IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN METODE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS
DAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS XII IS-1 SMA SETIA BUDI ABADI PERBAUNGAN
TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
MUHAMMAD SALMAN NIM : 709141136
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Muhammad Salman, NIM.709141136. “Implementasi Model Pembelajaran Problem Posing dengan Metode Brainstorming Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Di Kelas XII IS-1 SMA Setia Budi Abadi Perbaungan Tahun Pembelajaran 2013/2014 ’’. Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan, 2013.
Permasalahan pada penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS 1 SMA Setia Budi Abadi Perbaungan Pembelajaran 2013/2014 dengan Implementasi Model Pembelajaran Problem Posing dengan Metode Brainstorming.
Penelitian dilaksanakan di SMA SMA Setia Budi Abadi Perbaungan Tahun Pembelajaran 2013/2014 dengan subjek siswa kelas XII IPS 1 yang berjumlah 40 orang. Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus, dimana tiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu, perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Dalam pengumpulan data teknik yang digunakan adalah tes hasil belajar dan lembar observasi aktivitas belajar siswa. Sedangkan untuk analisis data menggunakan data kualitatif dan data kuantitatif.
. Dari hasil observasi aktivitas siswa terjadi peningkatan aktivitas siswa pada siklus I ke siklus II. Pada siklus I diperoleh 42,5% atau 17 orang untuk cukup aktif. Sedangkan pada siklus II diperoleh 75,0% atau 30 orang untuk kriteria aktif dan sangat aktif. Sehingga aktivitas belajar meningkat dari siklus I ke siklus II sebesar 32,5 %. Hasil belajar akuntansi mengalami peningkatan pada siklus I terdapat 20 orang siswa (50,0%) dan pada siklus II 90,0% dengan peningkatan rata sebesar 13 poin (siklus I rata 64,75 dan siklus II rata-rata 77,75).Pengujian signifikan hasil belajar siswa dilakukan dengan menggunakan uji t berpasangan dengan dan dk = 40 1 = 39 didapat ttabel = 1,68. Dengan membandingkan thitung dan ttabel diperoleh thitung ttabel yaitu 15,19 1,68 sehingga hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS-1 SMA Setia Budi Abadi Perbaungan Tahun Pembelajaran 2013/2014 pada post test siklus I dan post test siklus II ada terdapat perbedaan yang signifikan, maka dalam hal ini Ha = X > Y diterima dan Ho = = ditolak. Dengan kata lain perbandingan hasil belajar siswa signifikan.
Dapat disimpulkan bahwa Implementasi Model Pembelajaran Problem Posing dengan Metode Brainstorming Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Di Kelas XII IS-1 SMA Setia Budi Abadi Perbaungan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Dalam standar kompetensi siklus perusahan dagang.
ABSTRACT
Muhammad Salman, NIM.709141136. Implementation of Problem Posing Models Whit Brainstorming Method to Increase Activity and Learning Outcomes Students in Grades XII IPS 2 SMA Setia Budi Abadi Perbaungan in Academic Year 2013/2014''. Thesis of Economic Education Major, Accounting Education Study Program, Faculty Economic,State University of Medan, 2013.
Problems in this research were low learning outcomes of activity and accounting students in the learning process. This research aims to determine the increase in activity and learning outcomes of accounting students in grade XII IS 1 Setia Budi Abadi Perbaungan. Problem Posing Models Whit Brainstorming Method academic year 2013/2014.
This research executed at SMA Setia Budi Abadi Perbaungan of Academic Year 2013/2014 through students XII IS 1 as subject totaly 40 students. This research gets Class Action Research (PTK) executed into two cycles, where each cycles consist of four steps, there are planning, action, observation, and reflection. In collecting data, its technich is result of tests and questionnaire sheets of students studying interest. While for data analysis was used data qualitative and data quantitative.
Based on the data analysis indicating that increasing of student activity at cycle I to cycle II. At the cycle I was gotten 42,5% or 17 students for active. In the other hand of cycle II was gotten 75,0% or 30 students for active and best criteria. So the studying activity increase from cycle I to cycle II be 32,5%. The previous test was done at the cycle I consisted was getting points > 70 on 20 students (50,5%) with the average points 64,75%. At the cycle II which getting marks > 70 as (90,0%) with the average points 77,75%. So the studying outcomes increase the average points from cycle I to cycle II be 13 Poin The significant tested of this research used t – test showed that dk = N-1 with = 0,05 and N = 40. From the analysis was obtained t hitung is 15,19 and t tabel is 1,68 is Positive and Signific
Conclusion that Application of Problem Posing Models Whit Brainstorming Method to Increase Activity and Learning Outcomes Students in Grades XII IPS 2 SMA Setia Budi Abadi Perbaungan in Academic Year 2013/2014. Standart of competency Accounting cycle Merchandise Company.
iii DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
ABSTRAK ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GRAFIK ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB. I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 5
1.3Perumusan Masalah ... 6
1.4Pemecahan Masalah ... 6
1.5Tujuan Penelitian ... 9
1.6Manfaat Penelitian ... 9
BAB. II KAJIAN PUSTAKA ... 11
2.1 KerangkaTeoritis... 11
2.1.1 Model Pembelajaran Problem Posing ... 11
2.1.2 Metode Brainstorming ... 14
2.1.3 Implementasi Model Pembelajaran Problem Posing dengan Metode Brainstorming ... 18
2.1.4 Aktivitas Belajar Siswa ... 22
2.1.5 Hasil Belajar Akuntansi ... 24
iv
2.3 Kerangka Berpikir ... 31
2.4 Hipotesis Tindakan ... 33
BAB. III METODOLOGI PENELITIAN ... 35
3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu penelitian ... 35
3.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 35
3.2.1 Subjek Penelitian ... 35
3.2.2 Objek Penelitian ... 35
3.3 Definisi Operasional ... 35
3.4 Prosedur Penelitian ... 36
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 41
3.6 Teknik Analisis Data ... 43
3.7 Indikator Keberhasilan Tindakan ... 46
3.7.1 Indikator Proses ... 46
3.7.2 Indikator Output ... 47
3.7.3 Indikator Dampak ... 47
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 48
4.1.1 Hasil Observasi Aktivitas ... 48
4.1.2 Tes Hasil Belajar ... 50
4.2 Analisis Data ... 51
4.2.1 Data Kuantitatif ... 51
4.2.2 Data Kualitatif ... 56
v
4.3.1 Siklus I ... 57
4.3.2 Siklus II ... 60
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 64
5.1 Kesimpulan ... 64
5.2 Saran ... 65
DAFTAR PUSTAKA ... 66 DAFTAR RIWAYAT HDUP
vi
DAFTAR TABEL
1.1 Tabel Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian ... 3
2.1.3 Tabel Tabel Langkah-langkah Problem Posing dengan Brainstorming ...20
3.1 Tabel Langkah-langkah Siklus 1 Penelitian Tindakan Kelas ... 38
3.2 Tabel Langkah-langkah Siklus 2 Penelitian Tindakan Kelas ... 40
3.3 Tabel Observasi Aktivitas Siswa ... 42
4.1 Tabel Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 49
4.2 Tabel Hasil Perolehan Nilai dan Presentase Siswa ... 50
4.4 Tabel Uji Normalitas Nilai Pretest ... 37
vii
DAFTAR GAMBAR
3.1Gambar Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 37
4.1 Gambar Diagram Peningkatan Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa ... 50
viii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Silabus
Lampiran 2 RPP Pertemuan
Lampiran 3 Materi Pembelajaran
Lampiran 4 Pretest
Lampiran 5 Postes Siklus I
Lampiran 6 Postes Siklus II
Lampiran 7 Data Aktivitas Belajar siklus 1
Lampian 8 Data Aktivitas Belajar siklus 2
Lampiran 9 Data Hasil Belajar
Lampiran 10 Tabel Distribusi Uji t
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Kualitas pendidikan seringkali dipandang tergantung pada peran guru
dalam pengelolaan komponen-komponen pengajaran yang digunakan dalam
proses belajar mengajar yang menjadi tanggung jawab sekolah. Kualitas pada
pendidikan dapat tercermin dari hasil prestasi belajar siswa.
Kemajuan pendidikan suatu negara tidak dapat dipisahkan dari
keberadaan kualitas guru, sehingga dari tahun ke tahun kualitas guru sering
mendapat sorotan. Kualitas guru sangat menentukan keberhasilan setiap proses
pendidikan disamping berbagai faktor lainnya, seperti tersedianya prasarana
mengajar yang memadai dan kurikulum yang baik. Dengan kata lain peningkatan
suatu pendidikan tidak lepas dari upaya meningkatkan kualitas guru sebagai salah
satu bagian penting dari keseluruhan sistem pendidikan. Supaya hal tersebut dapat
dicapai maka sangat diperlukan kepribadian guru yang baik sehingga dapat
menjadi teladan bagi orang di sekitarnya. Kualitas pengajaran tidak akan terwujud
walaupun didukung oleh kurikulum yang baik, buku-buku pelajaran dan sarana
prasaran yang cukup, apabila guru tidak mempunyai kepribadian baik yang akan
ditiru oleh siswanya.
Pembelajaran merupakan kegiatan utama dalam lingkungan sekolah yang
menjadi penentu kualitas output sumber daya manusia. Oleh sebab itu upaya
peningkatan kualitas pembelajaran menjadi kebutuhan yang signifikan. Refleksi
2
Guru merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam peningkatan hasil
belajar siswa bahkan merupakan pusat aktivitas dikelas. Guru sebagai pendidik
harus memperhatikan dan bertanggungjawab dalam meningkatkan hasil belajar
siswa. Selain itu, ada beberapa faktor pendukung dalam meningkatkan hasil
belajar siswa, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
merupakan faktor yang berasal dari dalam individu, sedangkan faktor eksternal
bersumber dari luar individu itu sendiri.
Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah sering di jumpai beberapa
masalah. Berdasarkan pengamatan penulis pada siswa kelas XII IS-1 di SMA
Setia Budi Abadi Perbaungan selama melaksanakan observasi, penulis melihat
cara mengajar guru masih tampak belum memanfaatkan kemampuannya secara
optimal. Guru cenderung mengajar kurang bervariasi, yang pada umumnya
menerapkan pembelajaran konvensional yang cenderung berpusat pada guru. Hal
ini membuat siswa kurang menyenangi pelajaran akuntansi, ini terlihat dari respon
siswa pada saat proses belajar mengajar, dimana siswa bersikap pasif, malas
bertanya, dan tidak fokus pada materi yang disampaikan guru. Disamping itu,
penulis melakukan tanya jawab kepada beberapa siswa tentang pandangannya
terhadap mata pelajaran akuntansi. Menurut mereka akuntansi dianggap sebagai
pelajaran yang sulit yang selalu berhubungan dengan angka-angka, juga menuntut
ketelitian, pemahaman dan daya ingat yang lebih tajam. Kondisi ini berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa sehingga pada saat guru mengadakan ulangan harian,
nilai tes hasil belajar yang diperoleh siswa masih rendah dimana dari 40 siswa
3
sedangkan 65,83% siswa dinyatakan tidak tuntas dalam ulangan harian tersebut
dengan KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 70, yang sesuai dengan daftar
kumpulan nilai (DKN) di SMA Setia Budi Abadi Perbaungan semester 2 tahun
ajaran 2012/2013. Hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1.1
Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa
Triwulan Pertama Semester Genap T.P 2012/2013
NO TEST KKM
Siswa Yang
Mencapai Nilai KKM Siswa Yang Tidak Mencapai Nilai KKM
diperlukan variasi dalam pembelajaran agar siswa menyenangi pelajaran
akuntansi, sehingga aktivitas siswa meningkat dan hasil belajar siswa semakin
maksimal.Banyak variasi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran untuk
merangsang siswa untuk belajar mandiri, kreatif dan lebih aktif dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran, demikian halnya dengan pelajaran akuntansi. Salah
satunya adalah dengan mnggunakan model pembelajaran. Model pembelajaran
yang bisa digunakan dalam pembelajaran yaitu dengan mengimplementasikan
model pembelajaran Problem Posing dan metode Brainstorming yang
memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran dengan
4
Pembelajaran dengan Problem Posing adalah pembelajaran yang
menekankan pada siswa untuk membentuk/mengajukan soal berdasarkan
informasi atau situasi yang diberikan. Informasi yang ada diolah dalam pikiran
dan setelah dipahami maka peserta didik akan bisa mengajukan pertanyaan.
Dengan adanya tugas pengajuan soal (Problem Posing), akan menyebabkan
terbentuknya pemahan konsep yang lebih mantap dalam diri siswa terhadap
materi yang telah diberikan. Kegiatan itu akan membuat siswa lebih aktif dan
kreatif dalam membentuk pengetahuannya dan pada akhirnya pemahaman siswa
terhadap pelajaran akuntansi siswa lebih baik lagi dan akan berdampak pada hasil
belajar yang baik pula.
Metode Brainstorming ini dapat membuat siswa terlibat secara langsung
dalam pembelajaran yang diharapkan dapat membuat siswa mampu
menghubungkan pengetahuan dalam konteks situasi di dunia nyata. Dalam
metode pembelajaran Brainstorming ini setiap siswa dituntut untuk memadukan
kemampuan dan ketelitian dalam menjawab pertanyaan. Siswa harus memberikan
sumbangan pemikirannya dalam menyelesaikan soal yang diberikan oleh
guru.Sehingga siswa mampu menumbuhkan kemampuan mereka untuk berpikir
kritis.
Implementasi model pembelajaran Problem Posing dan metode
Brainstorming diharapkan dapat menjadikan siswa lebih aktif serta membantu dan
memudahkan siswa dalam memahami pelajaran akuntansi. Implementasi model
5
saling mengemukakan pendapatnya dalam berdiskusi, serta menuntut siswa untuk
mampu dan teliti menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, maka masalah tersebut menarik untuk diteliti
menjadi suatu penelitian tindakan kelas dengan menetapkan judul “Implementasi
Model Pembelajaran Problem Posing dengan Metode Brainstorming Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Di Kelas XII IS-1 SMA Setia Budi Abadi PerbaunganTahun Pembelajaran 20IS-13/20IS-14.”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti
mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Mengapa guru cenderung menggunakan model konvensional dalam kegiatan
pembelajaran?
2. Bagaimanakah cara meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Akuntansi siswa
kelas XII IS-1 SMA Setia Budi Abadi Perbaungan?
3. Apakah dengan implementasi model pembelajaran Problem Posing
denganmetode Brainstorming dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
akuntansi siswa kelas XII IS-1 SMA Setia Budi Abadi Perbaungan?
4. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi antar siklus?
1.3 Perumusan Masalah
Dari identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah dengan implementasi model pembelajaran Problem Posing dengan
6
kelas XII IS-1 SMA Setia Budi Abadi Perbaungan Tahun Pembelajaran
2013/2014?
2. Apakah dengan implementasi model pembelajaran Problem Posing dengan
metode Brainstorming dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa
kelas XII IS-1 SMA Setia Budi Abadi Perbaungan Tahun Pembelajaran
2013/2014?
3. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa antar siklus?
1.4 Pemecahan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka untuk memecahkan
masalah tersebut penulis akan melakukan penelitian tindakan kelas dengan
terlebih dahulu berkonsultasi dengan guru dalam menyajikan materi kepada siswa.
Kemudian menerapkan model pembelajaran Problem Posing dan metode
Brainstorming.
Model pembelajaran Problem Posing merupakan suatu model
pembelajaran yang diadaptasikan dengan kemampuan siswa dan dalam proses
pembelajarannya membangun struktur kognitif siswa serta dapat memotivasi
siswa untuk berpikir kritis dan kreatif . Pada saat model pembelajaran Problem
Posing siswa melakukan hal yang lebih banyak, membentuk asosiasi untuk
merumuskan soal dan mengajukan masalah/soal lebih kreatif dan melakukan
pemecahan masalah yang lebih efektif. Merumuskan atau membentuk soal adalah
suatu aktivitas dalam pembelajaran yang dapat mengembangkan motivasi dan
kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan kreatif karena dalam model
7
merumuskan (membentuk soal sendiri). Melalui model pembelajaran Problem
Posing berarti siswa diberi kesempatan untuk beraktivitas untuk merumuskan
soal-soal dan mendorong siswa agar lebih bertanggung jawab dalam belajarnya.
Pembelajaran demikian merupakan proses membangun pemahaman seseorang
sesuai skemata yang dimilikinya.
Metode pembelajaran Brainstorming merupakan suatu bentuk diskusi
dalam rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan,
pengalaman, dari semua peserta didik. Melalui metode Brainstorming, peserta
didik dapat mengembangkan kemempuan memecahkan masalah yang dihadapinya
dalam proses pembelajaran. Dengan melontarkan suatu masalah di kelas,
kemudian siswa menjawab dan menyatakan pendapat, atau komentar sehingga
peserta didik dapat lebih memahami materi pembelajaran.
Dengan menerapkan model pembelajaran Problem Posing dan metode
Brainstorming dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
dengan membentuk soal sesuai dengan pengetahuannya, mencari penyelesaiannya
sesuai dengan materi yang telah diajarkan, berdiskusi dan bertukar pikiran
bersama teman lainnya sehingga dapat merumuskan suatu permasalahan menjadi
lebih mudah dan sederhana. Setelah kelompok terbentuk, setiap kelompok harus
membuat soal dan mencari, menemukan serta mengeksplorasi bagaimana cara
penyelesaian dari soal yang ada. Selanjutnya setiap kelompok menyajikan hasil
diskusinya, dalam diskusi ini setiap siswa berhak untuk mengutarakan pertanyaan,
8
keaktifan siswa didalamnya. Serta siswa diajak untuk bersama-sama bertukar
pikiran untuk merumuskan hasil dari pembelajaran yang telah dilakukan.
Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem
Posing dan metode Brainstorming pada setiap fasenya akan memberikan ruang
gerak yang luas bagi siswa untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya
yang pada akhirnya akan meningkatkan aktivitas belajar siswa itu sendiri. Seperti
pada saat siswa diminta untuk membentuk soal/permasalahan yang ada dalam
pembelajaran, mengeksplorasi, menemukan, dan mengaplikasikan pembelajaran
untuk menyelesaikan soal yang ada, lalu didiskusikan secara bersama.
Meningkatnya aktivitas siswa berjalan seirama dengan hasil belajar. Hal ini berarti
dengan meningkatnya aktivitas siswa dalam pembelajaran akan diikuti dengan
meningkatnya hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian di atas maka pemecahan masalah dalam penelitian ini
adalah dengan implementasi model pembelajaran Problem Posing dengan metode
Brainstorming diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
akuntansi siswa di kelas XII IS-1 SMA Setia Budi Abadi Perbaungan tahun
pembelajaran 2013/2014.
1.5 Tujuan penelitian
Berdasarkan pemecahan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar akuntansi siswa di kelas XII
9
melalui implementasi model pembelajaran Problem Posing dengan metode
Brainstorming.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar akuntansi siswa di kelas XII
IS-1 SMA Setia Budi Abadi Perbaungan tahun pembelajaran 20IS-13/20IS-14 melalui
implementasi model pembelajaran Problem Posing dengan metode
Brainstorming.
3. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa antar
siklus.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dengan adanya penelitian ini adalah:
1. Sebagai nilai tambah bagi penulis guna meningkatkan pengetahuan bidang
pendidikan secara teori maupun aplikasi dalam lingkungan pendidikan
mengenai implementasi model pembelajaran Problem posing dan metode
Brainstorming dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi,
mengingat penulis adalah calon pendidik.
2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi sekolah terutama guru bidang
studi akuntansi agar dapat mengimplementasikan model pembelajaran
Problem Posing dan Brainstroming dalam meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar akuntansi.
3. Sebagai bahan referensi dan masukan bagi civitas akademik UNIMED
58 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka dapat di simpulkan
sebagai berikut:
1. Dengan diterapkannya Model Pembelajaran Problem Posing dengan Metode
Brainstorming terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa yaitu pada pada
siklus I siswa yang termasuk kriteria siswa kurang aktif berjumlah 23 orang
atau 57,5% dan siswa yang termasuk kriteria cukup aktif berjumlah 17 orang
atau 42,5%. Pada siklus II siswa yang termasuk kriteria siswa cukup aktif
berjumlah 10 orang atau 25,0%, siswa yang termasuk kriteria siswa aktif
berjumlah 21 orang atau 52,5% dan siswa yang termasuk kriteria sangat aktif
berjumlah 9 orang atau 22,5% mengalami peningkatan 32,5% .
2. Hasil belajar akuntansi siswa dengan diterapkannya Model Pembelajaran
Problem Posing dengan Metode Brainstorming mengalami peningkatan pada
siklus I 50,0% dan pada siklus II 90,0% dengan peningkatan rata-rata sebesar
13 poin (siklus I rata-rata 64,75 dan siklus II rata-rata 77,75).
3. Ada perbedaan yang signifikan dan positif peningkatan hasil belajar akuntansi
siswa antara siklus I dan siklus II diperoleh thitung 15,19 > ttabel 1,68.
5.2SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka disarankan beberapa hal sebagai
59
1. Kepada guru khususnya guru bidang studi akuntansi diharapkan dapat
menjadikan Model Pembelajaran Problem Posing dengan Metode
Brainstorming sebagai suatu alternatif dalam kegiatan pembelajaran dalam
mata pelajaran akuntansi khususnya pada kompetensi dasar menyusun
laporan keuangan perusahaan jasa untuk meningkatkan pemahaman, dan
keaktifan belajar serta hasil belajar siswa.
2. Bagi civitas akademika yang ingin meneliti pada judul penelitian yang sama
hendaknya memperhatikan alokasi waktu yang digunakan pada saat
pembagian kelompok di dalam kelas dan sebaiknya kelompok sudah
dibentuk terlebih dahulu yang sudah didiskusikan oleh guru sebelum
melakukan penerapan model. Agar memperoleh hasil yang lebih baik
diharapkan melakukan penelitian pada sekolah yang berbeda dengan objek
penelitian yang berbeda pula sehingga dapat mengetahui sejauh mana