MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERSOSIALISASI MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING PADA
MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN KONSELING SEMESTER II UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN AJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan
Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan
Oleh :
MEYDICA BR GINTING
NIM 1103151042
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan berkat, rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Meningkatkan Keterampilan Bersosialisasi Melalui
Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing Pada Mahasiswa jurusan Bimbingan
Konseling Semester II Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2013/2014”
dengan sempurna dan tepat pada waktunya, sebagai salah satu syarat untuk
memproleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Selama penyusunan skripsi ini penulis juga mendapat berbagai hambatan,
kesulitan maupun rintangan yang dilalui. Namun berkat bimbingan Ibu Dosen
Pembimbing dan juga berbagai pihak, maka akhirnya penulis dapat
menyelesaikannya. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan
2. Drs. Nasrun, M.S sebagai Dekan FIP, Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S
sebagai Pembantu Dekan 1,
3. Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan yang banyak memberi saran kepada penulis
dalam penyusunan skripsi dan kepada Dra Nurajani,M.Pd sebagai
iii
4. Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing Skripsi dan
Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan bantuan,
dukungan, motivasi, saran dan kritik, serta ketabahan dan kesabaran
dalam membimbing penulis dari awal hingga selesainya penulisan skripsi
ini.
5. Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd, Dr. M. Rajab Lubis, M.S, dan Dra.
Rahmulyani, M.Pd Kons selaku penguji yang telah banyak memberikan
masukan dan saran-saran untuk skripsi ini.
6. Seluruh Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah
memberikan banyak ilmu, bimbingan dan motivasi kepada peneliti
semenjak mengikuti pendidikan Bimbingan dan Konseling.
7. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan atas kerja sama dan bantuan yang diberikan kepada peneliti.
8. Ketua Jurusan Bimbingan Konseling Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd terima
kasih atas kerja sama yang telah diberikan selama penulis melakukan
penelitian.
9. Teristimewa dan tercinta buat kedua orang tua penulis T. Ginting dan A.
Br Tarigan terima kasih atas doa, kasih sayang, dukungan, motivasi,
materi dan perjuangan yang begitu sempurna yang diberikan kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri
Medan dengan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
10. Buat saudara-saudaraku tercinta, Adikku Hena Br Ginting, Topan
iv
memberikan dukungan, semangat, motivasi dan doa kepada penulis
selama menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan.
11. Untuk seseorang yang teristimewa Agus Ferdinanta Sembiring S.Pd yang
telah banyak memberikan dukungan, motivasi dan tenaganya kepada
penulis selama menyelesaikan skripsi.
12. Buat teman-teman terbaikku, Lestary May Situmorang, Binaria Helpia
Sidauruk, Lenny Banjarnahor, Mery Cristiani Sagala, Seluruh anggota
IMKA FIP dan IMKA Rudang Mayang dan banyak lagi yang tak
tersebutkan yang selalu memberikan motivasi, mendampingi dan
membantu penulis baik suka duka.
13. Tak lupa ucapan terima kasih kepada Mahasiswa Jurusan Bimbingan
Konseling Semester II UNIMED T.A. 2013/2014 yang telah membantu
penulis dalam penelitian.
14. Seluruh teman-teman jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan/BK
2010 terkhusus BK Reg-A, dan Teman-teman seperjuangan pada masa
PPTL 2013 di SMK 1 Immanuel Kabanjahe terimakasih atas kerjasama,
dukungan, doa dan motivasinya.
Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis
mendapat berkat dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis telah berupaya dengan
semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari
masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca
v
semua khususnya dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan bidang
bimbingan dan konseling.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini berguna
bagi kita semua khususnya para pembaca.
Medan, Mei 2014
ABSTRAK
MEYDICA BR GINTING, NIM: 1103151042. Meningkatkan Keterampilan Bersosialisasi Melalui Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing Pada Mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling Semester II Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2013/2014, Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan bersosialisasi melalui bimbingan kelompok teknik role playing pada mahasiswa jurusan bimbingan konseling semester II tahun ajaran 2013/2014. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah keterampilan bersosialisasi akan meningkat melalui bimbingan kelompok teknik role playing pada mahasiswa jurusan bimbingan konseling semester II tahun ajaran 2013/2014?
Penelitian ini menggunakan menggunakan jenis penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus menggunakan model Kemmis dan Taggart. Setiap siklusnya terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengambilan subyek melalui teknik purposive subject dengan 10 subjek penelitian. Penggunaan teknik analisis data kualitatif data.
Berdasarkan hasil observasi mahasiswa yang mengalami peningkatan pada pertemuan pertama siklus I sebesar 30% dan mengalami peningkatan pada pertemuan kedua siklus I sebesar 50% masuk pada kategori sedang. Kemudian peningkatan terjadi lagi pada pertemuan ketiga siklus II sebesar 60% masuk kategori cukup baik dan meningkat kembali pada pertemuan keempat pada siklus II sebesar 80% masuk kategori baik. Sedangkan terget yang ingin dicapai 75%, sehingga hipotesis yang berbunyi “Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing Dapat Meningkatkan Keterampilan Bersosialisasi Pada Mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling Semester II Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2013/2014” dapat diterima.
vi
1.2 Identifikasi Masalah ... 5
1.3 Batasan Masalah ... 5
2.1.1 Hakekat Keterampilan Bersosialisasi ... 7
a. Pengertian Keterampilan ... 7
g. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Bersosialisasi . 14 2.1.2 Hakekat Bimbingan Kelompok ... 15
a. Pengertian Bimbingan Kelompok ... 15
vii
c. Manfaat Bimbingan Kelompok ... 19
d. Komponen Bimbingan Kelompok ... 19
e. Tahap-Tahap Bimbingan Kelompok ... 22
f. Teknik-Teknik Bimbingan Kelompok ... 25
2.1.3 Hakekat Role Playing ... 27
a. Pengertian Role Playing ... 29
b. Tujuan Role Playing ... 33
c. Langkah-Langkah Teknik Role Playing ... 35
d. Kelebihan dan Kelemahan Teknik Role Playing ... 42
e. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pelasanaan Role Playing...43
f. Bentuk-Bentuk Role Playing ... 44
2.1.3 Konselor Sebaya ... 45
a. Pengertian Konseling Sebaya ... 45
b. Tujuan Konseling Sebaya ... 46
c. Manfaat Konseling Sebaya ... 47
2.2 Kerangka Konseptual ... 48
2.3 Hipotesis Penelitian ... 49
BAB III METODE PENELITIAN ... 50
3.6 Teknik Pengumpulan Data...60
3.7 Teknik Analisis Data ... 64
1. Teknik Analisis Kualitatif Data ... 64
2. Teknik Analisis Persentas ... 64
viii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 66
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian... 66
4.2 Hasil Penelitian ... 67
4.2.1 Hasil Penelitian Sebelum Tindakan ... 67
4.2.2 Siklus I ... 70
4.2.3. Siklus II. ... 81
4.3 Pembahasan ... 92
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 95
5.1 Kesimpulan ... 95
5.2 Saran ... 96
DAFTAR PUSTAKA ... 97
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Keunggulan dan Kelemahan Teknik Role Playing...42
Tabel 3.1 Pemberian Skor Angket...61
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Keterampilan Bersosialisasi...61
Tabel 3.3 Observasi Keterampilan Bersosialisasi...62
Tabel 3.4 Jadwal Rencana Penelitian...64
Tabel 4.1 Keterampilan Bersosialisasi Mahasiswa Sebelum Melaksanakankan Bimbingan Kelompok...68
Tabel 4.2 Peningkatan Keterampilan Bersosialisasi Pada Pertemuan Pertama (Siklus I)...79
Tabel 4.3 Peningkatan Keterampilan Bersosialisasi Pada Pertemuan Kedua ( Siklus I)...79
Tabel 4.4 Peningkatan Hasil Observasi Pada Siklus I...80
Tabel 4.5 Peningkatan Hasil Observasi Sebelum Tindakan dengan Siklus I...80
Tabel 4.6 Perbandingan Peningkatan Keterampilan Bersosialisasi Pada Siklus I...80
Tabel 4.7 Peningkatan Keterampilan Bersosialisasi Pada Pertemuan Ketiga (Siklus II)...88
Tabel 4.8 Peningkatan Keterampilan Bersosialisasi Pada Pertemuan Keempat (Siklus II)...89
Tabel 4.9 Perbandingan Peningkatan Hasil Observasi Siklus II... .89
Tabel 4.10 Perbandingan Peningkatan Hasil Observasi Siklus II...89
Tabel 4.11 Perbandingan Peningkatan Hasil Observasi Siklus I dan II...90
x
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1.1 Langkah Pertama Pemanasanan (Warming Up)... 35
Gambar 1.2 Langkah Kedua Memilih Pemain (Partisipan)... 36
Gambar 1.3 Langkah Ketiga Menyiapkan Pengamat... 36
Gambar 1.4 Langkah Keempat Menata Panggung... 37
Gambar 1.5 Langkah Keenam Diskusi Dan Evaluasi... 37
Gambar 1.6 Langkah Keenam Diskusi Dan Evaluasi... 38
Gambar 1.7 Langkah Ketujuh Memainkan Peran Ulang... 38
Gambar 1.8 Langkah kedelapan Diskusi dan evaluasi kedua... 39
Gambar 1.9 Langkah Kesembilan, Berbagi Pengalaman Dan Kesimpulan.... 39
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Angket Keterampilan Bersosialisasi...99
Lampiran 2. LAISEG...101
Lampiran 3. LAIJAPEN...104
Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan layanan Bimbingan Konseling I...105
Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan layanan Bimbingan Konseling II...112
Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan layanan Bimbingan Konseling III...118
Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan layanan Bimbingan Konseling IV...125
Lampiran 8. Skenario Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing...130
Lampiran 9. Absensi Mahasiswa Bimbingan Konseling melaksanakan BKP....142
Lampiran 10. Lembar Obsevasi Keterampilan Bersosialisasi Mahasiswa...143
Lampiran 11. Alat Penilaian Pelaksanaan Bimbingan Kelompok (APPK)...145
Lampiran 12. Catatan Lapangan...157
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu modal utama dalam menghadapi masa
depan, seperti pendidikan formal di universitas mahasiswa diharapkan aktif, kunci
utamanya adalah dapat bersosialisasi dengan lingkungan kampus yaitu mampu
berinteraksi dengan dosen-dosen dan teman-teman. Dari interaksi itu seorang
mahasiswa akan memperoleh kesadaran bahwa manusia adalah mahluk sosial
yang mengharuskan untuk mampu bersosialisasi. Dengan adanya kesadaran ini
maka seorang mahasiswa harus mampu bersosialisasi dan menyesuaikan dirinya
pada situasi dan lingkungan dimanapun dia berada.
Menurut Nasution (2009:126) mengatakan bahwa bersosialisasi adalah proses terbimbingnya individu ke dalam dunia sosial. Bersosialisasi dilakukan dengan terdidiknya individu tentang kebudayaan yang harus dimiliki dan diikutinya, agar ia menjadi anggota yang baik dalam masyarakat dan dalam berbagai kelompok khusus. Sosialisasi dapat dianggap sama dengan pendidikan. Sosialisasi adalah proses belajar. Dalam proses bersosialisasi individu belajar tingkah laku, kebiasaan serta pola-pola kebudayaan lainnya, juga keterampilan-keterampilan sosial seperti bersosialisasi, berinteraksi, berkomunikasi, berbahasa, bergaul, berpakaian, cara makan, dan sebagainya.
Kemampuan untuk bersosialisasi sangat berperan dalam menunjang
kelancaran belajar, mahasiswa yang sulit bersosialisasi akan kesulitan untuk
bergaul, tidak semangat untuk mengikuti pelajaran dan kurang konsentrasi dalam
mengikuti proses belajar berlangsung, sehingga prestasi yang ingin dicapai tidak
2
bersosialisasi tidaklah sama, ada yang mudah bersosialisasi dengan
lingkungannya dan ada yang kesulitan bersosialisasi pada lingkungannya.
Ada banyak hal yang tidak kita inginkan akan terjadi jika kita sulit
bersosialisasi baik itu dalam lingkungan pergaulan, pendidikan atau proses
belajar, kerja dan bahkan dalam membangun keluarga kita kelak. Jika kita ambil
contoh dalam lingkungan pendidikan dalam belajar maka akan kita temui
mahasiswa yang tidak bisa memaksimalkan prestasi belajarnya karena kesulitan
bersosialisasi dalam lingkungan belajarnya. Jika sampai pada dunia kerja nanti hal
ini tetap tidak bisa diatasi maka hasil kerja yang diinginkan tidak akan maksimal
sehingga untuk memperoleh masa depan yang cerah akan sulit karena
ketidakpuasan terhadap hasil kerja yang tidak maksimal tadi karena kesulitan
bersosialisasi tersebut. Karna untuk mendapatkan hasil yang maksimal itu kita
harus mampu dan terampil bersosialisasi dengan lingkungan dimana pun kita
berada nanti.
Tanpa bersosialisasi kehidupan sosial akan mustahil untuk terjadi.
Bayangkan apa yang terjadi bila mahasiswa tidak mampu bersosialisasi ia tidak
akan mampu menyerap pengetahuan dan harapan orangtua atau masyarakat
disekitarnya. Ia akan kesulitan untuk mengetahui bagaimana berperilaku yang
sesuai dengan norma dan nilai yang ada di sekitarnya. Jika mahasiswa yang sulit
bersosialisasi dengan lingkungan tidak segera diatasi maka kemungkinan yang
saya ungkapkan di atas akan terjadi baik itu kehidupan sosial, akademik, maupun
3
Berdasarkan hasil observasi banyak ditemukan mahasiswa yang
mengalami kesulitan dalam melakukan proses bersosialisasi dalam kelompok.
Untuk itu penulis memilih untuk membahas tentang masalah pribadi sosial yaitu
masalah bersosialisasi dalam kelompok. Hal ini tampak pada: a) Rendahnya
kemampuan bersosialisasi pada mahasiswa jurusan Bimbingan Konseling, b)
Kurangnya kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan kampus seperti
berinteraksi dengan dosen dan teman, c) Kurangnya kemampuan berinteraksi
dan berkomunikasi, d) Kurangnya kemampuan untuk bergaul, d) Kurangnya
kemampuan menyesuaikan diri
Tanda-tanda mahasiswa yang sulit bersosialisasi biasanya sulit bergaul,
kesulitan untuk berkomunikasi, pola tingkah laku yang berbeda dengan orang lain,
lebih memilih diam menyendiri dari pada berinteraksi dengan orang lain, kurang
percaya diri, penakut, pemalu dan biasanya merasa dirinya tidak diterima orang
lain. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi proses sosialisasi diantaranya
adalah keluarga, pendidikan dan proses belajar, lingkungan, dan media sosialisasi
lainnya seperti televisi, koran, majalah dan lain-lain.
Ada banyak cara meningkatkan keterampilan bersosialisasi yaitu 1)
Kontrol diri secara sadar yaitu kemampuan mengatur diri sehingga
memungkinkan dapat secara aktif menentukan tindakan apa yang perlu
dilakukannya agar dapat bersosialisasi dengan lingkungan. 2) Belajar mengenali
diri sendiri dan kondisi-kondisi yang melingkupinya. Pemahaman tentang diri
beserta kondisinya memberikan pemahaman tentang hal-hal apa yang perlu
4
Dengan kemampuan bersosialisasi seorang mahasiswa akan dengan
mudah berinteraksi dan berkomunikasi dalam lingkungannya sehingga tidak akan
merasa canggung dalam mengikuti proses perkuliaan dan mahasiswa tersebut
akan merasa nyaman dengan situasi yang akan dihadapinya kelak. 3) Bimbingan
kelompok dengan teknik Role Playing.
Peran layanan bimbingan kelompok dengan teknik Role Playing di sini
merupakan sangat tepat digunakan sebagai salah satu bentuk dari layanan yang
dapat diberikan kepada mahasiswa yang memiliki permasalahan khususnya dalam
masalah bersosialisasi dalam kelompok. Hal ini disebabkan karena melalui
bimbingan kelompok dengan teknik Role Playing ini mampu memecahkan atau
mencari jalan keluar dari masalah mahasiswa yang kesulitan bersosialisasi dalam
kelompok.
Menurut Winkel (1991:470) Role Playing adalah salah satu teknik
bimbingan kelompok dengan beberapa orang memegang suatu peranan tertentu
dan memainkan suatu adegan pergaulan sosial yang mengandung persoalan yang
harus diselesaikan. Dengan teknik Role Playing mahasiswa secara langsung
memerankan cara bersosialisasi yang benar, sehingga dengan bermain peran akan
melatih mahasiswa untuk bersosialisasi.
Kelebihan dari bimbingan kelompok teknik role playing ini juga
menumbuhkan kepercayaan diri untuk berperan dalam menghadapi
masalah-masalah sosial terutama dalam kesulitan bersosialisasi. Selain itu juga dengan
teknik Role Playing akan mampu mengarahkan mahasiswa yang memiliki
5
sehingga jalan keluar dari masalah yang di hadapi langsung dapat teraplikasikan.
Sejalan dengan hal ini maka penulis mengadakan penelitian dengan mengangkat
judul: “Meningkatkan Keterampilan Bersosialisasi Melalui Bimbingan
Kelompok Teknik Role Playing Pada Mahasiswa Jurusan Bimbingan
Konseling Semester II Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2013/2014”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan
beberapa permasalahan yang akan diteliti di antaranya:
a. Rendahnya kemampuan bersosialisasi pada mahasiswa jurusan Bimbingan
Konseling
b. Kurangnya kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan kampus seperti
berinteraksi dengan dosen dan teman
c. Kurangnya kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi
d. Kurangnya kemampuan untuk bergaul
e. Kurangnya kemampuan menyesuaikan diri
f. Kurang percaya diri, lebih memilih menyendiri/diam daripada bergaul dan
bergabung dengan orang lain
1.3. Pembatasan Masalah
Melihat dari latar belakang di atas yang sangat luas untuk di teliti, untuk
itu penulis membatasi penelitian ini agar jangan terjadi penafsiran yang berbeda
dan menyimpang dari batasan masalah peneliti tentang: Pemberian Layanan
Bimbingan Kelompok Teknik Role playing Dalam Meningkatkan Keterampilan
Bersosialisasi Bagi Mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling Semester II Tahun
6
1.4. Rumusan Masalah
Dari pembahasan di atas maka penulis mengambil rumusan masalah sebagai
berikut:
Apakah keterampilan bersosialisasi akan meningkat melalui pemberian
layanan bimbingan kelompok teknik role playing bagi mahasiswa jurusan
Bimbingan Konseling semester II tahun ajaran 2013/2014?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah : “Meningkatkan Keterampilan Bersosialisasi
Melalui Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Role playing Bagi Mahasiswa
Jurusan Bimbingan Konseling Semester II Tahun Ajaran 2013/2014”
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai pihak, diantaranya :
a. Teoritis
1. Bagi penulis, penelitian ini akan menjadi pengalaman yang pertama dan
paling berharga di dalam pembuatan suatu karya ilmiah.
2. Sebagai bahan masukan dan refrensi bagi penelitian lain yang melakukan
penelitian mengenai keterampilan bersosialisasi.
b. Praktis
1. Bagi mahasiswa jurusan Bimbingan Konseling semester II yang mengalami
masalah kesulitan bersosialisasi khususnya, seluruh mahasiswa umumnya
dan sebagai bahan masukan bagi mahasiswa dalam meningkatkan
95
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Penggunaan bimbingan kelompok teknik role playing dapat
meningkatkan keterampilan bersosialisasi dalam kelompok mahasiswa
jurusan Bimbingan Konseling semester II fakultas ilmu pendidikan
UNIMED.
2. Pada siklus I terjadi peningkatan keterampilan bersosialisasi dalam
kelompok menggunakan layanan bimbingan kelompok teknik role playing
pada pertemuan I peningkatan 30% dan pada pertemuan kedua mengalami
peningkatan hingga 50%. Hasil evaluasi pada siklus I belum mencapai
target yang diinginkan yaitu 75% sehingga peneliti melanjutkan ke siklus
II. Selanjutnya pada siklus II pertemuan ketiga terjadi peningkatan 60%
dan meningkat kembali pada pertemuan keempat pada siklus II menjadi
80%. Pada siklus ini sudah melewati target yang telah ditetapkan peneliti
maka dapat disimpulkan bahwa penelitian pemberian layanan bimbingan
kelompok teknik role playing dapat meningkatkan keterampilan
bersosialisasi mahasiswa jurusan bimbingan konseling semester II tahun
96
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan pada beberapa pihak,
diantaranya :
1. Bagi pihak universitas terutama bagi jurusan bimbingan konseling,
hendaknya lebih memperhatikan keterampilan bersosialisasi mahasiswa,
salah satu caranya dengan mengadakan bimbingan kelompok teknik role
playing.
2. Kepada para pendidik atau dosen hendaknya dalam melaksanakan
pembelajaran menerapkan layanan bimbingan kelompok teknik role
playing dan terus memotivasi mahasiswa guna meningkatkan keterampilan
bersosialisasi mahasiswa.
3. Bagi mahasiswa diharapkan lebih giat belajar dan mampu bersosialisasi,
berinteraksi, berkomunikasi, menyesuaikan diri dan bergaul serta
menghargai orang lain, ikut berpartisipasi dalam kelompok dan menjalin
hubungan pertemanan.
4. Kepada pembaca diharap lebih bermanfaat untuk penelitian tentang
pemberian layanan bimbingan kelompok teknik role playing untuk
meningkatkan keterampilan bersosialisasi.
5. Sebagai bahan acuan bagi peneliti-peneliti selanjutnya khususnya pada hal
yang menyangkut tentang permasalahan dan penyelesaian yang dibahas
97
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (1997). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta
Aqib, Z., 2006. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru, Bandung : Yrama Widya
Cohen, Bruce J. (1992). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rineka Cipta.
Dewi, Rosmala. (2012). Penelitian Pendidikan.Cetakan kedua. Medan : Pasca Sarjana UNIMED
Gunawan, Ary H. (2004). Sosiologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Nasution, S. 2009. (2009). Sosiologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Horton, Paul B, dan Chester I. Hunt. (1987). Sosiologi Jilid I. Ter. Aminudin Ram % Tita Sobari. Jakarta : Penerbit Erlangga
Isbarani. (2011). 58 Model Pembejaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Kornblum, William. (2000). Pengatar Sosiologi. Jakarta : LPE-UI
Kemmis, Mc Taggart. (1988). Belajar dan Penelitian Tindakan Kelas. Medan : Cv : Dharma
Landis, Judson R. (1986). Sociology, Concepts abd Characteristic. California : Wadsworth Publising Company
Mulyadi, Kresno. Tanpa tahun. Tujuan dan Manfaat Bermain Peran. (online). http://roleplaying.google.com diakses pada 23 Desember 2013
Nurihsan. 24 Desember 2012. Perbedaan Bimbingan Kelompok dengan Konseling
Kelompok. Bahan Diskusi. (Online),
(http://syifatamtam.blogspot.com/2012/12/perbedaan-bimbingan-kelompok-dan.html diakses tanggal 3 April 2013)
Prayitno, 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Fropil). Jakarta : Ghalia Indonesia.
Romlah, Tatiek, 2001. Bimbingan Kelompok. Malang: UNM.
98
http://psikologibelajar.com diakses 21 Desember 2013
Saiful. (2011). Teknik Role Playing Dalam Bimbingan Kelompok. (Online) dalam http://saifulq.blogspot.com/2011/05/teknik-role-playing-dalam
bimbingan. html #axzz2nRRwpSrw. Diakses pada 20 desember 2013
Sitti Hartinah DS. (2009). Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: Refika Aditama.
Smelser, Neil J. (1981). Sosiology. New Jersey : Prentice Hall Inc
Soekanto, Soerjono. (1990). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Grafindo
Soemarjadi. Pengertian Keterampilan. Jurnal Ilmu Pendidikan, (online). (http://cumanulisaja. blogspot. com diakses 3 Desember 2013)
Sudjana, S. (2001). Metode dan teknik Pembejaran Partisispatif. Bandung : Falah Production
Sugiono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Traxler. 24 Juni 2012. Manfaat Bimbingan Konseling.(Online), ( dalam http://riand blogspot.com diakses tanggal 3 Desember 2013)
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi kedua. Jakarta: Balai Pustaka.
Uno, Hamzah B. (2007). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif Dan Efektif. Bandung: Bumi Aksara
Webster. (1993). Pengertian Bimbingan Kelompok. (Online) dalam http://thewordofguidanceandcounseling.blogspot.com/2012/2/teknik-role-playing-dalam bimbingan. html #axzz2nRRwpSry. Diakses pada 21 januari 2014
Winkel, WS. ( 1991). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta : Grasindo