• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 DATA DAN ANALISA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 DATA DAN ANALISA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

DATA DAN ANALISA

1.1 Sumber Literatur

Seluruh data didapat melalui beberapa narasumber dan website, berikut adalah

sumber datanya yang saya gunakan :

- Interview dengan Bpk.Asep sebagai kepala pengurus PP-IPTEK - Interview dengan Bpk.Dedi sebagai pengurus dari PP-IPTEK - Staff yang bekerja di PP-IPTEK

- Buku-buku yang berkaitan dengan topik - Annual report PPIPTEK 2011

- Website ppiptek.ristek.go.id 1.2 Data Umum

IPTEK ( Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ) adalah ilmu pengetahuan yang didasarkan atas fakta-fakta di mana pengujian kebenarannya diatur menurut suatu tingkah laku sistem. Menurut KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ) menyatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu.

IPTEK tidaklah hanya sekedar teori, tetapi praktek dari teori tersebut yang penting. Dengan adanya IPTEK yang terus berkembang hingga saat ini, semakin banyak penemuan-penemuan baru yang dapat mempermudah segala macam pekerjaan manusia. Selain itu IPTEK juga erat kaitannya dengan sains, karena sains dapat berupa ilmu biologi, fisika, kimia, matematika, ilmu bumi dll. Hal tersebut akan saling berkaitan dalam sebuah IPTEK.

Sains adalah pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian atau pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran umum dari hukum – hukum alam yang terjadi misalnya didapatkan dan dibuktikan melalui metode ilmiah. Sains dalam hal ini merujuk kepada sebuah sistem untuk mendapatkan pengetahuan yang dengan menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi di alam . pengertian sains juga merujuk kepada susunan pengetahuan yang orang dapatkan melalui metode tersebut. atau bahasa yang lebih sederhana, sains adalah cara ilmu pengetahuan yang didapatkan dengan menggunakan metode tertentu.

(2)

2.2 Data PP-IPTEK 2.2.1 Profil PP-IPTEK

PP-IPTEK merupakan sarana pembelajaran luar sekolah untuk menumbuh-kembangkan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi di masyarakat untuk segala generasi secara mudah, menghibur, berkesan dan kreatif melalui berbagai program dan peragaan interaktif yang dapat disentuh dan mainkan. Melalui interaksi ini, akan dapat mendorong tumbuhnya pemikiran tentang apa, mengapa dan bagaimana iptek digali dan dimanfaatkan bagi kehidupan manusia agar lebih nyaman dan sejahtera. Dalam memberikan layanan kepada masyarakat, PP-IPTEK dituntut secara profesional namun tidak mengutamakan keuntungan, didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Standar Pelayanan Minimum diterapkan dengan mempertimbangkan : kualitas layanan, pemerataan dan kesetaraan layanan, biaya serta kemudahan layanan. Untuk itu, sejak tahun 2007 PP-IPTEK merintis penerapan sistem management mutu Total Quality Management (TQM).

2.2.2 Kelembagaan PP-IPTEK

PP-IPTEK berada di bawah pembinaan Kementerian Riset dan Teknologi, diatur berdasarkan Peraturan Menteri Riset dan Teknologi RI Nomor : 10/M/PER/XII/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja PP-IPTEK. Sejak 20 Maret 2007 status PP-IPTEK ditetapkan sebagai Unit Pelaksana Teknis yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) Penuh oleh Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 157/KMK.05/2007.

Dalam memberikan layanan kepada masyarakat, PP-IPTEK dituntut secara profesional namun tidak mengutamakan keuntungan, didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Standar Pelayanan Minimum diterapkan dengan mempertimbangkan : kualitas layanan, pemerataan dan kesetaraan layanan, biaya serta kemudahan layanan. Untuk itu, sejak tahun 2007 PP-IPTEK merintis penerapan sistem management mutu Total Quality Management (TQM).

Dedikasi dan profesionalisme 100 karyawan senantiasa ditekankan dalam menentukan faktor sukses PP-IPTEK. Oleh karenanya tiap karyawan diberi kesempatan untuk dapat mengembangkan diri melalui workshop, pendidikan dan pelatihan, guna peningkatan pengetahuan, keterampilan dan profesionalisme mereka. Peningkatan pendidikan formal dan non formal menjadi salah satu focus pengembangan bagi manajemen sumberdaya manusia.

Untuk mendesain suatu alat peraga dan program sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan atau dikomunikasikan, tim pengembangan PP-IPTEK harus mengidentifikasi berbagai ide dan informasi yang dibutuhkan Dalam hal ini

(3)

pengetahuan tentang komunikasi sains mutlak dibutuhkan. Misalnya, harus menggugah rasa ingin tahu, membangkitkan minat, menantang, menyenangkan, komunikatif, aman, merubah perilaku, melibatkan orang berpikir secara ilmuwan. Riset inovasi meliputi : desain dan rekayasa, system teknologi yang dipakai, pengembangan prototype, uji coba, apabila perlu dilakukan modifikasi. Setelah itu baru dilakukan proses produksi alat peraga.

Dalam hal substansi dan teknis pelaksanaan, PP-IPTEK melibatkan para pakar dan narasumber di lingkungan PP-IPTEK maupun dari lembaga litbang, universitas dan industri. Para pakar memvalidasi substansi yang dikembangkan, kemudian diuji berdasarkan pesan yang akan disampaikan dan untuk tingkatan usia. Tema yang diambil disesuaikan atau mengikuti perkembangan iptek dan isu terkini di masyarakat, sehingga secara berkala dilakukan penyesuaian dan penyempurnaan. 2.2.3 Kegiatan PP-IPTEK

Sebagai suatu science center, kompetensi utama PP-IPTEK menyajikan berbagai alat peraga interaktif yang dapat dimainkan untuk merangsang keingin-tahuan pengunjung akan fenomena iptek yang terjadi. Galeri berisi 282 alat peraga yang sangat interaktif dan aman untuk digunakan.

Pengunjung diajak menjelajahi iptek dengan metoda pembelajaran discovery learning, yakni mencari sendiri pengetahuan yang dibutuhkan dengan cara berinteraksi, bermain sambil belajar dengan alat peraga. Selain peragaan indoor, dikembangkan pula peragaan outdoor, yaitu Taman Herbal, yang telah dibuka pada tahun 2010.

Untuk melengkapi alat peraga interaktif, PP-IPTEK mengembangkan berbagai program pendukung khusus bagi siswa, pendidik dan keluarga, guna memperkuat pemahaman pengunjung dan pengkayaan sains serta melengkapi kurikulum sekolah. Kegiatannya antara lain : demo sains, demo sains spektakuler, workshop dan demo roket air, workshop dan demo robot, workshop skill process, let’s play science, science film, sanggar kerja, kegiatan tematik, science camp, science party, science fair, stargazing, peragaan iptek keliling, dll. Kegiatan dapat dilakukan pula di pusat keramaian, mall, pameran, sekolah, dan daerah.

Pendidik mempunyai tanggung jawab luhur dalam mentransformasikan iptek kepada siswa, maka peningkatan kompetensi pengetahuan dan profesionalisme perlu diasah terus-menerus. Untuk itu PP-IPTEK menyelenggarakan program pengkayaan iptek khusus bagi guru MIPA dalam bentuk workshop dan seminar.

PP-IPTEK juga menyelenggarakan dan menjadi fasilitator berbagai kompetisi bagi generasi muda, serta merupakan arena pentas kreativitas. Hal ini perlu digaris-bawahi mengingat karakter generasi muda yang selalu ingin tahu dan perlu ditantang

(4)

kreativitas dan kemampuannya, agar dapat lebih mengembangkan diri seoptimal mungkin. Karena PP-IPTEK merupakan ajang kreativitas, maka kompetisi yang diselenggarakan bernuansa unik, istimewa, lain dari kompetisi umumnya. Unsur seni merupakan bagian yang tak terpisahkan dari iptek, untuk menyeimbangkan otak kiri dan kanan. Selain itu, PP-IPTEK juga menjadi fasilitator bagi forum remaja dan kompetisi tingkat internasional, a.l. 5th World Creativity Festival diDaejeon – Korea. 2.3.4 Kerjasama Internasional :

- UNICEF dalam penyelenggaraan Peragaan Iptek Keliling di Ambon. - Australia : pameran kebudayaan Aborigin, Australia Indonesia institute

Conference, International Cultural Visit, Australian Young Ambassadors for Development, Australia Leadership Awards Fellowship, Strike a Chord – Science of Music Exhibit, berbagai internasional expo.

- Korea : ASEAN COST Plus Three Center for the Gifted in Science, 5th World Creativity Festival, Students Camp and Teachers Training, Korea Science Academy Fellowship.

- GTZ Jerman : pengembangan klaster Flu Burung di PP-IPTEK.

- Anggota pada the Asia Pacific Network of Science and Technology Centers (ASPAC).

- Anggota pada the Association of Science – Technology Centers (ASTC). 2.3.5 Alamat

Pusat Peragaan IPTEK

Kementrian Riset dan Teknologi

Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta 13560 Telp. 021-8401488, Fax. 021-8401487 Website : ppiptek.ristek.go.id Email : ppiptek@ristek.go.id 2.3.6 Jam Operasional Senin – Sabtu : 08.30 – 16.00

Minggu dan Hari libur Nasional : 09.00 – 16.30

2.3.7 Harga Tiket - Rp. 16.500,- / orang

(5)

2.3.8 Fasilitas - 282 alat peraga - Ruang Serbaguna - Perpustakaan - Kantin

- Auditorium kapasitas 130 kursi - Mushola

- parkir luas

2.3.9 Arti logo PP-IPTEK

Arti dari logo PP-IPTEK ini ialah :

1. Penggunaan warna-warni pada logo type dimaksudkan sebagai keceriaan. 2. Kotak-kotak dan tersusun tidak tegak lurus dimaksudkan sebagai sisi

kreatifitas dan interaktif.

3. Maskot bernentuk mata bernama “Si Amat” yang diambil dari kata pengamatan. Kata ini digunakan karena pengamatan adalah hal terpenting dalam pembelajaran serta penangkapan segala macam informasi agar bisa di ingat dengan baik.

2.3.10 Visi dan Misi Visi :

Visi PP-IPTEK adalah menjadi wahana pembudayaan iptek yang dinamis dan berperan aktif dalam menciptakan masyarakat berbudaya iptek.

Misi :

- Meningkatkan peran aktif sebagai “agen pembaruan” di masyarakat dalam pengembangan daya kreativitas dan inovasi

- Mengembangkan pembelajaran kepada public di bidang iptek dalam mendukung program nasional

- Merintis pembangunan Science Center di daerah

- Mengembangkan referensi nasional Science Center di Indonesia Gambar 2.1 Logo PP-IPTEK

(6)

2.4 Sejarah PP-IPTEK

Pada tahun 1984 gagasan pendirian science centre di Indonesia diprakasai oleh Menristek, Prof. Dr. B.J. Habibie, dengan dibentuknya Panitia Kerja dengan SK Menistek No.15/M/Kp/IX/1984 untuk melakukan studi banding, pengkajian konsepsi dasar pembangunan, tema peragaan, system pengelolaan, serta bentuk arsitekturnya. Dibentuk Supporting Committee tahun 1987 untuk melakukan sosialisasi science centre kepada masyarakat melalui penyelenggaraan pameran fisiska dan matematika di Gedung Pengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII), yang dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Fuad Hasan.

Pada tahun 1988-1990 dikembangkan 20 peragaan interaktif bidang IPA di Anjungan Istana Anak-Anak TMII, sebagai hasil kerjasama dengan Fakultas Pendidikan Matematika & IPA, IKIP Jakarta. Tujuannya untuk pengenalan dan studi penjajakan animo masyarakat, ternyata kesan pengunjung sangat positif dan para remaja dapat mengenal iptek dengan lebih

mudah dan nyata.

Konsep awal perencanaan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP-IPTEK) dibantu oleh US Agency for International Development dan Asia Foundation. Sesuai dengan konsep awal tersebut, Master Plan PP-IPTEK dikembangkan oleh Tim Kementerian Ristek, PT Tripanoto Sri Konsultan, Tim dari Musee de La Villete dan Sopha Development Perancis.

Pada tanggal 20 April 1991, PP-IPTEK diresmikan oleh Presiden Soeharto di gedung Terminal B Skylift-TMII seluas 1.000 m2. Alat peraga merupakan sumbangan dari industri strategis, IBM, serta sebagian dibuat secara in-house dengan bantuan KIM-LIPI, LUK BPPT, dan BATAN. PP-IPTEK menempati gedung permanen pada tanggal 10 November 1995, yang berlokasi di poros utama kompleks TMII menghadap Plaza Perdamaian Monumen KTT Non-Blok. Filosofi konsep desain bangunannya futuristic, menjelajah tanpa batas, dengan luas bangunan 24.000 m2 dan luas area 42.300 m2.

Sejak saat itu tersedia sarana pembelajaran iptek yang memberi kesempatan kepada pengunjung untuk melihat dan mempelajari rahasia dan gejala alam yang diperagakan, mempelajari dengan menggunakan indera pendengar, pencium, dan peraba melalui manipulasi, operasi dan eksperimen. Melalui peragaan dan program, pengunjung diberi kesempatan untuk menjajagi fenomena dan khasanah iptek secara mandiri, kelompok, dan keluarga, agar memberi inspirasi dalam meningkatkan daya kretivitas dan inovasi.

(7)

2.5 Karakteristik

PP-IPTEK adalah sarana pembelajaran luar sekolah yang memiliki tujuan utama sebagai sarana pembelajaran dan pengetahuan sains serta teknologi. Semua alat peraga yang masuk kedalam PP-IPTEK harus memiliki memiliki unsur edukatif dan interaktif. Hingga saat ini PP-IPTEK memiliki 282 alat peraga yang mudah dan aman digunakan. Selain itu PP-IPTEK juga bisa dijadikan sarana rekreasi.

2.6 Target Yang Dituju - Demografi

Seluruh masyarakat Indonesia yang tertarik dengan sains dan iptek. - Psikografi

Seluruh lapisan kelas dan lapisan masyarakat dari anak-anak sampai dewasa. - Strata Ekonomi Sosial

A & B

2.7 Analisa Preposisi

PP-IPTEK adalah sarana pembelajaran sains dan teknologi yang pertama dan terbesar di Indonesia. PP-IPTEK menyajikan program atau acara khusus setiap harinya pada jam-jam tertentu yang mengikut sertakan pengunjung untuk berpartisipasi dalam program tersebut. Selain itu, PP-IPTEK memiliki beragam alat peraga yang interaktif, edukatif, inofatif yang dapat merangsang kreatifitas serta menambah ilmu dan pengetahuan pengunjungnya.

(8)

2.8 Pembanding

Science Center Singapore adalah pembanding yang tepat bagi PP-IPTEK karena sama-sama berada dalam lingkup sains serta memamerkan alat peraga yang memiliki cara kerja yang serupa dengan yang ada di PP-IPTEK. Science Center Singapore ini memiliki beberapa kelebihan, seperti :

1. peta atau denah ruangan yang di desain dengan cukup baik. Gambar 2.1 Logo Science Center Singapore

(9)

2. Sign keterangan pada alat peraga yang lebih didesain dengan baik.

3. Pengelompokan wahana yang terlihat jelas.

Gambar 2.3 Sign Keterangan pada alat peraga

(10)

2.9 Analisa 2.9.1 SWOT

- Strength

Lengkapnya informasi keterangan mengenai fungsi dari setiap alat peraga yang jumlahnya 282 alat peraga.

- Wakness

1. Persepsi logo yang kurang mencirikan bahwa PP-IPTEK sebagai sarana pembelajaran sains dan iptek serta tampilan secara keseluruhan yang terlalu kekanak-kanakan.

2. Kurangnya kesamaan tampilan secara visual antara logo PP-IPTEK dengan aplikasi-aplikasi yang digunakan.

3. Kurangnya daya tarik sign tentang keterangan alat peraga.

4. Informasi pada alat peraga yang tidak mempermudah pengunjung untuk mengerti.

5. Kurangnya kesan PP-IPTEK sebagai sarana pembelajaran, bukan sarana hiburan semata.

6. Material sign keterangan alat peraga yang tidak terpelihara.

Gambar 2.5 Logo PP-IPTEK

(11)

7. Kurangnya informasi atau karanteristik tiap zona yang ada.

- Opportunity

1. Mayoritas metode pembelajaran diterapkan saat ini kebanyakan menggunakan metode pembelajaran formal yang terkesan kaku. Masyarakat khususnya pelajar akan sangat membutuhkan sarana pembelajaran tambahan dengan metode yang berbeda, seperti pembelajaran dengan metode interaktif.

2. Dunia IPTEK adalah dunia yang baru bagi kebanyakan masyarakat khususnya di Indonesia. Karena itu PP-IPTEK akan sangat membantu memberikan pengalaman dan pembelajaran baru yang belum banyak masyarakat dapatkan.

3. Dengan tingkat kesibukan masyarakat yang kian hari kian memadat, maka akan sangat membutuhkan sarana rekreasi yang menyenangkan. - Threat

Sikap tidak patuh sign dari pada pengunjung yang datang. Gambar 2.7 Contoh pengklasfikasian zona

Gambar

Gambar 2.2 Denah ruangan
Gambar 2.3 Sign Keterangan pada alat peraga
Gambar 2.6 Contoh informasi pada alat peraga
Gambar 2.7 Contoh pengklasfikasian zona

Referensi

Dokumen terkait

Dari seluruh eksperimen posisi bukaan inlet yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa kondisi eksisting memiliki performa ventilasi alami yang sudah cukup baik dengan

Tim Akreditasi Penjaminan Mutu Pengadilan Negeri Serui Kelas II melakukan Evaluasi terhadap Tindakan yang akan dilakukan, bila terjadi Ketidaksesuaian atau Potensi

Pendampingan Penyusunan Bahan ajar LKS Berbasis Puzzle Edukatif-Interaktif bagi Guru MI Nihayatul Amal 2 Purwasari Kabupaten Karawang Hibah Penelitian Strategis (HIPSTRA)

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Serta Dampaknya Pada Kualitas Pelayanan Housekeeping Department Di Padma Hotel Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia

tiga kali filtrasi (P3) tidak mengalami penurunan yaitu 0,002 TCU, masih memenuhi standar baku mutu, pada proses filtrasi menggunakan sand filter dan karbon

Stratifikasi sosial nelayan yang disebabkan penguasaan alat produksi penangkapan ikan oleh golongan nelayan tertentu makin nampak, golongan nelayan yang menguasai

Setelah menyimak penjelasan guru tentang tanggung jawab warga, siswa dapat mengumpulkan informasi tentang pelaksanaan pemilihan kepala desa di desanya.. Setelah

bahwa dengan dilantiknya pegawai dan pejabat berdasarkan Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 9