• Tidak ada hasil yang ditemukan

kunci jawaban pr kimia 11

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "kunci jawaban pr kimia 11"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu:

1. menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya, serta menyebutkan dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan beserta cara mengatasinya;

2. terampil menyajikan hasil diskusi kelompok mengenai pembuatan isomer serta penamaan senyawa hidrokarbon. Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa:

1. mengagumi dan mensyukuri keberadaan senyawa hidrokarbon yang berguna bagi kelangsungan hidup manusia kemudian memanfaatkan sebaik-baiknya;

2. mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi, bersikap jujur, teliti, serta aktif saat bekerja sama dalam kelompok praktikum.

Materi • Definisi Senyawa Hidrokarbon • Alkana, Alkena, dan Alkuna

• Reaksi-Reaksi pada Senyawa Hidrokarbon • Kegunaan Senyawa Hidrokarbon

Kemampuan dan Sikap yang Dimiliki

• Menuliskan berbagai struktur dan menyebutkan sifat senyawa hidrokarbon berdasar-kan golongannya serta menyebutberdasar-kan dampak pembakaran senyawa hidrokarbon. • Mengagumi dan mensyukuri berbagai kegunaan senyawa hidrokarbon. • Mempunyai rasa ingin tahu serta sikap proaktif yang tinggi.

Pembelajaran Kognitif • Senyawa organik dan anorganik. • Penggolongan senyawa hidrokarbon.

• Isomer, tata nama, sifat-sifat, dan pembuatan alkana, alkena, dan alkuna.

• Reaksi substitusi, eliminasi, adisi, dan oksidasi senyawa hidrokarbon.

• Kegunaan senyawa hidrokarbon di berbagai bidang.

Kegiatan Psikomotorik

• Melakukan diskusi untuk membuat isomer suatu senyawa dan memberikan namanya.

• Melakukan praktikum untuk menyelidiki kebe-radaan unsur C dan H dalam senyawa organik.

Pengetahuan yang Dikuasai • Membedakan struktur berbagai senyawa hidrokarbon. • Menyebutkan sifat-sifat dan kekhasan senyawa

hidrokarbon berdasarkan penggolongannya. • Menyebutkan dampak pembakaran senyawa

hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan serta cara mengatasinya.

Keterampilan yang Dikuasai • Menuliskan berbagai isomer senyawa

hidro-karbon untuk senyawa hidrohidro-karbon.

• Menyebutkan nama senyawa yang tepat sesuai IUPAC.

(3)

A. Pilihan Ganda

1. Jawaban: d

Senyawa organik mengandung unsur karbon (C). Sementara itu ,unsur S, N, P, dan K terdapat dalam senyawa anorganik.

2. Jawaban: e

Pada senyawa karbon organik reaksinya ber-langsung antarmolekul dan berjalan lambat. 3. Jawaban: b

Adanya H dalam makanan dapat dilakukan melalui berbagai uji hidrokarbon. Unsur tersebut dapat diidentifikasi dengan terjadinya perubahan warna pada kertas kobalt(II), yaitu dari biru menjadi merah muda.

4. Jawaban: d

Unsur karbon dalam senyawa hidrokarbon dapat diketahui dengan cara memanaskan senyawa hidrokarbon. Gas yang dihasilkan dari proses ini dialirkan ke dalam air kapur. Jika air kapur berubah menjadi keruh, berarti gas yang dihasilkan dari pemanasan senyawa hidrokarbon mengandung

CO2. Larutan keruh ini merupakan H2CO3 yang

berwujud padat. Namun, jika pemanasan diterus-kan, larutan akan kembali bening karena endapan

H2CO3 kembali larut.

5. Jawaban: d

Atom karbon mempunyai empat elektron valensi. Keempat elektron valensi ini digunakan untuk membentuk ikatan antaratom karbon atau dengan atom-atom lain. Ikatan antaratom karbon dapat berupa ikatan tunggal, rangkap dua, atau rangkap tiga, serta membentuk rantai lurus atau melingkar. Dengan demikian, jumlah senyawa karbon menjadi sangat banyak.

6. Jawaban: e

Pada gambar:

Dua atom C berikatan rangkap merupakan senyawa alifatik tidak jenuh.

7. Jawaban: c

Senyawa aromatik adalah senyawa karbosiklik yang rantai lingkarnya terdiri atas enam atom karbon yang berikatan dengan ikatan benzena yaitu mempunyai ikatan rangkap dan ikatan tunggal yang letaknya berselang-seling.

8. Jawaban: c

Senyawa hidrokarbon jenuh adalah senyawa yang rantai karbonnya berikatan tunggal. Bentuk rantai

ikatan untuk senyawa C2H2, C2H4, C3H8, C4H6,

dan C4H8 sebagai berikut.

C2H2: H – C ≡ C – H (ikatan tidak jenuh)

C2H4: H H

G C = C H (ikatan tidak jenuh)

H H C3H8: H H H | | | H – C – C – C – H (ikatan jenuh) | | | H H H C4H6: H H | |

H – C – C ≡ C – C – H (ikatan tidak jenuh)

| |

H H

C4H8: H H H

| | |

H – C – C = C – C – H(ikatan tidak jenuh)

| | |

H H H

Jadi, rumus molekul senyawa yang merupakan

hidrokarbon jenuh adalah C3H8.

9. Jawaban: b

Senyawa hidrokarbon alisiklik adalah senyawa yang terdiri atas atom C dan H yang rantai C-nya tertutup dan bersifat alifatik.

10. Jawaban: d

Rantai karbon terpanjang dinyatakan oleh rantai

lurusnya. Rantai karbon lurus pada a dan e

berjumlah 5 atom C, pada b berjumlah 6 atom C,

pada c berjumlah 4 atom C, dan pada d berjumlah

7 atom C. Jadi, senyawa hidrokarbon yang mem-punyai rantai karbon terpanjang yaitu:

| – C – l – C – l l l l – C – C – C – C – l l l l – C – l – C – | 11. Jawaban: d

Atom karbon memiliki empat elektron valensi yang merupakan kekhasan atom karbon. Setiap atom karbon dapat membentuk empat ikatan kovalen melalui penggunaan bersama empat pasang elektron dengan atom lain. Apabila sepasang

Atom C Atom C

(4)

elektron ikatan digambarkan dengan satu garis, berarti atom karbon dapat berikatan dengan atom lain menggunakan empat garis. Apabila kurang atau lebih dari empat garis, terjadi kesalahan.

a. H H

| |

H – C – C ≡ C – C – H

| | |

H H H

atom C nomor 2 memiliki 5 garis (salah)

b. H H | | H – C – C ≡ C – C – H | | | H H – C – H H | H

atom C nomor 2 memiliki 5 garis (salah)

c. H

|

H – C ≡ C – C – H

| |

H H

atom C nomor 1 memiliki 5 garis (salah)

d. H H | | C ≡ C – C – C – H | | | H H – C – H H | H

semua atom C nomor 1 dan 2 memiliki 4 garis (benar) e. H H H H | | | | H – C – C ≡ C – C – H | | | | H H H H

atom C nomor 2 dan 3 masing-masing memiliki 6 garis (salah)

12. Jawaban: b

Atom C primer adalah atom karbon yang terikat pada satu atom karbon yang lain. Jadi, yang termasuk atom C primer adalah atom C bernomor 1, 3, 5, 8, dan 9. Atom C nomor 7 merupakan atom C sekunder. Atom C nomor 2, 4, dan 6 merupakan atom C tersier. 13. Jawaban: d

Atom C yang bertanda * merupakan atom karbon kuarterner. Atom karbon kuarterner adalah atom karbon yang terikat pada empat atom karbon lain. 14. Jawaban: b

Atom C sekunder adalah atom karbon yang terikat pada dua atom karbon yang lain. Atom C sekunder

meliputi nomor 3 dan 9. Atom C tersier adalah atom karbon yang terikat pada tiga atom karbon yang lain. Atom C tersier meliputi nomor 4 dan 5. Atom C nomor 2 adalah atom C kuarterner. Atom C nomor 1 dan 10 adalah atom C primer. 15. Jawaban: a

Atom C tersier dalam strukturnya mengikat tiga atom C lain. CH3 l CH3 – tCH – tCH – CH 3 l CH3 B. Uraian

1. Atom karbon berbeda dengan atom-atom dari unsur lain karena atom karbon mempunyai kemampuan untuk berikatan dengan sesama atom karbon dan atom unsur lain membentuk suatu rantai karbon dengan jumlah tidak terbatas.

2. Ikatan dalam rantai karbon stabil karena:

a. semua elektron terluar atom karbon telah

berikatan kovalen dengan atom lain;

b. hanya mempunyai dua lapis kulit sehingga

elektron terluar cukup dekat dengan inti sehingga gaya tarik antara inti dengan elektron cukup kuat sehingga rantai tidak mudah putus.

3. Adanya unsur karbon dan hidrogen dalam senyawa hidrokarbon secara sederhana dapat diketahui dengan cara pembakaran senyawa hidrokarbon tersebut. Senyawa hidrokarbon seperti gula, kertas, kayu, lilin, atau minyak tanah jika dibakar di atas nyala api akan meninggalkan substansi yang berwarna hitam yang khas (car-bon black). Substansi yang berwarna hitam tersebut adalah unsur karbon hasil pembakaran. Untuk mengetahui adanya hidrogen, misalnya pada saat pemanasan gula dalam tabung reaksi, terbentuk titik-titik cair pada dinding tabung. Cairan tersebut dapat dibuktikan berupa air dengan cara dilakukan uji dengan kertas kobalt(II) klorida yang ditandai dengan perubahan warna dari biru menjadi merah.

4. Atom C sekunder merupakan atom C yang mengikat 2 atom C lain. Ikatan yang terjadi antara atom C tersebut dengan 2 atom lain dapat berupa ikatan tunggal, ikatan rangkap dua, ataupun ikatan rangkap tiga. Jadi, pada struktur senyawa tersebut, atom C sekunder terdapat pada atom C nomor 3, 5, 6, 7, dan 9.

5. Ikatan jenuh adalah ikatan tunggal pada rantai ikatan atom karbon. Ikatan jenuh terjadi pada alkana. 1 1 5 1 1 2 3 4 1 5 2 3 4 2 3 4 2 3 2 3 4

(5)

A. Pilihan Ganda

1. Jawaban: d

Semakin banyak atom C (semakin panjang rantainya), semakin tinggi titik didihnya. Di antara pilihan jawaban tersebut, butana dan 2-metil butana sama-sama memiliki rantai induk ter-panjang yaitu sebanyak 4. Akan tetapi, 2-metil butana juga memiliki cabang. Dengan demikian, 2-metil butana mempunyai titik didih paling tinggi. 2. Jawaban: c

Alkil mempunyai rumus = CnH2n + 1, untuk C = 5,

maka atom H = (2 × 5) + 1 = 11.

Jadi, rumus molekul radikal alkil = C5H11.

3. Jawaban: a

Senyawa hidrokarbon tidak jenuh adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki rantai karbon berikatan rangkap. Rantai seperti ini dimiliki oleh alkena

dengan rumus umum CnH2n dan alkuna dengan

rumus umum CnH2n – 2. Contoh senyawa

hidro-karbon tidak jenuh yaitu C2H4 dan C5H10 (alkena),

serta C3H4 (alkuna). Sementara itu, C3H8 dan

C4H10 merupakan alkana. Alkana merupakan

senyawa hidrokarbon jenuh. 4. Jawaban: a b = 3-etil-2,2,3-trimetil pentana c = 3,3,4-trimetil heksana d = 3-etil-2,4-dimetil pentana e = 3-etil-2,3-dimetil pentana 5. Jawaban: a a. CH3 – CH2 – CH – CH – CH2 – CH3 l l CH3 – CH2 CH2 – CH3

3,4-dietil heksana (sesuai aturan)

b. CH2 – CH2 – CH2 – CH – CH2 – CH2 – CH3

l l

CH3 CH3

4-metil oktana (bukan 1,4-dimetil heptana)

c. CH2 – CH2 – CH– CH2 – CH2 – CH3

l l

CH3 CH3

4-metil heptana (bukan 1,3-dimetil heksana)

CH3

l

d. CH3 – CH2 – C – CH2 – CH2 – CH – CH3

l l

CH3 CH3

2,5,5-trimetil heptana (bukan 3,3,6-trimetil heptana)

e. CH3 – CH2 – CH2 – CH – CH – CH2 – CH3

l l

CH3 – CH2 CH3

4-etil-3-metil heptana (bukan 4-etil-5-metil heptana)

6. Jawaban: d

Atom C tersier adalah atom C yang mengikat 3 atom C lainnya. Jadi, pada molekul tersebut atom C tersier adalah atom C nomor 5, sedangkan atom C primer adalah atom C nomor 1 dan 8, atom C sekunder adalah atom C nomor 2, 4, 6, 7, dan atom C kuarterner adalah atom C nomor 3. 7. Jawaban: e Sikloalkana = CnH2n CH2 H2C CH2 C5H10 (siklopentana) | | H2C – CH2 8. Jawaban: b H3C – CH – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 (C7H16) | CH3

2-metil heksana merupakan isomer dari heptana.

n-heksana: C6H14 2-metil pentana: CH3 – CH – CH2 – CH2 – CH3 (C6H14) | CH3 2,2-dimetil butana: CH3 | CH3 – C – CH2 – CH3 (C6H14) | CH3 Contoh: l l l l l l – C – C – C – – C – C – C – l l l l l l – C – l

Ikatan tidak jenuh adalah ikatan rangkap pada rantai ikatan atom karbon. Ikatan tidak jenuh terjadi pada alkena dan alkuna.

Contoh:

l l l l

– C – C = C – – C ≡ C – C –

(6)

CH3 | CH3 – CH – CH – CH3 (C6H14) | CH3 3-metil pentana: CH3 – CH2 – CH – CH2 – CH3 (C6H14) | CH3 9. Jawaban: b

Alkena termasuk hidrokarbon tidak jenuh dengan

rumus umum CnH2n. Rumus struktur C3H6 adalah

CH3 – CH = CH2. 10. Jawaban: c CH3 – C = CH – CH2 – CH3 | CH2 | CH3 3-metil-3-heksena 11. Jawaban: b n-heksana (C6H14): CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 2,2-dimetil butana (C6H14): CH3 | CH3 – C – CH2 – CH3 | CH3

Keduanya memiliki rumus kimia yang sama

(C6H14) tetapi rumus strukturnya berbeda.

Sementara itu, pilihan a, c, d, dan e bukan

pasangan isomer karena rumus kimia antara kedua senyawa pada pasangan tersebut berbeda.

Pilihan a n-butana: CH3 – CH2 – CH2 – CH3(C4H10) beda 1-butena: CH2 = CH – CH2 – CH3 (C4H8) Pilihan c 2-metil propana: CH3 – CH – CH3 (C4H10) | CH3

2-metil propena: H2C = C – CH3 (C4H8) beda

| CH3 Pilihan d 2,3-dimetil pentana: CH3 – CH – CH – CH2 – CH3 (C7H16) | | CH3 CH3

3-metil pentana: beda

CH3 – CH2 – CH – CH2 – CH3 (C6H14) | CH3 Pilihan e 4-metil-2-pentuna: CH3 – C ≡ C – CH – CH3 (C6H10) | CH3 4-metil-2-pentena: beda CH3 – CH = CH – CH – CH3 (C6H12) | CH3 12. Jawaban: a Jumlah atom C = 18 Jumlah atom H = 36 Jadi, C18H36 = CnH2n. 13. Jawaban: d

Sifat-sifat kimia alkena yaitu pembakaran alkena

menghasilkan gas CO2 dan H2O, dapat dioksidasi

oleh KMnO4 menghasilkan glikol, mampu

membentuk molekul dengan rantai yang sangat panjang, dan daya reaktivitas alkena lebih besar daripada alkana. Sementara itu, titik leleh alkena berbanding lurus dengan massa rumus alkena merupakan sifat fisika alkena.

14. Jawaban: a

Alkena merupakan senyawa hidrokarbon tidak

jenuh dengan gugus fungsional GC = CH

15. Jawaban: d

Isomer geometri atau cis-trans hanya dimiliki oleh alkena yang kedua atom C berikatan rangkapnya masing-masing mengikat 2 gugus yang berbeda, seperti pada struktur a, b, c, dan e.

16. Jawaban: c

Senyawa hidrokarbon yang sedikit larut dalam air adalah alkena dan alkuna. Senyawa 3-metil-1-pentena merupakan alkena. Jadi, senyawa tersebut sedikit larut dalam air. Sementara itu, n-oktana, 3-metil-pentana, 2,2-dimetil-pentana, dan 4-etil-2-metil-oktana merupakan alkana. Alkana tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut nonpolar.

17. Jawaban: a

Alkena dapat dibuat dengan beberapa reaksi seperti reaksi dehidrogenasi, dehidrohalogenasi, dehidrasi, dan eliminasi alkana. Reaksi

dehidro-genasi ditunjukkan oleh reaksi a, reaksi

dehidro-halogenasi ditunjukkan oleh reaksi b, dan reaksi

dehidrasi ditunjukkan oleh reaksi c. Sementara itu,

reaksi d dan e merupakan reaksi pembuatan alkana.

18. Jawaban: c

Alkuna merupakan golongan alifatik tidak jenuh yang mempunyai gugus fungsi ikatan rangkap tiga.

Rumus umumnya CnH2n – 2. Jadi, senyawa yang

merupakan alkuna adalah C4H6.

1 2

(7)

19. Jawaban: b C –– CH2 CH2– CH3 ||| | | CH CH –– CH2 | CH3 4-metil-1-heptuna 20. Jawaban: d

Senyawa di atas mempunyai rumus = C6H10. Jadi,

merupakan isomer dari heksuna (C6H10).

Rumus molekul butuna: C4H6, pentuna: C5H8,

heptuna: C7H12, butena: C4H8. 21. Jawaban: c Isomer C5H8 1) CH ≡ C – CH2 – CH2 – CH3 (1-pentuna) 2) CH3 – C ≡ C – CH2 – CH3 (2-pentuna) 3) CH ≡ C – CH – CH3 (3-metil-1-butuna) | CH3 22. Jawaban: a CaC2 + 2H2O → Ca(OH)2 + C2H2 kalsium etuna karbida (asetilena) 23. Jawaban: d C H2C C | | C CH – C3H7 C (3-propil-1,4-sikloheksadiuna) 24. Jawaban: c

Alkuna dapat dibuat dengan cara memanaskan campuran dihaloalkana dengan KOH melalui reaksi berikut.

CH3 – CH – CH – CH3(aq) + 2KOH(aq) →

| |

Br Br

2,3-dibromo butana (dihaloalkana)

CH3 – C ≡ C – CH3(g) + 2KBr(aq) + 2H2O(A)

2-butuna 25. Jawaban: e

Mr propuna (C3H4) = 40 g/mol

Mol propuna = = mol

Jumlah molekul propuna

= mol × NA =

× 6,02 × 10

23 molekul

Jadi, jumlah molekul pada 4 gram propuna sebanyak × 6,02 × 10 23 molekul. B. Uraian 1. a. CH3 – CH2 – CH2 – CH – CH2 – CH2 – CH3 | CH – CH3 | CH3 b. CH3 – CH = C = CH – CH3 c. CH3 – CH – C = CH2 | | CH3 CH= CH2 2. Rumus empiris (C3H7)n; Mr = 86 a. Mr (C3H7)n= 3n × Ar C + 7n × Ar H 86 = 36n + 7n 86 = 43n n = 2

Jadi, rumus molekulnya (C3H7)2 = C6H14.

b. Rumus strukturnya:

CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3

(heksana)

c. Isomer dari C6H14 sebagai berikut.

1) CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 (n-heksana) 2) CH3 – CH – CH2 – CH2 – CH3 | CH3 (2-metil pentana) 3) CH3 – CH2 – CH – CH2 – CH3 | CH3 (3-metil pentana) 4) CH3 | CH3 – C – CH2 – CH3 | CH3 (2,2-dimetil butana) 5) CH3 – CH – CH – CH3 | | CH3 CH3 (2,3-dimetil butana)

3. Senyawa-senyawa alkana dapat diperoleh dengan cara-cara berikut.

a. Mereaksikan aluminium karbida dengan air.

Reaksi yang terjadi:

Al4C3(s) + 12H2O(A) → 3CH4(g) + 4Al(OH)3(aq)

b. Mereaksikan senyawa alkena dengan gas

hidrogen.

Reaksi yang terjadi:

CnH2n(g) + H2(g) → CnH2n + 2

c. Melalui sintesis Dumas, yaitu memanaskan

campuran garam natrium karboksilat dengan basa kuat. Reaksi yang terjadi sebagai berikut.

BO

C3H7 – C (aq) + NaOH(aq)→ C3H8(g) + Na2CO3(aq)

V

Na

Alkana yang dihasilkan tergantung garam natrium karboksilat yang direaksikan.

2 3 6 7 1 4 5 – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – –––––––––– – – – – – – – – – – – – – – – – – – – ––––––– ––––––– – –––––– – – – – – ––––––– C C CCC CCC 1 2 6 5 3 4 – – – – – – – – – – – – – – – – – –––––––––––––––––––– – – – – – – – – – – – – – – – – – ––––––––––––––––––––

(8)

d. Melalui sintesis Grignard, yaitu mereaksikan suatu alkil magnesium halida dengan air. Reaksi yang terjadi

C2H5MgBr(aq) + H2O(A) → C2H6(g) + MgOHBr(aq)

e. Melalui sintesis Wurtz, yaitu dengan cara

mereaksikan alkil halida (haloalkana) dengan logam natrium.

Reaksi yang terjadi sebagai berikut.

2CH3Cl(aq) + 2Na(s) → CH3 – CH3(g) + 2NaCl(aq)

4. Massa = 1.400 gram

Volume = 0,448 m3 = 448 L

Mol alkena (STP) = = 20 mol

Mol = ⇒ Mr = = 70 Alkena = CnH2n Mr CnH2n= n · Ar C + 2n Ar H 70 = (n × 12) + (2n × 1) 70 = 14n n = 5 CnH2n= C5H10

Jadi, nama alkena C5H10 adalah pentena.

5. a. Suku alkuna yang paling sederhana adalah

etuna (C2H2).

b. Cara pembuatannya:

Etuna dibuat dengan mereaksikan kalsium karbida dengan air:

CaC2 + 2H2O → Ca(OH)2 + C2H2

A. Pilihan Ganda

1. Jawaban: d

Reaksi adisi etena dengan gas klor:

CH2 = CH2 + Cl2→ CH2 – CH2

etena | |

Cl Cl

dikloro etana

2. Jawaban: c

Metana merupakan senyawa hidrokarbon dengan satu atom karbon. Sementara itu, senyawa alkena paling sederhana adalah etena, yaitu senyawa hidrokarbon yang terdiri atas dua atom karbon dan berikatan rangkap dua. Adisi alkena menghasilkan etana. Dengan demikian, senyawa alkana yang tidak dapat dihasilkan dari reaksi adisi alkena adalah metana karena metana hanya terdiri dari satu atom karbon.

3. Jawaban: d

Reaksi eliminasi etil iodida sebagai berikut.

CH3 – CH2I → CH2 = CH2 + Hl

etil iodida etena asam iodida

4. Jawaban: b

Reaksi 1) merupakan reaksi substitusi karena terjadi penukaran gugus –OH dengan atom Cl. Sementara itu, reaksi 2) merupakan reaksi adisi karena pada reaksi tersebut terjadi perubahan ikatan dari ikatan rangkap dua menjadi ikatan tunggal. 5. Jawaban: c

CH3 – CH – CH3→ CH3 – CH = CH2 + HBr

l Br

2-bromo propana propena asam bromida

6. Jawaban: a

Reaksi tersebut merupakan reaksi adisi. Pada reaksi ini terjadi perubahan ikatan rangkap dua menjadi ikatan tunggal. Apabila hasil reaksi berupa butana, zat X yang bereaksi merupakan ikatan rangkap dua (butena). Dengan demikian, reaksi yang terjadi sebagai berikut.

H2/Ni

CH3 – CH2 – CH = CH2→ CH3 – CH2 – CH2 – CH3 1-butena butana

7. Jawaban: e

Reaksi 1) merupakan reaksi eliminasi karena terjadi perubahan ikatan, dari ikatan tunggal menjadi ikatan rangkap.

Reaksi 2) merupakan reaksi substitusi karena terjadi penggantian gugus atom H pada propanol

dengan gugus atom Na disertai pelepasan gas H2.

8. Jawaban: e Cl | H2C = C – CH2 – CH3 + HCl → CH3 – C – CH2 – CH3 | | C2H5 C2H5

2-etil-1-butena 3-kloro-3-metil pentana

9. Jawaban: c

Adisi hidrogen pada CH2 = CH – CH = CH2

(1,3-butadiena) menghasilkan: CH2 = CH – CH = CH2 + H2→ CH2 = CH – CH2 – CH3 1-butena 10. Jawaban: d CH2 = CH – CH2 – CH3 + HCl → 1-butena Cl | CH3 – CH – CH2 – CH3 2-kloro butana

(9)

B. Uraian

1. a. Reaksi adisi karena terjadi pergantian ikatan

dari ikatan rangkap dua ke tunggal.

b. Reaksi substitusi karena terjadi pergantian

gugus atom H dengan atom Cl.

c. Reaksi adisi karena terjadi pergantian ikatan

dari ikatan rangkap tiga menjadi ikatan rangkap dua.

d. Reaksi eliminasi karena terjadi penghilangan

gugus Br dari senyawa propana dan terjadi perubahan ikatan dari ikatan tunggal menjadi ikatan rangkap dua.

2. Reaksi eliminasi dehidrohalogenasi adalah reaksi eliminasi yang terjadi pada senyawa alkil halida dengan melepaskan unsur H dan halogen dari alkil halidanya membentuk senyawa alkena, air, dan garam halogen. Contoh: H H H | | | H – C – C – C – Br + KOH → | | | H H H H | H – C – C = C – H + KBr + H2O | | | H H H Alkena 3. a. Senyawa P: CH3 – CH = CH – CH3 2-butena Senyawa Q: CH3 – CH2 – CH2 – CH3 butana

Persamaan reaksi pada proses I:

H2/Ni

CH3 – CH = CH – CH3→ CH3 – CH2 – CH2 – CH3 2-butena butana

b. Proses II terjadi reaksi adisi

CH3 – CH = CH – CH3 + Br2→ CH3 – CH – CH – CH3

2-butena | |

Br Br 2,3-dibromo butana

Proses III terjadi reaksi substitusi

CH3–CH2–CH2–CH3+Br2 → CH3–CH2–CH2–CH2–Br+HBr butana 1-bromo butana

c. Senyawa R: CH3 – CH – CH – CH3 | | Br Br 2,3-dibromo butana Senyawa S: CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – Br 1-bromo butana 4. a. CH3 – CH = CH – CH3 + HCl → CH3 – CH – CH2 – CH3 | Cl 2-butena 2-kloro butana

b. CH3 – CH = CH2 + HBr → CH3 – CH – CH3

| Br 5. Persamaan reaksi:

2C2H6 + 7O2→ 4CO2 + 6H2O

Perbandingan koefisien = perbandingan volume. Jumlah gas etana yang dibakar = 5 L

Jumlah volume oksigen yang diperlukan pada pembakaran

= × volume etana

= × 5 = 17,5 L

Jadi, volume oksigen yang diperlukan pada pembakaran tersebut sebesar 17,5 L.

A. Pilihan Ganda

1. Jawaban: a

Kegunaan butana dan propana adalah sebagai bahan bakar dan komponen LNG. Komponen utama LPG berupa metana dan etana. Minyak pelumas

mengandung hidrokarbon C16H34 hingga C20H42.

Bahan dasar plastik PVC berupa vinil klorida. 2. Jawaban: e

Fungsi karbohidrat yaitu sebagai sumber energi bagi tubuh, membantu penghematan protein, mengatur metabolisme lemak, dan membantu mengeluarkan feses. Sementara itu, memelihara sel-sel tubuh dan cadangan energi merupakan fungsi protein.

3. Jawaban: b

Fungsi lemak dalam tubuh di antaranya sebagai pengangkut vitamin yang larut dalam lemak dan pelindung organ-organ tubuh bagian dalam. Sementara itu, senyawa yang memberikan rasa manis pada makanan adalah fungsi dari karbo-hidrat. Pelarut pewarna makanan menggunakan propilena glikol, sedangkan untuk mempercepat proses pematangan buah menggunakan gas asetilena.

4. Jawaban: d

Kayu merupakan senyawa karbon karena tersusun dari selulosa, lignin, dan hemiselulosa. Selulosa, lignin, dan hemiselulosa mengandung

(10)

atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Sementara itu, protein dan lemak merupakan senyawa karbon yang terdapat di dalam makanan. Parafin merupa-kan senyawa karbon yang digunamerupa-kan di bidang seni dan estetika. Propilena merupakan senyawa karbon yang banyak digunakan di bidang papan. 5. Jawaban: d

Serat alam: wol, kapas, yute, dan kenaf. Serat buatan: rayon, poliester, akrilik, dan nilon. Sutra merupakan bahan alam bukan termasuk serat alam.

6. Jawaban: e

Plastik sering digunakan sebagai pengganti kayu karena harga plastik lebih murah daripada kayu. Plastik dapat diproduksi dalam jumlah sangat banyak melalui reaksi polimerisasi. Sementara itu, kayu merupakan hasil alam yang memerlukan waktu lama untuk memperolehnya. Oleh sebab itu, sebagian besar penggunaan kayu digantikan oleh plastik. 7. Jawaban: d

Getah perca merupakan senyawa trans-2-metil-1,3-butadiena, yang rumus strukturnya dituliskan

pada pilihan d. Pilihan c merupakan struktur karet

alam. 8. Jawaban: c

Protein terdapat pada makanan. Protein sangat diperlukan bagi tubuh untuk pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel.

9. Jawaban: c

Senyawa hidrokarbon yang digunakan sebagai pelarut cat merupakan campuran dari parafin, sikloparafin, dan hidrokarbon aromatik.

10. Jawaban: a

Cat interior merupakan bagian dari desain interior (bidang seni). Cat ini mengandung unsur-unsur pembentuk senyawa karbon.

B. Uraian

1. a. Sebagai bahan pembuatan gas hidrogen

yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan amonia.

b. Sebagai bahan bakar korek api.

c. Sebagai bahan untuk sumber energi pada

bengkel-bengkel las.

d. Sebagai bahan polimer polietilena yang

digunakan untuk bahan pelapis karton pembungkus minuman, isolator kawat, tas plastik, dan botol-botol plastik.

e. Sebagai bahan polimer polistirena yang

banyak digunakan untuk bahan pelapis kabel.

f. Sebagai bahan polimer polipropena

(poli-propilena) yang banyak digunakan untuk pembuatan kotak keranjang botol minuman.

2. a. Protein disebut polimer karena terbentuk melalui

reaksi polimerisasi dari monomer asam amino

(R – CH(NH2)COOH).

b. Kegunaan protein sebagai berikut.

1) Membantu pertumbuhan dan

pemeli-haraan sel-sel tubuh.

2) Membantu perubahan proses biokimia

dalam tubuh.

3) Mengatur keseimbangan air dalam

tubuh.

4) Membantu keseimbangan tubuh,

pem-bentukan antibodi, mengangkut zat-zat gizi, dan sebagai sumber cadangan energi.

3. Karbohidrat digolongkan sebagai senyawa hidrokarbon karena diperoleh dari hasil fotosintesis tumbuhan hijau. Karbohidrat yang dihasilkan dari proses ini berupa glukosa dengan

rumus kimia C6H12O6. Oleh karena karbohidrat

tersusun dari unsur C, H, dan O maka karbohidrat digolongkan sebagai senyawa hidrokarbon. 4. Gas asetilen di industri makanan dimanfaatkan

untuk membantu mempercepat proses pematang-an buah.

5. Kayu mengandung senyawa karbon berupa lignin, selulosa, dan hemiselulosa. Unsur karbon, hidrogen, dan oksigen terkandung di dalam senyawa-senyawa tersebut. Plastik merupakan

polimer dari propilena yang mempunyai atom C3.

Plastik mengandung senyawa hidrokarbon yang terdiri atas unsur karbon dan hidrogen.

A. Pilihan Ganda

1. Jawaban: e

Senyawa hidrokarbon aromatik adalah senyawa karbon yang rantai ikatannya melingkar dengan ikatan rangkap dua terkonjugasi/berselang-seling, contoh: C | || | H H C H H H H C C C H C H C C C C

(11)

H H H H H | | | | | H – C – C – H dan H – C – C ––– C – H | | | | | H H H – C – H H – C – H | | H H

merupakan senyawa alifatik jenuh karena berikatan

nomor 3, satu gugus metil di atom C nomor 4, dan satu gugus metil di atom C nomor 5. Dengan demikian nama IUPAC untuk senyawa tersebut 3-etil-2,2,4,5-tetrametil heksana.

6. Jawaban: c

Pada suku-suku homolog tersebut jumlah atom C sebanyak n, sedangkan jumlah atom H sebanyak (2 × n) + 1. Dengan demikian, rumus umum homolog

tersebut CnH2n + 1. CnH2n + 1merupakan alkil.

7. Jawaban: d

Atom C kuarterner artinya atom C yang terikat oleh empat atom C yang lainnya. Atom C kuarterner ditunjukkan oleh nomor 4.

8. Jawaban: c

Senyawa tidak jenuh mempunyai rumus = CnH2n

(alkena) dan CnH2n – 2 (alkuna). C2H4, C3H6, dan

C4H8 termasuk alkena. C2H2, C3H4, dan C4H6

termasuk alkuna. 9. Jawaban: a

Isomer struktur merupakan senyawa yang memiliki rumus struktur berbeda, tetapi rumus molekulnya sama. CH3 l CH3 – CH – CH2 – CH – CH3 memiliki rumus l molekul C9H20 CH3 – CH – CH3 CH3 – CH2 – CH2 – CH – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 | CH3

Senyawa di atas juga memiliki rumus molekul C9H20.

Jadi, kedua senyawa tersebut berisomer struktur. Sementara itu, CH3 – C ≡ C – CH3 (C4H6) CH2 = CH – CH2 – CH3 (C4H8) bukan isomer CH3 – CH – CH3 (C4H10) | CH3 bukan isomer CH2 = C – CH3 (C4H8) | CH3 CH2 = CH2 (C2H4) CH3 – CH3 (C2H6) bukan isomer CH2 = CH – CH = CH2 (C4H7) bukan isomer CH ≡ C – CH3 (C3H4) 10. Jawaban: e H3C – CH2 – CH – CH2 – CH – CH2 – CH3 | | CH2 CH2 | | CH3 CH3 3,5-dietil heptana H H | | H – C – C ≡ C – C – H dan | | H H – C – H | H H | GC = C – C = CH | H H H H H tunggal, sedangkan

merupakan senyawa alifatik

tidak jenuh karena mengandung ikatan rangkap tiga dan dua.

2. Jawaban: e

Asam klorida tersusun dari unsur hidrogen dan klor sehingga asam klorida bukan termasuk senyawa organik. Senyawa organik mengandung unsur karbon seperti pada senyawa urea

(CO(NH2)2), metana (CH4), dan sukrosa

(C12H22O11).

3. Jawaban: d

Sikloalkana adalah suatu rantai melingkar yang ikatan antaratom C-nya tunggal.

CH2 C Z H2C CH2 | | H2C CH2 C6H12 Z C HC2 4. Jawaban: c

Atom karbon mempunyai empat elektron valensi. Kondisi ini mengakibatkan atom karbon mampu membentuk rantai yang sangat panjang. Caranya dengan mengikat atom karbon lain atau dengan atom lain. 5. Jawaban: d CH3C2H5 CH3 | | | CH3 – C – CH – CH – CH – CH3 | | CH3 CH3

Rantai induk pada struktur di atas terdiri atas enam atom karbon (heksana), mengikat dua gugus metil di atom C nomor 2, satu gugus etil di atom C

(12)

2-etil-3-etil pentana

CH3 – CH2 – CH – CH – CH3

| |

C2H5 C2H5

Nama seharusnya 3-etil-4-metil heksana 2-isopropil-3-metil pentana CH3 – CH – CH3 | CH3 – CH2 – CH – CH – CH3 | CH3

Nama seharusnya 2,3,4-trimetil heksana 2,4,4-tribromo pentana Br | CH3 – C – CH2 – CH – CH3 | | Br Br

Nama seharusnya 2,2,4-tribromo pentana 1,3-dimetil butana

CH3 – CH – CH2 – CH2

| |

CH3 CH3

Nama seharusnya 2-metil butana 11. Jawaban: c

Isomer adalah senyawa-senyawa yang mem-punyai rumus molekul sama, tetapi berbeda rumus

strukturnya. Rumus molekul a, b, d, dan e: C6H14,

rumus molekul c: C6H12 merupakan senyawa

hidrokarbon alisiklik sehingga bukan merupakan

isomer C6H14.

Jadi, yang bukan isomer C6H14 adalah:

CH3 – CH – CH – CH2 – CH3

Z C

CH2

12. Jawaban: c

Reaksi adisi pada butena oleh asam klorida sebagai berikut.

CH2 = CH – CH2 – CH3 + HCl →CH3 – CH – CH2 – CH3 |

Cl 2-kloro butana

Gugus Cl memutuskan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal dan terikat pada atom C nomor 2. Sementara itu, atom H terikat pada atom C nomor 1 yaitu atom C berikatan rangkap yang mengikat atom H lebih banyak.

13. Jawaban: c CH3 – C = CH – CH2 – CH3 | CH2 | CH3 3-metil-3-heksena 14. Jawaban: d

Alkena yang tidak mempunyai isomer adalah etena dan propena karena memiliki rantai paling pendek. 15. Jawaban: b H | CH3 – C – CH = CH – CH3 + HCl → CH3 – CH – CH2 – CH – CH3 | | | CH3 CH3 Cl

4-metil-2-pentena 2-kloro-4-metil pentana

Pada reaksi tersebut mengalami perubahan ikatan dari ikatan rangkap dua menjadi ikatan tunggal. Dengan demikian reaksi tersebut merupakan reaksi adisi.

16. Jawaban: c

Reaksi 1) terjadi penggantian gugus atom →

substitusi.

Reaksi 2) terjadi penggantian ikatan tunggal

menjadi ikatan rangkap → eliminasi.

Reaksi 3) terjadi penggantian ikatan rangkap

menjadi ikatan tunggal → adisi.

17. Jawaban: d CH3 – CH2 – C = CH – CH – CH2 – CH3 | | CH3 CH3 3,5-dimetil-3-heptena 18. Jawaban: c Rumus struktur: CH2BrCH2Br: H H | |

H – C – C – H bukan isomer geometri

| |

Br Br

CH3CH2Br:

H H

| |

H – C – C – Br bukan isomer geometri

| | H H CHBrCHBr: H H GC = CH isomer cis Br Br BrCHCHBr: Br H GC = CH isomer trans H Br C2H5CH2OH: H H H | | |

H – C – C – C – OH bukan isomer geometri

| | | H H H – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – 3 4 5 6 2 1 – – – – – – – – – – – – – – –––––––––––––– – – – – – ––––––––––– 1 2 3 4 5,6

(13)

C2H5CHO:

H H

| | BO

H – C – C – C bukan isomer geometri

| | V H H H CHBrCHBr: H H GC = CH isomer cis Br Br CH2CHBr: H H

GC = CH bukan isomer geometri

H Br

C2H5COOCH3:

H H

| | BO

H – C – C – C bukan isomer geometri

| | V O H H CH3COOC2H5: H | BO

H – C – C bukan isomer geometri

| V

O H

Jadi, pasangan senyawa yang merupakan isomer geometri yaitu CHBrCHBr dan BrCHCHBr. 19. Jawaban: c

Senyawa di atas mempunyai rumus C5H8, sama

dengan rumus struktur

CH ≡ C – CH2 – CH2 – CH3

20. Jawaban: c

Senyawa alkuna = CnH2n – 2.

Untuk n ke-2, CH ≡ CH → tidak memiliki isomer

Untuk n ke-3, CH ≡ C – CH3; CH3 – C ≡ CH

→ tidak memiliki isomer

Untuk n ke-4, CH ≡ C – CH2 – CH3;

CH3 – C ≡ C – CH3 (merupakan isomer)

Jadi, isomer posisi alkuna dimulai dari suku n ke-4 (butuna).

21. Jawaban: b

Reaksi pada a, c, d, dan e merupakan reaksi

eliminasi karena pada keempat reaksi tersebut terjadi perubahan ikatan, dari ikatan tunggal

men-jadi ikatan rangkap. Sementara itu, reaksi b

merupakan reaksi substitusi karena pada reaksi tersebut terjadi pergantian atom H dengan atom Na.

22. Jawaban: b

Fungsi protein dalam tubuh yaitu membantu pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel dalam tubuh, pembentukan zat antibodi, mengangkut zat-zat gizi, dan cadangan energi.

Mengatur metabolisme lemak merupakan fungsi karbohidrat. Pelindung tubuh dari perubahan cuaca, membantu pengeluaran sisa pencernaan, dan melindungi organ-organ tubuh bagian dalam merupakan fungsi lemak.

23. Jawaban: b

Propilena glikol digunakan dalam industri makanan sebagai penyedap rasa, pelarut makanan, dan humektan. Asetilena dan etilena merupakan gas yang banyak digunakan untuk membantu proses pematangan buah. Sukrosa merupakan pemanis alami, digunakan untuk menambah rasa manis pada produk makanan. Sementara itu, etilen glikol digunakan sebagai zat aditif untuk menurunkan titik beku pada radiator mobil.

24. Jawaban: b

CH3 – CH – CH2 – CH3

| OH

Senyawa tersebut bernama 2-butanol karena gugus –OH terikat pada atom C nomor 2, sedang-kan rantai utama terdiri atas empat atom karbon.

CH2 = CH – CH2 – CH3

Senyawa tersebut bernama 1-butena karena terdapat ikatan rangkap dua di atom C nomor 1 dan rantai utama terdiri atas empat atom karbon. 25. Jawaban: b

Isomer posisi CH2 = CH – CH2 – CH3 (1-butena)

yaitu:

CH3 – CH = CH – CH3 2-butena

Jadi, 1-butena mempunyai isomer posisi sebanyak 2. 26. Jawaban: e

1) Asetilena dibuat dengan mereaksikan karbit

(kalsium karbida) dengan air.

CaC2(g) + 2H2O(A) → C2H2(g) + Ca(OH)2(aq)

2) Perbandingan mol air dengan mol gas

asetilena adalah 2 : 1.

3) Kegunaan gas asetilena adalah untuk

mengelas besi.

4) Perbandingan mol CaC2 (karbit) dengan H2O

adalah 1 : 2. 27. Jawaban: b

Pilihan jawaban d dan c merupakan isomer

n-heksana. Pilihn jawaban a dan e merupakan

isomer n-heptana. H | – C – H | H H H | | – C – C – H | | H H

(14)

28. Jawaban: b CH ≡ C – CH2 – CH – C ≡ CH | CH3 3-metil-1,5-heksadiuna 29. Jawaban: a H CH3 CH3 CH3 GC = CH GC = CH CH3 H H H trans cis 30. Jawaban: b

Senyawa aromatik merupakan senyawa hidro-karbon yang terdiri atas enam atom C berstruktur cincin yang berikatan jenuh dan tidak jenuh secara berselang-seling. Contoh senyawa benzena.

H (aromatik) C X Z H C C H | || H C C H Z X C H Asetilena: CH ≡ CH (alifatik) Polipropilena: – CH2 – CH – CH2 – CH – (alifatik) | | n CH3 CH3 Polietilena: (– CH2 – CH2 – CH2 – CH2 –)n (alifatik) Siklopentana: CH2 (alisiklik) X Z H2C CH2 | | H2C ––– CH2 B. Uraian 1. (CH2)n= 56 (1 × Ar C + 2 × Ar H)n= 56 (1 × 12 + 2 × 1)n= 56 14n = 56 n = 4

a. Rumus molekul: (CH2)4 = C4H8 = butena.

b. Kemungkinan struktur: CH2 = CH – CH2 – CH3: 1-butena CH3 – CH = CH – CH3: 2-butena CH2 = C – CH3: 2-metil propena | CH3

2. a. Merupakan senyawa nonpolar sehingga tidak

larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut

non-polar seperti CCl4 atau eter.

b. Titik didih makin tinggi bila jumlah atom C

makin banyak.

c. Alkena dengan C2–C4 terdapat dalam fase

gas, C5–C17 berfase cair, > C18 berfase padat.

d. Dapat mengalami reaksi adisi (pengubahan

ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal dengan menangkap atom lain).

Contoh:

CH2 = CH2 + Cl2→ CH2 – CH2

| |

Cl Cl

e. Suku-suku alkena lebih reaktif dibanding

suku-suku alkana, untuk jumlah atom C yang sama. Hal ini disebabkan alkena mempunyai jumlah atom H lebih sedikit dibanding alkana.

f. Alkena dapat berpolimerisasi (penggabungan

molekul-molekul sejenis sehingga menjadi molekul raksasa dengan rantai karbon yang sangat panjang). Molekul yang bergabung disebut monomer, sedangkan gabungan monomer disebut polimer.

3. Titik-titik air yang menempel pada dinding tabung reaksi hasil pembakaran senyawa organik mampu mengubah warna kertas kobalt(II) dari biru menjadi merah muda. Peristiwa ini menunjukkan bahwa

titik-titik air tersebut adalah air. Air (H2O) mengubah

warna kertas kobalt(II) dari biru menjadi merah muda. Kesimpulan percobaan ini adalah pembakaran senyawa organik menghasilkan air. 4. Isomer butuna ada 2 yaitu:

CH ≡ C – CH2 – CH3 = 1-butuna CH3 – C ≡ C – CH3 = 2-butuna 5. H3C CH3 GC = CH cis-2-butena H H H3C H GC = CH trans-2-butena H CH3 6. CH3 | a. 3C ≡4C – 5CH 2 – 6CH2 – 7C – 8CH3 | | 2CH2 CH3 | 1CH3

Nama IUPAC: 7,7-dimetil-3-oktuna

CH3

|

b. CH3 – CH – CH2 – CH2 – C – C ≡ CH

| |

CH3 CH3

Nama IUPAC: 3,3,6-trimetil-1-heptuna

6 5 4 3 2 1

X Z

(15)

c. CH3 – C = CH– CH= CH2 |

CH3

Nama IUPAC: 4-metil-1,3-pentadiena

d. CH2 – CH= CH2

|

CH = CH2

Nama IUPAC: 1,4-pentadiena

7. Alkadiena merupakan senyawa hidrokarbon yang dalam rantai ikatannya mengandung dua ikatan

rangkap dua, contoh CH2 = CH – CH = CH2

(1,3-butadiena).

Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon yang dalam rantai ikatannya mengandung ikatan

rangkap tiga, contoh CH ≡ C – CH2 – CH3

(1-butuna).

8. a. Pada reaksi

CH3 – CH = CH2 + HBr → CH3 – CHBr – CH3

terjadi perubahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal sehingga reaksi tersebut merupakan reaksi adisi.

b. Pada reaksi

CH3 – CH2 – CH2Br + C2H5ONa → NaBr

+ CH3 – CH2 – CH2 – O – CH2 – CH3

terjadi pertukaran gugus –Br dengan gugus

–O–CH2–CH3. Dengan demikian, reaksi

tersebut merupakan reaksi substitusi.

c. Pada reaksi

CH3 – CHBr – CH3 + NaOH → NaBr + H2O

+ CH2 – CH = CH2

terjadi penghilangan atom H dan Br pada

senyawa CH3–CHBr–CH3 dan pembentukan

ikatan rangkap pada CH2 – CH = CH2 sehingga

reaksi ini merupakan reaksi eliminasi.

9. a. H3C – C= CH – CH3 + H2 → | CH3 2-metil-2-butena H3C – CH – CH2 – CH3 | CH3 2-metil butana

b. Jenis reaksi = reaksi adisi.

10. Berat C dalam CO2 = × 44 gr = 12 gr. Berat H dalam H2O = × 36 gr = 4 gr. Perbandingan mol C : H = : = 1 : 4.

Jadi, rumus empirisnya (CH4)n.

(CH3)n= 15 12n + 3n = 15 15n = 15 n = 1 Rumus alkana = (CH4)n = CH4

Jadi, alkana tersebut adalah metana.

3 4 5 2 1

(16)

Setelah mempelajari bab ini, siswa:

1. mampu menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya;

2. mampu menyajikan hasil pemahaman tentang proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaannya.

Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa:

1. mensyukuri kekayaan alam Indonesia berupa minyak bumi, batu bara, dan gas alam serta berbagai bahan tambang lainnya sebagai anugerah Tuhan YME dan menggunakannya untuk kemakmuran rakyat Indonesia;

2. memiliki rasa ingin tahu, disiplin, bertanggung jawab, kreatif, dan ulet untuk mencari dan menuangkan ide-ide tentang bahan bakar alternatif pengganti minyak bumi.

Kemampuan dan Sikap yang Dimiliki

• Mampu menjelaskan berbagai fraksi minyak bumi dan kegunaannya serta dampak negatif pembakaran bahan bakar minyak.

• Memiliki rasa ingin tahu tinggi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif, dan ulet untuk mencari dan menuangkan ide-ide tentang bahan bakar alternatif pengganti minyak bumi.

• Mengagumi dan mensyukuri karunia Tuhan YME dan memanfaatkannya secara efisien.

Materi

• Minyak Bumi dan Gas Alam

• Bensin dan Dampak Pembakaran Bahan Bakar

• Pembentukan minyak bumi dan gas alam. • Komposisi minyak bumi.

• Pengolahan minyak bumi. • Kualitas bensin.

• Dampak pembakaran bahan bakar.

Pembelajaran Kognitif

• Menjelaskan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam.

• Menyebutkan komposisi minyak bumi. • Menjelaskan proses pengolahan minyak bumi. • Menjelaskan kualitas bensin.

• Menjelaskan dampak pembakaran bahan bakar.

Pengetahuan yang Dikuasai

• Mengamati animasi proses pembentukan minyak bumi dan gas alam.

• Melakukan studi kepustakaan untuk mengetahui daerah-daerah kilang minyak di Indonesia dan bahan bakar alternatif pengganti minyak bumi.

Kegiatan Psikomotorik

• Menyajikan hasil studi kepustakaan tentang daerah kilang minyak di Indonesia dan bahan bakar alternatif pengganti minyak bumi.

(17)

A. Pilihan Ganda

1. Jawaban: b

Sikloalkana menyusun minyak bumi sebanyak 49%. Hidrokarbon aromatik menyusun minyak bumi sebanyak 15%. Alkana menyusun minyak bumi 30%. Organologam menyusun minyak bumi sebesar 0,1%. Alkanatiol merupakan alkohol. 2. Jawaban: b

Berdasarkan komponen terbanyak dalam minyak bumi, minyak bumi dibedakan menjadi tiga golongan yaitu parafin, naftalena, dan campuran parafin-naftalena. Minyak bumi golongan naftalena digunakan untuk pengeras jalan dan pelumas. Minyak bumi golongan naftalena berupa senyawa hidrokarbon rantai siklis atau rantai tertutup. 3. Jawaban: d

Minyak bumi terbentuk dari fosil hewan dan tumbuhan laut yang terpendam jutaan tahun yang lalu, tertimbun endapan lumpur, pasir, dan zat-zat lain, serta mendapat tekanan dan panas bumi secara alami. Oleh karena pengaruh suhu dan tekanan tinggi, materi organik tersebut berubah menjadi minyak setelah mengalami proses berjuta-juta tahun. Itulah sebabnya minyak bumi pada umumnya bersumber di wilayah lepas pantai hingga laut dalam.

4. Jawaban: c

Senyawa aromatik adalah senyawa hidrokarbon yang mengandung gugus benzena, seperti etil benzena. Isooktana dan n-alkana merupakan senyawa golongan alkana, sedangkan metil siklo pentana dan sikloheksana merupakan senyawa golongan sikloalkana.

5. Jawaban: a

Parafin merupakan jenis minyak bumi yang me-ngandung senyawa hidrokarbon rantai terbuka digunakan sebagai penghasil gasolin. Naftalena adalah jenis minyak bumi yang digunakan sebagai pengeras jalan. Residu merupakan fraksi atau komponen minyak bumi yang berupa padatan. 6. Jawaban: d

Secara umum komponen minyak bumi terdiri atas lima unsur kimia yaitu 82–87% karbon, 11–15% hidrogen, 0,01–6% belerang, 0–2% oksigen, 0,01–3% nitrogen, dan sedikit organologam. 7. Jawaban: b

Fraksi minyak bumi dengan atom karbon sebanyak 10–14 dihasilkan saat suhu di kolom fraksinasi mencapai 215°C. Fraksi ini berupa kerosin dan

avtur. Fraksi minyak bumi dengan atom C sebanyak 5–7 diperoleh pada suhu 70°C. Fraksi minyak bumi dengan atom C sebanyak 17–20 diperoleh pada suhu 300°C. Fraksi minyak bumi dengan atom C sebanyak 23–33 diperoleh pada suhu 450°C. Fraksi minyak bumi dengan atom C sebanyak > 60 diperoleh pada suhu > 500°C. 8. Jawaban: e

Sisa pengolahan minyak bumi yang terdapat di kolom fraksinasi berupa residu atau bitumen, yaitu aspal. Aspal digunakan sebagai pengeras jalan dan bahan pelapis antibocor pada lantai. 9. Jawaban: c

Urutan fraksi minyak bumi dari yang ringan ke berat adalah bensin, nafta, dan solar. Semakin berat fraksi minyak bumi, titik didihnya semakin tinggi. 10. Jawaban: c

Proses desalting dilakukan dengan cara mencampur minyak mentah dengan air. Tujuan dilakukan proses desalting yaitu menghilangkan senyawa-senyawa hidrokarbon, mencegah terjadinya korosi pada pipa minyak, mencegah terjadinya penyumbatan pada lubang-lubang di menara, dan melarutkan mineral-mineral dalam minyak mentah ke dalam air. Sementara itu, meng-hilangkan senyawa-senyawa nonhidrokarbon dilakukan dengan cara penambahan asam dan basa ke dalam minyak mentah.

B. Uraian

1. Minyak bumi terbentuk dari hasil akhir penguraian bahan-bahan organik yang berasal dari sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang terdapat di darat maupun di laut. Sisa tumbuhan dan hewan tersebut tertimbun endapan lumpur, pasir, dan zat-zat lain serta mendapat tekanan dan panas bumi secara alami selama berjuta-juta tahun. Suhu dan tekanan ini mengubah materi organik dalam fosil menjadi minyak bumi. Minyak bumi akan ter-kumpul dalam pori-pori batu kapur atau batu pasir. 2. a. Senyawa golongan alkana paling banyak menyusun minyak bumi. Senyawa ini berupa alkana tidak bercabang seperti n-oktana, dan alkana bercabang seperti isooktana. b. Senyawa sikloalkana, misalnya metil

siklopentana dan etil sikloheksana. c. Senyawa aromatik, misalnya etil benzena. d. Senyawa belerang, senyawa nitrogen,

(18)

A. Pilihan Ganda

1. Jawaban: c

Bensin dengan hidrokarbon berantai lurus mengakibatkan knocking atau penyalakan tak terkendali pada mesin sehingga mesin bergetar sangat hebat dan menimbulkan panas terlalu tinggi. Kondisi ini mengakibatkan mesin cepat rusak. Oleh karena itu, bensin yang tersusun hidrokarbon berantai lurus kualitasnya kurang bagus.

2. Jawaban: b

Campuran alkana bercabang rantai pendek dan alkena akan terbakar paling sempurna karena kedua senyawa tersebut terbakar lebih sempurna daripada alkana rantai panjang dan lurus. 3. Jawaban: b

Bilangan oktan premium sekitar 86. Sementara itu, bilangan oktan antara 90–92 merupakan bilangan oktan pertamaks, sedangkan bilangan oktan 98 merupakan bilangan oktan pertamaks plus.

4. Jawaban: c

Nilai oktan dari: 2-metil heksana = 44 n-pentena = 62 2-metil heptana = 23 sikloheksana = 97

Jadi, senyawa hidrokarbon yang memiliki nilai oktan tertinggi yaitu sikloheksana.

5. Jawaban: b

Isooktan memiliki nilai oktan 100 karena tidak mengakibatkan knocking. Sementara normal heptana memiliki nilai oktan 0 karena meng-akibatkan knocking sangat tinggi. Dengan demikian, perbandingan isooktan dengan n-heptana adalah 97 : 3.

6. Jawaban: a

Perengkahan termal adalah proses memecah senyawa hidrokarbon rantai panjang seperti kerosin

menjadi senyawa hidrokarbon rantai pendek seperti heksana dan heksena pada suhu 500°C. Senyawa heksena mampu menaikkan bilangan oktan sebesar 10 satuan. Sementara itu, distilasi bertingkat adalah proses pemisahan komponen-komponen minyak bumi berdasarkan perbedaan titik didih. Desulfuring

adalah proses penghilangan unsur belerang pada bahan bakar. Polimerisasi adalah proses peng-gabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar. Cracking adalah proses pemecahan senyawa hidrokarbon berantai panjang menjadi senyawa hidrokarbon berantai pendek untuk memperoleh fraksi bensin.

7. Jawaban: c

Viskon merupakan zat aditif yang ditambahkan ke dalam bensin untuk meningkatkan bilangan oktan bensin. Viskon digunakan sebagai pengganti TEL karena lebih ramah lingkungan, mengurangi emisi gas CO, CxHy, dan NOx.

8. Jawaban: b

(C2H5)4Pb atau tetraetil timbal merupakan zat aditif yang ditambahkan ke dalam bensin untuk menaikkan bilangan oktan. Namun senyawa ini dapat menimbulkan kerugian, yaitu melepaskan partikulat timbal (Pb) ke udara pada proses pembakaran bensin. Partikulat Pb merupakan polutan yang bersifat racun. Oleh karena itu, saat ini (C2H5)4Pb dilarang ditambahkan ke dalam bensin.

9. Jawaban: c

Senyawa yang berfungsi sebagai bahan antiketukan pada mesin kendaraan bermotor adalah TEL dengan rumus molekul (CH3CH2)4Pb atau MTBE (metil tersier butil eter). C7H16 (heptana) dan C8H18 (oktana) merupakan senyawa alkana yang menyusun bensin. Sedangkan C5H10 dan C6H12 merupakan senyawa sikloalkana penyusun minyak bumi. 3. Karena fraksi-fraksi minyak bumi berupa

campuran hidrokarbon yang mendidih pada trayek suhu tertentu. Selain itu, isomer-isomer hidrokarbon mempunyai titik didih berdekatan sehingga tidak dapat dipisahkan ke dalam komponen-komponen murni.

4. Minyak mentah (crude oil) dari hasil pengeboran sumur eksplorasi belum dapat dimanfaatkan karena masih berupa campuran. Oleh karena itu,

minyak mentah harus diolah terlebih dahulu untuk memisahkan komponen-komponen penyusun minyak bumi dari minyak bumi dan pengotor-pengotornya.

5. Cracking adalah proses pemecahan hidrokarbon

suku tinggi menjadi senyawa hidrokarbon suku rendah dengan cara pemberian tekanan dan suhu tinggi.

(19)

jumlah atom C antara 8–12. Fraksi minyak bumi yang memiliki atom C antara 5–7 adalah petroleum eter. Fraksi minyak bumi yang memiliki atom C antara 5–10 adalah bensin. Fraksi minyak bumi yang memiliki atom C antara 10–14 adalah kerosin dan avtur. Fraksi minyak bumi yang memiliki atom C antara 15–35 adalah solar. 4. Jawaban: b

Solar diperoleh pada suhu antara 250–340°C. Oli diperoleh pada suhu antara 350–500°C. Residu diperoleh pada suhu 7.500°C. Parafin diperoleh pada suhu 350°C. Gasolin diperoleh pada suhu 35–75°C.

A. Pilihan Ganda

1. Jawaban: d

Metana merupakan hidrokarbon terbanyak penyusun gas alam. Jumlah senyawa ini mencapai 70–90%, diikuti etana, propana, pentana, dan heksana.

2. Jawaban: e

Minyak bumi tersusun dari senyawa sikloalkana, yaitu siklopentana dan sikloheksana, contohnya metil siklopentana dan etil sikloheksana.

3. Jawaban: c

Nafta merupakan fraksi minyak bumi yang mendidih pada suhu antara 70–170°C dengan 10. Jawaban: e

Knocking atau ketukan pada mesin disebabkan

oleh rantai karbon lurus atau sedikit bercabang. Contohnya n-heptana. Adapun senyawa hidro-karbon dengan banyak cabang umumnya tidak atau sedikit menimbulkan knocking.

B. Uraian

1. Cracking atau kertakan adalah proses pemutusan

hidrokarbon yang mempunyai rantai panjang menjadi hidrokarbon berantai pendek. Fraksi-fraksi minyak mentah yang kurang komersial seperti solar dan kerosin dikertak menjadi fraksi bensin. Proses kertakan dilakukan pada suhu tinggi menggunakan katalis aluminium atau silikon.

2. Perengkahan termal adalah proses pemecahan hidrokarbon rantai panjang menjadi fraksi dengan jumlah atom karbon antara C5 – C9. Perengkahan termal dilakukan pada suhu 500°C dan tekanan 25 atm. Contoh pemecahan kerosin menjadi heksana dan heksena.

Contoh:

C12H26(A) ° → C6H14(A) dan C6H12(A)

(heksana) (heksena)

3. Bilangan oktan dapat ditingkatkan dengan cara-cara berikut.

a. Memperbanyak kadar isooktana dalam bensin. b. Menambahkan zat aditif dalam bensin pada proses blending, misal MTBE (metil tersier

butil eter).

c. Perengkahan termal untuk menghasilkan heksena.

d. Metode reforming, yaitu mengubah struktur senyawa hidrokarbon rantai lurus menjadi rantai bercabang pada suhu tinggi dan bantuan katalis.

e. Polimerisasi, yaitu menggabungkan hidrokarbon rantai pendek menjadi rantai yang lebih panjang. Misal isobutana direaksikan dengan isobutena menghasilkan isooktana. CH3 – CH – CH3 + CH3 – C = CH2 → | | CH3 CH3 CH3 | CH3 – CH – CH2 – C – CH3 | | CH3 CH3

4. Knocking atau ketukan bensin pada mesin terjadi

karena bensin mempunyai bilangan oktan rendah. Ketukan ini dapat dikurangi dengan menaikkan bilangan oktan bensin. Caranya dengan menambahkan senyawa MTBE (metil tersier butil eter), metanol, etanol, viskon, atau tersier butil alkohol ke dalam bensin. Senyawa-senyawa tersebut merupakan zat aditif yang dapat menaikkan bilangan oktan bensin.

5. Kualitas bensin ditentukan oleh bilangan oktan dan jumlah gas CO yang dihasilkan pada proses pembakaran bensin. Semakin tinggi bilangan oktan dan semakin sedikit jumlah gas CO yang dihasilkan maka kualitas bensin tersebut semakin baik. Sebaliknya, semakin rendah bilangan oktan dan semakin banyak jumlah gas CO yang dihasilkan maka kualitas bensin tersebut semakin rendah.

(20)

5. Jawaban: c

Fraksi nomor 5 mempunyai atom C sebanyak 26–28 dan mendidih pada suhu > 350°C sehingga fraksi tersebut berupa parafin. Parafin digunakan sebagai bahan baku pembuatan lilin. Bahan bakar mesin diesel menggunakan solar yaitu fraksi minyak bumi yang mempunyai atom C sebanyak 15–25 diperoleh pada suhu 250–350°C. Bahan baku pembuatan plastik menggunakan nafta, yaitu fraksi minyak bumi yang mempunyai atom C sebanyak 8–12, diperoleh pada suhu 70–170°C. Pelarut dan

dry cleaning menggunakan petroleum eter, yaitu

fraksi minyak bumi yang mempunyai atom C sebanyak 5–7, diperoleh pada suhu 30–90°C. Bahan bakar kendaraan bermotor menggunakan bensin, yaitu fraksi minyak bumi yang mempunyai atom C sebanyak 5–10, diperoleh pada suhu 35–75°C.

6. Jawaban: b

Titik didih lilin 350°C, bensin 35–75°C, solar 250–340°C, oli 350–500°C, aspal > 500°C, kerosin 170–250°C, dan petroleum eter 30–90°C. Jadi, kelompok fraksi minyak bumi yang disusun berdasarkan kenaikan titik didih yaitu bensin (2), kerosin (6), dan lilin (1).

7. Jawaban: c

Sikloalkana merupakan senyawa yang berbentuk cincin dan bersifat jenuh, misal siklopentana. Senyawa n-alkana tidak bercabang dan bersifat jenuh, misal n-oktana. Senyawa isoalkana merupakan senyawa bercabang dan bersifat jenuh, misal isooktana. Senyawa organologam misalnya vanadium dan nikel. Hidrokarbon aromatik adalah senyawa berbentuk cincin berikatan rangkap, misal benzena.

8. Jawaban: c

Minyak gosok dan aspal merupakan fraksi minyak mentah hasil pengolah fraksi residu. Minyak gosok diperoleh dengan cara mendistilasi residu. Pada proses distilasi ini dihasilkan uap dan residu. Uap yang dihasilkan merupakan campuran lilin dan minyak gosok. Minyak gosok dipisahkan dari lilin dengan cara ekstraksi pelarut. Sementara itu, residu yang tertinggal pada proses ini merupakan aspal. 9. Jawaban: c

Proses pemecahan molekul senyawa yang panjang menjadi molekul pendek dinamakan

cracking. Blending adalah proses pencampuran

atau penambahan zat aditif pada bensin agar mutu bensin lebih baik. Treating adalah proses menghilangkan pengotor pada minyak supaya lebih murni. Reforming adalah mengubah bentuk struktur (isomer) dari rantai karbon lurus menjadi

bercabang untuk meningkatkan mutu bensin. Polimerisasi adalah penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul-molekul besar bensin yang berkualitas tinggi.

10. Jawaban: e

Bensin digunakan sebagai bahan bakar mesin kendaraan. Bahan bakar industri menggunakan minyak bakar. Penatu kering menggunakan petroleum eter. Elektrode menggunakan karbon padat dari fraksi minyak kokas. Pelumas menggunakan oli.

11. Jawaban: a

Bilangan oktan bensin ditentukan dari komposisi senyawa penyusunnya yang tidak mengakibatkan

knocking atau ketukan, yaitu isooktana. Bensin

beroktan 80, berarti mengandung isooktan sebanyak 80%. Jadi, perbandingan n-heptana dan isooktana pada bensin tersebut 20 : 80. 12. Jawaban: a

Bensin terdiri atas campuran isomer-isomer heptana (C7H16) dan isomer-isomer oktana (C8H18). 2,3-dimetil butana terdiri atas 6 atom C dan 14 atom H sehingga senyawa tersebut bukan termasuk komponen bensin. 2,2-dimetil pentana terdiri atas 7 atom C dan 16 atom H, merupakan golongan heptana. 2,3-dimetil heksana, 2,2,4-trimetil pentana, dan 2,2,3,3-tetrametil butana terdiri atas 8 atom C dan 18 atom H, merupakan golongan oktana. Dengan demikian, keempat senyawa tersebut merupakan komponen bensin. 13. Jawaban: c

Nilai oktan bensin ditentukan oleh perbandingan senyawa isooktana dan n-heptana yang ditambahkan. Premium beroktan 88 mempunyai komposisi 88% isooktana dan 12% n-heptana. 14. Jawaban: c

Metil tersier butil eter, tersier butil alkohol, metanol, dan viskon adalah bahan kimia yang jika ditambahkan ke dalam bensin dapat menaikkan bilangan oktan. Bahan-bahan tersebut aman karena tidak menimbulkan partikulat timbal (Pb). Sementara itu, tetra etil timbal dapat menaikkan bilangan oktan tetapi menimbulkan partikulat (Pb). 15. Jawaban: d

Endapan timbal pada mesin akibat penambahan zat aditif TEL dalam bensin dapat dihindari dengan menambahkan senyawa 1,2-dibromo etana (C2H4Br2). Keberadaan senyawa ini dalam bensin mengubah PbO hasil pembakaran menjadi senyawa PbBr2 yang mudah menguap sehingga tidak mengendap dalam mesin.

(21)

16. Jawaban: e

1-pentena lebih sedikit menimbulkan ketukan daripada n-heptana karena angka oktan 1-pentena lebih tinggi daripada bilangan oktan n-heptana sehingga 1-pentena lebih berkualitas daripada n-heptana.

17. Jawaban: e

Gas CO sebagai hasil pembakaran tidak sempurna bahan bakar bersifat sangat berbahaya karena lebih mudah berikatan dengan Hb dibanding O2. Akibatnya, tubuh menjadi kekurangan oksigen sehingga metabolisme sel-sel terganggu. Akibatnya, timbul rasa pusing, muntah, pingsan, bahkan dapat mengakibatkan kematian. Unsur yang mengendap di mesin sebagai sisa pembakaran berupa timbal. Rusaknya lapisan ozon diakibatkan oleh senyawa klorin dalam CFC yang banyak terdapat dalam bahan-bahan spray. Perkaratan logam dipercepat dengan senyawa-senyawa oksida asam yang terdapat dalam hujan asam. Penyakit paru-paru diakibatkan oleh asap rokok.

18. Jawaban: c

Ketukan pada mesin kendaraan disebabkan oleh pembakaran bensin yang terlalu cepat sehingga efisiensi energi yang dihasilkan berkurang. 19. Jawaban: d

Pertamaks plus memiliki nilai oktan > 95. Nilai oktan n-heptana = 0, n-heksana = 25, n-heptena = 60, sikloheksana = 97, dan 2-metil heksana = 44. Jadi, senyawa yang memiliki nilai oktan setara dengan nilai oktan pertamaks plus adalah sikloheksana.

20. Jawaban: e

Penambahan TEL pada bensin menghasilkan partikulat Pb (timbal) dalam bentuk jelaga atau asap. Partikulat Pb berupa butiran-butiran halus yang jika terisap dapat menembus bagian terdalam paru-paru. Menurunkan knocking dan menaikkan bilangan oktan menggunakan senyawa isooktana. Asap hitam timbul akibat pembakaran tidak sempurna.

21. Jawaban: c

Gas buang penyebab hujan asam yaitu SO2 dan NOx. Kedua gas ini dapat berikatan dengan uap air di udara membentuk asam dalam awan. Apabila awan yang mengandung asam turun menjadi hujan, air hujan tersebut bersifat asam. Sementara itu, gas CO merupakan gas beracun yang mudah berikatan dengan hemoglobin. Gas CO2 mengakibatkan terjadinya global warming, sedangkan uap air (H2O) merupakan gas yang tidak beracun, hasil dari proses pembakaran senyawa karbon.

22. Jawaban: b

Komponen bensin berasal dari isomer-isomer heptana dan oktana. Isomer-isomer heptana mempunyai jumlah atom C = 7 dan atom H = 16. Sementara itu, isomer-isomer oktana mempunyai jumlah atom C = 8 dan atom H = 18. Jadi, senyawa hidrokarbon yang terdapat dalam bensin yaitu 2,3-dimetil pentana (C7H16) dan 2,2,3,3-tetrametil butana (C8H18).

23. Jawaban: a

Gas CO merupakan gas beracun sehingga keberadaannya di udara harus dibatasi. Gas CO di udara belum menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan jika berkadar < 100 ppm. Apabila kadar CO di udara melebihi 100 ppm akan mengakibat-kan cepat merasa lelah dan sakit kepala. 24. Jawaban: e

Katalis konverter dipasang di knalpot mobil dengan tujuan untuk mengubah polutan yang beracun seperti sisa bensin, gas CO, dan oksida nitrogen menjadi produk yang lebih aman seperti gas N2, CO2, dan H2O.

25. Jawaban: e

Peningkatan kadar CO2 di udara mengakibatkan terjadinya global warming atau pemanasan global. Sementara itu, gangguan pernapasan diakibatkan oleh kabut asap, hujan asam diakibatkan oleh gas SO2 dan oksida nitrogen, sedangkan gangguan fungsi hemoglobin diakibat-kan oleh gas CO.

26. Jawaban: e

Bensin beroktan rendah jika dibakar banyak menghasilkan jelaga. Sebaliknya, bensin beroktan tinggi menghasilkan sedikit gas karbon monoksida jelaga, dan gas karbon dioksida serta, menimbul-kan sedikit ketumenimbul-kan pada mesin.

27. Jawaban: d

CO dan partikel timah hitam merupakan bahan kimia berbahaya yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil seperti bensin. Bahan-bahan tersebut dikeluarkan dalam asap kendaraan bermotor.

28. Jawaban: e

Senyawa 1,2–dibromo etana ditambahkan ke dalam bensin ber-TEL untuk mengikat timbal sisa pembakaran bensin yang mengendap di mesin menjadi senyawa PbBr2.

29. Jawaban: e

Zat antiketukan yang berupa ethyl fluid digunakan untuk meningkatkan bilangan oktan bensin. Ethyl

fluid terdiri atas campuran 65% TEL (tetra ethyl

lead), 25% 1,2-dibromo etana, dan 10% 1,2-dikloro etana. MTBE, etanol, metanol, dan viskon

Referensi

Dokumen terkait

 Mendiskusikan jenis ikatan pada atom karbon pada senyawa alkana, alkena dan alkuna dengan menggunakan molymood..  Latihan tata nama senyawa alkana, alkena,

Hidrokarbon dengan dua atau lebih atom karbon yang mempunyai ikatan rangkap dua atau tiga dinamakan hidrokarbon tidak jenuh..

Hidrokarbon dengan dua atau lebih atom karbon yang mempunyai ikatan rangkap dua atau tiga dinamakan hidrokarbon tidak jenuh (Fessenden, 1997)1. Hidrogen dan senyawa

Gas metana secara atomik terdiri dari satu atom karbon dan empat atom hidrogen yang tergolong keluarga hidrokarbon tingkat terendah sehingga memiliki nilai kalor yang

Reaksi adisi terjadi pada senyawa yang mempunyai ikatan rangkap dua atau rangkap tiga, senyawa alkena atau senyawa alkuna, termasuk ikatan rangkap karbon dengan atom lain...

Senyawa Flavonoid adalah senyawa polifenol yang mempunyai 15 atom karbon, terdiri dari 2 cincin benzena yang dihubungkan menjadi satu oleh rantai yang terdiri dari 3 atom.

Pada dasarnya, senyawa karbon dapat digolongkan ke dalam senyawa hidrokarbon dan turunannya. Senyawa turunan hidrokarbon adalah senyawa karbon yang mengandung

hidroksil yang terikat pada suatu atom karbon jenuh dapat dilihat pada gambar 3.13 f, Golongan senyawa alkena ditandai dengan hidrokarbon tak jenuh dengan sebuah