Environment
D aftar Isi
Table of Contents
2 Sekilas tentang Sampoerna Agro Sampoerna Agro in Brief 4 Sejarah Perusahaan
Company Milestones 7 Visi dan Misi
Vision and Mission 8 Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
10 Informasi untuk Pemegang Saham Information for Our Shareholders 12 Ikhtisar Kegiatan Penting di tahun 2008
2008 Event Highligths
14 Penghargaan dan Sertifikasi 2008 2008 Awards and Certifications
15 Struktur Kelompok Usaha Sampoerna Agro Sampoerna Agro Group Structure 16 Laporan Dewan Komisaris
Board of Commissioners` Report 22 Laporan Direksi
Board of Directors` Report 32 Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance 47 Laporan Komite Audit
Audit Committee Report 48 Sumber Daya Manusia Human Resources 51 Pengelolaan Risiko Risk Management 56 Laporan Kesinambungan
Sustainability Report 59 Kebijakan Lingkungan Environmental Policy
66 Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Work Safety and Health Policy
67 Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Corporate Social Responsibility (CSR) Report 70 Tinjauan Usaha
Business Review
72 Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussions and Analysis 80 Surat Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi
BOC and BOD Letter of Statement 81 Laporan Keuangan
Financial Statements
84 Laporan Auditor Independen Independent Auditors Report 152 Corporate Data
Data Perusahaan 154 Profil Dewan Komisaris BOC Profile 156 Profil Direksi BOD Profile
158 Struktur Organisasi Sampoerna Agro Sampoerna Agro Organizational Structure 159 Daftar Alamat Perusahaan
List of Office Addresses 160 Lembaga dan Profesi Penunjang
agronomi terbaik, Sampoerna agro menerapkan
sistem pengelolaan perkebunan yang ramah
lingkungan mulai dari proses pembibitan,
pengendalian hama-penyakit secara hayati, sampai
dengan pengelolaan limbah pabrik untuk menjadi
pupuk organik.
Kegiatan R&D dikonsentrasikan untuk
mengembangkan bibit unggul dan peningkatan
produktivitas sehingga bisa meminimalisasi
kebutuhan lahan untuk perluasan perkebunan.
Praktik-praktik ini juga di sebarluaskan kepada
masyarakat (plasma), sehingga program pengelolaan
perkebunan ini bisa diterapkan secara menyeluruh
bersama dengan masyarakat.
Untuk menunjang kegiatan ini, Sampoerna Agro
bekerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat
dan instansi terkait untuk konservasi hutan guna
untuk pelestarian habitat tumbuhan dan hewan di
sekitar perkebunan.
.
Sampoerna Agro implements eco-friendly
management system starting from its nursery
process, the use of biological control agents for
pests and diseases control, and management of
industrial waste to be used as organic fertilizer.
R&D activities are focused on developing top
quality seeds and boosting productivity to
minimize the need for land used for plantation
expansion. This system is also disseminated to
the local society so it could be implemented
comprehensively together with them.
To support these eco-friendly practices,
Sampoerna Agro works together with NGOs and
related authorities to conserve forests enabling
to the preservation of local plants and wildlife
surrounding the plantation
.
Sekilas tentang Sampoerna Agro
Sampoerna Agro in Brief
PT Sampoerna Agro Tbk bersama dengan anak-anak perusahaannya (“Perseroan”) merupakan salah satu produsen utama minyak kelapa sawit dan inti sawit di Indonesia. Perseroan juga merupakan salah satu dari delapan perusahaan produsen benih kelapa sawit di Indonesia yang telah
memperoleh ijin dari Menteri Pertanian Republik Indonesia. Perseroan memiliki wilayah operasi di Sumatera dan
Kalimantan. Di wilayah Sumatera, Perseroan beroperasi melalui lima anak perusahaannya yaitu PT Telaga Hikmah, PT Aek Tarum, PT Mutiara Bunda Jaya, PT Gunung Tua Abadi dan PT Binasawit Makmur. Sedangkan PT Sawit Selatan, PT Tania Binatama, PT Selatanjaya Permai dan PT Sungai Menang merupakan anak perusahaan di wilayah Sumatera yang belum beroperasi.
Sementara di wilayah Kalimantan, Perseroan beroperasi melalui PT Sungai Rangit - perusahaan perkebunan yang sudah beroperasi dan dua perusahaan lainnya yang masih belum beroperasi, yaitu PT Usaha Agro Indonesia dan
PT Pertiwi Lenggara Agromas.
Perseroan, PT Telaga Hikmah, PT Aek Tarum, PT Mutiara Bunda Jaya, dan PT Gunung Tua Abadi mengelola kebun inti serta membangun dan membina kebun plasma di wilayah Sumatera dengan luas tanaman menghasilkan sekitar 54.976 hektar dan luas tanaman yang belum menghasilkan sekitar 15.638 hektar per 31 Desember 2008. PT Sungai Rangit mengelola kebun inti dan kemitraan dengan total luas kebun yang sudah menghasilkan sekitar 12.279 hektar, dan luas kebun yang belum menghasilkan sekitar 7.162 hektar per 31 Desember 2008.
Luas kebun inti yang dikelola Perseroan adalah sekitar 48.222 hektar sedangkan jumlah luas kebun petani plasma dan mitra yang dibina oleh Perseroan adalah sekitar 41.833 hektar per 31 Desember 2008. Per 31 Desember 2008, Perseroan memiliki Hak Guna Usaha serta Hak Guna Bangunan sekitar 52.431 hektar dan ijin lokasi sekitar 102.863 hektar. Perseroan memiliki lima PKS, empat pabrik di Sumatera dan satu pabrik di Kalimantan. Kapasitas PKS di wilayah Sumatera adalah 320 ton tandan buah segar (“TBS”) per jam, sedangkan di wilayah Kalimantan adalah 75 ton TBS per jam.
Salah satu anak perusahaan Perseroan, yaitu PT Binasawit Makmur merupakan produsen dan penjual kecambah dengan
PT Sampoerna Agro Tbk together with its subsidiary
companies (“the Company”) are one of the leading producers of palm oil and palm kernel in Indonesia. The Company is also one of eight oil palm seed producers in Indonesia that has received license from the Minister of Agriculture of the Republic of Indonesia.
The Company has operations in Sumatra and Kalimantan regions. In Sumatra region, operates five subsidiaries comprising of PT Telaga Hikmah, PT Aek Tarum, PT Mutiara Bunda Jaya, PT Gunung Tua Abadi and PT Binasawit Makmur. Whereas PT Sawit Selatan, PT Tania Binatama, PT Selatanjaya Permai and PT Sungai Menang are non operational subsidiaries.
While in Kalimantan region, the Company’s operations are handled through PT Sungai Rangit, an already operational company, and two other non-operational companies comprising of PT Usaha Agro Indonesia and PT Pertiwi Lenggara Agromas.
As of December 31, 2008, the Company, PT Telaga Hikmah, PT Aek Tarum, PT Mutiara Bunda Jaya, and PT Gunung Tua Abadi manage nucleus estates as well as guide plasma estates in Sumatra region with an area covering about 54,976 hectares of matured palms and 15,638 hectares of immatured palms. PT Sungai Rangit manages nucleus and partnership (kemitraan) estates with an area covering about 12,279 hectares of matured palms, and 7,162 hectares of immatured palms.
As of December 31, 2008, the Company’s nucleus estates cover about 48,222 hectares whereas its plasma and kemitraan estates cover about 41,833 hectares. The Company owns approximately 52,431 hectares of Landrights (Hak Guna Usaha and Hak Guna Bangunan) and 102,863 hectares of location permits for cultivation land.
The Company has five POMs, of which four are situated in Sumatra and one in Kalimantan. The POMs in Sumatra has a total capacity to produce 320 tons of fresh fruit bunches (“FFB”) per hour, whereas its mill in Kalimantan has a capacity to produce 75 tons of FFB per hour.
enam varietas benih unggul kelapa sawit yang mendapatkan ijin dari Menteri Pertanian Republik Indonesia. Pada tahun 2008, PT Binasawit Makmur berhasil membukukan volume penjualan lebih dari 18 juta kecambah, menguasai sekitar 14% pangsa pasar kecambah di Indonesia.
PT Sampoerna Agro dan anak-anak perusahaannya,
PT Telaga Hikmah, PT Aek Tarum, PT Mutiara Bunda Jaya, dan PT Gunung Tua Abadi yang beroperasi di wilayah Sumatera merupakan salah satu pengelola kebun inti dan pembina petani plasma yang paling berhasil di Indonesia. Saat ini, sekitar 90% dari petani plasma yang dibina oleh Perseroan telah berhasil melunasi kredit plasma yang diberikan oleh bank-bank pemerintah.
Perseroan, sebagai bagian dari Kelompok Usaha Sampoerna Strategic, memiliki visi untuk menjadi salah satu perusahaan agribisnis yang bertanggung jawab dan terdepan di Indonesia dengan strategi pertumbuhan yang pesat.
seeds that are licensed by the Indonesian Minister of Agriculture. In 2008, PT Binasawit Makmur successfully recorded sales volume of over 18 million seeds and controls approximately 14% market share in the Indonesian seed industry.
PT Sampoerna Agro, PT Telaga Hikmah, PT Aek Tarum, PT Mutiara Bunda Jaya, and PT Gunung Tua Abadi operating out of Sumatra are considered to be one of the most successful in managing its nucleus estates and guiding plasma in Indonesia. At this time, about 90% of the smallholders’ plasma loan under the Company guidance which were secured from a number of state-owned banks has successfully been repaid.
Sejarah Perusahaan
Company M ilestones
1976
Pendirian PT Aek Tarum, perusahaan the first company within the Sampoerna Agro Group.
1992
PT Sungai Rangit didirikan untuk mengelola lahan kelapa sawit di propinsi Kalimantan Tengah.
PT Sungai Rangit was established to operate oil palm plantation in Central Kalimantan province.
1993
PT Selapan Jaya (sekarang bernama PT Sampoerna Agro Tbk) didirikan untuk mengelola lahan kelapa sawit di propinsi Sumatera Selatan. operate oil palm plantations in approval permit to import seeds (type DxD, TxP and DxP) from Costa Rica.
1996
Operasi perdana PKS pertama di Belida yang memiliki kapasitas 60 ton TBS per jam.
First CPO mill, Belida POM with processing capacity of 60 tonnes of FFB per pertama di wilayah Kalimantan oleh PT Sungai Rangit.
First field planting in Kalimantan region by PT Sungai Rangit.
1989
Penanaman pertama di wilayah Sumatera oleh PT Aek Tarum.
2001
kelapa sawit dari PT Binasawit Makmur yaitu DxP Sriwijaya 1 sampai 5 oleh H.E. Mrs. Megawati Soekarnoputri Telaga Hikmah POM concurrently.Telaga Hikmah Palm Oil Mill.2005
PT Binasawit Makmur mendapat sertifikasi ISO 9001 untuk Sistem Produksi Kecambah Kelapa Sawit DxP Sriwijaya.
PT Binasawit Makmur received ISO 9001 certification for its DxP Sriwijaya oil palm germinated seed production system.
PT Aek Tarum, anak perusahaan Perseroan, menerima sertifikasi ISO 9001 dan ISO 14001.
The subsidiary of the Company, PT Aek Tarum, received ISO 9001 and ISO 14001 certification. Group acquired PT Sungai Rangit.
2007
Perseroan terdaftar sebagaianggota Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).
The Company was registered as a member of the Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).
Kelompok Usaha Sampoerna Strategic mengakuisisi PT Selapan Jaya dan merubah namanya menjadi PT Sampoerna Agro Tbk.
Sampoerna Strategic Group acquired PT Selapan Jaya and changed its name to PT Sampoerna Agro Tbk.
Perseroan meluncurkan varietas unggul kelapa sawit baru, DxP Sriwijaya 6.
The Company launched DxP Sriwijaya 6, a new high quality oil palm variant.
Perseroan tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia dengan kode SGRO.
Menjadi salah satu perusahaan
terdepan yang bertanggung jawab
di sektor agribisnis di Indonesia.
To become one of the leading
agribusiness companies that is
accountable in Indonesia
• Mengembangkan tim
manajemen profesional yang
berintegritas tinggi dan didukung
oleh sumber daya manusia yang
terampil dan termotivasi.
• Mencari dan mengembangkan
peluang pertumbuhan yang
menguntungkan di bisnis inti
kami dengan tetap menjaga
pengeluaran biaya secara ketat.
• Terus berusaha mencapai
kesempurnaan melalui inovasi,
penelitian dan pengembangan.
• Ikut berpartisipasi dalam
peningkatan kualitas hidup
masyarakat sekitar perkebunan.
• Menjaga dan mempromosikan
standar lingkungan hidup
yang baku dalam segala aspek
pengembangan, produksi dan
pengolahan.
• To develop a professional
management team of the highest
integrity supported by skilled and
motivated human resources.
• To search and develop profitable
growth opportunities within our
core business by keeping tight
control on costs.
• To continuously striving for
excellence through innovation,
research and development.
• To participate in enhancing life
quality of local communities
surrounding our plantation
estates.
• To maintain and promote
prevailing environmental
standards in all aspects of
development, production, and
processing.
M isi
2007 2004
URAIAN 2006 2005 DESCRIPTION
(dalam jutaan rupiah)kecuali disebutkan lain. (in million rupiah) unless otherwise stated.
Ikhtisar Keuangan
Jumlah Saham Beredar (ribuan)
Laba Bersih per Saham (jumlah penuh)
2.288.143
Tanaman Perkebunan dan Aset Tetap
Jumlah Aktiva
Rasio Kewajiban terhadap Aktiva
Informasi Keuangan Lainnya
Pertumbuhan Penjualan
Margin Laba Kotor
Margin Laba Usaha
Margin Laba Bersih
Laba sebelum Beban Bunga, Pajak dan Penyusutan Earnings per Share (full amount)
449.585 Plantation Assets & Fixed Assets Total Assets Tax and Depreciation (EBITDA) 14,0%
Debt to Equity Ratio
A. Dividend Policy
As mentioned in the Company’s prospectus circular during its initial public offering, cash dividend payout ratio will be in the range of 5% to 30% of the annual consolidated net profit.
Nevertheless, the dividend amount will depend on the recommendation of the BOD in Annual or Extraordinary General Meetings of Shareholders and the following factors: • result of operations, cash flow and financial condition; • future prospects;
• other factors deemed relevant by the Company’s shareholders including the controlling shareholders; and • cash dividend payment from its subsidiary companies to the
Company.
When the Company gives out cash dividends to its shareholders, the Company also intends to make a cash contribution of up to 2% of the Company’s net profit to Putera Sampoerna Foundation (www.sampoernafoundation. org), a non-profit organization dedicated to improving the quality of and access to education in Indonesia.
B. Share Performance
The company’s share performance in Indonesia stock exchange for year 2007 and 2008:
A. Kebijakan Dividen
Seperti telah dijelaskan dalam Prospektus Penawaran Umum Perdana Perseroan, rasio pembagian dividen tunai berkisar 5% sampai dengan 30% dari laba bersih konsolidasi tahunan. Walaupun demikian, jumlah dividen akan tergantung pada rekomendasi Direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atau Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan untuk itu dan beberapa faktor, sebagai berikut:
• hasil usaha, arus kas, dan kondisi keuangan; • prospek di masa mendatang;
• faktor lain yang dipertimbangkan oleh pemegang saham Perseroan, termasuk pemegang saham pengendali; dan • pembayaran dividen tunai kas Anak Perusahaan kepada
Perseroan.
Pada saat Perseroan membayar dividen secara tunai kepada para pemegang saham, Perseroan juga merencanakan untuk memberikan kontribusi tunai sebanyak-banyaknya 2% dari laba bersih Perseroan kepada Putera Sampoerna Foundation (www.sampoernafoundation.org), yang merupakan organisasi nirlaba yang memiliki dedikasi untuk meningkatkan kualitas dan akses untuk pendidikan di Indonesia.
B. Kinerja Saham
Kinerja saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007 dan 2008:
Informasi untuk Pemegang Saham
Information for O ur Shareholders
* Pencatatan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia dilaksanakan pada tanggal 18 Juni 2007
* The Company listed its shares in Indonesia Stock Exchange in June 18, 2007.
Periode
Kuartal 2 Quarter 2 3.350 2.200 2.375 274.947.500
Kuartal 3 Quarter 3 2.525 1.800 2.300 251.202.500
Kuartal 4 Quarter 4 3.600 2.200 3.450 1.112.440.000
2008
Kuartal 1 Quarter 1 4.850 3.300 3.750 1.077.242.000
Kuartal 2 Quarter 2 4.175 3.050 3.825 347.010.500
Kuartal 3 Quarter 3 3.825 1.620 1.690 343.976.500
Kuartal 4 Quarter 4 1.420 910 1.190 404.855.000
Tanggal Penetapan Resolution Date
Jumlah Dividen (Rp Juta) Total Dividend (in Million)
Dividen per Lembar Saham Dividend per Share
14 Maret 2008March 14, 2008 238.140 126
C. Shareholders
Company shareholders as of December 31, 2008 are listed below:
C. Pemegang Saham
Daftar pemegang saham Perseroan per 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:
No No
Nama Name
Status Status
Jumlah lembar saham Number of shares
%Kepemilikan %Ownership
1 Sampoerna Agri Resources Pte Ltd Foreign Institution 1.267.217.500 67,0%
2 HSBC Fund Services Clients A/C 500 Foreign Institution 92.091.000 4,9%
3 PT Sampoerna Agro Tbk. (Saham Tresuri/Treasury Stock) Local Institution 75.567.500 4,0%
4 PT AIG Life - UL Equity Local Institution 41.620.000 2,2%
5 PT Nitiagro Lestari Local Institution 32.412.000 1,7%
6 Citibank Singapore S/A CTSL A/C AIGIF-AABF Foreign Institution 24.401.000 1,3%
7 PT Asuransi AIA Indonesia-AIA Link Aggressive Rupiah Local Institution 9.935.000 0,5%
8 Reksa Dana Prospera Balance Local Institution 9.836.500 0,5%
9 Gov of Singapore Inv Corp Pte Ltd A/C C Foreign Institution 9.797.794 0,5%
10 Credit Suisse Securities (Europe) Ltd Prime Brokerage S/A Lapp Opportunity Master Fund
Foreign Institution 9.000.000 0,5%
11 Publik Lainnya 318.121.706 16,8%
TOTAL 1.890.000.000 100,0%
Jumlah pemegang saham per 31 Desember 2008 adalah 6.287 pemegang saham, tidak ada anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang memiliki saham Perseroan.
The number of Shareholders as of December 31, 2008 is 6,287 shareholders. As of December 31, 2008, no member of the BOC or BOD has ownership of company shares.
Millions
Jan 08
800
Feb 08 Mar 08 Apr 08 Jun 08 Jul 08 Aug 08 Sep 08 Nov 08 Dec 08
1,600 2,400 3,200 4,000 4,800
SGRO as of Dec 31, 2008 SGRO per 31 Desember 2008
75 50 25 0
Tanggal Date
Pencatatan pada Bursa Efek Indonesia Listing on the Indonesia Stock Exchange
Jumlah Saham (per lembar) Number of Shares (per share)
11-13 Juni 2008June 11-13, 2008 Masa Penawaran Umum Perdana IPO Period 461.350.000 18 Juni 2008June 18, 2008 Tanggal Pencatatan Saham IPO Listing Date 1.890.000.000
PT Sungai Rangit melakukan penambahan kapasitas PKSnya di Kalimantan dengan kapasitas tambahan sebesar 45 ton TBS per jam. Dengan penambahan ini, total kapasitas PKS PT Sungai Rangit menjadi sebesar 75 ton TBS per jam.
Ikhtisar Kegiatan Penting di Tahun 2008
2008 Event H ighlights
PT Sungai Rangit increased its POM capacity in Kalimantan by an additional 45 tons of FFB per hour. As a result of this additional capacity, PT Sungai Rangit’s POM total production capacity is 75 tonnes of FFB per hour.
Sosialisasi dan identifikasi P&C RSPO untuk petani di tiga KUD binaan Perseroan di Sumatera Selatan.
Carried out a communication and identification event with the topic of RSPO P&C for smallholders of three Village Cooperative Units (KUD) operating under the Company guidance in South Sumatra.
Penerimaan enam sertifikat “Hak Perlindungan Varietas Tanaman” dari Departemen Pertanian Republik Indonesia kepada PT Binasawit Makmur untuk enam varietas kecambah dengan nama varietas DxP Sriwijaya.
PT Binasawit Makmur received six “Plant Variant Copyright Protection” certificates from the Department of Agriculture of the Republic of Indonesia for its six germinated seeds variants developed under the name of DxP Sriwijaya.
Perseroan
menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.
The Company held its Extraordinary General Meeting of Shareholders.
Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa.
The Company held its Annual and Extraordinary General Meeting of Shareholders.
14 Maret
March 14
1 April
April 1
27-29 Mei
May 27-29
6 Juni
June 6
Peresmian Gedung Seed Processing Unit (SPU) dengan teknologi pengecambahan berstandar internasional. Gedung ini digunakan untuk tempat pengecambahan benih-benih yang dipersiapakan oleh Seed Preparation Unit (Kebun Surya Adi). Pengecambahan ini memakan waktu selama 3,5 sampai 4,5 bulan yang kemudian siap untuk disalurkan kepada pelangan-pelanggan PT Binasawit Makmur. Gedung ini berlokasi di Jalan Kol. H. Burlian Km 9 Palembang, menempati tanah seluas 5583 M2, dan sudah mulai dioperasikan sejak Januari 2008.
Menteri Pertanian Republik Indonesia melakukan kunjungan ke gedung SPU Palembang untuk berdiskusi dan melihat proses produksi benih.
The Minister of Agriculture of the Republic of Indonesia visited the SPU building in Palembang to discuss and observe seed production process.
Perseroan memulai pelaksanaan program pembelian kembali saham (buyback) yang berakhir pada tanggal 12 Januari 2009 dengan total jumlah saham yang berhasil dibeli kembali sebanyak 75.567.500 saham. Total biaya pembelian Rp78.651.277.791.
Sebagai perusahaan perkebunan kelapa sawit yang dinilai sangat peduli terhadap pelestarian sumber daya alam, PT Sungai Rangit ditunjuk oleh BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Pangkalan Bun sebagai tempat pembuatan film dokumenter TV NHK dari Jepang.
The Company started its share buyback program that ended on January 12, 2009 with a total of 75,567,500 shares being repurchased. The total cost of repurchasing ammounting to Rp78,651,277,791.
Regarded to be an eco-friendly oil palm plantation company, PT Sungai Rangit was chosen by the BKSDA (Natural Resource Conservation Office) of Pangkalan Bun as the shooting location of a documentary film produced by Japan’s NHK TV.
The Company held its annual public expose to report its performance. Official opening of a new
2GPIJCTICCPFCP5GTVKğMCUK
#YCTFUCPF%GTVKğECVKQPU
PT Sampoerna Agro Tbk. menerima Best Investment and Estate Classification Award dari Gubernur Sumatera Selatan.
PT Sampoerna Agro tbk. received the Best Investment and Estate Classification Award from Governor of South Sumatra Province.
March 11, 2008
PT Binasawit Makmur memperoleh Sertifikat Hak Perlindungan atas enam varietas tanaman kecambah kelapa sawit dari Departemen Pertanian.
PT Binasawit Makmur received Copyright Protection Certificate for its six germinated seed variants from the Department of Agriculture.
PT Sampoerna Agro Tbk menerima Agrinex Award sebagai inspiring company dari Menteri Pertanian Indonesia.
PT Sampoerna Agro Tbk recieved Agrinex Award as an inspiring company from the Indonesian Minister of Agriculture.
11 Maret 2008
PT Aek Tarum, PT. Mutiara Bunda Jaya dan PT. Sampoerna Agro Tbk. menerima Tax Award dari Kantor Pelayanan Pajak Propinsi Sumatera Selatan dan Bangka-Belitung.
PT Aek Tarum, PT. Mutiara Bunda Jaya and PT. Sampoerna Agro Tbk. received Tax Award from Regional Tax Office in South Sumatra and Bangka-Belitung Provinces.
March 13, 2008
13 Maret 2008
March 21, 2008
21 Maret 2008
PT Aek Tarum dan PT. Sampoerna Agro Tbk. menerima Peringkat Biru Penghargaan PROPER (Program Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup) dari Gubernur Provinsi Sumatera Selatan.
PT Aek Tarum and PT. Sampoerna Agro Tbk. received Blue Rank PROPER (good performance on environmental friendly management) Award from Governor of South Sumatra Province.
June 3, 2008
3 Juni 2008
June 5, 2008
67,05%
Telaga Hikmah
Aek Tarum
Mutiara Bunda Jaya
Gunung Tua Abadi
Binasawit Makmur
Palma Argo
Sungai Rangit
Pertiwi Lenggara Agromas
Sampoerna Agri Resources
Others < 5%
Sungai Menang Selatanjaya Permai
Tania Binatama Sawit Selatan
Sampoerna Agro
SGRO - treasury stock
28,95% 4,00%
99,69%
99,50%
99,85%
99,91%
99,45%
99,00%
99,01%
99,86%
99,00%
99,99%
99,99% 100,00%
93,60%
Sumatera
Sumatra
Kalimantan
Kalimantan
Laporan D ewan Komisaris
Board of Commissioners’ Report
Michael Sampoerna
Komisaris UtamaPresident Commissioner
Di tahun 2008, Perseroan memperkuat tata kelola perusahaan melalui
pembentukan sejumlah komite. Menindaklanjuti pembentukan Komite
Audit pada bulan November 2007, kami membentuk Komite Nominasi dan
Remunerasi Perusahaan, Komite Manajemen Risiko dan Komite Investasi dan
Belanja Modal pada Maret 2008.
In 2008, the Company strengthened its corporate governance by
establishing several oversight as well as management committees.
Our Valued Stakeholders,
Between 2006 and 2008, the world experienced one of the strongest commodity booms. Market prices for just about every commodity from crude oil to coal, copper and corn surged phenomenally to unprecedented levels. Crude palm oil (“CPO”) was no exception. The price of CPO climbed from approximately $415 per tonne in 2006 to approximately $1,400 by the second quarter of 2008. However, even at the best of times, amid the increasing demand for biofuel in addition to the growing consumption of refined CPO as edible oil, such astronomical growth was not sustainable over the long-term. As the bubble burst on virtually every commodity in the market, and the world succumbed to a global economic crisis in the second half of 2008, the price of CPO fell back to levels seen during the pre-boom period, closing the year at approximately $550 per tonne.
With our long-term focus on sustainable development and growth, we are pleased to report that PT Sampoerna Agro Tbk. (“the Company”) achieved a net profit of Rp439.5 billion on net consolidated sales of Rp2,288.1 billion for financial year 2008, up from Rp215.1 billion and Rp1,598.9 billion, respectively, in 2007. These results exceeded our targets for the year under review by 18.6% and 23.3%, respectively. We are also on track with most of our development milestones, despite the uncertainties of an exceedingly volatile CPO market. All of these successes are made possible by the excellent work performance of the Board of Directors (“BOD”) and all levels of management in managing the Company business.
Maintaining Stable and Sustainable Growth in
Uncertain Times
In these uncertain times, the Company has remained focused on achieving stable and sustainable growth over the long term. This is made possible, first, by being one of the top three producers of high-quality oil palm seeds in Indonesia. Second, we have a strong R&D department that essentially drives all of our activities from seed breeding to soil testing, land clearing, planting, growing, harvesting and milling. Furthermore, we benefit from significant economies of scale by managing one of the most integrated and tightly grouped oil palm estates in South Sumatra while also developing highly promising new estates in Kalimantan. Additionally, we have one of the largest and most effective plasma farming structure of any group in the industry. Last but not least, we exercise corporate
Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Antara tahun 2006 dan 2008, dunia mengalami salah satu lonjakan harga komoditas yang tertinggi. Lonjakan harga tersebut berlaku pada hampir setiap jenis komoditas, dari minyak mentah hingga batubara, tembaga, dan jagung yang naik secara fenomenal pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tanpa terkecuali juga harga minyak sawit mentah (CPO). Harga CPO meningkat dari sekitar US$415 per ton pada tahun 2006 menjadi sekitar US$1.400 pada kuartal kedua 2008. Akan tetapi, walaupun permintaan akan bahan bakar nabati dan pemakaian CPO untuk tujuan konsumsi meningkat, kenaikan harga yang begitu tinggi tersebut tidak bertahan lama. Harga CPO kembali ke tingkat sebelum terjadi lonjakan, yaitu sekitar US$550 per ton pada penghujung tahun 2008, menyusul jatuhnya harga-harga komoditas tersebut di pasar dunia, yang menandai datangnya krisis ekonomi global pada paruh kedua tahun 2008.
Dengan fokus jangka panjang pada program pengembangan dan pertumbuhan yang berkesinambungan, kami merasa bangga untuk menyampaikan bahwa PT Sampoerna Agro Tbk. (“Perseroan”) meraih keuntungan bersih sebesar Rp439,5 miliar dari penjualan konsolidasi bersih sebesar Rp2.288,1 miliar untuk tahun buku 2008, naik dari Rp215,1 miliar dan Rp1.598,9 miliar di tahun 2007. Hasil ini melampaui target kami masing-masing sebesar 18,6% dan 23,3%. Kami juga berada pada arah yang benar dalam mencapai tujuan Perseroan, meskipun pasar CPO mengalami gejolak yang luar biasa. Semua keberhasilan tersebut tidak terlepas dari kinerja Direksi dan seluruh jajaran Perseroan yang sangat memuaskan dalam mengelola usaha Perseroan.
Mempertahankan Pertumbuhan yang Stabil dan
Berkelanjutan di Saat Penuh Ketidakpastian
social responsibility by engaging in community development programmes on top of participating actively in environment friendly practices that is in line with RSPO (Roundtable for Sustainable Palm Oil) principles and criteria.
In 2008, we took major strides towards achieving some of the key goals of the Sampoerna Strategic Group, which include the establishment and development of a major and strategic agro-industrial business of which the Company constitutes the core nucleus. We believe that Indonesia possesses significant competitive and comparative advantages to develop its agro-industry to world-class standards - with its vast tracts of available land for cultivation, abundant workforce, geographic and climatic conditions which are well suited to particular cash crops, as well as a large and growing domestic market to ensure long-term sustainability. Today, Indonesia is one of the world’s top producers of crude palm oil, rubber and cocoa, among other major commodities.
As such, our decision to enter the oil palm business was motivated by a long-term vision, based upon exhaustive research and planning that clearly indicated Indonesia’s ability to lead and sustain the global CPO industry for decades to come, as well as our own ability to be a major quality player within that industry. Since entering the oil palm business, our views on this have only strengthened.
We aspire to be a leading producer of CPO and related products in terms of quality and productivity. Thus far, the encouraging progress that the Company has achieved in the two years since we integrate PT Sungai Rangit and the Company, our two main oil palm estates and CPO producers, underpins two things. Firstly, all companies under the Company employ international best practices in their sustainable oil palm developments; secondly and equally important is that the Company has inherited the legacy of the Sampoerna business that is strongly reflected in the Sampoerna Strategic Group’s motto of Anggarda Paramita - to constantly strive for excellence - through our “three hands” business philosophy that emphasizes harmonious and mutually beneficial relations among producers, customers and suppliers alike.
kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan melalui program pengembangan masyarakat serta berpartisipasi aktif dalam praktik-praktik ramah lingkungan yang sejalan dengan prinsip dan kriteria RSPO (Roundtable for Sustainable Palm Oil). Pada tahun 2008, kami mengambil langkah-langkah penting dalam upaya mencapai beberapa dari sekian tujuan kunci Kelompok Usaha Sampoerna Strategic, yang diantaranya termasuk mendirikan dan mengembangkan sebuah usaha agro-industri yang besar dan strategis dimana Perseroan merupakan pemain intinya. Kami meyakini bahwa Indonesia memiliki berbagai keunggulan komparatif dan kompetitif yang signifikan untuk mengembangkan agro-industri kelas dunia, melalui ketersediaan lahan yang luas, tenaga kerja yang melimpah, kondisi iklim dan geografis yang cocok bagi tanaman komoditas, serta pasar dalam negeri yang besar dan terus tumbuh sehingga keberlangsungannya untuk jangka panjang tetap terjaga. Dewasa ini, Indonesia merupakan salah satu produsen papan atas dunia untuk CPO, karet, cokelat, dan komoditas-komoditas lainnya.
Terlepas dari hal tersebut, keputusan kami untuk memasuki bisnis kelapa sawit ini ditunjang oleh visi yang jauh ke depan, dilandasi oleh penelitian dan perencanaan komprehensif yang menunjukkan kemampuan Indonesia untuk memimpin dan mempertahankan industri CPO dunia untuk masa mendatang, serta kemampuan Perseroan untuk menjadi pemain besar yang berkualitas di industri CPO ini. Sejak memasuki bisnis kelapa sawit ini, pandangan kami mengenai hal tersebut semakin menguat.
We believe that the combination of excellence with harmony will benefit the Company and everyone associated with the Company.
Doing Things Right by Doing the Right Things
In 2008, the Company strengthened its corporate governance by establishing several oversight as well as management committees. Following the formation of our Audit Committee in November 2007, we established the Company’s
Remuneration and Nomination Committee, Risk Management Committee, and Capital Expenditure and Investment Committee in March 2008.
These Committees are an integral part of the Company corporate governance structure and will contribute significantly to the implementation of good corporate governance (“GCG”) at the Board level. However, we also believe that GCG extends well beyond boardroom policies and decisions. Within the Company, the principles of GCG as we know them - transparency, accountability, responsibility, fairness and independency - permeate through our employees at every level, guiding our actions and executions which are reflected in our dealings with all stakeholders - from our valued shareholders who place their trust in our company to our hardworking plasma farming partners who keep our mills operating at near-peak or peak capacity.
We owe the Company’s successes to these stakeholders, and to whom we are fully accountable for all our actions. That at least in part is why we have one of the largest and most successful plasma operations in the industry - more than 20,000-strong plasma farming units - working in unison with the Company, and fully attuned to it’s goals and objectives.
GCG also guides our green production principles and eco-friendly management; which has inspired us to be an active participant in the RSPO initiatives. Furthermore, the Company is strategically positioned to develop new estates in Kalimantan with an environmental and ecological balance being at the forefront of planning. In all those estates, we identify and preserve sizeable and pristine areas of our plantation landbank in order to retain their bio-diversity, to serve as water catchment areas, or other environmental purposes.
Kami meyakini bahwa paduan kesempurnaan dan keselarasan tersebut akan memberikan manfaat bagi Perseroan dan bagi setiap orang yang terkait dengan Perseroan.
Melakukan Hal yang Benar dengan Cara yang
Tepat
Di tahun 2008, Perseroan memperkuat tata kelola perusahaan melalui pembentukan sejumlah komite. Menindaklanjuti pembentukan Komite Audit pada bulan November 2007, kami membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi Perusahaan, Komite Manajemen Risiko dan Komite Investasi dan Belanja Modal pada Maret 2008.
Komite-komite tersebut merupakan bagian tak terpisahkan dari struktur tata kelola Perseroan dan akan berkontribusi nyata terhadap pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) pada tingkat Dewan Komisaris dan Direksi. Namun, kami juga meyakini bahwa penerapan GCG tak hanya berlaku pada tataran kebijakan dan keputusan di tingkat tersebut saja. Prinsip-prinsip GCG — transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, kesetaraan, dan independensi- telah meresap ke dalam hati segenap karyawan Perseroan, sebagai pedoman dalam berbuat dan bertindak yang tercermin dalam hubungan kami dengan seluruh pemangku kepentingan— mulai dari pemegang saham yang menaruh kepercayaan pada Perseroan hingga para petani plasma yang telah bekerja keras menjaga pabrik kami beroperasi pada kapasitas produksinya.
Sukses Perseroan juga tak lepas dari keterlibatan para pemangku kepentingan, yang kepada merekalah kami harus mempertanggungjawabkan setiap tindakan kami. Sehingga, untuk saat ini kami berhasil mengelola salah satu perkebunan plasma yang terbesar di industri ini, lebih dari 20.000 petani plasma telah bekerja sama dengan Perseroan untuk mencapai sasaran dan tujuan Perseroan.
In addition to eco-friendly cultivation and estate management, we also maintain close relations with our surrounding communities. Our community development programs are aimed at improving the quality of life in these communities on a sustainable basis, such as providing clean drinking water, basic healthcare services, schooling for the young, and vocational training for those entering the job market. We will continue to strive to do good by our communities, our plasma farmers, our employees and hired hands, our customers and business partners.
Maintaining Consistency in Our Management
In relation to the retirement of the Company’s President Director, Goh Cheng Beng, in June 2008, the Board of Commissioners, in consultation with key stakeholders, saw fit to recommend to shareholders the appointment of Ekadharmajanto Kasih as the new President Director effective June 27, 2008. Ekadharmajanto Kasih was previously a Commissioner of the Company and had served in various executive positions at PT HM Sampoerna Tbk since 1990.Along with the new President Director, the Board also recommended the appointment of Jaffesjah Chandra to the Board of Directors, replacing Ali Gunawan Budiman. The vacated position of Ekadharmajanto Kasih on the Board of Commissioners was immediately filled by Mak Ping On, a seasoned executive with 15 years of experience with the General Electric Group.
Although we will greatly miss the contributions of Goh Cheng Beng and Ali Gunawan Budiman, the Board of Commissioners is confident that the new appointees to the Company BOD and BOC will preserve the consistency as well as policy continuity of the Company management.
The Board of Commissioners fully supports the initiatives taken by the Management of the Company both prior to the global financial crisis and in the face of changing market conditions. In conclusion, we appreciate all the efforts put in by all levels of Management during this past year in delivering the very best for the Company.
Selain pengelolaan perkebunan yang ramah lingkungan, kami juga memelihara hubungan baik dengan masyarakat sekitar. Program pengembangan masyarakat yang dilaksanakan Perseroan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui program yang berkelanjutan, misalnya menyediakan air bersih, layanan kesehatan umum, sekolah bagi anak-anak, dan memberikan pelatihan kerja. Perseroan senantiasa akan memberikan yang terbaik kepada masyarakat, petani plasma, karyawan, tenaga lepas, pelanggan, dan mitra usaha Perseroan.
Mempertahankan Konsistensi Manajemen
Sehubungan dengan pensiunnya Direktur Utama Perseroan Goh Ceng Beng pada bulan Juni 2008, Dewan Komisaris, dengan berkonsultasi dengan pemangku kepentingan kunci, telah merekomendasikan Ekadharmajanto Kasih kepada pemegang saham sebagai Direktur Utama yang baru, yang berlaku sejak 27 Juni 2008. Sebelumnya Ekadharmajanto Kasih menjabat sebagai Komisaris Perseroan dan telah menduduki berbagai jabatan di PT HM Sampoerna Tbk sejak 1990. Bersamaan dengan penunjukkan Direktur Utama yang baru, Dewan Komisaris juga telah merekomendasikan pengangkatan Jaffesjah Chandra sebagai Direktur menggantikan Ali
Gunawan Budiman. Posisi Ekadharmajanto Kasih di Dewan Komisaris segera diisi oleh Mak Ping Ong, seorang eksekutif yang telah berpengalaman selama 15 tahun berkarir bersama kelompok usaha General Electric.
We owe a big debt of gratitude to these stakeholders and to every other parties who has been instrumental in the Company’s exciting progress. We will continue to earn and keep your trust and, God willing, remain steadfast in our prudent, determined and responsible efforts to realize our vision of creating one of Indonesia’s leading agro-industrial groups.
Rasa terimakasih juga kami ucapkan kepada para pemangku kepentingan dan semua pihak yang turut andil dalam memajukan Perseroan. Kami akan senantiasa mengemban kepercayaan yang diberikan dan, dengan kehendak Tuhan, dapat melakukan upaya-upaya yang bijak dengan sepenuh hati dan bertanggung jawab untuk mewujudkan visi menjadi salah satu kelompok usaha agro-industri terkemuka di Indonesia.
Michael Sampoerna
Komisaris Utama President Commissioner
Dewan Komisaris mendukung penuh program
yang dijalankan oleh Manajemen Perseroan, baik
sebelum maupun saat menghadapi krisis finansial
global.
Laporan D ireksi
Board of D irectors’ Report
Tahun 2008 merupakan tahun yang menggembirakan bagi Perseroan
dengan meningkatnya pendapatan sebesar 43% dibandingkan tahun
sebelumnya yang didukung harga pasar yang tinggi antara Januari sampai
Juni 2008.
2008 was a stellar year for the Company with revenues climbing by as much
as 43% year-on-year on the back of strong market prices between January
and June of 2008.
Ekadharmajanto Kasih
Direktur UtamaOur Valued Stakeholders,
As an integrated crude palm oil (“CPO”) producer, the Company benefits from economies of scale that have enabled us to operate profitably even after the steep decline in CPO market prices throughout the second half of 2008. Our sustained profitability is driven by the highly integrated structure of our Sumatra oil palm estates, the continuous improvements that we are able to engender in both our Sumatra and Kalimantan estates, the successful plasma and mitra partnership management that constitute more than 60% of our production, the emergence of the Company as a major producer of high quality oil palm seeds, and the strong emphasis that we place on R&D activities in support of virtually all activities from soil preparation to environmental management.
Our Performance
2008 was a stellar year for the Company with revenues climbing by as much as 43% year-on-year on the back of strong market prices between January and June of 2008. Total consolidated revenues from the sales of our seed, CPO and other products amounted to Rp2,288.1 billion in 2008 compared to Rp1,598.9 billion in 2007. Net profit surged by 104.3% to Rp439.5 billion in 2008.
Although some of our 2008 targets were slightly off mark, we surpassed overall revenue and profit growth targets by 23.3% and 18.6%, respectively. This resulted in an earnings-per-share increase from Rp129 in 2007 to Rp236 in 2008. Return on assets was 20.4% in 2008 compared to 10.3% in 2007, whereas return on equity was 28.3% compared with 14.6%.
Production wise, the Company produced a total of 1.23 million tonnes of fresh fruit bunch (“FFB”) in 2008, an increase of 4.2% from 1.18 million tonnes in 2007. This is mainly driven by significant yield improvement from our Kalimantan estates. Our Sumatra estates contributed to improving operating margins as a result of higher market price and operating efficiencies.
Production of CPO, palm kernel (“PK”), rubber and germinated seeds, all manage to have a positive growth, reflecting among other things the growing integration as well as increasing yield per hectare.
Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Sebagai produsen minyak kelapa sawit mentah (“CPO”) terpadu, Perseroan memperoleh manfaat dari skala ekonomi, sehingga memungkinkan kami menjalankan usaha secara menguntungkan meski terjadi penurunan harga CPO di pasar secara tajam sepanjang paruh kedua tahun 2008. Profitablitas yang diraih Perseroan dipacu oleh struktur yang sangat terpadu dari perkebunan kelapa sawit Perseroan di Sumatera, berbagai perbaikan yang terus dilakukan di perkebunan Sumatera dan Kalimantan, keberhasilan manajemen plasma dan kemitraan yang merupakan lebih dari 60% hasil produksi Perseroan, keberadaan Perseroan sebagai produsen benih unggul kelapa sawit, dan penekanan yang kuat pada kegiatan penelitian dan pengembangan dalam mendukung hampir seluruh tahapan kegiatan, mulai dari persiapan lahan hingga pengelolaan lingkungan.
Kinerja Perseroan
Tahun 2008 merupakan tahun yang menggembirakan bagi Perseroan dengan meningkatnya pendapatan sebesar 43% dibandingkan tahun sebelumnya yang didukung harga pasar yang tinggi antara Januari sampai Juni 2008. Total pendapatan konsolidasi dari penjualan benih, CPO, dan produk lain berjumlah Rp2.288,1 miliar pada tahun 2008 dibandingkan Rp1,598.9 miliar pada tahun 2007. Laba bersih meningkat 104,3% menjadi Rp439,5 miliar pada tahun 2008. Meskipun ada beberapa target kami pada tahun 2008 yang sedikit meleset, secara keseluruhan kami berhasil melampaui target pendapatan dan pertumbuhan laba bersih 23,3% dan 18,6%, secara berurutan. Hal ini menyebabkan laba bersih per lembar saham meningkat dari Rp129 pada tahun 2007 menjadi Rp236 pada tahun 2008. Imbal hasil atas aset adalah sebesar 20,4% pada tahun 2008 dibandingkan 10,3% pada tahun 2007, sedangkan imbal hasil atas ekuitas adalah sebesar 28,3% dibandingkan 14,6%.
Dari sisi produksi, secara total Perseroan menghasilkan 1,23 juta ton tandan buah segar (TBS) pada tahun 2008, naik 4,2% dari 1,18 juta ton pada tahun 2007. Hal ini terutama didorong oleh peningkatan hasil panen yang signifikan dari perkebunan di Kalimantan. Perkebunan di Sumatera berkontribusi dalam meningkatkan margin operasional sebagai akibat dari harga pasar yang lebih tinggi dan efisiensi operasional.
Produksi CPO, inti sawit (“PK”), karet dan kecambah berhasil mencetak pertumbuhan yang positif, mencerminkan antara lain pertumbuhan terpadu dan peningkatan hasil panen per hektar.
The Company and its subsidiary companies have many producing units. For this assessment, we are going to categorize them by their key products which include germinated oil palm seed and palm products (CPO and PK). They are PT Binasawit Makmur that is engaged in germinated seed production as well as a broad range of R&D activities, Sumatra region plantation that manages our well-established estates, and Kalimantan region plantation through PT Sungai Rangit whose main focus is managing and developing new estates mainly in Central Kalimantan. All told, the Company has planted areas of more than 90,000 hectares out of an existing landbank close to 200,000 hectares. The following report highlights some of the the Company key achievements in 2008.
Right from the Beginning
Our previous annual report told of the Company’s aspiration to become a leading agro-industry group in terms of best-practices and quality standards. To that end, we strongly believe in doing everything right from the very beginning. Successful plantation operations require strong R&D capabilities, whereby the availability of superior seeds significantly increases plant survivability and thereby enhances long-term sustainability. On average, typical mature oil palm trees are harvestable from the ages of 4-to-25 years, at which time the trees will be so tall that harvesting becomes costly and inefficient. We plan to avoid the risk of waiting up to four years only to find out that the ‘bad seeds’ we planted cause low yielding trees for the following 20 years. Thus the central role of PT Binasawit Makmur.
Established in 1994 with the permit to import oil palm seeds, PT Binasawit Makmur has evolved to become a broad-based agronomics R&D center and one of the top three producers of oil palm seeds in Indonesia, with possibly the broadest range of parental stock of any producer in the country. Our rapidly growing production rate has surpassed those of other major seed producers that have been in the business much longer than PT Binasawit Makmur.
In 2008, PT Binasawit Makmur produced close to 23 million seeds compared to about 15 million seeds in 2007, and just 9.7 million seeds in 2005, a compounded annual growth rate (“CAGR”) of 33% over the past four years. Financial contribution from this business is further boosted by the fact that the average selling price for PT Binasawit Makmur’s six seed varieties has also increased steadily, climbing from
banyak unit produksi . Untuk keperluan laporan ini, kami mengkategorikan unit produksi tersebut berdasarkan produk kuncinya yang terdiri dari kecambah kelapa sawit dan produk kelapa sawit (CPO dan PK). Mereka adalah PT Binasawit Makmur yang menangani produksi kecambah dan berbagai kegiatan penelitian dan pengembangan, perkebunan di wilayah Sumatera.yang mengelola perkebunan yang sudah mapan dan perkebunan di wilayah Kalimantan, melalui PT Sungai Rangit, yang fokus utamanya adalah mengelola dan mengembangkan perkebunan baru terutama di Kalimantan Tengah. Secara keseluruhan, Perseroan telah menanami area lebih dari 90.000 hektar dari total luas lahan yang telah ada hampir 200.000 hektar. Laporan berikut memperlihatkan beberapa pencapaian penting dari Perseroan di tahun 2008.
Melangkah dengan Benar sejak Awal
Pada laporan tahunan sebelumnya, kami menyampaikan cita-cita Perseroan untuk menjadi kelompok usaha agro-industri terkemuka dalam hal praktik terbaik dan standar kualitas. Untuk mencapainya, kami sangat yakin untuk melakukan segala sesuatunya secara benar sejak awal. Keberhasilan pengelolaan perkebunan memerlukan kemampuan penelitian dan pengembangan yang kuat, di mana ketersediaan benih unggul secara signifikan akan meningkatkan daya tahan tanaman sehingga dapat tumbuh dalam jangka panjang. Rata-rata, pohon kelapa sawit yang menghasilkan dapat dipanen mulai dari usia 4 hingga 25 tahun, pada usia tersebut pohon kelapa sawit akan menjadi begitu tinggi sehingga panen membutuhkan biaya yang mahal dan tidak efisien. Kami berencana menghindari risiko menunggu hingga empat tahun hanya untuk mendapatkan ‘benih buruk’ yang kami tanam menyebabkan rendahnya hasil panen selama 20 tahun ke depan. Untuk itulah peran penting PT Binasawit Makmur diperlukan.
Didirikan pada tahun 1994 dengan izin mengimpor benih kelapa sawit, PT Binasawit Makmur telah berkembang menjadi pusat penelitian dan pengembangan agronomi berskala luas dan merupakan satu dari tiga besar produsen benih kelapa sawit di Indonesia, serta mungkin menjadi produsen dengan persediaan indukan benih yang jenisnya paling banyak di negeri ini. Tingkat pertumbuhan produktivitas kami yang pesat telah melampaui para produsen benih kelapa sawit lain yang telah menggeluti usaha ini jauh lebih lama dibandingkan PT Binasawit Makmur.
approximately Rp3,000 per seed in full year 2005 to around Rp5,200 per seed by full year 2008.
This robust production volume growth is supported by substantial areas of seed garden in South Sumatra, enabling PT Binasawit Makmur to produce high-yielding palm seeds that command premium prices in the market. This has made PT Binasawit Makmur not only a significant contributor to the Company in revenues and profitability, but also the critical R&D support that drives our sustainable palm business as well as agro-industry development as a whole.
Highly Contiguous Plantation Sites in South
Sumatra
Our South Sumatra oil-palm estates have a distinct strategic advantage. All oil-palm estates are located within one Regency and are mostly adjacent to one another. The distance from one estate to another, and from any estate to the nearest palm-oil mill, should be no more than an hour’s drive on well-paved roads and ideal conditions. The compact locations of our more than 70,000-hectare estates in South Sumatra are ideal for harvesting and FFB transporting to mills as well as for various logistics purposes such as fertilizer storage and distribution. Our total landbank in South Sumatra stood at about 150,000 hectares as at year-end 2008, of which about 70,600 hectares comprising of planted oil palm plantations, 200 hectares of rubber estates, and 79,200 hectares for other purposes including seed gardens, nurseries and environmental preservation areas.
Respected industry observers contend that when it comes to contiguity of site locations, those of the Company surpass all other palm plantations in South Sumatra. With well-established infrastructure and peak maturing palms, our South Sumatra estates contribute up to 88% of the Company’s FFB production. What is significant is that most of these matured estates - up to 68% - are held by plasma farmers. In an industry where the debate over the merits of plasma versus nucleus farming is rife with controversy and conflicting interest issues, the Company runs one of the most successful plasma operations in the country with almost no friction between the Company and its more than 20,000 plasma farmers. the Company has established a reputation as having one of the best managed plasma plantations in Indonesia.
Makmur dari sekitar Rp3.000 per benih pada tahun penuh 2005 hingga sekitar Rp5.200 per benih pada tahun penuh 2008.
Pertumbuhan volume produksi yang tinggi ini didukung oleh wilayah kebun benih yang luas di Sumatera Selatan, memungkinkan PT Binasawit Makmur memproduksi benih kelapa sawit dengan daya panen tinggi yang memiliki harga yang tinggi di pasar. Kenyataan ini telah menjadikan PT Binasawit Makmur tidak hanya sebagai kontributor yang signifikan terhadap pendapatan dan profitabilitas Perseroan, tetapi juga dukungan penting bagi penelitian dan pengembangan yang telah menunjang keberlanjutan usaha kelapa sawit Perseroan dan juga perkembangan agroindustri secara keseluruhan.
Lokasi Perkebunan yang Berdekatan di
Sumatera Selatan
Perkebunan kelapa sawit Perseroan di Sumatera Selatan memiliki keuntungan strategis lain. Semua perkebunan kelapa sawit berlokasi di dalam satu kabupaten dan kebanyakan berhubungan satu sama lain. Jarak dari satu perkebunan ke perkebunan lain, dan dari setiap perkebunan ke pabrik minyak kelapa sawit terdekat, tidak lebih dari satu jam berkendara di jalan beraspal dan kondisi yang ideal. Lokasi perkebunan Perseroan yang menyatu dengan luas lebih dari 70.000 hektar di Sumatera Selatan merupakan tempat ideal untuk panen dan mengangkut TBS ke pabrik kelapa sawit, di samping berbagai tujuan logistik seperti penyimpanan pupuk dan distribusi. Jumlah lahan Perseroan di Sumatera Selatan mencapai sekitar 150.000 hektar pada akhir tahun 2008, di mana sekitar 70.600 hektar terdiri dari perkebunan kelapa sawit yang tertanam, 200 hektar perkebunan karet, dan 79.200 hektar kepentingan lain meliputi area kebun benih, penyemaian, dan pelestarian lingkungan.
For the controlling party of the Company, the Sampoerna Strategic Group, whose legacy business in the tobacco industry entailed the engagement of tens of thousands cigarette hand rollers from surrounding communities, the idea of treating tens of thousands plasma farmers fairly, transparently and respectfully is nothing new.
Moreover, the seeds of trust and the symbiotic relationship between the Company and its plasma farmers have taken root since the beginning, long before the entry of Sampoerna Strategic Group into the Company.
In 2008, the Company’s Sumatra Region produced about 1.08 million tonnes of FFBs and about 233,000 tonnes of CPO, up by 2.2% and 5.1%, respectively than 2007. The oil extraction rate (“OER”) and kernel extraction rate (“KER”) improved to 21.6% and 5.8%, respectively, from 21.0% and 4.3% in the previous year.
The output of our processing mills, CPO and PK, is sold to nearby refineries. It is all straightforward planting, harvesting, milling and spot-selling business. We neither engage in price hedging nor in speculative trading activities by taking positions against our plasma farmers. That way, our business is naturally hedged. We pay our farmers fair market-price (which is agreed with both the farmers and Local Agency of Agriculture) for their harvested FFBs and sell our CPO and other products at equally fair market prices, retaining reasonable profit margins for the Company. Perhaps that is also why we have been able to earn the trust of our plasma farmers as well as the members of our communities.
Poised for Growth in Central Kalimantan
If our estates in South Sumatra are the epitome of the well-established, smooth-operating plantations, our plantation estates in Central Kalimantan comprise of previously neglected oil palm estates that have been rehabilitated, in addition to several new developments that are rapidly underway. Per December 31, 2008, there are three oil palm estates under the holding of the Company in Central Kalimantan region, comprising of PT Sungai Rangit, PT Usaha Agro Indonesia, and PT Pertiwi Lenggara Agromas. With the exception of
PT Sungai Rangit, which is currently operational, PT Usaha Agro Indonesia and PT Pertiwi Lenggara Agromas are active in developing land.
Bagi pihak pengendali Perseroan, Kelompok Usaha Sampoerna Strategic, yang mewarisi pengalaman mengelola industri tembakau dengan melibatkan puluhan ribu buruh pelinting rokok dari masyarakat sekitar, menjalin kerjasama dengan puluhan ribu petani plasma secara adil, transparan, dan saling menghormati bukanlah sesuatu yang baru.
Selain itu, benih kepercayaan dan hubungan saling
menguntungkan antara Perseroan dan para petani plasmanya telah berakar sejak awal, jauh sebelum masuknya Kelompok Usaha Sampoerna Strategic ke dalam Perseroan.
Pada tahun 2008, Perseroan di Wilayah Sumatera
memproduksi sekitar 1,08 juta ton TBS dan sekitar 233.000 ton CPO, naik 2,2% dan 5,1%, masing-masing dibandingkan tahun 2007. Tingkat rendemen minyak (Oil Extraction Rate/ “OER”) dan tingkat rendemen inti sawit (Kernel Extraction Rate/“KER”) naik menjadi 21,6% dan 5,8%, masing-masing, dari 21,0% dan 4,3% pada tahun sebelumnya.
Hasil produksi pabrik kelapa sawit Perseroan, CPO dan PK, dijual kepada perusahaan penyulingan yang berlokasi dekat dengan pabrik Perseroan. Suatu proses bisnis yang langsung pada sasaran, yaitu penanaman, pemanenan, pemrosesan, dan penjualan hasil produksi dengan harga terkini. Perseroan tidak terlibat dalam penahanan harga atau kegiatan perdagangan spekulatif dengan mengambil posisi yang bertentangan dengan para petani plasma Perseroan. Dengan cara itulah, usaha Perseroan terlindungi secara alami. Perseroan membayar para petani plasma dengan harga pasar yang adil (yang disepakati dengan para petani dan Dinas Perkebunan setempat) untuk TBS yang dipanen, dan menjual CPO dan produk-produk lain pada harga pasar yang wajar, mempertahankan margin laba yang wajar bagi Perseroan. Barangkali itu pula sebabnya kami telah dapat meraih kepercayaan dari para petani plasma dan anggota komunitas Perseroan.
Keseimbangan Pertumbuhan di Kalimantan
Tengah
Total FFB production of the Company’s Central Kalimantan estates reached close to 151,000 tonnes in 2008, missing the target for the year by 19%, but increasing output from 2007 by 21%. Yield per hectare in Kalimantan continued to improve significantly as our rehabilitation programmes began to show results. Yield improved from an average of 8.7 tonnes per hectare in 2006 to 10.1 tonnes in 2007 and 12.3 tonnes in 2008.
As at year-end 2008, the Company had approximately 12,300 hectares of harvestable oil palm plantation in its PT Sungai Rangit estates. A total of about 6,800 hectares of new palm estates had been planted by the Company since 2006, with 4,423 hectares having been planted in 2008 alone, 3,723 hectares of which were in PT Sungai Rangit. A total of 700 hectares of palm seedlings were planted by UAI, including the nursery areas. Groundwork for the development of PLA also commenced in 2008.
Meanwhile at PT Sungai Rangit, a 30-tonne per hour mill was upgraded to a 75-tonne per hour mill by adding another processing line of 45-tonnes per hour capacity in the second half of 2008. Additional production capacity as well as improved efficiency succeeded in boosting OER and KER to 21.2% and 5.2%, respectively, from 20.2% and 4.7% in 2007. A related development that is expected to improve sales delivery from PT Sungai Rangit going forward is the upgrading of an existing jetty facility as well as the construction of a 2,000-tonne CPO storage tank on site just 27-km from PT Sungai Rangit’s location.
Our total landbank in Kalimantan per December 31, 2008 amounts to more than 45,000 hectares, and only less than one-half of which has been developed. We believe that with
Total produksi TBS dari perkebunan Perseroan di Kalimantan Tengah mencapai hampir 151.000 ton pada tahun 2008, meleset dari target yang ditetapkan untuk tahun itu sebesar 19%, namun meningkat dari hasil yang diperoleh di tahun 2007 sebanyak 21%. Hasil panen per hektar di Kalimantan terus naik secara signifikan seiring program-program rehabilitasi Perseroan yang mulai menunjukkan hasil. Hasil panen meningkat dari rata-rata 8,7 ton per hektar pada tahun 2006 menjadi 10,1 ton pada tahun 2007 dan 12,3 ton pada tahun 2008.
Sampai akhir tahun 2008, Perseroan memiliki kira-kira 12.300 hektar tanaman kelapa sawit yang menghasilkan di perkebunan PT Sungai Rangit. Total sekitar 6.800 hektar perkebunan kelapa sawit baru telah ditanam Perseroan sejak tahun 2006, di mana sebesar 4.423 hektar di antaranya ditanam pada tahun 2008, dan 3.723 hektar berada di bawah PT Sungai Rangit. Total 700 hektar benih kelapa sawit ditanam oleh UAI, termasuk area penyemaian. Rintisan pengembangan PLA juga dimulai pada tahun 2008.
Sementara itu di PT Sungai Rangit, kapasitas pabrik kelapa sawit yang sebesar 30 ton per jam telah ditingkatkan menjadi 75 ton per jam dengan menambah kapasitas 45 ton per jam pada paruh kedua tahun 2008. Kapasitas produksi tambahan dan peningkatan efisiensi berhasil melambungkan OER dan KER menjadi 21,2% dan 5,2% masing-masing, dari 20,2% dan 4,7% pada tahun 2007. Pengembangan terkait yang sedang berjalan dan diharapkan dapat meningkatkan penjualan dari PT Sungai Rangit adalah peningkatan fasilitas dermaga yang ada dan konstruksi 2.000 ton tangki penyimpanan CPO di tempat yang hanya berjarak 27 km dari lokasi PT Sungai Rangit.
Total lahan Perseroan di Kalimantan per 31 Desember 2008 berjumlah lebih dari 45.000 hektar, dan kurang dari hanya setengah yang telah dikembangkan. Kami yakin dengan
Benih kepercayaan dan hubungan saling
menguntungkan antara Perseroan dan para
petani plasmanya telah berakar sejak awal.
continuous development and upkeep of our landbank, the Company is poised to benefit from the steady and sustainable, long-term growth of our plantation estates in Central Kalimantan.
Focussed on Community, Conservation and
Corporate Governance
Another dominant feature of the Company business practices is the strong emphasis that we place on the welfare of the communities in which we live and work, as well as the preservation of the nature that sustains our growth and development. We do this in the knowledge that we have the largest plasma-farming establishment of any plantation company in Indonesia located in our South Sumatra operations. At PT Sungai Rangit in Central Kalimantan, we maintain a social environment that has contributed to one of the better success stories of the plantation industry in Indonesia.
Our new plantation developments, whether in Kalimantan or Sumatra, are undertaken in the interests of environmental safety and conservation. Certain areas in our landbank development have been kept in a pristine state in order to retain bio-diversity. This is especially true of areas that, due to certain peculiar topographical traits such as steep embankments or heavily forested hills, would pose an unusual challenge for effective farming in any case. As part of this environmental preservation, we have planned for natural water catchment areas throughout our Central Kalimantan estates development. The objective is also to provide our estates with sufficient water retention in the soil so that plants can survive extreme droughts better. These measures complement our standard environmental safety practices such as zero-burning for land clearing, and use of recommended biological agents for pest control.
Our active participation and involvement in the Roundtable for Sustainable Palm Oil (“RSPO”) also testifies to our deep concern and efforts towards environmentally-friendly and sustainable plantation management. To this end, we have also acquired ISO certifications on environmental management for most of our Sumatra estates and plan to secure these certifications for all of our estates in both Sumatra and Kalimantan regions.
As concerns over global warming and the need for eco-labeling become the new paradigm of the so-called green industry of the 21st century, the Company sees environmental issues not only in terms of sustainability, but also as a primary competitive factor behind thriving industries and businesses. In that respect, we have every opportunity to design and develop new estates in Kalimantan or elsewhere with ‘green’ competitiveness in mind. Eventually, when the RSPO
pengembangan yang berkesinambungan dan pemeliharaan lahan kami, Perseroan akan menarik manfaat dari
pertumbuhan jangka panjang yang mantap dan berkelanjutan dari perkebunan Perseroan di Kalimantan Tengah.
Fokus pada Masyarakat, Konservasi, dan Tata
Kelola Perusahaan
Aspek dominan lainnya dari pengelolaan usaha Perseroan adalah penekanan pada kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah tempat Perseroan beroperasi dan pelestarian alam untuk memelihara pertumbuhan dan pengembangan. Hal ini dilakukan mengingat Perseroan memiliki petani plasma dalam jumlah besar di perkebunan kelapa sawit di Sumatera Selatan. Sementara di perkebunan PT Sungai Rangit di Kalimantan Tengah, kami memelihara lingkungan sosial yang telah memberikan kontribusi terhadap salah satu keberhasilan industri perkebunan di Indonesia.
Pengembangan perkebunan baru, baik di Kalimantan maupun Sumatera, dilakukan dengan memperhatikan konservasi dan keselamatan lingkungan. Beberapa areal di lahan pengembangan tetap kami pertahankan sebagai wilayah pelestarian keanekaragaman hayati. Terutama pada wilayah yang memiliki kontur tanah yang khusus seperti pematang yang curam atau bukit-bukit berhutan lebat, yang memang tidak akan efektif jika dikembangkan untuk perkebunan. Sebagai bagian dari pelestarian lingkungan ini, kami telah menyiapkan daerah resapan air alami di seluruh wilayah pengembangan perkebunan di Kalimantan Tengah. Tujuannya adalah untuk menyediakan cadangan air yang memadai bagi lahan perkebunan, sehingga pohon-pohon dapat bertahan lebih baik di musim kemarau. Hal-hal tersebut melengkapi praktik-praktik keselamatan lingkungan yang telah kami lakukan selain pembukaan lahan baru tanpa pembakaran dan pengendalian hayati hama tanaman.
Perseroan juga berpartisipasi aktif dalam Roundtable for Sustainable Palm Oil (“RSPO”) sebagai bentuk kepedulian dan upaya pengelolaan perkebunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Perseroan pun telah memperoleh sertifikat ISO manajemen lingkungan bagi sebagian besar perkebunan Perseroan di Sumatera dan berencana memperoleh sertifikat serupa untuk seluruh wilayah perkebunan Sumatera dan Kalimantan.