• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PEER LESSON UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MELAKUKAN PEMASARAN BARANG DAN JASA SISWA KELAS X PEMASARAN 1 SMK NEGERI 1 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PEER LESSON UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MELAKUKAN PEMASARAN BARANG DAN JASA SISWA KELAS X PEMASARAN 1 SMK NEGERI 1 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PEER LESSON UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA

PELAJARAN MELAKUKAN PEMASARAN BARANG DAN JASA SISWA KELAS X PEMASARAN 1

SMK NEGERI 1 MEDAN T.P 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Memproleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

GERRI PETRUS SIMATUPANG 709141064

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

GERRI PETRUS SIMATUPANG, NIM 709141064. Penerapan strategi Pembelajaran Peer Lesson Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Melakukan Pemasaran Barang dan Jasa Siswa Kelas X Pemasaran 1 SMK Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013. Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi Program Studi Pendidikan Tataniaga Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan Tahun 2013.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar melakukan pemasaran barang dan jasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuinya bahwa dengan menerapkan strategi pembelajaran Peer Lesson dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar melakukan pemasaran barang dan jasa siswa kelas X pemasaran 1 di SMK negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013.

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Medan yang beralamat di jalan Sindoro No. 1 medan.penelitian dilakukan pada semester genap Tahun ajaran 2012/2013. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Pemasaran 1 di SMK Negeri 1 Medan yang terdiri dari 38 siswa. Objek penelitian ini adalah penerapan strategi pembelajaran Peer Lesson . teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara test berbentuk essay dan lembar observasi aktivitas siswa. Adapaun analisis data dilakukan dalam beberapa tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan.

Data nilai hasil belajar siswa pada siklus I Siswa yang mencapai KKM adalah 24 siswa (63.15%) dengan nilai rata-rata siswa adalah 67.38 dan pada siklus II diproleh 34 Siswa (89.47%) yang telah mencapai KKM dengan nilai rata-rata 84.47. Dengan demikian terdapat peningkatan hasil belajar sebesar 26.32 dari siklus I ke siklus II. Hasil perolehan aktivitas siswa pada siklus I jumlah siswa yang sangat aktif sebanyak 5 siswa , Siswa yang aktif sebanyak 12 siswa, siswa yang cukup aktif sebanyak 13 siswa , dan siswa yang tidak aktif sebanyak 8 siswa . sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan aktivitas dimana jumlah siswa yang sangat aktif sebanyak 13 siswa , Siswa yang aktif sebanyak 20 siswa, siswa yang cukup aktif sebanyak 5 siswa dan dan tidak terdapat siswa yang tidak aktif.

Dapat disimpulkan bahwa Penerapan strategi pembelajaran Peer Lesson dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Mata Pelajaran Melakukan Pemasaran Barang dan Jasa Siswa Kelas X Pemasaran 1 SMK Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013.

(6)

ABSTRACT

GERRI PETRUS SIMATUPANG, NIM 709141064. The application of Peer lesson Strategy to improve the activity and results of study subjects do marketing of goods and services in Grade X Pemasaran 1 SMK Negeri 1 Medan Learning year 2012/2013. Thesis of economy Faculty, majoring economic education , study program bussines administration, state University of Medan, 2013.

The problem in this study of the lack of activity and learning outcomes do the marketing of goods and services. The purpose of this study was to find out that the peer lesson strategy can enhance the activity and lesson learning outcomes do the marketing of goods and servicesin class X Pemasaran 1 SMK Negeri 1 Medan learning year 2012/2013

The research was conducted in SMK Negeri 1 Medan is located at jalan sindoro no.1 Medan . the research was conducted in the second semester of academic year 2012/2013. The research subjects were students class X Pemasaran 1 SMK Negeri 1 Medan.which consisted of 38 students. Object of this research is the application oe peer lesson strategi. Data was collected by way test essay shaped observation and student activity sheets. The data analysis was done in several stages of data reduction, data display and drawing conclusions.

Data on the value of student learning outcomes of students with an average score of students who have achieved KKM with 24 students(63.15%) with average score of students was 67.38 and cycle II were 34 students (89.47%) who have achieved KKM with an average value of 84.47. thus there is learning outcome for 26.32 from cycle I to cycle II. Proceeds from students activity in the first cycle the number of students who are very active as much as 5 students , students who are active as much as 12 students, students who are quite active as much as 13 students, and students who are not active as much as 8 students. While in the second cycle an increase in activity where the number of students who are very active as much as 13 students, students who are active as much 20 students , students who are quite active as much as 5 students and there are students who are not active.

It can be concluded that the application of peer lesson strategy can increase the activity and results of the study do marketing goods and services grade X Pemasaran 1 SMK Negeri 1 Medan leaning year 2012/ 2013

(7)

i DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

KATA PENGANTAR ... ... i

ABSTRAK ... ... iv

ABSTRACK ... ... v

DAFTAR ISI ... ... vi

DAFTAR TEBEL... viiii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 5

1.3Batasan Masalah ... 6

1.4Rumusan Masalah ... 6

1.5Pemecahan masalah ... 7

1.6Tujuan Penelitian ... 9

1.7Manfaat Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11

2.1Kerangka Teoritis ... 11

2.1.1 Strategi pembelajaran Peer Lesson ... 11

2.1.2 Aktivitas Belajar ... 13

2.1.3 Hasil Belajar Pemasaran ... 15

(8)

ii

2.2Penelitian yang Relevan ... 18

2.3Kerangka Berpikir ... 20

2.4Hipotesis Tindakan ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

3.1Lokasi dan Waktu Penelitian ... 22

3.2Subjek dan Objek Penelitian ... 22

3.3Defenisi Operasional Penelitian ... 22

3.4Prosedur Penelitian ... 23

3.5Teknik Pengumpulan Data ... 30

3.5.1 Tes ... 30

3.5.2 Observasi aktivitas siswa ... 31

3.6Teknik Analisis Data ... 33

3.6.1 Reduksi Data ... 33

3.6.2 Penyajian Data ... 33

3.6.3 Penarikan kesimpulan... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 39

4.2 Analisis Data ... 39

4.2.1 Reduksi Data ... 40

4.2.1 Sajian Data ... 40

4.3 Uji Hipotesis ... 49

(9)

iii

4.4.1 Proses PTK Siklus I ... 51

4.4.1.1 Perencanaan... 51

4.4.1.2 Tindakan ... 51

4.4.1.3 Pengamatan ... 53

4.4.1.4 Refleksi ... 54

4.4.2 Proses PTK Siklus II ... 55

4.4.2.1 Perencanaan... 55

4.4.2.2 Tindakan ... 55

4.4.2.3 Pengamatan ... 57

4.4.2.4 refleksi ... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 60

5.1 Kesimpulan... 60

5.2 Saran ... 61

(10)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel penerapan strategi pembelajaran peer lesson ... 26

Tabel 3.2 Tabel Lembar Observasi aktivitas Siswa ... 31

Tabel 4.1 Tabel hasil belajar postest Siklus I ... 53

Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas siswa pada Siklus I ... 53

Tabel 4.3 Hasil Postest Siklus II ... 57

Tabel 4.4 Rekapitulasi hasil belajar Siswa ... 57

Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Siklus I ... 58

(11)

v

DAFTAR GAMBAR

(12)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Pembelajaran

Lampiran 2 rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lampiran 3 Materi Pembelajaran

Lampiran 4 Soal dan Jawaban Pretest

Lampiran 5 Soal dan Jawaban Posttest Siklus I

Lampiran 6 Soal dan Jawaban Posttest Siklus II

Lampiran 7 Daftar nilai Pretest

Lampiran 8 Daftar nilai Postest Siklus I

Lampiran 9 Daftar nilai Postest Siklus II

Lampiran 10 Tabel perhitungan Uji t

Lampiran 11 Tabel Nilai Persentil untuk distribusi t

Lampiran 12 Lembar observasi aktivitas Siswa Siklus I

Lampiran 13 Lembar observasi aktivitas Siswa Siklus II

Lampiran 14 Hubungan aktivitas dengan Hasil Belajar Siklus II

Lampiran 15 Tabel harga kritik dari r Product Moment

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan telah menjadi sarana penting yang menunjang kesiapan diri dalam

menghadapi segala bentuk tantangan yang akan terjadi. Semakin tinggi tingkat sumber

daya manusia suatu negara, maka semakin tinggi pula tingkat kemakmuran masyarakat.

Untuk meningkatkan mutu pendidikan, banyak hal yang harus diperhatikan seperti PBM (

Proses Belajar Mengajar), persedianan sarana dan prasarana , pemilihan model

pembelajaran, pemilihan strategi pembelajaran, dan sebagainya.

Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) mempunyai tujuan yaitu menciptakan dan

mempersiapkan peserta didik agar mempunyai kemampuan atau keahlian untuk

memasuki dunia kerja. Salah satu usaha yang digunakan untuk mewujudkan tujuan

tersebut adalah meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh kerena itu guru dituntut untuk

dapat menyajikan materi pelajaran dengan baik, menyenangkan dan tidak membosankan.

Diperlukan suatu penggunaan model pembelajaran agar dapat menarik perhatian siswa

untuk aktip dalam proses belajarnya.

Berdasarkan hasil observasi penulis masih terdapat guru yang mengajar pelajaran

pemasaran barang dan jasa masih menerapkan model pembelajaran konvesional sehingga

menimbulkan ruang gerak yang terbatas bagi siswa. Selain itu siswa sering cenderung

diam dan kurangnya aktivitas belajar yang aktif dalam kelas. Kurangnya keaktipan siswa

dalam belajar, maka berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil

(14)

SMKN 1 Medan di kelas X PM 1 (Pemasaran) bahwa penguasaan materi melakukan

pemasaran barang dan jasa oleh siswa masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari

masih banyaknya nilai ulangan harian semester genap siswa, yaitu dari 38 siswa hanya 18

siswa (47,36%) yang dinyatakan tuntas dalam ulangan harian sedangkan 20 siswa

(52,63%) dinyatakan tidak tuntas sesuai dengan daftar kumpulan nilai di SMKN 1 Medan

semester II tahun pembelajaran 2011/2012 berada di bawah standar ketuntasan belajaran

minumum (KKM) yang telah ditentukan oleh sekolah, yaitu 75.

Guru memegang peranan penting dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan.

Metode ceramah menjadi metode terbanyak yang dipakai guru karena memang hanya

itulah metode yang benar-benar dikuasai sebagain besar guru. Guru kurang inovatif

dalam mencari ide-ide untuk membangun minat belajar siswa dan cenderung

mempertahankan tradisi mengajar yang monoton sehingga siswa merasa bosan dan malas

saat mengikuti pelajaran.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan siswa merasa bosan dan malas saat

mengikuti pelajaran. Diantaranya ; Jenis pelajaran, setiap mata pelajaran memiliki

karateristik masing-masing dan mengandung kekhususan yang membedakan satu mata

pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya. Maka dari itu, cara pengajaran tiap mata

pelajaran itu berbeda-beda. Ada yang penyampaiannya dapat dilakukan hanya teoritis

saja, ada yang memerlukan praktik, bahkan ada yang harus melakukan eksperimen atau

percobaan. Yang kedua kurangnya rangsangan keaktifan siswa dalam belajar, tingkat

kecerdasan setiap siswa berbeda-beda. Ada siswa yang cerdas sehingga mampu

menyerap pelajaran dalam sekali penyampaian, dan ada juga siswa yang harus mendapat

(15)

mampu menyerap pelajaran dengan mudah bisanya lebih aktif dari pada siswa yang

kurang mampu menyerap pelajaran dengan baik. Oleh karena itu, setiap guru dituntut

untuk merangsang keaktifan para siswa. Yang ketiga yaitu pendekatan yang salah,

Seringkali seorang guru mencoba untuk membangun image yang menjadikan dirinya

berwibawa. Namun banyak guru salah kaprah dalam menerapkan image ini. Bukannya

bertambah wibawa, tidak jarang malah mereka menjadi olok-olokan di kalangan siswa.

Ini terjadi karena para pengajar sering melakukan pendekatan yang salah terhadap para

muridnya. Dan yang terakhir adalah kondisi kejiwaan yang kurang baik, kondisi fisik

yang baik belum tentu akan menghasilkan perbuatan yang baik pula. Manusia sebagai

makhluk yang cerdas sebenarnya lebih sering dipengaruhi oleh keadaan jiwa dalam

melakukan suatu pekerjaan. Maka dari itu, guru haruslah mengetahui kondisi kejiwaan

(mood) murid-muridnya, jangan-jangan murid tersebut sedang ada masalah di luar

sekolah, baik di rumah atau di tempat lainnya. Dengan adanya kondisi-kondisi seperti

yang telah dijabarkan di atas, sangat berpengaruh terhadap aktivitas dan juga hasil belajar

para siswa di dalam kelas. Berdasarkan hasil kunjungan dan wawancara penulis dengan

salah seorang guru bidang studi tata niaga atau pemasaran di salah satu sekolah yaitu

SMKN 1 MEDAN, bahwa para siswa masih kurang aktif dalam pembelajaran dan hasil

belajar siswa juga masih tergolong rendah. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh cara

mengajar guru yang cenderung monoton dalam menyampaikan materi ajar akibat

kurangnya keterampilan guru dalam menggunakan model-model pembelajaran . Hal ini

mengakibatkan suasana belajar di dalam kelas menjadi monoton.

Apabila kondisi seperti ini terus dibiarkan, maka dikhawatirkan keadaan tersebut

(16)

tujuan pembelajaran yang ditetapkan tidak dapat tercapai. Oleh karena itu, diperlukan

perbaikan dalam pembelajaran agar proses belajar mengajar terlaksana dengan baik dan

hasil belajar meningkat yaitu dengan menciptakan suatu proses belajar mengajar yang

lebih menarik dan mudah untuk dipahami.

Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan perbaikan dalam proses pembelajaran

agar aktivitas belajar dan hasil belajar siswa dapat ditingkatkan. Maka digunakan strategi

pembelajaran yang tepat serta menarik sehingga siswa bersemangat dan mudah

memahami pelajaran yang disampaikan. Strategi yang dimaksud adalah strategi

pembelajaran peer lessons atau pelajaran teman sebaya. Strategi pembelajaran peer

lesson adalah suatu strategi pembelajaran yang mengembangkan peer teaching dalam

kelas yang menempatkan seluruh tanggung jawab untuk mengajar para peserta didik

sebagai anggota kelas. Strategi pembelajaran peer lesson merupakan strategi yang sangat

bagus kerena akan merangsang kerjasama dalam kelompok. Dalam strategi ini, siswa

diajak untuk mempresentasikan dengan memaparkan topik pelajaran yang telah

dijelaskan Guru kepada siswa lainnya di dalam kelas. strategi ini juga menggugah

kreativitas siswa untuk mencari media, alat peraga, demonstrasi singkat, contoh atau

tugas tertulis yang sesuaidengan materi yang diberikan guru.

Berdasarkan uraian di atas, maka masalah tersebut dapat menarik untuk diteliti

dengan judul penelitian Penerapan stretegi pembelajaran Peer lesson untuk meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mata pelajaran Melakukan Pemasaran barang dan jasa Siswa Kelas X Pemasaran 1 SMK Negeri 1 Medan Tahun

(17)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah penelitian ini dapat

diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Mengapa hasil belajar siswa kelas X Pemasaran 1 SMK Negeri 1 Medan masih

rendah?

2. Bagaimana cara meningkatkan aktivitas belajar melakukan pemasaran barang

dan jasa siswa kelas X Pemasaran 1 SMK Negeri 1 Medan?

3. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar melakukan Pemasaran barang dan

jasa siswa kelas X Pemasaran 1 SMK Negeri 1 Medan?

4. Apakah dengan menerapkan strategi pembelajaran Peer lesson dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar melakukan pemasaran barang dan jasa

siswa kelas X Pemasaran 1 SMK Negeri 1 Medan?

5. Bagaimana hubungan antara aktivitas dan hasil belajar melakukan pemasaran

barang dan jasa siswa kelas X Pemasaran 1 SMK Negeri 1 Medan?

6. Apakah ada Perbedaan yang signifikan dan positif peningkatan Hasil Belajar

Melakukan Pemasaran Barang dan jasa antar Siklus siswa kelas X Pemasaran 1

SMK Negeri 1 Medan?

1.3 Batasan masalah

Mengingat luasnya permasalahan yang terdapat pada penelitian ini, maka penulis

membatasi pada:

(18)

2. Aktivitas dan hasil belajar siswa yang diteliti adalah hasil belajar melakukan

pemasaran barang dan jasa siswa kelas X Pemasaran 1 SMK 1 Medan Tahun

Pembelajaran 2012/2013.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah :

1. Apakah dengan menerapkan strategi pembelajaran Peer lesson dapat

meningkatkan aktivitas belajar melakukan pemasaran barang dan jasa siswa

kelas X Pemasaran 1 SMK Negeri 1 Medan?

2. Apakah dengan menerapkan Strategi pembelajaran Peer lesson dapat

meningkatkan Hasil belajar melakukan pemasaran barang dan jasa siswa kelas

X Pemasaran 1 SMK Negeri 1 Medan?

3. Apakah ada hubungan antara aktivitas dengan hasil belajar Melakukan

pemasaran barang dan jasa siswa kelas X Pemasaran 1 SMK Negeri 1 Medan ?

4. Apakah ada Perbedaan yang signifikan dan positif peningkatan Hasil Belajar

Melakukan Pemasaran Barang dan jasa antar Siklus siswa kelas X Pemasaran 1

SMK Negeri 1 Medan?

1.5 Pemecahan Masalah

Cara pembelajaran yang monoton dan membosankan membuat siswa menjadi

pasif dan membuat siswa sulit memahami materi yang disampaikan oleh guru sehingga

tujuan pembelajaran tidak sesuai dengan yang diharapkan . untuk membuat siswa lebih

(19)

pelajaran pemasaran barang dan jasa, dalam menyelesaikan hal tersebut diatas

Pemecahan masalah yang akan digunakan dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

akuntansi siswa dikelas adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran peer lesson.

Dengan menggunakan strategi pembelajaran peer lesson pembelajaran yang berguna

untuk meningaktkan aktivitas murid dalam melaksanakan langsung proses belajar atar

teman sekelas , sehingga siswa mampu menguasai materi pembelajaran dan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa . Strategi pembelajaran peer lesson menuntut setiap

kelompoknya mendapat kesempatan yang sama untuk menjelaskan langsung bagaimana

cara mengajar materi yang dibawakan oleh guru bidang studi, dan mendengarkan

pandangan serta pemikiran anggota kelompok lain, sehingga dengan strategi ini siswa

termotivasi untuk selalu belajar karena proses pembelajaran tidak lagi terpusat pada guru

bidang studi.

Strategi peer lesson memberi kesempatan kepada siswa untuk mempraktekkan

keterampilan mengajar di depan kelas . Siswa diberi waktu untuk menjelaskan materi

yang diberikan guru bidang studi dan menentukan bagaimana mereka mengilustrasikan

keterampilan dan teknik yang baru saja dijelaskan. Strategi ini akan sangat baik jika

digunakan untuk mengajarkan pelajaran yang menuntut keterampilan tertentu misalnya

pelajaran pemasaran.

Pada pelajaran melakukan pemasaran barang dan jasa siswa harus memiliki

keterampilan bijak, teliti, cermat dan juga rapi. Banyak sekali siswa yang menganut

pemahaman bahwa pelajaran melakukan pemasaran barang dan jasa tersebut sangat sulit

untuk dipelajarai. Disinilah penting nya peran guru dalam mengubah pemahan para siswa

(20)

tersebut merupakan mata pelajaran yang menarik, menyenangkan dan mudah untuk

dipahami.

Dengan menerpakan model atau strategi yang tepat dan sesuai dengan materinya

siswa akan lebih mudah mengerti materi yang disampaikan. Dan dengan model atau

strategi pembelajaran yang variatif dalam menyampaikan pelajaran dapat membangun

semangat belajar siswa menjadi semakin meningkat. Sehingga para siswa tidak merasa

malas dan bosan saat belajar akuntansi. Jadi dengan menerapkan strategi pembelajaran

peer lesson dengan pembentukan kelompok kecil diharapkan dapat meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar khususnya pada mata pelajaran melakukan pemasaran barang

dan jasa sehingga para siswa didik untuk belajar mandiri dan bertanggung jawab.

Dari uraian diatas maka pemecahan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini

adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran peer lesson dalam kelompok kecil

maka aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X Pemasaran 1 pada mata pelajaran

melakukan pemasaran barang dan jasa di SMK N 1 Medan Tahun Pembelajaran

2012/2013 diharapkan dapat meningkat.

1.6 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. untuk mengetahui penerapan strategi pembelajaran peer lesson dapat meningkatkan

aktivitas siswa dalam belajar mata pelajaran Pemasaran barang dan jasa di kelas X

(21)

2. Untuk mengetahui penerapan strategi pembelajaran peer lesson dapat meningkatkan

hasil belajar siswa dalam belajar pelajaran pemasaran barang dan jasa di kelas X

Pemasaran 1 SMK negeri 1 Medan.

3. untuk mengetahui hubungan antara aktivitas dengan hasil belajar mata pelajaran

pemasaran barang dan jasa di kelas X Pemasaran 1 SMK Negeri 1 Medan.

4. Untuk Mengetahui ada Perbedaan yang signifikan dan positif peningkatan Hasil

Belajar Melakukan Pemasaran Barang dan jasa antar Siklus siswa kelas X Pemasaran

1 SMK Negeri 1 Medan?

1.7 Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak

yaitu sebagai berikut :

1. untuk menambah wawasan, pengalaman dan kemampuan penelitian dalam

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran pemasaran barang dan

jasa siswa kelas X Pemasaran 1 melalui penerapan strategi pembelajaran Peer

Lesson di SMK Negeri 1 Medan

2. sebagai sarana informasi yang bermanfaat bagi sekolah dan guru khususnya

mata pelajaran Pemasaran barang dan jasa dalam pemilihan strategi

pembelajaran Peer lesson dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

siswa.

3. sebagai referensi dan acuan penelitian selanjutnya bagi Mahasiswa UNIMED

khususnya prgram studi Tataniaga atau pihak-pihak yang ingin melakukan

(22)

1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1. Hasil observasi aktivitas siswa menunjukkan bahwa terjadi peningkatan

aktivitas siswa untuk melakukan kegiatan dalam proses belajar mengajar

dengan menerapkan strategi pembelajaran Peer Lesson . dimana pada siklus I

jumlah siswa yang sangat aktif sebanyak 5 siswa , Siswa yang aktif sebanyak

12 siswa, siswa yang cukup aktif sebanyak 13 siswa , dan siswa yang tidak

aktif sebanyak 8 siswa . sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan

aktivitas dimana jumlah siswa yang sangat aktif sebanyak 13 siswa , Siswa

yang aktif sebanyak 20 siswa, siswa yang cukup aktif sebanyak 5 siswa , dan

tidak terdapatat siswa yang tidak aktif. Untuk kategori aktivitas sangat tinggi

dan telah memenuhi kriteria peningkatan aktivitas.

2. Penerapan strategi pembelajaran Peer lesson membuktikan peningkatan hasil

belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari perubahan hasil belajar siswa, dimana

pada siklus I Siswa yang mencapai KKM adalah 24 siswa (63.15%) dengan

nilai rata-rata siswa adalah 67.38 selanjutnya pada siklus II diproleh 34 Siswa

(89.47%) yang telah mencapai KKM dengan nilai rata-rata 84.47. Maka

dapat disimpulkan, hasil belajar melakukan pemasarn barang dan jasa kelas X

pemasaran 1 di SMK Negeri 1 Medan dikatakan tuntas memenuhi kriteria

KKM

3. Penerapan strategi Pembelajaran Peer Lesson Membuktikan ada hubungan

antara Aktivitas dan hasil belajar. Dari hasil perhitungan (lampiran 15 )

diproleh hubungan antara aktivitas (variabel X) dan hasil belajar ( variabel Y)

(23)

2

(0.967> 0.320) berarti menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan,

artinya jika aktivitas tinggi maka hasil belajar juga akan tinggi sebesar 0.967.

4. Dari daftar distribusi t untuk α = 0.05 dan dk = 38-2 =36 didapat = 2.028 Dengan membandingkan thitung dan diproleh thitung > yaitu 5.01 > 2.028 sehingga hasil belajar melakukan pemasaran barang dan jasa

siswa kelas X Pemasaran 1 SMK Negeri 1 Medan Tahun pembelajaran

2012/2013 pada postest siklus I dan Siklus II adalah Signifikan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang bersumber dari analisis data hasil penelitian

diatas, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Kepada Guru khususnya pada bidang studi Melakukan pemasaran barang dan

jasa , dalam proses belajar mengajar sebaiknya menerapkan strategi

pembelajaran Peer Lesson agar keaktipan siswa dapat lebih meningkat,

sehingga pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan

lebih maksimal sesuai dengan yang diharapkan.

2. Kepada civitas akedemik yang berminat melakukan penelitian yang sama,

disarankan untuk melakukan penelitian disekolah yang berbeda dengan

karakteristik siswa yang berbeda dan kompetensi dasar yang berbeda atau

dapat mengembangkan penelitian ini dengan waktu yang lebih lama dan

sumber yang lebih luas. Sehingga dapat dijadikan sebagai studi perbandingan

bagi dunia pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Aquip, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan kelas. Bandung : Yrama Widya

Arikunto, Suharsimi.2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka cipta

Christudaso, Alice. 2003. Successful learning : Peer learning http://www.cdtl.nus.edu.sg/success/sl37.htm

(Diakses 4 juni 2013)

Hanaya,Pandu. 2012. Pengaruh Pembelajaran Aktif dengan metode Peer lesson terhadap hasil belajar siswa pada standar kompetensi menjelaskan dasar- dasar sinyal vidio di SMK Negeri 1 Madiun. Jurnal pendidikan Teknik Elektro Hamalik. 2006. Defenisi atau Pengertian Hasil Belajar Menurut Para Ahli Dunia

Pendidikan

http://juprimalino.blogspot.com/2012/02/defenisipengertian-hasil-belajar.html (diakses 16 Mei 2013)

Kotler, Philip. 1986. Pengertian pemasaran menurut para ahli.

http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-pemasaran-menurut-para-ahli.html (diakses 4 april 2013)

Mashari.2010. Studi korelasi Efektifitas strategi Peer Lesson dengan hasil belajar Akidah Akhlak di MA Assalam Bangilan Tuban.

http://khubbyilahie.blogspot.com/2010/03/Skripsiku-studi-korelasi-efektifitas.html (diakses 16 Mei 2013)

Nurlistianningsih,Annisa. 2011. Hasil belajar biologi menggunakan strategi

pembelajaran aktif peer lessons ditinjau dari motivasi belajar siswa kelas XI SMA negeri 5 Surakarta Tahun pelajaran 2010/2011. Jurnal pendidikan Biologi

Ritonga, Abdurrahman. 2007. Statistik Terapan untuk Penelitian. Jakarta :LPFE-UI

Saiman,Marwoto.2012. Penerapa strategi pembelajaran peer lessons ntuk

meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran sejarah di kelas XI IPS SMA negeri 1 Gaung anak serka Kabupaten Indragiri hilir. Jurnal pendidikan sejarah,FKIP-Universitas Riau.

Sardiman. 2009. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta : Rajawali pers

(25)

Silberman, Malvin. 2009. Active learning 101 strategi pembelajaran aktif : Insan madina

Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Staton,William.1986. Pengertian pemasaran menurut para ahli.

http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-pemasaran-menurut-para-ahli.html (diakses 4 april 2013)

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sugiono.2009. Memahami Penelitian kualitatif : Alfabeta

Gambar

Tabel 3.1 Tabel penerapan strategi pembelajaran  peer lesson ....................... 26
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ..............................................

Referensi

Dokumen terkait

Kabupaten Pemalang mempunyai peranan penting dalam memainkan fungsinya.. untuk membantu peningkatan sumber daya manusia para pegawai di daerah. Kabupaten Pemalang. Untuk itu

Analisis Hubungan Derajat Kejenuhan (V/C) dan Kecepatan Sesaat Terhadap Kejadian Kecelakaan (Studi Kasus Ruas Jalan Ir. Sutami Surakarta).. Jurusan Teknik Sipil

1. Pada umunya tidak ditemui pemasaran yang dilakukan secara berkelompok antar produsen pabrikan. Perlakuan terhadap produk oleh produsen pabrikan umumnya adalah

Dimana asam lemak esensial yang meliputi asam lemak linoleat (omega 6), linolenat (omega 3), ARA dan DHA berperan penting dalam fungsi penglihatan dan perkembangan otak

Oleh karena arsip sangat penting dalam setiap organisasi/perusahaan, arsip tersebut mempunyai pengaruh dengan berbagai macam cara terhadap kegiatan setiap pegawai

Pada hari ini, Rabu tanggal 7 Nopember 2Ot2, saya yang dengan Keputusan Rektor Universitas Negeri Malang Nomor 739 Tahun 2012 tanggal 5 Nopember 2O!2, dosen

Hasil penelitian secara serempak menunjukkan bahwa pendelegasian wewenang dan komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan perum bulog

Bersifat pengulangan (replicability) : hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya secara ilmiah harus dapat dilakukan dan dibuktikan pula oleh peneliti lain pada