• Tidak ada hasil yang ditemukan

J.D.I.H. - Dewan Perwakilan Rakyat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "J.D.I.H. - Dewan Perwakilan Rakyat"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1985

TENTANG RUMAH SUSUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa unt uk mewuj udkan kesej aht eraan umum dan peningkat an t araf hidup rakyat , khususnya dal am usaha pemerat aan pemenuhan kebut uhan pokok akan perumahan sebagaimana di amanat kan dal am Garis-garis Besar Hal uan Negara, diperl ukan peningkat an usaha-usaha penyediaan per umahan yang l ayak, dengan harga yang dapat dij angkau ol eh daya bel i rakyat t erut ama gol ongan masyarakat yang mempunyai penghasil an rendah;

b. bahwa dal am rangka peningkat an daya guna dan hasil guna t anah bagi pembangunan perumahan dan unt uk l ebih meningkat kan kual it as l ingkungan pemukiman t erut ama di daerah-daerah yang berpenduduk padat t et api hanya t ersedia l uas t anah yang t erbat as, di rasakan perl u unt uk membangun perumahan dengan sist em l ebih dari sat u l ant ai, yang dibagi at as bagian-bagian yang dimil iki bersama dan sat uan-sat uan yang masi ng-masing dapat dimil iki secar a t erpi sah unt uk di huni, dengan memperhat ikan f akt or sosial budaya yang hidup dal am masyarakat ;

c. bahwa dal am rangka peningkat an pembangunan rumah susun sebagaimana dimaksud dal am hur uf a dan huruf b, diperl ukan adanya pengat ur an dal am bent uk Undang-undang;

Mangi ngat : 1. Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945;

2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 t ent ang Per at uran Dasar Pokok-pokok Agr ari a (Lembaran Negar a Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2043); 3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1964 t ent ang Penet apan

Perat ur an Pemer int ah Penggant i Undang-undang Nomor 6 Tahun 1962 t ent ang Pokok-pokok Per umahan (Lembaran Negara Tahun 1962 Nomor 40) menj adi Undang-undang

.dep

ku

m

ha

m

(2)

(Lembaran Negar a Tahun 1964 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2611).

Dengan perset uj uan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN :

Menet apkan : UNDANG-UNDANG TENTANG RUMAH SUSUN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dal am Undang-undang ini yang dimaksud dengan :

1. "Rumah Susun" adal ah bangunan gedung bert ingkat yang dibangun dal am suat u l ingkungan, yang t erbagi dal am bagian-bagian yang dist rukt urkan secar a f ungsional dal am arah horizont al maupun vert ikal dan merupakan sat uan-sat uan yang masing-masi ng dapat dimil iki dan digunakan secara t erpisah, t erut ama unt uk t empat hunian, yang dil engkapi dengan bagian-ber sama, benda-bersama dan t anah-bersama.

2. "Sat uan rumah susun" adal ah rumah susun yang t uj uan per unt ukan ut amanya digunakan secara t erpisah sebagai t empat hunian, yang mempunyai sarana penghubung ke j al an umum.

3. "Lingkungan" adal ah sebidang t anah dengan bat as-bat as yang j el as yang di at asnya dibangun rumah susun t ermasuk prasarana dan f asi f it asnya, yang secara kesel ur uhan mer upakan kesat uan t empat pemukiman.

4. "Bagian-bersama" adal ah bagi an rumah susun yang dimil iki secara t idak t erpisah unt uk pemakai an ber sama dal am kesat uan f ungsi dengan sat uan-sat uan r umah susun.

5. "Benda-bersama" adal ah benda yang bukan merupakan bagian r umah susun, t et api yang dimil iki bersama secara t idak t erpisah unt uk pemakaian bersama.

6. "Tanah-ber sama" adal ah sebidang t anah yang digunakan at as dasar hak bersama secara t idak t erpisah yang di at asnya berdiri r umah susun dan dit et apkan bat asnya dal am persyar at an izin bangunan.

7. "Hipot ik" adal ah hak t anggungan yang pengert iannya sesuai dengan

.dep

ku

m

ha

m

(3)

Pasal 1162 Kit ab Undang-undang Hukum Perdat a Indonesia yang sel ama pengat urannya bel um dil engkapi dengan Undang-undang sebagaimana dimaksud dal am Pasal 51 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960, menggunakan ket ent uan-ket ent uan t ent ang hipot ik dal am Kit ab Undang-undang Hukum Perdat a Indonesia sepanj ang bel um ada pengat ur annya dal am Undang-undang ini.

8. "Fidusi a" adal ah hak j aminan yang berupa penyerahan hak at as benda berdasarkan kepercayaan yang disepakat i sebagai j aminan bagi pel unasan piut ang kr edit ur .

9. "Pemil ik" adal ah per seorangan at au, badan hukum yang memil iki sat uan r umah susun yang memenuhi syar at sebagai pemegang hak at as t anah.

10. "Penghuni" adal ah per seorangan yang bert empat t inggal dal am sat uan rumah susun.

11. "Perhimpunan penghuni" adal ah perhimpunan yang anggot anya t erdir i dari par a penghuni .

12. "Badan pengel ol a" adal ah badan yang bert ugas unt uk mengel ol a rumah susun.

BAB II

LANDASAN DAN TUJUAN

Pasal 2

Pembangunan rumah susun berl andaskan pada asas kesej aht eraan umur keadil an dan pemerat aan, sert a keserasi an dan keseimbangan dal am perikehidupan.

Pasal 3

Pembangunan rumah susun bert uj uan unt uk :

(1) a. memenuhi kebut uhan per umahan yang l ayak bagi rakyat , t erut ama gol ongan masyarakat yang berpenghasil an rendah, yang menj ami kepast ian hukum dal am pemanf aat annya;

b. meningkat kan daya guna dan hasil guna t anah di daerah pekot aan dengan memperhat ikan kel est ar ian sumber daya al am dan mencipt akan l ingkungan pemuki man yang l engkap, serasi, dan seimbang

(2) Memenuhi kebut uhan unt uk kepent ingan l ai nnya yang berguna bagi kehidupan masyar akat , dengan t et ap mengut amakan ket ent uan ayat

.dep

ku

m

ha

m

(4)

(1 huruf a).

BAB III

PENGATURAN DAN PEMBINAAN RUMAH SUSUN

Pasal 4

(1) Pemerint ah mel akukan pengat uran dan pembinaan rumah susun.

(2) Pemerint ah dapat menyerahkan kepada Pemerint ah Daerah unt uk mel aksanakan sebagian urusan pengat uran dan pembinaan rumah susun sebagaimana dimaksud dal am ayat (1).

(3) Pel aksanaan ket ent uan sebagaimana dimaksud dal am ayat (2) diat ur dengan Perat uran Pemerint ah.

BAB IV

PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN

Pasal 5

(1) Rumah susun dibangun sesuai dengan t ingkat keperl uan dan kemampuan masyarakat t erut ama bagi yang berpenghasil an rendah.

(2) Pembangunan rumah susun dapat disel enggarakan ol eh Badan Usaha Mil ik Negar a at au Daerah, Koper asi , dan Badan Usaha Mil ik Swast a yang bergerak dal am bidang it u, sert a Swadaya Masyar akat .

Pasal 6

(1) Pembangunan r umah susun harus memenuhi per syarat an t eknis dan administ rat i f .

(2) Ket ent uan-ket ent uan pokok t ent ang persyar at an t eknis dan administ rat i f sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) diat ur dengan Perat ur an Pemer int ah.

Pasal 7

(1) Rumah susun hanya dapat dibangun di at as t anah hak mil ik, hak guna bangunan, hak pakai at as t anah Negar a at au hak pengel ol aan sesuai dengan perat uran perundang-undangan yang berl aku.

(2) Penyel enggaraan pembangunan yang membangun r umah susun di at as t anah yang dikuasai dengan hak pengel ol aan, waj ib menyel esaikan st at us hak guna bangunan di at as hak pengel ol aan t ersebut sesuai dengan perat uran perundang-undangan yang berl aku sebel um menj ual sat uan rumah susun yang bersangkut an.

.dep

ku

m

ha

m

(5)

(3) Penyel enggaraan pembangunan waj ib memi sahkan r umah susun at as sat uan dan bagian-ber sama dal am bent uk gambar dan ur aian yang disahkan ol eh inst ansi yang berwenang sesuai dengan perat uran perundang-undangan yang berl aku yang memberi kej el asan at as :

a. bat as sat uan yang dapat dipergunakan-secara t erpisah unt uk perseor angan;

b. bat as dan uraian at as bagian-bersama dan benda-ber sama yang menj adi haknya masi ng-masi ng sat uan;

c. bat as dan uraian t anah-ber sama dan besarnya bagian yang menj adi haknya masi ng-masi ng sat uan.

BAB V

PEMILIKAN SATUAN RUMAH SUSUN

Pasal 8

(1) Sat uan rumah susun dimil iki ol eh per seorangan at au badan hukum yang memenuhi syarat sebagai pemegang hak at as t anah.

(2) Hak mil ik at as sat uan rumah susun adal ah hak mil ik at as sat uan yang bersi f at perseorangan dan t erpi sah.

(3) Hak mil ik at as sat uan r umah susun sebagaimana dimaksud dal am ayat (2) mel iput i j uga hak at as bagi an-bersama, benda-ber sama, dan t anah-bersama, yang semuanya merupakan sat u-kesat uan yang t idak t erpisahkan dengan sat uan yang bersangkut an.

(4) Hak at as bagian-bersama, benda-ber sama, dan hak at as t anah bersama sebagaimana dimaksud dal am ayat (3) didasarkan at as l uas at au nil ai sat uan rumah susun yang bersangkut an pada wakt u sat uan t ersebut diperol eh pemil iknya yang pert ama.

Pasal 9

(1) Sebagai t anda bukt i hak mil ik at as sat uan r umah susun sebagaimana dimaksud dal am Pasal 8 dit erbit kan sert if i kat hak mil ik at as sat uan rumah susun.

(2) Sert if ikat hak mil ik at as sat uan rumah susun sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) t erdi ri at as :

a. Sal inan Buku Tanah dan Surat Ukur at as Hak Tanah Bersama menurut ket ent uan Per at uran Pemerint ah sebagaimana dimaksud dal am Pasal 19 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960; b. Gambar denah t ingkat rumah susun yang bersangkut an, yang

menunj ukkan sat uan rumah susun yang dimil iki;

.dep

ku

m

ha

m

(6)

c. Pert el aan mengenai besarnya bagian hak at as bagian-ber sama, benda-ber sama dan t anah-bersama yang ber sangkut an;

kesemuanya merupakan sat u kesat uan yang t idak t erpi sahkan.

Pasal 10

(1) Hak mil ik at as sat uan r umah susun sebagaimana dimaksud dal am Pasal 8 ayat (3) dapat ber al ih dengan car a pewari san at au dengan cara pemindahan hak sesuai dengan ket ent uan hukum yang berl aku.

(2) Pemindahan hak sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) dil akukan dengan akt a Pej abat Pembuat Akt a Tanah dan didaf t ar kan pada Kant or Agrar ia Kabupat en at au Kot amadya yang bersangkut an menurut Perat uran Pemer int ah sebagaimana dimaksud dal am Pasal 19 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960.

Pasal 11

(1) Pemerint ah memberikan kemudahan bagi gol ongan masyarakat yang berpenghasil an rendah unt uk memperol eh dan memil iki sat uan rumah susun.

(2) Pel aksanaan ket ent uan sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) diat ur dengan Perat uran Pemerint ah.

BAB VI

PEMBEBANAN DENGAN HIPOTIK DAN FIDUSIA

Pasal 12

(1) Rumah susun berikut t anah t empat bangunan it u berdiri sert a benda l ainnya yang merupakan at au kesat uan dengan t anah t ersebut dapat dij adikan j aminan hut ang dengan :

a. dibebani hipot ik, j i ka t anahnya t anah hak mil ik at au hak guna bangunan;

b. dibebani f idusia, j ika t anahnya t anah hak pakai at as t anah Negara.

(2) Hipot ik at au f idusi a dapat j uga dibebankan at as t anah sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) besert a rumah susun yang akan dibangun sebagai j aminan pel unasan kr edit yang dimaksudkan unt uk membiayai pel aksanaan pembangunan rumah susun yang t el ah direncanakan di at as t anah yang bersangkut an dan yang pemberian kredit nya dil akukan secar a bert ahap sesuai dengan pel aksanaan pembangunan rumah susun t ersebut .

.dep

ku

m

ha

m

(7)

Pasal 13

Dengan t idak mengurangi ket ent uan Pasal 12, hak mil ik at as sat uan r umah susun sebagaimana dimaksud dal am Pasal 8 ayat (3) dapat dij adikan j aminan hut ang dengan :

a. dibebani hipot ik, j ika t anahnya t anah hak mil ik at au hak guna bangunan;

b. dibebani f idusi a, j ika t anahnya t anah hak pakai at as t anah Negar a.

Pasal 14

(1) Pemberian hipot ik sebagaimana dimaksud dal am Pasal 12 dan Pasal 13 dil akukan dengan akt a Pej abat Pembuat Akt a Tanah dan waj ib didaf t arkan pada Kant or Agraria Kabupat en dan Kot amadya unt uk dicat at pada buku t anah dan sert if i kat hak yang ber sangkut an.

(2) Dal am akt a pemberian hipot ik sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) dapat dimuat j anj i-j anj i yang berl aku j uga bagi pihak ket iga.

(3) Sebagai t anda bukt i adanya hipot ik sebagaimana dimaksud dal am Pasal 12 dan Pasal 13, dit erbit kan sert i f ikat hipot ik yang t erdi ri dari sal inan buku t anah hipot ik dan sal inan akt a Pej abat Pembuat Akt a Tanah sebagaimana dimaksud dal am ayat (1).

(4) Tanggal buku t anah hipot ik sebagaimana dimaksud dal am ayat (3) adal ah t anggal yang dit et apkan t uj uh hari set el ah penerimaan secar a l engkap surat -surat yang diperl ukan bagi pendaf t ar annya ol eh Kant or Agraria Kabupat en at au Kot amadya yang bersangkut an at au j ika har i ket uj uh it u j at uh pada hari l ibur , maka buku t anah yang bersangkut an diberi bert anggal hari ker j a berikut nya.

(5) Sert if ikat hipot ik sebagaimana dimaksud dal am ayat (3) mempunyai kekuat an eksekut ori al dan dapat dil aksanakan sebagai put usan pengadil an.

(6) Bent uk dan i si akt a Pej abat Pembuat Akt a Tanah, bent uk dan isi buku t anah hipot ik sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) sert a hal -hal l ain mengenai pendaf t ar an hipot ik dan pemberian sert if ikat sebagai t anda bukt i, dit et apkan dan disel enggarakan berdasarkan ket ent uan Perat ur an Pemerint ah sebagaimana dimaksud dal am Pasal 19 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960.

Pasal 15

(1) Pemberian f idusia sebagaimana dimaksud dal am Pasal 12 dan Pasal 13 dil akukan dengan akt a Pej abat Pembuat Akt a Tanah dan waj ib didaf t arkan pada Kant or Agraria Kabupat en at au Kot amadya unt uk

.dep

ku

m

ha

m

(8)

dicat at pada buku t anah dan sert if i kat hak yang ber sangkut an.

(2) Bent uk dan isi akt a Pej abat Pembuat Akt a Tanah dan hal -hal l ai n mengenai pencat at an f idusia sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) dit et apkan dan disel enggarakan berdasarkan ket ent uan Per at uran Pemerint ah sebagaimana dimaksud dal am Pasal 19 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960.

Pasal 16

(1) Dal am pemberian hipot ik at au f idusia sebagaimana dimaksud dal am Pasal 12 dan Pasal 13 dapat diper j anj ikan bahwa pel unasan hut ang yang dij amin dengan hipot ik at au f idusia it u dapat dil akukan dengan cara angsur an sesuai dengan t ahap penj ual an sat uan r umah susun, yang besar nya sebanding dengan nil ai sat uan yang t erj ual .

(2) Dal am hal dil akukan pel unasan dengan car a sebagaimana dimaksud dal am ayat (1), maka sat uan rumah susun yang harganya t el ah dil unasi t ersebut bebas dari hipot ik at au f idusia yang semul a membebaninya.

Pasal 17

(1) At as kesepakat an pemberi dan pemegang hipot ik at au f idusi a sebagaimana dimaksud dal am Pasal 12 dan Pasal 13, eksekusi hipot ik at au f idusia yang ber sangkut an dapat dil aksanakan di bawah t angan j ika dengan car a demikian akan dapat diper ol eh harga t ert inggi yang mengunt ungkan semua pihak.

(2) Pel aksanaan penj ual an sebagaimana dimaksud dal am ayat (1), bar u dapat dil akukan set el ah l ewat 1 (sat u) bul an sej ak diber it ahukan secara t ert ul is kepada pihak-pihak yang berkepent ingan dan diumumkan dal am dua surat kabar yang beredar di daer ah yang bersangkut an, dan/ at au medi a massa cet ak set empat , t anpa ada pihak yang menyat akan keber at an.

BAB VII

PENGHUNIAN DAN PENGELOLAAN RUMAH SUSUN

Pasal 18

(1) Sat uan r umah susun yang t el ah dibangun baru dapat dij ual unt uk dihuni set el ah mendapat izin kel ayakan unt uk dihuni dari Pemeri nt ah Daerah yang bersangkut an.

(2) Ket ent uan mengenai izin kel ayakan sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) diat ur dengan Perat uran Pemerint ah.

.dep

ku

m

ha

m

(9)

Pasal 19

(1) Penghuni r umah susun waj ib membent uk per himpunan penghuni.

(2) Perhimpunan penghuni sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) diberi kedudukan sebagai badan hukum berdasarkan Undang-undang i ni.

(3) Perhimpunan penghuni sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) berkewaj iban unt uk mengurus kepent i ngan bersama par a pemil ik dan penghuni yang bersangkut an dengan pemil ikan dan penghuniannya.

(4) Perhimpunan penghuni dapat membent uk at au menunj uk badan pengel ol a yang bert ugas unt uk menyel enggarakan pengel ol aan yang mel iput i pengawasan t er hadap penggunaan bagian-ber sama, benda-bersama, t anah-benda-bersama, dan pemel iharaan sert a perbaikannya.

(5) Ket ent uan t ent ang perhimpunan penghuni dan badan pengel ol a sebagaimana dimaksud dal am ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diat ur dengan Perat uran Pemerint ah.

BAB VIII PENGAWASAN

Pasal 20

(1) Pengawasan t er hadap pel aksanaan ket ent uan Undang-undang ini dil akukan ol eh Pemeri nt ah.

(2) Tat a cara pel aksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud dal am ayat (1)diat ur dengan Perat uran Pemerint ah.

BAB IX

KETENTUAN PIDANA

Pasal 21

(1) Barang si apa dengan sengaj a mel anggar ket ent uan dal am Pasal 6, Pasal 17 ayat (2) dan Pasal 18 ayat (1) diancam dengan pidana penj ar a sel ama-l amanya 10 (sepul uh) t ahun at au denda set inggi-t ingginya Rp 100. 000. 000, - (serainggi-t us j uinggi-t a rupi ah).

(2) Perbuat an pidana sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) adal ah kej ahat an.

(3) Barang siapa karena kel al aiannya menyebabkan pel anggaran at as ket ent uan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 6, Pasal 17 ayat (2), dan Pasal 18 ayat (1) diancam dengan pidana kurungan sel

ama-.dep

ku

m

ha

m

(10)

l amanya 1 (sat u) t ahun at au denda set inggi -t ingginya Rp 1. 000. 000, - (sat u j ut a r upiah).

(4) Perbuat an pidana sebagaimana dimaksud dal am ayat (3) adal ah pel anggar an.

Pasal 22

Sel ain pidana yang dij at uhkan karena kel al aian sebagaimana dimaksud dal am Pasal 21 ayat (3), maka t er hadap kel al aian t ersebut dibebankan kewaj iban unt uk memenuhi ket ent uan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 6, Pasal 17 ayat (2), dan Pasal 18 ayat (1).

Pasal 23

Perat ur an Pemeri nt ah yang mengat ur pel aksanaan Undang-undang ini dapat memuat ancaman pidana kur ungan sel ama-l amanya 1 (sat u) t ahun dan/ at au denda set i nggi-t i ngginya Rp 1. 000. 000, - (sat u j ut a r upiah).

BAB X

KETENTUAN-KETENTUAN LAIN

Pasal 24

(1) Ket ent uan-ket ent uan dal am Undang-undang ini berl aku dengan penyesuai an menurut kepent i ngannya t erhadap rumah susun yang dipergunakan unt uk keperl uan l ain.

(2) Pel aksanaan ket ent uan sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) diat ur dengan Perat uran Pemerint ah.

BAB XI

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 25

Pada saat mul ai berl akunya Undang-undang ini semua ket ent uan per at ur an perundang-undangan yang berhubungan dengan rumah susun yang t idak bert ent angan dengan Undang-undang ini t et ap berl aku sel ama bel um dit et apkan penggant i nya berdasarkan Undang-undang ini .

BAB XII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 26

Undang-undang ini mul ai berl aku pada t anggal diundangkan.

.dep

ku

m

ha

m

(11)

Agar set i ap orang menget ahuinya, memerint ahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempat annya dal am Lembaran Negara Republ i k Indonesia.

Disahkan di Jakart a

pada t anggal 31 Desember 1985 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

SOEHARTO

Diundangkan di Jakart a

pada t anggal 31 Desember 1985 MENTERI/ SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SUDHARMONO, S. H.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1985 NOMOR 75

.dep

ku

m

ha

m

(12)

PENJELASAN ATAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1985

TENTANG RUMAH SUSUN

I. UMUM

Tuj uan pembangunan nasional adal ah unt uk mewuj udkan kesej aht er aan l ahi r dan bat i n sel uruh rakyat Indonesia secara adil dan merat a, sebagai sal ah sat u usaha unt uk mengisi cit a-cit a perj uangan bangsa Indonesia bagi t erwuj udnya masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasil a dan Undang-Undang Dasar 1945.

Sal ah sat u unsur pokok kesej aht eraan r akyat adal ah t erpenuhinya kebut uhan akan perumahan, yang merupakan kebut uhan dasar bagi set iap warga negar a Indonesi a dan kel uarganya sesuai dengan harkat dan mart abat nya sebagai manusia.

Di samping it u, pembangunan perumahan merupakan sal ah sat u unsur yang pent ing dal am st r at egi pengembangan wil ayah, yang menyangkut aspek-aspek yang l uas di bidang kependudukan, dan berkait an erat dengan pembangunan ekonomi dan kehidupan sosial dal am rangka pemant apan Ket ahanan Nasional . Dari hal -hal t ersebut di at as, j el asl ah bahwa perumahan merupakan masal ah nasional , yang dampaknya sangat di rasakan di sel uruh wil ayah t anah air , t erut ama di daerah pekot aan yang berkembang pesat .

Ol eh karena it u, sebagaimana diamanat kan dal am Garis-garis Besar Hal uan Negar a pembangunan perumahan unt uk memenuhi kebut uhan yang t erus meningkat perl u dit angani secar a mendasar, menyel ur uh, t erarah, dan t erpadu, ol eh Pemerint ah Pusat dan Pemer int ah Daer ah, dengan kei kut sert aan secara akt i f usaha swast a dan swadaya masyarakat . Pembangunan perumahan yang t el ah dir int is sej ak Pel it a I perl u dit i ngkat kan dan dikembangkan, khususnya perumahan dengan harga yang dapat dij angkau ol eh daya bel i gol ongan masyarakat yang berpenghasil an rendah.

Sehubungan dengan uraian t ersebut di at as, maka kebi j aksanaan umum pembangunan perumahan diar ahkan unt uk :

a. memenuhi kebut uhan per umahan yang l ayak dal am l ingkungan yang sehat , secara adil dan merat a, sert a mampu mencerminkan kehidupan masyar akat yang ber kepribadian Indonesia.

b. mewuj udkan pemukiman yang serasi dan seimbang, sesuai dengan pol a t at a r uang kot a dan t at a daer ah sert a t at a guna t anah yang berdaya guna dan berhasil guna.

Sej al an dengan arah kebij aksanaan umum t ersebut , maka di daerah

.dep

ku

m

ha

m

(13)

pekot aan yang berpenduduk padat sedangkan t anah yang t ersedi a sangat t erbat as, perl u dikembangkan pembangunan per umahan dan pemukiman dal am bent uk r umah susun yang l engkap, seimbang, dan serasi dengan l ingkungannya. Pengert ian Rumah Susun adal ah bangunan gedung bert ingkat yang dist rukt urkan secara f ungsional dal am arah horizont al dan arah vert ikal yang t erbagi dal am sat u-sat uan yang masi ng-masi ng j el as bat as-bat asnya, ukuran dan l uasnya, dan dapat dimil iki dan dihuni secara t erpisah. Sel ain sat uan-sat uan yang penggunaannya t erpi sah, ada bagi an-bersama dari bangunan t ersebut sert a benda-bersama dan t anah-bersama yang di at asnya didirikan rumah susun, yang karena si f at dan f ungsinya harus digunakan dan dinikmat i bersama dan t idak dapat dimil iki secar a perseor angan. Hak pemil ikan at as sat uan rumah susun merupakan kel embagaan hukum baru, yang perl u diat ur dengan undang-undang, dengan memberi kan j aminan kepast ian hukum kepada masyarakat Indonesia.

Dengan undang-undang ini dicipt akan dasar hukum hak mil ik at as sat uan rumah susun, yang mel iput i :

a. hak pemil ikan perseor angan at as sat uan-sat uan r umah susun yang digunakan secar a t erpisah;

b. hak ber sama at as bagian-bagi an dar i bangunan rumah susun; c. hak ber sama at as benda-benda;

d. hak ber sama at as t anah.

yang semuanya merupakan sat u kesat uan hak yang secara f ungsional t idak t erpisahkan.

Pengat ur an dan pembinaan r umah susun merupakan t anggung j awab dan wewenang Pemerint ah. Unt uk mencapai daya guna dan hasil guna yang set inggi-t i ngginya, sebagian ur usan t ersebut dapat diser ahkan kepada Pemerint ah Daerah sesuai dengan asas pemeri nt ahan sebagaimana dimaksud dal am Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974. Unt uk menggal akkan usaha pembangunan rumah susun dan memudahkan pihak-pi hak yang ingi n memil iki sat uan r umah susun; Undang-undang ini mengat ur kemungkinan unt uk memperol eh kredi t konst ruksi dan kr edit pemil ikan rumah dengan menggunakan l embaga hipot ik at au f idusia.

Khususnya bagi gol ongan masyarakat yang berpenghasil an rendah yang ingin memil iki sat uan r umah susun, mendapat kan priorit as dan kemudahan-kemudahan baik l angsung maupun t idak l angsung agar harganya dapat t er j angkau.

Pembangunan rumah susun memerl ukan persyarat an-persyar at an t eknis dan administ r at if yang l ebi h berat . Unt uk menj amin kesel amat an bangunan, keamanan, dan ket ent eraman sert a ket ert iban penghunian, dan keserasian dengan l ingkungan sekit ar nya, maka sat uan rumah susun baru dapat di huni set el ah mendapat izi n kel ayakan unt uk dihuni dari Pemerint ah Daerah yang bersangkut an menurut perat uran perundang-undangan yang berl aku. Penghuni sat uan rumah susun t idak dapat menghi ndar kan di ri at au mel epaskan kebut uhannya unt uk menggunakan bagi an-bersama, benda-bersama,

.dep

ku

m

ha

m

(14)

dan t anah-bersama, kar ena kesemuanya merupakan kebut uhan f ungsional yang sal ing mel engkapi.

Sat uan rumah susun yang mer upakan mil i k perseorangan dikel ol a sendir i ol eh pemil iknya, sedangkan yang merupakan hak bersama harus digunakan dan dikel ol a secara ber sama karena menyangkut kepent ingan dan kehidupan orang banyak. Penggunaan dan pengel ol aannya harus diat ur dan dil akukan ol eh suat u per himpunan penghuni yang diberi wewenang dan t anggung j awab. Ol eh kar ena it u penghuni r umah susun waj ib membent uk per himpunan penghuni, yang mempunyai t ugas dan wewenang mengel ol a dan memel ihara rumah susun besert a l i ngkungannya, dan menet apkan perat uran-perat uran mengenai t at a t ert ib penghuni an. Perhi mpunan penghuni ol eh Undang- undang ini diber i kedudukan sebagai badan hukum dengan Anggaran Dasar dan Anggar an Rumah Tangga, sehi ngga dapat bert indak ke l uar dan ke dal am at as nama pemil ik, dan dengan wewenang yang dimil iki nya dapat mewuj udkan ket ert iban dan ket ent er aman dal am l ingkungan rumah susun. Perhimpunan penghuni dapat membent uk at au menunj uk badan pengel ol a yang bert ugas unt uk menyel enggarakan pengel ol aan yang mel iput i pengawasan t erhadap penggunaan bagian-ber sama, benda-ber sama, t anah-bersama, dan pemel iharaan sert a per baikannya. Dana yang dipergunakan unt uk membiayai pengel ol aan dan pemel iharaan rumah susun, diperol eh dar i pemungut an iuran dari para penghuninya.

Pembangunan rumah susun dit uj ukan t er ut ama unt uk t empat hunian, khususnya bagi gol ongan masyarakat yang berpenghasil an rendah. Namun demikian pembangunan rumah susun harus dapat mewuj udkan pemukiman yang l engkap dan f ungsional , sehingga diperl ukan adanya bangunan gedung ber t ingkat l ainnya unt uk keperl uan bukan huni an yang t erut ama ber guna bagi pengembangan kehidupan masyarakat ekonomi l emah. Ol eh karena it u dal am pembangunan rumah susun yang digunakan bukan unt uk huni an yang f ungsi nya memberikan l apangan kehidupan masyarakat , misal nya unt uk t empat usaha, pert okoan, perkant oran, dan sebagainya, ket ent uan-ket ent uan dal am Undang-undang ini diberl akukan dengan penyesuaian menur ut kepent ingannya.

Undang-undang i ni mengat ur hal -hal yang bersi f at pokok-pokok saj a, sedangkan ket ent uan pel aksanaannya akan diat ur l ebih l anj ut dengan Perat ur an Pemerint ah dan/ at au per at uran perundang-undangan yang l ain.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Angka 1

Rumah susun yang dimaksudkan dal am Undang-undang ini, adal ah ist il ah yang memberi kan penger t ian hukum bagi bangunan gedung bert i ngkat yang senant iasa mengandung sist em pemil ikan perseorangan dan hak

.dep

ku

m

ha

m

(15)

bersama, yang penggunaannya unt uk hunian at au bukan hunian, secara mandiri at aupun secar a t erpadu sebagai sat u kesat uan sist em pembangunan.

Angka 2

Set iap sat uan rumah susun harus mempunyai sarana penghubung ke j al an umum, t anpa mengganggu dan t idak bol eh mel al ui sat uan r umah susun mil ik orang l ai n. Angka 3

Cukup j el as Angka 4

Sebagai cont oh, bagian-bersama adal ah ant ara l ain : pondasi, kol om, bal ok, di nding, l ant ai , at ap, t al ang air , t angga, l i f t , sel asar, sal ur an- sal ur an, pipa-pipa, j ari ngan-j aringan l ist rik, gas, dan t el ekomunikasi sert a ruang unt uk umum.

Angka 5

Sebagai cont oh, benda bersama adal ah ant ara l ain : t anaman, bangunan pert amanan, bangunan sar ana sosial , t empat ibadah, t empat bermain, t empat parkir , yang sif at nya t erpi sah dar i st rukt ur bangunan r umah susun.

Angka 6

Sesuai dengan ket ent uan Pasal 6 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 t ent ang Perat uran Dasar Pokok-pokok Agraria bahwa : "Semua hak at as t anah mempunyai f ungsi sosi al ".

Angka 7

Menurut Pasal 1162 Kit ab Undang-undang Hukum Perdat a Indonesia pengert ian hipot ik adal ah "suat u hak kebendaan at as benda-benda t idak bergerak, unt uk mengambil penggant i an daripadanya bagi pel unasan suat u perikat an".

Angka 8

Fidusia pada hakekat nya adal ah penyer ahan hak mil i k at as suat u benda kepada kr edit ur dengan perj anj ian bahwa penyerahan t ersebut "hanya unt uk menj amin at as pembayaran kembal i uang pinj aman". Debit ur dan kredit ur sal i ng percaya, bahwa penyerahan benda t ersebut hanya unt uk j aminan.

Angka 9

Cukup j el as Angka 10

Cukup j el as Angka 11

Cukup j el as Angka 12

Cukup j el as Pasal 2

.dep

ku

m

ha

m

(16)

Asas kesej aht er aaan umum dipergunakan sebagai l andasan pembangunan rumah susun dengan maksud unt uk mewuj udkan kesej aht er aan l ahir dan bat in bagi sel uruh rakyat Indonesi a secara adil dan merat a berdasarkan Pancasil a dan Undang-Undang Dasar 1945 mel al ui pemenuhan kebut uhan akan perumahan sebagai kebut uhan dasar bagi set iap warga negara Indonesia dan kel uarganya.

Asas keadil an dan pemer at aan memberikan l andasan agar pembangunan rumah susun dapat dinikmat i secara mer at a, dan t iap-t iap warga negara dapat meni kmat i hasil -hasil pembangunan perumahan yang l ayak.

Asas keser asian dan keseimbangan dal am perikehidupan mewaj ibkan adanya keserasi an dan keseimbangan ant ar a kepent ingan-kepent i ngan dal am pemanf aat an r umah susun, unt uk mencegah t imbul nya kesenj angan-kesenj angan sosial .

Pasal 3

Ayat (1)

a. Yang dimaksudkan dengan per umahan yang l ayak adal ah perumahan yang memenuhi syarat -syar at t eknik, kesehat an, keamanan, kesel amat an, dan norma-norma sosial budaya.

b. Peningkat an daya guna dan hasil guna t anah di daerah pekot aan harus sesuai dengan t at a ruang kot a dan t at a daerah sert a t at a guna t anah demi keserasi an dan keseimbangan.

Ayat (2)

Pembangunan rumah susun unt uk kepent ingan bukan huni an, harus mendukung berf ungsi nya pemukiman, dan dapat memberikan kemudahan-kemudahan bagi kehidupan masyarakat .

Pasal 4

Ayat (1)

Yang dimaksudkan dengan pengat uran dan pembinaan rumah susun adal ah upaya Pemer int ah Pusat yang dil akukan secar a t erus menerus dan ber kesinambungan dal am art i yang sel uas-l uasnya t er hadap pembangunan rumah susun dan pengembangannya.

Kewenangan t ersebut ada pada Pemerint ah Pusat agar t erdapat keseragaman dal am pengat uran dan pembinaannya.

Ayat (2)

Sebagian ur usan pengat uran dan pembi naan yang diserahkan kepada Pemeri nt ah Daerah, adal ah pengat ur an r umah susun yang mempunyai karakt erist i k l okal , berhubungan dengan t at akot a dan t at a daerah,

.dep

ku

m

ha

m

(17)

misal nya mengenai pemberi an izi n l okasi, izin mendirikan bangunan, izi n kel ayakan unt uk dihuni , dan j uga mel al ui kegi at an konkr it ber upa pembimbingan, penyul uhan, dan pember ian kemudahan-kemudahan. Penyerahan sebagi an urusan pengat uran dan pembinaan kepada Pemeri nt ah Daerah sesuai dengan asas desent ral i sasi sebagaimana dimaksud dat a Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 t ent ang Pokok-pokok Pemerint ahan di Daerah.

Ayat (3)

Cukup j el as

Pasal 5

Ayat (1)

Pembangunan rumah susun disesuaikan dengan keperl uan dan kemampuan masyarakat , t er ut ama yang berpenghasil an rendah, bai k mengenai j uml ah, kual it as bangunan, l ingkungan maupun persyarat an dan t at a cara unt uk memperol ehnya. Pembangunan r umah susun diusahakan unt uk mewuj udkan l ingkungan pemukiman, sesuai dengan t uj uan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 3.

Ayat (2)

Dal am rangka pember ian kesempat an berusaha, Pemerint ah memberi kan kesempat an kepada Badan Usaha Mil ik Negara at au Daer ah, Koperasi dan Badan Usaha Swast a yang bergerak dal am bidang it u, sert a Swadaya Masyarakat unt uk membangun r umah susun dengan berpedoman pada asas pemer at aan dan ket erj angkauan.

Pemerint ah j uga dapat membangun r umah susun dal am rangka penel it i an, uj i coba, per int isan at au unt uk keperl uan Pemeri nt ah sendir i.

Pasal 6

Ayat (1)

Persyarat an t ekni s dan administ rat if yang dimaksudkan adal ah persyar at an yang diat ur dengan perat uran perundang-undangan yang berl aku sesuai dengan kebut uhan dan perkembangan.

Persyarat an t eknis yang dimaksudkan ant ara l ai n mengenai st rukt ur bangunan, keamanan, kesel amat an, kesehat an, kenyamanan, dan l ain-l ain yang berhubungan dengan rancang bangun, t ermasuk kel engkapan prasar ana dan f asil it as l i ngkungan.

Persyarat an administ rat i f yang dimaksudkan ant ar a l ai n mengenai perizi nan usaha dar i per usahaan pembangunan perumahan, izin l okasi dan/ at au perunt ukannya, sert a

.dep

ku

m

ha

m

(18)

perizinan mendir ikan bangunan (IMB). Ayat (2)

Bil amana diperl ukan, ket ent uan pel aksanaannya dapat dil akukan dengan per at uran per undang-undangan l ainnya.

Pasal 7

Ayat (1)

Yang dimaksudkan dengan hak mil ik, hak guna bangunan, dan hak pakai adal ah hak-hak at as t anah sebagaimana dimaksud dal am Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960.

Hak pakai at as t anah Negara unt uk pembangunan rumah susun akan diberikan dengan j angka wakt u yang cukup l ama menurut keperl uannya.

Jangka wakt u t ersebut at as permint aan para pemil i k sat uan-sat uan rumah susun yang bersangkut an dapat diperpanj ang.

Hak pengel ol aan adal ah hak sebagaimana dimaksud dal am Perat ur an Pemerint ah Nomor 8 Tahun 1953 yis Perat ur an Ment eri Agrar ia Nomor 9 Tahun 1965, Perat ur an Ment eri Dal am Negeri Nomor 5 Tahun 1974, dan Perat ur an Ment eri Dal am Negeri Nomor 1 Tahun 1977.

Hak pengel ol aan hanya dapat diberikan kepada badan-badan hukum yang sel uruh modal nya dimil iki ol eh Pemerint ah dan/ at au Pemeri nt ah Daerah.

Ayat (2)

Jika rumah susun yang bersangkut an dibangun di at as t anah hak pengel ol aan, maka penyel enggar a pembangunan waj ib menyel esaikan secara t unt as hak guna bangunan di at as hak pengel ol aan t ersebut sesuai dengan perat uran perundang-undangan yang berl aku, agar t anah bersama yang merupakan bagi an dari hak mil ik at as sat uan rumah susun yang bersangkut an memperol eh st at us hak guna bangunan. Pemberian st at us hak guna bangunan t ersebut har us sudah sel esai sebel um sat uan-sat uan rumah susun yang bersangkut an dij ual . Ket ent uan i ni dimaksudkan unt uk mel indungi para pembel i sat uan- sat uan rumah susun.

Ayat (3)

Cukup j el as

Pasal 8

Ayat (1)

Pemil ik sat uan rumah susun har us memenuhi syar at sebagai pemegang hak at as t anah ber sama yang bersangkut an sebagaimana dimaksud dal am Pasal 21,

.dep

ku

m

ha

m

(19)

Pasal 36, dan Pasal 42 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960.

Dal am hal t anah-ber sama berst at us hak mil ik, yang dapat memil iki sat uan rumah susun yang bersangkut an, t erbat as pada perseorangan warga negar a Indonesi a yang t idak memil iki kewarganegar aan ganda. Khusus unt uk badan-badan hukum yang dapat memil iki sat uan rumah susun di at as t anah hak mil ik bersama, adal ah badan-badan hukum yang dit unj uk ol eh Perat uran Pemerint ah Nomor 38 Tahun 1963 diant ar anya Bank-bank yang didiri kan ol eh Negara, Badan-badan sosial dan keagamaan sert a koperasi pert anian yang memenuhi syarat .

Ayat (2)

Cukup j el as Ayat (3)

Cukup j el as Ayat (4)

Cukup j el as

Pasal 9

Ayat (1)

Dal am rangka menj amin kepast ian hak bagi pemil ikan sat uan rumah susun, sebagaimana dimaksud dal am Pasal 8, diberikan al at pembukt ian yang kuat berupa "Sert i f ikat hak mil ik at as sat uan rumah susun".

Ayat (2)

Hak mil ik at as sat uan rumah susun mel iput i hak at as bagian-bersama, benda-ber sama, dan t anah-bagian-bersama, yang semuanya merupakan sat u kesat uan yang t idak t erpisahkan dengan sat uan yang bersangkut an, yang menimbul kan hak, kewaj iban, dan t anggungj awab bagi pemil iknya.

Sert if ikat hak mil ik at as sat uan rumah susun t ersebut t erdir i at as :

a. sal inan buku t anah dan surat ukur hak t anah-ber sama menurut ket ent uan Per at ur an Pemer int ah Nomor 10 Tahun 1961;

b. gambar denah t ingkat rumah susun yang bersangkut an yang menunj ukkan sat uan rumah susun yang dimil iki; c. pert el aan mengenai besarnya bagi an hak at as

bagian-bersama, benda-bagian-bersama, dan t anah-ber sama yang bersangkut an.

Kesemuanya mer upakan sat u kesat uan yang t idak t erpisahkan dan dij il id dal am sat u sampul dokumen, yang merupakan al at bukt i hak mil ik at as sat uan rumah susun yang dimil iki nya.

Penerbit annya dil akukan ol eh Kant or Agrar ia Kabupat en at au Kot amadya yang bersangkut an.

.dep

ku

m

ha

m

(20)

Sert if ikat hak mil ik at as sat uan r umah susun t er sebut harus sudah ada sebel um sat uan-sat uan r umah susun yang ber sangkut an dapat di j ual . Dal am hal t er j adi pewari san at au pemindahan hak, sert i f ikat yang bersangkut an diber ikan kepada pemil iknya yang bar u, set el ah dil akukan pendaf t aran per al ihan haknya di Kant or Agrari a Kabupat en at au Kot amadya.

Pasal 10

Ayat (1)

Yang dimaksudkan "pewari san" adal ah peral ihan hak yang t erj adi karena hukum dengan meninggal nya pewari s.

Adapun "pemindahan hak" adal ah perbuat an hukum yang dil akukan unt uk mengal i hkan hak kepada pihak l ain, sepert i ant ar a l ain j ual bel i, t ukar-menukar , dan hibah. Ayat (2)

Sebagai bukt i bahwa t el ah dil akukan pemindahan hak diperl ukan adanya akt a Pej abat Pembuat Akt a Tanah, sedang unt uk peral ihan hak karena pewarisan t idak diperl ukan akt a Pej abat Pembuat Akt a Tanah. Pendaf t aran per al ihan hak dal am hal pewarisan cukup didasarkan pada surat ket er angan kemat ian pewari s dan surat wasiat at au surat ket er angan waris yang bersangkut an, sesuai dengan ket ent uan hukum yang berl aku.

Dal am hal t erj adi l el ang eksekusi maka t idak diperl ukan akt a Pej abat Pembuat Akt a Tanah mel ai nkan cukup dibukt ikan dengan sal i nan berit a acar a l el ang yang dibuat ol eh Kepal a Kant or Lel ang yang mel aksanakan pel el angannya.

Pasal 11

Ayat (1)

Pada dasar nya t anggung j awab pemenuhan kebut uhan perumahan yang l ayak dal am l ingkungan pemukiman yang sehat adal ah di t angan masyarakat sendiri.

Dal am rangka membant u gol ongan masyarakat yang berpenghasil an r endah yang t idak mampu membel i secara t unai , Pemeri nt ah perl u memberi kemudahan-kemudahan yang bersi f at l angsung dengan memberikan kredit pemil ikan j angka panj ang dengan bunga r endah, maupun dengan cara t idak l angsung dal am bent uk subsidi sil ang, keringanan di bidang perpaj akan, pembangunan prasarana ol eh Pemerint ah dan usaha-usaha l ain yang dapat mengakibat kan harga rumah menj adi l ebih rendah.

Dal am hal rumah susun unt uk hunian dibangun di at as

.dep

ku

m

ha

m

(21)

t anah yang sebel umnya mer upakan daer ah pemukiman yang kumuh, maka kepada masyarakat penghuni semul a diberikan priorit as unt uk menghuni rumah susun t ersebut dan diber ikan kemudahan-kemudahan sepert i t ersebut di at as, sehingga harganya t er j angkau ol eh yang bersangkut an.

Ayat (2)

Cukup j el as Pasal 12

Ayat (1)

Sesuai dengan ket ent uan Pasal 25 dan Pasal 39 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 t anah hak mil ik dan hak guna bangunan dapat dij adi kan j aminan hut ang dengan dibebani hak t anggungan (hipot ik). Sungguhpun dal am prakt ek perkredit an t anah hak pakai dit eri ma sebagai j aminan hut ang t et api menurut Undang-undang t er sebut t idak dapat dibebani hak t anggungan (hipot ik).

Unt uk memant apkan penggunaan t anah hak pakai t ersebut sebagai j aminan unt uk memper ol eh kr edit dal am pasal ini dibuka kemungkinan unt uk membebaninya dengan f idusia.

Penggunaan f idusi a adal ah sesuai dengan t uj uan dicipt akannya l embaga t ersebut ol eh masyarakat unt uk mengisi kekosongan dal am ket ent uan-ket ent uan hukum yang ada.

Wal aupun t idak diat ur dal am perat uran perundang-undangan l embaga f idusi a dibenarkan dan dikukuhkan ol eh yurispr udensi.

Dengan Undang-undang ini maka f idusi a yang merupakan l embaga hukum yang hidup dan dal am kenyat aannya diperl ukan ol eh masyarakat dikukuhkan menj adi hukum posit if .

Dal am pada it u unt uk mencegah penyal ahgunaannya, pembebanan f idusia t ersebut dibat asi pada hak pakai at as t anah Negara.

Pembebanan f idusia it upun waj ib dil akukan dengan akt a Pej abat Pembuat Akt a Tanah dan kemudian didaf t arkan di Kant or Agrari a Kebupat en at au Kot amadya yang bersangkut an.

Dal am pendaf t aran t ersebut adanya f idusia it u dicat at dal am buku t anah dan sert if i kat hak pakai yang bersangkut an, hingga dapat diket ahui j uga ol eh semua pihak yang berkepent ingan.

Ayat (2)

Unt uk meningkat kan kemampuan pembangunan rumah susun kepada penyel enggara pembangunan perumahan dapat diberi kan kredit kont ruksi dengan pembebanan hipot ik at au f idusi a at au t anah besert a gedung yang

.dep

ku

m

ha

m

(22)

masih akan dibangun, yang pagu kredi t nya t el ah diset uj ui dapat dibayarkan secar a bert ahap sebagi an denah sebagian sesuai dengan nil ai dan hasil perkembangan pembangunan t ersebut .

Pasal 13

Pasal 13 ini memungkinkan pembebanan hi pot ik at au f idusi a unt uk memperol eh Kredit Pemil ikan Rumah (KPR), guna membayar l unas harga sat uan rumah susun yang dibel i nya, yang dikembal ikan secara angsuran. Kredit pemil ikan rumah t ersebut baru dapat diberikan set el ah r umah susun yang bersangkut an sel esai dibangun dan t el ah pul a dil akukan pemisahan dal am sat uan-sat uan r umah susun yang bersert if ikat

Pasal 14

Ayat (1)

Hipot ik bersi f at mengikut i (accessoir) adanya suat u per j anj ian pokok dal am hal ini perj anj ian kredit unt uk membangun rumah susun at au unt uk pemil ikan sat uan rumah susun yang bersangkut an Unt uk pembebanan hipot ik at as rumah susun (Pasal 12) at au at as sat uan rumah susun (Pasal 13), maka pemberian hipot ik t ersebut har us dibukt i kan dengan akt a Pej abat Pembuat Akt a Tanah yang didal amnya waj ib disebut kan adanya perj anj ian kr edit yang t el ah diadakan.

Ayat (2)

Dal am akt a pemberian hipot ik dapat dimuat j anj i-j anj i yang dianggap perl u dal am rangka mel indungi kepent ingan kredit ur maupun pemberi hipot ik. Janj i-j anj i yang l azim dimuat dal am akt a pemberian hipot ik ant ar a l ain yang pent ing adal ah :

a. j anj i yang memberikan kewenangan kepada kredit ur unt uk at as kekuasaan sendiri menj ual benda yang dij adikan j aminan bagi pel unasan piut angnya j ika t erj adi cidera j anj i (wanprest at ie);

b. j anj i unt uk t idak menyewakan benda yang dij adikan j aminan sel ama hut ang yang bersangkut an bel um dibayar l unas;

c. j anj i akan mengasur ansi kan benda yang dij adikan j aminan t er hadap kebakaran, gempa bumi, dan musibah l ainnya.

Dengan dimuat nya j anj i -j anj i t ersebut dal am akt a pemberian hipot ik yang kemudian didaf t arkan pada kant or Agrari a Kabupat en at au Kot amadya, maka apa yang dij anj ikan t ersebut mempunyai kekuat an berl aku j uga t erhadap pi hak ket iga.

Ayat (3)

Cukup j el as

.dep

ku

m

ha

m

(23)

Ayat (4)

Menurut hukum, hipot ik baru mempunyai kekuat an berl aku t erhadap pi hak ket iga set el ah dil akukan pendaf t ar annya pada kant or Agrar ia Kabupat en at au Kot amadya yang bersangkut an, yait u dengan pembuat an buku t anahnya.

Ket ent uan dal am ayat (4) pasal ini memberikan kepast ian mengenai t anggal buku t anah t ersebut , yang berart i t anggal kel ahir an hipot ik yang bersangkut an.

Ayat (5)

Cukup j el as

Ayat (6)

Cukup j el as Pasal 15

Ayat (1)

Lihat penj el asan Pasal 14 ayat (1). Ayat (2)

Cukup j el as Pasal 16

Ayat (1)

Ket ent uan i ni dimaksudkan sebagai kel embagaan hukum baru yang memungki nkan penyel esaian prakt is mengenai pembayaran kembal i kredit yang digunakan unt uk membangun rumah susun secar a bert ahap, yait u sesuai dengan t ahap penj ual an sat uan r umah susun yang bersangkut an. Dengan adanya ket ent uan t er sebut , maka ket ent uan dal am Pasal 1163 Kit ab Undang-undang Hukum Perdat a Indonesia dan perat uran perundang-undangan l ainnya disesuaikan dengan perkembangan kebut uhan masyarakat .

Ayat (2)

Tiap sat uan rumah susun yang t er j ual akan membebaskan bagian rumah susun yang bersangkut an dari hipot ik at au f idusi a yang semul a membebaninya, sebesar nil ai hipot ik at au f idusia sat uan r umah susun t ersebut , yang besarnya dapat diperhit ungkan sebagai perbandingan ant ar a nil ai sat uan yang bersangkut an t erhadap nil ai kesel uruhan rumah susun, t ermasuk benda-ber sama dan t anah-bersama.

Sel anj ut nya rumah susun t er sebut hanya dibebani hipot ik at au f idusia pada bagi an yang bel um t erj ual unt uk menj amin si sa hut ang yang bel um dil unasi.

Pasal 17

Ayat (1)

Pada dasar nya eksekusi hipot ik at au f i dusia harus mel al ui pel el angan umum. Karena eksekusi hipot ik at au f idusi a yang dil akukan dengan penj ual an secara l el ang

.dep

ku

m

ha

m

(24)

biasanya t idak dapat menghasil kan harga yang t inggi , maka at as kesepakat an pember i dan pemegang hipot ik at au f idusia, eksekusi hipot ik at au f i dusia yang bersangkut an dapat dil aksanakan di bawah t angan. Ayat (2)

Ket ent uan dal am ayat ini dimaksudkan unt uk mel indungi kepent ingan pihak l ai n.

Yang berkewaj iban menyampaikan pember i t ahuan dan mengadakan pengumuman adal ah pihak yang akan menj ual , yait u pember i dan/ at au pemegang hipot ik at au f idusi a yang bersangkut an. Pihak-pi hak yang berkepent ingan yang dimaksudkan dal am ayat ini adal ah para kredit ur l ain dari pemberi hipot ik at au f idusia. Apabil a ada perbedaan ant ara t anggal pemberit ahuan dan t anggal pengumuman, maka j angka wakt u sat u bul an it u dihit ung sej ak t anggal pal ing akhir di ant ar a kedua t anggal t ersebut .

Pasal 18

Ayat (1)

Bil a r umah susun yang sudah sel esai dibangun set el ah diadakan pemeriksaan t erbukt i sesuai dengan persyarat an dan ket ent uan yang t ercant um dal am Surat Izin Mendir ikan Bangunan, maka ol eh Pemerint ah Daerah dikel uar kan "Izin l ayak huni" berupa surat ket erangan l ayak huni, sebagai sal ah sat u syarat unt uk penerbit an sert if ikat hak mil ik at as sat uan-sat uan rumah susun yang bersangkut an.

Izin l ayak huni t ersebut diperl ukan j uga bagi rumah susun yang bukan unt uk hunian.

Ket ent uan t ersebut dimaksudkan unt uk menj amin kesel amat an, keamanan, ket ent er aman sert a ket ert iban para penghuni dan pi hak l ai nnya.

Ayat (2)

Cukup j el as Pasal 19

Ayat (1)

Penghuni sat uan r umah susun t idak dapat menghindarkan dir i at au mel epaskan kebut uhannya unt uk menggunakan bagi an-bersama, benda-bersama, dan t anah-ber sama.

Unt uk menj amin ket ert iban, kegot ongroyongan, dan kesel ar asan sesuai dengan kepribadian Indonesia dal am mengel ol a bagian-ber sama, benda-bersama, dan t anah-bersama, maka dibent uk per himpunan penghuni yang mengat ur dan mengur us kepent ingan bersama.

Ayat (2)

Perhimpunan penghuni berdasarkan Undang-undang ini berkedudukan sebagai badan hukum, yang susunan

.dep

ku

m

ha

m

(25)

organisasi , hak dan kewaj ibannya diat ur dal am Anggar an Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Sebagai badan hukum, pengurus perhimpunan penghuni dapat mewakil i para penghuni at au pemil ik sat uan rumah susun bai k di dal am maupun di l uar pengadil an.

Ayat (3)

Perhimpunan penghuni dibent uk t er ut ama unt uk mengat ur penghunian dan pengel ol aan r umah susun. Kegiat annya perl u diserasikan dengan kegiat an kel embagaan RT dan RW yang berger ak di bidang kemasyarakat an.

Ayat (4)

Perhimpunan penghuni mempunyai t ugas dan wewenang pengel ol aan yang mel iput i penggunaan, pemel iharaan, dan perbaikan t erhadap bangunan, bagi an-ber sama, benda-ber sama, dan t anah-bersama. Unt uk pel aksanaannya, perhimpunan penghuni dapat membent uk badan pengel ol a apabil a j uml ah sat uan rumah susun masi h dal am bat as dapat dit angani sendiri , at au menunj uk badan pengel ol a yang prof esional sesuai dengan t i ngkat kebut uhannya. Badan pengel ol a bert anggung j awab kepada per himpunan penghuni . Ayat (5)

Cukup j el as

Pasal 20

Ayat (1)

Pengawasan yang disel enggarakan ol eh Pemerint ah ant ara l ain mel iput i :

a. pel aksanaan pengat uran dan pembinaan dal am pembangunan dan pengembangan rumah susun; b. penerbit an sert i f ikat hak mil ik at as sat uan r umah

susun dan pemindahan haknya;

c. hal -hal yang bersangkut an dengan penghunian at au penggunaan dan pengel ol aan rumah susun. Ayat (2)

Cukup j el as

Pasal 21

Ayat (1)

Cukup j el as Ayat (2)

Cukup j el as Ayat (3)

Cukup j el as Ayat (4)

Cukup j el as Pasal 22

.dep

ku

m

ha

m

(26)

Cukup j el as Pasal 23

Cukup j el as Pasal 24

Ayat (1)

Undang-undang ini mengat ur rumah susun t erut ama unt uk t empat hunian. Mengingat bahwa dal am kenyat aannya ada kebut uhan akan rumah susun yang bukan unt uk hunian yang mendukung f ungsi pemukiman dal am rangka menunj ang kehidupan masyar akat , ant ara l ain misal nya unt uk t empat usaha, t empat perbel anj aan, pert okoan, perkant oran, peri ndust r ian, maka unt uk dapat menampung kebut uhan t er sebut ket ent uan-ket ent uan dal am Undang-undang ini dinyat akan berl aku j uga t erhadap rumah susun bagi keperl uan l ain dengan penyesuai an seperl unya.

Ayat (2)

Cukup j el as Pasal 25

Cukup j el as Pasal 26

Cukup j el as

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3318

.dep

ku

m

ha

m

Referensi

Dokumen terkait

Dengan mengingat kepent ingan t ent ara dan t idak mengurangi perat uran-perat uran dal am undang-undang ini at au undang-undang l ain, maka pengadil an Tent ara

Jika keadaan memaksa maka Mahkamah Agung dan Jaksa Agung masing-masing dapat menet apkan, bahwa unt uk sesuat u at au beberapa daerah pengawasan yang t ermaksud dal am

Senj at a api yang berada dit angan orang bukan anggaut a Tent ara at au Pol isi harus didaf t arkan ol eh Kepal a Kepol isian Karesidenan (at au Kepal a Kepol isian

(2) Anggaut a Komit e Nasional Pusat yang mel akukan kej ahat an dan pel anggaran dal am ia menj al ankan hak dan kewaj ibannya sebagai Anggaut a Komit e Nasional Pusat

Barang siapa menyebabkan karena kesalahannya kebakaran, pelet usan at au banj ir, dihukum dengan hukuman penj ara selama-lamanya lima t ahun at au hukuman kurungan

Unt uk menent ukan nil ai rupiahnya maka j uml ah uang at au harga nominal t ersebut dikal i kan dengan nil ai t ukar yang dit et apkan ol eh Ment eri Keuangan

Agar set iap orang menget ahuinya, memerint ahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempat annya dal am Lembaran Negara Republ ik Indonesia. Disahkan di Jakart a

Bahwa berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa Negara Republ ik Indonesia t el ah dianugerahi sebagai negara kepul auan yang t erdiri dari beribu pul au, t erl et ak memanj ang di