• Tidak ada hasil yang ditemukan

studio perancangan arsitektur 4 mixed used building antara kantor sewa dengan mall elektronik yang ada di surabaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "studio perancangan arsitektur 4 mixed used building antara kantor sewa dengan mall elektronik yang ada di surabaya"

Copied!
146
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1 DEFINISI DAN PENGERTIAN JUDUL

- Kantor : tempat suatu badan usaha di mana dilaksanakan pekerjaan administrasi yang dapat dikerjakan dengan tangan maupun dengan mesin.

Sedangkan pengertian pekerjaan administratif yaitu :

Suatu system manajemen yang umum yang menyangkut kebijaksanaan dalam pembuatan produk, pemasaran, distribusi, pembelian dan pengaturan bahan, hutang piutang, kepegawaian, gaji dan kesejahteraan.

- Sewa Pemakaian sesuatu dengan membayar uang sewa.

Uang yang dibayarkan karena memakai atau meminjam sesuatu Yang boleh dipakai dengan membayar uang

Ongkos, biaya pengangkutan (transpor) Sehingga pengertian Kantor Sewa Surabaya adalah

Suatu wadah untuk menampung kegiatan manusia berkelompok, bersifat administrative serta melembaga dalam suatu bentuk usaha komersial, dengan cara menyewakan ruangan pada pihak yang memerlukan untuk mendukung usaha pihak tersebut dalam mencapai tujuannya dimana wadah tersebut berada di kota Surabaya.

- Mall Jenis dari pusat perbelanjaan yang secara arsitektur berupa

 berjalan jalan yang teratur sehingga berada di antara antar toko-toko kecil yang saling berhadapan. Karena bentuk arsitektur

(2)

2

- Elektronik adalah alat yang dibuat berdasarkan prinsip elektronika serta  hal atau benda yang menggunakan alat tersebut. dan antara lain

dapat digunakan pada :

 - elektronik konsumen, alat elektronik untuk penggunaan pribadi dan sehari-hari

 - media elektronik, sarana media massa yang mempergunakan alat elektronik modern, misal radio, televisi, dan film

Sehingga pengertian Mall Elektronik adalah

Sebuah pusat perbelanjaan khusus yang menyediakan, menjajakan, memperjualbelikan peralatan elektronika baik yang digunakan untuk kehidupan sehari-hari (aktifitas), perkantoran, pendidikan, maupun teknologi yang diwadahi dalam suatu wadah (bangunan) khusus.

Oleh karena itu pengertian dari kantor sewa dan mall elektronik di Kota Surabaya adalah sebuah wadah untuk menampung kegiatan manusia berkelompok, bersifat administrative serta melembaga dalam suatu bentuk usaha komersial, dengan cara menyewakan ruangan pada pihak yang memerlukan untuk mendukung usaha pihak tersebut serta dilengkapi dengan adanya penyediaan pusat perbelanjaan khusus elektronik pada suatu cakupan lingkungan / wilayah yang memperdagangkan, menjajakan, serta memperjualbelikan peralatan elektronika baik yang digunakan untuk kehidupan sehari-hari (aktifitas), perkantoran, pendidikan, maupun teknologi di Kota Surabaya.

1.2.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Surabaya sebagai ibukota provinsi di Jawa Timur dan disebut sebut sebagai kota terbesar kedua setelah Jakarta terkenal dengan sebutan kota INDARMADI

(3)

3 Surabaya memiliki peran penting dalam pengembangan bidang industry, perdagangan, dan jasa. Bahkan saat ini kota Surabaya tengah berbenah menjadi pusat perdagangan internasional. Hal ini didukung dengan tersedianya dua buah sara transpotasi perhubungan penting di kota ini, yaitu bandara internasional Juanda dan pelabuhan Tanjung Perak. Kedua sarana perhubungan tersebut saat ini terus berbenah bersama sama dengan sarana-saran lain yang ada di Kota Surabaya.

Perkembangan kota Surabaya juga dapat dilihat dari laju pertumbuhan ekonomi sebesar 8,36% setiap tahun atas dasar harga konstan dan akan tetap diupayakan untuk dipertahankan di atas angka 7,5% per tahunnya. Untuk mendukung perkembangan ekonomi tersebut maka pemerintah Kota Surabaya sendiri menyusun beberapa strategi untuk menempatkan pusat-pusat pelayanan yang diarahkan sebagai berikut :

- Pusat dari perdagangan regional dipertahankan di sekitar Kembang Jepun.

- Daerah pusat kota tetap dipertahankan di sekitar Tunjungan dengan peremajaan dan perluasan wilayah yang lebih konsentrik bentuknya. - Pusat unit pengembangan akan disebarkan di berbagai wilayah kota di

Surabaya.

Berdasarkan stategi penyebaran pusat unit pengembangan di atas, maka disusunlah usulan struktur perdagangan dengan centre of nucleus sebagai CBD yaitu pada kawasan Kembang Jepun, Surabaya.

Pada kawasan-kawasan nucleus tersebut akan direncanakan sebagai pusat perdagangan dan perkantoran di Kota Surabaya, seperti Tunjungan Plaza, World Trade Centre Surabaya. Sedangkan untuk perkembangan di sector industry di kota Surabaya telah melebar di bagian Surabaya bagian timur. Dari perkembangan-perkembangan di bidang ekonomi maupun industry tersebut telah nampak bahwa pemerintah di Surabaya juga ikut mendukung segala penyediaan sarana maupun prasarana di kota tersebut.

(4)

4 memulai perkembangan ekonominya di tahun 1990an. Dimana pada tahun tersebut kondisi perkantoran di Surabaya masih banyak yang berupa gedung dengan 4 lantai serta rukan (rumah kantor). Seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang dicapai kota ini, maka mulai bermunculanlah gedung-gedung perkantiran milik pemerintah/ swasta dengan jumlah lantai yang lebih banyak dan lebih modern lagi. Seperti Wisma BRI, World Trade Centre Surabaya dan Graha Pena. Selain mulai bermunculan kantor kantor dengan bangunan yang tinggi, tidak ketinggalan juga di kota ini mulai bermunculan mall (pusat perbelanjaan) seperti Tunjungan Plaza, Tunjungan Centre, Delta, dan sebagainya.

Pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat tersebut membuat kawasan di pusat kota menjadi penuh sesak oleh pembangunan yang ada. Hal itu juga mengharuskan pemerintah setempat untuk memutar otak lebih dalam lagi agar efisiensi lahan di kota tersebut dapat dimaksimalkan dalam penggunaannya. Selain efisiensi lahan yang seharusnya diterapkan pada lahan di kota tersebut, juga seharusnya diterapkan juga bangunan mixed use (multi fungsi) agar penggunaan fasilitas serta fungsi dari sebuah bangunan lebih optimal lagi.

Selain pemerhatian dan perkembangan kota Surabaya di bidang industri, dan ekonomi terutama di bidang perkantoran yang ada di kota tersebut, maka kota ini pasti juga tidak bias dilepaskan dari sebuah perkembangan teknologi yang ada pada zaman sekarang ini. Pada era globalisasi ini seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, berkembang pula kebutuhan akan sarana atau peralatan guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dari peralatan hidup yang sederhana sampai yang mutakhir dituntut untuk dapat dipergunakan secara cepat, efisien, serta teknologi modern terwujud dalam peralatan elektronik. Pada era ini peralatan teknologi merupakan hal yang tidak bias ditolak oleh setiap Negara di seluruh dunia termasuk di Indonesia sendiri. Dimana pengaruh dalam membantu aktifitas manusia sangatlah dibutuhkan keberadaannya, baik peralatan elektronik dalam kebutuhan rumah tangga, perkantoran, sarana media dan telekomunikasi. Bahkan peralatan elektronik pada jaman sekarang ini telah memberikan dampak yang besar dan telah menjadi sebuah gaya hidup bagi kalangan masyarakat modern.

(5)

5 asing lagi dengan toko online. Bisnis toko online di tahun 2011 ini masih sangat menjanjikan karena diprediksikan jumlah pengguna internet akan terus meningkat dengan pesat sehingga membantu pertumbuhan bisnis toko online tersebut.

Internet adalah lahan subur yang bisa diolah oleh siapapun karena menyediakan beragam jenis peluang usaha dengan keuntungan yang memikat dan untuk memulainya tidak membutuhkan banyak modal dibandingkan mendirikan usaha di dunia nyata.

Ada berbagai konsep toko online yang sudah diterapkan oleh para pelaku jual-beli online di Indonesia, baik dalam bentuk individu maupun perusahaan. Umumnya mereka menerapkan konsep dengan menggunakan website milik sendiri, blog, forum, hingga situs pertemanan sebagai media jual-beli. Salah satu konsep jual-beli online yang dapat dibilang cukup menarik adalah konsep mal dalam bentuk online.

Menurut Rainer dan Cegielski (2011, hal 207), Mal Elektronik disebut juga cybermall atau e-mall adalah kumpulan toko-toko individu di bawah sebuah alamat internet tunggal. Ide yang mendasari dari sebuah mal elektronik adalah sama seperti pusat perbelanjaan biasa yang menyediakan suatu tempat belanja dengan menawarkan banyak produk dan jasa.

Dengan adanya Mal Elektronik menguntungkan pihak penjual dan pihak pembeli. Keuntungan bagi pihak penjual adalah sebagai ajang mempromosikan produknya dan dapat merekam transaksi pemesanan. Keuntungan bagi pihak pembeli adalah dapat berbelanja di satu tempat dengan produk yang berbagai macam jenisnya.

Oleh karena itu kawasan Indonesia khususnya bagian Timur yaitu Surabaya seharusnya memiliki sebuah wadah/ fasilitas pusat perdagangan elektronik (Mall elektronik) yang dapat menampung segala kebutuhan masyarakat dengan cara memfokuskan pada penjualan serta pameran-pameran peralatan elektronik terbaru. Kita mengetahui bahwa animo masyarakat khususnya di kota besar di Indonesia, kebutuhan akan peralatan elektronik itu sendiri dari hari ke hari akan semakin meningkat. Hal tersebut juga pasti terjadi di Kota Surabaya karena kota ini menjadi kota no 2 terbesar di Indonesia

(6)

6 Kota Surabaya (Bapetikom) dalam kurun waktu 4 tahun terakhir.

Selain dari hal tersebut animo minat masyarakat Surabaya akan kebutuhan elektronik khususnya pada peralatan elektronik untuk kegiatan rumah tangga, perkantoran, pendidikan serta telekomunikasi mengalami kenaikan yang sangat signifikan dari tahun ke tahun. Hal ini bias kita buktikan dari grafik yang ada di Badan Pengelola Teknologi dan Komunikasi Surabaya pada tahun 2001 hingga 2006.

(7)

7 bahwa kebutuhan masyarakat Surabaya akan peralatan elektronik baik peralatan elektronik rumah tangga, perkantoran, pendidikan maupun telekomunikasi sangatlah tinggi. Maka dari itu diperlukan sebuah wadah untuk dapat menampung dan memperjualbelikan peralatan elektronik serta penyelenggaraan pameran-pameran khususnya di bidang elektronik.

1.3 PERMASALAHAN

Permasalahan dalam perancangan dan perencanaan kantor sewa dan mall elektronik di Kota Surabaya ini adalah bagaimana merencanakan dan merancang wadah yang dapat menampung segala kegiatan-kegiatan kantor sewa dan mall khusus elektronik dalam sebuah wadah yang dapat melingkupi kedua aktifitas tersebut serta memenuhi persyaratan fungsional dan mampu memberikan kondisi aman, nyaman dan menarik bagi penggunanya, sehingga aktivitas yang berlangsung di dalam bisa berjalan selaras sesuai fungsi dan tujuannya.

1.4 TUJUAN DAN SASARAN 1.4.1 TUJUAN

Tujuan dari perancangan dan perencanaan kantor sewa dan mall elektronik ini adalah untuk merumuskan masalah yang berkaitan dengan penyediaan dan pengadaan kantor sewa dan mall elektronik di Kota Surabaya sebagai sebuah bangunan mixed use (multi fungsi) dengan tetap menyediakan serta melaksanakan fungsi utamanya yaitu menyediakan sebuah fasilitas untuk warga Surabaya dalam cakupan kantor sewa dan mall elektronik yang efisien, fleksibel, nyaman, dan efektif.

1.4.2 SASARAN

Sasaran dari perencanaan serta perancangan kantor sewa dan mall elektronik ini adalah untuk mendapatkan ketentuan-ketentuan/ criteria yang digunakan sebagai sebuah landasan pokok program perencanaan serta perancangan kantor sewa dan mall elektronik di Kota Surabaya sebagai sebuah mixed use building dengan menekankan pada konsep desain arsitektur modern.

(8)

8 dan sintesis yang melalui tahap-tahap sebagai berikut :

1.5.1 Tahap Awal

Melakukan pengumpulan data, baik data primer berupa pengamatan langsung di lapangan, maupun data sekunder berupa data dari literature, instansi, nara sumber dan mass media. Data yang dikumpulkan tersebut diolah hingga berbobot pra-analisis artinya sudah dipilah-pilah, dikategorikan dan dikalkulasikan, sehingga mudah dibaca dan dimengerti. Tahap awal tersebut berupa :

- Pengumpulan Data

Dalam merencanakan dan merancang sebuah bangunan dibutuhkan berbagai macam data yang relevan. Data-data yang dibutuhkan tersebut dibedakan menjadi:

a. Data Primer

Didapat dari hasil eksplorasi fisik dan non fisik dari site yang akan digunakan sebagai kawasan kantor sewa dan mall elektronik di Surabaya.

b. Data Sekunder

Merupakan data tambahan/ pelengkap yang digunakan sebagai pendukung. Dalam tahapan proses pengumpulan data-data tersebut hal-hal yang perlu dilakukan adalah:

b.1 ). Survey

b.1.1 Survey Fisik

Meliputi : Lokasi, site plan, denah, tangga, utilitas, potongan, tampilan bangunan ( tampak).

(9)

9 Meliputi : Kondisi lingkungan sekitar site (exsisting), kondisi masyarakat sekitar lingkungan site, kondisi bangunan sekitar site, kondisi iklim/ cuaca yang ada di lingkungan site.

- Studi Literatur

Pada proses ini, perancang mencoba mencari data melalui sumber buku-buku referensi dan situs-situs internet yang terkait dengan spesifikasi arsitektural pasar tradisional.

- Studi Komparasi

Untuk lebih mendukung obyek pembahasan selanjutnya, perancang melalui studi banding dari obyek bangunan yang telah ada.

1.5.2 Tahap kedua

Tahapan menganalisa data yang ada serta mengenali potensi dan masalah yang timbul, mencari keterkaitan antar masalah sehingga diperoleh gambaran mengenai sebab timbulnya masalah. Tahap ini telah didasari pada landasan teori berupa standar-standar yang berasal dari literature. Setelah itu tahap tindak lanjut dari analisis dengan berupa memecahkan masalah secara meyeluruh dan dengan pertimbangan dari berbagai segi. Peraturan-peraturan pemerintah yang berlaku, potensi yang ada serta factor-faktor lain yang berpengaruh diolah secara terpadu sehinnga diperoleh output berupa alternative-alternatif pemecahan masalah yang dalam hal ini berupa landasan dan program perancangan. Tahapan ini berupa :

- Analisa Data

Dalam proses perencanaan dan perancangan kantor sewan dan mall elektronik di Kota Surabaya ini, pada tahapan analisa akan dilakukan pengolahan data-data yang telah terkumpul dan dikelompokkan berdasarkan pemrograman fungsional, performansi, dan arsitektural.

(10)

10 pasar tersebut. Analisa Performansi membahas tentang persyaratan atau kriteria persyaratan dan program ruang dalam bangunan pasar tradisional. Analisa Arsitektural merupakan tahap penggabungan dari hasil identifikasi kedua hasil analisa sebelumnya (fungsional dan performansi). Dalam proses ini akan menganalisa masalah massa, ruang, tampilan, pengolahan site, utilitas, dan struktur bangunan yang menyatukan antara tuntutan kebutuhan pengguna dengan persyaratan yang ada.

- Konsep Perencanaan dan Perancangan

Dari proses analisa dan sintesa arsitektural akan dihasilkan beberapa konsep yaitu konsep tampilan bangunan, konsep utilitas, konsep struktur bangunan, konsep ruang, konsep penataan site, serta konsep pengolahan masa bangunan.

- Penyajian Data Fisik dan Non Fisik

Data yang dibutuhkan dikumpulkan melalui observasi (tinjauan langsung ke lokasi objek), ditambah dengan dilakukannya wawancara yang sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan diperlukan. Selain itu juga menjadi bahan literatur yang menunjang teori-teori tentag objek yang dibahas (studi literatur).

Data tersebut dibagi dan dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu data fisik dan non fisik.

- Data fisik, meliputi lokasi site, ukuran site, denah peruangan, bentuk atau tampak bangunan, potongan, interior atau eksterior, utilitas, struktur dan konstruksi, material bahan dan sebagainya.

(11)

11 karekteristik, umur, latar belakang, religi, sosial masyarakat lingkungan pasar.

1.6 SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Penulisan Konsep perencanaan dan perancangan kantor sewa dan mall elektronik di Kota Surabaya ini menggunakan sistematika pembahasan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang pokok-pokok pemikiran yang melatar belakangi pemilihan judul, tujuan, sasaran dan manfaat pembahasan, lingkup pembahasan, metode pembahasan dan sistematika pembahasan.

BAB II TINJAUAN UMUM KANTOR SEWA DAN MALL ELEKTRONIK SEBAGAI MIXED USE BUILDING

Berisi uraian tentang pengertian dan kriteria kantor sewa, mall elektronik dan fasilitas pendukung. Dibahas pula penggabungan kantor sewa dan mall elektronik dalam bangunan (mixed use building), pengertian dan criteria mixed use building. Pada bab ini juga akan dijelaskan mengenai lokasi yang akan digunakan sebagai site kantor sewa dan mall elektronik tersebut lebih rinci lagi.

BAB III TINJAUAN KHUSUS BANGUNAN KANTOR SEWA DAN MALL ELEKTRONIK DI KOTA SURABAYA

Dalam pembahasan bab kali ini akan lebih membahas lebih dalam lagi mengenai kantor sewa dan mall elektronik yang akan direncanakan. Pembahasan yang akan dipaparkan berupa pengertian dasar dari kantor sewa dan mall elektronik, struktur organisasi yang berada di cakupan nbangunan tersebut serta pemakai dan kegiatan apa saja yang dilakukan di dalam bangunan kantor sewa dan mall elektronik tersebut.

(12)

12 KOTA SURABAYA

Pada bab ini akan dibahas lebih rinci serta detail lagi mengenai pendekatan konsep perancangan kantor sewa dan mall elektronik. Pendekatan yang akan dibahas berupa pendekatan konsep peruangan, pendekatan lokasi, pendekatan tapak, pendekatan bentuk ruang & bangunan, pendekatan struktur konstruksi, serta pendekatan utilitas. Dalam pembahasan mengenai pendekatan konsep ini nantinya akan dapat dilihat serta dirumuskan mengenai rencana bangunan yang akan terbangun.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KANTOR

SEWA DAN MALL ELEKTRONIK DI KOTA SURABAYA

Pembahasan dalam bab lima ini menjadi pembahasan terakhir dalam konsep perencanaan dan perancangan kantor sewa dan mall elektronik di Kota Surabaya. Dalam pembahasan bab lima ini akan menghasilkan/ menyajikan konsep perencanaan yang didapat dari poin-poin pembahasan pada bab sebelumny

(13)

13

TINJAUAN KANTOR SEWA & MALL ELEKTRONIK

2.1 TINJAUAN KANTOR SEWA

Tinjauan kantor sewa atau rental office merupakan upaya untuk memahami tentang keberadaan kantor sewa atas dasar pengertian, kegiatan dan organisasi pengelolanya.

2.1.1 JENIS KANTOR SEWA

Kantor sewa atau rental office yang merupakan suatu usaha di bidang property jika dipandang dari bentuk usahanya, maka kantor sewa itu banyak ditandai oleh sifat dan akses atau berjalannya operasinya. Dari segi penyewa rental office, dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

- Sebagai bentuk usaha sejenis

Rental office sebagai bentuk usaha sejenis di mana kantor-kantor yang menyewa dan menempati pada bangunan kantor sewa tersebut merupakan satu kelompok usaha yang sejenis.

- Sebagai bentuk usaha campuran

Rental office yang dikatakan sebagai bentuk usaha campuran jika kantor-kantor yang menyewa dan menempati dalam bangunan kantor-kantor sewa tersebut terdiri atas berbagai macam jenis usaha.

Kantor sewa yang direncanakan dalam kawasan kota Surabaya ini nanti akan menjadi kantor sewa sebagai bentuk usaha sejenis dari berbagai perusahaan. Bentuk usaha sejenis ini sengaja dipilih untuk menyelaraskan fungsi mixed used bangunan lainnya yaitu mall elektronik, sehingga kantor sewa yang disewakan memiliki hubungan dengan mall tersebut, yaitu berupa kantor sewa usaha sejenis dibidang teknologi.

(14)

14 perusahaan real estate, pusat perkantoran, serta sebagai pusat kegiatan bisnis. Berikut adalah penjelasan lebih lanjutnya :

- Sebagai perusahaan real estate selaku pengelola

Selaku perusahaan real estate yang mengelola kantor sewa tersebut, maka perusahaan tersebut melaksanakan tugas administrasi dalam kegiatan perkantorannya sehari-hari. Hal ini termasuk dalam pemeliharaan gedung dan servis untuk para penyewa.

Selain akan hal tersebut, bangunan (kantor sewa) ini berfungsi sebagai pusat informasi dengan member nama-nama dan mengatur segala sesuatu yang mendukung kegiatan yang berlangsung dalam kantor sewa tersebut.

- Sebagai pusat perkantoran

Sebagai pusat perkantoran dimaksudkan sebagai pusat kegiatan administrasi bagi kantor-kantor yang menyewa di dalamnya. Sehingga hal ini merupakan rangkaian aktifitas untuk menghimpun, mencatat, mengola, mengadakan, mengirim, dan menyimpan sesuai dengan aktivitas perkantoran pada umumnya.

- Sebagai pusat kegiatan bisnis

Pusat kegiatan bisnis mempunyai inti bahwa kantor sewa tersebut merupakan sebuah wadah kegiatan untuk bertransaksi, pertemuan (meeting) dengan para klien atau relaso-relasi bisnis serta kegiatan lainnya yang berhubungan dan menunjang segala aktifitas bisnis.

Dalam perancangan kali ini akan dibentuk sebuah kantor sewa yang berfungsi sebagai pusat perkantoran di Kota Surabaya.

2.1.3 ORGANISASI PENGELOLA

Organisasi dan pengolahan usaha kantor sewa ini sangat bergantung dari macam serta usaha perusahaan real estate yag mengelola bangunan kantor sewa tersebut. Sebagai sebuah pembanding adalah bagan organisasi pengelola kantor sewa sebagai

(15)

15

Skema 1 : Salah satu model bagan organisasi kantor sewa Sumber : Wimmer, Han Boyd, Priciple of Real Estate, Urban Land Institute

(16)

16 untuk menampung berbagai kegiatan bisnis yang bersifat administrative baik dalam bidang perdagangan dan jasa. Peran kantor sewa itu sendiri dapat ditinjau dari jenis perkantoran yang ditampungnya dan pertimbangan mengenai kebutuhan ruang yang terus bertambah. Berikut adalah beberapa peranan kantor sewa :

- Jenis perkantoran yang ditampung

Sesuai dengan perannya sebagai bangunan komersil maka jenis kantor yang ditampung adalah kantor-kantor yang berhubungan dengan dunia perdagangan dan jasa serta berorientasi pada usaha-usaha yang sesuai dengan apa yang ada di masyarakat luas seperti perdagangan, perbankanm biro konsultan, dan jenis kantor lainnya.

- Perannya dalam menyediakan wadah bagi kebutuhan ruang kerja yang terus bertambah setiap tahunnya

Dengan mengingat serta mempertimbangkan kebutuhan akan ruang kerja pada kawasan perdagangan dan jasa di pusat kota kota besar yang lahannya semakin menyempit, maka peran kantor sewa sebagai wadah perkantoran menjadi sangatlah penting. Adapun beberapa pertimbangan tersebut adalah :

 Perusahaan yang terus berjalan dan bertambah jumlahnya sehingga memerlukan tambahan ruang kerja. Dengan adanya kantor sewa diharapkan bias untuk menampung jumlah kantor yang semakin meningkat tersebut.

 Semakin bertambahnya perusahaan baru yang mulai bermunculan dan berkeinginan untuk berkelompok dalam suatu wadah, di mana perusahaan tersebut membutuhkan ruang kantor pada jangka waktu tertentu.

 Para pengusaha membutuhkan ruang kantor yang cukup representative, yaitu ruang kantor yang nyaman serta memiliki cukup bonafide bagi kemajuan perusahaannya.

(17)

17  Peningkatan aktifitas perdagangan dan jasa dalam bidang

administrasi dan bisnis pada kantor sewa ini karena tersedianya fasilitas penunjang kegiatan komersial dalam jarak yang dekat dalam satu bangunan.

 Pemanfaatan jumlah lantai sesuai dengan yang diizinkan semaksimal dan seefisien mungkin

2.1.5 FASILITAS PENUNJANG KANTOR SEWA

Dalam suatu cakupan bangunan kantor sewa pasti diperlukan adanya fasilitas penunjang demi tercapainya suatu kenyamanan bersama. Beberapa fasilitas penunjang yang ada di kantor sewa adalah :

 Ruang pertemuan, ruang konferensi, dan restoran  Fasilitas parker yang memadahi

 Pos keamanan/ satpam

 Pemberhentian kendaraan umum sebagai tempat berhentinya kendaraan umum bagi pemakai dan pengunjung yang

memakai angkutan umum. Bentuknya dapat berupa bus stop.  Musholla sebagai sarana ibadah

 Lobby bisnis yang representative  Pertokoan dalam bentuk arcade

2.1.6 KLASIFIKASI SITEM SEWA

Sistem sewa perkantoran pada umumnya terbagi menjadi 2 jenis berdasar perhitungan luasan yang disewa, yaitu :

Net System artinya sewa per meter persegi diperhitungkan atas dasar luasan lantai bersih (tidak termasuk koridor ataupun common space dan biasanya harga sewa per meter persegi lebih tinggi.

Gross System artinya sewa per meter persegi diperhitungkan atas dasar luas lantai kotor sehingga luasan lantai yang digunakan untuk kantor lebih kecil dari jumlah luasan yang disewa pada awalnya karena penyewa dikenakan beban biaya untuk koridor ataupun common space.

(18)

18 Melihat kedua sistem sewa tersebut maka dipilih suatu kombinasi kedua sistem di atas sebagai acuan sistem sewa dalam proyek ini, yaitu semi-gross system yang relatif cukup lazim dipakai di Indonesia. Semi-gross system artinya penyewa dikenakan biaya sewa akumulasi luasan lantai yang dipakai ditambah luasan common space seperti lobby, area parkir, dan sebagainya yang telah dibagi sama rata dengan penyewa lainnya. Untuk hal ini fleksibilitas dapat dicapai dengan negosiasi antara pengelola gedung dengan penyewa melihat varietas usaha, varietas penyewa dan varietas luasan yang dipakai oleh penyewa.

2.1.7 AKTIFITAS PERKANTORAN

Berdasarkan kelompok aktivitas yang mungkin dalam gedung pelaku aktivitas perlu dikelompokkan atas kegiatan berdasarkan kepentingannya menjadi : • Kelompok Pengelola

• Kelompok Service

• Kelompok Kegiatan Utama (yaitu penyewa kantor)

• Kelompok Kegiatan Pelengkap

Kelompok-kelompok ini memiliki kebutuhan ruang masing- masing sesuai dengan fungsinya. Hubungan antar kelompok kegiatan yang dapat digambarkan pada bagan berikut.

(19)

19 Dari bentuk hubungan dan kelompoknya, ada ruang-ruang yang umum terdapat pada perkantoran;

Kelompok kegiatan utama adalah kelompok yang melakukan aktivitas terbanyak di ruang-ruang perkantoran yang disewakan.

Kelompok kegiatan pengelola yang terdiri dari :

• Ruang direksi

• Ruang manager

• Ruang sekretaris

• Ruang kepala bagian

• Ruang tenaga ahli

• Ruang rapat

• Ruang tamu dan lobby pengelola

Kelompok kegiatan service :

• Toilet

• Klinik

• Gudang

• Mekanikal Elektrikal

Kelompok kegiatan pelengkap merupakan fasilitas pelengkap dalam gedung perkantoran. Fasilitas ini dipengaruhi oleh potensi lingkungan dan site.

(20)

20 2.1.8 STRUKTUR ORGANISASI UMUM

Seiring dengan pertumbuhan suatu perkantoran, seorang manajer pengelola gedung tidak dapat bekerja sendiri untuk melakukan perencanaan dan pengembangan perusahaan. Maka dibentuklah suatu tim kerja yang dapat diekspresikan dalam bentuk bagan yang umum seperti bagan di bawah ini. Garis-garis penghubung dapat diartikan sebagai

pendelegasian atas tugas dari atasan kepada tim yang dibentuknya.

Skema 3 : Skema pendegelasian tugas pada pengelola kantor sewa

2.2 TINJAUAN UMUM MALL ELEKTRONIK

Karena mall merupakan salah satu jenis dari pusat perbelanjaan, maka secara singkat akan dibahas mengenai pusat perbelanjaan terlebih dahulu.

Pusat perbelanjaan adalah sekelompok penjual eceran dan usahawan

komersil lainnya yang merencanakan, mengembangkan, mendirikan,

(21)

21 berdiri, disediakan juga tempat parker. Tujuan dan ukuran besar dari pusat perbelanjaan ini umumnya ditentukan dari karaktteristik pasar yang dilayani. Konfigurasi umum pusat perbelanjaan contohnyo adalah gedung tertutup dan pasar terbuka. (International Council of Shopping Centre, 1999). Selain sebagai tempat berbelanja, tempat ini sebagai tempat untuk berkumpul dan berekreasi. Ketika unsur itu umumnya ada pada suatu pusat perbelanjaan dimana pada perkembangannya saling mempengaruhi. Selain pengertian di atas, beberapa narasumber juga mendefinisikan mengenai pengertian/ definisi dari pusat perbelanjaan ini.

Kotler dan Armstrong (2006) menyatakan bahwa pusat perbelanjaan adalah sekelompok bisnis eceran yang direncanakan, dimiliki dan dikelola sebagai satu unit.

Pusat perbelanjaan adalah suatu kelompok perbelanjaan (pertokoan) terencana yang dikelola oleh suatu manajemen pusat, yang menyewakan unit-unit kepada pedagang dan mengenai hal-hal tertentu yang pengawasannya dilakukan oleh manajer yang sepenuhnya bertanggungjawab kepada pusat perbelanjaan tersebut (Bednington, 1982).

Menurut Neo dan Wing (2005), pusat perbelanjaan adalah sekelompok lokasi usaha ritel dan usaha komersial lainnya yang direncanakan, dikembangkan, dimiliki dan dikelola sebagai satu properti tunggal.

Menurut International Council of Shopping Center (ICSC) bentuk pusat perbelanjaan secara umum dapat dibagi menjadi dua bentuk yaitu : strip center dan

mall. Strip center adalah pusat perbelanjaan berbentuk outlet yang berjejer dan

bersatu sebagai gabungan dari kegiatan perdagangan eceran, bagian depan toko umumnya dilengkapi dengan kanopi. Sedangkan mall adalah bangunan tertutup dengan pengatur suhu, memiliki koridor dengan posisi toko yang saling berhadapan, umumnya bentuk mall ini dibangun dalam standar pusat perbelanjaan tipe regional center atau super regional center. Berbeda dengan strip center yang cenderung bersifat terbuka (outdoor), mall adalah pusat perbelanjaan yang sifatnya tertutup (indoor). Pusat perbelanjaan yang berkembang di Indonesia umumnya menggunakan konsep mall yang bersifat tertutup, mengutamakan kenyamanan pedagang dan pengunjung serta berwujud bangunan berskala besar.

(22)

22 membeli produk atau jasa tetapi dapat juga sebagai tempat untuk melihat-lihat, tempat bersenang-senang, tempat rekreasi, tempat yang dapat menimbulkan rangsangan yang mendorong orang untuk membeli, tempat bersantai dan bersosialisasi. ( Ma’aruf, 2005:79 )

International Council of Shopping Centre (1999) mengklasifikasikan pusat perbelanjaan, menjadi beberapa tipe berdasarkan skala pelayanan.

(23)

23

Tabel 2 : Tipe pusat perbelanjaan

Sumber : International Council of Shopping Centre (1999)

Dari beberapa tipe pusat perbelanjaan di atas, maka dalam perencanaan mall kali ini menggunakan jenis theme/festival centre. Hal ini dimaksudkan karena jenis dari pusat perbelanjaan itu sendiri lebih khusus mengarah di mall elektronik.

Di sebagian besar belahan dunia seperti Eropa, Inggris Raya dan Australia pusat perbelanjaan modern yang terdiri dari unit-unit retail, umum disebut dengan shopping centre. Di Amerika Utara penggunaan istilah shopping centre/plaza merujuk kepada kompleks tempat belanja terbuka/ outdoor. Sedangkan untuk tempat belanja di dalam bangunan, yang merupakan salah satu jenis pusat perbelanjaan yang lebih tertutup/ indoor disebut shopping mall, atau mall saja.

Mal adalah jenis dari pusat perbelanjaan yang secara arsitektur berupa bangunan tertutup dengan suhu yang diatur dan memiliki jalur untuk berjalan-jalan yang teratur sehingga berada diantara took-toko kecil yang saling berhadapan. Karena bentuk arsitektur bangunannya melebar (luas), umumnya sebuah mal memiliki tiga lantai. Di dalam sebuah mal, penyewa besar (anchor tenant) lebih dari satu. (Dewan Perbelanjaan Internasional, 1999)

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa mall adalah sebuah jenis pusat perbelanjaan tertutup yang terdiri atas berbagai macam unit retail dalam satu bangunan, dengan unit-unit tersebut disewakan oleh pihak yang terpadu.

(24)

24 International Council of Shopping Centre (1999) mengklasifikasikan shopping mall menjadi dua bagian besar berdasarkan ciri fisiknya, yaitu :

- Strip Mall/ Open Mall

Strip mall atau yang sering disebut juga dengan shopping plaza adalah suatu tipe pusat perbelanjaan terbuka dengan deretan unit-unit retail yang umumnya terdiri dari 1-2 lantai yang tersusun berjajar (umumnya berderet lurus maupun membentuk konfigurasi U atau bahkan L) dengan area pejalan kaki terbuka di tengahnya serta menghubungkan antara satu retail dengan retail yang lainnya. Pada perkembangannya dengan makin minimnya lahan tipe pusat perbelanjaan ini berubah menjadi unit-unit retail dengan area parkir kendaraan yang biasanya terletak di depannya. Hal ini dimaksudkan agar mudah untuk menyesuaikan/optimalisasi dari lahan yang ada.

- Shopping Mall/ Closed Mall

Shopping mall atau yang biasa disebut dengan mall saja merupakan tipikal pusat perbelanjaan yang bersifat tertutup/ indoor yang berisi unit-unit retail yang umumnya disewakan dengan selasar besar tertutup yang berada diantara unit-unit retail yang berhadapan. Dengan dukungan teknologi seperti pengatur suhu ruangan (AC) untuk menambah kenyamanan dalam berbelanja. Biasanya mall merupakan multi store building yang terdiri lebih dari 2 lantai dikarenakan letaknya yang umumnya dibangun di dekat pusat kota dimana lahan sangat terbatas namun memiliki tuntutan fungsi yang banyak. Dalam perkembangannya pertumbuhan mall sangatlah pesat (terutama di perkotaan) dan merupakan salah satu pusat bisnis, interaksi social, hiburan, pameran serta promosi yang popular bagi masyarakat kota.

(25)

25 Dalam penjabaran jenis-jenis mall di atas, maka konsep dari mall elektronik kali ini akan mengusung tema sebagai shopping mall/ closed mall. Hal ini dikarenakan karena fungsi utama dari mall elektronik ini lebih mngedepankan pada konsep mall dengan model tertutup (indoor) serta memiliki unit-unit retail di dalamnya.

Sedangkan berasarkan luasan dan skala layanannya, International Council of Shopping Centre (1999) mengklasifikasikan shopping mall menjadi beberapa bagian, yaitu :

- Regional Mal

Regional mall adalah tipe mall yang didesain dengan luasan area yang disewakan antara 37.000m2 – 74.000m2, dengan minimal dua anchor tenant dengan deskripsi umum unit-unit retail yang high-end (kelas atas), seperti Plaza Senayan.

- Super regional mall

Jenis mall ini adalah mall dengan luasan area yang disewakan lebih dari 74.000m2 dan menjadi shopping mall yang dominan di wilayahnya, seperti Mal Taman Anggrek, Mall Kelapa Gading.

- Outlet Mall

Adalah tipikal mall ataupun pusat perbelanjaan yang memiliki satu anchor tenant yang dominan dan menguasai area perbelanjaan tersebut dan beberapa unit retail kecil diantaranya. Serta pada umumnya banyak terdapat diskon yang ditawarkan dengan harga murah.

Untuk mall elektronik yang akan direncanakan kali ini mengusung konsep sebagai super regional mall. Hal ini dikarenakan akan banyaknya retail toko yang disewakan untuk tenan elektronik serta memberikan ruang perbelanjaan yang lengkap dan lapang bagi masyarakat Surabaya dan sekitarnya.

(26)

26 dan hiburan. Dan umumnya bentuknya berupa selasar yang panjang disebut Mall. Menurut Noe dan Wing, 2005:8. Jenis – jenis pusat perbelanjaan dapat dibagi dalam beberapa tipe berdasarkan :

a) Pusat perbelanjaan berorientasi keluarga, yang menyediakan semua hal dibawah satu atap (All Under One Family Oriented Shopping Centre). Jenis ini didominasi oleh toserba dan dilengkapi oleh Hypermarket, pusat hiburan.

b) Pusat perbelanjaan spesialis (Specialist Shopping Centre). Jenis ini lebih kecil dari pada pusat perbelanjaan orientasi keluarga. Pusat perdagangan spesialis menawarkan satu kategori perdagangan utama yang dilengkapi sejumlah toko lain yang mendukung bisnis utama, seperti makanan, minuman dan layanan produk pendukung lainnya.

c) Pusat perbelanjaan gaya hidup (lifestyle shopping centre). Bauran jenis usahanya menawarkan produk tematis unik yang terkait gaya hidup, seperti buku, music, perabot rumah tangga, makanan. Faktor penting bagi pusat perbelanjaan gaya hidup adalah suasana keseluruhan, lingkungan belanja, dan kemudahan akses.

Untuk mall elektronik di Surabaya kali ini akan mengusung tema sebagai pusat perbelanjaan spesialis. Dimana mall ini hanya akan menyajikan satu fungsi utama yaitu menjajakan barang-barang elektronik.

(27)

27 2.3 TINJAUAN PRESEDEN

2.3.1 WISMA DHARMALA SURABAYA

Bangunan ini terdiri dari podium setinggi 8 lantai, tower yang dimulai dari lantai 5-21, dan 2 lantai penthouse. Denah tower memiliki 3 tipikal, sehingga tampak bangunan tidaklah monoton. Core (inti) terletak di pinggir, tetapi masih terdapat 4 akses ke dalam ruang sehingga pembagian ruang masih fleksibel.

a) Sistem Struktur

Struktur bangunan tidak konvensional, misalnya adanya gabungan dua kolom miring. Untuk penyesuain dengan lokasi di Indonesia, gabungan dua kolom ditambahkan dengan bracing sebagai antisipasi terhadap gempa.

b) Sitem sirkulasi

Sistem sirkulasi vertical menggunakan lift. Tidak terdapat zona lift, dan lift yang digunakan tidak terlalu cepat sehingga menambah waktu tunggu.

c) Perawatan Bangunan

Dengan bentuk bangunan seperti ini, biaya perawatan yang dikeluarkan cukup tinggi dan sangat sulit, terutama untuk plafond pada tower. Untuk bagian fasade pembersihan menggunakan gondola dengan intensitas yang lebih sering, yaitu dua kali seminggu. Bagian podium dibersihkan dengan menggunakan stager.

d) Kesimpulan

Berikut adalah beberapa poin yang akan ditrapkan dalam perancangan kantor sewa dan mall elektronik di Surabaya.

- Bentuk massa bangunan dan selubung bangunan akan mempengaruhi efektifitas bangunan terutama dalam hal pemeliharaan bangunan dan penggunaan energy.

(28)

28 berdasarkan kebutuhan pengguna bangunan, baik waktu perjalanan bolak-balik, beban puncak lift, waktu tunggu, dan daya angkutnya sehingga akan diperoleh jumlah lift yang efektif.

- Penerapan system struktur pada bangunan ini akan dicoba untuk diterapkan juga pada perancangan kantor sewa dan mall elektronik. Yaitu Struktur bangunan tidak konvensional, misalnya adanya gabungan dua kolom miring. Untuk penyesuain dengan lokasi di Indonesia, gabungan dua kolom ditambahkan dengan bracing sebagai antisipasi terhadap gempa.

Gambar 1 : Wisma Dharmala Surabaya Sumber : Dokumentasi pribadi

(29)

29

Gambar 2 : Wisma Dharmala Surabaya tampak samping Sumber : Dokumentasi pribadi

2.3.2 WISMA HSBC BANDUNG (Jalan Asia Afrika 116 Bandung)

Bangunan Wisma HSBC mulai dibangun pada tahun 2000 dan diresmikan pemakaiannya pada tahun 2003. Wisma HSBC terdiri dari 11 lantai, yaitu 2 lantai basement dan 9 lantai lainnya yang disewakan untuk beberapa fungsi bisnis, dan komersial. Bangunan Wisma HSBC mempunyai system keamanan yang tinggi, yaitu dengan system control kamera di setiap lantai dan lift. Sistem keamanan inilah yang kemudian akan diterapkan dalam perancangan kantor sewa dan mall elektronik ini.

(30)

30

Gambar 3 : Gedung HSBC Bandung Sumber : Dokumentasi pribadi

Gambar 4 : Tampak depan Gedung HSBC Sumber : Dokumentasi pribadi

2.3.3 GRAHA NIAGA (NIAGA TOWER) JAKARTA

Untuk bangunan tower, luas per lantai sekitar 1200 m2 dengan 1000m2 luas lantai yang disewakan dan 200 m2 untuk area servis dan umum. Fasilitas yang berada dalam gedung ini meliputi :

(31)

31 Fasilitas ini secara langsung dapat diakomodasi di dalam bangunan ini, tetapi system servis yang berada pada lantai 26 tidak dapat terkoordinasi dengan baik karena bangunan ini dirancang khusus untuk kebutuhan kantor sewa.

Bangunan ini mempunyai efisiensi yang cukup baik yaitu dengan luas daerah servis sekitar 20%. Dengan letak core(inti) yang menuju ke empat arah memudahkan pembagian ruang sehingga tidak banyak ruang yang terbuang untuk sirkulasi. Ukuran dan modul jendela juga berpengaruh terhadap kemudahan pembagian ruang. Lebar jendela sekitar 2.5 meter dan merupakan lebar minimum untuk sebuah ruang kerja pribadi.

1. Sistem Struktur

Sistem menggunakan rangka dengan core di tengah. Kolom hanya terdapat di luar sehingga ruangan bebas kolom.

2. Sistem Sirkulasi

Sistem sirkulasi vertical utama menggunakan lift kecepatan tinggi dengan pembagian :

o Low zone : Lift no 1,2,3,4, yang melayani lantai B1-15

o High zone : Lift no 5,6,7,8 yang melayani lantai B1-GF, 15-27

Pembagian ini menguntungkan pengguna karena waktu menunggu yang dibutuhkan hanya sebentar terutama pada jam-jam sibuk. Untuk keperluan servis bangunan disediakan lift khusus sehingga tidak mengganggu para pengguna bangunan.

3. Utilitas Bangunan

Terpusat di core (inti) sehingga terintegrasi dengan baik. Tidak terdapat shaft sampah dalam bangunan ini karena adanya pertimbangan perilaku penggunabangunan. Selain itu, shaft sampah dikhawatirkan akan menimbulkan bau. Bangunan mempunya BAS ( Building Automation System) sehingga semua utilitas bangunan dapat dikendalikan di sebuah ruang control. Untuk antisipasi bahaya kebakaran terdapat dua buah tangga darurat. Pintu tangga ini dapat dibuka dari luar namun tidak dari dalam. Saat

(32)

32 naik/turun sekitar 1-2 lantai, pengguna tidak menggunakan lift.

4. Kesimpulan

Berikut disajikan beberapa hal yang dapat diterapkan dalam perancangan kantor sewa dan mall elektronik di Surabaya ini :

- Peletakkan massa bangunan dan pemilihan konfigurasi core akan sangat menentukan efektifitas bangunan, terutama dalam hal penghematan energy, sirkulasi pembagian ruang-ruang kerja yang paling optimal, utilitas bangunan, maupun pemeliharaan bangunan.

- Penggunaan konsep modul membantu dalam penempatan letak core yang mana akan mendukung struktur, penempatan bukaan pada selubung bangunan, pembagian ruang-ruang kerja dan pengaturan interiornya, serta pembagian parker yang optimal.

- Penerapan penggunaan struktur core akan diterapkan dalam perancangan bangunan untuk membuat ruang-ruang yang ada di dalamnya menjadi lebih fleksibel dan fungsional dalam penggunaannya.

(33)

33

Gambar 6 : Salah satu sisi Graha Niaga di Jakarta Sumber: Dokumentasi pribadi

Gambar 7 : Tampak depan Graha Niaga Jakarta Sumber : Dokumentasi pribadi

(34)

34 Hefei Swan Lake Wanda Plaza terletak di distrik PNS Hefei . Ini adalah kompleks kota yang berisi sebuah mal , supermarket , jalan perbelanjaan eksternal , 4 menara perkantoran dan hotel .

Untuk membuat fasad terpadu , dalam anggaran proyek dan jadwal , mereka menggunakan pola segitiga untuk menutupi volume besar mal , menciptakan berbagai dengan menggunakan warna yang berbeda dan skala segitiga aluminium. Di tempat-tempat , kaca ganda dicetak berlapis digunakan untuk membuat pola dinamis sebagai perubahan perspektif Anda . Bentuk patung segitiga di sisi bangunan menyoroti pintu masuk ke jalan perbelanjaan batin. Hangat berwarna panel terakota menciptakan ruang lebih mudah didekati dan nyaman untuk masuk jembatan Pedestrian menghubungkan tingkat atas jalan di sudut yang berbeda untuk membuat jaringan jalan untuk meningkatkan aliran kaki dan mendorong gerakan pada tingkat yang berbeda .

Kulit dari empat gedung perkantoran di atas podium belanja mengkilap , menggunakan kaca dan sistem dinding tirai aluminium untuk menekankan garis besar struktur . Bagian atas menara berlebihan untuk membuat mereka terlihat lebih tinggi dari mereka sebenarnya .

Dari analisis tampilan yang ada maka diambil beberapa yang akan diterapkan dalam perancangan kantor sewa dan mall elektronik ini. Yaitu :

- Fasade bangunan yang menggabungkan antara 2 fungsi berbeda yang terlihat menyatu dengan peletakan fungsi sebagai mall dibagian tengah site

- Ketinggian bangunan sengaja dibuat sangat kontras untuk menegaskan fungsi yang berbeda dalam cakupan wilayah bangunan. Sehingga pengunjung tidak dibuat bingung oleh fungdi ysng berbeda.

(35)

35

Gambar 8 : Tampak Hafei Wanda Mall and Rent Office Sumber : Arch Daily

Gambar 9 : Sisi ekspos depan Hafei Wanda Sumber : Arch Daily

(36)

36 2.3.5 PLAZA MARINA SURABAYA

Plaza Marina sebenarnya bukan mutlak mall yang dikhususkan sebagai mall elektronik yang ada di Surabaya, namun plaza ini juga terdapat ruang-ruang retail khusus untuk alat-alat elektronik/ IT. Di dalam plaza ini terdapat Terdapat waterpark , Pusat IT , HP , foodcourt , McDonald , Bread Story, NAF Family Karaoke , Bowling , Dan Pusat kebugaran .

Marina Plaza berada di kawasan elit Margorejo Indah atau sebenarnya di Margorejo Indah 97-99 Surabaya dan dekat dengan kembar apartemen Puncak Marina , alun-alun yang sebelumnya bernama Fountain Court ini adalah pusat perbelanjaan eksklusif di wilayah Surabaya Selatan.

Plaza ini memiliki stand yang menyediakan kebutuhan sehari-hari , berbagai up to date produk-produk fashion , salon kecantikan yang menawarkan berbagai layanan perawatan tubuh , toko buku serta departemen store.

Selain itu ada banyak tempat-tempat makanan seperti steak house , restoran cepat saji ke restoran makanan Cina semua ada di sini .

Desain interior dibuat alami ditambah dengan cahaya yang indah membuat suasana terasa sejuk dan mewah , dan ini akan membuat Anda semakin nyaman dan enggan untuk segera meninggalkan tempat ini .

Itu tidak ketinggalan , ada juga memiliki ruang multifungsi luas sekitar 200 m2 yang biasa digunakan untuk ajang pameran atau bisa juga disewa untuk keperluan lainnya .

Dari tinjauan desain-desain yang ada di Plaza Marina Surabaya sebagai mall khusus elektronik ini maka diperoleh beberapa referensi desain yang dapat diterapkan dalam perancangan mall elektronik ini. Beberapa referensi yang dapat di ambil yaitu :

(37)

37 - Penyediaan ruang multi fungsi yang dapat digunakan sebagai ruang serba guna untu melakukan aktifitas yang ada di dalam mall tersebut (pameran, pertunjukan)

- Penataan ruang-ruang yang ada di dalam bangunan ini khususnya bagian elektronik, dibagi serta sudah dikelompokkan sesuai dengan jenis umumnya. Sehingga pengunjung akan lebih mudah dalam penjangkauan ke dalam setiap retail-retail took.

Gambar 10 : Plaza Marina interior khusus bagian IT Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 11 : Tampak depan Plaza Marina Sumber : Dokumentasi Pribadi

(38)

38 2.3.6 TUNJUNGAN ELECTRONIC CENTRE SURABAYA

Adalah pusat Eletcronic and Information Technology (ELIT) center berlokasi di jalan tunjungan, Surabaya. Jalan Tunjungan terkenal sebagai komplek perdagangan. TEC dibagi menjadi 2 bangunan yaitu bangunan lama yang bernama Tunjungan Center berdiri pada tahun 1985 dengan luas perdagangan 15,000 m2, sedangkan gedung yang baru diresmikan pada tahun 2007 dengan area perdagangan 21,000 m2.

TEC diperkenalkan pertama sebagai pusat perdaganagan elektronik dan IT center di Surabaya yang menawarkan berbagai macam computers, gadgets, Handphones, perlengkapan Rumah Tangga Elektronik, home theater, produk kesehatan, spare part elektronik dan service centers juga kebutuhan elektronik dan IT lainnya.

Dari uraian mengenai TEC maka kita dapat mengetahui bahwa mall ini memang sengaja dibangun untuk mall khusus elektronik saja. Namun keberadaan dari TEC yang baru akhir-akhir ini membuat mall ini masih dalam keadaan rapid an terawatt. Beberapa poin yang bisa diterapkan dalam perancangan mall elektronik di Surabaya adalah :

- Penempatan serta penataan baliho dan pengumuman brand elektronik di depan fasade mall membuat kemudahan pengunjung dalam mengenali fungsi utama bangunan tersebut.

- Penataan komponen-komponen brand- brand merk terkenal alat elektronika dipasang mencolok dan menarik di setiap sisi bangunan

(39)

39 Gambar 12 : Tampak depan dari TEC Surabaya

Sumber : Dokumentasi pribadi

Gambar 13 : Tampak depan dari TEC Surabaya Sumber : Dokumentasi pribadi

(40)

40 Gambar 14 : Pemasangan baliho tenant & brand elekronik di TEC Surabaya

Sumber : Dokumentasi pribadi

2.4 TINJAUAN KOTA SURABAYA

Surabaya merupakan kota terbesar kedua setelah Jakarta dan merupakan kota perdagangan terutama untuk wilayah Indonesia bagian timur. Berikut akan diuraikan secara umum tentang kondisi fisik kota Surabaya.

2.4.1 LETAK GEOGRAFIS & WILAYAH ADMINISTRATIF

Kota Surabaya terletak pada posisi : 7’12’LS dan 112’36’BT – 112’36’BT Dengan luas secara keseluruhan 291 Km’ atau 29100 Hayang membujur di pantai utara Jawa dengan batas wilayah sebagai berikut :

- Sebelah Utara : Laut Jawa

(41)

41 - Sebelah Barat : Kabupaten Gresik

- Sebleah Timur : Laut Jawa dan Selat Madura

Berdasarkan PP no. 26 tahun 1992, Kotamadya DATI II Surabaya terdiri atas 5 wilayah Pembantu Walikota yang terdiri dari 28 kecamatan yaitu :

- Surabaya utara : Kecamatan Gubeng, Tegalsari, Bubutan, dan Kecamatan Simokerto .

- Surabaya Selatan : Kecamatan Sawahan, Wonokromo, Karangpilang, Wiyung, Dukuh Pakis, Wonocolo, Jambangan, dan Gayungan,

- Surabaya Barat : Kecamatan Tandes, Sukomanunggal, Asemrowo, Benowo, dan Lakarsantri.

- Surabaya Timur : Kecamatan Tambaksari, Gubeng, Rungkut, Tenggilis Mejoyo, Gunung Anyar, Sukolilo, Mulyorejo, dan Kenjeran.

- Surabaya Pusat : Kecamatan Genteng, Tegalsari, Bubutan, dan Simoerto.

(42)

42 Dari segi topografi kota Surabaya terletak pada daerah dataran rendah dengan kontur tanah relatif rata pada ketinggian 3-6 meter di atas permukaan laut. Sedangkan di bagian selatan kota terdapat perbukitan landai kea rah barat daya yaitu bukit indah dan bukit gayungan yang memiliki ketinggian sekitar 25-50 meter dari permukaan laut.

2.4.3 KONDISI GEOLOGI

Kemampuan tanah terhadap kondisi geologi di Wilayah Kotamadya Dati II Surabaya dari hasil penelitian Direktorat Geologi Bandung. Susunan geologi mengikuti pola yang sama di mana pencapaian lapisan keras di wilayah bagian utara dan timur adalah 10-18 meter, sedangkan makin ke barat yang merupaan tanah liat, permukaan keras semakin dangkal yaitu 4-10 meter.

2.4.4 KONDISI KLIMATOLOGI

Berdasarkan data dari stasiun pencatat kondisi klimatologi yang dikelola Badan Meteorologi dan Geofisika ( Stasiun Meteorologi Perak II ) Surabaya diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1) Curah Hujan

Curah hujan yang tinggi pada umumnya terjadi pada bulan Desember sampai dengan Maret di mana besarnya curah hujan minimal adalah 3189,5 mm dan maksimum sebesar 3.884,3 mm dengan jumlah hari hujan 183 hari.

2) Angin

Sesuai dengan letak geografisnya arah dan kecepatan angin di kota Surabaya berubah-ubah :

- Kecepatan angin rata-rata bulanan maksimum 12 km/jam dan minimum 3,5 km/jam

- Kecepatan angin rata-rata harian maksimum 7,9 km/jam dan minimum 1,3 km/jam

(43)

43 - Dalam bulan Desember sampai Maret kecepatan angin rata-rata 6 km/jam dan maksimum 12 km/jam kea rah utara. Sedangkan bulan Juni sampai September kondisi angin sama yaitu kecepatan angin rata-rata 6 km/jam dan maksimum 12 km/jam namun arahnya ke timur

3) Suhu Udara Pada stasiun Perak I :

- Suhu udara rata-rata sebesar 28’C - Suhu udara maksimum 34’C - Suhu udara minimum sebesar 23’C Pada stasiun Perak II :

- Suhu udara rata-rata sebesar 28’C - Suhu udara maksimum sebesar 33’C - Suhu udara minimum sebesar 25’C

Suhu udara maksimum adalah 36,4’C terjadi pada bulan Oktober dan suhu udara minimum adalah 21,5’C terjadi pada bulan Januari- Februari. Tekanan udara rata-rata 1004,7-10017,7 mbs.

Kecepatan Angin : rata-rata 6,4 Knot dan maksimum 20,3 Knot Arah Angin Terbanyak : Januari : Barat

Februari : Barat-Barat Laut Maret : Barat-Barat Laut April : Barat-Barat Laut

Mei : Timur Juni : Timur Juli : Timur Agustus : Timur September : Timur Oktober : Timur Nopember : Timur-Barat Desember : Barat-Barat Laut

(44)

44 Kelembapan udara cukup tinggi karena Surabaya terletak di pesisir pantai dengan kelembapan maksimum sebesar 98% pada bulan Desember, sedangkan kelembaban minimum sebesar 30% pada bulan September. Sedangkan kelembapan rata-rata adalah 76%.

5) Penyinaran Matahari

Rata-rata penyinaran matahari selama tahun 1992 di Kotamadya Dati II Surabaya menurut stasiun Perak I sebesar 74% per bulan, sedangkan menurut stasiun Perak II sebesar 73% per bulan.

2.4.5 KONDISI EKONOMI SOSIAL DI SURABAYA

Surabaya telah mengklaim dirinya sebagai Kota Jasa dan Perdagangan. Lebih dari itu Kota Surabaya adalah Kota bisnis dengan berbagai aktivitas yang berlangsung. Ibarat sebuah toko, Surabaya adalah Toko Serba Ada. Didalamnya berlangsung segala aktivitas, serta tersedia segala fasilitas yang mendukung.

Perdagangan adalah aktivitas utama Kota Surabaya. Secara geografis, Surabaya memang telah diciptakan sebagai Kota Perdagangan. Sejak zaman Majapahit, kolonial, hingga saat ini, perdagangan menjadi aktivitas utama. Kini, aktivitas perdagangan di Surabaya tak hanya melayani kebutuhan lokal serta nasional.

Surabaya mulai berkembang menjadi kota dagang Internasional.

Dengan predikat Surabaya sebagai kota dagang, terdapat beberapa pilar-pilar utama penyangganya. Lokasi-lokasi ini yang menjadi ruang-ruang terjadinya aktivitas perdagangan.

Dengan posisi Surabaya sebagai Kota Perdagangan, Pasar Modern adalah pilar utamanya. Tampilan menarik, suasana nyaman, serta harga yang pasti merupakan keunggulan pasar modern yang sesuai dengan sibuknya aktivitas masyarakat kota. Pasar modern tersebar di seluruh penjuru kota Surabaya, baik di

(45)

45 pusat maupun di pinggiran kota. Keberadaan pasar modern yang banyak ini memberikan pilihan lebih banyak kepada masyarakat. Jumlahnya akan terus

berkembang seiring meningkatnya investasi di Surabaya.

Tanjung Perak merupakan pelabuhan penting di Indonesia Timur. Pelabuhan ini diakui sebagai pusat kolektor dan distributor barang ke kawasan Timur Indonesia. Tanjung Perak terhubung dengan beberapa kawasan industri dan pergudangan seperti SIER, Berbek, maupun Margomulyo. Aktivitas bongkar muat yang tak kenal henti

menandakan pergerakan barang yang lancar.

Untuk mendukung aktivitas perdagangan, di Surabaya juga terdapat pusat-pusat perkantoran. Layaknya pasar modern, perkantoran pun tersebar baik di pusat maupun pinggiran kota Surabaya. Di pusat kota, berdiri wisma Intiland, BRI Tower, Bumi Mandiri, dan lainnya. Selain itu pusat perkantoran berkembang pesat di kawasan Surabaya Barat seiring munculnya pusat bisnis baru di daerah HR Muhammad, kawasan perkantoran dan bisnis di Graha Family dan Pusat perbelanjaan Supermall Pakuwon.

Dalam era modern, Bank mengambil peran sentral dalam aktivitas manusia. Di lingkungan masyarakat perkotaan seperti di Surabaya, bank dimanfaatkan oleh masyarakat dalam level kebutuhan pribadi, keluarga, maupun instansi bisnis. Keberadaan layanan perbankan di Surabaya mutlak diperlukan demi keamanan dan kemudahan bertransaksi. Di Surabaya berdiri 61 instansi perbankan yang terdiri atas 6 bank pemerintah, 2 bank pembangunan daerah, 42 Bank Swasta Nasional, serta 11

Bank Internasional.

Sebagai kota bisnis, banyak wisatawan berkunjung ke Surabaya baik untuk kepentingan bisnis maupun berwisata. Untuk mendukung aktivitas tersebut, fasilitas hotel berbagai kelas terdapat di Surabaya. Surabaya memiliki berbagai tipe hotel di seluruh sisi kota. Beberapa hotel berbintang yang ada di Surabaya misalnya Shangri La, Sheraton, Majapahit, dan JW Marriot. Selain hotel berbintang, kini mulai muncul

(46)

46 Berdirinya banyak pusat perbelanjaan modern tak membuat pasar tradisional ditinggalkan. Di Surabaya, pasar tradisional masih menjadi pilihan sebagian besar masyarakat. Harga murah, keakraban suasana, serta seni tawar-menawar selalu menjadi daya pikat pasar tradisional ketimbang pasar modern. Pembenahan pasar-pasar tradisional terus dilakukan agar menjadi lebih nyaman dan aman.

Kampung Surabaya menjadi ruang kehidupan bagi masyarakat Surabaya. Selain untuk tinggal, kampung-kampung di Surabaya pun adalah lokasi beraktivitas produksi. Kini muncul kampung-kampung yang menjadi pusat aktivitas industri kecil rumahan. Setiap kampung hadir dengan produk khasnya baik penganan, pernak-pernik, pakaian, dan lain-lain. Dengan sentuhan pemerintahan kota, kini kampung-kampung tersebut dilabeli kampung-kampung unggulan dan menjadi potensi pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

2.4.5 KEBISINGAN DI SURABAYA (NOISE)

Kebisingan merupakan pencemaran fisik dari polusi udara juga harus diukur berdasarkan metode tertentu. Alat yang digunakan dalam pengukuran kebisingan harus memiliki kepekaan yang sesuai dengan tingkat kebisingan yang diukur. Alat yang digunakan untuk pengukuran kebisingan adalah Sound Level Meter. Baku mutu yang digunakan dalam acuan untuk menetapkan apakah daerah tertentu sudah terkena polusi bising atau belum adalah Peraturan Menteri Kesehatan No 718/MenKes/Per/XI/1987 tentang Baku Mutu Kebisingan. Dalam baku mutu tersebut disebutkan bahwa batas maksimum kebisingan untuk kawasan pemukiman adalah 65 dBA dan kawasan industri 85Dba. Berikut disajikan data-data kebisingan di beberapa tempat di Surabaya yang diambil secara acak.

(47)

47

NO LOKASI KEBISINGAN

(dBA)

KETERANGAN

1 Kalianak 65-67 Tambak tepi jalan

2 Greges 62-65 Pemukiman

3 Asemrowo 52-56 Pemukiman

4 Gayungan 55-56 Pemukiman

5 Bawah Tol Simo 55-60 Jembatan Tol

6 Tj.Sari- Tandes 75-80 Komersial

7 Tambakboyo- Petojo 65-75 Institusional

8 Prempatan Kenjeran 78-84 Industri

9 Tanah Kali Kedinding 62-66 Pemukiman

10 Pasar Menur 75-80 Komersial

11 Jl. Raya Nginden 75-80 Komersial

12 Jl. Raya Kenjeran 70-77 Komersial

Tabel 3 : Pengukuran kebisingan di area sekitar Surabaya Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan No 718/MenKes/Per/XI/1987

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa pada daerah pemukiman yang berada di dekat jalan raya telah terjadi polusi kebisingan, karena level kebisingan yang terjadi melebihi 65 dBA. Sedangkan untuk kawasan industri belum terjadi polusi kebisingan, karena baku mutu yang ada belum terlampaui. Untuk menanggulangi tingkat kebisingan yang ada maka perlu dilakukannya upaya penanaman barrier sebagai peredam kebisingan tersebut. Salah satu cara yang banyak digunakan adalah dengan melakukan penghijauan, baik di sepanjang sisi jalan raya maupun pada lahan-lahan yang ada di depan rumah pemukiman penduduk tersebut.

2.4.6 ARAH PENGEMBANGAN KOTA

Wilayah pengembangan di Surabaya terbagi atas 3 wilayah pengembangan (EP), yaitu : (Rencana Tata Ruang Wilayah Surabaya, 2005)

(48)

48 Meliputi Surabaya bagian dalam (pusat) kota dan sekitarnya yang akan dikembangkan sebagai pusat perdagangan dan jasa untuk skala regional (Indonesia Bagian Timur) dan nasional, dengan dukungan pengembangan bidang kemaritiman di kawasan pelabuhan Tanjung Perak.

- Wilayah Pembangunan Surabaya Bagian Timur (WPSBT)

Meliputi wilayah Rungkut, Sukokilo dan sekitarnya yang kemudian akan dikembangkan sebagai pusat perdagangan local, industri, pendidikan, pariwisata dengan kegiatan utama adalah pengembangan kegiatan wisata pantai, olahraga, perumahan, dan pemukiman dengan kepadatan rendah dan bebas polusi.

- Wilayah Pembangunan Surabaya Bagian Barat (WPSBB)

Meliputi wilayah Karangpilang, Tandes dan Lakarsanti yang akan dikembangkan sebagai pemukiman dengan standar kualitas tinggi, hutan wisata, kawasan konservasi, industri dan pergudangan.

Tampak bahwa sesuai dengan arah kebijaksanaan pengembangan kota Surabaya, kawasan pusat kota merupakan pusat perkantoran dan perdagangan. Kawasan pusat kota merupakan daerah yang akan dikembangkan sebagai daerah sektor perkantoran. Dengan berkembangnya kawasan-kawasan yang dipersiapkan menjadi kawasan jasa tersebut jelas akan mendukung pertumbuhan ekonomi kota Surabaya. Hal tersebut tentu cukup memberikan peluang bagi berkembangnya kegiatan perdagangan, perkantoran dan jasa. Sehingga untuk perkembangan selanjutnya, kawasan-kawasan tersebut merupakan alternatif dibangunnya perkantoran maupun perdagangan dan jasa.

(49)

49

BAB III

TINJAUAN KHUSUS

3.1 PENGERTIAN JUDUL

Dalam perencanaan dan perancangan bangunan kali ini mengambil tema adalah mixed use building. Bangunan yang menjadi pokok bahasan kali ini adalah kantor sewa yang dipadudankan dengan mall/ pusat perbelanjaan. Perencanaan dan perancangan kali ini mengambil judul Kantor Sewa dan Mall Elektronik di Surabaya.

Kantor sewa merupakan sebuah bangunan yang sengaja disewakan untuk umum guna menjalankan aktifitas perkantoran. Kantor sewa yang direncanakan kali ini adalah sebuah kantor sewa khusus. Hal ini dikarenakan karena mixed use yang diaplikasikan berupa mall elektronik.

Nantinya, kantor sewa ini akan lebih berintegrasi/ codong disewakan kepada perusahaan-perusahaan khusus, dimana perusahaan-perusahaan ini adalah sebuah industry yang bergerak dibidang teknologi dan elektronik. Hal ini dilakukan guna untuk mendukung fungsi sampingan dari bangunan ini yaitu sebagai pusat perbelanjaan elektronika yang ada di Surabaya.

Sedangkan pusat perbelanjaan khusus elektronik itu nanti sendiri adalah sebuah pusat perbelanjaan yang retail/ took yang ada di dalamnya khusus untuk menjajakan dagangan yang bertemakan teknologi/ elektronik saja. Hal ini dilakukan guna menyeimbangkan fungsi utama dari bangunan ini yaitu sebagai kantor sewa yang notabennya juga khusus bergerak dibidang perusahaan elektronik. Hal itulah mengapa konsep perencanaan dan perancangan kali ini mengambil judul Kantor Sewa dan Mall Elektronik di Surabaya.

(50)

50 3.2 STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi adalah bagan yang memperlihatkan tata hubungan kerja antar bagian dan garis kewenangan, tanggung jawab dan komunikasi dalam menyelenggarakan pelayanan dan antar unit pelayanan serta manajemen dari kantor sewa maupun pusat perbelanjaan elektronik

Meskipun tidak bias disamaratakan, namun pada dasarnya ada beberapa fungsi perusahaan yang ditunjukkan dalam struktur organisasi perusahaan yang harus ada. Mengingat posisi tersebut memiliki peran penting dalam proses berjalannya sebuah organisasi perusahaan. Salah satu gambaran struktur organisasi perusahaan diantaranya sebagai berikut :

- General Manajer

Dalam sebuah perusahaan tugas dari GM adalah memimpin perusahaan. Selain itu, seorang GM memiliki tanggung jawab pada keseluruhan system yang berjalan dalam sebuah perusahaan. Dalam melaksanakan fungsinya, GM akan dibantu oleh beberapa manajer yang memiliki fungsi spesialisasi.

Kebijakan GM merupakan hal tertinggi yang harus dipatuhi oleh anggota perusahaan lainnya karena ia merupakan posisi tertinggi yang terdapat di dalam struktur organisasi perusahaan.

- Direktur/ Division

Tugasnya adalah memimpin bagian khusus dalam perusahaan serta melakukan koordinasi antar divisi dan memberikan laporan kepada GM. Setiap bagian, tidak memiliki garis komando lintas divisi sehingga hanya bias mengambil kebijakan pada masing-masing divisi.

Seperti pada divisi marketing, tidak bias memberikan inverse kepada divisi keuangan. Yang bias dilakukan adalah memberikan informasi dan masukan yang dibutuhkan pada bagian lain.

(51)

51 Oleh karena itu, direktur memiliki tugas yang sangat terarah sehingga tanggung jawab yang dimilikinya harus mampu ditransparasikan kepada GM dan kepada divisi lain sebagai bukti adanya satu kesatuan visi misi dalam struktur organisasi perusahaan.

- General Affair

Merupakan bagian divisi yang bertugas untuk menyediakan segala kebutuhan dan perlengkapan guna menunjang aktivitas perusahaan. Seperti untuk mengurusi masalah seragam karyawan, mobil dinas, mess karyawan, pemeliharaan lingkungan kantor atau juga memilih mitra kesehatan dengan perusahaan.

Dalam struktur organisasi perusahaan, general affair ini juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam memajukan perusahaan karena tanpa keseragaman karyawan yang baik maka perusahaan juga tidak akan terlihat rapid an terkoordinasi.

- Personalia Department

Divisi ini memiliki tugas untuk menjaga kualitas sumber daya manusia perusahaan. Prosesnya dimulai dari masa perekrutan, penggantian jabatan, promosi dan mutasi karyawan, penilaian kinerja, pemberian penghargaan serta menjaga kinerja karyawan.

Dalam proses perekrutan pegawai baru, pihak inilah yang berfungsi secara khusus untuk bisa memilih dan mendapatkan pegawai yangsesuai dengan kebutuhan perusahaan.

- Accounting Department

Merupakan departemen yang bertugas untuk mencatat serta mengatur masalah keuangan perusahaan. Divisi ini juga bertugas untuk mengadakan audit atas kinerja yang sudah dilakukan divisi lain, guna menghindari terjadinya penyalahgunaan khususnya dibidang keuangan, termasuk mengontrol keseimbangan keuangan perusahaan.

(52)

52 jika tidak, maka perusahaan akan kehilangan berbagai asset yang berpotensi memajukkan perusahaan.

- Purchasing Department

Divisi ini biasanya dimiliki oleh perusahaan manufaktur. Tugasnya adalah membeli bahan baku produksi. Selain itu divisi ini juga bertugas menjalin kerjasama dengan pihak supplier bahan baku guuna menjamin kelangsungan proses produksi perusahaan

- Marketing Department

Divisi marketing merupakan divisi ujung tombak perusahaan. Sebab, tugas divisi ini adalah memasarkan semua produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan demikian, perusahaan bias mendapatkan keuntungan jika produk yang mereka hasilkan bias laku di pasaran.

- R & D Development

Fungsi dari devisi adalah melakukan penelitian serta mengembangkannya. Penelitian yang dilakukan menyangkut semua kebutuhan perusahaan, yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Seperti melakukan penelitian mengena produk apa yang pada saat ini dibutuhkan oleh masyarakat, atau juga melakukan penelitian mengenai persepsi masyarakat atas produk yang dihasilkan perusahaan. Hasil dari penelitian tersebut akan digunakan untuk menciptakan sebuah system baru yang lebih baik bag proses yang ada di perusahaan.

- Quality Assurance Department

Di perusahaan manufaktur disivi ini bertugas untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan perusaan sebelum dipasarkan ke tengah masyarakat. Produk yang tidak sesuai standar, akan dipisahkan untuk kemudian dikelompokan ke dalam golongan produk gagal.

(53)

53 Di perusahaan jasa, seperti bank tugas dari divisi ini adalah melakukan pengawsan atas system yang di jalankan dalam proses pelayanan pada nasabah. Dengan demikian, semua nasabah bisa mendapatkan pelayanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan tersebut.

- Mantenance Deparment

Divisi ini biasanya disiapkan bagi perusahaan menufaktur atau juga bagi perusahaan yang memiliki kantor sendiri. Sementara bagi perusahaan yang gedung kantornya masih bergabung dengan perusahaan lain secara menyewa, biasanya meniadakan divisi ini. Sebab divisi ini bertugas memelihara perangkat yang terkait proses operasional perusahaan. Seperti menjaga mesin produksi, instalasi listrik, pendingin atau menjaga perankat computer. Oleh karenanya, tidak semua perusahaan memiliki divisi ini, khususnya perusahaan jasa dan perusahaan yang gedung kantornya masih dalam status sewa.

- Public Relation Department

Fungsi dari divisi ini adalah menjadi perwajahan perusahaan da pencipta citra perusahaan. Khususnya dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan pihak eksternal perusahaan yang terkait dengan operasional perusahaan. Salah satu fungsinya adalah memberikan keterangan pers kepada wartawan apabila terdapat hal yang berkaitan dengan perusahaan tersebut.

- General manager

General Manager merupakan pimpinan utama pada stuktur organisasi Mall Panakkukang yang bertanggung jawab atas segala kegiatan yang berkenaan dengan Mall Panakkukang. Termasuk mengkontrol kinerja dari Building Manager.

- Pengelola

Dalam urusan pegelolaan secara umum, manajemen mall berada di bawah pengawasan pihak pengelola. Pihak pengelola mengatur atau bertanggung

Gambar

Gambar 1 : Wisma Dharmala Surabaya  Sumber  : Dokumentasi pribadi
Gambar 6 : Salah satu sisi Graha Niaga di Jakarta
Gambar 8 : Tampak Hafei Wanda Mall and Rent Office
Gambar 11 : Tampak depan Plaza Marina  Sumber : Dokumentasi Pribadi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan Peraturan Gubernur Bengkulu Nomor 68 Tahun 2016, maka Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan

Yang mana dana zakat profesi tersebut diperoleh dari mana saja termasuk dari Aparatur Sipil Negara (ASN).(Zuchri, 2020). Selain itu zakat profesi yang ada pada BAZNAS Kota

Dalam keadaaan normal, komponen- komponen ini dalam keseimbangan yang dinamis yakni jika terjadi kenaikan volume dari salah satu komponen maka akan dikompensasi dengan

Pemulsaan Organik Terhadap Tingkat Serangan Bercak Ungu Pada Bawang Putih (Allium sativum) Pengamatan dilakukan dengan skor 0-6 menunjukkan bahwa tingkat serangan (%) pada

Penelitian menunjukkan bahwa bobot biji petai berpengaruh nyata terhadap parameter pertumbuhan, seperti tinggi tanaman, diameter batang, jumlah anak daun, bobot kering

(ALU) Internal (ALU) Control Unit CPU I/O System Bus Floating CPU Intercon- nection Unit Memory us g Point Unit Registers 12022008 # 28 COA/Endro

Hal ini disebabkan karena sifat kimia senyawa hidrokarbon cair dari hasil pemanasan limbah plastik mirip dengan senyawa hidrokarbon yang terkandung dalam minyak mentah