• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA OBRIEN MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VIII SMP DAERAH KISARAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA OBRIEN MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VIII SMP DAERAH KISARAN TAHUN AJARAN 2012/2013."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU

GAYA O’BRIEN MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA

SISWA KELAS VIII SMP DAERAH KISARAN

TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat –Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH :

SURYA ONAN PARDEDE NIM. 608310213

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

SURYA ONAN PARDEDE, NIM.608310213, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Tolak Peluru Gaya O’Brien Melalui Pendekatan Bermain Pada Siswa Kelas VIII SMP Daerah Kisaran Tahun Ajaran 2012/2013’’, (PEBIMBING : BANGUN SETIA HASIBUHAN)

Skripsi Medan : FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIMED 2013

PeneIiti ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar tolak peluru melalui pendekatan bermain pada siswa kelas VIII SMP Daerak Kisaran Tahun Ajaran 2012/2013.

Peneliti ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK).Sumber data dalam penelitian ini siswa kelas VIII SMP Daerah Kisaran Tahun Ajaran 2012/2013 berjumlah 68 orang.Untuk memperoleh data dari penelitian ini maka dilakukan tes awal untuk mendapatkan hasil belajar sebelum melakukan tindakan post-test, lalu dilakukan pembelajaran tolak peluru melalui pendekatan bermain yang dilakukan tes hasil belajar I dan tes belajar II yang berbentuk pendekatan bermain tehnik dasar tolak peluru sebanyak dua kali pertemuan. Setelah data terkumpulkan dilakukan analisis; Dari tes awal hasil belajar pre-test diperoleh 9 orang siswa (26,47%) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar , sedangkan 25 orang siswa (73,53%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar. Dengan nilai rata – rata 59,74%. Kemudian dilakukan test siklus I diperoleh 16 orang siswa (47,05%) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 18 orang siswa ((52,94%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar. Dengan nilai rata – rata 70,59%. Kemudian dilakukan post-test II (siklus II) diperoleh 30 orang siswa (88,23%) yang mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 4 orang siswa (11,76%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar, dengan nilai rata – rata ketuntasan siswa adalah 79,22%. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan nilai rata – rata hasil belajar siklus I dan Siklus II yaitu sebesar 70,59% dan peningkatan ketuntasan klasikalnya sebesar 79,22%.

Bardasarkan hasil analisis data dapat dikatakan bahwa melalui pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar tolak peluru pada siswa kelas VIII SMP Derah Kisaran Meningkat.

(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABELI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB IPENDAHULUAN ... 1

A. Latarbelakangmasalah ... 1

B.Identifikasimasalah ... 6

C.Pembatasanmasalah ... 7

D.Rumusanmasalah ... 7

E. Tujuanpenelitian ... 7

F. Manfaatpenelitian ... 7

BABIILANDASAN TEORITIS ... 9

A. KajianTeoritis ... 9

1. HakekatPendidikan Jasmani ... 9

2. HakekatHasilBelajar ... 11

3. HakekatAtletik ... 13

(6)

3.2 PerkembanganAtletik Di Indonesia ……… ... 15

3.3 AtletikZamanKemerdekaan ……… ... 16

4. Hakekat TolakPeluru... ... 16

4.1Cara MemegangPeluru ... 20

4.2 SikapBadanWaktuMenolakPeluru... ... 20

4.3Cara MenolakPeluru ……… ... 21

4.4SikapBadanSetelahMenolakPeluru... ... 22

5 HakekatPendekatanBermain……… ... 23

B.Kerangka Berfikir ……… ... 27

C.HipotesisTindakan……… ... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... . 29

A. JenisPenelitian ... 29

B.LokasiPenelitiandanWaktuPenelitian……… ... 29

1. LokasiPenelitian……… ... 29

2. WaktuPenelitian ... 29

C.SubjekdanObjekPenelitian ... 29

D. DesainPenelitian ... 30

E. PelaksanaPenelitian ... 31

F. InstrumenPenelitian ... 32

(7)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38

A. HasilPenelitian ... 38

1. KondisiAwal ... 38

2. PelaksanaanSiklusI ... 39

a. Perencanaan ... 40

b. PelaksanaanTindakan ... 40

c. Observasi ... 42

d. Refleksi ... 43

3. PelaksanaanSiklus II ... 44

a. Perencanaan ... 45

b. PelaksanaanTindakan ... 46

c. Observasi ... 47

d. Refleksi ... 48

B. PembahasanHasilPenelitian ... 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 52

A. Kesimpulan ... 52

B. Saran ... 53

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1 Rubrik Penilaian Hasil Belajar Tolak Peluru ... 33

Tabel 2 Paparan Data ... 35

Tabel 3 Deskripsi Hasil Tes Awal Tolak Peluru Gaya O’Brien Siswa ... 39

Tabel 4 Deskripsi Hasil Post – Test I (Siklus I) TolakPeluru Gaya O’

Brien ... 41

Tabel 5 Deskripsi Hasil Post – Test II (SiklusII) Tolak Peluru Gaya O’

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam

mengintinsifkan penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan

manusia. Pendidikan jasmani memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat

langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain dan

berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana. pembekalan

pengalaman belajar melalui proses pembelajaran pendidikan jasmani dengan

mengajarkan berbagai keterampilan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan

sterategi permainan olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas, kejujuran,

kerjasama, dan lain-lain)

Pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani bukan melalui pengajaran

didalam kelas yang bersifat kajian teoritis, namun melibatkan unsur fisik mental,

intelektual, emosional dan sosial. Aktivitas yang diberikan dalam pengajaran

harus mendapatan sentuhan pisikologis, sehingga aktivitas yang dilakukan dapat

mencapai tujuan pengajaran. Pendidkan jasmani yang diajarkan disekolah adalah

bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual, emosional dan

keterampilan motorik siswa. Kemampuan motorik ini diharapkan akan dapat

mendukung kondisi fisiknya. Dengan kondisi fisik yang baik diharapkan akan

dapat menunjang prosesbelajar mengajar setiap mata pelajaran. Proses

(10)

Agar standar kompetensi pembelajaran pendidikan jasmani dapat

terlaksana sesuai dengan kurikulum yang ada, maksud dan juga tujuan sebagai

mana yang ada dalam kurikulum, maka guru pendidikan jasmani harus mampu

merancang pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan peserta didik, sehingga

proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan berkesinambungan.

Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran

pendidikan jasmani dapat diukur dari keberhasilan siswa yanng mengikuti

keberhasilan tersebut. keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman,

penguasaan materi dan hasil belajar siswa. Semakin tinggi pemahaman,

penguasaan materi dan hasil belajar maka semakin tinggi pula tingkat

keberhasilan pembelajaran.

Pada kenyataannya masih ditemukan keragaman masalah dalam

pembelajaran pendidikan jasmani, seperti: 1) keaktifan siswa dalam mengikuti

pembelajaran masih belum nampak, 2) para siswa jarang mengajukan pertanyaan,

walaupun guru sering meminta agar siswa bertanya jika ada hal-hal yang kurang

dipahami.

Namun dalam kenyataannya masih banyak guru pendidikan jasmani yang

masih terbatas dalam mengajarkan pembelajaran dan praktekkan karena berbagai

macam keterbatasan dalam menyediakan sarana yang menunjang dalam mata

pelajaran pendidikan jasmani, sehingga kadang pembelajaran pendidikan jasmani

hannya dilaksanakan secara teori saja dan tidak seperti apa yang diharapkan.

Pendididkan jasmani disekolah harus mempunyai tujuan yang mengarah kepada

(11)

siswa, dengan bugarnya kondisi siswa akan mempengaruhi tingkat belajar siswa

serta minat dalam mengikuti pembelajaran. Secara umum kegiatan pembelajaran

pendidikan jasmani melibatkan aktivitas fisik, demikian juga dalam belajar tolak

peluru. Salah satu masalah dalam pendidikan jasmani di Indonesia hingga dewasa

ini adalah belum efektifnya pengajaran pendidikan jasmani di sekolah – sekolah,

kondisi rendahnya kualitas pengajaran pendidikan jasmani di sekolah lanjut telah

dikemukakan didalam berbagai forum oleh beberapa pengamat. Hal ini

disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya ialah terbatasnya sumber – sumber

yang digunakan untuk mendukung proses pengajaran pendidikan jasmani. Guru

kurang mampu dalam melaksanakan profesinya secara profesional, kurang

berhasil melaksanakan tanggung jawab untuk mengajar dan mendidik siswa

secara sistematik melalui gerakan pendidikan jasmani yang mengembangkan

kemampuan dan keterampilan secara menyeluruh baik fisik, mental maupun

intelektual.

Untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran tolak peluru tersebut

kreativitas seorang guru sangat dibutuhkan, sehingga proses pembelajarannya

dapat memberi pengalaman belajar yang baik secara lengkap kepada anak didik.

Fonomena ini merupakan sebuah masalah akibatnya kurangnya kemampuan

sebagian guru pendidikan jasmani dalam memanfaatkan perannya sebagai guru

yang memiliki potensi sesuai dengan tuntutan target kurikulum dan daya serap

serta sebagai seorang pendidik yang kreatif dalam mengaktifkan pembelajaran

(12)

Tolak peluru adalah suatu nomor yang terdapat dalam nomor lempar pada

cabang olahraga atletik. Meskipun termasuk dalam nomor lempar, tolak peluru

tidak dikaitkan sebagai lempar peluru. Dalam tolak peluru perlu ditolak bukan

dilempar, maka gerak menolak peluru disebut tolak peluru bukan lempar peluru.

Sesuai dengan namanya maka peluru tidak dilempar tapi ditolak atau didorong,

yaitu berupa dorongan dari bahu yang kuat disertai dengan gerak merentangkan

lengan, pergelangan tangan dan jari – jari yang yang terarah dengan tujuan agar

didapat jarak tolakan yang maksimal (Jarver 1999:112) dalam http:// othenk.

Blogspot.com/2008/11/ pengertian-tentang-efektifitas.html. Untuk mencapai

tujuan yang dimaksudkan kepada setiap siswa di SMP dituntut terlebih dahulu

menguasai gerak dan teknik dasar dalam tolak peluru. teknik dasar tersebut adalah

teknik pegangan, awalan, lemparan dan posisi akhir setelah melakukan tolakan.

Guru merupakan pelaksana pembelajaran dan sumber utama bagi siswa

dalam pembelajaran pendidikan jasmani harus bisa menciptakan kondisi belajar

yang dapat merangsang siswa agar belajar efektif. Guru pendidikan jasmani secara

sadar akan melaksanakan pembelajaran pendidikan jasmani sesuai dengan

kurikulum dan harus mengetahui tujuan yang akan dicapai. Agar tujuan

pendidikan jasmani tercapai dengan baik, maka guru harus mampu menciptakan

suasana belajar yang efektif dan variasi serta menyenangkan.

Berdasarkan hasil observasi peneliti tanggal 2 september 2012, dapat

dilihat bahwa hasil belajar siswa dalam pelajaran tolak peluru pada siswa kelas

VIII SMP Daerah Kisaran, ternyata masih banyak siswa yang memperoleh nilai

(13)

memiliki nilai dibawah nilai KKM dan 9% orang siswa memiliki nilai diatas

KKM. Nilai KKM mata pelajaran pendidikan jasmani sekolah adalah 75.Siswa

masih kurang menguasai tehnik-tehnik dasar tolak peluru, hinggah mereka cepat

bosan. Guru pendidikan jasmani perlu memberikan penjelasan lebih lanjut lagi

tentang tehnik tolak peluru, agar siswa lebih mengerti dengan baik.

Ada teori mengatakan metode ceramah itu metode lama dan menyebabkan

siswa tidak dapat mengembangkan kemampuan imajinasinya dan daya fikirnya.

Hal ini menyebabkan proses pembelajaran tolak peluru menjadi monoton, karena

guru lebih terkesan lebih banyak berperan dalam pembelajaran sedangkan siswa

lebih banyak mendengarkan dan meniru gerakan yang diperankan guru penjas.

Situasi seperti ini kurang mendukung atas kemampuan siswa terutama dalam

memahami suatu materi pembelajaran tolak peluru.Pembelajaran dengan metode

lama atau ceramah menyebabkan siswa tidak dapat mengembangkan kemampuan

imajinasinya dan daya fikirnya.

Dengann itu, kurangnya kemampuan siswa di dalam melakukan tehnik

dasar tolak peluru juga karena kurangnya sarana dan prasaranayang tersedia di

sekolah seperti peluru yang hanya terbuat dari semen, dan banyak peluru hanya 4

buah.Menyebabkan pada waktu siswa melakukan tehnik dasar tolak peluru, harus

secara bergantian.

Jadi untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan metode yang cocok

pada pembelajaran. Tolak peluru salah satunya yaitu dengan Pendekatan

Bermain.Strategi dalam mengajar merupakan faktor yang sangat penting untuk

(14)

pada proses belajar dapat dipengaruhi oleh strategi pembelajarannya. Maka

peneliti menggunakan gaya o’brien melalui pendekatan bermain adalah agar siswa

tidak jenuh dan tidak bosan didalam memotivasi seorang anak untuk belajar lebih

luas. Gaya ini merupakan alternatif gaya yang dapat dipilih dalam pengajaran

penjas, mengingat dalam pengajaran penjas diperlukan suatu bentuk kegiatan

yang dapat mengarahkan siswa untuk dapat menemukan suatu konsep melalui

praktek mengusai tehnik yang dipelajari atau penemuan secara langsung.

Dengan melakukan olahraga tolak peluru melalui pendekatan bermain,

diharapkan dapat berpengaruh terhadap kemampuan siswa menguasai gerak dasar

tolak peluru dengan benar. Berdasarkan itu penulis berminat untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Tolak

PeluruGaya O’brien Melalui Pendekatan Bermain Pada Siswa Kelas VIII

SMP Daerah Kisaran Tahun Ajaran 2012/2013.’’

B. Identifikasi Masalah

Sebagaimana yang telah diuraikan pada latar belakang masalah di atas,

maka peneliti mengindentifikasi masalah yang ada antara lain : 1.siswa merasa

susah melakukan tolak peluru gaya O’Brien, 2.Keterbatasan alat sehingga

membuat siswa jenuh ketika harus menunggu giliran melakukan gerakan, 3. Siswa

kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran, 4.Kemauan untuk belajar tolak

(15)

C. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah, peneliti membatasi masalah penelitian ini pada

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Tolak Peluru Gaya O’brien Melalui

Pendekatan Bermain tolak peluru menggunakan rintangan ban, tolak peluru

menggunakan rintangan tali, dan menolak peluru kedinding yang telah diberi

angka-angka sebagai sasaran pada siswa kelas VIII SMP Daerah Kisaran Tahun

Ajaran 2012/2013 ”

D. Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah

melalui pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar tolak peluru gaya

O’Brien pada siswa kelas VIII SMP Daerah KisaranTahun Ajaran 2012/2013 ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui apakah ada

meningkatkan hasil belajar tolak peluru dengan pendekatan bermain pada siswa

kelas VIII SMP Daerah Kisaran Tahun Ajaran 2012/2013.

f. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :

1. Sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Sebagai bahan masukan bagi seluru guru pendidikan jasmani olahraga untuk

(16)

3. Sebagai bahan pertimbangan untuk pihak sekolah SMP Daerah Kisaran Tahun

Ajaran 2012 / 2013 dalam menerapkan pembelajaran di sekolah dengan

menggunakan pendekatan bermain.

4. Untuk memperkaya ilmu pengetahuan terhadap berbagai cabang olahraga,

khususnya pokok bahasan tolak peluru gaya O’Brien bagi mahasiswa FIK

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP (siklus I) ... 40

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP (siklus II) ... 61

Lampiran 3 Reduksi Data Nilai TesAwal(Free Test) ... 66

Lampiran 4 Paparan Nilai Hasil Tes Awal(Free Test) ... 67

Lampiran 5 Reduksi Data Nilai post-test I (Siklus I) ... 68

Lampiran 6 Paparan Nilai Hasil Post-Test I (Siklus I) ... 69

Lampiran 7 Reduksi data Nilai Hasil Post-Test II (Siklus II) ... 70

Lampiran 8 Paparan Nilai Hasil Post-Test II (Siklus II) ... 71

Lampiran 9 Rubrik Penilaian Hasil Belajar Tolak peluru (Free-test) ... 72

Lampiran 10 Rubrik Penilaian Hasil Belajar TolakPeluru (Siklus I) ... 74

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Keimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut : “ Melalui Pendekatan Bermain Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Tolak

Peluru Gaya O’Brien pada siswa kelas VIII SMP Daerah Kisaran Tahun Ajaran

2012/2013.”

B. Saran

Sebagai saran dapat diberikan peneliti sebagai berikut:

1. Disarankan kepada Guru Pendidikan Jasmani SMP Daerah kisaran untuk

mempertimbangkan penggunaan metode mengajar pendekatan bermain

dengan materi yang disesuaikan karena hal ini dapat membangkitkan

semangat belajar siswa.

2. Dari hasil penelitian ditemukan banyak siswa yang tidak memahami

penggunaan teknik dasar tolak peluru gaya O’Brien yang benar,

disarankan kepada guru agar melaksanakan pembelajaran melalui

penerapan metode pendekatan bermain ini, diharapkan dapat memotivasi

siswa untuk lebih semangat dalam belajar.

3. Kepada teman-teman mahasiswa FIK UNIMED agar dapat mencoba

melakukan tindakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Dimyanti. 2006. Belajar dan Mengajar. Jakarta. PT Rineka Cipta.

Mudjiono, dimyati.(2006). Hasil belajar. Jakarta. PT Rineka Cipta.

Sudjana, (2004).Belajar . Tarsito Bandung

Sudjana, nana.(2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:PT Remaja Rosdakarya

Winkel. 1991. Pengertian Pembelajaran.

Slameto, (2010).Belajar.Penerbit Rineka Cipta.Jakarta

Slameto, (2010). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya.Penerbit Rineka Cipta. Jakarta

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/31/hakikat-belajar/

Sunaryo Basuki, dkk (1979). Atletik.Garuda Madju Cipta Jakarta (Djumidar : 152). Atletik.Jakarta. PT Rineka Cipta.

Aip Syarifuddin. 1992. Atletik. Jakarta: Dekdikbud. Dirjendikti.Proyek Penilaian Tenaga Kerja.

Abdul Kadir Ateng, (1992). Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani, Jakarta: DEPDIKBUD

Htt://www.blogmieinstan.co.cc/2010/06/shotput-tolak-peluru.html

(http:deviarimariani.wordpress.com/bermaindankreativitasanak).

Sukintaka. 1992, Sifat Bermain D2 PGSD PENJASKES, Jakarta : DEPDIKBUD

Djumidar, (2007).Gerak-gerak Dasar AtletikDalam Bermain. Jakarta. Rajawali Sport.

Santoso, dkk.2007.Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.Penerbit Yudistira. Jakarta.

http://othenk. Blogspot.com/2008/11/pengertian-tentang-efektifitas.html

(20)

Rubric. Blog at WordPress.com

Yudistira. 2006. Tehnik Gerakan Dari Sikap Akhir Setelah Menolak Peluru, Jakarta : Yudistira

Suryo Subroto, B. (1997) proses belajar mengajar disekolah.Penerbit Rineka Cipta.

Gambar

Tabel

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kepada Allah Bapa di Surga atas segala berkat, rahmat, dan penyertaan-Nya yang senantiasa bagi penulis selama penelitian hingga terselesaikannya tesis dengan

Secara keseluruhan penggunaan dana pada KPRI Handayani sudah efisien tetapi koperasi masih perlu meningkatkan lagi kemampuan memperoleh laba dengan meningkatkan perputaran

Hasil AHP menunjukan peranan perusahaan penambangan sangat menentukan arahan pengelolaan penggunaan lahan pada pra tambang dan lahan yang tidak ditambang, dengan prioritas

PENGARUH PERBEDAAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PERSEPSI KEAMANAN DAN KEEFEKTIFAN JAMU KEMASAN WARGA RW 2 DESA SAWANGAN KABUPATEN KEBUMEN

pedesaan sebagai pihak yang di-Lain-kan dilandasi penolakan penggunaan tipe ideal dari narasi besar modernisasi, kesediaan menggali beragam diskursus dan praktik

The objective of this research was to investigate the highest efficiency among different types of pelton turbine through the modification of bucket volume, bucket

Dengan mengucapkan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, hidayah serta karunia-Nya sehingga penyusunan skripsi dengan judul “ Penerapan model

[r]