• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakterisasi Simplisia dan Isolasi Senyawa Alkaloida Ekstrak Etanol Sponge Xestospongia sp de Laubenfels

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Karakterisasi Simplisia dan Isolasi Senyawa Alkaloida Ekstrak Etanol Sponge Xestospongia sp de Laubenfels"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

44

DAFTAR PUSTAKA

Amir, I., dan Budiyanto, A. (1996). Mengenal Spons Laut (Demospongiae) secara Umum. Oceana. 21(2): 15 28.

Attaway, D.H., dan Zaborsky, O.R. (1993). Marine Biotechnology: Pharmaceutical and Bioactive Natural Products. Volume I. New York: Plenum Press. Halaman 254 – 265.

Bertin, M., dan Callahan, M. (2008). Distribution, Abundance and Volume of Xestospongian muta at Selected Sites in the Florida Keys National Marine Sanctuary. Proceedings of Symposium. 1(18): 686.

Brastianos, H.C. (2007). Bioactive Natural Products from Nature. Thesis. The University of Btitish Columbia. Halaman 33 – 34.

Bruneton, J. (1995). Pharmacognosy Phytochemistry Medicinal Plants. Paris: Lavoisier Publishing Inc. Halaman 635 – 638.

Creswell, C.J., Runquist, O.A., dan Campbell, M.M. (2005). Analisis Spektrum Senyawa Organik. Edisi III. Bandung: Penerbit ITB. Halaman 43.

Dachriyanus. (2004). Analisis Struktur Senyawa Organik secara Spektroskopi. Padang: Andalas University Press. Halaman 1, 5, 21.

Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 33.

Ditjen POM. (1995). Materia Medika Indonesia. Edisi VI. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 297, 302, 321 – 325, 333, 336.

Ditjen POM. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 10 – 11.

Ditjen POM. (2008). Farmakope Herbal Indonesia. Edisi I. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 162 – 163.

Erwin, P.M., dan Thacker, R.W. (2007). Incidence and Identity of Photosynthetic Symbionts in Caribbean Coral Reef Sponge Assemblages. Journal of the Marine Biological Association of the United Kingdom. Halaman 1685.

Evans, W.C. (1983). Pharmacognosy. Edisi XV. New York: W.B. Saunders. Halaman 333, 335 – 336.

Gritter, R.J., Bobbit, J.M., dan Schwirting, A.E. (1991). Pengantar Kromatografi. Edisi II. Bandung: Penerbit ITB. Halaman 114 – 115, 130 – 131.

(2)

45

Harborne, J.B. (1987). Metode Fitokimia, Penuntun Cara Modern Menganalisa Tumbuhan. Edisi II. Bandung: ITB Press. Halaman 21, 147, 234 – 235, 238.

Harmita. (2014). Analisis Fisikokimia: Kromatografi. Edisi II. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Halaman 188 – 189.

Hashimoto, Y. (1979). Marine Toxins and Other Bioactive Marine Metabolites. Tokyo: Japan Scientific Societies Press. Halaman 248.

Hostettmann, K., Hostettmann, M., dan Marston, A. (1995). Cara Kromatografi Preparatif: Penggunaan pada Isolasi Senyawa Alam. Bandung: ITB. Halaman 9 – 11.

Joseph, B., dan Sujatha, S. (2010). Pharmacologically Important Natural Products from Marine Sponges. Journal of Natural Products. 4(11): 5 8.

Lenny, S., Barus, T., dan Sitopu, E.Y. (2010). Isolasi Senyawa Alkaloid dari Daun Sidaguri (Sida rhombifolia L.). Jurnal Kimia Mulawarman. 8(1): 40.

Lubis, N.H. (2014). Karakterisasi dan Skrining Fitokimia serta Uji Toksisitas Ekstrak Sponge Pseudosuberites andrewsi Kirkpatrick. dan Neopetrosia exigua dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. Halaman 39.

Masriani. (2014). Potensi Antioksidan dan Antikanker Alkaloid Bisbenzil- isokuinolin dari Akar Sengkubak [Pycnarrhena cauliflora (Miers) Diels]: Isolasi, Sitotoksisitas, dan Mekanisme Aksinya. Disertasi. Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Halaman 93 – 94.

Murtihapsari., Parubak, A.S., Mangallo, B., Ekasari, W., Asih, P.B., dan Lestari, A.I. (2013). Isolation and Presence of Antimalarial Activities of Marine Sponge Xestospongia sp. Indonesia Journal Chemistry. 13(3): 199.

Pavia, D.L., Lampman, G.M., dan Kriz, K.S. (2001). Introduction to Spectroscopy: A Guide for Students of Organic Chemistry. Edisi III. United States of America: Thomson Learning, Inc. Halaman 26 – 29.

Putra, M.Y., dan Jaswir, I. (2014). The Alkaloids from Indonesian Marine Sponges. Oceanography. 2(2): 1 – 9.

Rasyid, A. (2008). Biota Laut sebagai Sumber Obat-Obatan. Oceana. 33(1): 11 – 18.

Robinson, T. (1995). Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung: Penerbit ITB. Halaman 284 – 285.

Referensi

Dokumen terkait

Sirsak mempunyai banyak khasiat dalam bidang pengobatan serta mempunyai genus yang sama dengan srikaya, dimana srikaya mengandung senyawa metabolit sekunder antara lain

Hasil kromatografi lapis tipis preparatif dari ekstrak alkaloida kasar daun kitolod terdapat 3 pita yang berwarna merah jingga, masing-masing dikerok dan direndam selama satu

Steroid/triterpenoid merupakan kelompok penting dari produk alami yang memiliki profil farmakologi yang luas, diantaranya sebagai pengatur hormon, antioksidan,

Heksan , Etil asetat , Metanol dan Isolat 4AB1 tidak menunjukkan aktivitas antibakteri yang baik terhadap bakteri Vibrio parahaemolyticus 8070. 5) Dari hasil isolasi

Steroid/triterpenoid merupakan kelompok penting dari produk alami yang memiliki profil farmakologi yang luas, diantaranya sebagai pengatur hormon, antioksidan,

Keterangan: Fase diam silika gel GF 254 , fase gerak I = n -heksana-etilasetat (70:30), fase gerak II = toluen-etil asetat (80:20) , penampak bercak Liebermann–Burchard, tp =

Berdasarkan latar belakang di atas maka pada penelititan ini dilakukan isolasi senyawa saponin dari daun situduh langit (Erigeron sumatrensis Retz.)

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, dengan judul “Karakterisasi Simplisia dan