• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. KONSEP DESAIN. 50 Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "3. KONSEP DESAIN. 50 Universitas Kristen Petra"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

50

Universitas Kristen Petra

3. KONSEP DESAIN

3.1. Konsep Perancangan Media Promosi 3.1.1. Tujuan Komunikasi Periklanan

Komunikasi periklanan bertujuan untuk mengkomunikasikan pesan kepada khalayak yang bersifat membujuk orang untuk menerima produk, konsep, dan gagasan. Atau yang lebih sering dikenal dengan istilah promosi sedangkan strategi promosi merupakan sebuah program terkendali dan terpadu dari metode komunikasi dan material yang dirancang untuk menghadirkan perusahaan dan produk-produknya kepada calon konsumen, menyampaikan ciri-ciri produk yang memuaskan kebutuhan untuk mendorong penjualan yang pada akhirnya memberi kontribusi pada laba jangka panjang (Boyd, Walker, dan Larreche 65).

Jadi tujuan dari promosi buku dan media pendukung ini adalah mengenalkan kepada target market maupun kepada target audience tentang karakter, keunikan dan ciri khas unsur gerak agar tertarik dan membelinya.

Dengan demikian promosi ini diarahkan untuk meningkatkan penjualan buku dan media promosinya.

3.1.2. Strategi Komunikasi Periklanan

Selain menggunakan media-media promosi seperti buku, x-banner, poster, pembatas buku, miniatur, notes, kalender duduk, mini banner, jam duduk, promosi didukung oleh nuansa unsur gerak yang merupakan karakter, keunikan dan ciri khas yang dituangkan dalam pesan visual maupun verbal dalam media promosinya sehingga secara tidak langsung, dapat menciptakan wawasan dalam benak khalayak, bahwa masyarakat perlu melestarikan, menjaga serta melindungi kebudayaan seni tari tradisional yang sudah ada sejak dahulu.

3.1.3. Tujuan Media

Tujuan media adalah menjangkau khalayak sasaran sebesar 60%-70%.

Variasi media promosi yang digunakan ditentukan berdasarkan khalayak sasaran.

Media yang dipilih bertujuan untuk menjangkau target audience di lokasi-lokasi

(2)

51

Universitas Kristen Petra

yang merupakan lokasi promosi yang efektif. Bentuk media yang digunakan adalah media yang sesuai dengan target audience serta lokasi promosi.

Media buku dan media promosi lainnya ini dititikberatkan pada keunikan, karakter serta ciri khas unsur gerak tari Glipang yang mana sangat menarik untuk dilihat dan dipelajari sebelum nantinya seni tari tersebut mungkin tidak akan dijumpai lagi. Jangkauan media adalah kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya dan juga kota-kota besar di Indonesia, di mana terletak mayoritas target pasar yang dituju oleh media ini untuk memperkenalkan karakter, keunikan dan ciri khas seni tari Glipang ini. Media-media lain seperti x-banner, poster, kalender duduk, pembatas buku, miniatur, notes, jam duduk yang didesain sebagai media pendukung yang mengarahkan pada buku.

3.1.4. Strategi Media 3.1.4.1. Khalayak Sasaran

Secara idealis, target audience untuk pelestarian tari Glipang ini adalah masyarakat yang seluas-luasnya namun untuk memudahkan pendekatan promosi, promosi akan difokuskan terhadap target audience yang lebih spesifik.

Pendekatan promosi ini membantu pengarahan tujuan dan konsep perancangan, sehingga media-media promosi dapat menyampaikan pesan secara lebih efektif.

Buku dan media promosi pendukung, target audience secara demografis adalah pria dan wanita berusia 16-25 tahun, dengan segmentasi golongan menengah, menengah ke atas, karena penekanan promosi ini ada pada peningkatan penjualan buku yang memiliki harga relatif tinggi ini juga berkaitan dengan target marketnya di mana harga jual tiap eksemplarnya relatif tinggi.

Secara geografis, buku ini ditujukan kepada mereka yang berdomisili di Indonesia, baik sebagai warga negara, Indonesia, maupun pendatang yang menetap. Target audience yang di Indonesia lebih dikhususkan kepada masyarakat yang tinggal di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan sebagainya. Hal itu karena masyarakat di kota-kota besar pada umumnya banyak yang kurang atau tidak peduli terhadap kebudayaan tradisional karena disamping kesibukannya sendiri-sendiri, masyarakat di kota-kota menganggap kebudayaan tradisional kuno dan tidak menarik.

(3)

52

Universitas Kristen Petra

Segi psikografis, target audience adalah mereka yang tertarik akan kebudayaan lokal, menyukai foto-foto bertemakan kebudayaan seni tari, gemar mencari sesuatu yang baru dan memiliki sifat ingin tahu.

Segi behavioral, target audience adalah mereka gemar melakukan pekerjaan/peminat bidang seni dan kebudayaan, gemar membeli dan mengoleksi buku, souvenir dan karya seni.

3.1.4.2. Paduan Media a. Media Utama

Buku dipilih sebagai media utama dalam memperkenalkan karakter, keunikan serta ciri khas unsur gerak tari Glipang kepada khalayak luas, karena buku dapat memuat beragam informasi namun tetap dapat dikemas secara menarik. Buku dapat menjangkau lingkup masyarakat yang cukup luas karena buku relatif mudah dipasarkan dan media tertulis seperti buku dapat memberi ruang bebas lebih banyak mengingat fleksibilitas waktu membaca, jika dibandingkan dengan media elektronik yang hanya dapat diakses secara lebih terbatas ditambah lagi buku memiliki kredibilitas yang tinggi sebagai media informatif karena sering digunakan dalam lingkup akademis, masyarakat memiliki kepercayaan yang cukup tinggi terhadap buku. Masyarakat lebih mudah untuk menerima relevansi isi buku dengan kenyataan.

b. Media Pendukung

Selain media utama yaitu buku, juga dibuat media-media promosi lain yang mendukung media utama diantaranya adalah x-banner, poster, pembatas buku, miniatur, notes, mini banner, kalender duduk, jam duduk. Poster dan x- banner sangat penting untuk mempromosikan kehadiran buku, karena merupakan suatu media yang paling sering diletakkan di toko buku sehingga dapat mempermudah konsumen mendapatkan buku tersebut. Pembatas buku membantu menyebarluaskan informasi mengenai buku dan mengenai tari Glipang, disamping memiliki jangka waktu yang tidak terbatas, pembatas buku juga cenderung lebih dihargai dibandingkan dengan brosur, karena masih dapat bermanfaat bagi orang- orang walaupun tidak tertarik dengan isinya. Selain media pendukung buku, juga

(4)

53

Universitas Kristen Petra

dibuat media untuk mempromosikan tari Glipang yaitu melalui miniatur, kalender duduk dan jam duduk.

3.1.5. Program Media

Setelah selesai tercetak dan terorganisir, buku dan media promosi akan dipasarkan di berbagai toko buku di kota-kota besar di Indonesia dan di luar Indonesia. Pendistribusian juga akan dilakukan di tempat-tempat wisata di Indonesia, untuk menjangkau masyarakat Indonesia agar dapat memilikinya.

X-Banner dan poster akan dipasang di sejumlah toko buku yang menjual buku tersebut. X-Banner akan dipasang selama buku tersebut masih beredar, dan diletakkan di pintu masuk toko dan di dekat tumpukan buku tersebut. Sehingga calon konsumen dapat dengan mudah menemukan produk yang dipromosikan banner tersebut sedangkan poster akan dipasang selama dua bulan pertama saat launching. Poster akan diletakkan di pintu masuk maupun di kaca-kaca etalase toko-toko buku tempat buku tersebut dipasarkan. Poster tersebut juga diletakkan di tempat-tempat strategis yang sering dikunjungi orang, seperti di jasa tour dan travel, dan toko-toko souvenir.

Pembatas buku juga dibagi-bagikan gratis di beberapa toko buku dan toko souvenir sedangkan untuk media promosi yang lain seperti notes, jam duduk, kalender duduk dipaket menjadi satu kesatuan bersama bukunya namun dalam jumlah yang terbatas dan dapat juga dibeli di toko-toko buku dan toko-toko souvenir secara terpisah, ditambah lagi untuk promosi media tersebut pada dua bulan pertama mendapatkan harga spesial.

(5)

54

Universitas Kristen Petra

Tabel 3.1. Jadwal Rencana Promosi Bulan

Media Sep Okt Nop Des Jan Feb

Jam duduk

Spesial harga Pembatas buku notes Kalender duduk X-Banner

Mini banner Poster

Miniatur

3.2. Konsep Kreatif 3.2.1. Tujuan Kreatif

Tujuan kreatif adalah mempengaruhi target audience untuk membeli produk yang bersangkutan, karena tujuan kreatif berkaitan dengan penciptaan impresi terhadap produk. Media-media promosi yang dibuat didesain sedemikian rupa agar dapat seefektif mungkin mempengaruhi target audience.

Desain buku ini hendak menekankan pada pelestarian seni tradisional tari Glipang yang telah ada sejak tahun 1920 dan turun menurun. Seni Tari Glipang ini dapat dijadikan inspirasi untuk diangkat kembali menjadi suatu seni pertunjukkan rakyat dalam memberikan ilmu kekebalan fisik kepada masyarakat.

Kesenian rakyat ini banyak menonjolkan unsur nilai-nilai seni bela diri tradisional dan merupakan kesenian turun temurun, melekat serta membudaya di masyarakat Kabupaten Lumajang tetapi saat ini tari Glipang mulai menghilang dan dilupakan masyarakat. Melalui buku ini, konsumen diharapkan dapat memahami keunikan, karakter dan ciri khas tersendiri dari tari Glipang.

Buku ini juga bertujuan untuk memberikan informasi sekaligus menghibur. Tampilan visual dibuat menarik dengan menggunakan pendekatan fotografi sebagai daya tarik utama agar para target audience yang sebelumnya

(6)

55

Universitas Kristen Petra

menganggap buku tersebut tidak menarik menjadi tertarik untuk membaca buku tersebut karena dengan foto semakin mempermudah khalayak untuk memahami informasi yang disampaikan dan juga foto memiliki fungsi dekoratif agar penyampaian informasi tidak terasa membosankan.

3.2.2. Strategi Kreatif

Isi dari buku akan ditekankan pada karakter, ciri khas serta keunikan dari gerak tari Glipang. Jadi hanya terfokus pada unsur geraknya karena tari Glipang memiliki unsur gerak yang berbeda dengan tarian yang lain yaitu unsur gerak seni bela diri tradisional. Desain buku dan media promosi ini dibuat dengan gaya yang minimalis dengan didominasi foto-foto untuk menarik perhatian target audience sehingga masyarakat yang sebelumnya tidak mengetahui tentang tari Glipang untuk membeli buku tersebut.

Komunikasi dalam buku ini berupa komunikasi visual dan verbal, di mana komunikasi visual yang lebih dominan. Hal ini membuat masyarakat menjadi tidak jenuh dengan buku ini karena banyaknya unsur gambar daripada unsur verbalnya. Dibandingkan bila hanya membaca tulisan saja, masyarakat cenderung lebih menyukai foto dan memang foto lebih menarik perhatian.

Komunikasi verbal akan ditampilkan melalui satu versi terbitan, yaitu dalam Bahasa Indonesia. Komunikasi verbal ini akan melengkapi komunikasi visual yang mendukung penyempurnaan buku tersebut. Komunikasi secara visual akan digambarkan dalam gaya new-simplicity dengan layout yang minimalis dan banyak menggunakan unsur white space, sehingga informasi yang disampaikan tidak terganggu oleh munculnya unsur penghias yang berlebihan.

Foto-foto yang digunakan mayoritas full color agar unsur geraknya dapat terlihat dengan jelas. Namun dibuat juga dalam suasana sephia agar nuansa kebudayaan yang klasik, tradisional, dan telah ada sejak lama serta turun temurun tetap terasa serta dibuat juga dalam suasana agak desaturate agar suasananya semakin dramatis. Penggunaan tipografi juga disesuaikan dengan karakter budaya tari Glipang tersebut. Typeface yang digunakan adalah perpaduan jenis typeface serif yang memberi nuansa tradisional dan jenis typeface sans serif yang memberikan nuansa modern.

(7)

56

Universitas Kristen Petra

Warna-warna yang digunakan pada media utama dan media promosi lainnya adalah warna-warna yang berkesan tradisional dan natural/alami untuk menggambarkan seni tari Glipang yang bernuansa alami dan tradisional.

3.2.3. Program Kreatif

Promosi ini menekankan pada karakter, ciri khas dan keunikan tari Glipang. Tari Glipang berbeda seni tari yang lain. Oleh karena itu, pesan tersebut disampaikan melalui tema Pesona Tari Glipang di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur” Pendekatan ini didasarkan pada konsep bahwa karakter, ciri khas dan keunikan tersebut berada dalam lingkup unsur geraknya. Desain buku dan media promosi lainnya menggunakan media pendekatan fotografi yaitu dengan menggunakan foto-foto. Foto-foto tersebut di layout dengan sedemikian rupa dengan diberi filter gaussian blur sehingga menghasilkan effect tampilan foto yang lembut dan diberi bodycopy dengan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami. Sehingga secara keseluruhan buku tersebut tampak seperti buku kumpulan foto-foto tentang karakter, keunikan dan ciri khas unsur gerak tari Glipang. Foto-foto juga diterapkan pada media promosi lainnya. Seperti x-banner, poster, pembatas buku, miniatur, notes, kalender duduk, jam duduk, mini banner.

Media promosinya semuanya menggunakan foto yang berhubungan dengan karakter, ciri khas dan keunikan unsur gerak tari Glipang.

3.3. Konsep Perancangan Buku

Mencakup tentang konsep yang melatarbelakangi perancangan buku dan media promosinya tentang kesenian tari tradisioanl khas Kabupaten Lumajang dengan menunjukkan karakter, keunikan dan ciri khas unsur gerak tari Glipang yang berjudul Pesona Tari Glipang di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

3.3.1. Judul Rancangan Buku 3.3.1.1. Judul Utama Buku

Judul perancangan buku ini adalah Pesona Tari Glipang di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dengan menitikberatkan karakter, ciri khas dan keunikan dari unsur gerak tari Glipang.

(8)

57

Universitas Kristen Petra

3.3.2. Tema Perancangan Buku

Tema perancangan buku yang berjudul adalah Pesona Tari Glipang di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur ini adalah seni dan kebudayaan yang dikhusukan untuk pelestarian kebudayaan seni tari tradisional.

3.3.3. Tujuan Perancangan Buku

Tujuan dari perancangan ini adalah untuk merancang buku dan media promosi tentang kesenian tari tradisioanl khas Kabupaten Lumajang dengan menunjukkan karakter, keunikan dan ciri khas unsur gerak tari glipang yang berjudul Pesona Tari Glipang di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dengan menggunakan teknik pendekatan fotografi sebagai salah satu bentuk pelestarian kesenian tari tradisioanl khas Kabupaten Lumajang agar dapat menarik minat masyarakat Indonesia yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang seni tari tersebut.

3.3.4. Strategi Perancangan

Strategi dari perancangan buku dan media promosi ini adalah dengan menonjolkan karakter, keunikan dan ciri khas unsur gerak tari Glipang dengan menggunakan media pendekatan fotografi sebagai daya tarik utama dan dengan bahasa puitis karena dengan menggunakan media foto, dinilai lebih mampu memberikan gambaran yang nyata dalam benak audiens, atau setidaknya dipersepsikan sebagai sesuatu yang lebih nyata.

3.3.5. Bentuk Penyajian dan Visual Tampilan Buku

Visual tampilan buku yang berjudul Pesona Tari Glipang di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur adalah buku dijilid hardcover dengan lapisan doff sehingga warna yang ditampilkan terkesan lebih natural. Buku yang berjudul Pesona Tari Glipang di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur ini juga diberi kemasan agar terlihat lebih menarik. Kertas yang digunakan dalam pembuatan buku ini adalah jasmine mutiara warna kuning agar terlihat klasik, tradisional. Teknik cetak yang digunakan untuk pembuatan buku adalah teknik cetak offset.

(9)

58

Universitas Kristen Petra

3.3.6. Ukuran dan Jumlah Halaman Buku

Buku Pesona Tari Glipang di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur Ukuran : 22 cm x 22 cm

Posisi : Vertikal

Jumlah halaman : 50 halaman

Warna : Full color

Isi : Kertas Jasmine Mutiara, 160 gram Teknik : Cetak offset

3.3.7. Estimasi Biaya

Buku Pesona Tari Glipang di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur Ukuran : 22 cm x 22 cm

Posisi : Vertikal

Jumlah halaman : 50 halaman

Warna : Full color

Isi : Kertas Jasmine Mutiara, 160 gram Jumlah cetak : 1000 buah

Teknik : Cetak offset Pembatas buku

Ukuran : 5 x 15 cm

Posisi : Vertikal

Warna : Full color

Bahan : Kertas Jasmine Mutiara, 160 gram Jumlah cetak : 1000 buah

Teknik : Digital printing

(10)

59

Universitas Kristen Petra

Kalender Duduk

Ukuran : 15 x 20 cm

Posisi : Vertikal dan Horizontal

Warna : Full color

Bahan : Kertas Gardapat, 200 gram Jumlah cetak : 2000 lembar

Teknik : Cetak offset Poster

Ukuran : 42 x 60 cm

Posisi : Horisontal

Warna : Full color

Bahan : Kertas Glossy 230 gr Jumlah cetak : 1000 lembar

Teknik : Cetak offset X-Banner

Ukuran : 60 x 160 cm

Posisi : Horisontal

Warna : Full color

Bahan : Kertas Glossy mutiara 250 gr Jumlah cetak : 100 buah

Teknik : Digital printing Banner mini

Ukuran : 26 x 41,5 cm Posisi : Horisontal

Warna : Full color

Bahan : Kertas Glossy 250 gr Jumlah cetak : 100 buah

Teknik : Digital printing

(11)

60

Universitas Kristen Petra

Notes

Ukuran : 10 x 10 cm, 10 x 14 cm

Isi : 100 halaman

Posisi : Vertikal, Horisontal

Warna : Full color

Cover : Kertas Jasmine Mutiara 160 gr Jumlah cetak : 100 buah

Teknik : Digital printing Jam duduk

Ukuran : 24,5 x 20 cm

Posisi : Vertikal

Warna : Full color

Bahan : Keramik

Jumlah cetak : 100 buah Teknik : Cetak offset Miniatur

Posisi : Horisontal

Warna : Full color

Bahan : Clay

Tabel 3.2. Estimasi Biaya Media

Nama Media Jumlah Harga per Eksemplar Harga Total Buku

Isi buku Cover Hard cover Laminasi doff Kemasan

1000

Rp. 20.000 Rp. 3.500 Rp. 4.000 Rp. 450 Rp. 10.000

Rp. 20.000.000 Rp. 3.500.000 Rp. 4.000.000 Rp. 450.000 Rp. 10.000.000 Total biaya buku Rp. 37.950.000

(12)

61

Universitas Kristen Petra

Tabel 3.2. Estimasi Biaya Media (sambungan) Pembatas buku

Pembatas Tali

2000 Rp. 500 Rp. 100

Rp. 1.000.000 Rp. 200.000 Total biaya pembatas buku Rp. 1.200.000 X-Banner 100 Rp. 70.000 Rp. 7.000.000 Poster 1000 Rp. 6.000 Rp. 6.000.000 Mini banner 100 Rp. 12.000 Rp. 1.200.000 Notes 100 Rp. 2.500 Rp. 250.000 Kalender duduk 100 Rp. 4.000 Rp. 400.000 Jam duduk 100 Rp. 7.000 Rp. 700.000 Miniatur 50 Rp. 40.000 Rp. 2.000.000

TOTAL BIAYA KESELURUHAN Rp. 56.700.000

3.3.8. Sinopsis

Tari Glipang adalah suatu bentuk tarian tradisional yang menggambarkan sosok seorang kesatria dengan membawa senjata lengkap berjalan dengan tegapnya serta melakukan gerakan seolah-olah seperti tentara yang sedang latihan perang. Seni Tari Glipang merupakan salah satu seni pertunjukan yang sangat digemari oleh berbagai lapisan masyarakat banyak mengandung unsur-unsur seni yang tinggi baik gerak, vokal maupun instrumennya. Seni Tari Glipang ini dijadikan inspirasi untuk diangkat kembali menjadi suatu seni pertunjukkan rakyat dalam memberikan ilmu kekebalan fisik kepada masyarakat yang ketika itu masih dijajah bangsa Belanda, ilmu tersebut dimaksud untuk menanggulangi penderitaan rakyat atas kekejaman penjajah Belanda.

Tari Glipang mulai ada sejak tahun 1920 yang menciptakan adalah Kyai Djafar dari desa Karangsari Kecamatan Sukodono. Kesenian ini merupakan hasil musyawarah dari tiga tokoh agama yang berasal dari daerah Lumajang, Probolinggo dan Pasuruan. Tahun 1920 tabuhan Glipang terdiri dari terbang dan

(13)

62

Universitas Kristen Petra

jidor sehingga orang seirng meyebutnya Terbang Jidoran. Tahun 1925 peralatannya ditambah lagi dengan ketipung sehingga dinamakan Dzikir Maulud.

Glipang ini pada dasarnya jenis tabuhan tetapi seiring dengan perkembangan zaman sekitar tahun 1930 ditambah dengan tarian Hadroh lalu berubah namanya menjadi Rudat Duduk yang biasanya tari ini dilakukan seolah-olah mengguling atau ngglimpang. Lama-kelamaan masyarkat Lumajang setipa melihat tari ini dilakukan dengan ngglimpang-ngglimpang, maka spontan kesenian ini dinamakan kesenian tradisional Lumajang yatiu Glipang. Tahun 1935 ditambah lagi tariannya dengan gerakan pencak silat berdiri. Tahun 1945 bersamaan dengan hari Kemerdekaan Indonesia perkembangannya sesuai dengan keadaan itu baik cara berpakaian dan gerakannya sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia sekaligus menghilangkan sifat-sifat penjajah. Kesenian ini mengalami kemajuan sampai tahun 1980an dan selalu mengikuti zaman tanpa meninggalkan gerak aslinya.

Seni Tari Glipang yang merupakan kesenian tari tradisional khas Lumajang ini diiringi dengan perpaduan lima terbang atau Hadroh, dua ketipung, satu “kecrek” atau “keprak”, satu kentongan dan satu jidor.

Kesenian rakyat tari Glipang ini banyak menonjolkan unsur nilai-nilai pencak silat tradisional yang mengambil gerakan-gerakan Hadroh yaitu gerakan- gerakan seperti memainkan rebana. Seni pertunjukan rakyat ini banyak menonjolkan tari tradisional yang berorientasi pada perkembangan kehidupan jiwa serta menghilangkan sifat-sifat penjajah yaitu Belanda. Unsur-unsur pencak silat tradisional tersebut dimaksud untuk menanggulangi penderitaan rakyat atas kekejaman penjajah Belanda.

Ciri khas dari tari Glipang adalah instumen tarian yang memiliki irama empat ketukan yang dihasilkan oleh dua ketipung, satu jidor dan lima terbang yang mengambil dari sejarah Hadroh.

Keunikan tari Glipang adalah segala sesuatu yang dikenakan pada saat menari yaitu memakai topi laksana pasukan polisi, baju dan celana diberi asesoris berupa tanda pangkat dan dasi, memanggul senapan di pundak. Tanda pangkat yang dikenakan mengambil dari pangkat kepolisian Belanda. Baju, celana dan topi laksana menunjukkan Kepolisian Indonesia.

(14)

63

Universitas Kristen Petra

3.3.9. Setting Cerita

Setting cerita dalam buku yang berjudul Pesona Tari Glipang di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur ini menguraikan mulai dari arti dari Tari Glipang, sejarah Tari Glipang, karakter, iringan, karakter, keunikan, ciri khas, atraksi, persamaan Tari Glipang dengan gerakan Hadroh serta pakain yang digunakan Tari Glipang.

3.3.10. Konflik

Seni Tari Glipang ini dijadikan inspirasi untuk diangkat kembali menjadi suatu seni pertunjukkan rakyat dalam memberikan ilmu kekebalan fisik kepada masyarakat yang ketika itu masih dijajah bangsa Belanda, ilmu tersebut dimaksud untuk menanggulangi penderitaan rakyat atas kekejaman penjajah Belanda. Seni pertunjukan rakyat ini banyak menonjolkan tari tradisional yang berorientasi pada perkembangan kehidupan jiwa.

3.4. Konsep Dasar Gaya Desain

Konsep gaya desain yang akan digunakan dalam perancangan buku yang berjudul Pesona Tari Glipang di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur adalah gaya desain new-simplicity dengan layout yang minimalis dan banyak menggunakan unsur white space. Gaya desain new-simplicity ini meminimalisasi layer bidang teks dan gambar pada desain sehingga visualisasi terlihat polos, simpel dan sederhana. Kesan simpel yang muncul dalam layout yang minimalis akan mengurangi kejenuhan dalam membaca dan ruang kosong itu juga dimanfaatkan untuk menentukan fokus utama pesan yang ingin disampaikan. Gaya desain new- simplicity pada buku-buku umumnya banyak menggunakan ilustrasi foto yang dominan dan teks minim dengan ukuran huruf yang relatif kecil. Cara ini membuat pembaca terfokus langsung pada daya tarik gambar, kemudian baru mengarahkan mata untuk mencari informasi yang menjelaskan tentang gambar itu.

3.5. Konsep Warna

Konsep warna yang akan digunakan dalam perancangan buku yang berjudul Pesona Tari Glipang di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur adalah

(15)

64

Universitas Kristen Petra

menggunakan warna-warna yang dapat menggambarkan khas dari seni tari Glipang yaitu perpaduan warna oranye, coklat keemasan, hitam.

Gambar 3.1. Warna Khas Tari Glipang Sumber: Warna Khas Aksesoris Tari Glipang

3.6. Konsep Font

Typeface yang digunakan adalah typeface yang dapat menimbulkan kesan nuansa tradisional yang dipadukan dengan unsur modern jadi typeface yang digunakan dari tipe serif dan sans serif. Font dengan tipe serif menimbulkan unsur tradisional sedangkan sans serif menimbulkan unsur modern.

3.6.1. Font Judul

Font yang digunakan untuk judul adalah ContextInseratSSi. Font ContextInseratSSi ini memberikan kesan tegas, khas, memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi untuk teks.

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890:.,?!”

Gambar 3.2. Font ContextInseratSSi Sumber: Dafont

(16)

65

Universitas Kristen Petra

3.6.2. Font Nama Pengarang

Font yang digunakan untuk nama pengarang adalah Century. Font Century ini memberikan kesan kuat, tingkat keterbacaan yang tinggi dan khas.

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890:.,?!”

Gambar 3.3. Font Segoe UI Sumber: Dafont

3.6.3. Font Teks Narasi

Font yang digunakan untuk teks narasi adalah Segoe UI . Font Segoe UI memberikan tingkat keterbacaan tinggi.

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890:.,?!”

Gambar 3.4. Font Segoe UI Sumber: Dafont

3.6.4. Font Sub Bab

Font yang digunakan untuk sub bab adalah Chaparral Pro. Font Chaparral Pro merupakan tipe font serif yang memiliki tingkat keterbacaan tinggi, tradisional dan klasik.

(17)

66

Universitas Kristen Petra

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890:.,?!”

Gambar 3.5. Font Chaparral Pro Bold Sumber: Dafont

3.7. Konsep Pemasaran

Mencakup tentang konsep yang melatarbelakangi pemasaran buku dan media promosi tentang kesenian tari tradisioanl khas Kabupaten Lumajang yang berjudul Pesona Tari Glipang di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

3.7.1. Tujuan Pemasaran

Tujuan utama dari pemasaran adalah untuk mengetahui dan memahami konsumen, sehingga produk dan jasa dapat terjual dengan sendirinya. Tujuan pemasaran merupakan dasar dari tujuan promosi, tujuan periklanan, tujuan media, tujuan kreatif, sehingga untuk memperoleh sebuah strategi yang berkesinambungan, tujuan pemasaran perlu ditetapkan terlebih dahulu. (Kother 4)

Dengan mengacu pada hasil studi pustaka, observasi, maupun penelitian kualitatif, maka ditetapkanlah tujuan pemasaran yang berkaitan dengan perancangan buku dan media promosi tentang pelestarian kesenian tari tradisioanl khas. Tujuan pemasaran dari perancangan ini adalah untuk memperkenalkan, melestarikan, menjaga dan mengingatkan kembali kepada masyarakat karena masih banyak juga masyarakat yang belum mengerti kesenian tari Glipang, baik masyarakat Indonesia maupun luar negeri, sehingga pemasaran juga bertujuan untuk menarik minat konsumen agar datang ke Propinsi Jawa Timur, Indonesia dan melihat bahkan praktek langsung bagaimana menari Glipang. Hal itu juga dapat memperkenalkan salah satu kebudayaan Propinsi Jawa Timur yang nantinya mungkin tidak akan dijumpai lagi seiring dengan berjalannya waktu. Untuk masyarakat yang telah mengerti, pemasaran ini bertujuan untuk mengingatkan kembali bahwa selama ini banyak kesenian tari tradisional yang perlu dilestarikan

(18)

67

Universitas Kristen Petra

dan diperkenalkan kepada masyarakat luas. Mungkin untuk beberapa tahun lagi tidak akan menjumpai kesenian tari Glipang, karena maraknya kebudayaan luar yang masuk yang mempengaruhi perkembangan kebudayaan Indonesia.

3.7.2. Strategi Pemasaran

Untuk mencapai tujuan pemasaran tersebut, diciptakanlah buku sebagai media promosi utama beserta media promosi pendukung lainnya. Target market dari promosi ini pada umumnya adalah masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan sosial ekonomi, baik laki-laki maupun perempuan, berumur 16-25 tahun, khususnya yang menyukai seni tari, gemar mencari sesuatu yang baru dan suka mempelajari budaya masyarakat lain sehingga dengan karakteristik tersebut, masyarakat akan dapat lebih mudah didorong untuk mengetahui lebih lanjut tentang karakteristik, keunikan dan ciri khas unsur gerak tari Glipang. Buku dan media promosi tentang kesenian tari Glipang ini dilengkapi dengan berbagai aplikasinya. Buku dan media promosi akan dipasarkan di berbagai toko buku di Indonesia. Pendistribusian juga akan dilakukan di tempat-tempat wisata di Indonesia,agar orang lebih banyak mengetahui Tari Glipang.

3.7.3. Program Pemasaran

Buku dan media promosi akan dipasarkan di berbagai toko buku di Indonesia. Pendistribusian juga akan dilakukan di tempat-tempat wisata di Indonesia, agar orang lebih banyak mengetahui Tari Glipang dan ditambah lagi untuk pemasaran tersebut pada beberapa bulan pertama mendapatkan harga spesial.

3.8. Storyline

Isi dalam sub bab Arti Tari Glipang ini menjelaskan secara garis besar tentang Tari Glipang sehingga setidaknya orang sebelum membaca selanjutnya mempunyai gambaran tentang Tari Glipang ini mengambil salah satu gerak yang mencerminkan Tari Glipang misal gerak hengkang, memukul, “Tapor”, dan lain sebagainya.

(19)

68

Universitas Kristen Petra

Isi dalam sub bab Sejarah Tari Glipang ini menjelaskan kapan Tari glipang itu ada, menjelaskan perkembangan-perkembangan Tari Glipang mulai dari awal hingga berkembang seperti sekarang ini serta menunjukkan bagaimana posisi Rudat Duduk seperti halnya sejarah Tari Glipang itu sendiri.

Isi dalam sub bab Iringan Tari Glipang ini adalah menunjukkan dan menjelaskan iringan apa saja yang digunakan untuk mendukung Tari Glipang ini dan menjelaskan satu per satu alat musik yang digunakan dalam Tari Glipang serta artinya dalam Tari Glipang.

Isi dalam sub bab Karakter Tari glipang ini menjelaskan dan menunjukkan melalui salah satu unsur geraknya karena karakter dari Tari glipang adalah banyak menonjolkan unsur nilai-nilai pencak silat berdiri tradisional.

Isi dalam sub bab Keunikan Tari glipang ini menjelaskan dan menunjukkan penari yang berdiri tegap dengan mengenakan memakai topi laksana pasukan polisi, baju dan celana diberi asesoris berupa tanda pangkat dan dasi, membawa senapan.

Isi dalam sub bab Ciri Khas Tari glipang ini menunjukkan gerakan Hadroh.

Isi dalam sub bab Atraksi Tari Glipang ini menjelaskan dan menunjukkan gerakan-gerakan apa saja yang ada dalam Tari Glipang yaitu seni bela diri berdiri tardisional baik foto diambil dalam posisi sendiri maupun bersama dan menjelaskan gerakannya satu per satu.

Isi dalam sub bab Pakaian Tari glipang ini menjelaskan dan menunjukkan pakaian yang dikenakan Tari Glipang secara detail serta menjelaskan artinya.

Gambar

Tabel 3.1. Jadwal Rencana Promosi  Bulan
Tabel 3.2. Estimasi Biaya Media
Tabel 3.2. Estimasi Biaya Media (sambungan)  Pembatas buku  Pembatas  Tali  2000  Rp.                         500  Rp
Gambar 3.1. Warna Khas Tari Glipang  Sumber: Warna Khas Aksesoris Tari Glipang

Referensi

Dokumen terkait

Adalah warna yang terdiri dari satu warna saja, namun kedalamannya tergambarkan dalam kualitas gelap terangnya. Warna monochrome digunakan untuk mengidentifikasikan

Post card (kartu pos) merupakan salah satu media promosi below-the-line yang dapat menarik perhatian target market dan dibuat untuk mendukung promosi dari peluncuran ini buku

Diantaranya adalah, Matahari yang dianggap sebagai Apollo, sang dewa matahari dan cahaya dalam kepercayaan Yunani kuno; planet Merkurius yang diambil dari nama dewa Hermes; Venus

Bidang gambar diberikan titik berwarna, sesuai dengan bentuk obyeknya yang dari kejauhan seakan-akan menyatu, yang dapat mencapai tiga dimensi yang menggambarkan

Konflik utama cerita pada novel grafis ini adalah tentang perjalanan hidup seorang wartawan yang berusaha untuk meliput dan lalu menulis berita aktual dari berbagai

Dalam iklan tersebut tidak secara langsung ditampilkan penggunaan daripada Xumon document management system karena mengingat target audience daripada Xumon document management

Sebagai salah satu elemen dalam desain, tipografi juga dapat berekspresi dan membawa emosi, menunjukkan pergerakan elemen dalam desain, dan memperkuat arah dari suatu desain

Tema perancangan buku ini adalah catatan kisah hidup Solomon Tong yang mendedikasikan hidupnya untuk musik klasik, beserta latar belakang, proses dan hasil kerjanya