Editorial MQ 92,3 FM Edisi Sabtu, 21 Nopember 2009
Dilema Sertifikasi Guru
Sahabat MQ/ kita tentunya sepakat/ guru merupakan satu komponen bangsa/ yang sangat dihomati dalam segala kapasitasnya// Guru merupakan sosok yang digugu dan ditiru/ dalam segala tindak-tanduknya/ karena proses pembelajaran bukan sekadar transfer of knowledge, melainkan lebih pada penekanan proses mendidik//
Tuntutan akan kualifikasi akademik/ yang harus dimiliki seorang guru/ merupakan suatu keniscayaan/ mengingat tujuan pendidikan kita adalah mencerdaskan anak bangsa// Maka menjadi guru pun harus profesional /yang bisa menjalankan tugas dan fungsinya// Berbagai macam cara yang dilakukan pemerintah/ dalam menstimulus para pendidik untuk termotivasi dalam mendidik// Mulai dari melakukan pelatihan-pelatihan/ sampai pada penaikan gaji baik/ melalui program insetif dan sertifikasi//
Sahabat MQ/ menyandang predikat guru profesional/ tentunya tidak semudah membalikkan telapak tangan tentunya// Hal ini membutuhkan waktu yang lama dan proses yang panjang// Berbagai kendala pasti ditemui/ terlebih lagi jika masih menyandang status guru honorer murni/ di mana pendapatan jauh dari kesejahteraan apalagi kemakmuran// Dan ini menjadi pekerjaan rumah sendiri bagi pemerintah/ untuk memberikan porsi yang lebih bagi mensejahtrakan guru melalui sertifikasi//
Namun diharapkan/ sertifikasi janganlah menjadi batu sandungan yang bermuara hanya pada penghasilan saja// Seharusnya sertifiaksi dijadikan ajang untuk berprestasi/ dan untuk mendapatkan predikat guru profesional/ melalui kerja keras/ serta tekun dalam mendidik/ serta mengembangkan diri dimasyarakat// Maka dari itu guru hendaknya menyadari/ tunjangan profesi merupakan konsekuensi logis/ yang menyertai adanya kemampuan yang dimaksud//