• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

Dalam bab ini akan diuraikan analisis masalah yang ada, analisis pemecahan masalah, dan pembuatan aplikasi berdasarkan analisis kebutuhan pembuatan aplikasi sehingga mampu mengatasi masalah yang ada.

3.1 Sejarah PT. Indonusa S ystem Integrator Prima

PT. Indonusa System Integrator Prima (selanjutnya disebut Indonusa) mempunyai sejarah yang cukup panjang mulai dari tahun 1989. Namun, Indonusa mempunyai struktur organisasi yang tidak terlalu kompleks.

Indonusa didirikan pada tahun 1989 sebagai PT. Tri Indonusa Surya. Pada waktu itu Indonusa bergerak di dalam Cabling Structured System. Indonusa melayani pemasangan jaringan di dalam kantor dan Indonusa sebagai supplier untuk beberapa alat-alat networking terutama berbagai jenis kabel.

Perkembangan selanjutnya Indonusa mulai mengembangkan bisnisnya dalam bidang telekomunikasi (1999) yaitu dengan menjadi supplier untuk barang-barang-barang telekomunikasi dan menjadi agen produk VOIP (Voice

Over Internet Protocol) dari sebuah perusahaan telekomunikasi. Pada waktu itu,

Indonusa telah menjadi PT. Indonusa System Integrator Prima.

Setelah bisnis telekomunikasinya berkembang, pada tahun 2000 Indonusa mulai mengepakkan sayapnya untuk menjadi ISP(Internet Service Provider). Indonusa mulai membangun produk akses internet yang dinamakan IP-Access.

(2)

IP-Access ini dikembangkan dengan tidak menggunakan media transmisi kabel

tapi dengan media transmisi gelombang mikro (microwave). Hal ini dikarenakan infrastruktur kabel yang selama ini telah ada dirasakan kurang baik dalam mentransmisikan data dan tidak semua daerah terjangkau dengan system pengkabelan yang baik. Walaupun demikian, Indonusa tetap menggunakan jaringan kabel fiber optic sebagai backbone ke upstream-nya dengan menyewanya dari sebuah perusahaan penyedia saluran TV luar negri. Setelah produknya selesai dikembangkan, Indonusa pun memperoleh ijin frekuensi dan ijin dari Dirjen Postel melalui ULO (Uji Layak Operasi) untuk menjadi ISP. Dengan demikian, Indonusa dapat secara resmi meluncurkan produknya.

Indonusa telah menunjukkan keunggulan sebagai sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang sistem integrator dan structured cabling system sejak tahun 1998. Dengan Undang-undang Telekomunikasi Republik Indonesia, No. 36 tahun 1999, PT. Indonusa mengambil kesempatan untuk berkarya dalam bidang telekomunikasi khususnya dalam bidang komunikasi data dan network provider. PT. Indonusa membangun infrastruktur dengan teknologi tinggi berbasis jaringan IP. Berdasarkan konsesi Departemen Perhubungan, Direktoral Jenderal Pos dan Telekomunikasi No. 1499/PT.003/Tel/DJPT-2003, PT. Indonusa diakui sebagai ISP (Internet Service Provider) nasional.

Sekarang ini, Lokasi Indonusa sangat strategis untuk menjangkau daerah Jakarta Barat. Konstruksi gedung Indonusa cukup tinggi bila dibandingkan dengan gedung-gedung di sekitarnya. Bangunan yang lebih tinggi dari Wisma Indovision di daerah jangkauannya hanya Apartemen Taman Anggrek.

(3)

Di atas gedung Wisma Indovision Indonusa mempunyai sebuah antenna sektoral point-to-multipoint yang sanggup menjangkau area 90 derajat dari Wisma Indovision ke arah Timur. Dengan demikian, antena tersebut menjangkau sebagian daerah Jakarta Utara, sebagian daerah Jakarta Pusat dan Sebagian daerah Jakarta Selatan. Pengujian terhadap jangkauan antenna membuktikan bahwa sinyal mencapai nilai optimal pada jarak sekitar 400 meter sampai maksimum 15 km dari Wisma Indovision dengan ketentuan LoS (Line of Sight) maupun OLoS(Offline of Sight). Tapi sebenarnya untuk OLoS, sinyal masih bias didapat bila di sekeliling daerah yang bersangkutan terdapat gedung lain yang dapat digunakan sebagai pemantul sinyal gelombang mikro. Pembagian bandwidth untuk pelanggan diatur oleh roter yang ada di data center Indonusa.

Indonusa menggunakan gelombang mikro ber-frekuensi 3,5 Ghz untuk mencapai pengguna internetnya. Frekuensi ini cenderung stabil karena belum banyak orang yang menggunakannya. Dengan demikian, semakin kecil kemungkinannya terjadi interferensi.

(4)

3.2 S truktur Organisasi PT. Indonusa S ystem Integrator Prima Finance Division Sales Division Technical Division Finance Manager Operational Manager Technical Manager Executive Director President Director Purchasing Division

Gambar 3.1 S truktur Organisasi Indonusa Tahun 2008

Dari Gambar 3.1 tersebut, maka struktur organisasi Indonusa dapat dijelaskan sebagai berikut : Struktur jabatan tertinggi adalah Direktur yang dalam operasionalnya sehari-harinya dibantu oleh Executive Director. Indonusa mempunyai 3 Manager yaitu Finance Manager, Operational Manager,

Technical Manager. Finance Manager dalam kesehariannya dibantu oleh Finance Division yang terdiri dari 1 orang dan Purchasing Division yang terdiri

dari 1 orang juga. Kemudian, Operational Manager dibantu oleh Sales Division yang menangani bagian pemasaran dan Technical Manager berwenang terhadap

Technical Division yang menangani jaringan, router, dan server.

(5)

3.3 Wewenang dan Tanggung Jawab

PT. Indonusa menetapkan pembagian tugas dan wewenang dengan jelas, yaitu sebagai berikut :

1. BOD (Board of Director)

Direktur mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :

• Sebagai pendiri dan pemilik perusahaan, direktur juga berperan dalam menetapkan visi dan misi perusahaan.

• Membuat prospek yang menetukan arah perkembangan perusahaan di masa yang akan datang.

• Menetapkan perencanaan dan pengambilan keputusan bisnis perusahaan.

2. Financial Manager

Financial M anager mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut : • Mengendalikan alur kas perusahaan.

• Membuat rencana anggaran pengeluaran dan pendapatan perusahaan.

• Membuat dan menganalisa laporan keuangan.

• Menentukan SOP (System Operating Procedure)

perusahaan yang mencakup SOP Cash, Purchasing, Bank, Stock, dan Ekspense.

(6)

2.1 Finance Division

Finance Division mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :

• Bertanggung jawab terhadap pembayaran pajak perusahaan. • Mengurus invoice dan masalah-masalah yang

berkaitan dengan pembayaran ke supplier maupun dari pelanggan.

2.2 Purchasing Division

Purchasing Division mempunyai tugas dan wewenang sebagai

berikut :

• M engawasi dan pelaksanaan administrasi secara umum yang meliputi pembelian dan penjualan.

• M engendalikan stok persediaan barang dengan bekerja sama dengan penanggungjawab bagian gudang.

• M embuat delivery order, dan mencatat stok kartu barang masuk dan keluar.

• M enyimpan semua file-file yang berhubungan dengan transaksi pembelian, penjualan, dan persediaan.

(7)

3. Operational Manager

Operational Manager mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :

• Menentukan dan memperkirakan target pendapatan perusahaan. • Mengendalikan aktifitas penjualan.

• Menangani SOP sales, termasuk seluruh kegiatan yang berkaiatan dengan penjualan dan pemasaran, mulai dari penyediaan

proposal, penerimaan pemesanan pelanggan, pengadaan kontrak, CRM (Customer Relationship Management), hingga penyediaan layanan berupa bantuan bagi pelanggan.

3.1 Sales Division

Sales Division mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:

• Menangani penjualan baik langsung ataupun tidak langsung ke

customer.

• Melakukan SOP sales 4. Technical Manager

Technical M anager dan staf-stafnya mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :

• Membuat sistem sebagai solusi bagi pelanggannya.

• Melakukan pemantauan terhadap stabilitas sistem yang telah dibuat. • Mengatasi masalah-masalah yang timbul pada sistem dan

jaringan yang telah dipasang tersebut.

(8)

3.4 Operasional Network S taff

Operasional Divisi Teknis bertugas menangani switch, router, server, keseluruhan jaringan Indonusa dan pengembangannya, serta koneksi jaringan ke pelanggan. Berikut ini adalah lingkup kerja, wewenang dan tanggung jawab Operasional Divisi Teknis :

1. Lingkup Kerja

M enjamin koneksi jaringan Indonusa ke upstream dan ke pelanggan, koneksi jaringan internal Indonusa, kinerja switch, router dan server Indonusa serta pengembangannya.

2. Wewenang dan Tanggung Jawab

• Bertanggung jawab atas server, jaringan Indonusa ke upstream dan ke pelanggan serta koneksi jaringan internal Indonusa. • Berwenang mengatur dan mengeluarkan kebijakan operasional. • Melakukan instalasi pada calon pelanggan dan perbaikan koneksi

jaringan pada pelanggan.

• Membuat rencana pengembangan jaringan Indonusa,

mengimplementasikan dan mengevaluasi kegiatan pelaksanaan. • Bekerja sama dengan divisi keuangan dalam mebuat tagihan

pelanggan.

(9)

3.5 Sistem Network yang Sedang Berjalan

Sistem jaringan Indonusa telah berjalan cukup rapi sampai dengan saat ini. Indonusa mendapatkan akses internet melalui jaringan fiber optic dengan menyewanya dari sebuah perusahaan penyedia saluran TV luar negri. Indonusa memiliki lokasi PoP(Point of Present) dan beberapa server yang diletakkan di data center dan belum digunakan secara maksimal. Berikut ini adalah gambaran jaringan Indonusa secara umum.

Gambar 3.2 Jaringan Indonusa di sisi Gedung Wisma Indovision

Jaringan LAN Indonusa pada sisi data center Gedung Wisma Indovision menggunakan 1 buah switch D-Link pada kantor pusat Indonusa yang terhubung langsung pada modem VDSL.

(10)

M elalui modem VDSL inilah yang kemudian menggunakan copper cable untuk dihubungkan kembali ke modem VDSL yang terletak pada data center di gedung wisma Indovision. Hal ini dilakukan karena kantor pusat dan data center Gedung Wisma Indovision terletak cukup berjauhan. Lalu, modem VDSL

terhubung langsung pada switch D-Link menggunakan ip private. Switch D-Link ini difungsikan hanya untuk aktivitas kantor saja seperti Samba dan PBX.

Kesemuanya itu terhubung dalam satu gateway LAN.

Gateway LAN terhubung ke switch Cisco untuk mendapatkan ip public

yang di mana switch Cisco tersebut pun terhubung langsung ke gateway

internasional. Switch Cisco digunakan untuk menghubungkan server-server

yang ada di data center Gedung Wisma Indovision seperti ns1, Web server, cacti & nagios, dan proxy.

Gateway internasional terbagi menjadi 3 buah jalur yaitu ke switch Cisco,

yang bertujuan mendistribusikan ke pelanggan melalui wireless, ke mikrotik wireless sebagai backbone dan ke switch Cisco untuk jalur Fiber Optic.

(11)

Gambar 3.3 Jaringan Indonusa di sisi Ge dung Taman Anggrek dan Binus

Jaringan Indonusa di sisi Gedung Taman Anggrek berasal dari mikrotik wireless backbone yang terhubung pada switch Lynksys BiNus yang

dihubungkan ke mikrotik BiNus kemudian dipancarkan dan ditangkap oleh M ikrotik Indonusa di Apartemen Taman Anggrek dan dihungkan ke gateway taman anggrek. Gateway taman anggrek berfungsi untuk mendistribusikan akses internet ke switch D-Link. Kemudian Switch D-Link mendistribusikan ke server NM S(Network M anagement Server), DHCP&TFTP server, dan pada akhirnya dihubungkan ke CM TS (Cable M odem Termination System).

(12)

M ikrotik Binus terhubung ke Switch binus Kampus Anggrek yang bertujuan untuk mengambil akses internet dari upstream-nya di Gedung Cyber melalui backbone. Begitu pula Indonusa, melalui gateway internasional yang terhubung ke switch Cisco, untuk mendapatkan akses internet dari upstream-nya maka perlu adanya fiber optic yang terhubung langsung ke gedung Cyber.

Gambar 3.4 Jaringan Indonusa di sisi Gedung Cyber

Jaringan Indonusa pada sisi Gedung Cyber berawal pada Lantai 1 APJII di mana terdapat switch Cisco yang bertugas untuk menghubungkan

server-server maupun customer collocation yang kemudian terhubung ke switch D-Link

yang terbagi 2 jalur, 1 untuk ke M 8(mobile 8) yang fungsinya untuk jalur VPN, dan yang satu ke switch Cisco untuk dihubungkan ke switch D-Link di Lantai 7

(13)

IDC(Internet Data Centre). Switch D-Link ini terhubung ke server-server dan

upstream maupun ke switch Cisco untuk terhubung ke server-server yang

berbeda subnet. Pada akhirnya, switch D-Link terhubung pada bwm(bandwitdh

management) yang berguna untuk mengatur link ke router IIX(Indonesia Internet Exchange) dan router Internasional.

3.6 Analisis

Pada subbab ini akan dibahas mengenai hasil analisa sistem yang sedang berjalan di Indonusa, hasil analisis masalah dan beberapa kemungkinan

penyelesaiannya.

3.6.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Sebagai ISP (Internet Service Provider) yang mempunyai motto ”M aking All Connected”, membuat semua jaringan di dunia ini saling terhubung maka, Indonusa telah menyediakan akses internet untuk beberapa perusahaan di sekitar wilayah sebagian Jakarta Barat, sebagian Jakarta Selatan, sebagian Jakarta Utara, dan sebagian Jakarta Utara. Indonusa memiliki visi untuk menerapkan teknologi informasi dan telekomunikasi secara optimal kepada pelanggannya. Oleh karena itulah, Indonusa telah mengembangkan beberapa server yang nantinya akan memberikan content yang berguna bagi para pelanggan. Server-server tersebut diletakkan di Gedung Cyber data center Indonusa bersama dengan server yang sekarang sedang beroperasi.

(14)

M elihat dari motto dan visi Indonusa ke depan, tentunya kebutuhan akan infrastruktur jaringan yang kuat dan baik serta sistem pengawasan server yang handal, selain dari sumber daya manusia yang kokoh mutlak diperlukan. Infrastruktur jaringan yang kuat dan baik tentunya membutuhkan sistem pengawasan juga untuk memudahkan dalam memelihara jaringan.

3.6.2 Analisis Masalah

PT Indonusa System Integrator Prima memiliki beberapa cabang di wilayah DKI Jakarta yang saling terhubung, untuk itu diperlukan jaringan yang handal dan efisien untuk menghubungkan antara kantor pusat dengan kantor-kantor cabang. Pada saat ini PT Indonusa akan menggunakan M PLS untuk mengoptimalkan kinerja jaringan yang sudah ada. M aka dari itu, dibutuhkan suatu sistem manajemen jaringan yang dapat membantu menganalisa kinerja M PLS tersebut.

3.6.3 Analisis Penyelesaian Masalah

Untuk penyelesaian pemasalahan di atas dibuat Network management System yang dapat membantu menganalisa kinerja M PLS dan membuktikan M PLS dapat memperbaiki kinerja jaringan pada PT Indonusa. Sistem manajemen jaringan yang digunakan adalah Nagios 3.0.2. Nagios adalah tool network monitoring system open source yang terbaik. Nagios bersifat modular, mudah digunakan, dan memiliki

(15)

skalabilitas tinggi. M odul atau plugin pada nagios sangat simple Anda pun dapat membuatnya guna melengkapi system checking pada nagios sesuai dengan kebutuhan Anda. Untuk mendownload source nagios klik url ini http://www.nagios.org/download/ Nagios awalnya didesain untuk berjalan pada sistem operasi Linux, namun dapat juga berjalan dengan baik hampir disemua sistem operasi unix like.

Nagios bekerja dengan cara melakukan suatu pengecekan secara berkala terhadap suatu host maupun service yang berjalan pada suatu host secara berkala melalui daemon nagios-nya. Pengecekan ini memanfaatkan external plugins yang diinstall secara terpisah dari nagios. Plugins-plugins tersebut digunakan untuk melakukan pengecekan terhadap service-service yang berjalan pada host yang akan di monitor.Hasil dari proses pengecekan dengan memanfaatkan plugins tersebut akan di log oleh nagios ke dalam suatu file log atau bisa juga ke database (dengan penambahan plugins). Hasil dari log tersebut dapat dilihat melalui web browser. Sehingga akan terlihat problem yang terjadi pada host maupun service. Nagios ini merupakan aplikasi yang cukup powerfull untuk dijadikan suatu aplikasi network monitoring karena nagios telah memiliki fitur-fitur yang cukup lengkap untuk memonitor host maupun service yang berjalan di atasnya. Beberapa fitur yang dimiliki oleh nagios antara lain :

• Dapat digunakan untuk memonitor service dalam suatu jaringan seperti smtp, pop3, http, nntp, ping, dll.

(16)

• Terdapat suatu fitur yang berguna untuk menunjukan hierarki dalam suatu jaringan sehingga dapat memisahkan bagian host yang sedang down maupun up.

• Memiliki design plugins yang simple sehingga memudahkan untuk mendevelop plugins sendiri untuk host maupun service dalam NM S.

• Dapat digunakan untuk memonitor resource pada suatu

host, seperti: disk usage, load processor, memory usage, total process, dll.

• Memiliki suatu fitur untuk menangani suatu problem pada suatu service sebelum problem tersebut terjadi pada suatu host.

• Memiliki front end berbasis web untuk melihat problem yang terjadi pada suatu host maupun service.

• Dapat menyimpan log ke dalam database mysql dengan memanfaatkan plugins.

• Flexible karena mampu dintegrasikan dengan aplikasi NM S yang lain. Instalasi nagios dapat dilakukan melalui source-nya, paket binari untuk distro-distro tertentu ataupun menggunakan fasilitas apt-get(ubuntu), yum(fedora), port(freebsd), dll.

Gambar

Gambar 3.1 S truktur Organisasi Indonusa Tahun 2008
Gambar 3.2 Jaringan Indonusa di sisi Gedung Wisma Indovision
Gambar 3.3 Jaringan Indonusa di sisi Ge dung Taman Anggrek dan Binus
Gambar 3.4 Jaringan Indonusa di sisi Gedung Cyber

Referensi

Dokumen terkait

Jaringan LAN kantor HQ menyediakan komunikasi data servers yang menjalankan beberapa aplikasi bagi user seperti SAP, email messaging (Zimbra), proxy server,

Download merupakan salah satu bagian dari explicit knowledge, di mana dokumen-dokumen atau info didokumentasikan seperti gambar-gambar (logo perusahaan, dan

Berikut ini merupakan gambaran secara umum dari jaringan komputer yang sedang berjalan pada kantor pusat P.T Arezda Purnama Loka... Gambar 3.4 Topologi Jaringan Komputer pada

Kemudian dari interfaces ethernet 2, akan terhubung langsung dengan port 1 yang ada pada Switch LAN Setda, dimana Switch LAN Setda akan meneruskan layanan

User dari Seksi Cetak Pita Cukai siap menjalankan produksi barang yang tertulis di dalam dokumen batch yang telah dirilis pada SOPM 2.6 dan menunggu bahan baku

Dalam sistem yang berjalan data rekap dokter pengirim tidak ada, hal ini berguna untuk melakukan pendataan dokter mana yang sering melakukan pemeriksaan yang

Sinarmas Forestry berkomitmen untuk menerapkan Manajemen Hutan Lestari, untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan operasi Sinarmas Forestry bertanggung jawab terhadap

Hardware yang digunakan di Kementerian Kelautan dan Perikanan sama seperti yang sudah dijelaskan di subbab 3.2.2 yaitu 2 buah router, 4 switch dan beberapa