• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEPATUHAN SISWA MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP PRESTASI Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Kepatuhan Siswa Mentaati Tata Tertib Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa SD N 01 Gedongan Tahun 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEPATUHAN SISWA MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP PRESTASI Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Kepatuhan Siswa Mentaati Tata Tertib Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa SD N 01 Gedongan Tahun 2014/2015."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

NASKAH PUBLIKASI

 

 

Oleh:

FITRI MAHAYU WATI A510110020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)

ABSTRAK

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEPATUHAN SISWA MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA SD N 01 GEDONGAN TAHUN 2014/2015

Fitri Mahayu Wati, A510110020, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah

Surakarta, 2015, 90 halaman

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa SD N 01 Gedongan Tahun 2014/2015, (2) pengaruh kepatuhan siswa mentaati tata tertib sekolah terhadap prestasi belajar siswa SD N 01 Gedongan Tahun 2014/2015, (3) pengaruh lingkungan keluarga dan kepatuhan siswa mentaati tata tertib sekolah secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa SD N 01 Gedongan Tahun 2014/2015, (4) variabel mana yang memberikan kontribusi (sumbangan) yang lebih besar antara lingkungan keluarga dan kepatuhan siswa mentaati tata tertib terhadap prestasi belajar siswa SD N 01 Gedongan Tahun 2014/2015. Teknik Pengumpulan data menggunakan teknik angket dan teknik dokumentasi. Hasil analisis regresi memperoleh persamaan garis regresi : Y = 43,860+0,386.X1+0,123.X2. Hasil uji t memperoleh thitung = 3,316 dan thitung = 2,545. Sedangkan hasil uji F memperoleh Fhitung = 18,069 Dari hasil analisis tersebut dapat dinyatakan bahwa: (1) lingkungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa dengan (2) kepatuhan siswa mentaati tata tertib sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa dengan (3) lingkungan keluarga dan kepatuhan siswa mentaati tata tertib sekolah secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa (4) lingkungan keluarga memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar siswa sebesar 26,3%, sedangkan kepatuhan siswa mentaati tata tertib sekolah sebesar 18,2%.

Kata Kunci : lingkungan, keluarga, kepatuhan, siswa, tata, tertib, prestasi,

(4)

A. PENDAHULUAN

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, mayarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan dapat dikatakan berhasil apabila output yang dihasilkan

berkualitas. Untuk menghasilkan output yang berkualitas dalam proses

pendidikan sangat dipengaruhi oleh berhasil tidaknya kegiatan belajar.

Keberhasilan dalam kegiatan belajar dapat diketahui dari prestasi yang

dicapai oleh siswa, karena prestasi belajar pada hakikatnya merupakan

pencerminan dari usaha belajar.

Menurut Saefullah (2012:171) prestasi belajar adalah hasil usaha belajar

yang dicapai seorang siswa, berupa kecakapan dari kegiatan belajar bidang

akademik di sekolah pada jangka waktu tertentu yang dicatat pada setiap

akhir semester di dalam buku laporan yang disebut rapor. Rendahnya prestasi

belajar siswa disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

lingkungan keluarga merupakan salah satu contoh faktor eksternal dari

rendahnya prestasi belajar siswa. Lingkungan keluarga merupakan

lingkungan pendidikan terpenting, karena keluarga sering dipandang sebagai

lingkungan pendidikan yang utama dalam masyarakat. Sayangnya, dewasa ini

peran orang tua yang memiliki tanggung jawab penuh dalam mendidik anak

kini perannya dilimpahkan pada para pendidik formal (guru).

Suatu lembaga pendidikan sekolah, peraturan tata tertib sangatlah

diperlukan dalam mengatur, mendisiplinkan, dan mendidik siswa. Kepatuhan

siswa mentaati tata tertib di sekolah perlu dilakukan agar rutinitas belajar

dapat berjalan sesuai jadwal sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai.

Terciptanya sikap disiplin belajar di sekolah akan mendukung proses kegiatan

belajar mengajar yang ada, sehingga siswa akan dapat memperoleh prestasi

yang baik. Realita yang ada setiap lembaga sekolah terdapat tata tertib, tetapi

(5)

banyak siswa yang tidak memperdulikan adanya tata tertib tersebut bahkan

melanggarnya.

Prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor. Tetapi kenyataannya

tidak semua pihak dapat memahami pentingnya faktor tersebut dan bahkan

bersikap tidak peduli terhadap kedua faktor tersebut. Penelitian ini dilakukan

agar semua pihak dapat menyadari pentingnya faktor-faktor tersebut dalam

upaya meningkatkan prestasi belajar siswa.

Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui pengaruh

lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa SD Negeri 01 Gedongan

Tahun 2014/2015, untuk mengetahui pengaruh kepatuhan siswa mentaati tata

tertib sekolah terhadap prestasi belajar siswa SD Negeri 01 Gedongan Tahun

2014/2015, untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga dan kepatuhan

siswa mentaati tata tertib sekolah secara bersama-sama terhadap prestasi

belajar siswa SD Negeri 01 Gedongan Tahun 2014/2015, untuk mengetahui

variabel mana yang memberikan kontribusi (sumbangan) yang lebih besar

antara lingkungan keluarga dan kepatuhan siswa mentaati tata tertib sekolah

terhadap prestasi belajar siswa SD Negeri 01 Gedongan Tahun 2014/2015.

Berdasarkan gambaran di atas maka mendorong peneliti untuk

melakukan penelitian mengenai sejauh mana “Pengaruh Lingkungan

Keluarga Dan Kepatuhan Siswa Mentaati Tata Tertib Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa SD N 01 Gedongan Tahun 2014/2015 ”.

B. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Gedongan Kecamatan

Colomadu, Kabupaten Karanganyar Tahun 2014/2015. Sedangkan penelitian

dilakukan pada bulan Desember tepatnya tanggal 17 Desember 2014 dan 19

Desember 2014.

Dalam melaksanakan penelitian ilmiah harus ada subyek yang diteliti,

sedangkan subyek yang diteliti sering disebut populasi. Menurut

Nurgiyantoro (2012:20) populasi adalah keseluruhan anggota subjek

(6)

ini adalah siswa SD Negeri 01 Gedongan Kecamatan Colomadu, Kabupaten

Karanganyar.

Suatu penelitian kadang mempunyai objek penelitian atau populasi

yang banyak sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan penelitian

secara menyeluruh. Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel 31% dari

jumlah populasi melalui teknik Stratified Random Sampling. Stratified

Random Sampling adalah carapengambilan sampel dengan acak dari populasi

yang terdiri dari strata yang mempunyai susunan bertingkat.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah lingkungan keluarga dan

kepatuhan siswa mentaati tata tertib sekolah. Sedangkan variabel terikat

dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa.

Untuk memperoleh data digunakan teknik angket dan teknik

dokumentasi. Pengumpulan data melalui teknik angket dilakukan peneliti

guna mendapatkan data tentang lingkungan keluarga dan kepatuhan siswa

mentaati tata tertib sekolah. Sedangkan teknik dokumentasi digunakan guna

memperoleh data prestasi belajar siswa.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis regresi linier ganda. Menurut Syofian Siregar (2014:301) regresi

berganda adalah pengembangan dari regresi linier sederhana, yaitu

sama-sama alat yang dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih

variabel variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Dalam penelitian ini

juga dilakukan uji t, uji f, mencari koefisien determinasi, serta sumbangan

relatif dan efektif.

Uji t digunakan untuk menguji bagaimana pengaruh dari

masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Uji f digunakan

untuk mengetahui apakah 2 variabel independen secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Analisis koefisien

determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang

diberikan variabel independen terhadap variabel dependen. Sedangkan

sumbangan relatif dan sumbangan efektif digunakan untuk mengetahui

(7)

C. HASIL PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 01 Gedongan, Colomadu,

Karanganyar. Dengan cara membagikan sejumlah kuesioner (angket) tentang

lingkungan keluarga dan kepatuhan siswa mentaati tata tertib sekolah.

Sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu melakukan uji validitas dan uji

reliabilitas pada butir angket dari masing-masing variabel yang digunakan.

Uji validitas dilakukan pada subyek diluar sampel penelitian. Dari uji

validitas 25 butir angket lingkungan keluarga diperoleh 14 butir angket yang

valid, dan dari 20 butir angket kepatuhan siswa mentaati tata tertib sekolah

diperoleh 16 butir angket yang valid. Setelah itu dilakukan uji reliabilitas

menggunakan SPSS didapatkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,788 untuk

angket lingkungan keluarga dan 0,812 untuk angket kepatuhan siswa mentaati

tata tertib sekolah. Dengan demikian semua butir angket telah reliabel karena

telah melewati batas reliabilitas 0,312.

Data hasil skoring jawaban angket lingkungan keluarga diperoleh skor

tertinggi 70 dan skor terendah 60 dengan skor rata-rata sebesar 65,17, median

sebesar 65,31, modus sebesar 66, serta standar deviasi (SD) sebesar 2,898.

Selanjutnya data kepatuhan siswa mentaati tata tertib sekolah memperoleh

hasil skor tertinggi 79 dan skor terendah 55 dengan skor rata-rata sebesar

68,52, median sebesar 69, modus sebesar 55, serta standar deviasi (SD)

sebesar 6,959. Sedangkan pada data prestasi belajar siswa diperoleh nilai

tertinggi 82,50 dan nilai terendah 72,11 dengan nilai rata-rata sebesar 77,48,

median sebesar 77,54 serta standar deviasi (SD) = 2,59.

Tahap selanjutnya adalah uji normalitas dan uji linieritas. Pada uji

normalitas dengan metode Liliefors diperoleh hasil untuk variabel lingkungan

keluarga Lohitung = 0,116 < Ltabel = 0,128 sehingga dapat dinyatakan variabel

lingkungan keluarga berdistribusi normal. Selanjutnya variabel kepatuhan

siswa mentaati tata tertib sekolah memperoleh hasil Lohitung = 0,118 < Ltabel

= 0,128 sehingga dapat dinyatakan variabel kepatuhan siswa mentaati tata

tertib sekolah berdistribusi normal, sedangkan variabel prestasi belajar siswa

(8)

variabel prestasi belajar siswa berdistribusi normal. Kemudian, pada uji

linieritas diketahui bahwa terdapat hubungan linier antara variabel lingkungan

keluarga dengan prestasi belajar siswa karena diperoleh hasil Fhitung = 0,825 <

Ftabel = 2,145, sedangkan antara variabel kepatuhan siswa mentaati tata tertib

sekolah dengan prestasi belajar siswa memperoleh hasil Fhitung = 0,560 < Ftabel

= 1,99 sehingga dapat dinyatakan memiliki hubungan linier.

Selanjutnya dilakukan uji hipotesis menggunakan analisis regresi

ganda, uji t, uji f, mencari sumbangan efektif dan sumbangan relatif.

Berdasarkan pada hasil pengujian yang telah dilakukan peneliti memperoleh

Koefisien thitung Signifikansi

Konstanta 43,860

Lingkungan keluarga 0,386 3,316 0,002

Kepatuhan siswa mentaati tata

tertib sekolah

0,123 2,545 0,014

R2 0,445

F Statistik 18,069 0,000

Berdasarkan tabel diatas, maka dapat disusun persamaan sebagai

berikut : Y = 43,860 + 0,386.X1 + 0,123.X2 yang berarti :

Konstanta (a) = 43,860, berarti jika lingkungan keluarga dan kepatuhan

siswa mentaati tata tertib sekolah dianggap 0 atau tidak

ada, maka prestasi belajar siswa hanya sebesar 43,860.

Koefisien b1 = 0,386, berarti jika skor lingkungan keluarga meningkat

satu poin maka prestasi belajar siswa akan meningkat

sebesar 0,386 (dengan asumsi variabel kepatuhan siswa

mentaati tata tertib sekolah dianggap konstan).

Koefisien b2 = 0,123, berarti jika skor kepatuhan siswa mentaati tata

tertib sekolah meningkat satu poin maka prestasi

belajar siswa akan meningkat sebesar 0,123 (dengan

asumsi variabel lingkungan keluarga dianggap

(9)

Dari analisis regresi linier ganda tersebut diketahui bahwa koefisien

regresi dari variabel lingkungan keluarga (b1) adalah sebesar 0,386 atau

bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa lingkungan keluarga

berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa. Sedangkan untuk

mengetahui berpengaruh signifikan atau tidak diperoleh hasil thitung1 = 3,316 >

ttabel = 2,01 dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa lingkungan keluarga

berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa.

Selanjutnya dari analisis regresi linier ganda juga diperoleh variabel

kepatuhan siswa mentaati tata tertib sekolah (b2) adalah sebesar 0,123 atau

bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa kepatuhan siswa mentaati

tata tertib sekolah berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa.

Sedangkan untuk mengetahui berpengaruh signifikan atau tidak diperoleh

hasil thitung2 = 2,545 > ttabel = 2,01 dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa

kepatuhan siswa mentaati tata tertib sekolah berpengaruh signifikan terhadap

prestasi belajar siswa. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kepatuhan

siswa mentaati tata tertib sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap

prestasi belajar siswa.

Dan hasil regresi analisis ganda tersebut dapat dinyatakan bahwa kedua

variabel bebas bersama-sama berpengaruh positif terhadap variabel terikat.

Selanjutnya untuk mengetahui berpengaruh signifikan atau tidak diperoleh

fhitung = 18,069 > ftabel 3,20, hal tersebut berarti bahwa kedua variabel bebas

bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Dengan

demikian lingkungan keluarga (X1) dan kepatuhan siswa mentaati tata tertib

sekolah (X2) secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan

terhadap prestasi belajar siswa (Y). Berarti tinggi rendahnya prestasi belajar

siswa dipengaruhi oleh lingkungan keluarga dan kepatuhan siswa mentaati

tata tertib sekolah.

Setelah itu dilanjutkan dengan mencari koefisien determinasi untuk

menentukan sumbangan efektif dan sumbangan relatif dari masing-masing

variabel bebas. Dari perhitungan diperoleh koefisien determinasi sebesar

(10)

44,5% untuk naik turunnya variabel terikat sedangkan 55,5% adalah variabel

lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini. Setelah itu dilihat sumbangan

relatif masing-masing variabel, untuk variabel lingkungan keluarga

memberikan sumbangan relatif sebesar 59% sedangkan variabel kepatuhan

siswa mentaati tata tertib sekolah sebesar 41%. Untuk variabel lingkungan

keluarga memberikan sumbangan efektif sebesar 26,3%, sedangkan untuk

variabel kepatuhan siswa mentaati tata tertib sekolah sebesar 18,2%. Artinya

lingkungan keluarga meberikan kontribusi (sumbangan) lebih besar daripada

kepatuhan siswa mentaati tata tertib sekolah terhadap prestasi belajar siswa.

D. PEMBAHASAN

Dari hasil perhitungan hipotesis pertama dapat dinyatakan bahwa

lingkungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi

belajar siswa. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa lingkungan keluarga

yang terdiri dari cara orangtua mendidik, relasi antar anggota keluarga,

suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, dan latar belakang kebudayaan

dapat memberikan motivasi terhadap siswa untuk belajar dengan baik,

sehingga prestasi belajar yang dicapainya baik. Cara orang tua mendidik

sangat berpengaruh terhadap belajar anaknya. Orang tua yang acuh terhadap

belajar anak akan menyebabkan anak tersebut tidak atau kurang berhasil

dalam mencapai prestasi belajar. Untuk mencapai prestasi belajar yang baik

anak memerlukan suasana yang tenang dan nyaman sehingga anak tidak akan

merasa terganggu dalam konsentrasi belajarnya. Hal tersebut sesuai dengan

pendapat Slameto (2003:60) bahwa faktor-faktor lingkungan keluarga yang

dapat mempengaruhi belajar anak meliputi cara orangtua mendidik, relasi

antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, dan latar

belakang kebudayaan. Lingkungan keluarga memberikan pengaruh terhadap

prestasi belajar anak. Sedangkan menurut William J. Goode dalam Helmawati

(2014:49) keberhasilan atau prestasi yang dicapai siswa dalam pendidikannya

(11)

tetapi juga memperlihatkan keberhasilan keluarga dalam memberikan

anak-anak mereka persiapan yang baik untuk pendidikan yang dijalani.

Pada pengujian hipotesis kedua tersebut membuktikan bahwa

kepatuhan siswa mentaati tata tertib sekolah berpengaruh positif dan

signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Menurut Badrudin (2014:47)

kewajiban mentaati tata tertib sekolah adalah hal yang penting sebab

merupakan bagian dari sistem persekolahan dan bukan sekadar sebagai

pelengkap sekolah. Kepatuhan siswa mentaati tata tertib sekolah mempunyai

dampak secara langsung terhadap kualitas hasil pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar. Kepatuhan siswa mentaati tata tertib sekolah merupakan kerelaan

siswa dalam tindakan terhadap peraturan-peraturan yang berlaku di lembaga

sekolah dalam upaya mencapai tujuan bersama terutama dalam meningkatkan

prestasi belajar siswa itu sendiri.

Lingkungan keluarga dan kepatuhan siswa mentaati tata tertib

berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Prestasi

belajar siswa dipengaruhi beberapa faktor. Hal tersebut sesuai dengan

pendapat Sumadi Suryabrata dalam Hamdani Hamid (2013:140)

mengungkapkan secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

dan prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor

internal dan faktor eksternal. Lingkungan keluarga dan kepatuhan siswa

mentaati tata tertib sekolah (lingkungan sekolah) termasuk dalam faktor

eksternal. Seangkan menurut Helmawati (2014:49) “ Tiga tempat pendidikan

yang dapat membentuk anak menjadi manusia seutuhnya adalah di keluarga,

sekolah, dan masyarakat.”

Lingkungan keluarga memberikan kontribusi (sumbangan) lebih besar

terhadap prestasi belajar siswa. Menurut pendapat Helmawati (2014:48) “bagi

anak, keluarga merupakan tempat pertama dan utama dalam pendidikannya.

Dari keluarga inilah anak mulai belajar berbagai macam hal, terutama

nilai-nilai, keyakinan, akhlak, belajar berbicara, mengenal huruf, angka, dan

bersosialisasi”. Dalam pendapat tersebut jelas menyatakan lingkungan

(12)

waktu dengan keluarga, anak mengenal huruf dan angka di keluarga sehingga

dapat dinyatakan bahwa lingkungan keluarga memberikan kontribusi

(sumbangan) lebih besar terhadap prestasi belajar anak. Semakin baik

lingkungan keluarga, maka semakin naik prestasi belajar yang diraih.

E. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan

pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil analisis regresi terhadap pengaruh lingkungan keluarga dan

kepatuhan siswa mentaati tata tertib sekolah terhadap prestasi belajar siswa

memperoleh persamaan garis regresi sebagai berikut: Y= 43,860 +

0,386.X1 + 0,123.X2. Persamaan tersebut menunjukkan bahwa tinggi

rendahnya prestasi belajar siswa ditentukan oleh lingkungan keluarga dan

kepatuhan siswa mentaati tata tertib sekolah.

2. Lingkungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi

belajar siswa. Hasil analisis regresi memperoleh nilai thitung sebesar 3,316 >

ttabel (2,01) dengan p-value = 0,002 diterima pada taraf signifikansi 5%.

3. Kepatuhan siswa mentaati tata tertib sekolah berpengaruh positif dan

signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Hasil analisis regresi

memperoleh nilai thitung sebesar 2,545 > ttabel (2,01) dengan p-value = 0,014

diterima pada taraf signifikansi 5%.

4. Lingkungan keluarga dan kepatuhan siswa mentaati tata tertib sekolah

secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi

belajar siswa. Hal ini terbukti dari hasil analisis uji F yang memperoleh

nilai Fhitung sebesar 18,069 lebih besar dari nilai Ftabel sebesar 3,20 pada

taraf signifikansi 5%. Secara keseluruhan variabel pengaruh lingkungan

keluarga dan kepatuhan siswa mentaati tata tertib sekolah memberikan

kontribusi sebesar 44,5% terhadap prestasi belajar siswa.

5. Lingkungan keluarga memberikan kontribusi (sumbangan) lebih besar

daripada kepatuhan siswa mentaati tata tertib sekolah terhadap prestasi

(13)

sumbangan relatif, pengaruh lingkungan keluarga memberikan sumbangan

relatif sebesar 59% dan sumbangan efektif 26,3% terhadap prestasi belajar

siswa, sedangkan kepatuhan siswa mentaati tata tertib sekolah memberikan

sumbangan relatif sebesar 41% dan sumbangan efektif 18,2% terhadap

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Badrudin. 2014. Manajemen Peserta Didik. Jakarta Barat: PT Indeks

Hamid, H. 2013. Pengembangan Sistem Pendidikan Di Indonesia. Bandung: CV Pustaka Ceria

Helmawati. 2014. Pendidikan Keluarga Teoretis Dan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Nurgiyantoro, B. et al. 2012. Statistik Terapan. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada

Saefullah. 2012. Psikologi Perkembangan dan Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Ceria

Siregar, S. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai pemula, siswa di Sekolah Menengah Atas (SMA) masih sulit untuk dapat menunjukkan keterampilannya berbicara bahasa Jerman. Dalam rangka mengatasi kesulitan siswa

Selain itu, juga 50 kilogram benih padi asal China, 8 dus makanan, obat-obatan, serta lampu yang juga berasal dari China.Dalam waktu dekat, barang- barang impor

Tujuan dalam penelitian ini untuk memahami dan mendeskripsikan perilaku manut yang dapat membuat bahagia maupun tidak bahagia orang- orang pada masyarakat Jawa,

Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II. Universitas Pendidikan Indonesia

Karakteristik responden pada penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas penumpang KRL Commuter Line kalangan pekerja adalah berpendapatan sekitar Rp2 500 000 sampai Rp5 000

Terjadinya efusi telinga tengah atau inflamasi telinga tengah ditandai dengan membengkak pada membran timpani atau bulging, mobilitas yang terhad pada membran timpani, terdapat

Berdasarkan data-data yang di dapat serta hasil wawancara dengan Komisaris independen , penulis memberikan penilaian dan pendapat bahwa Peranan dan pertanggung jawaban

course, in addition to writing the first- and second-level proof frameworks, Willy. needed to invoke some conceptual knowledge about homeomorphisms