• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Efisiensi Usahatani Padi Sawah di Desa Sumber Tani Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara : Suatu Pendekatan Stochastic Frontier

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Efisiensi Usahatani Padi Sawah di Desa Sumber Tani Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara : Suatu Pendekatan Stochastic Frontier"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

I.PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Beras yang berasal dari tanaman padi merupakan bahan makanan pokok masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, untuk meningkatkan produksi padi pemerintah memberikan perhatian khusus. Akan tetapi peningkatan produksi padi mengalami berbagai kendala yang bersifat teknis maupun non teknis seperti penurunan kesuburan tanah, keterbatasan teknologi, serangan hama, alih fungsi lahan padi dsb(Mahyudin, 2008). Alih fungsi lahan pertanian khususnya padi sawah menjadi perumahan, perkebunan kelapa sawit dsb menurunkan produksi padi secara nasional. Dan sebaliknya usaha yang dilakukan pemerintah untuk menghasilkan sawah baru belum dapat mengimbangi laju alih fungsi lahan tersebut. Saat ini produksi padi Indonesia tidak dapat memenuhi kebutuhan beras dalam negeri. Sebagai bahan pangan pokok kebutuhan masyarakat akan beras semakin meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk Indonesia (Irianto, 2014).

Sumatera utara merupakan daerah penghasil padi ke enam di Indonesia dengan produksi sebesar 3.604.602 Ton, luas panen 713,25 Ha dan produktivitas 50,54 Ku/Ha (Bps, 2014). Setiap kabupaten/kota di provinsi ini memiliki produktivitas yang berbeda.Dapat dilihat pada Tabel 1 terdapat perbedaan produktivitas yang cukup tinggi.

(2)

Tabel 1. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi Sawah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara.

Kabupaten/Kota Luas Panen

Tapanuli Tengah 25.256 107.665 4,26

Labuhan Batu Utara 35.771 152.999 4,28

Padang Lawas Utara 14.867 65.361 4,40

Mandailing Natal 35.323 155.502 4,40

Tanjung Balai 339 1.530 4,51

Humbang Hasundutan 18.179 85.582 4,71

Samosir 8.864 42.459 4,79

Padang Sidempuan 8.833 42.439 4,80

Binjai 4.041 19.470 4,82

Dairi 13.008 62.641 4,82

Tapanuli Selatan 29.325 146.181 4,98

Langkat 73.357 373.188 5,09

Deli Serdang 84.286 445.597 5,29

Serdang Bedagai 63.601 340.916 5,36

Toba Samosir 21.145 113.632 5,37

Karo 14.298 79.738 5,58

Pematang Siantar 4.309 24.423 5,67

Simalungun 82.349 471.162 5,72

Min 339 1.530 3,54

Max 84.286 471.162 5,72

Rata-rata 21.974 115.087 4,58

Sumber : BPS, 2014.

(3)

pendukung, produksi rata-ratanya adalah 160.374 Ton dengan produktivitas 4,66 ton/ha. Berdasarkan buku pedoman budidaya padi sawah yang diterbitkan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Utara pada tahun 2011, jika usahatani padi sawah dilakukan dengan cara yang baik maka usahatani padi sawah dapat memproduksi Gabah Kering Giling (GKG) sampai dengan5-8 ton/ha. Produktivitas padi pada 7 kecamatan di Kabupaten Batu Bara dapat dilihat pada Tabel 2. Adapun kecamatan yang memiliki produktivitas tertinggi adalah Medang Deras dan kecamatan dengan produktivitas terendah adalah Kecamatan Tj. Tiram. Kecamatan Talawi merupakan Kecamatan di Kabupaten Batu Bara dengan produktivitas terendah kedua yaitu 50,74 Kw/Ha.

Tabel 2. Luas tanam, Luas panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Padi Sawah Menurut Kecamatan di Kabupaten Batu Bara

Kecamatan

Sumber : Dinas Pertanian Kab. Batu Bara Dalam BPS Batu Bara Dalam Angka, 2014.

(4)

284 Ha dan dengan populasi petani sebanyak 375 orang sepertidapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini :

Tabel 3. Luas Lahan Sawah Menurut Jenis Pengairan dan Jumlah Petani PadiSawah di Kecamatan Talawi Tahun 2014

(5)

Produksi merupakan proses menghasilkan output dengan penggunaan berbagai kombinasi faktor-faktor produksi (input) seperti modal, tenaga kerja, teknologi yang dapat berupa luas lahan, bibit, pupuk, pestisida, tenaga kerja dan traktor. Adapun tujuan produksi adalah menghasilkan output dengan cara yang efisien (Soekartawi, 2005).

(6)

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan sebelumnya maka permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh faktor-faktor produksi (bibit, tenaga kerja, traktor, pupuk dan pestisida)terhadap produksi usahatani padi sawah di Desa Sumber Tani Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara?

2. Bagaimana pengaruh harga faktor-faktor produksi (harga bibit, upah tenaga kerja, sewa traktor, harga pupuk, dan harga pestisida) terhadap biaya produksi usahatani padi sawah di Desa Sumber Tani Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara?

3. Bagaimana efisiensi teknis, efisiensi biaya, dan efisiensi ekonomis usahatani padi sawah di Desa Sumber Tani Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara? 4. Bagaimana pengaruh faktor-faktor eksogen (tingkat pendidikan, pengalaman

bertani, ketersediaan modal, jumlah lahan yang diusahakan, dan serangan hama) terhadap efisiensi teknis usahatani padi sawah di Desa Sumber Tani Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara?

1.3.Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor produksi (bibit, tenaga kerja, traktor, pupuk dan pestisida) terhadap produksi usahatani padi sawah di Desa Sumber Tani Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara.

(7)

produksi usahatani padi sawah di Desa Sumber Tani Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara.

3. Untuk menganalisis tingkat efisiensi teknis, efisiensi biaya, dan efisiensi ekonomis usahatani padi sawah di Desa Sumber Tani Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara.

4. Untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor eksogen (tingkat pendidikan petani, pengalaman bertani, ketersediaan modal, jumlah lahan yang diusahakan, dan serangan hama) terhadap efisiensi teknis usahatani padi sawah di Desa Sumber Tani Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Bagi petani padi sawah, diharapkan dapat memberikan wawasan tambahan tentang tingkat efisiensi usahataninya, sehingga dapat membantu petani dalam pengambilan keputusan penggunaan input untuk meningkatkan produksi dengan efisien.

2. Bagi instansi terkait, diharapkan dapat menjadi masukan dalam melengkapi bahan dan sebagai pertimbangan dalam merumuskan kebijakan untuk peningkatan produksi padi sawah di Sumatera Utara.

Gambar

Tabel 1. Luas
Tabel 2. Luas tanam, Luas panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Padi
Tabel 3. Luas Lahan Sawah Menurut Jenis Pengairan dan Jumlah Petani PadiSawah di Kecamatan Talawi Tahun 2014

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis ; pengaruh faktor luas lahan, biaya produksi dan pengalaman terhadap pendapatan usahatani padi sawah pengguna Benih Sang Hyang Sri

Adapun faktor sosial ekonomi yang berhubungan dengan pendapatan petani padi sawah estela menggunakan pupuk kompos adalah umur, lama bertani, luas lahan, produksi.. Kata kunci

perilaku petani terhadap risiko pada usahatani padi sawah pada lahan irigasi teknis dan lahan tadah hujan (5) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku petani dalam

Untuk menganalisis pengaruh faktor internal (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pengalaman bertani) terhadap wirausahawan petani padi sawah di Desa Cinta

Ada hubungan faktor sosial ekonomi petani meliputi: Umur, jumlah tanggungan, pendidikan, pengalaman, luas lahan yang diusahakan dan modal terhadap penerapan adopsi

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi sawah, mengetahui pendapatan petani dari usahatani padi sawah dan melihat

Petani padi sawah dalam mengkombinasikan faktor produksi luas lahan belum mencapai efisiensi ekonomi, penggunaan faktor produksi tenaga kerja dan benih tidak efisien, sedangkan