PT Sampoerna Agro Tbk
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009
PERIODS ENDED MARCH 31, 2010 AND 2009
Daftar Isi Table of Contents
Halaman/
Page
Neraca Konsolidasi ……… 1-2 ………... Consolidated Balance Sheets
Laporan Laba Rugi Konsolidasi ……… 3 ……….. Consolidated Statements of Income
Consolidated Statements of Changes in
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi ……… 4 ……… Shareholders’ Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasi ………. 5-6 …....………….. Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi……… 7-52 …... Notes to the Consolidated Financial Statements
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Catatan/
2010 Notes 2009
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas 315.217.150 2d,3 416.084.747 Cash and cash equivalents
Piutang usaha - pihak ketiga 1.506.784 4 5.622.919 Trade receivables - third parties
Piutang lain-lain Other receivables
Pihak hubungan istimewa 13.520.790 2p,22a 21.961.456 Related party
Pihak ketiga 63.423.131 9 116.812.145 Third parties
Persediaan 141.169.732 2e,5 131.508.209 Inventories
Pajak dibayar di muka 27.735.816 12a 4.077.214 Prepaid taxes
Biaya dibayar di muka, uang muka Prepayments, advances and
dan aset lancar lainnya 5.059.260 6.209.301 other current assets
JUMLAH ASET LANCAR 567.632.663 702.275.991 TOTAL CURRENT ASSETS
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
Aset pajak tangguhan - bersih 14.262.237 2l,12f 6.634.886 Deferred tax assets - net
Uang muka (pembiayaan bank) proyek Advances (bank financing)
perkebunan Plasma 72.322.566 2h,6,26a 37.609.770 for Plasma plantations
Tanaman perkebunan 2f,14 Plantation assets
Tanaman menghasilkan Mature plantations (net of
(setelah dikurangi akumulasi amortisasi accumulated amortization of
Rp229.537.844 tahun 2010 dan Rp229,537,844 in 2010 and
Rp187.831.369 tahun 2009) 446.882.068 7a 481.381.120 Rp187,831,369 in 2009)
Tanaman belum menghasilkan 367.321.336 7b 260.077.515 Immature plantations
Aset tetap Fixed assets (net of
(setelah dikurangi akumulasi penyusutan accumulated depreciation
dan penurunan nilai aset tetap and impairment of fixed assets of
Rp364.147.158 tahun 2010 dan Rp364,147,158 in 2010 and
Rp325.742.106 tahun 2009) 598.688.411 2g,8,14 518.129.947 Rp325,742,106 in 2009)
Beban tangguhan hak atas tanah Deferred landright cost
(setelah dikurangi akumulasi amortisasi (net of accumulated amortization
Rp3.042.747 tahun 2010 dan of Rp3,042,747 in 2010 and
Rp2.750.552 tahun 2009) 34.176.555 2j 29.317.101 Rp2,750,552 in 2009)
Goodwill 3.243.847 2b 5.097.418 Goodwill
Beban ditangguhkan Deferred charges
(setelah dikurangi akumulasi amortisasi (net of accumulated amortization
Rp331.942 tahun 2010 dan of Rp331.942 in 2010 and
Rp843.750 tahun 2009) 2.668.058 2k 2.148.675 Rp843,750 in 2009)
Bibitan 16.354.102 2i 30.253.559 Nursery
Simpanan jaminan 7.385.000 3,26ª 10.547.500 Guarantee deposits
Taksiran tagihan pajak penghasilan 67.312.740 12d 8.362.792 Estimated claims for tax refund
Uang muka investasi 50.586.583 9 - Advance for investment
Aset tidak lancar lainnya 278.900 2.254.781 Other non-current assets
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 1.681.482.403 1.391.815.064 TOTAL NON-CURRENT ASSETS
JUMLAH ASET 2.249.115.066 2.094.091.055 TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
LIABILITIES AND
KEWAJIBAN DAN EKUITAS SHAREHOLDERS’ EQUITY
KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES
Hutang usaha - pihak ketiga 61.427.268 10 143.046.297 Trade payables - third parties
Uang muka penjualan 40.358.720 11 32.204.375 Sales advances
Hutang pajak 34.598.155 12b 79.908.734 Taxes payable
Biaya masih harus dibayar 16.035.798 13 13.966.634 Accrued expenses
Hutang lain-lain Other payables
Pihak hubungan istimewa 8.499.530 2p,22b 6.192.600 Related parties
Pihak ketiga 43.167 56.236 Third parties
Hutang bank jatuh tempo Current maturity of
dalam satu tahun 27.500.000 14 2.470.000 bank loan
JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 188.462.638 277.844.876 TOTAL CURRENT LIABILITIES
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR LONG-TERM LIABILITIES
Hutang bank - setelah dikurangi
bagian jatuh tempo Bank loan - net of current
dalam satu tahun 210.250.000 14 214.080.000 maturity
Provision for employees’ service
Penyisihan imbalan kerja karyawan 14.335.818 2m,15 8.009.249 entitlements
Kewajiban pajak tangguhan - bersih 5.982.788 2l,12f 1.043.329 Deferred tax liabilities - net
JUMLAH KEWAJIBAN TOTAL LONG-TERM
TIDAK LANCAR 230.568.606 223.132.578 LIABILITIES
JUMLAH KEWAJIBAN 419.031.244 500.977.454 TOTAL LIABILITIES
HAK MINORITAS ATAS ASET MINORITY INTERESTS IN NET
BERSIH ANAK PERUSAHAAN 21.689.018 2b,23 25.558.550 ASSETS OF SUBSIDIARIES
EKUITAS SHAREHOLDERS’ EQUITY
Modal saham Share capital
Modal dasar - 5.500.000.000 saham Authorized - 5,500,000,000 shares
nilai nominal Rp200 (nilai penuh) at par value per share of Rp200
per saham (full amount)
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 1.890.000.000 saham Issued and fully paid -
pada tahun 2010 dan 1,890,000,000 shares in 2010
1.814.432.500 saham pada and 1,814,432,500 shares
tahun 2009 378.000.000 16 378.000.000 in 2009
Tambahan modal disetor 952.757.463 16,17 931.582.638 Additional paid-in capital
Modal saham yang dibeli kembali Treasury stock
(75.567.500 saham) - 2n,16 (78.574.275) (75,567,500 shares)
Difference arising from
Selisih nilai transaksi restrukturisasi restructuring transactions among
entitas sepengendali (271.526.534) 2b,27 (275.971.501) entities under common control
Selisih transaksi perubahan ekuitas Difference due to changes
Anak perusahaan 403.752 2b - in Subsidiaries’ equity
Selisih kurs karena penjabaran Exchange difference due to
laporan keuangan - 2a 4.834.551 financial statement translations
Saldo laba Retained earnings
Telah ditentukan penggunaannya 19.994.710 13.994.710 Appropriated
Belum ditentukan penggunaannya 728.765.413 593.688.928 Unappropriated
JUMLAH EKUITAS BERSIH 1.808.394.804 1.567.555.051 NET SHAREHOLDERS’ EQUITY
JUMLAH KEWAJIBAN TOTAL LIABILITIES AND
DAN EKUITAS 2.249.115.066 2.094.091.055 SHAREHOLDERS’ EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Catatan/
2010 Notes 2009
PENJUALAN 302.151.019 2o,18 156.009.610 SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN 192.386.830 2o,19 102.839.162 COST OF SALES
LABA KOTOR 109.764.189 53.170.448 GROSS PROFIT
BEBAN USAHA 45.566.695 2o,20 23.560.736 OPERATING EXPENSES
LABA USAHA 64.197.494 29.609.712 OPERATING INCOME
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2o OTHER INCOME (EXPENSES)
Pendapatan bunga 2.764.555 21 10.406.420 Interest income
Interest expenses and other
Beban bunga dan keuangan lainnya (6.692.812) (7.250.392) financing charges
Rugi selisih kurs - bersih (2.907.514) 2c (7.376.576) Loss on foreign exchange - net
Amortisasi goodwill (463.393) 2b (463.393) Goodwill amortization
Lain-lain - bersih (127.782) (2.042.960) Others - net
Penghasilan (beban) lain-lain - bersih (7.426.946) (6.726.901) Other income (expenses) - net
LABA SEBELUM BEBAN INCOME BEFORE CORPORATE
PAJAK PENGHASILAN BADAN 56.770.548 22.882.811 INCOME TAX EXPENSE
BEBAN PAJAK CORPORATE INCOME
PENGHASILAN BADAN 2l,12c TAX EXPENSE
Tahun berjalan (18.487.897) (9.344.867) Current
Tangguhan 4.970.017 200.844 Deferred
JUMLAH BEBAN PAJAK TOTAL CORPORATE
PENGHASILAN BADAN (13.517.880) (9.144.023) INCOME TAX EXPENSE
LABA SEBELUM HAK MINORITAS INCOME BEFORE MINORITY
ATAS LABA BERSIH INTERESTS IN NET INCOME
ANAK PERUSAHAAN 43.252.668 13.738.788 OF SUBSIDIARIES
HAK MINORITAS ATAS LABA MINORITY INTERESTS IN NET
BERSIH ANAK PERUSAHAAN (438.455) 2b,23 (334.852) INCOME OF SUBSIDIARIES
LABA BERSIH 42.814.213 13.403.936 NET INCOME
LABABERSIHPER BASIC NET EARNINGS
SAHAMDASAR (nilai penuh) 23 2r 7 PER SHARE (full amount)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Selisih nilai
transaksi Selisih
restrukturisasi Selisih kurs karena
entitas transaksi penjabaran
sepengendali/ perubahan laporan
Modal saham Modal Difference ekuitas Anak keuangan/
ditempatkan Tambahan saham arising from perusahaan/ Exchange Saldo laba/Retained earnings
dan disetor modal yang restructuring Difference difference
penuh/ disetor/ dibeli transactions due to due to Telah Belum
Issued and Additional kembali/ among changes in financial ditentukan ditentukan
Catatan/ fully paid paid-in Treasury entities under Subsidiaries’ statement penggunaannya/ penggunaannya/ Bersih/
Notes share capital capital stock common control equity translations Appropriated Unappropriated Net
Balance as of
Saldo tanggal 1 Januari 2009 378.000.000 931.582.638 (78.574.275) (275.971.501) - 3.647.088 13.994.710 580.284.992 1.552.963.652 January 1, 2009
Selisih kurs karena Exchangedifference due to
penjabaran laporan financial statement
keuangan 2a - - - - - 1.187.463 - - 1.187.463 translations
Laba bersih periode 2009 - - - - - - - 13.403.936 13.403.936 Net income for 2009
Balance as of
Saldo tanggal 31 Maret 2009 378.000.000 931.582.638 (78.574.275) (275.971.501) - 4.834.551 13.994.710 593.688.928 1.567.555.051 March 31, 2009
Balance as of
Saldo tanggal 1 Januari 2010 378.000.000 952.757.463 - (271.526.534) 403.752 - 19.994.710 685.951.200 1.765.580.591 January 1, 2010
Laba bersih periode 2010 - - - - - - - 42.814.213 42.814.213 Net income for 2009
Balance as of
Saldo tanggal 31 Maret 2010 378.000.000 952.757.463 - (271.526.534) 403.752 - 19.994.710 728.765.413 1.808.394.804 March 31, 2010
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
2010 Notes 2009
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM
AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari pelanggan 321.025.753 157.865.245 Cash received from customers
Pembayaran kas kepada pemasok, Cash paid to suppliers, employees,
karyawan, beban usaha operating expenses
dan lain-lain (286.141.229) (193.129.911) and others
Kas yang diperoleh dari operasi 34.884.524 (35.264.666) Cash generated from operations
Pembayaran pajak penghasilan
badan - bersih (45.618.722) (18.091.042) Corporate income tax paid - net
Kas bersih yang diperoleh Net cash provided by operating
dari aktivitas operasi (10.734.198) (53.355.708) activities
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM
AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES
Penerimaan pendapatan bunga 2.890.719 10.806.677 Interest income received
Hasil penjualan aset tetap 143.636 8 4.219 Proceeds from sale of fixed assets
Perolehan aset tetap (21.352.505) 8 (44.396.395) Acquisitions of fixed assets
Penambahan tanaman belum Additions to immature
menghasilkan dan bibitan (15.584.850) (21.129.873) plantation assets and nursery
Penambahan uang muka untuk Additions to advances for
perkebunan Plasma (5.706.010) 6 (987.950) Plasma plantations
Kenaikan beban tangguhan hak atas Increase in deferred
tanah (2.946.945) (1.172.924) landrightcost
Pinjaman kepada pihak ketiga dan Loan made to third party and
uang muka investasi (1.855.000) 9 (110.630.000) advance for investment
Penerimaan pembayaran uang muka Payments received from Plasma
Plasma - 6 1.957.212 participants
Kas bersih yang digunakan Net cash used in investing
untuk aktivitas investasi (44.410.955) (165.549.034) activities
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM
AKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES
Pembayaran biaya bunga (6.645.833) (7.250.392) Interest expense paid
Pembayaran hutang bank (6.250.000) (450.000) Payment of bank loan
Penambahan simpanan jaminan (2.100.000) - Payment for guarantee deposits
Penurunan saldo antar Decrease in
perusahaan (1.958.086) - intercompany balances
Additional capital contribution
Penerimaan modal saham Anak at Subsidiary made by minority
perusahaan dari minoritas - 11.788 interests
Kas bersih yang digunakan Net cash used in financing
untuk aktivitas pendanaan (16.953.919) (7.688.604) activities
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Catatan/
2010 Notes 2009
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH NET INCREASE (DECREASE) IN
KAS DAN SETARA KAS (72.099.072) (226.593.346) CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS
AWAL TAHUN 387.316.222 642.678.093 AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS
AKHIR PERIODE 315.217.150 3 416.084.747 AT END OF PERIOD
1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian Perusahaan a. The Company’s Establishment
PT Sampoerna Agro Tbk (“Perusahaan”) adalah perseroan terbatas yang didirikan di Indonesia berdasarkan Akta Notaris Tina Chandra Gerung, S.H., No. 8 tanggal 7 Juni 1993 dengan nama PT Selapan Jaya. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-1840.HT.01.01.TH.94 tanggal 4 Februari 1994, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 60, Tambahan No. 4842 tanggal 29 Juli 1994.
PT Sampoerna Agro Tbk (“the Company”) is a limited liability company established in Indonesia on June 7, 1993, based on Notarial Deed No. 8 of Tina Chandra Gerung, S.H. under the name of PT Selapan Jaya. The Articles of Association were approved by the Ministry of Justice under letter No. C2-1840.HT.01.01.TH.94 dated February 4, 1994, and published in the State Gazette No. 60, Supplement No. 4842 dated July 29, 1994.
Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir dalam Akta Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn. No. 265 tanggal 27 Juni 2008 mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan penyusunan kembali seluruh Anggaran Dasar Perusahaan. Perubahan Anggaran Dasar ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-76222.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 21 Oktober 2008.
The Company’s Articles of Association has been amended from time to time.The latest amendment under Notarial Deed of Sutjipto, S.H., M.Kn. No. 265 dated June 27, 2008 concerning the amendment to the Articles of Association of the Company in compliance with Law No. 40 Year 2007 on Limited Liability Companies and recodification of the entire provisions of the Articles of Association of the
Company. The amendment Articles of
Association was approved by the Ministry of Law and Human Rights under Letter No. AHU-76222.AH.01.02.Tahun 2008 dated October 21, 2008.
Perusahaan dan Anak perusahaan bergerak di bidang usaha perkebunan kelapa sawit dan karet, pabrik minyak kelapa sawit, pabrik minyak inti sawit, produksi benih kelapa sawit dan lainnya, yang berlokasi di Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Disamping mengelola perkebunannya sendiri, Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu juga mengembangkan perkebunan plasma dan membina kerjasama dengan petani plasma.
The Company and Subsidiaries are engaged in the oil palm and rubber plantations, palm oil mill, kernel crushing plant, germinated seeds production and others, that are located in South Sumatera, West Kalimantan and Central Kalimantan. In addition to the development of its own plantations, the Company and certain Subsidiaries have been developing plasma plantations and managing cooperative with local smallholders.
Sertifikat Hak Guna Usaha yang dimiliki oleh Perusahaan dan Anak perusahaan adalah 56.497 hektar tanaman Inti yang akan jatuh tempo pada beberapa tanggal mulai tahun 2037 sampai dengan tahun 2097.
The landright certificate (“Hak Guna Usaha”) currently owned by the Company and Subsidiaries for an area representing 56,497 hectares of Inti plantations will expire in various dates in 2037 up to 2097.
Pada tanggal 31 Maret 2010, luas areal dalam bentuk izin lokasi dan hak guna usaha yang dimiliki oleh Perusahaan dan Anak perusahaan adalah seluas 178.770,5 hektar. Pabrik pengolahan Perusahaan dan Anak perusahaan berkapasitas produksi 455 ton tandan buah segar per jam dan 150 ton inti sawit per hari.
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
a. Pendirian Perusahaan (lanjutan) a. The Company’s Establishment (continued)
Perusahaan beroperasi secara komersial sejak bulan November 1998 dengan kantor pusatnya berlokasi di Jalan Basuki Rahmat No. 788, Palembang, Sumatera Selatan.
The Company commenced its commercial operations in November 1998 with its head office located at Jalan Basuki Rahmat No. 788, Palembang, South Sumatera.
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan b. Public Offering of the Company’s Shares
Pada tanggal 7 Juni 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) untuk melakukan penawaran umum perdana atas sahamnya (“IPO”) berdasarkan surat BAPEPAM-LK No. S-2707/BL/2007. Pada tanggal 18 Juni 2007, saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta).
On June 7, 2007, the Company received the effective statement from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”) to execute Initial Public Offering (“IPO”) based on the BAPEPAM-LK’s letter No. S-2707/BL/ 2007. On June 18, 2007, the Company’s shares were listed on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange).
c. Anak Perusahaan c. Subsidiaries
Pada tanggal 17 Desember 2008, PT Usaha Agro Indonesia dan PT Pertiwi Lenggara Agromas, Anak perusahaan melakukan penempatan modal masing-masing sejumlah Rp990.000 dan Rp10.000 yang mencerminkan kepemilikan 99% dan 1% sehubungan dengan pembentukan perusahaan baru PT Lanang Agro Bersatu. Pada tanggal 9 Februari 2009, jumlah tersebut telah disetor penuh oleh Anak perusahaan.
On December 17, 2008, PT Usaha Agro Indonesia and PT Pertiwi Lenggara Agromas, Subsidiaries, have subscribed share capital amounting to Rp990,000 and Rp10,000, representing 99% and 1% ownership in connection with the establishment of a new company, PT Lanang Agro Bersatu. On February 9, 2009, the subscribed amounts have been fully paid by the Subsidiaries.
Pada tanggal 12 Januari 2009, Perusahaan melakukan penempatan modal sejumlah Rp10.939.050 yang mencerminkan kepemilikan 99,9% sehubungan dengan pembentukan perusahaan baru, PT Sampoerna Bio Fuels. Pada tanggal 5 Februari 2009, jumlah tersebut telah disetor penuh oleh Perusahaan.
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
c. Anak Perusahaan (lanjutan) c. Subsidiaries (continued)
Investasi Perusahaan pada Anak perusahaan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The Company’s investment in Subsidiaries as of March 31, 2010 and 2009, consists of the
Secara Kepemilikan/ Total Assets
Komersial/ Percentage Before Elimination
Kegiatan Usaha/ Commencement of Ownership Interest (in Million)
Nama Anak Perusahaan/ Domisili/ Nature of Business of Commercial
Name of Subsidiaries Domicile Activities Operations 2010 2009 2010 2009
Perkebunan dan pabrik
kelapa sawit/
PT Telaga Hikmah Oil palm plantations
(“Telaga Hikmah”) Palembang and palm oil mill 1998 99,45% 99,45% 317.392 268.532
Perkebunan kelapa sawit, karet dan pabrik kelapa sawit/
PT Aek Tarum Oil palm, rubber plantations
(“Aek Tarum”) Palembang and palm oil mill 1992 99,00% 99,00% 162.416 165.714
(“Mutiara Bunda Oil palm plantations, palm oil
Jaya”) Palembang mill and kernel crushing plant 2001 99,38% 99,01% 255.298 164.854
Perkebunan dan produksi
benih kelapa sawit/
Oil palm plantations
PT Binasawit Makmur and germinated seed
(“Binasawit Makmur”) Palembang production 1999 99,00% 99,00% 73.868 100.186
PT Sawit Selatan Perkebunan kelapa sawit/
(“Sawit Selatan”)* Palembang Oil palm plantations - 99,69% 99,69% 21.822 20.790
PT Sungai Menang Perkebunan kelapa sawit/
(“Sungai Menang”)* Palembang Oil palm plantations - 99,91% 99,91% 2.128 2.125
PT Tania Binatama Perkebunan kelapa sawit/
(“Tania Binatama”)* Palembang Oil palm plantations - 99,67% 99,50% 1.488 1.120
PT Selatanjaya Permai
(“Selatanjaya Perkebunan kelapa sawit/
Permai”)* Palembang Oil palm plantations - 99,91% 99,85% 1.999 1.212
PT Usaha Agro Indonesia
(“Usaha Agro Perkebunan kelapa sawit/
Indonesia”)* Jakarta Oil palm plantations - 99,99% 99,99% 146.472 61.972
PT Pertiwi Lenggara Agromas
(“Pertiwi Lenggara Perkebunan kelapa sawit/
Agromas”)* Jakarta Oil palm plantations - 99,99% 99,99% 14.480 10.901
Perusahaan holding dan
Republik/ jasa manajemen/
Palma Agro Limited, Republic Holding company and
(“Palma Agro”)*** Seychelles management services - - 100,00% - 265.790
Perkebunan dan pabrik
kelapa sawit/
PT Sungai Rangit Oil palm plantations
(“Sungai Rangit”)** Kalimantan and palm oil mill 1997 95,00% 93,60% 610.921 636.506
Konsultasi bisnis dan
PT Sampoerna Bio Fuels manajemen biofuel/
(“Sampoerna Bio Business consultation and
Fuels”)* Jakarta management in biofuel - 99,99% - 112.610 115.659
PT Lanang Agro Bersatu
(“Lanang Agro Perkebunan kelapa sawit/
Bersatu”)**** Jakarta Oil palm plantations - 99,90% - 5.693 995
*) Perusahaan masih dalam tahap pengembangan
**) Pada tahun 2009, Sungai Rangit dimiliki secara
langsung oleh Palma Agro
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
c. Anak Perusahaan (lanjutan) c. Subsidiaries (continued)
Likuidasi Palma Agro Liquidation of Palma Agro
Pada tanggal 4 Juni 2008, Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan telah menyetujui untuk melakukan restrukturisasi internal dengan melikuidasi Palma Agro Limited, Anak perusahaan, sehingga Perusahaan akan memiliki kepemilikan saham secara langsung pada Sungai Rangit, Anak perusahaan Palma Agro, sebesar 93,6% dan Exchangeable Loan
yang dapat ditukarkan dengan 6,4% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh Sungai Rangit yang saat ini dimiliki oleh PT Sampoerna Bio Energi (Sampoerna Bio Energi), pihak hubungan istimewa.
On June 4, 2008, the Company’s Directors and Board of Commissioners agreed for an internal restructuring and liquidation of Palma Agro Limited, a Subsidiary, such that the Company will directly own 93.6% shares in Sungai Rangit, a Subsidiary of Palma Agro and Exchangeable Loan which can be converted with 6.4% shares ownership in
Sungai Rangit currently held by
PT Sampoerna Bio Energi (Sampoerna Bio Energi), a related party.
Sebagai bagian dari tahapan proses likuidasi Palma Agro, pada tanggal 27 Maret 2009, Palma Agro telah mengalihkan saham yang dimilikinya di Sungai Rangit yang mewakili 93,6% saham yang telah dikeluarkan oleh Sungai Rangit kepada Perusahaan, sebagai akibat dari pembubaran dan likuidasi Palma Agro.
As part of the Palma Agro’s liquidation process, on March 27, 2009, Palma Agro transferred its ownership in Sungai Rangit, representing 93.6% shares of Sungai Rangit, to the Company, as a result of liquidation of Palma Agro.
Setelah dialihkannya piutang Exchangeable Loan oleh Palma Agro kepada Perusahaan,
pada tanggal 27 Maret 2009, Perusahaan dan Sampoerna Bio Energi telah menyetujui penukaran sebagian Exchangeable Loan
sebesar US$413.961 dengan 1,4% saham Sungai Rangit yang dimiliki oleh Sampoerna Bio Energi. Sehingga sejak tanggal 27 Maret 2009, Perusahaan secara langsung memiliki 95% saham Sungai Rangit.
Subsequent to the transfer of the
Exchangeable Loan from Palma Agro to the Company, on March 27, 2009, the Company and Sampoerna Bio Energi agreed to convert part of the Exchangeable Loan amounting to US$413,961 into 1.4% shares in Sungai Rangit which owned by Sampoerna Bio Energi. Thus, since March 27, 2009, the Company directly owned 95% shares in Sungai Rangit.
Pada tanggal 2 Oktober 2009, proses likuidasi Palma Agro secara formal telah diselesaikan dengan bubarnya Palma Agro berdasarkan hukum negara Republik Seychelles.
On October 2, 2009, Palma Agro’s legal liquidation process was completed with the dissolution of Palma Agro in accordance with the laws of the Republic of Seychelles.
Akuisisi National Sago Prima Acquisition National Sago Prima
Pada tanggal 9 Februari 2010, Sampoerna Bio Fuels, Anak perusahaan menandatangani Perjanjian Akuisisi dengan para pemegang saham dan pengendali PT National Sago Prima (National Sago Prima) untuk melakukan transaksi sebagai berikut:
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
c. Anak Perusahaan (lanjutan) c. Subsidiaries (continued)
Akuisisi National Sago Prima (lanjutan) Acquisition National Sago Prima
(continued)
• Mengambil alih 75,5% saham National
Sago Prima sebesar US$6.484.211;
• Melakukan tambahan penyetoran modal
atas National Sago Prima sebesar Rp55.124.500 (setara dengan US$5.802.578), yang akan meningkatkan kepemilikan Sampoerna Bio Fuels dalam National Sago Prima menjadi 91,85%.
• Acquisition of 75.5% ownership interest in
National Sago Prima amounting to US$6,484,211;
• Injecting additional capital to National
Sago Prima amounting to Rp55,124,500 (equivalent to US$5,802,578) to increase the ownership interest of Sampoerna Bio Fuels in National Sago Prima to become 91.85%.
Perusahaan dan Anak perusahaan untuk selanjutnya disingkat menjadi “Grup”.
The Company and Subsidiaries are
collectively referred herein as the “Group”.
d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan d. Boards of Commissioners, Directors, and
Employees
Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The members of the Company’s boards of commissioners and directors as of March 31, 2010 and 2009 are as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komisaris Utama : Michael Sampoerna : President Commissioner
Komisaris : Mak Ping On : Commissioner
Komisaris : Sugiarta Gandasaputra : Commissioner
Komisaris Independen : Phang Cheow Hock : Independent Commissioner
Komisaris Independen : Arief Tarunakarya Surowidjojo : Independent Commissioner
Direksi Directors
Direktur Utama : Ekadharmajanto Kasih : President Director
Direktur : Yasin Chandra : Director
Direktur : Jaffesjah Chandra : Director
Direktur : Chang Poh Sang : Director
Direktur : Sie Eddy Kurniawan : Director
Grup mempunyai 5.311 dan 3.731 karyawan tetap masing-masing pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 (tidak diaudit).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan konsolidasi yang digunakan oleh Grup disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Kebijakan akuntansi penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyajian laporan keuangan konsolidasi adalah sebagai berikut:
The accounting and reporting policies adopted by the Group conform to generally accepted accounting principles in Indonesia. The significant accounting principles applied consistently in the preparation of the consolidated financial statements are as follows:
a. Dasar penyajian laporan keuangan
konsolidasi
a. Basis of preparation of consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) bagi emiten atau perusahaan publik.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with accounting and practices generally accepted in Indonesia, which include Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Regulations and Guidelines on Financial Statements Presentation set out by the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”) for public - listed companies.
Laporan keuangan konsolidasi disajikan dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain, disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep biaya perolehan, kecuali persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih.
The consolidated financial statements, presented in thousands of Rupiah unless otherwise stated, have been prepared on accrual basis using historical costs concept, except for inventories that are valued at the lower of cost or net realizable values.
Laporan arus kas konsolidasi menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas untuk aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung
(direct method).
The consolidated statements of cash flows present cash and cash equivalents receipts and payments classified into operating, investing and financing activities. Cash flow from operating activities are presented using the direct method.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah, kecuali untuk Palma Agro, yang menggunakan Dolar Amerika Serikat (“Dolar AS”) sebagai mata uang fungsional, pelaporan dan pencatatannya secara efektif sejak 1 Januari 2007. Untuk tujuan konsolidasi, laporan keuangan Palma Agro tahun 2009 dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan nilai tukar berikut:
The reporting currency used in the preparation of the financial statements is in Rupiah, except for Palma Agro, which has adopted the US Dollar as its functional, reporting and recording currency since January 1, 2007. For consolidation purposes, the accounts of the 2009’ Palma Agro are translated into Rupiah amounts on the following basis:
- Akun-akun neraca: Kurs tengah yang berlaku pada tanggal transaksi bank terakhir pada tanggal 31 Maret 2009.
- Balance sheet accounts: Prevailing rate of exchange at the last banking day as of March 31, 2009.
- Akun-akun laba-rugi: Kurs rata-rata dari kurs tengah bulanan yang berlaku sepanjang periode 2009.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
a. Dasar penyajian laporan keuangan
konsolidasi (lanjutan)
a. Basis of preparation of consolidated financial statements (continued)
Selisih kurs karena penjabaran akun-akun neraca dan laba-rugi disajikan sebagai “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan” pada bagian ekuitas dalam neraca konsolidasi.
Differences arising from translation of balance sheet and income statements accounts are presented as “Exchange Difference due to Financial Statements Translations” in the shareholders’ equity section of the consolidated balance sheet.
b. Prinsip-prinsip konsolidasi b. Basis of consolidation
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan yang dikendalikan oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap terjadi jika Perusahaan memiliki hak suara lebih dari 50% baik secara langsung maupun tidak langsung pada Anak perusahaan atau jika Perusahaan mampu mengendalikan kebijakan operasional dan keuangan pada Anak perusahaan atau pengendalian untuk menentukan dewan direksi pada Anak perusahaan.
The consolidated financial statements include the Company’s financial statements and all Subsidiaries' financial statements that are controlled by the Company. Control is presumed to exist where more than 50%, directly or indirectly of a Subsidiary's voting power, is controlled by the Company or where the Company is able to govern the financial and operating policies of a Subsidiary or control the removal or appointment of a majority of a Subsidiary's board of directors.
Transaksi dan saldo antar perusahaan yang signifikan seperti laba (rugi) belum terealisasi dieliminasi untuk menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai suatu entitas yang terpisah.
Significant inter-company balances and transactions, including unrealized profit (loss), have been eliminated to present the financial position and results of operations of the Company and Subsidiaries as a single economic entity.
Kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan” dalam neraca konsolidasi.
The proportionate share of the minority shareholders in the equity of the Subsidiaries is presented in “Minority Interest in Net Assets of Subsidiaries” in the consolidated balance sheets.
Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Anak perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor. Kelebihan tersebut harus dibebankan pada pemegang saham mayoritas, kecuali dalam kasus yang jarang terjadi dimana terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada tahun selanjutnya, Anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dapat ditutup.
When cumulative losses applicable to minority interest exceed the minority shareholders’ interest in the Subsidiaries’ equity, the excess is charged against the majority shareholders’ interest, except in rare cases when minority shareholders have a binding obligation to make good on such losses. Subsequent profits
earned by Subsidiaries under such
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Basis of consolidation (continued)
Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset bersih Anak perusahaan yang dapat diidentifikasikan dibukukan sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama lima (5) tahun.
The excess of the investment cost and the Company’s proportionate share in the underlying fair values of the acquired subsidiary’s identifiable net assets is recognized as goodwill and amortized using the straight-line method over five (5) years.
Akuisisi antara Perusahaan di dalam Grup dilaporkan sebagai restrukturisasi Perusahaan dalam entitas sepengendali (seperti metode penyatuan kepentingan) dengan mempertimbangkan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut berada dibawah manajemen dan kepemilikan yang sama sehingga, transaksi tersebut tidak mengakibatkan perubahan substansi kepemilikan atas aset, kewajiban dan aset lainnya yang direstrukturisasi.
Acquisition among companies within the Group is reported as restructuring transaction among Companies under common control (and accounted for similar to a pooling of interest) considering that the said Companies are being under the same management and ownership and, therefore, the transaction does not result to a change in economic substance of ownership of assets, liabilities or other ownership instruments that are exchanged.
Selisih antara harga pengalihan yang dibayar Perusahaan dalam akuisisi Anak Perusahaan dengan nilai aset bersih Anak perusahan yang diakuisisi yang berasal dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” pada bagian ekuitas. Selisih yang berasal dari akuisisi saham Anak perusahaan direalisasikan ke akun yang sesuai berdasarkan PSAK No. 22, “Akuntansi Penggabungan Usaha” pada saat pihak yang bertransaksi tidak lagi berada dalam pengendalian yang sama.
The difference between the par value of issued share capital or cash payment made (transfer price) by the Company to acquire the Subsidiaries with the Company’s interests in the net assets of such Subsidiaries, as carried in the books of the seller is recognized as “Difference Arising from Restructuring Transactions among Entities Under Common Control”, a component of shareholders’ equity. The difference arising from restructuring transactions of entities under common control resulting from past acquisition of Subisidiaries is realized to the related accounts in accordance with PSAK No. 22, “Accounting for Business Combination” when the transacting parties are no longer under common control.
Bagian Perusahaan atas transaksi ekuitas anak perusahaan disajikan sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” dalam bagian ekuitas pada neraca konsolidasi.
TheCompany’s portion of equity transactions of subsidiaries is presented as “Difference due to Changes in Subsidiaries’ Equity” under the shareholders’ equity section of the consolidated balance sheets.
c. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
c. Foreign currency transactions and
balances
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing (lanjutan)
c. Foreign currency transactions and
balances (continued)
Pada tanggal neraca, seluruh aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs diakui pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
As of the balance sheet dates, all foreign currency monetary assets and liabilities are translated at the exchange rates on those dates. The resulting net foreign exchange gains or losses are recognized in the current year’s consolidated statement of income.
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut:
The exchange rates used as of March 31, 2010 and 2009 were as follows:
2010 2009
1 Euro/Rupiah (nilai penuh) 12.216 15.327 1 Euro/Rupiah (full amount)
1 Dolar AS/Rupiah (nilai penuh) 9.115 11.575 1 US Dollar/Rupiah (full amount)
1 Ringgit Malaysia/Rupiah (nilai penuh) 2.784 3.172 1 Malaysia Ringgit/Rupiah (full amount)
1 Yen/Rupiah (nilai penuh) 98 118 1 Yen/Rupiah (full amount)
d. Kas dan setara kas d. Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas terdiri dari kas dan bank serta deposito berjangka dengan jatuh tempo kurang dari tiga (3) bulan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dan tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks, and short-term deposits with maturities within three (3) months or less and not pledged as collateral and are not restricted.
e. Persediaan e. Inventories
Efektif tanggal 1 Januari 2009, Grup menerapkan PSAK No. 14 (Revisi 2008), “Persediaan”, yang menggantikan PSAK No. 14 (1994), “Persediaan”. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Grup.
Effective January 1, 2009, the Group applied PSAK No. 14 (Revised 2008), “Inventories”, which supersedes PSAK No. 14 (1994), “Inventories”. The adoption of this revised PSAK did not result in a significant effect in the Group’s consolidated financial statements.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value).
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value.
Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan menggunakan metode biaya rata-rata tertimbang yang meliputi seluruh biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut sampai ke lokasi dan kondisinya saat ini.
Cost is based on the weighted average cost method and comprises all costs of purchase, costs of conversion and appropriate overheads incurred in bringing the inventory to its present location and condition.
Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah taksiran harga jual yang wajar setelah dikurangi dengan taksiran beban untuk menyelesaikan dan beban lainnya yang diperlukan hingga persediaan dapat dijual.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
e. Persediaan (lanjutan) e. Inventories (continued)
Grup menentukan penyisihan atas keusangan persediaan berdasarkan peninjauan atas status masing-masing persediaan pada akhir tahun.
The Group determines allowance for inventory obsolescence based on a review of the status of individual inventories at the end of the year.
f. Tanaman perkebunan f. Plantation assets
Tanaman perkebunan dikelompokkan menjadi tanaman belum menghasilkan dan tanaman menghasilkan.
Plantation assets are classified as immature plantations and mature plantations.
Tanaman belum menghasilkan
Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengembangan perkebunan kelapa sawit dan karet milik Grup (perkebunan Inti) termasuk alokasi biaya tidak langsung, yang meliputi biaya umum dan administrasi untuk
pengembangan tanaman belum
menghasilkan, serta biaya bunga sehubungan dengan kredit yang digunakan untuk pengembangan perkebunan dikapitalisasi sampai produksi komersial telah dicapai. Biaya-biaya tersebut akan dipindahkan ke tanaman menghasilkan sejak produksi komersial dimulai.
Immature plantations
All costs relating to the development of the oil palm and rubber plantations for the Group’s own operations (Inti plantations) together with a portion of indirect overheads, including general and administrative expenses incurred in relation to immature plantations are capitalized until commercial production is achieved. These costs will be transferred to mature plantations starting from the commencement of commercial production.
Tanaman menghasilkan
Tanaman kelapa sawit dinyatakan sudah menghasilkan setelah empat (4) tahun masa tanam dan tanaman karet dianggap sudah menghasilkan setelah lima (5) sampai enam (6) tahun masa tanam. Jangka waktu untuk menjadi tanaman menghasilkan tergantung pada tingkat pertumbuhan tanaman dan penilaian manajemen.
Mature plantations
Oil palm plantations are considered mature four (4) years after planting and rubber plantations are considered mature five (5) to six (6) years after planting. Actual time to maturity is dependent upon vegetative growth and is assessed by management.
Tanaman menghasilkan dicatat sebesar biaya perolehan, kecuali untuk tanaman menghasilkan tertentu yang nilainya ditetapkan sesuai hasil penilaian kembali dan dikurangi amortisasi.
Mature plantations are stated at cost, except for certain mature plantations which are stated at revalued amounts, less accumulated amortization.
Tanaman menghasilkan diamortisasi selama dua puluh (20) tahun terhitung sejak produksi komersial dimulai.
Mature plantations are amortized over the estimated twenty (20) years starting from the commencement of commercial production.
Tanaman kemitraan diamortisasi selama sebelas (11) tahun sejak tanaman dinyatakan sudah menghasilkan di Sungai Rangit.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
g. Aset tetap g. Fixed assets
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Grup menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Grup telah melakukan penilaian kembali aset tetap sebelum penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) dan memilih model biaya, maka nilai penilaian kembali aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK No. 16 (Revisi 2007) diterbitkan. Seluruh saldo selisih penilaian kembali aset tetap yang masih dimiliki pada saat penerapan pertama kali PSAK No. 16 (Revisi 2007) yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasi telah direklasifikasi ke Saldo Laba pada tahun 2008.
Effective January 1, 2008, the Group applied PSAK No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets”, which supersedes PSAK No. 16 (1994), “Fixed Assets and Other Assets”, and PSAK No. 17 (1994), “Accounting for Depreciation”. The Group had previously revalued its fixed assets before the application of PSAK No. 16 (Revised 2007) and has chosen the cost model, thus, the revalued amount of fixed assets is considered as deemed cost and the cost is the value at the time PSAK No. 16 (Revised 2007) is applied. All the balance of revaluation increment in fixed assets that still exists at the first time application of PSAK No. 16 (Revised 2007) as presented in equity section of the consolidated balance sheet have been reclassified to Retained Earnings in 2008.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying
amount”) aset tetap sebagai suatu
penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya.
Fixed assets is stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in consolidated statements of income as incurred.
Penyusutan dihitung dari bulan aset tersebut digunakan dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:
Depreciation is calculated from the month the assets are placed in service on a straight-line basis over the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years
Bangunan 20 Buildings
Prasarana 20 Infrastructures
Mesin dan peralatan 8-12 Machinery and equipments
Tangki penyimpanan 16 Storage tanks
Kendaraan dan alat-alat berat 4-8 Vehicles and heavy equipments
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
g. Aset tetap (lanjutan) g. Fixed assets (continued)
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in consolidated statement of income in the year the asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.
Aset dalam penyelesaian meliputi akumulasi biaya material dan biaya lain yang berkaitan dengan aset dalam penyelesaian sampai aset tersebut selesai dan siap digunakan. Akumulasi biaya ini dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap pada saat selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
Construction in progress represents the accumulated cost of materials and other costs related to the asset under construction. When the asset is complete and ready for its intended use, these costs are transferred to the relevant accounts.
Nilai yang dapat diperoleh kembali atas aset tetap akan dikaji ulang setiap terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang memberikan indikasi bahwa nilai perolehan mungkin tidak dapat sepenuhnya dipulihkan. Apabila terjadi penurunan nilai aset, maka kerugian atas penurunan nilai aset dibukukan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.
The recoverable amount of an asset is estimated whenever events or changes in circumstances indicate that its carrying amount may not be fully recoverable. Impairment in asset value, if any, is recognized as loss in the current year’s consolidated statement of income.
h. Uang muka (pembiayaan bank) proyek perkebunan Plasma
h. Advances (bank financing) for Plasma plantations
Perkebunan Plasma merupakan bentuk kebijakan Pemerintah Indonesia yang berkaitan dengan kerjasama pengembangan perkebunan. Grup dapat memperoleh hak guna usaha untuk membangun kebun Inti apabila bersedia membangun areal perkebunan rakyat. Sebagai pihak Inti, Grup berkewajiban untuk melatih dan mengawasi petani dan membeli hasil produksi tandan buah segar (“TBS”) milik petani Plasma dengan harga yang telah ditetapkan Pemerintah Indonesia.
Plasma plantations is an Indonesian Government policy to develop the plantations on mutual agreement with smallholders or cooperatives. Group (referred to as “Inti”) can acquire landrights to develop plantations only
if they develop plantations for
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
h. Uang muka (pembiayaan bank) proyek perkebunan Plasma (lanjutan)
h. Advances (bank financing) for Plasma plantations (continued)
Perkebunan plasma akan diserahkan kepada petani pada saat perkebunan mulai menghasilkan dengan harga konversi yang ditetapkan oleh Pemerintah dan harga konversi tersebut dapat lebih rendah dari nilai bukunya. Oleh karena itu, Grup menetapkan penyisihan rugi konversi yang diestimasi berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap selisih antara nilai tercatat dengan nilai konversi.
Once developed, the Plasma plantations are transferred to the smallholders at a conversion rate determined by the Government, in which case and where the conversion price might be lower than the carrying value of the Plasma plantation transferred by the Inti. In this regard, the Group, being Inti’s under this Government program, determine the allowance for loss on conversion based on a periodic review of the estimated difference between the carrying value of the Plasma plantation and the conversion value.
Uang muka perkebunan Plasma meliputi akumulasi biaya (termasuk biaya pinjaman dan biaya tidak langsung) untuk membangun areal Plasma setelah dikurangi terutama dengan kredit investasi yang diperoleh dari bank.
Advances for Plasma plantations represent the accumulated costs incurred (including borrowing costs and indirect overhead costs) to develop the Plasma areas. These accumulated costs are presented net of among others, the investment credit obtained from the bank.
Pengembangan perkebunan Plasma dilakukan di atas lahan yang dialokasikan untuk perkebunan plasma dan telah disetujui oleh Pemerintah. Pengembangan tersebut didanai melalui kredit investasi dari bank yang disalurkan kepada Perusahaan dan Anak perusahaan atau ditalangi sementara oleh Perusahaan dan Anak perusahaan. Setelah perkebunan Plasma menghasilkan sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh Pemerintah dan siap untuk dikonversi atau diserahterimakan ke petani Plasma senilai harga konversi yang ditetapkan Pemerintah, biaya investasi pembangunan kebun Plasma, termasuk talangan sementara dan kredit investasi dari bank yang terkait turut ditagihkan ke petani. Selisih antara nilai tercatat perkebunan Plasma dan nilai kredit investasi yang dialihkan diakui sebagai laba atau rugi dan dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
i. Bibitan i. Nursery
Biaya-biaya yang terjadi untuk pembibitan, pembelian bibit dan pemeliharaannya dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya ini akan dipindahkan ke akun “Tanaman belum menghasilkan” pada saat siap ditanam.
Cost incurred in the preparation of the nursery, purchase of seedlings and their maintenance are stated at cost. The accumulated cost are transferred to “Immature plantations” account at the time of planting.
j. Beban tangguhan hak atas tanah j. Deferred landright cost
Biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (HGU) dan Hak Guna Bangunan (HGB) dicatat sebagai “Beban tangguhan hak atas tanah” yang diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
Costs incurred in relation to obtain or renewal landrights in the form of “Hak Guna Usaha” (HGU) and “Hak Guna Bangunan” (HGB) are recorded as “Deferred landright cost”, which are amortized on a straight-line basis over the term of the related landrights or their economic lives, whichever period is shorter.
k. Beban ditangguhkan k. Deferred charges
Biaya yang timbul untuk mendapatkan pinjaman jangka panjang ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari “Beban ditangguhkan” yang diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu pinjaman tersebut. Apabila Perusahaan mengalami kegagalan pembayaran pokok atau bunga pinjaman maupun pemenuhan rasio keuangan tertentu, yang dapat mengakibatkan seluruh saldo pokok pinjaman dan bunga masih harus dibayar menjadi jatuh tempo segera, biaya-biaya terkait hutang bank tersebut dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Fees incurred in obtaining long-term loan facilities are deferred as part of “Deferred charges”, which are amortized on a straight-line basis over the term of the related facilities. If the Company is considered to be effectively in a technical or payment default position, which result in has the consequences that the principal amount of the debt together with the accrued interest will becoming due and payable, the related deferred long-term bank loan administration costs are charged to current year’s operations.
l. Pajak penghasilan badan l. Corporate income tax
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.