• Tidak ada hasil yang ditemukan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA (ASIAN BANKING FINANCE INFORMATICS INSTITUTE)

PERBANAS JAKARTA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

MATA KULIAH: RISET OPERASI KODE MATA KULIAH: SM40-150 PROGRAM STUDI : S-1 / Manajemen

BOBOT: 2 sks untuk mahasiswa

SEMESTER :

MATA KULIAH PRASYARAT: Manajemen Operasional

DESKRIPSI MATA KULIAH: Riset Operasi merupakan mata kuliah yang berbasis pada pola pikir “logic” (logical thinking) yang merupakan aplikasi teori dan rumusan matematika dan statistika melalui formulasi persoalan riil--disertai dengan berbagai asumsi yang memadai--ke dalam bentuk yang dapat dicari pemecahannya secara optimal. Di dalam pengembangan lebih lanjut, Riset Operasi diarahkan sebagai lanjutan bagi mata kuliah Manajemen Operasional. Dengan demikian, materi yang diberikan kepada mahasiswa adalah aplikasi matematika dan statistika yang dapat diterapkan di bidang operasional perusahaan.

STANDAR KOMPETENSI: Setelah mengikuti mata kuliah ini, peserta diharapkan dapat.

1. Memiliki kemampuan di dalam pemanfaatan logika dan aplikasi matematika

2. Memiliki kemampuan untuk menterjemahkan persoalan riil ke dalam formulasi matematika 3. Memiliki kemampuan untuk memecahkan persoalan secara sistematis

4. Memiliki kemampuan untuk menterjemahkan hasil print-out komputer yang berkaitan dengan riset operasi

(2)

TATAP MUKA KE: 1 (Satu)

KOMPETENSI DASAR: Mahasiswa mampu (a) menjelaskan sistematika analisis kuantitatif di dalam pengambilan keputusan bisnis dan (b) memberikan contoh penggunaan analisis kuantitatif di dalam bidang bisnis

INDIKATOR: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu:

1. Menjelaskan sistematika analisis kuantitatif di dalam pengambilan keputusan bisnis 2. Menjelaskan contoh penggunaan analisis kuantitatif di dalam bidang bisnis

PENGALAMAN PEMBELAJARAN: Mahasiswa dapat menelusuri langkah-langkah pengambilan keputusan bisnis dengan memanfaatkan sistematika analisis kuantitatif serta memberi contoh-contoh penerapan analisis kuantitatif di dalam dunia nyata.

KEGIATAN PEMBELAJARAN:

1. PENDAHULUAN :

1. Perkenalan dengan mahasiswa 2. Tata tertib perkuliahan

3. Metode pembelajaran 2. PENYAJIAN MATERI: 1. Definisi analisis kuantitatif

2. Pendekatan di dalam analisis kuantitatif

3. Mekanisme pengembangan model di dalam analisis kuantitatif 4. Batasan-batasan di dalam pendekatan analisis kuantitatif 3. PENUTUP : Pembagian Silabus

METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN:

1. Lecturing 2. Tanya jawab

WAKTU: 2,5 jam

ALAT/MEDIA BELAJAR: White board, komputer, dan LCD

BAHAN/SUMBER BELAJAR: Render, Barry dan Ralph M. Stair, Jr.2000. Quantitative Analysis for Management, prentice-Hall, Inc. Upper Saddie River. New Jersey, 7th Edition. Chapter 1.

PENILAIAN HASIL BELAJAR: Penilaian sekedar evaluasi subyektif untuk mengetahui pemahaman mahasiswa terhadap mata kuliah ini.

TATAP MUKA KE: 2 (Dua)

KOMPETENSI DASAR: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu

1. Menjelaskan langkah-langkah dalam pengambilan keputusan

2. Memahami karakterisitik lingkungan keputusan dan mengambil keputusan pada masing-masing lingkungan keputusan

3. Memanfaatkan nilai probabilitas di dalam pengambilan keputusan under risk

(3)

INDIKATOR: Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat menjelaskan langkah-langkah dalam pengambilan keputusan, memahami karakterisitik lingkungan keputusan dan mengambil keputusan pada masing-masing lingkungan keputusan, dan memanfaatkan nilai probabilitas untuk pengambilan keputusan dalam situasi risiko.

PENGALAMAN PEMBELAJARAN: Mahasiswa dapat menerapkan teori keputusan dan lingkungan pengambilan keputusan di dalam kehidupan sehari- hari, termasuk juga menetapkan nilai dari setiap alternative keputusan yang tersedia.

KEGIATAN PEMBELAJARAN:

1. PENDAHULUAN :

1. Menanyakan materi yang diberikan sesi yang lalu 2. Mengingatkan kembali tata tertib perkuliahan 3. Metode pembelajaran pada sessi ini

4. Susunan materi yang akan diberikan pada hari ini 2. PENYAJIAN MATERI 1. Tahapan di dalam Teori Keputusan

2. Berbagai tipe lingkungan Decision-Making 3. Decision making under Risk

3. PENUTUP : 1. Meringkas penyajian materi hari ini

2. Membaca materi terlebih dahulu untuk tatap muka ke 3 METODE/STRATEGI

PEMBELAJARAN:

1. Menjelaskan materi kepada mahasiswa di depan kelas 2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya 3. Memberikan kesempatan mahasiswa untuk berdiskusi

WAKTU: 2,5 jam

ALAT/MEDIA BELAJAR: White board atau OHP atau LCD

BAHAN/SUMBER BELAJAR: Render, Barry dan Ralph M. Stair, Jr.2000. Quantitative Analysis for Management, prentice-Hall, Inc. Upper Saddie River. New Jersey, 7th Edition, Chapter 3.

PENILAIAN HASIL BELAJAR: Mahasiswa diminta untuk menjawab soal-soal yang berkaitan dengan materi pada hari ini TATAP MUKA KE: 3 (Tiga)

KOMPETENSI DASAR: Mahasiswa mampu menjelaskan situasi tidak pasti di dalam pengambilan keputusan bisnis

INDIKATOR: Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu menjelaskan situasi tidak pasti di dalam pengambilan keputusan, sekaligus mekanisme pengambilan keputusannya, baik dengan menerapkan nilai probabilitas maupun dengan menggunakan pohon keputusan.

PENGALAMAN PEMBELAJARAN: Mahasiswa dapat memberikan contoh tentang berbagai situasi tidak pasti yang berlaku dalam praktik.

(4)

KEGIATAN PEMBELAJARAN:

1. PENDAHULUAN:

1. Mendiskusikan persoalan-persoalan yang selama ini berlaku di dalam bisnis dan menunjukkan keterkaitannya dengan materi yang akan dibahas

2. Menjelaskan materi yang akan diberikan hari ini 2. PENYAJIAN MATERI: 1. Decision making under Uncertainty

2. Pohon Keputusan

3. PENUTUP: 1. Meringkas penyajian materi hari ini

2. Penjelasan singkat tentang materi yang akan dibahas pada pertemuan berikut.

METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN:

1. Menjelaskan materi kepada mahasiswa di depan kelas 2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya 3. Memberikan kesempatan mahasiswa untuk berdiskusi

WAKTU: 2,5 jam

ALAT/MEDIA BELAJAR: White board atau OHP atau LCD

BAHAN/SUMBER BELAJAR: Render, Barry dan Ralph M. Stair, Jr.2000. Quantitative Analysis for Management, prentice-Hall, Inc. Upper Saddie River. New Jersey, 7th Edition. Chapter 3.

PENILAIAN HASIL BELAJAR: Diadakan tes kecil untuk materi yg sudah diberikan pada TM 2 s.d. TM 3.

TATAP MUKA KE: 4 (Empat)

KOMPETENSI DASAR: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu menentukan nilai dari permainan dan menggunakan teori permainan di dalam pemilihan strategi bisnis

INDIKATOR: Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu menjelaskan prinsip dasar dari teori permainan dan situasi yang memungkinkan untuk memanfaatkan penggunaan teori permainan.

PENGALAMAN PEMBELAJARAN: Mahasiswa dapat memberikan contoh penggunaan teori permainan di dalam berbagai situasi persaingan bisnis KEGIATAN PEMBELAJARAN:

1. PENDAHULUAN: Memperkenalkan game theory sebagai alat strategi bisnis, dalam rangka optimalisasi strategi di dalam kondisi konflik 2. PENYAJIAN MATERI: 1. Definisi prinsip permainan: zero sum, two-person games

2. Analisis strategi murni 3. Strategi campuran

3. PENUTUP: 1. Meringkas penyajian materi hari ini

2. Penjelasan singkat tentang materi yang akan dibahas pada pertemuan berikut.

(5)

METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN:

1. Menjelaskan materi kepada mahasiswa di depan kelas

2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya/berdiskusi mengenai materi yang diberikan

WAKTU: 2,5 jam

ALAT/MEDIA BELAJAR: White board atau OHP atau LCD

BAHAN/SUMBER BELAJAR: Render, Barry dan Ralph M. Stair, Jr.2000. Quantitative Analysis for Management, prentice-Hall, Inc. Upper Saddie River. New Jersey, 7th Edition. Chapter 1, Supplement 1.

PENILAIAN HASIL BELAJAR: Penilaian pada sessi ini dilakukan dengan mempertimbangkan keterlibatan mahasiswa di dalam kelas, terutama mengenai bobot pembicaraan diskusi yang diberikan mahasiswa yang bersangkutan.

TATAP MUKA KE: 5 (Lima)

KOMPETENSI DASAR: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu memanfaatkan analisis matriks sebagai salah satu alat analisis kuantitatif dan menggunakan analisis rantai markov di bidang bisnis dalam fungsinya sebagai alat prediksi

INDIKATOR: Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu mengaplikasikan matriks di dalam analisis markov untuk melakukan prediksi pada kondisis steady state.

PENGALAMAN PEMBELAJARAN: Mahasiswa dapat memberikan contoh lain tentang berbagai situasi binis yang bias dijadikan kandidat untuk penerapan analisis markov

KEGIATAN PEMBELAJARAN:

1. PENDAHULUAN:

1. Pengantar singkat mengenai kondisi bisnis dengan berbagai dampak simultannya 2. Memberikan pengantar singkat mengenai kegunaan matriks dan analisis markov 2. PENYAJIAN MATERI:

1. Karateristik Rantai Markov 2. Matriks Probabilitas Transisi 3. Prediksi kondisi equilibrium 3. PENUTUP: 1. Meringkas penyajian materi hari ini

2. Memberikan soal-soal untuk latihan METODE/STRATEGI

PEMBELAJARAN:

1. Menjelaskan materi kepada mahasiswa di depan kelas

2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya dan berdiskusi

WAKTU:

2,5 jam

ALAT/MEDIA BELAJAR:

White board atau OHP atau LCD

BAHAN/SUMBER BELAJAR:

Render, Barry dan Ralph M. Stair, Jr.2000. Quantitative Analysis for Management, prentice-Hall, Inc. Upper Saddie River. New Jersey, 7th Edition. Chapter 16.

(6)

PENILAIAN HASIL BELAJAR:

Penilaian pada sessi ini dilakukan dengan mempertimbangkan keterlibatan mahasiswa di dalam kelas, termasuk juga kemampuan mahasiswa untuk menyelesaikan soal-soal latihan yang diberikan.

TATAP MUKA KE: 6 (Enam)

KOMPETENSI DASAR: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu:

1. Mengidentifikasikan dan menjelaskan 3 (tiga) bagian dari model programasi linier

2. Memformulasikan persoalan riil ke dalam fungsi matematika yang dapat dicari solusinya dengan model programasi linier

INDIKATOR: Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu melakukan modeling atas berbagai persoalan bisnis PENGALAMAN PEMBELAJARAN: Mahasiswa dapat memberikan contoh-contoh persoalan nyata yang dapat dijadikan model matematika.

KEGIATAN PEMBELAJARAN:

1. PENDAHULUAN:

1. Menanyakan tentang materi yang diberikan pada tatap muka yang lalu 2. Metode pembelajaran pada sessi ini

3. Menjelaskan secara ringkas prinsip-prinsip modelling 2. PENYAJIAN MATERI: 1. Proses formulasi model programasi linier

2. Pengenalan dan penentuan fungsi tujuan 3. Pengenal dan penentuan fungsi kendala 3. PENUTUP: 1. Meringkas penyajian materi hari ini

2. Memberikan tugas pertanyaan dan latihan METODE/STRATEGI

PEMBELAJARAN:

1. Menjelaskan materi kepada mahasiswa di depan kelas 2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya 3. Memberikan kesempatan mahasiswa untuk berdiskusi

WAKTU: 2,5 jam

ALAT/MEDIA BELAJAR: White board atau OHP atau LCD

BAHAN/SUMBER BELAJAR: Render, Barry dan Ralph M. Stair, Jr.2000. Quantitative Analysis for Management, prentice-Hall, Inc. Upper Saddie River. New Jersey, 7th Edition. Chapter 8.

PENILAIAN HASIL BELAJAR: Penilaian pada sessi ini dilakukan dengan mempertimbangkan keterlibatan mahasiswa di dalam kelas, terutama mengenai bobot pembicaraan diskusi yang diberikan mahasiswa yang bersangkutan.

TATAP MUKA KE: 7 (Tujuh)

KOMPETENSI DASAR: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu:

(7)

1. Memformulasikan persoalan riil ke dalam fungsi matematika dua variabel 2. Menggambarkan formulasi matematika ke dalam metode grafis

3. Memecahkan persoalan dengan menggunakan metode grafis

INDIKATOR: Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu menyelesaikan persoalan matematis programasi linier dua variable.

PENGALAMAN PEMBELAJARAN: Mahasiswa dapat memberikan contoh-contoh persoalan nyata yang dapat dijadikan model matematika.

KEGIATAN PEMBELAJARAN:

1. PENDAHULUAN:

1. Menanyakan tentang materi yang diberikan pada tatap muka yang lalu 2. Metode pembelajaran pada sessi ini

2. PENYAJIAN MATERI:

1. Penentuan daerah feasible dan batasan-batasannya

2. Pemecahan dengan metode grafis dan penentuan solusi optimal 3. PENUTUP: 1. Meringkas penyajian materi hari ini

2. Memberikan tugas pertanyaan dan latihan

3. Mengingatkan bahwa minggu depan akan diadakan UTS METODE/STRATEGI

PEMBELAJARAN:

1. Menjelaskan materi kepada mahasiswa di depan kelas 2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya 3. Memberikan kesempatan mahasiswa untuk berdiskusi

WAKTU: 2,5 jam

ALAT/MEDIA BELAJAR: White board atau OHP atau LCD

BAHAN/SUMBER BELAJAR: Render, Barry dan Ralph M. Stair, Jr.2000. Quantitative Analysis for Management, prentice-Hall, Inc. Upper Saddie River. New Jersey, 7th Edition. Chapter 7.

PENILAIAN HASIL BELAJAR: Penilaian pada sessi ini dilakukan dengan mempertimbangkan keterlibatan mahasiswa di dalam kelas, terutama mengenai bobot pembicaraan diskusi yang diberikan mahasiswa yang bersangkutan.

TATAP MUKA KE: 8 (Delapan)

KOMPETENSI DASAR: Mahasiswa mampu menjawab pertanyaan yang diberikan dalam UTS

INDIKATOR: Setelah mengikuti UTS mahasiswa merasa puas dapat menjawab semua pertanyaan yang diujikan PENGALAMAN PEMBELAJARAN: Mahasiswa dapat menjawab secara sempurna semua pertanyaan yang diujikan

KEGIATAN PEMBELAJARAN:

(8)

1. PENDAHULUAN:

1. Mahasiswa diwajibkan mengetahui tata tertib ujian beserta sanksinya

2. Mahasiswa secara sadar mempersiapkan dirinya untuk ujian misalnya ke toilet, meletakkan barang-barang yang tidak diperlukan di bawah, menjaga jarak dengan temannya

3. Mahasiswa siap menerima lembar soal dan lembar jawaban

2. PENYAJIAN MATERI: Materi yang diujikan meliputi seluruh materi sejak tatap muka ke 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 (komprehensif)

3. PENUTUP: Membiasakan menepati waktu. Pada saat waktu habis, mahasiswa langsung mengumpulkan lembar soal dan jawaban ke depan

METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN:

Mengingatkan kepada mahasiswa untuk membiasakan diri tidak berbuat curang, mengambil hak cipta orang lain (mencontek), mengambil harta orang lain yang bukan haknya.

WAKTU: Maksimum 2,5 jam

ALAT/MEDIA BELAJAR: Soal ujian

BAHAN/SUMBER BELAJAR: Seluruh bahan/materi perkuliahan tatap muka ke-1 s.d. tatap muka ke-7 PENILAIAN HASIL BELAJAR: Tidak ada penilaian karena sedang UTS

TATAP MUKA KE: 9 (Sembilan) dan 10 (sepuluh)

KOMPETENSI DASAR: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu:

1. Memformulasikan persoalan riil ke dalam tabel simpleks

2. Memecahkan persoalan dengan menggunakan metode simpleks 3. Melakukan analisis sensitivitas atas fungsi tujuan dan fungsi kendala

INDIKATOR: Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu (a) menyelesaikan persoalan programasi linier dengan lebih dari dua variable dengan menggunakan metode simpleks; dan (b) melakukan post solusi berdasarkan analisis sensitivitas atas fungsi kendala dan fungsi tujuan.

PENGALAMAN PEMBELAJARAN: Mahasiswa dapat memberikan contoh-contoh penggunaan analisis programasi linier untuk berbagai fungsi bisnis, yang tersebar pada persoalan keuangan, marketing, produksi, atau pun sumberdaya manusia.

KEGIATAN PEMBELAJARAN:

1. PENDAHULUAN:

1. Mengingatkan kembali tata tertib perkuliahan 2. Membahas tentang UTS

2. PENYAJIAN MATERI: 1. Formulasi persoalan dari bentuk matametika ke dalam tabel si mpleks 2. Prosedur pemecahan programasi linier dengan metode simpleks 3. Analisis sensitivitas

(9)

3. PENUTUP: 1. Meringkas penyajian materi hari ini 2. Memberikan tugas pertanyaan dan latihan

3. Mengingatkan harus membaca materi untuk tatap muka ke 10 METODE/STRATEGI

PEMBELAJARAN:

1. Menjelaskan materi kepada mahasiswa di depan kelas 2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya 3. Memberikan soal-soal untuk latihan

WAKTU: 2,5 jam

ALAT/MEDIA BELAJAR: White board atau OHP atau LCD

BAHAN/SUMBER BELAJAR: Render, Barry dan Ralph M. Stair, Jr.2000. Quantitative Analysis for Management, prentice-Hall, Inc. Upper Saddie River. New Jersey, 7th Edition. Chapter 9.

PENILAIAN HASIL BELAJAR: Penilaian pada sessi ini dilakukan dengan mempertimbangkan keterlibatan mahasiswa di dalam kelas, terutama mengenai bobot pembicaraan diskusi yang diberikan mahasiswa yang bersangkutan. Selain itu, berkas UTS beserta nilainya harus dikembalikan kepada mahasiswa.

TATAP MUKA KE: 11 (Sebelas)

KOMPETENSI DASAR: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu:

1. Memecahkan persoalan transportasi minimalisasi dan maksimalisasi (solusi awal) 2. memecahkan persoalan minimalisasi solusi optimal dengan Modified Distribution Method.

INDIKATOR: Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu (a) melakukan solusi awal persoalan transportasi (minimalisasi dan maksimalisasi) dengan metode north-west corner, metode least cost, dan metode VAM; (b) Mencari solusi final persoalan transportasi (minimalisasi) dengan metode MODI.

PENGALAMAN PEMBELAJARAN: Mahasiswa dapat memberikan contoh sector-sektor bisnis yang dapat memanfaatkan metode transportasi di dalam fungsi logistic dan transhipment

KEGIATAN PEMBELAJARAN:

1. PENDAHULUAN:

1. Menanyakan tentang materi pada tatap muka yang lalu 2. Penjelasan metode pembelajaran

2. PENYAJIAN MATERI: 1. Penjelasan dan penyelesaian solusi awal metode transportasi minimalisasi dan maksimalisasi dengan metode north-west corner metohod, least cost method, dan metode VAM

2. Penjelasan dan penyelesaian solusi optimal dengan Modified Distribution Method

(10)

3. PENUTUP: 1. Meringkas penyajian materi hari ini 2. Memberikan tugas pertanyaan dan latihan

3. Mengingatkan harus membaca materi untuk tatap muka ke 11 METODE/STRATEGI

PEMBELAJARAN:

1. Menjelaskan materi kepada mahasiswa di depan kelas 2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya 3. Memberikan soal-soal latihan untuk diselesaikan

WAKTU: 2,5 jam

ALAT/MEDIA BELAJAR: White board atau OHP atau LCD

BAHAN/SUMBER BELAJAR: Render, Barry dan Ralph M. Stair, Jr.2000. Quantitative Analysis for Management, prentice-Hall, Inc. Upper Saddie River. New Jersey, 7th Edition. Chapter 10.

PENILAIAN HASIL BELAJAR: Penilaian pada sessi ini dilakukan dengan mempertimbangkan keterlibatan mahasiswa di dalam kelas, terutama mengenai bobot pembicaraan diskusi yang diberikan mahasiswa yang bersangkutan.

TATAP MUKA KE: 12 (Dua belas)

KOMPETENSI DASAR: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu memecahkan persoalan penugasan baik dengan tujuan minimalisasi maupun untuk maksimalisasi

INDIKATOR: Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu menjelaskan tahap-tahap penyelesaian persoalan minimalisasi dan maksimalisasi dengan menggunakan metode penugasan

PENGALAMAN PEMBELAJARAN: Mahasiswa dapat memberikan contoh lain mengenai aplikasi penugasan di dalam bisnis KEGIATAN PEMBELAJARAN:

1. PENDAHULUAN:

1. Menanyakan tentang materi pada tatap muka yang lalu 2. Penjelasan metode pembelajaran

2. PENYAJIAN MATERI: 1. Tahap-tahap solusi minimalisasi 2. Tahap-tahao solusi maksimalisasi

3. Penjelasan mengenai revisi opportunity cost 3. PENUTUP: 1. Meringkas penyajian materi hari ini

2. Memberikan tugas pertanyaan dan latihan METODE/STRATEGI

PEMBELAJARAN:

1. Menjelaskan materi kepada mahasiswa di depan kelas 2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya 3. Memberikan soal-soal untuk diselesaikan

WAKTU: 2,5 jam

(11)

ALAT/MEDIA BELAJAR: White board atau OHP atau LCD

BAHAN/SUMBER BELAJAR: Render, Barry dan Ralph M. Stair, Jr.2000. Quantitative Analysis for Management, prentice-Hall, Inc. Upper Saddie River. New Jersey, 7th Edition. Chapter 10.

PENILAIAN HASIL BELAJAR: Penilaian pada sessi ini dilakukan tes kecil untuk beberapa bab sebelumnya.

TATAP MUKA KE: 13 (Tiga belas)

KOMPETENSI DASAR: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu:

1. Menghubungkan poin-poin di dalam jaringan sekaligus dapat meminimalisasi jarak 2. Memaksimalkan aliran (flow) sepanjang jaringan

3. Menentukan lintasan terpendek di dalam jaringan

INDIKATOR: Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu menjelaskan (a) melakukan analisis dengan teknik minimal-spanning tree; (b) teknik maksimal-flow; dan (c) teknik shortest-route

PENGALAMAN PEMBELAJARAN: Mahasiswa dapat memberikan contoh lain aktivitas bisnis yang dapat memanfaatkan teknik-teknik diagram jaringan pada materi ini

KEGIATAN PEMBELAJARAN:

1. PENDAHULUAN:

1. Berdiskusi dengan mahasiswa tentang sesuai hal yang sedang tren pada saat ini 2. Menanyakan tentang materi pada tatap muka yang lalu

2. PENYAJIAN MATERI: 1. Minimal-Spanning Tree Techniques 2. Maximal-Flow Techniques

3. Shortest-Route Techiques

3. PENUTUP: 1. Meringkas penyajian materi hari ini 2. Memberikan tugas pertanyaan dan latihan METODE/STRATEGI

PEMBELAJARAN:

1. Menjelaskan materi kepada mahasiswa di depan kelas 2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya 3. Memberikan soal-soal untuk latihan

WAKTU: 2,5 jam

ALAT/MEDIA BELAJAR: White board atau OHP atau LCD

BAHAN/SUMBER BELAJAR: Render, Barry dan Ralph M. Stair, Jr.2000. Quantitative Analysis for Management, prentice-Hall, Inc. Upper Saddie River. New Jersey, 7th Edition. Chapter 12.

PENILAIAN HASIL BELAJAR: Penilaian pada sessi ini dilakukan dengan mempertimbangkan keterlibatan mahasiswa di dalam kelas, terutama mengenai bobot pembicaraan diskusi yang diberikan mahasiswa yang bersangkutan.

(12)

TATAP MUKA KE: 14 (Empat belas)

KOMPETENSI DASAR: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu:

1. Menggambarkan keterkaitan antar kegiatan di dalam diagram jaringan 2. Menentukan waktu & jalur kritis, serta slack

3. Menentukan probabilitas penyelesaian proyek pada satu waktu tertentu.

INDIKATOR: Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu membuat diagram jaringan untuk kepentingan perencanaan dan pengendalian proyek, terutama dengan memperhatikan keterkaitan antar kegiatan, menentukan waktu dan jalur kritis, menentukan kegiatan-kegiatan yang memiliki slack dan menentukan kemungkinan waktu penyelesaian suatu proyek.

PENGALAMAN PEMBELAJARAN: Mahasiswa dapat memberikan contoh lain teknik penjadwalan dan perencanaan untuk berbagai jenis bisnis, terutama yang memiliki sifat proyek.

KEGIATAN PEMBELAJARAN:

1. PENDAHULUAN:

1. Berdiskusi dengan mahasiswa tentang sesuai hal yang sedang tren pada saat ini 2. Menanyakan tentang materi pada tatap muka yang lalu

2. PENYAJIAN MATERI: 1. Definisi kegiatan, jalur, dan proyek

2. Diagram jaringan dengan notasi Activity on Arrow (AOA) dan Activity on Node (AON) 3. Jalur kritis dengan algoritma (ES, LS, EF, LF, dan slack) dan jalur terpanjang

4. Probability estimates in any given time 3. PENUTUP: Meringkas penyajian materi hari ini METODE/STRATEGI

PEMBELAJARAN:

1. Menjelaskan materi kepada mahasiswa di depan kelas 2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya 3. Memberikan soal-soal untuk dikerjakan.

WAKTU: 2,5 jam

ALAT/MEDIA BELAJAR: White board atau OHP atau LCD

BAHAN/SUMBER BELAJAR: Render, Barry dan Ralph M. Stair, Jr.2000. Quantitative Analysis for Management, prentice-Hall, Inc. Upper Saddie River. New Jersey, 7th Edition. Chapter 13.

PENILAIAN HASIL BELAJAR: Diadakan tes kecil untuk materi yg sudah diberikan pada tatap muka ini.

TATAP MUKA KE: 15 (Lima belas)

KOMPETENSI DASAR: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu:

1. Menggunakan diagram jaringan cost budgeting

(13)

2. Menentukan percepatan proyek dengan biaya terendah

INDIKATOR: Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu membuat diagram jaringan untuk kepentingan perencanaan dan pengendalian proyek, terutama dengan memperhatikan keterkaitan antar kegiatan, menentukan waktu dan jalur kritis, menentukan kegiatan-kegiatan yang memiliki slack dan menentukan kemungkinan waktu penyelesaian suatu proyek PENGALAMAN PEMBELAJARAN: Mahasiswa dapat memberikan contoh lain mengenai budget untuk penjadwalan dan perencanaan kegiatan yang

bersifat proyek KEGIATAN PEMBELAJARAN:

1. PENDAHULUAN:

1. Berdiskusi dengan mahasiswa tentang sesuai hal yang sedang tren pada saat ini 2. Menanyakan tentang materi pada tatap muka yang lalu

2. PENYAJIAN MATERI: 1. Cost Budgeting 2. Crashing Cost

3. PENUTUP: Meringkas penyajian materi hari ini METODE/STRATEGI

PEMBELAJARAN:

1. Menjelaskan materi kepada mahasiswa di depan kelas 2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya 3. Memberikan soal-soal untuk dikerjakan

WAKTU: 2,5 jam

ALAT/MEDIA BELAJAR: White board atau OHP atau LCD

BAHAN/SUMBER BELAJAR: Render, Barry dan Ralph M. Stair, Jr.2000. Quantitative Analysis for Management, prentice-Hall, Inc. Upper Saddie River. New Jersey, 7th Edition. Chapter 13.

PENILAIAN HASIL BELAJAR: Penilaian pada sessi ini dilakukan dengan mempertimbangkan keterlibatan mahasiswa di dalam kelas, terutama mengenai bobot pembicaraan diskusi yang diberikan mahasiswa yang bersangkutan.

TATAP MUKA KE: 16 (Enam belas)

KOMPETENSI DASAR: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu:

1. Mengidentifikasi berbagai jenis antrian

2. Menjelaskan bagian-bagian yang perlu diketahui di dalam sistem antrian

3. Menjelaskan trade-off antara biaya menunggu dan biaya pelayanan di dalam sistem antrian

INDIKATOR: Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu menjelaskan trade-off antara biaya menunggu dan biaya pelayanan, menjelaskan disiplin antrian di dalam dunia nyata, dan melakukan analisis atas antrian yang dihadapi.

PENGALAMAN PEMBELAJARAN: Mahasiswa dapat menentukan disiplin antrian dan metode untuk mengevaluasi jenis antrian tersebut.

KEGIATAN PEMBELAJARAN:

(14)

1. PENDAHULUAN:

1. Berdiskusi dengan mahasiswa tentang sesuai hal yang sedang tren pada saat ini 2. Menanyakan tentang materi pada tatap muka yang lalu

2. PENYAJIAN MATERI: 1. Menjelaskan biaya menunggu dan biaya pelayanan 2. Menjelaskan disiplin dan karakteristik antrian 1. Melakukan evaluasi antrian dengan model M-M-1 3. PENUTUP: Meringkas penyajian materi hari ini

METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN:

1. Menjelaskan materi kepada mahasiswa di depan kelas 2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya 3. Memberikan kesempatan mahasiswa untuk berdiskusi

WAKTU: 2,5 jam

ALAT/MEDIA BELAJAR: White board atau OHP atau LCD

BAHAN/SUMBER BELAJAR: Render, Barry dan Ralph M. Stair, Jr.2000. Quantitative Analysis for Management, prentice-Hall, Inc. Upper Saddie River. New Jersey, 7th Edition. Chapter 14.

PENILAIAN HASIL BELAJAR: Penilaian pada sessi ini dilakukan dengan tes kecil khusus untuk materi ini.

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah status penyebaran penyakit IMNV pada pertambakan Kecamatan Pekalongan Utara yaitu ditemukan hasil positif IMNV

Indonesia merupakan Negara dengan aktifitas gempa yang cukup tinggi, hal ini dikarenakan wilayah Indonesia terletak pada daerah pertemuan tiga lempeng tektonik utama, dikarenakan

Pengelompokan dengan skor terboboti, baik yang menggunakan pembobot subjektif dari keragaman peubah dan pembobot dari skor komponen utama pertama, dibandingkan

Sehingga, perlu dilakukan studi pengembangan sarana dan prasarana transportasi darat, bertujuan mewujudkan konsep pengembangan sarana dan prasarana transportasi darat

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, dengan tujuan peneliti berusaha untuk menemukan pengaruh tiap variabel yang diteliti yaitu mengenai analisis pengaruh

Dari analisa mutu gambir yang dilakukan ekstrak gambir yang dihasilkan pada metoda pengukusan selama 60 menit, dan pengulangan pengukusan atau perebusan memiliki

Selain itu, analisis terhadap pasar dan pemasaran pada suatu usulan proyek ditujukan untuk mendapatkan gambaran tentang potensi pasar bagi produk yang tersedia

Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas dengan seluruh personilnya telah berkomitmen untuk mendukung