• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sampoerna Agro Tbk.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sampoerna Agro Tbk."

Copied!
176
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN TAHUNAN 2010

ANNUAL REPORT 2010

(2)

Sustainability in Motion

Kebersinambungan yang Terus Bergulir

Pengembangan yang berkelanjutan menjadi

jiwa dalam kegiatan operasional perkebunan

Sampoerna Agro. Keberlanjutan tidak

memiliki awal atau akhir; melainkan sebuah

proses yang berlangsung terus menerus

demi menggapai keseimbangan serta

keselarasan kepentingan antara manusia,

planet, produk, profit – prinsip dasar

Perseroan dalam pengembangan yang

keberlanjutan.

Pengembangan yang berkelanjutan bagi

Perseroan berarti dilaksanakannya

Praktik-praktik Agronomi Terbaik demi memastikan

pengelolaan usaha perkebunan secara

tepat dan bertanggung jawab, mulai dari

pembukaan lahan hingga pembibitan,

penanaman, perawatan, pemanenan dan

pengolahan.

Hal tersebut memastikan keberlanjutan

usaha Perseroan, memberdayakan ekonomi

masyarakat setempat melalui berbagai

cara serta melibatkan masyarakat dalam

pembangunan sosial, mengubah lahan

menjadi produktif sambil tetap memelihara

lingkungan, memproduksi produk

berkualitas untuk pelanggan, dan memberi

keuntungan bagi para pemegang saham.

Sustainability in Motion merupakan moto

Perseroan untuk pertumbuhan dan

kemajuan. Moto ini menjiwai visi dan misi

PT Sampoerna Agro Tbk – dan secara

jelas menggambarkan Perseroan sebagai

perusahaan progresif dan bertanggung

jawab yang menyerap konsep keberlanjutan

dalam kegiatannya sehari-hari, bergulir

tanpa akhir sepanjang perjalanan usahanya.

Sustainable development is at the

heart of Sampoerna Agro’s plantation

operations. Sustainability has neither a

beginning nor an end. It is an on-going,

perpetual process that seeks to find

a balance and alignment of interests

between people, planet, product and

profit - our basic tenets for sustainable

development.

By sustainable development, we mean

the undertaking of Good Agricultural

Practices that ensure proper and

responsible management of plantation

activities from land clearing to nursery,

planting, cultivating, harvesting and

milling.

This ensures the continuity of our

business, empowering local economies

in more ways than one and engaging

communities in social development,

bringing productivity to land resources

while being mindful of environmental

preservation, producing quality goods

for our customers, and delivering profits

for our shareholders.

(3)

DAFTAR ISI

TABLE OF CONTENTS

Sekilas tentang Sampoerna Agro 2 Sampoerna Agro in Brief

Sejarah Perusahaan 4 Company Milestones

Visi dan Misi 6 Vision and Mission

Ikhtisar Keuangan 8 Financial Highlights

Informasi untuk Pemegang Saham 10 Information for Our Shareholders

Ikhtisar Kegiatan Penting 2010 12 2010 Event Highlights

Penghargaan dan Sertifikasi 2010 14 2010 Awards and Certifications

Struktur Kelompok Usaha Sampoerna Agro 15 Sampoerna Agro Group Structure

Laporan Dewan Komisaris 18 Board of Commissioners’ Report

Laporan Direksi 24 Board of Directors’ Report

Pembahasan dan Analisis Manajemen 36 Management Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan 48 Corporate Governance

Laporan Komite Audit PT Sampoerna Agro Tbk 60 Audit Committee Report of PT Sampoerna Agro Tbk

Sumber Daya Manusia 64 Human Resources

Pengelolaan Risiko 68 Risk Management

Laporan Kesinambungan 74 Sustainability Report

Kebijakan Lingkungan 79 Environmental Policy

Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja 81 Work Safety and Health Policy

Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) 82 Corporate Social Responsibility (CSR) Policy

Surat Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi 85 BOC and BOD Letter of Statement

Laporan Keuangan Konsolidasi 88 Consolidated Financial Statements

Laporan Auditor Independen 90 Independent Auditors Report

Data Perusahaan 162 Corporate Data

Profil Dewan Komisaris 164 BOC Profile

Profil Direksi 166 BOD Profile

Struktur Organisasi Sampoerna Agro 168 Sampoerna Agro Organizational Structure

Daftar Alamat Perusahaan 169 List of Office Addresses

Lembaga dan Profesi Penunjang 170 Supporting Professionals and Institutions

(4)

SEKILAS TENTANG

SAMPOERNA AGRO

SAMPOERNA AGRO IN BRIEF

Penanaman pertama di dalam Kelompok Usaha Sampoerna Agro dilakukan oleh PT Aek Tarum pada tahun 1989, yang diikuti dengan pendirian PT Sampoerna Agro Tbk (sebelumnya bernama PT Selapan Jaya) di tahun 1993 untuk menjalankan perkebunan kelapa sawit di wilayah Sumatera Selatan.

Saat ini, PT Sampoerna Agro Tbk bersama-sama dengan anak-anak perusahaannya (“Perseroan”) adalah salah satu perusahaan kelapa sawit yang berkembang pesat di Indonesia. Perseroan juga merupakan satu dari beberapa produsen kecambah kelapa sawit yang menerima izin dari Kementrian Pertanian Republik Indonesia untuk memproduksi dan menjual kecambah kelapa sawit kepada pihak ketiga.

Pada tanggal 31 Desember 2010, lahan tertanam kebun inti dan plasma Perseroan di wilayah Sumatera terdiri dari 60.228 ha tanaman menghasilkan dan 17.636 ha tanaman belum menghasilkan. Sedangkan perkebunan Perseroan di wilayah Kalimantan termasuk kebun dengan pola kemitraan, terdiri dari kira-kira 13.272 ha tanaman menghasilkan dan 11.643 ha tanaman belum menghasilkan.

Dalam periode yang sama, Perseroan mengelola kebun inti kira-kira 58.095 ha sementara kebun plasma dan kemitraan kira-kira-kira-kira 44.464 ha.

Perseroan memiliki enam Pabrik Kelapa Sawit (PKS), lima diantaranya berlokasi di Sumatera dan satu berada di Kalimantan. PKS di Sumatera memiliki kapasitas produksi 380 ton tandan buah segar (TBS) per jam, sedangkan PKS di Kalimantan memiliki kapasitas produksi 75 ton TBS per jam.

Salah satu anak perusahaan Perseroan, yaitu PT Binasawit Makmur (BSM) memproduksi dan menjual enam varietas benih unggul kelapa sawit yang berasal dari beragam bahan tetua dan merupakan turunan dari 225 famili dura dan 50 famili pisifera.

Sebagai bagian dari Kelompok Usaha Sampoerna Strategic, Perseroan memiliki visi untuk menjadi salah satu perusahaan agribisnis yang bertanggung jawab dan terdepan di Indonesia dengan strategi pertumbuhan yang pesat.

First field planting within the Sampoerna Agro Group by PT Aek Tarum back in 1989 followed by the establishment of PT Sampoerna Agro Tbk (previously named as PT Selapan Jaya) in 1993 to operate oil palm plantations in South Sumatra region.

Currently, PT Sampoerna Agro Tbk together with its subsidiary companies (“the Company”) are one of the rapidly growing palm oil company in Indonesia. The Company is also one of the few oil palm seed producers in Indonesia that received license from the Indonesian Ministry of Agriculture to produce and sell oil palm seeds to third parties.

As of 31 December 2010, total planted area of its nucleus and plasma estates in Sumatra region consists of 60,228 hectares of matured palms and 17,636 hectares of immature palms. While in Kalimantan, which includes the ones under partnership (kemitraan) scheme, consists of approximately 13,272 hectares of matured palms, and 11,643 hectares of immature palms.

Within the same period, the Company manages nucleus estates of about 58,095 hectares while plasma and kemitraan estates under guidance is about 44,464 hectares.

The Company has six Palm Oil Mills (POM), of which five are situated in Sumatra and one in Kalimantan. The POMs in Sumatra have a total capacity to produce 380 tons of fresh fruit bunches (FFB) per hour, whereas the POM in Kalimantan has a capacity to produce 75 tons of FFB per hour.

One of the Company’s subsidiaries, PT Binasawit Makmur (BSM) produces and sells six varieties of high quality oil palm seeds with diverse genetic origins which are derived from 225 set of dura families and 50 pisifera families.

(5)
(6)

2007

Perseroan terdaftar sebagai anggota Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).

Kelompok Usaha Sampoerna Strategic mengakuisisi PT Selapan Jaya dan merubah namanya menjadi PT Sampoerna Agro.

Perseroan meluncurkan varietas unggul kelapa sawit baru, DxP Sriwijaya 6.

Perseroan tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia dengan kode SGRO.

2008

Penerimaan enam sertifikat “Hak Perlindungan Varietas Tanaman” dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia kepada BSM untuk enam varietas kecambah yang dikembangkan dengan nama DxP Sriwijaya.

Peresmian Gedung Seed Processing Unit (SPU) dengan teknologi pengecambahan berstandar internasional.

1976

Pendirian PT Aek Tarum, perusahaan pertama dalam Kelompok Usaha Sampoerna Agro.

Establishment of PT Aek Tarum, the first company within Sampoerna Agro Group.

1993

PT Selapan Jaya (sekarang bernama PT Sampoerna Agro Tbk) didirikan untuk mengelola kebun kelapa sawit di propinsi Sumatera Selatan.

PT Selapan Jaya (now PT Sampoerna Agro Tbk) was incorporated to operate oil palm plantations in South Sumatra.

1994

BSM mendapat Ijin Pemasukan Bibit Tanaman Sawit (DxD, TxP dan DxP dari Costa Rica).

BSM received approval permit to import seeds (type DxD, TxP and DxP) from Costa Rica).

1989

Penanaman pertama di kebun Mesuji dan Belida, propinsi Sumatera Selatan.

First field planting in Mesuji and Belida estates, South Sumatra province.

SEJARAH PERUSAHAAN

COMPANY MILESTONES

The Company was registered as a member of the Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).

Sampoerna Strategic Group acquired PT Selapan Jaya and changed its name to PT Sampoerna Agro.

The Company launched DxP Sriwijaya 6, a new high quality oil palm variant.

(7)

2005

Melalui PT Aek Tarum, Perseroan menerima sertifikasi ISO 9001 dan ISO 14001 yang pertama.

Through PT Aek Tarum, the Company received its first ISO 9001 and ISO 14001 certification.

2006

Kelompok Usaha Sampoerna Strategic mengakuisisi PT Sungai Rangit.

Sampoerna Strategic Group acquired PT Sungai Rangit.

2009

Resmi ditandatangani kesepakatan bersama yang bernama Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara 6 PT di Sumatera dengan serikat pekerja.

Pelatihan Petani Tentang Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan untuk KUD Bina Sejahtera dan KUD Surya Adi. Acara ini merupakan kerjasama antara RSPO Indonesia Liason Office (RILO), Direktorat Jendral Perkebunan, WWF dan Sampoerna Agro untuk petani plasma Indonesia.

1996

Operasi perdana PKS pertama di Belida yang memiliki kapasitas 60 ton TBS per jam.

First CPO mill, Belida POM with processing capacity of 60 tonnes of FFB per hour commenced commercial operation.

2004

Peluncuran lima varietas unggul kelapa sawit dari BSM yaitu DxP Sriwijaya 1 sampai 5 oleh Presiden Indonesia Ibu Megawati Soekarnopoetri, dan secara bersamaan meresmikan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit Telaga Hikmah.

Indonesia’s President H.E. Mrs. Megawati Soekarnopoetri launched five variants of BSM’s oil palm seed: DxP Sriwijaya 1 to 5, and inaugurated Telaga Hikmah POM concurrently.

BSM received six “Plant Vriant Copyright Protection” certificates from the Ministry of Agriculture of the Republic of Indonesia for its six germinated seed variants developed with brand name DxP Sriwijaya.

Offical opening of a new Seed Processing Unit (SPU) with international standards of germination technology.

Officially signed Collective Labour Agreement among six companies in Sumatra and its labour union.

(8)
(9)

MISI

MISSION

MENJADI SALAH SATU PERUSAHAAN

TERDEPAN YANG BERTANGGUNG

JAWAB DI SEKTOR AGRIBISNIS DI

INDONESIA.

• MengeMbangkan tiM ManajeMen

PROFESIONAL YANG BERINTEGRITAS

TINGGI DAN DIDUKUNG OLEH

SUMBER DAYA MANUSIA YANG

TERAMPIL DAN TERMOTIVASI.

• Mencari dan MengeMbangkan

PELUANG PERTUMBUHAN YANG

MENGUNTUNGKAN DI BISNIS INTI

KAMI DENGAN TETAP MENJAGA

PENGELUARAN BIAYA SECARA

TERKONTROL.

• terus berusaha Mencapai

KESEMPURNAAN MELALUI INOVASI,

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN.

• ikut berpartisipasi dalaM

PENINGKATAN KUALITAS HIDUP

MASYARAKAT SEKITAR PERKEBUNAN.

• Menjaga dan MeMproMosikan

STANDAR LINGKUNGAN HIDUP

YANG BAKU DALAM SEGALA ASPEK

PENGEMBANGAN, PRODUKSI DAN

PENGOLAHAN.

• to develop a professional

MANAGEMENT TEAM OF THE

HIGHEST INTEGRITY SUPPORTED BY

SKILLED AND MOTIVATED HUMAN

RESOURCES.

• to search and develop

PROFITABLE GROWTH

OPPORTUNITIES WITHIN OUR CORE

BUSINESS WHILE KEEPING TIGHT

CONTROL ON COST.

• to continuously strive for

EXCELLENCE THROUGH INNOVATION,

RESEARCH AND DEVELOPMENT.

• to participate in enhancing life

QUALITY OF LOCAL COMMUNITIES

SURROUNDING OUR PLANTATION

ESTATES.

• to Maintain and proMote

PREVAILING ENVIRONMENTAL

STANDARDS IN ALL ASPECTS OF

DEVELOPMENT, PRODUCTION AND

PROCESSING.

VISI

VISION

(10)

IKHTISAR KEUANGAN

FINANCIAL HIGHLIGHTS

(dalam jutaan rupiah) kecuali disebutkan lain. (in million rupiah) unless otherwise stated.

Laba Rugi 2010 2009 2008 2007 2006 Income Statement

Penjualan 2.311.749 1.815.557 2.288.143 1.598.931 977.295 Sales Laba Kotor 842.631 599.427 773.790 494.436 248.731 Gross profit Laba Usaha 655.785 460.037 611.456 404.400 192.124 Operating profit Laba Bersih 451.717 281.766 439.516 215.083 112.671 Net income Laba Sebelum Beban Bunga,

Pajak dan Penyusutan (EBITDA) 756.717 548.214 697.038 485.667 235.589

Income Before Interest, Tax and Depreciation (EBITDA)

Laba per Saham Earnings per Share

Jumlah Saham Beredar (ribuan) 1.890.000 1.890.000 1.890.000 1.890.000 571.460 Outstanding Shares (thousands) Laba Bersih per Saham

(jumlah penuh) 239 151 236 129 79 Earnings per Share (full amount)

Neraca Keuangan Balance Sheet

Modal Kerja Bersih 409.341 379.894 449.585 567.848 (8.917) Net Working Capital Aset Lancar 868.210 615.542 803.629 942.310 103.346 Current Assets Aset tetap dan tanaman

perkebunan 1.798.032 1.397.365 1.220.265 1.021.903 445.318

Fixed assets and plantation assets Jumlah Aset 2.875.847 2.261.798 2.156.164 2.088.002 615.444 Total Assets Jumlah Kewajiban Lancar 458.869 235.648 354.044 374.462 112.263 Total Current Liabilities Jumlah Kewajiban 716.582 474.967 577.988 595.034 203.670 Total Liabilities Jumlah Ekuitas 2.132.247 1.765.581 1.552.964 1.471.240 408.247 Total Shareholders’ Equity

Rasio Keuangan Financial Ratios

Rasio Laba Bersih terhadap

Jumlah Aset 15,7% 12,5% 20,4% 10,3% 18,3% Return on Assets

Rasio Laba Bersih terhadap

Jumlah Ekuitas 21,2% 16,0% 28,3% 14,6% 27,6% Return on Equity

Rasio Lancar 189,2% 261,2% 227,0% 251,6% 92,1% Current Ratio

Rasio Kewajiban Berbunga

terhadap Ekuitas 17,2% 13,8% 14,0% 14,7% 27,8% Debt to Equity Ratio Rasio Kewajiban terhadap Aset 24,9% 21,0% 26,8% 28,5% 33,1% Liability to Assets Ratio

Informasi Keuangan Lainnya Other Financial Information

Pertumbuhan Penjualan 27,3% -20,7% 43,1% 63,6% 56,2% Sales Growth

Marjin Laba Kotor 36,4% 33,0% 33,8% 30,9% 25,5% Gross Margin

Marjin Laba Usaha 28,4% 25,3% 26,7% 25,3% 19,7% Operating Margin

Marjin Laba Bersih 19,5% 15,5% 19,2% 13,5% 11,5% Net Margin

(11)

Penjualan

Sales

06 07 08 09 10

2.500.000

2.000.000

1.500.000

1.000.000

500.000

0

977.295 1.598.931 2.288.143 1.815.557 2.311.749

Rasio Kewajiban Berbunga terhadap Ekuitas

Debt to Equity Ratio

06 07 08 09 10

30.0%

24.0%

18.0%

12.0%

6.0%

0

27.8% 14.7% 14.0% 13.8% 17.2%

Laba Bersih

Net Income

112.671

500.000

400.000

300.000

200.000

100.000

0

06 07 08 09 10

215.083 439.516 281.766 451.717

Jumlah Aset

Total Assets

06 07 08 09 10

615.444

3.000.000

2.500.000

2.000.000

1.500.000

1.000.000

500.000

0

2.088.002 2.156.164 2.261.798 2.875.847

700.000

600.000

500.000

400.000

300.000

200.000

100.000

0

Laba Usaha

Operating profit

06 07 08 09 10

192.124 404.400 611.456 460.037 655.785

Laba Bersih per Saham

Earning per Share

06 07 08 09 10

300

250

200

150

100

50

0

(12)

Dividend Policy

As mentioned in the Company’s prospectus circular during its initial public offering, cash dividend payout ratio will be in the range of 5% to 30% of the annual consolidated net profit.

Nevertheless, the dividend amount will depend on the

recommendation of the BOD in Annual or Extraordinary General Meetings of Shareholders and the following factors:

• result of operations, cash low and inancial condition; • future prospects;

• other factors deemed relevant by the company’s shareholders including the controlling shareholders; and

• cash dividend payment from its subsidiary companies to the

Company.

When the Company gives out cash dividends to its shareholders, the Company also intends to make a cash contribution of up to 2% of the Company’s net profit to Putera Sampoerna Foundation (www.sampoernafoundation.org), a non-profit organization dedicated to improving the quality of and access to education in Indonesia.

Kebijakan Dividen

Seperti telah dijelaskan dalam Prospektus Penawaran Umum Perdana Perseroan, rasio pembagian dividen tunai berkisar 5% sampai dengan 30% dari laba bersih konsolidasi tahunan.

Walaupun demikian, jumlah dividen akan tergantung pada rekomendasi Direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atau Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan untuk itu dan beberapa faktor, sebagai berikut: • hasil usaha, arus kas, dan kondisi keuangan;

• prospek di masa mendatang;

• faktor lain yang dipertimbangkan oleh pemegang saham perseroan, termasuk pemegang saham pengendali; dan • pembayaran dividen tunai kas anak perusahaan kepada

Perseroan.

Pada saat Perseroan membayar dividen secara tunai kepada para pemegang saham, Perseroan juga merencanakan untuk memberikan kontribusi tunai sebanyak-banyaknya 2% dari laba bersih Perseroan kepada Putera Sampoerna Foundation (www. sampoernafoundation.org), yang merupakan organisasi nirlaba yang memiliki dedikasi untuk meningkatkan kualitas dan akses untuk pendidikan di Indonesia.

triwulan 1 Rp2.750 274.799.500 Rp3.050 Rp2.575 Rp2.625

triwulan 2 Rp2.625 265.669.000 Rp2.800 Rp1.940 Rp2.275

triwulan 3 Rp2.275 244.091.000 Rp2.800 Rp2.175 Rp2.700

triwulan 4 Rp2.700 275.457.000 Rp2.700 Rp3.225 Rp3.175

2009

triwulan 1 Rp1.190 249.562.000 Rp1.380 Rp1.120 Rp1.120

triwulan 2 Rp1.120 42.463.000 Rp1.830 Rp1.350 Rp1.640

triwulan 3 Rp1.640 447.132.000 Rp2.200 Rp1.560 Rp2.050

triwulan 4 Rp2.050 369.519.500 Rp2.775 Rp1.950 Rp2.700

Tahun

2008 Dividen interim Interim Dividend Rp238.140.000.000 Rp126

2008 Dividen tahunan Annual Dividend Rp39.690.000.000 18% Rp21

2009 Dividen tahunan Annual Dividend Rp170.100.000.000 39% Rp90

2010 Dividen tahunan Annual Dividend Rp85.050.000.000 30% Rp45

(13)

3500

3000

2500

2000

1500

2500 2000 1500 1000 500 0

Pergerakan Harga Saham dan Volume Transaksi SGRO pada tahun 2010 Share Price and Trade Volume of SGRO in 2010

Kronologi Pencatatan Saham

Daftar Pemegang Saham Perseroan per 31 Desember 2010: Register of Company Shareholders as of December 31, 2010:

No Nama Status Jumlah lembar saham % Pemilikan

1 Sampoerna Agri Resources Lembaga Asing 1.267.217.500 67,0%

2 PT AIA Finl - UL Equity Lembaga Domestik 43.318.000 2,3%

3 PT Nitiagro Lestari Lembaga Domestik 33.458.000 1,8%

4 PT. Taspen Lembaga Domestik 31.706.500 1,7%

5 PT Prudential Life Assurance-Ref Lembaga Domestik 31.337.500 1,7%

6 HSBC-Fund Services Clients A/C 500 Lembaga Asing 29.885.000 1,6%

7 Citibank Singapore S/A CTSL A/C PBIF-AABF Lembaga Asing 20.000.000 1,1%

8 GIC S/A Government of Singapore Lembaga Asing 11.813.572 0,6%

9 The Northern Trust S/A AVFC Lembaga Asing 10.925.352 0,6%

10 Pictet and Cie S/A Pictet Funds (LUX) - Agriculture Lembaga Asing 10.905.000 0,6%

11 Public 399.433.576 21,1%

TOTAL 1.890.000.000 100,0%

Sejarah Permodalan

11-13 Juni 2007 Penawaran Umum sebesar 461.350.000 saham, nilai nominal Rp.200/saham, harga penawaran Rp.2.340/saham.

18 Juni 2007 Pencatatan saham di BEJ. Total saham ditempatkan 1.890.000.000 saham

13 Oktober 2008 Pembelian kembali saham/Share buyback

6 April 2009 Penjualan kembali saham hasil buyback

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Oct Nov Des

(14)

IKHTISAR KEGIATAN PENTING 2010

2010 EVENT HIGHLIGHTS

24 Maret - Peresmian PKS Sumber Sawit, PT. Gunung Tua Abadi, salah satu anak di wilayah Sumatera Selatan. PKS ini berkapasitas 60 ton TBS per jam.

March 24 – Commissioning of Sumber Sawit Palm Oil Mill (POM) of PT Gunung Tua Abadi, a subsidiary in South Sumatra. POM has a capacity of 60 tons FFB per hour.

18 Januari - Penandatanganan MoU Beasiswa dengan Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Program Beasiswa Sampoerna Academy melalui Yayasan Putera Sampoerna (PSF).

January 18 – MoU signing with Regent of Ogan Komering Ilir (OKI) of South Sumatra. The MoU is on Sampoerna Academy Scholarship Program in collaboration with the Putera Sampoerna Foundation (PSF).

19 Februari - Pameran Pendidikan Pertama di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan di Gedung Kesenian Kabupaten OKI, Kayu Agung.

February 19 – The first ever education exhibition held in OKI regency of South Sumatra. It was held at the Art & Culture Center of Kayu Agung.

9 Juni - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan & Public Expose 2010 di Function Room, gedung Sampoerna Strategic Square.

June 9 – Annual General Meeting of Shareholders & Public Expose were held at the Function Room of Sampoerna Strategic Square building.

12-14 Maret - Berpartisipasi dalam Agrinex International Expo 2010 dengan tema “Agribusiness Destination for Local & Global Market” dibuka oleh Wapres RI, Prof. Dr. Boediono dan ditutup oleh Menteri Pertanian RI, Ir. Suswono.

March 12-14 – Participated in Agrinex International Expo 2010 themed “Agribusiness Destination for Local & Global Market”. It was officially opened by Vice President of Republic of Indonesia, Prof. Dr. Budiono and closed by Minister of Agriculture, Ir. Suswono.

16-23 Juni - Berpartisipasi dalam Sriwijaya Expo 2010 di Komplek Dekranasda Jakabaring, Palembang. Acara dibuka oleh Menbudpar RI, Ir. Jero Wacik, SE dan disemarakkan oleh 135 peserta pameran.

(15)

14 Juli - Peresmian gedung sekolah baru yang telah di renovasi: SDN 01 Maribaya dan SDN 02 Sumbu Sari, Kecamatan Mesuji Raya, Kabupaten OKI, Sumsel. Kedua gedung tersebut merupakan salah satu proyek CSR Perseroan melalui PSF di Sumatera Selatan.

July 14 – Opening of the newly renovated Maribaya and Sumbu Sari public elementary schools located in Mesuji Raya sub-district, OKI Regency, South Sumatra. The renovation of both buildings was part of the Company CSR projects in collaboration with PSF.

18 Agustus - Kick Off proses sertifikasi RSPO oleh PT. Aek Tarum, salah satu anak perusahaan di Sumatera Selatan. Pada tanggal 27-30 Desember 2010, telah dilakukan audit eksternal oleh badan sertifikasi TÜV NORD Indonesia.

August 18 – RSPO certification process Kick Off of PT Aek Tarum, a company subsidiary in South Sumatra. It was later audited by TÜV NORD Indonesia on December 27-30, 2010.

27 Juli - Kick Off ISO 9001:2008 dan ISO 14001:2004 PT. Sungai Rangit - Sampoerna Agro, Kalimantan Tengah di Aula Kantor Bupati Sukamara - Kalimantan Tengah.

July 27 – ISO 9001:2008 and ISO 14001:2004 Kick Off at PT Sungai Rangit – Sampoerna Agro, Central Kalimantan, at the Sukamara Regent Office Auditorium – Central Kalimantan. 19 Juli - Inagurasi Sampoerna Academy

(SA) di Griya Agung, Palembang. SA merupakan salah satu program PSF dimana Perseroan ikut berpartisipasi.

July 19 – Inauguration of Sampoerna Academy (SA) at Griya Agung, Palembang. SA is one of the programs under PSF in which the Company participated in.

3 Desember - Pemberian penghargaan Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa (AKIL) 2010 oleh Kementrian-kementrian Pendidikan Nasional, Riset & Teknologi, Hukum & HAM, Perdagangan, Perindustrian dan Pertanian. Tim R&D Perseroan, diwakili oleh Dr Dwi Asmono, terpilih untuk mendapatkan Penghargaan AKIL 2010 untuk kategori bidang varietas tanaman yang dilindungi Hak PVT dengan hasil karya Varietas Unggul Tanaman Kelapa Sawit.

(16)

PENGHARGAAN DAN

SERTIFIKASI 2010

2010 AWARDS AND CERTIFICATIONS

Tim R&D PT.Sampoerna Agro diwakili oleh Dr. Dwi Asmono terpilih untuk mendapatkan Penghargaan AKIL 2010 dari beberapa Kementrian Republik Indonesia untuk kategori bidang Varietas Tanaman yang dilindungi Hak PVT dengan hasil karya Varietas Unggul Tanaman Kelapa Sawit.

PT.Sampoerna Agro R & D team, represented by Dr. Dwi Asmono, was awarded 2010 AKIL Award from joint effort among several Ministries of the Republic of Indonesia for producing superior oil palm plant variant that is protected under Plant Variant Copyright Protection.

Pada Agrinex 2010, menerima penghargaan plakat oleh Menteri Pertanian RI sebagai pemilik “Best Stand Design”.

In Agrinex 2010, received an award by Minister of Agriculture for having the Best Stand Design.

Plakat penghargaan diberikan oleh Wakil Presiden RI atas partisipasi sebagai Gold Sponsor pada IOPC 2010

Awarded an appreciation award by the Vice President of the Republic of Indonesia for

Menerima sertifikat penghargaan dari GAPKI atas partisipasinya sebagai peserta EXPO Seminar dan Expo International Palm Oil Conference (IPOC) – Price Outlook 2011

Received certificates of appreciation from

Menerima penghargaan juara I dari Gubernur Sumatera Selatan untuk memiliki booth terbaik dalam kategori BUMN/BUMD/Swasta dan perbankan pada Sriwijaya Expo 2010

Awarded first prize by Governor of South Sumatra for having the best booth in the category State-owned/Regional-owned/Private and banking sector in Sriwijaya Expo 2010

Menerima piagam penghargaan dari Gubernur Sumatera Selatan atas partisipasi pada Sriwijaya Expo 2010

Received an appreciation award from Governor of South Sumatra for participation in Sriwijaya

Menerima penghargaan ke-3 terbaik bagi perusahaan teladan pembina pekerja perempuan oleh Bupati OKI, Sumatera Selatan

Received the third prize from OKI Regent, South Sumatra for the Company’s exemplary on coaching female workers.

Sertifikat penghargaan diberikan oleh Wakil Presiden RI atas partisipasi pada Expo IOPC 2010

Awarded a certificate by Vice President of the Republic of Indonesia for participation in the International Palm Oil Conference Expo 2010

Ikut berpartisipasi dalam Seminar Sehari dan Peresmian Pengurus GAPKI cabang Sumatera Utara sebagai salah satu sponsor.

(17)

Others < 5%

STRUKTUR KELOMPOK USAHA

SAMPOERNA AGRO

SAMPOERNA AGRO GROUP STRUCTURE

32,95% 67,05%

Telah beroperasi

Dalam tahap pengembangan

Sampoerna Agri Resources

Sampoerna Agro

Telaga Hikmah

99,45%

Aek Tarum

99,00%

99,38%

Mutiara Bunda Jaya

99,86%

Gunung Tua Abadi

Binasawit Makmur

99,00%

Sungai Rangit

Usaha Agro Indonesia

Sampoerna Bio Fuels

National Sago Prima

91,85% 95,00%

99,99%

99,99%

Pertiwi Lenggara Agromas 99,99%

Lanang Agro Bersatu

Pertiwi Agro Sejahtera

99,97%

99,99%

Sawit Selatan

Tania Binatama

Selatanjaya Permai

Sungai Menang

99,69%

99,67%

99,91%

(18)

MENJAGA KEANEKARAGAMAN HAYATI

Maintaining Bio-diversity

(19)
(20)

Dear Stakeholders,

The year 2010 was challenging to the oil-palm industry in more ways than one. The weather, in particular, was far from sunny. In fact, we had rains in both Sumatra and Kalimantan virtually throughout the year, making it a year almost without a dry season. This made it extremely difficult for us to manage our oil-palm estates. Planting was hard. The costs of up-keep increased. Whereas harvesting and transporting fresh fruit bunches (FFB) from the fields to the mills were at times, impossible.

Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,

Tahun 2010 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi industri kelapa sawit terutama karena keadaan cuaca yang jauh dari cerah. Bahkan, di wilayah Sumatera dan Kalimantan hujan turun terus menerus hampir sepanjang tahun, menjadikan tahun yang hampir tanpa musim kemarau. Kondisi tersebut sangat menyulitkan kami dalam mengelola kebun kelapa sawit. Kegiatan penanaman sangat sulit dilakukan. Biaya pemeliharaan meningkat. Sedangkan kegiatan panen dan pengangkutan tandan buah segar (TBS) dari perkebunan ke tempat pengolahan pada saat-saat tertentu tidak bisa dilakukan.

LAPORAN DEWAN KOMISARIS

BOARD OF COMMISSIONERS’ REPORT

Di tahun 2010, kami terus melanjutkan upaya pengintegrasian

perkebunan kelapa sawit kami bersamaan dengan langkah strategis

kami untuk mendirikan perkebunan yang menghasilkan karbohidrat

sebagai pelengkap produksi kelapa sawit kami. Pada saat yang

bersamaan, kami pun berhasil meningkatkan produksi minyak sawit

dan laba bersih untuk tahun yang bersangkutan, meskipun menghadapi

tantangan musim hujan yang terus menerus di sebagian besar wilayah

Indonesia sepanjang tahun.

(21)
(22)

One thing that had held up for us throughout the year was price of crude palm oil in global and domestic markets. Benchmarking with Malaysian spot market prices, data released by Malaysian Palm Oil Board (MPOB) indicated the price of CPO rose steadily throughout 2010, climbing from about MYR2,590 per ton at the start of the year to about MYR3,760 by year’s end. Thus, the average selling price of our CPO in 2010 was higher at Rp7,118 per kg compared to Rp6,113 per kg in 2009.

Fortunately for us, the higher average selling price gave us room to compensate for the increasing upkeep and harvesting costs. While higher productivity in terms of volume output of our CPO in 2010 than that of the previous year had actually generated higher revenues and profitability for the Company on a year-to-year basis. On balance, therefore, the year 2010 was a good year for Sampoerna Agro despite the challenging weather conditions.

Robust Domestic Consumption

The Indonesian economy was also on our side. Sound economic policies and a stable political landscape enabled the country to maintain its growth momentum, posting a GDP growth of 6.1% in 2010 compared to 4.6% in 2009. A major contributor to the GDP growth was the continuing robust domestic consumption, including that of CPO consumption.

On the macro-economic side, Indonesia also enjoyed one of the most conducive economic conditions in recent memory,

with relatively low prime interest rates, and annual inlation rate,

as well as a healthy surplus in the balance of payment from surging exports that enabled the Rupiah to hold firm against

the us dollar. in fact, foreign capital inlow into the country was

so strong that the Jakarta Composite Index (JCI) of Indonesian capital market was the best performing index in Asia Pacific region in 2010, albeit growth in 2010 was not as strong as in 2009.

The bullish market condition helped Sampoerna Agro achieved positive results. Net profit increased 60% year-on-year from Rp281.8 billion in 2009 to Rp451.7 billion in 2010, mainly as a result of higher productivity as well as the higher average selling price of our palm products. These results were consistent with, and in some areas exceeded, the Company’s budget for 2010.

The Board of Commissioners regards the performance of Management in 2010 to be in line with the Company’s short- and long-term goals, and we continue to express our confidence in the way the Company is being led and managed.

Satu hal yang membantu kami sepanjang tahun adalah harga minyak sawit, baik di pasar dunia maupun domestik. Dengan acuan harga spot di pasar Malaysia, data yang diumumkan oleh Malaysian Palm Oil Board (MPOB) menyatakan bahwa harga minyak sawit hampir meningkat secara terus menerus sepanjang tahun 2010, melonjak dari MYR2.590 per ton di awal tahun, menjadi MYR3.760 di akhir tahun. Sehingga, harga jual rata-rata minyak sawit kami naik di tahun 2010 menjadi Rp7.118 per kg dibandingkan dengan Rp6.113 per kg di tahun 2009.

Kami bersyukur bahwa harga jual rata-rata yang lebih tinggi ini memberikan kami ruang yang diperlukan untuk mengkompensasi peningkatan biaya pemeliharaan dan panen di kebun. Sementara itu peningkatan produktivitas kami dalam jumlah volume produksi minyak sawit tahun ini dibanding dengan tahun lalu telah menghasilkan kenaikan pendapatan serta tingkat keuntungan bagi Perseroan dibanding tahun lalu.

Peningkatan Konsumsi Domestik

Keadaan perekonomian Indonesia juga menguntungkan kami. Kebijakan ekonomi dan situasi politik yang stabil memungkinkan negara meneruskan momentum pertumbuhannya, membukukan pertumbuhan PDB 6,1% di tahun 2010 dibanding 4,6% di tahun 2009. Kontributor utama pertumbuhan PDB adalah konsumsi domestik yang meningkat, termasuk konsumsi minyak sawit.

Dari sisi ekonomi makro, Indonesia juga menikmati kondisi ekonomi yang paling kondusif akhir-akhir ini, dengan tingkat bunga dan tingkat inlasi tahunan yang relatif rendah, serta surplus pada neraca pembayaran dari meningkatnya kegiatan ekspor yang berdampak pada stabilnya nilai Rupiah dibanding Dolar Amerika Serikat. Ditambah dengan masuknya aliran dana modal asing yang cukup deras sehingga Index Harga Saham Gabungan (IHSG) dari pasar modal Indonesia adalah index yang memiliki kinerja terbaik di wilayah Asia Pasifik pada tahun 2010, meskipun pertumbuhannya tidak setinggi tahun 2009.

Menguatnya kondisi pasar memungkinkan Sampoerna Agro untuk mencapai hasil-hasil yang positif. Laba bersih meningkat 60% dari tahun sebelumnya yaitu dari Rp281,8 miliar di tahun 2009 menjadi Rp451,7 miliar di tahun 2010, terutama disebabkan oleh kenaikan produktivitas dan juga harga jual rata-rata produk sawit kami yang lebih tinggi. Hasil-hasil tersebut sebagian besar konsisten dengan anggaran Perseroan untuk tahun 2010, bahkan di beberapa area melampauinya.

(23)

Maintaining Sustainable Development

Sampoerna Agro continues to focus its efforts on achieving stable and sustainable growth over the long term. Over the years we have continued to enhance integration within our eight operating oil palm estates, and this has enabled us to improve our productivity as is evident from our performance in 2010 despite the extreme weather conditions. We are confident that, on a good-climate year, our operational results would have been better.

A key success factor in our operations is that we continue to benefit from one of the most effective plasma farming structures in Indonesia, which is also one of the most profitable in Indonesia to date. We work closely with more than 20,000 plasma farmers while also engaging the broader communities in sustainable development programs that address various social, economical and educational needs of these communities. This has long been a key strength of the Sampoerna business group, from decades of prior engagements in the tobacco industry that involves hundreds of thousands of workers from our surrounding communities. We are proud of this legacy, and are putting our invaluable experience to good use in the management of our plasma estates as well as in our community relations.

By virtue of maintaining sustainable development, we are one step closer to achieving an RSPO Certification for a pilot project consisting of two oil-palm estates and a mill in one of our subsidiary, which will be another milestone for Sampoerna Agro in 2011. We believe that our active engagement with the RSPO protocols, as well as with other sustainable development initiatives such as the Indonesian sanctioned Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO), will benefit the Company for many years to come. In this way, we continue to benefit our stakeholders, to be fully attuned with the issues of green economics, and are able to sustain the growth of our business over the long term.

The maturity profile of our oil-palm estates continues to improve as more palms enter their most productive stage at eight years of age onwards. At the same time, estate expansion is progressing apace to ensure that we will be able to meet future growth targets. This expansion is being led by the production of our germinated seeds from our extensive seed garden in South Sumatra, where our R&D efforts into cutting-edge agronomy sciences and practices are also centered. We continue to apply the best scientific methods to our agro-industrial practices in all of our estates.

Menjaga Pertumbuhan yang Berkelanjutan Sampoerna Agro tetap fokus pada upaya-upaya meraih pertumbuhan yang stabil dan berkelanjutan dalam jangka waktu yang panjang. Bertahun-tahun kami terus mengupayakan pengintegrasian antara delapan perkebunan sawit kami sehingga berhasil untuk meningkatkan produktivitas di tahun 2010 meskipun adanya tantangan cuaca yang kurang bersahabat. Kami yakin di tahun dengan cuaca yang baik, hasil operasional kami akan lebih baik pula.

Kunci utama keberhasilan kegiatan operasional kami adalah terus mendapatkan manfaat dari struktur perkebunan plasma kami, yang pada saat ini adalah salah satu yang paling efektif dan juga yang paling menguntungkan di Indonesia. Kami bekerja sama dengan lebih dari 20.000 petani plasma dan juga melibatkan komunitas masyarakat yang lebih besar dalam program-program pengembangan yang berkelanjutan dengan menitikberatkan berbagai kebutuhan sosial, ekonomi dan pendidikan komunitas tersebut. Hal ini telah menjadi kekuatan utama kelompok bisnis Sampoerna, yang telah berpengalaman selama beberapa dekade sejak masih berbisnis di industri rokok yang melibatkan ratusan ribu pekerja dari masyarakat sekitar. Kami bangga pada tradisi ini, dan menerapkan pengalaman tersebut baik dalam pengelolaan perkebunan plasma kami, maupun dalam program hubungan masyarakat.

Dalam hal mempertahankan pengembangan yang berkelanjutan, kami selangkah lebih dekat untuk mencapai sertifikat RSPO pada proyek percontohan yang mencakup dua kebun kelapa sawit dan satu pabrik kelapa sawit di bawah salah satu anak perusahaan Perseroan. Hal ini akan menjadi satu lagi pencapaian Sampoerna Agro di tahun 2011. Kami yakin pendekatan yang aktif terhadap protokol RSPO, maupun dengan program-program pengembangan yang berkelanjutan lainnya seperti Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) dari Indonesia, akan memberi manfaat bagi Perseroan di tahun-tahun mendatang. Sehingga, kami dapat terus memberikan manfaat bagi pemangku kepentingan, berjalan selaras dengan konsep ekonomi ramah lingkungan, dan mempertahankan pertumbuhan bisnis kami untuk jangka panjang.

(24)

Following our due diligence to acquire a substantial sago estate in the Riau Islands in 2009, we completed the acquisition of a company holding approximately 21,620 hectares of land concession to be used as sago plantation. This marks our first small step to diversify our business into that of an integrated producer of carbohydrate, protein and vegetable oil derivatives from a variety of agro-industrial products. It is worth reiterating that a fully diversified business in the agro-industry sector offers the best long-term value creation opportunity in a country such as Indonesia, with its vast arable lands, large population and growing economy.

Cornerstone of Growth

We remain rooted to the time-tested values of the Sampoerna business group. Our three hands philosophy has served the Group well in forging strong and lasting ties with all stakeholders. We value these ties more than anything else, and we will work doubly hard to ensure that the trust that is engendered from our strong ties with all of our stakeholders will remain the cornerstone of our growth.

Sampoerna Agro will continue to undertake its business prudently and responsibly, implementing best practices in corporate governance that encompasses transparency,

accountability, responsibility, independence and fairness; while

also applying rigorous internal controls and risk mitigation.

The Board of Commissioners is pleased to note that the Company has never had issues or improprieties stemming from inadequate corporate governance policies and or practices. We are furthermore encouraged by the fact that good corporate governance continued to be strengthened at Sampoerna Agro over the years. A more detailed discussion on the Company’s corporate governance policies and implementation is presented in the chapter on Corporate Governance in this annual report. Menindaklanjuti uji tuntas dalam rangka mengakuisisi perkebunan

sagu di kepulauan Riau pada tahun 2009, kami menyelesaikan proses akuisisi perusahaan yang memiliki lahan konsesi seluas 21.620 hektar untuk digunakan sebagai perkebunan sagu. Ini menandai langkah kecil pertama kami untuk mendiversifikasi usaha untuk menjadi produsen turunan karbohidrat, protein dan minyak sayur yang terintegrasi dari berbagai produk-produk agro-industri. Dapat kami tekankan, bahwa bisnis pada sektor agro industri yang sepenuhnya terdiversifikasi memberi peluang terbaik dalam menciptakan nilai tambah dalam jangka panjang di sebuah negara seperti Indonesia yang memiliki tanah subur dalam cakupan wilayah yang sangat luas, jumlah populasi yang besar dan ekonomi yang sedang bertumbuh.

Pilar Pertumbuhan

Kami tetap berakar pada pada nilai-nilai kelompok usaha Sampoerna yang telah teruji oleh waktu. Filosofi tiga tangan kami telah melayani Kelompok Usaha dengan baik dalam membina hubungan/ikatan yang kuat dan berkelanjutan dengan para pemangku kepentingan. Kami menghargai ikatan ini di atas segala-galanya, dan akan terus bekerja keras untuk memastikan bahwa kepercayaan yang timbul dari ikatan kuat dengan para pemangku kepentingan ini akan selalu menjadi pilar pertumbuhan kami.

Sampoerna Agro akan terus menjalankan bisnisnya dengan penuh kehati-hatian dan tanggung jawab, mengimplementasikan praktik-praktik tata kelola perusahaan yang mencakup

transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independen dan kewajaran, serta menerapkan pengawasan internal dan mitigasi risiko yang ketat.

(25)

MICHAEL SAMPOERNA

Komisaris Utama President Commissioner

Filosofi tiga tangan kami telah melayani Kelompok Usaha dengan baik dalam membina hubungan/ikatan yang kuat dan berkelanjutan dengan para pemangku kepentingan.

Our three hands philosophy has served the Group well in forging strong and lasting ties with all stakeholders.

Perubahan dalam jajaran dewan

Tidak ada perubahan yang terjadi di dalam komposisi Dewan Komisaris maupun Direksi sepanjang tahun 2010.

Dewan Komisaris terus mendukung langkah-langkah yang diambil oleh Manajemen. Kami menghargai semua upaya yang telah dilakukan oleh seluruh anggota Manajemen dari semua tingkatan.

Kami mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya untuk kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan oleh para pemangku kepentingan, dan mengharapkan untuk tetap dapat bekerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan dalam hubungan yang baik.

Changes to the Board

There were no changes to the composition of the Board of Commissioners as well as the Board of Directors in 2010.

The Board of Commissioners continues to support the initiatives taken by Management. We appreciate all of the efforts put in by all levels of Management as well as those of our employees on behalf of Sampoerna Agro.

(26)

Dear Stakeholders,

Despite the almost year long wet season that Indonesia had experienced throughout 2010, Sampoerna Agro held firm to its performance targets and, by year’s end, the Company managed to book higher production output versus 2009’s.

As a result, total consolidated revenues from the sales of our germinated seed, crude palm oil (CPO) and several other products rose by 27% year-on-year, amounting to Rp2,311.7 billion in 2010 against Rp1,815.6 billion in 2009. The increase was attributed to better average selling price of our CPO in 2010, which amounted to Rp7,118 per kg, compared to Rp6,113 in 2009.

Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,

Meskipun tingkat curah hujan di Indonesia hampir sepanjang tahun 2010 sangat tinggi, Sampoerna Agro tetap fokus untuk mencapai target yang telah ditetapkan dan, di akhir tahun, Perusahaan berhasil membukukan jumlah produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2009.

Sebagai hasilnya, total pendapatan konsolidasi dari penjualan kecambah, minyak sawit mentah (CPO) dan beberapa produk meningkat 27% dari tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp2.3117,7 miliar pada tahun 2010 dibanding Rp1.815,6 miliar di tahun 2009. Peningkatan ini terkait erat dengan membaiknya harga jual rata-rata CPO Perseroan pada tahun 2010, sebesar Rp7.118 per kg, dibanding Rp6.113 pada tahun 2009.

LAPORAN DIREKSI

BOARD OF DIRECTORS’ REPORT

Meskipun kegiatan operasional pada tahun 2010 terganggu oleh cuaca

yang ekstrim, namun Perseroan berhasil melewatinya dengan kinerja

operasional yang baik. Jumlah CPO yang dihasilkan sesuai dengan

target yang telah ditetapkan. Hasil produksi CPO pada tahun 2010

mencapai 9% lebih tinggi dibanding dengan tahun 2009.

(27)
(28)

our proitability for the year under review relected the increase

in revenues. Sampoerna Agro achieved a net profit of Rp451.7 billion in 20010, up 60% from Rp281.8 billion 2009. This translated into an earnings-per-share of Rp239 in 2010 versus Rp151 in 2009. Return on assets rose to 15.7% in 2010 against 12.5% in 2009, while return on equity climbed 21.2% in comparison with 16.0% in 2009.

The virtually year long rainy season over our palm oil plantations in both Sumatra and Kalimantan was not entirely detrimental to the outcropping of the palm fresh fruit bunch (FFB), which thrives on the abundant supply of water in soil under the right conditions. However, excessive rains make cultivating and harvesting a real challenge, whereas the water-slogged dirt roads that turned into a sea of mud make it difficult to transport the FFBs out of the plantation sites.

While such extreme weather-induced conditions did affect our field operations adversely in 2010, we came out of it with good operational results. Our total CPO output was within our target range for the year, actual output in 2010 was 9% higher than what we had produced in 2009. Total production of CPO reached 288.9 thousand tons in 2010 compared to 264.2 thousand tons in 2009.

In the meantime, the production of our germinated seeds continued to benefit from its sound and steady growth pace, relying increasingly on highly advanced R&D works that recently include genomics research projects in collaboration with various leading institutions in the world. In fact, our oil palm seed business division has emerged to become a major supplier of high-quality oil palm seedlings to the domestic market.

R&D initiatives were also behind our efforts to implement green cultivation in our day-to-day plantation operations. Sampoerna Agro remains deeply committed to environmental and bio-diversity preservation, and we are on-course to earn our first RSPO certification on a couple of our oil palm estates and a mill under PT Aek Tarum, in early 2011.

Tingkat laba Perusahaan kami di tahun berjalan mencerminkan terjadinya peningkatan pendapatan yang berhasil diraih. Sampoerna Agro meraih laba bersih Rp451,7 miliar di 2010, naik 60% dari Rp281,8 miliar di tahun 2009. Hal ini menyebabkan nilai laba bersih per lembar saham (earnings per share) naik menjadi Rp239 di tahun 2010 dibandingkan dengan Rp151 di tahun 2009. Rasio laba bersih terhadap jumlah aset (Return On Asset) juga meningkat menjadi 15,7% di tahun 2010, dibandingkan 12,5% di tahun 2009, sementara rasio laba bersih terhadap jumlah ekuitas (Return on Equity) bertumbuh menjadi 21,2% dibandingkan 16,0% di tahun 2009.

Musim hujan berkepanjangan yang dialami oleh perkebunan kelapa sawit, baik yang berlokasi di Sumatera maupun

Kalimantan tidak sepenuhnya mengganggu proses pertumbuhan TBS, yang justru tumbuh subur karena melimpahnya

ketersediaan air pada lapisan tanah dalam jumlah yang tepat. Namun demikian, hujan yang terus menerus menimbulkan kesulitan pada proses penanaman dan panen, di mana jalan tanah berubah menjadi kubangan lumpur, sehingga mengganggu kegiatan pengangkutan TBS ke luar area perkebunan.

Meskipun kegiatan operasional pada tahun 2010 terganggu oleh cuaca yang ekstrim, namun Perseroan berhasil melewatinya dengan kinerja operasional yang baik. Jumlah CPO yang dihasilkan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Hasil produksi CPO pada tahun 2010 mencapai 9% lebih tinggi dibanding dengan tahun 2009. Total produksi CPO mencapai 288,9 ribu ton pada tahun 2010, dibanding dengan 264,2 ribu ton pada tahun 2009.

Sementara itu, produksi kecambah terus mengalami

pertumbuhan, sejalan dengan makin meningkatnya kinerja Divisi Riset dan Pengembangan (R&D), yang secara terus menerus melakukan kerja sama di bidang riset genetik dengan berbagai institusi penelitian ternama di dunia. Divisi bisnis bibit kelapa sawit kami kini sedang bertransformasi menjadi produsen besar bibit kelapa sawit berkualitas tinggi bagi pasar domestik.

(29)

In our strategic initiatives, we made significant progress in our business development to diversify our plantation portfolio into other crops. This is in line with our strategic “CPO Crops” platform in which Sampoerna Agro seeks to diversify its plantation holdings to comprise crops that will yield carbohydrate-, protein- and oil-based produce in the intermediate to long term future. In 2010, significant strides were taken in this direction with the completed acquisition of a company managing sago plantation on the island of Meranti in the Riau Province. Situated on 21,620-hectare of land, some of the highly productive sago palms has begun to yield considerable sago produce for Sampoerna Agro, from which we will eventually be able to draw starch to produce higher value-added products.

In a separate development, our small but thriving rubber estates of some 180 hectares benefited immensely from the bullish price of rubber throughout the year. We expect the market for natural rubber to maintain its bullish trend in the years to come on account of rising crude oil price, which would invariably increase the price of synthetic rubber as the only competing substitute for natural rubber.

And last but not least, we also continue to make progress with the on-going integration of our oil palm estates in Sumatra and Kalimantan regions, which if combined with those plasma estates under our guidance as of year-end 2010, total planted area have grossed over 100,000 hectares out of a total land area of some 200,000 hectares. Greater integration among our oil palm plantations lend to greater operating efficiency, which in the past has enabled Sampoerna Agro to offset some of the losses that arose from falling production and or bearish market.

Furthermore, we continue to believe that, in addition to our advanced R&D in superior seed development and environmentally-friendly Good Agricultural Practices, our integrated oil palm plantation operations provide the ideal platform for Sampoerna Agro to grow and evolve into a highly integrated agro resource based company, with CPO as its current mainstay product, and the capacity to generate value-added downstream products in the future.

Melalui prakarsa-prakarsa yang bersifat strategis, kami berhasil mencatat kemajuan yang signifikan dalam pengembangan usaha kami untuk melakukan diversifikasi tanaman perkebunan. Langkah ini sejalan dengan program “CPO Crops” di mana Sampoerna Agro dalam jangka menengah dan panjang mengupayakan diversifikasi tanaman perkebunannya terdiri dari berbagai tanaman yang menghasilkan produk yang berbasis karbohidrat, protein, dan minyak. Pada tahun 2010, telah dilakukan langkah-langkah nyata untuk mendukung upaya tersebut dengan mengakuisisi perusahaan yang mengelola perkebunan tanaman sagu di Kepulauan Meranti di Provinsi Riau. Terletak pada tanah seluas 21.620 hektar, beberapa tanaman sagu berkualitas tinggi telah mulai menghasilkan yang dapat diolah menjadi tepung yang merupakan produk yang memiliki nilai tambah lebih tinggi.

Disamping itu, perkebunan karet kami seluas 180 hektar menikmati manfaat yang luar biasa dari melambungnya harga karet sepanjang tahun. Kami berharap pasar karet alam tetap menunjukkan trend yang meningkat pada tahun-tahun mendatang seiring dengan meningkatnya harga minyak mentah, yang mana hal tersebut juga mendorong kenaikan harga karet sintetis sebagai satu-satunya barang substitusi dari karet alam.

Terakhir, kami tetap melanjutkan upaya pengintegrasian perkebunan-perkebunan kelapa sawit di wilayah Sumatera dan Kalimantan, yang jika digabungkan dengan perkebunan-perkebunan plasma di bawah bimbingan kami, sesuai data pada akhir tahun 2010 menunjukkan luas lahan tertanam lebih dari 100.000 hektar, dari jumlah luas lahan keseluruhan sebesar kurang lebih 200.000 hektar. Perluasan integrasi diantara perkebunan kelapa sawit menghasilkan peningkatan efisiensi kegiatan operasional, di mana hal tersebut di masa-masa sebelumnya telah memungkinkan Sampoerna Agro untuk mengkompensasi beberapa kerugian yang disebabkan oleh menurunnya produksi dan atau melemahnya permintaan pasar.

(30)

the followings briely describe our results by business segments

in 2010.

Results by Main Business Segments

As of year-end 2010, our business is divided into four key segments. They are (i) the germinated seed production and R&D activities, (ii) the Sumatra oil palm estates, (iii) the Kalimantan oil palm estates, and (iv) the Riau sago estates

Seed and R&D Activities

Advanced seed-germination and R&D capabilities greatly increase the competitiveness of a plantation whereby the availability of superior seeds significantly raises plant survivability, produces greater yields, and other desired qualities thereby enhances long-term productivity as well as operational efficiencies. Our seed and R&D activities are undertaken by PT Binasawit Makmur (BSM), which since 1994 has evolved to become a broad-based agronomics R&D center and currently one of the leading producers of oil palm seeds in Indonesia. Owing to its extensive network among international palm seed breeding centers, BSM also has a broad range of high-quality parental stock that has enabled it to grow its production volume rapidly over the years.

In 2010, BSM produced a total of 9.7 million seeds, 65% higher than 2009 output. Since our production volume is also partly dependent on the amount of third party orders we received, our sales volume throughout 2010 is also higher than that of 2009,

about 20% higher, relecting the recovering market demand

for oil palm seeds during the year. In 2010, about 27% of the total seeds produced was consumed internally while all of 2009 output was for third parties.

BSM continues to manage over 540 hectares of seed garden in South Sumatra, which produced the high-yielding palm seeds that command premium prices in the market. This has enabled BSM to make some contribution to the Sampoerna Agro’s revenues as well as profitability, in addition to providing critical R&D support that drives our sustainable palm business as well as agro-industry development going forward.

Berikut adalah penjelasan singkat mengenai keberhasilan dari beberapa lini bisnis Perusahaan di tahun 2010.

Pencapaian Berdasarkan Segmen Bisnis Utama Di akhir tahun 2010, bisnis kami dibagi menjadi empat segmen utama, yaitu (i) Produksi kecambah dan kegiatan R&D, (ii) perkebunan kelapa sawit di Sumatera, (iii) perkebunan kelapa sawit di Kalimantan, dan (iv) perkebunan Sagu di Riau.

Bibit dan Kegiatan R&D

Daya saing sebuah perkebunan sangat ditentukan oleh kemampuan pembibitan kecambah dan kegiatan R&D, dimana ketersediaan bibit unggul secara signifikan akan mampu meningkatkan kemampuan daya tahan tanaman, hasil panen yang lebih banyak, dan keungulan-keunggulan lainnya sehingga dapat dalam jangka panjang meningkatkan produktivitas serta efisiensi operasional. Kegiatan pembibitan dan R&D kami berada di bawah PT Binasawit Makmur (BSM), yang sejak tahun 1994 telah berevolusi menjadi pusat R&D agronomi dengan skala yang luas dan saat ini menjadi penghasil kecambah kelapa sawit utama di Indonesia. Memanfaatkan jaringan yang luas diantara pusat-pusat pembibitan kelapa sawit internasional, BSM memiliki beragam bibit induk berkualitas tinggi yang berperan dalam meningkatkan volume produksinya untuk berkembang dengan pesat selama bertahun-tahun.

Pada tahun 2010, BSM menghasilkan 9,7 juta benih, 65% lebih tinggi dari hasil produksi di tahun 2009. Dikarenakan volume produksi Perseroan sebagian berasal dari pesanan pihak ketiga, penjualan kami di tahun 2010 juga ikut naik sebesar 20% dari tahun 2009. Hal ini menandakan adanya pemulihan permintaan pasar terhadap benih kelapa sawit selama tahun tersebut. Pada tahun 2010, sekitar 27% dari jumlah benih yang diproduksi adalah untuk konsumsi internal, sementara itu seluruh produksi di tahun 2009 adalah untuk pihak ketiga.

(31)

Sumatra Estates

Total land concession of Sampoerna Agro in South Sumatra cover an area of approximately 145,000 hectares, including the plasma estates under guidance, majority of which constitute well-established and matured oil palm estates at their peak production phase. The average age of the palms in our Sumatra estates is 11 years old, which constitutes the initial phase of the palm’s most productive period between the ages of 8 years to 19 years. The estates are managed by PT Sampoerna Agro Tbk. and five other operating subsidiary companies, namely PT Binasawit Makmur, PT Telaga Hikmah, PT Aek Tarum, PT Mutiara Bunda Jaya and PT Gunung Tua Abadi.

With a total land area of approximately 145,000 hectares in South Sumatra, as at year-end 2010 Sampoerna Agro had approximately 78,000 hectares of planted oil palm estates, 180 hectares of rubber estates, with the remaining 67,000 hectares or so to includes areas for specific purposes such as seed gardens, nurseries landbanks, and environmental preservation areas.

A winning feature of our oil palm estates in South Sumatra remains the contiguous location of one estate to another. No single estate should be more than a one-hour drive by truck to our five oil-palm mills that are strategically located within the estate clusters. This makes it ideal for harvesting and transporting FFB to mills, storage and distribution of fertilizers, as well as for various other logistical activities. In 2010, another oil palm mill was added in a location not far from the other four established mills, adding to increased palm oil output capacity for the region which started operations in early 2010.

With well-established infrastructure and peak maturing palms, our South Sumatra estates still accounted for almost 85% of Sampoerna’s total FFB production in 2009. Total FFB production from the Sumatra estates reached approximately 1.17 million tons in 2010 compared to 1.01 million tons in 2009 while production of CPO totaled approximately 248 thousand tons in 2010, 12% higher than the 222 thousand tons in 2009. The oil extraction rates and kernel extraction rates were 21.3% and 5.4%, respectively, in 2010, 22.0% and 5.2% in 2009. The fall in oil extraction rate was mostly due to the unfriendly weather that persisted throughout 2010.

Perkebunan di Sumatera

Luas area konsesi Sampoerna Agro di Sumatera Selatan kurang lebih 145.000 hektar, termasuk perkebunan plasma di yang berada di bawah bimbingan Perseroan, dimana sebagian besarnya merupakan perkebunan yang telah mencapai usia produktif. Rata-rata usia kelapa sawit pada perkebunan di Sumatera adalah 11 tahun, yang merupakan fase awal dari masa puncak produktif, yaitu antara umur 8 hingga 19 tahun. Perkebunan di Sumatera dimiliki dan dikelola oleh PT Sampoerna Agro Tbk. dan lima anak perusahaannya, yaitu PT Binasawit Makmur, PT Telaga Hikmah, PT Aek Tarum, PT Mutiara Bunda Jaya dan PT Gunung Tua Abadi.

Dengan luas keseluruhan lahan sekitar 145.000 hektar di Sumatera Selatan, di akhir tahun 2010 Sampoerna Agro memiliki sekitar 78.000 hektar perkebunan kelapa sawit, 180 hektar perkebunan karet, dan sisanya 67.000 hektar atau lebih merupakan area untuk penggunaan khusus seperti taman bibit, pembibitan, lahan cadangan dan kawasan pelestarian lingkungan.

Keunggulan dari perkebunan kelapa sawit di Sumatera Selatan adalah jarak yang relatif dekat dari satu perkebunan ke perkebunan lainnya. Masing-masing berjarak tidak lebih dari satu jam perjalanan yang ditempuh oleh truk ke lima pabrik pengolahan kelapa sawit yang terletak strategis di dalam area perkebunan. Kondisi ini sangat ideal untuk pemanenan dan pengangkutan TBS ke pabrik pengolahan, penyimpanan dan pendistribusian pupuk, maupun aktivitas logistik lainnya. Pada tahun 2010, pabrik pengolahan kelapa sawit tambahan didirikan tidak jauh dari empat pengolahan yang telah ada, yang menambah kapasitas produksi minyak kelapa sawit di wilayah ini dan telah mulai beroperasi di awal tahun 2010

(32)

Kalimantan Estates

Our oil palm estates in the region oversaw a significant expansion of planted area of about 16% in 2010. In addition to the

organic expansion taking place in 2010, there was a brownfield acquisition of approximately 1,700 ha. As at year-end 2010, the Company actively managed approximately 25,000 hectares of planted area, up from approximately 20,000 hectares in the previous year.

We continued to make progress in raising the level of quality and productivity of the producing oil palm estates in Central and West Kalimantan where all of our palm estates are located. Total FFB production out of these Kalimantan estates managed to improve in 2010 versus 2009 at the back of significantly more rainfall. FFB output reached a total of 206,425 tons in 2010, 7% growth from 193,276 tons in 2009. The per-hectare yield of FFB from the Kalimantan estates continued to improve, as we maintained our up-keep efforts to bring these estates at par with the productivity of our South Sumatra estates. As a result, yields have steadily improved over the years, climbing from an average of 6.4 tons per hectare in 2005 to 15.6 tons in 2010.

Furthermore, in 2010 our Kalimantan operations began to feel the full benefits of the palm processing mill with an expanded processing capacity of 75-tonne of FFB per hour, as well as the availability of two new 2,000-tonne CPO storage tanks and jetty facilities that began construction in 2009.

Riau Sago Estates

The sago plantation segment is the Company’s latest

undertaking, having acquired more than 21,000 hectares of land concession in the Riau Province of Sumatra, of which some 4,000 hectares of sago palms are ready for harvesting. On top of that the Company has started the construction of sago processing mill with total production capacity of 100 tons sago starch per day which is expected to come online at the end of 2011.

Continued Focus on Community, Conservation and Corporate Governance

We continue to place a strong emphasis on helping and increasing the welfare of the communities in which we live and work, as well preserving the nature that sustains our growth and development well into the future. Percentage wise, our South Sumatra estates maintain the largest plasma-farming Perkebunan di Kalimantan

Perkebunan kelapa sawit di area ini menunjukkan peningkatan luas area yang cukup signifikan sekitar 16% pada tahun 2010. Selain penambahan luas secara organik, pada tahun 2010 terjadi pula pengambilalihan lahan tertanam kelapa sawit dengan luas sekitar 1.700 hektar. Pada akhir tahun 2010, Perusahaan secara aktif mengelola sekitar 25.000 hektar lahan tertanam, meningkat dari luas sekitar 20.000 hektar pada tahun lalu

Kami terus mencapai kemajuan dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas dari produksi perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah dan Barat, yang merupakan lokasi di mana seluruh perkebunan yang dimiliki Perusahaan di wilayah Kalimantan berada. Produksi keseluruhan TBS pada perkebunan di Kalimantan berhasil mencapai kenaikan di tahun 2010 jika dibandingkan dengan 2009 sebagai berkah dari tingginya curah hujan. Total TBS yang dihasilkan mencapai 206.425 ton pada tahun 2010, atau meningkat 7% dari 193.276 ton pada tahun 2009. Tingkat produksi TBS per hektarnya pada perkebunan di Kalimantan terus menunjukkan peningkatan, sejalan dengan upaya kami memacu agar produktivitas perkebunan di area ini sebanding dengan produktivitas perkebunan yang dimiliki di Sumatera. Sebagai hasilnya, produksi dari tahun ke tahun selalu meningkat, naik dari rata-rata 6,4 ton per hektar di tahun 2005 menjadi 15,6 ton di 2010.

Di tahun 2010, kegiatan operasional di Kalimantan mulai

merasakan manfaat yang maksimal dari kinerja pabrik pengolahan kelapa sawit yang telah ditingkatkan kapasitasnya menjadi 75-ton TBS per jamnya, serta tersedianya dua tanki penimbunan baru yang mampu menampung 2.000 ton CPO serta fasilitas dermaga kapal yang dibangun sejak tahun 2009.

Perkebunan Sagu di Riau

Segmen perkebunan sagu merupakan bisnis Perseroan yang terbaru, dengan konsesi lahan lebih dari 21.000 hektar di Propinsi Riau, Sumatera yang sekitar 4.000 hektar diantaranya telah memasuki masa panen. Selain itu, Perseroan saat ini sedang membangun pabrik pengolahan sagu dengan kapasitas produksi 100 ton tepung sagu per hari yang diharapkan akan mulai beroperasi di akhir tahun 2011.

Terus Fokus pada Masyarakat, Kelestarian Alam dan Tata Kelola Perusahaan

(33)

establishment of any publicly listed companies in Indonesia, while our Central and West Kalimantan operations undertake some of the best social and environmental programs in the industry to date.

New plantation developments follow strict guidelines on environmental safety and conservation. A sizable portion of our land banks is kept in their pristine condition in order to retain bio-diversity. Water retention areas are identified and kept as is for just such a purpose – to catch and retain water

naturally without the risk of unwanted looding, while also

keeping the surrounding soil sufficiently moist and arable. Needless to say, we practice zero burning policy for land clearing, and use environmentally friendly biological agents for pest control.

Sampoerna Agro has achieved ISO certifications on environmental management for most of its estates and is on the verge of receiving its RSPO certification on two of its estates, which will then serve as the benchmark model for other estates to follow.

Both our community welfare and environmental focus is an integral part of Good Corporate Governance that we implement rigorously across the Group, as we continue build trust and goodwill among our key stakeholders, while also ensuring long-term sustainability for the group and all of its operating subsidiaries.

Since 2008, the Company has benefited from the services of oversight committees, namely the Audit Committee, the Nomination and Remuneration Committee, the Risk Management Committee, and the Capital Expenditure and Investment Committee. Since their formation, these committees have helped the Board of Commissioners form expert opinions and provide valuable advice for Management in weighing the strategic implications of important decisions and corporate actions.

Our Internal Audit Department, working under the supervision of the Audit Committee, remains the bulwark in the

implementation of good corporate governance. pembina perkebunan plasma terbesar diantara perusahaan terbuka

yang ada di Indonesia, sementara itu perkebunan kami di Kalimantan Tengah sejauh ini melaksanakan beberapa program sosial dan lingkungan terbaik di industri ini.

Pengembangan perkebunan baru mengikuti pedoman yang ketat dalam keamanan dan konservasi lingkungan. Porsi yang cukup banyak dari cadangan lahan kami dijaga dalam kondisi yang murni untuk menjaga keanekaragaman hayati. Area penyimpanan air diidentifikasi dan dipelihara sebagaimana mestinya untuk tujuan tersebut – guna menampung dan menjaga air secara alamiah tanpa meningkatkan risiko bencana banjir dan juga menjaga agar tanah sekitar memiliki kelembaban yang cukup dan subur. Tanpa perlu dikatakan lagi, kami melakukan praktik pembukaan lahan tanpa membakar (zero-burning), dan menggunakan agen-agen biologis yang aman untuk mengatasi hama.

Sampoerna Agro telah mendapatkan sertifikat ISO di bidang pengelolaan lingkungan hampir di semua lahan perkebunannya dan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama akan mendapatkan sertifikat RSPO untuk dua perkebunannya, dimana hal tersebut selanjutnya akan menjadi model yang dapat diikuti oleh perkebunan-perkebunan yang lain.

Penerapan program kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Tata Kelola Perusahaan yang diterapkan dengan seksama di seluruh Grup Perusahaan. Hal tersebut sejalan dengan upaya kami untuk membangun kepercayaan dan hubungan baik dengan para pemangku kepentingan utama, sambil terus memastikan pertumbuhan usaha yang berkesinambungan untuk jangka waktu yang panjang bagi grup dan seluruh anak perusahaannya.

Sejak tahun 2008, Perusahaan telah merasakan manfaat yang besar dari kehadiran dan peran komite pengawas, terutama Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Manajemen Risiko, dan Komite Investasi dan Belanja Modal. Sejak pembentukannya, komite-komite tersebut telah membantu Dewan Komisaris dalam memberikan pendapat ahli dan saran yang bernilai dalam menimbang dampak strategis atas keputusan penting dan aksi-aksi korporasi yang dilakukan Perusahaan.

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Kemampuan Finansial Perkebunan Kelapa Sawit (Kasus di PT Perkebunan Nusantara I1 (Persero), Sumatera Utara).. Kelapa sawit adalah komoditas perkebunan yang penting

Pendugaan Cadangan Karbon Pada Tegakan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Umur 15 tahun di Perkebunan Kelapa Sawit Putri Hijau, Besitang Sumatera Utara. Universitas

PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (Lonsum), memiliki perkebunan kelapa sawit dengan luas areal 41.870 hektar di Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan

4 Sampel dalam penelitian ini adalah semua serangga ordo Coleoptera yang ditemukan di perkebunan kelapa sawit dan wilayah hutan sekitar perkebunan kelapa sawit PT

Sembakung Kab Nunukan Provinsi Kalimantan Utara telah dikerjakan sendiri atau sama dengan pemegang izin usaha yaitu sebagai petani plasma perkebunan kelapa sawit,

Indonesia yang memiliki kapasitas produksi kelapa sawit sebesar 38,5 juta ton menjadikannya penghasil kelapa sawit terbesar di dunia.. Malaysia menduduki peringkat ke dua

Kegiatan pengembangan peternakan pada wilayah-wilayah perkebunan kelapa sawit, diarahkan untuk membentuk sentra-sentra produksi bibit sapi, melalui kegiatan ini petani

Perkebunan Besar Swasta (PBS) Produksi : 27.330.844 Ton 35,4% 5,0 % 59,6% PR PBN PBS Produksi Tahun 2019 “ Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan Indonesia yang