• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sistem dan Prosedur Akuntansi 1. Pengertian Sistem

Berbicara tentang sistem menimbulkan gambaran mental tentang komputer dan program, Kenyataannya istilah ini memiliki makna yang lebih luas. Sebagian sistem muncul secara alami, sementara sebagian lain secara artificial. Sistem alam berkisar dari atom, suatu sistem yang terdiri atas elektron, proton dan netron. Sistem artificial merupakan buatan manusia, sistem ini meliputi segala sesuatu dari jam kehidupan bawah laut dari sistem sosial ke sistem informasi.

Menurut Richard F dalam buku Sistem informasi akuntansi (1994) Sistem akuntansi didefinisikan dalam dua pengertian pokok yaitu: sistem dan prosedur.“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan dikembangkan sesuai dengan suatu kerangka yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan utama dalam perusahaan”.

Menurut Mulyadi (2001:5 )”Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”. Sedangkan yang dimaksud dengan Prosedur menurut Mulyadi (2001:5) adalah “ suatu kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang misal dalam suatu Universitas Muhammadiyah Purwokerto atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara

(2)

seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang”. Kegiatan klerikal terdiri dari kegiatan berikut ini yang dilakukan untuk mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal dan buku besar :

1. Menulis 2. Menggandakan 3. Menghitung 4. Memberi kode 5. Mendaftar 6. Memilih 7. Memindah 8. Membandingkan

Tujuan Umum Pengembangan Sistem Akuntansi

1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru. 2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah

ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya.

3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (reability) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.

4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.

(3)

2. Pengertian Prosedur

Suatu perusahaan di dalam melaksanakan suatu pekerjaan/kegiatan usahanya tidak mungkin lepas dari prosedur. Prosedur adalah metode buku untuk melaksanakan akan pekerjaan tertentu. Dalam mengembangkan prosedur, perlu terlebih dahulu mengenali sistem pekerjaan yang akan dilaksanakan dan mengidentifikasikan cara yang tertarik untuk melaksanakannya (lonis, 1990). Prosedur akan memudahkan pelaksanaan kegiatan secara terarah, teratur dan tercapainya tujuan yang diinginkan dengan baik.

Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa prosedur adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan secara berurutan untuk menangani transaksi yang terjadi berulang-ulang, tercapainya dalam pelaksanaannya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian departemen atau lebih, dan untuk mencapai hasil yang diinginkan, maka pengertian prosedur dapat disimpulkan suatu tindakan yang terjadi dalam suatu tindakan yang berhubungan dalam suatu proses untuk mencapai tujuan pokok.

Ada berbagai definisi mengenai sistem dan prosedur dikemukakan oleh berbagai tokoh, diantaranya :

1. Sistem adalah suatu urutan jaringan yang dibuat menurut pola terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan (Mulyadi, 1993). 2. Prosedur adalah suatu kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa

(4)

penanganan secara seragam transaksi terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 1993).

3. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

4. Prosedur adalah urutan-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan, kapan mengerjakan dan bagaimana mengerjakannya.

Berdasarkan dari beberapa definisi diatas dapat diambil kesimpulan tentang sistem dan prosedur sebagai berikut :

1. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan pola yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan/fungsi utama perusahaan.

2. Prosedur adalah suatu urutan dari klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin adanya suatu penanganan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi.

Pengertian sistem yang telah di kemukakan dapat dipahami bahwa suatu sistem terdiri dari sub-sub sistem yang disebut prosedur, sedangkan prosedur merupakan kegiatan klerikal. Kegiatan klerikal merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal, dan buku besar meliputi jenis, menggandakan, menghitung, memberi kode, mendaftar mensortasi, memindahkan dan membandingkan.

(5)

3. Pengertian Akuntasi

Menurut Soemarso S.R. (2004, hal.3) mendefinisikan Akuntansi sebagai proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi (economic information) dari suatu kesatuan ekonomi (economic entity) kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dari pengertian akuntansi tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan akuntansi meliputi :

1) Pencatatan adalah kegiatan pencatatan atas transaksi keuangan perusahaan yang terjadi ke dalam dokumen (bukti transaksi seperti : nota, kuitansi, cek) ke dalam buku harian (jurnal) yang tersedia pada perusahaan dengan cermat dan kronologis.

2) Penggolongan merupakan kegiatan mengelompokan transaksi keuangan perusahaan ke dalam perkiraan buku besar.

3) Peringkasan merupakan kegiatan untuk meringkas transaksi.

4) Pelaporan adalah menyusun laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, neraca dan laporan arus kas serta catatan atas laporan keuangan.

Akunntansi adalah kegiatan jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif tentang unit-unit usaha ekonomi, terutama yang bersifat keuangan, yang diperkirakan berguna dalam pengambilan-pengambilan keputusan ekonomi (Sigit, 2006).

(6)

Akuntansi adalah perencanaan sistem pencatatan, penyelenggaraan pencatatan sesuai dengan sistem yang telah ditetapkan, menyusun laporan atas dasar yang telah dicatat dan menafsirkan laporan-laporan tersebut (Jusup, 1992).

Menurut A Statement of basic Accounting Theory (ASOBA) yang diterbitkan oleh American Accounting Association (AAA), akuntansi dodefinisikan sebagai : “Proses mengidentifikasi, mengukur dan menyampaikan informasi ekonomi bagi para penggunanya dalam mempertimbangkan berbagai alternative yang ada dan membuat kesimpulan”. Menurut American Institute of Certified Public Accountants (AICPA), akuntansi adalah: “ Seni pencatatatn, pengklarifikasian dan pengikhtisaran transaksi dan peristiwa keuangan dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, termasuk penafsiran atas hasil-hasilny”. Menurut APB statement No.4 (Tahun 1970) yang berjudul “Basic Concepts and Accounting Principles Underlying Financial Statements of Business Enterprises” akuntansi adalah: “sebuah aktivasi jasa, dimana fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, terutama informasi mengenai keuangan dan entitas ekonomi, yang dimaksudkan akan menjadi berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi” (Hery, 2009)

American accounting association mendefinisikan sebagai ekonomi

untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bag mereka yang menggunakan informasi tersebut.

(7)

Untuk menghasilkan informasi ekonomi, perusahaan perlu menciptakan suatu metode pencatatan, penggolongan, analisis dan pengendalian transaksi serta kegiatan-kegiatan keuangan kemudan melaporkan hasilnya. Kegiatan akuntansi meliputi:

1. Pengidentifikasian dan pengukuran data yang relevan untuk suatu pengambilan keputusan.

2. Pemprosesan data yang bersangkutan kemudan pelaporan informasi yang dihasilkan.

3. Penkomunikasian informasi kepada pemakai pelapor (Soemarsono, 2004).

Setelah diuraikan sistem secara umum, berikut ini diuraikan pengertian sistem akuntansi. Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. (Mulyadi, 2001).

B. Pengertian Tagihan dan Piutang 1. Pengertian Tagihan

Penjualan barang-barang dan jasa-jasa dari perusahaan pada saat ini banyak dilakukan dengan kredit sehingga ada tenggang waktu sejak penyerahan barang atau jasa sampai saat diterimanya uang. Dalam tenggang waktu tersebut penjual mempunyai tagihan kepada pembeli. Selain dari penjualan barang-barang atau jasa, tagihan juga dapat timbul

(8)

dari kegiatan lain seperti memberi pinjaman kepada karyawan, memberi uang muka pada anak perusahaan, atau penjualan aktive tetap yang sudah tidak digunakan dalam perusahaan, dan pengakuan akuntansi karena dasar waktu (accrual basic). Istilah tagihan disini dimaksudkan dengan klaim perusahaan atas uang, barang-barang atau jasa-jasa terhadap pihak lain. Dalam akuntansi pengertian tagihan biasanya digunakan untuk menunjukan klaim yang akan dilunasi dengan uang.

2. Klasifikasi Tagihan

Tagihan bisa timbul dari berbagai macam sumber, tetapi jumlah yang terbesar timbul dari penjualan barang atau jasa. Tagihan-tagihan yang dimiliki perusahaan dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu :

a. Tagihan-tagihan yang tidak didukung dengan janji tertulis disebut piutang

b. Tagihan-yagihan yang didukung dengan janji tertulis disebut piutang wesel

Piutang diklasifikasikan lagi dalam beberapa judul sebagai berikut : a. Piutang dagang (usaha)

b. Piutang bukan dagang c. Piutang penghasilan

Kadang-kadang piutang bukan dagang dan piutang penghasilan digabung menjadi satu dan dinamakan piutang lain-lain.

(9)

3. Piutang

Piutang dagang (piutang usaha) menunjukan piutang yang timbul dari penjualan barang-barang atau jasa-jasa yang dihasilkan perusahaan. Dalam kegiatan perusahaan yang normal, biasanya piutang dagang akan dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun, sehingga dikelompokan dalam aktiva lancar. Seperti telah dikatakan dimuka, yang termasuk piutang ini hanya tagihan-tagihan yang akan dilunasi dengan uang, oleh karena itu pengiriman barang untuk dititipkan (konsinyasi) tidak dicatat sebagai piutang sampai saat dimana barang-barang tadi sudah dijual. Sedangkan piutang yang timbul dari penjualan angsuran, akan dipisahkan menjadi aktiva lancar dan tidak lancar, tergantung pada jangka waktu angsuran tersebut. Apabila lebih dari satu tahun maka tidak dilaporkan dalam kelompok aktiva lancar, tetapi termasuk kelompok aktiva lain-lain.

Piutang yang timbul bukan dari penjualan barang-barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan tidak termasuk dalam kelompok piutang dagang tetapi dikelompokkan tersendiri dengan judul piutang bukan dagang (bukan usaha). Piutang bukan dagang akan dikelompokkan dalam kelompok aktiva lancar apabila akan dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun atau dalam siklus usaha yang normal. Apabila pelunasannya lebih dari satu tahun atau melebihi siklus usaha yang normal akan dikelompokkan dalam aktiva lain-lain. Yang termasuk dalam piutang bukan usaha antara lain :

(10)

b. Klaim terhadap perusahaan pengangkutan untuk barang-barang rusak atau hilang.

c. Klaim terhadap perusahaan asuransi atas kerugian-kerugian yang dipertanggungkan.

d. Klaim terhadap pegawai perusahaan. e. Klaim terhadap restitusi pajak.

f. Tagihan terhadap langganan untuk pengembalian tempat barang (misalnya botol, drum, dan lain-lain).

g. Uang muka pada anak perusahaan. h. Uang muk pada pegawai perusahaan. i. Piutang dividen.

j. Piutang pesanan pembelian saham, dan lain-lain.

Masing-masing piutang bukan usaha harus dianalisis mengenai kemungkinan pelunasannya. Jika diketahui adanya kemungkinan tidak dilunasi maka harus dibuatkan cadangan kerugian piutang.

Penggunaan dasar waktu (accrual basic) dalam akuntansi mengakibatkan adanya pengakuan terhadap penghasilan-penghasilan yang masih akan diterima. Pengahsilan-pengahsilan seperti itu diperoleh atas dasar waktu sehingga pada akhir periode dihitung berapa jumlah yang sudah menjadi pendapatan dan jumlah tersebut dicatat sebagai piutang penghasilan. Biasanya piutang penghasilan akan diterima uangnya dalam jangka waktu yang relatif pendek, sehingga dimasukkan dalam kelompok aktiva lancar

(11)

Contoh : piutang pendapatang bunga, piutang pendapatan sewa, dan lain-lain

Kadang-kadang terjadi adanya rekening utang dengan saldo debit yang berasal dari adanya pengembalian barang-barang sesudah adanya pelunasan. Saldo debit utang ini dalam neraca dilaporkan sebagai aktiva lancar. Begitu juga halnya piutang dengan saldo kredit, pada tanggal neraca akan dilaporkan sebagai utang jangka pendek.

4. Prosedur Pencatatan Piutang

Prosedur pencatatan piutang bertjuan untuk mencatat mutasi piutang perusahaan kepada setiap debitur. Mutasi piutang adlah disebabkan oleh transaksi penjualan kredit, penerimaan dari debitur, retur penjualan dan penghapusan piutang.

Informasi yang dibutuhkan oleh manajemen adalah : a. Saldo piutamg pada saat tertentu kepada setiap debitur

b. Riwayat pelunasan piutang yang dilakukan oleh setiap debitur c. Umur piutamg kepada setiap debitur pada saat tertentu

Dalam akuntansi piutang secara periodik dihasilkan pernyataan piutang yang dikirimkan kepada setiap debitur. Pernyataan piutang ini merupakan unsur pengendalian intern yang baik dalam pencatatan piutang. Dengan mengirimkan secara periodik pernyataan utang kepada debitur

(12)

akan menimbulkan citra yang baik dimata debitur mengenai keandalan pertanggungjawaban perusahaan.

Untuk mengetahui status piutang dan kemungkinan tertagih atau tidaknya piutang debitur kepada manajer keuangan. Daftar umur piutang ini merupakan laporan yang dihasilkan dari kartu piutang. Dokumen pokok yang digunakan sabagai dasar pencatatan kedalam kartu piutang adalah :

a. Faktur Penjualan

Dalam pencatatan piutang dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan timbulnya piutang dari transaksi penjualan kredit. Dokumen ini dilampiri dengan surat muat dan surat order pengiriman sebagai dokumen pendukung untuk mencatat transaksi penjualan kredit.

b. Bukti Kas Masuk

Dalam pencatatan piutang, dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan berkurangnya piutang dari transaksi pelunasan piutang oleh debitur.

c. Memo Kredit

Dalam pencatatan piutang dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan retur penjualan. Dokumen ini digunakan oleh bagian order penjualan, dan jika dilampiri dengan laporan penerimaan barang yang dibuat oleh bagian penerimaan merupakan dokumen sumber untuk mencatat transaksi retur penjualan.

(13)

Bukti memorial adalah dokumen sumber untuk dasar pencatatan transaksi kedalam jurnal umum. Dalam pencatatan piutang, dokumen ini digunakan sebagai dasar penghapusan piutang.

Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang menyangkut piutang adalah :

a. Jurnal Penjualan

Dalam prosedur pencatatan piutang, catatan ini digunakan untuk mencatat timbulnya piutang dari transaksi penjualan kredit.

b. Jurnal Retur Penjualan

Dalam prosedur pencatatan piutang, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi retur penjualan. c. Jurnal Umum

Dalam prosedur pencatatn piutang, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penghapusan piutang yang tidak lagi dapat ditagih.

d. Jurnal Penerimaan Kas

Dalam prosedur pencatatan piutang, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penerimaan kas dari debitur.

e. Kartu Piutang

Dalam prosedur pencatatan piutang, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat mutasi dan saldo piutang kepada debitur.

(14)

5. Penilaian Piutang Usaha

Piutang akan dicantumkan dalam neraca sebesar jumlah yang akan dapat direalisasikan (nilai realisasi/penyelesaian/realizable/settlement value) yaitu jumlah yang diharapkan dapat ditagih. Jumlah yang diharapkan dapat ditagih dihitung dengan cara mengurangi jumlah piutang yang ada dengan taksiran piutang yang tidak dapat ditagih. Misalnya PT Cendekia pada tanggal 31 Desember 2006 mempunyai saldo piutang usaha Rp. 100.000.000,-. Dari piutang tersebut yang diperkirakan tidak dapat tertagih sebesar Rp. 15.000.000,- dikarenakan kondisi pelanggannya mengalami kebangkrutan. Jadi jumlah yang diharapkan diterima adalah Rp. 85.000.000,- (Rp. 100.000.000,- dikurangi Rp. 15.000.000,-). Jumlah piutang yang tidak dapat tertagih diakui sebagai kerugian piutang. Kerugian piutang ini dilaporkan dalam laporan laba rugi periode berjalan sebagai beban lain-lain. Besarnya kerugian piutang dapat ditentukan dengan menggunakan metode penghapusan langsung atau metode cadangan.

6. Cadangan Kerugian Piutang

Dalam metode cadangan setiap akhir periode dilakukan penafsiran jumlah kerugian piutang yang akan dibebankan ke periode bersangkutan. Ada dua dasar yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah kerugian piutang, yaitu :

(15)

Apabila kerugian piutang itu dihubungkan dengan proses pengukuran laba yang teliti maka dasar perhitungan kerugian piutang adalah jumlah penjualan (pendekatan pendapatan-biaya)

b. Saldo Piutang

Apabila saldo piutang digunakan sebagai dasar perhitungan kerugian piutang maka arahnya adalah menilai aktiva dengan teliti ( pendekatan aktiva-utang).

1.) Kerugian piutang dihitung atas dasar jumlah penjualan

Kerugian piutang dihitung dengan cara mengalikan persentase tertentu dengan jumlah penjualan periode tersebut. Persentase kerugian piutang dihitung dari perbandingan piutang yang dihapus dengan jumlah penjualan tahun-tahun lalu kemudian disesuaikan dengan keadaan tahun yang bersangkutan. Kerugian piutang itu timbul karena adanya penjualan kredit, oleh karena itu sebaiknya kerugian piutang juga dihitung dari penjualan kredit. Tetapi karena pemisahan jumlah penjualan menjadi penjualan tunai dan kredit menimbulkan tambahan pekerjaan, maka untuk praktisnya persentase kerugian piutang bisa didasarkan pada jumlah penjualan periode yang bersangkutan. Taksiran kerugian piutang ini dibebankan ke rekening kerugian piutang dan kreditnya dalah rekening cadangan kerugian piutang. 2.) Kerugian piutang dihitung atas dasar saldo piutang

Perhitungan kerugian piutang atas dasar saldo piutang akhir periode dapat dilakukan denga 3 cara yaitu (1) jumlah cadangan dinaikkan

(16)

sampai persentase tertentu dari saldo piutang, (2) cadangan ditambah dengan persentase tertentu dari saldo piutang dan (3) jumlah cadangan dinaikkan sampai suatu jumlah yang dihitung dengan menganalisis umur piutang.

7. Penghapusan Piutang

Piutang yang jelas-jelas tidak dapat ditagih karena debiturnya lari, meninggal, bangkrut atau sebab-sabab lain harus dihapuskan dari rekening piutang. Penghapusan piutang ini merupakan suatu kerugian, pencatatannya tidak dibebankan ke rekening kerugian piutang tetapi dibebankan ke rekening cadangan kerugian piutang, karena kerugian piutangnya sudah diakui pada akhir periode sebelumnya. Misalnya terjadi penghapusan piutang seorang debitur Rp. 100.000,00 maka jurnal sebagai berikut :

Cadangan kerugian piutang Rp. 100.000,00

Piutang Rp. 100.000,00

Kadang-kadang piutang yang sudah dihapus dilunasi kembali. Penerimaan piutang yang sudah dihapuskan akan dikreditkan ke rekening cadangan kerugian piutang sebagai berikut :

Kas Rp xxx

Cadangan kerugian piutang Rp xxx

Bila pelunasan piutang yang sudah dihapus tidak langsung diterima, maka pada saat diketahui bahwa piutang akan dilunasi dibuat

(17)

jurnal untuk mencatat kembali piutang yang sudah dihapus sebagai berikut:

Piutang Rp xxx

Cadangan kerugian piutang Rp xxx Penerimaan uangnya dijurnal sebagai berikut :

Kas Rp xxx

Piutang Rp xxx

8. Metode Penghapusan Langsung

Metode ini biasanya digunakan dalam perusahaan-perusahaan kecil atau perusahaan-perusahaan yang tidak dapat menaksir kerugian piutang dengan tepat. Pada akhir periode tidak ada taksiran kerugian piutang yang dibebankan, tetapi kerugian piutang baru diakui pada waktu diketahui ada piutang yang tidak dapat ditagih. Bila jelas-jelas diketahui adanya piutang yang tidak dapat ditagih, maka piutang tersebut dihapuskan dan dibebankan pada rekening kerugian piutang. Penerimaan dari piutang yang sudah dihapus akan dikreditkan ke rekening kerugian piutang bila buku-buku belum ditutup. Tetapi bila penerimaan piutang yang sudah dihapus itu terjadi sesudah buku-buku ditutupmaka akan dikreditkan ke rekening penerimaan piutang yang sudah dihapus.

Penggunaan metode penghapusan langsung yidak dapat menunjukan jumlah piutang yang diharapkan akan ditagih dalam neraca, karena neraca hanya menunjukan jumlah piutang bruto.

(18)

9. Dokumen Flowchart

Dokumen, simbol ini digunakan untuk menggambarkan semua jenis dokumen yang merupakan formulir yang digunakan untuk merekam data terjadinya suatu transaksi. Nama dokumen dicantumkan ditengah simbol.

Dokumen dan tembusannya. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan dokumen aslai dan tembusannya. Nomer lembar dokumen dicantumkan di sudut kanan atas.

Berbagai dokumen simbol ini digunakan untuk mencantum menggambarkan berbagai jenis dokumen yang digabungkan bersama didalam satu paket. Nama dokumen dicantumkan di dalam masing-masing simbol dan nomer lembar dokumen dicantumkan di sudut kanan dokumen yang bersangkutan.

Catatan, simbol ini digunakan untuk menggambarkan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat data yang direkam sebelumnya didalam dokumen atau

(19)

formulir. Nama catatan akuntansi dicantumkan didalam simbol ini: Jurnal buku pembantu dan buku besar

Akhir arus dokumen dan mengarahkan pembaca ke simbol penghubung halaman yang sama bernomer seperti yang tercantum di dalam simbol tersebut.

Awal arus dokumen yang berasal dari simbol penghubung halaman yang sama yang bernomer seperti yang tercantum di dalam symbol tersebut.

Kegiatan manual, simbol ini digunakan untuk menggambarkan kegiatan manual seperti : Menerima order dari pembeli mengisi formulir membandingkan dan memeriksa, uraian singkat kegiatan manual dicantumkan didalam simbol.

Mulai atau berakhir (terminal).Symbol ini untuk menggambarkan awal bagian dan akhir suatu sistem akuntansi.

(20)

Penghubung pada halaman yang sama (on page

connector). Dengan nomer tercatat pada symbol

penghubung pada halaman yang sama dapat diketahui aliran dokumen dalam sistem akuntansi yang digambarkan dalam bagian alir.

Arsip sementara, tempat penyimpanan dokumen yang setiap saat dapat diambil untuk keperluan pengolahan lebih lanjut, urutan persiapan menggunakan symbol sebagai berikut:

A = Menurut abjad N = Menurut nomer urut

T = Kronologis menurut tanggal

Arsip permanen. Tempat penyimpanan dokumen yang tidak akan diproses lagi dalam sistem akuntansi yang bersangkutan.

Penghubung pada halaman yang berbeda (off-page

connector). Jika untuk menggambarkan bagan alir

suatu sistem akuntansi diperlukan lebih dari satu halaman, simbol ini harus digunakan untuk

(21)

menunjukan kemana dan bagaimana bagan alir terkait satu dengan lainnya.

On-line computer proces. Simbol ini menggambarkan

pengolahan data dengan komputer secara on-line.

Keying (typing, verifying). Simbol ini menggambarkan pemasukan data kedalam komputer melalui on-line terminal.

Referensi

Dokumen terkait

Dari tiga hadis yang memberitakan takbir sembilan pada salat ‘id, satu adalah hadis mauquf sahih, satu hadis mauquf yang bermasalah tetapi dihasankan oleh beberapa ulama, dan satu

The Salvadoran state has the power to regulate and supervise the rendering of public services provided by private enterprise, the approval of their fees, with the exemption of

Dengan menggunakan analisis rasio keuangan dan cash flow, maka diharapkan dapat diketahui kinerja koperasi khususnya dari hal keuangannya dan juga dapat diketahui secara

cepat untuk penetrasi sel membran dan masuk ke bilik mata depan, bahkan sampai membran dan masuk ke bilik mata depan, bahkan sampai retina. Trauma basa akan memberikan iritasi

Alhamdulillahi Robbil „Alamin, segala puji hanya milik Allah SWT, satu-satunya Zat dengan segala kekuasaan-Nya yang telah melimpahkan rahmat, karunia, hidayah serta

Kesimpulan yang dapat diberikan adalah: Secara keseluruhan sebagian besar keluarga responden termasuk golongan ekonomi menengah ke bawah, dan status sosial

Untuk subsektor arsitektur, pada tahun 2016 Jawa Timur adalah satu- satunya provinsi dengan laju pertumbuhan di atas laju pertumbuhan subsektor arsitektur PDB ekonomi kreatif

Untuk menghitung proyeksi jumlah penduduk 10 tahun mendatang digunakan metode aritmatik, geometrik dan eksponensial, dari hasil perhitungan diperoleh jumlah