• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pert-7 Pengawetan dengan Suhu Tinggi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pert-7 Pengawetan dengan Suhu Tinggi"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

P

P

e

e

ng

ng

a

a

w

w

et

et

an

an

de

de

ng

ng

an

an

S

S

uh

uh

u

u

T

T

in

in

gg

gg

i

i

Ol

(2)

Pengertian

Pengertian

Pengolaha

Pengolahan dengan suhu tinggi

n dengan suhu tinggi melibatk

melibatkan proses pemanasan

an proses pemanasan

pada berbagai variasi

pada berbagai variasi

suhu dan waktu

suhu dan waktu

yang terk

yang terkontrol.

ontrol.

Prosesnya sendiri dapat dilakukan dalam sistem batch (

Prosesnya sendiri dapat dilakukan dalam sistem batch (in-

in-container sterilization)

container sterilization)

atau dengan sistem

atau dengan sistem

kontinyu (aseptickontinyu (aseptic  processing).

(3)

T

T

uj

uj

ua

ua

n

n

P

P

em

em

an

an

as

as

an

an

Tujuan utama dari proses pengolahan dengan suhu tinggi ini

Tujuan utama dari proses pengolahan dengan suhu tinggi ini

adalah untuk memperpanjang daya awet produk pangan yang

adalah untuk memperpanjang daya awet produk pangan yang

mudah rusak dan meningkatkan keamanannya selama

mudah rusak dan meningkatkan keamanannya selama

disimpan dalam jangka waktu tertentu.

disimpan dalam jangka waktu tertentu.

Ma

Mak

k

an

anan

an

m

men

en

ja

jad

di

i

leb

le

bi

ih

h

en

en

ak

ak

d

dan

an

lu

lun

nak

ak

Pen

Pen

onak

onaktif

tifan

an

enz

enzim-en

im-enzim

zim

Mem

Mem

ati

atika

kan

n

seb

seb

agi

agi

an

an

mik

mik

ro

roorg

org

ani

anisme

sme

Rac

Rac

un

un

ya

ya

ng dik

ng

dik

elu

elu

ark

arkan

an

mik

mikro

ro

org

organi

ani

sme

sme

ak

akan

an

ma

mati

ti

seh

sehin

in

gga

gga

mak

(4)

Jenis Pemanasan

Jenis Pemanasan

A. Blansing

A. Blansing

Blansing

Blansing

adalah perlak

adalah perlak

uan panas p

uan panas pendahuluan

endahuluan yang sering

yang sering

dilakukan dalam proses pengalengan makanan buah dan

dilakukan dalam proses pengalengan makanan buah dan

sayuran dengan tujuan untuk memperbaiki mutunya sebelum

sayuran dengan tujuan untuk memperbaiki mutunya sebelum

dikenai proses lanjutan.

dikenai proses lanjutan.

Dengan demikian

Dengan demikian

, proses blansin

, proses blansing

g

bukan d

bukan d

itujukan u

itujukan untuk

ntuk

proses pengawetan.

proses pengawetan.

Pr

Pr

os

oses bla

es blans

nsin

in

g

g

da

dapa

pat

t

di

dila

laku

ku

k

kan

an

de

deng

ng

an

an

me

mere

rend

ndam

am

ba

baha

han

n

pa

pa

ng

ngan

an

da

da

la

lam

m

ai

air pa

r pana

nas

s

a

ata

tau

u

pemb

pe

mber

eria

ian

n

ua

ua

p

p

ai

air

r

. Su

. Suhu

hu

y

yan

ang

g

di

(5)

T

T

ujua

ujua

n pe

n pe

rlak

rlak

uan

uan

blans

blans

ing

ing

:

:

Men

Men

ona

ona

kti

ktifk

fkan

an

en

enzim

zim

te

terut

rut

ama

ama

po

po

lif

lifeno

enolok

lok

sid

sidase

ase

(p

(pen

enye

yebab

bab

pencoklat

pencoklat

an),

an), lipoksig

lipoksigenase

enase

(peny

(penyebab

ebab

ke

ketengik

tengik

an),

an), ascorbic

ascorbic

aci

acid ok

d oksid

sidase

ase

(pe

(peny

ny

eba

eba

b

b

pen

pengur

guraia

aian

n

vit

vit. C)

. C), k

, kat

atala

ala

se

se

dan

dan

peroksidase

peroksidase

Men

Men

ghi

ghilan

lan

gk

gkan

an

k

kot

otor

or

an

an

yg

yg

mel

mel

ek

ekat

at

Menguran

Menguran

gi jumlah

gi jumlah mikroba awal (terutama mikroba pada

mikroba awal (terutama mikroba pada

permukaan bahan pangan, buah dan sayuran),

permukaan bahan pangan, buah dan sayuran),

Melunakkan tekstur buah dan sayuran sehingga

Melunakkan tekstur buah dan sayuran sehingga

mempermudah proses pengisian buah/sayuran dalam wadah,

mempermudah proses pengisian buah/sayuran dalam wadah,

Mengeluarkan udara yang terperangkap pada jaringan

Mengeluarkan udara yang terperangkap pada jaringan

buah/sayuran yang akan mengurangi kerusakan oksidasi dan

buah/sayuran yang akan mengurangi kerusakan oksidasi dan

membantu proses pengalengan dengan terbentuknya head

membantu proses pengalengan dengan terbentuknya head

space yang baik

space yang baik

Me

Memu

muda

dahk

hk

an

an

so

sort

rtas

asi

i

berd

be

rdas

asar

arka

kan

n

be

ber

rat

at

je

jeni

nis

s

Bi

Bi

as

asan

an

y

ya

a

w

war

arna

na

me

me

nj

njad

ad

i

i

ce

ce

r

rah

ah

da

da

n

n

fl

fla

avo

vor

r

ba

baha

ha

n

n

me

me

nj

njad

adi

i

le

le

bi

bih

h

tajam

(6)

T

T

ekn

ekn

ik

ik

Bla

Bla

nsi

nsi

ng

ng

Me

Mengg

nggun

un

ak

akan

an

ba

batc

tch

h

de

deng

ng

an

an

car

ca

ra

a

me

mele

le

ta

tak

kan

an

ba

baha

han

n

ma

maka

kana

nan

n

da

da

la

lam

m

k

k

er

er

an

anja

ja

ng

ng

la

lalu

lu

di

dice

ce

lu

lupk

pk

an

an

k

ke

e

da

da

la

lam

m

air

ai

r pa

pa

na

nas

s

de

deng

ng

an

an

wa

wa

ktu

ktu

te

terte

rte

nt

ntu

u

Pe

Pe

ng

ngis

isia

ian

n

baha

ba

han

n

da

dala

lam

m

k

k

er

er

an

anjan

jang

g

ja

jang

ngan

an

te

terl

rlal

alu

u

pe

penu

nuh

h

se

se

ba

baik

ik

n

ny

ya

a

se

set

ten

eng

gah

ah

at

at

au

au

du

dua

a

pert

pe

rtig

ig

a

a

n

ny

ya

a

ag

ag

ar

ar

bl

blan

ansi

sing

ng

le

le

bi

bih

h

me

me

r

rat

ata

a

se

sehi

hi

ng

ngg

ga

a

w

war

ar

na

na

ti

tid

dak

ak

me

me

nj

njad

adi

i

k

kus

usam

am.

.

P

Pad

ad

a

a

sa

saat

at

bl

blan

an

si

sing

ng

k

k

er

eran

an

ja

jang

ng

da

da

la

lam

m

k

k

on

ondi

disi

si

di

dina

na

ik

ik

tu

turu

runk

nk

an

an

ag

(7)

B. Pasteurisasi

B. Pasteurisasi

Proses pasteurisasi adalah suatu proses

Proses pasteurisasi adalah suatu proses

pemanasan

pemanasan

yang

yang suhun

suhunya

ya 65-78

65-78 oC

oC

selama

selama

30 menit

30 menit

S

Suh

uh

u

u

y

ya

ang

ng

di

dig

gu

una

na

ka

k

an

n

ha

har

rus

us

ku

k

ur

ra

ang

ng

da

dar

ri

i

100 oC

(8)

T

T

uju

uju

an

an

P

P

at

at

eur

eur

isa

isa

si

si

mengurangi populasi mikroorganisme pembusuk sehingga

mengurangi populasi mikroorganisme pembusuk sehingga

bahan pangan yang dipasteurisasi tersebut akan mempunyai

bahan pangan yang dipasteurisasi tersebut akan mempunyai

daya awet beberapa hari (seperti produk susu pasteurisasi)

daya awet beberapa hari (seperti produk susu pasteurisasi)

sampai beberapa bulan (seperti produk sari buah

sampai beberapa bulan (seperti produk sari buah

pasteurisasi).

pasteurisasi).

Memb

Memb

unuh

unuh

org

organism

anism

e

e

bakt

bakt

eri

eri

pat

pat

ogen

ogen,

, virus

virus,

, pro

pro

toz

toz

oa,

oa,

k

k

ap

apan

ang

g

da

dan

n

kh

kham

amir

ir

(9)

Pasteurisasi ini sering

Pasteurisasi ini sering

diaplikasikan terutama jika:

diaplikasikan terutama jika:

Dikhawatirk

Dikhawatirk

an bahwa penggunaan

an bahwa penggunaan

panas yang lebih

panas yang lebih tinggi

tinggi

akan menyebabkan terjadinya kerusakan mutu (misalnya pada

akan menyebabkan terjadinya kerusakan mutu (misalnya pada

susu),

susu),

Tujuan utama proses pemanasan hanyalah untuk membunuh

Tujuan utama proses pemanasan hanyalah untuk membunuh

mikroorganisme patogen (penyebab penyakit, misalnya pada

mikroorganisme patogen (penyebab penyakit, misalnya pada

susu) atau inaktivasi enzim-enzim yang dapat merusak

susu) atau inaktivasi enzim-enzim yang dapat merusak mutu

mutu

(misalny

(misalnya

a pada saribuah),

pada saribuah),

Diketahui bahwa mikroorganisme penyebab kebusukan yang

Diketahui bahwa mikroorganisme penyebab kebusukan yang

utama adalah mikroorganisme yang sensitif terhadap panas

utama adalah mikroorganisme yang sensitif terhadap panas

(misalny

(10)

Biasanya cara atau metode pengawetan lainnya

Biasanya cara atau metode pengawetan lainnya

dikombinasikan dengan proses pasteurisasi, sehingga sisa

dikombinasikan dengan proses pasteurisasi, sehingga sisa

mikroorg

mikroorg

anisme yang masih

anisme yang masih ada setelah proses pasteurisasi

ada setelah proses pasteurisasi

dapat dikendalikan dengan metode pengawetan tersebut

dapat dikendalikan dengan metode pengawetan tersebut

Misalnya pasteurisasi dikombinasikan dengan pendinginan,

Misalnya pasteurisasi dikombinasikan dengan pendinginan,

pengemasan yang rapat tertutup, penambahan gula dan/atau

pengemasan yang rapat tertutup, penambahan gula dan/atau

asam, dan lain-lain).

asam, dan lain-lain).

Prod

Prod

uk

uk

yan

yan

g serin

g sering

g

dipa

dipaste

ste

urisa

urisasi

si

: susu

: susu, jus b

, jus b

uah/

uah/sayu

sayuran

ran

, sar

, sari

i

buah, anggur

(11)

Secar

Secar

a umum

a umum

tujuan utama

tujuan utama

pasteurisasi

pasteurisasi

Untuk memusnahkan sel-sel vegetatif dari mikroba patogen,

Untuk memusnahkan sel-sel vegetatif dari mikroba patogen,

pembentuk toksin dan pembusuk.

pembentuk toksin dan pembusuk.

Beberapa mikroba yang dapat dimusnahkan dengan perlakuan

Beberapa mikroba yang dapat dimusnahkan dengan perlakuan

pasteurisasi adalah bakteri penyebab penyakit, seperti

pasteurisasi adalah bakteri penyebab penyakit, seperti

Mycobacterium tuberculosis (penyebab penyakit TBC),

Mycobacterium tuberculosis (penyebab penyakit TBC),

Salmonella (penyebab kolera dan tifus) serta Shigella

Salmonella (penyebab kolera dan tifus) serta Shigella

dysenteriae (penyebab disentri).

dysenteriae (penyebab disentri).

Di samping

Di samping itu, pasteurisasi juga dapat memusnahkan bakteri

itu, pasteurisasi juga dapat memusnahkan bakteri

pembusuk y

pembusuk y

ang tidak

ang tidak berspor

berspor

a, seperti

a, seperti

Pseudomonas,

Pseudomonas,

Achromobater

Achromobater

,

, Lactobac

Lactobacillus,

illus, Leuconostoc,

Leuconostoc,

Proteus,

Proteus,

Micrococcus

(12)

Jenis Pasteurisasi

Jenis Pasteurisasi

High

High temperature

temperature short

short time

time

[HTST] pasteurization,

[HTST] pasteurization, yaitu

yaitu

pada s

pada suhu 73

uhu 73

oC sela

oC selama 15 de

ma 15 de

tik.

tik.

Flash past

Flash pasteurizatio

eurizatio

n, yaitu

n, yaitu pada suhu

pada suhu 85-95

85-95

oC selama 2-3

oC selama 2-3

detik.

detik.

(13)

c. Sterilisasi

c. Sterilisasi

St

St

er

eril

il

is

isas

asi

i

ad

ad

al

alah

ah

pe

perl

rlak

akua

ua

n

n

pa

pa

na

nas

s

se

se

ki

kit

tar

ar

12

121 oC

1 oC

se

se

la

lama

ma

15

15

men

men

it

it

bia

biasan

san

ya

ya

men

men

ggu

ggunak

nak

an

an

aut

aut

okl

oklaf 

af 

Pengertian steril absolut menunjukkan suatu kondisi yang suci

Pengertian steril absolut menunjukkan suatu kondisi yang suci

hama, yaitu kondisi yang bebas dari mikroorganisme.

hama, yaitu kondisi yang bebas dari mikroorganisme.

Pada proses sterilisasi produk pangan, kondisi steril absolut

Pada proses sterilisasi produk pangan, kondisi steril absolut

sulit dicapai, karena itulah

sulit dicapai, karena itulah digunak

digunak

an istilah

an istilah sterilisasi

sterilisasi

komersial atau sterilisasi praktikal.

komersial atau sterilisasi praktikal.

Sterilisasi komersial yaitu suatu kondisi yang diperoleh dari

Sterilisasi komersial yaitu suatu kondisi yang diperoleh dari

pengolahan pangan deng

pengolahan pangan dengan menggunakan suhu tinggi

an menggunakan suhu tinggi

dalam

dalam

periode waktu yang cukup lama sehingga tidak ada

periode waktu yang cukup lama sehingga tidak ada lagi

lagi

terdapat mikroorganisme hidup.

(14)

T

T

uj

uj

ua

ua

n

n

St

St

er

er

il

il

is

is

as

as

i

i

T

T

uju

ujuann

ann

y

ya

a

un

un

tuk

tuk

mem

memati

ati

ka

ka

n

n

mik

mikro

roor

orga

ganis

nisme

me

besert

beserta

a

spor

spora-spor

a-spor

any

anya

a

Pengertian ini menunjukkan bahwa bahan

Pengertian ini menunjukkan bahwa bahan

pangan yang telah mengalami proses sterilisasi

pangan yang telah mengalami proses sterilisasi

mungkin masih mengandung spora bakteri

mungkin masih mengandung spora bakteri

(terutama

(terutama bakteri

bakteri non-patogen),

non-patogen),

namun

namun

setelah

setelah

proses pemanasan tersebut spora

proses pemanasan tersebut spora bakteri non-

bakteri

non-patogen tersebut bersifat dorman (tidak dalam

patogen tersebut bersifat dorman (tidak dalam

kondisi aktif bereproduksi), sehingga

kondisi aktif bereproduksi), sehingga

keberadaannya tidak membahayakan kalau

keberadaannya tidak membahayakan kalau

produk tersebut disimpan pada kondisi normal

produk tersebut disimpan pada kondisi normal

ta

ta

np

npa

a

pe

pend

ndin

ingi

gi

n

n

(15)

Ga

(16)

Car

Car

a Meng

a Meng

guna

guna

ka

ka

n

n

Au

Au

tok

tok

laf 

laf 

1.

1. SeSebebelulumm memelalakukukakann ststererililisisasasii cecekk dadahuhululu babanynyakaknynyaa aiair r dadalalamm auautotoklklafaf..

Ji

Jikaka aiair kr kururanangg dadariri babatatass yayang ng diditetentntukukanan, m, makakaa dadapapatt diditatambmbahah aiairr

sam

sampaipai babatastas tetersrsebuebut. t. GunGunakakanan air air hashasilil desdestiltilasiasi, un, untuktuk memenghnghindindariari

ter

terbenbentuktuknynyaa kekerarakk dandan kakararat.t.

2. 2. MMaassuukkkkaann ppeerraallaattaann ddaann bbaahhaann.. JJiikkaa mmeennsstteerriilliissaassii bboottooll bbeerreettuuttuupp uullii r r,, mamakkaa tutututupp haharuruss didikkenendodorkrkanan.. 3. 3. TTututupup auauttokoklalaff ddenengganan rrapapaatt lalalluu kkenencacangngkkananbabautut pepengngamamananagagarar titidadakk ada ada u uaappyyaanngg kkeelluuaarr ddaarrii bbiibbiirr aauuttookkllaaff.. KKlleepp ppeennggaammaann jjaannggaann ddiikkeennccaannggkkaa n n tteerrlleebbiihh ddaahhuulluu.. 4. 4. NNyyaallaakkaann aauuttookkllaaff,, ddiiaattuurr ttiimmeerr ddeennggaann wwaakkttuu mmiinniimmaall 1155 mmeenniitt ppaaddaa su suhuhu 121211ooC.C. 5.

5. PenPenghitungghitunganan wakwaktutu 15’15’ didimumulalaii sesejajakk tetekakananann memencncapapaiai 2 2 atatm.m.

6. 6. JJiikkaa aallaarrmm ttaannddaa sseelleessaaii bbeerrbbuunnyyii,, mmaakkaa ttuunngggguu tteekkaannaann ddaallaamm kkoommpp artemen artemen t tuurruunn hhiinnggggaa ssaammaa ddeennggaann tteekkaannaann uuddaarraa ddii lliinnggkkuunnggaann (j(jaarruumm ppaaddaa p prreeiissuurree ggaauuggee mmeennuunnjjuukk kkee aannggkkaa nnooll)).. KKeemmuuddiiaann kklleepp- -kl klepep pepengngamamanan didibbukukaa ddanan kkeleluauarkrkanan isisii auauttokoklalaff dedenngganan hhaatiti-h-haatiti..

(17)

P

P

ot

ot

en

en

si

si

k

k

er

er

usa

usa

ka

ka

n

n

Penggunaan suhu yang tinggi

Penggunaan suhu yang tinggi

pada proses sterilisasi produk

pada proses sterilisasi produk

pangan secara berlebihan, memungkinkan terjadinya

pangan secara berlebihan, memungkinkan terjadinya

kerusakan nilai gizi maupun organoleptik produk pangan

kerusakan nilai gizi maupun organoleptik produk pangan

Pada produk steril komersial yang berasam rendah, terdapat

Pada produk steril komersial yang berasam rendah, terdapat

resiko keamanan pangan yang cukup tinggi.

resiko keamanan pangan yang cukup tinggi.

Pada kondisi penyimpanan normal tanpa pendinginan, pangan

Pada kondisi penyimpanan normal tanpa pendinginan, pangan

berasam rendah yang belum mencapai kecukupan proses

berasam rendah yang belum mencapai kecukupan proses

steril komersial akan beresiko ditumbuhi mikroba.

steril komersial akan beresiko ditumbuhi mikroba.

Spora yang tertinggal di dalam makanan tersebut dapat

Spora yang tertinggal di dalam makanan tersebut dapat

bergerminasi kembali dan menyebabkan kebusukan atau

bergerminasi kembali dan menyebabkan kebusukan atau

kerusakan makanan.

kerusakan makanan.

Spora bakteri umumnya mempunyai ketahanan panas yang

Spora bakteri umumnya mempunyai ketahanan panas yang

lebih tinggi daripada sel vegetatifnya. Karena itulah, proses

lebih tinggi daripada sel vegetatifnya. Karena itulah, proses

pemanasan pada

pemanasan pada

sterilisasi komer

sterilisasi komer

sial bertujuan

sial bertujuan

untuk

untuk

menginaktifkan spora bakteri, terutama spora bakteri patogen

menginaktifkan spora bakteri, terutama spora bakteri patogen

yang tahan panas.

(18)

Produksi pangan steril komersial mencakup dua

Produksi pangan steril komersial mencakup dua

operasi yang esensial

operasi yang esensial

1.

1.

Bahan pangan harus dipanaskan secara cukup (pada suhu

Bahan pangan harus dipanaskan secara cukup (pada suhu

yang cukup tinggi dan waktu yang cukup lama) untuk

yang cukup tinggi dan waktu yang cukup lama) untuk

memastikan bahwa kondisi steril komersial telah tercapai.

memastikan bahwa kondisi steril komersial telah tercapai.

2.

2.

Pangan yang telah disterilisasi komersial harus dikemas dan

Pangan yang telah disterilisasi komersial harus dikemas dan

ditutup dengan menggunakan wadah yang hermetik atau

ditutup dengan menggunakan wadah yang hermetik atau

kedap udara (seperti kaleng, gelas, alumnium foil, retort

kedap udara (seperti kaleng, gelas, alumnium foil, retort

pouch, dll), sehingga mampu mencegah timbulnya

pouch, dll), sehingga mampu mencegah timbulnya

rekontaminasi setelah produk tersebut disterilkan.

rekontaminasi setelah produk tersebut disterilkan.

(19)

F

F

ak

ak

t

t

or

or

P

P

en

en

en

en

tu

tu

P

P

em

em

an

an

as

as

an

an

Kondisi proses sterilisasi komersial tersebut sangat tergantung

Kondisi proses sterilisasi komersial tersebut sangat tergantung

pada berbagai faktor, antara lain

pada berbagai faktor, antara lain

kondisi produk pangan yang disterilisasikan (nilai pH, jumlah

kondisi produk pangan yang disterilisasikan (nilai pH, jumlah

mikroorganisme awal, dll),

mikroorganisme awal, dll),

 jenis dan k

 jenis dan k

etahanan panas

etahanan panas

mikroorg

mikroorg

anisme yang ada d

anisme yang ada dalam

alam

bahan pangan,

bahan pangan,

karakteristik pindah panas pada bahan pangan dan wadah

karakteristik pindah panas pada bahan pangan dan wadah

(kaleng),

(kaleng),

medium pemanas, dan

medium pemanas, dan

(20)

F

F

akto

akto

r

r

y

y

ang

ang

mempe

mempe

nga

nga

ruhi

ruhi

Letali

Letali

tas

tas

Mikroorganisme

Mikroorganisme

• •

Sp

Sp

or

or

a

a

da

da

ri

ri

kh

kh

am

am

ir

ir

da

da

n

n

k

k

ap

ap

an

an

g

g

mu

mu

da

da

h

h

te

te

rd

rd

es

es

tr

tr

uk

uk

si

si

ol

ol

eh

eh

pe

pe

ma

ma

na

na

sa

sa

n

n

se

se

ki

ki

t

t

ar

ar

80 oC

80 oC

se

se

da

da

ng

ng

k

k

an

an

sp

sp

or

or

a

a

ba

ba

k

k

te

te

ri

ri

10

10

0 oC

0 oC

• •

Le

Le

ta

ta

li

li

ta

ta

s

s

mi

mi

kr

kr

ob

ob

a

a

te

te

rh

rh

ad

ad

ap

ap

pa

pa

na

na

s

s

di

di

n

n

y

y

at

at

ak

ak

an

an

da

da

la

la

m

m

wa

wa

kt

kt

u

u

k

k

ema

ema

tia

tia

n

n

te

te

rma

rma

l

l

(Thermal Death Time)(Thermal Death Time)

din

din

ya

ya

tak

tak

an

an

deng

deng

an

an

n

n

il

il

ai

ai

D

D

(Decimal Reduction Time)(Decimal Reduction Time)

y

y

ai

ai

tu

tu

da

da

l

l

am

am

me

me

ni

ni

t

t

p

p

as

as

a

a

s

s

uh

uh

u

u

te

te

rt

rt

en

en

tu

tu

yg

yg

di

di

pe

pe

rl

rl

uk

uk

an

an

un

un

tu

tu

k

k

me

me

ma

ma

ti

ti

k

k

an

an

90

90

%

%

da

da

ri

ri

po

po

pu

pu

la

la

si

si

mikroba

mikroba

• •

Da

Da

ya

ya

ta

ta

ha

ha

n

n

(l

(l

et

et

al

al

it

it

as

as

) mi

) mi

kr

kr

ob

ob

a

a

di

di

pe

pe

ng

ng

ar

ar

uh

uh

i

i

ol

ol

eh

eh

:

:

1.

1.

Um

Um

ur

ur

da

da

n

n

mi

mi

kr

kr

oo

oo

rg

rg

an

an

is

is

me

me

tu

tu

mb

mb

uh

uh

2.

2.

Ko

Ko

mpo

mpo

sis

sis

i

i

med

med

iu

iu

m unt

m unt

uk

uk

tum

tum

bu

bu

h

h

(k

(k

ada

ada

r

r

air

air

, gul

, gul

a, g

a, g

ar

ar

am,

am,

dll)

dll)

3.

3.

p

p

H d

H d

an

an

a

a

w

w

4.

(21)

P

P

er

er

la

la

k

k

ua

ua

n

n

se

se

tel

t

el

ah

ah

pe

pe

ma

ma

na

na

sa

sa

n

n

Produk pangan yang telah mengalami sterilisasi dikemas

Produk pangan yang telah mengalami sterilisasi dikemas

dengan kemasan yang kedap udara untuk mencegah

dengan kemasan yang kedap udara untuk mencegah

terjadinya rekontaminasi.

terjadinya rekontaminasi.

Kondisi pengemasan kedap udara ini menyebabkan

Kondisi pengemasan kedap udara ini menyebabkan

terbatasnya jumlah udara (oksigen) yang rendah, sehingga

terbatasnya jumlah udara (oksigen) yang rendah, sehingga

mikroorganisme yang bersifat obligat aerob tidak akan mampu

mikroorganisme yang bersifat obligat aerob tidak akan mampu

tumbuh pada produk pangan tersebut.

tumbuh pada produk pangan tersebut.

Namun yang

Namun yang perlu diperhatikan adalah mikroorganisme

perlu diperhatikan adalah mikroorganisme

(terutama spora) yang bersifat fakultatif atau obligat anaerob

(terutama spora) yang bersifat fakultatif atau obligat anaerob

yang akan mampu menyebabkan terjadinya kebusukan.

(22)

Produk pangan dikatakan sudah steril komersial apabila:

Produk pangan dikatakan sudah steril komersial apabila:

(a)

(a)

produk telah mengalami proses pemanasan lebih dari 100

produk telah mengalami proses pemanasan lebih dari 100

oC;

oC;

(b)

(b)

bebas dari mikroba patogen dan pembentuk racun;

bebas dari mikroba patogen dan pembentuk racun;

(c)

(c)

bebas mikroba yang dalam kondisi penyimpanan dan

bebas mikroba yang dalam kondisi penyimpanan dan

penanganan normal dapat menyebabkan kebusukan;

penanganan normal dapat menyebabkan kebusukan;

(d)

(d)

awet (dapat disimpan pada kondisi normal tanpa

awet (dapat disimpan pada kondisi normal tanpa

refrigerasi).

(23)

Kondisi anaerobik memberikan beberapa

Kondisi anaerobik memberikan beberapa

keuntungan

keuntungan

Dapat mengurangi reaksi oksidasi yang mungkin terjadi baik

Dapat mengurangi reaksi oksidasi yang mungkin terjadi baik

selama pemanasan maupun selama

selama pemanasan maupun selama

penyimp

penyimpanan setelah

anan setelah

diproses.

diproses.

Untuk mempertahankan kondisi anaerobik ini, bahan pangan

Untuk mempertahankan kondisi anaerobik ini, bahan pangan

perlu dikemas dalam kemasan kedap udara (hermetis) seperti

perlu dikemas dalam kemasan kedap udara (hermetis) seperti

kaleng, gelas, kantong plastik atau alumunium foil.

(24)

Berdasarkan prosesnya, sterilisasi dapat dilakukan

Berdasarkan prosesnya, sterilisasi dapat dilakukan

dengan metode sebagai berikut :

dengan metode sebagai berikut :

(1)

(1)

Proses pengalengan

Proses pengalengan

konvensional,

konvensional,

dimana produk

dimana produk

dimasukkan dalam kaleng, lalu ditutup secara hermetis, dan

dimasukkan dalam kaleng, lalu ditutup secara hermetis, dan

setelah itu produk dalam kaleng dipanaskan/disterilisasikan

setelah itu produk dalam kaleng dipanaskan/disterilisasikan

dengan menggunakan retort. Setelah kecukupan panas yang

dengan menggunakan retort. Setelah kecukupan panas yang

diperlukan tercapai, produk dalam kaleng tersebut

diperlukan tercapai, produk dalam kaleng tersebut

didinginkan.

didinginkan.

(2) Proses aseptis, yaitu suatu proses dimana produk dan

(2) Proses aseptis, yaitu suatu proses dimana produk dan

kemasan disterilisasi secara terpisah, kemudian produk steril

kemasan disterilisasi secara terpisah, kemudian produk steril

tersebut diisikan ke dalam wadah steril pada suatu ruangan

tersebut diisikan ke dalam wadah steril pada suatu ruangan

yang steril.

(25)

d. Hot-filling

d. Hot-filling

Hot-filling adalah teknik proses termal yang banyak

Hot-filling adalah teknik proses termal yang banyak

diterapkan untuk produk pangan berbentuk cair, seperti saus,

diterapkan untuk produk pangan berbentuk cair, seperti saus,

 jam, dan sambal. Dari segi tujuan

 jam, dan sambal. Dari segi tujuan

proses, hot

proses, hot-filling ban

-filling banyak

yak

dilakukan untuk produk pangan yang memiliki pH rendah

dilakukan untuk produk pangan yang memiliki pH rendah

(pangan asam/diasamkan) untuk tujuan

(pangan asam/diasamkan) untuk tujuan pasteurisasi.

pasteurisasi.

Pengertian

Pengertian

hot-filling adalah

hot-filling adalah melakukan

melakukan pengemasan bahan

pengemasan bahan

dalam kondisi panas setelah proses pasteurisasi ke dalam

dalam kondisi panas setelah proses pasteurisasi ke dalam

kemasan steril (misalnya botol atau gelas jar), lalu ditutup

kemasan steril (misalnya botol atau gelas jar), lalu ditutup

rapat (hermetis) dan didinginkan.

(26)

Biasanya

Biasanya proses

proses

hot-fillin

hot-filling

g dikombinasikan

dikombinasikan dengan

dengan teknik

teknik

pengawetan lain, misalnya penambahan gula, garam, bahan

pengawetan lain, misalnya penambahan gula, garam, bahan

pengawet atau pendinginan.

pengawet atau pendinginan.

Di antara produk pangan yang dapat diproses dengan hot-

Di antara produk pangan yang dapat diproses dengan

hot-filling adalah saus, sambal, jam,

(27)

P

P

en

en

g

g

ar

ar

uh

uh

P

P

em

em

an

an

as

as

an

an

T

T

er

er

ha

ha

da

da

p

p

Ba

Ba

ha

ha

n

n

Makanan

Makanan

1.

1.

Warna

Warna

--

Men

Men

ye

ye

bab

bab

ka

ka

n

n

per

per

ub

ub

aha

aha

n

n

wa

wa

rna

rna

men

men

gh

gh

asi

asi

lk

lk

an

an

deg

deg

ra

ra

das

das

i

i

pad

pad

a

a

wa

wa

rna

rna

ala

ala

min

min

ya

ya

--

De

De

gr

gr

ad

ad

asi

asi

te

te

rs

rs

eb

eb

ut

ut

be

be

rt

rt

am

am

ba

ba

h

h

de

de

ng

ng

an

an

lo

lo

ga

ga

m

m

k

k

al

al

en

en

g

g

se

se

hi

hi

ng

ng

ga

ga

w

w

ar

ar

na

na

se

se

ma

ma

ki

ki

n

n

me

me

mu

mu

da

da

r

r

mi

mi

sa

sa

l

l

bu

bu

ah

ah

me

me

r

r

ah

ah

y

y

g

g

di

di

k

k

al

al

en

en

gk

gk

an

an

k

k

ar

ar

en

en

a

a

pe

pe

ng

ng

ar

ar

uh

uh

pa

pa

na

na

s

s

pa

pa

da

da

z

z

a

a

t

t

w

w

ar

ar

na

na

me

me

r

r

ah

ah

(l

(l

ik

ik

op

op

en

en

)

)

--

T

T

er

er

ja

ja

di

di

re

re

ak

ak

si

si

-r

-r

ea

ea

k

k

si

si

ol

ol

eh

eh

gu

gu

la

la

re

re

du

du

k

k

si

si

de

de

ng

ng

an

an

as

as

am

am

am

am

in

in

o

o

men

men

gha

gha

sil

sil

ka

ka

n

n

wa

wa

rna

rna

co

co

kla

kla

t

t

(br

(br

own

own

ing

ing

)

)

2. C

2. C

it

it

a

a

Ras

Ras

a da

a da

n

n

T

T

ek

ek

stu

stu

r

r

--

P

P

em

em

an

an

as

as

an

an

t

t

er

er

la

la

lu

lu

ti

ti

ng

ng

gi

gi

da

da

pa

pa

t

t

me

me

ru

ru

sa

sa

k

k

ci

ci

t

t

a

a

r

r

as

as

a

a

da

da

n

n

te

te

k

k

st

st

ur

ur

mak

mak

ana

ana

n

n

aki

aki

ba

ba

t

t

deg

deg

ra

ra

das

das

i

i

pen

pen

yus

yus

un

un

ya

ya

--

Ge

Ge

la

la

ti

ti

n da

n da

n

n

pr

pr

ot

ot

ei

ei

n ma

n ma

k

k

an

an

an

an

ak

ak

an

an

pe

pe

ca

ca

h

h

da

da

n

n

k

k

eh

eh

il

il

an

an

ga

ga

n

n

da

da

y

y

a

a

ikatnya

ikatnya

(28)

3. Protein

3. Protein

--

Bi

Bila

la

di

dipa

pana

nask

skan

an

ak

ak

an

an

me

meng

ng

al

alam

ami

i

de

dena

natu

tur

ras

asi,

i,

k

k

oag

oagula

ulasi/f

si/flok

lok

ula

ulasi

si

dan

dan

akh

akhirn

irn

ya

ya

pr

presi

esi

pit

pit

asi

asi

--

Ak

Akti

tivi

vita

tas

s

en

enzi

zim

m

ak

ak

an

an

hi

hila

lang

ng

k

kar

aren

ena

a

te

terj

rjad

adi

i

hi

hidr

dr

ol

olis

isis

is

en

enzi

zima

mati

tis

s

dan

dan

k

k

ena

enaik

ikan

an

vis

visk

k

osi

osita

ta

s

s

pr

prot

otein

ein

--

Mem

Mempen

penga

garuh

ruhi

i

nil

nilai

ai

giz

giz

i

i

pr

pr

ot

otein

ein

ka

kare

re

na

na

per

perub

ub

ahan

aha

n

ka

ka

ndu

ndung

ng

an

an

as

asam

am

am

amin

ino

o

4. L

4. Lem

emak

ak

da

da

n

n

mi

min

ny

y

ak

ak

--

P

Pem

eman

anas

asan

an

me

men

nye

ye

ba

babk

bk

an

an

mi

min

ny

yak

ak

al

alam

ami

i

k

k

eten

et

engi

gik

kan

an

ak

akib

ibat

at

au

auto

tok

kat

at

al

alis

isis

is

de

deng

ng

an

an

ok

ok

si

sige

ge

n

n

da

dari

ri

ud

ud

ar

ara

a

se

sehi

hing

ngg

ga

a

me

memb

mben

en

tu

tuk

k

peroksida

peroksida

--

Hi

Hidr

drol

ol

is

isis

is

enzi

en

zi

ma

mati

tis

s

ak

akan

an

ha

ha

si

silk

lk

an

an

as

asam

am

le

lema

mak

k

be

beba

ba

s

s

--

ok

ok

si

sida

da

si

si

, le

,

lema

mak

k

y

yg

g

di

dipa

pa

na

na

sk

skan

an

de

deng

ng

an

an

adan

ad

an

y

ya

a

ok

ok

si

sig

gen

en

se

se

ba

babk

bk

an

an

ti

titi

tik

k

cai

c

air

r

le

lebi

bih

h

re

re

nd

ndah

ah

--

Ke

Ke

te

teng

ngik

ikan

an

ok

oksid

sidat

atif

if

dip

diper

er

cep

cep

at

at

den

denga

gan

n

pan

pan

as,

as,

ion

ion log

log

am

am

dan

dan

cahaya

cahaya

--

T

T

er

erja

jadi

di

pe

peru

ruba

ba

ha

han

n

ci

cit

ta

a

r

ras

asa

a pa

pa

da

da

le

lema

mak

k

da

da

n

n

min

mi

ny

yak

ak

y

yg

g

ti

tida

dak

k

 jenuh

(29)

5. Karbohidrat

5. Karbohidrat

--

T

T

erj

erj

adi

adi

pen

pen

co

co

kla

kla

ta

ta

n

n

(b

(b

ro

ro

wni

wni

ng

ng

)

)

ka

ka

ren

ren

a

a

re

re

ak

ak

si

si

an

an

ta

ta

ra

ra

asa

asa

m-

m-asa

asa

m

m

or

or

g

g

an

an

ik

ik

, a

, a

sa

sa

m

m

am

am

in

in

o

o

, d

, d

an

an

gu

gu

la

la

re

re

du

du

ks

ks

i

i

--

T

T

erj

erj

adi

adi

ka

ka

ra

ra

mel

mel

isa

isa

si

si

ka

ka

rbo

rbo

hid

hid

ra

ra

t

t

co

co

nt

nt

ohn

ohn

ya

ya

pad

pad

a

a

jag

jag

un

un

g

g

man

man

is

is

da

da

la

la

m

m

k

k

al

al

en

en

g

g

6. Vitamin

6. Vitamin

--

Vi

Vi

ta

ta

mi

mi

n y

n y

g

g

la

la

ru

ru

t

t

da

da

la

la

m

m

ai

ai

r s

r s

ep

ep

er

er

ti

ti

ti

ti

am

am

in

in

da

da

n

n

as

as

am

am

as

as

k

k

or

or

ba

ba

t

t

ak

ak

an

an

ru

ru

sa

sa

k

k

da

da

la

la

m

m

pe

pe

ma

ma

na

na

sa

sa

n

n

da

da

la

la

m

m

pe

pe

ng

ng

al

al

en

en

g

g

an

an

--

Vi

Vi

t

t

a

a

mi

mi

n y

n y

g

g

l

l

ar

ar

u

u

t

t

d

d

al

al

am

am

le

le

m

m

ak

ak

: V

: V

it

it

A,

A,

D d

D d

an

an

E t

E t

ah

ah

an

an

p

p

an

an

as

as

t

t

e

e

t

t

ap

ap

i

i

ji

ji

k

k

a

a

ad

ad

a

a

ok

ok

si

si

g

g

en

en

d

d

an

an

pa

pa

n

n

as

as

b

b

er

er

sa

sa

ma

ma

an

an

ak

ak

an

an

mempe

Referensi

Dokumen terkait

commit to user ÜßÚÌßÎ ×Í× ØßÔßÓßÒ

Data Flow Diagram digunakan untuk menggambarkan sistem secara lebih detail yang ada pada diagram konteks menjadi beberapa proses yang terjadi antara entitas yang ada

Bagi dianugerahkan Ijazah Sarjana Muda Pengurusan Industri Kreatif dengan Kepujian, seseorang pelajar dikehendaki mengambil dan lulus minimum 124 jam kredit yang

Tidak ada hubungan yang bermakna antara status penyakit infeksi dengan kejadian stunting pada balita di sekitar wilayah kerja Puskesmas Bontomatene Kabupaten

Klon kelapa sawit yang dihasilkan dari teknik kultur jaringan pada umumnya terjadi perubahan 10-40% ke arah abnormalitas pada organ reproduktif yaitu bunga dan buah yang

(2) Kontrak kerja konstruksi dengan bentuk imbalan Harga Satuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (3) huruf a angka 2 merupakan kontrak jasa atas penyelesaian seluruh

Penelitian empiris di Amerika secara umum menunjukkan bahwa individu yang menikah memiliki kualitas hidup yang lebih tinggi daripada individu yang tidak menikah, bercerai,

Analisis ragam pada taraf nyata 5% menunjukkan bahwa perlakuan ekstrak air rumput teki tidak berpengaruh nyata terhadap berat kering kecambah benih padi gogo varietas Inpago