PROGRAM TAHUNAN
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Sekolah : SMP Negeri 6 Bandar Baru Tahun Pelajaran : 2020/2021
Kelas : VII, VIII, dan IX Konselor : Juliana, S.Pd.I
NO KEGIATAN MATERI BIDANG PENGEMBANGAN
PRIBADI SOSIAL BELAJAR KARIER
1 2 3 4 5 6
1 Layanan Orientasi ➢ Layanan klasikal mengenai Sistem
belajar di SLTA
➢ Layanan Klasikal mengenai pekerjaan yang berkaitan dengan kesehatan yang mendukung cita- cita
➢ Layanan klasikal mengenai jenis- jenis pekerjaan jasa
2 Layanan Informasi ➢ Layanan klasikal mengenai cara mengatasi perbedaan pendapat
➢ Layanan klasikal mengenai cara- mengatasi perbedaan pendapat
➢ Layanan klasikal mengenai cara melepaskan diri dari lingkungan pertemanan yang kurang mendukung cita-cita
➢ Layanan klasikal mengenai pergaulan bebas
➢ Layanan klasikal mengenai cara menghilangkan rasa bosan dalam belajar
➢ Layanan klasikal mengenai dampak menyontek pada saat ulangan bagi masa depan
➢ Layanan klasikal mengenai peminatan dalam kurikulum 2013
➢ Layanan klasikal mengenai jenis pekerjaan yang memiliki prospek bagus di masa depan
➢ Layanan klasikal mengenai perbedaan SMA, SMK dan MA
3 Layanan Penempatan dan Penyaluran
➢ Layanan klasikal mengenai cara mengatasi rasa bimbang
➢ Layanan klasikal mengenai menumbuhkan sikap optimis dalam mengatasi persaingan memasuki pendidikan lanjutan
➢ Layanan klasikal mengenai teknik- teknik belajar
➢ Layanan klasikal mengenai cara memilih lembaga bimbingan belajar
➢ Layanan klasikal mengenai perencanaan pemilihan pendidikan lanjutan
➢ Layanan klasikal mengenai pengaruh pendidikan dengan keberhasilan karir
➢ Layanan klasikal mengenai menumbuhkan sikap optimis dalam mengatasi persaingan memasuki pendidikan lanjutan
➢ Layanan klasikal mengenai memantapkan pilihan sekolah lanjutan yang sesuai dengan bakat dan minat
4 Layanan Penguasaan ➢ Layanan klasikal mengenai cara ➢ Layanan klasikal mengenai cara
Konten ➢ Layanan klasikal mengenai cara mengendalikan diri, berpikir dan bersikap positif
➢ Layanan klasikal mengenai cara mengatasi nervous saat ujian
meningkatkan rasa percaya diri
berbicara dengan lawan jenis ➢ Layanan klasikal mengenai cara belajar melalui tutor sebaya
➢ Layanan klasikal mengenai cara mengatasi nervous saat ujian
➢ Layanan klasikal mengenai trik menghadapi ujian nasional
menyalurkan bakat yang mengarah ke karir tertentu
5 Layanan Konseling Perorangan
➢ Ragu pada tercapainya cita-cita
karena orang tua tidak sejalan ➢ Minder dengan teman sekelas ➢ Orang tua kurang sejalan terhadap
kegiatan belajar ➢ Bingung belum memiliki cita-cita
6 Layanan Bimbingan Kelompok
➢ Cara mengendalikan perasaan cinta dan pacaran
7 Layanan Konseling
Kelompok ➢ Pernyataan cinta ditolak secara terang-terangan
➢ Khawatir tugas-tugas pelajaran hasilnya kurang memuaskan
➢ Khawatir tidak mampu menamatkan sekolah dan harus segera bekerja
8 Layanan Konsultasi
➢ Ingin membantu kawan akrab yang baru saja diputus oleh pacarnya
➢ Memiliki teman yang setiap hari melemahkan semangat belajar
➢ Ingin membantu teman yang mengatasi kesulitan memperoleh informasi tentang pendidikan lanjutan
➢ Memiliki teman yang selalu mengeluhkan dirinya memiliki tubuh terlalu gemuk atau kurus
➢ Mempunyai teman yang tidak berminat melanjutkan sekolah padahal mampu
➢ Memiliki teman yang setiap hari melemahkan semangat belajar
➢ Ingin membantu teman yang mengatasi kesulitan memperoleh informasi tentang pendidikan lanjutan
➢ Mempunyai teman yang tidak berminat melanjutkan sekolah padahal mampu
9 Layanan Mediasi
➢ Orang tua tidak sejalan pada rencana pilihan pendidikan lanjutan siswa
➢ Siswa dipaksa mengikuti pilihan karir orang tua
➢ Sedih karena memiliki masalah dengan salah seorang guru mata pelajaran
➢ Orang tua tidak sejalan pada rencana pilihan pendidikan lanjutan siswa
➢ Orang tua tidak sejalan pada rencana pilihan pendidikan lanjutan siswa
10 Layanan Advokasi ➢ Pendampingan dan pembibingan ➢ Pendampingan dan pembibingan ➢ Pendampingan dan pembibingan ➢ Pendampingan dan pembibingan
bagi siswa yang mengalami permasalahan
bagi siswa yang mengalami permasalahan
bagi siswa yang mengalami permasalahan
bagi siswa yang mengalami permasalahan
11 Aplikasi Instrumentasi ➢ Menggunakan AKS dan sosiometri untuk mengungkapkan kondisi dan permasalahan peserta didik
➢ Menggunakan AKS dan sosiometri untuk mengungkapkan kondisi dan permasalahan peserta didik
➢ Menggunakan AKSdan sosiometri untuk mengungkapkan kondisi dan permasalahan peserta didik
➢ Menggunakan AKS dan sosiometri untuk mengungkapkan kondisi dan permasalahan peserta didik
12 Konferensi Kasus ➢ Pembahasan kasus-kasus tertentu
yang dialami peserta didik ➢ Pembahasan kasus-kasus tertentu
yang dialami peserta didik ➢ Pembahasan kasus-kasus tertentu
yang dialami peserta didik ➢ Pembahasan kasus-kasus tertentu yang dialami peserta didik
13 Kunjungan rumah ➢ Pertemuan dengan orang tua, keluarga peserta didik yang mengalami masalah
➢ Pertemuan dengan orang tua, keluarga peserta didik yang mengalami masalah
➢ Pertemuan dengan orang tua, keluarga peserta didik yang mengalami masalah
➢ Pertemuan dengan orang tua, keluarga peserta didik yang mengalami masalah
14 Himpunan Data
➢ Mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan permasalahan siswa melalui data siswa baik dari buku penghubung, kartu konseling/kartu peribadi, catatan anekdot, observasi, sosiometri dan lain-lain
➢ Mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan permasalahan siswa melalui data siswa baik dari buku penghubung, kartu konseling/kartu peribadi, catatan anekdot, observasi, sosiometri dan lain-lain
➢ Mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan permasalahan siswa melalui data siswa baik dari buku penghubung, kartu konseling/kartu peribadi, catatan anekdot, observasi, sosiometri dan lain-lain
➢ Mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan permasalahan siswa melalui data siswa baik dari buku penghubung, kartu konseling/kartu peribadi, catatan anekdot, observasi, sosiometri dan lain-lain
Blang Iboih, 04 Januari 2021 Mengetahui:
Kepala SMP Negeri 6 Bandar Baru Guru BK,
Zulkahfi Dalimunte, S.Pd Juliana, S.Pd.I
NIP. 19640401 200604 1 004
PROGRAM MINGGUAN
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
NAMA SEKOLAH : SMP NEGERI 6 BANDAR BARU MINGGU / BULAN : II / JANUARI
KELAS : VII, VIII, dan IX KONSELOR : JULIANA, S.Pd
NO KEGIATAN MATERI BIDANG PENGEMBANGAN
PRIBADI SOSIAL BELAJAR KARIR
1 2 3 4 5 6
1 Layanan Orientasi - - - -
2 Layanan Informasi - Cara menghilangkan rasa bosan dalam
belajar - -
3 Layanan Penempatan dan
penyaluran - - - -
4 Layanan Penguasaan konten Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir
5 Layanan Konseling perorangan
Ragu pada tercapainya cita-cita karena orang tua tidak sejalan
Minder dengan teman di kelas Orang tua kurang peduli terhadap kegiatan belajar
Masalah Pribadi
6 Layanan Bimbingan Kelompok Cara mengendalikan perasaan cinta dan
pacaran Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir
7
Layanan Konseling Kelompok Pernyataan cinta di tolak secara terang-
terangan Masalah sosial • Khawatir tugas-tugas pelajaran hasilnya
kurang memuaskan
• Khawatir tidak mampu menamatkan sekolah dan harus segera bekerja
Masalah karir
8 Layanan Konsultasi
Masalah Pribadi • Ingin membantu kawan akrab yang baru
saja diputus oleh pacarnya
• Memiliki teman yang setiap hari melemahkan semangat belajar
• Memiliki teman yang selalu mengeluhkan
Masalah belajar Masalah karir
dirinya memiliki tubuh gemuk atau kurus
9 Layanan Mediasi
• Orang tua tidak sejalan pada rencana pilihan pendidikan lanjutan siswa
• Sedih karena memiliki masalah dengan salah seorang guru mata pelajaran
Masalah social • Orang tua tidak sejalan pada rencana
pilihan pendidikan lanjutan siswa
• Sedih karena memiliki masalah dengan salah seorang guru mata pelajaran
• Siswa dipaksa mengikuti pilihan karir orang tua
• Orang tua tidak sejalan pada rencana pilihan pendidikan lanjutan siswa
• Sedih karena memiliki masalah dengan salah seorang guru mata pelajaran
10 Layanan Advokasi Masalah Pribadi Masalah social Masalah belajar Masalah karir
11 Aplikasi Instrumentasi - - - -
12 Alih Tangan Kasus Masalah Pribadi Masalah social Masalah belajar Masalah karir
13 Konferensi Kasus Masalah Pribadi Masalah social Masalah belajar Masalah karir
14 Kunjungan Rumah Masalah Pribadi Masalah social Masalah belajar Masalah karir
15 Himpunan Data Masalah Pribadi Masalah social Masalah belajar Masalah karir
Blang Iboih, 04 Januari 2021 Mengetahui:
Kepala SMP Negeri 6 Bandar Baru Guru BK,
Zulkahfi Dalimunte, S.Pd Juliana, S.Pd.I
NIP. 19640401 200604 1 004
PROGRAM MINGGUAN
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
NAMA SEKOLAH : SMP NEGERI 6 BANDAR BARU MINGGU / BULAN : III / JANUARI
KELAS : VII, VIII, dan IX KONSELOR : JULIANA, S.Pd
NO KEGIATAN MATERI BIDANG PENGEMBANGAN
PRIBADI SOSIAL BELAJAR KARIR
1 2 3 4 5 6
1 Layanan Orientasi - - - -
2 Layanan Informasi - - - Jenis-jenis pekerjaan yang memiliki
prospek bagus di masa depan 3 Layanan Penempatan dan
penyaluran - - - -
4 Layanan Penguasaan konten Masalah Pribadi Masalah social Masalah belajar Masalah karir
5 Layanan Konseling
perorangan Ragu pada tercapainya cita-cita karena orang
tua tidak sejalan Minder dengan teman di kelas Orang tua kurang peduli terhadap kegiatan
belajar Masalah Pribadi
6 Layanan Bimbingan Kelompok Cara mengendalikan perasaan cinta dan
pacaran Masalah social Masalah belajar Masalah karir
7
Layanan Konseling Kelompok Pernyataan cinta di tolak secara terang-
terangan Masalah social • Khawatir tugas-tugas pelajaran hasilnya
kurang memuaskan
• Khawatir tidak mampu menamatkan sekolah dan harus segera bekerja
Masalah karir
8 Layanan Konsultasi
Masalah Pribadi • Ingin membantu kawan akrab yang baru
saja diputus oleh pacarnya
• Memiliki teman yang setiap hari melemahkan semangat belajar
• Memiliki teman yang selalu mengeluhkan dirinya memiliki tubuh gemuk atau kurus
Masalah belajar Masalah karir
9 Layanan Mediasi
• Orang tua tidak sejalan pada rencana pilihan pendidikan lanjutan siswa
• Sedih karena memiliki masalah dengan salah seorang guru mata pelajaran
Masalah social • Orang tua tidak sejalan pada rencana
pilihan pendidikan lanjutan siswa
• Sedih karena memiliki masalah dengan salah seorang guru mata pelajaran
• Siswa dipaksa mengikuti pilihan karir orang tua
• Orang tua tidak sejalan pada rencana pilihan pendidikan lanjutan siswa
• Sedih karena memiliki masalah dengan salah seorang guru mata pelajaran
10 Layanan Advokasi Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir
11 Aplikasi Instrumentasi - - - -
12 Alih Tangan Kasus Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir
13 Konferensi Kasus Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir
14 Kunjungan Rumah Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir
15 Himpunan Data Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir
Blang Iboih, 2021 Mengetahui:
Kepala SMP Negeri 6 Bandar Baru Guru BK,
Zulkahfi Dalimunte, S.Pd Juliana, S.Pd.I
NIP. 19640401 200604 1 004
PROGRAM MINGGUAN
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
NAMA SEKOLAH : SMP NEGERI 6 BANDAR BARU MINGGU / BULAN : IV / JANUARI
KELAS : VII, VIII, dan IX KONSELOR : JULIANA, S.Pd
NO KEGIATAN MATERI BIDANG PENGEMBANGAN
PRIBADI SOSIAL BELAJAR KARIR
1 2 3 4 5 6
1 Layanan Orientasi Pekerjaan yang berkaitan dengan kesehatan
yang mendukung cita-cita - - -
2 Layanan Informasi - - - -
3 Layanan Penempatan dan
penyaluran - - - -
4 Layanan Penguasaan konten Masalah Pribadi Masalah social Masalah belajar Masalah karir
5 Layanan Konseling
perorangan Ragu pada tercapainya cita-cita karena orang
tua tidak sejalan Minder dengan teman di kelas Orang tua kurang peduli terhadap kegiatan
belajar Masalah Pribadi
6 Layanan Bimbingan Kelompok Cara mengendalikan perasaan cinta dan
pacaran Masalah social Masalah belajar Masalah karir
7
Layanan Konseling Kelompok Pernyataan cinta di tolak secara terang- terangan
Masalah social • Khawatir tugas-tugas pelajaran hasilnya
kurang memuaskan
• Khawatir tidak mampu menamatkan sekolah dan harus segera bekerja
Masalah karir
8 Layanan Konsultasi
Masalah Pribadi • Ingin membantu kawan akrab yang baru
saja diputus oleh pacarnya
• Memiliki teman yang setiap hari melemahkan semangat belajar
• Memiliki teman yang selalu mengeluhkan dirinya memiliki tubuh gemuk atau kurus
Masalah belajar Masalah karir
9 Layanan Mediasi
• Orang tua tidak sejalan pada rencana pilihan pendidikan lanjutan siswa
• Sedih karena memiliki masalah dengan salah seorang guru mata pelajaran
Masalah social • Orang tua tidak sejalan pada rencana
pilihan pendidikan lanjutan siswa
• Sedih karena memiliki masalah dengan salah seorang guru mata pelajaran
• Siswa dipaksa mengikuti pilihan karir orang tua
• Orang tua tidak sejalan pada rencana pilihan pendidikan lanjutan siswa
• Sedih karena memiliki masalah dengan salah seorang guru mata pelajaran
10 Layanan Advokasi Masalah Pribadi Masalah social Masalah belajar Masalah karir
11 Aplikasi Instrumentasi - - - -
12 Alih Tangan Kasus Masalah Pribadi Masalah social Masalah belajar Masalah karir
13 Konferensi Kasus Masalah Pribadi Masalah social Masalah belajar Masalah karir
14 Kunjungan Rumah Masalah Pribadi Masalah social Masalah belajar Masalah karir
15 Himpunan Data Masalah Pribadi Masalah social Masalah belajar Masalah karir
Blang Iboih, Januari 2021 Mengetahui:
Kepala SMP Negeri 6 Bandar Baru Guru BK,
Zulkahfi Dalimunte, S.Pd Juliana, S.Pd.I
NIP. 19640401 200604 1 004
PROGRAM BULANAN
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Sekolah : SMP Negeri 6 Bandar Baru Tahun Pelajaran : 2020/2021
Kelas / Semester : VII, VIII, IX / Genap Konselor : Juliana, S.Pd.I
NO KEGIATAN
MATERI BIDANG PENGEMBANGAN Semester Ganjil
Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V Bulan VI
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Layanan Orientasi ➢ Pengenalan lingkungan sekolah kelas VII
➢ Pekerjaan yang berkaitan dengan kesehatan yang mendukung cita-cita
2 Layanan Informasi
➢ Cara menghilangkan rasa bosan dalam belajar
➢ Jenis-jenis pekerjaan yang memiliki prospek bagus di masa depan
➢ Cara mengatasi perbedaan pendapat
➢ Cara
melepaskan diri dari lingkungan pertemanan yang kurang mendukung cita- cita
➢ Pergaulan bebas
➢ Dampak menyontek pada saat ulangan bagi masa depan
➢ Peminatan dalam kurikulum 2013
3 Layanan Penempatan dan Penyaluran
➢ Teknik-teknik belajar ➢ Perencanaan pemilihan pendidikan lanjutan
➢ Pengaruh pendidikan dengan keberhasilan karir
➢ Cara mengatasi rasa bimbang
➢ Menumbuhkan sikap optimis terhadap masa depan
4 Layanan Penguasaan Konten
➢ Cara
mengendalikan diri, berpikir dan bersikap positif
➢ Cara menyalurkan bakat yang mengarah ke karir tertentu
➢ Meningkatkan rasa percaya diri berbicara dengan lawan jenis
➢ Cara belajar melalui tutor sebaya
5 Layanan Konseling Perorangan
➢ Ragu pada tercapainya cita-cita karena orang tua tidak sejalan
➢ Minder dengan teman sekelas
➢ Orang tua kurang sejalan terhadap kegiatan belajar
➢ Bingung belum memiliki cita-cita
➢ Ragu pada tercapainya cita-cita karena orang tua tidak sejalan
➢ Minder dengan teman sekelas
➢ Orang tua kurang sejalan terhadap kegiatan belajar
➢ Bingung belum memiliki cita-cita
➢ Ragu pada tercapainya cita- cita karena orang tua tidak sejalan
➢ Minder dengan teman sekelas
➢ Orang tua kurang sejalan terhadap kegiatan belajar
➢ Bingung belum memiliki cita- cita
➢ Ragu pada tercapainya cita-cita karena orang tua tidak sejalan
➢ Minder dengan teman sekelas
➢ Orang tua kurang sejalan terhadap kegiatan belajar
➢ Bingung belum memiliki cita-cita
➢ Ragu pada tercapainya cita-cita karena orang tua tidak sejalan
➢ Minder dengan teman sekelas
➢ Orang tua kurang sejalan terhadap kegiatan belajar
➢ Bingung belum memiliki cita-cita
6 Layanan Bimbingan Kelompok
➢ Cara mengendalikan perasaan cinta dan pacaran
➢ Cara
mengendalikan perasaan cinta dan pacaran
➢ Cara mengendalikan perasaan cinta dan pacaran
➢ Cara mengendalikan perasaan cinta dan pacaran
➢ Cara mengendalikan perasaan cinta dan pacaran
7 Layanan konseling Kelompok
➢ Pernyataan cinta ditolak secara terang- terangan
➢ Khawatir tugas-tugas pelajaran hasilnya kurang memuaskan
➢ Khawatir tidak mampu menamatkan sekolah dan harus segera bekerja
➢ Pernyataan cinta ditolak secara terang-terangan
➢ Khawatir tugas- tugas pelajaran hasilnya kurang memuaskan
➢ Khawatir tidak mampu menamatkan sekolah dan harus segera bekerja
➢ Pernyataan cinta ditolak secara terang-terangan
➢ Khawatir tugas-tugas pelajaran hasilnya kurang memuaskan
➢ Khawatir tidak mampu menamatkan sekolah dan harus segera bekerja
➢ Pernyataan cinta ditolak secara terang-terangan
➢ Khawatir tugas-tugas pelajaran hasilnya kurang memuaskan
➢ Khawatir tidak mampu menamatkan sekolah dan harus segera bekerja
➢ Pernyataan cinta ditolak secara terang-terangan
➢ Khawatir tugas-tugas pelajaran hasilnya kurang memuaskan
➢ Khawatir tidak mampu menamatkan sekolah dan harus segera bekerja
8 Layanan Konsultasi
➢ Ingin membantu kawan akrab yang baru saja diputus oleh pacarnya
➢ Memiliki teman yang setiap hari melemahkan semangat belajar
➢ Ingin membantu teman yang mengatasi kesulitan memperoleh informasi tentang pendidikan lanjutan
➢ Memiliki teman yang selalu mengeluhkan dirinya memiliki tubuh terlalu gemuk atau kurus
➢ Mempunyai teman yang tidak berminat melanjutkan sekolah
➢ Ingin membantu kawan akrab yang baru saja diputus oleh pacarnya
➢ Memiliki teman yang setiap hari melemahkan semangat belajar
➢ Ingin membantu teman yang mengatasi kesulitan memperoleh informasi tentang pendidikan lanjutan
➢ Memiliki teman yang selalu mengeluhkan dirinya memiliki tubuh terlalu gemuk atau kurus
➢ Mempunyai teman yang tidak berminat melanjutkan sekolah
➢ Ingin membantu kawan akrab yang baru saja diputus oleh pacarnya
➢ Memiliki teman yang setiap hari melemahkan semangat belajar
➢ Ingin membantu teman yang mengatasi kesulitan memperoleh informasi tentang pendidikan lanjutan
➢ Memiliki teman yang selalu mengeluhkan dirinya memiliki tubuh terlalu gemuk atau kurus
➢ Mempunyai teman yang tidak berminat melanjutkan sekolah
➢ Ingin membantu kawan akrab yang baru saja diputus oleh pacarnya
➢ Memiliki teman yang setiap hari melemahkan semangat belajar
➢ Ingin membantu teman yang mengatasi kesulitan memperoleh informasi tentang pendidikan lanjutan
➢ Memiliki teman yang selalu mengeluhkan dirinya memiliki tubuh terlalu gemuk atau kurus
➢ Mempunyai teman yang tidak berminat melanjutkan sekolah
➢ Ingin membantu kawan akrab yang baru saja diputus oleh pacarnya
➢ Memiliki teman yang setiap hari melemahkan semangat belajar
➢ Ingin membantu teman yang mengatasi kesulitan memperoleh informasi tentang pendidikan lanjutan
➢ Memiliki teman yang selalu mengeluhkan dirinya memiliki tubuh terlalu gemuk atau kurus
➢ Mempunyai teman yang tidak berminat melanjutkan sekolah
9 Layanan Mediasi
➢ Orang tua tidak sejalan pada rencana pilihan pendidikan lanjutan siswa
➢ Siswa dipaksa mengikuti pilihan karir orang tua
➢ Sedih karena memiliki masalah dengan salah seorang guru mata pelajaran
➢ Orang tua tidak sejalan pada rencana pilihan pendidikan lanjutan siswa
➢ Siswa dipaksa mengikuti pilihan karir orang tua
➢ Sedih karena memiliki masalah dengan salah seorang guru mata pelajaran
➢ Orang tua tidak sejalan pada rencana pilihan pendidikan lanjutan siswa
➢ Siswa dipaksa mengikuti pilihan karir orang tua
➢ Sedih karena memiliki masalah dengan salah seorang guru mata pelajaran
➢ Orang tua tidak sejalan pada rencana pilihan pendidikan lanjutan siswa
➢ Siswa dipaksa mengikuti pilihan karir orang tua
➢ Sedih karena memiliki masalah dengan salah seorang guru mata pelajaran
➢ Orang tua tidak sejalan pada rencana pilihan pendidikan lanjutan siswa
➢ Siswa dipaksa mengikuti pilihan karir orang tua
➢ Sedih karena memiliki masalah dengan salah seorang guru mata pelajaran
10 Layanan Advokasi ➢ Pendampingan dan ➢ Pendampingan dan
pembibingan bagi
pembibingan bagi siswa yang mengalami permasalahan
➢ Pendampingan dan pembibingan bagi siswa yang mengalami permasalahan
➢ Pendampingan dan pembibingan bagi siswa yang mengalami permasalahan
➢ Pendampingan dan pembibingan bagi siswa yang mengalami permasalahan
siswa yang mengalami
permasalahan ➢ Pendampingan dan pembibingan bagi siswa yang mengalami permasalahan
11 Aplikasi Instrumentasi
➢ Menggunakan AKS dan sosiometri untuk mengungkapkan kondisi dan permasalahan peserta didik
➢ Menggunakan AKS dan sosdiometri untuk
mengungkapkan kondisi dan permasalahan peserta didik
➢ Menggunakan AKSdan sosiometri untuk
mengungkapkan kondisi dan permasalahan peserta didik
➢ Menggunakan AKS dan sosiometri untuk
mengungkapkan kondisi dan permasalahan peserta didik
➢ Menggunakan AKS dan sosiometri untuk mengungkapkan kondisi dan
permasalahan peserta didik
➢ Menggunakan AKS dan sosiometri untuk mengungkapkan kondisi dan permasalahan peserta didik
12 Konferensi Kasus ➢ Pembahasan kasus-
kasus tertentu yang dialami peserta didik
➢ Pembahasan kasus-kasus tertentu yang dialami peserta didik
➢ Pembahasan kasus-kasus tertentu yang dialami peserta didik
➢ Pembahasan kasus- kasus tertentu yang
dialami peserta didik ➢ Pembahasan kasus-kasus tertentu yang dialami peserta didik
13 Kunjungan Rumah ➢ Pertemuan dengan
orang tua, keluarga peserta didik yang mengalami masalah
➢ Pertemuan dengan orang tua, keluarga peserta didik yang mengalami masalah
➢ Pertemuan dengan orang tua, keluarga peserta didik yang mengalami masalah
➢ Pertemuan dengan orang tua, keluarga peserta didik yang mengalami masalah
➢ Pertemuan dengan orang tua, keluarga peserta didik yang mengalami masalah
14 Himpunan Data
➢ Mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan permasalahan siswa melalui data siswa baik dari buku penghubung, kartu konseling/kartu peribadi, catatan anekdot, observasi, sosiometri dan lain- lain
➢ Mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan permasalahan siswa melalui data siswa baik dari buku penghubung, kartu konseling/kartu peribadi, catatan anekdot, observasi, sosiometri dan lain- lain
➢ Mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan permasalahan siswa melalui data siswa baik dari buku penghubung, kartu
konseling/kartu peribadi, catatan anekdot, observasi, sosiometri dan lain- lain
➢ Mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan permasalahan siswa melalui data siswa baik dari buku penghubung, kartu konseling/kartu peribadi, catatan anekdot, observasi, sosiometri dan lain-lain
➢ Mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan permasalahan siswa melalui data siswa baik dari buku
penghubung, kartu konseling/kartu peribadi, catatan anekdot, observasi, sosiometri dan lain-lain
➢ Mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan permasalahan siswa melalui data siswa baik dari buku penghubung, kartu konseling/kartu peribadi, catatan anekdot, observasi, sosiometri dan lain-lain
Blang Iboih, 04 Januari 2021 Mengetahui:
Kepala SMP Negeri 6 Bandar Baru Guru BK,
Zulkahfi Dalimunte, S.Pd Juliana, S.Pd.I
NIP. 19640401 200604 1 004
PROGRAM BIMBINGAN KONSELING SMP NEGERI 6 BANDAR BARU Kata Pengantar
Dengan penuh kerendahan hati penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmatNya dan bimbinganNya penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan program kerja bimbingan dan konseling yang akan dijadikan pedoman bagi pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 6 Bandar Baru, sehingga diharapkan program ini dapat berhasil untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dalam hal ini adalah out put peserta didik.
Dalam setiap satuan pendidikan bimbingan dan konseling merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam setiap kegiatan belajar,karena memiliki peranan yang sangat penting untuk memberikan layanan yang prima bagi segenap peserta didik memerlukan bantuan untuk mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi peserta didik dalam proses pembelajaran.
Agar kegiatan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 6 Bandar Baru dapat berjalan secara efektif dan efisien, maka perlu landasan pacu yang baik untuk mencapai keberhasilan dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling tersebut, untuk itulah penulis menyadari perlunya program kerja bimbingan dan konseling, maka sedikit demi sedikit penulis menyusun program kerja ini dari awal hingga terselesaikannya program ini secara keseluruhan.
Segenap personal sekolah lainnya, terutama kepala sekolah, guru mata pelajaran dan wali kelas diharapkan dapat bekerjasama untuk membantu kelancaran tugas–tugas guru bimbingan dan konseling sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.
Sebagai manusia biasa penulis tentu memiliki banyak kekurangan dan keterbatasan pengetahuan dalam menyusun program ini, sehingga penulis menyadari bahwa program ini masih jauh dari kesempurnaan, sebagai upaya penyempurnaan program bimbingan dan konseling ini, maka penulis secara terbuka menerima saran dan masukan dari semua pihak demi perbaikan program bimbingan dan konseling ini.
Tak lupa penulis ucapkan banyak-banyak terima kasih kepeda semua pihak yang telah membantu memberikan data,masukan dan saran dalam kaitannya dengan penyusunan program kegiatan bimbingan dan konseling ini
Blang Iboih, Juli 2020
Penyusun
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
1. LANDASAN REGULASI 2. LANDASAN KEILMUAN 3. LANDASAN FILOSOFIS 4. LANDASAN PSIKOLOGIS 5. LANDASAN SOSIAL BUDAYA 6. LANDASAN RELEGIUS 7. LANDASAN PEDAGOGIK
B. DASAR HUKUM BIMBINGAN DAN KONSELING C. TUJUAN
D. MANFAAT
E. UNSUR-UNSUR PENYUSUNAN PROGRAM BAB II BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
A. VISI DAN MISI BIMBINGAN DAN KONSELING 1. . VISI SEKOLAH
2. MISI SEKOLAH B. TUJUAN KHUSUS C. PERMASALAHAN
D. RENCANA KEGIATAN DAN OPERASIONAL E. BIDANG BIMBINGAN
F. FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING G.. JENIS-JENIS LAYANAN
H. . KEGIATAN PENDUKUNG I. FORMAT KEGIATAN
BAB III PROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH A. JENIS JENIS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
1. PROGRAM HARIAN 2. . PROGRAM MINGGUAN 3. . PROGRAM BULANAN 4. PROGRAM SEMESTERAN
5. PROGRAM TAHUNAN B. PENYUSUNAN PROGRAM
C. KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING D. PENILAIAN BIMBINGAN DAN KONSELING E. TAHAP-TAHAP PENILAIAN
F. PENJADWALAN
G. PENGAWASAN KEGIATAN
H. PEMBAGIAN TUGAS GURU BIMBINGAN DAN KONSELING I. TINDAK LANJUT
J. LAPORAN K. ANGGARAN BAB IV PENUTUP LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG 1. LANDASAN REGULASI
Dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah tentunya harus mengikuti garis-garis besar yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan sebagai landasan regulasi yaitu Undang Undang no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 butir (1) menegaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pasal 3 pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
2. LANDASAN KEILMUAN
1) Pengertian Bimbingan dan Konseling
Adapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa inggris, secara harfiyah istilah guidance itu diambil dari akar kata guide yang berarti .
1. Mengarahkan (to direct).
2. Memandu (to pilot ) 3. Mengelola (to manage) 4. Menyetir (to steer)
Namun masih banyak lagi penegertian bimbingan dan konseling yang dikemukakan para ahli diantaranya Sunaryo Kartadinata (1998:3) mengartikan sebagai proses membantu individu untuk mencapai perkembangan optimal. Sedangkan Rochman Natawijaya(1987:37) mengartikan biombingan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan , supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga sanggup mengarahkan dirinya
dan dapat bertindak secara wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah,keluarga,masyarakat dan kehidupan pada umumnya. Dengan demikian dian akan dapat menikmati kebahagiaan hidupnya,dan dapt memberikan sumbangan yang berarti pada kehidupan masyarakat pada umumnya sehingga bimbingan dapat membantu individu untuk mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk sosial.
Dari definisi diatas dapat diangkat makna sebagai berikut:
Bimbingan merupakan suatu proses,yang berkesinambungan bukan kegiatan yang seketika atau kebetulan. Bimbingan merupakan serangkaian tahapan kegiatan yang sistematis dan berencana yang terarah kepada pencapaian tujuan.
Bimbingan merupakan “helping” yang identik dengan “aiding assisting, atau availing” yang berarti bantuan atau pertolongan. Makna bantuan dalam bimbingan menunjukan bahwa yang aktif dalam mengembangkan diri, mengatasi masalah atau mengambil keputusan adalah individu atau peserta didik sendiri. Dalam proses bimbingan pembimbing tidak memaksakan kehendaknya sendiri,tetapi berperan sebagai fasilitator. Istilah bantuan dalam bimbingan dapat juga dimaknai sebagai upaya untuk(a) menciptakan lingkungan(fisik,psikis,sosial,dan spiritual) yang kondusif bagi perkembangan siswa,(b) memberikan dorongan dan semangat,(c)mengembangkan keberanian bertindak dan bertanggung jawab,dan (d) mengembangkan kemampuan untuk memperbaiki dan mengubah prilakunya sendiri. Individu yang dibantu adalah individu yang sedang berkembang dengan segala keunikannya. Bantuan dalam bimbngan diberikan dengan pertimbangan keragaman dan keunikan individu tidak ada teknik pemberian bantuan yang berlaku umum bagi setiap individu. Teknik bantuan seyogyanya disesuaikan dengan pengalaman,kebutuhan,dan masalah individu. Untuk membimbing individu diperlukan pemahaman yang komprehensif tentang karakteristik kebutuhan,atau masalah individu.tujuan bimbingan adalah perkembangan optimal,yaitu perkembangan yang sesuai dengan potensi dan sistem nilai tentang kehidupan yang baik dan benar. Perkembangan optimal bulanlah semata-mata pencapaian tingkan kemampuan intelektual yang tinggi, yang ditandai dengan penguasaan pengetahuan dan keterampilan, melainkan suatu kondisi dinamik dimana individu (1) mampu mengenal dan memahami diri (2) berani menerima kenyataan diri secara objektif (3) mengarahkan diri sesuai dengan kemampuan, kesempatan, dan sistem nilai (4) melakukan pilihan dan mengambil keputusan atas tanggung jawab sendiri. Diketahui sebagai kondisi dinamik, karena kemampuan yyang disebutkan diatas akan berkembang terus dan hal ini terjadi karena individu berada didalam lingkungan yang terus berubah dan berkembang.
2). Prinsip-Prinsip Dasar Bimbingan dan Konseling
Dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling ada bebrapa prinsip dasar yang dipandang sebgai pondasi dalam memberikan layanan. Prinsip ini berasal dari konsep-konsep
filosofis tentang kemanusiaan yang menjadi dasar dalam pemberian layanan bantuan atau bimbingan baik di sekolah maupun diluar sekolah. Prinsip-prinsip tersebut adalah :
a. Bimbingan diperuntukkan bagi semua individu ( guidance is for all individuals). Prinsip ini berarti bimbingan diberikan kepad semua individu atau peserta didik, baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah, baik pria maupun wanita, baik anak-anak,remaja maupun dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang digunakan dalam bimbingan lebih bersifat prefentif dan pengembangan daripada penyembuhan(kuratif) dan lebih diutamakan teknik kelompok daripada perseorangan (individual).
b. Bimbingan bersifat individualisasi. Setiap individu bersifat unik(berbeda satu lain),dan melalui bimbingan individu dibantu untuk memaksimalkan perkembangan keunikkannya tersebut. Prinsip ini juga berarti bahwa yang menjadi fokus sasaran bantuan adalah individu meskipun teknik layanan bantuannya menggunakan kelompok.
c. Bimbingan menekankan hal yang positif. Pada kenyataanya masih ada individu yang memiliki persepsi yang negatif terhadap bimbingan,karena bimbingnan dianggap sebagai satu cara yang menekan aspirasi. Sangat berbeda dengan pandangan tersebut, bimbingan sebenarnya merupakan proses bantuan yang menekankna pada kekuatan dan kesuksesan, kerena bimbingan merupakan cara untuk membangun pandangan positif terhadap diri sendiri,memberikan dorongan dan peluang untuk berkembang.
d. Bimbingan merupakan usaha bersama. Bimbingan bukan hanya menjadi tugas dan tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas dan tanggung jawab guru-guru dan kepala sekolah. Mereka sebagai teamwork terlibat dalam proses bimbingan.
e. Pengambilan keputusan adalah hal yang esensial dalam bimbingan. Bimbingan diarahkan untuk membantu individu agar dapat menentukan pilihan dan mengambil keputusan.
Bimbingan mempunyai peranan untuk memberikan informasi dan nasihat kepada individu, yang itu semuanya merupakan hal yang penting sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan. Kehidupan individu diarahkan oleh tujuannya, sedangkan bimbingan hanya memfasilitasi individu
untuk mempertimbangkan,menyesuaikan diridan menyempurnakan tujuan
melalui pengambilan keputusan yang tepat. Jones.et.al (1970) berpendapat bahwa kemampuan untuk membuat keputusan secara tepat bukan kemampuan bawaan, tetapi kemampuan yang harus dikembangkan. Tujuan utama bimbingan adalah mengembangkan kemampuan individu untuk memecahkan masalahnya dan mengambil keputusan.
f. Bimbingan berlangsung dalam berbagai setting(adegan) kehidupan.pemberia layanan bimbingan tidak harus di sekolah,tetapi juga dilingkungan keluarga, perusahaan/industri,lembaga pemerinta/swasta,dan masyarakat pada umumnya. Bidang layanan bimbingan pun bersifat multi aspek, yaitu meliputi aspek pribadi, sosial, pendidikan,dan pekerjaan.
3). Asas Asas Bimbingan dan Konseling
Untuk mencapai hasil bimbingan yang maksimal tentunya diperlukan banyak informasi dari konseli, untuk menjamin itu semua diperlukan cara asas yang dapat meyakinkan konseli agar tidak memiliki keraguan lagi dalam memberikan informasi kepada konselor, hal itu diwujudkan dalam bentuk asas bimbingan dan konseling sebagai berikut:
a. Kerahasiaan. Yaitu menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan tentang peserta didik (konseli) yang menjadi sasaran layanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui orang lain. Dalam hal ini konselor berkewajiban penuh memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiaannya benar-benar terjamin.
b. Kesukarelaan. Yaitu menghendaki kesukaan dan kerelaan peserta didik(konseli) mengikuti/menjalani,layanan/kegiatan yang diperlukan baginya. Dalam hal ini konselor berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan tersebut.
c. Keterbukaan. Yaitu menghendaki peserta didik (konseli) yang menjadi sasaran layanan/kegiatan. Bersikap terbuka dan tidak berpura-pura,baik dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima informasi dan materi dari luar yang berguna dalam pengembangan dirinya. Dalam hal ini konselor berkewajiban mengambangkan keterbukaan peserta didik (konseli) . keterbukaan ini amat erat kaitannya dengan terselenggaranya asas kerahasiaan dan adanya kesukarelaan pada diri peserta didik(konseli) yang menjadi sasaran layanan kegiatan. Agar pesrta didik dapat terbuka, konselor terlebih dahulu harus bersikap terbuka dan tidak berpura-pura.
d. Kegiatan. Yaitu menghendaki pesrta didik(konseli) yang menjadi sasaran layanan berpartisipasi secara aktif dalam penyelenggaraan layanan/kegiatan bimbingan. Dalam hal ini konselor perlu mendorong peserta didik(konseli) untuk aktif dalam setiap layanan/kegiatan bimbingan dan konseling yang diperuntukkan baginya.
e. Kemandirian, yaitu menunjuk pada tujuan umum bimbingan dan konseling, yakni: peserta didik(konseli) sebagai sasaran layanan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi individu-individu Yang mandiri dengan ciri-ciri mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya,mampu mengambil keputusan,mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri.
Konselor dan konseling yang diselenggarakannya bagi berkembangnya kemandirian peserta didik.
f. Kekinian, yaitu menghendaki agar objek sasaran layanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan pesrta didik ( konseli) dalam kondisinya sekarang. Layanan yang berkenaan dengan “masa depan atau kondisi masa lampaupun” dilihat dampak dan/atau kaitannya dengan konddisi yang ada dan apa yang diperbuat sekarang.
g. Kedinamisan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan(konseli) Yang terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
h. Keterpaduan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menhghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling,baik yang dilakukan oleh konselor maupun pihak lain,saling menunjang,harmonis dan terpadu. Untuk ini kerjasama antara konselor dan pihak-pihak yang berperan dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling perlu terus dikembangkan. Koordinasi segenap layanan /kegiatan bimbungan dan konseling itu harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
i. Keharmonisan, yaitu menghendaki agar segenap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada nilai dan norma yang ada, tidak boleh bertentangan dengan nilai dan norma yang ada, yaitu nilai dan norma agama,hukum dan peraturan,adat istiadat,ilmu pengetahuan,dan kebiasaan yang berlaku. Bukanlah layanan atau kegiatan bimbingan dan konseling yang dapat dipertanggung jawabkan dan apabila isi dan pelaksanaannya tidak benrdasarkan nilai dan norma yang dimaksudkan itu. Lebih jauh, layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling justru harus dapat meningkatkan kemampuan peserta didik(konseli) memahami,meanghayati, dan mengamalkan nilai dan norma tersebut.
j. Keahlian, yaitu menghendaki agar layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional. Dalam hal ini, para pelaksana bimbingan dan konseling hendaklah tenaga yang benar-benar ahli dalam bidang bimbingan dan konseling. Keprofesionalan konselor harus terwujud baik dalam penyelenggaraan jenis-jenis layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling maupun dalam penegakan kode etik bimbingan dan konseling.
k. Alih tangan kasus, yaitu menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta didik(konseli) mengalih tangankan permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli. Konselor dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua,guru-guru lain,atau ahli lain: dan demikian pula konselor dapat mengalih tangankan kasus kepada guru mata pelajaran/praktik dan lain-lain.
l. Tut wuru handayani, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana yang mengayomi (memberikan rasa aman), mengembangkan keteladanan, memberikan rangsangan dan dorongan serta kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik(konseli) untuk maju demikian juga segenap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan hendaknya disertai dan sekaligus dapat membangun suasana pengayoman, keteladanan dan dorongan seperti itu.
4) Bidang Bimbingan
Bidang-bidang bimbingan dalam kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah adalah sebagai berikut :
a. Bimbingan akademik, yaitu bimbingan yang diarahkan untuk membantu para individu dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah akademik. Yang tergolong masalah-masalah akademik yaitu, pengenalan kurikulum,pemilihan jurusan, cara belajar, penyelesaian tugas-tugas dan latihan, pencarian dan penggunaan sumber belajar perencanaan pendidikan lanjutan, dan lain-lain. Bimbingan akademik dilakukan dengan cara menegmabangkan suasana belajar mengajar yang kondusif agar terhindar dari kesulitan belajar. Para pembimbing membentuk individu mengatasi kesulitan belajar, mengembangkan cara belajar yang efektif,membantu individu agar sukses dalam belajar dan agar mampu menyesuaikan diri terhadap semua tutntutan program/pendidikan dalam bimbingan akademik para pembimbingan berupaya memfasilitasi individu dalam mencapai tujuan akademik yamg diharapkan
b. Bimbingan sosial pribadi, yaitu merupakan bimbingan untuk membantu para individu dalam emecahkan masalah-masalah sosial pribadi. Yang tergolong dalam masalah-masalah sosial pribadi adalah: masalah hubungan dengan teman dengan guru, serta staf, pemahaman sifat dan kemampuan diri, menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal, penyelesaian konflik. Bimbainga sosial pribadi diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah dirinya. Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarah pada pencapaian pribadi yang seimbang dengan memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta ragam permaslahan yang dialami individu. Bimbinagn sosial pribadi diberikan dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusif,interaksi pendidikan yang akrab, mengembangkan sistem pemahaman diri dan sikap-sikap yang positif serta ktrampilan-ketrampilan sosial pribadi yang tepat.
c. Bimbingan karir yaitu, bimbingan yang membantu individu dalam perencanaan pengembangan dan pemecahan masalah-masalah karir seperti pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja, pemahaman kondisi lingkungan, perencanaan dan pengembangan karir, penyesuaian pekerjaan, dan pemecahan masalah-masalah karir yang dihadapi. Bimbingan karir juga merupakan layanan pemenuhan kebutuhan perkembangan individu sebagai bagian integral dari program pendidikan. Bimbingan karir terkait dengan perkembangan kemampuan kognitif,afektif, maupun ketrampilan individu dalam mewujudkan konsep diri yang positif, memahami proses pengambilan keputusan,maupun perolehan pengetahuan dalam ketrampilan yang akan membantu dirinya memasuki sistem kehidupan sosial budaya yang terus menerus berubah.
5). JENIS-JENIS LAYANAN
a. Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru.
b. Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima danmemahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.
c. Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok
d. belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, dan kegiatan ekstra kurikuler.
e. Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terumata kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
f. Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya.
g. Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok.
h. Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.
i. Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
j. Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antarmereka.
3. LANDASAN FILOSOFIS
John J. Pietrofesa et.al. (1980.30.31) mengemukakan bahwa terdapat beberapa prinsip yang terkait dengan landasan filosofis dalam bimbingan dan konseling yaitu,
1. Objective viewing, dalam hal ini konselor membantu klien agar memperoleh perspektif tentang masalah khusus yang dihadapinya, dan membantunya untuk menilai atau mengkaji berbagai alternatif atau strategi kegiatan yang menungkinkan klien mampu merespon interes, minat atau keinginannya secara konsruktif. Seseorang akan berada dalam dilema apabila dia merasa tidak memiliki pilihan . melalui bimbingan seseorang akan dapat menggali atau menemukan potensi dirinya dan kemampuan untuk beadaptasi dengan peristiwa-peristiwa kehidupan baru yang dialaminya.
2. The counselor must have the best interest of the client at heart. Dalam hal ini konselor harus merasa puas dalam membantu klien dalam mengatasi masalahnya.
Sedangkan James Cribbin dalam Jhon J. Pietrofesa (1980) mengemukakan bahwa prinsip-prinsip filosofis dalam bimbingan adalah sebagai berikut:
a. Bimbingan hendaknya didasarkan pada pengakuan akan kemuliaan dan harga diri individu dan atas hak-haknya untuk mendapat bantuan
b. Bimbingan merupakan proses pendidikan yang berkesinambungan. Artinya bimbingan merupakan bagian integral dalam pendidikan.
c. Bimbingan harus respek terhadap hak-hak klien yang minta bantuan.
d. Bimbingan bukan preogatif kelompok khusus kesehatan mental namun dilaksanakan melalui kerja sama berdasarkan keahlian dan kompetensinya sendiri.
e. Fokus bimbingan adalah membantu individu dalam merealisasikan potensi dirinya.
f. Bimbingan merupakan elemen pendidikan yang bersifat individualisasi, personalisasi, dan sosialisasi.
Dari uraian diatas dapat diringkas sebagai berikut :
a) Landasan filosofis bimbingan terkait dengan cara pandang para ahli berdasarkan olah pikirnya tentang hakikat manusia tujuan hidup di dunia ini serta upaya-upaya untuk mengembangkan,mengangkat, atau memlihara nilai-nilai kemanusiaan manusia b) Bimbingan merupakan kegiatan manusiawi yang terkait dengan upaya
mengembangkan potensi insaniayah manusia, sehingga manusia berada dalam alur kehidupan yang bermartabat dan beradab.
c) Konselor seyogyanya memiliki pemahaman yang mendalam tentang filasafat manusia (filsafat antropologi) agar memiliki pedoman yang akurat dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada konseli kearah kehidupan yang sesuai dengan nilai- nilai kemanusiaan yang dimiliki.
4. LANDASAN PSIKOLOGIS
Landasan psikologis merupakan orientasi layanan bimbingan dan konseling yang menitik beratkan pada aspek kejiwaan dengan menerima segala keunikannya masing-masing, sehingga proses layanan yang terjadi dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) Masing- masing individu memiliki karakteristik pribadi yang unik. Dalam arti
terdapat perbedaan individual diantara mereka seperti yang menyangkut aspek kecerdasan,emosi,sosialitas, sikap, kebiasaan dan penyesuaian diri.