• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK, KOMUNIKASI DAN PARTISIPASI PEMAKAI TERHADAP KEPUASAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. PANCA KARTIKA JAYA SENTOSA SIDOARJO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK, KOMUNIKASI DAN PARTISIPASI PEMAKAI TERHADAP KEPUASAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. PANCA KARTIKA JAYA SENTOSA SIDOARJO."

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Oleh :

OKTEVANIE NESIA HARLIS

0613010024/FE/EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

(2)

serta tuntunan-Nya, maka penulis dapat menyelesikan skripsi dengan judul ”Pengeruh

Dukungan Manajemen Puncak, Komunikasi Dan Partisipasi Pemakai Tehadap

Kepuasan Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. Panca Kartika Jaya

Sentosa Sidoarjo.

Sebagaimana diketahui bahwa penulisan skripsi ini merupakan salah satu

syarat untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE), walaupun dalam

penulisan skripsi ini penulisan telah mencurahkan segenap kemampuan yang dimiliki,

tetapi penulis yakin tanpa adanya saran dan bantuan maupun dorongan dari beberapa

pihak maka skripsi ini tidak akan mungkin dapat tersusun sebagaimana mestinya.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebanyak – banyaknya kepada :

1.

Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP. selaku Rektor Universitas

Pembangunan Nasonal ”Veteran” Jawa Timur Surabaya.

2.

Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur Surabaya.

3.

Bapak Drs. Ec. Saiful Anwar, Msi. selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya.

4.

Dra. Ec. Sri Trisnaningsih, Msi. Selaku Ketua Progdi Akuntansi Universitas

Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur Surabaya.

(3)

menyelesaikan skripsi ini.

6.

Segenap tenaga pengajar, dan karyawan Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi

Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur Surabaya.

7.

Kepada pimpinan dan seluruh staf karyawan di PT. Panca Kartika Jaya Sentosa

Sidoarjo, yang telah bersedia memberikan kesempatan dan bantuan sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8.

Untuk Bapak dan Ibu serta keluarga tercinta tiada kata yang bisa ananda

ucapkan selain kata terima kasih yang sebanyak – banyaknya, karena beliaulah

yang selama ini telah memberi dorongan, semangat baik material maupun

spiritual serta memberikan curahan kasih sayangnya sampai skripsi ini selesai.

Semoga Allah SWT memberikan rahmat-Nya atas semua bantuan yang telah

mereka berikan selama penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dengan terbatasnya pengalaman serta kemampuan

itu maka memungkinkan sekali bahwa bentuk maupun skripsi ini jauh dari sempurna.

Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang mengarah

kepada kebaikan dan kesempurnaan skripsi ini.

(4)

iii

Surabaya, Oktober 2010

(5)

iv

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

ABSTRAK ... xiii

BAB I PENDAHULAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB 2 TELAAH TEORI 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ... 8

2.2 Telaah Teori ... 11

2.2.1. Pengertian Dukungan Manajemen Puncak ... 11

2.2.1.1. Teori Dukungan Manajemen Puncsk ... 13

2.2.1.2. Peranan Manajemen uncak Dengan Pengembangan Sistem Akuntansi ... 14

2.2.1.3. Hubungan Antara Dukungan Manajemen

Deleted: Deleted: ...

(6)

v

2.2.2.2. Aspek Komunikasi ... 20

2.2.2.3. Teori Komunikasi ... 21

2.2.2.4. Hubungan Antara Komunikasi Dengan Kepuasan Pemakai ... 21

2.2.3. Pengertian Partisipasi Pemakai ... 22

2.2.3.1 Pengertian Partisipasi ... 22

2.2.3.2 Penerapan Partisipasi ... 23

2.2.3.3 Syarat Partisipasi ... 23

2.2.3.4 Pengertian Pemakai ... 25

2.2.3.5 Teori Partisipasi Pemakai ... 26

2.2.3.6 Hubungan Partisipasi Pemakai Dengan Kepuasan Pemakai ... 27

2.2.4. Pengertian Kepuasan Pemakai ... 30

2.2.4.1. Teori – Teori Kepuasan ... 30

2.2.4.2. Kepuasan Pemakai Dalam Pengembangan Sistem Informasi ... 31

2.2.4.3. Pengaruh Pemakai ... 32 2.2.5. Para Pemakai Informasi Akuntansi ... 32

2.2.6. Definisi Sistem Dan Informasi ... 34

Deleted: 30

(7)

vi

2.2.7.1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 35

2.2.7.2. Karakteristik Sistem Informasi ... 36 2.2.7.3. Pengembangan Sistem Informasi ... 37

2.2.7.4. Tujuan Sistem Informasi ... 39 2.2.8. Model Umum Sistem Informasi Akuntansi ... 39

2.3 Kerangka Pikir ... 41

2.4 Diagram Kerangka Pikir ... 42

2.5 Hipotesis ... 43

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 44

3.1.1. Definisi Operasional ... 44

3.1.2. Pengukuran Variabel ... 45

3.2 Teknik Penentuan Sampel ... 46

3.2.1. Populasi ... 46

3.2.2. Sampel ... 47

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... . 47

3.3.1. Jenis Data ... . 47

3.3.2. Sumber Data ... 48

3.3.3. Pengumpulan Data ... 48

Formatted: Swedish (Sweden)

Formatted: I talian (I taly)

Formatted: I talian (I taly) Deleted:

Deleted: 6 Deleted: Deleted: Deleted: 9 Deleted: Deleted: Deleted:

Deleted:

Deleted:

(8)

vii

3.4.3 Uji Normalitas ... 50

3.5 Uji Asumsi Klasik ... 50

3.5.1. Multikolinieritas ... 51 3.5.2. Autokorelasi ... 52 3.5.3. Heteroskedastisitas ... 52

3.6 Teknik Analisi Dan Uji Hipotesis ... 52

3.6.1. Teknik Analisis ... 52

3.6.2. Uji Hipotesis ... 53

3.6.2.1. Uji Kesesuaian Model ... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek penelitian……….. 56

4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ……… 56

4.1.2. Lokasi Perusahaan ………. 59

4.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 60

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 62

4.2.1. Uji Validitas ... 62

4.2.1.1. Uji Validitas Variabel Kepuasan Pemakai (Y) 62 4.2.1.2. Uji Validitas Variabel Dukungan Manejemn Puncak (X1) ... 63

Formatted: Swedish (Sweden) Deleted: 0

(9)

viii

4.2.3. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden ... 65

4.2.3.1. Kepuasan Pemakai (Y) ... 65

4.2.3.2. Dukungan Manajemen Puncak (X1)... 67

4.2.3.3. Komunikasi Pemakai (X2)... 69

4.2.3.4. Partisipasi Pemakai (X3) ... 70

4.2.4. Uji Normalitas... 72

4.2.5. Analisis Regresi Linear Berganda ... 73

4.2.5.1. Uji Asumsi Klasik... 73

1. Multikolinieritas ... 73

2. Heteroskedastisitas ... 74

4.2.5.2. Persamaan Regresi Linear Berganda ... 74

4.2.5.3. Koefisien Determinasi (R2) ... 76

4.2.6. Uji Hipotesis ... 77

4.2.6.1. Uji F ... 77

4.2.6.2. Uji t ... 78

4.3 Pembahasan ... 79

4.3.1. Implikasi ... 79

4.3.2. Perbedaan Penelitian Sekarang Dengan Penelitian Terdahulu ... 82

(10)

ix

5.2. Saran ... 86

DAFTAR PUSTAKA

KUESIONER

LAMPIRAN

(11)
(12)

Lampiran 1

Kuesioner

Lampiran 2a Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Variabel Kepuasan Pemakai

Lampiran 2b Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Variabel Dukungan

Manajemen Puncak

Lampiran 2c Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Variabel Komunikasi Pemakai

Lampiran 2d Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Variabel Partisipasi Pemakai

Lampiran 3

Output Uji Validitas dan Realibilitas Variabel Kepuasan Pemakai (Y)

Lampiran 4 Output Uji Validitas dan Realibilitas Variabel Dukungan Manajemen

Puncak

(X

1

)

Lampiran 5

Output Uji Validitas dan Realibilitas Variabel Komunikasi Pemakai

(X

2

)

Lampiran 6

Output Uji Validitas dan Realibilitas Variabel Partisipasi Pemakai

(X

3

)

Lampiran 7

Input Data

Lampiran 8

Output Uji Normalitas

Lampiran 9

epuasan Pemakai dengan

Mengunakan Uji Regresi Linear Berganda

Output Uji Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak, Komunikasi

(13)

Tabel 4.1

Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Pemakai (Y) ……… .

62

Tabel 4.2

Hasil Uji Validitas Variabel Dukungan Manajemen Puncak (X

1

) 63

Tabel 4.3

Hasil Uji Validitas Variabel Komunikasi Pemakai (X

2

)…… .

63

Tabel 4.4

Hasil Uji Validitas Variabel Partisipasi Pemakai (X

3

)…….. 64

Tabel 4.5

Hasil Uji Realibilitas ...

65

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Variabel Kepuasan Pemakai (Y) ...

66

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi Variabel Dukungan Manajemen Puncak (X

1

) 67

Tabel 4.8

Distribusi Frekuensi Variabel Komunikasi Pemakai (X

2

)... 69

Tabel 4.9

Distribusi Frekuensi Variabel Partisipasi Pemakai (X

3

) ... 71

Tabel 4.10

Hasil Uji Normalitas ... 72

Tabel 4.11

Hasil Nilai VIF ... 73

Tabel 4.12

Hasil Korelasi Rank Spearman ... 74

Tabel 4.13

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 75

Tabel 4.14

Nilai Koefisien Determinasi ... 76

Tabel 4.15

Nilai F

hitung

... 77

Tabel 4.16

Hasil Uji t ... 78

abel 4 7

(14)
(15)

PENGARUH DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK KOMUNIKASI DAN

PARTISIPASI PEMAKAI TERHADAP KEPUASAN PENGEMBANGAN

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA

PT. PANCA KARTIKA JAYA SENTOSA SIDOARJO

Oleh :

Oktevanie Nesia Harlis

ABSTRAK

PT. Panca Kartika Jaya Sentosa merupakan salah satu perusahaan yang

bergerak dibidang Real Estate. Diketahui bahwa PT. Panca Kartika Jaya Sentosa

sudah menggunakan komputer dan program yang mendukung aktivitas karyawan,

namun dalam aktivitasnya manajemen kurang memperhatikan kepuasan pemakai

sistem, disebabkan karyawan tidak dilibatkan untuk mengusulkan ide atau gagasan

yang dapat dipakai oleh pengembang dalam merancang program dan sistem yang

sesuai dengan seluruh bagian. Dengan tidak adanya komunikasi antara pemakai yang

menggunakan sistem dengan perancangnya, membuat sistem yang ada kurang dapat

mendukung penyediaan informasi finansial yang akurat. Berdasarkan uraian tersebut,

penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris pengaruh dukungan

manajemen puncak, partisipasi dan komunikasi pemakai terhadap kepuasan pemakai

dalam pengembangan sistem informasi akuntansi.

Penelitian ini terdiri dari tiga variabel bebas dan satu variabel terikat yaitu

dukungan manajemen puncak (X

1

), komunikasi karyawan (X

2

), partisipasi karyawan

(X

3

) dan kepuasan pemakai (Y). Obyek penelitian ini adalah PT. Panca Kartika

Jaya Sentosa, dengan jumlah sampel 11 orang yang terlibat dalam pengembangan

Sistem Informasi Akuntansi seperti bagian Keuangan, bagian Pemasaran, bagian

Teknik, dan bagian Internal Audit.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa peningkatan variabel dukungan

manajemen puncak dan komunikasi pemakai secara parsial tidak memberikan

kontribusi nyata terhadap peningkatan kepuasan pemakai dalam pengembangan

sistem informasi akuntansi, sedangkan peningkatan variabel partisipasi pemakai

memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan kepuasan pemakai dalam

pengembangan sistem informasi akuntansi, sehingga hipotesis penelitian tidak teruji

kebenarannya, karena hanya variabel partisipasi pemakai yang berpengaruh positif

terhadap kepuasan pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi.

Keywords : Dukungan Manajemen Puncak, Komunikasi Karyawan,

Partisipasi Karyawan Dan Kepuasan Pemakai

(16)

1

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perubahan jaman, penemuan teknologi terbaru dan

kecanggihan teknologi ynag semakin berkembang pesat, maka persaingan dan

ketidakpastian melengkapi dunia lingkungan bisnis. Untuk itu dalam menghadapi

situasi ketidakpastian dunia lngkungan bisnis dibutuhkan suatu sistem yang dapat

menciptakan informasi yang tepat dan akurat baik internal maupun eksternal

secara efektif. (Jurnal Setianingsih dan Nur Indrianoro 1998).

Sistem informasi berkembang selama masa hidup suatu perusahaan.

Artinya, suatu sistem informasi yang baru (atau paling tidak yang telah

ditingkatkan mutunya secara besar – besaran) akan menggantikan sistem yang

sedang digunakan jika tidak memadai lagi. Karena setiap sistem informasi

mempunyai siklus hidup tertentu, maka pengembangan sistem merupakan suatu

kegiatan bersiklus yang terdiri dari beberapa tahap dimulai dengan perencanaan

sistem, analisis sistem, pengkajian dan pemeliharaan sistem, implementasi sistem

dan diakhiri dengan pengoperasian sistem (Jurnal Setianingsih dan Nur

Indriantoro 1998).

Kesuksesan pengembangan sistem informasi sangat tergantung pada

kesesuaian harapan antara sistem analis, pemakai (user), sponsor dan Customer

(17)

akuntansi memerlukan suatu perencanaan dan implementasi yang hati – hati,

untuk menghindari adanya penolakan terhadap sistem yang dikembangkan

(resistance to charge), karena perubahan dari sistem manual ke sistem

terkomputerisasi tidak hanya menyangkut perubahan teknologi tetapi juga

perubahan perilaku dan organisasional untuk menghindari adanya penolakan

terhadap sistem yang dikembangkan, maka diperlukan adanya partisipasi dari

pemakai. Partisipasi pemakai pada tiap tahap pengembangan sistem informasi

tentunya akan berpengaruh pada tingkat kepuasan pemakai atas sistem yang

dikembangkan. (Jurnal Elfreda Aplonia Lau 2004).

Dalam tahap perencanaan dan pengembangan sistem informasi seharusnya

lebih memperhatikan faktor mnusia tersebut, sebab seandainya dalam tahapan

tersebut yang diperhatikan adalah peran teknologinya saja, maka akan muncul

permasalahan baru dari faktor manusia tersebut, seperti timbulnya ketidakpastian

dalam pekerjaan yang tentunya akan sangat merugikan organisasi tersebut. (Jurnal

Setianingsih dan Nur Indriantoro 1998).

Diharapkan perancang dan analis sistem informasi dapat mendesain

sistem yang mampu bekerja sama dengan pemakai (user). Agar tidak terjadi

hambatan dalam pemakaian sistem informasi, maka diusahakan agar sistem

tersebut mudah digunakan dan lebih fleksibel. Karena secanggih apapun sistem

yang dibuat, namun seandainya dalam perancangan sistemnya tidak

memperhatikan faktor manusia pemakainya, maka dapat dipastikan akan terjadi

(18)

yang digunakan dengan pemakainya. Untuk itu, dalam perancangan sistem

sebaiknya pemakai dapat terlibat aktif, demikian juga sampai dengan proses

pengujiannya. (Jurnal Setianingsih dan Nur Indriantoro 1998).

Manajer puncak suatu perusahaan adalah eksekutif pada puncak

organisasi perusahaan yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup dan

kesuksesan perusahaan. Oleh karena itu, partisipasi pemakai dalam

pengembangan sistem informasi akan meningkat dengan adanya dukungan

manajemen pucak. Selain adanya dukungan manajemen puncak, komunikasi

pemakai juga dapat mempengaruhi kepuasan pemakai. Hubungan ini perlu

dilakukan pada fase pengembangan sistem informasi. Apabila pemakai

berkomunikasi secara efektif, maka akan memudahkan pertukaran informasi yang

penting sekali bagi penentuan kebutuhan sistem dan keberhasilan usaha

pengembangan sistem informasi. (Supriono 1986 : 46)

Hubungan antara partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem

informasi dengan kepuasan yang diperoleh dari sistem tersebut, merupakan

perhatian yang menarik bagi para peneliti, karena penelitian antara satu dengan

yang lain hasilnya tidak konsisten. Hasil telaah terhadap tujuan penelitian

mengenai hubungan antara satu dengan yang lain hasilnya tidak konsisten. Hasil

telaah terhadap tujuan penelitian mengenai hubungan antara partisipasi dengan

kepuasan pemakai, memperoleh hasil bahwa dua penelitian menunjukkan hasil

(19)

penelitian mixed. (Ives dan Olson, 1984 : 193) dalam Jurnal Elfreda Aplonia Lau

(2004).

Guna merekonsiliasi kondisi tersebut beberapa peneliti menggunakan

pendekatan kontijensi yang secara otomatis mengevaluasi berbagai kondisi atau

variabel – variabel yang dapat mempengaruhi hubungan antara partisipasi

pemakai dalam pengembangan sistem informasi dengan kepuasan atas sistem

tersebut. Beberapa hasil penelitian menunjukkan banyak faktor kontijensi yang

diyakini berpengaruh pada hubungan partisipasi dan kepuasan pemakai seperti

tingkat pengaruh dari pemakai, tahap pengembangan, kompleksitas sistem,

mediasi, komunikasi, dukungan manajemen puncak, sikap pemakai, karakteristik

organisasional, harapan dan tingkat partisipasi yang sesungguhnya, tingkat

keterlibatan dan kompleksitas tugas. (Jurnal Setianingsih dan Nur Indriantoro

1998).

Sebelum mengadakan penelitian ini, peneliti mengadakan wawancara

untuk mengetahui permasalahan yang ada. Dan hasil yang diperoleh wawancara

ini adalah pengembangan sistem yang dilakukan oleh perusahaan terjadi

permasalahan pada partisipasi karyawan yang minimum, diakibatkan karena

banyaknya tugas, kurangnya waktu karyawan untuk berpartisipasi dalam

pengembangan sistem informasi akuntansi, sehingga informasi yang diterima

belum memenuhi harapan pemakai.

PT. Panca Kartika Jaya Sentosa merupakan salah satu perusahaan yang

(20)

mempunyai tujuan membantu pemerintahan dalam pembangunan perumahan

untuk masyarakat yang belum memiliki rumah dan yang berpenghasilan

menengah kebawah. Perusahaan ini merupakan perusahaan swasta yang dituntut

untuk memanfaatkan kemampuan yang ada semaksimal mungkin agar bisa

unggul dalam persaingan. Tetapi pada kenyataannya diketahui bahwa PT. Panca

Kartika Jaya Sentosa sudah menggunakan komputer dan program yang

mendukung aktivitas karyawan, namun dalam aktivitasnya manajemen kurang

memperhatikan kepuasan pemakai sistem. Untuk penentuan perancangan program

dan sistem karyawan tidak dilibatkan untuk mengusulkan ide atau gagasan yang

dapat dipakai oleh pengembang dalam merancang program dan sistem yang

sesuai dengan seluruh bagian. Dengan tidak adanya komunikasi antara pemakai

yang menggunakan sistem dengan perancangnya, membuat sistem yang ada

kurang dapat mendukung penyediaan informasi finansial yang akurat. PT. Panca

Kartika Jaya Sentosa merupakan organisasi yang terdiri dari berbagai sub sistem

untuk itu membutuhkan sistem koordinasi, komunikasi dan kontrol agar dapat

berjalan efektif. Dengan kata lain jika kompeksitas meningkat maka sebagai

pengembang sistem harus untuk meyediakan sistem yang bekerja dengan mulus

dan secara bersama – sama kearah pencapaian tujuan perusahaan. Selain itu

pengembangan sistem harus sesuai dengan jaringan kerja yang mendukung tugas,

sistem pelaporan dan komunikasi yang menghubungkan pekerjaan individu dan

(21)

Kurang diperhatikannya faktor – faktor yang berpengaruh terhadap

kepuasan pengguna sistem informasi, mengakibatkan sistem informasi akuntansi

yang dikembangkan kurang bisa mendukung tugas, sistem pelaporan dan

komunikasi yang menghubungkan pekerjaan individu dan kelompok, misalnya

sistem komputerisasi yang sudah ada disetiap bagian tetapi belum ke sistem satu

jaringan membuat urusan perbendaharaan apabila membutuhkan informasi pada

urusan pembukuan harus menunggu laporan dari bagian tersebut. Keadaan ini

membuat informasi yang seharusnya dipakai oleh bagian keuangan untuk

mengambil keputusan menjadi terhambat.

Kenyataan ini yang kemudian menjadi dasar untuk dilakukan penelitian

mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan kerja karyawan,

sehingga organisasi dapat mengembangkan suatu cara mewujudkan kepuasan

kerja.

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul ”Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak

Komunikasi dan Partisipasi Pemakai Terhadap Kepuasan Pengembangan

Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Panca Kartika Jaya Sentosa Sidoarjo”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka

masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah ”Apakah Dukungan

(22)

positif terhadap Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi

Akuntansi”.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini berdasarkan perumusan

masalah adalah untuk membuktikan secara empiris Pengaruh Dukungan

Manajemen Puncak, Komunikasi dan Partisipasi Pemakai terhadap Kepuasan

Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi.

1.4 Manfaat Penelitian

a.

Bagi Peneliti

Sebagai sarana untuk menerapkan dan mengaplikasikan teori – teori yang

telah dioperasi selama masa studi, maupun yang diperoleh dari sumber –

sumber lain sehingga dapat bermanfaat bagi pihak yang memerlukan.

b.

Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan

untuk lebih mengetahui pengaruh dukungan manajemen puncak,

komunikasi dan partisipasi karyawan terhadap kepuasan kerja karyawan

dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.

c.

Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapakan dapat memberikan referensi untuk peneliti –

(23)

8

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu

a.

Setianingsih dan Indrianto (1998)

Judul :

”Pengaruh dukungan manajemen puncak dan komunikasi pemakai

pengembang terhadap hubungan partisipasi dan kepuasan pemakai

dalam pengembangan sistem informasi”.

Rumusan masalah :

1)

Apakah ada hubungan antara partisipasi dengan kepuasan

pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi.

2)

Apakah dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap

hubungan antara partisipasi dan kepuasan pemakai dalam

pengembangan sistem informasi.

3)

Apakah komunikasi pemakai, pengembang berpengaruh terhadap

hubungan antara partisipasi dan kepuasan pemakai dalam

pengembangan sisitem informasi.

Kesimpulan :

1)

Menunjukkan bahwa partisipasi pemakai dalam pengembangan

sistem informasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap

(24)

2)

Dukungan manajemen puncak dapat meningkatkan partisipasi

pemakai dan berpengaruh positif terhadap kepuasan pemakai

sistem informasi.

3)

Menunjukkan bahwa komunikasi pemakai, pengembang tidak

berpengaruh secara signifikan pada hubungan partisipasi dengan

kepuasan pemakai. Tetapi komunikasi pemakai, pengembang

berpengaruh langsung terhadap kepuasan pemakai.

b.

Nurika Restuningdiah dan Nur Indriantoro (2000)

Judul :

”Pengaruh Partisipasi Terhadap Kepuasan Pemakai Dalam Pengembangan

Sistem Informasi Dengan Kompleksitas Tugas, Kompleksits Sistem, Dan

pengaruh Pemakai Sebagai Moderating Variabel”.

Rumusan Masalah :

Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara partisipasi pemakai

dengan kepuasan pemakai dalam proses pengembangan sistem infomasi,

dan apakah kompleksitas tugas, kompleksitas tugas, kompleksitas sistem,

serta pengaruh pemakai berpengaruh sebagai moderating variabel terhadap

hubungan antara partisipasi dan kepuasan pemakai dalam pengembangan

(25)

Kesimpulan :

Dalam penelitian ini berdasarkan hasil analisa data diketahui bahwa

partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem informasi berpengaruh

positif terhadap kepuasan pemakai dalam pengembangan sistem

informasi. Agar pengembangan sistem informasi dapat berhasil dengan

baik, pemakai sistem informasi perlu diajak berpartisipasi.

c.

Eva Ekawati Marzuki (2005)

Judul :

”Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak dan Partisipasi Pemakai

(Karyawan) terhadap Kepuasan Pemakai Dalam Pengembangan Sistem

Informasi Akuntansi pada PT. Telkom Kecantel Pamekasan”.

Rumusan Masalah :

Apakah dukungan manajemen puncak, partisipasi dan komunikasi

pemakai berpengaruh terhadap kepuasan pemakai dalam pengembangan

sistem informasi akuntansi ?

Kesimpulan :

Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa hipotesis yang diajukan

menyatakan bahwa diduga bahwa dukungan dukungan manajemen

puncak, partisipsi dan komunikasi pemakai mempengaruhi kepuasan

pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi di PT. Telkom

Kecantel Pamekasan telah terbukti kebenarannya. Hal tersebut dapat

(26)

diperoleh informasi bahwa kecocokan model regresi untuk menjelaskan

pengaruh dukungan manajemen puncak, partisipasi pemakai dan

komunikasi pemakai secara serempak terhadap variabel terikat yaitu

kepuasan pemakai adalah sebesar 74,5% dan sisanya sebesar 25,5%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam model regresi ini.

2.2

Telaah Teori

2.2.1

Pengertian Dukungan Manajemen Puncak

T. Hani Handoko (1997 : 10) mendefinisikan manajemen

sebagai bekerja dengan orang – orang untuk menentukan,

menginterpretasikan dan mencapai tujuan – tujuan organisasi dengan

pelaksanaan fungsi – fungsi perencanaan (planning), pengorganiasian

(organizing), penyusunan persoanalia atau kepegawaian (staffing),

pengarahan dan kepemimpinan (leading) dan pengawasan (controling).

Adapun pengertian dari masing – masing kelima pelaksanaan

fungsi – fungsi tersebut, sebagai berikut : (T. Hani Handoko, 1997 : 23)

a.

Perencanaan

Adalah pemilihan dan penentuan tujuan organisasi, penyusunan

strategi, kebijaksanaan program dan lain – lain.

(27)

Adalah penentuan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan,

menyusun organisasi atau kelompok kerja, penugasan wewenang dan

tanggung jawab serta koordinasi.

c.

Penyusunan personalia

Adalah penarikan (recruitment) untuk kemudian diseleksi, latihan,

pengembangan, penempatan dan orientasi karyawan.

d.

Pengarahan

Adalah motivasi, komunikasi kepemimpinan untuk mengarahkan

karyawan mengerjakan sesuatu yang ditugaskan kepadanya.

e.

Pengawasan

Adalah penetapan standar, pengukuran pelaksanaan dan pengambilan

tindakan korektif.

Menurut Robbin dan Coulter (1996 : 8) mengemukakan bahwa

manajemen adalah proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan

kegiatan – kegiatan kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif

dengan dan melalui orang lain.

Beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian

dukungan manajemen puncak menurut peneliti adalah dukungan atau

dorongan yang dilakukan oleh direktur, presiden direktur, kepala

devisi, wakil presiden senior dan sebagainya dalam melaksanakan

fungsi – fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian,

(28)

2.2.1.1 Teori Dukungan Manajemen Puncak

Path Goal Theory

oleh Robert J. House menyebutkan bahwa

Secara pokok, Path Goal Theory berusaha untuk menjelaskan pengaruh

perilaku pimpinan terhadap motivasi, kepuasan dan pelaksanaan pekerjaan

bawahannya. Teori yang dikembangkan Robert J. House ini memasukkan

empat tipe gaya kepemimpinan (Kepemimpinan Direktif, Kepemimpinan

Partisipatif, Kepemimpinan yang Mendukung, dan Kepemimpinan yang

Berorientasi pada Prestasi) yang dapat terjadi dan dipergunakan oleh

pimpinan yang sama dalam situsi yang berbeda.

Dua diantara faktor – faktor situasional yang telah

diidentifikasikan sejauh ini adalah sifat personal dari para bawahan dan

tekanan lingkungan dengan tuntutan – tuntutan yang dihadapi oleh para

bawahan. Untuk situasi yang pertama

Path Goal Theory

memberikan

penilaian bahwa perilaku pemimpin akan bisa diterima oleh bawahan jika

para bawahan melihat perilaku tersebut akan merupakan sumber yang

segera bisa memberikan kepuasan atau sebagai suatu instrumen bagi

kepuasan – kepuasan masa depan. Sedangkan pada faktor situasional yang

kedua, teori ini menyatakan bahwa perilaku pemimpin akan bisa menjadi

faktor motivasi terhadap para bawahan dan perilaku tersebut dapat

memuaskan komplimen dari lingkungan para bawahan yang diperlukan

(29)

Dengan mempergunakan salah satu dari empat gaya diatas dan

dengan memperhitungkan faktor situasional tersebut maka dapat

disimpulkan pimpinan akan berusaha mempengaruhi para bawahannya dan

memotivasinya dengan cara mengarahkan mereka pada kejelasan tugas –

tugasnya dalam pencapaian tujuan, kepuasan dan pelaksanaan kerja yang

efektif.

Model teori ini juga menyatakan bahwa pekerjaan kepemimpinan

adalah untuk menciptakan lingkungan kerja melalui struktur, dukungan, dan

imbalan yang membantu dalam pencapaian tujuan organisasi (Davis dan

Newstrom 1990 :154).

Berdasarkan teori tersebut diatas, adanya pengaruh positif bantuan

dan dukungan dari pimpinan sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan

pencapaian tujuan perusahaan. Dalam penelitian dukungan dari manajemen

puncak sebagai pimpinan dalam pengembangan sistem informasi akuntansi

sangatlah penting. Bila manajemen puncak memberikan dukungan penuh

dalam pengembangan sistem informasi akuntansi dan dukungan tersebut

dapat diterima oleh pemakai informasi, maka akan memberikan kepuasan

terhadap pemakai informasi tersebut.

2.2.1.2 Peranan Manajemen Puncak dengan Pengembangan Sistem Akuntansi

Menurut Chusing (1986 :312) manajemen tingkat atas harus

(30)

organisasi serta mengidentifikaiskan apa yang dianggap sebagai kunci faktor

keberhasilan dalam operasi organisasi agar dapat memberikan petunjuk dan

pengarahan pada aktifitas sistem.

Manajer tingkat atas harus mereview rencana sistem jangka

panjang dan berusaha untuk mengintegrasikan rencana tersebut dengan

usaha perencanaan jangka panjang yang menyeluruh dari organisasi.

Manajemen tingkat atas harus berpartisipasi dalam keputusan besar yang

berhubungan dengan fungsi sistem, termasuk penerimaan personil penting,

perolehan atau pembelian peralatan besar dari seleksi proyek – proyek

sistem yang besar. Review pelaksanaan departemen sistem, personal

manajemen yang mempunyai posisi penting dan proyek pengembangan

sistem yang besar merupakan peranan penting lainnya dari manajemen

tingkat atas. Penetapan kebijaksanaan yang berkaitan dengan seleksi proyek,

penetapan harga jasa – jasa komputer, struktur organisasi dan jenjang karir

personil sistem juga penting.

2.2.1.3 Hubungan

Anatara Dukungan

Manajemen Puncak dengan Kepuasan

Pemakai

Dukungan manajemen puncak diantaranya dalam hal penyediaan

sumber daya dan pemberian motivasi. Dengan dukungan tersebut para

(31)

dikembangkan akan terus berjalan dengan lancar sehingga para pemakai

akan merasa puas dengan bekerja didalam lingkungan sistem tersebut.

Manajemen tingkat atas memegang peranan penting dalam setiap

tahap siklus pengembangan sistem

(system development life cycle)

yang

meliputi perencanaan, perancangan, dan implementasi. Choe (1996) dalam

jurnal Setianingsih dan Indriantoro (1998) menjelaskan bahwa dukungan

manajemen puncak meliputi penyusunan sasaran dan penilaian tujuan,

mengevaluasi usulan proyek pengembangan sistem informasi,

mendefinisikan informasi dan pemrosesan yang dibutuhkan, melakukan

review program dan rencana bahwa dukungan manajemen puncak meliputi

jaminan pendanaan dan menentukan prioritas pengembangan sistem.

Jarvenpaadan Ives (1991) menemukan bukti bahwa dukungan

manajemen puncak merupakan faktor penting dalam investasi teknologi

informasi dan berpengaruh pada kesuksesan pengembangan sistem

informasi (Lawrence dan Low, 1993), dan lebih khusus lagi pada

perencanaan sistem informasi. (dalam jurnal Setianingsih dan Indriantoro,

1998 : 196).

Dukungan dan keterlibatan manajemen puncak ini memegang

peranan penting dalam keberhasilan implementasi sistem informasi.

Dukungan tersebut penting tidak hanya untuk alokasi sumber daya yang

diperlukan untuk pengembangan tersebut. Namun yang terpenting

(32)

dilakukan merupakan sesuatu yang penting (dalam jurnal Setianingsih dan

Indriantoro, 1998 : 196). Manajemen puncak juga memiliki kekuatan dan

pengaruh untuk mensosialisasikan pengembangan sistem informasi, yang

memungkinkan pemakai untuk barpartisipasi dalam pengembangan sistem

informasi dan akan berpengaruh pada kepuasan pemakai. Oleh karena itu,

partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem informasi akan meningkat

dengan adanya dukungan dari manajemen puncak, sehingga dengan adanya

partisipasi ini kepuasan pemakai atas sistem yang dikembangkan akan lebih

besar.

Choe (1996) menemukan bukti bahwa terdapat hubungan yang

positif dan signifikan antara dukungan manajemen puncak dengan kepuasan

pemakai sistem informasi. Dan hasilnya menunjukkan bahwa partisipasi

pemakai berhubungan secara signifikan dengan kesuksesan sistem.informasi

dimana ada dukungan manajemen puncak yang kuat dalam setiap

pengembangan sistem informasi (dalam jurnal Setianingsih dan Indriantoro,

1998).

2.2.2

Pengertian Komunikasi Pemakai

Menurut Keith Davis & John W. Newstrom (1993 : 150).

Komunikasi adalah cara penyampaian gagasan, fakta, pikiran, perasaan

(33)

Sedangkan menurut Edwin B. Flippo, (1989 : 227) komunikasi

adalah tindakan membujuk orang – orang lain untuk menafsirkan suatu

gagasan dengan cara yang dimaksudkan oleh si pembicara atau

penulis.

Berdasarkan pendapat – pendapat diatas, maka dapat diartikan

sebagai suatu proses kegiatan penyampaian gagasan, fakta, pikiran,

perasaan atau informasi yang mengandung arti dari satu pihak kapada

pihak lain.

Di dunia ini setiap orang tidak lepas dari aktivitas komunikasi.

Komunikasi sangat penting karena dengan komunikasi maka dapat

disampaikan perasaan, pendapat, ide, maupun kehendak seseorang kepada

orang lain. Komunikasi bukan hanya penting dalam kehidupan sehari – hari

saja tetapi juga dalam dunia kerja dalam hal ini adalah organisasi sangat

penting bagi organisasi dalam menjalankan aktivitasnya guna untuk

mencapai tujuan yang diinginkan.

Organisasi tidak mungkin ada tanpa komunikasi, apabila tidak

ada komunikasi, para pegawai tidak dapat mengetahui apa yang

dilakukan rekan sekerjanya, pimpinan tidak dapat menerima masukan

informasi, koordinasi tidak mungkin dilakukan, dan organisasi akan

runtuh karena ketiadaan komunikasi, dengan yakin kita dapat

mengatakan bahwa setiap tindakan komunikasi mempengaruhi

(34)

2.2.2.1 Fungsi dan Tujuan Komunikasi

Fungsi komunikasi dalam organisasi, (Harold Koonz/ Cyril

O’Donnell / Heinzh Weiririch, 1986 :169) :

1.

Merupakan sarana memadukan aktivitas–aktivitas yang terorganisasi.

2.

Dapat dipandang sebagai sarana penyaluran masukan sosial ke

dalam sistem sosial.

3.

Sarana untuk memodifikasi perilaku, mempengaruhi perubahan,

memproduktifkan informasi.

4.

Sarana untuk mencapai tujuan. Apakah itu kita membicarakan agama,

keluarga, suku bangsa, atau perusahaan, penyampaian informasi

dari seseorang kepada yang lain.

Tujuan komunikasi, (Harold Koontz / Cyril O’Donnell / Heinz

Weihrich, 1986 : 169) : untuk mengadakan perubahan, untuk

mempengaruhi tindakan, dan untuk mencapai kesejahteraan perusahaan.

Dunia usaha misalnya : memerlukan informasi tentang harga,

teknologi, kompetisi, dan keuangan serta informasi tentang daur usaha

dan aktivitas pemerintah. Komunikasi penting artinya karena

komunikasi memadukan fungsi – fungsi manajemen.

Secara grafis menunjukkan bahwa komunikasi tidak hanya

memperlancar fungsi manajemen, tetapi komunikasi juga

menghubungkan perusahaan dengan lingkungan eksternal. Melalui

(35)

pelanggan, ketersediaan persediaan dari rekanan, tuntutan pemegang

saham, peraturan – peraturan pemerintah, dan kerisauan – kerisauan

masyarakat. Melalui komunikasi setiap organisasi merupakan sistem

terbuka yang berinteraksi dengan lingkungannya.

2.2.2.2 Aspek Komunikasi

Menurut Wursanto (1994 : 32) paling tidak ada 3 aspek yang

perlu diperhatikan dalam komunikasi, yaitu :

1.

Bahwa komunikasi harus dipandang sebagai proses. Hal ini berarti

bahwa komunikasi merupakan aliran komunikasi melalui serangkaian

kegiatan.

2.

Aspek manusia dan non manusia merupakan aspek kedua, seperti

peralatan elektronik (komputer) dapat mengirim atau menerima

suatu informasi dalam suatu sistem komunikasi.

3.

Aspek ketiga adalah aspek informasi, informasi atau keterangan

adalah segala sesuatu yang mempunyai arti dan kegunaan.

Informasi dapat terdiri atas berbagai bentuk, seperti kata – kata,

kalimat – kalimat, kode – kode, gambar – gambar, tanda – tanda

lainnya yang mengundang arti.

Uraian diatas tentang komunikasi, maka dapat disimpulkan

(36)

penyampaian fakta, penyampaian pikiran, penyampaian perasaan,

penyampaian informasi.

2.2.2.3 Teori Komunikasi Pemakai

Teori

Exixtance, Relatedness, Growth (ERG)

ini merupakan teori

motivasi. Teori ini berasal dari Clayton Alderter (1972) dalam Miftah Thoha

(2004 : 233) yang mengenalkan tiga kelompok inti dari kebutuhan –

kebutuhan yaitu kebutuhan akan keberadaan

(existence)

, kebutuhan

berhubungan

(relatedness)

dan kebutuhan untuk berkembang

(growth)

.

Diantara tiga kebutuhan tersebut, yang dapat membentuk

keefektifan komunikasi dan kerjasama adalah kebutuhan untuk berhubungan

(relatedness)

, yaitu suatu kebutuhan untuk menjalin hubungan sesamanya,

melakukan hubungan hubungan sosial dan kerjasama dengan orang lain.

Berdasarkan teori tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa untuk

mewujudkan komunikasi yang efektif diperlukan adanya interaksi dan

kerjasama antara individu, sehingga apabila interaksi dan kerjasama tersebut

dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan akan tercapai dalam

lingkungan kerja atau kelompok.

2.2.2.4. Hubungan antara Komunikasi dengan Kepuasan Pemakai

Hubungan antara pemakai dan pengembang selalu simbiotik (Mc.

(37)

lengkap tentang dinamika lingkungan bisnis dan pemakai perlu

menyampaikan pemahaman tersebut pada pengembang. Untuk selanjutnya

pengembang akan menstranformasikannya ke dalam sistem informasi yang

akan dikembangkan. Setianingsih dan Indriantoro (1998 : 197)

mengemukakan adanya hubungan yang signifikan antara komunikasi yang

efektif dengan kesesuaian pengembangan sistem. Komunikasi pemakai

pengembang dapat mempengaruhi kepuasan pemakai. Hubungan ini perlu

dilakukan pada fase proses pengembangan sistem yang berbeda – beda.

Dalam situasi pemakai dan pengembang berkomunikasi secara efektif dalam

memudahkan pertukaran informasi yang esensial bagi penemuan kebutuhan

sistem dan keberhasilan suatu pengembangan sistem (Mc. Keen, dkk, 1994).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan komunikasi yang

terbuka antara pemakai akan mengetahui bagaimana posisi mereka

selanjutnya dalam sistem informasi. Oleh karena itu, pemakai disini akan

merasakan kepuasan terhadap sistem yang sedang dikembangkan.

2.2.3

Pengertian Partisipasi Pemakai

2.2.3.1

Pengertian Partisipasi

Menurut Nitisemito (1996 : 156) mengemukakan bahwa partisipasi

adalah salah satu cara memotivasi yang mempunyai ciri khas, lain dari pada

(38)

segi psikologis daripada segi materi, dimana dengan melibatkan seseorang

maka orang tersebut akan merasa ikut bertanggung jawab.

Partisipasi menurut Keith Davis & John W. Newstrom (1995 :

179) adalah keterlibaan mental dan emosional orang – orang dalam

situasi kelompok yang mendorong mereka untuk memberikan

kontribusi kepada tujuan kelompok dan berbagai tanggung jawab

pencapaian tujuan itu.

2.2.3.2. Penerapan Partisipasi

Penerapan partisipasi (Keith Davis & John W. Newstrom, 1995

: 181), sangat banyak bukti yang menunjukkan bahwa partisipasi

berhasil diterapkan dalam berbagai jenis pekerjaan.

1.

Para pegawai dapat dilibatkan dalam pengambilan keputusan teknis.

2.

Para pegawai dapat dilibatkan dalam pengambilan keputusan

operasional.

3.

Para pegawai dapat dilibatkan dalam pengambilan keputusan

strategik.

2.2.3.3. Syarat Partisipasi

Prasyarat partisipasi (Keith Davis & John W. Newstrom, 1995 :

183) :

(39)

Harus ada waktu untuk berpartisipasi sebelum diperlukan tindakan,

partisipasi hampir tidak tepat dalam situasi darurat.

2.

Maslahatnya lebih besar dari kerugian.

Kemungkinan masalahatnya seyogyanya lebih besar dari

kerugiannya. Sebagai contoh pegawai tidak boleh memboroskan

begitu banyak waktu untuk berpartisipasi sehingga mengabaikan

pekerjaan mereka.

3.

Relevan dengan kepentingan pegawai.

Bidang garapan partisipasi haruslah relevan dan menarik bagi

pegawai, jika tidak, maka pegawai akan memandangnya sekedar

kerja sibuk.

4.

Kemampuan pegawai memadai untuk menangani bidang garapan

partisipasi.

Para peserta hendaknya memiliki kemampuan seperti kecerdasan

dan pengetahuan teknis untuk berpartisipasi.

5.

Kemampuan berkomunikasi timbal balik.

Para peserta harus mampu berkomunikasi timbal balik untuk

berbicara dengan bahasa orang lain untuk dapat saling tukar

gagasan.

6.

Tidak timbul peraasaan terancam bagi kedua belah pihak.

Masing – masing pihak seyogyanya tidak merasa bahwa posisinya

(40)

status mereka akan terpengaruh secara negatif, mereka tidak akan

berpartisipasi.

7.

Masih dalam bidang keleluasaan pada bidang pekerjaan.

Partisipasi untuk memutuskan arah tindakan dalam orgaisasi hanya

boleh berlangsung dalam bidang keleluasaan kerja kelompok.

2.2.3.4.

Pengertian Pemakai

Pemakai adalah mereka yang terlibat secara langsung dalam

penggunaan informasi. Oleh karena itu, partisipasi pemakai dalam aktivitas

pengembangan sistem diharapkan akan meningkatkan komitmen dan

keterlibatan pemakai sehingga pemakai dapat menerima dan mengunakan

sistem informasi yang dikembangkan dan akhirnya akan meningkatkan

kepuasan pemakai.

Pemakai akhir dibagi dalam dua kelompok umum (Hall, 2001 : 13-14)

a.

Pemakai eksternal

meliputi para kreditur, para pemegang saham, para

investor potensial, agen – agen pembuat praturan, otorisasi pajak, para

pemasok dan pelanggan. Pemakai institusional menerima informasi

dalam bentuk laporan keuangan, pengembalian pajak dan laporan –

laporan lainnya yang menjadi kewajibanhukum perusahaan yang

melaporkannya.

(41)

organisasi memiliki cukup kebebasan dalam memenuhi kebutuhan

pemakai intern.

2.2.3.5 Teori Partisipasi Pemakai

Teori Y dari Mc. Gregor (1957)

dalam Miftah Thoha (2004 : 241)

sebagai Teori Pendukung Partisipasi menyebutkan bahwa

Teori Y

berasal

penolakan atas asumsi teori X yang dikemukakan oleh Mc. Gregor sendiri.

Teori Y

mengemukakan bahwa (diantaranya) :

1.

Pengukuran usaha fisik dan mental dalam bekerja adalah alami dan sama

seperti yang dilakukan dalam bermain. Orang akan berlatih untuk

memerintahkan dan mengendalikan diri sendiri guna mencapai sasaran

yang telah mereka sanggupi.

2.

Teori Y

yang mengemukakan bahwa kemajuan untuk mencapai suatu

tujuan berhubungan dengan penghargaan atau hadiah yang diberikan

jika tujuan tersebut tercapai. Orang akan belajar bukan hanya untuk

menerima tanggung jawab, bahkan mereka akan mencarinya.

3.

Dalam keadaan tertentu, dianjurkan sesuatu yang disebut rencana

Scanlon, dimana para pekerja diberi hadiah atau penghargaan bila

berhasil menurunkan biaya dibawah batas atas yang telah disepakati.

Rencana ini menampilkan adanya komisi pekerja yang berperan serta

(42)

berkenaan dengan produk akhir melalui rencana – rencana penghematan

pemotongan biaya (Mc.Gregor : 1960).

Berdasarkan

Teori Y

Mc. Gregor tersebut diatas, bila dihubungkan

dengan variabel partisipasi pemakai dapat ditarik kesimpulan bahwa bentuk

dari pengarahan dan pengendalian diri sendiri untuk mencapai tujuan adalah

partisipasi. Partisipasi mendorong orang - orang untuk menerima tanggung

jawab dalam aktivitas kelompok dan merupakan salah satu bentuk

keterlibatan individu dalam kegiatan pengembangan sistem informasi yang

bertujuan untuk mencari kepuasan informasi tersebut.

2.2.3.6 Hubungan Partisipasi Pemakai dengan Kepuasan Pemakai

Pengembangan suatu sistem informasi akan menimbulkan

perubahan – perubahan dalam cara kerja suatu organisasi secara

keseluruhan, yang didalamnya juga terdapat faktor manusia. Oleh karena

itu, pengembangan suatu sistem informasi tidak boleh mengabaikkan faktor

perilaku manusia sebagai pemakainya. Perancangan sistem harus

memasukkan dimensi – dimensi kesesuaian. Penerimaan teknologi

informasi oleh manusia sebagai pemakainya, untuk mengurangi sekecil

mungkin hambatan yang ada antara manusia dengan sistem informasi yang

dikembangkan. Untuk mencapai hal tersebut, pemakai harus berpartisipasi

aktif dalam tahap perancangan sampai tahap penerapan sistem, agar

(43)

meminimalkan perubahan yang dibawa oleh pemakai setelah sistem

diimplementasikan.

Banyak pihak berpendapat bahwa partisipasi pemakai dalam

pengembangan sistem informasi akan memberikan dampak positif terhadap

organisasi dan memberikan keuntungan ekonomis (Ginzberg,dkk, 1981)

dalam jurnal Setianingsih dan Indriantoro (1998 : 196) adanya partisipasi

dari pemakai juga diharapkan dapat meningkatkan penerimaan sistem oleh

pemakai, yaitu dengan mengembangkan harapan yang realistis terhadap

kemampuan sistem, memberikan sarana untuk persetujuan dan pemecahan

konflik tentang masalah perancangan sistem serta memperkecil adanya

perlawanan terhadap perubahan dari pemakai terhadap sistem informasi

yang dikembangkan.

Penelitian mengenai hubungan partisipasi dan kepuasan pemakai

dalam proses pengembangan sistem informasi sudah banyak dilakukan,

terutama di Negara maju. Indonesia sebagai Negara berkembang, masih

belum memahami pentingnya dilakukan penelitian – penelitian semacam

ini. Salah satu faktor penyebab adalah keterbatasan sumber daya yang ada

Choe (1996) dalam jurnal Setianingsih dan Indriantoro (1998 : 196)

menemukan pentingnya penelitian ini untuk meningkatkan kualitas sistem,

dengan menilai kebutuhan informasi pemakai yang lebih lengkap dan

akurat. Dalam melihat hubungan antara partisipasi dengan kepuasan

(44)

organisasi besar. Dari smpel sejumlah 151, yang semuanya merupakan

aplikasi untuk

menframe

atau mini computer dengan beragam derajat dari

end user, menunjukkan bahwa partisipasi pemakai mempunyai hubungan

positif yang signifikan terhadap kepuasan pemakai Choe (1996) mengukur

hasil penelitian tersebut bahwa kepuasan pemakai dalam pengembangan

sistem informasi dipengaruhi secara signifikan oleh partisipasi pemakai.

Dari pendapat – pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa dengan

partisipasi pemakai akan meningkatkan penerimaan sistem oleh pemakai,

memperkecil hambatan antar pemakai dengan sistem informasi yang

dikembangkan, menjaga hubungan kerja tiap personil tetap berjalan dengan

lancar, kebutuhan pemakai akan lebih tercukupi yang pada akhirnya akan

memberikan kepuasan pemakai.

Dengan berpartisipasi secara aktif dalam proses pengembangan

sistem informasi, pemakai akan merasa lebih dihargai karena mereka merasa

sistem yang diimplementasikan adalah juga dihasilkan dari kerja keras

mereka, sehingga dalam proses selanjutnya pemakai akan dapat menerima

sistem yang dikembangkan dan mereka akan merasa puas dengan sistem

(45)

2.2.4

Pengertian kepuasan Pemakai

Kepuasan sering kali di hubungkan dengan pekerjaan (kepuasan

kerja), yang selanjutnya akan meningkatkan prestasi kerja, dengan

kepuasan tersebut pencapaian tujuan perusahaan akan lebih baik dan

akurat. Adapun pengertian kepuasan menurut Keih Davis & John W.

Newstrom (1995 :105) adalah seperangkat perasaan pegawai tentang

menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka.

Kepuasan kerja menunjukkan harapan seseorang yang timbul dari

imbalan yang disediakan pekerjaan. Jadi kepuasan kerja berkaitan erat

dengan teori keadilan, perjanjian psikologis dan motivasi. Atas dasar

tersebut dapat pula dikatakan bahwa kepuasan pemakai merupakan

ungkapan perasaan menyenangkan atau tidak yang timbul dari diri pemakai

sehubungan dengan partisipasi yang diberikan selama pengembangan sistem

(Chandrarin,1997) dalam jurnal Setianingsih dan Indriantoro (1998 : 196).

2.2.4.1 Teori – Teori Kepuasan

Teori dua faktor dari Herzberg (Mifta Thoha,2004 : 232) Teori ini

dikembangkan oleh Frederick Herzberg yang menyatakan bahwa dua faktor

(46)

1.

Faktor hygiene

meliputi adminitrasi

dan kebijakan perusahaan, kualitas

pengawasan, hubungan dengan pengawas, hubungan dengan karyawan,

gaji dan kondisi kerja, status dan keamanan.

2.

Faktor pemotivasian

meliputi pencapaian prestasi, penghargaan,

pekerjaan itu sendiri, kemauan, kesempatan berkembang dan tanggung

jawab.

Berdasarkan teori diatas, bila dihubungkan dengan variabel

kepuasan pemakai dalam penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan jika

informasi yang diperoleh sesuai dengan harapan dan kebutuhan pemakai

dan dengan adanya dukungan serta kebijakan perusahaan, maka pemakai

informasi tersebut akan merasa puas.

2.2.4.2 Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi

Menurut Ives et al (1983) dalam Elfreda Aplonia Dau (2004 :27)

menyatakan bahwa kepuasan pemakai mengungkapkan kesesuaian antara

harapan seseorang dan hasil dengan yang diperolehnya, karena turut

berpartisipasi dalam pengembangan sistem informasi.

Menurut pendapat Kotler , (1997:36) kepuasan adalah perasaan

senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara

kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan – harapan.

Sehingga kepuasan pemakai dapat diartikan bahwa perasaan

(47)

manajer dan dukungan manajemen puncak dalam memproses informasi

yang diinginkan sebagai pengambilan keputusan untuk perusahaan.

2.2.4.3 Pengaruh Pemakai

Dalam jurnal Restuningdiah dan Indriantoro (2000 : 124)

mengemukakan bahwa pengaruh pemakai berbeda dengan partisipasi,

karena partisipasi lebih berkaitan dengan anggota dalam organisasi yang

dipakai aktivitas yang berkaitan dengan pengembangan sistem informasi.

Melalui partisipasi dan aktivias yang berkaitan dengan pengembangan

sistem, pemakai dapat memberikan pengaruh pada pengembangan sistem.

Tanpa partisipasi, maka tidak akan ada pengaruh.

Bisa dikatakan bahwa pemakai dapat memberikan masukan –

masukan terhadap informasi yang diterima, sehingga dapat diketahui

perasaan senang atau kecewa yang dirasakan pemakai tentang informasi

tersebut.

2.2.5

Para Pemakai Informasi Akuntansi

Menurut Chusing (1989 : 6) terdapat dua golongan utama para

pemakai informasi akuntansi, yaitu :

1.

Para pemakai ekstern

Para pemakai ekstern banyak sekali dan kepentingannya berbeda – beda

(48)

publikasi laporan atau ikhisar keuangan dengan tujuan umum

(general

purpose)

, yaitu neraca

(balance sheet)

dan perhitungan rugi laba

(income statement)

. Bagian dari akuntansi yang berhubungan dengan

kebutuhan informasi para pemakai ekstern dikenal dengan akuntansi

keuangan

(financial accounting).

2.

Para pemakai intern

Para pemakai intern juga cukup banyak dan bervariasi, tetapi kebutuhan

informasi untuk mencapai nilai ekonomis atau laba perusahaan yang

semaksimal mungkin. Akuntansi manajemen adalah bagian akuntansi

yang berhubungan dengan kebutuhan informasi intern, dimana informasi

ini harus dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan. Dalam peneliian

ini, pemakai diberi batasan hanya pada pemakai intern yang menjadi

objek penelitian.

Kebutuhan informasi intern sangat berbeda dengan kebutuhan informasi

ekstern. Informasi yang dilaporkan secara intern merupakan hubungan

yang bebas atau sekehendak hati. Hal ini berarti bahwa harus dibuat

pilihan atas dasar pertimbangan, informasi apa yang harus diperoleh,

kepada siapa informasi harus diberikan, berapa frekuensinya dan

sebagainya, terutama hal ini disebabkan karena fakta bahwa daerah

informasi intern merupakan suatu tantangan yang jauh lebih besar bagi

mereka yang menyusun pola sistem informasi akuntansi dari pada

(49)

informasi adalah untuk mengusahakan biaya yang sekecil – kecilnya.

Bila pelaporan bersifat sukarela maka pertimbangan utama dititik

beratkan pada manfaat yang diperoleh dari setiap laporan harus meliputi

atau melebihi biaya untuk menyediakan informasi yang bersangkutan.

2.2.6

Definisi Sistem dan Informasi

2.2.6.1. Sistem

Menurut Mc Leod (1996 : 13), sistem adalah sekelompok elemen

– elemen yang berintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai

tujuan.

Menurut Wilkinson (1993 : 3), sistem adalah suatu kerangka

kerja terpadu yang mempunyai satu sasaran atau lebih.

Berdasarkan pengertian – pengertian diatas dapat disimpulkan

bahwa sistem adalah sekelompok elemen – elemen yang mempunyai satu

sasran atau lebih untuk mencapai tujuan.

2.2.6.2

Informasi

Menurut James A. Hall (2001 : 14) informasi adalah data yang

sudah diproses lebih jauh sehingga mempunyai arti atau efek kepada

pemakai (bukan bentuk fisik) yang menyebabkan pemakai melakukan suatu

(50)

Menurut Bodnar dan Hopwood (2006 : 3), informasi diartikan

data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk

mengambil keputusan yang tepat.

Menurut Wilkinson (1993 : 3), informsi terdiri dari data yang

telah ditransformasikan dan dibuat lebih bernilai melalui pemrosesan.

Idealnya informasi adalah pengetahuan yang berarti dan berguna untuk

mencapai sasaran.

Berdasarkan pengertian – pengertian diatas dapat disimpulkan

bahwa informasi adalah data yang telah diproses sehingga menghasilkan

bentuk baru yang memeiliki nilai lebih tinggi dan dapat memberikan efek

bagi pemakai untuk dijadikan dasar dalam pengambilan suatu keputuan.

2.2.7

Sistem Informasi Akuntansi

2.2.7.1.Pengertian Sistem Informasi akuntansi

Menurut Wilkinson (1988 : 16), mengemukakan bahwa Sistem

Informasi Akuntansi adalah kerangka yang terdiri dari sumber – sumber

data yang terkoordinasi yang mengumpulkan, memproses, mengendalikan,

dan memanajemeni data melakukan tahapan yang berurutan guna

menghasilkan informasi yang disampaikan melalui jaringan komunikasi

(51)

2.2.7.2.

Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi memiliki karakteristik umum yaitu

berkembang sepanjang masa, mempunyai jaringan arus informasi,

melaksanakan tugas yang perlu sehubungan dengan data, menyediakan

informasi kepada pemakai untuk berbagai sumber daya.

Menurut Wilkinson (1998 : 4) terdapat beberapa karakteristik

antara lain :

a.

Evolusi

Sistem informasi mengalami perubahan besar dalam kehidupan

suatu perusahaan antara perubahan - perubahan ini memungkinkan

sistem informasi beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi dalam

perubahan itu sendiri dengan lingkungannya. Sehingga sistem informasi

cenderung meluas dan menjadi lebih formal jika perusahaan

berkembang dan menjadi lebih kompleks.

b.

Jaringan Komunikasi

Sistem informasi sama dengan jaringan komunikasi karena sama

– sama menyediakan informasi keberbagai pihak didalam atau diluar

perusahaan jaringan komunikasi mempunyai aspek formal dan informal.

c.

Tahapan dan tugas konversi data

Sistem informasi mengkonversi masukan – masukan menjadi

keluaran yang masing – masing melaksanakan tugas dan fungsi berupa

(52)

d.

Masukan berupa data dan keluaran berupa informasi

Produk yang dihasilkan sistem informasi disebut informasi.

Informasi harus dibedakan dari data karena data merupakan pengetahuan

berarti berguna untuk mencapai sasaran yang dibutuhkan.

e.

Pemakai informasi

Informasi yang dihasilkan sistem informasi digunakan oleh dua

pihak yaitu pemakai internal yang terdiri dari para manajer dan

karyawan, sedangkan pemakai eksternal terdiri dari pihak – pihak yang

berkepentingan diluar perusahaan seperti kreditur, pelanggan, pemegang

saham, instansi pemerintah dan serikat pekerja.

f.

Sumber daya

Sistem informasi memerlukan sumber daya. Sumber daya dalam

hal ini dapat berupa data, perlengkapan peralatan, personalia dan dana.

Sistem informasi sering kali dinyatakan berdasarkan sumber dayanya.

2.2.7.3.Pengembangan Sistem Informasi

Suatu sistem informasi yang baru atau paling tidak yang telah

ditingkatkan mutunya secara besar – besaran, akan menggantikan sistem

yang sedang digunakan jika memakai lagi, karena setiap sistem informasi

mempunyai siklus hidup yang tertentu. Maka pengembangangan sistem

(53)

Siklus pengembangan sistem terdiri dari beberapa tahap, antara

lain sebagai berikut :

1.

Perencanaan sistem meletakkan landasan bangun untuk sistem informasi

yang baru atau yang direvisi. Dalam tahap ini disiapkan rencana sistem

induk serta usulan (proposal) proyek sistem untuk menjalankan rencana

tersebut.

2.

Analisis sistem mensurvei dan menganalisis sistem informasi yang sedang

dipakai untuk menentukan jenis informasi yang dibutuhkan pemakai dari

sistem yang baru dan persyaratan teknik untuk sistem tersebut.

3.

Pengkajian dan pemilihan sistem akan mencakup analisis manfaat biaya

terinci untuk rancangan sistem yang dipilih juga akan dievaluasi usulan

dari perusahaan pembuat alat proses agar bisa memilih peralatan yang

paling sesuai.

4.

Implementasi sistem terdiri dari langkah – langkah seperti perlengkapan

rincian unuk rancangan yang baru. Pengangkatan dan pelatihan karyawan

baru, penginstansian dan penyajian peralatan baru dan penerapan awal

dari yang baru itu.

5.

Pengoperasian sistem mencakup operasi rutin operasi pemeliharaan dan

manajemen dari sistem yang baru atau yang ditingkatkan. Secara berkala

atau berkesinambungan yang dilakukan evaluasi terhadap prestasi sistem

(54)

2.2.7.4. Tujuan Sistem Informasi

Setiap organisasi harus menyesuaikan sistem informasinya

dengan kebutuhan pemakai. Oleh karena itu, tujuan sistem informasi yang

spesifik dapat berbeda antara perusahaan. Akan tetapi, pada dasarnya

terdapat tiga tujuan utama yang umum bagi semua sistem (James A Hall,

2001 : 18) yaitu :

1.

Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen, kepengurusan

merujuk ke tanggung jawab manajemen untuk mengatur sumber daya

perusahaan secara benar.

2.

Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen. Sistem

informasi memberikan para manajer informasi yang mereka perlukan

unuk melakukan tanggung jawab pengambilan keputusan.

3.

Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari. Sistem

informasi menyediakan informasi bagi personal operasi untuk

membantu mereka melakukan tugasnya setiap hari dengan efektif dan

efisien.

2.2.8

Model Umum Sistem Informasi Akuntansi

Model ini merupakan model umum karena hanya

menggambarkan semua sistem informasi, tanpa memperhitungkan arsitektur

teknologinya. Dengan elemen – elemen model umum ini adalah pemakai

(55)

database

, penghasil informasi dan umpan balik (James A Hall, 2001 :

13-18) .

1.

Pemakai akhir dibagi menjadi dua kelompok umum, yaitu internal dan

eksernal.

2.

Sumber data adalah transaksi keuangan yang memasuki sistem

informasi dari sumber internal dan eksternal, transaksi keuangan

eksternal merupakan sumber data yang umum bagi kebanyakan

organisasi, termasuk didalamnya pertukaran ekonomis dengan entitas

bisnis lainnya dan individual pertukaran dan pergerakan sumber daya

dalam organisasi.

3.

Pengumpulan data merupakan tahap operasional pertama dalam sistem

informasi, tujuannya adalah untuk memastikan bahwa data – data

peristiwa yang memasuki sistem itu valid, lengkap dan bebas dari

kesalahan material. Tahap ini merupakan tahap penting dalam sistem.

Dikarenakan jika transaksi yang salah memasuki pengumpulan data

tanpa terdeteksi. Sistem akan memproses kesalahan dan menghasilkan

output yang salah pula serta tidak dapat diandalkan. Hal ini akhirnya

dapat menghasilkan tindakan yang salah dan keputusan yang buruk dari

pihak pemakai.

4.

Pemrosesan data, data biasanya perlu diproses untuk menghasilkan

informasi, tugas dalam tahap ini bervariasi dari yang sederhana hingga

(56)

5.

Manajemen Database, Database bia berupa filling cabinet atau disket,

yang menyajikan informasi untuk para pemakai. Informasi dapat berupa

dokumen operasional. Pada dasarnya informasi yang berguna memiliki

karakteristik relevan, tepat waktu, akurat, lengkap serta rangkuman.

6.

Umpan balik adalah suatu bentuk output yang dikirimkan kembali ke

sistem sebagai suatu sumber data, dan dapat bersifat internal dan

eksternal serta digunakan untuk memulai atau mengubah suatu model.

2.3

Kerangka Pikir

Berdasarkan landasan teori diatas, maka dapat dibuat premis dan

teori pendukung dalam penelitian ini yang kemudian akan dijadikan dasar

dalam penyusunan model penelitian ini sebagai berikut :

Premis (1)

Dukungan manajemen puncak berpengaruh positif terhadap kepuasan

pemakai sistem informasi ( Kim dan Lee).

Premis (2)

Dukungan manajemen puncak mempengaruhi keberhasilan pengembangan

sistem informasi (Choe, 1996).

Premis (3)

Partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi

mempunyai pengaruh yang positif terhadap kepuasan pemakai atas sistem

(57)

Gambar

Gambar 4.1 : Struktur Organisasi PT. Panca Kartika Jaya Sentosa
Tabel 4.1 : Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Pemakai (Y)
Tabel 4.2 : Hasil Uji Validitas Variabel Dukungan Manajemen Puncak (X1)
Tabel 4.4 : Hasil Uji Validitas Variabel Partisipasi Pemakai (X3)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Judul Tesis : Pengaruh Partisipasi Pemakai Sistem Informasi Akuntansi, Dukungan Manajemen Puncak, dan Pendidikan dan Pelatihan pada Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

H 5 : Keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem berpengaruh positif terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi.. Model Penelitian Dukungan Manajemen Puncak (

Atas dasar pemikiran tersebut penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris dukungan manajemen puncak, partisipasi pemakai, teknik personal pemakai,

Variabel dukungan manajemen puncak, partisipasi dan komunikasi pemakai mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel kepuasan pemakai dalam pengembangan Sistem

Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, dan Kemampuan Teknik Personal berpengaruh

Dari latar belakang tersebut diatas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “ PENTINGNYA DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK, PARTISIPASI PEMAKAI DAN KEMAMPUAN TEKNIK

Atas dasar pemikiran tersebut penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris dukungan manajemen puncak, partisipasi pemakai, teknik personal pemakai,

tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris adanya pengaruh dari partisipasi pemakai, dukungan manajemen puncak, dan program