• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kekerasan Terhadap Perempuan Dalam Sinetron Indonesia (Studi Deskriptif Kualitatif Kekerasan Perempuan dalam Sinetron Indonesia)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Kekerasan Terhadap Perempuan Dalam Sinetron Indonesia (Studi Deskriptif Kualitatif Kekerasan Perempuan dalam Sinetron Indonesia)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(2)

TABEL HASIL ANALISIS BENTUK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DALAM SINETRON INDONESIA

1. Kekerasan terhadap Perempuan dalam Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series episode 1127

Dimensi Bentuk Keterangan

Fisik

 Mendorong korban

 Menarik korban dengan paksa & menutup mulut korban dengan paksa

Adegan saat Kardun mendorong Neneng dengan kasar agar tidak mendekati anak mereka (Rawun).

Adegan saat Maul datang ke rumah Kardun untuk menolong Neneng dan Rawun. Namun, Kardun menarik Neneng secara paksa dan menutup mulutnya agar tidak berbicara.

Adegan Kardun merendahkan dan menjelek-jelekkan Neneng di hadapan anak mereka.

Kardun : “emak lu itu miskin. Udah miskin, belagu, pe’a lagi!”.

- Adegan Kardun berteriak-teriak dan marah, terutama kepada kedua anak perempuannya. Kardun : “Dasar anak kurang

ajar lo! Ni pasti nih, semuanya didikannya si Neneng. Makanya udah

berani ngelawan orangtuanya...”

- Adegan Kardun berteriak-teriak dan memerintahkan anaknya diam dan masuk ke dalam kamar.

Anak perempuan Kardun :

“Bener tuh be, ntar nyak Neneng bingung nyariin si Raul”

(3)

urusan gue ama ni anak. Jangan pada banyak ngomong!...

Sekarang lu berdua masuk kamar! Masuk dan gak boleh keluar! Cepetan Noh! Masuk!!”

- Adegan Kardun berteriak-teriak sambil membentak dan mengancam Eti agar tidak mengeluarkan Rawun dari kamar.

Kardun : “Lu jangan sekali-kali bukain ni kamar. Apalagi kalau si Neneng datang, jangan lu bilang Rawun ada di dalam. Ingat itu!... Awas lu, macam-macam!”

- Adegan Kardun berteriak-teriak kepada Eti dan mengusirnya agar keluar dari kamar.

Kardun: “Udah, pergi sana! Atau gua lempar pakai sandal lu!...”

- Adegan Kardun berteriak-teriak dan menyumpahi dua anak perempuannya.

Kardun : “Anak durhaka! Bukannya belain gue... Mau jadi anak durhaka lu! Pada masuk neraka lu semua ngelawan gue!”

- Adegan Kardun mencegah dan mengancam Neneng dan Rawun agar tidak keluar dari rumahnya.

(4)

2. Kekerasan terhadap Perempuan dalam Sinetron Pashmina Aisha episode 22 & 23

Dimensi Bentuk Keterangan

Fisik

 Menampar korban

 Menarik korban secara paksa

Adegan saat Juwita menampar Pashmina (yang saat itu menyamar sebagai Aisha) karena

Pashmina membatalkan pertunangannya dengan Juna.

Adegan Reyhan yang masuk ke apartemen Pashmina dan menarik tangan Pashmina dengan paksa agar Pashmina mau kembali kepada Juna dan tinggal di rumah Rajasa.

Psikologis Mengancam dan

memata-matai korban

- Adegan Pashmina yang mengancam dan mencoba untuk memata-matai (mencari tahu) siapa Ayah sebenarnya dari bayi yang dikandung Juwita.

Pashmina : ”Dari dulu aku sudah curiga kalau bayi yang kamu kandung itu adalah bayi Sony... Aku akan mencari tahu sendiri siapa ayah dari bayi itu...”

(5)

3. Kekerasan terhadap Perempuan dalam Sinetron Ayah Mengapa Aku Berbeda? Episode 5

Dimensi Bentuk Keterangan

Fisik

 Memegangi tangan korban dengan paksa dan menyemprotkan sesuatu kepada korban

 Menarik tangan korban secara paksa dan

mengerjai korban dengan mengubah penampilan fisik korban secara paksa

Adegan saat Lola, Karin dan Maya membully Angel dengan memegangi tangan Angel secara paksa dan mencoba untuk menyemprotkan Angel dengan semprotan yang mereka beri nama ‘semprotan ungu’.

Adegan saat Angel bermain piano di cafe Aditya. Saat itu Lola, Karin dan Maya menghampiri Angel dan menarik Angel secara paksa ke toilet cafe dan membully Angel dengan mendandani atau mengubah penampilan fisik Angel agar terlihat memalukan.

Psikologis

Merendahkan dan mengancam

korban

- Adegan saat Lola, Karin dan Maya menghampiri Angel, Nasya dan Hendri di kantin. Lola, Karin dan Maya merendahkan Angel dan kedua temannya.

Lola: “Jangan ngarep deh lo, bisa diterima kerja main piano... Lo budek, lo gagu, siapa yang mau nerima.... Gue malas berteman sama orang-orang ‘jelimpung’, jelek, ibin, kampung!”

(6)

Karin : “Jangan berani-beraninya lo terima ajakan bebeb Aditya buat main piano di cafenya!”

Maya :“Dengan adanya lo di sekolah ini aja, lo itu udah ngerusak pemandangan...”

Karin : “... Aditya gak bakalan peduli lo mau datang, atau enggak. Karena lo itu gak penting!”

Lola : “Dia itu cuma kasihan sama lo! Karena lo itu gagu plus pendengaran minus!”

Finansial Mengambil uang

korban secara paksa

(7)

4. Kekerasan terhadap Perempuan dalam Sinetron ABG Jadi Manten episode 19

Dimensi Bentuk Keterangan

Psikologis

 Melecehkan

 Berteriak-teriak dan membentak

 Merendahkan

Adegan saat Dona digoda dan dilecehkan harga dirinya oleh tiga kawanan laki-laki.

Laki-laki 1 : “Hai cantik (sambil memegang dagu Dona)”

Laki-laki 2: “Makan bareng sama abang yuk! (sambil memegang dagu Dona”)

Adegan saat Somad melemparkan koran yang ia baca ke meja dan marah-marah sambil berteriak-teriak dan membentak Sarti.

Somad : “...Apaan lu masih peduli ama dia! (sambil melempar koran) Eh, lu ada apaan sih, ah! Gue curiga!”

Adegan pada saat Putri merendahkan Dona dengan mengatakan bahwa Dona tidak selevel dengan dirinya.

(8)

5. Kekerasan terhadap Perempuan dalam Sinetron Diam Diam Suka episode 137

Dimensi Bentuk Keterangan

Fisik

Mendorong tubuh korban, menampar pipi korban, dan

menjambak rambut korban

Adegan perkelahian antara Alexa dan Netha. Yaitu saat Netha ingin menghampiri Princess dan mencoba masuk kedalam tenda, Alexa menghalanginya dan mendorong Netha dengan kasar

hingga Netha terjatuh. Netha marah dan mengatakan bahwa Alexa itu cewek murahan dan saat mendengarnya Alexa marah dan menampar pipi Netha. Amarah Netha pun memuncak saat Alexa menampar pipinya. Netha menjambak rambut Alexa dan mereka pun terlibat pertengkaran fisik di depan teman-teman mereka.

Psikologis

 Berteriak-teriak dan merendahkan

 Mengatur dan memaksa

Netha yang berteriak-teriak di depan teman-teman mereka karena didorong oleh Alexa hingga terjatuh. Netha juga merendahkan Alexa dan anggota kelompok Alexa yang lain.

Netha : “Oh, My God! How dare you! How dare you!!”

....

Netha : “Lo dan kaum lo sama-sama kaum yang numpang eksis. Dan satu hal lagi, lo itu cewek murah!”

(9)

 Mengatur dan mengancam

dibohongi oleh Tiger.

Princess : “...The Johits, mulai sekarang Tiger Antonio itu adalah musuh terbesar lo semua dan gue, lebih dari sebelumnya!...”

Naomi mengancam Princess agar mengikuti perintahnya dan apabila tidak, Naomi akan mengupload video tentang Princess yang sedang tidur dan mengigau memanggil nama Dafa ke media sosial. Namun ancaman Naomi tidak berhasil karena bukti videonya telah dihapus oleh Princess sebelumnya. Princess pun berbalik mengancam Naomi dan mengatakan bahwa Naomi dan anggota kelompoknya harus menuruti perintahnya, atau kalau tidak Princess akan menyebarkan video rekaman Naomi yang mencontek saat ujian. Selain itu, Princess menyuruh/mengatur Naomi untuk meneriakkan kata-kata yang memuji Princess di depan Princess sendiri.

Naomi : “Gue minta, elo ngalah sama gue untuk pemilihan Miss Screen High, supaya gue bisa menang... ini hp gue. Dan disini ada rekaman waktu elo tidur... Elo nyadar nggak sih, lo pikirin kedepannya kalau gue sebar ini keseluruh sosmed, apa yang terjadi? Lo itu bakalan malu, Princess. Malu!”

...

(10)

menunjukkan video rekaman Naomi yang mencontek saat ujian yang Princess rekam di handphonenya)”

...

Princess : “...yaudah, berarti sekarang lo harus bilang: “Princess, she is so powerfull and beautiful! Princess is the leader and the winner” pake teriak. Dan asal lo tahu, lo gak pernah bisa macam-macam sama gue. Asal lo tahu akibatnya apa!”

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(11)

BIODATA

Nama : Nia Lestari

Tempat/Tanggal Lahir : Kabanjahe/10 Mei 1992

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen Protestan

Anak ke : 1 dari 2 bersaudara

Nama Saudara Kandung : Riski Manta

Pendidikan :

1996-1998 TK Ora Et Labora Kabanjahe

1998-2004 SD RK ST Xaverius I Kabanjahe

2004-2007 SMP Negeri 2 Kabanjahe

2007-2010 SMA Negeri 1 Kabanjahe

2010-2014 Universitas Sumatera Utara

Nama Orangtua :

Ayah : Harun Simanjorang

Ibu : Merlin Tarigan

Alamat : Jl. Jamin Ginting Komplek Merga Silima No.

66 Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera

Utara

 

 

 

 

(12)

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Jl. Dr. A. Sofyan No. 1 Telp. (061) 8217168

LEMBAR CATATAN BIMBINGAN SKRIPSI

NAMA : Nia Lestari

NIM : 100904060

PEMBIMBING : Mazdalifah, M.Si., Ph.D

NO. TGL.PERTEMUAN PEMBAHASAN PARAF

PEMBIMBING

1.

10 Februari 2014 Bimbingan revisi proposal penelitian

2. 20 Februari 2014 ACC revisi BAB I

3. 17 Maret 2014 Bimbingan BAB II, dan III

4. 20 Maret 2014 ACC BAB II dan III

5. 27 April 2014 Bimbingan BAB IV

6. 8 Mei 2014 Bimbingan BAB IV & V

7. 19 Mei 2014 ACC revisi BAB IV & V

8. 9 Juni 2014 Bimbingan revisi BAB I, II, III, IV, dan V

9. 12 Juni 2014 Bimbingan revisi BAB I, II, III, IV, dan V

10 16 Juni 2014 ACC Meja Hijau

Gambar

TABEL HASIL ANALISIS  BENTUK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DALAM SINETRON INDONESIA

Referensi

Dokumen terkait

Berapa proyeksi tingkat kenaikan penjualan per tahun dari usaha Anda. Jawab: 5%

Pembahasan yang akan dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitian terdahulu yang terkait dengan pengaruh lokasi, promosi, word of mouth , dan kualitas

dan penghambat dalam proses pembentukan nilai- nilai akhlakul karimah siswa Penelitian ini membahas tentang pendeketan yang dilakukan oleh guru aqidah akhlak serta

Surat Paksa adalah surat perintah membayar utang pajak dan biaya Penagihan Pajak atas hutang pajak yang telah jatuh tempo dan tidak dibayar, setelah didahului dengan surat

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi yang menggunakan pembahasan secara deskriptif analisis untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan

Matriks korelasi yang terlihat pada Tabel.5.3 menunjukkan hubungan lama waktu menunggu KA.(X0 terhadap biaya perjalanan (Y).. Hal ini menunjukkan bahwa lama waktu

Terhadap jual- beli yang dilakukan tidak secara Tunai dalam rangka kepemilikan Pabrik tersebut, dalam Prakteknya banyak Pihak Pengembang/Developer menerapkan Perjanjian

Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial , atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama