• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

13 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

1. Ladislav (2014)

Penelitian yang dilakukan oleh Ladislav (2014) yang berjudul “The Attitude of the College Students to Entrepreneurial Skills Development in the Subject E-commerce” yang diketahui bahwa keterampilan kewirausahaan pada siswa perlu untuk dikembangkan dalam kurikulum, terlebih untuk memberikan motivasi bagi siswa untuk mampu beradaptasi pada lingkungan persaingan bisnis yang cenderung berisiko. Hal ini dikarenakan kecenderungan untuk mengambil risiko pada enterprenuer merupakan salah satunya ciri-ciri dasar pengusaha sukses. Upaya yang bisa dilakukan oleh pihak pendidik di masa depan adalah dengan memodifikasi konten pendidikan dengan berfokus pada bagaimana mengajar siswa untuk menerima lingkungan kompetitif yang berisiko dan sebagian besar tidak dapat diprediksi.

2. Wibawa & Sari (2016)

Penelitian yang dilakukan Wibawa & Sari (2016) dengan bertujuan untuk mengetahui pengaruh sesudah adanya E-commerce yang mempermudah proses penjualan siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan kausalitas atau sebab akibat karena dengan penelitian ini dapat mengetahui peningkatan pengaruh sesudah menggunakan E-commerce dalam proses penjualan terhadap minat

(2)

berwirausaha siswa SMK Negeri Ngraho di Bojonegoro. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan sesudah menggunakan E-commerce yang mempermudah proses bertransaksi jual beli produk kriya siswa SMK Negeri Ngraho. E-commerce membantu kesulitan siswa sebelum penggunaan E-commerce untuk meningkatkan penjualan karya siswa yang telah di produksi.

3. Syarifuddin et al. (2016)

Penelitian yang dilakukan oleh Syarifuddin et al. (2016) tentang dampak lingkungan terhadap minat mahasiswa berwirausaha (Studi Kasus pada Mahasiswa STP ARS Internasional, Bandung) menunjukkan hasil penelitian bahwa lingkungan tempat mahasiswa berinteraksi sosial yang terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan pergaulan teman, lingkungan masyarakat, serta lingkungan media sosial, merupakan tempat atau media yang baik untuk berinteraksi sosial mahasiswa, sehingga mendapatkan pengetahuan, dorongan serta motivasi tentang berwirausaha.

B. Landasan Teori

1. Electronic Commerce (E-commerce) a. Pengertian E-commerce

Pendapat beberapa ahli mengenai pengertian dan definisi E- commerce dijabarkan sebagai berikut.

1) Perdagangan elektronik atau yang disebut juga E-commerce adalah penggunaan jaringan komunikasi dan komputer untuk melaksanakan proses bisnis. Pandangan populer dari E-commerce adalah

(3)

penggunaan internet dan komputer dengan browser Web untuk membeli dan menjual produk (Richardus, 2001).

2) E-commerce atau singkatan dari elektronik commerce (perdagangan secara electronic), merupakan transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik, seperti internet. Siapapun yang dapat mengakses komputer, memiliki sambungan ke internet, dan memiliki cara untuk membayar barang-barang atau jasa yang mereka beli, dapat berpartisipasi dalam E-commerce (Cashman, 2007).

3) Electronic commerce adalah pembelian, penjualan dan pemasaran barang serta jasa melalui sistem elektronik. Seperti radio, televisi dan jaringan computer atau internet. Jadi pengertian E-commerce adalah proses transaksi jual beli yang dilakukan melalui internet dimana website digunakan sebagai wadah untuk melakukan proses tersebut (Alma, 2011).

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Electronic commerce (E-commerce) merupakan kegiatan penjualan, pembelian, dan pemasaran barang yang memanfaatkan teknologi internet atau teknologi digital yang secara umum kegiatannya dilakukan tanpa tatap muka antar penjual dan pembeli, sehingga faktor kepercayaan antara kedua pihak menjadi faktor keberhasilan transaksi yang dilakukan.

(4)

b. Model-Model E-commerce

Menurut Nasirudin & Munin Widarjo (2012) terdapat beberapa variasi model bisnis yang dikembangkan kemudian. Berikut tujuh model bisnis yang umum dilakukan dalam bisnis online.

1) Toko Online

Toko online adalah model bisnis yang paling umum. Pada model ini, pelaku usaha bisnis online menawarkan produk atau jasa kepada para pengguna internet. Toko online wajib memiliki website yang berisi produk dan memungkinkan pengunjung untuk melakukan transaksi pembelian secara online. Sehingga, promosi yang dilakukan melalui media online, tanpa adanya website toko online tidak dikategorikan sebagai toko online. Terkait hal tersebut, ada beberapa variasi toko online yang umum dilakukan. Website Toko Online dapat dibuat dengan menggunakan

a) Website sendiri: misalnya: www. istanasuvenir.com b) Blog gratis: misalnya: www.contohtokoku. blogspot.com

c) Marketplace gratis: Vendio, indonetwork, TokoBagus, Multiply, eBay

d) Media sosial: Fanpage Facebook

Setiap opsi toko online tersebut tentunya memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing. Website sendiri adalah tipe toko online yang sangat disarankan. Terutama karena menunjukkan toko online memiliki kredibilitas yang baik, dan dapat dikontrol sepenuhnya oleh

(5)

pengguna. Blog gratis biasanya digunakan untuk pribadi atau para pemula, sehingga bila digunakan untuk toko online akan memberi kesan kurang serius. Marketplace gratis, misalnya, pada umumnya akan memberikan kemudahan dalam menyiapkan toko online.

Dengan kondisi yang demikian, praktis pengguna tidak membutuhkan keterampilan atau pengetahuan teknis terkait website yang digunakan.

Contoh sederhananya, dengan menggunakan marketplace gratis, tidak perlu memikirkan desain website dan tidak perlu memikirkan bagaimana transaksi belanja akan berjalan. Semuanya sudah disediakan oleh marketplace. Pengguna hanya perlu mendaftarkan produk-produk dengan kategori yang tepat, dan menunggu. Pengguna akan menerima laporan kunjungan yang terjadi dan membayar fee kepada pengelola marketplace.

2) Toko Online Afiliasi

Beberapa toko online besar seperti Amazon dan Clickbank menggunakan cara unik untuk meningkatkan kehadiran pengunjung berkualitas yaitu pengunjung yang memiliki potensi besar untuk melakukan transaksi. Mereka memberikan insentif finansial (berupa persentase dari nilai pembelanjaan) kepada website mitra afiliasinya.

Dengan demikian, Pengguna dapat menjadi mitra afiliasi dari perusahaan afiliasi terkemuka dan membangun website yang menjual sebagian dari jutaan produk yang mereka tawarkan. Konsep ini sebetulnya serupa dengan peran “broker” atau “calo” di dunia nyata,

(6)

yang memberikan review, analisis, dan rekomendasi mengenai produk kepada calon pembeli. Dalam versi dunia maya, mitra afiliasi Amazon misalnya, bisa saja membuat website toko online yang khusus menjual produk kamera tertentu. Website ini berisi informasi mengenai produk kamera tersebut, review dan analisis mengenai kelebihan dan kekurangan produk, serta penawaran istimewa (diskon atau harga khusus) untuk pembelian produk tersebut.

Apabila calon pembeli berminat untuk membeli produk yang ditampilkan di website pengguna, maka ketika calon membeli mengklik pembelian produk, maka proses transaksi akan dilakukan oleh Amazon. Untuk setiap pembelian produk yang dihasilkan oleh website pengguna, pengguna akan menerima komisi dari Amazon sekitar 4% dari harga produk yang baru saja dibeli.

3) Toko Online Dropship

Dropshipping adalah suatu cara menjalankan toko online dengan pengguna tidak perlu memiliki stok produk dan tidak perlu mengirimkan produk, karena pengguna bekerja sama dengan distributor. Ini mirip dengan konsep toko pengecer di dunia nyata, yang hanya menyediakan brosur atau informasi produk. Apabila seorang pelanggan berniat untuk membeli produk tersebut, maka pengecer akan memproses pesanan, menerima pembayaran, dan kemudian melakukan pemesanan produk yang sama kepada distributor dan melakukan pembayaran (tentunya dengan harga yang

(7)

lebih murah, bahkan harga grosir), agar distributor dapat mengirimkan produk yang dipesan kepada pelanggan.

Dalam dunia maya, proses yang serupa pun terjadi. Toko online akan bertindak sebagai pengecer yang menjual produk distributor.

Pelanggan yang berminat akan memesan dan membayar pembelian produk di toko online pengguna. Segera setelah transaksi pembelian selesai dilakukan, pengguna akan melakukan pemesanan produk tersebut kepada distributor (ini yang dimaksud dengan dropship) dan melakukan pembayaran, agar distributor dapat segera mengirimkan produknya kepada pelanggan. Keuntungan yang diperoleh adalah selisih antara harga penjualan terhadap harga grosir pembelian.

Kelebihan dari toko online dropship adalah tidak perlu dilakukan pengelolaan terhadap stok, sehingga modal relatif kecil dan tidak ada risiko stok produk. Prosesnya juga relatif mudah, karena pengguna hanya tinggal melakukan transaksi yang serupa dengan transaksi pelanggan, dengan distributor.

c. Problematika E-commerce

Setiap usaha, dalam hal ini bisnis online pasti tidak selalu beralan mulus. Berbagai hambatan pasti selalu ada. Namun, hal itu jangan sampai menjadikan seorang wirausaha patah semnagat menjalani bisnis online.

Bisnis apa pun pasti membutuhkan kegigihan dalam menjalankannya, tenlebih bisnis online. Mungkin bagi banyak orang, terutama seorang pemula dalam bisnis online akan membayangkan betapa manisnya hasil

(8)

yang akan diperoleh dari bisnis ini. Namun pada kenyataannya terdapat banyak hambatan yang harus dilalui dalam penggunaan E-commerce.

Menurut Rahamawati (2010), berikut ini kesulitan yang mungkin terjadi dalam perjalanan bisnis online.

1) Mindset yang Salah tentang Bisnis Online

Meskipun bisnis berkembang dengan pesat, masih banyak yang berpikir bahwa melakukan transaksi elektronik sangat berbahaya dan sebaiknya dihindari. Pemikiran ini juga dipengaruhi oleh pengetahuan teknologi yang rendah. Sementara itu, banyak orang pintar yang punya mental kurang sehat melakukan bisnis online dengan tipu daya dan jebakan kepada konsumen. Tentu saja cap jelek terhadap bisnis online ini harus kita hapus. Salah satu cara mengubah mindset yang buruk tentang bisnis online yaitu dengan melayani pelanggan sepenuh hati. Dalam bisnis apa pun, kepuasan pelanggan sangat penting untuk keberlangsungan bisnis. Pelanggan yang puas merupakan iklan yang sangat manjur bagi calon pelanggan lain. Namun, ada kalanya seorang pengusaha harus mengatasi pelanggan yang merasa kurang puas terhadap produk atau layanan. Dalam bisnis online, ketidakpuasan ini memiliki kemungkinan besar mengingat pelanggan tidak bisa memegang produk yang akan mereka beli. Hal yang bisa dilakukan dengan langkah sebagai berikut.

(9)

a) Melayani setiap Keluhan dengan Sabar

Sangat wajar ketika pelanggan merasa kecewa dan marah mengingat mereka telah mengeluarkan sejumlah uang, menunggu kiriman, dan ternyata setelah barang diterima tidak sesuai dengan harapan. Oleh karenanya seorang pengusaha sebagai penjual harus berbesar hati dan bersabar dalam menghadapi keluhan.

b) Serius dalam Menanggapi Keluhan dan Memberikan

Pelayanan Kesungguhan dalam memperbaiki kesalahan atau melayani keluhan pelanggan menunjukkan bahwa seorang pengusaha profesional dalam bisnis. Banyak terjadi pelanggan yang sebelumnya kecewa dengan produk yang diterima malah menjadi pelanggan paling setia karena penjual memperlakukan keluhan dengan serius, cepat, dan tepat.

c) Mengatasi Peniruan Produk di Dunia Maya

Copycat atau peniruan produk memang tidak hanya terjadi di dunia nyata, justru di dunia maya, peniruan ini bisa terjadi lebih cepat.

Hal ini karena seorang pengusaha memasang foto produk dengan jelas, memberikan deskripsi dan keterangan yang sangat rinci.

Inilah yang kemudian sangat memudahkan bagi orang lain untuk membuat produk serupa dengan produk yang dijual. Seorang pengusaha memang tidak bisa menghindari peniruan yang dilakukan oleh orang lain. Akan tetapi, ada beberapa langkah yang

(10)

bisa ditempuh untuk mengurangi peniruan, di antaranya sebagai berikut.

(1) Memberi Merek pada Produk

Memberikan watermark atau tanda pada produk yang dipajang di internet, hal ini juga untuk menghindari kemungkinan pihak lain yang akan menggunakan foto produk untuk kepentingan sendiri tanpa izin dari Anda.

(2) Pergunakan material dengan kualitas terbaik

Pada umumnya peniru akan berusaha menurunkan kualitas material untuk menekan harga. Dengan konsisten menjaga kualitas, seorang pengusaha tidak akan gentar membandingkan kualitas produk dengan produk peniru.

(3) Terus mengembangkan inovasi

Kreasi produk baru sulit untuk dibajak dan ditiru, melaui inovasi dan kreasi tidak hanya dapat dilakukan pada produk, tetapi juga pada cara membuat dan memasarkannya.

Tujuannya agar para pembeli lebih memilih dari sekian pedagang yang sama, produk yang sama, bahkan dengan ragam dan harga yang sama pula. Ada banyak ragam contoh bahwa menciptakan keunikan adalah menciptakan peluang, menciptakan kesempatan perhatian, dan menciptakan peluang untuk diingat pelanggan.

(11)

d) Kesepakatan Pembayaran

Pada bisnis online, kesepakatan pembayaran sangat dibutuhkan.

Sistem pembayaran yang digunakan oleh pebisnis online, yaitu bayar DP (Down Payment) dan pelunasan setelah barang sampai tujuan, pembayaran lunas kemudian barang dikirim, serta pengiriman barang sampai tujuan kemudian pelunasan. Memilih sistem pembayaran yang diperlakukan sebaiknya konsisten. Para pebisnis online sering berubah-ubah sistem pembayaran dengan melihat siapa pelanggannya. Apabila pelanggan adalah teman atau saudara, sistem yang dipilih biasanya kirim barang lalu pelunasan.

Padahal sebelumnya mungkin pebisnis ini telah memilih cara pelunasan terlebih dahulu lalu pengiriman barang.

Permasalahan pembayaran dalam bisnis online antara lain terlambatnya informasi mengenai pembayaran oleh pelanggan.

Sering terjadi kasus pelanggan telah membayar, tetapi pebisnis yang tidak cepat mengakses perubahan pada rekeningnya. Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya Anda sebagai pebisnis online melengkapi diri dengan sistem pembayaran yang lebih canggih.

Pada bisnis konvensional biasanya Anda membayar secara cash maupun transfer. Pada bisnis online ada beberapa metode pembayaran di antaranya rekening bank lokal, karti kredit, Paypal, Alertpay, Liberty Reserve, E-Gold, Cek dan Western Union.

(12)

d. Variabel untuk Mengevaluasi Situs Jaringan E-commerce

Menurut Merwe dan Bekker (2003) mengemukakan beberapa variabel yang digunakan untuk mengevaluasi situs jaringan E-commerce, yaitu :

1) Interface (Antar muka) Antar muka merupakan hal yang sangat penting karena menjadi penentu kesan pertama pengguna pada situs tersebut.

Indikator : Desain tampilan, gambar, style tulisan, dan fleksibilitas.

2) Navigation (Navigasi) Pada fase ini navigasi menjadi penting karena mengacu pada proses untuk berpindah dari satu halaman ke halaman lainnya. Indikator : struktur tampilan, user friendly, search engine, dan akses navigational.

3) Content (Isi). Isi mengacu pada informasi aktual pada situs jaringan, contohnya jumlah dan kualitas informasi yang ada dalam situs jaringan.

Indikator : informasi mengenai produk, informasi kontak perusahaan, kualitas informasi, dan interaktivitas.

4) Reliability (Keandalan). Keandalan terdiri dari dua aspek yang pertama yaitu tingkat keandalan konsumen dan tingkat keandalan perusahaan.

Indikator : penyimpanan profil konsumen, proses pemesanan, setelah pemesanan sampai penerimaan pesanan, dan layanan konsumen.

5) Technical (Teknis). Beberapa aspek teknis dari sebuah situs jaringan penting diperhatikan agar situs tersebut dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Indikator : kecepatan, keamanan, software, dan sistem desain.

(13)

2. Minat Berwirausaha a. Pengertian Wirausaha

Menurut Fadianti & Purwana (2011), pada konteks kewirausahaan, terdapat dua terminologi yang berbeda secara konsep namun memiliki kesamaan dalam praktik. Kedua terminologi tersebut adalah entrepreneurship dan intrapreneurship, Entrepreneurship dapat diartikan sebagai kemampuan mengelola usaha sendiri (menjadi bos atasan untuk dirinya sendiri), sementara intrapreneurship diartikan sebagai kemampuan menerapkan konsep wirausaha dalam mengelola usaha milik orang lain (memiliki bos atasan yang bukan dirinya sendiri).

1) Wirausaha adalah orang yang mengambil risiko dengan jalan membeli barang sekarang dan menjualnya kemudian dengan harga yang tidak pasti

2) Kekurangan informasi tentang pasar dan proses produksi, dan ketidakpastian suplai tenaga kerja sebagai peluang usaha. Wirausaha mencari dan menghimpun informasi yang kurang serta menjadikan karyawan sebagai aspek penting dalam perusahaan. Wirausaha adalah seorang pembangun organisasi. Wirausaha mengalihkan teknologi produksi dan organisasi dari negara industri ke negara berkembang.

3) Keberhasilan seorang wirausaha tergantung dari pilihan tempat kerjanya sebelum mulai sebagai wirausaha, pilihan bidang usahanya, kerja sama dengan orang lain, dan kepiawaian mengamalkan manajemen yang tepat.

(14)

Berdasarkan teori-teori dari para ahli diatas, maka disimmpulkan bahwa Wirausaha adalah praktek kerja yang tertumpu atas konsep dan teori, serta dikuasai secara sistematik dan terencana. Selain itu wirausaha dapat diartikan sebagai pihak yang mendirikan, mengelola, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri.

Wirausaha adalah mereka yang bisa menciptakan kerja bagi orang lain dengan berswadaya.

b. Pengertian Minat

Pendapat beberapa ahli mengenai pengertian dan definisi minat dijabarkan sebagai berikut.

1) Perasaan tertarik dan senang ini dapat membuat seseorang untuk mulai dapat menikmati sesuatu yang dihadapi atau dikerjakannya, rasa suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh, sehingga menjadi kekuatan pendorong untuk mencurahkan perhatian dan berhubungan secara lebih aktif dengan suatu objek atau aktivitas (Winkel, 2004).

2) Mengemukakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh, yang merupakan penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri sendiri, semakin kuat dan semakin dekat hubungan tersebut, maka semakin besar pula minatnya (Slameto, 2003).

(15)

Berdasarkan defini diatas, maka dapat diartikan bahwa minat adalah suatu kecenderungan yang menetap dalam diri individu untuk merasa tertarik pada bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam hal itu Individu yang berminat pada sesuatu hal akan mendorongnya untuk melakukan kegiatan tertentu tanpa paksaan.

Jika digabungkan antara minat dan wirausaha, maka dapat diartikan bahwa minat berwirausaha adalah minat wirausaha adalah kecenderungan hati dalam diri subjek untuk tertarik menciptakan suatu usaha yang kemudian mengorganisir, mengatur, menanggung risiko dan mengembangkan usaha yang diciptakannya tersebut. Minat wirausaha berasal dari dalam diri seseorang untuk menciptakan sebuah bidang usaha.

Selain itu minat wirausaha adalah keinginan, ketertarikan serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras dengan adanya pemusatan perhatian untuk berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut akan resiko yang akan dihadapi, senantiasa belajar dari kegagalan yang dialami, serta mengembangkan usaha yang diciptakannya. Minat wirausaha tersebut tidak hanya keinginan dari dalam diri saja tetapi harus melihat ke depan dalam potensi mendirikan usaha.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Wirausaha

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat maahasiswa untuk wirausaha menurut Djaali (2008), yakni:

1) Kemauan. Kemauan adalah suatu kegiatan yang menyebabkan seseorang mampu untuk melakukan tindakan dalam mencapai tujuan

(16)

tertentu. Dengan adanya kemauan seseorang untuk mencoba berwirausaha merupakan suatu hal yang baik.

2) Ketertarikan. Ketertarikan adalah perasaan senang, terpikat, menaruh minat kepada sesuatu. Saat ada ketertarikan dari diri seseorang maka ada daya juang untuk meraih yang ingin dicapai. Dalam hal ini adalah ketertarikan untuk mau berwirausaha, maka mahasiswa tersebut mempunyai minat untuk berwirausaha.

3) Lingkungan Keluarga. Berkaitan dengan lingkungan keluarga, maka peran keluarga sangat penting dalam menumbuhkan minat anak. Orang tua merupakan pendidik pertama dan sebagai tumpuan dalam bimbingan kasih sayang yang utama. Maka orang tualah yang banyak memberikan pengaruh dan warna kepribadian terhadap seorang anak.

Dengan demikian mengingat pentingnya pendidikan di lingkungan keluarga, maka pengaruh di lingkungan keluarga terhadap anak dapat mempengaruhi apa yang diminati oleh anak.

4) Lingkungan Sekolah. Pendidikan di sekolah menjadi tanggung jawab guru. Jadi pada dasarnya yang berpengaruh terhadap perkembangan mahasiswa yaitu proses pendidikan di sekolah sebagai bekal untuk diterapkan dalam kehidupan di lingkungan masyarakat. Seorang guru dalam proses pendidikan juga dapat memberikan motivasi dan dorongan kepada mahasiswa dalam menumbuhkan minatnya..

3. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut.

(17)

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran 4. Hipotesis Penelitian

Hipotesis pada penelitian dirumuskan sebagai berikut.

1. Penggunaan E-commerce pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Hipotesis tentang tingkat penggunaan E-commerce pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang ini berangkat dari hasil pra-survei sebelumnya yang diketahui banyak mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang menggunakan e-commerce dalam kegiatan berwirausaha mereka, sehingga diasumsikan bahwa tingkat penggunaan E-commerce pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang berada pada kategori tinggi.

E-commerce (X) Minat Berwirausaha (Y)

Kemudahan dan kenyamanan dalam transaksi digital

Peluang dan minat usaha yang diupayakan tumbuh saat usia

remaja

Interface

Navigation

Content

Reliability

Technical

Ketertarikan terhadap wirausaha

Perhatian terhadap wirausaha

Keinginan berwirausaha

Memulai berwirausaha

Kesimpulan

Pengaruh E-Commerce Terhadap Minat Berwirausaha

(18)

2. Minat berwirausaha pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Pada aspek minat berwirausaha pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang diketahui dari pra survei yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang diketahui banyak mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang berwirausaha dengan memanfaatkan teknologi internet, beberapa produk yang ditawarkan diantaranya kosmetik, busana, hasil kerajinan tangan dan beberapa perangkat elektronik. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka peneliti mengasumsikan bahwa Tingkat minat berwirausaha pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang berada pada kategori tinggi.

3. Pengaruh e-commerce terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Hipotesis atau dugaan sementara tentang pengaruh e-commerce terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang berangkat dari adanya pemahaman dan penggunaan teknologi informasi yang tinggi oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, selain itu adanya kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi pemasaran dan transaksi dalam kegiatan wirausaha pada beberapa mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang berdampak pada peningkatan penggunaan e-commerce. Hal ini karena pada beberapa e-commerce yang digunakan setidaknya terdapat beberapa aspek diantaranya terkait dengan keamanan transaksi, kemudahan menampilkan harga dan jenis barang serta tampilan e-commerce memudahkan mengunggah daftar produk. Sehingga diduga bahwa e-commerce berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang.

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran  4.  Hipotesis Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Metode penelitian ini adalah survey dengan analisis data faktor-faktor eksternal dan internal yang melihat peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan yang

Tahap seleksi konsep merupakan proses menilai konsep dengan pertimbangan kebutuhan pelanggan dan kriteria lainnya, membandingkan kekuatan dan kelemahan konsep dan memilih

Sebuah aplikasi atau website dapat digunakan di setiap perangkat digital yang masing-masing memiliki layar berbeda. Oleh karena itu, desainer tidak hanya fokus pada satu

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aspek kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi dalam pemasaran agroindustri keripik tempe Dua Putri dan

Bahasa pemrograman ini tentunya dapat digunakan sebagai bahasa Backend untuk menulis program apa saja yang ingin kamu buat termasuk untuk membuat aplikasi website, mobile,

Tujuan penelitian yang dilakukan adalah menganalisis faktor-faktor yang terdapat pada lingkungan internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan yang mempengaruhi dalam

Dalam tipe kepemimpinan, pemimpin menentukan sendiri policy dan rencana untuk kelompoknya, membuat keputusan-keputusan sendiri, namun mengharapakan tanggung jawab

Faktor strategis internal adalah kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh daerah.Faktor strategi eksternal adalah peluang dan ancaman yang mungkin dihadapi oleh