• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kemampuan Berpikir Kreatif dan Disposisi Matematis Siswa SMP dalam Pembelajaran Matematika dengan pendekatan Discovery Berbantuan Software Geometer’s Sketchpad.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kemampuan Berpikir Kreatif dan Disposisi Matematis Siswa SMP dalam Pembelajaran Matematika dengan pendekatan Discovery Berbantuan Software Geometer’s Sketchpad."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

PERSEMBAHAN ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB II PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 9

E. Definisi Operasional ... 10

BAB III BERPIKIR KREATIF MATEMATIS, DISPOSISI MATEMATIS, PENDEKATAN DISCOVERY dan GEOMETER’S SKETCHPAD A. Berpikir Kreatif Matematis ... 12

B. Disposisi Matematis ... 18

C. Pembelajaran Berbantuan Software Geometer’s Sketchpad (GSP) 25 D. Penelitian yang Relevan ... 33

(2)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ... 36

B. Variabel Penelitian ... 37

C. Instrumen Penelitian dan Pengembangannya ... 37

1. Tes Berpikir Kreatif Matematis ... 38

2. Skala Disposisi Matematis Siswa ... 44

3. Lembar Observasi ... 45

D. Pengolahan Data ... 45

E. Jadwal Penelitian ... 47

F. Prosedur Penelitian ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 49

1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa ... 53

2. Disposisi Matematis Berbantuan GSP ... 55

3. Disposisi Matematis Siswa setelah Pembelajaran Berbantuan GSP ... 58

4. Analisis Korelasi Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis dan Disposisi Matematis Siswa setelah Pembelajaran berbantuan GSP ... …. 59

B. Pembahasan ... 60

1. Kemampuan Berpikir Kreatif dan Disposisi Matematis ... 60

2. Pembelajaran berbantuan GSP ... 62

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan dan Rekomendasi ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 68

LAMPIRAN A Kisi-kisi dan tes Berpikir Kreatif ... 73

Skala Disposisi Matematis ... 79

(3)

A2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran... 84

A3 Lembar Kerja Siswa ... 100

LAMPIRAN B Dokumentasi Pembelajaran Di Kelas Eksperimen ... 118

LAMPIRAN C Meet Geometer’s Sketchpad ... 123

LAMPIRAN D D1 Data Disposisi Matematis Kelas Eksperimen ... 151

D2 Data Disposisi Matematis Kelas Kontrol ... 168

D3 Data Uji Coba Tes KBKM ... 169

D4 Data Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 170

LAMPIRAN E E1 Data Post Test KBKM Siswa kelompok Eksperimen ... 176

E2 Data Post Test KBKM Siswa kelompok Kontrol ... 177

(4)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Tabel Halaman

Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis ... 12

Tabel 3.1 Pedoman Pemberian Skor KBKM ... 37

Tabel 3.2 Klasifikasi Koefisien Realibilitas ... 39

Tabel 3.3 Koefisien Korelasi Validitas ... 40

Tabel 3.4 Interpretasi Hasil Uji Validitas Tes KBKM ... 41

Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda ... 42

Tabel 3.6 Daya Pembeda Tes KBKM ... 42

Tabel 3.7 Kriteria Tingkat Kesukaran ... 43

Tabel 3.8 Tingkat Kesukaran Butir Tes KBKM ... 43

Tabel 3.9 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 47

Tabel 4.1 Kemampuan Berpikir Kreatif dan Disposisi Matematis Siswa pada kedua jenis Pembelajaran ... 50

Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis .... 53

(5)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Gambar Halaman

Gambar 2.1 Tampilan Awal GSP ... 42

Gambar 2.2 Mengkonstruksi Segitiga Sama Sisi ... 42

Gambar 4.1 Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis ... 51

(6)
(7)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai perbedaan hasil belajar kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang belajar geometri dengan menggunakan GSP dibandingkan dengan siswa yang mendapat pembelajaran geometri tanpa menggunakan GSP, serta disposisi matematis siswa terhadap pembelajaran geometri berbantuan GSP, diperoleh kesimpulan dan rekomendasi sebagai berikut:

A. Kesimpulan dan Rekomendasi

1. Tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematis antara siswa yang mendapat pembelajaran berbantuan software GSP dengan siswa yang mendapat pembelajaran biasa, dan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada kedua jenis pembelajaran tergolong kurang.

Beberapa kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal-soal berpikir kreatif matematis di antaranya adalah:

- Dalam menyelesaikan soal-soal berpikir kreatif pada umumnya siswa kesulitan dalam mengajukan pertanyaan berdasarkan situasi yang diberikan, disarankan para siswa dilatih membuat pertanyaan-pertanyaan dari data yang yang diberikan.

- Kurang mampu menjelaskan ide-ide dan sering tidak didukung oleh perhitungan matematis yang memadai, disarankan para siswa dilatih soal-soal yang bersifat open-ended.

- Kesulitan dalam mengemukakan lebih dari satu cara penyelesaian suatu masalah, disarankan guru memberi materi pra-syarat dan pertanyaan-pertanyaan yang selalu mengingatkan konsep yang sedang dipelajari. - Kurang mampu mengkaitkan ide-ide yang dikemukakan dengan konsep

(8)

penemuan ini akan membuat siswa selalu ingat pada konsep-konsep yang ditemukannya sendiri.

2. Tidak terdapat perbedaan disiposisi matematis antara siswa yang mendapat pembelajaran berbantuan software GSP dan siswa yang mendapat pembelajaran biasa, dan disposisi matematis kedua jenis kelas pembelajaran tergolong baik. GSP memberikan sesuatu yang baru kepada siswa namun perbedaannya tidak signifikan, penulis menganggap di dalam diri mereka sudah terbangun penguasaan konsep yang mereka bawa dari Sekolah Dasar. Materi segi-empat sudah mereka pelajari sebelumnya. Selama pembelajaran siswa menunjukkan tidak merasa takut atau cemas mengerjakan soal-soal matematika dan siswa berpendapat bahwa matematika dapat dipelajari semua siswa dan tidak oleh siswa yang pandai saja. Mereka memiliki sikap, kebiasaan dan nilai-nilai yang baik dalam belajar matematika. Beberapa aspek disposisi matematis yang tergolong netral adalah upaya siswa menyisihkan waktu untuk belajar matematika dan memeriksa kebenaraan jawaban yang telah diperoleh. Pembelajaran berbantuan GSP tidak memberi pengaruh yang signifikan, usulan peneliti bila dilakukan penelitian ulang dilakukan disarankan menggunakan sampel yang lebih besar dengan fokus pada peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis.

3. Tidak terdapat korelasi antara kemampuan berpikir kreatif matematis dan disposisi matematis siswa setelah memperoleh pembelajaran berbantuan software GSP.

Hasil yang dicapai dalam penelitian ini kurang maksimal. Pencapaian persentasi skor rata-rata siswa tidak mencapai apa yang diharapkan. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan hal ini terjadi seperti yang diungkapkan di atas, Untuk mengatasi kesulitan yang dialami siswa selama pembelajaran penulis merekomendasikan perlu jumlah komputer yang memadai agar tiap siswa bisa mencoba dan mengalami menariknya penggunan software GSP.

(9)

ini dilakukan lebih lama dimungkinkan hasil yang dicapai akan lebih baik dari hasil penelitian ini. Hal ini menunjukkan bahwa semakin lama siswa mengenal media pembelajaran tersebut, siswa akan semakin akrab dengan software ini, sehingga hasil belajarnya akan lebih baik dari siswa yang tidak menggunakan GSP.

Berdasarkan temuan dan kekurangan yang terjadi dalam penelitian ini, maka peneliti memberikan saran untuk peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang sejenis, sehingga kekurangan pada penelitian ini dapat diperkecil dalam penelitian selanjutnya. Perlu diteliti lebih lanjut masalah pembelajaran dengan software GSP apakah secara berkelanjutan benar-benar meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa.

Pembelajaran dengan pendekatan penemuan berbantuan software GSP mendorong siswa untuk menemukan sendiri konsep-konsep materi yang sedang dipelajari, menciptakan suasana pembelajaran yang lebih kondusif, lebih meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar, serta pembelajaran berpusat pada siswa, dengan interaksi yang lebih hidup dan multi arah serta komunikasi tidak didominasi oleh siswa pandai saja. Disarankan setting pembelajaran berupa kelompok-kelompok kecil dengan kemampuan siswa yang heterogen.

Meskipun kemampuan berfikir kreatif dan disposisi matematis tergolong sukar untuk siswa SMP, kedua kemampuan tersebut tetap harus dikembangkan pada siswa level sekolah manapun. Pembelajaran dengan pendekatan penemuan hendaknya dijadikan alternatif pendekatan pembelajaran.

(10)
(11)

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, L (2006). Penerapan Metode Improve dalam Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Media Komputer untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP. Tesis pada Pascasarjana UPI Bandung, tidak dipublikasi.

Arikunto, S. (1999). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi IV. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2001). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

Aswandi, (2010). ”Membangun Bangsa melalui Pendidikan Berbasis Karakter”. Pendidikan Karakter. Jurnal Publikasi Ilmiah Pendidikan Umum dan Nilai. Vol. 2. No.2. Juli 2010.

Career Center Maine Department of Labor (2004). Today’s Work Competence in Maine. Tersedia:http://www.maine.gov/labor/lmis/pdf/Essential Work Competencies.pdf. (22 Desember 2011)

Costa,. (Ed.) (2001). Developing Minds. A Resource Book for Teaching Thinking. 3 rd Edidition. Assosiation for Supervision and Curriculum Development. Virginia USA.

Cotton, K. (1991). Teaching Thinking Skills. School Improvement Research Series.

Darminto, B. (2008). Studi Perbandingan Model-model Pembelajaran Berbasis Komputer dalam Peningkatan Kemampuan Berpikir Matematis Tingkat Tinggi Calon Guru di Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Disertasi pada Pascasarjana UPI Bandung, tidak dipublikasi.

Dwiyanto. (2007) Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Komputer terhadap pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah dan Berfikir Kreatif . Disertasi pada Pascasarjana UPI Bandung, tidak dipublikasi.

Ghozi, A. (2010). Pendidikan Karakter dan Budaya Bangsa dan Implementasinya dalam Pembelajaran. Makalah disampaikan pada Pendidikan dan Pelatihan Tingkat Dasar Guru Bahasa Perancis Tanggal 24 Okober s.d 6 November 2010

Herlan, A (2006). Mengembangkan Pembelajaran Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematika Siswa SMA. Tesis pada Pascasarjana UPI Bandung, tidak dipublikasi.

Jiang, Z. (2008), Explorations and Reasoning in the Dynamic Geometry

Environment. [Online]. Tersedia:

(12)

Kariadinata, R. (2004). Penerapan Teknologi Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran Matematika Sebagai Salah Satu Upaya Mengisi Tuntutan Kurikulum 2004. Prosiding Seminar Nasional Matematika. ISSN: 16930800. Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI.

Kariadinata, R.(2006). Aplikasi Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran Matematika Sebagai Upaya Mengembangkan Kemampuan Berpikir Matematika Tingkat Tinggi Siswa SMA. Disertasi pada Pascasarjana UPI Bandung, tidak dipublikasi.

Koswara. U. (2012). Meningkatkan Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematis Siswa SMA melalui Pendekatan Kontekstual Berbantuan Program Autograph. Tesis pada Pascasarjana UPI Bandung. Makalah dimuat dalam Educationist: Jurnal kajian filosofi, teori, kualitas, dan manajemen pendidikan Vol. VI. No.2, 125-131, July 2012.

Kusuma, Y.S. (2008). Konsep, Pengembangan dan Implementasi Computer-Based Learning dalam Peningkatan Kemampuan High-Order Mathematics Thingking. Seminar Penggunaan ICT : Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia, 15 Desember 2011 di Bandung.

Lam, T. T. (2007). Use of Geometer’s Sketchpad (GSP) to Teach Mechenics Concept in A Level Mathematics.[Online]. Tersedia:

http://www.any2any.org/EPATCM/EP/2004/2004C141/fullpaper.pdf. [17 Januari 2008]

Lim H.C. dan Pang P.Y.H (2002). Critical Thinking in Elementary Mathematics: A Historical Approach. Singapura: Department of Mathematics, National University Singapore.

Louis Cohen, L. M. (2007). Research Methods in Education. Oxon: Routledge. Meissner, H. (2006). Creativity and Mathematics Education . Tersedia:

www.math.ecnu.cn/earcome3/sym1/sym104.pdf.(3 Januari 2012)

Mann, E.L. (2005). Mathematical Creativity and School Mathematics: Indicators of Mathematical Creativity in Middle School Students. Connecticut: University of Connecticut.

Matlin, M.W. (2003). Cognition. Fifth Edition. USA: John Wiley & Sons, Inc. Munandar, S.C.U. (2002). Kreativitas dan Keberbakatan Strategi Mewujudkan

Potensi Kreatif dan Bakat. Jakarta: Granada Pustaka Utama.

(13)

National Council of Teachers of Mathematics (2000). Principles and Standards for School Mathematics. Reston, VA: NCTM.

Nicholl, M.J. (2006). Accelerated Learning for The 21st Century (Cara Belajar Cepat Abad 21). Bandung: Nuansa.

Nurcholis, E. (2012). Meningkatkan Kemampuan Spatial Sense dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA melalui Pendekatan Berbasis Masalah Berbantuan Komputer. Tesis pada Pascasarjana UPI Bandung, Makalah dimuat dalam Educationist: Jurnal kajian filosofi, teori, kualitas, dan manajemen pendidikan Vol VI. No.2, 125-131, July 2012.

Offirstson, T. (2012). Pendekatan Inkuiri Berbantuan Software Cinderella untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa MTs. Tesis pada Pascasarjana UPI Bandung, Makalah dimuat dalam Educationist: Jurnal kajian filosofi, teori, kualitas, dan manajemen pendidikanVol VI. No.2, 101-106, July 2012

Papu, J (2001). Menumbuhkan Kreativitas di Tempat Kerja [Online]. Tersedia: http://www.e-psikologi.com/ manajemen/ kreativitas.htm. [27 Mei 2006].

Pinal, A (2011), Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Komunikasi Matematis Siswa SMA melalui pendekatan Open-Ended dengan Strategi Group-to-group. (Studi Eksperimen di SMA Negeri Plus Provinsi Riau).Tesis pada PPs UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Polking J. (1998). Response To NCTM's Round 4 Questions [Online] In

http://www.ams.org/government/argrpt4.html

Rohendi, D. (2009). Kemampuan Pemahaman, Koneksi, dan Pemecahan Masalah. Matematis: Eksperimen terhadap Siswa Sekolah Menengah Atas melalui Pembelajaran Elektronik (E-Learning). Disertasi pada Pascasarjana UPI Bandung, tidak dipublikasi.

Rusmini, (2008). Meningkatkan Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematis Siswa SMP melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Cabri Geometry II. Tesis pada Pascasarjana UPI Bandung, tidak dipublikasi.

Sauri, S. (2010). Membangun Karakter Bangsa melalui Pembinaan Profesionalisme Guru Berbasis Pendidikan Nilai. Jurnal Pendidikan Karakter. Vol.2. No.2.

(14)

Pembelajaran. Report of Research Grant at Post Graduate Study. Indonesia University of Education, Bandung.

Sumarmo, U. (2010). Berpikir dan Disposisi Matematis: Apa, Mengapa, dan Bagaimana Dikembangkan pada Peserta Didik. [Online]. in

http://www.docstoc.com/docs/ 62326333/Pembelajaran-Matematika. [5 Maret 2012]. Paper published in Sumarmo, U. (2013) and Suryadi, D. Turmudi, Nurlaelah, E . (Editors).. Kumpulan Makalah Berpikir dan Disposisi Matematis serta Pembelajarannya. Mathematics Deparment of Faculty Mathematics and Science Education UPI. Bandung

Sumarmo, U, Hidayat, W., Zulkarnaen, R., Hamidah, Sariningsih, R. (2012).

Mengembangkan Kemampuan dan Disposisi Logis, Kritis, dan Kreatif matematis, Siswa SMA melalui Pembelajaran Berbasis Masalah dan Strategi Think-talk-write.” Laporan penelitian at STKIP Siliwangi Bandung. Makalah dimuat dalam Nurlaelah, E. (Editor). Jurnal Pengajaran MIPA. Vol.1, 17-23, April 2012.

Sumaryati, E. (2013). Pendekatan Induktif-Deduktif disertai Strategi Think-Pair-Square-Share untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMA. Tesis pada Pascasarjana UPI Bandung, tidak dipublikasi.

Syamsuduha, D.N., (2004). Penggunaan Pembelajaran Berbasis komputer Model Drill and Practice untuk meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa SMU. Prosiding Seminar Nasional Matematika. ISSN: 1693-0800. Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI.

Yonandi (2010). Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan Masalah Matematis melalui Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Komputer pada Siswa Sekolah Menengah Atas. Disertasi pada Pascasarjana UPI Bandung, tidak dipublikasi.

Rohaeti, E.E. (2008). Pembelajaran dengan Pendekatan Eksplorasi untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama. Disertasi SPs UPI. Tidak diterbitkan.

Rochaminah, S. (2008). Pengaruh Pembelajaran Penemuan terhadap Kemampuan

Berpikir Kritis dan Matematis Mahasiswa Calon Guru. Disertasi UPI Bandung:

Tidak diterbitkan.

Ruseffendi, E.T. (1991). Penilaian Pendidikan dan Hasil Belajar Siswa Khususnya dalam Pengajaran Matematika. Bandung: tidak diterbitkan. Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta, Bandung.

(15)

Sumarmo, U.(1987) Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematika Siswa SMA Dikaitkan dengan Kemampuan Penalaran Logik Siswa dan Beberapa Unsur

Proses Belajar Mengajar. Disertasi. Bandung: UPI.

Sukmadinata, N.S.(2004). Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung: Yayasan Kesuma Karya.

Suriadi. (2006). Pembelajaran dengan Pendekatan Discovery yang Menekankan Aspek Analogi Untuk Menigkatkan Pemahaman MatemaGSP dan Kemampuan Berfikir

Kritis Siswa SMA. Tesis UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Wijaya, berpikir-kreatif-dan-imajinatif, Tersedia http://www.wijayalabs.com/2011/07/21/

Referensi

Dokumen terkait

Algoritma kriptografi simetri (symmetric cryptosystems atau secret key cryptosystems) adalah suatu algoritma kriptografi yang memiliki kunci enkripsi yang sama dengan

dilakukan. Menurut Kemmis dan Mc. 14) penelitian juga digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis dari keempat aspek yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi

Keikutsertaan karyawan dalam setiap kegiatan perusahaan memberikan dampak yang baik bagi perusahaan.. Adanya laporan hasil kerja yang jelas dari karyawan

Pada kegiatan pelatihan peserta telah berlatih melakukan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran sesuai silabus dan skenario pelatihan menggunakan modul

Demikian juga dengan Klinik Bona Medica , dimana dalam kegiatannya memerlukan pencatatan transaksi pengobatan yang terjadi dan mengelola data tersebut menjadi laporan bulanan

Melalui indeks pencemaran bahwa stasiun 1 dikategorikan dalam kondisi baik karena memiliki nilai IP 0,855 dan stasiun 2 memiliki nilai IP 0,967 juga dikategorikan dalam kondisi

untuk menentukan kualitas perairan pesisir dari berbagai aktivitas yang dilakukan. di perairan Kecamatan

Setelah melihat cara pengadministrasian pada dealer Internasional Motor seperti dalam pengisian data mobil, data pembeli yang masih menggunakan cara manual sehingga masih sering