Smart Solution
Smart Solution
Smart Solution
Smart Solution
TAHUN PELAJARAN 201
TAHUN PELAJARAN 201
TAHUN PELAJARAN 201
TAHUN PELAJARAN 2012222/201
/201
/2013333
/201
Disusun Per Indikator Kisi-Kisi UN 2013
Bimbel UN Fisika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 1
Kumpulan
Kumpulan
Kumpulan
Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT
SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT
SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT
SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT
Ringkasan Materi
Ringkasan Materi
Ringkasan Materi
Ringkasan Materi UN
UN
UN
UN Fisika SMA
Fisika SMA
Fisika SMA
Fisika SMA
Per Indikator Kisi
Per Indikator Kisi
Per Indikator Kisi
Per Indikator Kisi----Kisi UN 201
Kisi UN 201
Kisi UN 2013333
Kisi UN 201
By By By
By Pak AnangPak AnangPak AnangPak Anang ((((http://pakhttp://pakhttp://pakhttp://pak----anang.blogspot.comanang.blogspot.comanang.blogspot.comanang.blogspot.com)))) SKL 1.
SKL 1. SKL 1.
SKL 1. Memahami prinsipMemahami prinsipMemahami prinsipMemahami prinsip----prinsip mengukuran dan melakukan pengukuran besaran fisika secara prinsip mengukuran dan melakukan pengukuran besaran fisika secara prinsip mengukuran dan melakukan pengukuran besaran fisika secara prinsip mengukuran dan melakukan pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak langsung secara cermat, teliti dan objektif
langsung dan tidak langsung secara cermat, teliti dan objektif langsung dan tidak langsung secara cermat, teliti dan objektif langsung dan tidak langsung secara cermat, teliti dan objektif.... 1.1.
1.1. 1.1.
1.1. Membaca hasil pengukuran suatu alat ukur dan menentukan hasil pengukuran dengan Membaca hasil pengukuran suatu alat ukur dan menentukan hasil pengukuran dengan Membaca hasil pengukuran suatu alat ukur dan menentukan hasil pengukuran dengan Membaca hasil pengukuran suatu alat ukur dan menentukan hasil pengukuran dengan m
mm
memperhatikan aturan angka penting.emperhatikan aturan angka penting.emperhatikan aturan angka penting. emperhatikan aturan angka penting. Notasi Ilmiah
Notasi IlmiahNotasi Ilmiah Notasi Ilmiah
4, 5 6 107
4 adalah bilangan asli mulai 1 sampai dengan 9. 9 harus bilangan bulat.
Pembulatan Bilangan Pembulatan BilanganPembulatan Bilangan Pembulatan Bilangan
1. Bilangan lebih dari 5 maka angka depannya ditambah satu.
Contoh: 35,747, angka 7 lebih dari 5, maka angka 4 ditambah satu menjadi 5. Sehingga bilangan 35,747 dibulatkan menjadi 35,75.
2. Bilangan kurang dari 5 dihapus dan angka depannya tetap.
Contoh: 32,873, angka 3 kurang dari 5, maka angka 7 dibiarkan tetap. Sehingga bilangan 32,873 dibulatkan menjadi 32,87.
3. Bilangan pas sama dengan 5, ada dua pilihan:
a. Jika angka depannya ganjil, genapkan ditambah satu. Contoh: 124,15, angka di depan 5 adalah 1.
Karena 1 ganjil, maka 1 digenapkan naik menjadi 2. Sehingga bilangan 124,15 dibulatkan menjadi 124,2. b. Jika angka depannya genap, biarkan saja.
Contoh: 69,45, angka di depan 5 adalah 4. Karena 4 genap, maka biarkan saja tetap 4.
Sehingga bilangan 69,45 dibulatkan menjadi 69,4. Alat Ukur Panjang
Alat Ukur Panjang Alat Ukur Panjang Alat Ukur Panjang
Pembacaan skala = angka skala utama yang ditunjuk angka nol skala nonius + (skala terkecil 6 angka skala nonius) B setengah skala terkecil.
Contoh:
1. Jangka sorong
Pembacaan skala = 1,2 + (0,01 6 4) = 1,24 cm
Jadi pembacaan skala jangka sorong adalah: (1,240 B 0,05) cm
2. Mikrometer sekrup
Pembacaan skala = 7,5 + (0,01 6 14) mm = 7,64 mm
Bimbel UN Fisika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 2 Angka Penting (AP)
Angka Penting (AP)Angka Penting (AP) Angka Penting (AP)
Cuma ada dua jenis angka nol yang bukan Angka Penting!!!! Cuma ada dua jenis angka nol yang bukan Angka Penting!!!! Cuma ada dua jenis angka nol yang bukan Angka Penting!!!! Cuma ada dua jenis angka nol yang bukan Angka Penting!!!!
1. Angka nol berderet di belakang tanpa desimal. (sesuatu0000 atau sesuatu0000) Contoh: Berapa jumlah Angka Penting bilangan berikut ini:
a. 35.000 (2AP, nol berderet di belakang bukan angka penting!) b. 2500 , 00 (6AP, semua angka adalah angka penting!)
karena ada tanda desimal (,) maka angka nol berderet adalah Angka Penting.
c. 180.000 (3AP, nol berderet di belakang tanda khusus bukan angka penting!) 2. Angka nol koma nol nol. (0,000sesuatu)
Contoh:
a. 0,00560 (3AP, nol koma nol nol bukan angka penting!) b. 10,000DEF56 (7AP, semua angka adalah angka penting!)
Kesimpulan: jika tidak ada dua bentuk diatas, maka semua angka adalah angka penting. Contoh:
a. 30,0034 (6AP, semua angka penting!) b. 56.007 (5AP, semua angka penting!) c. 1.004,0 (5AP, semua angka penting!) d. dll 5
Operasi Angka Penting Operasi Angka PentingOperasi Angka Penting Operasi Angka Penting
1. Penjumlahan atau Pengurangan
Hanya satu angka taksiran saja. Angka taksiran ditandai dengan garis bawah. Contoh:
15,67
05,189 20,859
Bilangan 20,859 dibulatkan sehingga tinggal satu angka taksiran saja menjadi 20,86. 2. Perkalian atau Pembagian
Bulatkan ke jumlah angka penting paling sedikit.
02,41 (3AP)
001,7 (2AP)
,1687
,241 4,097
Karena jumlah angka penting paling sedikit adalah 2, berarti bulatkan hasil perkalian menjadi 2AP saja.
Sehingga 4,097 harus dibulatkan menjadi 4,1.
Catatan: Angka hasil penghitungan atau pencacahan jumlah AP diabaikan!! Catatan: Angka hasil penghitungan atau pencacahan jumlah AP diabaikan!! Catatan: Angka hasil penghitungan atau pencacahan jumlah AP diabaikan!! Catatan: Angka hasil penghitungan atau pencacahan jumlah AP diabaikan!!
Akan tetapi jika perkalian atau pembagian dengan angka eksak (angka yang didapat bukan dari pengukuran melainkan diperoleh dengan cara membilang atau mencacah) maka jumlah angka penting tetap sama seperti angka yang akan dikalikan atau dibagi tersebut. Contoh: Jika massa sebuah mangga 0,231 kg, maka tentukan massa 7 buah mangga sejenis! massa 7 buah mangga = 7 6 0,231 kg = 1,617 kg.
Nilai tersebut tidak dibulatkan ke 1AP menjadi 2 kg, tetapi tetap memiliki 3AP. Jadi massa 7 buah mangga adalah 1,617 kg.
3. Pemangkatan atau Penarikan Akar
Jumlah AP sama seperti jumlah AP yang dipangkat atau diakar Contoh: H121 = 11
Karena 121 mengandung 3AP, maka hasil penarikan akar juga harus mengandung 3AP. Sehingga 11 harus diubah menjadi 11,0 agar menjadi bilangan dengan 3AP.
tanda khusus menandakan angka penting paling akhir
Bimbel UN Fisika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 3 CONTOH SOAL
CONTOH SOAL CONTOH SOAL CONTOH SOAL 1. Gambar di samping merupakan hasil bacaan
pengukuran diameter silinder logam dengan micrometer sekrup. Laporan yang dituliskan adalah 5.
2. Pembacaan hasil pengukuran menggunakan jangka sorong yang ditunjukkan pada gambar di disamping adalah ....
A. 7,4 cm
B. 7,41 cm 7,4+(0,01) 6 4 = 7,44 cm
C. 7,44 cm D. 7,48 cm E. 7,5 cm
3. Dari hasil pengukuran plat seng, panjang 1,5 m dan lebarnya 1,20 m. Luas plat seng menurut penulisan angka penting adalah 5.
A. 1,8012 m2
B. 1,801 m2
C. 1,800 m2
D. 1,80 m2
E. 1,8 m2
4. Hasil pengukuran panjang dan lebar sebidang tanah berbentuk empat persegi panjang 15,35 m dan 12,5 m. Luas tanah tersebut menurut aturan angka penting adalah 5.
A. 191,875 m2
B. 191,88 m2
C. 191,87 m2
D. 191,9 m2
E. 192 m2
5. Bilangan-bilangan berikut yang mengandung 4 angka penting adalah .... A. 0,025 (2AP)
B. 0,0250 (3AP)
C. 0,02500 (4AP)
D. 0,025000 (5AP)
E. 0,0250000 (6AP)
6. Hasil pengurangan dari 825,16 gram – 515 gram berdasarkan aturan angka penting adalah ....
A. 3,1 gram 825,16
B. 31,02 gram 515
C. 310 gram 310,16
D. 310,16 gram E. 310,2 gram
7. Pada pengukuran panjang benda, diperoleh hasil pengukuran 0,03020 m. Banyak angka penting hasil pengukuran adalah ....
A. Enam B. Lima C. Empat D. Tiga E. Dua
Jawaban cuma butuh 2 angka penting. Sehingga jawaban yang benar pasti E.
Jawaban cuma butuh 3 angka penting. Sehingga jawaban yang benar pasti E.
Sambil senyum-senyum kita pasti tahu jawaban yang benar5 Karena kita tinggal coret saja angka nol yang bukan Angka Penting.
Bilangan 310,16 harus dibulatkan menjadi 310. TRIK:
Hasil penjumlahan atau pengurangan tidak boleh lebih akurat dari angka yang paling tidak akurat!!!!angka yang paling tidak akurat!!!!angka yang paling tidak akurat!!!!angka yang paling tidak akurat!!!!
Jadi jelas jawabannya adalah C!
7 8
0 10
Tidak ada nol berderet di belakang.
Bimbel UN Fisika SMA Program IPA b
1. Sebuah benda ketebalanny sekrup seperti gambar. Has adalah ....
A. 2,97 mm B. 2,47 mm C. 2,03 mm D. 1,97 mm E. 1,47 mm
TRIK SUPER TRIK SUPERTRIK SUPER TRIK SUPER Skala utam Skala noniu Pembacaan
ram IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.
PEMBAHASAN SOAL UN FISIKA SMA 2 PEMBAHASAN SOAL UN FISIKA SMA 2PEMBAHASAN SOAL UN FISIKA SMA 2 PEMBAHASAN SOAL UN FISIKA SMA 2
nya diukur dengan mikrometer asil pengukuran ketebalan benda
RIK SUPERKILAT: RIK SUPERKILAT:RIK SUPERKILAT: RIK SUPERKILAT: kala utama : 2 kala nonius : 0,47 embacaan: : 2,47
.blogspot.com) Halaman 4
Bimbel UN Fisika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 5 1.2.
1.2. 1.2.
1.2. Menentukan Menentukan Menentukan Menentukan resultan vektorresultan vektorresultan vektorresultan vektor dengandengandengandengan berbagai cara.berbagai cara.berbagai cara.berbagai cara.
Besar atau Nilai Vektor Besar atau Nilai VektorBesar atau Nilai Vektor Besar atau Nilai Vektor
N = ONPQ+ NRQ
Arah Vektor Arah VektorArah Vektor Arah Vektor Positif Negatif VektorPositif Negatif Vektor Positif Negatif Vektor
Nilai positif atau negatif vektor ditentukan oleh arah vektor.
Di sumbu X, ke kanan positif, ke kiri negatif. Di sumbu Y, ke atas positif, ke bawah negatif.
Menguraikan Vektor
Dari gambar di atas diperoleh NP= N cos S
NR = N sin S
TTTTrik Superkilatrik Superkilatrik Superkilatrik Superkilat Uraikan Langkah Penyelesaian:Langkah Penyelesaian: Langkah Penyelesaian:
1. UraikanUraikanUraikanUraikan semua vektor ke sumbu X (NP) dan sumbu Y (NR)
2. JumlahkanJumlahkanJumlahkanJumlahkan semua uraian vektor di sumbu X (]NP) maupun di sumbu Y (]NR) NUP = [15H3 N
3. Selesaikan menggunakan Teorema PhytagorasPhytagorasPhytagorasPhytagoras, N = ONPQ+ NRQ
N = ONPQ+ NRQ= H0Q+ 40Q = H1600 = 40 N
Jadi besar resultan vektor adalah 40 N, dan arahnya 90g terhadap sumbu X positif (searah NQ).
NP
Perhatikan letak sudut S disini Berarti garis di sumbu yang membentuk sudut S adalah vektornya dikali cos S Dan vektor yang tidak membentuk sudut dikali sin S
Bimbel UN Fisika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 6 Trik Cepat Hitung Tripel Pythagoras
Trik Cepat Hitung Tripel PythagorasTrik Cepat Hitung Tripel Pythagoras Trik Cepat Hitung Tripel Pythagoras
Tripel Pythagoras yang sering muncul
3 4 5
5 12 13 7 24 25 9 40 41
8 15 17
Tripel Pythagoras bentuk akar 4 Hh 4 Hi 4 Hh + i
Contoh: 1.
Tripel Pythagoras:
10 24 5.?
5 12 13
2.
Tripel Pythagoras bentuk akar:
Berarti secara logika praktis kita bisa menghitung besarnya resultan kedua vektor:
N = 15H1 + 3 = 15H4 = 30 N
3.
X = 2H4 + 2 = 2H6 cm
Cara me Cara meCara me
Cara menghafal cepat tripelnghafal cepat tripelnghafal cepat tripel Pythagorasnghafal cepat tripelPythagorasPythagorasPythagoras
Khusus bilangan ganjil seperti 3, 5, 7, 9, dst5 maka tripel Pythagorasnya adalah dua bilangan berurutan yang jika dijumlah sama dengan kuadrat bilangan tersebut!
Contoh:
3Q= 9 maka bilangan berurutan yang jumlahnya 9 adalah 4 dan 5.
Sehingga tripel Pythagoras yang dimulai oleh angka 3 adalah 3, 4, 5.
5Q= 25 maka bilangan berurutan, sudah pasti tripel Pythagorasnya 5, 12, 13
3
4
5 5
12 13
4 Hi
4 Hh 4 Hh + i
bilangannya harus sama jumlahkan saja bilangan di dalam akar
S
NP= 10 N
NR= 24 N dibagi dengan FPB 10 dan 24 = 2
Jadi besar N = FPB 6 tripel pythagoras = 2 6 13 = 26 N
S
NP= 15 N
NR= 15H3 N
2H2 cm
4 cm X
Bimbel UN Fisika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 7 CONTOH SOAL
CONTOH SOAL CONTOH SOAL CONTOH SOAL
1. Seorang anak berjalan lurus 2 meter ke barat, kemudian belok ke selatan sejauh 6 meter, dan belok lagi ke timur sejauh 10 meter. Perpindahan yang dilakukan anak tersebut dari posisi awal adalah 5.
A. 18 meter arah barat daya B. 14 meter arah selatan C. 10 meter arah tenggara D. 6 meter arah timur E. 2 meter arah tenggara
2. Vektor NU = 14 N dan NQ = 10 N diletakkan pada diagram Cartesius
seperti pada gambar. Resultan j = NU+ NQ dinyatakan dengan
vektor satuan adalah 5. A. 7kl + 10H3ml
B. 7kl + 10ml C. 3kl + 7H3ml D. 3kl + 10ml E. 3kl + 7ml
3. Perhatikan gambar di samping!
Jika NU = 12 N, NQ = 5 N, dan NZ = 12 N, resultan ketiga gaya
tersebut adalah ....
A. 6H3
B. 12
C. 12H2
D. 13
E. 13H3
4. Vektor 4l dan hnl dilukiskan seperti pada gambar! Besar resultan 4l + hnl adalah ....
5. Sebuah benda bergerak dengan lintasan seperti grafik berikut.
Perpindahan yang dialami benda sebesar 5. m A. 23
B. 21 C. 19 D. 17 E. 15
Dari gambar kita tahu bahwa anak tsb berjalan ke bawah (selatan) sebesar 6 m dan berjalan ke kanan (timur) sebesar 8 m.
Artinya dengan menggunakan tripel Pythagoras, sisi miringnya pasti 10 m! Dan arahnya adalah perpaduan timur-selatan, yaitu tenggara!
U
5, 12, maka sisi miringnya adalah 13!!!! Lihat vektor 4l, 2 satuan ke kanan dan 4 satuan ke atas.
Lihat vektor hnl, 4 satuan ke kanan dan 4 satuan ke atas. Artinya total 6 satuan ke kanan dan 8 satuan ke atas. Tripel Pythagoras!! 6, 8, ???
Jelas angka terakhir pasti 10!!!!!
[15 m
[8 m
Bimbel UN Fisika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 8 PEMBAHASAN SOAL UN FISIKA SMA 2012
PEMBAHASAN SOAL UN FISIKA SMA 2012PEMBAHASAN SOAL UN FISIKA SMA 2012 PEMBAHASAN SOAL UN FISIKA SMA 2012
1. Seorang anak berlari menempuh jarak 80 m ke utara, kemudian membelok ke timur 80 m dan ke selatan 20 meter. Besar perpindahan yang dilakukan anak tersebut adalah ....
A. 060 m B. 080 m C. 100 m D. 120 m E. 180 m
Jika adik-adik butuh ’bocoran’ butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-fisika-sma-2013.html. Semua soal tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal 20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Terimakasih, Pak Anang.
TRIK SUPERKILAT: TRIK SUPERKILAT: TRIK SUPERKILAT: TRIK SUPERKILAT:
Cari selisih dua arah yang berlawanan dulu! Utara – Selatan = 80 – 20 = 60
Timur: 80