PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
II..
D
Deeffiin
niissii
Demam berdarah dengue (
Demam berdarah dengue (dengue haemorrhagic fever dengue haemorrhagic fever /DHF) adalah /DHF) adalah penypenyakit akit infekinfeksisi
yang disebabkan oleh virus dengue yang
yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkanditularkan melalumelalui gigitan nyamuki gigitan nyamuk Aedes Aedes aegyptiaegypti
d
danan Aedes Aedes albopictusalbopictus dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang disertai leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan diathesis hemoragik. Penyakit disertai leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan diathesis hemoragik. Penyakit ini banyak ditemukan didaerah tropis seperti Asia enggara, !ndia, "ra#il, Amerika
ini banyak ditemukan didaerah tropis seperti Asia enggara, !ndia, "ra#il, Amerika termasuk termasuk
di seluruh pelosok !ndonesia, ke$uali di tempat%tempat ketinggian lebih dari &''' meter di di seluruh pelosok !ndonesia, ke$uali di tempat%tempat ketinggian lebih dari &''' meter di atas permukaan air laut.
atas permukaan air laut.&,&,
Demam berdarah dengue di !ndonesia pertama kali di$urigai terangkit di *urabaya Demam berdarah dengue di !ndonesia pertama kali di$urigai terangkit di *urabaya pada
pada tahun tahun &+-, &+-, tetapi tetapi kepastian kepastian virologiknya virologiknya baru baru diperoleh diperoleh pada pada tahun tahun &+'. &+'. DemamDemam berdarah
berdarah dengue dengue pada pada orang orang deasa deasa dilaporkan dilaporkan pertama pertama kali kali oleh oleh *andana *andana (&+') (&+') yangyang kemudian se$ara drastis meningkat dan menyebar hampir ke seluruh daerah di !ndonesia. kemudian se$ara drastis meningkat dan menyebar hampir ke seluruh daerah di !ndonesia. Faktor yang mempengaruhi peningkatan dan penyebaran kasus Demam "erdarah Dengue Faktor yang mempengaruhi peningkatan dan penyebaran kasus Demam "erdarah Dengue sangat kompleks, yaitu0
sangat kompleks, yaitu0 &.
&. PerPertumtumbuhbuhan pan pendenduduuduk yak yang tng tinginggigi .
. 1rbani1rbanisasi sasi yang yang tidak tidak teren$ateren$ana dna dan tan tidak idak terkendterkendaliali 2.
2. ididak ada kak ada kontroontrol vektl vektor nyamor nyamuk yanuk yang efektg efektif di dif di daerah enaerah endemisdemis 3.
3. PenPeningingkatakatan san saranrana tra transansporportasitasi..
Di !ndonesia, karena suhu udara dan kelembaban tidak sama di setiap tempat, maka Di !ndonesia, karena suhu udara dan kelembaban tidak sama di setiap tempat, maka pola
pola teradinya teradinya penyakit penyakit agak agak berbeda berbeda untuk untuk setipa setipa tempat. tempat. Di Di 4aa 4aa pada pada umumnya umumnya infeksiinfeksi virus dengue teradi
virus dengue teradi mulai aal mulai aal 4anuari4anuari, , meninmeningkat terus gkat terus sehingsehingga ga kasus terbanyak terdapatkasus terbanyak terdapat pada sekitar bulan A
pada sekitar bulan April 5 6ei setiap tahun.pril 5 6ei setiap tahun.
IIII..
E
Ettiio
ollo
og
gii
Demam dengue dan demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue, yang Demam dengue dan demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue, yang termasuk dalam genus Flavivirus, keluarga Flaviviridae. Flavivirus merupakan virus dengan termasuk dalam genus Flavivirus, keluarga Flaviviridae. Flavivirus merupakan virus dengan diameter 2' nm terdiri dari asam ribonukleat rantai tunggal dengan berat molekul 3 7 &'. diameter 2' nm terdiri dari asam ribonukleat rantai tunggal dengan berat molekul 3 7 &'. erdapat 3 serotipe virus tipe yaitu D89%&, D89%, D89%2, dan D89%3 yang semuanya erdapat 3 serotipe virus tipe yaitu D89%&, D89%, D89%2, dan D89%3 yang semuanya da
dapapat t memenynyebebababkakan n dedemamam m dedengngue ue atatau au dedemam mam beberdrdaraarah h dedengngue ue kekeempempat at serserotyotypepe ditemukan di !ndonesia dengan D89%2 merupakan se
ditemukan di !ndonesia dengan D89%2 merupakan serotype terbanyak.rotype terbanyak.22
III.
erdapat tiga faktor yang memegang peranan pada penularan infeksi virus dengue, erdapat tiga faktor yang memegang peranan pada penularan infeksi virus dengue, yai
yaitu tu manmanusiusia, a, virvirus us dan dan vekvektor tor perperantantara.ara.:i:irus rus dendengue gue ditditulaularkan rkan kepkepada ada manmanusiusiaa mela
melalui lui nynyamuamuk k AAedes edes aegyaegyptipti, , aedaedes es albalbopiopi$tu$tus, s, aedaedes es polpolynynesieesiensis nsis dan dan bebbeberaperapaa spesies yang lain dapat uga menularkan virus ini, namun merupakan vektor yang kurang spesies yang lain dapat uga menularkan virus ini, namun merupakan vektor yang kurang berperan.
berperan. Aedes Aedes tersebut tersebut mengandung mengandung virus virus dengue dengue pada pada saat saat menggigit menggigit manusia manusia yangyang sedang mengalami viremia. ;emudian virus yang berada dikelenar liur berkembang biak sedang mengalami viremia. ;emudian virus yang berada dikelenar liur berkembang biak dalam aktu -
dalam aktu - 5 5 &' hari &' hari (e7trin(e7trinsi$ in$ubationsi$ in$ubationperiodperiod) ) sebelusebelum m dapat di dapat di tularktularkan kembalian kembali pada
pada manusia manusia pada pada saat saat gigitan gigitan berikutnya. berikutnya. *ekali *ekali virus virus dapat dapat masuk masuk dan dan berkembangberkembang biak
biak di di dalam dalam tubuh tubuh nyamuk nyamuk tersebut tersebut akan akan dapat dapat menularkan menularkan virus virus selama selama hidupnyahidupnya (infektif). Ditubuh manusia, virus memerlukan aktu masa tunas 3 5 hari (intrinsi$ (infektif). Ditubuh manusia, virus memerlukan aktu masa tunas 3 5 hari (intrinsi$ in$
in$ubaubatiotion n perperiodiod) ) sebsebelum elum menmenimbimbulkulkan an penpenyayakit. kit. PenPenulaularan ran dardari i manmanusiusia a kepkepadaada nyamu
nyamuk k dapat teradi dapat teradi bila nyamuk menggigit manusia yang bila nyamuk menggigit manusia yang sedang mengalamsedang mengalami i viremviremia,ia, yaitu hari sebelum panas sampai < hari setelah demam timbul.
yaitu hari sebelum panas sampai < hari setelah demam timbul.22
IIV
V..
P
Pa
atto
og
geen
neessiiss
:iru
:irus dengue masuk ke s dengue masuk ke dalam tubuh melalui gigitan ndalam tubuh melalui gigitan nyamuk dan infeksi pertama kaliyamuk dan infeksi pertama kali mungkin memberi geala seperti DD. =eaksi tubuh merupakan reaksi yang biasa terlihat mungkin memberi geala seperti DD. =eaksi tubuh merupakan reaksi yang biasa terlihat pada infeksi oleh
pada infeksi oleh virus. =eaksi yang amat virus. =eaksi yang amat berbeda akan tampak bila berbeda akan tampak bila seseorang mendapatseseorang mendapat in
infefeksksi i beberurulalang ng dedengngan an titipe pe vivirurus s dedengngue ue yayang ng beberlarlaininanan. . =e=e%in%infekfeksi si inini i akakanan menye
menyebabkan suatu babkan suatu reaksi anamnestik reaksi anamnestik antibantibodi, odi, sehingsehingga ga menimmenimbulkabulkan n konsekonsentrasintrasi kompleks antigen antibodi (kompleks virus antibodi)
kompleks antigen antibodi (kompleks virus antibodi) yang tinggi.yang tinggi.2,32,3
erdapatnya komplek virus%antibodi dalam sirkulasi darah mengakibatkan hal sebagai erdapatnya komplek virus%antibodi dalam sirkulasi darah mengakibatkan hal sebagai berikut 0
berikut 0&,<&,<
&.
&. ;o;ompmplekleks s vivirurus%as%antntibibododi i akakan an memengngakaktitivavasi si sisistestem m kokompmplemlemenen, , beberarakikibabatt dil
dilepaepaskaskannynnya a anaanafilafilatoktoksin sin >2a >2a dan dan ><a><a.><.><a a menmenyebyebabkabkan an menmeningingginginyaya permeabilitas
permeabilitas dinding dinding pembuluh pembuluh darah darah dan dan menghilangnya menghilangnya plasma plasma melaluimelalui endotel dinding tersebut, suatu keadaan yang amat berperan dalam teradinya endotel dinding tersebut, suatu keadaan yang amat berperan dalam teradinya renatan. Pada D** kadar >2 dan >< menurun masing%masing sebanyak 22? renatan. Pada D** kadar >2 dan >< menurun masing%masing sebanyak 22? dan -+?.
dan -+?. 9y9yata ata padpada a DHF pada DHF pada masmasa a renrenataatan n terterdapdapat at penpenuruurunan nan kadkadar ar komp
komplemen lemen dan dan dibebdibebaskanaskannya nya anafilaanafilatoksitoksin n dalam dalam umlah -besar, alupunumlah -besar, alupun plasma
plasma mengandung mengandung inaktivator inaktivator ampuh ampuh terhadap terhadap anafilatoksin, anafilatoksin, >2a >2a Dan Dan $<a$<a agaknya perannya dalam proses teradinya renatan telah mendahului proses agaknya perannya dalam proses teradinya renatan telah mendahului proses in
membebaskan histamin dan ini terbukti dengan ditemukannya kadar histamin membebaskan histamin dan ini terbukti dengan ditemukannya kadar histamin yang meningkat dalam air seni 3 am pada pasien DHF.
yang meningkat dalam air seni 3 am pada pasien DHF. .
. iimbmbululnynya a agagreregagasi si trtromombobosisit t yyanang g memelelepapaskskan an AADP DP akakan an memengngalalamamii met
metamoamorforfosis. sis. rrombombosiosit t yanyang g menmengalagalami mi kerkerusausakan kan metmetamoamorforfosis sis akaakann dimus
dimusnahkanahkan n oleh oleh sistem sistem retikuretikuloendloendotel otel dengadengan n berakibberakibat at trombtrombositopositopeniaenia hebat dan perdarahan. Pada keadaan agregasi, trombosit akan melepaskan amin hebat dan perdarahan. Pada keadaan agregasi, trombosit akan melepaskan amin vasoak
vasoaktif tif (histam(histamin in dan dan serotoserotonin) nin) yang bersifat yang bersifat meninmeninggikaggikan n permeabpermeabilitasilitas ka
kapipiler ler dadan n memeleplepaskaskan an trtromombobosisit t fakfaktotor r !!!!! ! yayang ng memeranrangsgsanang g kokoagagululasiasi intravaskular.
intravaskular.
2.
2. eeradiradinya aktivnya aktivasi faktoasi faktor Hageman (fr Hageman (faktor @!!aktor @!!) dengan a) dengan akibat akhkibat akhir teradiir teradinyanya pembekuan intravas
pembekuan intravaskular kular yang yang meluas. meluas. Dalam Dalam proses proses aktivasi aktivasi ini, ini, plasminogenplasminogen akan menadi plasmin yang berperan dalam pembentukan anafilatoksin yang akan menadi plasmin yang berperan dalam pembentukan anafilatoksin yang penghan$uran fibrin
penghan$uran fibrin menadi fibrin menadi fibrin degradation produ$t. degradation produ$t. Disamping itu Disamping itu aktivasiaktivasi aka
akan n meramerangsngsang ang sistsistem em kinkinin in yanyang g berberperperan an daldalam am proproses ses menmeningingginginyaya permeabilitas dinding pembuluh darah.
permeabilitas dinding pembuluh darah.
V
V..
M
Ma
an
niiffeesstta
assi
i K
Klliin
niik
k
!n
!nfekfeksi si vivirurus s dedengngue ue memempmpununyayai i spspe$te$trurum m klklininis is yayang ng luluas as mumulalai i dadariri ansimtomatik
ansimtomatik (silent dengue infection),(silent dengue infection), demam dengudemam dengue e (DD), demam berdarah(DD), demam berdarah den
dengue ( gue ( D"DD"D), ), dan demam dan demam berberdardarah ah dendengue disertgue disertai ai syosyok k ( ( dendengue syok gue syok sindrom,D**).
sindrom,D**). ,2,2
!!.. DDDD
Demam akut selama % hari, disertai dua atau lebih manifestasi berikut0 Demam akut selama % hari, disertai dua atau lebih manifestasi berikut0
9yeri 9yeri kepalkepala, na, nyeri yeri retrooretroorbita, rbita, mialgimialgia, ma, manifestanifestasi pasi perdaraerdarahan, han, dan dan leukoleukopenia.penia. DaDapapat dit disesertrtai trai tromombobosisitotopepeninia.a.
HarHari ke%i ke%2%< B2%< BBC fasBC fase peme pemuliulihan (han (saat ssaat suhu uhu turturun)un), kli, klinis mnis membembaik.aik. !!!!.. DD""DD
DemDemam tinam tinggi mggi mendendadaadak selamk selama % hara % hari diseri disertai nytai nyeri keperi kepala, nyala, nyeri reteri retrooroorbirbita,ta, mialgia dan nyeri perut.
mialgia dan nyeri perut. 11i i totornrniiuuet et ppososititifif..
=u=uam am kukulilit 0 t 0 pepetektekiaiae, e, ekekimimososis, is, pupurprpurura.a.
PerPerdardarahaahan mukon mukosa/ssa/salualuran $erran $erna/sna/salualuran kemran kemih 0 epistih 0 epistaksaksis, peis, perdardaraharahan gusin gusi,, hematemesis, melena, hematuri.
hematemesis, melena, hematuri. HHeeppaattoommeeggaallii..
PePeremrembesbesan plasan plasmama0 0 efefususi i plpleueurara, , efuefusi si peperirikakardrd, , ataatau u peperemrembebesan ke rongsan ke ronggaga peritoneal.
peritoneal.
rroommbboosisittooppeneniiaa.. HHeemmookkoonnsseennttrraassii..
HHarari i ke ke 2%2%< < BBBBC C fafase se kkrirititis s (s(saaaat t susuhhu u tutururun)n), , peperralalananan an ppenenyyakakit it ddapapatat berkembang menadi syok
berkembang menadi syok
!!!!!!.. DD****
6anifestasi klinis seperti D"D, disertai kegagalan sirkulasi (syok). 6anifestasi klinis seperti D"D, disertai kegagalan sirkulasi (syok). Eeala syok 0
Eeala syok 0
AnaAnak gek gelisalisah, hh, hingingga tega teradradi pei penurnurunaunan ken kesadsadaranaran, sia, sianosnosis.is. 9af9afas $as $epaepat, nt, nadi adi terateraba lba lembembut hut hingingga tga tidaidak tek terabraba.a.
ekekanaanan dn daraarah th turuurun, n, tektekanaanan nn nadi adi & &' m' mmHgmHg.. AkAkraral dl diningigin, n, $ap$apilillalary ry refrefill ill tutururun.n.
DiDiururesesis is tutururun, n, hihingngga ga ananururiaia Deraat D"D
Deraat D"D menurut GH amenurut GH ahun &+< 0hun &+< 0
Derajat I :
Derajat I : Demam diikuti geala tidak spesifik. *atu%satunya manifestasi perdarahan adalahDemam diikuti geala tidak spesifik. *atu%satunya manifestasi perdarahan adalah tes torniuet yang positif atau mudah memar.
tes torniuet yang positif atau mudah memar. Derajat II :
Derajat II : Eeala yang ada pada tingkat ! ditambah dengan perdarahan spontan. PerdarahanEeala yang ada pada tingkat ! ditambah dengan perdarahan spontan. Perdarahan bisa teradi di kulit atau di tempat lain.
bisa teradi di kulit atau di tempat lain. Derajat III:
Derajat III: ;egagalan sirkulasi ditandai oleh denyut nadi yang $epat dan lemah, tekanan;egagalan sirkulasi ditandai oleh denyut nadi yang $epat dan lemah, tekanan nadi menurun ('mmHg) atau hipotensi, suhu tubuh rendah,
nadi menurun ('mmHg) atau hipotensi, suhu tubuh rendah, kulit lembab dan penderitakulit lembab dan penderita
gelisah. gelisah.
Derajat IV :
Derajat IV : *yok berat dengan nadi yang tidak teraba dan tekanan darah tidak *yok berat dengan nadi yang tidak teraba dan tekanan darah tidak dapat diperiksa.
dapat diperiksa.
IIV
V..
D
Diia
ag
gn
no
ossiiss
;riteria ;linis "erdasarkan ;riteria GH &+</&+-/&+- 0
;riteria ;linis "erdasarkan ;riteria GH &+</&+-/&+- 0
&. Demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang elas seperti anoreksia, lemah, nyeri pada &. Demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang elas seperti anoreksia, lemah, nyeri pada punggung, tulang,
punggung, tulang, persendian , dan kepala, berlangsung terus menerus selama % hari.persendian , dan kepala, berlangsung terus menerus selama % hari. .
. ererdapdapat at manmanifesifestasi tasi perperdaradarahanhan, , termtermasuk asuk ui ui toutournirniueuet t pospositiitif, f, petpetekieekie, , ekimekimosiosis,s, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis dan atau melena.
epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis dan atau melena. 2. Hepatomegali
2. Hepatomegali
3. *yok, nadi ke$il dan $epat dengan tekanan nadi I ' mmHg, atau hipotensi disertai gelisah 3. *yok, nadi ke$il dan $epat dengan tekanan nadi I ' mmHg, atau hipotensi disertai gelisah dan akral dingin.
dan akral dingin. ;riteria laboratoris 0 ;riteria laboratoris 0
&. rombositopenia (I &''.'''/Jl) &. rombositopenia (I &''.'''/Jl)
. Hemokonsentrasi (kadar Ht K '? dari orang normal) . Hemokonsentrasi (kadar Ht K '? dari orang normal)
Diangnosis D"D bila terdapat minimal dua geala klinis ditambah geala laboratoris. Diangnosis D"D bila terdapat minimal dua geala klinis ditambah geala laboratoris.
V
V.. PENAT
PENATALAKANAAN
ALAKANAAN
Pengobatan D"D bersifat suportif simptomatik dengan tuuan memperbaiki sirkulasi Pengobatan D"D bersifat suportif simptomatik dengan tuuan memperbaiki sirkulasi dan men$egah timbulnya renatan dan timbulnya ;oagulasi !ntravaskuler Diseminata (;!D).
dan men$egah timbulnya renatan dan timbulnya ;oagulasi !ntravaskuler Diseminata (;!D).
Penatalaksan
Penatalaksanaan De!a! aan De!a! "er#ara$ Dengue"er#ara$ Dengue
Pe
Perbrbededaaaan n papatotofifisisiolologogik ik ututamama a anantatara ra DeDemamam m DeDengngueue/D/Dememam am "e"erdrdararahah Dengue/Demam *yok sindrom dan penyakit lain, ialah adanya peningkatan permeabilitas Dengue/Demam *yok sindrom dan penyakit lain, ialah adanya peningkatan permeabilitas kapiler yang menyebabkan perembesan plasma, dan gangguan hemostasis. Penatalaksanaan kapiler yang menyebabkan perembesan plasma, dan gangguan hemostasis. Penatalaksanaan fase demam pada Demam "erdarah Dengue dan Demam Dengue tidak auh berbeda, bersifat fase demam pada Demam "erdarah Dengue dan Demam Dengue tidak auh berbeda, bersifat simptomatik dan suportif yaitu pemberian $airan oral untuk men$egah dehidrasi. 6asa kritis simptomatik dan suportif yaitu pemberian $airan oral untuk men$egah dehidrasi. 6asa kritis ialah pada atau
ialah pada atau setelah hari sakit setelah hari sakit yang ketiga yang memperlihyang ketiga yang memperlihatkan penuruatkan penurunan taam hitungnan taam hitung trombosit dan peningkatan taam hematokrit yang menunukkan adanya kehilangan $airan, trombosit dan peningkatan taam hematokrit yang menunukkan adanya kehilangan $airan, bservasi tanda vital, kadar hematokrit, trombosit dan umlah urin am sekali (minimal & bservasi tanda vital, kadar hematokrit, trombosit dan umlah urin am sekali (minimal & am
am sekali) sekali) perlu perlu dilakukan. dilakukan. ;un$i ;un$i keberhasilan keberhasilan pengobatan pengobatan D"D D"D ialah ialah ketepatan ketepatan volumevolume repla$ement atau penggantian volume, sehingga dapat men$egah syok.
repla$ement atau penggantian volume, sehingga dapat men$egah syok.,,
"i
"ila la papada da sysyok ok D"D"D D titidadak k beberhrhasiasil l diadiatatasi si seselamlama a 2' 2' memeninit t dedengngan an reresususitsitasiasi kristaloid maka $airan koloid harus diberikan (ada 2 enis Ldekstan, gelatin dan hydro7y ethyl kristaloid maka $airan koloid harus diberikan (ada 2 enis Ldekstan, gelatin dan hydro7y ethyl star$h) sebanyak &'%2'ml/kg""/am.setelah teradi perbaikan, segera $airan ditukar kembali star$h) sebanyak &'%2'ml/kg""/am.setelah teradi perbaikan, segera $airan ditukar kembali dengan kristaloid. Apabila setelah pemberian $airan resusitasi kristaloid dan koloid syok dengan kristaloid. Apabila setelah pemberian $airan resusitasi kristaloid dan koloid syok masih menetap sedangkan kadar hematokrit turun, diduga telah teradi perdarahan, maka masih menetap sedangkan kadar hematokrit turun, diduga telah teradi perdarahan, maka dianu
dianurkan pemberian transfusi darah rkan pemberian transfusi darah segarsegar. *etelah . *etelah keadaakeadaan n klinis membaik, tetesan klinis membaik, tetesan $airan$airan kristaloid dikurangi bertahap sesuai dengan keadaan klinis dan kadar hematokrit. Pemberian kristaloid dikurangi bertahap sesuai dengan keadaan klinis dan kadar hematokrit. Pemberian suspensi trombosit umumnya diperlukan dengan pertimbangan bila teradi perdarahan se$ara suspensi trombosit umumnya diperlukan dengan pertimbangan bila teradi perdarahan se$ara klinis. "ila diperlukan suspense trombosit maka pemberiannya diikuti dengan pemberian klinis. "ila diperlukan suspense trombosit maka pemberiannya diikuti dengan pemberian fre
fresh sh frfro#o#en en plplasmasma a (F(FFPFP) ) yyang ang mamasih sih memengnganandudung ng fafaktktoror%f%fakaktotor r pepembmbekekuan uan ununtutuk k men$egah agregasi trombosit yang lebih hebat. "ila kadar hemoglobin rendah dapat pula men$egah agregasi trombosit yang lebih hebat. "ila kadar hemoglobin rendah dapat pula diberikan
diberikan
pa$ked red $ell (P=>). pa$ked red $ell (P=>).
*et
*etelah elah fase fase krikrisis sis terlterlampampau, au, $air$airan an eksekstratravaskvaskulaular r akaakan n masmasuk uk kemkembalbali i daldalamam int
teradinya edem paru. Pada fase penyembuhan (setelah hari ketuuh) bila terdapat penurunan teradinya edem paru. Pada fase penyembuhan (setelah hari ketuuh) bila terdapat penurunan kad
kadar ar hemhemogloglobiobin, n, bukbukan an berberarti arti perperdardarahaahan n tettetapi api terteradi adi hemhemodiodiluslusi i sehsehingingga ga kadkadar ar hemoglobin akan kembali ke aal seperti saat anak masih sehat. Pada anak yang aalnya hemoglobin akan kembali ke aal seperti saat anak masih sehat. Pada anak yang aalnya menderita anemia akan tampak kadar hemoglobin rendah, hati%hati tidak perlu diberikan menderita anemia akan tampak kadar hemoglobin rendah, hati%hati tidak perlu diberikan transfusi.
transfusi.,,
Alogaritma penatalaksanaan D"D deraat !!
Alogaritma penatalaksanaan D"D deraat !!
&&Alogaritma penatalaksanaan D"D deraat !!!
Alogaritma penatalaksanaan D"D deraat !!!
&&V
VII..
K
Ko
o!
!%
%lliik
ka
assii
&.
&. 8nsefalopati dengue dapat teradi pada D"D dengan maupun tanpa syok. 8nsefalopati dengue dapat teradi pada D"D dengan maupun tanpa syok. 8n
8nsesefafalolopapati ti dedengngue ue dadapapat t teterradadi i papada da D"D"D D dedengngan an mamaupupun un tatanpnpaa syo
syok,$k,$endenderuerung ng terteradi adi edemedema a otaotak k dan dan alkaalkaloslosis, is, makmaka a bilbila a syosyok k terateratasi tasi $ai$airanran diganti dengan $airan yang tidak mengandung H>2%, dan umlah $airan harus segera diganti dengan $airan yang tidak mengandung H>2%, dan umlah $airan harus segera dikurangi. Marutan laktar ringer dekstrosa segera ditukar dengan larutan 9a$l (',+?) 0 dikurangi. Marutan laktar ringer dekstrosa segera ditukar dengan larutan 9a$l (',+?) 0 glukosa (<?) B 20&. untuk mengurangi edema otak diberikan kortikosteroid, tetapi glukosa (<?) B 20&. untuk mengurangi edema otak diberikan kortikosteroid, tetapi bila
bila terdapat terdapat perdarahan saperdarahan saluran $erna luran $erna sebaliknya sebaliknya kortikosteroid tidak kortikosteroid tidak diberikan. "iladiberikan. "ila terdapat disfungsi hati, maka diberikan vitamin ; intravena 2%&' mg selama 2 hari, terdapat disfungsi hati, maka diberikan vitamin ; intravena 2%&' mg selama 2 hari, kadar gula darah diusahakan C' mg/dl, men$egah teradinya peningkatan tekanan kadar gula darah diusahakan C' mg/dl, men$egah teradinya peningkatan tekanan intrakranial dengan mengurangi umlah $airan (bila perlu diberikan diuretik), koreksi intrakranial dengan mengurangi umlah $airan (bila perlu diberikan diuretik), koreksi asid
asidosiosis s dan dan elekelektrotrolit. lit. PerPeraaaatan tan alaalan n nafnafas as dendengan gan pempemberberiaan iaan oksoksigeigen n yanyangg ad
adekekuatuat. . 1n1ntutuk k memengngururanangi gi prprododukuksi si amamononiaiak k dadapapat t didibeberikrikan an neneomomisiisin n dadann lak
laktultulosaosa. . PadPada a D"D D"D ensensefalefalopaopati ti mudmudah ah terteradi adi infinfeksi eksi bakbakteri teri seksekundunderer, , makmakaaaa un
&''m
&''mg/kgg/kgbb/habb/hari ri N N kloramkloramfenikofenikol l < < mg/kgmg/kgbb/habb/hari). ri). 1sahak1sahakan an tidak tidak membermemberikanikan obat%obat yang tidak diperlukan (misalnya antasid, anti muntah) untuk mengurangi obat%obat yang tidak diperlukan (misalnya antasid, anti muntah) untuk mengurangi beban detoksifikasi obat dalam hati.
beban detoksifikasi obat dalam hati.
.
. ;e;elalaininan Ean Eininaall ;el
;elainainan an ginginal al akiakibat bat syosyok k yayang ng berberkepkepananangangan an dapdapat at terteradi adi gaggagal al ginginalal akut.Dalam keadaan syok harus yakin benar baha penggantian volume intravas$ular akut.Dalam keadaan syok harus yakin benar baha penggantian volume intravas$ular tel
telah ah bebenanar%r%bebenanar r teterprpenenuhuhi i dedengngan an babaikik. . AApapabibila la didiururesiesis s bebelulum m memen$n$ukukupupii ml
ml/kg/kgbb/bb/am, am, sedsedangangkan kan $ai$airan ran yanyang g dibdiberikerikan an sudsudah ah sesusesuai ai kebkebutuutuhanhan, , makmakaa selanutnya furosemid & mg/kgbb dapat diberikan. Pemantauan tetap dilakukan untuk selanutnya furosemid & mg/kgbb dapat diberikan. Pemantauan tetap dilakukan untuk umlah
umlah diuresis, diuresis, kadar kadar ureum, ureum, dan dan kreatinin. kreatinin. eetapi tapi apabila apabila diuresis diuresis tetap tetap belumbelum men$ukupi, pada umumnya syok uga belum dapat dikoreksi dengan baik, maka men$ukupi, pada umumnya syok uga belum dapat dikoreksi dengan baik, maka pemasangan
pemasangan >:P >:P ($entral ($entral venous venous pressure) pressure) perlu perlu dilakukan dilakukan untuk untuk pedomanpedoman pemberian $airan selanutnya.
pemberian $airan selanutnya.
2
2.. 88ddeemma pa paarruu
8dema paru adalah komplikasi yang mungkin teradi sebagai akibat pemberian 8dema paru adalah komplikasi yang mungkin teradi sebagai akibat pemberian $airan yang berlebihan. Pemberian $airan pada hari sakit ketiga sampai kelima sesuai $airan yang berlebihan. Pemberian $airan pada hari sakit ketiga sampai kelima sesuai panduan
panduan yang yang diberikan, diberikan, biasanya biasanya tidak tidak akan akan menyebabkan menyebabkan edema edema paru paru oleh oleh karenakarena perembesan
perembesan plasma plasma masih masih teradi. teradi. eetapi tapi pada pada saat saat teradi teradi reabsorbsi reabsorbsi plasma plasma daridari ruang ekstravask
ruang ekstravaskular, apabila $airan ular, apabila $airan diberikdiberikan an berlebberlebih ih (kesala(kesalahan han teradi bila teradi bila hanyahanya mel
melihat ihat penpenuruurunan nan hemhemogloglobiobin n dan dan hemhematoatokrikrit t tantanpa pa memmemperperhathatikaikan n harhari i saksakit),it), pasien
pasien akan akan mengalami mengalami distress distress pernafasan, pernafasan, disertai disertai sembab sembab pada pada kelopak kelopak mata, mata, dandan ditunang dengan gambaran edem paru pada foto roentgen dada.
ditunang dengan gambaran edem paru pada foto roentgen dada.
LAP'(AN KAU
LAP'(AN KAU
IDENTITA : IDENTITA : 9A6A 9A6A 0 A0 An. !An. !AA
A9EEA9EEAM MAHM MAH!=/16!=/161=1= 0 '& A0 '& Agustugustus ''/ & s ''/ & aahunhun "
"88==AA GGAA;;1 M1 MAAHH!=!= 0 0 --''' g' grramam P
PAA==11**//MM88HH 0 0 **ppoonnttaan n lleettaak k bbeellaakkaanng g kkeeppaallaa/ / bbiiddaann ;
;88""AA99EE**AAAA99 0 0 !!nnddoonneessiiaa
A
AEEAA66AA 0 0 !!ssllaamm
9A6A
9A6A !"1/161=!"1/161= 0 9y. 0 9y. OE/ 2' tahunOE/ 2' tahun P8=;AP8=;AG!9A9 !G!9A9 !
P
P88;;88==44AAAA9 9 !!""11 0 !!b0 bu u ==uummaah h aannggggaa 9A6A
9A6A AAOOAH/16AH/161=1= 0 n. "A/ 22 tahu0 n. "A/ 22 tahunn P8=;AP8=;AG!9A9 !G!9A9 !
P
P88;;88==44AAAA9 9 AAOOAAHH 0 0 PPeettaannii
P
P8899DD!!DD!!;;AA9 9 AAOOAAHH 0 0 **66PP
D
D8899EEAA9 9 DD!!AAEE99**AA 0 0 DDHHF F EErraadde e !!!!!!
KELUHAN UTAMA :
KELUHAN UTAMA : Panas nai Panas naik turuk turun n seaseak < k < harhari sebeli sebelum masum masuk rumuk rumah sakiah sakit,t, perdarahan hidung & hari *6=*
perdarahan hidung & hari *6=*
Panas dialami penderita seak < hari sebelum masuk rumah sakit. Panas teraba tiba% tiba Panas dialami penderita seak < hari sebelum masuk rumah sakit. Panas teraba tiba% tiba tingg
tinggi. i. PendPenderita lalu erita lalu minum obat penurun panas, dengan obat minum obat penurun panas, dengan obat penupenurun panas run panas demam turundemam turun tap
tapi i tidatidak k sampsampai ai nornormalmal, , kemkemudiudian an nainaik k laglagi. i. PanPanas as tidtidak ak disdisertaertai i dendengan gan kekeang danang dan men
menggiggigilgil. . PerPerdardarahan ahan dardari i hidhidung ung & & harhari i sebesebelum lum masmasuk uk rumrumah ah saksakit. it. "at"atuk uk bribringunguss disangkal
6ual muntah disangkal 6ual muntah disangkal
9afsu makan turun seak sakit. 9afsu makan turun seak sakit.
A9A698*!*
A9A698*!* A98 9A98 9AAAM 0AM 0
A9>
A9> di di puskemas puskemas tidak tidak teratur teratur sebanyak sebanyak < < kalikali *untikan kali
*untikan kali
*elama hamil ibu penderita dalam keadaan sehat *elama hamil ibu penderita dalam keadaan sehat
P89OA;! OA9E *1DAH P8=9AH D!AMA6! 0 P89OA;! OA9E *1DAH P8=9AH D!AMA6! 0 6 6oorrbbiillii 0 0 %% : :aarrii$$eellllaa 0 0 NN P Peerrttuussssiiss 0 0 %% D Diiaarrrrhheeaa 00NN > >aa$$iinngg 0 0 %% " "aattuukk//PPiilleekk 0 0 NN IMUNIAI IMUNIAI D DAA**AA== 11MMAA99EEAA99 !! !!!! !!!!!! !! !!!! !!!!!! " ">>EE NN NN NN P PMM!! NN NN NN D DPP NN > >AA66PPAA;; NN NN NN
H
H88PPAA!!!!** NN NN NN
PEME(IKAAN )IIK PEME(IKAAN )IIK 1mur
1mur 0 0 & & tahuntahun
"erat
"erat "adan "adan 0 0 3< 3< kgkg inggi
inggi "adan "adan 0 0 &3 &3 $m$m
;
;eeaaddaaaan n uummuum m 0 ttaam0 mppaak k ssaakkiit t sseeddaanngg E Eii##i i 0 0 bbaaiik k * *iiaannoossiis s 0 0 ((%%)) A Anneemmiia a 0 0 ((%%)) !kterus !kterus 0 0 (%)(%) ;eang ;eang 0 0 (%)(%) ;
;eeaaddaaaan n mmeennttaal l 0 0 ;;oommppoos s 66eennttiiss
:ital sign 0 :ital sign 0
eennssii0 0 --''//' ' mmmmHHgg 990 0 &&--77//mmeenniitt ====0 0 --77//mmeenniit t **""0 0 22,,QQ>> ;
;uulliitt 00 G
Gararna na 0 0 sasao o matmatangang
Mapisan
Mapisan lemak lemak 0 0 $ukup$ukup
ur
urgor gor 0 0 kembali kembali $epat$epat
eeddeemmaa 0 0 ((%%))
;
=
=aammbbuutt 0 0 hhiittaamm, , ttiiddaak k mmuuddaah h ddii$$aabbuutt 1bun%ubun
1bun%ubun 0 0 menutupmenutup
6a
6atata 0 80 87o7ophphtatalmulmus / s / 8n8nopophthtalmalmus us %/%/%,%, e
ekanan bola mata 0 kanan bola mata 0 normal pada perabaannormal pada perabaan ;onungtiva
;onungtiva 0 anemis 0 anemis %/%%/%
*klera 0
*klera 0 ikterik %/%ikterik %/% =efleks kornea
=efleks kornea 0 no0 normalrmal
Pupil 0 b
Pupil 0 bulat, isokor, ulat, isokor, refleks $ahaya N/Nrefleks $ahaya N/N Mensa
Mensa 0 0 ernihernih Fundus
Fundus 0 tid0 tidak dievak dievaluasialuasi :i
:isus 0 sus 0 tidak dievaluasitidak dievaluasi Eerakan
Eerakan 0 0 normalnormal
e
elinga 0 sekret linga 0 sekret %/%%/% Hidung 0 sekret %/% Hidung 0 sekret %/% 6ulut
6ulut 0 0 "ibir "ibir 0 0 sianosis sianosis (%)(%) Midah
Midah 0 0 beslag beslag (%)(%) Eigi
Eigi 0 0 karies karies (%)(%) 6ukosa
6ukosa mulut0 mulut0 basahbasah
Eusi
Eusi 0 0 perdarahan perdarahan (%)(%) "au
"au pernapasan pernapasan 0 0 foetor foetor (%)(%) enggorokan 0 onsil 0
enggorokan 0 onsil 0 && % % &&hiperemis (%)hiperemis (%)
Faring 0 hiperemis (%) Faring 0 hiperemis (%) M
;
;eelleennaarr 0 0 ppeemmbbeessaarraan n ;;EE" " ((%%)) ;aku
;aku kuduk kuduk 0 0 (%)(%)
hhoorraa77 00
P
Pararuu%p%pararu u 0 !0 !nnspspekeksi si 0 s0 simimetetriris, s, reretrtrakaksi si (%(%)) Palpasi
Palpasi 0 0 stem stem fremitus fremitus kanan kanan B B kirikiri Perkusi
Perkusi 0 0 sonor sonor kanan kanan B B kirikiri Auskultasi
Auskultasi 0 0 *P *P "ronkovesikuler, "ronkovesikuler, =honki =honki %/% %/% ,Ghee#ing ,Ghee#ing %/%%/% 44aannttuunngg 0 0 DDeettiik k aannttuunng g 0 0 &&--77//mmeenniitt
!ktus kord
!ktus kordis 0 is 0 tidak tampak tidak tampak "atas
"atas kiri kiri 0 0 Minea Minea midklavikularis midklavikularis sinistrasinistra "atas kanan
"atas kanan 0 Minea 0 Minea parasternalis de7traparasternalis de7tra "atas
"atas atas atas 0 0 !>* !>* !!%!!!!!%!!!
"ising 0 (%) "ising 0 (%) Ab
Abdodomemen n 0 "0 "enentutuk 0 k 0 $e$embmbunung, g, lelemamas, s, bibisising ng uususus (s (N) N) nonormrmalal Main%lain
Main%lain 0 0 nyeri nyeri tekan tekan epigastrium epigastrium (N)(N) Mien
Mien 0 0 tidak tidak terabateraba Hepar0
Hepar0 tidak tidak terabateraba E
Eeenniittaalliia a 0 0 MMaakkii%%llaakki i nnoorrmmaall ;
;eelleennaar r 0 0 ppeemmbbeessaarraan n ((%%)) Anggota gerak 0 akral
Anggota gerak 0 akral hangat, >= Rhangat, >= R
uullaanng g 0 0 ddeeffoorrmmiittaas s ((%%)) =
DIA*N'I DIA*N'I D
Diiaaggnnoossiiss 0 D0 DHHF F ggrraadde e !!!!!!
TE(API TE(API
% !:FD =M '$$/kg""/se$epatnya, selanutnya sesuai protokol % !:FD =M '$$/kg""/se$epatnya, selanutnya sesuai protokol % para$etamol 27 <''mg k/p
% para$etamol 27 <''mg k/p % !n
% !n asam traneksamat 27 asam traneksamat 27 & iv & iv k/pk/p % oralit ad lib
% oralit ad lib % imboost &7& tab % imboost &7& tab %
% P$v 5 P$v 5 romborombosit rutin/ sit rutin/ amam % bs :* / am
% bs :* / am
(EUME (EUME Anak
Anak laki%laki, & tahun, "" laki%laki, & tahun, "" 3< ;g, 3< ;g, " &3 $m" &3 $m 6=* 2'/&/'&<
6=* 2'/&/'&< ;eluhan0
;eluhan0 Panas naik Panas naik turun turun seak < seak < hari sebelum hari sebelum masuk rumah masuk rumah sakit, perdarahan sakit, perdarahan daridari hidung & hari *6=*
hidung & hari *6=* ;1
;10 t0 tamampapak sk sakakit it seseddanangg ;;eses0 ;0 ;oompmpos os mmenentitiss
DD0 0 --''//' ' mmmmHHgg 990 0 &&--77//mmeenniitt ==0 0 --77//mmeenniitt *"*"0 0 22,,<<oo>>
;epala0 konuntiva anemis %/%, sklera ikterus %/%, P>H (%), ;epala0 konuntiva anemis %/%, sklera ikterus %/%, P>H (%), hora70 simetris, retraksi (%)
hora70 simetris, retraksi (%) >or0 bising (%)
Pulmo0 *p. "ronkovesikuler, =h %/%, Gh %/% Pulmo0 *p. "ronkovesikuler, =h %/%, Gh %/% Abdomen0 $embung, lemas, "1 (N) 9, 98(N) Abdomen0 $embung, lemas, "1 (N) 9, 98(N)
H
Heeppaarr0 0 ttiiddaak k tteerraabbaa MMiieenn0 0 ttiiddaak k tteerraabbaa 8kstremitas0 akral
8kstremitas0 akral dingin, >= dingin, >= I RI R
% erapi !:FD =M '$$/kg""/se$epatnya, selanutnya sesuai
% erapi !:FD =M '$$/kg""/se$epatnya, selanutnya sesuai protokolprotokol
% para$etamol 27 <''mg k/p % para$etamol 27 <''mg k/p % !n
% !n asam traneksamat 27 asam traneksamat 27 & iv & iv k/pk/p % ralit ad lib
% ralit ad lib % !mboost 7& tab % !mboost 7& tab % =anitin @& in % =anitin @& in % P$v rutin/ am % P$v rutin/ am
Hasil laboratorium0 Hasil laboratorium0 H
Heemmaattookkrriitt 0 0 3322,,- -H
Hbb 0 0 &&<<,,&& M
Meeuukkoossiitt 0 0 &&''''//mmmm22
rroommbboossiitt 0 0 --..''''''//mmmm22 DD= (%) DD= (%) G!DAM (%) G!DAM (%) )'LL'+ UP )'LL'+ UP 2
2''//&&//''&&<< 44aam m 22..''' ' GG!!AA
*
P>:0
P>:0 3? 3? rombosit0-'rombosit0-'.'''/mm.'''/mm22
0 ;
0 ;1 1 0 0 aammppaak k ssaakkiit t sseeddaanngg,, ;;ees s 0 0 >>66
DD0 0 &&''''//' ' 990 0 &&&&''77//mm =0 =0 ''77//mm **0 0 22,,--''>>
;ep 0 $on.an %/%, s$l i$t %/%, P>H %/% ;ep 0 $on.an %/%, s$l i$t %/%, P>H %/% ho 0 *imetris, retraksi (%)
ho 0 *imetris, retraksi (%)
Pulmo 0 *p. "ronkovesikuler, =h %/%, Gh%/% Pulmo 0 *p. "ronkovesikuler, =h %/%, Gh%/% Abd 0 Datar, lemas, "1(N) 9,98(N) Abd 0 Datar, lemas, "1(N) 9,98(N) 87t
87t 0 0 Akral Akral hangat, hangat, >=R>=R A
A 0 DHF 0 DHF Erade !!!Erade !!! P
P 0 0 % % !F:D !F:D =M =M &' &' $$/kg""/amB $$/kg""/amB 2' 2' $$/am$$/am
%% T Terapi lain lanjuterapi lain lanjut
2&/&/'&<
2&/&/'&< 4am '.'' G!A4am '.'' G!A
*
* 0 0 Demam Demam (%), (%), Akral Akral dingin dingin (%), (%), 9yeri 9yeri uluh uluh hati hati (N) (N) P>:0 P>:0 2-,-?2-,-?
rombosit0+'.'''/m
rombosit0+'.'''/m22
0
0 ;;1 1 0 0 aammppaak k ssaakkiitt,, ;;ees s 0 0 >>66
DD0 0 &&''''//--' ' 990 0 ++77//mm =0 =0 &&--77//mm **0 0 22,,''>>
;ep 0 $on.an %/%, s$l i$t %/%, P>H %/% ;ep 0 $on.an %/%, s$l i$t %/%, P>H %/% ho 0 *imetris, retraksi (%)
ho 0 *imetris, retraksi (%)
Pulmo 0 *p. "ronkovesikuler, =h %/%, Gh%/% Pulmo 0 *p. "ronkovesikuler, =h %/%, Gh%/% Abd 0 Datar,
Abd 0 Datar, lemas, "1(N) 9, H0 ttb lemas, "1(N) 9, H0 ttb M0 ttbM0 ttb 87t
2&/&/'&<
2&/&/'&< 4am &.'' G!A4am &.'' G!A
*
* 0 0 Demam Demam (%), (%), Akral Akral dingin dingin (%), (%), 9yeri 9yeri uluh uluh hati hati (N) (N) P>:0 P>:0 2-,-?2-,-?
rombosit0+'.'''/m
rombosit0+'.'''/m22
0
0 ;;1 1 0 0 aammppaak k ssaakkiitt,, ;;ees s 0 0 >>66
DD0 0 &&''''//--' ' 990 0 ++77//mm =0 =0 &&--77//mm **0 0 22,,<<''>>
;ep 0 $on.an %/%, s$l i$t %/%, P>H %/% ;ep 0 $on.an %/%, s$l i$t %/%, P>H %/% ho 0 *imetris, retraksi (%)
ho 0 *imetris, retraksi (%)
Pulmo 0 *p. "ronkovesikuler, =h %/%, Gh%/% Pulmo 0 *p. "ronkovesikuler, =h %/%, Gh%/% Abd 0
Abd 0 Datar, Datar, lemas, "1(N) lemas, "1(N) 9 ,98 9 ,98 (N), (N), H0 ttb H0 ttb M0 ttbM0 ttb 87t
87t 0 0 Akral Akral hangat, hangat, >=R>=R P
P 0 % 0 % !F:D =M !F:D =M $$/kg""/amB $$/kg""/amB 3 $$/amB 3 $$/amB 3%< 3%< gtt/ mnt gtt/ mnt makromakro
%% T Terapi lain lanjuterapi lain lanjut
2
2&&//&&//''&&< < 44aam m ''..''' ' GG!!AA
*
* 0 0 Demam Demam (%), (%), Akral Akral dingin dingin (%), (%), 9yeri 9yeri uluh uluh hati hati (%) (%) P>:0 P>:0 23?23? rombosit
rombosit 0 0 &'&.'''/mm&'&.'''/mm22
0
0 ;;1 1 0 0 aammppaak k ssaakkiitt,, ;;ees s 0 0 >>66
DD0 0 &&''''//''mmmmHHg g 990 0 ++--77//mm ==0 0 3377//mm *0 *0 22,,''''>>
;ep 0 $on.an %/%, s$l i$t %/%, P>H %/% ;ep 0 $on.an %/%, s$l i$t %/%, P>H %/% ho 0 *imetris, retraksi (%)
ho 0 *imetris, retraksi (%)
Pulmo 0 *p. "ronkovesikuler, =h %/%, Gh%/% Pulmo 0 *p. "ronkovesikuler, =h %/%, Gh%/% Abd 0
Abd 0 Datar, Datar, lemas, "1(N) lemas, "1(N) 9, H0 9, H0 ttb ttb M0 ttbM0 ttb 87t
A
A 0 DHF 0 DHF Erade !!!Erade !!! P
P 0 0 % % !F:D !F:D =M =M <$$/kg""/amB <$$/kg""/amB &'$$/am&'$$/am
%% T Terapi lain lanjuterapi lain lanjut
&
&////''&&< < 44aam m ..''' ' GG!!AA
*
* 0 0 Demam Demam (%), (%), 9yeri 9yeri uluh uluh hati hati (%) (%) P>:0 P>:0 23?23?
trombosit0&'&.'''/mm
trombosit0&'&.'''/mm22
0 0 ;;1 1 0 0 aammppaak k ssaakkiitt,, ;;ees s 0 0 >>66
DD0 0 ++''//''mmmmHHg g 990 0 &&''''77//mm ==0 0 3377//mm *0 *0 22,,''''>>
;ep 0 $on.an %/%, s$l i$t %/%, P>H %/% ;ep 0 $on.an %/%, s$l i$t %/%, P>H %/% ho 0 *imetris, retraksi (%)
ho 0 *imetris, retraksi (%)
Pulmo 0 *p. "ronkovesikuler, =h %/%, Gh%/% Pulmo 0 *p. "ronkovesikuler, =h %/%, Gh%/% Abd 0 Datar,
Abd 0 Datar, lemas, "1(N) 9, H0 ttb lemas, "1(N) 9, H0 ttb M0 ttbM0 ttb 87t
87t 0 0 Akral Akral hangat, hangat, >=R>=R A
A 0 DHF 0 DHF Erade !!!Erade !!! P
P 0 0 % % !F:D !F:D =M =M <$$/kg""/amB <$$/kg""/amB &'$$/am&'$$/am
%% Ranitidin stopRanitidin stop
%% T Traneksamat inj stopraneksamat inj stop
PEM,AHAAN
PEM,AHAAN
Di
Diagagnonosis sis papada da kakasusus s inini i adadalaalah h dedemam mam beberdrdararah ah dedengngue ue grgradade e !!!!!!, , diditegtegakakanan berdasarkan anamnesis,
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fispemeriksaan fisik dan ik dan pemeriksaan penunuang. pemeriksaan penunuang. Pada pasien Pada pasien ini dariini dari hasil anamnesi
hasil anamnesis s didapdidapatkan panas dialami penderita seak atkan panas dialami penderita seak < hari < hari sebelum masuk rumahsebelum masuk rumah sakit. Panas teraba tiba% tiba tinggi, Panas tidak disertai dengan keang dan menggigil. Panas sakit. Panas teraba tiba% tiba tinggi, Panas tidak disertai dengan keang dan menggigil. Panas tidak turun sampai
tidak turun sampai normanormal l dengadengan n pembepemberian obat rian obat penupenurun panas. run panas. PerdarPerdarahan dari ahan dari hiduhidungng dialam
dialami i seak seak & hari & hari sebelusebelum m masuk rumah sakit,riamasuk rumah sakit,riayat trauma atau yat trauma atau menggmenggaruk hidungaruk hidung dis
dit
ditemuemukan kan nadnadi i terateraba ba $epa$epat t yaiyaitu tu &-&-7/m7/menienit, t, tektekanaanan n dardarah ah -'/-'/' ' mmHmmHg, g, dardari i hasihasill labora
laboratorium torium didapdidapatkan atkan hemathematoktrit oktrit 3<? 3<? trombtrombosit osit -.'-.'''mm''mm22,dari hasil anamnesis dan,dari hasil anamnesis dan
pemeriksaan
pemeriksaan fisik fisik serta serta pemeriksaan pemeriksaan lab lab dari dari pasien pasien ini ini sesuai sesuai dengan dengan kriteria kriteria diagnosisdiagnosis deman berdarah dengue berdasarkan kriteria GH ''+
deman berdarah dengue berdasarkan kriteria GH ''+
::
yaitu0yaitu0;riteria klinis 0 ;riteria klinis 0&&
&.
&. Panas Panas mendadmendadak terak terus menus menerus erus % har% hari tanpi tanpa sebab a sebab yang yang elaselas a. Hari &% 0 naik
a. Hari &% 0 naik b. Hari 2%3 0 turun b. Hari 2%3 0 turun $. Hari <% 0 naik $. Hari <% 0 naik
Eambar &. Demam bifasik pada D"D
Eambar &. Demam bifasik pada D"D
.
. 6a6aninifefestastasi si peperdrdaraarahahan 0n 0 a. ui torniket (N)
a. ui torniket (N)
b. pete$hie, ekhimosis ataupun purpura b. pete$hie, ekhimosis ataupun purpura
$. perdarahan mukosa traktus gastrointestinal, epistaksis, perdarahan gusi $. perdarahan mukosa traktus gastrointestinal, epistaksis, perdarahan gusi 2
2.. HeHepapatotomemeggalali.i. ;riteria Maboratorium0 ;riteria Maboratorium0 &.
&. rromboombositopsitopenia (enia (umlaumlah tromh trombosit bosit &'' &''.'''.'''/ml)./ml). .
. HemokHemokonsenonsentrasi, dtrasi, dilihat dilihat dari penari peningkaingkatan hemtan hematokriatokrit C'? t C'? menurmenurutut standar umur dan enis kelamin.
standar umur dan enis kelamin. Pembagian Deraat
Pembagian Deraat D"D menurut GH ahuD"D menurut GH ahun &+< 0n &+< 0&&
Derajat I :
Derajat I : Demam diikuti geala tidak spesifik. *atu%satunya manifestasi perdarahan adalahDemam diikuti geala tidak spesifik. *atu%satunya manifestasi perdarahan adalah tes torniuet yang positif atau mudah memar.
tes torniuet yang positif atau mudah memar. Derajat II :
Derajat II : Eeala yang ada pada tingkat ! ditambah dengan perdarahan spontan. PerdarahanEeala yang ada pada tingkat ! ditambah dengan perdarahan spontan. Perdarahan bisa teradi di kulit atau di tempat lain.
Derajat III:
Derajat III: ;egagalan sirkulasi ditandai oleh denyut nadi yang $epat dan lemah, tekanan;egagalan sirkulasi ditandai oleh denyut nadi yang $epat dan lemah, tekanan nadi menurun ('mmHg) atau hipotensi, suhu tubuh rendah,
nadi menurun ('mmHg) atau hipotensi, suhu tubuh rendah, kulit lembab dan penderitakulit lembab dan penderita
gelisah. gelisah.
Derajat IV :
Derajat IV : *yok berat dengan nadi yang tidak teraba dan tekanan darah tidak *yok berat dengan nadi yang tidak teraba dan tekanan darah tidak dapat diperiksa.
dapat diperiksa.
Dua geala klinis pertama ditambah geala laboratoris dianggap $ukup untuk Dua geala klinis pertama ditambah geala laboratoris dianggap $ukup untuk menegakkan diagnogsis kera D"D.
menegakkan diagnogsis kera D"D.
Eambar . Patogenesis Dan *pektrum ;linis D"D (GH, &++)
Eambar . Patogenesis Dan *pektrum ;linis D"D (GH, &++)-
-Etiologi
Etiologi
Demam dengue dan demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue, yang Demam dengue dan demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue, yang termasuk dalam genus Flavivirus, keluarga Flaviviridae. Flavivirus merupakan virus dengan termasuk dalam genus Flavivirus, keluarga Flaviviridae. Flavivirus merupakan virus dengan diameter 2' nm terdiri dari asam ribonukleat rantai tunggal dengan berat molekul 3 7 &'. diameter 2' nm terdiri dari asam ribonukleat rantai tunggal dengan berat molekul 3 7 &'. erdapat 3 serotipe virus tipe yaitu D89%&, D89%, D89%2, dan D89%3 yang semuanya erdapat 3 serotipe virus tipe yaitu D89%&, D89%, D89%2, dan D89%3 yang semuanya da
dapapat t memenynyebebababkakan n dedemamam m dedengngue ue atatau au dedemam mam beberdrdaraarah h dedengngue ue kekeempempat at serserotyotypepe ditemukan di !ndonesia dengan D89%2 merupakan se
ditemukan di !ndonesia dengan D89%2 merupakan serotype terbanyak.rotype terbanyak.2,32,3
Cara Penularan
Cara Penularan
erdapat tiga faktor yang memegang peranan pada penularan infeksi virus dengue, yaitu erdapat tiga faktor yang memegang peranan pada penularan infeksi virus dengue, yaitu manusia, virus dan vektor perantara.:irus dengue ditularkan kepada manusia melalui nyamuk manusia, virus dan vektor perantara.:irus dengue ditularkan kepada manusia melalui nyamuk Aedes aegypti, aedes albopi$tus, aedes polynesiensis dan beberapa spesies yang lain dapat Aedes aegypti, aedes albopi$tus, aedes polynesiensis dan beberapa spesies yang lain dapat uga
uga menularkan menularkan virus virus ini, ini, namun namun merupakan merupakan vektor vektor yang yang kurang kurang berperan. berperan. Aedes Aedes tersebuttersebut mengandung virus dengue pada saat menggigit manusia yang sedang mengalami viremia. mengandung virus dengue pada saat menggigit manusia yang sedang mengalami viremia. ;emudian virus yang berada dikelenar liur berkembang biak dalam aktu - 5 &' hari ;emudian virus yang berada dikelenar liur berkembang biak dalam aktu - 5 &' hari (e7
(e7trintrinsi$ si$ in$in$ubaubatiotionpenperioriod) d) sebsebeluelum m dapdapat at di di tultularkaarkan n kemkembalbali i padpada a manmanusiusia a padpada a saatsaat gigita
gigitan n berikberikutnyutnya. a. *ekal*ekali i virus dapat masuk virus dapat masuk dan berkembandan berkembang g biak di biak di dalam tubuh nyamuk dalam tubuh nyamuk tersebut akan dapat menularkan virus selama hidupnya (infektif).
tersebut akan dapat menularkan virus selama hidupnya (infektif).<,<, Ditubuh manusia, virus Ditubuh manusia, virus
memerlukan aktu masa tunas 3 5 hari (intrinsi$ in$ubation period) sebelum menimbulkan memerlukan aktu masa tunas 3 5 hari (intrinsi$ in$ubation period) sebelum menimbulkan penyakit.
penyakit. Penularan Penularan dari dari manusia manusia kepada kepada nyamuk nyamuk dapat dapat teradi teradi bila bila nyamuk nyamuk menggigitmenggigit manusia yang sedang mengalami viremia, yaitu hari sebelum panas sampai < hari setelah manusia yang sedang mengalami viremia, yaitu hari sebelum panas sampai < hari setelah demam timbul.
demam timbul.
Patogenesis
Patogenesis
:irus dengue masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk dan infeksi pertama kali :irus dengue masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk dan infeksi pertama kali mungkin memberi geala seperti DD. =eaksi tubuh merupakan reaksi yang biasa terlihat mungkin memberi geala seperti DD. =eaksi tubuh merupakan reaksi yang biasa terlihat pada
pada infeksi infeksi oleh oleh virus. virus. =eaksi =eaksi yang yang amat amat berbeda berbeda akan akan tampak tampak bila bila seseorang seseorang mendapatmendapat infeksi berulang dengan tipe virus dengue yang berlainan. =e%infeksi ini akan menyebabkan infeksi berulang dengan tipe virus dengue yang berlainan. =e%infeksi ini akan menyebabkan sua
suatu tu reakreaksi si anaanamnemnestik stik antantiboibodi, di, sehsehingingga ga menmenimbimbulkulkan an konkonsensentrastrasi i komkomplepleks ks antantigeigenn antibodi (kompleks virus antibodi) yang tinggi.
antibodi (kompleks virus antibodi) yang tinggi.
erdapatnya komplek virus%antibodi dalam sirkulasi darah mengakibatkan hal sebagai erdapatnya komplek virus%antibodi dalam sirkulasi darah mengakibatkan hal sebagai berikut 0
berikut 0 3.
3. ;o;ompmplekleks s vivirurus%as%antntibibododi i akakan an memengngakaktitivavasi si sisistestem m kokompmplemlemenen, , beberarakikibabatt dil
dilepaepaskaskannynnya a anaanafilafilatoktoksin sin >2a >2a dan dan ><a><a.><.><a a menmenyebyebabkabkan an menmeningingginginyaya permeabilitas
permeabilitas dinding dinding pembuluh pembuluh darah darah dan dan menghilangnya menghilangnya plasma plasma melaluimelalui endotel dinding tersebut, suatu keadaan yang amat berperan dalam teradinya endotel dinding tersebut, suatu keadaan yang amat berperan dalam teradinya renatan. Pada D** kadar >2 dan >< menurun masing%masing sebanyak 22? renatan. Pada D** kadar >2 dan >< menurun masing%masing sebanyak 22? dan -+?.
dan -+?. 9y9yata ata padpada a DHF pada DHF pada masmasa a renrenataatan n terterdapdapat at penpenuruurunan nan kadkadar ar komp
komplemen lemen dan dan dibebdibebaskanaskannya nya anafilaanafilatoksitoksin n dalam dalam umlah -besar, alupunumlah -besar, alupun plasma
plasma mengandung mengandung inaktivator inaktivator ampuh ampuh terhadap terhadap anafilatoksin, anafilatoksin, >2a >2a Dan Dan $<a$<a agaknya perannya dalam proses teradinya renatan telah mendahului proses agaknya perannya dalam proses teradinya renatan telah mendahului proses in
membebaskan histamin dan ini terbukti dengan ditemukannya kadar histamin membebaskan histamin dan ini terbukti dengan ditemukannya kadar histamin yang meningkat dalam air seni 3 am pada pasien DHF.
yang meningkat dalam air seni 3 am pada pasien DHF. <.
<. iimbmbululnynya a agagreregagasi si trtromombobosisit t yyanang g memelelepapaskskan an AADP DP akakan an memengngalalamamii met
metamoamorforfosis. sis. rrombombosiosit t yanyang g menmengalagalami mi kerkerusausakan kan metmetamoamorforfosis sis akaakann dimus
dimusnahkanahkan n oleh oleh sistem sistem retikuretikuloendloendotel otel dengadengan n berakibberakibat at trombtrombositopositopeniaenia hebat dan perdarahan. Pada keadaan agregasi, trombosit akan melepaskan amin hebat dan perdarahan. Pada keadaan agregasi, trombosit akan melepaskan amin vasoak
vasoaktif tif (histam(histamin in dan dan serotoserotonin) nin) yang bersifat yang bersifat meninmeninggikaggikan n permeabpermeabilitasilitas ka
kapipiler ler dadan n memeleplepaskaskan an trtromombobosisit t fakfaktotor r !!!!! ! yayang ng memeranrangsgsanang g kokoagagululasiasi intravaskular.
intravaskular.
.
. eeradiradinya aktivnya aktivasi faktoasi faktor Hageman (fr Hageman (faktor @!!aktor @!!) dengan a) dengan akibat akhkibat akhir teradiir teradinyanya pembekuan intravas
pembekuan intravaskular kular yang yang meluas. meluas. Dalam Dalam proses proses aktivasi aktivasi ini, ini, plasminogenplasminogen akan menadi plasmin yang berperan dalam pembentukan anafilatoksin yang akan menadi plasmin yang berperan dalam pembentukan anafilatoksin yang penghan$uran fibrin
penghan$uran fibrin menadi fibrin menadi fibrin degradation produ$t. degradation produ$t. Disamping itu Disamping itu aktivasiaktivasi aka
akan n meramerangsngsang ang sistsistem em kinkinin in yanyang g berberperperan an daldalam am proproses ses menmeningingginginyaya permeabilitas dinding pembuluh darah.
permeabilitas dinding pembuluh darah.
Eambar 2. Hipotesis infeksi sekunder
Eambar 2. Hipotesis infeksi sekunder -
-Pe!eriksaa
Pe!eriksaan
n Penunjang
Penunjang
Pem
Pemerieriksksaaaan n lalaboboratratororiuium m memeliplipututi i kakadadar r hehemomoglglobobinin, , kakadadar r hehemamatotokrkrit, it, uumlmlahah trombosit, dan hapusan darah tepi untuk melihat adanya limfositosis relatif disertai gambaran trombosit, dan hapusan darah tepi untuk melihat adanya limfositosis relatif disertai gambaran limfosit plasma biru (seak hari ke 2). rombositopenia umumnya diumpai pada hari ke limfosit plasma biru (seak hari ke 2). rombositopenia umumnya diumpai pada hari ke 2%-seak timbulnya demam. Hemokonsentrasi dapat mulai diumpai mulai hari ke 2 demam.< seak timbulnya demam. Hemokonsentrasi dapat mulai diumpai mulai hari ke 2 demam.< Pad
koagulasi, dapat dilakukan pemeriksaan hemostasis (P, AP, Fibrinogen, D%Dimer, atau koagulasi, dapat dilakukan pemeriksaan hemostasis (P, AP, Fibrinogen, D%Dimer, atau FDP
FDP). ). PemPemerikeriksaan saan lailain n yanyang g dapdapat at dikdikeraerakan kan adaadalah lah albalbumiumin, n, *E*E/*/*EPEP, , ureureum/um/ kre
kreatinatinin. in. 1nt1ntuk uk memmembukbuktiktikan an etioetiologlogi i D"DD"D, , dapdapat at dildilakuakukan kan ui ui diadiagnognosti$ sti$ melmelalualuii pemeriksaan
pemeriksaan isolasi isolasi virus, virus, pemeriksaan pemeriksaan serologi serologi atau atau biologi biologi molekular. Di molekular. Di antara antara tiga tiga enisenis ui etiologi, yang dianggap sebagai baku emas
ui etiologi, yang dianggap sebagai baku emas adalah metode isolasi virus. 9amun, metodeadalah metode isolasi virus. 9amun, metode
ini membutuhkan tenaga laboratorium yang ahli, aktu yang lama (lebih dari &5 minggu), ini membutuhkan tenaga laboratorium yang ahli, aktu yang lama (lebih dari &5 minggu), serta biaya yang relatif mahal. leh karena keterbatasan ini, seringkali yang dipilih adalah serta biaya yang relatif mahal. leh karena keterbatasan ini, seringkali yang dipilih adalah metode diagnosis molekuler dengan deteksi materi genetik virus melalui pemeriksaan
metode diagnosis molekuler dengan deteksi materi genetik virus melalui pemeriksaan reversereverse
transcriptionpolymerase
transcriptionpolymerase chain reactionchain reaction (=%P>=).(=%P>=).++
Pem
Pemerikeriksaan saan ==%P%P>= >= memmemberiberikan kan hashasil il yanyang g leblebih ih sensensitisitif f dan dan leblebih ih $ep$epat at bilbilaa dib
dibandandingingkan kan dendengan gan isoisolaslasi i virvirus, us, taptapi i pempemerieriksaksaan an ini ini uguga a relarelatif tif mahmahal al sertserta a mumudahdah mengalami kontaminasi yang dapat menyebabkan timbulnya hasil positif semu. Pemeriksaan mengalami kontaminasi yang dapat menyebabkan timbulnya hasil positif semu. Pemeriksaan yang saat ini banyak digunakan adalah pemeriksaan serologi, yaitu dengan mendeteksi !g6 yang saat ini banyak digunakan adalah pemeriksaan serologi, yaitu dengan mendeteksi !g6 dan !gE%anti dengue. !munoserologi berupa !g6 terdeteksi mulai hari ke 2%<, meningkat dan !gE%anti dengue. !munoserologi berupa !g6 terdeteksi mulai hari ke 2%<, meningkat sampai minggu ke 2 dan menghilang setelah '%+' hari. Pada infeksi primer, !gE mulai sampai minggu ke 2 dan menghilang setelah '%+' hari. Pada infeksi primer, !gE mulai terdeteksi pada hari ke &3, sedangkan pada infeksi sekunder dapat terdeteksi mulai hari ke . terdeteksi pada hari ke &3, sedangkan pada infeksi sekunder dapat terdeteksi mulai hari ke . *alah satu metode pemeriksaan terbaru yang sedang berkembang adalah pemeriksaan antigen *alah satu metode pemeriksaan terbaru yang sedang berkembang adalah pemeriksaan antigen sp
spesesififik ik vivirurus s DeDengngueue, , yyaiaitu tu anantitigegenn nononsnstrtrucuctuturaral l prprootetein in 11 (9(9*&*&). ). AAntntigigen en 9*9*&& diekspresikan di permukaan sel yang terinfeksi virus Dengue. 6asih terdapat perbedaan diekspresikan di permukaan sel yang terinfeksi virus Dengue. 6asih terdapat perbedaan dalam berbagai literatur mengen
dalam berbagai literatur mengenai ai berapa lama antigen 9*& berapa lama antigen 9*& dapat terdetekdapat terdeteksi si dalam darah.dalam darah. *ebuah kepustakaan men$atat dengan metode 8M!*A, antigen 9*& dapat terdeteksi dalam *ebuah kepustakaan men$atat dengan metode 8M!*A, antigen 9*& dapat terdeteksi dalam kadar tinggi seak hari pertama sampai hari ke & demam pada infeksi primer Dengue atau kadar tinggi seak hari pertama sampai hari ke & demam pada infeksi primer Dengue atau sampai hari ke < pada infeksi sekunder Dengue. Pemeriksaan antigen 9*& dengan metode sampai hari ke < pada infeksi sekunder Dengue. Pemeriksaan antigen 9*& dengan metode 8M!*A uga dikatakan memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi (--,? dan &''?).
8M!*A uga dikatakan memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi (--,? dan &''?).++
leh karena berbagai keunggulan tersebut, GH menyebutkan pemeriksaan deteksi antigen leh karena berbagai keunggulan tersebut, GH menyebutkan pemeriksaan deteksi antigen 9*& sebagai
9*& sebagai ui dini ui dini terbaik untuk terbaik untuk pelayanan primer. Pemeriksaan pelayanan primer. Pemeriksaan radiologis (foto radiologis (foto toraks PAtoraks PA tegak dan lateral dekubitus kanan) dapat dilakukan untuk melihat ada tidaknya efusi pleura, tegak dan lateral dekubitus kanan) dapat dilakukan untuk melihat ada tidaknya efusi pleura, terutama pada hemitoraks kanan dan pada keadaan perembesan plasma hebat, efusi dapat terutama pada hemitoraks kanan dan pada keadaan perembesan plasma hebat, efusi dapat ditemukan pada kedua hemitoraks. Asites dan efusi pleura dapat pula dideteksi dengan 1*E. ditemukan pada kedua hemitoraks. Asites dan efusi pleura dapat pula dideteksi dengan 1*E.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
Pad
Pada a dasdasarnyarnya a teraterapi pi D"D D"D adaladalah ah berbersifasifat t supsuportortif if dan dan simsimtomtomatiatis. s. PenPenatalatalaksaksanaanaanan dituu
terapi substitusi komponen darah bilamana diperlukan. Dalam pemberian terapi$airan, hal terapi substitusi komponen darah bilamana diperlukan. Dalam pemberian terapi$airan, hal terpenting yang perlu dilakukan adalah pemantauan baik se$ara klinis maupun laboratoris. terpenting yang perlu dilakukan adalah pemantauan baik se$ara klinis maupun laboratoris. Proses kebo$ora
Proses kebo$oran n plasmplasma a dan teradinya trombositdan teradinya trombositopenia pada openia pada umumumumnya nya teradi antara teradi antara harihari ke 3 hingga seak demam berlangsung. Pada hari ke% proses kebo$oran plasma akan ke 3 hingga seak demam berlangsung. Pada hari ke% proses kebo$oran plasma akan berkurang dan $air
berkurang dan $airan akan an akan kembali dari kembali dari ruang interstitial ruang interstitial ke intravaskular. eke intravaskular. erapi $airan rapi $airan padapada kon
kondisdisi i terstersebuebut t se$ase$ara ra berbertahtahap ap dikdikuraurangingi. . *el*elain ain pempemantantauaauan n untuntuk uk menmenilai ilai ApApakaakahh pemberian
pemberian $airan $airan sudah sudah $ukup $ukup atau atau kurang, kurang, pemantauan pemantauan terhadap terhadap kemungkinan kemungkinan teradinyateradinya ke
keleblebihihan an $ai$airan ran seserta rta teteraradidinynya a efuefusi si plpleueura ra ataataupupun un asasiteites s yyang ang mamasif sif peperlrlu u selselalualu diaspadai.
diaspadai. &'&'
erapi nonfarmakologis yang diberikan meliputi tirah baring (pada trombositopenia yang erapi nonfarmakologis yang diberikan meliputi tirah baring (pada trombositopenia yang berat)
berat) dan dan pemberian pemberian makanan makanan dengan dengan kandung%an kandung%an gi#i gi#i yang yang $ukup, $ukup, lunak lunak dan dan tidak tidak mengandung #at atau bumbu yang mengiritasi saluaran $erna. *ebagai terapi simptomatis, mengandung #at atau bumbu yang mengiritasi saluaran $erna. *ebagai terapi simptomatis, dap
dapat at dibdiberierikan kan antiantipirpiretik etik berberupa upa parparasetasetamoamol, l, sertserta a obaobat t simsimptoptomatmatis is untuntuk uk menmengatgatasiasi kel
keluhauhan n disdispeppepsia. sia. PemPemberberian ian aspaspirin irin atauataupun pun obaobat t antanti i infinflamalamasi si nonnonstersteroid oid sebsebaikaiknyanya di
dihihindndarari i kakarerena na beberirisisiko ko teterradadininyya a peperdrdararahahan an papada da sasaluluraran n $e$ernrna a babagagaiaian n atatasas (lambung/
(lambung/duodenumduodenum).).&'&'
Pro
Protoktokol ol pempemberberian ian $ai$airan ran sebsebagaagai i komkomponponen en utautama ma penpenatalatalaksaksanaanaan an D"D D"D dedeasaasa mengikuti < protokol,menga$u pada protokol GH. Protokol ini terbagi dalam < kategori, mengikuti < protokol,menga$u pada protokol GH. Protokol ini terbagi dalam < kategori, sebagai berikut0
sebagai berikut0-
-&. Penanganan tersangka D"D tanpa syok (gambar 3). &. Penanganan tersangka D"D tanpa syok (gambar 3).
. Pemberian $airan pada tersangka D"D deasa di ruang raat . Pemberian $airan pada tersangka D"D deasa di ruang raat
(gambar (gambar <).<). 2.
2. Penatalaksanaan Penatalaksanaan D"D D"D dengan dengan peningkatan peningkatan hematokrit hematokrit C'?C'? (gambar
(gambar ).).
3. Penatalaksanaan perdarahan spontan pada D"D deasa 3. Penatalaksanaan perdarahan spontan pada D"D deasa <. a
<. atalaksana sindroma syok dengue pada talaksana sindroma syok dengue pada deasa. (gambar )deasa. (gambar )
Eambar 3. Penanganan tersangka D"D tanpa syok
-Eambar
Eambar <. <. Pemberian Pemberian $airan $airan pada pada tersangka tersangka D"D D"D deasa deasa di di ruang ruang raatraat-
-Eambar . Penatalaksanaan D"D dengan peningkatan hematokrit C'?
-Eambar . atalaksana sindroma syok dengue pada deasa
Eambar . atalaksana sindroma syok dengue pada deasa -
-Ada dua hal penting yang perlu diperhatikan dalam terapi $airan khususnya pada Ada dua hal penting yang perlu diperhatikan dalam terapi $airan khususnya pada penatalaksanaan
penatalaksanaan demam demam berdarah berdarah dengue0 dengue0 pertama pertama adalah adalah enis enis $airan $airan dan dan kedua kedua adalahadalah umlah serta
umlah serta ke$epatan $ake$epatan $airan yang iran yang akan diberikan. akan diberikan. ;arena tuuan ;arena tuuan terapi $aterapi $airan adalah iran adalah untuk untuk mengganti kehilangan $airan di ruang intravaskular, pada dasarnya baik kristaloid (ringer mengganti kehilangan $airan di ruang intravaskular, pada dasarnya baik kristaloid (ringer laktat, ringer asetat, $airan salin) maupun koloid dapat diberikan.
laktat, ringer asetat, $airan salin) maupun koloid dapat diberikan.&&&& GH menganurGH menganurkankan
terapi kristaloid sebagai $airan standar pada terapi D"D karena dibandingkan dengan koloid, terapi kristaloid sebagai $airan standar pada terapi D"D karena dibandingkan dengan koloid, kristaloid lebih mudah didapat dan lebih murah. 4enis $airan yang ideal yang sebenarnya kristaloid lebih mudah didapat dan lebih murah. 4enis $airan yang ideal yang sebenarnya dibutuhkan dalam penatalaksanaan antara lain memiliki sifat bertahan lama di intravaskular, dibutuhkan dalam penatalaksanaan antara lain memiliki sifat bertahan lama di intravaskular,