• Tidak ada hasil yang ditemukan

Serambi Konstruktivis, Volume 2, No.4,Desember 2020 ISSN :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Serambi Konstruktivis, Volume 2, No.4,Desember 2020 ISSN :"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

44

Implementasi model demonstrasi dalam materi Mendeskripsikan karakteristik sistem tata surya.untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas VII SMP

Negeri Krueng Sabee Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya

Taufiq

SMP Negeri Krueng Sabee Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya

Abstrak

Penelitian ini berjudul “Implementasi model demonstrasi dalam materi Mendeskripsikan karakteristik sistem tata surya.untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas VII SMP Negeri Krueng Sabee Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya. Media pengajaran merupakan salah satu dari komponen pengajaran. Kelemahan dalam memberikan informasi kepada siswa sering terjadi pada saat proses pelaksanaan pembelajaran dengan demikian dalam merancang dan menyusun pengajaran melibatkan banyak pertimbangan terlebih lagi bagi guru yang memberikan pelajaran kepada siswa yang mengalami kecerdasan di bawah rata-rata. Sehingga sering terjadi hambatan pada saat melaksanakan proses belajar mengajar sesuai KKM yang ditetapkan yaitu 72% siswa yang hasil belajarnya tidak tuntas sehingga harus mengikuti remadial secara individu., setelah melakukan analisis perlu dilakukan perubahan dalam pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan. PTK ini dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Penelitian ini dilaksanakan pada SMP Negeri 2 Krueng Sabee yang berjumlah 22 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan tes dan observasi. Pengolahan data dilakukan dengan menghitung rata-rata. Berdasarkan penelitian ada peningkatan aktivitas guru dalam menggunakan media gambar. Tidak hanya apa yang akan dipelajari siswa, tetapi juga bagaimana siswa menggunakan apa yang dipelajarinya serta kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran yang membuat siswa terlibat langsung dalam materi yang diajarkan dan mampu memplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Kata kunci : Hasil belajar, implementasi, model, demonstrasi. PENDAHULUAN

Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistimatis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam hidup sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

Menurut UU Sisdiknas No. 20 Bab XII pasal 45 ayat (1) “Setiap satuan pendidikan menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik”. Sarana dan prasana tersebut pada

(2)

45 dasarnya adalah media atau yang biasa kita kenal sebagai alat peraga yang digunakan sebagai perantara agar informasi atau bahan ajar tersebut dapat diterima dan diserap dengan baik oleh para siswa.

Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiri) untuk menumbuhkan kemampuan berfikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SMP menekankan pada pemberian pengalaman belajar langsung melalui penggunaan dan pengembangan ketrampilan proses dan sikap ilmiah. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SMP merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.

Uraian di atas oleh peneliti digunakan sebagai dasar untuk menentukan strategi, media, metode dalam pembelajaran IPA di kelas VII SMP Negeri 2 Krueng Sabee. Karena pada pembelajaran IPA materi “Mendeskripsikan karakteristik sistem tata surya.” hasil evaluasinya rendah sehingga tidak mencapai ketuntasan minimal yang telah ditetapkan KKM yaitu nilai 72.

Dari hasil tes formatif pelajaran IPA, pada materi pokok Mendeskripsikan karakteristik sistem tata surya., di kelas VII SMP Negeri 2 Krueng Sabee Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya, diperoleh data dari 22 siswa hanya 14 siswa (64%) yang mendapat nilai tuntas (73 ke atas). Sedangkan 8 siswa (38 %) mendapat nilai di bawah 72, atau belum mencapai ketuntasan (KKM 72)

Berdasarkan hasil identifikasi bersama dengan teman sejawat diketahui bahwa materi pembelajaran “Mendeskripsikan karakteristik sistem tata surya.” merupakan materi yang belum dikenal sebelumnya. Melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penulis mengidentifikasikan masalah-masalah yang timbul setelah mengadakan pembelajaran.

Berdasarkan refleksi diatas penulis melakukan diskusi dengan teman sejawat dan supervisor untuk mengidentifikasi kekurangan dalam pembelajaran yang dilakukan. Berdasarkan hasil diskusi terungkap beberapa masalah pembelajaran yang muncul yaitu sebagai berikut :

a. Perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran kurang. b. Keterlibatan siswa dalam mengikuti pelajaran kurang. c. Siswa tidak berani menjawab pertanyaan – pertanyaan guru.

d. Siswa belum dapat menyerap materi pembelajaran sesuai dengan harapan. e. Siswa belum dapat mejawab soal-soal dengan baik dan benar.

Berdasarkan identifikasi beberapa hal tersebut di atas, terdapat banyak kekurangan yang dialami siswa kelas VII SMP Negeri 2 Krueng Sabee pada materi pokok Mendeskripsikan karakteristik sistem tata surya, mata pelajaran IPA semester II tahun pelajaran 2018/2019.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yaitu meningkatkan kualitas tingkat pemahaman siswa SMP Negeri 2 Krueng Sabee Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya terhadap materi pelajaran, khususnya mata pelajaran IPA materi Mendeskripsikan karakteristik sistem tata surya.

(3)

46 KAJIAN PUSTAKA

Model pembelajaran Demonstrasi

Menurut Hisyam Zaini bahwa metode demonstrasi digunakan sebagai cara untuk memperoleh pengetahuan dan ketrampilan dengan mencoba berbuat, atau tindakan terhadap sesuatu. Jadi aktifitas siswa lebih banyak berpraktek dan mengamati daripada mendengarkan penjelasan guru.

Beberapa hal yang dapat menunjang keberhasilan Metode Demonstrasi dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :

a) Peralatan mudah didapat.

b) Siswa dengan mudah mempraktekkan alat tersebut. c) Siswa yang melakukan praktek benar-benar sudah siap. d) Semua harus mendapatkan kesempatan.

e) Tujuan yang akan dicapai hendaknya jelas. Penggunaan Media Pembelajaran

Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar pada siswa digunakan pada situasi sebagai berukut :

a. Perhatian dan kondisi siswa mulai menurun dan berkurang disebabkan salah satu akibat dari kebosanan yang timbul oleh materi guru yang sifatnya menonton tanpa selingan berupa humor yang menyenangkan ditambah lagi dengan penjelasan guru yang kurang menarik perhatian. Dengan demikian guru harus menampilkan media yang sesuai dengan pembelajaran untuk manarik perhatian anak kembali.

b. Materi pembelajaran sangat kurang dipahami siswa, dalam situasi seperti ini guru harus berusaha dan bijaksana menampilkan media guna untuk memperjelas pada siswa mengenal pembelajaran, misalnya menyajikan bahan dalam bentuk visual berupa gambar-gambar yang berhubungan dengan materi pembelajaran.

Sungguhpun demikian media sebagai alat dan sumber bahan pengajaran tidak bias menggantikan guru sepenuhnya, artinya media tanpa guru adalah suatu hal yang mustahil dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Peranan guru masih tetap diperlukan sekalipun media sudah merangkum semua bahan pembelajaran, apalagi dalam menghadapi kemampuan siswa yang berbeda-beda tentu membutuhkan perhatian penuh dalam proses kegiatan belajar berlangsung.

METODOLOGI PENELITIAN Tempat Dan Waktu Pelaksanaan

Perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan dikelas VII SMP Negeri 2 Krueng Sabee Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya, selama dua minggu yaitu mulai pada tanggal 9 Maret sampai dengan 23 Maret 2018. Jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran mata IPA adalah sebagai berikut :

Tanggal 9 Maret 2018 Pelajaran IPA yaitu Siklus I (Pertama) Tanggal 23 Maret 2018 Pelajaran IPA yaitu Siklus II (Kedua) Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas VII pada Semester II Tahun Pelajaran 2018/2019 dengan jumlah siswa sebanyak 22 orang terdiri 13 orang siswa laki-laki dan 9 orang siswi perempuan.

Teknik Pengumpulan Data

(4)

47 Analisis Data

Analisis Data yang digunakan adalah analisis deskriptif yang terdiri :

1. Hasil Belajar, dengan menggunakan analisis deskriptif komporatif yaitu dengan membandingkan nilai test antara siklus.

2. Observasi dengan analisis deskriptif berdasarkan hasil observasi aktifitas siswa dan observasi PBM guru serta refleksi.

Prosedur Penelitian

Prosedur Penelitian perbaikan pembelajaran cukup banyak masalah yang dihadapi yaitu anak-anak tidak dapat menyelesaikan tugas yang diberikan guru dengan semaksimal mungkin, karena ada beberapa anak kurang keseriusan dalam menyelesaikan tugas kelompok dikarnakan ada anak yang lain yang diharapkan, selanjutnyan anak-anak merasa enggan dalam mengemukakan pendapat dalam kelompok.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Proses Penelitian

Kondisi pembelajaran sebelum dilakukan dan sesudah dilakukan tindakan dengan menggunakan media sebagai alat bantu terjadi peningkatan terlihat dari semangat siswa dalam mengikuti pelajaran. Berbagai bentuk media yang membuat siswa bertanya dalam kegiatan belajar yang akan mengalami saat itu. Guru menjelaskan dengan baik sehingga siswa dapat menunjukkan gambar yang sesuai dengan materi pembelajaran.

Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Berdasarkan kondisi yang di lapangan bahwa siswa kelas VII SMP Negeri 2 Krueng Sabee Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya mengalami hasil nilai yang diperoleh siswa kurang memuaskan belum sepenuhnya dapat menguasai materi pembelajaran IPA, dimana banyak siswa kelihatan tidak aktif dan kreatif dalam menerima pelajaran tersebut. Maka pada penelitian ini peneliti berupaya untuk memperbaiki kondisi pembelajaran tersebut dengan berupaya menerapkan sistem pembelajaran yang dikenal dengan PAIKEM (pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan).

Berikut ini peneliti sampaikan hasil belajar Mata Pelajaran IPA yang masing terdiri dari 2 siklus pogram perbaikan yang telah peneliti lakukan dari masing-masing siklus.

Siklus Pertama ( Tanggal 09 Maret 2018 )

Dalam pelaksanaan siklus pertama peneliti menguraikan yaitu sebagai berikut : a. Perencanaan

Kegiatan perencanaan yang dilakukan pada siklus I adalah mempersiapkan hal yang perlu dalam pelaksanaan yaitu Membuat Instrumen Observasi guru dan siswa. Membuat rencana pembelajaran yaitu seperti RPP, Lembaran Kerja Kelompok, alat kerja kelompok, dan alat tes.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran siklus I dilaksanakan sesuai perencanaan dengan alokasi waktu 2 x 40 menit jam pelajaran, pelaksanaan tindakan pada siklus diawali dengan memberikan motivasi dan memberikan semangat, perhatian siswa pada materi yang disampaikan. Pada akhir pelajaran siswa diberikan Apersepsi dan Pre test, ini

(5)

48 dilakukan 2 kali pertemuan pada akhir pembelajaran di berikan evaluasi dalam RPP, dari analisis terhadap hasil belajar yang belum dicapai oleh siswa diperoleh data bahwa siswa yang memperoleh nilai 7.2 ke atas KKM 72 berjumlah 14 orang. Siswa dari keseluruhan 22 orang, maka jumlah siswa-siswi yang mengalami ketidaktuntasan atau belum memperoleh nilai menurut tuntutan KKM 8 orang

Tabel Hasil belajar siswa siklus I Siklus I

Peroleh hasil belajar (KKM 72) Ketuntasan (%) Nilai 72 ke atas Nilai 72 ke bawah Tuntas Tidak tuntas

14 Orang 8 Orang 64 % 36 %

c. Observasi

Observasi yang dilakukan pada siklus I ini antara lain adalah aktivitas siswa saat PBM berlangsung dan pelaksanaan PBM diselenggarakan oleh guru. Hasil observasi guru terhadap aktivitas pada saat proses belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan lembar observasi siswa yaitu aktivitas 64%. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa tergolong katagori baik dari yang diharapkan oleh peneliti.

Table Data aktivitas siswa dalam PBM siklus I

No Aspek yang dinilai Jumlah siswa Aktif Perentase (%)

1 Memperhatikan penjelasan guru 14 64 %

2 Menjawab pertanyaan guru 10 45 %

3 Memperbaiki jawaban yang salah 11 50 %

4 Ikut menulis materi pelajaran 20 91 %

5 Ikut membaca materi pelajaran 16 68 %

Rata-rata aktivitas siswa (%) 64

Selanjutnya hasil observasi terhadap kemampuan guru dalam pelaksanaan belajar mengajar dapat dilihat pada table berikut ini :

Tabel.Data kemampuan PBM guru siklus I

No Aspek yang diamati Katagori

1 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Cukup 2 Guru memotivasi siswa untuk mengikuti pelajaran dengan baik Kurang 3 Guru mengelola PBM dengan menggunakan media belajar Kurang 4 Guru membimbing siswa menulis secara individu Cukup 5 Guru membimbing siswa membaca dengan benar Kurang 6 Guru memberikan penjelasan akhir dan penguatan Cukup

7 Guru melakukan penilaian Kurang

Rata-rata Katagori Kurang

d. Refleksi

Setelah siklus I selesai dilakukan beserta penilaian terhadap hasil belajar siswa aktivitas siswa dam kemampuan guru dalam dilaksanakan PBM, guru peneliti bersama dengan guru kaloborasi membuat pertemuan untuk membahas tentang tindakan dan mendiskusikan dan menganalisa hasil pre test, post tes dan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Peneliti dan kelompok untuk menemukan permasalahan dan menentukan permasalahan dan menentukan langkah perbaikan selanjutnya akan terjadi hal-hal unik yang muncul pada saat perbaikan pembelajaran yaitu :

 Terjadinya peningkatan prestasi siswa dengan pesat  Hampir semua siswa berani mengajukan pertanyaan

(6)

49  Terlihat hampir semua siswa sudah percaya diri dalam melakukan sesuatu tugas

yang diberikan guru.

 Kondisi belajar siswa sangat menyenangkan.

 Kondisi siswa sudah terlihat mampu memberikan tanggapannya masing-masing. e. Evaluasi

Setelah dilakukan kegiatan kerja kelompok untuk mengukur keberhasilan secara klasikal diberikan tugas sebanyak sepuluh soal sesuai dengan materi yang telah di pelajari.

Grafik Persentase Siklus I

J lh si sw a 22 10 9 8 7 6 5 4 3 2 (72) 1 0 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 % Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Pertemuan ke II Pogram Perbaikan I Tanggal : 23 Maret 2018

Setelah dilakukan tahap pertama sebagai pogram perbaikan, pada tahap ke dua ini meruapakan pogram perbaikan pada siklus kedua dengan uraian sebagai berikut : a. Perencanaan

Membuat rencana perbaikan pembelajaran untuk mengatasi penyebab masalah yang timbul dari hasil refleksi siklus 1 yaitu :

1. Membimbing kelompok yang masih pasif.

2. Mendekati anggota kelompok yang masih suka nyontek dan tukar menukar jawaban dengan kelompoknya.

3. Mendampingi anak-anak dalam bekerja kelompok untuk dapat menuntaskan soal pada akhir pembelajaran.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan sesuai perencanaan dengan alokasi waktu 3 jam pelajaran, perbaikan PBM yang harus dilakukan yaitu sesuai dengan hasil observasi guru, kaloborasi yaitu menyampaikan tujuan pembelajaran yang disampaikan belum cukup jelas. Membimbing siswa dengan cara mendekati tempat duduk siswa secara individu saat siswa mengamati gambar.

(7)

50 Tabel Hasil belajar siswa siklus II

Siklus II

Peroleh hasil belajar (KKM 72) Ketuntasan (%) Nilai 72 ke atas Nilai 72 ke bawah Tuntas Tidak tuntas

22 Orang 0 Orang 100 % - %

c. Observasi

Hasil observasi, keaktifan siswa dan kemampuan guru kolabor dan supervisor lebih cermat dan teliti dalam mengambil data untuk mengetahui aktifitas siswa baik dalam kerja kelompok maupun individual.

Dalam kegiatan pembelajaran berlangsung peneliti merekam semua kejadian yang terjadi baik yang sempat dicatat pada buku kecil. dan juga dengan teman sejawat yang langsung mengamati kegiatan dan aktifitas siswa baik dalam kerja kelompok maupun individu.

Data hasil observasi terhadap aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan 34%. Kenaikan persentase aktivitas siswa disebabkan adanya tindakan guru yang terus membimbing siswa secara individu, selanjutnya Observasi juga dilakukan oleh guru yang sama di siklus II,

Kolabor antara guru peneliti serta bersama dengan teman sejawat menganalisis semua kejadian yang sempat di catat pada lembaran pengamatan begitu juga dari peneliti sendiri terutama pada lembaran evaluasi akhir, pada saat pembelajaran tidak semua anak dapat didekati untuk diberikan perhatian dan motivasi. Sehingga masih ada juga anak-anak yang hanya duduk saja dalam kelompok mengharapkan pada temannya untuk diselesaikan. Selanjutnya dirasa masih kurang aktif dalam menanggapi kelompok lain yang menyampaikan laporannya didepan kelas.

Untuk mengukur keberhasilan siswa setelah diadakan perbaikan, guru mengadakan evaluasi dan setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran maka untuk mengukur keberhasilan itu siswa secara individu dan klasikal maka diadakan evaluasi kembali.

Dalam pogram ini pelaksanaan tidak jauh berbeda dari siklus-siklus sebelumnya, dimana dalam pertemuan ini mengoptimalkan semua hal-hal yang telah dilakukan dan pogram perbaikan yang dilakukan dalam siklus ini. Untuk rincian kegiatan dalam siklus ini yaitu sebagai berikut :

1. Perencanaan

Membuat rencana pembelajaran untuk mengatasi temuan kendala pembelajaran pada siklus I dan mengoptimalkan program perbaikan pada siklus II yaitu banyaknya waktu yang diperlukan serta masih sulitnya siswa bersosialisasi sesama teman.

2. Pelaksanaan

Pembentukan kelompok, serta mengadakan pengamatan dan metode yang bervariasi dan mengoptimalkan bimbingan perkelompok yang benar-benar pasif, maka selanjutnya mewakili setiap kelompok untuk melaporkan hasilanya kedepan kelas selesai melaporkan hasil kerja kelompok tersebut dipajangkanpada tempat yang telah di sediakan.

3. Observasi

Kolabor bersama guru peneliti memberikan angket siswa, wawancara siswa, wawancara terhadap guru, menganalisa hasil test setelah selesai tindakan, juga disini juga dibantu oleh teman sejawat untuk mengamati serta merekam semua kejadian yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran, disini melihat anak-anak dengan leluasa dalam kreatifitasnya dan cukup aktif dalam kegiatan kelompoknya.

(8)

51 Dalam hal ini tentunya juga masih ada anak yang merasa malu dalam memberikan tanggapan mengenai laporan temannya yang dibacakan di depan kelas, namun hal itu peneliti tidak memberikan fokus yang berarti. Karena peneliti merasa bahwa hal yang serupa demikian tidak mungkin terjadi dengan maksimal dalm waktu satu minggu tetapi hal yang dilakukan secara berulang-ulang.

Table Data aktivitas siswa dalam PBM siklus II

No Aspek yang dinilai Jumlah siswa Aktif Perentase (%)

1 Memperhatikan penjelasan Guru 22 100 %

2 Menjawab pertanyaan guru 20 92 %

3 Memperbaiki jawaban yang salah 22 100 %

4 Ikut menulis materi pelajaran 22 100 %

5 Ikut membaca materi pelajaran 22 100 %

Rata-rata aktivitas siswa (%) 98 %

Data hasil observasi terhadap aktivitas siswa terjadi peningkatan 64% pada siklus I menjadi 98% pada silkus II, Kenaikan persentase aktivitas siswa disebabkan adanya tindakan guru yang terus membimbing siswa secara individu ikut mempengaruhi kenaikan aktivitas tersebut. Observasi juga dilakukan oleh guru yang sama di siklus II, untuk lebih jelas dapat dilihat pada table dibawah ini :

Tabel Data kemampuan PBM guru siklus II

No Aspek yang diamati Katagori

1 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Amat.Baik 2 Guru memotivasi siswa untuk mengikuti pelajaran dengan baik Baik 3 Guru mengelola PBM dengan menggunakan media belajar Amat.Baik 4 Guru membimbing siswa menulis secara individu Amat.Baik 5 Guru membimbing siswa membaca dengan benar Amat.Baik 6 Guru memberikan penjelasan akhir dan penguatan Baik

7 Guru melakukan penilaian Amat.Baik

Rata-rata Katagori Amat.Baik

1. Refleksi

Guru pelaku, dan siswa mengadakan Tanya jawab untuk mendapatkan umpan balik dalam memastikan hasil perbaikan guna membuat sebuah kesimpulan.

2. Evaluasi

Untuk mengetahui keberhasilan siswa secara klasikal pada akhir pembelajaran berlangsung di berikan tes akhir sebanyak sepuluh soal.

Grafik Persentase Siklus II

J lh si sw a 22 10 9 8 7

(9)

52 6 5 4 3 2 1 0 80 85 90 95 100

Pembahasan Tiap Siklus dan Antar Siklus

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I, dan II maka dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada pembahasan dalam menyupayakan peningkatan Materi Mendeskripsikan karakteristik sistem tata surya dengan menggunakan metode demonstrasi. Hal ini dapat kita lihat dari hasil belajar siswa, aktivitas siswa pada saat PBM berlangsung dan kemampuan guru dalam melaksanakan PBM. Setelah dilakukan analisis peningkatan ini berkaitan langsung dengan penggunaan gambar sebagai media pembelajaran aspek yang terpenting adalah peningkatan hasil belajar siswa dan untuk meningkatkan kemampuan daya pikir siswa dan menarik perhatian siswa selama ini sebagai materi yang sangat menyenangkan bagi siswa kelas VII SMP Negeri 2 Krueng Sabee.

Setelah dilakukan siklus II, ternyata terjadi peningkatan jumlah siswa yang memperoleh nilai lebih dari KKM yang diharapkan bahkan sudah mencapai 100 % dari jumlah siswa 22 orang, jumlah persentase ini jelas menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan besar dalam proses pembelajaran di siklus II dengan katagori nilai amat baik.

Tabel Berikut ini data hasil belajar siswa per siklus. Kegiatan Peroleh hasil belajar (KKM 72) Ketuntasan (%)

Nilai 72 ke Atas Nilai 72 ke Bawah Tuntas Tak Tuntas

Siklus I 14 Orang 8 Orang 64 % 36 %

Siklus II 22 Orang - 100 % 0 %

Hasil rata-rata siswa pada siklus I sebanyak 71% siswa aktif dalam kegiatan PBM, angka persentase keaktifan siswa belum maksimal, karena masih ada siswa yang belum dapat membaca dan menulis dengan benar. Hal ini disebabkan karena kurangnya bimbingan guru pendekatan secara individu kepada siswa setelah dilakukan perbaikan dalam PBM pada siklus II 98 %.

Tabel Data aktivitas siswa antar siklus dapat dilihat pada tablel dibawah ini : No Aspek yang diamati

Siklus I Siklus II

Jlh Siswa

aktif %

Jlh Siswa

aktif %

1 Memperhatikan penjelasan guru 14 64 % 22 100 %

2 Menjawab pertanyaan guru 10 45 % 20 91%

3 Memperbaiki jawaban yang

salah 11 50 % 22 100%

4 Ikut menulis materi pelajaran 20 91 % 22 100% 5 Ikut membaca materi pelajaran 16 68 % 22 100%

Rata-rata siswa aktif (%) 64% 98 %

Persentase kemampuan guru dalam melaksanakan PBM pada antar siklus I juga terjadi peningkatan kemampuan guru dalam mengolah PBM dengan katagori cukup dan pada siklus II dengan katagori amat baik.

(10)

53 Maka menandakan bahwa peningkatan ini terjadi karena perbaikan tindakan yang dilakukan pada siklus II terhadap kekurangan PBM yang dilaksanakan pada siklus I. Data kemampuan guru pada saat melaksanakan PBM antar siklus dapat dilihat pada table dibawah ini.

Tabel Data kemampuan PBM guru antar siklus

No Aspek yang diamati Katagori/Siklus

I II

1 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Cukup Amat Baik 2 Guru memotivasi siswa untuk mengikuti pelajaran

dengan baik Kurang Baik

3 Guru mengelola PBM dengan menggunakan media

belajar Kurang Baik

4 Guru membimbing siswa menulis secara individu Cukup Amat Baik 5 Guru membimbing siswa membaca dengan benar Cukup Baik 6 Guru memberikan penjelasan akhir dan penguatan Kurang Baik

7 Guru melakukan penilaian Cukup Baik

Rata-rata Katagori Cukup Amat Baik

Berdasarkan dari seluruh hasil tindakan yang menunjukkan terjadi peningkatan hasil belajar siswa, peningkatan kreatif siswa serta meningkatkan terhadap kemampuan dalam melaksanakan proses belajar mengajar, maka dapat disimpulkan bahwa gambar merupakan sebagai media pembelajaran yang digunakan pada materi Mendeskripsikan karakteristik sistem tata surya dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam khusus untuk kelas VII SMP Negeri 2 Krueng Sabee.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang peningkatan belajar IPA dalam konsep pesawat sederhana melalui pemanfaatan alat peraga. Di kelas VII, maka diperoleh kesimpulan yaitu pertama rancangan kegiatan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini anatara lain Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) yang dirancang sesuai dengan tahap-tahap yang digunakan dalam pemanfaatan alat peraga, lembar observasi guru dalam KBM, lembar observasi siswa, Lembar Kerja Siswa (LKS), serta media dan sumber belajar yang digunakan disesuaikan dengan materi yang dibahas yaitu tentang cahaya dan sifatnya. Kedua, pelaksanaan pembelajaran sebelum pemanfaatan alat peraga pada konsep organ prnapasan manusia, prestasi belajar siswa nilai rata-rata pada kondisi awal 64 % dan pada siklus II, dan 100 % pada siklus II. Ketiga, keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung dijaring dengan lembar angket menunjukan kriteri cukup pada siklus I mencapai sebesar 71%, sedangkan pada siklus II makin meningkat sebesar 98 %. Dengan demikian respon siswa menunjukan kriteria amat baik Perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan dengan cara berkesinambungan menjadi siswa berfikir dan kreatif. Perbaikan pembelajaran membantu guru menghidupkan suasana pembelajaran dikelas.

DAFTAR PUSTAKA

Crain C.W (1980). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta

Gestwicki, C. (1995). Teori Pembelajaran. Jakarta: Pusat Penerbit Universitas Terbuka Hadiat. 2000. Alam Sekitar Kita 3 . Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional. Haryanto. 2004 . Sains . Jakarta :Erlangga.

(11)

54 Universitas Terbuka

Mikarsa, L.H, dkk. (2005 ).Pendidikan Anak di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Ngalim, P. (1990 ). Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis .Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.

Amir, H.1981.Media Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta Arikunto.2006.Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Dahar.1996.Teori-teori Belajar.Jakarta: Erlangga

Depdiknas.2006.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar Mata Pelajaran IPA SD/MI.Jakarta: Depdiknas

Depdiknas.2004.Kurikulum. Jakarta: Depdiknas

Nasution.1985.Alat Peraga dalam Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Poedjiadi.1996.Model Pembelajaran Konstektual Bermuatan Nilai.Bandung:Remaja Rosda Karya

Rohani, Ahmad.2006.Media Pembelajaran.Jakarta:Rineka Cipta Suhardi.1978.Media Pembelajaran AVA. Depok:Arya Duta

Usman.1995.Menjadi Guru Profesional.Bandung:Remaja Rosda Karya

Wardani, I.G.A.K.dkk. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka

Gambar

Table Data aktivitas siswa dalam PBM siklus I
Grafik  Persentase Siklus   I
Tabel Data kemampuan PBM guru siklus II
Tabel Berikut ini data hasil belajar siswa per siklus.
+2

Referensi

Dokumen terkait

Staf pengajar memiliki peran dalam pengembangan kemampuan belajar mandiri mahasiswa, sehingga dapat menentukan strategi pembelajaran yang sesuai untuk mahasiswa

Hasil penelitian yang didapat menjelaskan bahwa pemecahan soal matematika open ended oleh siswa SMP dengan gaya belajar sensing menunjukkan kemampuan berpikir kreatif yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan literasi matematika siswa setelah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning di kelas VII SMP Negeri

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa setelah menggunakan model group investigation pada mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII SMP

Kemajuan dunia pendidikan khususnya peningkatan hasil belajar yang diupayakan lewat penelitian tindakan kelas ini.Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk meningkatkan

Penelitian eksperimen mengenai Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Diajarkan dengan tatap muka langsung dan Daring di Kelas XII MIPA-4 SMAN 12 Banda Aceh ini ditinjau

(termasuk kategori tuntas). Hasil pada siklus III ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus II. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus III ini dipengaruhi oleh

Sangat penting penggunaan media dalam proses belajar mengajar, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan sekolah yang berhubungan dengan media, yang lebih