• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERSOSIALISASI MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING PADA MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN KONSELING SEMESTER II UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERSOSIALISASI MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING PADA MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN KONSELING SEMESTER II UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERSOSIALISASI MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING PADA

MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN KONSELING SEMESTER II UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan

Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan

Oleh :

MEYDICA BR GINTING

NIM 1103151042

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

limpahan berkat, rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Meningkatkan Keterampilan Bersosialisasi Melalui

Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing Pada Mahasiswa jurusan Bimbingan

Konseling Semester II Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2013/2014”

dengan sempurna dan tepat pada waktunya, sebagai salah satu syarat untuk

memproleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan

Bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Selama penyusunan skripsi ini penulis juga mendapat berbagai hambatan,

kesulitan maupun rintangan yang dilalui. Namun berkat bimbingan Ibu Dosen

Pembimbing dan juga berbagai pihak, maka akhirnya penulis dapat

menyelesaikannya. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Drs. Nasrun, M.S sebagai Dekan FIP, Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S

sebagai Pembantu Dekan 1,

3. Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Psikologi

Pendidikan dan Bimbingan yang banyak memberi saran kepada penulis

dalam penyusunan skripsi dan kepada Dra Nurajani,M.Pd sebagai

(7)

iii

4. Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing Skripsi dan

Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan bantuan,

dukungan, motivasi, saran dan kritik, serta ketabahan dan kesabaran

dalam membimbing penulis dari awal hingga selesainya penulisan skripsi

ini.

5. Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd, Dr. M. Rajab Lubis, M.S, dan Dra.

Rahmulyani, M.Pd Kons selaku penguji yang telah banyak memberikan

masukan dan saran-saran untuk skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah

memberikan banyak ilmu, bimbingan dan motivasi kepada peneliti

semenjak mengikuti pendidikan Bimbingan dan Konseling.

7. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan atas kerja sama dan bantuan yang diberikan kepada peneliti.

8. Ketua Jurusan Bimbingan Konseling Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd terima

kasih atas kerja sama yang telah diberikan selama penulis melakukan

penelitian.

9. Teristimewa dan tercinta buat kedua orang tua penulis T. Ginting dan A.

Br Tarigan terima kasih atas doa, kasih sayang, dukungan, motivasi,

materi dan perjuangan yang begitu sempurna yang diberikan kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri

Medan dengan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

10. Buat saudara-saudaraku tercinta, Adikku Hena Br Ginting, Topan

(8)

iv

memberikan dukungan, semangat, motivasi dan doa kepada penulis

selama menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan.

11. Untuk seseorang yang teristimewa Agus Ferdinanta Sembiring S.Pd yang

telah banyak memberikan dukungan, motivasi dan tenaganya kepada

penulis selama menyelesaikan skripsi.

12. Buat teman-teman terbaikku, Lestary May Situmorang, Binaria Helpia

Sidauruk, Lenny Banjarnahor, Mery Cristiani Sagala, Seluruh anggota

IMKA FIP dan IMKA Rudang Mayang dan banyak lagi yang tak

tersebutkan yang selalu memberikan motivasi, mendampingi dan

membantu penulis baik suka duka.

13. Tak lupa ucapan terima kasih kepada Mahasiswa Jurusan Bimbingan

Konseling Semester II UNIMED T.A. 2013/2014 yang telah membantu

penulis dalam penelitian.

14. Seluruh teman-teman jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan/BK

2010 terkhusus BK Reg-A, dan Teman-teman seperjuangan pada masa

PPTL 2013 di SMK 1 Immanuel Kabanjahe terimakasih atas kerjasama,

dukungan, doa dan motivasinya.

Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis

mendapat berkat dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis telah berupaya dengan

semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari

masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu

penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca

(9)

v

semua khususnya dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan bidang

bimbingan dan konseling.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini berguna

bagi kita semua khususnya para pembaca.

Medan, Mei 2014

(10)

ABSTRAK

MEYDICA BR GINTING, NIM: 1103151042. Meningkatkan Keterampilan Bersosialisasi Melalui Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing Pada Mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling Semester II Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2013/2014, Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan bersosialisasi melalui bimbingan kelompok teknik role playing pada mahasiswa jurusan bimbingan konseling semester II tahun ajaran 2013/2014. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah keterampilan bersosialisasi akan meningkat melalui bimbingan kelompok teknik role playing pada mahasiswa jurusan bimbingan konseling semester II tahun ajaran 2013/2014?

Penelitian ini menggunakan menggunakan jenis penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus menggunakan model Kemmis dan Taggart. Setiap siklusnya terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengambilan subyek melalui teknik purposive subject dengan 10 subjek penelitian. Penggunaan teknik analisis data kualitatif data.

Berdasarkan hasil observasi mahasiswa yang mengalami peningkatan pada pertemuan pertama siklus I sebesar 30% dan mengalami peningkatan pada pertemuan kedua siklus I sebesar 50% masuk pada kategori sedang. Kemudian peningkatan terjadi lagi pada pertemuan ketiga siklus II sebesar 60% masuk kategori cukup baik dan meningkat kembali pada pertemuan keempat pada siklus II sebesar 80% masuk kategori baik. Sedangkan terget yang ingin dicapai 75%, sehingga hipotesis yang berbunyi “Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing Dapat Meningkatkan Keterampilan Bersosialisasi Pada Mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling Semester II Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2013/2014” dapat diterima.

(11)

vi

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Batasan Masalah ... 5

2.1.1 Hakekat Keterampilan Bersosialisasi ... 7

a. Pengertian Keterampilan ... 7

g. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Bersosialisasi . 14 2.1.2 Hakekat Bimbingan Kelompok ... 15

a. Pengertian Bimbingan Kelompok ... 15

(12)

vii

c. Manfaat Bimbingan Kelompok ... 19

d. Komponen Bimbingan Kelompok ... 19

e. Tahap-Tahap Bimbingan Kelompok ... 22

f. Teknik-Teknik Bimbingan Kelompok ... 25

2.1.3 Hakekat Role Playing ... 27

a. Pengertian Role Playing ... 29

b. Tujuan Role Playing ... 33

c. Langkah-Langkah Teknik Role Playing ... 35

d. Kelebihan dan Kelemahan Teknik Role Playing ... 42

e. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pelasanaan Role Playing...43

f. Bentuk-Bentuk Role Playing ... 44

2.1.3 Konselor Sebaya ... 45

a. Pengertian Konseling Sebaya ... 45

b. Tujuan Konseling Sebaya ... 46

c. Manfaat Konseling Sebaya ... 47

2.2 Kerangka Konseptual ... 48

2.3 Hipotesis Penelitian ... 49

BAB III METODE PENELITIAN ... 50

3.6 Teknik Pengumpulan Data...60

3.7 Teknik Analisis Data ... 64

1. Teknik Analisis Kualitatif Data ... 64

2. Teknik Analisis Persentas ... 64

(13)

viii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 66

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian... 66

4.2 Hasil Penelitian ... 67

4.2.1 Hasil Penelitian Sebelum Tindakan ... 67

4.2.2 Siklus I ... 70

4.2.3. Siklus II. ... 81

4.3 Pembahasan ... 92

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 95

5.1 Kesimpulan ... 95

5.2 Saran ... 96

DAFTAR PUSTAKA ... 97

(14)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Keunggulan dan Kelemahan Teknik Role Playing...42

Tabel 3.1 Pemberian Skor Angket...61

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Keterampilan Bersosialisasi...61

Tabel 3.3 Observasi Keterampilan Bersosialisasi...62

Tabel 3.4 Jadwal Rencana Penelitian...64

Tabel 4.1 Keterampilan Bersosialisasi Mahasiswa Sebelum Melaksanakankan Bimbingan Kelompok...68

Tabel 4.2 Peningkatan Keterampilan Bersosialisasi Pada Pertemuan Pertama (Siklus I)...79

Tabel 4.3 Peningkatan Keterampilan Bersosialisasi Pada Pertemuan Kedua ( Siklus I)...79

Tabel 4.4 Peningkatan Hasil Observasi Pada Siklus I...80

Tabel 4.5 Peningkatan Hasil Observasi Sebelum Tindakan dengan Siklus I...80

Tabel 4.6 Perbandingan Peningkatan Keterampilan Bersosialisasi Pada Siklus I...80

Tabel 4.7 Peningkatan Keterampilan Bersosialisasi Pada Pertemuan Ketiga (Siklus II)...88

Tabel 4.8 Peningkatan Keterampilan Bersosialisasi Pada Pertemuan Keempat (Siklus II)...89

Tabel 4.9 Perbandingan Peningkatan Hasil Observasi Siklus II... .89

Tabel 4.10 Perbandingan Peningkatan Hasil Observasi Siklus II...89

Tabel 4.11 Perbandingan Peningkatan Hasil Observasi Siklus I dan II...90

(15)

x

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1.1 Langkah Pertama Pemanasanan (Warming Up)... 35

Gambar 1.2 Langkah Kedua Memilih Pemain (Partisipan)... 36

Gambar 1.3 Langkah Ketiga Menyiapkan Pengamat... 36

Gambar 1.4 Langkah Keempat Menata Panggung... 37

Gambar 1.5 Langkah Keenam Diskusi Dan Evaluasi... 37

Gambar 1.6 Langkah Keenam Diskusi Dan Evaluasi... 38

Gambar 1.7 Langkah Ketujuh Memainkan Peran Ulang... 38

Gambar 1.8 Langkah kedelapan Diskusi dan evaluasi kedua... 39

Gambar 1.9 Langkah Kesembilan, Berbagi Pengalaman Dan Kesimpulan.... 39

(16)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Angket Keterampilan Bersosialisasi...99

Lampiran 2. LAISEG...101

Lampiran 3. LAIJAPEN...104

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan layanan Bimbingan Konseling I...105

Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan layanan Bimbingan Konseling II...112

Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan layanan Bimbingan Konseling III...118

Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan layanan Bimbingan Konseling IV...125

Lampiran 8. Skenario Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing...130

Lampiran 9. Absensi Mahasiswa Bimbingan Konseling melaksanakan BKP....142

Lampiran 10. Lembar Obsevasi Keterampilan Bersosialisasi Mahasiswa...143

Lampiran 11. Alat Penilaian Pelaksanaan Bimbingan Kelompok (APPK)...145

Lampiran 12. Catatan Lapangan...157

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu modal utama dalam menghadapi masa

depan, seperti pendidikan formal di universitas mahasiswa diharapkan aktif, kunci

utamanya adalah dapat bersosialisasi dengan lingkungan kampus yaitu mampu

berinteraksi dengan dosen-dosen dan teman-teman. Dari interaksi itu seorang

mahasiswa akan memperoleh kesadaran bahwa manusia adalah mahluk sosial

yang mengharuskan untuk mampu bersosialisasi. Dengan adanya kesadaran ini

maka seorang mahasiswa harus mampu bersosialisasi dan menyesuaikan dirinya

pada situasi dan lingkungan dimanapun dia berada.

Menurut Nasution (2009:126) mengatakan bahwa bersosialisasi adalah proses terbimbingnya individu ke dalam dunia sosial. Bersosialisasi dilakukan dengan terdidiknya individu tentang kebudayaan yang harus dimiliki dan diikutinya, agar ia menjadi anggota yang baik dalam masyarakat dan dalam berbagai kelompok khusus. Sosialisasi dapat dianggap sama dengan pendidikan. Sosialisasi adalah proses belajar. Dalam proses bersosialisasi individu belajar tingkah laku, kebiasaan serta pola-pola kebudayaan lainnya, juga keterampilan-keterampilan sosial seperti bersosialisasi, berinteraksi, berkomunikasi, berbahasa, bergaul, berpakaian, cara makan, dan sebagainya.

Kemampuan untuk bersosialisasi sangat berperan dalam menunjang

kelancaran belajar, mahasiswa yang sulit bersosialisasi akan kesulitan untuk

bergaul, tidak semangat untuk mengikuti pelajaran dan kurang konsentrasi dalam

mengikuti proses belajar berlangsung, sehingga prestasi yang ingin dicapai tidak

(18)

2

bersosialisasi tidaklah sama, ada yang mudah bersosialisasi dengan

lingkungannya dan ada yang kesulitan bersosialisasi pada lingkungannya.

Ada banyak hal yang tidak kita inginkan akan terjadi jika kita sulit

bersosialisasi baik itu dalam lingkungan pergaulan, pendidikan atau proses

belajar, kerja dan bahkan dalam membangun keluarga kita kelak. Jika kita ambil

contoh dalam lingkungan pendidikan dalam belajar maka akan kita temui

mahasiswa yang tidak bisa memaksimalkan prestasi belajarnya karena kesulitan

bersosialisasi dalam lingkungan belajarnya. Jika sampai pada dunia kerja nanti hal

ini tetap tidak bisa diatasi maka hasil kerja yang diinginkan tidak akan maksimal

sehingga untuk memperoleh masa depan yang cerah akan sulit karena

ketidakpuasan terhadap hasil kerja yang tidak maksimal tadi karena kesulitan

bersosialisasi tersebut. Karna untuk mendapatkan hasil yang maksimal itu kita

harus mampu dan terampil bersosialisasi dengan lingkungan dimana pun kita

berada nanti.

Tanpa bersosialisasi kehidupan sosial akan mustahil untuk terjadi.

Bayangkan apa yang terjadi bila mahasiswa tidak mampu bersosialisasi ia tidak

akan mampu menyerap pengetahuan dan harapan orangtua atau masyarakat

disekitarnya. Ia akan kesulitan untuk mengetahui bagaimana berperilaku yang

sesuai dengan norma dan nilai yang ada di sekitarnya. Jika mahasiswa yang sulit

bersosialisasi dengan lingkungan tidak segera diatasi maka kemungkinan yang

saya ungkapkan di atas akan terjadi baik itu kehidupan sosial, akademik, maupun

(19)

3

Berdasarkan hasil observasi banyak ditemukan mahasiswa yang

mengalami kesulitan dalam melakukan proses bersosialisasi dalam kelompok.

Untuk itu penulis memilih untuk membahas tentang masalah pribadi sosial yaitu

masalah bersosialisasi dalam kelompok. Hal ini tampak pada: a) Rendahnya

kemampuan bersosialisasi pada mahasiswa jurusan Bimbingan Konseling, b)

Kurangnya kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan kampus seperti

berinteraksi dengan dosen dan teman, c) Kurangnya kemampuan berinteraksi

dan berkomunikasi, d) Kurangnya kemampuan untuk bergaul, d) Kurangnya

kemampuan menyesuaikan diri

Tanda-tanda mahasiswa yang sulit bersosialisasi biasanya sulit bergaul,

kesulitan untuk berkomunikasi, pola tingkah laku yang berbeda dengan orang lain,

lebih memilih diam menyendiri dari pada berinteraksi dengan orang lain, kurang

percaya diri, penakut, pemalu dan biasanya merasa dirinya tidak diterima orang

lain. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi proses sosialisasi diantaranya

adalah keluarga, pendidikan dan proses belajar, lingkungan, dan media sosialisasi

lainnya seperti televisi, koran, majalah dan lain-lain.

Ada banyak cara meningkatkan keterampilan bersosialisasi yaitu 1)

Kontrol diri secara sadar yaitu kemampuan mengatur diri sehingga

memungkinkan dapat secara aktif menentukan tindakan apa yang perlu

dilakukannya agar dapat bersosialisasi dengan lingkungan. 2) Belajar mengenali

diri sendiri dan kondisi-kondisi yang melingkupinya. Pemahaman tentang diri

beserta kondisinya memberikan pemahaman tentang hal-hal apa yang perlu

(20)

4

Dengan kemampuan bersosialisasi seorang mahasiswa akan dengan

mudah berinteraksi dan berkomunikasi dalam lingkungannya sehingga tidak akan

merasa canggung dalam mengikuti proses perkuliaan dan mahasiswa tersebut

akan merasa nyaman dengan situasi yang akan dihadapinya kelak. 3) Bimbingan

kelompok dengan teknik Role Playing.

Peran layanan bimbingan kelompok dengan teknik Role Playing di sini

merupakan sangat tepat digunakan sebagai salah satu bentuk dari layanan yang

dapat diberikan kepada mahasiswa yang memiliki permasalahan khususnya dalam

masalah bersosialisasi dalam kelompok. Hal ini disebabkan karena melalui

bimbingan kelompok dengan teknik Role Playing ini mampu memecahkan atau

mencari jalan keluar dari masalah mahasiswa yang kesulitan bersosialisasi dalam

kelompok.

Menurut Winkel (1991:470) Role Playing adalah salah satu teknik

bimbingan kelompok dengan beberapa orang memegang suatu peranan tertentu

dan memainkan suatu adegan pergaulan sosial yang mengandung persoalan yang

harus diselesaikan. Dengan teknik Role Playing mahasiswa secara langsung

memerankan cara bersosialisasi yang benar, sehingga dengan bermain peran akan

melatih mahasiswa untuk bersosialisasi.

Kelebihan dari bimbingan kelompok teknik role playing ini juga

menumbuhkan kepercayaan diri untuk berperan dalam menghadapi

masalah-masalah sosial terutama dalam kesulitan bersosialisasi. Selain itu juga dengan

teknik Role Playing akan mampu mengarahkan mahasiswa yang memiliki

(21)

5

sehingga jalan keluar dari masalah yang di hadapi langsung dapat teraplikasikan.

Sejalan dengan hal ini maka penulis mengadakan penelitian dengan mengangkat

judul: Meningkatkan Keterampilan Bersosialisasi Melalui Bimbingan

Kelompok Teknik Role Playing Pada Mahasiswa Jurusan Bimbingan

Konseling Semester II Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2013/2014

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan

beberapa permasalahan yang akan diteliti di antaranya:

a. Rendahnya kemampuan bersosialisasi pada mahasiswa jurusan Bimbingan

Konseling

b. Kurangnya kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan kampus seperti

berinteraksi dengan dosen dan teman

c. Kurangnya kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi

d. Kurangnya kemampuan untuk bergaul

e. Kurangnya kemampuan menyesuaikan diri

f. Kurang percaya diri, lebih memilih menyendiri/diam daripada bergaul dan

bergabung dengan orang lain

1.3. Pembatasan Masalah

Melihat dari latar belakang di atas yang sangat luas untuk di teliti, untuk

itu penulis membatasi penelitian ini agar jangan terjadi penafsiran yang berbeda

dan menyimpang dari batasan masalah peneliti tentang: Pemberian Layanan

Bimbingan Kelompok Teknik Role playing Dalam Meningkatkan Keterampilan

Bersosialisasi Bagi Mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling Semester II Tahun

(22)

6

1.4. Rumusan Masalah

Dari pembahasan di atas maka penulis mengambil rumusan masalah sebagai

berikut:

Apakah keterampilan bersosialisasi akan meningkat melalui pemberian

layanan bimbingan kelompok teknik role playing bagi mahasiswa jurusan

Bimbingan Konseling semester II tahun ajaran 2013/2014?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah : “Meningkatkan Keterampilan Bersosialisasi

Melalui Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Role playing Bagi Mahasiswa

Jurusan Bimbingan Konseling Semester II Tahun Ajaran 2013/2014”

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai pihak, diantaranya :

a. Teoritis

1. Bagi penulis, penelitian ini akan menjadi pengalaman yang pertama dan

paling berharga di dalam pembuatan suatu karya ilmiah.

2. Sebagai bahan masukan dan refrensi bagi penelitian lain yang melakukan

penelitian mengenai keterampilan bersosialisasi.

b. Praktis

1. Bagi mahasiswa jurusan Bimbingan Konseling semester II yang mengalami

masalah kesulitan bersosialisasi khususnya, seluruh mahasiswa umumnya

dan sebagai bahan masukan bagi mahasiswa dalam meningkatkan

(23)

95

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

1. Penggunaan bimbingan kelompok teknik role playing dapat

meningkatkan keterampilan bersosialisasi dalam kelompok mahasiswa

jurusan Bimbingan Konseling semester II fakultas ilmu pendidikan

UNIMED.

2. Pada siklus I terjadi peningkatan keterampilan bersosialisasi dalam

kelompok menggunakan layanan bimbingan kelompok teknik role playing

pada pertemuan I peningkatan 30% dan pada pertemuan kedua mengalami

peningkatan hingga 50%. Hasil evaluasi pada siklus I belum mencapai

target yang diinginkan yaitu 75% sehingga peneliti melanjutkan ke siklus

II. Selanjutnya pada siklus II pertemuan ketiga terjadi peningkatan 60%

dan meningkat kembali pada pertemuan keempat pada siklus II menjadi

80%. Pada siklus ini sudah melewati target yang telah ditetapkan peneliti

maka dapat disimpulkan bahwa penelitian pemberian layanan bimbingan

kelompok teknik role playing dapat meningkatkan keterampilan

bersosialisasi mahasiswa jurusan bimbingan konseling semester II tahun

(24)

96

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan pada beberapa pihak,

diantaranya :

1. Bagi pihak universitas terutama bagi jurusan bimbingan konseling,

hendaknya lebih memperhatikan keterampilan bersosialisasi mahasiswa,

salah satu caranya dengan mengadakan bimbingan kelompok teknik role

playing.

2. Kepada para pendidik atau dosen hendaknya dalam melaksanakan

pembelajaran menerapkan layanan bimbingan kelompok teknik role

playing dan terus memotivasi mahasiswa guna meningkatkan keterampilan

bersosialisasi mahasiswa.

3. Bagi mahasiswa diharapkan lebih giat belajar dan mampu bersosialisasi,

berinteraksi, berkomunikasi, menyesuaikan diri dan bergaul serta

menghargai orang lain, ikut berpartisipasi dalam kelompok dan menjalin

hubungan pertemanan.

4. Kepada pembaca diharap lebih bermanfaat untuk penelitian tentang

pemberian layanan bimbingan kelompok teknik role playing untuk

meningkatkan keterampilan bersosialisasi.

5. Sebagai bahan acuan bagi peneliti-peneliti selanjutnya khususnya pada hal

yang menyangkut tentang permasalahan dan penyelesaian yang dibahas

(25)

97

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (1997). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Aqib, Z., 2006. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru, Bandung : Yrama Widya

Cohen, Bruce J. (1992). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rineka Cipta.

Dewi, Rosmala. (2012). Penelitian Pendidikan.Cetakan kedua. Medan : Pasca Sarjana UNIMED

Gunawan, Ary H. (2004). Sosiologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Nasution, S. 2009. (2009). Sosiologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Horton, Paul B, dan Chester I. Hunt. (1987). Sosiologi Jilid I. Ter. Aminudin Ram % Tita Sobari. Jakarta : Penerbit Erlangga

Isbarani. (2011). 58 Model Pembejaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Kornblum, William. (2000). Pengatar Sosiologi. Jakarta : LPE-UI

Kemmis, Mc Taggart. (1988). Belajar dan Penelitian Tindakan Kelas. Medan : Cv : Dharma

Landis, Judson R. (1986). Sociology, Concepts abd Characteristic. California : Wadsworth Publising Company

Mulyadi, Kresno. Tanpa tahun. Tujuan dan Manfaat Bermain Peran. (online). http://roleplaying.google.com diakses pada 23 Desember 2013

Nurihsan. 24 Desember 2012. Perbedaan Bimbingan Kelompok dengan Konseling

Kelompok. Bahan Diskusi. (Online),

(http://syifatamtam.blogspot.com/2012/12/perbedaan-bimbingan-kelompok-dan.html diakses tanggal 3 April 2013)

Prayitno, 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Fropil). Jakarta : Ghalia Indonesia.

Romlah, Tatiek, 2001. Bimbingan Kelompok. Malang: UNM.

(26)

98

http://psikologibelajar.com diakses 21 Desember 2013

Saiful. (2011). Teknik Role Playing Dalam Bimbingan Kelompok. (Online) dalam http://saifulq.blogspot.com/2011/05/teknik-role-playing-dalam

bimbingan. html #axzz2nRRwpSrw. Diakses pada 20 desember 2013

Sitti Hartinah DS. (2009). Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: Refika Aditama.

Smelser, Neil J. (1981). Sosiology. New Jersey : Prentice Hall Inc

Soekanto, Soerjono. (1990). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Grafindo

Soemarjadi. Pengertian Keterampilan. Jurnal Ilmu Pendidikan, (online). (http://cumanulisaja. blogspot. com diakses 3 Desember 2013)

Sudjana, S. (2001). Metode dan teknik Pembejaran Partisispatif. Bandung : Falah Production

Sugiono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Traxler. 24 Juni 2012. Manfaat Bimbingan Konseling.(Online), ( dalam http://riand blogspot.com diakses tanggal 3 Desember 2013)

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi kedua. Jakarta: Balai Pustaka.

Uno, Hamzah B. (2007). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif Dan Efektif. Bandung: Bumi Aksara

Webster. (1993). Pengertian Bimbingan Kelompok. (Online) dalam http://thewordofguidanceandcounseling.blogspot.com/2012/2/teknik-role-playing-dalam bimbingan. html #axzz2nRRwpSry. Diakses pada 21 januari 2014

Winkel, WS. ( 1991). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta : Grasindo

Gambar

Gambar 1.1 Langkah Pertama Pemanasanan (Warming Up).........................       35

Referensi

Dokumen terkait

Efektivitas Bimbingan Kelompok Melalui Teknik Role Playing untuk Peningkatan Self Awareness Peserta Didik (Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Peserta Didik Kelas XII

Konseling Kelompok Dengan Teknik restrukturisasi Kognitif dalam Mereduksi Stres Akademik (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemberian layanan bimbingan kelompok teknik role playing dapat mengurangi sikap narsis siswa di kelas

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok teknik role playing dalam mengurangi perilaku bullying siswa

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “ Program Bimbingan dan Konseling dengan mengggunakan Teknik Role Playing untuk Meningkatkan Karakter

92 4.3 Hasil Observasi Peneliti Terhadap Siswa Melalui Layanan Bimbingan kelompok dengan Teknik Role playing Siklus I ... 96 4.4 Hasil Observasi Peneliti

Dengan adanya bimbingan kelompok teknik role playing untuk menanamkan solidaritas pada peserta didik di sekolah, maka akan terasa manfaatnya ketika peserta didik mengetahui bagaimana

Hasil penelitian mencakup pelaksanaan bimbingan kelompok dengan teknik role playing, kondisi awal motivasi belajar, model bimbingan kelompok dengan teknik role