• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN METODE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA DI KELAS XII IS-1 SMA SETIA BUDI ABADI PERBAUNGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN METODE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA DI KELAS XII IS-1 SMA SETIA BUDI ABADI PERBAUNGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN METODE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS

DAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS XII IS-1 SMA SETIA BUDI ABADI PERBAUNGAN

TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

MUHAMMAD SALMAN NIM : 709141136

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

ABSTRAK

Muhammad Salman, NIM.709141136. “Implementasi Model Pembelajaran Problem Posing dengan Metode Brainstorming Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Di Kelas XII IS-1 SMA Setia Budi Abadi Perbaungan Tahun Pembelajaran 2013/2014 ’’. Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan, 2013.

Permasalahan pada penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS 1 SMA Setia Budi Abadi Perbaungan Pembelajaran 2013/2014 dengan Implementasi Model Pembelajaran Problem Posing dengan Metode Brainstorming.

Penelitian dilaksanakan di SMA SMA Setia Budi Abadi Perbaungan Tahun Pembelajaran 2013/2014 dengan subjek siswa kelas XII IPS 1 yang berjumlah 40 orang. Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus, dimana tiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu, perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Dalam pengumpulan data teknik yang digunakan adalah tes hasil belajar dan lembar observasi aktivitas belajar siswa. Sedangkan untuk analisis data menggunakan data kualitatif dan data kuantitatif.

. Dari hasil observasi aktivitas siswa terjadi peningkatan aktivitas siswa pada siklus I ke siklus II. Pada siklus I diperoleh 42,5% atau 17 orang untuk cukup aktif. Sedangkan pada siklus II diperoleh 75,0% atau 30 orang untuk kriteria aktif dan sangat aktif. Sehingga aktivitas belajar meningkat dari siklus I ke siklus II sebesar 32,5 %. Hasil belajar akuntansi mengalami peningkatan pada siklus I terdapat 20 orang siswa (50,0%) dan pada siklus II 90,0% dengan peningkatan rata sebesar 13 poin (siklus I rata 64,75 dan siklus II rata-rata 77,75).Pengujian signifikan hasil belajar siswa dilakukan dengan menggunakan uji t berpasangan dengan dan dk = 40 1 = 39 didapat ttabel = 1,68. Dengan membandingkan thitung dan ttabel diperoleh thitung ttabel yaitu 15,19 1,68 sehingga hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS-1 SMA Setia Budi Abadi Perbaungan Tahun Pembelajaran 2013/2014 pada post test siklus I dan post test siklus II ada terdapat perbedaan yang signifikan, maka dalam hal ini Ha = X > Y diterima dan Ho = = ditolak. Dengan kata lain perbandingan hasil belajar siswa signifikan.

Dapat disimpulkan bahwa Implementasi Model Pembelajaran Problem Posing dengan Metode Brainstorming Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Di Kelas XII IS-1 SMA Setia Budi Abadi Perbaungan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Dalam standar kompetensi siklus perusahan dagang.

(8)

ABSTRACT

Muhammad Salman, NIM.709141136. Implementation of Problem Posing Models Whit Brainstorming Method to Increase Activity and Learning Outcomes Students in Grades XII IPS 2 SMA Setia Budi Abadi Perbaungan in Academic Year 2013/2014''. Thesis of Economic Education Major, Accounting Education Study Program, Faculty Economic,State University of Medan, 2013.

Problems in this research were low learning outcomes of activity and accounting students in the learning process. This research aims to determine the increase in activity and learning outcomes of accounting students in grade XII IS 1 Setia Budi Abadi Perbaungan. Problem Posing Models Whit Brainstorming Method academic year 2013/2014.

This research executed at SMA Setia Budi Abadi Perbaungan of Academic Year 2013/2014 through students XII IS 1 as subject totaly 40 students. This research gets Class Action Research (PTK) executed into two cycles, where each cycles consist of four steps, there are planning, action, observation, and reflection. In collecting data, its technich is result of tests and questionnaire sheets of students studying interest. While for data analysis was used data qualitative and data quantitative.

Based on the data analysis indicating that increasing of student activity at cycle I to cycle II. At the cycle I was gotten 42,5% or 17 students for active. In the other hand of cycle II was gotten 75,0% or 30 students for active and best criteria. So the studying activity increase from cycle I to cycle II be 32,5%. The previous test was done at the cycle I consisted was getting points > 70 on 20 students (50,5%) with the average points 64,75%. At the cycle II which getting marks > 70 as (90,0%) with the average points 77,75%. So the studying outcomes increase the average points from cycle I to cycle II be 13 Poin The significant tested of this research used t – test showed that dk = N-1 with  = 0,05 and N = 40. From the analysis was obtained t hitung is 15,19 and t tabel is 1,68 is Positive and Signific

Conclusion that Application of Problem Posing Models Whit Brainstorming Method to Increase Activity and Learning Outcomes Students in Grades XII IPS 2 SMA Setia Budi Abadi Perbaungan in Academic Year 2013/2014. Standart of competency Accounting cycle Merchandise Company.

(9)

iii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GRAFIK ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB. I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 5

1.3Perumusan Masalah ... 6

1.4Pemecahan Masalah ... 6

1.5Tujuan Penelitian ... 9

1.6Manfaat Penelitian ... 9

BAB. II KAJIAN PUSTAKA ... 11

2.1 KerangkaTeoritis... 11

2.1.1 Model Pembelajaran Problem Posing ... 11

2.1.2 Metode Brainstorming ... 14

2.1.3 Implementasi Model Pembelajaran Problem Posing dengan Metode Brainstorming ... 18

2.1.4 Aktivitas Belajar Siswa ... 22

2.1.5 Hasil Belajar Akuntansi ... 24

(10)

iv

2.3 Kerangka Berpikir ... 31

2.4 Hipotesis Tindakan ... 33

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN ... 35

3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu penelitian ... 35

3.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 35

3.2.1 Subjek Penelitian ... 35

3.2.2 Objek Penelitian ... 35

3.3 Definisi Operasional ... 35

3.4 Prosedur Penelitian ... 36

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.6 Teknik Analisis Data ... 43

3.7 Indikator Keberhasilan Tindakan ... 46

3.7.1 Indikator Proses ... 46

3.7.2 Indikator Output ... 47

3.7.3 Indikator Dampak ... 47

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 48

4.1.1 Hasil Observasi Aktivitas ... 48

4.1.2 Tes Hasil Belajar ... 50

4.2 Analisis Data ... 51

4.2.1 Data Kuantitatif ... 51

4.2.2 Data Kualitatif ... 56

(11)

v

4.3.1 Siklus I ... 57

4.3.2 Siklus II ... 60

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

5.1 Kesimpulan ... 64

5.2 Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 66 DAFTAR RIWAYAT HDUP

(12)

vi

DAFTAR TABEL

1.1 Tabel Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian ... 3

2.1.3 Tabel Tabel Langkah-langkah Problem Posing dengan Brainstorming ...20

3.1 Tabel Langkah-langkah Siklus 1 Penelitian Tindakan Kelas ... 38

3.2 Tabel Langkah-langkah Siklus 2 Penelitian Tindakan Kelas ... 40

3.3 Tabel Observasi Aktivitas Siswa ... 42

4.1 Tabel Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 49

4.2 Tabel Hasil Perolehan Nilai dan Presentase Siswa ... 50

4.4 Tabel Uji Normalitas Nilai Pretest ... 37

(13)

vii

DAFTAR GAMBAR

3.1Gambar Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 37

4.1 Gambar Diagram Peningkatan Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa ... 50

(14)

viii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Silabus

Lampiran 2 RPP Pertemuan

Lampiran 3 Materi Pembelajaran

Lampiran 4 Pretest

Lampiran 5 Postes Siklus I

Lampiran 6 Postes Siklus II

Lampiran 7 Data Aktivitas Belajar siklus 1

Lampian 8 Data Aktivitas Belajar siklus 2

Lampiran 9 Data Hasil Belajar

Lampiran 10 Tabel Distribusi Uji t

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Kualitas pendidikan seringkali dipandang tergantung pada peran guru

dalam pengelolaan komponen-komponen pengajaran yang digunakan dalam

proses belajar mengajar yang menjadi tanggung jawab sekolah. Kualitas pada

pendidikan dapat tercermin dari hasil prestasi belajar siswa.

Kemajuan pendidikan suatu negara tidak dapat dipisahkan dari

keberadaan kualitas guru, sehingga dari tahun ke tahun kualitas guru sering

mendapat sorotan. Kualitas guru sangat menentukan keberhasilan setiap proses

pendidikan disamping berbagai faktor lainnya, seperti tersedianya prasarana

mengajar yang memadai dan kurikulum yang baik. Dengan kata lain peningkatan

suatu pendidikan tidak lepas dari upaya meningkatkan kualitas guru sebagai salah

satu bagian penting dari keseluruhan sistem pendidikan. Supaya hal tersebut dapat

dicapai maka sangat diperlukan kepribadian guru yang baik sehingga dapat

menjadi teladan bagi orang di sekitarnya. Kualitas pengajaran tidak akan terwujud

walaupun didukung oleh kurikulum yang baik, buku-buku pelajaran dan sarana

prasaran yang cukup, apabila guru tidak mempunyai kepribadian baik yang akan

ditiru oleh siswanya.

Pembelajaran merupakan kegiatan utama dalam lingkungan sekolah yang

menjadi penentu kualitas output sumber daya manusia. Oleh sebab itu upaya

peningkatan kualitas pembelajaran menjadi kebutuhan yang signifikan. Refleksi

(16)

2

Guru merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam peningkatan hasil

belajar siswa bahkan merupakan pusat aktivitas dikelas. Guru sebagai pendidik

harus memperhatikan dan bertanggungjawab dalam meningkatkan hasil belajar

siswa. Selain itu, ada beberapa faktor pendukung dalam meningkatkan hasil

belajar siswa, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal

merupakan faktor yang berasal dari dalam individu, sedangkan faktor eksternal

bersumber dari luar individu itu sendiri.

Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah sering di jumpai beberapa

masalah. Berdasarkan pengamatan penulis pada siswa kelas XII IS-1 di SMA

Setia Budi Abadi Perbaungan selama melaksanakan observasi, penulis melihat

cara mengajar guru masih tampak belum memanfaatkan kemampuannya secara

optimal. Guru cenderung mengajar kurang bervariasi, yang pada umumnya

menerapkan pembelajaran konvensional yang cenderung berpusat pada guru. Hal

ini membuat siswa kurang menyenangi pelajaran akuntansi, ini terlihat dari respon

siswa pada saat proses belajar mengajar, dimana siswa bersikap pasif, malas

bertanya, dan tidak fokus pada materi yang disampaikan guru. Disamping itu,

penulis melakukan tanya jawab kepada beberapa siswa tentang pandangannya

terhadap mata pelajaran akuntansi. Menurut mereka akuntansi dianggap sebagai

pelajaran yang sulit yang selalu berhubungan dengan angka-angka, juga menuntut

ketelitian, pemahaman dan daya ingat yang lebih tajam. Kondisi ini berpengaruh

terhadap hasil belajar siswa sehingga pada saat guru mengadakan ulangan harian,

nilai tes hasil belajar yang diperoleh siswa masih rendah dimana dari 40 siswa

(17)

3

sedangkan 65,83% siswa dinyatakan tidak tuntas dalam ulangan harian tersebut

dengan KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 70, yang sesuai dengan daftar

kumpulan nilai (DKN) di SMA Setia Budi Abadi Perbaungan semester 2 tahun

ajaran 2012/2013. Hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 1.1

Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa

Triwulan Pertama Semester Genap T.P 2012/2013

NO TEST KKM

Siswa Yang

Mencapai Nilai KKM Siswa Yang Tidak Mencapai Nilai KKM

diperlukan variasi dalam pembelajaran agar siswa menyenangi pelajaran

akuntansi, sehingga aktivitas siswa meningkat dan hasil belajar siswa semakin

maksimal.Banyak variasi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran untuk

merangsang siswa untuk belajar mandiri, kreatif dan lebih aktif dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran, demikian halnya dengan pelajaran akuntansi. Salah

satunya adalah dengan mnggunakan model pembelajaran. Model pembelajaran

yang bisa digunakan dalam pembelajaran yaitu dengan mengimplementasikan

model pembelajaran Problem Posing dan metode Brainstorming yang

memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran dengan

(18)

4

Pembelajaran dengan Problem Posing adalah pembelajaran yang

menekankan pada siswa untuk membentuk/mengajukan soal berdasarkan

informasi atau situasi yang diberikan. Informasi yang ada diolah dalam pikiran

dan setelah dipahami maka peserta didik akan bisa mengajukan pertanyaan.

Dengan adanya tugas pengajuan soal (Problem Posing), akan menyebabkan

terbentuknya pemahan konsep yang lebih mantap dalam diri siswa terhadap

materi yang telah diberikan. Kegiatan itu akan membuat siswa lebih aktif dan

kreatif dalam membentuk pengetahuannya dan pada akhirnya pemahaman siswa

terhadap pelajaran akuntansi siswa lebih baik lagi dan akan berdampak pada hasil

belajar yang baik pula.

Metode Brainstorming ini dapat membuat siswa terlibat secara langsung

dalam pembelajaran yang diharapkan dapat membuat siswa mampu

menghubungkan pengetahuan dalam konteks situasi di dunia nyata. Dalam

metode pembelajaran Brainstorming ini setiap siswa dituntut untuk memadukan

kemampuan dan ketelitian dalam menjawab pertanyaan. Siswa harus memberikan

sumbangan pemikirannya dalam menyelesaikan soal yang diberikan oleh

guru.Sehingga siswa mampu menumbuhkan kemampuan mereka untuk berpikir

kritis.

Implementasi model pembelajaran Problem Posing dan metode

Brainstorming diharapkan dapat menjadikan siswa lebih aktif serta membantu dan

memudahkan siswa dalam memahami pelajaran akuntansi. Implementasi model

(19)

5

saling mengemukakan pendapatnya dalam berdiskusi, serta menuntut siswa untuk

mampu dan teliti menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, maka masalah tersebut menarik untuk diteliti

menjadi suatu penelitian tindakan kelas dengan menetapkan judul “Implementasi

Model Pembelajaran Problem Posing dengan Metode Brainstorming Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Di Kelas XII IS-1 SMA Setia Budi Abadi PerbaunganTahun Pembelajaran 20IS-13/20IS-14.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti

mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Mengapa guru cenderung menggunakan model konvensional dalam kegiatan

pembelajaran?

2. Bagaimanakah cara meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Akuntansi siswa

kelas XII IS-1 SMA Setia Budi Abadi Perbaungan?

3. Apakah dengan implementasi model pembelajaran Problem Posing

denganmetode Brainstorming dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

akuntansi siswa kelas XII IS-1 SMA Setia Budi Abadi Perbaungan?

4. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi antar siklus?

1.3 Perumusan Masalah

Dari identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah dengan implementasi model pembelajaran Problem Posing dengan

(20)

6

kelas XII IS-1 SMA Setia Budi Abadi Perbaungan Tahun Pembelajaran

2013/2014?

2. Apakah dengan implementasi model pembelajaran Problem Posing dengan

metode Brainstorming dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa

kelas XII IS-1 SMA Setia Budi Abadi Perbaungan Tahun Pembelajaran

2013/2014?

3. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa antar siklus?

1.4 Pemecahan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka untuk memecahkan

masalah tersebut penulis akan melakukan penelitian tindakan kelas dengan

terlebih dahulu berkonsultasi dengan guru dalam menyajikan materi kepada siswa.

Kemudian menerapkan model pembelajaran Problem Posing dan metode

Brainstorming.

Model pembelajaran Problem Posing merupakan suatu model

pembelajaran yang diadaptasikan dengan kemampuan siswa dan dalam proses

pembelajarannya membangun struktur kognitif siswa serta dapat memotivasi

siswa untuk berpikir kritis dan kreatif . Pada saat model pembelajaran Problem

Posing siswa melakukan hal yang lebih banyak, membentuk asosiasi untuk

merumuskan soal dan mengajukan masalah/soal lebih kreatif dan melakukan

pemecahan masalah yang lebih efektif. Merumuskan atau membentuk soal adalah

suatu aktivitas dalam pembelajaran yang dapat mengembangkan motivasi dan

kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan kreatif karena dalam model

(21)

7

merumuskan (membentuk soal sendiri). Melalui model pembelajaran Problem

Posing berarti siswa diberi kesempatan untuk beraktivitas untuk merumuskan

soal-soal dan mendorong siswa agar lebih bertanggung jawab dalam belajarnya.

Pembelajaran demikian merupakan proses membangun pemahaman seseorang

sesuai skemata yang dimilikinya.

Metode pembelajaran Brainstorming merupakan suatu bentuk diskusi

dalam rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan,

pengalaman, dari semua peserta didik. Melalui metode Brainstorming, peserta

didik dapat mengembangkan kemempuan memecahkan masalah yang dihadapinya

dalam proses pembelajaran. Dengan melontarkan suatu masalah di kelas,

kemudian siswa menjawab dan menyatakan pendapat, atau komentar sehingga

peserta didik dapat lebih memahami materi pembelajaran.

Dengan menerapkan model pembelajaran Problem Posing dan metode

Brainstorming dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

dengan membentuk soal sesuai dengan pengetahuannya, mencari penyelesaiannya

sesuai dengan materi yang telah diajarkan, berdiskusi dan bertukar pikiran

bersama teman lainnya sehingga dapat merumuskan suatu permasalahan menjadi

lebih mudah dan sederhana. Setelah kelompok terbentuk, setiap kelompok harus

membuat soal dan mencari, menemukan serta mengeksplorasi bagaimana cara

penyelesaian dari soal yang ada. Selanjutnya setiap kelompok menyajikan hasil

diskusinya, dalam diskusi ini setiap siswa berhak untuk mengutarakan pertanyaan,

(22)

8

keaktifan siswa didalamnya. Serta siswa diajak untuk bersama-sama bertukar

pikiran untuk merumuskan hasil dari pembelajaran yang telah dilakukan.

Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem

Posing dan metode Brainstorming pada setiap fasenya akan memberikan ruang

gerak yang luas bagi siswa untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya

yang pada akhirnya akan meningkatkan aktivitas belajar siswa itu sendiri. Seperti

pada saat siswa diminta untuk membentuk soal/permasalahan yang ada dalam

pembelajaran, mengeksplorasi, menemukan, dan mengaplikasikan pembelajaran

untuk menyelesaikan soal yang ada, lalu didiskusikan secara bersama.

Meningkatnya aktivitas siswa berjalan seirama dengan hasil belajar. Hal ini berarti

dengan meningkatnya aktivitas siswa dalam pembelajaran akan diikuti dengan

meningkatnya hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas maka pemecahan masalah dalam penelitian ini

adalah dengan implementasi model pembelajaran Problem Posing dengan metode

Brainstorming diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

akuntansi siswa di kelas XII IS-1 SMA Setia Budi Abadi Perbaungan tahun

pembelajaran 2013/2014.

1.5 Tujuan penelitian

Berdasarkan pemecahan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah:

1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar akuntansi siswa di kelas XII

(23)

9

melalui implementasi model pembelajaran Problem Posing dengan metode

Brainstorming.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar akuntansi siswa di kelas XII

IS-1 SMA Setia Budi Abadi Perbaungan tahun pembelajaran 20IS-13/20IS-14 melalui

implementasi model pembelajaran Problem Posing dengan metode

Brainstorming.

3. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa antar

siklus.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dengan adanya penelitian ini adalah:

1. Sebagai nilai tambah bagi penulis guna meningkatkan pengetahuan bidang

pendidikan secara teori maupun aplikasi dalam lingkungan pendidikan

mengenai implementasi model pembelajaran Problem posing dan metode

Brainstorming dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi,

mengingat penulis adalah calon pendidik.

2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi sekolah terutama guru bidang

studi akuntansi agar dapat mengimplementasikan model pembelajaran

Problem Posing dan Brainstroming dalam meningkatkan aktivitas dan hasil

belajar akuntansi.

3. Sebagai bahan referensi dan masukan bagi civitas akademik UNIMED

(24)

58 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka dapat di simpulkan

sebagai berikut:

1. Dengan diterapkannya Model Pembelajaran Problem Posing dengan Metode

Brainstorming terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa yaitu pada pada

siklus I siswa yang termasuk kriteria siswa kurang aktif berjumlah 23 orang

atau 57,5% dan siswa yang termasuk kriteria cukup aktif berjumlah 17 orang

atau 42,5%. Pada siklus II siswa yang termasuk kriteria siswa cukup aktif

berjumlah 10 orang atau 25,0%, siswa yang termasuk kriteria siswa aktif

berjumlah 21 orang atau 52,5% dan siswa yang termasuk kriteria sangat aktif

berjumlah 9 orang atau 22,5% mengalami peningkatan 32,5% .

2. Hasil belajar akuntansi siswa dengan diterapkannya Model Pembelajaran

Problem Posing dengan Metode Brainstorming mengalami peningkatan pada

siklus I 50,0% dan pada siklus II 90,0% dengan peningkatan rata-rata sebesar

13 poin (siklus I rata-rata 64,75 dan siklus II rata-rata 77,75).

3. Ada perbedaan yang signifikan dan positif peningkatan hasil belajar akuntansi

siswa antara siklus I dan siklus II diperoleh thitung 15,19 > ttabel 1,68.

5.2SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka disarankan beberapa hal sebagai

(25)

59

1. Kepada guru khususnya guru bidang studi akuntansi diharapkan dapat

menjadikan Model Pembelajaran Problem Posing dengan Metode

Brainstorming sebagai suatu alternatif dalam kegiatan pembelajaran dalam

mata pelajaran akuntansi khususnya pada kompetensi dasar menyusun

laporan keuangan perusahaan jasa untuk meningkatkan pemahaman, dan

keaktifan belajar serta hasil belajar siswa.

2. Bagi civitas akademika yang ingin meneliti pada judul penelitian yang sama

hendaknya memperhatikan alokasi waktu yang digunakan pada saat

pembagian kelompok di dalam kelas dan sebaiknya kelompok sudah

dibentuk terlebih dahulu yang sudah didiskusikan oleh guru sebelum

melakukan penerapan model. Agar memperoleh hasil yang lebih baik

diharapkan melakukan penelitian pada sekolah yang berbeda dengan objek

penelitian yang berbeda pula sehingga dapat mengetahui sejauh mana

Gambar

Tabel 1.1 Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Tugas akhir ini telah periksa dan disetujui oleh Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II untuk di pertahankan dihadapan Dewan Penguji Tugas Akhir Jurusan Teknik Mesin

Kesimpulan yang diambil adalah (1) pemberian bungkil kelapa sebagai pakan selama 30 hari sangat berpengaruh meningkatkan kadar protein lele dumbo ( Clarias geriepinus ), (2)

Tiada kata yang lebih indah untuk diucapkan kecuali puja dan puji syukur kepada Allah SWT, karena dengan rahmat, hidayah serta inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan

Hana Binti Muyasaroh. PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

[r]

Kalimat imperatif merupakan kalimat yang mengandung maksud memerintah atau meminta, agar mitra tutur melakukan suatu sebagaimana yang diinginkan si penutur. Dalam

alternative dispute resolution. Pelaku tindak pidana khususnya pada pelaku anak tersebut juga merupakan manusia biasa yang juga mempunyai kekhilafandan kekurangan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengeksplorasi bagaimana kebijakan Pemerintah Indonesia dalam bidang konservasi keanekaragaman hayati, khususnya dalam