PERLINDUNGAN KONSUMEN DI KOTA TARUTUNG KABUPATEN TAPANULI UTARA
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum
OLEH
KHARISMA SITANGGANG 170200485
DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN PROGRAM KEKHUSUSAN HUKUM PERDATA BW
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2021
Nama : Kharisma Sitanggang Nim : 170200485
Adalah mahasiswa pada Departemen Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis dengan judul :
“PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN AIR MINUM ATAS LAYANAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) MUAL NA TIO DITINJAU DARI UU NO.8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DI KOTA TARUTUNG KABUPATEN TAPANULI UTARA”
Merupakan hasil penelitian saya sendiri, dan saya bersedia menanggung segala akibat yang ditimbulkan jika skripsi ini sebagian atau seluruhnya adalah hasil karya orang lain.
Medan, 8 Februari 2021
Kharisma Sitanggang
170200485
i
segala berkat dan karunianya yang berlimpah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.Penulisan skripsi ini merupakan suatu kewajiban bagi setiap mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara untuk menyusun dan menyelesaikan suatu skripsi yang berjudul “PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN AIR MINUM ATAS LAYANAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) MUAL NA TIO DITINJAU DARI UU NO.8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DI KOTA TARUTUNG KABUPATEN TAPANULI UTARA”.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak.Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih sebesar- besarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa karena masih diberikan kesempatan untuk bisa menyelesaikan skripsi ini untuk mendapatkan gelar Sarjana Hukum Maka pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si, selaku Rektor Universitas Sumatra Utara.
2. Dr.Mahmul Siregar, S.H.,M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
3. Dr.Agusmidah, S.H.,M.Hum, selaku Wakil Dekan I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Puspa Melati Hasibuan, S.H.,M.Hum, selaku Wakil Dekan II Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara.
ii
6. Prof.Dr.Rosnidar Sembiring, S.H.,M.Hum, selaku Ketua Departemen Hukum Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
7. Prof.Dr.Tan Kamello,SH.MS, selaku Dosen Pembimbing I, yang telah meluangkan waktu, tenaga, serta pikiran untuk memberikan masukan, bimbingan, arahan, saran, serta ilmu yang sangat bermanfaat dalam proses penelitian skripsi ini.
8. Ibu Dr.Maria, SH.,M.Hum, selaku Dosen Pembimbing II, yang telah meluangkan waktu, tenaga, serta pikiran untuk memberikan masukan, bimbingan, arahan, saran, serta ilmu yang sangat bermanfaat dalam proses penelitian skripsi ini.
9. Bapak Syamsul Rizal, S.H.,M.Hum, selaku Sekretaris Departemen Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
10. Ibu Rafiqoh Lubis,S.H.,M.Hum, selaku Dosen Penasehat Akademik Peneliti yang telah membimbing peneliti selama peneliti menimba ilmu perkuliahan di Fakultas Hukum Universita Sumatera Utara.
11. Seluruh staff pengajar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah mengajar dan membimbing peneliti selama menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
12. Seluruh pegawai Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah
memberikan pelayanan administrasi yang baik selama proses akademik
peneliti di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
iii selama penulis mengerjakan skripsi.
14. Terima kasih untuk Sahabat peneliti, Ayu Novita Ningsih Tobing, Holyvia Purba, ,Cristi Marta Gusnita Manihuruk dan Romando Formasio Situmorang, yang turut mendoakan serta memberikan nasehat dan semangat.
15. Terima kasih kepada teman-teman klinis PTUN, Perdata, dan Pidana atas kekompakan dan kerjasamanya.
16. Terimakasih kepada teman-teman, Kartini Aprilia Simamora, Devi Amelia Purba, Sari Hotna Simbolon, Randyta, Renaldi, Thoby, Syafruddin, ,Perdi, Zega dan Nadya yang turut menjadikan hari-hari penulis semangat dalam perkuliahan.
17. Terima kasih kepada keluarga UKMBT USU yang turut menjadikan hari-hari penulis berwarna dan terus semangat dalam menulis skripsi ini.
18. Terima kasih kepada keluarga Fidelis FH USU yang turut menjadikan hari- hari penulis berwarna dan terus semangat dalam menulis skripsi ini.
19. Terima kasih kepada keluarga GMNI FH USU yang turut menjadikan hari- hari penulis berwarna dan terus semangat dalam menulis skripsi ini.
20. Terima kasih kepada semua pihak yang belum disebutkan dan telah membantu dalam penyelsaian penelitian skripsi ini.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua yang tidak
henti-hentinya memberikan dukungan, doa, motivasi dan banyak hal sehingga
penulis dapat menyelesaikan pendidikan sampai jenjang ini.Penulis menyadari
iv
membangun demi perbaikan di masa yang akan datan dan semoga bermanfaat bagi semua pihak.
Medan, 2021
Penulis
v
DAFTAR ISI ... v
ABSTRAK ... vii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penulisan ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Keaslian Penulisan ... 7
F. Tinjauan Pustaka ... 9
G. Metode Penelitian ... 14
H. Sistematika Penulisan ... 19
BAB II SOLUSI TERHADAP KENDALA KONSUMEN AIR MINUM ATAS LAYANAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) MUAL NA TIO DI KOTA TARUTUNG KABUPATEN TAPANULI UTARA A. Tinjauan Umum Tentang Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) 1. Sejarah PDAM Mual Na Tio ... 21
2. Perusahaan Daerah ... 23
3. Visi dan Misi PDAM Mual Na Tio ... 24
4. Struktur PDAM Mual Na Tio ... 25
5. Tugas Pokok dan Fungsi Perusahaan ... 29
B. Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (Pdam) Mual Na Tio Di Kota Tarutung 1. Standar Kualitas dan Kinerja Pelayanan ... 30
2. Aspek-Aspek Kepuasan Pelanggan ... 32
3. Solusi untuk meningkatkan Kualitas Pelayanan ... 33
C. Kelancaran Air Minum Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mual Na Tio Di Kota Tarutung 1. Sumber Air Minum PDAM Mual Na Tio ... 36
2. Sistem Distribusi Air Minum PDAM Mual Na Tio ... 36
3. Faktor Ketidaklancaran Air Minum ... 37
4. Solusi Dalam Meningkatkan Kelancaran Air Minum ... 37
D. Kualitas Air Minum Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mual Na Tio Di Kota Tarutung 1. Pengertian Air Minum ... 39
2. Syarat-Syarat Kualitas Air Minum ... 39
vi
(PDAM) MUAL NA TIO DI KOTA TARUTUNG KABUPATEN TAPANULI UTARA
A. Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan Kaitannya
dengan Perlindungan Konsumen ... 43
B. Tanggung Jawab Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) 1. Pengertian Tanggung Jawab ... 47
2. Kewajiban PDAM ... 48
3. Tanggung Jawab PDAM Mual Na Tio ... 50
C. Hak dan Kewajiban Konsumen Air Minum Terhadap Layanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kota Tarutung ... 57
BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM KONSUMEN AIR MINUM ATAS LAYANAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN A. Tinjauan Umum Perlindungan Konsumen 1. Sejarah Perlindungan Konsumen Menurut Undang-Undang No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen ... 61
2. Asas Perlindungan Konsumen ... 64
3. Tujuan Perlindungan Konsumen ... 65
B. Perlindungan Hukum Konsumen Air Minum ... 67
C. Upaya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Untuk Memenuhi Kebutuhan Konsumen ... 69
D. Penyelesaian Sengketa ... 74
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 79
B. Saran ... 82
DAFTAR PUSTAKA ... 83
LAMPIRAN
vii Maria***
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengkaji dan membahas : (1).Layanan Perusahaan Air Minum Daerah Mual Na Tio di Kota Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara masih memiliki beberapa kendala seperti Pelayanan yang tidak sesuai dengan harapan konsumen, ketidaklancaran air dan kualitas air minum yang harus sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
907/MENKES/SK/VII/2002.(2).Perusahaan Daerah Air Minum dalam melaksanakan kegiatan jasanya sebagai subjek hukum diwakili oleh organ-organnya, kemudian segala sesuatu hal yang berhubungan dengan kegiatannya tersebut akan menjadi perbuatan yang harus dipertanggungjawabkan oleh organ-organ PDAM selaku pelaksana kegiatan jasa PDAM khususnya terhadap kerugian yang diderita konsumen dalam pemakaian jasanya.Setiap perbuatan yang dilakukan Perusahaan Air Minum (PDAM) Mual Na Tio di Kota Tarutung Tapanuli Utara diatur dalam Pasal 19 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.(3).Perlindungan hukum terhadap konsumen air minum atas layanan PDAM Mual Na Tio dijelaskan dalm UU No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. Maka dari itu, adapun tujuan hukum perlindungan konsumen ialah untuk meningkatkan martabat dan kesadaran konsumen dan memberikan dorongan bagi pelaku usaha (produsen) untuk lebih bertanggungjawab atas segala kegiatan usaha yang dilakukan agar terciptanya keseimbangan antara pelaku usaha dan konsumen.
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian yuridis normatif.Peneliti menggunakan alat pengumpulan data berupa Studi Kepustakan atau Studi Dokumen (Documentary Study) dengan melakukan wawancara di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mual Na Tio di Kota Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara.
Penelitian yang dilakukan menjawab permasalahan konsumen air minum terkait solusi kendala atas pelayanan, kelancaran air, dan kualitas air dari PDAM Mual Na Tio di Kota Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara.Dengan adanya perlindungan konsumen, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dalam melaksanakan kegiatan jasanya akan menjadi perbuatan yang harus dipertanggungjawabkan khususnya terhadap kerugian yang diderita konsumen dalam pemakaian jasanya.Dengan adanya perlindungan konsumen akan menjadi pedoman masyarakat selaku konsumen untuk melindungi apa yang menjadi hak-haknya.Hal tersebut diperlukan untuk menghindari kesewenang-wenangan pelaku usaha dan menegaskan apa yang menjadi hak konsumen.
Kata Kunci : Konsumen, Air, Tanggung Jawab.
*Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
**Dosen Pembimbing I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
*** Dosen Pembimbing II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
1 A. Latar Belakang Masalah
Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Mual Na Tio di Kota Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah satu Perusahaan Daerah Air Minum sebagai penyedia air bersih bagi masyarakat yang menjadi konsumen atau pelanggan.
Pada hakikatnya, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) adalah badan usaha milik pemerintah daerah, yang melaksanakan fungsi pelayanan menghasilkan kebutuhan air minum/air bersih bagi masyarakat, diharapkan dapat memberikan pelayanan akan air bersih yang merata kepada seluruh lapisan masyarakat, membantu perkembangan bagi dunia usaha dan menetapkan struktur tarif yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan masyarakat.Artinya Perusahaan Dearah Air Minum memiliki dua fungsi, yaitu fungsi pelayanan kepada masyarakat dan fungsi menambah penerimaan daerah.
Dalam hal ini keberadaan Perusahaan Daerah Air Minum sebagai Badan Usaha
Milik Daerah (BUMD) dapat membantu memenuhi kebutuhan masyarakat,
menunjang bagi perkembangan kelangsungan dunia usaha dan perkembangan
ekonomi di daerah, percepatan pembangunan di daerah, karena air bersih yang
dihasilkan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) merupakan barang yang essensial
yang menyangkut hajat hidup orang banyak
.Jumlah pelanggan air minum di Kota
Tarutung sebanyak 5251 pelanggan (67,36%).Oleh karena itu penyediaan air bersih
sangat diperlukan untuk keperluan air minum.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mual Na Tio di Kota Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara selama ini diperhadapkan berbagai masalah.Masyarakat di Kota Tarutung selaku konsumen air minum seringkali merasa kecewa atas layanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Keluhan yang kerap kali dialamai oleh masyarakat Tarutung ialah permasalahan layanan Perusahaaan Daerah Air Minum (PDAM) Mual Na Tio yang belum terselesaikan.Standar kualitas dan kinerja pelayanan belum sesuai dengan Keputusan Ketua Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Nomor 002/KPTS/K-6/IV/2010 Tentang Penilaian Kinerja Pelayanan Penyelanggaraan Pengembangan Sistem Air Minum pada Perusahaan Daerah Air Minum.Pelayanan dinilai kurang oleh konsumen karena kurang tanggapnya atau lamanya pihak PDAM dalam menanggapi keluhan masyarakat.Keluhan atas pelayanan PDAM disampaikan para pelanggan baik dalam bentuk telepon langsung, melalui SMS, ada juga yang datang ketempat atau kantor PDAM.Oleh karena itu, pihak PDAM perlu meningkatkan dan memperbaiki kinerja atau kualitas pelayanan untuk memenuhi permintaan akan kebutuhan air minum masyarakat Tarutung.
Selain itu kendala yang dialami oleh masyarakat Tarutung ialah kelancaran air minum yang didistribusikan ke rumah masyarakat.Air yang disalurkan terkadang mati hampir setengah hari sehingga mengganggu aktivitas masyarakat.Ketidaklancaran air tersebut dipengaruhi oleh kerusakan jaringan pipa distribusi dan banyaknya jaringan pipa yang sudah tua atau keropos.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
907/MENKES/SK/VII/2002 Tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air
minum disebutkan bahwa :”Air minum adalah air melalui proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum sedangkan air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila dimasak”.Kesan umum yang ada pada PDAM Mual Na Tio ini sudah memberikan mutu air dengan syarat-syarat kesehatan yang ada.Terbukti masyarakat yang berdomisili di Kota Tarutung dilanda krisis air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, Khususnya pasokan air minum. Pelanggan air minum meminta pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mual Na Tio agar proaktif menyikapi masalah pasokan air bersih dengan memanfaatkan potensi alam yang ada.Seharusnya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mual Na Tio dapat memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan air minum masyarakat Tarutung.
Sebab penduduk di ibukota Taput ini sudah sangat padat.Setiap bulan ada puluhan rumah baru yang berdiri.
Berdasarkan keluhan yang dialami konsumen air minum atas layanan Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) diharapkan kepentingan konsumen agar lebih
diperhatikan lagi dan konsumen tidak merasa dirugikan. Dengan ini harus ada
pertanggungjawaban dari pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mual Na
Tio dalam menangani hal-hal yang merugikan pelanggan/konsumen terutama dalam
hal kualitas pelayanan, kelancaran air yang didistribusikan ke rumah masyarakat, dan
yang paling penting ialah kualitas air minum yang harus ditingkatkan.Setiap
perbuatan yang dilakukan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mual Na Tio
merupakan perbuatan yang harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan yang
disebutkan dalam Pasal 19 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang
Perlindungan Konsumen.Adapun bentuk pertanggungawaban perdata yang diberikan oleh pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mual Na Tio kepada konsumen pelanggan air minum yang menderita kerugian, tetap berpedoman pada ketentuan- ketentuan perundang-undangan yang berlaku.Pertanggungjawaban Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mual Na Tio dapat berupa kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian atas air minum yang diterima.
Undang-Undang Perlindungan Konsumen merupakan pedoman masyarakat di Kota Tarutung selaku pengguna jasa air minum Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk melindungi apa yang menjadi hak-haknya.Adapun bentuk perlindungan konsumen ialah dengan adanya ketersediaan aturan seperti yang disebutkan dalam UUPK yaitu penyelesaian sengketa dapat diselesaikan melalui pengadilan maupun diluar pengadilan dan adanya badan pengawasan dari pemerintah.Hal tersebut diperlukan untuk menghindari kesewenang-wenangan pelaku usaha dan menegaskan apa yang menjadi hak konsumen.Jika terjadi kesewenang- wenangan dari pelaku usaha akan mengakibatkan ketidakpastian hukum.Kepastian hukum untuk memberikan perlindungan kepada konsumen itu antara lain adalah dengan meningkatkan harkat dan martabat konsumen serta membuka akses informasi tentang barang/atau jasa baginya, dan menumbuhkembangkan sikap pelaku usaha yang jujur dan bertanggung jawab.
1Seperti yang dikemukakan oleh Zoemrotin K.Susila bahwa dengan kepastian hukum yang jelas dan tegas, pelaku usaha akan semakin berhati-hati dalam memproduksi barang dan/atau jasa, sehingga secara tidak
1 Adrian Sutedi, Tanggung Jawab Produk dalam Hukum Perlindungan Konsumen, (Bogor:
Ghalia Indonesia,2008),h 8.
langsung memberikan perlindungan prefentif terhadap konsumen.
2Dengan latar belakang inilah, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Air Minum Atas Layanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mual Na Tio Ditinjau Dari UU No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Di Kota Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, yang menjadi permasalahan dalam pembahasan selanjutnya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana solusi terhadap kendala konsumen air minum atas layanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mual Na Tio di Kota Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara ?
2. Bagaimana tanggung jawab Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mual Na Tio di Kota Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara ?
3. Bagaimana perlindungan hukum bagi konsumen air minum atas layanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mual Na Tio ditinjau dari UU No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen di Kota Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut :
2 Zoemrotin K.Susila, Penyambung Lidah Konsumen, (Jakarta:Puspa Swara,1999), h 10.
a. Untuk mengetahui solusi terhadap kendala yang dialami oleh konsumen air minum atas layanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mual Na Tio di Kota Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara.
b. Untuk menjelaskan tanggung jawab Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dalam melaksanakan jasanya sebagai subjek hukum terhadap kerugian yang diderita konsumen dalam pemakaian jasanya.Adapun bentuk pertanggungawaban perdata yang diberikan oleh pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mual Na Tio kepada konsumen pelanggan air minum yang menderita kerugian, tetap berpedoman pada ketentuan-ketentuan perundang- undangan yang berlaku.Pertanggungjawaban Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mual Na Tio dapat berupa kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian atas air minum yang diterima.
c. Untuk mengetahui perlindungan hukum bagi konsumen air minum terhadap layanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mual Na Tio di Kota Tarutung ditinjau dari UU No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari pembahasan skripsi ini adalah : a. Dari Segi Teoretis
Diharapkan dapat menambah perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang
hukum, terkhususnya hukum yang menyangkut perlindungan hukum bagi
konsumen air minum atas layanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Mual Na Tio di Kota Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara dan hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi konsumen terutama konsumen air minum atas layanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di kota Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara agar lebih cermat dan kritis dalam penggunaan jasa air minum.
b. Dari Segi Praktis
Pembahasan terhadap permasalahan dalam skripsi ini dapat memberikan gambaran kepada masyarakat selaku konsumen membela hak-haknya yang berkaitan dengan perlindungan hukum bagi konsumen air minum atas layanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mual Na Tio di Kota Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara, sehingga penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih kepada konsumen air minum atas layanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) agar terhindar dari penyimpangan dan diharapkan dapat membantu dan memberi masukan serta tambahan pengetahuan bagi para pihak yang terkait dengan masalah yang diteliti.
E. Keaslian Penulisan
Dalam rangka meningkatkan ilmu pengetahuan yang diperoleh maka
dituangkan dalam sebuah skripsi yang berjudul “Perlindungan Hukum Bagi
Konsumen Air Minum atas Layanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Mual Na Tio Ditinjau dari UU No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan
Konsumen di Kota Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara”.
Sampai sejauh ini belum ditemukan adanya judul yang sama seperti judul tersebut diatas pada arsip Perpustakaan Universitas cabang Fakultas Hukum.
Namun terdapat penelitian yang membahas mengenai Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Air Minum atas Layanan PDAM, diantaranya :
T Yudi Astuti, FH USU (2009), dengan judul penelitian Analisis Hukum Terhadap Perjanjian Penyambungan Air Pada PDAM Tirtanadi Medan.Adapun permasalahan dalam penelitian adalah :
1. Bagaimana proses hukum perjanjian air pada PDAM Tirtanadi Medan ? 2. Bagaimana Akibat Hukum Wanprestasi Dalam Perjanjian Penyambungan
Air pada PDAM Tirtanadi Medan ?
3. Bagaimana penyelesaian sengketa dalam perjanjian penyambungan air pada PDAM Tirtanadi Medan ?
Kartini Elisabet Purba, FH USU (2007), dengan judul penelitian Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen dalam Mengkonsumsi Air Minum Depot Isi Ulang di Kota Medan Ditinjau dari Undang-Undang No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002 Tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum. Adapun permasalahan dalam penelitian adalah :
1. Bagaimanakah pengaturan air minum depot isi ulang dalam hukum
perlindungan konsumen di Indonesia serta apakah permasalahan yang
dialami oleh konsumen dalam rangka mengkonsumsi air minum depot isi
ulang?
2. Bagaimanakah bentuk perlindungan hukum terhadap konsumen air minum isi ulang serta pembinaan dan pengawasan dan instansi terkait terhadap pengelolaan depot air minum isi ulang?
3. Bagaimanakah mekanisme penyelesaian sengketa konsumen yang dapat ditempuh untuk menyelesaikan berbagai pelanggaran air minum depot isi ulang di Kota Medan?
Rocky Ardiansyah, FH USU (2008) dengan judul penelitian Hak dan Kewajiban Para Pihak Dalam Perjanjian Berlangganan Air Bersih Antara PDAM Tirtabina Labuhan Batu Rantau Parapat dengan Konsumen Menurut Undang-Undang No. 8 Tahun 1999. Adapun permasalahan dalam penelitian adalah :
1. Bagaimana proses pelaksanaan hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian berlangganan air bersih antara konsumen dengan perusahaan daerah air minum berkaitan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen ?
2. Kendala apa yang dihadapi konsumen dan PDAM Tirtabina Labuhanbatu dalam melaksanakan hak dan kewajiban berkaitan dengan Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
F. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Konsumen
Menurut A.Z Nasution pengertian konsumen adalah “setiap orang yang mendapatkan barang atau jasa yang digunakan untuk tujuan tertentu.”
33 Ibid, h 14
Konsumen umumnya diartikan sebagai pemakai terakhir dari produk yang diserahkan kepada mereka oleh pengusaha, yaitu setiap orang yang mendapatkan barang untuk dipakai dan tidak untuk diperdagangkan atau diperjualbelikan lagi.
4Istilah lain yang agak dekat dengan konsumen adalah “pembeli”.
Pengertian konsumen jelas lebih luas daripada pembeli.Luasnya pengertian konsumen dilukiskan secara sederhana oleh mantan Presiden Amerika Serikat, John F.Kennedy yang mengatakan “Consumer by definition include us all”
5Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) merumuskan batasan konsumen yaitu :”pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat bagi kepentingan diri sendiri, keluarga atau orang lain dan tidak untuk diperdagangkan kembali”.
6Sementara ahli hukum pada umumnya sepakat bahwa arti konsumen adalah :” pemakai akhir dari benda dan jasa yang diserahkan kepada mereka oleh pengusaha (order nemer).
72. Perlindungan Konsumen
Menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999, Perlindungan Konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen.
84Janus Sidalabok, Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia, (Medan: Citra Aditya Bakti, 2014), h 14.
5Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia, (Jakarta: PT.Grasindo, 2003), h 2.
6Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Perlindungan Konsumen Indonesia, (Jakarta:
1992), h 1
7Mariam Darus Barulzaman I, Pembentukan Hukum Nasional dan Permasalahnnya, ( Bandung : 1981), h 47.
8Zulham, Hukum Perlindungan Konsumen Suatu Pengantar,(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2002),h 21.
Pengertian perlindungan konsumen dikemukakan oleh berbagai sarjana hukum salah satunya Az.Nasution mendefenisikan perlindungan konsumen adalah bagian dari hukum yang memuat asas-asas atau kaidah- kaidah yang bersifat mengatur hubungan dan juga mengandung sifat yang melindungi kepentingan konsumen.
9Pada dasarnya konsumen adalah seluruh penduduk Indonesia yang membutuhkan adanya suatu perlindungan hukum bagi konsumen dan merupakan kepentingan dari seluruh masyarakat Indonesia.Kepentingan konsumen sangat luas sehingga pengaturan perlindungan hukum terhadap kepentingan konsumen.
Karena posisi konsumen yang lemah, ia harus dilindungi oleh hukum.
Salah satu sifat sekaligus tujuan hukum itu adalah memberikan perlindungan (pengayoman) kepada masyarakat.Jadi, sebenarnya hukum konsumen dan hukum perlindungan konsumen adalah dua bidang hukum yang sulit dipisahkan dan ditarik batasnya.
103. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) merupakan salah satu unit usaha milik daerah yang bergerak dalam distribusi air bersih bagi masyarakat umum yang diawasi dan diminitor oleh aparat-aparat eksekutif maupun legislatif.
9Az.Nasution, Hukum Perlindungan Konsumen Suatu Pengantar, (Jakarta: Diadit Media, 2002), h 22.
10Abdul Halim Barkatulah, Hukum Perlindungan Konsumen Kajian Teoritis dan Perkembangan Pemikiran, ( Bandung : Nusa Media, 2008) , h 17.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) ada di setiap provinsi, kabupaten, dan kota madya di seluruh Indonesia.
Dalam kehidupan sehari-hari air merupakan salah satu komponen yang paling dekat dengan manusia yang menjadi kebutuhan dasar bagi kualitas dan keberlanjutan kehidupan manusia.Selain merupakan sumber daya alam, air juga merupakan komponen ekosistem yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya, yang dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) adalah Perusahaan yang berbentuk Badan Hukum yang dapat mengurus kepentingannya sendiri, ke luar dan ke dalam terlepas dari Organisasi Pemerintah Daerah, seperti PU Kabupaten/ Kota madya dan lain sebagainya.
11Dalam menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) memiliki tugas membantu Bupati dalam melaksanakan urusan Rumah Tangga Daerah guna menyelenggarakan penyediaan air minum dan pengelolaan limbah untuk kesejahteraan masyarakat yang mencakup aspek sosial, kesehatan dan pelayanan umum.
Adapun yang menjadi tujuan dari Perusahaan Daerah Air Minum ini adalah melaksanakan pembangunan daerah serta pembangunan ekonomi nasional umumnya dalam rangka meningkatkan kesehjateraan dan memenuhi kebutuhan masyarakat serta ketenagakerjaan.
11 Anthony Henriquez, BRE, Air Bersih, (Solo: Tiga Serangkai, 1985), h 61.
4. Perjanjian
Perjanjian atau pesetujuan merupakan terjemahan dari overeenkomst, Pasal 1313 KUHPerdata menyatakan suatu persetujuan adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih.Perjanjian atau persetujuan (overeenkomst) yang dimaksud dalam Pasal 1313 KUHPerdata hanya terjadi atas izin atau kehendak (toestemming) dari semua mereka yang terkait dengan persetujuan itu, yaitu mereka yang mengadakan persetujuan atau perjanjian yang bersangkutan.
12Menurut Setiawan perjanjian adalah suatu perbuatan hukum dimana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya atau saling mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih.
13Dari pengertian singkat diatas dijumpai didalamnya beberapa unsur yang memberi wujud pengertian perjanjian, antara lain hubungan hukum yang menyangkut hukum kekayaan antara dua orang atau lebih, yang memberi hak pada satu pihak dan kewajiban pada pihak lain tentang suatu prestasi.
14
12 Komar Andasasmita, Notaris II Contoh Akta Otentik Dan Penjelasannya, (Bandung: Ikatan Notaris Indonesia Daerah Jawa Barat, 1990), h 430.
13 Apit Nurwidijanto, Pelaksanaan Perjanjian Pemborongan Bangunan Pada Puri Kencana Mulya Persada di Semarang, (Tesis Ilmu Hukum: Universitas Diponogoro, 2007), h 41
14 M. Yahya Harahap, Segi-Segi Hukum Perjanjian, (Bandung: Alumni, 1986), h 7.
G. Metode Penelitian 1. Spesifikasi Penelitian
a. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah yuridis normatif yang didukung dengan wawancara. Pendekatan yuridis normatif adalah pendekatan yang dilakukan berdasarkan bahan hukum utama dengan cara menelaah teori-teori, konsep-konsep, asas-asas hukum serta peraturan perundang- undangan yang berhubungan dengan penelitian ini.Pendekatan ini dikenal pula dengan pendekatan kepustakaan, yakni dengan mempelajari buku-buku, peraturan perundang-undangan dan dokumen lain yang berhubungan dengan penelitian ini.
b. Sifat Penelitian
Sifat penelitian yang dilakukan adalah bersifat preskriptif, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan saran-saran mengenai apa yang harus dilakukan untuk menatasi masalah-masalah tertentu.
15c. Pendekatan Penelitian
Penelitian dengan jenis yuridis normatif pada hakikatnya menunjukkan pada suatu ketentuan, pendekatan penelitian dilakukan agar peneliti mendapatkan informasi dari berbagai aspek untuk menemukan isu-isu yang akan dicari jawabannya.
Adapun pendekatan dalam penelitian ini yaitu pendekatan perundang- undangan (status approach) atau pendekatan yuridis yaitu penelitian terhadap
15Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum Universita Indonesia, Jakarta 1986, h 15.
produk-produk hukum.
16Pendekatan perundang-undangan ini dilakukan untuk menelaah semua undang-undang dan regulasi yang berkaitan dengan penelitian yang akan diteliti.Pendekatan perundang-undangan ini akan membuka kesempatan bagi peneliti untuk mempelajari adakah konsistensi dan kesesuaian antara satu undang-undang dengan undang-undang lain.
172. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Hutatoruan VI, Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara.
3. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam suatu penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam penulisan skripsi, karena melalui pengumpulan data ini akan diperoleh data yang selanjutnya bisa dipergunakan untuk analisa sesuai yang diharapkan berkaitan dengan hal tersebut, maka dalam penelitian ini menggunakan pengumpulan data sebagai berikut:
a. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden, bukan dari bahan kepustakaan.
18Dalam skripsi ini dilakukan wawancara terhadap pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mual Na Tio dan masyarakat selaku konsumen di Kota Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara.Sistem wawancara yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah wawancara bebas terpimpin, artinya
16 Bahder Johan Nasution, Metode Penelitian Ilmu Hukum, (Bandung :Mandar Maju, 2008), h 92
17 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, (Jakarta : Kencana, 2010), h 93.
18Anshari Siregar, Tampil, Metode Penelitian Hukum, (Medan: Pustaka Bangsa Press, 2005), hal. 74
terlebih dahulu dipersiapkan daftar pertanyaan sebagai pedoman tetapi masih dimungkinkan adanya variasi pertanyaan yang disesuaikan dengan situasi pada saat wawancara dilakukan.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari bahan kepustakaan, bukan dari responden langsung.
19Data sekunder terdiri dari:
1) Bahan-bahan hukum primer, yaitu bahan hukum yang bersifat autoritatif yang artinya mempunyai otoritas, bahan hukum primer ini terdiri dari perundang- undangan, dalam pembuatan perundang-undangan dalam penelitian ini bahan hukum primer yang digunakan antara lain: Undang-Undang Dasar tahun 1945, Undang-Undang No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, Peraturan Bupati Tapanuli Utara Nomor 09 Tahun 2017 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja PDAM Mual Na Tio Kabupaten Tapanuli Utara, Keputusan Ketua Badan Pendukung Pengembangan Sitem Penyediaan Air Minum Nomor 002/KPTS/K-6/IV/2010 Tentang Penilaian Kerja Pelayanan Penyelenggara Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002 tentang syarat-syarat dan pengawasan Kualitas air Minum, Keputusan Ketua Badan Pendukung Pengembangan sistem Penyediaan Air Minum Nomor 002/KPTS/K- 6/IV/2010 Tentang penilaian Kinerja Pelayanan Penyelenggara Pengembangan Sistem Penyedia Air Minum Pada Perusahaan Daerah Air
19Ibid, hal.74
Minum,dan Undang-Undang Nomor 30 tahun 1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa.
2) Bahan-bahan hukum yang digunakan dalam penulisan skripsi ini meliputi:
a) Buku-buku yang membahas tentang perlindungan konsumen.
b) Buku-buku yang membahas tentang Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mual Na Tio.
3) Bahan Hukum tersier yang terdiri dari internet.
4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data a. Metode Penelitian Library Research
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data tersebut adalah dengan menggunakan studi dokumen (document study) atau studi kepustakaan (library research), yaitu dengan mempelajari peraturan perundang-undangan, buku, situs internet, media massa, dan kamus yang berkaitan dengan judul skripsi yang dipergunakan sebagai dasar dalam penelitian dan menganalisa masalah-masalah yang dihadapi.
20b. Metode Penelitian Lapangan (Field Research)
Metode penelitian lapangan yang digunakan adalah dengan melakukan wawancara.Penelitian ini melakukan wawancara dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mual Na Tio dan masyarakat Tarutung selaku pengguna jasa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mual Na Tio secara langsung guna mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
20Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI Press, 2005), h 21.
c. Informan Penelitian
Informan yang akan diwawancarai di dalam penelitian ini adalah : 1. Konsumen
Konsumen yang akan diwawancarai secara mendalam dalam penelitian ini ialah :
1. Dosma Br.Simanjuntak (Kasubbag Umum dan Kepegawaian Dinas Perhubungan)
2. Hotman Batubara (Wiraswasta)
3. Kristina Br.Manalu (Ibu Rumah Tangga) 4. Endang Br.Sitanggang (Guru)
2. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mual Na Tio
Pihak-pihak yang memiliki otoritas resmi di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mual Na Tio akan diwawancarai secara mendalam oleh peneliti, yaitu Mona Br.Napitupulu Kepala Seksi Administrasi dan umum di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mual Na Tio di Kota Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara.
5. Analisa Data
Analisa data dalam penelitian ini menggunakan data kualitatif yaitu dengan memahami manusia dari sudut pandang orang yang bersangkutan itu sendiri, berguna untuk memahami dan mengerti gejala yang diteliti.
21Jadi, dalam analisa data kualitatif dilakukan dengan cara mengorganisasikan data,
21Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, (Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2007), h 32.
dan memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mencari dan menemukan apa yang penting dan apa saja yang dipelajari serta menemukan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.
H. Sistematika Penulisan
Secara keseluruhan penelitian ini terbagi dalam 5 bab yang masing-masing dari sub bab yang dikembangkan jika memerlukan pembahasan yang lebih terperinci adalah :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang alasan untuk memilih judul tersebut dan dikemukakan juga tujuan dan manfaat apa yang menjadi permasalahan dan metode penelitian dan pengumpulan data diikuti dengan sistematika penulisan.
BAB II SOLUSI TERHADAP KENDALA KONSUMEN AIR MINUM ATAS LAYANAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) MUAL NA TIO DI KOTA TARUTUNG KABUPATEN TAPANULI UTARA
Bab ini membahas tentang solusi atas kendala yang dialami konsumen air minum atas layanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mual Na Tio di Kota Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara.
BAB III TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM
(PDAM) MUAL NA TIO DI KOTA TARUTUNG KABUPATEN
TAPANULI UTARA
Pada bab ini dikemukakan mengenai tanggung jawab Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) terhadap konsumen air minum .
BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM KONSUMEN AIR MINUM ATAS LAYANAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN
Pada bab ini dikemukakan bentuk perlindungan hukum konsumen air minum terhadap layanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) ditinjau dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan penutup yang berisi simpulan dan saran dimana
peneliti membuat suatu kesimpulan atas pembahasan yang telah dibuat
dalam skripsi ini dan beberapa saran dari peneliti yang bersangkutan
dengan skripsi ini.
21 BAB II
SOLUSI TERHADAP KENDALA KONSUMEN AIR MINUM ATAS LAYANAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) MUAL NA TIO
DI KOTA TARUTUNG KABUPATEN TAPANULI UTARA A. Tinjauan Umum Tentang Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
1. Sejarah PDAM Mual Na Tio
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mual Na Tio merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Tapanuli Utara yang bergerak dalam bidang penyediaan air minum.
Sarana penyediaan air bersih di Kabupaten Tapanuli Utara dibangun oleh kolonial Belanda pada Tahun 1928 untuk Kota Tarutung.Setelah kemerdekaan Tahun 1945 pemerintah Indonesia mengambil alih pengelolaannya yang ditangani Dinas Air Minum dibawah pengawasan Dinas Pekerjaan Umum.Pertama sekali dengan Peraturan Daerah Kabupaten Dati II Tapanuli Utara Nomor 10 Tahun 1974 diberikan sebutan nama Perusahaan Dearah Air Minum Tingkat II Tapanuli Utara.
22Tahun 1991 berganti nama lagi menjadi Perusahaan Daerah Air Minum Mual Na Tio sesuia Perda Kabupaten Dati II Tapanuli Utara Nomor 8 Tahun 1991, sebagaimana telah diubah dengan Perda TK II Tapanuli Utara Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Daerah tingkat II Tapanuli Utara Nomor 08 Tahun 1991
22 https://pdammualnatio.com/sejarah-2/, diakses pada tanggal 16 November 2020 Jam 18.17 Wib.
Tentang Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Mual Na Tio Kabupaten Daerah Tingkat II Tapanuli Utara.
23Mual Na tio adalah bahasa batak toba, dimana mual diartikan mata air, sumber dan Na Tio diartikan jernih atau bersih
.Maka apabila digabungkan Mual Na Tio adalah mata air yang bersih.
Struktur Organisasi Perusahaan Daerah Air Minum Mual Na Tio Kabupaten Dati II Tapanuli Utara yang dilaksanakan berdasarkan SK Bupati KDH Tk.II Tapanuli Utara Nomor 135 Tahun 1993 yang telah diperbaruhi dengan SK Bupati KDH Tk.II Tapanuli Utara Nomor 341 Tahun 1995 tanggal 5 September 1995 serta Keputusan Bupati Nomor 01 Tahun 2002 lengkap dengan Tugas Pokok, Fungsi serta Uraian tugas masing-masing seluruh unsur organisasi.
Selanjutnya Struktur Organisasi Perusahaan Daerah Air Minum Mual Na Tio Kabupaten Tapanuli Utara telah diubah terakhir kali dengan peraturan Bupati Tapanuli Utara Nomor 09 Tahun 2017 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mual Na Tio Kabupaten Tapanuli Utara yang merupakan Perubahan dan Penyempurnaan Keputusan direktur PDAM Mual Na Tio Kabupaten Tapanuli Utara Nomor 15 Tahun 2014 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja PDAM Mual Na Tio Kabupaten Tapanuli Utara.
Peraturan Bupati Tapanuli Utara Nomor 9 Tahun 2017 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja PDAM Mual Na Tio Kabupaten Tapanuli Utara.Peraturan Bupati ini menjadi dasar penambahan beberapa stuktur di
23 Ibid
PDAM Mual Na Tio Kabupaten Tapanuli Utara antara lain penambahan Staf Ahli, Satuan Pengawas Intern (SPI), Peningkatan Seksi Pelayanan Langganan menjadi Bagian Pelayanan Langganan, Peningkatan Urusan Pengolahan Data/Rekening menjadi Seksi Pengolahan Data/Rekening.
2. Perusahaan Daerah
UU No.5 tahun 1962 Tentang Perusahaan Daerah menyebutkan bahwa sifat perusahaan daerah diantaranya adalah memberi jasa, penyelenggaraan kemanfaatan umum dan memupuk pendapatan.Perusahaan Daerah adalah semua perusahaan yang didirikan berdasarkan UU No.5 Tahun 1962 yang seluruh atau sebagian modalnya merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan, kecuali jika ditentukan lain dengan atau berdasarkan Undang-Undang.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang merupakan lembaga pemerintahan berbentuk perusahaan daerah memiliki sifat yang dijelaskan dalam Pasal 5 UU No.5 Tahun 1962, sebagai berikut :
1) Perusahaan Daerah adalah satu kesatuan produksi yang bersifat : a. Memberi jasa.
b. Menyelenggarakan kemanfaatan umum c. Memupuk pendapatan.
2) Tujuan Perusahaan Daerah adalah untuk turut serta melaksanakan
pembangunan daerah khususnya pembangunan ekonomi nasional pada
umumnya untuk memenuhi kebutuhan rakyat dengan mengutamakan
industrialisasi dan ketentraman serta ketenangan kerja dalam
perusahaan, menuju masyarakat adil dan makmur.
Perusahaan Daerah tersebut dipimpin oleh suatu Direksi yang jumlah anggota dan susunannya ditetapkan dalam peraturan pendiriannya.Direksi berada dibawah pengawasan Kepala Daerah/pemegang saham/saham prioritet atau badan yang ditunjukkannya.Dari sifat-sifat perusahaan daerah seperti yang disebutkan diatas, sifat utama dari perusahaan daerah bukan berorientasi pada profit.Tetapi sifat utamanya adalah pemberian jasa dan penyelenggaraan kemanfaatan umum.
3. Visi dan Misi PDAM Mual Na Tio
Visi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mual Na Tio adalah masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara mendapat air minum yang layak, sedangkan Misi adalah senantiasa mampu melayani kebutuhan air minum kepada masyarakat secara lebih baik.
Untuk menyukseskan Visi dan Misi seperti diutarakan diatas diperlukan 3 (tiga) langkah-langkah strategis yang akan ditempuh oleh perusahaan yaitu :
241) Perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sarana yang didasari suatu studi kelayakan yang matang.
2) Pemanfaatan sarana yang ada secara optimal.
3) Pemberdayaan sumber daya manusia secara professional.
24 Hasil wawancara dengan Ibu Mona Napitupulu, Kepala Seksi Administrasi dan Umum Perusahaan daerah Air Minum (PDAM) Mual Na Tio Kota Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara, Jln.Pattimura No.7, Pada Tanggal 17 Desember 2020.
4. Struktur PDAM Mual Na Tio
Struktur Organisasi yang digunakan saat ini adalah struktur organisasi yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati Tapanuli Utara Nomor 09 Tahun 2017 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja PDAM Mual Na Tio Kabupaten Tapanuli Utara seperti yang ditunjukkan dalam gambar berikut :
25
25 Hasil wawancara dengan Ibu Mona Napitupulu, Kepala Seksi Administrasi dan Umum Perusahaan daerah Air Minum (PDAM) Mual Na Tio Kota Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara, Jln.Pattimura No.7, Pada Tanggal 17 Desember 2020.
DEWAN PENGAWAS DIREKTUR
(LAMTAGON MANALU)
KEPALA BAGIAN ADM
& KEUANGAN (Jonsabel Nababan SE)
KEPALA BAGIAN TEKNIK (Hotlen Siregar)
Ka.Seksi Kas/Penagihan (Evelina Panjaitan)
Ka.Seksi Produksi (Rijal Situmeang,SE)
Ka.Seksi Pembukuan/Rek (Marice Sinaga)
Ka.Seksi Transmisi/Distribusi (Fernando Lbn.Tobing)
Ka.Seksi Adm & Umum (Mona Napitupulu)
Ka.Seksi Perencanaan &
Pengawasan (April Panggabean)
Ka.Seksi Pel.Langganan (Jepri Simorangkir, SE)
Ka.Seksi Pemeliharaan
(Juster Panggabean)
UNIT PELAYANAN
Adapun yang menjadi tugas Dewan Pengawas ialah melaksanakan pengawasan,pengendalian dan pembinaan terhadap pengurusan dan pengelolaan PDAM, memberikan pertimbangan dan saran kepada Kepala Daerah diminta atau tidak diminta guna perbaikan dan pengembangan PDAM, memeriksa dan menyampaikan Rencana Strategis Bisnis (Business Plan/corporate plan) dan rencana bisnis dan anggaran tahunan PDAM yang
dibuat kepada kepala daerah untuk mendapatkan pengesahan.
Tugas Direktur adalah menyusun perencanaan, melakukan koordinasi dan pengawasan seluruh kegiatan operasional PDAM Mual Na Tio, membina pegawai, mengurus dan mengelola kekayaan PDAM, menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan, menyusun rencana bisnis 5 (lima) tahunan (Business Plan/Corporate Plan).
Tugas Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan ialah Mengendalikan kegiatan-kegiatan di bidang administrasi umum dan keuangan, merencanakan program pendapatan dan pengeluaran keuangan, merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh direktur.
Tugas Kepala Bagian Teknik ialah mengkoordinasikan dan
mengendalikan kegiatan dibidang perencanaan teknik, produksi dan distribusi,
mengkoordinasikan dan mengendalikan instalasi produksi sumber air dan
sumber mata air tanah, dan mengkordinasikan kegiatan-kegiatan pengujian
peralatan teknik dan bahan kimia, melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh direktur.
Tugas Ka.Seksi Kas/Penagihan ialah membukukan semua penerimaan dan pengeluaran berdasarkan bukti penerimaan yang diterima dari bendahara penerima dan penyetor, menerima rekening air dari bagian rekening berdasarkan berita acara yang telah disetujui oleh kedua pihak, ikut membukukan, membuat dan melaksanakan jurnal pembayaran dan penerimaan kas air dan rekening non air, membuat laporan bulanan sesuai dengan bagiannya masing-masing secara berkala.
Tugas Ka.Seksi Produksi ialah menyelenggarakan pengendalian atas kualitas dan kuantitas air, termasuk penyusunan rencana kebutuhan material produksi, mengatur dan menyelenggarakan fungsi-fungsi mekanik, mesin, ketenangan, kualitas serta laboratorium, membuat laporan bulanan sesuai dengan bagiannya masing-masing secara berkala, dan melaksanakan tugas- tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Teknik.
Tugas Ka.Seksi Pembukuan/Rek ialah mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan dibidang keuangan dan pembukuannya, merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan, pembelanjaan dan kekayaan perusahaan, mengendalikan uang pendapatan hasil penagihan rekening air dan non air, membuat laporan bulanan sesuai dengan bagiannya masing-masing secara berkala.
Tugas Ka.Seksi Transmisi/Distribusi ialah mengawasi pemasangan
dan pemeliharaan pipa distribusi dalam rangka pembagian secara merata dan
terus menerus melayani perbaikan akibat gangguan, mengatur dan menyelenggarakan fungsi pipa/jaringan, pipa pompa tekan dan pelayanan gangguan, mengkoordinasikan pemasangan sambungan baru untuk pelanggan, mengkoordinasikan pemasangan sambungan baru untuk pelanggan, meneliti sambungan-sambungan yang tidak resmi, mengatur dan mengkoordinasikan pengujian meter air yang baru, dan membuat laporan bulanan sesuai dengan masing-masing secara berkala.
Tugas Ka.Seksi Adm & Umum ialah mengendalikan kegiatan- kegiatan di bidang umum dan keuangan, merencanakan program pendapatan dan pengeluaran keuangan, merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh direktur.
Tugas Ka.Seksi Perencanaan & Pengawasan ialah merencanakan pengadaan teknik bangunan air minum serta mengendalikan kualitas dan kuantitas air minum termasuk menjamin rencana kebutuhan, merencanakan pengadaan penyediaan sarana air minum untuk program-program penyambungan dan pengawasan serta untuk pendistribusiannya, menyiapkan bahan pemantauan dan melaksanakan evaluasi serta pelaporan tentang penggunaan air yang akan diproduksi, mengkoordinir dan mengawasi pembuatan gambar-gambar perencanaan.
Tugas Ka.Seksi Langganan ialah merencanakan dan mengendalikan
kegiatan-kegiatan di bidang hubungan langganan, melakukan program
penyambungan, penyaluran meter air dan memeriksa data penggunaan
berdasarkan meter air, menyelenggarakan pemasaran, pelayanan langganan dan mengurus penagihan rekening langganan, menyelenggarakan fungsi pengawasan meter air, pengendalian meter air dan administrasi meter air, membuat laporan bulanan sesuai dengan bagiannya masing-masing secara berkala, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bagian administrasi dan keuangan.
Tugas Ka.Seksi Pemeliharaan ialah melaksanakan pengoperasian dan memeriksa jaringan pipa transmisi, distribusi agar berjalan dengan baik sehingga pendistribusian agar berjalan dengan baik sehingga pendistribusian air berjalan lancar sampai pada pelanggan, mengerjakan dan memelihara jaringan-jaringan pipa transmisi, distribusi dan pipa-pipa lainnya, mencari dan meneliti tempat-tempat kebocoran serta penyebabnya dan membuat laporan untuk perbaikannya, memeriksa jalur-jalur transmisi , distribusi dan sambungan dinas secara periodik, mengontrol jalannya distribusi air masuk dan keluar dari reservoir, tekanannya cukup baik dan merata ke seluruh wilayah, membuat laporan bulanan sesuai dengan bagiannya masing-masing secara berkala.
5. Tugas Pokok dan Fungsi Perusahaan
Sesuai dengan pasal 4 (empat) Perda Nomor 8 Tahun 1991, tugas
pokok PDAM Mual Na Tio Kabupaten Tapanuli Utara adalah
menyelenggarakan pengelolaan air minum untuk meningkatkan kesehjateraan
masyarakat yang mencakup aspek sosial, kesehatan dan pelayanan air minum.
Adapun yang menjadi fungsi perusahaan PDAM Mual Na Tio tercantum dalam pasal 5 (lima) Perda Nomor 8 Tahun 1991 dalam melaksanakan tugas pokoknya , perusahaan melakukan fungsi-fungsi dalam pelayanan umum atau jasa, menyelenggarakan kemanfaatan umum, memupuk pendapatan, pelaksanaan, dan pengawasan.
B. Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mual Na Tio di Kota Tarutung
1. Standar Kualitas dan Kinerja Pelayanan
Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum dinilai berdasarkan audit pedoman penilaian menurut Keputusan Menteri Dalam Negri Nomor 47 Tahun 1999 tanggal 31 Mei 1999.Kewenangan pemerintah daerah selaku pemegang otoritas dalam penyelenggaraan BUMD, pada umumnya dilakukan melalui “intervensi kebijakan” dalam kontes yang positif, baik intervensi secara langsung Kepala Daerah dalam bentuk penentuan kebijakan maupun melalui dewan pengawas.Kesemuanya dilakukan dalam rangka mendorong pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) menuju era penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik, dengan berorientasi kepada peningkatan kinerja pelayanan sehingga berpotensi juga dalam meningkatkan kepuasan pelanggan.
Menurut Ivancevich, Lorenzi, Skinner dan Crosby Pelayanan adalah
produk-produk yang tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang melibatkan
usaha-usaha manusia dan menggunakan peralatan.Ini adalah defenisi paling
sederhana.Sedangkan defenisi yang lebih rinci diberikan oleh Gronroos
sebagaimana dikutip sebagai berikut : Pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen/pelanggan.
26Kualitas pelayanan menjadi hal utama untuk menentukan keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan karena organisasi dituntut untuk mengikuti pola konsumsi dan gaya hidup konsumen.
Baik buruknya kualitas pelayanan yang diberikan oleh organisasi dapat dilihat dari kepuasan konsumen, jika kualitas pelayanan yang dihasilkan tidak sesuai dengan keinginan dan tuntutan konsumen maka akan mengakibatkan menurunnya kepercayaan konsumen terhadap konsumen. Sebagai institusi yang memberikan layanan publik dan juga sekaligus bertujuan untuk mendapatkan keuntungan, maka Perusahaan Daerah Air Minum dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggannya, dengan memberikan hak-hak pelanggan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen.
2. Aspek-Aspek Kepuasan Pelanggan
Kotler (2002) mengemukakan pendapat mengenai aspek-aspek kepuasan pelanggan, meliputi :
26 Richard F.Gerson, Mengukur Kepuasan Pelanggan, panduan menciptakan Pelayanan yang Bermutu, (Yokyakarta : Pustaka Pelajar , 2002), h 2.