• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan dan praktikum dan enzim.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "laporan dan praktikum dan enzim.docx"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Latar Belakang

Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis

(senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu

reaksi kimia organik. Molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat

perubahannya menjadi molekul lain yang disebut produk. Jenis produk yang akan

dihasilkan bergantung pada suatu kondisi/zat, yang disebut promoter. Semua

proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat

dalam suatu arah lintasan metabolisme yang ditentukan oleh hormon sebagai

promoter.

Enzim bekerja dengan cara bereaksi dengan molekul substrat untuk

menghasilkan senyawa intermediat melalui suatu reaksi kimia organik yang

membutuhkan energi aktivasi lebih rendah, sehingga percepatan reaksi kimia

terjadi karena reaksi kimia dengan energi aktivasi lebih tinggi membutuhkan

waktu lebih lama. Meskipun senyawa katalis dapat berubah pada reaksi awal,

pada reaksi akhir molekul katalis akan kembali ke bentuk semula.

Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim

hanya dapat bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini

disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap. Sebagai

contoh, enzim α-amilase hanya dapat digunakan pada proses perombakan pati

menjadi glukosa.

Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama adalah substrat,

suhu, keasaman, kofaktor dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu dan pH

(2)

(tingkat keasaman) optimum yang berbeda-beda karena enzim adalah protein,

yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah. Di luar

suhu atau pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara optimal atau

strukturnya akan mengalami kerusakan.

Hal ini akan menyebabkan enzim kehilangan fungsinya sama sekali. Kerja

enzim juga dipengaruhi oleh molekul lain. Inhibitor adalah molekul yang

menurunkan aktivitas enzim, sedangkan aktivator adalah yang meningkatkan

aktivitas enzim. Banyak obat dan racun adalah inihibitor enzim, mengingat enzim

juga dapat menjadi penawar racun.

Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui reaksi-reaksi dan

enzim amilase dan oksidase, untuk mengetahui ada tidaknya dan seberapa cepat

bekerja enzim dalam bahan (Daging Sapi, Nenas, Pepaya, Saliva, dan Tepung

(3)

TINJAUAN PUSTAKA

Enzim adalah protein yang dapat mengkatalisa reaksi biokimia. Enzim

biasanya terdapat di dalam sel dengan konsentrasi yang bisa dibilang sangat

rendah, dimana enzim dapat meningkatkan laju reaksi menjadi lebih cepat dengan

tanpa mengubah posisi kesetimbagan yang artinya baik laju reaksi maju maupun

laju reaksi kebalikannya ditingkatkan dengan kelipatan yang sama. Kelipatan ini

biasanya di sekitar 103 sampai 1012 (Kuchel dan Ralston, 2002).

Kebanyakan enzim yang terdapat di dalam tubuh banyak terdapat di dalam

alat-alat atau organ-organ organsime hidup yang berupa larutan kolodial di dalam

tubuh, seperti air liur atau ludah, darah, cairan lambung dan cairan pancreas.

Enzim jugan terdapat di dalam bagian dalam sel. Hal ini terikat erat dengan

protoplasma. Enzim terdapat juga di dalam mitokondria dan ribosom

(Sumardjo, 2009).

Enzim adalah katalisis biologis. Mereka mempercepat laju reaksi kimia

yang dilakukan di suatu tempat dengan meninggalkan sel tanpa banyak mengubah

kesetimbangan kimia dengan keseluruhan. Reaktan dari enzim yang dikatalisis

reaksi dinamakan substrat. Tiap enzim memiliki spesifik tersendiri. Semua enzim

adalah protein. Walaupun, tanpa bagian dari protein dinamakan kofaktor

(Palmer dan Bonner, 2007).

Enzim adalah protein yang mempercepat reaksi kimia. Proses ini

dinamakan katalisi dan enzim yang dikatalisa dinamakan reaksi kimia. Di dalam

reaksi enzimatis, molekul yang hadir diawal dari reaksi dinamakan substrat.

(4)

produk. Semua proses di alam dengan melibatkan enzim menhghasilkan atau

tidak mengubah kesetimbagan kimia (Whitehurst dan Oort, 2010).

Protease adalah enzim yang dapat menghidrolisis protein menjdai

senyawa-senyawa yang lebih sederhana seperti peptide kecil dan asam amino.

Industri pengguna protease diantaranya di bidang pangan misalnya sebagai

pengempuk daging, penjernih bir, pembuatan keju, dan pembuatan cracker. Dan

di bidang non pangan misalnya industry deterjen, infustri kulit, industry kulit,

industry tekstil, biomedis sampai industry pakan ternak semuanya menggunakan

enzim (Wardani dan Nindita, 2012).

Protease dapat diperoleh dari jaringan tumbuhan. Salah satu jenis

tumbuhan yang mengandung enzim protease adalah papaya (Carica papaya).

Pepaya adalah tumbuhan penghasil enzim papain yang merupakan golongan

enzim protease sulfihidril dan termasuk golongan tiol protease eukariotik yang

mempunyai sisi aktif sistein. Papain terkandung pada berbagai bagian tumbuhan

papaya, termasuk pada daunnya (Zusfahair, dkk., 2014).

Stabilitas dari biokatalisis terkadang menjadi faktor terbatas dari seleksi

enzim yang dipengaruhi oleh suhu ataupun pH yang banyak digunakan dalam

proses bioteknologi. Stabilitas bahan dari enzim dapat dipertimbangkan dengan

beberapa metode seperti mutagenesis., imobilisasi teknik atau langsung dengan

mengevaluasi enzim (Kelly, dkk., 2009).

Biji-bijian adalah seperti yang kita ketahui kaya akan sumber mineral

tetapi mineral yang terdapat dari biji-bijian biasanya rendah akan kehadiran dari

anti nutrisi dan penghambat enzim. Anti nutrisi dan penghambat enzim

(5)

mempengaruhi metabolism dalam tubuh. Enzim juga hadir di biji-bijian yang

mana membantu pencernaan ketika dikonsumsi, sebaik juga yang disediakan

sebagai sumber nutrisi delama proses pencernaan (Elemo, dkk., 2011).

(6)

Enzim adalah biomolekul berupa protein yang salah satu kegunaannya

adalah berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa

habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik. Molekul awal yang

disebut substrat akan dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang disebut

produk. Jenis produk yang akan dihasilkan bergantung pada suatu kondisi/zat,

yang disebut promoter. Semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat

berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah lintasan metabolisme yang

ditentukan oleh hormon sebagai promoter.

Pengklasifikasian enzim telah ditentukan berdasarkan aturan Internasional

Enzyme Comission (IEC) yang disetujui secara global oleh International Union

Of Biochemistry (IUB). Berdasarkan sistem IEC, ada enam jenis-jenis enzim yang

umum, yaitu :

1. Oksidoreduktase

Oksireduktase merupakan enzim yang berfungsi dalam

reaksi-reaksi oksidasi atau dehidrogenesa dan oksidasa. Bentuk dari jenis ini ada

yang teroksidadiada juga dalam bentuk tereduksi. Berikut subkelas

oksireduktase:

- Oksidase, merupakan enzim yang memindahkan dua elektron dari asalnya

ke oksigen, biasanya menyebabkan pembentukan peroksida hydrogen.

- Oksigenase, merupakan enzim yang mengkatalis penggabungan kedua

atom oksigen kedalam suatu substrat tunggal.

- Hidroksilase, merupakan enzim yang menggabungkan sebuah atom

molekul oksigen kedalam substrat oksigen yang kedua timbul seperti air.

- Peroksidase, merupakan enzim yang mempergunakan peroksida hidrogen

(7)

- Katalase, merupakan jenis enzim yang unik, dimana didalam peroksida

hidrogen bekerja baik sebagai donor maupun akseptor. Kakatalase

berfungsi didalam sel untuk mendetoksifikasikan peroksida hidrogen.

2. Transferase

Transferase bekerja dalam reaksi-reaksi transfer gugus dari satu ke

yang lainnya. Enzim ini terlibat dalam memindahkan grup fungsional

antara donor dengan akseptor. Amino, acyl, fosfat, satu karbon dan grup

glikosil adalah salah satu dari dua bagian sama besar yang ditransfer.

Berikut subkelas transferase:

- Aminotransferase (transaminase), kerjanya adalah dengan mentransfer

grup amino dari satu asam amino ke akseptor asam keto, dengan

menghasilkan pembentukan asam amino yang baru dan asam keto yang

baru.

- Kinase, adalah enzim yang memfosforilasi merupakan mengkatalisa

pemindahan grup fosforil dari ATP atau trifosfat nukleotida lainnya ke

alkohol atau akseptor grup amino, misalnya glukokinase.

- Glukosiltransferase, merupakan enzim yang mengkatalisa transfer residu

dari glukosil yang aktif ke sebuah glikogen primer. Ikatan fosfosester

didalam disfosfoglukosa uridin adalah labil, yang menyebabkan glukosa

berpindah ke glikogen primer yang sedang berkembang.

3. Hidrolase

Hidrolase merupakan enzim-enzim yang menguraikan suatu zat

dengan pertolongan atau media air. Hidrolase dibagi atas kelompok kecil

berdasarkan substratnya merupakan bekerja pada hidrolisa ester, eter,

peptide, glikosida, dan lain sebagainya. Biasanya penggolongan hidrolase

(8)

4. Liase

Liase merupakan enzim yang bekerja menghilangkan gugus-gugus

tertentu dari substrat dengan mekanisme yang lain dari hidrolisa

contohnya enzim untuk menarik air dari gugus alcohol. Dekarboksilase

menghilangkan unsur CO2 dari asam keto alfa, beta atau asam amino.

Dehidratase menghilangkan unsur H2O dalam sebuah reaksi dehidrasi.

Dehidratase sitrat mengubah sitrat menjadi cis-akoninat. Dekarboksilasa

asam purivat merupakan liase, karena dapat dilihat sebagai katalis untuk

kebalikannya dari reaksi apaabila asetal dehida ditambahkan pada ikatan

rangkap karbon-oksigen dalam CO2 walaupun dalam prkateknya reaksi

berlangsung tidak irreversible seperti yang tertulis.

5. Isomerase

Isomerase merupakan enzim yang berfungsi untuk merubah posisi

optik atau ruang, geometris atau posisi gugus dalam satu isomer.

Isomerase yang mengkatalisa pembalikan karbon asimetrik terjadi pada

epimerase atau recemase. Mutase melibatkan transfer intramolekul pada

suatu kelompok seperti fosforil.Transfer tidak perlu langsung, tapi dapat

melibatkan suatu enzim fosforilated sebagai perantara. Beberapa

isomerase dapat mengkatallis gula. Terdapat juga sis-trans isomerase ,

salahsatunya isomerase retinen yang secara langsung terlibat dalam

biokimia.

6. Ligase

Enzim ligase berfungsi untuk mengkatalis reaksi yang membentuk

ikatan kimia, memutuskan ikatan pirofosfat dari suatu nukleotida dan

menggandakan pembentukan berbagai ikatan kimia sampai pada gangguan

(9)

sama. Karena dalam proses ligase biasanya menggunakan energi, maka

daya pendorong yang digunakan untuk reaksi-reaksi yang dikataliskan

ligase pada umumnya adalah proses pengambilan eksergonik (pelepasan

energi) gugus fosforil atau pirofosforil dari ATP.

Macam-macam enzim berdasarkan penggolongannya terbagi atas :

1. Golongan Enzim Karbohidrase

- Enzim Amilase adalah enzim yang berperan mengubah

amilum/polisakarida menjadi senyawa maltosa yaitu senyawa disakarida

- Enzim Sukrase adalah enzim yang berperan mengubah sukrosa menjadi

glukosa dan fruktosa

- Enzim Laktosa adalah enzim yang berperan mengubah senyawa laktosa

menjadi glukosa dan galaktosa

- Enzim Maltosa adalah enzim yang berperan dan berfungsi mengurai

maltosa menjadi senyawa glukosa

- Enzim Selulosa adalah enzim yang berperan mengurai

selulosa/polisakarida menjadi senyawa selabiosa atau disakarida

- Enzim Pektinase adalah enzim yang berperan atau berfungsi mengubah

petin menjadi senyawa asam pektin

2. Golongan Enzim Protase

- Enzim tripsin adalah enzim yang berfungsi mengurai pepton menjadi

senyawa asam amino

- Enzim peptidase adalah enzim yang berfungsi dalam mengurangi senyawa

(10)

- Enzim renin adalah enzim yang berfungsi dalam mengurangi senyawa

kasein dan susu

- Enzim galaktase adalah enzim yang berperan mengurai senyawa gelatin

- Enzim entrokinase adalah enzim yang berfungsi dalam mengurai senyawa

pepton menjadi sentawa asam amino

- Enzim pepsin adalah enzim yang berperan dalam memecah senyawa

protein menjadi asam amino

3. Golongan Enzim Ekterase

- Enzim lipase adalah enzim yang berperan atau berfungsi dalam

mengurangi lemak menjadi senyawa gliserol dan juga asam lemak.

- Enzim fostase adalah enzim yang berfungsi dalam mengurangi ester dan

mendorong pelepasan asam fosfor.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai berikut, yaitu :

1. Konsentrasi substrat

Dengan penambahan konsentrasi substrat akan menghasilkan

penambahan kecepatan reaksi. Pada konsentrasi substrat yang sangat

rendah, kecepatan reaksi yang dikatalisis enzim juga sangat rendah.

Sebaliknya, kecepatan reaksi akan meningkat dengan meningkatnya

konsentrasi substrat sampai tercapai titik tertentu, merupakan titik batas

kecepatan reaksi maksimum. Setelah titik batas, enzim menjadi jenuh oleh

substratnya, sehingga tidak dapat berfungsi lebih cepat. Pembatas

kecepatan enzimatis ini adalah kecepatan penguraian kompleks

enzim-substrat menjadi produk dan enzim bebas.

(11)

pH yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan mengakibatkan

denaturasi protein enzim sehingga enzim menjadi tidak aktif. Perubahan

pH mempengaruhi kecepatan reaksi enzim, karena berubahnya derajat

ionisasi gugus asam dan basa dari enzim. Untuk kebanyakan enzim,

terdapat rentang pH optimum dimana aktivitas enzim berlangsung secara

optimum dan mempunyai stabilitas yang tinggi. Sebagian besar enzim

mempunyai pH optimum yang mendekati netral, sebagian kecil lainnya

mempunyai pH optimum yang sangat rendah (sekitar 2,0) atau sangat

tinggi (sekitar 9,0)

3. Suhu

Karena enzim adalah suatu protein, maka temperatur yang tinggi

(> 40 oC) akan mengakibatkan hilangnya fungsi kerja enzim karena

dalam jumlah kecil menghambat jalannya reaksi sehingga reaksi menjadi

lebih lambat atau bahkan bisa berhenti sama sekali. Ada dua jenis inhibitor

yaitu :

- Inhibitor Kompetitif, merupakan inhibitor yang strukturnya sama atau

(12)

substrat untuk berikatan dengan bagian aktif dari enzim dan menghambat

reaksi katalisnya. Inhibitor ini bersifat reversibel, artinya penambahan

substrat dapat mengusir inhibitor dari bagian aktif enzim.

- Inhibitor Non-kompetitif, merupakan zat yang menghambat jalannya

reaksi yang terikat bukan pada bagian aktif enzim tapi bagian lainnya.

Inhibitor jenis ini mengakibatkan perubahan bagian komformasi dari

bagian aktif enzim sehingga substrat tidak bisa berikatan dan bereaksi

kembali dengan bagian aktif enzim.

Penggolongan enzim berdasarkan tempat bekerjanya dapat digolongkan

menjadi 2 macam, yaitu :

1. Endoenzim

Endoenzim disebut juga enzim intraseluler, yaitu enzim yang

bekerjanya di dalam sel. Umumnya merupakan enzim yang digunakan

untuk proses sintesis di dalamsel dan untuk pembentukan energi (ATP)

yang berguna untuk proses kehidupan sel,misal dalam proses respirasi.

2. Eksoenzim

Eksoenzim disebut juga enzim ekstraseluler, yaitu enzim yang

bekerjanya di luar sel. Umumnya berfungsi untuk “mencernakan” substrat

secara hidrolisis, untuk dijadikan molekul yang lebih sederhana dengan

BM lebih rendah sehingga dapat masuk melewati membran sel. Energi

yang dibebaskan pada reaksi pemecahan substrat di luar sel tidak

digunakan dalam proses kehidupan sel.

Mekanisme cara kerja enzim dapat dibedakan atas 2 cara, yaitu :

(13)

Enzim memiliki struktur sisi spesifik yang cocok dengan substrat.

Substrat atau bagian substrat harus memiliki bentuk yang tepat dengan sisi

katalitik enzim. Substrat kemudian ditarik oleh sisi katalitik enzim yang

cocok untuk substrat tersebut sehingga terbentuk kompleks antara enzim

substrat. Kondisi ini menggambarkan analogi kunci dan lubang kunci yang

dimasuki, keduanya harus sesuai untuk bisa membuka pintu reaksi atau

dengan kata lain untuk mengaktifkan kinerjanya.

Gambar 1. Teori lock and key

2. Induced Fit Theory (Teori Kecocokan)

Teori ini mempertimbangkan fleksibilitas protein, sehingga

pengikatan suatu substrat pada enzim menyebabkan sisi aktif mengubah

konformasinya sehingga cocok dengan substratnya. Teori ini dapat

menerangkan fase transisi kompleks. Lokasi aktif beberapa enzim

mempunyai konfigurasi yang tidak kaku. Enzim berubah bentuk

menyesuaikan diri dengan bentuk substrat setelah terjadi pengikatan. Jika

biasanya enzim mencari substrat yang cocok, maka teori ini menjelaskan

ketika enzimlah yang menyesuaikan diri dengan bentuk substrat ketika

telah terkait. Jadi tautan yang cocok pada keduanya dapat diinduksi ketika

(14)

Gambar 2. Teori induced fit

Beberapa contoh enzim yang ada dalam tubuh manusia antara lain, yaitu :

1. Enzim Ptialin berada di mulut berfungsi mengubah amilum menjadi gula.

2. Enzim Pepsin berada di lambung berfungsi mengubah protein menjadi

pepton.

3. Enzim Renin berada di lambung berfungsi mengendapkan kasein dalam

susu.

4. Enzim Amilase berada di pankreas berfungsi untuk mengubah amilum

menjadi maltosa.

5. Enzim Tripsin berada di pankreas berfungsi untuk mengubah pepton

menjadi asam amino.

6. Enzim Lipase berada di pankreas berfungsi untuk mengubah lemak

menjadi asam lemak dan gliserol.

7. Enzim Sakrase berada di usus halus berfungsi untuk mengubah sukrosa

menjadi glukosa dan fruktosa.

8. Enzim Maltase berada di usus halus berfungi untuk mengubah maltosa

menjadi glukosa.

9. Enzim Laktase berada di usus halus berfungsi untuk mengubah laktosa

(15)

10. Enzim erepsin berada di usus halus berfungsi untuk mengubah pepton

menjadi asam amino

Sisi aktif enzim adalah daerah yang terspesialisasi dari protein dimana

enzim berikatan dengan substrat. Sisi aktif dari suatu enzim merupakan suatu

celah yang terspesialisasi untuk mengenal substrat khusus dan mengkatalisis

transformasi kimia. Hal itu terbentuk dalam struktur tiga dimensi dari asam amino

yang berbeda yang memungkinkan atau tidak berdekatan dengan rangkaian

primer. Interaksi antara sisi aktif dan substrat terjadi melalui gaya yang sama yang

menyeimbangkan struktur protein. Sisi aktif enzim tidak tempat perlekatan

substrat secara sederhana, mereka juga menyediakan kelompok katalisis untuk

memfasilitasi dan menyediakan interaksi spesifik yang menstabilkan formasi dari

keadaan transisi untuk reaksi kimia.

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan menggunakan pepaya

didapatkan hasil bahwa pada penggunaan getah pepaya terdapat enzim papain.

Hal ini sesuai dengan literatur Zusfahair, dkk., (2014), yang menyatakan bahwa

salah satu jenis tumbuhan yang mengandung enzim protease adalah pepaya

(Carica papaya L.). Papain terkandung pada berbagai bagian tumbuhan pepaya,

(16)

KESIMPULAN

1. Enzim adalah biomolekul berupa protein yang salah satu kegunaannya adalah

berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa

habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik. Molekul awal yang

disebut substrat akan dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang

disebut produk. Jenis produk yang akan dihasilkan bergantung pada suatu

kondisi/zat, yang disebut promoter.

2. Jenis-jenis enzim yang umum ada 6 yaitu enzim oksidoreduktase (terbagi atas

oksidase, oksigenase, hidroksilase, peroksidase, dan katalase), enzim

transferase (terbagi atas aminotransferase, kinase, dan glukosiltransferase),

enzim hidrolase, enzim liase, enzim isomerase, dan enzim ligase.

3. Macam-macam enzim berdasarkan penggolongannya yaitu golongan enzim

karbohidrase (terbagi atas amilase, sukrase, laktosa, maltosa, selulosa, dan

pektinase), golongan enzim protease (terbagi atas tripsin, peptidase, renin,

galaktase, entrokinase, dan pepsin), golongan enzim ekterase (terbagi atas

lipase dan fostase).

4. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kerja daripada enzim adalah

konsentrasi substrat yang akan menghasilkan penambahan kecepatan reaksi,

pH yang optimum dan mempunyai stabilitas yang tinggi, suhu yang stabil,

pengaruh aktifator, dan pengaruh inhibitor yang bekerja secara efektif.

5. Mekanisme kerja enzim dibagi atas dua cara sebagai berikut adalah teori lock

and key yaitu enzim memiliki struktur sisi spesifik yang cocok dengan

(17)

enzim, dan teori induced fit yaitu mempertimbangkan fleksibilitas protein,

sehingga pengikatan suatu substrat pada enzim menyebabkan sisi aktif

mengubah konformasinya sehingga cocok dengan substratnya.

6. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa pada

getah pepaya yang digunakan memang mengandung enzim papain. Hal ini

terjadi karena pada pepaya enzim papain tersebut tersebar keseluruh bagian

tanaman pepaya, bahkan pada daun pepaya sendiri terdapat enzim papain.

7. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa pada

perlakuan dengan menggunakan jus nenas, daging sapi menjadi lunak. Hal ini

terjadi karena enzim bromelin yang ada pada buah nenas salah satunya

berfungsi untuk mengempukkan daging.

8. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa pada

perlakuan dengan penyimpanan suhu dingin, tekstur daging menjadi lebih

keras daripada semula. Hal ini terjadi karena pada saat suhu dingin, enzim

yang bekerja didalam bahan menjadi inaktif, karena enzim tidak tahan akan

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Elemo, G. N., B. O. Elemo dan O. L. Erukainure. 2011. Activities of some, enzymes inhibitors and antinutritional factors from the seeds of sponge gourd (Luffa aegyptiaca M.). African Journal of Biochemistry Research. 5(3) : 86-89.

Kelly, R. M., L. Dijkhuizen dan H. Leemhuis. 2009. Starch and -glucan acting

enzymes, modulating their properties by directed evolution. Journal of Biotechnology. 140(2009) : 184-193.

Kuchel, P. dan G. B. Ralston. 2006. Biokimia. Erlangga, Jakarta.

Palmer, T. dan P. Bonner. 2007. Enzymes Biochemistry, Biotechnology, Clinical Chemistry. Woodhead Publishing, Philadelphia.

Sumardjo, D. 2009. Pengantar Kimia. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Wardani, A. K. dan L. O. Nindita. 2012. Purifikasi dan karakterisasi protease dari bakteri hasil isolasi dari whey tahu. Jurnal Teknologi Pertanian. 13(3) : 149-156.

Whitehurst, R. J. dan M. V. Oort. 2010. Enzymes in Food Technology. Wiley-Blackwell, USA.

Gambar

Gambar 1. Teori lock and key
Gambar 2. Teori induced fit

Referensi

Dokumen terkait

Proses destruksi disebut katabolisme yaitu proses pemecahan molekul–molekul zat yang komplek menjadi molekul zat yang lebih sederhana, misalnya pemecahan

Untuk dapat terjadi kompleks enzim substrat, diperlukan adanya kontak antara enzim dengan substrat.Kontak ini terjadi pada suatu tempat atau bagian enzim yang disebut bagian

 Asam amino pada situs aktif berikatan dengan molekul substrat dan menjaga posisi tersebut selam reaksi terjadi  enzim spesifik hanya untuk satu reaksi  molekul lain tidak

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa konsentrasi enzim pada sampel ekstrak apel (15 tetes) lebih aktif bekerja pada

Cara kerja enzim dapat dijelaskan dalam dua teori, yaitu: Teori kunci dan gembok (enzim bekerja sangat spesifik. Enzim dan substrat memiliki bentuk geometri komplemen yang sama

Protein adalah suatu makromolekul yang tersusun atas molekul-molekul asam amino yang berhubungan satu dengan yang lain melalui suatu ikatan yang dinamakan ikatan

Substrat yang mengandung bahan kering antara 7 – 9 % yang diguanakan sebagai media mikroorganisme disebut dengan (slurry = lumpur organik mentah) yang digunakan

Protease disebut juga peptidase atau proteinase, merupakan enzim golongan hidrolase yang akan memecah protein menjadi molekul yang lebih sederhana, seperti menjadi oligopeptida