A Group Painting Exhibition
Erizal AS
Dedy Sufriadi
Nyoman Sujana Kenyem
Feri Eka Candra
Rinaldi
Deskhairi
Ade Pasker
Sujarwo
Hidup itu meruang, sudah dimulai sebelum munculnya kesadaran
dan terutama ketika kita “terlempar” ke dunia. Manusia merasa-kan bahwa dia benar-benar ada dan hadir karena dia diselimuti oleh ruang, dan ketika pikirannya berinteraksi dengan ruang muncullah kemudiaan ruang yang satu lagi, ruang simbolik atau ruang pengetahuan.
Setiap manusia dalam perkiraan optimis, merindukan ruang khu-sus, ruang pribadi yang menambah kenyamanan gerak hidupnya dan siapa pun memiliki peluang untuk menciptakan ruang sim-bolik darimana eksistensinya tampil. Ketika lahir manusia seperti terjebak dalam ruang kongkrit, ruang yang mendeterminir tubuh-nya untuk sekian lama. Dalam ruang ini, anak manusia benar-be-nar tak berdaya, butuh perhatian atau penjagaan ekstra ketat dari orang tua hingga tubuhnya tumbuh kuat dan pikirannya mampu bermain-main dengan ruang abstrak seperti norma-norma dan rumus-rumus ilmu pengetahuan.
Karya seni muncul ketika manusia sanggup bermain-main dengan ruang abstrak, ketika seniman mengekspos ruang-ruang sesuai dengan sudut pandangnya. Setiap karya seni merupakan tampi-lan dari sudut pandang subjektif dari sang seniman sendiri karena
tak terlepas dari minat dan pergumulannya atas ruang-ruang ter-tentu.
Pada pameran di Philo Art Space kali ini, kita berhadapan dengan ruang-ruang menurut pandangan atau pergumulan subjektif para seniman itu dan barangkali saja kita merasa terwakili dan terlibat dalam pergumulan yang sama. Menariknya, bahwa ruang-ruang subjektif yang tampil di manapun dan khususnya pada pameran ini senantiasa menyadarkan kita bahwa kita sudah tentunya hidup dalam ruang plural. Ruang subjektif mengandaikan ruang plural bahwa kita masing-masing memiliki pandangan yang berbeda tentang gerak, kesempatan, dan harapan hidup.
Ade Pasker, menampilkan ruang darimana kehidupan pribadinya ada di sana, ruang keramaian jalan. Ruang di mana kita bisa ber-interaksi dengan siapa pun, sahabat dan orang asing, dalam wak-tu relatif lama maupun singkat, menunggu atau melepas wakwak-tu dengan percuma. Keramaian jalan merupakan salah satu simbol dari keseharian hidup manusia urban.
Sedang Feri Eka Candra membidik sebuah ruang yang diam, med-itatif, steril, ruang perpustakaan darimana produk pengetahuan
abstrak kita muncul dari sana. Ruang perpustakaan kemungkinan sebuah ruang yang dengan sendirinya mengambil garis batas yang tegas dan hampir tak bisa berkompromi dengan ruang keseharian manusia pada umumnya.
Perhatian Deskhairi berbeda lagi, pada ruang yang lebih luas namun cukup memprihatinkan sebagai sebuah ekosistem yang sedang terancam punah. Manusia seharusnya bagian dari alam namun penciptaan ruang abstraknya yakni pengetahuan tak ter-bantahkan lagi memampukannya mengambil posisi otonom di luar alam lalu mengendalikan bahkan sanggup menghancurkan alam itu sendiri.
Nyaris sama dengan ruang yang ditampilkan Nyoman Sujana Kenyem, masih ada harapan bagaimana manusia dengan alam berinteraksi secara harmonis, masih menyisakan kegembiraan dan merayakan kehidupan. Bahkan dari sana manusia masih memiliki kesadaran bagaimana mengarahkan tapaknya menuju ke ruang khusus dan di sana kita menemukan enerji kehidupan yang sesungguhnya.
Ruang bagi Sujarwo khas representasi dari sosok-sosok urban yang kadang membutuhkan kesendirian alias sepi dari keramaian namun masih tetap bagian dari keramaian itu. Sering kesendir-ian merupakan momen atau dijadikan kesempatan introspeksif bahkan menyusun strategi kerja agar tetap survive.
Bagi Dedy Supriadi ruang tak lain adalah garis yang mewujud teks. Tak ada ruang hampa termasuk diri manusia itu sendiri. Di
mana-mana adalah teks dan setiap ruang dipenuhi jejak-jejak teks. Ke mana lagi akan kita arahkan langkah kita dalam ruang tekstual? Tak lain marilah kita terus-menerus belajar membaca kehidupan. Pada Erizal AS, kita menemukan hamparan ruang yang luas sebagai dunia kehidupan manusia. Ada kaitannya dengan relasi antara aku dan kamu yang berada dalam suasana hati tertentu. Kegembiraan menjadikan ruang bisa tak terbatas dan kita menari-nari menik-mati hidup di sana.
Lain lagi dengan Rinaldi yang merepresentasikan ruang bawah sadar yang cukup dramatis. Mimpi bisa dibaca sebagai puisi atau-pun prosa kehidupan ketika kesadaran tak sanggup menamatau-pung keinginan atau harapan kita. Bahkan mimpi mungkin merupakan cerita traumatis yang demikian jujur bahwa kita masih menyisakan waktu untuk berbuat sesuatu.
Selamat berpameran! Tommy F Awuy kurator
7
10
11
theory no.7
1
1
1
1
1
17
the salsa
0 x 00 cm / arcylic and pencil on canvas / 00
1
1
keep moving
10 x cm / acrylic on canvas / 010
0
1
menuju bulan
1 x 1 cm / mixed media on canvas / 010
reading the life
1 x 1 cm / mixed media on canvas / 011
7
mencari tubuh yang utuh
1 x 1 cm / mixed media on canvas / 011
Ade Pasker
Sungai Penuh, Sumatra Barat, 9 Agustus 1981. Indo-nesia Institute of Art (ISI) Yogyakarta
Selected Exhibition
2011 : My Space, Philo Art Space, Jakarta. 2010 : In-finity 8, Elcanna gallery Jakarta. Jogja art share gum-regah, Jogja national Museum. Action 2001, Taman Budaya Jogjakarta. Bakaba Sakato Comunity, Jogja National Museum. Underground felfet, Museum of Midle Surabaya. “Jogja Memang Istimewa“, Purnabu-daya Yogyakarta. 00 : The High Light, Jogja Na-tional Museum Jogjakarta. Senang-senang, Gallery Tujuh Bintang, Jogjakarta. Trapesium- Edwind gal-lery Jogjakarta. Up and Hope, Real art space Jakarta. Formisi- Taman Budaya Padang, West Sumatra. Ex-posigns, exhibition Visual Art Indonesia, Jogja Expo Center Jogjakarta.
Dedy Sufriadi
Palembang, 20 Mei 1976. Indonesia Institute of Art (ISI) Yogyakarta
Solo exhibition
2010 : “Hypertext Discrepancy” Philo Art Space, ja-karta. 00 : “Hypertext” tembi contemporary Yo-gyakarta. 007 : “Re-READING”, Melia Purosani Hotel Yogyakarta. “UN-Logical”, Jamaican Bar Yogyakarta.
00 : “EKSISTENSIALISME”, FSR ISI Yogyakarta
Selected group exhibition
011 :My Space, Philo Art Space, Jakarta. Pameran Mandiri Prioritas, Jakarta. Pameran JingGey, Aseana gallery singapura. Intelectus Sindicate, AJBS Galery Surabaya. 010 : Pameran “Unity: The Return to Art” at Wendt Gallery New York, USA. Pameran Asia Top Gallery And Hotel Art Fair, Soul Korea.
Awards
00 : Finalis Tujuh Bintang Art Award 2009, Yogyakarta. 00 : Lima karya terbaik Kompetisi Seni Visual “Setelah 20 Mei”, Jogja Galery. 000 : Finalis Philip Morris-Indonesia Art Award.
1 : Finalis Nokia Art Award. 1998 : Finalis Winsor And New-ton Art Competition. 17 : Karya Seni Lukis Terbaik Feksimi-nas IV Yogyakarta. 1 : Karya Sketsa Terbaik Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta. Karya Seni Lukis Cat Air & Akrilik Terbaik Minat Utama Seni Lukis, Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta.
Deskhairi
Batu Sangkar, Sumatera Barat, 28 Desember 1972. Indonesia Institute of Art (ISI) Yogyakarta
Selected group exhibition
2011 : My Space, Philo Art Space, Jakarta.010 : Pameran Seni Rupa “BAKABA” Komunitas Seni SAKATO di Jogja National Mu-seum, Yogyakarta. Pameran Seni Rupa”ART 10 JOG” di Taman Budaya ,Yogyakarta. 00 : Pameran “TRAP(ESIUM)” di Edwin’s Gallery Jakarta. Pameran “MENJELAJAH SPIRIT” di Galeri Biasa, Yogyakarta. Pameran Seni Rupa “Grup MOMENTASI “di Sang-kring Art Space, Yogyakarta.
Awards
AWARDS 2000”. Semi Finalis “INDONESIAN ART AWARDS VII”
001 : 84 Finalis “INDONESIAN ART AWARDS VIII”
Erizal As
Padang panjang, 3 februari 1979. Indonesia Institut of Art (ISI) Yo-gyakarta.
Solo Exhibition
007 : Solo Exhibition ‘lines Project’ Koong Gallery, Jakarta
Selected Group Selected
011 :My Space, Philo Art Space, Jakarta. Paiting Exhibition, ‘Intip’, Jakarta Art District, Jakarta. Painting Exhibition ‘ City of west, Green Art Space, jakarta. Painting Exhibition, Nusantara diatas kanvas, Mandiri Prioritas Bank, Sampoerna Strategic Square, Jakarta. 010 : Pameran Seni Rupa ‘Bakaba, Komunitas Seni Sakato, Jogja Nasional Museum, Yogyakarta. 00 : Pameran Lukisan ‘ TRAP(ESIUM)’ Edwins Gallery, Jakarta. Pameran Lukisan ‘Charity for Yayasan AIDS Indonesia, Linggar Gallery, Jakarta. Pameran Lukisan “ Borderless World’ Second Unniver-sary of Srisasanti Gallery, Yogyakarta. Pameran ‘Exposign’ Jogja Expo Center, Yogyakarta.
Awards
007 : As 20 nominees of visual art competition of The Thousand Mys-teries of Borobudur. 00 : Finalis Jakarta Art Awards, 2006. 00: CP Open BIENNALE 2003. Finalis Indonesia Asean Art Awards. Finalis Ind-ofood Art Awards. 00 : Nominasi 10 Besar Lomba Lukis Selekda PEK-SIMINAS VI. 000 : Karya Terbaik Dies Natalies XVI ISI Yogyakarta. 1:
Finalis Philip Morris Art Awards V. 17 : 10 Finalis, Lomba Keterampi-lan Siswa Tingkat Nasional, Jakarta. Juara Harapan, Lomba Lukis Wajah
pahlawan, museum Aditiawarman, Sumatra Barat.
Feri Eka Candra
Batu Sangkar, West Sumatra, 15 Desember 1978. Indo-nesia Institut of Art (ISI) Yogyakarta.
Selected Group Exhibitions
2011 : My Space, Philo Art Space, Jakarta. ‘City of West’, Green Artspace, Jakarta. 010 : ‘Bakaba’, Sakato Art Community, Jogja National Museum, Yogyakarta.
00 : Singapore Art Fair 00, Asian Contemporary Art, Sun City, Singapore. ‘Coherence’ Bika Gallery, Ja-karta. ‘Manifesto’ Pameran Besar Senirupa Indonesia, Galeri Nasional, Jakarta. ‘Sin Sign’ Gracia Art Gallery, Surabaya. ‘Harlequin’ Langgeng Gallery, Magelang. ‘Hulu Fantasi’ One Gallery, Jakarta. ‘Boys/Girls’ Edwin’s Gallery, Jakarta. ‘Tekstur Dalam Lukisan’, Jogja Gallery, Yogyakarta. ‘Kompetisi Seni Lukis Jakarta Art Award II, Pasar Seni Ancol, Jakarta
Nyoman Sujana Kenyem
Born 9 September 1972 in Sayan, Ubud, Gianyar Bali. Studied at STSI Denpasar (1998).
Selected Solo Exhibitions
010: Embracing Nature’s Poem, Ganesha Gallery, Four Seasons Resort Bali at Jimbaran Bay
00: The Bridges of Nature, D’Peak Art Space, Singa-pore
0
00: Symphony of Life, Kemang Village, Jakarta
Selected group exhibitions
2011 : My Space, Philo Art Space, Jakarta. Nusantara di atas Kanvas, Bank Mandiri Prioritas, Sampoerna Strategic Square. 010: Myanmar-Indonesia At Exchange, New Zero Art Space, Yangon, Myanmar. Biennale Beijing China. 00:
Return to the Abstraction, Toniraka Gallery, Ubud, Bali. Apa Ini Apa Itu, Lepang, Klungkung, Bali. Ar(t)iculations, Hanna Art Space, Ubud, Bali. Bentara Budaya Bali. Gallery M, Daegu, Korea. Sampoerna Strategic Square, Jakarta. Borderless World, Srisasanti Gallery, Yogyakarta.
Rinaldi
1976 Born in Pangkalan West Sumatra. Indonesia. Indone-sia Institute of Art. (ISI) Yogyakarta
Solo Exhibition
00 : Kutak Kutik Kelapa. Gallery semarang. Semarang Selected Group Exhibitions:
2011 : My Space, Philo Art Space, Jakarta. City of west Green Artspace Jakarta. 010 : Citra Ekspresi Jogja II Hotel Sultan, Jakarta. International Painting Competition Jakarta Art Award 2010, North Art Space Jakarta. Bienalle Indo-nesia Art Award 010 Contemporaneity Galeri Nasional Jakarta. BAKABA Komunitas Seni Sakato, Jogja National Museum, Yogyakarta. 00 : Pameran Besar Seni Visual “Exposigns” Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta. 00 :
Tekstur Didalam Lukisan, Jogja Gallery, Yogyakarta.
Awards
010 : International Painting Competition Jakarta Art Award, North Art Space Jakarta. Bienalle Indonesia Art Award Contem-poraneity Galeri Nasional Jakarta. 00 : The Beppu Asia Binnale of Contemporary Art Japan. 000 : Philip Morris Indonesia Art Award 2000, Gallery National Jakarta
Sujarwo
Born in Kendal, Central Java, 28 March 1964, Sujarwo is a self-taught artist. He worked as an illustrator for Indonesia National Encyclopedia Book from 1988 - 1992.
Solo Exhibitions
00 : Shopassion, Philo Art Space, Jakarta, Indonesia. 00 :
“Shopping Mall & Fashion”, Philo Art Space, Jakarta, Indonesia
Selected Group Exhibitions:
2011 : My Space, Philo Art Space, Jakarta. Nusantara di Atas Kan-vas, Sampoerna Strategic Square in Accordance with Bank Man-diri Prioritas, Jakarta, Indonesia. Cultural Bridge, Wendt Gallery, New York, USA. Surabaya di Mataku, House of Sampoerna, Sura-baya, Indonesia. 010 : Jakarta International Art Award, North Art Space Gallery, Jakarta, Indonesia. 00: ”Jakarta Art Award, Jakarta , Indonesia. Global Warming, Pasar SEni Ancol Gallery, Ja-karta, Indonesia. ”S[Y]URE, Philo Art Space, JaJa-karta, Indonesia
1
This catalogue is published in conjunction with a Group Painting Exhibition
MY SPACE
June 7 - July 11, 011 @ Philo Art Space Jl Kemang Timur 0 C South Jakarta 170 Indonesia t/f: (62 21) 719 84 48 m: + 11 10 0 7 e: philoartspace99@gmail.com Curator: Tommy F Awuy
Special thanks : Erizal AS I Dedy Sufriadi I Nyoman Sujana Kenyem Feri Eka Candra I Rinaldi I Deskhairi I Ade Pasker I Sujarwo Photography of Artworks: Artist
Design: signsscape Published by Philo Art Space 011
Copy Rights © Philo Art Space
All rights reserved. No part of this publication may be reproduced, stored in a retrieval system or transmitted in any form or by any means, electronic, mechanical, photography, recording or otherwise, without the written permission from Philo Art Space