• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kasus Sol

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Kasus Sol"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN SPACE OCCUPYING LESION (SOL) DI RUANG RAWAT INAP ANGSANA RSUP DR.HASAN SADIKIN BANDUNG

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah PPN XIII

Disusun Oleh : YUSNITA HEIDI LAURA

PPN 14273

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG

(2)

A. PENGKAJIAN 1. Biodata

a. Identitas klien

1) Nama : Ny. E

2) Tempat tanggal lahir/umur : Bandung, 14-05-1989/25tahun 3) Jenis kelamin : Perempuan

4) Agama : Islam

5) Suku bangsa : Sunda

6) Pendidikan : SMA

7) Pekerjan : Ibu Rumah Tangga 8) Status perkawinan : Menikah

9) Alamat : Perum.Bukit Jagabaya Asri Blok G2 10) Tanggal masuk RS : 22-04-2015

11) No.Medrec : 0001446xxx

12) Diagnosa medis : Space Occupying Lesion b. Identitas penanggung jawab

1) Nama : Tn. H

2) Hubungan dengan klien : Suami klien

3) Alamat : Perum.Bukit Jagabaya Asri Blok G2 2. Riwayat kesehatan klien

a. Keluhan utama : Nyeri kepala b. Riwayat kesehatan sekarang

12 hari sebelum masuk rumah sakit pasien kejang untuk ke 4 kalinya. Kejang dengan mata ke kiri, menoleh ke lain diikuti dengan tangan membuka dan kaku seluruh tubuh, kejang sekitar 2 menit. Sebelum kejang pasien sadar dan saat kejang pasien tidak sadar. Adanya nyeri kepala sudah 3 minggu lalu terasa semakin lama semakin hebat terutama pagi hari. Lemah anggota gerak.

c. Riwayat penyakit masa lalu

Klien mengatakan tidak pernah operasi dan mengalami penyakit serupa sebelumnya dan klien tidak mempunyai penyakit menular.

d. Riwayat penyakit keluarga

Keluarga tidak ada yang pernah menderita penyakit berat, kronis dan menurun. Keluarga juga tidak ada yang pernah operasi.

(3)

Keterangan :

: Laki-laki : Perempuan

: Meninggal dan menderita hepatitis : Garis keturunan

: Tinggal satu rumah : Klien

3. Pola aktifitas sehari-hari

No Jenis Aktifitas Sebelum Sakit Sesudah Sakit

1 Pola Makan Dan Minum a. Makan: 1) Jenis makanan 2) Frekuensi 3) Jumlah makanan 4) Bentuk makanan 5) Makanan pantangan 6) Gangguan/keluhan b. Minum : 1) Jenis minuman 2) Frekuensi 3) Jumlah minuman 4) Gangguan/keluhan Masakan rumah 3xsehari 1 porsi Padat Asin Tidak ada Air putih 8 gelas/hari 1 gelas Tidak ada Masakan RS 3xsehari 1 porsi Padat Asin Tidak ada Air putih 8 gelas/hari 1 gelas Tidak ada 2 Pola Eliminasi a. BAB 1) Frekuensi 2) Jumlah 3) Konsistensi/warna 4) Bau 5) Gangguan/keluhan b. BAK 1x sehari Tidak tahu Kuning Berbau Tidak ada 1x sehari Tidak tahu Kuning Berbau Tidak ada

(4)

1) Frekuensi 2) Jumlah 3) Warna 4) Bau 5) Gangguan/keluhan Tidak tentu Tidak tahu Jernih Tidak berbau Tidak ada 3x sehari Tidak tahu Jernih Tidak berbau Tidak ada 3 Pola Istirahat/Tidur a. Siang b. Malam

Tidak tentu, 2jam 9malam, 7jam Tidak tidur Sulit tidur 4 Personal Hygiene a. Mandi b. Cuci rambut c. Gosok gigi d. Ganti pakaian e. Gunting kuku f. Gangguan/masalah 2x sehari 1x sehari 2x sehari 2x sehari 1x sehari Sulit bergerak karena sakit 2x sehari 1x sehari 2x sehari 2x sehari 1x sehari Sulit bergerak karena sakit 5 Pola Aktifitas/Latihan Fisik

a. Mobilisasi/jenis aktifitas b. Waktu/lama/frekuensi c. Gangguan/masalah Banyak aktifitas 12jam Nyeri kepala Berbaring Tidak banyak Nyeri kepala 6 Kebiasaan Lain a. Merokok b. Alkohol Tidak merokok Tidak alkohol Tidak merokok Tidak alkohol 4. Pemeriksaan fisik a. Keadaan umum 1) Tingkat kesadran

Compos Mentis. GCS : E4,M6,V5

2) BB : 54 Kg TB : 155 Cm Skala Nyeri : 4/10 3) Tanda-tanda vital a) Tekanan darah : 120/70 mmHg b) Nadi : 84 x/menit c) Suhu : 36,8 C d) Respirasi : 20 x/menit b. Data Fisik (system)

1) System respirasi dan oksigenisasi

Obstruksi saluran nafas tidak ada, sesak nafas tidak ada, tidak menggunakan alat bantu nafas, tidak batuk, bunyi nafas normal, thorax simetris, sputum tidak ada.

(5)

Nadi 84 x/menit, konjungtiva merah muda, kulit tidak pucat, temperature hangat, bunyi jantung normal, CRT 2 detik, tidak ada edema,

3) System gastrointestinal

Makan frekuensi 2x sehari jumlah 1 porsi, ada mual, tidak ada muntah, BAB 1x sehari warna kuning konsistensi lembek, sklera tidak ikterik, mukosa lembab, lidah merah muda, reflek menelan dan mengunyah dapat, abdomen bising usus 6x /menit, bentuk datar, stoma tidak ada, drain tidak ada.

4) System musculoskeletal

Tidak ada fraktur, mobilitas mandiri 5) System neurologi

Tidak ada kesulitan bicara, kelemahan alat gerak tidak ada 6) System urogenital

Perubahan pola BAK ada, frekuensi BAK 3x sehari warna bening, alat bantu tidak ada, stoma tidak ada.

7) System integument

Luka tidak ada, benjolan tidak ada, suhu hangat. 8) Hygiene

Aktifitas sehari-hari mandiri, penampilan bersih 9) Koping

Ekspresi wajah tenang, kemampuan bicara baik, koping mekanisme selalu dibantu bila ada masalah

10) Spiritual

Agama islam, tidak ada perubahan pola ibadah, respon akibat sakit cobaan hidup, dukungan dri lingkungan sangat mendukung

5. Data Psiko-Sosial-Spiritual a. Data psikoogis

1) Pengaruh penyakit terhadap psikologis : Kecemasan 2) Persepsi terhadap penakit : takut akan proses penyakit 3) Harapan terhadap pelayanan keperawatan : dilayani baik b. Data social

1) Hubungan klien dengan orang lain sangat baik

2) Peran dan fungsi dalam keluarga berkurang karna tidak bisa menjaga dua orang anak

c. Data spiritual

(6)

B. DATA PENUNJANG

1. Laboratorium (23-04-2015) MIKROBIOLOGI

Preparat BTA

Jenis sample : Sputum

Tanggal pemeriksaan : 23-04-2015 Volume sputum : 1 ml

Kualitas visual sputum : Liur 1. BTA tidak ditemukan Lekosit : <25/LpB Epitel : <10/LpB HEMATOLOGI

Laju endap darah : 20 mm/Jam (0-20) C. THERAPY

1. Dexametasone 4x1 amp IV 2. Ranitidine 2x1 amp IV 3. Fer 100gr tab 3x1 PO D. ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1. DS : Klien mengeluh Nyeri kepala Pusing Gelisah DO : Klien tampak Perubahan perilaku Mual

Bicara tidak jelas

Peningkatan tekanan intracranial

Perubahan sirkulasi cairan serebrospinal

O2 ke jaringan otak menurun Gangguan perfusi jaringan

serebral Gangguan perfusi jaringan serebral 2. DS : Klien mengeluh Nyeri kepala DO :

Wajah tampak kesakitan Skala nyeri lebih dari 4

Tekanan pada daerah dan lintasan motorik didekat

tumor

(7)

(0-10)

Perilaku berhati-hati

Hemiparese

Ujung bawah korteks prasentralis

Traksi dan pergeseran struktur peka nyeri dalam

rongga intrakranial Merangsang cortex selebri Melapasken mediator kimia

(bradikinin dan histamin) Nyeri akut

3. DS : Klien mengeluh Mual

Nafsu makan berkurang DO :

Tidak menghabiskan porsi makan yang disediakan

Muntah BB menurun Mukosa bibir pucat

Peningkatan tekanan intracranial

Terbentuknya edema sekitar tumor

Obstruksi sirkulasi cairan serebrospinal

Herniasi unkus atau serebellum

Kompresi medula oblongata

nausea, muntah proyektil

Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh

(8)

Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh E. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan perfusi jaringan b.d obstruksi ventrikel 2. Nyeri akut b.d peningkatan TIK

(9)

F. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NO. DIAGNOSE TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

1 Gangguan perfusi jaringan serebral b. d obstruksi ventrikel

Tupan: Setelah dilakukan perawatan selama 1x24 jam diharapkan perfusi jaringan kembali normal

Tupen: Setelah dilakukan perawatan selama 3x24 jam diharapkan perfusi jaringan kembali normal dengan kriteria: TTV normal, kesadaran pasien kembali seperti sebelum sakit, gelisah hilang, ingatanya kembali seperti sebelum sakit

1. Pantau status neurologis

dengan teratur dan

bandingkan dengan keadaan normalnya seperti GCS 2. Pantau frekuensi dan irama

jantung

3. Pantau suhu juga atur suhu lingkungan sesuai kebutuhan. Batasi penggunaan selimut dan lakukan kompres hangat jika terjadi demam

4. Pantau masukan dan

pengeluaran, catat

karakteristik urin, tugor kulit dan keadaan membrane mukosa

5. Gunakan selimut hipotermia 6. Kolaborasi pemberian obat

sesuai indikasi seperti steroid, klorpomasin,

1. Pengkajian kecenderungan adanya perubahan tingkat kesadaran dan potensi TIK adalah sangat berguna dalam menentukan lokasi, penyebaran, luas,dan perkembangan dari kerusakan

2. Perubahan pada frekuensi dan disritmia dapat terjadi yang mencerminkan trauma atau tekanan batang otak tentang ada tidaknya penyakit

3. Demam biasanya berhubungan dengan proses inflamasi tetapi mungkin merupakan komplikasi dari kerusakan pada hipotalamus

4. Hipertermi meningkatkan kehilangan air dan meningkatkan resiko dehidrasi, terutama jika tingkat kesadaran menurun

(10)

asetaminofen 6. Dapat menurunkan permebilitas kapiler untuk membatasi pembentukan edema, mengatasi menggigil yang dapat meningkatkan TIK, menurunkan metabolisme seluler/ menurunkan konsumsioksigen

2 Nyeri akut b. d peningkatan TIK

Tupan: nyeri berkurang selama perawatan

Tupen: Setelah dilakukan perawatan selama 3x24 jam nyeri hilang dengan criteria: Nyeri hilang, pasien tenang, tidak terjadi mual muntah, pasien dapat beristirahat dengan tenang

1. Berikan lingkungan yang tenang

2. Tingkatkan tirah baring, bantu perawatan diri pasien 3. Letakkan kantung es pada

kepala, pakaian dingin diatas mata

4. Dukung pasien untuk menemukan posisi yang nyaman

5. Berikan ROM aktif/pasif

6. Gunakan pelembab yang agak hangat pada nyeri leher/punggung yang tidak ada demam

7. Kolaborasi pemberian obat analgetik seperti

1. Menurunkan reaksi terhadap stimulus dari luar dan meningkatkan istirahat

2. Menurunkan gerakan yang dapat meningkatkan nyeri

3. Meningkatkan vasokontriksi, penumpukan resepsi sensori akan menurunkan nyeri

4. Menurunkan iritasi meningeal, resultan ketidaknyamanan lebih lanjut

5. Membantu merelaksasi ketegangan otot yang meningkatkan reduksi nyeri

6. Meningkatkan relaksasi otot dan menurunkan rasa sakit

(11)

asetaminofen, kodein sesuai indikasi. 3 Ketidakseimba ngan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b. d intake inadekuat

Tupan: Nutrisi terpenuhi dan adekuat.

Tupen: Setelah dilakukan perawatan selama 3x24 jam diharapkan kebutuhan nutrisi adekuat dengan kriteria: mual/muntah hilang, nafsu makan meningkat, BB kembali seperti sebelum sakit

1. Kaji kemampuan pasien untuk mengunyah, menelan 2. Beri makanan dalam jumlah

kecil dan sering 3. Timbang berat badan

4. Kolaborasi dengan ahli gizi

1. Menentukan pemilihan terhadapjenis makanan sehingga pasien terlindungi dari aspirasi

2. Meningkatkan proses pencernaan dan kontraksi pasien terhadap nutrisi yang diberikan dan dapat meningkatkan kerjasama pasien saat makan

3. Mengevaluasi keefektifan/ kebutuhan mengubah pemberian nutrisi

4. Merupakan sumber yang efektif untuk mengidentifikasi kebutuhan kalori\nutrisi

G. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Dx Tgl dan jam Implementasi Evaluasi Nama dan

paraf 1 27-04-2015

Jam 07.45

Jam 08.15  Melakukan operan pagiMembereskan lingkungan dan tempat

S : Pasien mengeluh lemas dan pusing O: Keadaan umum lemah

A: Masalah Nyeri, Perfusi dan Nutrisi

(12)

Jam 09.00 Jam 09.30 Jam 10.00 Jam 11.00 Jam 12.00 Jam 13.00 Jam 14.00 tidur pasien

 Menyiapkan terapi obat di ruangan obat

 Memantau Intake Output

 Memberikan obat PO dan IV Dexametasone 4x1 amp IV Ranitidine 2x1 amp IV Fer 100gr tab 3x1 PO

 Mengantar pasien ke EEG

 Melakukan pengkajian keperawatan kasus (SOL 4.4)

TD : 110/80 N : 80x /menit R : 20x /menit S: 36,7 C

 Memantau keadaan pasien : Pasien mengeluh nyeri kepala masih terasa

 Memberikan lingkungan yang nyaman, memberikan posisi yang nyaman, menganjurkan tirah baring dan melatih ROM pasif dan aktif

 Operan dengan shift ssore

belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 2 28-04-2015 Jam 14.00 Jam 15.00 Jam 16.00 Jam 16.30

 Melakukan operan sore

 Membereskan lingkungan dan tempat tidur pasien

 Menyiapkan terapi obat di ruangan

S : Pasien mengeluh lemas dan pusing, pasien mengatakan ada penurunan berat badan, pasien mengatakan ingin pulang. O: Keadaan umum lemah

A: Masalah Nyeri, Perfusi dan Nutrisi belum teratasi

(13)

Jam 17.00 Jam 17.30

Jam 19.00

Jam 21.00

obat

 Memantau Intake Output

 Memberikan obat PO dan IV Dexametasone 4x1 amp IV Ranitidine 2x1 amp IV Fer 100gr tab 3x1 PO

 Memantau kedan umum pasien : keadaan umum pasien baik

 Mengkaji Tanda vital TD : 120/80

N : 80x /menit R : 20x /menit S: 36,5 C

 Mengkaji kemampuan pasien untuk mengunyah dan menelan, memantau penurunan berat badan, memberikan lingkungan yang nyaman,

 Melakukan operan malam

P : Lanjutkan intervensi

Referensi

Dokumen terkait

Kedua, berbagai pendekatan dan metodologi dalam studi Islam akan menggiring pada kesadaran hubungan antar umat beragama yang berbeda Hal ini didasarkan adanya

Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS,

Dimana sistem informasi peta beban listrik Politeknik Negeri Ambon ini juga akan memberikan data jumlah beban, kapasitas daya, kapasitas pengaman serta jenis

Salovey (dalam Goleman, 2000 : 57) mengungkapkan 5 aspek dalam kecerdasan emosi yaitu, 1). Mengenali emosi diri sendiri dimana mengetahui apa yang dirasakan dan digunakan untuk memandu

Tidak Menyampaiakan/Mengupload Daftar Peralatan dan Daftar Personil Inti Perusahaan untuk paket pekerjaan yang akan ditawarkan, tidak sesuai dengan BAB III. Dokumen Penawaran

And although they provide useful background on contemporary issues in the economy, some of the chapters (chapter 6 and most chapters in part 3, on labour regulation, poverty,

Hasil analisis korelasi terhadap pengaruh tipe kepribadian “A” terhadap stres pascatrauma menunjukan adanya korelasi negative beber, hubungan korelasi negatif yang ditunjukan

Sales Sales Orders Orders Sales Sales Order Order Data Data Sales Sales Order Order Report Report Enter Sales Enter Sales Orders Orders Edit Sales Edit Sales Orders