P.T. SURYAMAS DUTAMAKMUR, Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR
30 SEPTEMBER 2008 DAN 2007
Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada tanggal 30 September 2008 dan 2007 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
Neraca Konsolidasi 1
Laporan Laba Rugi Konsolidasi 3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 4
Laporan Arus Kas Konsolidasi 5
30 September 2008 30 September 2007 AKTIVA 2e,3 94.255.402.831 42.028.351.761 2f,4 - 52.231.136.727 2g,5 50.058.069.462 7.081.026.218 2g,6 37.423.942.406 5.021.652.421 2h 1.008.508.003 722.874.414 2i 1.093.472.413 928.855.488 7 2.265.968.876 1.423.960.540 8 23.873.479.487 36.646.308.444 2g,9,35 761.014.600 202.042.861 225.000.000 225.000.000 2f 1.626.954.674.734 1.663.780.773.655 2j,10 164.228.832.917 169.142.328.434 2k,11,35 17.329.751.202 40.014.770.597 2m,30 854.059.577 598.958.537 JUMLAH AKTIVA 2.020.332.176.507 2.020.048.040.098
Catatan kurs Rp 9.378 kurs Rp 9.137
Rp Rp
Kas dan setara kas Investasi sementara
Piutang usaha kepada pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar
Rp 2.162.776.332 tahun 2008 dan Rp 1.506.704.281 tahun 2007 Piutang lain-lain
Persediaan
Biaya dibayar di muka Pajak dibayar di muka Uang muka
Piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Investasi saham Aktiva real estat
Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 31.459.819.477 tahun 2008 dan Rp 25.058.905.966 tahun 2007
Aktiva pajak tangguhan Aktiva lainnya
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
30 September 2008 30 September 2007 Catatan kurs Rp 9.378 kurs Rp 9.137 KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN 12 1.684.793.038 3.411.801.944 1.596.664.752 1.864.892.847 2m,13 1.998.773.934 975.411.465 1.178.964.674 1.172.710.442 2l,14 28.010.886.351 44.324.037.937 2o,15,33a - 484.261.000.000 2o,16,33b 259.280.599.500 301.345.112.750 2o,17,33c 29.776.847.467 371.241.705.402 2l,18 15.277.150.119 15.277.150.119 19,36 108.924.226.600 382.402.517.823 2n,32 11.402.784.009 8.959.609.979 459.131.690.444 1.615.235.950.708 HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK
PERUSAHAAN 2b,20 495.529.970.838 82.738.727.260
GOODWILL NEGATIF - BERSIH 2b - 138.365.026
EKUITAS 21 1.172.782.307.500 1.172.782.307.500 22 28.974.121.631 28.974.121.631 21 830.609.608.000 - 2f,23 192.006.980 214.279.790 2k,11 19.068.232.803 19.068.232.803 (985.955.761.690) (899.103.944.619) 1.065.670.515.224 321.934.997.105
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2.020.332.176.507 2.020.048.040.098
- 4.040.096.080.196 1 Rp Rp Hutang usaha Hutang lain-lain Hutang pajak
Biaya yang masih harus dibayar Uang muka diterima
Hutang kepada lembaga keuangan Hutang medium term note
Hutang obligasi
Jaminan keanggotaan golf
Hutang kepada pemegang saham minoritas anak perusahaan
Kewajiban imbalan pasca kerja Jumlah Kewajiban
Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar – 4.700.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor – 2.345.564.615 Saham
Tambahan modal disetor Modal disetor lainnya
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan
Selisih penilaian kembali aktiva tetap Defisit
Jumlah Ekuitas
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
30 September 2008 30 September 2007 Catatan kurs Rp 9.378 kurs Rp 9.137 PENJUALAN BERSIH DAN
PENDAPATAN USAHA 2l,24 93.996.230.997 71.719.990.260
BEBAN POKOK PENJUALAN DAN
BEBAN LANGSUNG USAHA 2l,25 51.530.294.469 43.495.986.692
LABA KOTOR 42.465.936.528 28.224.003.567
BEBAN USAHA 2l
- 26 3.177.250.088 2.610.269.897
- 27 29.028.736.932 26.512.116.180
32.205.987.020 29.122.386.077
LABA (RUGI) USAHA 10.259.949.508 (898.382.509)
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
- 2c,28 11.207.549.464 (9.831.314.324) - 2e,2f,3,4 3.407.478.713 3.553.241.443 - 2f,3 148.317.517 334.927.988 - 3 175.739.964 98.939.395 - 2k 330.494.762 1.627.479 - 29 (1.761.486.370) (2.606.754.882) - 2b - 7.748.440 - 2.313.451.304 1.506.199.938 15.821.545.354 (6.935.384.523)
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 26.081.494.863 (7.833.767.032)
PAJAK PENGHASILAN 2m,30 - -
LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS ATAS
RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN 26.081.494.863 (7.833.767.032)
HAK MINORITAS ATAS RUGI BERSIH
ANAK PERUSAHAAN 2b,20 571.251.666 48.425.523
LABA (RUGI) BERSIH 26.652.746.528 (7.785.341.509)
LABA (RUGI) PER SAHAM 2p,31
6,65 (3,32)
5,95 (1,71)
Rp Rp
Penjualan
Umum dan administrasi Jumlah Beban Usaha
Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih Penghasilan bunga deposito
Penghasilan bunga investasi Penghasilan jasa giro
Keuntungan penjualan aktiva tetap Beban bunga
Amortisasi goodwill - bersih Lain-lain - bersih
Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih
Dasar Dilusian
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
30 September 2008 30 September 2007 kurs Rp 9.378 kurs Rp 9.137 1.172.782.307.500 527.570.796.000 - 645.211.511.500 1.172.782.307.500 1.172.782.307.500 28.974.121.631 28.974.121.631 - - 28.974.121.631 28.974.121.631 - 645.211.511.339 - (645.211.511.339) 830.609.608.000 - 830.609.608.000 - 192.006.980 214.279.790 - - 192.006.980 214.279.790 19.068.232.803 19.068.232.803 - - 19.068.232.803 19.068.232.803 (1.012.608.508.218) (891.318.603.109) 26.652.746.528 (7.785.341.509) (985.955.761.690) (899.103.944.619) JUMLAH EKUITAS 1.065.670.515.224 321.934.997.105 - 0 Rp Rp Modal Disetor Saldo awal
Pengalihan modal disetor lainnya menjadi modal Ditempatkan dan disetor
Saldo akhir
Tambahan Modal Disetor Saldo awal
Penambahan tahun berjalan Saldo akhir
Modal Disetor Lainnya Saldo awal
Pengalihan modal disetor lainnya menjadi modal Ditempatkan dan disetor
Konversi hutang menjadi modal disetor lainnya Saldo akhir
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Saldo awal
Penambahan tahun berjalan Saldo akhir
Selisih penilaian kembali aktiva tetap Saldo awal
Penambahan tahun berjalan Saldo akhir
Defisit
Saldo awal
Laba (rugi) tahun berjalan Saldo akhir
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
30 September 2008 30 September 2007
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
88.890.811.479 78.201.462.057 (55.821.014.349) (48.343.991.030) 33.069.797.130 29.857.471.027 273.001.372 (2.220.702.604) (590.924.576) 310.373.974 (2.708.846) (108.214.644) 32.749.165.080 27.838.927.753 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
3.731.536.194 3.987.108.826 391.255.000 6.300.000 382.713.216 (2.130.261.431) (2.508.335.831) (5.499.133.859) (37.205.898.257) (17.684.089.048) (35.208.729.678) (21.320.075.512) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
(7.650.369.000) (74.934.750) (247.946.382) (208.043.208) (243.363.824) (720.120.132) (1.871.734.763) (1.611.414.754) (257.250.000) (10.270.663.969) (2.614.512.844) PENINGKATAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (12.730.228.567) 3.904.339.397
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 106.985.631.398 38.124.012.364
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 94.255.402.831 42.028.351.761
Rp Rp
Penerimaan kas dari pembeli real estat dan anggota golf Pembayaran kas kepada pemasok, kontraktor, konsultan
dan karyawan
Kas dihasilkan dari operasi
Penerimaan (pemberian) piutang lain-lain - bersih Penerimaan (pemberian) piutang kepada pihak yang
mempunyai hubungan istimewa Pembayaran denda dan tagihan pajak Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi
Penerimaan bunga
Hasil penjualan aktiva tetap
Pengurangan (penambahan) investasi sementara Perolehan aktiva tetap
Perolehan aktiva real estat
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi
Pembayaran hutang pokok medium term note Pembayaran bunga medium term note
Pembayaran bunga hutang kepada lembaga keuangan Pembayaran bunga obligasi
Pembayaran hutang obligasi
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
1. U M U M
a. Pendirian dan Informasi Umum
P.T. Suryamas Dutamakmur, Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta No. 322 tanggal 21 September 1989 dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-5896.HT.01.01.Th.90 tanggal 9 Oktober 1990, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 98 tanggal 7 Desember 1990, Tambahan No. 4968. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 48 tanggal 17 Oktober 2006 dari F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., notaris di Jakarta, mengenai peningkatan modal dasar Perusahaan. Perubahan anggaran dasar ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. W7-04416 HT.01.04-TH.2007 tanggal 19 April 2007.
Perusahaan berdomisili di Rancamaya, Bogor, Jawa Barat. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Sudirman Plaza Business Complex, Plaza Marein Lt. 16, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 76-78, Jakarta.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi bidang perdagangan umum, real estat dan bangunan pada umumnya, antara lain sebagai developer, pemborong, perencana, penyelenggara pelaksana pembuatan gedung, rumah, jalan, jembatan, landasan dan instalatir. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1993.
Perusahaan saat ini berusaha di bidang real estat berupa penjualan tanah serta tanah dan rumah tinggal, pengoperasian lapangan golf, country club, vila dan fasilitas resort lainnya di daerah Rancamaya, Bogor, Jawa Barat.
b. Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris
Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (grup) Suryamas. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 September 2008 sesuai dengan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 27 Juni 2008, adalah sebagai berikut :
Presiden Komisaris : Wismoyo Arismunandar Komisaris : Fifi Julia Maeloa
Ramelan, SH
Presiden Direktur : Kenneth Lian
Direktur : Wendy Sui Cheng Yap
Sujanto Handoko Wing Indrasmoro
Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata 681 karyawan pada tahun 2008 dan 672 karyawan pada tahun 2007.
c. Komite Audit
Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2008, adalah sebagai berikut :
Ketua : Abdullah Alwahdi
Anggota : Amin Anwar
d. Anak Perusahaan
Perusahaan memiliki saham anak perusahaan berikut :
Seluruh anak perusahaan berdomisili di Jakarta kecuali GIS di Bogor. Kecuali SKI, MS, CNMP dan GIS, seluruh anak perusahaan masih dalam tahap pengembangan.
e. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Pada tanggal 18 September 1995, Perusahaan telah memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-1190/PM/1995 untuk melaksanakan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 80.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham, dengan harga penawaran sebesar Rp 850 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya (company listing) pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 12 Oktober 1995.
Pada tanggal 29 Nopember 1996, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-1947/PM/1996 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 451.925.000 saham dengan
Persentase kepemilikanTahun operasi Jumlah aktiv a Jenis Usaha 2008 2007 komersial ###
Rp Juta Peny ertaan langsung :
PT Saptakreasi Indah (SKI) dan anak
perusahaan Pendiri atau ikut menjadi 99,99% 99,99% 1994 9.377 pemegang saham badan
hukum lain PT Rancamay a Asri Golf and Country
(RAGC) Operator lapangan golf 98,60% 98,00% - 142 PT Multiray a Sinarindo (MS) Real estat 99,98% 98,47% 2004 42.022 PT Permainusa Megacitra (PM) Properti 99,99% 99,45% - 17.495 PT Inti Sarana Papan (ISP) Real estat 99,99% 99,32% - 18.258 PT Centranusa Majupermai Pendiri atau ikut menjadi
(CNMP) dan anak perusahaan pemegang saham badan
hukum lain dan real estat94,46% 94,46% 1997 1.271.005 PT Golden Integrity Sejati (GIS) Pendidikan 70,00% - 2008 1.844 Peny ertaan tidak langsung :
Melalui SKI
PT Rancamay a Indah Hotel (RIH) Perhotelan 98,00% 98,00% - 241 PT Centranusa Majupermai Pendiri atau ikut menjadi
(CNMP) dan anak perusahaan pemegang saham badan
hukum lain dan real estat5,53% 5,53% 1997 1.271.005
PM Properti 0,01% 0,54% - 17.495
MS Real estat 0,02% 1,51% 2004 42.022
ISP Real estat 0,01% 0,66% - 18.258
RAGC Operator lapangan golf 0,40% 2,00% - 142 Melalui RAGC
SKI Pendiri atau ikut menjadi pemegang saham badan
hukum lain dan real estat0,01% 0,01% 1994 9.377
ISP Real estat - 0,02% - 18.258
Melalui PM
MS Real estat - 0,02% 2004 42.022
RIH Perhotelan - 2,00% - 241
Melalui RIH
CNMP Pendiri atau ikut menjadi pemegang saham badan
hukum lain dan real estat0,01% 0,01% 1997 1.271.005 Melalui MS
PM Properti - 0,01% - 17.495
Melalui CNMP
PT Dwigunatama Rintisprima
harga penawaran sebesar nilai nominal Rp 500 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 19 Desember 1996.
Pada tanggal 21 Mei 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-1009/PM/1997 untuk melakukan penawaran obligasi kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 300.000.000.000 pada tingkat bunga tetap atau tetap dan mengambang. Obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya pada tanggal 11 Juni 1997.
Pada tanggal 30 November 2007, BES bergabung ke BEJ dan selanjutnya BEJ berganti nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mulai menjalankan fungsi Bursa Efek pada tanggal 1 Desember 2007. Selanjutnya dengan hal tersebut, saham Perusahaan tercatat di BEI sejak tanggal 1 Desember 2007.
Pada tanggal 30 September 2008, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 2.345.564.615 lembar saham telah dicatatkan pada BEI.
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
b. Prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (dan anak perusahaan) yang disusun sampai dengan 31 Maret setiap tahunnya. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara.
Pada saat akuisisi, aktiva dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Jika biaya perolehan bagian Perusahaan atas nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi yang diakui pada tanggal transaksi, maka nilai wajar aktiva non-moneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proporsional, sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi. Sisa selisih lebih setelah penurunan nilai wajar aktiva dan kewajiban non-moneter tersebut diakui sebagai goodwill negatif, dan diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun.
Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis aktiva bersih. Hak minoritas akan disesuaikan untuk bagian minoritas dari perubahan ekuitas. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.
Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan.
Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.
c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.
d. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
e. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
f. Investasi
Deposito berjangka
Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan namun dijaminkan dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan tetapi terealisasi dalam satu tahun dari tanggal neraca disajikan sebagai investasi sementara dan dinyatakan sebesar nilai nominal.
Investasi saham
Investasi dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Perubahan ekuitas anak perusahaan
Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan anak perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.
g. Penyisihan Piutang Ragu-Ragu
Perusahaan dan anak perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap masing-masing akun piutang pada akhir tahun.
h. Persediaan
Persediaan makanan, minuman, barang dagangan dan perlengkapan golf dan country club dinilai berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode masuk pertama keluar pertama (First In First Out Method).
i. Biaya Dibayar Di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
j. Aktiva Real Estat
Aktiva real estat meliputi tanah dan bangunan (rumah tinggal dan rumah toko) yang siap dijual, bangunan yang sedang dikonstruksi, tanah yang sedang dikembangkan dan tanah yang belum dikembangkan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah.
Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya praperolehan dan perolehan tanah ditambah biaya pinjaman (beban bunga dan selisih kurs) yang berkenaan dengan perolehan tanah, dan akan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pematangan tanah dimulai.
Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan ditambah dengan biaya langsung maupun tidak langsung yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat, termasuk biaya pinjaman (beban bunga dan selisih kurs). Tanah yang sedang dikembangkan akan dipindahkan ke bangunan yang sedang dikontruksi pada saat tanah tersebut selesai dikembangkan atau dipindahkan ke aktiva tanah bila tanah tersebut siap dijual dengan menggunakan metode luas areal. Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana
atau area yang tidak dijual lainnya, dialokasi ke proyek berdasarkan luas area yang dapat dijual.
Biaya perolehan bangunan yang sedang dikonstruksi meliputi biaya perolehan tanah yang telah selesai dikembangkan ditambah biaya perencanaan dan konstruksi serta biaya pinjaman (beban bunga dan selisih kurs) dan akan dipindahkan ke aktiva tanah dan
bangunan pada saat selesai dibangun dan siap dijual dengan menggunakan metode identifikasi khusus.
Kapitalisasi biaya pinjaman (beban bunga dan selisih kurs) berkenaan dengan pinjaman yang diterima untuk membelanjai perolehan dan pengembangan aktiva real estat, beban keuangan ini meliputi beban bunga, selisih kurs dan biaya pinjaman lainnya, kapitalisasi akan dihentikan pada saat aktiva tersebut secara substansial siap untuk digunakan sesuai tujuannya. Kapitalisasi tersebut dilakukan maksimum sampai nilai tercatat aktiva real estat sama besar dengan nilai realisasi bersihnya.
k. Aktiva Tetap
Aktiva tetap, kecuali aktiva tertentu yang dinilai kembali, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Aktiva tertentu telah dinilai kembali berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai independen sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Peningkatan nilai aktiva karena penilaian kembali dikreditkan pada selisih penilaian kembali aktiva tetap dalam akun ekuitas.
Aktiva tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dan nilai residu aktiva tetap sebagai berikut :
Tahun Nilai Residu (%)
Lapangan golf 30 10
Bangunan dan club house 20 – 30 10
Kendaraan 4 10
Perabotan dan peralatan 4 – 8 5
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomik di masa yang akan datang dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan atau penarikan aktiva tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.
l. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan penjualan kapling tanah tanpa bangunan, diakui dengan menggunakan metode akrual penuh (full accrual method) pada saat pengikatan jual beli apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi :
• Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli;
• Harga jual akan tertagih;
• Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli dimasa yang akan datang;
• Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kapling tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kapling tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
• Hanya kapling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kapling tanah tersebut.
Pendapatan penjualan bangunan rumah tinggal dan rumah toko (ruko) beserta kapling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi :
• Proses penjualan telah selesai;
• Harga jual akan tertagih;
• Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi dimasa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan
• Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut. Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli diperlakukan sebagai uang muka diterima dan dicatat dengan deposit method sampai seluruh persyaratan tersebut dipenuhi.
Beban pokok penjualan tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan tanah yang telah dikeluarkan dan taksiran kewajiban biaya pengembangan tanah serta lingkungan. Selisih taksiran biaya pengembangan tanah dengan realisasinya dihitung dan dibebankan pada beban pokok penjualan tanah pada saat setiap phase pengembangan tanah dinyatakan selesai.
Beban pokok penjualan rumah tinggal dan ruko dinyatakan sebesar biaya perolehan rumah tinggal dan ruko yang sudah jadi untuk tiap unit yang terjual.
Jenis keanggotaan dan fee keanggotaan golf sebagai berikut : Fee keanggotaan Golf
Keanggotaan Refundable Non Refundable Periode
Founder 90% 10% 1993 - 1995
Gold Chartered 50% 50% 1995 - 1996
Chartered - 100% 1996 - Sekarang
Refundable deposit akan dikembalikan setelah 30 tahun senilai ekuivalen Rupiah pada saat penerimaan uang keanggotaan tersebut. Perusahaan mengakui non refundable deposit sebagai pendapatan pada saat deposit yang diterima telah mencapai 10% dari keseluruhan fee keanggotaan golf.
Perusahaan mengakui pendapatan dari operasi lapangan golf, country club dan fasilitas resort lainnya pada saat barang atau jasa diserahkan kepada pelanggan.
m. Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi kecuali aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini.
n. Imbalan Pasca Kerja
Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasca kerja di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian actuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
o. Restrukturisasi Hutang Bermasalah
Selisih lebih nilai tercatat pinjaman (termasuk bunga, denda yang berhubungan) di atas jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah, terbatas pada modifikasi atas persyaratan hutang langsung diakui sebagai keuntungan hasil restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dikurangkan dari nilai tercatat hutang dan tidak ada beban bunga yang diakui hingga jatuh tempo hutang tersebut.
Jika nilai tercatat pinjaman kurang dari jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah, terbatas pada modifikasi atas persyaratan hutang maka tidak ada keuntungan ataupun kerugian hasil restrukturisasi yang diakui. Dampak restrukturisasi tersebut diakui secara prosfektif sejak saat restrukturisasi dilaksanakan. Setelah restrukturisasi, beban bunga
dihitung dengan menggunakan tingkat bunga efektif konstan dikalikan dengan nilai tercatat hutang pada awal setiap periode sampai dengan jatuh temponya.
Pelunasan hutang melalui penerbitan saham baru atau penyerahan saham Perusahaan (sebagai debitur) dicatat sebesar nilai wajar saham. Perbedaan antara nilai wajar saham yang diterbitkan dengan nilai tercatat hutang yang diselesaikan diakui sebagai keuntungan yang timbul sebagai akibat restrukturisasi hutang, sedangkan selisih antara nilai nominal dengan nilai wajar saham diakui sebagai agio saham.
Keuntungan atas restrukturisasi hutang setelah memperhitungkan beban restrukturisasi dan pajak penghasilan terkait, diakui pada periode terjadinya restrukturisasi dan disajikan sebagai pos luar biasa.
p. Laba (Rugi) Per Saham
Laba (Rugi) per saham dihitung dengan membagi rugi bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Laba (rugi) per saham dilusian dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
q. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
Aktiva dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aktiva tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
3. KAS DAN SETARA KAS 2008 2007 Rp Rp Kas 76.750.000 55.750.000 Bank
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Dollar Amerika Serikat
P.T. Bank Sinarmas (Sinarmas) 22.207.010 31.234.286
Pihak ketiga Rupiah
P.T. Bank Mega 1.956.024.937
-P.T. Bank Danamon, Tbk (Danamon) 847.372.009 749.151.551 P.T. Bank Internasional Indonesia, Tbk (BII) 3.697.935.346 1.367.698.687 P.T. Bank Central Asia, Tbk (BCA) 469.522.384 610.356.158
P.T. Bank NISP (NISP) 81.084.964 30.236.005
P.T. Bank Jabar 86.001.540 220.296.350
P.T. Bank Lippo, Tbk (Lippo) 6.223.334 6.655.334
P.T. Bank Niaga, Tbk - 4.670.000
P.T. Bank Mandiri (Persero), Tbk 83.599.943 705.899.196
Dollar Amerika Serikat
BII 1.152.530.410 117.376.095
Deposito berjangka
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Sinarmas 8.067.761.635 -Pihak ketiga Rupiah NISP 15.000.000 2.265.000.000 Danamon 47.391.845 8.566.034.974 BII 29.141.971.246 2.497.119.396 Lippo 68.794.324 65.797.719 Mega 1.500.000.000
-P.T. Bank Pan Indonesia, Tbk (Panin) 6.529.369.863 -Dollar Amerika Serikat
BII 30.964.902.369 9.461.354.363
NISP - 4.540.354.757
Danamon - 1.782.856.076
Penempatan investasi pada Morgan Stanley & Co sebesar US$ 1.006.714 tahun 2008 dan
US$ 979.590 tahun 2007 9.440.959.672 8.950.510.815
Jumlah 94.255.402.831 42.028.351.761
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun
Rupiah 7,50% - 13,00% 8,75% - 9,75%
Dollar Amerika Serikat 3,00% - 5,50% 4,25% - 4,75%
4. INVESTASI SEMENTARA
Deposito berjangka pada Danamon, BII dan Mega pada tahun 2007 merupakan escrow account milik anak perusahaan yang akan digunakan untuk pembelian tanah. Deposito berjangka pada BCA merupakan pencairan KPR yang ditahan sampai bangunan selesai (milik anak perusahaan) yang akan digunakan untuk fasilitas KPR.
5. PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang dan tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha.
6. PIUTANG LAIN – LAIN
2008 2007
Rp Rp
Deposito berjangka dalam Rupiah
BII - 29.204.302.901
Mega - 11.756.744.906
Danamon - 10.891.689.249
BCA - 378.399.670
Jumlah - 52.231.136.727
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun - 8,75% - 9,75%
2008 2007
Rp Rp
Berdasarkan kegiatan usaha :
Pengoperasian lapangan golf dan country club 4.932.279.323 4.909.956.661
Estat manajemen 915.128.314 712.706.300
Penjualan tanah dan bangunan 46.365.938.157 2.965.067.538
Pendidikan 7.500.000
-Jumlah 52.220.845.794 8.587.730.499
Penyisihan piutang ragu-ragu (2.162.776.332) (1.506.704.281)
Bersih 50.058.069.462 7.081.026.218
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu
Saldo awal 1.712.776.332 1.056.704.281
Penambahan 450.000.000 450.000.000
Saldo akhir 2.162.776.332 1.506.704.281
2008 2007
Rp Rp
P.T. Intan Buana Mandiri (IBM) 19.853.000.000
-Panama Capital Pte. Ltd. (-Panama) 11.825.273.436
-Lain-lain 5.745.668.970 5.021.652.421
Piutang kepada Panama merupakan piutang atas penjualan piutang anak perusahaan CNMP sebesar USD 10.463.021 (Rp 98.425.645.320) dengan harga Rp 12.447.656.250, berdasarkan akta No. 108 tanggal 12 Desember 2007 oleh Robert Purba, S.H., notaris di Jakarta. Per 30 September 2008, anak perusahaan telah menerima pembayaran sebesar Rp 622.382.814. Piutang kepada IBM merupakan piutang atas penjualan investasi anak perusahaan CNMP sebesar Rp 20.652.774.007 dengan harga Rp 20.898.000.000, berdasarkan akta No. 107 tanggal 27 Desember 2007 oleh Robert Purba, S.H., notaris di Jakarta. Per 30 September 2008, anak perusahaan telah menerima pembayaran sebesar Rp 1.045.000.000.
Para pemegang saham termasuk pemegang saham independen telah menyetujui transaksi penjualan tersebut diatas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perusahaan tanggal 19 Desember 2007 sebagaimana tercantum dalam akta No. 93 dari F.X. Budi Santoso Isbandi SH.
7. PAJAK DIBAYAR DI MUKA
Akun ini merupakan kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan dan pembayaran pajak pertambahan nilai anak perusahaan.
8. UANG MUKA
Uang muka pembelian tanah di daerah Kuningan, Jakarta, dilakukan oleh PT Permainusa Megacitra, anak perusahaan, untuk tanah seluas satu hektar.
Uang muka pembelian tanah di daerah Bekasi, Jawa Barat, dilakukan oleh CNMP, anak perusahaan, untuk tanah seluas 14,3 hektar. Per 31 Desember 2007, uang muka pembelian tanah telah diselesaikan.
Uang muka pembelian tanah di daerah Cibubur, Jawa Barat, dilakukan oleh MS, anak perusahaan, untuk tanah kurang lebih seluas 1 hektar.
Uang muka pembelian tanah di daerah Bogor, Jawa Barat, dilakukan oleh Perusahaan untuk tanah kurang lebih seluas 2 hektar.
9. PIUTANG KEPADA PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
Akun ini merupakan uang muka dinas dan piutang tanpa bunga dan jaminan kepada direksi dan karyawan Perusahaan. 2008 2007 Rp Rp Tanah di Kuningan 17.466.196.737 17.466.196.737 Tanah di Bekasi 9.515.703 13.435.602.500 Tanah di Bogor 3.102.800.000 3.097.500.000 Tanah di Cibubur 2.000.000.000 2.000.000.000 Lain-lain 1.294.967.047 647.009.207 Jumlah 23.873.479.487 36.646.308.444
10. AKTIVA REAL ESTAT
Luas tanah pada tanggal 30 September 2008 adalah Phase I seluas 9,22 hektar, Phase II seluas 41,21 hektar dan Commercial Center seluas 1,56 hektar.
Luas tanah yang sedang dikembangkan pada tanggal 30 September 2008 pada Rancamaya Phase III seluas 31,53 hektar dan Mahogany Residence seluas 0,97 hektar.
Tanah di daerah Bekasi, Jawa Barat, merupakan tanah yang telah dibebaskan dan dimiliki oleh CNMP dan anak perusahaan yang akan dikembangkan untuk proyek real estat dengan ijin pembebeasan seluas kurang lebih 1.050 hektar. Pada tanggal 30 September 2008 tanah yang telah dibebaskan seluas 582,20 hektar.
Tanah di Rancamaya, Jawa Barat, merupakan tanah yang telah dibebaskan dan dimiliki oleh Perusahaan dan ISP, anak perusahaan, yang akan dikembangkan untuk proyek real estat dengan ijin pembebasan seluas kurang lebih 330 hektar. Pada tanggal 30 September 2008 tanah yang telah dibebaskan seluas 70,81 hektar.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aktiva real estat tidak melebihi nilai realisasi bersihnya.
Tanah siap dijual dan tanah yang sedang dikembangkan seluas 62.540 meter persegi pada tahun 2008 dan 2007 dijadikan jaminan atas hutang medium term note.
11. AKTIVA TETAP
Beban penyusutan adalah Rp 5.326.767.041 dan Rp 4.895.840.582 masing-masing untuk tahun 2008 dan 2007.
2008 2007
Rp Rp
Tanah dan bangunan siap jual 159.971.914.444 273.400.098.070
Tanah yang sedang dikembangkan 215.924.344.539 398.719.986.942
Tanah yang belum dikembangkan 1.251.058.415.751 991.660.688.643
Jumlah 1.626.954.674.734 1.663.780.773.655
2008 2007
Rp Rp
Biaya perolehan :
Tanah dan bangunan 163.727.819.739 162.425.317.155
Kendaraan 6.878.889.943 7.134.385.625
Perabotan dan peralatan 25.081.942.712 24.641.531.620
Jumlah 195.688.652.394 194.201.234.400
Akumulasi penyusutan :
Bangunan 10.857.811.724 6.932.936.675
Kendaraan 5.129.598.138 4.674.240.192
Perabotan dan peralatan 15.472.409.615 13.451.729.099
Jumlah 31.459.819.477 25.058.905.966
Perusahaan melakukan penilaian kembali atas sebagian aktiva tetapnya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 486/KMK.03/2002 dan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pajak No. KEP-519/PJ/2002 tanggal 2 Desember 2002. Aktiva tetap yang dinilai kembali adalah aktiva pada tanggal 30 Desember 2005. Berdasarkan laporan penilai dari P.T. Saptasentra Jasa Pradana pada tanggal 14 Pebruari 2006, dasar yang digunakan dalam penilaian kembali aktiva mencakup metode perbandingan data pasar untuk penilaian tanah dan metode kalkulasi biaya untuk penilaian aktiva tetap lainnya. Pada tanggal 6 April 2006 Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari Kantor Pajak dalam Surat Keputusan No. KEP-533/WPJ.07/BD.04/2006. Selisih penilaian kembali aktiva tetap auditan sebesar Rp 19.068.232.803 dicatat sebagai bagian dari ekuitas.
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di proyek Rancamaya dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 sampai 30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2014 sampai 2029. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
Aktiva tetap berupa bangunan, club house dan kendaraan diasuransikan untuk risiko kerusakan, kehilangan, kebakaran dan bencana alam masing-masing kepada :
P.T. Asuransi Sinar Mas merupakan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga.
12. HUTANG USAHA – PIHAK KETIGA
Mata uang 2008 2007
P.T. Asuransi Sinarmas Rp 72.571.795.800 64.977.026.607
US$ 460.000 460.000
P.T. Asuransi Mitra Maparya Rp 14.500.000.000
-US$ 230.000
-P.T. Asuransi Indrapura Rp 8.700.000.000
-US$ 138.000
-P.T. Asuransi Kurnia Indonesia Rp 5.800.000.000
-US$ 92.000
-P.T. Asuransi Parolamas Rp - 11.600.000.000
US$ - 184.000
P.T. Asuransi Aegis Indonesia Rp - 12.794.743.636
US$ - 138.000
P.T. Asuransi Dayin Mitra Rp - 8.700.000.000
US$ - 138.000
2008 2007
Rp Rp
Berdasarkan kegiatan usaha :
Pengoperasian lapangan golf dan country club 1.043.785.167 2.113.597.167
Penjualan tanah dan bangunan 562.174.487 1.189.593.726
Estat manajemen 49.904.528 108.611.051
Pendidikan 28.928.856
13. HUTANG PAJAK
14. UANG MUKA DITERIMA
15. HUTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN
Akun ini merupakan kewajiban kepada Asia Capital Holding Limited (ACHL) yang berasal dari pengalihan sisa hutang eks P.T. Bank BIRA dan P.T. Bank Niaga, Tbk sebesar US$ 53.000.000 yang telah direstrukturisasi menjadi hutang jangka panjang selama 10 tahun tanpa jaminan dan tanpa bunga. Hutang ini dapat dikonversi menjadi saham Perusahaan mulai tahun keempat sejak tanggal efektif perjanjian restrukturisasi.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 17 Oktober 2006, para pemegang saham menyetujui perubahan hutang ACHL menjadi bentuk Mandatory Convertible Notes (MCN) selama 10 tahun tanpa jaminan dan tingkat bunga 0,1% per tahun yang dibayar setiap enam bulan dengan hak opsi konversi mulai tahun pertama sejak tanggal efektif perjanjian restrukturisasi.
Berdasarkan akta No. 114 tanggal 28 Mei 2008 dari F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., notaris di Jakarta, ACHL melakukan konversi seluruh hutang sebesar US$ 53.000.000 menjadi modal ditempatkan dan disetor Perusahaan sejumlah 978.804.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham, dengan kurs konversi menggunakan kurs tengah Bank Indonesia tanggal 30 April 2008 sebesar Rp 9.234 per US$ 1.
Saldo pada tanggal 30 September 2007 adalah sebesar US$ 53.000.000. 16. HUTANG MEDIUM TERM NOTE
Pada tanggal 13 Mei 1997, Perusahaan memperoleh pinjaman dalam bentuk Medium Term Note (MTN) sebesar maksimum US$ 40.000.000 dari beberapa bank swasta nasional dan asing yang dikoordinir oleh BIRA sebagai agen. Jangka waktu MTN selama tiga tahun, tingkat bunga 9% per
2008 2007 Rp Rp Pajak penghasilan Pasal 21 270.884.594 196.213.077 Pasal 23 167.000.586 97.094.028 Pasal 25 248.483.494 -Pasal 4 ayat (2) 6.090.000
-Pajak Pertambahan Nilai 1.230.922.384 623.603.340
Pajak Pembangunan I 75.392.876 58.501.020
Jumlah 1.998.773.934 975.411.465
2008 2007
Rp Rp
Penjualan tanah dan rumah tinggal 23.970.327.385 40.857.570.594
Keanggotaan golf – iuran bulanan 654.653.542 693.799.253
Lain-lain 3.385.905.424 2.772.668.090
tahun dan dibayar setiap enam bulan. Para pemegang MTN dapat menggunakan put option untuk meminta pelunasan pokok pinjaman beserta bunganya. Pinjaman ini dijamin dengan tanah Hak Guna Bangunan seluas 344.280 meter persegi di lokasi proyek Rancamaya, Bogor, Jawa Barat.
Pada tanggal jatuh tempo, Perusahaan mengalami gagal bayar dan tidak dapat memenuhi segala ketentuan yang telah ditetapkan dalam perjanjian.
Rapat Umum Pemegang MTN Perusahaan tanggal 18 Maret 2005 mengambil keputusan antara lain:
• Menerima dan menyetujui rencana restrukturisasi.
• Menerima dan menyetujui MTN terhutang sejak tahun buku 2004 sampai dengan persetujuan dan permulaan dari restrukturisasi yang diusulkan, Perusahaan tidak diwajibkan untuk menanggung beban dan membayar bunga dan/atau denda.
Perusahaan sudah menandatangani perjanjian restrukturisasi hutang pada tahun 2005 yang kemudian diubah dengan perjanjian restrukturisasi hutang pada tahun 2006.
Pada tanggal 18 Desember 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian pembelian kembali (buy back) MTN dari Dr. Choo Yeow Ming dengan nilai nominal sebesar US$ 4.496.250 dengan harga beli sebesar US$ 1.350.000. Jatuh tempo pembayaran tersebut paling lambat pada tanggal 29 Pebruari 2008 dan apabila terjadi keterlambatan pembayaran akan dikenakan denda 0,1%. Jumlah tersebut telah dibayar oleh Perusahaan pada tanggal 28 Pebruari 2008.
Saldo pada tanggal 30 September 2008 dan 2007 adalah masing-masing sebesar US$ 27.647.750 dan US$ 32.980.750.
17. HUTANG OBLIGASI
Pada tanggal 11 Juni 1997 Perusahaan menerbitkan obligasi P.T. Suryamas Dutamakmur I tahun 1997 sebesar Rp 300.000.000.000 dengan wali amanat P.T. Bank Niaga, Tbk yang jatuh tempo seluruhnya pada tanggal 11 Juni 2002. Obligasi ini tidak dijamin dengan aktiva tertentu milik Perusahaan dan dibagi dalam dua seri. Obligasi Seri A mempunyai tingkat bunga tetap sebesar 16,125% per tahun dan obligasi seri B mempunyai tingkat bunga tetap sebesar 15,75% per tahun untuk dua tahun pertama dan tingkat bunga mengambang 2,25% di atas tingkat bunga rata-rata deposito Rupiah berjangka enam bulan dari tiga bank pemerintah dan tiga bank swasta nasional untuk tiga tahun berikutnya. Bunga dibayarkan setiap tiga bulan.
Perusahaan diwajibkan untuk menyisihkan dana pelunasan hutang obligasi selambat-lambatnya sebesar 10% pada akhir tahun kedua, 20% pada akhir tahun ketiga, 60% pada akhir tahun keempat dan 100% pada akhir tahun kelima. Perusahaan diharuskan untuk memenuhi segala ketentuan yang telah ditetapkan dalam perjanjian hutang obligasi.
Dalam rangka restrukturisasi pinjaman, sejak bulan Oktober 1998 Perusahaan menghentikan pembayaran bunga obligasi dan sejak tahun 1999 Perusahaan tidak membentuk penyisihan dana pelunasan obligasi. Pada tanggal jatuh tempo obligasi, 11 Juni 2002, Perusahaan mengalami gagal bayar dan tidak dapat memenuhi segala ketentuan yang telah ditetapkan dalam perjanjian. Bunga dan denda yang belum dibayar sampai dengan tanggal 31 Desember 2004 adalah sebesar Rp 209.613.466.917.
Pemegang obligasi mayoritas telah menyetujui mulai tahun buku 2004 sampai dengan persetujuan restrukturisasi, Perusahaan tidak diwajibkan untuk menanggung beban dan membayar bunga dan/atau denda.
Perusahaan bersama Wali Amanat telah beberapa kali menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) dengan agenda utama antara lain untuk membicarakan restrukturisasi hutang serta meminta persetujuan penghentian pelaksanaan kewajiban termasuk pembayaran bunga obligasi selama dilakukannya restrukturisasi hutang.
RUPO terakhir yang diselenggarakan pada tanggal 27 Mei 2005 dihadiri oleh pemegang 94,49% obligasi atau sebesar Rp 171.500.000.000 dari nilai obligasi yang belum terbayarkan, memutuskan hal-hal sebagai berikut:
a. Atas usulan Perusahaan untuk merestrukturisasi obligasi dan penyelesaian jumlah terutang, pemegang 94,49% obligasi atau sebesar Rp 171.500.000.000 dari nilai obligasi yang belum terbayarkan menyetujui, antara lain:
• Keputusan RUPO tersebut hanya sah dan mengikat bagi yang menyetujui saja, dan bagi yang tidak/belum menyetujui serta yang tidak hadir akan diberi waktu untuk ikut menyetujui keputusan RUPO dengan cara meratifikasi keputusan RUPO tersebut.
• Terhitung sejak RUPO ini berakhir, maka:
− Bagi yang menyetujui keputusan RUPO tersebut, akan dibuatkan suatu perjanjian restrukturisasi yang baru terpisah dari Perjanjian Perwaliamanatan, dan seluruh hak-hak pemegang obligasi yang setuju berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan tersebut seketika akan berakhir pada saat telah ditukarkannya obligasi yang dimiliki dengan obligasi yang baru hasil restrukturisasi obligasi; dan
− Bagi yang tidak/belum menyetujui atau tidak hadir dalam RUPO dan tidak/akan meratifikasi keputusan RUPO tersebut, maka obligasi tetap berlaku berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan hak-hak serta kewajiban-kewajiban masing-masing pihak tetap berlaku berdasarkan obligasi dan Perjanjian Perwaliamanatan.
b. Memberikan kuasa kepada Wali Amanat untuk menetapkan hasil ratifikasi terhadap usulan restrukturisasi obligasi tersebut diatas dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai ketentuan yang berlaku, serta melakukan negosiasi atas pembuatan dan penandatanganan perjanjian restrukturisasi yang baru.
c. Menyetujui untuk menunda pelaksanaan upaya hukum sesuai dengan keputusan RUPO tanggal 10 September 1999.
d. Memberikan disclaimer :
• Perusahaan dan Pemegang Obligasi dengan ini membebaskan Wali Amanat dari segala resiko/kerugian yang timbul akibat keputusan yang diambil dalam RUPO dan karenanya membebaskan Wali Amanat dari segala tuntutan gugatan maupun tanggung jawab dalam bentuk apapun akibat diambilnya keputusan RUPO tersebut.
• Keputusan ini berlaku terhadap Perusahaan dan Pemegang Obligasi, baik yang hadir maupun yang tidak hadir maupun kuasa-kuasanya atau pengganti haknya.
Atas pemegang obligasi sebesar Rp 10.000.000.000 atau 5,51% yang tidak hadir dalam RUPO diatas, akan diperhitungkan secara proporsional pada saat mereka meratifikasi untuk ikut serta atau menyetujui skema restrukturisasi yang ditawarkan oleh Perusahaan.
Perusahaan sudah menandatangani perjanjian restrukturisasi hutang pada tahun 2005 yang kemudian diubah dengan perjanjian restrukturisasi hutang pada tahun 2006.
Berdasarkan akta No. 114 tanggal 28 Mei 2008 dari F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., notaris di Jakarta, ACHL melakukan konversi hutang Obligasi Tranche B sebesar Rp 341.207.607.935 menjadi modal ditempatkan dan disetor Perusahaan sejumlah 682.415.216 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham.
Saldo pada tanggal 30 September 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp 29.776.847.467 dan Rp 371.241.705.402.
18. JAMINAN KEANGGOTAAN GOLF
Akun ini merupakan uang jaminan keanggotaan golf - refundable deposit yang akan dikembalikan kepada anggota setelah 30 tahun.
19. HUTANG KEPADA PEMEGANG SAHAM MINORITAS ANAK PERUSAHAAN
Pada tahun 2007 akun ini merupakan pinjaman tanpa bunga dan jaminan dari pemegang saham minoritas anak perusahaan.
Berdasarkan Perjanjian Restrukturisasi pada tanggal 9 November 2007 mengacu pada perjanjian Jual-Beli saham tanggal 3 Oktober 2007, dan akte jual beli saham No. 72 dan 73 tanggal 21 November 2007, dari notaris Robert Purba, S.H., Sojitz Corporation (Sojitz) dan Samsung Corporation (Samsung) menjual saham-sahamnya di DRP, anak perusahaan CNMP, kepada Panama Capital Pte. Ltd. (Panama), dan hutang DRP kepada Sojitz dan Samsung masing-masing sebesar US$ 21.096.043,44 dan US$ 20.756.043,44, terakhir menjadi hutang kepada Panama.
Selain itu berdasarkan perjanjian tersebut CNMP menjual dan mengalihkan sebagian dari tagihan CNMP sebesar US$ 10.463.021,72 kepada Panama sehingga posisi hutangnya menjadi sebesar US$ 52.315.108,60.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) DRP tanggal 27 Desember 2007, para pemegang saham menyetujui restrukturisasi hutang anak perusahaan kepada Panama sebesar US$ 52.315.108,60 dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 27 Desember 2007 sebesar Rp 9.407 menjadi modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 392.128.000.000 dan hutang dalam bentuk Rupiah sebesar Rp 100.000.226.600.
2008 2007
Rp Rp
Panama Capital Pte. Ltd. 108.691.126.600
-P.T. Intan Buana Mandiri 233.100.000
-Sojitz Corporation US$ 21.096.043,44 - 192.754.548.912
Samsung Corporation US$ 20.756.043,44 - 189.647.968.912
20. HAK MINORITAS
Pada Desember 2007, CNMP menjual 10% saham anak perusahaannya (DRP) kepada IBM. Selain itu Sojitz Corporation dan Samsung Corporation menjual semua kepemilikan saham DRP masing-masing sebesar 20% kepada Panama sehingga persentase kepemilikan saham DRP menjadi 50% CNMP, 40% Panama dan 10% IBM atas anak perusahaan CNMP.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) DRP tanggal 27 Desember 2007, para pemegang saham menyetujui konversi hutang DRP kepada Panama sebesar Rp 392.128.000.000 menjadi modal ditempatkan dan disetor.
Pengalihan hutang DRP kepada Panama menjadi modal ditempatkan dan disetor telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 14 Mei 2008.
21. MODAL SAHAM
Komposisi pemegang saham sesuai daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek adalah sebagai berikut :
'2008 dan 2007
Jumlah Persentase Jumlah
Nama Pemegang Saham Saham Pemilikan Modal Disetor
Rp
Asia Capital Holding Limited 1.290.423.023 55,015% 645.211.511.500 (Seychelles)
P.T. Suryapembangunan Utama 537.790.490 22,928% 268.895.245.000
P.T. Niaganusa Indomakmur 143.003.000 6,097% 71.501.500.000
Hudson Conmay Investment
Pty Ltd. 117.415.672 5,006% 58.707.836.000 Lain-lain (masing-masing di bawah 5%) 256.932.430 10,954% 128.466.215.000 Jumlah 2.345.564.615 100,00% 1.172.782.307.500 2008 2007 Rp Rp
a. Hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan
Panama Capital Pte. Ltd. 474.343.990.181
-P.T. Intan Buana Mandiri 20.653.487.204
-Henny Hendrawan 532.493.453
-Sojitz Corporation - 41.369.363.630
Samsung Corporation - 41.369.363.630
Jumlah 495.529.970.838 82.738.727.260
b. Hak minoritas atas rugi bersih anak Perusahaan
Panama Capital Pte. Ltd. 482.587.824
-Henny Hendrawan 67.506.547
-P.T. Intan Buana Mandiri 21.157.295
-Sojitz Corporation - 24.212.762
Samsung Corporation - 24.212.762
Berdasarkan akta No. 114 tanggal 28 Mei 2008 dari F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., notaris di Jakarta, ACHL melakukan konversi Hutang Kepada Lembaga Keuangan sebesar US$ 53.000.000 dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia tanggal 30 April 2008 sebesar Rp 9.234 per US$ 1 sebagai kurs konversi, dan melakukan konversi Hutang Obligasi Seri B sebesar Rp 341.207.607.935. Jumlah seluruh saham hasil konversi adalah 1.661.219.216 saham menjadi modal ditempatkan dan disetor Perusahaan. Sampai dengan tanggal laporan ini, Perusahaan belum mencatatkan pada Bursa Efek Indonesia karena masih dalam proses kelengkapan administrasi, sehingga masih dibukukan sebagai modal disetor lainnya.
22. TAMBAHAN MODAL DISETOR
2008 dan 2007
Agio Saham Biaya Emisi Jumlah
Rp Rp Rp
Pengeluaran 80.000.000 saham melalui penaw aran umum kepada masyarakat
tahun 1995 28.000.000.000 -5.475.795.298 22.524.204.702
Konversi obligasi konversi menjadi
78.566.667 saham tahun 1996 7.856.666.700 - 7.856.666.700 Pengeluaran 451.925.000 saham melalui
penaw aran umum terbatas tahun 1997 - -1.406.749.771 -1.406.749.771
Jumlah 35.856.666.700 -6.882.545.069 28.974.121.631
23. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN
Transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan disebabkan oleh peningkatan modal disetor anak perusahaan CNMP yang diambil bagian oleh CNMP, Samsung Corporation dan Sojitz Corporation sehingga komposisi pemilikan setelah peningkatan modal disetor menjadi 60% CNMP, 20% Samsung Corporation dan 20% Sojitz Corporation. Dengan transaksi peningkatan modal ini kepemilikan CNMP atas anak perusahaan turun dari 100% menjadi 60%.
Pada akhir tahun 2007, terdapat pengalihan saham dari Sojitz Corporation dan Samsung Corporation kepada Panama Capital Pte. Ltd., dan CNMP menjual sebesar 10% kepemilikannya kepada P.T. Intan Buana Mandiri sehingga komposisis kepemilikan saham DRP menjadi 50% CNMP, 40% Panama Capital Pte. Ltd. Dan 10 % P.T. Intan Buana Mandiri. Selisih antara ekuitas anak perusahaan yang menjadi bagian CNMP sebelum dan sesudah transaksi peningkatan modal sebesar Rp 192.006.980 dicatat sebagai selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan.
24. PENJUALAN BERSIH DAN PENDAPATAN USAHA
2008 2007
Rp Rp
Penjualan tanah dan rumah tinggal 61.402.691.224 40.347.402.439
Pendapata keanggotaan golf 8.073.186.689 8.276.998.613
Pendapatan operasi golf, country club, estat
Manajemen dan pendidikan 24.520.353.084 23.095.589.208
25. BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN LANGSUNG USAHA
26. BEBAN PENJUALAN
27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
2008 2007
Rp Rp
Penjualan tanah dan rumah tinggal 29.349.885.101 24.595.735.929 Beban langsung operasi golf, country club, estat
Manajemen dan pendidikan 22.180.409.368 18.900.250.763
Jumlah 51.530.294.469 43.495.986.692
2008 2007
Rp Rp
Gaji, upah dan tunjangan 16.131.953.773 14.108.175.659
Penyusutan 5.227.732.959 4.826.241.409
Sewa 1.890.347.308 1.734.567.527
Perjamuan dan sumbangan 459.694.618 1.147.514.169
Listrik, air dan telepon 836.319.082 979.582.924
Perjalanan dinas dan transportasi 814.974.498 528.539.801
Konsultan 603.866.661 505.494.694
Pemeliharaan gedung, kendaraan, inventaris
Kantor dan keamanan 600.154.600 458.905.121
Perlengkapan kantor 445.295.577 335.400.627
Penyisihan piutang ragu-ragu 450.000.000 450.000.000
Asuransi 264.051.205 248.934.552
Perijinan 132.604.000 116.048.845
Pendidikan, latihan, seragam dan recruitment 46.808.944 82.153.083
Lain-lain 1.124.933.707 990.557.769
Jumlah 29.028.736.932 26.512.116.180
2008 2007
Rp Rp
Iklan dan promosi 1.563.227.506 1.411.546.200
Pameran 710.903.619 457.927.903
Komisi 702.937.335 457.039.664
Lain-lain 200.181.628 283.756.130
28. KEUNTUNGAN (KERUGIAN) KURS MATA UANG ASING - BERSIH
29. BEBAN BUNGA
Akun ini merupakan beban bunga dari Hutang Kepada Lembaga Keuangan, Hutang Obligasi dan Medium Term Note, serta beban bunga pembiayaan konsumen.
30. PAJAK PENGHASILAN
Manfaat (beban) pajak Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari :
2008 2007 Rp Rp Pajak kini - -Pajak tangguhan - -Jumlah - -Pajak Tangguhan
Rincian aktiva (kewajiban) pajak tangguhan sebagai berikut :
Anak perusahaan, kecuali PT Multiraya Sinarindo (MS), tidak mengakui aktiva dan kewajiban pajak tangguhan karena tidak terdapat perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya. Manajemen memperkirakan anak perusahaan selain MS, tidak akan memperoleh laba kena pajak untuk tahun-tahun selanjutnya sehingga rugi fiskal anak perusahaan, selain MS, tidak diakui sebagai aktiva pajak tangguhan.
Pada tahun 2007, Perusahaan mempunyai akumulasi kerugian fiskal sebesar Rp 39.249.866.186 yang dapat dikompensasikan dengan laba kena pajak untuk masa lima tahun mendatang. Manajemen memperkirakan bahwa akumulasi kerugian fiskal sampai dengan tahun
2008 2007
Rp Rp
Aktiva pajak tangguhan :
Beban piutang 513.832.899 317.011.284
Jaminan keanggotaan golf – refundable
Deposit 4.583.145.036 4.583.145.036
Beban manfaat karyawan 3.420.835.204 2.687.882.995
Rugi fiskal 11.774.959.856 35.534.974.729
Kewajiban pajak tangguhan :
Penyusutan aktiva tetap (2.963.021.793) (3.108.243.447)
Aktiva pajak tangguhan – bersih 17.329.751.202 40.014.770.597
2008 2007
Rp Rp
Hutang kepada lembaga keuangan 9.805.000.000 (6.201.000.000)
Penyesuaian aktiva dan kewajiban moneter
Lainnya dalam valuta asing – bersih 1.402.549.464 (3.630.314.324)
2007 dapat dikompensasi dengan laba kena pajak tahun-tahun berikutnya sehingga dimasukkan dalam perhitungan aktiva pajak tangguhan.
31. LABA (RUGI) PER SAHAM
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk penghitungan laba (rugi) per saham :
Jumlah Saham
Laba (Rugi) Bersih Per Saham
32. IMBALAN PASCA KERJA
Besarnya kewajiban dan beban yang timbul sehubungan dengan program manfaat karyawan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Kewajiban imbalan pasca kerja di neraca adalah sebagai berikut :
2008 2007
Rp Rp
Nilai kini kewajiban yang tidak diakui 12.868.892.216 9.312.922.665 Kerugian aktuarial yang belum diakui (1.466.108.207) (353.312.686)
Kewajiban bersih 11.402.784.009 8.959.609.979
2008 2007
Jumlah rata-rata terhitung saham biasa untuk
Perhitungan laba (rugi) per saham dasar 4.006.783.831 2.345.564.615 Pengaruh efek berpotensi biasa yang dilutif :
Obligasi konversi 7.958.195 690.447.237
Hutang Medium Term Note konversi 465.908.418 542.536.786
Hutang lembaga keuangan konversi - 968.522.000
Jumlah rata-rata terhitung saham biasa untuk
Perhitungan laba (rugi) per saham dilusian 4.480.650.444 4.547.070.638
2008 2007
Rp Rp
Laba (Rugi) Bersih 26.652.746.528 (7.785.341.509)
2008 2007
Rp Rp
Dasar per saham 6,65 (3,32)
b. Mutasi kewajiban bersih di neraca adalah sebagai berikut :
Imbalan pasca kerja dihitung dan diakui setiap akhir tahun setelah dihitung oleh aktuaris independen.
33. RESTRUKTURISASI HUTANG
a. Hutang kepada lembaga keuangan
Pada tanggal 5 September 2006 telah ditandatangani perjanjian perpanjangan dan perubahan restrukturisasi hutang antara Perusahaan dengan Asia Capital Holding Limited (ACHL), Mahe Seychelles di hadapan notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., notaris di Jakarta, atas perubahan beberapa keputusan persyaratan restrukturisasi hutang tersebut yang telah disetujui sebelumnya pada RUPSLB tanggal 28 Desember 2005. Perubahan beberapa keputusan persyaratan restrukturisasi hutang tersebut yang telah disetujui pada RUPSLB tanggal 17 Oktober 2006 sehingga skema restrukturisasi hutang berubah menjadi sebagai berikut :
• Jumlah hutang pokok dan bunga ex BTA sebesar Rp 45.187.352.664 dikonversi menjadi saham Perusahaan berupa saham lama sejumlah 90.374.705 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham setelah tanggal efektif perjanjian restrukturisasi.
• Jumlah hutang pokok ex Bira dan BN adalah sebesar US$ 114.572.515. Dari nilai tersebut sebesar US$ 61.572.515 atau ekuivalen Rp 600.024.158.675 dikonversi menjadi saham Perusahaan berupa saham lama sejumlah 1.200.048.317 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham setelah tanggal efektif perjanjian restrukturisasi. Kurs konversi yang digunakan adalah kurs tengah Bank Indonesia tanggal 9 Desember 2005 sebesar Rp 9.745 per US$ 1.
• Sisa hutang pokok ex BIRA dan BN sebesar US$ 53.000.000 direstrukturisasi menjadi Surat Hutang Wajib Konversi (Mandatory Convertible Notes - MCN) dengan jangka panjang selama 10 tahun tanpa jaminan dan bunga 0,1% per tahun dan bunga dibayar setiap enam bulan. Hutang tersebut dapat dikonversi menjadi saham Perusahaan mulai tahun pertama sejak tanggal efektif perjanjian restrukturisasi dengan memberitahukan secara tertulis kepada Perusahaan minimal 90 hari kalender sebelum tanggal konversi. Konversi dilakukan dengan menggunakan (i) harga konversi saham sesuai dengan peraturan BAPEPAM, Bursa Efek dan lainnya yang berlaku saat itu; (ii) bila tidak diatur dalam peraturan-peraturan pada point (i) tersebut maka akan menggunakan harga rata-rata 25 hari bursa harga penutupan pasar reguler sebelum tanggal konversi. Harga konversi saham yang dihitung baik dengan cara (i) atau (ii) minimal harus Rp 500 per saham. Apabila harga konversi saham yang dihitung baik dengan cara (i) atau (ii) lebih dari Rp 500 per saham maka harga konversi per saham adalah rata-rata dari Rp 500 ditambah dengan harga konversi saham yang dihitung dengan cara (i) atau (ii) tersebut. Apabila pada akhir tahun kesepuluh masih ada sisa hutang, maka sisa hutang tersebut wajib dikonversi dengan saham lama Perusahaan dengan nilai nominal Rp 500 per saham. Saham hasil konversi baru bisa diperdagangkan/dialihkan dalam bentuk apapun juga kepada pihak ketiga satu tahun setelah tanggal konversi.
2008 2007
Rp Rp
Saldo awal 8.959.609.979 7.463.073.607
Pembayaran imbalan pasca kerja pada tahun
berjalan (35.450.049) (520.503.065)
Beban tahun berjalan 2.478.624.079 2.017.039.437
Peningkatan modal dasar tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 19 April 2007.
Berdasarkan akta No. 114 tanggal 28 Mei 2008 dari F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., notaris di Jakarta, ACHL melakukan konversi seluruh hutang sebesar US$ 53.000.000 menjadi modal ditempatkan dan disetor Perusahaan sejumlah 978.804.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham, dengan kurs konversi menggunakan kurs tengah Bank Indonesia tanggal 30 April 2008 sebesar Rp 9.234 per US$ 1.
b. Hutang Medium Term Note (MTN)
Pada tanggal 5 September 2006 telah ditandatangani perjanjian perpanjangan dan perubahan restrukturisasi hutang tersebut masing-masing antara Perusahaan dengan ACHL dan Dr. Choo Yeow Ming (CYM). Kedua perjanjian tersebut diaktakan oleh notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., notaris di Jakarta, atas perubahan beberapa keputusan persyaratan restrukturisasi hutang tersebut yang telah disetujui sebelumnya pada RUPSLB tanggal 28 Desember 2005. Setiap pemegang MTN akan memperoleh bagian secara proporsional atas setiap skema hasil restrukturisasi yang dilakukan Perusahaan dan perubahan beberapa keputusan persyaratan restrukturisasi hutang tersebut yang telah disetujui pada RUPSLB tanggal 17 Oktober 2006 sehingga berubah menjadi sebagai berikut :
• Tranche A sejumlah US$ 3.300.000 berjangka waktu 10 tahun dengan tenggang waktu pembayaran pokok selama satu tahun dengan tingkat bunga per tahun untuk tahun pertama, kedua, ketiga, keempat masing-masing sebesar 0,25%, 0,5%, 1%, 1,5% dan 2% per tahun untuk tahun-tahun setelah tahun keempat dan rata-rata bunga selama 10 tahun adalah sebesar 1,53% per tahun. Pokok dan bunga hutang tersebut dibayar setiap enam bulan. Hutang ini dijamin dengan tanah milik Perusahaan.
• Pembayaran tunai sebagian dari pinjaman sebesar US$ 330.000 akan dilakukan pada saat tanggal efektif perjanjian restrukturisasi hutang. Pada tahun 2006 telah dilunasi oleh Perusahaan.
• Sisa seluruh hutang setelah dikurangi Tranche A dan pembayaran tunai menjadi Tranche B yaitu sebesar US$ 29.689.000, berupa MCN. Hutang ini berjangka waktu selama 10 tahun tanpa jaminan dengan tingkat bunga 0,1% per tahun dan bunga dibayar setiap enam bulan. Para pemegang MCN mempunyai opsi untuk mengkonversi hutang tersebut dengan saham lama Perusahaan dengan nilai nominal Rp 500 per saham setelah tanggal efektif perjanjian restrukturisasi mulai tahun pertama dengan memberitahukan secara tertulis kepada Perusahaan minimal 90 hari kalender sebelum tanggal konversi. Konversi dilakukan dengan menggunakan (i) harga konversi saham sesuai dengan peraturan BAPEPAM, Bursa Efek dan lainnya yang berlaku saat itu; (ii) bila tidak diatur dalam peraturan-peraturan pada point (i) tersebut maka akan menggunakan harga rata-rata 25 hari bursa harga penutupan pasar reguler sebelum tanggal konversi. Harga konversi saham yang dihitung baik dengan cara (i) atau (ii) minimal harus Rp 500 per saham. Apabila harga konversi saham yang dihitung baik dengan cara (i) atau (ii) lebih dari Rp 500 per saham maka harga konversi per saham adalah rata-rata dari Rp 500 ditambah dengan harga konversi saham yang dihitung dengan cara (i) atau (ii) tersebut. Hutang pokok tersebut akan dibayar apabila Perusahaan mempunyai arus dana bebas yang lebih dari yang diproyeksikan. Kelebihan arus dana bebas dialokasikan untuk hutang obligasi Seri B dan hutang MTN Tranche B masing-masing 50%. Apabila pada akhir tahun kesepuluh masih ada sisa hutang, maka sisa hutang tersebut wajib dikonversi dengan saham lama Perusahaan dengan nilai nominal Rp 500 per saham. Saham hasil konversi baru bisa diperdagangkan/dialihkan dalam bentuk apapun juga kepada pihak ketiga satu tahun setelah tanggal konversi.