap volatilitas harga saham namun tidak berpengaruh terhadap perubahan volume perdagangan.

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Peran pasar modal saat ini menjadi semakin penting di tengah

perkembangan pesat perekonomian. Pasar modal berperan penting sebagai

sarana untuk menghimpun dana dari pelaku bisnis dan juga masyarakat. Pasar

modal berperan juga sebagai salah satu sumber pembiayaan pembangunan

nasional. Pasar modal diharapkan juga menjadi alternatif investasi selain

sistem perbankan sehingga memungkinkan juga bagi pemodal mempunyai

berbagai alternatif investasi yang sesuai dengan preferensi mereka. Secara

sederhana investasi adalah komitmen atas sejumlah dana / sumber daya

lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah

keuntungan dimasa datang (Tandelilin, 2001: 3).

Perusahaan yang telah go public dalam perjalanan usaha pasti akan

membutuhkan sumber dana tambahan untuk membiayai kegiatan

operasionalnya. Salah satu cara yang digunakan perusahaan untuk

menghimpun dana yaitu menggunakan instrumen-instrumen yang ada di pasar

modal. Instrumen pasar modal merupakan sekuritas atau surat berharga yang

diperjualbelikan di pasar modal (Tandelilin, 2001).

(15)

hutang, surat berharga komersiil, saham, obligasi, sekuritas kredit, tanda bukti

hutang, rights, opsi atau derivative dari efek atau setiap instrumen yang

ditetapkan oleh BAPEPAM sebagai efek. Pilihan yang umum digunakan

perusahaan yang telah go public sebagai alternatif menghimpun dana adalah

melalui penawaran kembali saham kepada investor, baik melalui penawaran

umum maupun penawaran terbatas.

Pada penawaran umum, saham ditawarkan kepada para investor secara

keseluruhan, sedangkan penawaran terbatas yaitu saham ditawarkan kepada

para pemegang saham lama dengan harga yang umumnya lebih murah dari

harga pasar sehingga investror tertarik untuk membelinya. Penawaran terbatas

ini sering disebut dengan right issue.

Kebijakan penerbitan right di pasar modal Indonesia juga disebut

sebagi penawaran terbatas dengan hak membeli efek terlebih dahulu. Biasanya

perusahaan menetapkan bahwa setiap pemegang saham lama di beri hak untuk

membeli sejumlah saham baru dengan suatu perbandingan yang ditentukan.

Beberapa alasan yang umumnya mendasari perusahaan menerbitkan right

issue antara lain :

1. Biaya melakukan right issue lebih murah dibandingkan harus

mengeluarkan saham baru karena perusahaan yang melakukan right

issue tidak harus menggunakan jasa underwriter .

2. Right issue lebih aman dibandingkan pinjaman langsung atau dengan

(16)

perlu menanggung beban bunga.

3. Pemegang saham lama dapat mempertahanakn proporsi kepemilikan

saham nya dengan diprioritaskan dalam pembelian saham baru.

4. Right issue akan menambah jumlah lembar saham sehingga akan dapat

meningkatkan likuiditas saham baru.

Alasan lain yang juga melandasi perusahaan melakukan right issue

karena dengan melakukan right issue, kebutuhan akan tambahan modal dapat

terpenuhi dan pemegang saham lama dapat membeli saham yang ditawarkan

dengan harga yang lebih rendah dari harga pasar (Budiarto dalam Rivai,

2007).

Pengumuman kebijakan right issue yang dilakukan oleh perusahaan

akan menimbulkan reaksi yang beragam terhadap pasar (invastor), karena

pengumuman right issue disinyalir memiliki kandungan informasi didalamnya

yang dapat menjadi pertimbangan investor dalam berinvestasi. Hal ini karena

pengumuman right issue akan mempengaruhi tren harga saham di pasar

modal.

Investor akan merespon positif pengumuman right issue, bila dana

yang terhimpun melalui right issue yang dilakukan oleh perusahaan akan

digunakan untuk melakukan investasi yang dapat memberikan keuntungan

bagi perusahaan atau memiliki nilai NPV lebih dari satu. Pengumuman right

issue akan direspon negatif oleh investor bila dana yang terkumpul melalui

(17)

Reaksi pasar (investor) yang muncul akibat dari adanya suatu

pengumuman right issue dapat tercermin melalui perbedaan volatilitas harga

saham dan tingkat perdagangan saham. Pada penelitian-penelitian terdahulu

yang memusatkan perhatiannya pada kesamaan antara reaksi harga dan

volume atas informasi yang dipublikasikan, maka cenderung menyebabkan

para peneliti memandang harga dan volume sebagai ukuran yang substitusi

tentang ”reaksi pasar”. Hal ini disebabkan banyaknya penelitian menemukan

bahwa informasi yang dipublikasikan oleh emiten dapat mengakibatkan reaksi

harga dan volume perdagangan. Informasi yang dipublikasikan oleh emiten

antara lain laporan keuangan perusahaan, pengumuman besarnya deviden,

stock split, right issue, dll.

Harga saham yang berfluktuasi merupakan pertanda meningkatnya

jumlah investasi yang dilakukan oleh investor terhadap saham perusahaan

yang melakukan right issue. Perubahan harga saham merefleksikan revisi

kepercayaan dalam pasar agregat yang merupakan akibat dari adanya

informasi tersebut.

Volume perdagangan juga dapat digunakan sebagai indikator untuk

melihat reaksi investor terhadap suatu pengumuman karena volume

perdagangan yang tinggi mengindikasikan adanya peningkatan jumlah

transaksi terhadap suatu saham. Volume perdagangan secara umum

merupakan proksi yang dapat diinterpretasikan sebagai suatu aliran informasi

(18)

informasi, maka jumlah lembar saham yang diperdagangkan akan menjadi

lebih besar pada saat earning tersebut diumumkan dari pada sebelumnya

selama tahun tersebut (Beaver, 1986).

Tiga hipotesis yang muncul dari perilaku return atau harga saham di

sekitar tanggal pengumuman right issue (Arif Budiarto dan Zaki Baridwan,

1999), yaitu :

1. Hipotesis Price pressure :

Dalam hipotesis ini diasumsikan bahwa dengan adanya sinyal

informasi right issue, harga saham akan turun secara permanen

untuk jangka waktu tertentu setelah pengumuman, karena

investor menyerap informasi yang buruk dari sinyal tersebut.

Setelah jangka waktu tertentu, harga saham akan cenderung naik

ke posisi semula.

2. Hipotesisi kandungan informasi

Dalam hipotesis ini diasumsikan bahwa informasi right issue

mempunyai kandungan informasi yang dapat mempengaruhi

preferensi investor dalam pengambilan keputusan investasi,

maka semestinya terjadi perbedaan dalam harga saham sebelum

dan sesudah pengumuman. Jika kandungan informasi right issue

di respon negatif maka akan menyebabkan perbedaan dalam

harga atau return saham sebelum dan sesudah pengumuman

(19)

3. Hipotesis short selling

Hipotesis ini mengasumsikan bahwa harga saham akan turun

dengan segera sebelum hari pengumuman karena para spekulator

berusaha untuk menaikan penjualan saham secara besar-besaran

karena mereka percaya bahwa harga saham setelah pengumuman

akan turun, sehingga reaksi tersebut menyebabkan harga saham

turun sebelum pengumuman. Diasumsikan pula bahwa

penurunan harga tersebut bersifat temporer.

Sejumlah penelitian terdahulu telah banyak dilakukan untuk meneliti

mengenai right issue, antara lain penelitian yang dilakukan oleh sheehan et all

(1997) yang menguji dampak pengumuman right issue terhadap harga saham

dan volume perdagangan saham pada NYSE, AMEX, dan NASDAQ selam

periode 1980-1986 dan periode 1989-1991. Sheehan et all menemukan bukti

bahwa sebelum tanggal pengumuman, harga saham mengalami penurunan

sedangkan volume perdagangan saham justru mengalami peningkatan.

Budiarto dan Zaki (1999) menguji pengaruh pengumuman harga saham right

issue terhadap tingkat keuntungan dan likuiditas saham pada 50 perusahaan

selama tahun 1994-1996. Pada penelitian tersebut ditemukan bahwa tidak ada

perbedaan pada return, abnormal return, dan trading volume activity di

seputar tanggal pengumuman right issue. Penelitian mengenai right issue

dilakukan juga oleh Bae dan Joe (1999) yang meneliti mengenai damapak

(20)

volume perdagangan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Bae dan Joe

mengindikasikan pemanfaatan informasi pengumuman right issue yang

dibuktikan dengan volume perdagangan yang lebih besar pada tanggal

pengumuman right issue dari pada sebelum pengumuman. Pada penelitian

tersebut juga ditemukan bahwa volatilitas harga saham mengalami penurunan

dari periode sebelum pengumuman right issue hingga periode setelah

expiration date.

Penelitian lain yang masih membahas mengenai right issue adalah

penelitian yang dilakukan Kurniasari dan Linggar (2003), dengan sampel

sebanyak 27 perusahaan selama rentang 1999-2001. Kurniasari dan Linggar

(2003) menghitungn abnormal return dengan metode market adjusted model

dan memperoleh hasil bahwa pada pengujian hipotesis mengenai reaksi pasar

terhadap pengumuman right issue menemukan adanya average abnormal

return yang cenderung negatif secara kumulatif pada saat ex-date. Hal ini

menunjukan adanya respon pasar yang negatif terhadap harga saham

meskipun tidak semua emiten terpengaruh.

Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang cukup beragam mengenai right

issue yang telah dilakukan diatas penulis tertarik untuk menguji kembali

mengenai dampak right issue. Selain itu penelitian yang akan dilakukan ini

merupakan replikasi penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Bae dan Joe

(1999) yang meneliti dampak pengumuman right issue terhadap volatilitas

(21)

sebanyak 168 perusahaan yang melakukan right issue yang terdaftar di NYSE

selama rentang tahun 1968-1995. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Bae

dan joe membuktikan bahwa informasi pengumuman right issue dimanfaatkan

oleh investor, yang ditunjukan dengan volume perdagangan yang lebih besar

pada tanggal pengumuman right issue dibandingkan selama periode sebelum

pengumuman right issue. Bae dan Joe juga mengemukakan bahwa terjadi

penurunan volatilitas harga saham selama periode sebelum pengumuman right

issue hingga periode sesudah expiration date. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian yang dilakukan oleh Bae dan Joe adalah pada periode pengamatan,

dimana penelitian ini melakukan pengamatan selama rentang tahun

2000-2007. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas maka penelitian yang

akan dilakukan ini diberi judul ” ANALISIS PENGARUH INFORMASI

PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP PERUBAHAN

VOLATILITAS HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN”

Studi pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(22)

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan

beberapa permasalahan pada penelitian ini, antara lain :

1. Apakah informasi pengumuman right issue yang dikeluarkan oleh

perusahaan mengakibatkan perbedaan volatilitas harga saham?

2. Apakah informasi pengumuman right issue yang dikeluarkan oleh

perusahaan mengakibatkan perbedaan volume perdagangan saham?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat disimpulkan tujuan

penelitian yang ingin dicapai adalah menguji secara empiris bahwa :

1. Informasi pengumuman right issue yang dikeluarkan oleh perusahaan

mengakibatkan terjadinya perbedaan volatilitas harga saham pada

periode sebelum pengumuman right issue hingga periode sesudah

tanggal kadaluwarsa right issue (expiration date) Mengetahui dampak

dari adanya informasi.

2. Informasi pengumuman right issue yang dikeluarkan oleh perusahaan

mengakibatkan terjadinya perbedaan volatilitas volume perdagangan

pada periode sebelum pengumuman right issue hingga periode sesudah

tanggal kadaluwarsa right issue (expiration date) Mengetahui dampak

(23)

D. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan : memberikan masukan bagi perusahaan terutama untuk

perusahaan yang telah go public yang terdaftar di bursa Efek Indonesia,

mengenai kondisi pasar modal di Indonesia. Hasil penelitian ini bisa

menjadi masukan dalam mengambil keputusan berkaitan dengan

kebijakan melakukan right issue

2. Bagi akademisi : memberikan bukti empiris mengenai reaksi pasar yang

terjadi setelah perusahaan mengeluarkan pengumuman right issue,

sehingga dapat memberikan wawasan dan pengetahuan yang mendalam

mengenai reaksi pasar yang timbul setelah pengumuman right issue.

3. Bagi Investor : Sebagai bahan pertimbangan yang bermanfaat untuk

pengambilan keputusan investasi di pasar modal. Dengan mengetahui

(24)

BAB II

LANDASAN TEORI

E. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pasar Modal

1. Pengertian Pasar Modal

Pasar modal didefinisikan sebagai sarana bertemunya antara

permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang yang

umumnya lebih dari satu tahun. UU Pasar modal no. 8 tahun 95 Ps 1 dalam

Mohammad Samsul (2006 : 43) mendefiniskan pasar modal sebagai kegiatan

yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek,

perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yan gditerbitkannya, serta

lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

Menurut Sharpe (1995 : 44) definisi pasar modal merupakan suatu

mekanisme untuk membawa bersama aset-aset keuangan pembeli dan

penjual agar dapat memfasilitasi perdagangan. Sementara Mishkins dan

Eakins (2000 : 16) mendefenisikan pasar modal merupakan pasar dimana

hutang jangka panjang (yang jatuh temponya satu tahun atau lebih) dan

instrumen modal diperdagangkan.

Pasar modal hakikatnya merupakan jaringan tatanan yang

(25)

assets (dan hutang) pada saat yang sama memungkinkan investor untuk

mengubah dan menyesuaikan portofolio investasi (melalui pasar sekunder)

(anoraga 2006: 5).

Menurut Hartono (1998 : 11) pasar modal bisa didefinisikan sebagai

suatu sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana yang bersifat

jangka panjang dengan menjual saham dan mengeluarkan obligasi.

b. Instrumen Pasar Modal

Pada umumnya investasi pada pasar modal bersifat jangka panjang,

berbeda dengan pasar uang yang bersifat investasi jangka pendek. Investasi

jangka panjang dapat berwujud surat-surat berharga (securities) yang dapat

diklasifikasikan sebagia berikut :

1) Saham (stock) merupakan surat bukti pemilikan bagian modal atau

tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas yang memberi hak

atas deviden dan lain-lain menurut besar kecilnya modal yang

disetor. Ada 2 macam saham yaitu saham biasa dengan saham

preferen, dimana letak perbedaannya terdapat pada hak dalam

memperoleh deviden.

2) Obligasi merupakan kontrak jangka panjang bagi peminjam yang

setuju untuk melakukan pembayaran bunga dan pokok pinjaman

pada tanggal tertentu kepada pemegang obligasi . Obligasi dapat

(26)

· Obligasi Treasuri (treasury bond)

· Obligasi perusahaan (corporate bond)

· Obligasi municipal (municipal bond)

· Obligasi asing (foreign bond)

Setiap jenis obligasi ini memiliki perbedaan dalam pengembalian

yang diharapkan dan tingkat resiko.

3) Derivatif dari efek

a) Right

Right menunjukkan bukti hak memesan terlebih dahulu yang

melekat pada saham yang memungkinkan para pemegang

saham untuk membeli saham baru yang akan diterbitkan oleh

emiten, sebelum saham-saham tersebut ditawarkan kepada

pihak lain.

b) Waran

Waran adalah efek yang diterbitkan oleh emiten yang memberi

hak kepada pemegang saham untuk memesan saham dari

emiten yang bersangkutan pada harga tertentu, umumnya untuk

6 bulan hingga 5 tahun.

c) Dividen Saham

Keuntungan perusahaan dapat dibagi dalam bentuk tunai

(27)

saham karena emiten ingin menahan labanya untuk digunakan

sebagai modal kerja.

d) Sertifikat Reksa Dana

Reksa dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun

dana dari masyarakat. Sedangkan yang dimaksud sertifikat

reksa dana adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemodal

menitipkan uang kepada manajer investasi sebagai pengelola

dana untuk diinvestasikan baik di pasar modal atau pasar uang.

Ada dua jenis reksa dana yaitu reksa dana open end (terbuka),

sertifikat ini bisa dijual kembali pada manajer investasi, dan

reksa dana close end (tertutup), sertifikat ini tidak bisa dijual

kembali pada manajer investasi tetapi dijual ke pasar sekunder

2. Right Issue

a. Pengertian Right Issue

Brealy dan Myers (1984) dalam fuad Rahman (2003) menyatakan

emiten dapat melakukan 2 cara dalam menawarkan sahamnya ke publik,

antara lain :

a. Cara pertama adalah menerbitkan atau menjual sahamnya

secara umum kepada investor publik, cara ini disebut general

cash offer

(28)

lama yang telah memiliki saham emiten tersebut atau sering

disebut right issue.

Right issue diterjemahkan sebagai bukti right atau disebut juga disebut

preemptive right adalah hak pemegang saham lama mendapatkan tambahan

saham baru yang dikeluarkan oleh peruahaan, proporsionil / sebanding

dengan saham yang dimilikinya. Apabila ada pihak lain yang ingin sekali

membeli saham maka tidak akan boleh sebelum pemegang saham lama

menggunakan kesempatannya untuk membeli. Dalam hal ini investor tidak

terikat harus membelinya, karena bersifat hak. Tujuan dari diadakannya

preemptive right bagi pemegang saham ada 2 yaitu (Brigham, 2001 : 354) :

a. Supaya pemegang saham saat ini bisa memperhatikan

pengendalian karena apabila tidak ada preemptive right maka

manajemen perusahaan dapat menerbitkan sejumlah lembar saham

tambaha dan membeli sendiri sahamnya.

b. Untuk melindungi para pemegang saham terhadap dilusi nilai

saham. Apabila perusahaan menerbitkan tambahan jumlah saham

sedangkan pemegang saham lama tidak memiliki preemptive right

maka akan menurunkan nilai kekayaan pemilik saham lama,

sebaliknya pemlik saham baru akan lebih untung.

Alat investasi ini merupakan produk turunan dari saham, kebijakan

right issue merupakan upaya emiten untuk menambah saham yang beredar

(29)

dengan HMETD atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Beberapa tujuan

perusahaan mengeluarkan kebijakan right issue antara lain untuk menambah

modal perusahaan yang digunakan untuk perluasan investasi atau

pembayaran hutang. Saham baru yang diterbitkan terlebih dahulu ditawarkan

kepada pemegang saham sekarang (existing shareholders) dengan harga

yang biasanya lebih rendah dari harga yang ditawarkan di pasar.

Right merupakan salah satau dari jenis opsi derivatif (turunan) dari

efek yang sebenarnya dan memiliki masa hidup yang relatif singkat. Proses

dan prosedur right issue menurut Ang (1997) dan sumber-sumber lain yang

dikutip Marwoto, yaitu :

1) Tanggal pendaftaran ke Bapepam : dilakukan untuk mendapatkan

persetujuan Bapepam.

2) Tanggal penyebarluasan prospektus pendahuluan :

menyebarluaskan prospektus ringkas pendahuluan di 2 surat kabar.

3) Tanggal pernayataan efektif oleh bapepam : tanggal Bapepam

mengeluarkan surat persetujuan right issue kepada emiten.

4) Tanggal RUPSLB : tanggal rapat umum pemegang saham luar

biasa (RUPSLB) untuk meminta persetujuan right issue.

5) Tanggal efektif : tanggal efektif setelah disetujui RUPSLB.

6) Tanggal penyebarluasan prospektus final : tanggal penerbitan

prospektus ringkas final di 2 surat kabar sesuai dengan yang

(30)

7) Tanggal Cum-right : tanggal terakhir perdagangan saham emiten

yang didalamnya terdapat hak mendapatkan right.

8) Tanggal ex-right : tanggal pertama perdagangan saham emiten,

tanpa adanya hak mendapatkan right.

9) Tanggal terakhir pencatatan (date of record) : tanggal terakhir

pencatatan pemegang saham yang berhak mendapatkan right.

10)Periode pengiriman sertifikat right : periode pengiriman sertfikat

right kepada pemegang saham yang telah terdaftar.

11)Periode pemecahan sertfikat right : periode pemcahan sertifikat

right kedalam surat kolektif yang kecil.

Signalling theory :

Teori yang paling banyak digunakan sebagai dasar untuk meneliti

pengaruh kandungan informasi dalam pengumuman right issue terhadap

perkembangan harga saham di pasar modal adalah teori sinyal (signalling

theory). Teori ini menjelaskan bahwa untuk membedakan perusahaan

berkualitas baik dengan perusahaan berkualitas buruk. Perusahaan yang

berkualitas baik akan dengan sengaja memberikan sinyal. Sinyal ini harus

efektif sehingga pasar dapat mempersepsikan dengan baik dan tidak mudah

ditiru oleh perusahaan yang berkualitas buruk. Sinyal ini diperlukan karena

dipasar masih terdapat asimetri informasi antara manajemen perusahaan

(31)

b. Dampak Right Issue :

Adanya right issue mengakibatkan jumlah saham yang beredar akan

bertambah. Jumlah saham yang semakin banyak akibat kebijakan penerbitan

right issue dapat mempengaruhi kepemilikan pemegang saham lama apabila

tidak melakukan konversi right – nya. Pemegang saham lama ini akan

mengalami apa yang dikenal dengan istilah dilusi (dilution). Dilusi (dilution)

yaitu penurunan persentase kepemilikan saham.

Umumnya harga saham akan terkoreksi dengan adanya right issue.

Dalam mengukur besar koreksi yang timbul harus memperhatikan informasi

waktu, harga, dan rasio penerbitan right issue tersebut. Harga saham

perusahaan setelah emisi right secara teoritis akan mengalami penurunan,

karena harga pelaksanaan emisi right selalu lebih rendah dari pada harga

pasar. Hal tersebut mengakibatkan kapitalisasi pasar saham akan naik dalam

persentase yang lebih kecil dari pada naiknya persentase jumlah saham yang

beredar.

Miller dan Majluf dalam Sari (2003) menyatakan pada umumnya harga

saham perusahaan yang melakukan penawaran terbatas akan mengalami

fluktuasi sejak penawaran terbatas ini dipublikasikan dan pada saat ex-right

date. Perubahan ini tergantung pada persepsi modal terhadap penggunaan

dana yang dikumpulkan perusahaan lewat penawaran terbatas tersebut.

(32)

saham yang beredar akan mengakibatkan jumlah dividen per lembar saham

yang akan diterima pemegang saham menjadi lebih kecil atau lebih sedikit,

hal itu akan terjadi apabila perolehan laba perusahaan dan persentase

pembayaran dividen (deviden pay out ratio) nilainya tetap. Penurunan dividen

per lembar saham dapat menimbulkan dampak psikologis yang negatif, karena

dividen per lembar saham yang kecil akan mengurangi minat investor untuk

membeli saham tersebut, sehingga mengakibatkan harga saham menjadi

turun.

3. Volatilitas harga saham :

Voaltilitas adalah besarnya jarak antara fluktuasi harga harian suatu

saham. Volatilitas tidak hanya terbatas saham namun juga berlaku untuk

seluruh instrumen investasi, baik saham, emas, obligasi atau

instrumen-instrumen lainnya. Semakin tinggi volatilitasnya, maka kepastian return

suatu saham semakin rendah.

Volatilitas Harga saham merupakan suatu instrumen yang dapat

digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui

parameter pergerakan harga-harga saham di pasar.

Menurut Acedo (2008) volatilitas merupakan rank maksimum dari

variasi harga saham tertentu pada suatu hari perdagangan. Menurut Wang

Sutrisno et al, parameter yang digunakan yaitu :

(33)

b. Volume perdagangan

c. Persentase saham

d. Varians saham (volatilitas saham)

Dalam mengukur tingkat volatilitas harga saham yang terjadi

metode yang sering digunakan adalah varian atau standar deviasi. Standar

deviasi berfungsi mengukur perbedaan antara sebuah level harga (high, low,

close, atau open) dengan nilai rata-ratanya, dimana semakin besar perbedaan

antara masing-masing harga dengan nilai rata-ratanya, maka semakin tinggi

nilai standar deviasi, dengan demikian tingkat volatilitas. Pada penelitian ini

digunakan varians dari return saham harian sebagai ukuran volatilitas harga

saham.

4. Volume perdagangan saham :

Bamber dan Cheon (1995) mengenai reaksi pasar menyebutkan

banyak penelitian sebelumnya yang memusatkan perhatiannya pada

kesamaan antara reaksi harga dan volume atas informasi yang dipublikasikan

berdasarkan penemuan tersebut banyak peneliti yang kemudian memusatkan

perhatian pada harga dan volume perdagangan sebagai ukuran yang

substitusi tentang reaksi pasar. Selain itu ini juga diperkuat dengan berbagi

penelitian terdahulu yang menemukan bahwa informasi yang dipublikasikan

oleh emiten dapat mengakibatkan reaksi harga maupun reaksi volume

(34)

Tingkat volume perdagangan dapat menggambarkan minat

konsumen untuk memiliki saham tersebut tinggi karena investor

menganggap bahwa saham yang memiliki tingkat volume perdagangan

(TVA) yang tinggi menunjukan saham tersebut likuid. Saham yang likuid

adalah saham yang mudah untuk dijadikan atau ditukarkan dengan uang.

Saham yang tidak likuid menyebabkan hilangnya kesempatan untuk

mendapatkan keuntungan (gain). Dan saham yang memiliki likuiditas yang

tinggi biasanya akan mempengaruhi harga saham yang bersangkutan

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan rata-rata volume

perdagangan yang bertujuan untuk menjelaskan pola perubahan volume

perdagangan yang terjadi akibat dari adanya suatu kejadian yang

berpengaruh terhadap pasar modal. Rata-rata volume perdagangan diukur

pada tiap periode di tiap perusahaan yang mengeluarkan right issue.

5. Event Study :

Pengertian event study menurut Peterson (1989) dalam Ivan Christian

yaitu event study adalah suatu metodologi dalam penelitian keuangan yang

paling sering digunakan. Tujuan event study adalah untuk menilai apakah

terdapat abnormal return atau excess return yang diperoleh oleh pemegang

saham berdasarkan kejadian-kejadian tertentu (seperti pengumuman laba,

pengumuman merger, stock split, right issue). Abnormal return atau excess

(35)

normal. Return normal merupakan return ekspektasi (return yang diharapkan

oleh investor). Return sesungguhnya merupakan return yang terjadi,

sedangkan return ekspektasi merupakan return yang harus diestimasi.

(Jogiyanto, 1998 : 433)

Menurut Bodie, Keane, Markus (1999 : 339) menyatakan definisi

event study yaitu :

Event study merupakan suatu teknik empiris dalam penelitian keuangan yang

memudahkan peneliti untuk menilai dampak suatu kejadian tertentu terhadap

harga saham suatu perusahaan.

Event study menurut (Moch Samsul 2006 : 273) yaitu mempelajari

pengaruh suatu peristiwa terhadap harga saham di pasar, baik pada saat

peristiwa tersebut terjadi maupun beberapa saat setelah peristiwa itu terjadi.

Berdasarkan definsi-definsi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

event study merupakan penelitian keuangan yang menguji secara empiris

suatu kejadian yang apabila suatu kejadian tersebut memiliki kandungan

informasi, maka akan dapat dilihat reaksi pasar yang terjadi dengan

menggunakan perubahan harga dari sekuritas.

F. PENELITIAN TERDAHULU

(36)

dalam negri maupun luar negri, namun kesimpulan yang dihasilkan beragam.

Penelitian-penelitian yang dilakukan di luar negri antara lain seperti yang

dilakukan oleh Tsangrakis (1996) yang meneliti tentang pengaruh

pengumuman right issue terhadap harga saham di pasar modal yunani

selama rentang tahun 1981 hingga 1990. Hasil penelitian tersebut yaitu

menemukan bukti bahwa pengumuman right issue direspon secara positif

oleh investor.

Scholes melakukan penelitian dengan menggunakan model pasar

untuk menguji 696 sampel perusahaan yang melakukan right issue di New

York Stock Echange (NYSE) antara tahun 1926 dan 1966 dengan

menggunakan metodologi penelitian studi peristiwa, ditemukan bukti bahwa

tingkat keuntungan abnormal (abnormal return) dalam bulan sebelum

tanggal pengumuman mencapai rata-rata 0,3% dan satu bulan setelah tanggal

pengumuman tidak ditemukan lagi adanya tingkat keuntungan abnormal.

Disamping itu juga ditemukan perilaku harga saham diseputar hari

pengumuman tidak pada besarnya size dari right issue, sehingga ia berhasil

menolak hipotesis “price presure”.

Hasil penelitian tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan

oleh Asquith dan Mullins (1986) serta penelitian yang dilakukan oleh

Masulis dan Korwar (1986) yang menemukan hasil bahwa setelah

pengumuman right issue terjadi penurunan harga saham, dimana pasar

(37)

Hasil tersebut dimungkinkan karena pengeluaran saham baru ditangkap

sebagai sinyal negatif oleh investor. Penelitian tersebut sesuai dengan apa

yang dilakukan oleh Gajewski (2002) yang menguji seasoned equity

offerings (SEO) di Jerman. Penelitian ini menemukan bukti bahwa reaksi

pasar terhadap pengumuman SEO adalah negatif signifikan untuk right issue

dan negatif tidak signifikan untuk public offering, dalam kaitannya dengan

sertifikasi penjamin (underwriter certification) yang lebih kuat pada public

offering. Bae dan Joe (1999) yang meneliti mengenai dampak pengumuman

right issue terhadap volatilitas harga saham dan volume perdagangan.

Penelitian tersebut mengambil sampel 168 perusahaan yang melakukan right

issue dan terdaftar di NYSE selama tahun 1968-1995. Hasil penelitian yang

dilakukan oleh Bae dan Joe membuktikan bahwa informasi pengumuman

right issue dimanfaatkan oleh investor yang ditunjukan dengan volume

perdagangan saham yang lebih besar di sekitar tanggal pengumuman

dibandignkan sebelum tanggal pengumuman right issue. Volatilitas harga

saham pada penelitian tersebut juga menunjukan trend yang menurun selama

periode sebelum pengumuman hingga periode sesudah expiration date.

Penelitian mengenai right issue juga telah banyak dilakukan di

Indonesia dan menghasilkan beragam kesimpulan. Setyawan (2008) meneliti

tentang reaksi pasar (investor) sebelum dan sesudah pengumuman right issue

untuk saham-saham LQ 45 dan non LQ 45. Periode penelitian yang

(38)

bahwa terdapat reaksi sebelum dan sesudah pengumuman right issue apabila

jumlah sampel digabung antara perusahaan LQ 45 dengan non LQ 45,

namun ketika sampel dipisah antara LQ 45 dengan non LQ 45 hasil reaksi

akan sama saja (tidak ada perbedaan). Menurut Wijanarko yang meneliti 35

perusahaan yang melakukan right issue pada periode 1998-2001 menemukan

bukti bahwa terdapat perbedaan secara statitik signifikan antara abnormal

return sebelum dan sesudah pengumuman right issue. Hasil penelitian yang

dirumuskan oleh Wijanarko ternyata berbeda dengan hasil yang didapat oleh

Kurniasari dan Linggar (2003 ) yang meneliti 27 perusahaan selama tahun

1999-2001 bahwa perhitungan average abnormal return menunjukan

kecenderungan negatif secara kumulatif pada saat ex-date. Hal ini

menunjukan adanya respon pasar yang negatif terhadap harga saham

meskipun tidak semua emiten terpengaruh. Budiarto dan Zaki (1999)

menguji pengaruh pengumuman right issue terhadap tingkat keuntungan dan

likuditas saham, pada 50 perusahaan selama tahun 1994-1996. Hasil yang

didapat oleh Budiarto dan Zaki yaitu tidak ada perbedaan pada return,

abnormal return,dan trading volume di sekitar tanggal pengumuman right

issue.

G. KERANGKA PEMIKIRAN

Berdasarkan landasan teori yang telah dipaparkan oleh peneliti,

Average varians

return

(39)

maka peneliti mecoba untuk menggambarkan kerangka pemikirian penelitian

sebagai berikut :

Gambar II.1

Kerangka Pemikiran

Dari gambaran kerangka berpikir diatas menunjukan bahwa

penelitian ini menguji apakah informasi pengumuman right issue yang

dikeluarkan perusahaan memberikan perbedaan terhadap average variance

return dan rata-rata volume perdagangan suatu saham pada periode

pengamatan. Perbedaan Average variance return dan rata-rata volume

perdagangan pada periode pengamatan dapat memberikan kesimpulan

bahwa terjadi perubahan volatilitas harga saham dan volume perdagangan.

Perubahan volatilitas harga saham dan volume perdagangan terhadap

informasi pengumuman right issue yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat

mengindikasikan adanya kandungan informasi dari pengumuman right issue

yang kemudian dimanfaatkan oleh investor dalam berinvestasi.

(40)

volatilitas harga saham menunjukan tren yang menurun selama periode

sebelum pengumuman hingga sesudah tanggal kadaluwarsa.

Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka dapat disimpulkan hipotesis :

H1 : Terdapat perbedaan average varians return pada periode 30 hari

sebelum pengumuman right issue (periode I), periode setelah

tanggal pengumuman hingga sebelum masa berlaku right issue

berakhir (periode II) dan periode sesudah masa berlaku right issue

berakhir (periode III).

2. Pada penelitian yang dilakukan Bae dan Joe (1999) ditemukan bahwa

volume perdagangan lebih tinggi pada periode sesudah pengumuman

hingga sebelum tanggal kadaluwarsa dibanding sebelum pengumuman

right issue dan sesudah tanggal kadaluwarsa.

Berdasarkan hasil temuan diatas, maka dapat disimpulkan hipotesis :

H2 : Terdapat perbedaan rata-rata volume perdaganganpada periode 30

hari sebelum pengumuman right issue (periode I), periode setelah

tanggal pengumuman hingga sebelum masa berlaku right issue

berakhir (periode II) dan periode sesudah masa berlaku right issue

berakhir (periode III).

BAB III

(41)

A. Jenis Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui dampak

informasi pengumuman right issue yang dikeluarkan oleh perusahaan

terhadap perubahan volatilitas harga saham dan volume perdagangan sehingga

dapat diketahui apakah ada pemanfaatan informasi tersebut bagi investor

dalam berinvestasi, maka jenis penelitian yang digunakan dalam tulisan ini

adalah event study. Event study yaitu studi yang mempelajari reaksi pasar

terhadap suatu pengumuman (Jogiyanto, 2003). Penelitian event study

bertujuan mengetahui pengaruh suatu peristiwa yang terjadi dan digunakan

untuk menguji kandungan informasi (information content) dari suatu

pengumuman. Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat

reaksi dari suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi

(information content), diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu

pengumuman tersebut diterima pasar.

Tahapan – tahapan metodologi dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi

dua tahap, yakni tahap pertama ingin mengetahui apakah terjadi perbedaan

volatilitas harga saham dari periode sebelum pengumuman right issue hingga

sesudah tanggal kadaluwarsa (expiration date) right. Dan tahap kedua ingin

mengetahui apakah terjadi perbedaan Volatilitas volume perdagangan saham

(42)

kadaluwarsa (expiration date) right.

B. Periode Pengamatan

Pada penelitian ini dilakukan pembagian menjadi 3 periode waktu dari

periode sebelum pengumuman (announcement date) right issue hingga

periode sesudah tanggal kadaluwarsa (expiration date) right. Pembagian

periode pengamatan dalam penelitian ini, meliputi :

1. Periode I terletak pada 30 hari sebelum announcement date.

2. periode II terletak antara announcement date hingga expiration date

yang berkisar antara 10 hari – 62 hari dengan rata-rata 30 hari.

3. Periode III terletak pada 30 hari sesudah expiration date.

Gambar III.1

Periode Pengamatan

pre-announcement date post-announcement pre-expiration post-expiration

-30 announcement date +30 ex-rights expiration date +30

10-62 hari dengan rata-rata 30 hari

C. Populasi dan Sampel

(43)

kumpulan elemen yang dapat kita gunakan untuk membuat beberapa

kesimpulan. Menurut Suharsimi (1998 : 103) populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian. Menurut Singarimbun dan Effendi (1987 : 105) sampel

merupakan bagian dari populasi yang akan diselidiki dan dianggap telah

mewakili atau representatif dan mencerminkan ciri dari populasi. Sampel

menurut Soeratno dan Arsyad (2003 : 105) merupakan bagian yang menjadi

objek yang sesungguhnya dari suatu penilaian. Menurut Sudjana 2002 : 6)

sampel adalah bagian yang diambil dari populasi yang dianggap mewakili

karakteristik atau representatif dari populasi, sedangkan menurut Widayat dan

Amirullah (2002 : 52) sampel merupakan suatu sub kelompok dari populasi

yang dipilih dalam penelitian.

Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive

sampel yang menurut Suharsimi (1983 : 127) dilakukan dengan cara

mengambil subyek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi

didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Menurut Widayat dan Amirullah (2002

: 54) purposive sampling atau disebut juga judgement sampling adalah

pengambilan sampel; yang dipilih berdasarkan penilaian atau pandangan dari

peneliti berdasarkan tujuan dan maksud penelitian. Pada penelitian ini

populasi yang dipilih yaitu perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI

selama tahun 2003-2008, sedangkan Sampel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah perusahaan-perusahaan atau emiten yang mengeluarkan kebijakan

(44)

Adapun kriteria penentuan sampel yang diterapkan, antara lain :

1. perusahaan yang melakukan right issue dan terdaftar di Bursa Efek

Indonesia pada periode 2000-2007.

2. Perusahaan yang mengeluarkan informasi lainnya (seperti stock

split, pembagian deviden, dan saham bonus dll) selama rentang

periode 30 hari sebelum pengumuman right issue hingga 30 hari

hingga sesudah masa berlaku right issue berakhir (expiraion) tidak

dianggap.

3. Perusahaan yang menunda dan membatalkan right issue tidak

dimasukan sebagai sampel.

4. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini meliputi 30 hari sebelum

pengumuman (announcement date) right issue hingga 30 hari

sesudah expiration date.

5. Selama periode pengamatan perusahaan memiliki data lengkap

untuk digunakan dalam penelitian yang mencakup stock return dan

volume perdagangan secara harian selama periode 30 hari sebelum

pengumuman (announcement date) right issue hingga 30 hari

sesudah masa berlaku right issue berakhir (expiration date).

(45)

Hasil Pemilihan Sampel

Penelitian ini menggunakan data sekunder (secondary data) yang dapat

diperoleh dari berbagai literatur, artikel, text book, media massa serta sumber

lainnya yang dapat mendukung penelitian. Menurut Inrianto dan Supomo

(1999:147) data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh

peneliti secara tidak langsung melalui media perantara, diperoleh, dan dicatat

oleh pihak lain.

Data-data yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain :

1. Data saham perusahaan manufaktur yang melakukan rights issue

antara tahun 2000 – 2007 yang diperoleh dari JSX Statistic dan

ICMD .

2. Tanggal pengumuman, ex-right, penentuan tanggal kadaluwarsa

(expiration date) dan jumlah lembar saham keseluruhan yang

dimiliki perusahaan yang melakukan rights issue dari

(46)

Statistic, Pojok BEI UKDW, dan Pusat Data Bisnis dan ekonomi

FE UGM

3. Data volume perdagangan saham dan indeks harga saham

gabungan (IHSG) yang terdapat di PDBE FEB UGM, diberbagai

media masa nasional .

4. Data harga saham (closing price) sampel yang melakukan right

issue dan IHSG tahun 2000 sampai dengan 2007 diperoleh dari

database PDBEUGM, BEI UNS dan http://finance.yahoo.com.

5. Jumlah saham beredar masing-masing perusahaan yang

diperoleh dari JSX monthly Statistic dan MM UNS.

E. Definisi Operasional dan Perhitungan

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah

dikemukakan sebelumnya, maka variabel-variabel penelitian yang digunakan

antara lain : variabel independen adalah peristiwa pengumuman right issue

dan untuk variabel dependen adalah volatilitas harga saham dan volatilitas

volume perdagangan saham.

1. Tanggal pengumuman : hari atau tanggal perusahaan

mengumumkan right issue yang menggunakan tanggal dalam

prospektus yang dikeluarkan oleh laporan resmi Bapepam atau

(47)

2. Tanggal Cum-right : tanggal terakhir perdagangan saham emiten

yang didalamnya terdapat hak mendapatkan right.

3. Tanggal ex-right : tanggal pertama perdagangan saham emiten,

tanpa adanya hak mendapatkan right.

4. Expiration date : tanggal dimana suatu option, right atau warant

telah berakhir dan menjadi tidak berguna jika tidak dieksekusi.

5. Harga saham : harga penutupan (closing price) saham perusahaan.

Pada hari tersebut.

6. Return harian saham : Keuntungan yang dapat diterima atas

investasi suatu saham pada periode tertentu karena telah melakukan

investasi serta berani menanggung resiko. Return saham dihasilkan

dari selisih antara harga penutupan hari ini dengan harga penutupan

hari sebelumnya, dibagi dengan harga penutupan hari sebelumnya.

Rumus menghitung Return saham :

(48)

8. Return indeks pasar (market return) adalah selisih antara indeks

pasar penutupan hari ini dengan penutupan hari sebelumnya dibagi

dengan indeks pasar penutupan hari sebelumnya.

)

Ø IHSGj = Indeks harga saham gabungan pada periode

Estimasi ke j .

Ø IHSG (j-1) = Indeks harga saham gabungan pada periode

estimasi sebelum j .

Berdasarkan hasil perhitungan return harian saham dan return

pasar, kemudian diubah kedalam bentuk nilai residual melalui

regresi return masing-masing saham terhadap indeks pasar, yang

bertujuan untuk melihat perilaku harga saham pada 30 hari sebelum

pengumuman hingga 30 hari sesudah pengumuman right issue dan

periode 30 hari sebelum expiration date hingga 30 hari sesudah

(49)

x

Rj,x = return saham harian untuk perusahaan j pada hari ke t

Rm,x = Indeks return pasar

Uj,t = return residual untuk perusahaan j pada hari ke t

9. Volume perdagangan relatif emiten adalah saham yang

diperdagangkan dibagi dengan saham yang beredar untuk

perusahaan yang mengeluarkan kebijakan right issue pada hari

tersebut.

10.Volume perdagangan relatif IHSG adalah hasil pembagian antara

saham yang diperdagangkan dibagi dengan saham yang beredar di

kemudian diubah menjadi nilai residual melalui regresi RTV

masing-masing saham terhadap RTV pasar, yang bertujuan untuk

melihat perilaku volume perdagangan pada 30 hari sebelum

(50)

periode 30 hari sebelum expiration date hingga 30 hari sesudah

expiration date, dengan persamaan sebagai berikut :

x

RTV j,x = volume perdagangan relatif saham perusahaan

RTVm,x = volume perdagangan relatif pasar

Vj,x = Volume residual untuk perusahaan j pada hari ke t.

F. Metode Analisis Data

1. Melakukan perhitungan, antara lain :

· Menghitung return harian saham emiten selama periode pengamatan.

· Menghitung return harian IHSG selama periode pengamatan.

· Menghitung relative trading volume harian saham emiten selama

periode pengamatan.

· Menghitung relative trading volume harian IHSG selama periode

(51)

3. Melakukan pengujian one sample t-test terhadap nilai residual return dan

volume perdagangan untuk menarik kesimpulan awal mengenai perilaku

harga saham dan volume perdagangan selama periode pengamatan.

4. Membagi periode pengamatan dari periode 30 hari sebelum

pengumuman right issue hingga periode 30 hari sesudah masa berlaku

right issue berakhir menjadi 3 periode, yaitu :

· Periode I (pertama) yaitu periode 30 hari sebelum pengumuman

right issue.

· Periode II (kedua) yaitu periode antara sesudah announcement date

hingga sebelum masa berlaku right issue berakhir (expiration

date).

· Periode III (Ketiga) yaitu periode 30 hari sesudah masa berlaku

right issue berakhir (expiration period).

5. Melakukan perhitungan, antara lain :

· Menghitung variance return harian saham, dengan menggunakan

rumus (Brown, Harlow dan Tinic/BHT :1993) :

(52)

Dimana :

Var (Rt) = Varians return

E(Rt) = Return ekspektasi

Rt = Actual return saham

n = Jumlah periode selama transaksi

· Menghitung relative volume harian, dengan rumus (Bae dan Joe, 1999) :

dipenuhi sebagai prasyarat dalam melakukan analisis statistik parametik.

Pengujian normalitas memiliki tujuan untuk mengetahui bahwa

variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal ataukah tidak.

Data yang baik adalah data yang mempunyai atau mendekati distribusi normal.

Dalam melakukan uji normalitas data bisa dilakukan dengan menggunakan Uji

(53)

besarnya nilai probabilitas lebih besar dari taraf signifikansi 0,05

(p-value>0,05). Jika variabel atau data tidak berdistribusi normal maka digunakan

analisis statistik nonparametrik.

7. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah terjadi perbedaan

Volatilitas harga saham (variance return harian saham) dan perubahan

volume perdagangan (average relative volume) saham sebelum

pengumuman, saat masa berlaku right issue hingga setelah masa berlaku

right issue berakhir dengan derajat signifikansi 10%. Alat analisis yang

digunakan adalah sebagai berikut :

- Jika data terdistribusi normal maka menggunakan uji paired

sample t test

- Jika data tidak terdistribusi normal maka menggunakan uji

wilcoxon signed rank test.

8. Menyimpulkan analisis data yang telah dilakukan dengan dasar pengambilan

kesimpulan hipotesis adalah bahwa hipotesis akan diterima apabila : - -t tabel ≥ t hitung ≤ +t tabel

- sig ( 2 tailed ) ≤ 0.1

BAB IV

(54)

A. Analisis Deskriptif

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pengumuman right

issue terhadap perubahan volatilitas harga saham dan volume perdagangan

saham periode tahun 2000-2007. Pengumuman right issue yang digunakan

dalam penelitian ini adalah pengumuman pada prospektus yang diterbitkan

secara resmi oleh BEI atau Bapepam. Pengujian dilakukan dengan menguji

varians dari return harian saham dan menguji average relative volume dari

tiga puluh hari sebelum pengumuman right issue, selama masa berlakunya

right issue hingga tiga puluh hari sesudah masa berlaku right issue berakhir.

Dimana varians dari return saham harian merupakan proksi dari volatilitas

harga saham, sedangkan average relative volume merupakan proksi dari

volatilitas volume perdagangan harga saham. Penelitian ini menggunakan

metode purposive sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 53

perusahaan. Pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji beda dua rata-rata

(t-test paired two sample for means) bila data berdistribusi dan uji wilcoxon

signed rank test bila data berdistribusi tidak normal. Pengujian tersebut

bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata sebelum dan

setelah pengumuman right issue berdasarkan tujuan penggunaan dananya.

Pengujian data dengan menggunakan software SPSS release 16.0 dan

Microsoft Excel 2003.

Tabel IV.1

Referensi

Dokumen terkait

Telah disetujui oleh pembimbing Program Studi Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.. Tahun Akademik 2007/2008 Pada Tanggal :

Algoritma ini juga dapat digunakan untuk mencari total biaya ( cost ) dari lintasan terpendek yang dibentuk dari sebuah simpul ke sebuah simpul tujuan. Sebagai contoh,

Berdasarkan model tersebut variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi PDB, kurs riil, permintaan uang riil, suku bunga domestik, suku bunga AS dan harga minyak

g) Kekayaan negara/ kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai

Beberapa perbedaan penelitian itu antara lain objek penelitian akan di lakukan pada BMT yang mengangkat tema sumber daya manusia yang berjudul analisis pemberian insentif

Kajian Pola Pengelolaan Sumberdaya Hutan Secara Tradisional Oleh Masyarakat Dayak Benuaq dan Tunjung Di Kalimantan Timur: Studi Kasus Kampung Dempar Dan Sakak

Faktor manakah dari faktor nilai intrinsik pekerjaan, gaji, pertimbangan pasar kerja, dan persepsi mahasiswa akuntansi tentang profesi akuntan publik, yang paling dominan

Pihak ketiga adalah pihak yang berada diluar suatu hubungan hukum dalam hal ini adalah pihak yang berada diluar hubungan kerja antara buruh kontrak dengan pihak