• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "V. HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

5.1. Identifikasi Penjabaran Tupoksi TN

Identifikasi penjabaran tugas pokok dan fungsi TN meliputi penjabaran tupoksi TN sesuai dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.03/Menhut-II/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Taman Nasional dilaksanakan dengan mengkaji dokumen yang berasal dari Laporan Tahunan, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dan Laporan Keuangan selama lima tahun terakhir yaitu selama periode tahun 2007 sampai 2011 serta RENSTRA Ditjen PHKA sebagaimana terlihat pada Lampiran 3. Menurut Sutherland (2006) setelah suatu rencana telah disetujui maka perlu mengubahnya menjadi serangkaian program dan kegiatan serta mengubahnya menjadi output. Suatu tupoksi yang telah disepakati perlu dijabarkan kepada urutan yang logis dengan tata waktu yang baik serta perhitungan biaya dan jangka waktu yang tepat.

Menurut Hockings et al. (2000) dalam penjabaran tupoksi, pengelola kawasan konservasi perlu melihat nilai-nilai kawasan, status kawasan, peluang dan ancaman serta kebijakan lingkungan global. Hal ini mampu memberikan informasi kepada pengelola dalam rangka pengambilan keputusan pengelolaan yang berkaitan dengan identifikasi prioritas pengelolaan, alokasi waktu dan alokasi sumberdaya untuk kawasannya sehingga membantu dalam menetapkan fokus pengelolaan. Penjabaran tupoksi BTNK dan BBTN BTS setiap tahunnya sebagaimana disajikan pada Lampiran 4 dan Lampiran 5.

5.1.1. Tupoksi Penataan Zonasi, Penyusunan Rencana Kegiatan, Pemantauan dan Evaluasi Pengelolaan Kawasan TN

Penjabaran tupoksi Penataan Zonasi, Penyusunan Rencana Kegiatan, Pemantauan dan Evaluasi Pengelolaan Kawasan TN secara garis besar terdiri dari dua kelompok program yaitu perencanaan pengelolaan kawasan konservasi yang meliputi kegiatan Penyusunan Rencana Strategis, Penyusunan Zonasi, Penyusunan Rencana Pengelolaan TN dan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Wisata Alam, serta program monitoring dan evaluasi dengan penjabaran kegiatan antara lain Penyusunan Laporan Keuangan dan Penilaian Efektivitas Pengelolaan seperti terlihat pada Tabel 6.

(2)

Tabel 6 Penjabaran tupoksi Penataan Zonasi, Penyusunan Rencana Kegiatan, Pemantauan dan Evaluasi Pengelolaan Kawasan TN

No Program Penjabaran Tupoksi BTNK BBTN

BTS Barang /Jasa 1. Perencanaan Pengelolaan Kawasan Konservasi

Penyusunan Rencana Strategis V V -

Penyusunan Rencana Kerja V V -

Review Zonasi/ Kajian Perubahan Zonasi V V -

Pengusulan Revisi Zonasi - V -

Penelusuran Dokumentasi Pemantapan Kawasan dan Zonasi

V - -

Analisa Kebutuhan Minimal Sarana dan Prasarana Pengelolaan TNK

V - -

Data dan Informasi TN Komodo V - -

Review Rencana Pengelolaan TN Balai Besar BTS

- V -

Perencanaan Teknis Sarana Prasarana - V - Finalisasi Usulan Revisi Zonasi ke Pusat - V - Sosialisasi Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Tahun 2010-2014

- V -

Rencana Pengelolaan Zonasi - V -

Rencana Induk Pengembangan Wisata Alam - V - Penyusunan Usulan Proyek Reforestasi

CDM - V - 2. Monitoring dan Evaluasi meliputi kegiatan :

Penyusunan Laporan Keuangan, Penyusunan Laporan Tahunan, Penyusunan LAKIP, Penyusunan Laporan Keuangan Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan TN.

V V -

Pemantauan Kegiatan di Seksi Pengelolaan Taman Nasional

V - -

Monitoring dan Pembinaan Kegiatan, Monitoring Evaluasi Aset Tetap (Barang Milik Negara)

- V -

Monitoring Evaluasi PJLWA - V -

Penilaian Efektivitas Pengelolaan TN BTS - V - Keterangan : V = dilaksanakan, - : tidak dilaksanakan.

Beberapa kegiatan rutin dilaksanakan setiap tahun yaitu Penyusunan Rencana Kerja (RENJA), Penyusunan Laporan Keuangan, Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dan Penyusunan Laporan Keuangan (Lampiran 4 dan 5). Penjabaran kegiatan pada tupoksi ini tidak menghasilkan barang dan jasa layanan umum yaitu barang dan jasa yang memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat (Sinambela et al. 2008).

5.1.2. Tupoksi Pengelolaan Kawasan Taman Nasional

Pelaksanaan tupoksi yang kedua yaitu Pengelolaan Kawasan Taman Nasional pada masing-masing lokasi penelitian dijabarkan sesuai kebutuhan pengelolaan. Penjabaran pelaksanaan tupoksi Pengelolaan Kawasan Taman Nasional menghasilkan barang dan jasa sebagaimana terlihat pada Tabel 7.

(3)

Tabel 7 Penjabaran tupoksi Pengelolaan Kawasan TN

No Program Penjabaran Tupoksi BTNK BBTN

BTS Barang / Jasa 1. Pengelolaan Taman Nasional Model Koordinasi Pengelolaan TN V - -

Rekontruksi Pal Batas V - -

Penyusunan Konsep BLU V - -

Persiapan Satuan Kerja PK-BLU V - -

Selesainya Draft Dokumen PK-BLU V -

Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Berbasis Resort

V - -

Pengelolaan TN Berbasis Resort : V - -

Studi Banding Pengelolaan TN Berbasis Resort Tahap II di TN Alas Purwo

V - -

Registrasi Kerusakan Hutan dan Potensi Resort V - - Pengelolaan Sistem Informasi Pengelolaan

Kawasan (SILOKA)

V - -

Pembiayaan Kebutuhan Resort V - -

Pemeliharaan dan Penataan Batas V V -

Pembuatan Peta Hasil Orientasi Batas Kawasan - V -

Pembuatan Peta - V -

Pembuatan Film Dokumenter - V -

Penyusunan Data Base Pengelolaan Kawasan - V -

Studi Banding - V - 2. Restorasi/ Perbaikan Habitat/ Rehabilitasi Restorasi/Perbaikan Habitat V -

Rehabilitasi Lahan pada Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan

- V

-Rehabilitasi Kawasan di Seksi Pengelolaan TN - V

-Revitalisasi Ekosistem - V

-Pemeliharaan Tahun I Tanaman Gerakan Rehabilitasi

- V

-Penanaman Bibit pada Kegiatan CDM - V

-Pembibitan Tanaman di Resort - V

-Sosialisasi One Man One Tree : Pembagian Bibit Bertepatan Hari Bakti Kehutanan

- V

-Revitalisasi Ekosistem Blok Agrowulan - JIFPRO - V -Perbaikan Ekosistem - V -3. Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistemnya :

Pengelolaan Jenis dan Genetik :

- Kajian Daya Dukung Rusa di Pulau Padar V - (1)

- Pembuatan Bak Minum Satwa V - -

- Pelaporan Perkembangan Spesies Terancam

Punah Proiritas

- -

- Pembuatan Buku Flora dan Fauna V - -

Pengelolaan Habitat V - (2)

Pembinaan Habitat Lutung - V (2)

Pembinaan Habitat Anggrek - V (2)

Penangkaran Rusa Insitu V - (3)

Penangkaran Penyu V - (3)

Survey Ekologi Nusa Kode dan Gilomotang V - (1)

Studi Perilaku Harian Anak Komodo V - (1)

Studi Perilaku Satwa Komodo V - (1)

Survey Sarang Aktif Komodo V - (1)

Inventarisasi Flora dan Fauna : (1)

(4)

Tabel 7 Penjabaran tupoksi Pengelolaan Kawasan TN (lanjutan)

No Program Penjabaran Tupoksi BTNK BBTN

BTS Barang/ Jasa 3. Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistemnya : Inventarisasi Reptil V - (1) Inventarisasi Komodo V - (1)

Inventarisasi Satwa Mangsa Komodo V - (1)

Inventarisasi Terumbu Karang V - (1)

Inventarisasi Lokasi Bertelur Penyu V - (1)

Inventarisasi Burung V - (1)

Inventarisasi Herpetofauna V - (1)

Inventarisasi Hasil Laut yang Dimanfaatkan Masyarakat

V - (1)

Updating Data Tumbuhan dan Satwa - V (1)

Kajian Flag Spesies Flora Fauna - V (1)

Rencana dan Aksi Strategi Pengelolaan Satwa

- V (1)

Monitoring Evaluasi Satwa - V (1)

Penanaman dan Pemasangan Nama Jenis Pohon di Blok Ireng-Ireng

- V (1)

Monitoring dan Evaluasi Perkembangan Populasi Satwa Hasil Pelepasliaran (Lutung)

- V (1)

Inventarisasi Satwa - V (1)

Inventarisasi Flora Penting - V (1)

Inventarisasi Tanaman Hias - V (1)

Inventarisasi Tumbuhan dan Satwa Endemik

- V (1)

Inventarisasi Anggrek - V (1)

Inventarisasi Aves di Resort Ranupani - V (1)

Inventarisasi Tumbuhan - V (1)

Inventarisasi Rumput Pegunungan - V (1)

Inventarisasi Potensi Bambu di Seksi Pengelolaan Taman Nasional IV

- V (1)

Keterangan: V = dilaksanakan, - : tidak dilaksanakan, (1) Jasa Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan, (2) Pemanfaatan Tumbuhan dan Satwa Liar serta Pemanfaatan Tradisional, (3) Jasa Pemanfaatan Sumber Plasma Nutfah Penunjang Budidaya. Secara garis besar kegiatan Pengelolaan Kawasan TN terdiri atas program Pengelolaan Kawasan TN, Restorasi/Perbaikan Habitat/Rehabilitasi, dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistemnya. BBTN BTS melaksanakan kegiatan Rehabilitasi Lahan pada Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GERHAN)/RHL yang rutin dilaksanakan setiap tahun selama periode tahun 2007 sampai 2011. Kegiatan tersebut selain mendapat dukungan dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA 29/RHL) juga didukung dengan adanya kerjasama antara BBTN BTS dengan Sumitomo Forestry co. Ltd melalui

Program Pengembangan Clean Development Mechanism (CDM) seluas 1.160

hektar selama 60 tahun (2008-2068) dan dukungan dari Japan International

(5)

juga mengacu pada RENSTRA Direktorat Kawasan Konservasi dan Bina Hutan Lindung dan RENSTRA Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Ditjen PHKA (Lampiran 6).

Kegiatan pada tupoksi ini yang menghasilkan barang yaitu Pembinaan Habitat. Kegiatan Pembinaan Habitat dapat menjamin pemanfaatan tradisional tumbuhan dan satwa liar (TSL) yang tidak dilindungi secara berkelanjutan seperti pengambilan kayu bakar, anggrek dan lainnya. Pemenuhan kebutuhan ini terutama kepada masyarakat yang hidupnya tergantung pada kawasan. Kawasan yang lestari menjamin pemanfaatan TN yang berkelanjutan.

Kegiatan pada tupoksi ini yang menghasilkan jasa yaitu Jasa Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan serta Jasa Pemanfaatan Sumber Plasma Nutfah Penunjang Budidaya. Kegiatan-kegiatan yang mendukung penyediaan jasa penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan diantaranya adalah survey ekologi, studi perilaku satwa, kegiatan survey spesies, inventarisasi TSL dan kajian-kajian spesies. Kegiatan yang menyediakan Jasa Pemanfaatan Sumber Plasma Nutfah Penunjang Budidaya adalah kegiatan penangkaran.

Pelaksanan kegiatan pada tupoksi ini telah secara langsung menghasilkan PNBP berupa jasa penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan sesuai PP No. 59 Tahun 1998 tentang Tarif Jasa Jenis PNBP yang berlaku pada Departemen Kehutanan dan Perkebunan yang terdiri dari kegiatan Ijin Penelitian dan Ijin Shooting Film/Video dalam bentuk Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI). Sementara jasa yang lainnya berpotensi untuk dijual namun belum menghasilkan PNBP sampai saat ini. Sampai dengan tahun 2010 terdapat 61 judul penelitian pada BBTN BTS dengan PNBP kegiataan shooting dan penelitian pada tahun 2010 sebesar Rp. 29.385.000,- (BBTN BTS 2011). SIMAKSI untuk kegiatan shooting dan penelitian pada BTNK sampai dengan tahun 2011 berjumlah 30 judul penelitian dengan PNBP pada kegiatan shooting dan penelitian sebesar Rp.67.400.000,- (BTNK 2012).

Satuan kerja (satker) dengan tupoksi bidang penelitian yang telah menerapkan PPK-BLU adalah sebanyak 3 satker diantaranya adalah Balai Besar Industri Agro (BBIA). Jasa penelitian yang dijual oleh BBIA diantaranya adalah jasa pengujian, jasa riset, jasa sertifikasi dan jasa konsultasi (Kemenkeu 2012).

(6)

5.1.3. Tupoksi Penyidikan, Perlindungan, dan Pengamanan Kawasan TN

Penjabaran tupoksi Penyidikan, Perlindungan dan Pengamanan Kawasan TN sebagaimana terlihat pada Tabel 8.

Tabel 8 Penjabaran Tupoksi Penyidikan, Perlindungan, dan Pengamanan Kawasan TN

No Program Penjabaran Tupoksi BTNK BBTN

BTS Barang / Jasa 1. Pemantapan Keamanan Dalam Negeri

Pengamanan Kawasan Hutan :

Pra Operasi Pengamanan Hutan - V -

Operasi Pengamanan Hutan V V -

Operasi Pengamanan Fungsional V - -

Patroli Rutin V V -

Operasi Hutan Intelijen V - -

Koordinasi Kegiatan Pengamanan/ Koordinasi dan Pengamanan Hutan

V V -

Perjalanan Pembinaan ke Lokasi V - -

Operasi Gabungan/ Operasi Gabungan Pengamanan Hutan

V V -

Patroli Perairan / Patroli Pengamanan Hutan Fungsional

V V -

Penyusunan Standard Operasional Prosedur (SOP) Perlindungan dan Pengamanan Hutan

V - -

Operasi Pengamanan Hutan PAM Swakarsa - V - Kerjasama dengan Instansi Penegak Hukum - V - Operasional Pasca Operasi Pengamanan Hutan V - Penyuluhan/Kampanye Perlindungan

Pengamanan Hutan dan Penanggulangan Kebakaran Hutan

- V -

Operasi Pengamanan Kasada - V (1)

Operasi/Pembinaan Masyarakat Mitra Polisi Kehutanan

- V -

Pengelolaan TN Model V -

Pengamanan Pengunjung Akhir Tahun - V (1)

Pengamanan Pendaki HUT RI di Gunung Semeru - V (1)

Operasi SAR/Evakuasi Pengunjung - V (1)

Operasi Pengamanan Pendakian Gunung Semeru - V (1)

Operasi Pengamanan Idul Fitri - V (1)

Pengembangan Usaha Ekonomi : V (2)

Pembinaan Daerah Penyangga - V (2)

Bantuan Pembinaan Daerah Penyangga - V (3) 2. Penyelesaian Kasus Hukum Pelanggaran/ Kejahatan Hutan :

Penanganan Tunggakan Kasus Tindak Pidana V - - Gelar Perkara, Pengamanan Barang Bukti,

Pengukuran dan Pengujian Barang Bukti

- V -

Penanganan Barang Bukti dan Penyelesaian Perkara

- V -

Penanganan Kasus - V -

Penyelesaian dan Penanganan Tindak Pidana Kehutanan

- V -

Tunggakan Kasus - V -

Identifikasi/Inventarisasi/Pendataan Barang Bukti - V - Penyelesaian Kasus Perambahan Hutan - V - Keterangan : V = dilaksanakan, - : tidak dilaksanakan (1) Jasa Pengamanan, (2) Jasa Pendidikan

(7)

Penjabaran tupoksi ini selain mengacu pada RENSTRA masing-masing Balai dan RENSTRA Ditjen PHKA, juga mengacu pada RENSTRA Direktorat Penyidikan dan Pengamanan Hutan sebagaimana dapat dilihat pada Lampiran 6.

Penjabaran tupoksi ini menghasilkan jasa yang berpotensi untuk dijual yaitu jasa pengamanan dan jasa pendidikan dan peningkatan kesadartahuan konservasi alam. Adapun menghasilkan barang dan modal yang dihasilkan berupa bantuan pembinaan daerah penyangga seperti terlihat pada Tabel 8. Kegiatan BBTN BTS pada tupoksi ini terutama terlihat pada kegiatan yang berhubungan dengan pengamanan pengunjung pada puncak kunjungan yaitu pada saat akhir tahun, upacara Yadnya Kasada, Hari Ulang Tahun (HUT) RI dan Idul Fitri. Hal ini karena jumlah total pengunjung BBTN BTS relatif lebih banyak dibandingkan dengan jumlah pengunjung BTNK seperti terlihat pada Tabel 9. Jumlah total pengunjung pada BTNK hanya sebesar 28,48% dari total pengunjung BBTN BTS selama periode 2007 sampai 2011.

Tabel 9 Jumlah pengunjung BBTN BTS dan BTNK periode 2007-2011

No. Tahun

BBTN BTS BBTNK

Jumlah (Orang) Jumlah (Orang)

Wisnu Wisman Total Wisnu Wisman Total

1 2007 49.980 14.900 64.880 762 19.307 20.069 2 2008 76.836 18.720 95.556 948 20.814 21.762 3 2009 128.854 22.686 151.540 1.580 34.954 36.534 4 2010 137.335 25.869 163.204 2.961 41.711 44.672 5 2011 103.091 22.380 125.471 6.177 41.822 47.999 JUMLAH 496.096 104.555 600.651 12.428 15.8608 171.036 Sumber : Statistik BBTN BTS 2011, Statistik BTNK 2011

5.1.4. Tupoksi Pengendalian Kebakaran Hutan

Pelaksanaan penjabaran tupoksi Pengendalian Kebakaran Hutan (Karhut) pada BBTN BTS dan BTN Komodo seperti terlihat pada Tabel 10. Penjabaran tupoksi ini juga mengacu pada RENSTRA Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan selain mengacu pada RENSTRA Ditjen PHKA dan RENSTRA Balai seperti terlihat pada Lampiran 7. Penjabaran tupoksi ini menghasilkan jasa yaitu jasa pencegahan kebakaran hutan dan jasa pemadaman kebakaran hutan.

Selama periode 2007 sampai 2011 tercatat tujuh kasus kebakaran hutan dengan kebakaran terluas terjadi pada tahun 2009 seluas kurang dari 1 hektar

(8)

yaitu 0,09 ha pada BTNK (BTNK 2012) . Sementara jumlah kasus kebakaran hutan pada BBTN BTS untuk periode yang sama berjumlah 61 dengan luas kebakaran terbesar yaitu 705,50 ha (BBTN BTS 2012). Kejadian kebakaran yang relatif tinggi pada BBTN BTS memberikan peluang jasa pada tupoksi ini berpotensi untuk dijual, mengingat kawasan BBTN BTS sebagian berbatasan langsung dengan Perum Perhutani serta 68 desa lainnya. Perum Perhutanai berpotensi untu membeli jasa pada tupoksi ini.

Tabel 10 Penjabaran tupoksi Pengendalian Kebakaran Hutan

No Program Penjabaran tupoksi BTNK BBTN

BTS Barang / Jasa 1. Pencegahan, Pemadaman, Penanganan Pasca Kebakaran Hutan dan Penyelamatan

Deteksi Hot Spot /Monitoring Hot Spot dan Pasca Kebakaran

V V -

Pemantauan Kebakaran Hutan (Karhut) V - -

Penyuluhan/Kampanye Pengendalian Karhut V V - Operasi Apel Siaga Dalam Rangka Pengendalian

Karhut

V - -

Pembinaan Regu Brigade Pengendalian Karhut V - - Apel Siaga Dalam Rangka Pengendalian Karhut V - -

Perbaikan Habitat Pasca Kebakaran V - -

Patroli Pengamanan dan Pencegahan Karhut V - -

Operasi Pemadaman Karhut V - -

Patroli Pencegahan Karhut V V -

Pemadaman Karhut Secara Tradisional - V (1) Pengendalian Pemadaman Kebakaran Berbasis

Masyarakat

- V -

Pemadaman Karhut Secara Mandiri - V -

Identifikasi, Evaluasi dan Monitoring Areal Bekas Kebakaran

- V -

Penyelesaian Kasus Kebakaran - V -

Pembuatan Ilaran Api, Sekat Bakar, Embung Air - V (2) Pengendalian Kebakaran dan Perlindungan

Pengamanan Hutan di Lokasi CDM/Restorasi Ekosistem

- V (2)

Keterangan : V = dilaksanakan, - : tidak dilaksanakan, (1) Jasa Pemadaman Karhut dan Lahan, (2) Jasa Pencegahan Karhut dan Lahan.

5.1.5. Tupoksi Promosi, Informasi Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Penjabaran tupoksi Promosi, Informasi Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya pada BBTN BTS dan BTNK seperti terlihat pada Tabel 11. Pelaksanaan kegiatan promosi, informasi konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya tidak secara khusus diprogramkan tetapi tetap dilaksanakan dalam bentuk kegiatan. Penjabaran tupoksi ini menghasilkan jasa iklan yaitu penyediaan kebutuhan informasi melalui beberapa kegiatan diantaranya Pelaksanaan Kegiatan Pameran, Sosialisasi dan Publikasi.

(9)

Kegiatan yang menghasilkan barang adalah pencetakan bahan promosi atau produk branding seperti pencetakan leaflet, kaos, poster, booklet dan lainnya.

Tabel 11 Penjabaran tupoksi Promosi, Informasi Konservasi Sumberdaya Alam Hayati Dan Ekosistemnya

No Program Penjabaran Tuppoksi BTNK BBTN

BTS

Barang / Jasa 1. - Pencetakan Bahan Promosi , Pengadaan

Leaflet, Poster, Buletin, Booklet dan CD Promosi

V V (1)&(2)

Pembuatan Materi Promosi dan Informasi - V (2)

Pengembangan Pusat Informasi (2)

Pembuatan Website, Re design Website V V (2)

Pengelolaan Website V - (2)

Pendampingan Promosi New Seven Wonders V -

Pembuatan Buku Panduan Interpretasi Wisata Alam

V -

Pameran Wisata Alam Tingkat Propinsi V - (2)

Pameran Wisata Alam Tingkat Kabupaten V - (2)

Pameran Pembangunan - V (2)

Penyusunan Modul Pendidikan Konservasi di TNBTS

- V -

Penyuluhan dan Penyebaran Informasi berupa Modul.

- V -

Publikasi Hasil Inventaris Edelweis - V -

Desain Penerjemahan Penyusunan Pencetakan dan Distribusi Bahan Promosi Wisata

- V -

Sosialisasi Program Balai Besar TNBTS Ke 4 Kabupaten, Sosialisasi Program TNBTS di 10 Kecamatan, Sosialisasi Program CDM, Sosialisasi Review RPTN

- V -

Pembuatan Banner Profil Resort dan Flora Fauna

- V (2)

Jurnalism Traveling V -

Kehumasan dan Peliputan - V -

Fasilitas Forum/Rapat Teknis -

Pembuatan Baner Potensi Flora dan Fauna Seksi Pengelolaan Taman Nasional

- V (2)

Pembuatan dan Pemasangan Baliho di Airport - V (2)

Peliputan/Coffe Morning - V -

Lomba Membuat Maskot TN Bromo Tengger Semeru

- V -

Road Show Identifikasi Minat Kerjasama - V -

Keterangan : V = dilaksanakan, - : tidak dilaksanakan , (1) Produk Branding, (2) Jasa Iklan. 5.1.6. Tupoksi Pengembangan Bina Cinta Alam serta Penyuluhan

Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya

Penjabaran pelaksanaan tupoksi Bina Cinta Alam serta Penyuluhan Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya dapat dilihat pada Tabel 12.

(10)

Tabel 12 Penjabaran tupoksi Pengembangan Bina Cinta Alam serta Penyuluhan Konservasi Sumberdaya Alam Hayati Dan Ekosistemnya

No Program Penjabaran Tupoksi BTNK BBTN

BTS

Barang/ Jasa 1. Pengembangan

Bina Cinta Alam dan

Pembentukan Kader Konservasi

Pelaksanaan Bina Cinta Alam V V (1)

Pemberdayaan Generasi Muda V V (1)

Pembinaan Pramuka Saka Wanabhakti

V V (1)

Pembentukan Kader Konservasi V - (1)

Pembinaan Kader Konservasi V V (1)

Pendidikan Lingkungan Bagi Masyarakat (Kerjasama ESP)

- V (1)

Kemah Kerja/ Lintas Alam - V -

Sekolah Lapangan Konservasi dan Pendidikan Konservasi

- V (1)

Pembinaan Kelompok Binaan Sekitar Kawasan

- V (1)

Bina Cinta Alam Bagi Siswa Sekolah - V (1)

Lomba Lintas Alam Ranu Regulo - V -

Keterangan : V = dilaksanakan, - : tidak dilaksanakan (1) Jasa Pendidikan dan Peningkatan Kesadartahuan Konservasi Alam

Pelaksanaan penjabaran tupoksi Pengembangan Bina Cinta Alam serta Penyuluhan Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya pada BBTN BTS dan BTNK menghasilkan jasa pendidikan dan peningkatan kesadartahuan konservasi alam melalui kegiatan Pelaksanaan Bina Cinta Alam, Pembentukan Kader Konservasi, Pembinaan Kader Konservasi, Pembinaan Pramuka Saka Wanabakti dan Pembinaan Generasi Muda, Sekolah Lapang Konservasi dan Pendidikan Konservasi, Pendidikan Lingkungan Bagi Masyarakat, Bina Cinta Alam Bagi Siswa Sekolah.

Satker yang menerapkan PK-BLU pada bidang pendidikan dan pelatihan sebanyak 62 satker yang terdiri dari beberapa perguruan tinggi dan lembaga pendidikan negeri (Kemenkeu 2012). Sehingga, jasa yang dihasilkan TN pada tupoksi ini berpotensi untuk dijual.

5.1.7. Tupoksi Kerjasama Pengembangan Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya serta Pengembangan Kemitraan

Penjabaran tupoksi Kerjasama Pengembangan Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya serta Pengembangan Kemitraan dapat dilihat pada Tabel 13.

(11)

Tabel 13 Penjabaran tupoksi Kerjasama Pengembangan Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya serta Pengembangan Kemitraan

No Program Penjabaran Tupoksi BTNK BBTN

BTS Barang / Jasa 1. Pembinaan/ Penyelenggaraan Kerjasama/ Kemitraan :

Komodo Survival Program : Mendukung penelitian populasi dan habitat komodo.

V - (1)

Kementerian Perhubungan : Mendukung pembangunan dermaga wisata di Loh Liang.

V - (2)

Swisscontact : Membantu dalam pembuatan dan publikasi buku “Diving in West Flores-Komodo”.

V - (3)

PT. Telkomsel : Mendukung sarana prasarana komunikasi seluler, wisata, wisata dan pengembangan sumberdaya masyarakat.

V - (2)

Koperasi Taman Nasional Komodo : Pengelolaan usaha jasa wisata.

V - (2)

Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata : Mendukung promosi.

V - (2)

Pemerintahan Daerah : Menyediakan sarpras pendukung wisata di Labuan Bajo.

V - (2)

Biro Perjalanan Wisata : Mengorganisir perjalanan wisatawan ke TNK.

V - (2)

Dive Operator : Mengorganisir paket diving wisatawan ke TNK.

V - (2)

IPB, UGM, ITB, Udayana, Undana,STIPAR Bandung, Unmer Malang, SMK Ruteng, SMK Labuan Bajo : Melakukan praktek dan penelitian.

V - (1)

UNESCO : Dalam konteks Taman Nasional Komodo sebagai Man and Biosphere Reserve dan World Heritage Site.

V - -

Rapat Koordinasi Kerjasama Teknis - V -

Terbentuknya Forum Pelaku Usaha Wisata Alam

- V -

Pembangunan Sarana Prasarana Wisata (Kerjasama dengan BNI)

- V (2)

Kolaborasi Pemanfaatan Kawasan Untuk Penelitian (3 Perguruan Tinggi)

- V (1)

Kolaborasi Konservasi Sumber Daya Air (3 desa)

- V (4)

Proyek CDM (Kerjasama dengan Sumitomo Forestry)

- V (5)

Forum Komunikasi dan Konsultasi Publik - V -

Road Show/Fasilitasi Kerjasama - V -

Fasilitasi Forum Komunikasi Pelaku Jasa PWA

- V -

Fasilitasi Kerjasama Pemanfaatan Jasling - V - Fasilitas Kegiatan Penelitian dan PKL - V (1)

Fasilitasi Program CDM - V -

Pelatihan Pengelolaan Jasa Wisata - V (2)

Evaluasi Pelaksanaan Kerjasama - V -

Keterangan : V = dilaksanakan, - : tidak dilaksanakan , (1) Jasa Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan, (2) Jasa Pengembangan dan Pemanfaatan Wisata Alam, (3) Jasa Pendidikan dan Peningkatan Kesadartahuan Konservasi Alam, (4) Jasa Pengembangan dan Pemanfaatan Air, (5) Jasa Pemanfaatan Karbon.

(12)

Penjabaran tupoksi Kerjasama Pengembangan Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya serta Pengembangan Kemitraan ini menghasilkan barang berupa pengadaan sarana dan prasarana (sarpras) pengembangan pemanfaatan Pariwisata Alam (PWA) antara lain berupa pembangunan dermaga, sapras komunikasi seluler dan sarpras wisata yang berasal dari hasil kerjasama dengan Kementerian Perhubungan, Bank Negara Indonesia (BNI), Telkomsel dan Pemerintah Daerah (PEMDA).

Jasa yang dihasilkan pada tupoksi ini adalah jasa penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, jasa pengembangan dan pemanfaatan PWA, jasa pendidikan dan peningkatan kesadartahuan konservasi alam dan jasa pengembangan dan pemanfaatan air dan jasa pemanfaatan karbon.

5.1.8. Tupoksi Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Kawasan TN

Pelaksanaan penjabaran tupoksi ini sebagaimana disajikan pada Tabel 14.

Tabel 14 Penjabaran tupoksi Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Kawasan TN

No Program Penjabaran Tupoksi BTNK BBTN

BTS Barang/ Jasa 1. Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Kawasan Hutan

Pelatihan Pembuatan Sirup Asam V - (1)

Budidaya Lebah Madu V - (2)

Penangkaran Ikan Sancara V - (3)

Budidaya Terumbu Karang V - (2)

Budidaya Teripang V - (2)

Pengolahan Ikan Lada V - (3)

Budidaya Mata Tujuh V - (2)

Budidaya Rumput Laut V - (2)

Pelatihan Pengolahan Hasil Laut V - (1)

Model Desa Konservasi - V -

Pelatihan Pemandu Wisata dan Interpreter - V (4) Evaluasi Keberhasilan Daerah Penyangga - V -

Pemberdayaan Masyarakat - V (1)

Penyusunan Baseline Pendapatan Masyarakat - V - Penguatan Kelembagaan Lumbung Kayu

Bakar Desa Enclave Ranupani

- V -

Belajar Antar Petani - V (1)

Stimulasi Peningkatan Perekonomian Petani Penggarap Eks Perhutani

- V (1)

Pelatihan Batu Bata di Ranu Pani - V (1)

2 Penguatan Kelembagaan Kelompok Masyarakat

Pembinaan Kelompok Lebah Madu Alam V - (1)

Pembinaan Budidaya Rumput Laut V - (1)

Pendataan Nelayan di Dalam Kawasan V - -

Pembinaan Kelompok Pembuatan Dendeng V - (1) Pembinaan Kel. Pembuat Patung/ Souvenir V - (1)

Pengembangan Desa Model V - -

Pemberdayaan Masyarakat Peduli Api V (1)

Keterangan : V = dilaksanakan, - : tidak dilaksanakan, (1) Jasa Pendidikan dan Peningkatan Kesadartahuan Konservasi Alam (2) Pemanfaatan Sumber Plasma Nutfah untuk Penunjang Budidaya, (3) Pemanfaatan TSL, (4) Jasa Pengembangan dan PWA.

(13)

Pelaksanaan tupoksi ini menyediakan jasa pendidikan dan peningkatan kesadartahuan konservasi alam diantaranya melalui kegiatan pelatihan, pemberdayaan masyarakat, belajar antar petani, dan pembinaan kelompok masyarakat. Jasa lainnya yaitu jasa pengembangan pemanfaatan wisata alam melalui kegiatan pelatihan pemandu wisata dan interpreter. Selain itu, pelaksanaan tupoksi ini juga menghasilkan barang berupa pemanfaatan sumber plasma nutfah untuk penunjang budidaya dan pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar (TSL) melalui kegiatan-kegiatan budidaya TSL, penangkaran dan pengolahan TSL.

5.1.9. Tupoksi Pengembangan dan Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Pariwisata Alam.

Penjabaran tupoksi Pengembangan dan Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Pariwisata Alam dapat dilihat pada Tabel 15. Penjabaran tupoksi ini memenuhi layanan umum penyedia barang dan jasa kebutuhan masyarakat. Kegiatan pada tupoksi ini pada umumnya berupa kegiatan yang dibutuhkan masyarakat dan bermanfaat bagi meningkatkan pelayanan kepada pengunjung seperti Pembangunan Sarana dan Prasarana Kepariwisataan, Pengembangan Atraksi Wisata, Pengamanan Pengunjung, Pengembangan Kawasan Wisata Minat Khusus dan kegiatan lainnya yang dapat meningkatkan jumlah kunjungan dan meningkatkan kepuasan pengunjung.

Kegiatan lainnya pada tupoksi ini selain wisata alam yang menghasilkan barang yaitu pemanfaatan air serta energi panas dan karbon. Penjabaran tupoksi ini selain mengacu pada RENSTRA masing-masing Balai dan RENSTRA Ditjen PHKA, juga mengacu pada RENSTRA Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan, Kawasan Konservasi dan Hutan Lindung sebagaimana dapat dilihat pada Lampiran 7.

Penjabaran tupoksi ini menghasilkan jasa pengembangan pemanfaatan PWA, jasa pengembangan pemanfaatan jasa lingkungan, jasa pemanfaatan karbon dan jasa pemanfaatan air. BBTN BTS melaksanakan tupoksi melalui program Pengembangan dan Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Pengembangan Pemanfaatan PWA dalam 2 kelompok program yaitu Pengembangan Pemanfaatan PWA dan Pengembangan Pemanfaatan Jasa Lingkungan. Namun BTNK hanya

(14)

melaksanakan kegiatan pada program Pengembangan Pemanfaatan Wisata Alam dan tidak terdapat kegiatan pada program Pengembangan Pemanfaatan Jasa Lingkungan.

Tabel 15 Penjabaran tupoksi Pengembangan dan Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Pariwisata Alam

No Program Penjabaran tupoksi BTNK BBTN

BTS Barang/ Jasa 1. Pengembangan Pemanfaatan Wisata Alam :

Sarana dan Prasarana Kepariwisataan V - (1)

Survey Kepuasan Pengunjung V - (1)

Studi Banding Pengelolaan TN Berbasis Resort di TN Alas Purwo

V - (1)

Monitoring Evaluasi Pengusahaan PWA - V (1)

Studi Banding Kegiatan Ekowisata - V (1)

Penyusunan Design Fisik Pengembangan Wisata Alam di Blok Ireng-Ireng

- V (1)

Desain Fisik Pengembangan ODTWA - V (1)

Monitoring Evaluasi Aktivitas G. Semeru dan G. Bromo

- V (1)

Monitoring Evaluasi Aktivitas Gunung Semeru

- V (1)

Pengembangan Atraksi Wisata, Lomba Lintas Alam, Wisata Minat Khusus dan Even Khusus

- V (1)

Pembersihan Jalan Pendakian Gn. Semeru - V (1)

Pengamanan Pendakian G. Semeru - V (1)

Pengamanan Pengunjung di G.. Semeru - V (1) Monitoring dan Evaluasi Aktivitas G. Berapi - V (1) Pelayanan dan Pengamanan Pengunjung Idul

Fitri

- V (1)

Paket Kegiatan Wisata - V (1)

Desain Interior - V (1)

Monitoring Pengembangan Wisata Alam Kepada Pengunjung dan Pelaku Jasa Wisata

- V (1)

Pembersihan Survey dan Pembersihan Jalur Pendakian G. Semeru

- V (1)

Pembersihan Kawah G. Bromo dan Laut Pasir - V (1) 2 Pengembangan

Pemanfaatan Jasa

Lingkungan :

Sosialisasi Penetapan Tarif Di Luar PP No.59 Tahun 1998

- V

-

Monitoring Ijin Pemanfaatan PWA - V -

Penyusunan Program Inisiatif Pembayaran Jasa Lingkungan

- V (2)

Inventarisasi Penutupan Lahan untuk Kegiatan Reforestasi CDM

- V (3)

Kolaborasi Konservasi Sumber Daya Air (3 desa)

- V (4)

Kajian Lingkungan Penambangan Pasir Taman Satryan

- V -

Evaluasi Dampak Ekonomi Wisata Alam - V - Monitoring Dampak Lingkungan Wisata Alam - V - Keterangan : V = dilaksanakan, - : tidak dilaksanakan, (1) Jasa Pengembangan Pemanfaatan

Pariwisata Alam, (2) Jasa Pengembangan Pemanfaatan Jasa Lingkungan, (3) Jasa Pemanfaatan Karbon, (4) Jasa Pemanfaatan Air.

(15)

BBTN BTS telah melakukan inventarisasi potensi sumber air berupa sungai sebanyak 25 lokasi dengan potensi sumber air berupa mata air sebanyak 28 lokasi, potensi sumber air berupa danau sebanyak lima lokasi dan potensi sumber air berupa air terjun sebanyak dua lokasi (BBTNBTS 2012). Beberapa diantara potensi air tersebut telah dihitung dimensi fisiknya.

Pelaksanaan kegiatan pada tupoksi ini pada kedua lokasi secara langsung menghasilkan PNBP sebagaimana terlihat pada Tabel 16.

Tabel 16 Sumber PNBP pada tupoksi pengembangan pemanfaatan jasa lingkungan dan pariwisata alam

No. Jenis Pungutan BTNK BBTN BTS

1. Pungutan masuk pengunjung V V

2. Pungutan masuk kendaraan air V -

3. Pungutan masuk kendaraan darat - V

4. Pungutan kamera foto V V

5. Pungutan handycame V V

6. Pungutan snorkeling V -

7. Pungutan menyelam V -

8. Pungutan rumah dinas - V

Keterangan : V = dilaksanakan, - : tidak dilaksanakan.

Pada BTNK, PNBP bersumber dari pungutan masuk pengunjung, pungutan masuk kendaraan air, pungutan kano, pungutan kamera foto, pungutan handycame, pungutan snorkeling dan pungutan menyelam. Sementara pada BBTN BTS tidak terdapat pungutan snorkeling, pungutan menyelam dan pungutan masuk kendaraan air melainkan pungutan masuk kendaraan darat. Namun pada BBTN BTS terdapat pungutan rumah dinas (BBTNBTS 2012).

5.1.10. Tupoksi Pelaksanaan Urusan Tata Usaha dan Rumah Tangga

Penjabaran tupoksi Pelaksanaan Urusan Tata Usaha dan Rumah Tangga memiliki kegiatan dengan bagian yang paling banyak baik pada BBTN BTS maupun pada BTNK. Penjabaran pelaksanaan tupoksi Pelaksanaan Urusan Tata Usaha dan Rumah Tangga adalah sebagaimana terlihat pada Lampiran 4 dan 5.

Penjabaran Pelaksanaan Urusan Tata Usaha dan Rumah Tangga pada BTNK dan BBTN BTS secara garis besar meliputi kegiatan sebagai berikut : a. Pembayaran Gaji, Lembur, Honorarium dan Vakasi.

b. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran. c. Pengadaan Sarana dan Prasarana.

(16)

e. Pengembangan Sumber Daya Manusia.

f. Penguatan Kelembagaan Pengelolaan Kawasan Taman Nasional. g. Penguatan Kapasitas Kelembagan Perlindungan Hutan.

h. Penguatan Kelembagaan Pengembangan Pemanfaatan Wisata Alam.

i. Rapat-rapat Koordinasi/Kerja/Dinas/Pimpinan Kelompok Kerja/Konsultasi meliputi kegiatan Rapat Koordinasi Pengamanan dan rapat lainnya dan Penjabaran tupoksi Sistem Informasi Pengelolaan Kawasan (SILOKA).

Berdasarkan hasil penjabaran tupoksi TN tersebut terdapat delapan tupoksi dari 10 tupoksi TN yang penjabaran pelaksanaannya berupa pelayanan kepada masyarakat dalam bentuk penyediaan barang dan/atau jasa dan kinerjanya dapat ditingkatkan melalui BLU yaitu tupoksi :

1. Pengelolaan kawasan TN.

2. Penyidikan, perlindungan, dan pengamanan kawasan TN. 3. Pengendalian kebakaran hutan.

4. Promosi, informasi konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya. 5. Pengembangan bina cinta alam serta penyuluhan konservasi sumberdaya alam

hayati dan ekosistemnya.

6. Kerja sama pengembangan konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya serta pengembangan kemitraan.

7. Pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan TN.

8. Pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan dan pariwisata alam.

Dua tupoksi diantara delapan tupoksi yang menghasilkan barang dan/atau jasa tersebut di atas, telah menghasilkan PNBP yaitu Pengelolaan kawasan TN dan Pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan dan pariwisata alam.

Tupoksi yang merupakan pelayanan sipil yang merupakan kewajiban pemerintah berjumlah dua yaitu Penataan zonasi, penyusunan rencana kegiatan, pemantauan dan evaluasi pengelolaan kawasan TN serta Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga. Penjabaran tupoksi TN dalam bentuk pelaksanaan kegiatan pada masing-masing Balai memiliki persamaan dan perbedaan sesuai dengan kebutuhan pengelolaan. Menurut Barrow et al. (2000) penggunaan sumberdaya memerlukan pemahaman spesifik lokasi (site specific), memerlukan

(17)

perhitungan terhadap variasi tipe lahan dan spesies, tekanan terhadap penggunaan sumberdaya dan permintaan potensial.

5.2. Analisis Ketepatan Penerapan Model BLU

Ketepatan penerapan model BLU dalam pengelolaan menuju TN Mandiri dianalisis melalui analisis deskriptif dan analisis isi yaitu dengan membandingkan persyaratan substantif dan teknis BLU sesuai dengan PP No.23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan BLU dengan penjabaran tupoksi TN.

5.2.1. Persyaratan Substantif

Persyaratan substantif dilaksanakan melalui analisis deskriptif dan analisis isi dengan melakukan pengkajian tupoksi TN yang memenuhi kriteria layanan umum yang berhubungan dengan :

1. Penyediaan barang dan/atau jasa layanan umum;

2. Pengelolaan wilayah/kawasan tertentu untuk tujuan meningkatkan

perekonomian masyarakat atau layanan umum; dan /atau

3. Pengelolaan dana khusus dalam rangka meningkatkan ekonomi dan/atau pelayanan kepada masyarakat.

Persyaratan substantif yang dianalisis pada penelitian ini meliputi kriteria pertama dan kedua. Kriteria ketiga tidak dianalisis karena TN tidak memiliki tupoksi pengelolaan dana khusus dalam rangka meningkatkan ekonomi dan/atau pelayanan kepada masyarakat.

5.2.1.1. Kriteria Substantif Penyediaan Barang dan/atau Jasa Layanan Umum

Berdasarkan penjelasan atas Peraturan Pemerintah Nomor : 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, pasal 4 ayat 1 dijelaskan bahwa bidang layanan umum yang diselenggarakan oleh instansi dengan PK-BLU meliputi kegiatan pemerintah yang bersifat operasional dalam menyelenggarakan pelayanan umum yang menghasilkan semi barang/jasa publik (quasipublic

goods). Variasi barang dan/atau jasa yang dijual dengan kriteria quasipublic goods per tupoksi TN sesuai dengan identifikasi penjabaran tupoksi, sebagaimana

terlihat pada Tabel 17. Berdasarkan variasi barang dan/atau jasa yang dihasilkan TN tersebut maka TN memenuhi persyaratan substantif penyedia barang dan/atau jasa layanan umum.

(18)

Tabel 17 Variasi barang dan/atau jasa yang dijual dengan kriteria quasipublic

goods per tupoksi TN

No. Tupoksi Barang dan/atau Jasa yang Dijual Sumber

Pendapatan Tambahan Satuan Pelaksana 1 Penataan Zonasi, Penyusunan Rencana Kegiatan, Pemantauan Evaluasi Pengelolaan Kawasan TN - - - 2 Pengelolaan Kawasan TN

a. Jasa Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan*

b. Jasa Pemanfaatan Tumbuhan dan Satwa Liar

c. Ijin Pemanfaatan Sumber Plasma Nutfah untuk Penunjang Budidaya d. Jasa Pemanfaatan Tradisional

Pungutan Pungutan dan Iuran Pungutan dan Iuran Pungutan dan Iuran Unit Bisnis Unit Bisnis Unit Bisnis Unit Bisnis 3 Penyidikan, Perlindungan, dan Pengamanan Kawasan TN a. Jasa Pengamanan

b. Jasa Pendidikan dan Peningkatan Kesadartahuan Konservasi Alam c. Barang dan Modal

Pungutan Pungutan Pungutan Unit Bisnis Unit Bisnis Unit Bisnis 4 Pengendalian Kebakaran Hutan

a. Jasa Pemadaman Karhut dan Lahan b. Jasa Pencegahan Karhut (Pembuatan

Ilaran Api, Sekat Bakar, Embung Air)

Pungutan Pungutan Unit Bisnis Unit Bisnis 5 Promosi, Informasi KSDAHE a. Jasa Iklan b. Produk Branding Pungutan Pungutan Unit Bisnis Unit Bisnis 6 Pengembangan Bina

Cinta Alam serta Penyuluhan KSDAHE

Jasa Pendidikan dan Peningkatan Kesadartahuan Konservasi Alam

Pungutan Unit Bisnis

7 Kerjasama Pengembangan KSDAHE

a. Jasa Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan

b. Jasa Pengembangan dan PWA c. Jasa Pendidikan dan Peningkatan

Kesadartahuan Konservasi Alam d. Jasa Pengembangan dan Pemanfaatan

Air

e. Jasa Pemanfaatan Karbon

Hibah Hibah Hibah Pungutan dan Iuran Pungutan Unit Bisnis Unit Bisnis Unit Bisnis Unit Bisnis Unit Bisnis 8 Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Kawasan TN

a. Jasa Pendidikan dan Peningkatan Kesadartahuan Konservasi Alam b. Jasa Pemanfaatan Sumber Plasma

Nutfah untuk Penunjang Budidaya c. Jasa Pemanfaatan Tumbuhan dan

Satwa Liar

d. Jasa Pengembangan dan Pemanfaatan Wisata Alam Pungutan Pungutan dan Iuran Pungutan dan Iuran Pungutan Unit Bisnis Unit Bisnis Unit Bisnis Unit Bisnis 9 Pengembangan dan Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Pariwisata Alam

a. Jasa Pengembangan Atraksi Wisata dan Even Khusus

b. Jasa Penyewaaan Guest House c. Jasa Pengembangan dan Pemanfaatan

Air

d. Kerjasama Pemanfaatan Karbon e. Kerjasama Pemanfaatan Energi Panas f. Jasa Pengembangan dan Pemanfaatan

Wisata Alam*

g. Kerjasama Pengusahaan PWA*

Pungutan Pungutan Pungutan dan Iuran Pungutan Pungutan dan Iuran Pungutan dan Iuran Pungutan dan Iuran Unit Bisnis Unit Bisnis Unit Bisnis Unit Bisnis Unit Bisnis Unit Bisnis Unit Bisnis 10 Pelaksanaan TURT - - -

Keterangan : * merupakan barang/jasa yang telah menghasilkan pendapatan sesuai PP No.59 tahun 1998.

(19)

Berdasarkan Permenpan Nomor : PER/02/M.PAN/1/2007 tentang Pedoman Organisasi dan Satuan Kerja di Lingkungan Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK BLU) menyatakan bahwa tidak semua barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu satker boleh dijual. Barang/jasa yang memenuhi kriteria sebagai barang/jasa semi publik (quasi public goods) yang boleh dijual di mana disebutkan bahwa tugas dan fungsi satker PPK BLU adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dapat dijual, kecuali pelayanan yang bersifat mandatory atau pelayanan sipil yang hanya merupakan kewajiban (monopoli) Pemerintah karena perintah peraturan perudang-undangan, seperti pelayanan KTP, Imigrasi, Sertifikat Pertanahan, STNK dan SIM.

Menurut Turner et al. (1994), barang dan jasa pada kawasan konservasi yang secara substantif memenuhi kriteria semi barang/jasa publik (quasipublic

goods) di antaranya adalah cadangan air dalam tanah, air sungai untuk energi dan

pertanian serta wisata alam yang mendukung pemenuhan kriteria substantive penyedia barang dan/atau jasa. Menurut Turner et al. (1994), kategori barang dan jasa lingkungan terdiri dari pure private goods, quasi-private goods, quasi-public

goods dan pure public goods. Untuk kategori quasi-public goods karakteristik

sumberdayanya adalah non-exclusive, only partially dan divisible dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18 Karakteristik dan kategori barang dan jasa lingkungan Karakteristik dan Kategori Barang dan Jasa Lingkungan Karakteristik Kategori Pure Private Goods Quasi-Private Goods Quasi-Public Goods

Pure Public Goods Sumberdaya Exclusive Divisible Non-xclusive Divisible Non-exclusive Only partially Divisible Non-exclusive, Indivisible Penggunaan/ Konsumsi Excludable Rivalness Non- Excludable, Rivalness Non-excludable, Congestion excludable, Non-rivalness Contoh Barang dan Jasa Lingkungan Kayu, getah, buah hutan rakyat Wisata satwa dan flora langka dan unik. Air dari mata air dalam kawasan hutan

Cadangan air dalam tanah, air sungai untuk energy dan pertanian, wisata alam. Fungsi hidrologis (pengendalian banjir, erosi, sedimentasi). Iklim mikro dan global, pelestarian kehati, habitat satwa.

(20)

Karakretistik quasi-public goods berdasarkan definisi Turner et al. (1994) sesuai dengan tipologi barang dan jasa common pool menurut IUCN (2000) dan

common pool goods menurut Ostrom (1977), diacu dalam Berge (2004) yaitu

barang dan jasa yang bersifat tidak dapat dipisahkan (non-excludable) tetapi dapat dibagi (divisible/substractable) di mana jika digunakan, maka orang lain tidak dapat menggunakan tetapi akses untuk mendapatkannya terbuka untuk siapapun.

Contoh instansi yang menyelenggarakan penyediaan barang dan/atau jasa layanan umum dan menerapkan PK-BLU adalah pelayanan bidang kesehatan seperti rumah sakit pusat dan daerah, penyelenggaraan pendidikan serta pelayanan jasa penelitian dan pengujian. Contoh instansi yang menerapkan PK-BLU dan melaksanakan kegiatan pengelolaan wilayah atau kawasan secara otonom adalah otorita dan Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu. Contoh instansi yang menerapkan PK-BLU dan melaksanakan pengelolaan dana adalah pengelola dana bergulir untuk usaha kecil dan menengah, pengelola penerusan pinjaman dan pengelola tabungan perumahan.

Menurut IUCN (2000), manfaat indikatif dari kawasan yang dilindungi terdiri dari Manfaat Guna (Use) dan Manfaat Bukan Guna (non-use) yang kemudian terbagi lagi ke dalam Manfaat Guna Langsung (direct), Manfaat Guna Tidak Langsung (indirect), pilihan (option), Manfaat Warisan dan Manfaat Keberadaan (existence benefits). Tipe-tipe manfaat yang dihasilkan oleh kawasan yang dilindungi berupa barang dan jasa seperti terlihat pada Tabel 19.

Penyediaan barang dari kawasan yang dilindungi misalnya kesempatan rekreasi, bahan makanan pokok dan material genetik. Penyediaan jasa diantaranya adalah konservasi keanekaragaman hayati, penyerbukan tanaman, pemurnian air dan menyaksikan pertunjukan. Barang dan jasa tersebut menyediakan manfaat bagi masyarakat dengan keberadaan kawasan yang dilindungi (IUCN 2000). Barang dan jasa yang disediakan oleh kawasan yang dilindungi dapat mencakup lebih dari satu ketegori. Misalnya adalah kegiatan memancing merupakan manfaat langsung (direct use) bagi masyarakat yang mengunjungi kawasan yang dilindungi dan melakukan kegiatan memancing. Memancing juga merupakan manfaat pilihan (option benefit) bagi orang yang berharap dapat memancing pada taman nasional tetapi belum sempat melakukannya, atau dapat merupakan

(21)

manfaat warisan (bequest) bagi orang yang berharap bahwa generasi mendatang memiliki kesempatan untuk memancing.

Tabel 19 Manfaaat indikatif dari taman nasional

Manfaat Guna (Use) Manfaat Bukan Guna (Non-Use)

Manfaat Langsung (Direct Use)

Manfaat Tidak Langsung (Indirect use)

Pilihan Warisan Keberadaan

(existence)

Rekreasi Jasa ekosistem

(ecosystem services)

Informasi masa depan (future

information)

Nilai guna dan nilai bukan guna untuk warisan Keanekaragama n hayati (Biodiversity) Pemanenan berkelanjutan (sustainable harvesting) Stabilisasi iklim (climate stabilization) Pemanfaatan masa depan (langsung dan tidak langsung) Kegiatan ritual dan spiritual (Ritual or spiritual) Pemanenan hidupan liar (Wildlife harvesting)

Penyediaan air tanah (groundwater recharge)

Budaya dan warisan (Culture,

heritage)

Kayu Bakar Penambatan karbon

(carbon sequestering)

Nilai-nilai masyarakat (Community

values)

Merumput (Grazing) Habitat Pemandangan

(Landscape)

Pertanian Penyedia pakan

(Nutrient retention) Pemanenan

Sumberdaya Genetik (Gene harvesting)

Pencegahan bencana alam (natural disaster

prevention)

Pendidikan (education)

Perlindungan DAS (watershed protection) Research (penelitian) Jasa alam (Natural

service) Sumber : IUCN (2000)

Pemenuhan kriteria substantif penyediaan barang dan/atau jasa layanan umum dikuatkan dengan penyelenggaraan kegiatan pemanfaatan pada Taman Nasional sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA) yang terdiri atas pemanfaatan kondisi lingkungan dan pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar.

Selanjutnya dalam pasal 35 PP No. 28 Tahun 2011 juga menyatakan bahwa Taman Nasional dapat dimanfaatkan untuk kegiatan: (1) Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, (2) Pendidikan dan peningkatan kesadartahuan konservasi alam, (3) Penyimpanan dan/atau penyerapan karbon, pemanfaatan air serta energi air, panas, dan angin serta wisata alam, (4) Pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar, (5) Pemanfaatan sumber plasma nutfah untuk penunjang budidaya dan (6) Pemanfaatan tradisional berupa kegiatan pemungutan hasil hutan bukan

(22)

kayu, budidaya tradisional, serta perburuan tradisional terbatas untuk jenis yang tidak dilindungi.

5.2.1.2. Kriteria Substantif Pengelolaan Wilayah/Kawasan Tertentu Untuk Tujuan Meningkatkan Perekonomian Masyarakat atau Layanan Umum

Unit Pelaksana Teknis Taman Nasional sesuai dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.03/Menhut-II/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Taman Nasional pasal 2 disebutkan bahwa TN melakukan penyelenggaraan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dan pengelolaan kawasan taman nasional berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penyelenggaraan Pengelolaan Kawasan TN pada definisi tersebut

memenuhi kriteria substantif khususnya untuk kriteria Pengelolaan

Wilayah/Kawasan.

TN menurut Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.56/Menhut-II/2006 yang menyebutkan bahwa Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam baik daratan maupun perairan yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi. Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam sesuai definisi tersebut menguatkan pemenuhan kriteria substantif khususnya untuk kriteria Pengelolaan Wilayah/Kawasan.

5.2.2. Persyaratan Teknis

5.2.2.1. Identifikasi Tupoksi yang Kinerja Pelayanan Di Bidang Tugas Pokok Dan Fungsinya Layak Dikelola Dan Ditingkatkan Pencapaiannya Melalui BLU

Mengacu kepada Rencana Strategi Bisnis pada masing-masing lokasi penelitian, variasi penjabaran pelaksanaan tupoksi yang menghasilkan barang dan jasa dalam 5 tahun ke depan periode 2012 sampai 2016 yang direncanakan akan dijual sebagaimana terlihat pada Tabel 20. Barang dan/atau jasa yang akan dijual tersebut sebagaimana tercantum dalam Rencana Strategis Bisnis BTNK dan BBTN BTS. Terdapat 17 kegiatan berbasis daratan dan tujuh kegiatan yang berbasis perairan dan laut serta 10 kegiatan berbasis darat dan/atau perairan/laut.

(23)

Tabel 20 Rencana barang dan/atau jasa yang dijual periode 2012-2016

No Kegiatan BTNK BBTN

BTS

Barang/ Jasa

Tupoksi Basis Kegiatan

1. Tiket Masuk Kawasan Mancanegara V V (1) (IX) Darat, Air, Laut

2. Tiket Masuk Kawasan Nusantara V V (1) (IX) Darat, Air, Laut

3. Penelitian Mancanegara V V (2) (II) Darat, Air, Laut

4. Penelitian Nusantara V V (2) (II) Darat, Air, Laut

5. Kendaraan Air V - (1) (IX) Air, Laut

6. Kendaraan Darat - V (1) (IX) Darat

7. Snapshot Mancanegara (Kamera, Handycam, Shooting)

V V (1) (IX) Darat, Air, Laut 8. Snapshot Nusantara (Kamera, Handycam,

Shooting)

V V (1) (IX) Darat, Air, Laut

9. Olahraga Alam Mancanegara V - (1) (IX) Air, Laut

10. Olahraga Alam Nusantara V - (1) (IX) Air, Laut

11. Penginapan/Resort/Guesshouse/Asrama V V (1) (IX) Darat, Air, Laut

12. Guide / Jasa Pemanduan V V (3) (VI)/(VIII) Darat, Air, Laut

13. Glass buttom boat V - (1) (IX) Air, Laut

14. Penyewaan Alat Olahraga Air dan Tracking V - (1) (IX) Air, Laut

15. Porter V - (3) (VIII) Darat

16. Wartel V - (1) (IX) Darat

17. Penyewaan Jet Sky V - (1) (IX) Air, Laut

18. Penyewaan Banana Boat V - (1) (IX) Air, Laut

19. Penjualan Barang/ Souvenir Shop V - (6) (V) Darat

20. Wisata Minat Khusus Geovulkanologi - V (1) (IX) Darat

21. Paket Outbond - V (1) (IX) Darat

22. Paket Agrowisata - V (1) (IX) Darat

23. Wisata Pendakian - V (1) (IX) Darat

24. Paket Wisata Minat Khusus (Wisata Religi) - V (1) (IX) Darat

25. Camping Ground - V (1) (IX) Darat

26. Penjualan Tanaman Hias - V (4) (II) Darat

27. Wisata Rehabilitasi - V (1) (IX) Darat

28. Regulasi Pemanfaatan tanaman Adas - V (4) (II) Darat

29. Regulasi Penanaman Rumput Gajah di Zona Pemanfaatan Tradisional

- V (4) (II) Darat

30. Regulasi Pemanfaatan Air - V (5) (IX)/(VII) Darat

31. Paket Kunjungan ke PPKA Bodogol - V (1) (IX) Darat

32. Paket Wisata Minat Khusus dan Pendidikan Konservasi Alam

- V (1)/(3) (IX)/(VII) Darat, Air, Laut

33. Pengamatan Tumbuhan dan Satwa Liar V V (1)/(3) Darat, Air, Laut

34. Jasa Catering - V (1)/(5) Darat

Keterangan : (1) Jasa Pemanfaatan PWA, (2) Jasa Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan, (3) Jasa Pendidikan dan Peningkatan Kesadartahuan Konservasi Alam, (4) Jasa Pemanfaatan TSL dan Pemanfaatan Tradisional, (5) Jasa Pemanfaatan Air, (6) Produk Branding. (II) Tupoksi Pengelolaan Kawasan TN, (V) Tupoksi Promosi KSDAHE, (VI) Tupoksi Pengembangan BCA dan Penyuluhan KSDAHE, (VII) Tupoksi Kerjasama Pengembangan KSDAHE, (VIII) Tupoksi Pemberdayaan Masyarakat, (IX) Tupoksi Pengembangan Jasling dan PWA.

Tupoksi TN yang kinerja pelayanan di bidang tugas pokok dan fungsinya layak dikelola dan ditingkatkan pencapaiannya melalui BLU berjumlah 6 tupoksi yang merupakan hasil dianalisis pada masing-masing butir tupoksi sebagaimana tercantum dalam Rencana Strategi Bisnis BTNK dan BBTN BTS dalam tahun 2012 sampai 2016 sebagaimana terlihat pada Tabel 21.

(24)

Tabel 21 Tupoksi BTNK dan BBTN BTS yang layak ditingkatkan kinerjanya selama periode 2012-2016

No. Tupoksi Barang dan/atau Jasa yang Dijual Sumber

Pendapatan Tambahan Satuan Pelaksana 1 Penataan Zonasi, Penyusunan Rencana Kegiatan, Pemantauan Evaluasi Pengelolaan Kawasan TN - - - 2 Pengelolaan Kawasan TN

a. Jasa Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan*

b. Jasa Pemanfaatan Tumbuhan dan Satwa Liar

c. Jasa Pemanfaatan Sumber Plasma Nutfah untuk Penunjang Budidaya d. Jasa Pemanfaatan Tradisional

Pungutan Pungutan dan Iuran Pungutan dan Iuran Pungutan dan Iuran Unit Bisnis Unit Bisnis Unit Bisnis Unit Bisnis 3 Penyidikan, Perlindungan, dan Pengamanan Kawasan TN - - 4 Pengendalian Kebakaran Hutan - - 5 Promosi, Informasi KSDAHE c. Jasa Iklan d. Produk Branding Pungutan Pungutan Unit Bisnis Unit Bisnis 6 Pengembangan Bina

Cinta Alam serta Penyuluhan KSDAHE

Jasa Pendidikan dan Peningkatan Kesadartahuan Konservasi Alam

Pungutan Unit Bisnis

7 Kerjasama Pengembangan KSDAHE

a. Jasa Pendidikan dan Peningkatan Kesadartahuan Konservasi Alam b. Jasa Pengembangan Jasa Lingkungan

dan PWA Hibah Pungutan, Iuran dan Hibah Unit Bisnis Unit Bisnis 8 Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Kawasan TN

Jasa Pendidikan dan Peningkatan Kesadartahuan Konservasi Alam

Pungutan Unit Bisnis

9 Pengembangan dan Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Pariwisata Alam

a.Jasa Pengembangan Atraksi Wisata dan Even Khusus

b. Jasa Penyewaaan Guest House c. Kerjasama Pemanfaatan Air d. Jasa Pengembangan Paket Wisata

Alam*

e.Kerjasama Pengusahaan Pariwisata Alam*

f.Jasa Penyewaan Kendaraan g. Kerjasama Pemanfaatan Karbon

Pungutan Pungutan Pungutan dan Iuran Pungutan Pungutan dan Iuran Pungutan Pungutan dan Iuran Unit Bisnis Unit Bisnis Unit Bisnis Unit Bisnis Unit Bisnis Unit Bisnis Unit Bisnis 10 Pelaksanaan TURT - - -

Keterangan : * merupakan barang/jasa yang telah menghasilkan pendapatan sesuai PP No.59 tahun 1998.

Hasil analisis menunjukkan bahwa sampai saat ini hanya dua tupoksi TN yang telah dikelola untuk menghasilkan pendapatan sesuai PP No.59/1998 yaitu tupoksi Pengelolaan Kawasan TN dengan jasa Ijin Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan tupoksi Pengembangan Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Pariwisata Alam dengan kegiatan Jasa Pengembangan Paket Wisata Alam dan

(25)

Kerjasama Pengusahaan Pariwisata Alam. Tupoksi lainnya juga menghasilkan barang/jasa yang dihasilkan dan dapat melakukan penyesuaian tarif, pungutan dan iuran yang dapat ditingkatkan capaiannya melalui BLU (PP No.23/2005) dengan mempertimbangkan kontinuitas dan pengembangan layanan, daya beli masyarakat, asas keadilan dan kepatutan dan kompetisi yang sehat, yang berpotensi menghasilkan pendapatan. Sehingga berdasarkan kriteria kinerja pelayanannya layak dikelola dan ditingkatkan pencapaiannya melalui BLU maka BTNK dan BBTN BTS memenuhi persyaratan tersebut.

Menurut IUCN (2000) pilihan lain yang tersedia untuk para pengelola kawasan adalah untuk mengembangkan produk terkait untuk dijual dalam bisnis lokal atau di sebuah toko. Sebagian dari keuntungan penjualan maka bisa dikembalikan ke kawasan. Produk yang dapat dikembangkan seperti madu dan makanan tradisional lainnya, obat tradisional, paket benih asli, makanan herbal atau kerajinan lokal. Produk tersebut juga bisa menjadi bahan pendidikan seperti panduan wisata alam, buku gambar atau video.

Dalam upaya untuk menyelesaikan beberapa masalah, IUCN (2000) juga mengkritik perundangan yang menguntungkan perusahaan pemegang ijin yang bekerja di taman nasional. IUCN (2000) menggambarkan sulitnya mengelola efektivitas pemegang ijin di dalam konteks hukum dan kelembagaan yang lebih besar, di mana kepentingan kawasan dinomorduakan. Kawasan konservasi dapat membentuk dana dari bisnisnya dan menggalang berbagai sumber dana sehingga memberikan kontribusi terhadap pengelolaan. Pengelolaan TN dengan PK BLU memungkinkan TN memiliki kewenangan yang lebih dalam menggali sumber-sumber pendapatan dan membiayai pengelolaan kawasannya menuju kelestarian yang berkelanjutan.

5.2.2.2. Analisis Kinerja Keuangan Satuan Kerja Instansi yang Bersangkutan Adalah Sehat Sebagaimana Ditunjukkan dalam Dokumen Usulan Penetapan BLU

Penilaian persyaratan teknis lainnya adalah analisis untuk menilai kinerja keuangan satuan kerja yang bersangkutan sehat sebagaimana ditunjukkan dalam dokumen usulan penetapan BLU. Menurut Kepala Seksi Pembinaan PK-BLU III C, Direktorat Pembinaan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, Wahyu

(26)

Kementerian/Lembaga. Untuk kinerja keuangan sehat, dapat diketahui melalui instrument, antara lain sebagai berikut :

1. Pendapatan satker menunjukkan tren naik dari tahun ke tahun, sehingga satker cenderung akan dapat lebih mandiri.

2. Ada potensi pendapatan yang dapat ditingkatkan.

PNBP pada satker BTNK dan BBTN BTS selama periode 2007 sampai 2011 dapat dilihat pada Tabel 22. PNBP BTNK mengalami kenaikan rata-rata setiap tahunnya sebesar 70,36% sedangkan PNBP BBTN BTS hanya mengalami kenaikan rata-rata sebesar 19,91%. Proyeksi pendapatan BTNK dan BBTN BTS sebagaimana yang tercantum dalam dokumen Rencana Strategis Bisnis juga menunjukkan tren naik dari tahun ke tahun sebagaimana terlihat pada Tabel 27 dan Tabel 29.

Tabel 22 Realisasi PNBP BTNK dan BBTN BTS periode 2007-2011

Tahun BTNK Kenaikan BBTN BTS Kenaikan

2007 397.834.000 464.258.250 2008 500.136.000 25,71% 647.458.655 39,46% 2009 678.070.000 35,58% 910.518.760 40,63% 2010 1.446.926.500 113,39% 1.061.918.760 16,63% 2011 2.991.505.000 106,75% 880.519.840 (17,08%) Rata-rata : 70,36% Rata-rata : 19,91%

Sumber : BTNK (2012b), BBTNBTS 2012, Ket : angka dalam kurung menunjukkan nilai negatif. 5.2.2.2.1. Analisis Biaya

Biaya yang diperhitungkan berdasarkan pada biaya pengelolaan dalam satu tahun. Prediksi Biaya dilakukan dengan menghitung rata-rata realisasi anggaran selama 5 tahun terakhir ditambah dengan tambahan biaya yang tercantum dalam Rencana Strategi Bisnis usulan penetapan BLU masing-masing satker.

Realisasi Anggaran BTNK selama Periode 2007 sampai 2011 seperti terlihat pada Tabel 23. Rata-rata kenaikan Belanja Pegawai selama lima tahun terakhir adalah 5%, kenaikan rata-rata Belanja Barang 27% dan kenaikan rata-rata Belanja Modal 36%. Kenaikan belanja tahun 2010 sebesar 574% dianggap pencilan dalam perhitungan rata-rata kenaikan Belanja Modal, dan dikeluarkan dari perhitungan rata-rata biaya. Hal ini karena kenaikan Belanja Modal mengalami

(27)

penurunan pada tahun 2011 sebesar 6%. Proyeksi biaya BTNK seperti ditampilkan pada Tabel 24.

Tabel 23 Realisasi Anggaran BTNK tahun 2007-2011

Jenis Belanja Realisasi Kenaikan Rata-rata (%) 2007 2008 2009 2010 2011 Belanja Pegawai 3.393.229.968 3.833.191.435 3.806.463.885 4.033.929.580 4.152.419.613

Kenaikan per tahun (%) 13 (1) 6 3 5

Belanja Barang 1.714.130.481 2.050.032.562 2.545.583.153 2.839.729.722 4.301.988.466

Kenaikan per tahun (%) 20 24 12 51 27

Belanja Modal 381.625.000 201.993.000 530.461.000 3.575.300.000 3.349.373.000

Kenaikan per tahun (%) (47) 163 574 (0,06) 36

Jumlah 5.488.985.449 6.085.216.997 6.882.508.038 10.448.959.302 11.803.781.079

Kenaikan per tahun (%) 11 13 52 13 22

Sumber : BTNK (2012b), diolah.

Tabel 24 Proyeksi Biaya BTNK tahun 2012-2016

Jenis Belanja Realisasi Proyeksi

2011 2012 2013 2014 2015 2016 Belanja Pegawai 4.152.419.613 4.372.307.920 4.603.840.250 4.847.633.203 5.104.336.031 5.374.632.368 Belanja Barang 4.301.988.466 5.450.801.541 6.906.396.351 8.750.696.608 11.087.503.125 14.048.335.927 Belanja Modal 3.349.373.000 4.568.814.489 6.232.230.880 8.501.264.787 11.596.409.757 15.818.436.740 Jumlah 11.803.781.079 14.391.923.951 17.742.467.481 22.099.594.598 27.788.248.913 35.241.405.035 Proyeksi Total 14.422.732.652 17.622.761.364 21.532.793.097 26.310.359.029 32.147.942.402

Realisasi anggaran pada BBTN BTS selam periode lima tahun terakhir yaitu periode 2007-2011 dapat dilihat pada Tabel 25.

Tabel 25 Realisasi Anggaran BBTN BTS tahun 2007-2011

Jenis Belanja Realisasi Kenaikan

Rata-rata (%)

2007 2008 2009 2010 2011

Belanja Pegawai 3.233.041.164 4.071.580.325 4.094.064.455 4.591.536.778 4.988.649.546

Kenaikan per tahun (%) 0,26 0,01 0,12 0,09 0,12

Belanja Barang 2.438.494.868 2.204.200.889 2.220.698.115 2.660.185.063 3.284.626.929

Kenaikan per tahun (%) (0,10) 0,01 0,20 0,23 0,09

Belanja Modal 1.142.151.700 276.152.500 1.671.816.000 2.688.891.000 2.410.563.678

Kenaikan per tahun (%) (0,76) 5,05 0,61 (0,10) -0,06

Belanja Lain-Lain 0 0 0 0 90.000.000

Kenaikan per tahun (%) 0 0 0 - -

Jumlah 6.813.687.732 6.551.933.714 7.986.578.570 9.940.612.841 10.773.840.153

Kenaikan per tahun (%) (0,04) 0,22 0,24 0,08 0,13

(28)

Sumber dana pada BBTN BTS setiap tahunnya ada 2 yaitu berasal dari DIPA Bagian Anggaran 29 serta dari DIPA Bagian Anggaran 69 atau DIPA Bagian Anggaran 29 BPDAS BRANTAS. DIPA Bagian Anggaran 69 serta DIPA DIPA Bagian Anggaran 29 BPDAS BRANTAS merupakan sumber pendanaan tambahan untuk kegiatan Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan sehingga dalam perhitungan proyeksi Biaya PK-BLU maka anggaran tersebut dikeluarkan dari perhitungan.

Rata-rata kenaikan Belanja Pegawai selama 5 tahun terakhir adalah 12%, kenaikan rata-rata Belanja Barang 9% dan penurunan rata-rata Belanja Modal 6%. Dalam menghitung rata-rata kenaikan Belanja Modal, kenaikan belanja tahun 2009 sebesar 505% dianggap pencilan dan dikeluarkan dari perhitungan rata-rata biaya. Proyeksi realisasi biaya seperti ditampilkan pada Tabel 26.

Tabel 26 Proyeksi Biaya BBTN BTS tahun 2012-2016

Jenis Belanja Realisasi Proyeksi

2011 2012 2013 2014 2015 2016 Belanja Pegawai 4.988.649.546 5.578.415.510 6.237.904.531 6.975.359.377 7.799.997.290 8.722.125.189 Belanja Barang 3.284.626.929 3.567.141.112 3.873.954.634 4.207.157.507 4.569.019.505 4.962.005.631 Belanja Modal 2.410.563.678 2.257.877.367 2.114.862.283 1.980.905.846 1.855.434.277 1.737.910.140 Jumlah 10.683.840.153 11.403.433.989 12.226.721.448 13.163.422.729 14.224.451.072 15.422.040.960 Proyeksi Total 12.144.904.143 13.690.447.839 15.432.675.286 17.396.616.189 19.610.485.492 Biaya Investasi dengan adanya BLU seperti tertulis dalam dokumen Rencana Strategis Bisnis usulan penetapan Pengelolaan Keuangan BLU (PK-BLU) BTNK dapat dilihat pada Lampiran 8. BBTN BTS tidak menganggarkan biaya investasi BLU. Total Biaya merupakan penjumlahan dari Proyeksi Biaya Pengelolaan di luar Biaya Pegawai ditambah dengan Biaya Investasi dengan penerapan satker PK-BLU seperti terlihat pada Tabel 27, Tabel 28 dan Tabel 29.

5.2.2.2.2. Pendapatan

Proyeksi pendapatan PK-BLU BTNK dan BBTN BTS sebagaimana yang tercantum dalam dokumen usulan penetapan Rencana Strategis Bisnis Pengelolaan Keuangan BLU (PK-BLU) seperti pada Lampiran 9 dan Lampiran 10. Proyeksi pendapatan dan biaya tahun 2012 sampai 2016 dengan PK BLU Balai Taman Nasional Komodo seperti terlihat pada Tabel 27. Proyeksi pendapatan sebagaimana yang tercantum dalam dokumen Rencana Strategis

(29)

Bisnis BTN Komodo menunjukkan tren pendapatan yang menaik dengan nilai B/C > 1, dengan asumsi sebagai berikut :

a. Tiket Masuk Kawasan Mancanegara, jumlah pengunjung sekitar 21.000 jiwa/tahun :

a. PNBP : Rp. 20.000;

b. Pemerintah Daerah Rp. 20.000; c. Conservation fee Rp. 150.000

Total pungutan dari 3 jenis tiket dijadikan 1 tiket dengan harga Rp. 200.000/pengunjung maka Pendapatan pada Tahun T-0 dengan jumlah pengunjung sebannyak 21.000 jiwa x Rp 200.000; = Rp. 4.200.000.000; sampai pada T-5 setiap tahunnya naik 10 %.

b. Tiket masuk Kawasan Wisatawan Nusantara

Wisatawan Nusantara harga tiket sebesar Rp. 75.000 dengan asumsi pada T-0 jumlah pengunjung 1.310 jiwa maka pendapatan T-0 = Rp 75.000 x 1.310 jiwa = Rp 98.250.000.

c. Penelitian Mancanegara. Pada Tahun 2007 peneliti mancanegara sebanyak 6 orang, Asumsi pada T-1 ada 8 orang peneliti Mancanegara dengan Tarif Rp. 100.000 per orang selama ½ bulan maka pendapatan pada T-1 sebesar Rp. 800.000;

d. Penelitian Nusantara. Asumsi pada T-1 ada 10 orang peneliti nusantara dengan Tarif Rp. 75.000 per orang selama 1 bulan maka pendapatan pada T-1 sebesar Rp. 750.000;

e. Kendaraan Air

Pendapatan kendaraan air sebesar Rp. 161.700.000;

Boat 40 PK kebawah = 1.260/tahun x 50.000 = 63.000.000,-

Boat 4 1 – 80 PK = 588/tahun x 75.000 = 44.100.000,-

Boat 81 PK – keatas = 336/tahun x 100.000 = 33.600.000,-

Kapal besar (kapal pesiar) = 7/ tahun x 3.000.000 = 21.000.000,-

Sewa kendaraan air berdasarkan PP Nomor 59 tahun 1998 tentang PNBP untuk Rayon I.

f. Snapshot Mancanegara, pada T-I pendapatan diasumsikan sebesar Rp 167.000.000,- dan akan mengalami kenaikan 10% setiap tahunnya.

(30)

Rincian snapshot mancanegara pada T-I yaitu pengambilan gambar (film komersial) sebanyak 14 x Rp.3.000.000,- = Rp. 42.000.000,-; sementara Rp.125.000.000,- berasal dari kamera foto (Rp. 5.000,-/ kamera) dan handycam non komersial (Rp.150.000,-/ handycam).

g. Snapshot Nusantara

Pendapatan yang dapat diperoleh pada T-1 diperkirakan sebesar Rp. 9.000.000,-,dengan asumsi pengunjung yang mengambil film komersial sebanyak 3 orang (3 Orang x 2.000.000 = Rp 6.000.000,-) dan 200 orang yang memakai handycam non komersial sehingga pendapatan 200 orang x 15.000; = Rp 3.000.000,-

h. Olahraga Alam Mancanegara

Olahraga Alam yang ditawarkan terdiri atas diving, snorkeling dan berkano. Apabila diasumsikan jumlah pengunjung mancanegara sebanyak 21.000 orang/ tahun maka pendapatan yang dapat diperoleh dari ketiga jenis olahraga alam tersebut adalah sebagai berikut:

- Diving : untuk diving per jam Rp. 75.000,- dengan asumsi sebanyak 25% pengunjung (5.250 orang) melakukan diving dan setiap orang menyelam selama 3 jam maka pendapatan diving sebesar Rp. 75.000,- x 3 jam x 5.250 orang = Rp. 1.181.250.000,-

- Snorkeling : untuk snorkel per jam Rp. 60.000; dengan asumsi olah raga Snorkel 50 % (10.500 orang) dari jumlah total pengunjung 1 tahun (15.000) dan setiap orang menyelam selama 1 jam maka pendapatan snorkel sebesar Rp. 60.000,- x 1 jam x 10.500 orang = Rp. 630.000.000,- - Kano : untuk Kano per jam Rp. 40.000; dengan asumsi olaha raga Kano 5% (1.050 orang) dari jumlah total pengunjung 1 tahun (15.000) dan setiap berkano selama 2 jam maka pendapatan sewa kano sebesar Rp. 40.000,- orang x 2 jam x 1.050= Rp. 42.000.000,- Total pendapatan olahraga alam pengunjung mancanegara = Rp 1.853.250.000,- Tarif untuk Olahraga alam berdasarkan PP Nomor 59 tahun 1998 tentang PNBP untuk Rayon I.

Gambar

Tabel  6    Penjabaran  tupoksi  Penataan  Zonasi,  Penyusunan  Rencana  Kegiatan,  Pemantauan dan Evaluasi Pengelolaan Kawasan TN
Tabel 7  Penjabaran tupoksi Pengelolaan Kawasan TN
Tabel 7  Penjabaran tupoksi Pengelolaan Kawasan TN (lanjutan)
Tabel  8    Penjabaran  Tupoksi  Penyidikan,  Perlindungan,  dan  Pengamanan  Kawasan  TN
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik, Tim Penyusun Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik STAN Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan dalam penelitian ini yaitu bagaimana gambaran tingkat pengetahuan pada guru Sekolah Dasar yang telah

Permasalahan yang akan diselesaikan pada tugas akhir ini adalah bagaimana menggunakan metode Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System (ANFIS) untuk memprediksi curah

Variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas dan risiko sistematis akan diuji pengaruhnya terhadap variabel dependen yaitu kebijakan dividen

Berdasarkan analisis terhadap hasil penelitian tentang pengaruh sikap dan cara belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran sejarah dapat disimpulkan bahwa :

Sesuai dengan hasil penilaian perbaikan cacat / kerusakan pekerjaan tersebut diatas, Panitia Serah Terima Akhir Pekerjaan (FHO) memutuskan bahwa pekerjaan masa pemeliharaan

Dan yang terakhir narasumber ke tujuh Sella Amalia adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Campur kode yang sering dilakukan oleh guru dan siswa yaitu campur kode dengan penyisipan unsur berupa kata, sedangkan faktor yang paling sering menyebabkan guru