2.1. Kriteria Pemilihan Tapak
Dalam menentukan tapak untuk proyek yang dirancang, terdapat beberapa kriteria yang perlu dipertimbangkan, seperti:
• Lahan memiliki luasan yang cukup luas untuk proyek dan pengembangannya.
Kurang lebih 30.000 m² - 50.000 m².
• Proyek merupakan bangunan tempat tinggal, maka diperlukan lahan yang memiliki pencapaian langsung sehingga mudah diakses oleh masyarakat luas.
Dengan adanya akses pencapaian langsung dari jalan utama yang banyak dilalui orang, maka orang-orang akan tertarik untuk mengetahui manfaat proyek.
• Fasilitas penunjang lahan, seperti: listrik, air, telepon, jalan raya, dan drainase juga perlu diperhatikan.
• Lokasi lahan sebaiknya didaerah pusat urban.
• Diperlukan lahan yang dapat dikembangkan, sehingga memungkinkan bangunan melakukan pengembangan atau perluasan bangunan di masa yang akan datang.
2.2. Alasan Pemilihan Lokasi di Surabaya
Proyek ditempatkan di Surabaya karena Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia dengan jumlah penduduk sangat padat. Serta letak dan kedudukannya yang sangat strategis, yang memungkinkan banyaknya ekspatriat yang datang dengan tujuan tinggal atau bekerja di Surabaya. Karena banyak tenaga kerja asing yang dibutuhkan dikota Surabaya yang belum memiliki tempat tinggal yang ideal bagi para ekspatriat tersebut. Dengan demikian site yang memenuhi kriteria diatas adalah di pusat urban Surabaya barat, yaitu jalan mayjen
tempat tinggal dinegara asalnya.
2.3. Tapak Terpilih
2.3.1 Lokasi dan Kondisi Tapak
Dari kriteria pemilihan tapak di atas, tapak yang terpilih terletak di Surabaya Selatan yang langsung berbatasan dengan Surabaya Barat, yaitu di Jalan Lingkar Dalam. Peta lokasi terlampir. Adapun kelebihan-kelebihan lahan yang sesuai dengan kebutuhan proyek antara lain:
• Luasan lahan cukup untuk proyek dan pengembangannya.
• Fungsi lahan dalam RDTRK sesuai dengan proyek yaitu bangunan komersial yang direncanakan pemerintah untuk digunakan sebagai bangunan bertingkat tinggi yang akan menjadi landmark pada daerah sekitar tapak.
• Lokasinya sesuai dengan kebutuhan (adanya akses langsung menuju pusat kota).
• Tapak memiliki sarana dan prasarana yang memadai.
• Tapak terletak di tikungan jalan sehingga memungkinkan untuk dibuat beberapa akses untuk menghindari kemacetan.
Gambar 2.1 site yang dipilih
Lokasi : Jalan Lingkar Dalam (di depan Unesa) Rencana tata guna lahan : Fasilitas Hunian
Distrik : Wonosari Kidul
Kelurahan : Gunung Sari
Kecamatan : Wonosari Kidul
Unit pengembangan : Surabaya Barat
Kota : Surabaya
Propinsi : Jawa Timur
Luas site : 35.000 m²
KDB Maksimum : 60 %
KLB Maksimum : 16 lantai
GSB
• Utara : 15 meter
• Timur : 15 meter
• Selatan : 15 meter
• Barat : 15 meter
Batas Site
• Utara : Jalan Mayjen Sungkono
• Timur : Lahan kosong
Gambar 2.2. Tampak bangunan sebelah kanan dan kiri site.
Gambar 2.3. Tampak depan site yang merupakan pertokoan dan gedung juang 45
Gambar 2.4. Tampak jalan diseberang site dan jembatan penyeberangan yang berada di sebelah kiri site
Gambar 2.5. Jalan disebelah kiri dan belakang site yang dijadikan alternative akses untuk menghindari kemacetan
2.3.2. Kondisi Lingkungan Sekitar Tapak
2.3.2.1.Land Use
Daerah sekitar tapak banyak didominasi oleh area perdagangan dan jasa sepanjang koridor jalan mayjen sungkono.
2.3.2.2.Pathways
Sebelah Barat merupakan Jalan Lingkar Dalam dengan lebar ±32 meter dan taman kota ±8 meter. Menurtu RDTRK, Jalan Lingkar Dalam merupakan jalan arteri primer dengan panjang ± 1,88 km yang menghubungkan kawasan Surabaya Barat dan Surabaya Selatan. Jalan ini merupakan jalan dua arah, kondisinya beraspal dan rata. Sedangkan Jalan Graha Famili Selatan, merupakan jalan sekunder, dengan lebar ±16 meter, memiliki taman di tengah, dengan material paving.
2.3.2.3.Distrik
Merupakan daerah yang terdiri dari kawasan perdagangan, dan fasilitas umum. Dikarenakan kawasan ini merupakan kawasan pengembangan kota yang masih baru, maka kawasan ini didominasi oleh gaya arsitektur modern.
Pendaerahan dibagi berdasarkan keadaan, dan kondisi tapak dan disesuaikan dengan hubungan antara lingkungan dengan tapak. Pendaerahan adalah sebagai berikut:
• Bagian Barat yang berbatasan dengan Jalan Chris Kencana dapat digunakan sebagai alternatif akses untuk menghindari kemacetan yang berada pada batas sebelah utara site yang merupakan jalan utama mayjen sungkono.
• Bagian Utara merupakan daerah yang paling ramai, karena berbatasan langsung dengan jalan raya Mayjen Sungkono sehingga pada area ini cocok digunakan sebagai area publik.
• Bagian Timur berbatasan dengan lahan kosong sehingga keadaan site daerah timur ini agak sepi sehingga cocok digunakan sebagai area semi privat.
• Bagian Selatan berbatasan dengan Jalan Mayjen Sungkono yang sepi sehingga berpotensi untuk digunakan sebagai area privat, dan dapat dipertimbangkan sebagai alternatif akses untuk menghindari kemacetan.
Gambar 2.6. Perbedaan zoning antara publik, semi publik dan zona privat dalam tapak.
Gambar 2.7. Peletakan side entrance untuk menghindari kemacetan.
2.5. Pengaruh Lingkungan Sekitar Terhadap Perancangan Tapak
Tapak terletak tepat didepan jalan raya mayjen sungkono dengan intensitas kendaraan yang sangat tinggi, terutama pada jam-jam tertentu, oleh sebab itu disediakan beberapa akses untuk masuk site bertujuan untuk menghindari kemacetan.
Peraturan yang berlaku pada tapak yang mempengaruhi perencanaan antara lain:
• KDB Maksimum : 60 %
• KLB Maksimum : 16 lantai
• GSB Utara – Jln. Mayjen sungkono : 15 meter
• GSB Timur – Lahan kosong : 15 meter
2.7. Pencapaian menuju Tapak
Diagram 1. Pencapaian tapak dari Surabaya Barat
Diagram 2. Pencapaian tapak dari Surabaya Selatan
Diagram 3. Pencapaian tapak dari Surabaya Utara
Jln.Undaan Jln.Agung Suprapto Jln.Walikota Mustajab Jln.Pemuda
Jln. Raya Darmo Jln.Urip Sumoharjo Jln.Panglima Sudirman
Jln.Indragiri Jln.Mayjen Sungkono
Tol Surabaya-Malang Gerbang Tol Satelit Jln.Mayjed Sungkono
Jln. AYani Jln. Diponegoro Jln.Ciliwung Jln. Adityawarman . Jln. Mayjen Sungkono
Diagram 4. Pencapaian tapak dari Surabaya Timur
Jln.Mulyosari Jln.Kertajaya Indah Jln.Raya Gubeng Jln.Sulawesi
Jln.Indragiri Jln.Raya Darmo Jln.Polisi Istimewa Jln.Keputeran
Jln.Mayjed Sungkono
2.8. Sistem sirkulasi dan parkir dalam Tapak Sistem sirkulasi dalam tapak terbagi menjadi:
• Penghuni diberikan akses tersendiri untuk menuju tempat parkir yang sengaja disediakan khusus untuk penghuni guna menjaga keprivasian dan peningkatan keamanan bagi para pengguna apartemen tersebut. Lahan tersebut diletakkan di sebelah belakang site, yang merupakan area privat, yang tidak dapat diakses oleh pengunjung.
• Pengunjung diberikan lahan parkir tersendiri yang terletak di depan site.
• Lahan parkir karyawan juga dibuat terpisah dengan penghuni, dan dibagi menjadi 2, kendaraan beroda 2 dan 4. Karena kebanyakan pengendara sepeda motor adalah karyawan. sehingga sirkulasi dalam tapak ini dibagi menjadi 3, yaitu penghuni, pengunjung, dan karyawan.
Gambar 2.8. Pembagian sirkulasi parkir pada areal publik dan privat untuk menjaga keamanan serta keprivasian penghuni.