1
Program Studi Sistem Informasi
Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia
Universitas Komputer Indonesia
Bandung
Bandung
200
20099
PERENCANAAN
PERENCANAAN
Pengertian Perencanaan
Pengertian Perencanaan
• perencanaan sebagai awal kita melakukan
proses manajemen sebelum kita
melakukan pengorganisasian, pengarahan,
dan pengontrolan.
• Menurut George R. Terry perencanaan
adalah: “
planning is the selecting and
• Perencanaan merupakan kegiatan yang
harus didasarkan pada fakta, data dan
keterangan kongkret.
• Perencanaan merupakan suatu pekerjaan
mental yang memerlukan pemikiran,
imajinasi dan kesanggupan melihat ke
masa yang akan datang.
• Perencanaan mengenai masa yang akan
datang dan menyangkut tindakan-tindakan
apa yang dapat dilakukan terhadap
UNSUR-UNSUR PERENCANAAN
UNSUR-UNSUR PERENCANAAN
• Rasional (dibuat dengan pemikiran yang
rasional; tidak secara khayalan/angan-angan; harus dapat dilaksanakan);
• Estimasi (dibuat berdasarkan analisa fakta dan perkiraan yang mendekati/estimate; untuk
pelaksanaan yang akan segera dikerjakan);
• Preparasi (dibuat sebagai persiapan/pre-parasi; pedoman/patokan tindakan yang akan dilakukan/ bukan untuk yang telah lalu);
• Operasional (dibuat untuk dilaksanakan; untuk keperluan tindakan-tindakan kemudian dan
Fungsi Perencanaan
Fungsi Perencanaan
Menurut Robbins dan Coulter:
Perencanaan sebagai Pengarah
Perencanaan sebagai Minimalisasi
Ketidakpastian
Perencanaan sebagai Minimalisasi
Pemborosan Sumber Daya
Perencanaan sebagai Penetapan
Persyaratan Perencanaan
Persyaratan Perencanaan
1. Faktual atau realistis.
2. Logis dan rasional.
3. Fleksibel.
4. Komitmen.
Jenis Perencanaan
Jenis Perencanaan
1. Misi atau Maksud (Mission atau Purpose)
menggambarkan peranan atau maksud keberadaan suatu organisasi pada masyarakat tertentu.
2. Tujuan
merupakan titik akhir dimana aktivitas organisasi diarahkan. Strategi merupakan rencana umum/ pokok untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Kebijakan
merupakan pernyataan atau pemahaman umum yang membantu mengarahkan pengambilan
keputusan (khususnya cara berpikirnya).
4. Prosedur
merupakan serangkaian aktivitas atau tindakan, yang lebih mengarahkan tindakan (bukan cara berpikir).
5. Aturan
merupakan rencana yang dipilih dari beberapa alternatif, untuk dilakukan atau tidak dilakukan.
6. Program
merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari tujuan, kebijakan, prosedur, aturan, penugasan, langkah yang harus dilakukan, alokasi sumber
daya, dan elemen lainnya, berdasarkan alternatif tindakan yang dipilih.
7. Anggaran
Proses Perencanaan
Proses Perencanaan
Lingkungan Eksternal Organisasi
Misi Organisasi
Tujuan Strategis
Tujuan Operasional Tujuan Taktis
Berdasarkan tujuan organisasi, perencanaan
Berdasarkan tujuan organisasi, perencanaan
dikelompokkan dalam 3 jenis perencanaan
dikelompokkan dalam 3 jenis perencanaan
1. Perencanaan Strategis
2. Perencanaan Taktis
•
Proses Perencanaan
– Perencanaan Strategis• Dari misi organisasi diturunkan tujuan strategis.
Rencana strategis ditujukan untuk mencapai tujuan strategis. Biasanya rencana strategis ditetapkan oleh manajemen puncak.
– Perencanaan Taktis
–
Rencana Operasional
• Tujuan operasinal diturunkan dari tujuan dan rencana taktis. Rencana operasional lebih sempit dengan jangka waktu yang lebih pendek dan banyak melibatkan manajemen tingkat bawah.
– Rencana Tunggal untuk aktivitas tidak berulang, contoh: program, proyek, dan anggaran.
MACAM PERENCANAAN
MACAM PERENCANAAN
1. Penggunaan
single use plans (sekali pakai)
repeats plan/standing plan (berulang/tetap).
2. Proses
policy planning
program planning
operasional planning
3. Jangka Waktu
long range planning (5 - 25 th),
intermediate planning (1 – 5 th),
4. Wilayah/tempat Pelaksanaan Rural planning
city planning
regional planning
national planning
5. Materi/objek
personnel planning,
financial planning,
industrial planning,
educational planning,
sosio economic planning,
6. Segi umum dan khusus
general plans (rencana umum)
special plans (rencana khusus)
over all planning (perencanaan pola kerja umum)
Perencanaan Situasional
Perencanaan Situasional
• Perencanaan situasional merupakan
perencanaan yang memasukkan
alternatif perencanaan yang
berbeda. Dapat dikatakan
perencanaan situasional adalah
perencanaan cadangan, apabila
rencana A tidak berhasil karena
Beberapa Alat Bantu Bagi
Beberapa Alat Bantu Bagi
Perencanaan
Perencanaan
Perencanaan dengan Flow
Perencanaan dengan Flow
Chart
Chart
Mulai
Perlu buku
bacaan Tidak Berhenti
Ya
Beli buku bacaan?
Ya
Tidak Pinjam
Membeli buku bacaan yang diinginkan
Membaca buku bacaan
Penjadwalan Melalui Gantt Chart
Penjadwalan Melalui Gantt Chart
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 1. Pembelian bahan baku
2. Proses produksi 3. Pergudangan 4. Pengiriman
Perencanaan dengan PERT
Perencanaan dengan PERT
1 5 6 7
4 3 2 (A) Desain Produk (B) Riset Pasar (C) Produksi Terbatas (D) Penyusunan Lay-Out Produksi (E) Tes Pasar (F) Estimasi Biaya (G)
Promosi Produksi(H) Massal
Hambatan dalam perencanaan
Hambatan dalam perencanaan
1. Kurang pengetahuan tentang organisasi; 2. Kurang pengetahuan tentang lingkungan; 3. Ketidakmampuan melakukan peramalan
secara efektif;
4. Kesulitan perencanaan operasi-operasi yang tidak berulang;
5. Biaya;
6. Takut gagal;
7. Kurang percaya diri;
Cara mengatasi hambatan
Cara mengatasi hambatan
1. Melibatkan para pegawai, terutama mereka yangterkena pengaruh dalam proses perencanaan.
2. Memberikan banyak informasi kepada para pegawai tentang rencana dan kemungkinan akibat-akibatnya sehingga mereka memahami perlunya perubahan, manfaat yang diharapkan dan apa yang diperlukan untuk pelaksanaan yang efektif.
3. Mengembangkan suatu pola perencanaan dan
penetapan yang efektif, suatu “track record” yang berhasil mendorong kepercayaan kepada para
pembuat rencana serta menyebabkan rencana baru tersebut diterima.
4. Menyadari dampak dari perubahan-perubahan yang diusulkan terhadap para anggota organisasi dan
•
MBO
(Management By Objectives)
– Merupakan metode penetapan tujuan secara partisipatif yang dipopulerkan oleh Peter
Drucker. MBO berangkat dari asumsi karakteristik manusia Y. Partisipasi dan komunikasi merupakan kunci MBO.
– Efektivitas MBO
• Komitmen manajemen puncak, penetapan tujuan dari manajemen puncak, penetapan tujuan dan tanggungjawab individu yang jelas, partisipasi,
–
Kelemahan MBO dan Cara
Mengatasi
• Inheren pada MBO, menyerap tenaga dan waktu yang banyak, pekerjaan administratif yang banyak, proses yang rumit yang
membutuhkan kemauan belajar.
–
Langkah Memecahkan Kelemahan
MBO;
• Komitmen Manajemen Puncak diperkuat • Mendorong partisipasi
• Memberi pelatihan komunikasi pada
manajer yang mempunyai keterampilan hubungan manusiawi yang kurang
• Umpan balik yang efektif
• Menetapkan tujuan yang jelas
Perencanaan Strategis
Perencanaan Strategis
•
Pengertian dan Komponen Strategi
– Strategi didefinisikan sebagai “penetapantujuan jangka panjang yang mendasar dari suatu organisasi, dan pemilihan alternatif tindakan dan alokasi sumber daya yang
diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut”.
•
Proses Perencanaan Strategis
– Formulasi Misi dan Tujuan• Fokus pada pasar • Dapat dicapai
– Analisis Tujuan dan Strategi Saat Ini
• Tujuan dan strategi saat ini dievaluasi untuk
menentukan apakah sudah sesuai dengan tujuan dan strategi seharusnya.
– Analisis Lingkungan
• Perubahan di lingkungan dianalisis untuk melihat apakah ada kesempatan strategis yang bisa
dimanfaatkan.
– Analisis Sumberdaya
– Identifikasi Kesempatan Strategis
• Kesempatan strategis muncul apabila ada gap (perbedaan) antara hasil yang diperoleh dengan strategi saat ini dengan hasil yang diperoleh
apabila strategi lain (strategi yang seharusnya) digunakan.
– Pengambilan Keputusan Strategis
• Setelah kesempatan strategis diidentifikasi,
alternatif keputusan strategis bisa dikembangkan. Kemudian alternatif terbaik dipilih.
– Pelaksanaan Strategi
• Setelah alternatif terbaik dipilih, alternatif tersebut perlu dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.
– Evaluasi dan Pengendalian Strategis
• Kemajuan pelaksanaan strategi perlu dievaluasi, untuk memastikan apakah perencanaan sesuai dengan rencana, dan apakah pelaksanaan
•
Tingkatan Strategi
–
Tingkat Korporasi
(corporate level)
• Merupakan keputusan pasar mana yang akan dimasuki.
–
Tingkat Unit Bisnis
(business unit)
• Merupakan keputusan bagaimana bersaing pada setiap pasar.
–
Tingkat Fungsional
(functional
level)
• Merupakan keputusan bagaimana
– Strategi Tingkat Korporasi
• Pendekatan Nilai
• Pendekatan Unit Bisnis
Strategi Umum merupakan kerangka strategi keseluruhan yang dirumuskan oleh
manajemen puncak. Contoh: integrasi vertikal, horizontal, strategi penarikan, strategi
stabilitas, strategi pertumbuhan.
– Strategi Tingkat Unit Bisnis
• Strategi yang dikembangkan oleh Porter dapat
digunakan untuk menganalisis strategi unit bisnis.
Menurut Porter, daya tarik industri ditentukan oleh lima faktor:
– Halangan untuk Masuk – Kekuatan Pelanggan
– Ancaman Produk Substitusi – Persaingan dalm Industri
• Sedangkan Strategi Generik Porter ada tiga:
– Differensial
–
Strategi Fungsional
• Ditujukan untuk fungsi organisasi seperti pemasaran, keuangan, produksi,
sumberdaya manusia, serta riset dan penembangan.
•
Implementasi Strategi
–
Strategi dan Struktur
• Menurut Chandler, struktur mengikuti
strategi. Organisasi biasanya melewati tiga tahap yaitu struktur unit, fungsional,
–
Peranan Manajer Puncak
(CEO atau
Chief Executive Officers)
• Manajer puncak mempunyai peranan penting dalam perencanaan dan
pelaksanaan strategi. Manajer puncak
melembagakan strategi. Organisasi dapat mendatangkan manajer puncak dari luar atau dari dalam.
–
Memahami Hambatan Pelaksanaan
Strategi
Tindakan / Langkah-langkah
Tindakan / Langkah-langkah
Pokok Perencanaan
Pokok Perencanaan
• Menentukan masalah, tugas, tujuan
dan kebutuhan secara jelas;
• Mencari informasi secara lengkap
yang berhubungan dengan berbagai
kegiatan;
• Mengorbservasi, meneliti,
• Melaksanakan metode perencanaan
yang telah dibuat dengan
menetapkan pelaksanaan rencana
(memilih rencana yang diajukan/
memantapkan perencanaan dan
mempertimbangkan
hambatan-hambatan dengan berbagai kegiatan;
• Menetapkan planning alternatif;
• Membuat sintesis (metode/alternatif
penyelesaian);
• Mengatur urutan dan waktu rencana
secara terperinci;
PERENCANAAN YANG BAIK
PERENCANAAN YANG BAIK
1. Mengetahui sifat/ciri/prinsip rencana
yang baik, sebagai berikut :
• Mempermudah tercapainya tujuan,
• Dibuat oleh orang yang memahami tujuan organisasi, • Dibuat oleh orang yang mendalami teknik perencanaan, • Disertai perincian yang teliti,
• Tidak boleh lepas dari pemikiran pelaksanaan, • Bersifat sederhana,
• Luwes,
• Dalam perencanaan terdapat tempat pengambilan resiko, • Bersifat praktis/pragmatis,
2. Memandang proses perencanaan
sebagai suatu rangkaian pertanyaan
yang harus dijawab, sbb:
• What (apa) = tujuan (tindakan apa yang perlu dilakukan)
• When (kapan) = waktu (kapan hal tersebut perlu dilakukan)
• How (bagaimana) = cara mengerjakannya
(bagaimana cara melakukan pekerjaan tersebut) • Who (siapa) = tenaga kerja (siapa yang
melakukan pekerjaan tersebut)
• Where (dimana) = tempat (dimana pekerjaan itu harus dilakukan)
3. Memandang proses perencanaan
sebagai suatu masalah yang harus
dipecahkan dengan mempergunakan
teknik-teknik ilmiah
(scientific techniques
of problem solving)
, melalui langkah:
• Mengetahui sifat hakikat masalah yang dihadapi (know the nature of the problem).
• Mengumpulkan data (collect data),
• Menganalisa data-data (analisis of the data),
• Menentukan beberapa alternatif (determination of several alternatives),
• Memilih cara yang terbaik (selection of the
seeminingly best way from among alternatives), • Pelaksanaan (execution)