SAMPLING PENERIMAAN
SAMPLING PENERIMAAN
ACCEPT
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
2
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
3
Jenis
Jenis
Sampling Penerimaan
Sampling Penerimaan
A.
A.
Berdasarkan
Berdasarkan
landasan
landasan
keputusa
keputusa
n
n
:
:
1. Sampling
1. Sampling
berdasark
berdasark
an atribut
an atribut
2. Sampling Berdasarkan variabel
2. Sampling Berdasarkan variabel
B.
B.
Berdasarkan
Berdasarkan
rangkai
rangkai
an
an
sampling
sampling
1. Sampling tunggal
1. Sampling tunggal
output keputusan : TOLAK/ TERIMA LOT
output keputusan : TOLAK/ TERIMA LOT
2. Sampling Ganda
2. Sampling Ganda
(Multiple
(Multiple
)
)
Output keputusan :
Output keputusan :
- sampling I : TERIMA/ TOLAK/ LANJUT ke SAMPLING II
- sampling I : TERIMA/ TOLAK/ LANJUT ke SAMPLING II
-
-
sampling II
sampling II
:
:
TERIMA/ TOLAK
TERIMA/ TOLAK
3. Sampling Majemuk
3. Sampling Majemuk
(Multiple Sampling)
(Multiple Sampling)
- Kelanjutan dari sampling Ganda
- Kelanjutan dari sampling Ganda
- Ukuran sampel < sampling tunggal atau sampling Ganda
Rencana Sampling
Atribut
Operating Characteristic Curve
Ukuran Kinerja Rencana Sampling dalam membedakan LOT BAIK dan
LOT CACAT
Operating Characteristic Curve
Operating Characteristic Curve
Operating Characteristic Curve
Operating Characteristic Curve
Operating Characteristic Curve
9
Operating Characteristic Curve
Operating Characteristic Curve
Resiko Produsen dan Resiko Konsumen
Resiko Produsen dan Resiko Konsumen
11
Rencana Sampling
13
Titik maksimum Menunjukkan kualitas rata-rata yang paling jelek yang merupakan hasil pembetulan pemeriksaan. Titik ini dinamakan AOQL (Average Outgoing Quality Limit).
Desain Rencana Sampling
I. Rencana Sampling Tunggal (Single Sampling Plan)
15
A. Berdasarkan Resiko Produsen
1 Tentukan α, AQL : tingkat kualitas
terburuk dari produsen yang dapat diterima konsumen
2 Buat alternatif rencana sampling (n, c)
-Tentukan c
- berdasarkan tabel Grubbs, tentukan n
3 Evaluasi Rencana Sampling
Berdasarkan biaya kualitas sampling : - External failure cost (berdasarkan AOQ) - biaya inspeksi (berdasarkan ATI)
Desain Rencana Sampling
Desain Rencana Sampling
I. Rencana Sampling Tunggal (Single Sampling Plan)
B. Berdasarkan Resiko Konsumen
1 Tentukan β, LQL
2 Buat alternatif rencana sampling (n, c)
-Tentukan c
- berdasarkan tabel Grubbs, tentukan n
3 Evaluasi Rencana Sampling
Berdasarkan biaya kualitas sampling : - External failure cost (berdasarkan AOQ) - biaya inspeksi (berdasarkan ATI)
Desain Rencana Sampling
Desain Rencana Sampling
I. Rencana Sampling Tunggal (Single Sampling Plan)
C. Berdasarkan Resiko Produsen dan Konsumen
1 Tentukanα, AQL ,β, LQL
2 Buat alternatif rencana sampling (n, c)
berdasarkan α dan β
- Hitung p = LQL /AQL
- Dengan tabel Grubbs, Tentukan c yang kira-kira memenuhi p
- berdasarkan c, tentukan n yang
memenuhi kriteria α
- berdasarkan c, tentukan n yang
memenuhi kriteria β
3 Evaluasi Rencana Sampling
yang memenuhi kriteria α dan β
Berdasarkan biaya kualitas sampling : - External failure cost (berdasarkan AOQ) - biaya inspeksi (berdasarkan ATI)
Desain
Rencana Sampling
Desain Rencana Sampling
Desain Rencana Sampling
Desain Rencana Sampling
Desain
Rencana Sampling
Desain Rencana Sampling
Tugas
•
Kerjakan di kertas folio bergaris soal 9-16
sampai 9-22
•
Kumpulkan minggu depan, sebelum kuliah
RENCANA SAMPLING BAKU
29
Military Standard:
• Dikembangkan selama PD II;
• Versi awal: Military Standard 105A dikembangkan 1950 & dimodifikasi 4 kali menjadi
Military Standard 105D (MIL-STD-105D);
• Military Standard 105D (MIL-STD-105D) dikembangkan melalui kerjasama antara
Amerika, Inggris, Kanada:
1963: pertama diperkenalkan;
1971: diadopsi oleh Amerika secara nasional & diberi label: ANSI/ASQC Z1.4;
1981: Standar Nasional direvisi menjadi ANSI/ASQC Z1.4-1981;
1989: MIL-STD-105D direvisi menjadi MIL-STD-105E.
ANSI/ASQC Z1.4-1981
• Lebih menekankan pada prosedur sampling melalui OC curve;
• Didesain untuk menerima mayoritas lot, jika proporsi rata-rata item cacat < AQL; • Rencana Sampling ditentukan berdasarkan: AQL;
• 1974: diadopsi oleh ISO dengan modifikasi minor menjadi ISO 2859.
Sistem Dogde-Romig (dikembangkan 1959 oleh Dodge & H. G. Romig):
• Didesain untuk meminimumkan ATI & memenuhi Resiko Konsumen () untuk batch
dengan tingkat kualitas tertentu yang dispesifikasikan dengan LQL;
RENCANA SAMPLING BAKU
Perbedaan ANSI/ASQC Z1.4 & MIL-STD-105E:
• MIL-STD-105E merupakan S a m p l i n g P l an (Rencana Sampling) & ANSI/ASQC
Z1.4 merupakan S am p l i n g S y s t e m (Sistem Sampling);
• Rencana Sampling: menetapkan suatu prosedur untuk menentukan keputusan
terhadap suatu lot (terima atau tolak) berdasarkan ukuran sampel & kriteria penerimaan.
• S am p l i n g S c h e m e : merupakan kumpulan Sampling Plan dengan aturan untuk
menentukan jenis inspeksi yang harus digunakan;
• Sistem Sampling: kumpulan Sampling Scheme, menetapkan aturan untuk
memilih rencana sampling yang tepat.
MIL-STD-105E ANSI/ASQC Z1.4 Istilah untuk item cacat:
n o n c o n f o r m i n g
Istilah untuk item cacat: defects
Mencakup: prosedur opsional untuk perubahan dari Inspeksi Ketat ke Inspeksi Longgar tanpa memenuhi kriteria batas jumlah
Menekankan pada aspek Skema Sampling dengan memberikan 5 tabel tambahan untuk kinerja Skema Sampling, mencakup tabel untuk:
– Average Outgoing Quality Level (AOQL) untuk Skema Sampling; – Limiting quality untuk Skema Sampling dengan Pa = 10% dan Pa
= 5%;
– ASN untuk Skema Sampling;
RENCANA SAMPLING BAKU
31
Ukuran
N o n c o n f o r m a n c e:
• Dinyatakan dalam persentase dari nonconforming units atau jumlah nonconforming
units per 100 unit. inspected units product 100 ities nonconform of Number units product 100 per ities Nonconform 100 x inspected units of Number units ing nonconform Number ing nonconform Percent
Acceptable Quality Level (AQL):
• Bagian terpenting dalam penggunaan standar;
• AQL = persentase atau jumlah item cacat maksimum; • Ditentukan pada saat pembuatan kontrak pasokan.
Tingkat Inspeksi Umum (
G e n e ra l In s p e c t i o n L e v e l):
• Level I: OC curve landai, tingkat diskriminasi
terhadap kualitas lot kurang;
• Level II: level normal, tingkat diskriminasi
lebih tinggi dari level I
• Level III: OC curve paling curam, tingkat
diskriminasi terhadap kualitas lot tinggi;
Tingkat Inspeksi Khusus (
S p e c i al I n s p e c t i o n L e v e l):
• Inspeksi khusus digunakan jika diperlukan sampel dengan ukuran sampel
yang relatif kecil;
• Tingkat inspeksi khusus: S-1, S-2, S-3, S-4
Tipe Inspeksi & Aturan Perubahan
Tipe Inspeksi:
Normal, L onggar (Reduced), K etat (Tightened)
RENCANA SAMPLING BAKU
(AN SI /ASQC Z1.4-1981: American National Standard – Sampling Procedures & Tables for Inspection by Attributes )
REDUCED NORMAL TIGHTENED
2 dari 5 lot yang berurutan tidak
diterima.
5 lot yang berurutan diterima.
• Lot tidak diterima, atau • Lot diterima, tetapi jumlah
item cacat di antara kriteria penerimaan (Ac) atau penolakan (Re);
• Produksi tidak regular,
atau
• Produksi dalam kondisi
ntu.
• 10 Lot terdahulu diterima; • Jumlah item cacat kurang
dari batas (opsional);
• Produksi stabil;
• Disetujui oleh otoritas
yang bertanggungjawab.
10 lot berurutan ditolak
Hentikan inspeksi, cek & perbaiki
Mulai
Langkah-langkah Implementasi Standar Rencana Sampling
Tentukan parameter berikut:
• Accetable Quality Level (AQL); • Ukuran lot;
• Tipe sampling (Single, Double, Multiple);
• Level inspeksi (umumnya Level II, ubah jika diperlukan).
Tentukan kode ukuran sampel dari tabel yang sesuai (*). Tentukan tipe Rencana Sampling (Norm al, Reduced, t i g h t e n e d ).
Catatan: Untuk inspeksi awal, mulai dengan Inspeksi
Normal, & ubah ke Inspeksi Ketat Longgar sesuai dengan aturan perubahan jenis inspeksi.
Identifikasi Rencana Sampling dari tabel yang sesuai (**).
1
2
3
(**) Contoh Tabel Master 1: Rencana Sampling Tunggal untuk Inspeksi Normal
Catatan:
• AQL s.d. 10 percent defective (persentase produk cacat)
• AQL antara 15 – 1000 defects per 100 product units (jumlah cacat per 100 produk)
• Ac & Re biasanya bilangan intejer yang berurutan. Jika tidak & jumlah item cacat di antara Ac & Re
TERIMA lot, tetapi kembali ke INSPEKSI NORMAL!
Number of conformities per 100 product units
Tabel Rencana Sampling Tunggal untuk Inspeksi Normal
Contoh 1: Tentukan rencana sampling tunggal dengan ANSI/ASQC Z1.4 untuk lot berukuran
Rencana sampling tunggal dengan ANSI/ASQC Z1.4 untuk lot berukuran 2.000,
AQL=1,0%.
Jenis Inspeksi Rencana Sampling Tunggal
Ukuran Sampel (n) Kriteria Penerimaan (c) Normal 125 3
Ketat 125 2 Longgar 50 1
Prosedur Sampling:
1. Lakukan sampling dengan Rencana Sampling Tunggal NORMAL (n=125,
c=3).
2. Salah satu dari kondisi berikut:
a) Jika 2 dari 5 lot yang berurutan ditolak, perketat sampling dengan
Rencana Sampling Tunggal Ketat (n=125, c=2).
b) Jika kondisi berikut terpenuhi:
• Jika 10 Lot terdahulu diterima;
• Jumlah item cacat kurang dari batas (opsional); • Produksi stabil;
• Disetujui oleh otoritas yang bertanggungjawab.
maka lakukan Rencana Sampling Tunggal Longgar (n=50, c=1)
3. Seterusnya, ikuti langkah pada prosedur switching
RENCANA SAMPLING STANDAR DODGE-ROMIG
Rangkaian rencana yang ditujukan untuk mencapai tingkat kualitas
produk yang akan dikirim kepada konsumen secara keseluruhan;
ANSI/ASQC Z1.4: sistem yang berbasis pada AQL, tetapi tidak
mempengaruhi kualitas lot secara keseluruhan, karena tidak
menggunakan rectifying inspection (hanya mengganti item cacat yang
ditemukan);
Dodge-Romig: berbasis rectifying inspection, berpengaruh pada
tingkat kualitas lot secara keseluruhan.
Jenis sampling: single & ganda
Basis Standar Dodge-Romig:
Basis 1: memenuhi LQL (atau LTPD = Lot tolerance Percent
Defective) tertentu berdasarkan resiko konsumen
(
=10%);
Basis 2: memenuhi AOQL tertentu.
Tabel Dodge-Romig:
Single-sampling AOQL tables
Double-sampling AOQL tables
Single-sampling LQL tables
Double-sampling LQL tables
AOQL yang digunakan:
0,10%
0,25% 0,50% 0,75% 1.00%
1.50%
2.00% 2,50% 3,00% 4,00%
5,00%
7,00% 10,0%
LQL yang digunakan untuk =10%:
0,5%
1,0%
2,0%
3,0%
4,0%
5,0%
7,0%
10%
Contoh 1: Tentukan rencana sampling tunggal Dodge-Romig untuk lot berukuran 700,
LQL=5% & rata-rata item cacat proses 1,3%.
LQL=5% ( Rata-rata proses=1,3% Ukuran lot=700 Sampling tunggal
1
2
3
4
Rencana Sampling Tunggal DR: n=130, c=3, AOQL=1,2% =10%)
LQL=3%
(
Ukuran lot=800 Sampling ganda1
2
3
Rencana Sampling Ganda DR: n1=90, c1=0, n2=135, c2=3, AOQL=0,7% Contoh 2: Tentukan rencana sampling ganda Dodge-Romig untuk lot berukuran 800,
LQL=3% & rata-rata item cacat proses 0,5%.
Rata-rata proses=0,5%
=10%)
AOQL=3% Rata-rata proses=1,4% Ukuran lot=1.200 Sampling tunggal
1
2
3
4
Rencana Sampling Tunggal DR: n=65, c=3, LQL=10,2%
Contoh 3: Tentukan rencana sampling tunggal Dodge-Romig untuk lot berukuran 1.200, AOQL=3%, & rata-rata item cacat proses 1,4%.
Rata-rata proses=1,4%
Ukuran lot=1.200
3
4
Table 9-29 Dodge-Romig double sampling table for AOQL of 3.0%
AOQL=3% Sampling ganda
1
2
Contoh 4: Tentukan rencana sampling ganda Dodge-Romig untuk lot berukuran 1.200, AOQL=3%, & rata-rata item cacat proses 1,4%.
4
Rencana Sampling Ganda DR: n1=49, c1=1, n2=76, c2=6, LQL=9,1%
CONTOH SOAL
Soal 1: MIL STD 105D digunakan untuk inspeksi lot yang dipasok dengan ukuran
N=5.000. Untuk inspeksi tersebut digunakan sampling tunggal dengan inspeksi umum tingkat II & AQL = 0,65%.
a) Tentukan rencana sampling dengan inspeksi normal, ketat & longgar
b) Dari hasil sampling terhadap 10 lot terakhir ditemukan cacat berturut-turut dengan sebagai berikut: 0, 1, 0, 3, 0, 4, 5, 4, 2, dan 0. Berdasarkan hasil tersebut, rencana inspeksi apa yang sebaiknya digunakan?
c) Buat peta OC untuk rencana inspeksi normal, ketat & longgar pada peta yang sama.
Solusi 1:
N = 5.000, inspeksi umum II Kode lot = L
a) Rencana sampling tunggal normal, AQL = 0,65% n = 200, Ac = 3, Re = 4. Rencana sampling tunggal ketat, AQL = 0,65% n = 200, Ac = 2, Re = 3. Rencana sampling tunggal longgar, AQL = 0,65% n = 80, Ac = 1, Re = 4.
b) Rencana inspeksi:
Inspeksi normal Lot 1, cacat = 0 Terima lot
Inspeksi normal Lot 2, cacat = 1 Terima lot
Inspeksi normal Lot 3, cacat = 0 Terima lot
Inspeksi normal Lot 4, cacat = 3 Terima lot
Inspeksi normal Lot 5, cacat = 0 Terima lot
Inspeksi normal Lot 6, cacat = 4 Tolak lot
Inspeksi normal Lot 7, cacat = 5 Tolak lot Inspeksi Ketat
Inspeksi ketat Lot 8, cacat = 4 Tolak lot
-0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 c) Peta OC:
p Pa (Normal) Pa (Ketat) Pa (Longgar)
Pa Pa Pa 0 0 1,00000 0 1,00000 0 1,00000 0,01 2 0,85712 2 0,67668 0,8 0,99092 0,02 4 0,43347 4 0,23810 1,6 0,92119 0,03 6 0,15120 6 0,06197 2,4 0,77872 0,04 8 0,04238 8 0,01375 3,2 0,60252 0,05 10 0,01034 10 0,00277 4 0,43347 0,06 12 0,00229 12 0,00052 4,8 0,29423 0,07 14 0,00047 14 0,00009 5,6 0,19062 0,08 16 0,00009 16 0,00002 6,4 0,11892 0,09 18 0,00002 18 0,00000 7,2 0,07192 0,10 20 0,00000 20 0,00000 8 0,04238
Longgar
Normal
Ketat
Soal 2: Perusahaan Xen menerima pasokan produk dalam lot dengan ukuran N = 5.000. Manajemen Xe ingin mendapatkan AOQL = 2,5% dan akan menggunakan rencana
sampling tunggal. Xe tidak mengetahui kondisi proses pemasok, tetapi menduga maksimum mengandung 1% cacat.
a) Tentukan rencana sampling Dodge-Romig yang tepat.
b) Hitung ATI untuk rencana sampling tersebut, dengan asumsi persen cacat dalam lot yang dipasok = 1%.
c) Jika estimasi rata-rata proses pemasok tidak benar, dan tingkat cacat yang sebenarnya adalah 0,25%, rencana sampling apa yang harus digunakan? Berapa reduksi ATI dengan rencana sampling baru tersebut?
Solusi 2:
a) N = 5.000, AOQL=2,5%, rata-rata proses=1% n=75, c=3, LQL=8,9% b) ATI = n Pa + N(1-Pa) = 75 (0,9927) + 5.000 (1 – 0,9927) = 111
c) Jika rata-rata proses = 0,25% maka n = 33, c = 1, LQL = 11,8% d) ATI = n Pa + N(1-Pa) = 33 (0,9968) + 5.000 (1 – 0,9968) = 49 0,9927 x! 0,01) (75 e x! λ e P 3 0 x x 0,01) (75 x λ a
0,9968 x! 0,0025) (33 e x! λ e P 1 0 x x 0,0025) (33 x λ a
ATI berkurang: 62Untuk menentukan kualitas lot komponen yang diterimanya, sebuah perusahaan
menerapkan standar MIL STD 105E untuk melakukan inspeksi terhadap lot
tersebut. Ukuran lot N=5.000 serta ditetapkan penggunaan sampling tunggal
dengan inspeksi umum level II dan AQL = 0,065%. Untuk kondisi tersebut,
a) Tentukan rencana sampling untuk inspeksi normal, ketat dan longgar.
b) Jika pada 10 lot terakhir secara berurutan ditemukan item cacat sebanyak 0, 1, 0, 3, 0, 4, 5, 4, 2 dan 1, tentukan urutan penggunaan inspeksi normal, ketat dan longgar dalam pengecekan lot.
c) Buat kurva OC untuk rencana inspeksi normal, ketat dan longgar.
1
2
Sebuah produk dikirim dalam lot berukuran N=2.000. Jika diasumsikan rata-rata
cacat proses 0,25%,
a) Tentukan rencana sampling penerimaan tunggal Dodge-Romig untuk LQL=5%. b) Buat kurva OC dan ATI untuk rencana sampling tersebut.
c) Tentukan AOQL untuk rencana rencana sampling tersebut.
RENCANA SAMPLING KONTINYU (Continuous Sampling Plan)
Digunakan untuk item yang diproduksi secara kontinyu (perakitan dengan
conveyor belt , proses penambahan komponen dilakukan secara berurutan,
sehingga sukar membentuk lot);
Selaras dengan konsep JIT yang meminimumkan persediaan, & dengan target
akhis
z er o in v e n t o r y ;Pendekatan: inspeksi cepat & sederhana, nondestructive, inspeksi atribut
untuk mencegah bottleneck pada proses.
Standar:
Pertama (1943) diperkenalkan oleh Dodge;
1988: MIL-STD-
1235C: “S i n g l e & M u l t i -L e v el C o n t i n u o u s S am p l i n g P r o c e d u r e s & T ab l e s f o r In s p e c t i o n b y A t r i b u t e s ”.Basis:
Mencapai tingkat AOQL tertentu untuk serangkaian item dalam jangka
panjang.
Inspeksi : antara inspeksi-100% (oleh operator) & inspeksi-sampling (oleh
inspektor)
Parameter dasar:
i = jumlah clearance: jumlah unit berurutan yang baik (memenuhi
spesifikasi) untuk memungkinkan switching dari 100% ke
inspeksi-sampling;
f = frekuensi sampling: proporsi unit yang dipilih sebagai sampel.
Contoh: f = ½
rata-rata satu dari dua unit yang diproduksi akan dipilih
secara random sebagai sampel
STANDAR MIL-STD-1235C:
1. CSP-1: prosedur sampling kontinyu tunggal yang
memberikan alternatif inspeksi-100% & inspeksi-sampling;
2. CSP-F: variasi dari CSP-1 yang digunakan untuk
s h o r t - r u n
p r o d u c t i o n
, sehingga memungkinkan jumlah clearance (i)
yang lebih kecil;
3. CSP-2: modifikasi rencana CSP-1 dimana inspeksi-100%
dilakukan hanya jika ditemukan item cacat kedua pada unit
sampel ke-i atau sebelumnya;
4. CSP-T: prosedur sampling kontinyu multi level untuk
mereduksi frekuensi sampling untuk unjuk kualitas yang
superior;
5. CSP-V: prosedur sampling kontinyu tunggal sebagai alternatif
CSP-T yang digunakan untuk mereduksi jumlah clearance (i)
untuk kondisi kualitas yang baik, dimana reduksi frekuensi
CSP-1: Rencana CSP-1 digunakan dengan AOQL=1,22%. Inspektur sampling mempunyai cukup waktu & menentukan frekuensi sampling f = 1/5. Tentukan & jelaskan prosedur kerja yang tepat untuk CSP-1 tersebut.
Skema prosedur CSP-1: 1. Tentukan i dari Tabel-1:
f = 1/5, AOQL=1,22% i = 58. 2. Tentukan S dari Tabel 2:
f=1/5, AOQL=1,22% S = 165 (Batas cacat)
3. Prosedur sampling:
a. Mulai dengan inspeksi-100%;
b. Jika pada 58 sampling, seluruh unit baik, maka dilakukan inspeksi-sampling dengan pemilihan secara random 1 dari setiap 5 unit yang diproduksi;
c. Jika dalam inspeksi-sampling ditemukan 1 unit cacat, maka kembali dilakukan inspeksi-100.
d. Jika selama inspeksi-100% didapat unit cacat perbaikan proses produksi. Proses suplai dapat dihentikan hingga perbaikan dilakukan.
Setelah proses perbaikan dilakukan, suplai dapat dilakukan, kembali dengan sampling-100%, selanjutnya ikuti prosedur kerja b-d.
165, maka minta Mulai Inspeksi-100% Inspeksi-sampling dgn proporsi f i unit yang diinspeksi berurutan baik? Ditemukan unit cacat? Unit cacat S? No Yes No Yes Stop suplai, perbaiki proses produksi Yes CONTOH
Tabel-1: Nilai jumlah clearance (i) untuk Rencana CSP-1
1. f=1/5
2. AOQL=1,22%
i = 58
Tabel-2: Nilai S CSP-1
2. AOQL=1,22%
1. f=1/5
CSP-F: Rencana CSP-F digunakan dengan AOQL=0,198% untuk volume produksi 1.200 dalam interval waktu tertentu. Tentukan rencana CSP-F & jelaskan prosedur kerjanya.
Skema prosedur CSP-F (=CSP-1): Mulai Inspeksi-100% Inspeksi-sampling dgn porsi f i unit yang diinspeksi berurutan baik? Ditemukan unit cacat? Unit cacat S? No Yes No Yes Stop suplai, perbaiki proses produksi Yes No
1. Tentukan huruf kode frekuensi sampling dari
Tabel-A:
Volume produksi = 1.200 Kode: A-F 2. Tentukan i dari Tabel-1 (hlm. 57):
dipilih f = 1/5, AOQL=0,198% i = 271. 3. Tentukan S dari Tabel-2 (hlm. 58):
f=1/5, AOQL=0,198% S = 975 4. Prosedur sampling:
a. Mulai dengan inspeksi-100%;
b. Jika pada 271 sampling, seluruh unit baik, maka dilakukan inspeksi-sampling dengan pemilihan secara random 1 dari setiap 5 unit yang diproduksi;
c. Jika dalam inspeksi-sampling ditemukan 1 unit cacat, maka kembali dilakukan inspeksi-100.
d. Jika selama inspeksi-100% didapat unit cacat
produksi. Proses suplai dapat dihentikan hingga perbaikan dilakukan.
Setelah proses perbaikan dilakukan, suplai dapat dilakukan, kembali dengan sampling-100%, selanjutnya ikuti prosedur kerja b-d.
Tabel-A: Huruf Kode Frekuensi Sampling
NUMBER OF UNITS IN
PRODUCTION INTERVAL PERMISSIBLE CODE LETTERS
2 – 8 A, B 9 – 25 A through C 26 – 90 A through D 91 – 500 A through E 501 – 1.200 A through F 1.200 – 3.200 A through G 3.201 – 10.000 A through H 10.001 – 35.000 A through I 35.001 – 150.000 A through J 150.001 – up A through K
Volume produksi = 1.200
CSP-2: Rencana CSP-2 digunakan dengan AOQL=1,22% dan biaya inspeksi cukup rendah
sehingga dimungkinkan untuk menggunakan fraksi sampling f cukup tinggi untuk melakukan inspeksi. Tentukan rencana CSP-2 & jelaskan prosedur kerjanya.
Skema prosedur CSP-2 : Mulai Inspeksi-100% Inspeksi-sampling dgn porsi f i unit yang diinspeksi berurutan baik? Ditemukan unit cacat? Unit cacat S? No Yes No Yes Yes No Inspeksi-sampling dgn porsi f Ditemukan unit cacat ke-2? No Yes Stop suplai, perbaiki proses produksi
1. Tentukan i dari Tabel-B (hal. 62):
biaya inspeksi rendah pilih f maksimum yang mungkin f = ½, AOQL = 1,22% i = 35.
2. Tentukan S dari Tabel-C (hlm. 62): f = ½, AOQL = 1,22% S = 68
4. Prosedur sampling:
a. Mulai dengan inspeksi-100%;
b. Jika pada35 sampling, seluruh unit baik, maka dilakukan inspeksi-sampling dengan pemilihan secara random 1 dari setiap 5 unit yang diproduksi;
c. Jika dalam inspeksi-sampling ditemukan 1 unit cacat, maka kembali dilakukan
inspeksi-100.
d. Jika selama inspeksi-100% didapat unit cacat 68, maka minta perbaikan proses produksi. Suplai produk dapat dihentikan hingga perbaikan dilakukan.
Setelah perbaikan proses dilakukan, suplai dapat dilakukan kembali, dan mulai lagi dengan sampling-100%, selanjutnya ikuti prosedur kerja b-d.
Tabel-B: Nilai i untuk Rencana CSP-2 Sample frequeny code letter AQL* (%) f 0,40 0,65 1,0 1,5 2,5 4,0 6,5 10,0 A 1/2 80 54 35 23 15 9 7 4 B 1/3 128 86 55 36 24 14 10 7 C 1/4 162 109 70 45 35 20 14 9 D 1/5 190 127 81 52 35 20 14 9 E 1/7 230 155 99 64 42 25 17 11 F 1/10 275 185 118 76 50 29 20 13 G 1/15 330 220 140 90 59 35 24 15 H 1/25 395 265 170 109 71 42 29 18 I, J, K 1/50 490 330 210 134 88 52 36 22 0,53 0,79 1,22 1,9 2,9 4,94 7,12 11,46 AOQL (%)
* AQLs are provided as indices to simplify use of this table, but have no other meaning relative to the plans.
1
2
i=35
Tabel-C: Nilai S untuk Rencana CSP-2 Sample frequeny code letter AQL* (%) f 0,40 0,65 1,0 1,5 2,5 4,0 6,5 10,0 A 1/2 145 105 68 45 32 20 19 11 B 1/3 322 235 151 100 70 42 33 27 C 1/4 473 352 288 138 106 63 46 34 D 1/5 746 461 296 181 141 76 62 42 E 1/7 902 687 431 274 199 115 91 62 F 1/10 1380 987 608 386 292 154 132 91 G 1/15 1990 1480 946 566 440 243 200 127 H 1/25 3090 2265 1455 905 652 368 334 212 I, J, K 1/50 5400 3980 2540 1625 1165 642 601 352 0,53 0,79 1,22 1,9 2,9 4,94 7,12 11,46 AOQL (%) 1 2 S=68
CSP-T: Tentukan rencana CSP-T untuk AOQL = 2,90%. Asumsikan dapat dilakukan inspeksi untuk f = ¼. Jelaskan prosedur kerja CSP-T tersebut.
Skema prosedur CSP-T :
1. Tentukan i dari Tabel-D (hlm. 64): f = ¼, AOQL = 2,90% i = 26. 2. Tentukan S dari Tabel-E (hlm. 64):
f = ¼, AOQL=2,90% S = 78 4. Prosedur sampling:
a. Mulai dengan inspeksi-100%;
b.Jika pada 26 inspeksi berturut-turut seluruh unit baik, lakukan inspeksi-sampling dengan frekuensi sampling f=1/4.
Jika pada inspeksi-sampling tsb. 26 unit yang diinspeksi berturut-turur seluruhnya baik, kurangi frekuensi sampling menjadi f=1/8. Jika pada inspeksi-sampling tsb. 26 unit yang diinspeksi berturut-turur seluruhnya baik, kurangi frekuensi sampling menjadi f=1/16. Jika26 unit yang diinspeksi secara berturut-turut baik, lanjutkan inspeksi-sampling
dengan f=1/16, hingga ditemukan unit cacat & kembali inspeksi-100%.
c. Jika selama inspeksi-100% ditemukan unit cacat
produksi. Suplai produk dapat dihentikan hingga perbaikan dilakukan.
Setelah perbaikan proses dilakukan, suplai dapat dilakukan kembali, & mulai lagi dengan inspeksi-100%.
78, maka minta perbaikan proses
Inspeksi-sampling dgn porsi f/4 Mulai Inspeksi-100% Inspeksi-sampling dgn porsi f i unit yang diinspeksi berurutan baik? Unit cacat S? Yes No Yes Yes Inspeksi-sampling dgn porsi f/2 Ditemukan Stop suplai, perbaiki proses produksi i unit yang diinspeksi berurutan baik? No i unit yang diinspeksi berurutan baik? Yes No Yes No No
Tabel-D: Nilai i untuk Rencana CSP-T Sample frequeny code letter AQL* (%) f 0,40 0,65 1,0 1,5 2,5 4,0 6,5 10,0 A 1/2 87 58 38 25 16 10 7 5 B 1/3 116 78 51 33 22 13 9 6 41 1/4 139 93 61 39 26 15 11 7 D 1/5 158 106 69 44 29 17 12 8 E 1/7 189 127 82 53 35 21 14 9 F 1/10 224 150 97 63 41 24 17 11 G 1/15 266 179 116 74 49 29 20 13 H 1/25 324 217 141 59 59 35 24 15 I 1/50 409 274 177 75 75 44 30 19 J, K 1/100 499 335 217 91 91 53 37 23 0,53 0,79 1,22 1,9 2,9 4,94 7,12 11,46 AOQL (%)
* AQLs are provided as indices to simplify use of this table, but have no other meaning relative to the plans.
1
2
i=26
Tabel-E: Nilai S untuk Rencana CSP-T Sample frequeny code letter AQL* (%) f 0,40 0,65 1,0 1,5 2,5 4,0 6,5 10,0 A 1/2 159 117 77 52 34 22 13 12 B 1/3 256 197 128 80 59 35 25 18 C 1/4 379 253 167 103 78 43 38 24 D 1/5 444 320 210 130 93 54 43 30 E 1/7 725 460 289 188 137 81 59 34 F 1/10 857 619 398 261 189 104 88 58 G 1/15 1254 900 584 368 376 152 126 84 H 1/25 1885 1396 923 545 421 235 198 122 I 1/50 3283 2477 1604 1013 764 408 3 74 223 J, K 1/50 5753 4541 2948 1754 1341 708 653 391 0,53 0,79 1,22 1,9 2,9 4,94 7,12 11,46 AOQL (%) 1 2 S=78
CSP-V: Tentukan rencana CSP-V untuk AOQL = 2,90%. Asumsikan dapat dilakukan inspeksi untuk f = ¼. Jelaskan prosedur kerja CSP-T tersebut.
Skema prosedur CSP-V : 1. Tentukan i dari Tabel-F (hlm. 66):
f = ¼, AOQL = 2,90% i = 24. 2. Tentukan S dari Tabel-G (hlm. 66):
f = ¼, AOQL=2,90% S = 66 4.Prosedur sampling:
a. Mulai dengan inspeksi-100%.
b.Jika pada 24 inspeksi berturut-turut seluruh unit baik, lakukan inspeksi-sampling dengan f=1/4.
Jika pada inspeksi sampling tsb. 24 unit yang diinspeksi berturut-turut seluruhnya baik, lanjutkan inspeksi-sampling.
Jika pada inspeksi-sampling tsb. ditemukan 1 unit cacat, kembali lakukan inspeksi-100% dengan i’ = (1/3) i = 8.
Jika pada inspeksi-100% dengan i = 8, 8 unit
yang diinspeksi berturut-turut baik, kembali ke skema sampling semula dengan f = ¼ dan i = 24.
c. Jika pada inspeksi-100% pada skema I (i=24) ditemukan unit cacat maka minta perbaikan proses produksi. Suplai produk dapat dihentikan hingga perbaikan
dilakukan.
Setelah perbaikan proses dilakukan, suplai dapat dilakukan kembali, & mulai lagi
66, Mulai Inspeksi-100% Inspeksi-sampling dgn porsi f i unit yang diinspeksi berurutan baik? Unit cacat S? Yes No Yes Yes Inspeksi-sampling dgn porsi f Stop suplai, perbaiki proses produksi i unit yang diinspeksi berurutan baik? No Ditemukan 1 unit cacat? No No Inspeksi-100% dng i’ = (1/3) i Yes (1/3) i unit yg diinspeksi berurutan baik? Yes
Tabel-F: Nilai i untuk Rencana CSP-V Sample frequeny code letter AQL* (%) f 0,40 0,65 1,0 1,5 2,5 4,0 6,5 10,0 A 1/2 60 39 27 18 12 9 6 3 B 1/3 96 63 42 27 18 12 9 6 C 1/4 120 81 54 36 24 15 12 6 D 1/5 144 96 63 42 27 18 12 9 E 1/7 177 120 78 51 33 21 15 9 F 1/10 213 144 93 60 39 24 18 12 G 1/15 258 174 114 72 48 30 21 12 H 1/25 318 213 138 90 60 36 24 15 I 1/50 405 273 177 114 75 45 30 21 J 1/100 498 333 216 138 90 54 39 24 K 1/200 594 399 258 165 108 63 45 27 0,53 0,79 1,22 1,9 2,9 4,94 7,12 11,46 AOQL (%)
* AQLs are provided as indices to simplify use of this table, but have no other meaning relative to the plans.
1
2
i=24
Tabel-G: Nilai S untuk Rencana CSP-V Sample frequeny code letter AQL* (%) f 0,40 0,65 1,0 1,5 2,5 4,0 6,5 10,0 A 1/2 98 65 46 28 22 18 13 5 B 1/3 192 127 85 55 38 28 25 19 C 1/4 267 214 141 98 66 53 44 19 D 1/5 390 261 172 119 80 58 44 39 E 1/7 533 409 260 176 121 82 65 39 F 1/10 772 579 377 237 167 102 97 71 G 1/15 1165 857 563 357 249 158 139 71 H 1/25 1754 1327 848 537 427 254 198 120 I 1/50 3251 2467 1604 944 762 415 373 301 J 1/100 5491 4508 2826 1741 1279 746 731 433 K 1/200 8931 7208 4670 2828 2516 1210 1192 659 0,53 0,79 1,22 1,9 2,9 4,94 7,12 11,46 AOQL (%) 1 2 S=66
exercise
1. A contractor used MIL-STD-1235C plan for
continuos production. Find CSP-1 plan if the
desired AOQL is 0,79 % and the inspector has
the time to conduct sampling at a frequency
of ¼. What is the value of the maximum
number of consecutive units may be
screened? Explain the working of plan.
exercise
2. In a continuos production facility, MIL STD
1235 C is used. The number of units produced
in an-8-hour shift is 2200 and the desired
AOQL is 0,198 %. Find CSP-F plan if the
inspector is available for sampling at a
ferquency no more than 1/5. explain the
working of plan.
Sampling Penerimaan
Variabel
1. PENDAHULUAN
67
Variabel: karakteristik kualitas yang diukur dalam skala numerik.
Contoh: berat, panjang, temperatur, kekuatan tarik, dll.
KELEBIHAN VAS
• Peta OC yang sama dapat diperoleh dengan jumlah sampel yang lebih kecil;
• Memberikan informasi yang lebih banyak.
KEKURANG AN VAS
• Biaya sampling per unit lebih tinggi;
• Distribusi karakteristik kualitas harus diketahui;
• Setiap karakteristik kualitas akan memerlukan rencana sampling yang
2. Tipe VAS
68
Tipe I : k
• VAS dengan pengendalian PARAMETER PROSES.
•
Tujuan: untuk mengendalikan RATA-2 & DEVIASI STANDAR.
Tipe II : M
• VAS dengan pengendalian proporsi item cacat.
•
Tujuan: menentukan proporsi produk yang berada di luar batas
penerimaan lot yang ditetapkan.
3. Standar VAS
69
MIL-STD-414
ANSI/ASQC Z1.9
Perbedaan MIL-STD-414 dan ANSI/ASQC Z1.9
1.
Perubahan terminologi:
2. Penamaan tingkat inspeksi
MIL STD 414 : I, II, III, IV, V
3. Standar VAS
70
Asumsi : Data berdistribusi normal
4. Desain rencana VAS
71
VAS untuk estimasi rata-rata proses
–
batas spek tunggal & deviasi standar
Contoh soal :
72
Pasokan ammonium nitrate:
• Ukuran lot: 500 kg/karung
• Spesifikasi minimum konsentrasi nitrogen: 13%.
• Distribusi konsentrasi nitrogen: normal, dengan deviasi standar:1,5%.
• Tentukan rencana VAS yang memenuhi kondisi:
− Probabilitas diterimanya batches dengan konsentrasi nitrogen 2,5 σ di atas spek. min. adalah: 95%;
− Probabilitas diterimanya batches dengan konsentrasi nitrogen 1,5 σ di atas spek. min. adalah: 10%;
Solusi :
4. Desain rencana VAS
73
LANGKAH-LANGKAH
1. Pilih AQL
Karena tabel tidak dapat digunakan untuk setiap nilai AQL, gunakan Tabel
Konversi AQL: interval AQL
titik AQL
2. Memilih tingkat inspeksi & ukuran lot
• Untuk menentukan kode ukuran sampel;
• Gunakan G II jika tidak ada keterangan lain.
3. Tentukan AQL kritis:
Tipe 1
k = deviasi terhadap nilai sasaran
Tipe 2
M = % cacat maksimum yang dapat diterima
Yang harus ditentukan:
a. Batasan spesifikasi:
• Single specification limit
Tipe 1 (k) & Tipe 2 (M);
• Double specification limit
Tipe 2 (M)
4. Desain rencana VAS
74
1. Tentukan kode ukuran sampel berdasarkan N & tingkat inspeksi
(S3, S4, G I, G II, G III)
2. Tentukan rencana sampling berdasarkan kode ukuran sampel & tingkat
“k” yang dapat diterima.
3. Pilih ukuran sampel n & hitung rata-rata sampel dari n unit
4. Hitung deviasi normal:
Untuk batas atas :
Untuk batas bawah:
5. Jika Zu atau ZL ≥ k, terima lot, jika tidak tolak lot.
4. Desain rencana VAS
75
1. Tentukan titik AQL
Contoh soal: Single Specification Limit
–
Tipe 1 (k)Minimum tensile strength untuk produk silinder berdinding tipis: 170 psi
N = 2.000; tingkat inspeksi: G II; AQL = 1,05%; σ = 10 psi.
4. Desain rencana VAS
76
2. Tentukan kode ukuran sampel berdasarkan N & tingkat inspeksi
4. Desain rencana VAS
77
3. Tentukan ukuran sampel (n) & tingkat acceptability (k)
4. Desain rencana VAS
78
4. Hitung deviasi normal
Misalnya 50 items dipilih secara random,
dilakukan pengukuran dan
diperoleh rata-rata 180 psi, dan s = 10
maka deviasi normal (ZL) :
5. Kesimpulan
Karena ZL = 1,00 < 1,93 = k, maka rata-rata lot tidak memenuhi kriteria
penerimaan.
Kesimpulan : TOLAK LOT.
0
,
1
10
170
180
4. Desain rencana VAS
79
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN
1. Tentukan kode ukuran sampel berdasarkan N & tingkat inspeksi (S3, S4, G I, G II, G III)
2. Berdasarkan kode ukuran sampel, tentukan rencana sampling:
• n = ukuran sampel;
• M = % item cacat yang diijinkan;
3. Pilih n sampel. Hitung rata-rata karakteristik kualitas 4. Hitung indeks kualitas:
5. Tentukan persen item cacat dari tabel
6. Jika estimasi persen cacat lot ≤ M terima lot, jika tidak tolak lot
80
3. Tentukan ukuran sampel (n) & M
Contoh soal: Single Specification Limit
–
Tipe 2 (M)Minimum tensile strength untuk produk silinder berdinding tipis: 170 psi