UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU
GAYA O’BRIEN MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA
SISWA KELAS VIII SMP DAERAH KISARAN
TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat –Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
OLEH :
SURYA ONAN PARDEDE NIM. 608310213
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
SURYA ONAN PARDEDE, NIM.608310213, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Tolak Peluru Gaya O’Brien Melalui Pendekatan Bermain Pada Siswa Kelas VIII SMP Daerah Kisaran Tahun Ajaran 2012/2013’’, (PEBIMBING : BANGUN SETIA HASIBUHAN)
Skripsi Medan : FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIMED 2013
PeneIiti ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar tolak peluru melalui pendekatan bermain pada siswa kelas VIII SMP Daerak Kisaran Tahun Ajaran 2012/2013.
Peneliti ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK).Sumber data dalam penelitian ini siswa kelas VIII SMP Daerah Kisaran Tahun Ajaran 2012/2013 berjumlah 68 orang.Untuk memperoleh data dari penelitian ini maka dilakukan tes awal untuk mendapatkan hasil belajar sebelum melakukan tindakan post-test, lalu dilakukan pembelajaran tolak peluru melalui pendekatan bermain yang dilakukan tes hasil belajar I dan tes belajar II yang berbentuk pendekatan bermain tehnik dasar tolak peluru sebanyak dua kali pertemuan. Setelah data terkumpulkan dilakukan analisis; Dari tes awal hasil belajar pre-test diperoleh 9 orang siswa (26,47%) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar , sedangkan 25 orang siswa (73,53%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar. Dengan nilai rata – rata 59,74%. Kemudian dilakukan test siklus I diperoleh 16 orang siswa (47,05%) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 18 orang siswa ((52,94%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar. Dengan nilai rata – rata 70,59%. Kemudian dilakukan post-test II (siklus II) diperoleh 30 orang siswa (88,23%) yang mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 4 orang siswa (11,76%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar, dengan nilai rata – rata ketuntasan siswa adalah 79,22%. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan nilai rata – rata hasil belajar siklus I dan Siklus II yaitu sebesar 70,59% dan peningkatan ketuntasan klasikalnya sebesar 79,22%.
Bardasarkan hasil analisis data dapat dikatakan bahwa melalui pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar tolak peluru pada siswa kelas VIII SMP Derah Kisaran Meningkat.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABELI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB IPENDAHULUAN ... 1
A. Latarbelakangmasalah ... 1
B.Identifikasimasalah ... 6
C.Pembatasanmasalah ... 7
D.Rumusanmasalah ... 7
E. Tujuanpenelitian ... 7
F. Manfaatpenelitian ... 7
BABIILANDASAN TEORITIS ... 9
A. KajianTeoritis ... 9
1. HakekatPendidikan Jasmani ... 9
2. HakekatHasilBelajar ... 11
3. HakekatAtletik ... 13
3.2 PerkembanganAtletik Di Indonesia ……… ... 15
3.3 AtletikZamanKemerdekaan ……… ... 16
4. Hakekat TolakPeluru... ... 16
4.1Cara MemegangPeluru ... 20
4.2 SikapBadanWaktuMenolakPeluru... ... 20
4.3Cara MenolakPeluru ……… ... 21
4.4SikapBadanSetelahMenolakPeluru... ... 22
5 HakekatPendekatanBermain……… ... 23
B.Kerangka Berfikir ……… ... 27
C.HipotesisTindakan……… ... 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... . 29
A. JenisPenelitian ... 29
B.LokasiPenelitiandanWaktuPenelitian……… ... 29
1. LokasiPenelitian……… ... 29
2. WaktuPenelitian ... 29
C.SubjekdanObjekPenelitian ... 29
D. DesainPenelitian ... 30
E. PelaksanaPenelitian ... 31
F. InstrumenPenelitian ... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38
A. HasilPenelitian ... 38
1. KondisiAwal ... 38
2. PelaksanaanSiklusI ... 39
a. Perencanaan ... 40
b. PelaksanaanTindakan ... 40
c. Observasi ... 42
d. Refleksi ... 43
3. PelaksanaanSiklus II ... 44
a. Perencanaan ... 45
b. PelaksanaanTindakan ... 46
c. Observasi ... 47
d. Refleksi ... 48
B. PembahasanHasilPenelitian ... 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 52
A. Kesimpulan ... 52
B. Saran ... 53
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1 Rubrik Penilaian Hasil Belajar Tolak Peluru ... 33
Tabel 2 Paparan Data ... 35
Tabel 3 Deskripsi Hasil Tes Awal Tolak Peluru Gaya O’Brien Siswa ... 39
Tabel 4 Deskripsi Hasil Post – Test I (Siklus I) TolakPeluru Gaya O’
Brien ... 41
Tabel 5 Deskripsi Hasil Post – Test II (SiklusII) Tolak Peluru Gaya O’
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam
mengintinsifkan penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan
manusia. Pendidikan jasmani memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat
langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain dan
berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana. pembekalan
pengalaman belajar melalui proses pembelajaran pendidikan jasmani dengan
mengajarkan berbagai keterampilan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan
sterategi permainan olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas, kejujuran,
kerjasama, dan lain-lain)
Pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani bukan melalui pengajaran
didalam kelas yang bersifat kajian teoritis, namun melibatkan unsur fisik mental,
intelektual, emosional dan sosial. Aktivitas yang diberikan dalam pengajaran
harus mendapatan sentuhan pisikologis, sehingga aktivitas yang dilakukan dapat
mencapai tujuan pengajaran. Pendidkan jasmani yang diajarkan disekolah adalah
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual, emosional dan
keterampilan motorik siswa. Kemampuan motorik ini diharapkan akan dapat
mendukung kondisi fisiknya. Dengan kondisi fisik yang baik diharapkan akan
dapat menunjang prosesbelajar mengajar setiap mata pelajaran. Proses
Agar standar kompetensi pembelajaran pendidikan jasmani dapat
terlaksana sesuai dengan kurikulum yang ada, maksud dan juga tujuan sebagai
mana yang ada dalam kurikulum, maka guru pendidikan jasmani harus mampu
merancang pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan peserta didik, sehingga
proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan berkesinambungan.
Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran
pendidikan jasmani dapat diukur dari keberhasilan siswa yanng mengikuti
keberhasilan tersebut. keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman,
penguasaan materi dan hasil belajar siswa. Semakin tinggi pemahaman,
penguasaan materi dan hasil belajar maka semakin tinggi pula tingkat
keberhasilan pembelajaran.
Pada kenyataannya masih ditemukan keragaman masalah dalam
pembelajaran pendidikan jasmani, seperti: 1) keaktifan siswa dalam mengikuti
pembelajaran masih belum nampak, 2) para siswa jarang mengajukan pertanyaan,
walaupun guru sering meminta agar siswa bertanya jika ada hal-hal yang kurang
dipahami.
Namun dalam kenyataannya masih banyak guru pendidikan jasmani yang
masih terbatas dalam mengajarkan pembelajaran dan praktekkan karena berbagai
macam keterbatasan dalam menyediakan sarana yang menunjang dalam mata
pelajaran pendidikan jasmani, sehingga kadang pembelajaran pendidikan jasmani
hannya dilaksanakan secara teori saja dan tidak seperti apa yang diharapkan.
Pendididkan jasmani disekolah harus mempunyai tujuan yang mengarah kepada
siswa, dengan bugarnya kondisi siswa akan mempengaruhi tingkat belajar siswa
serta minat dalam mengikuti pembelajaran. Secara umum kegiatan pembelajaran
pendidikan jasmani melibatkan aktivitas fisik, demikian juga dalam belajar tolak
peluru. Salah satu masalah dalam pendidikan jasmani di Indonesia hingga dewasa
ini adalah belum efektifnya pengajaran pendidikan jasmani di sekolah – sekolah,
kondisi rendahnya kualitas pengajaran pendidikan jasmani di sekolah lanjut telah
dikemukakan didalam berbagai forum oleh beberapa pengamat. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya ialah terbatasnya sumber – sumber
yang digunakan untuk mendukung proses pengajaran pendidikan jasmani. Guru
kurang mampu dalam melaksanakan profesinya secara profesional, kurang
berhasil melaksanakan tanggung jawab untuk mengajar dan mendidik siswa
secara sistematik melalui gerakan pendidikan jasmani yang mengembangkan
kemampuan dan keterampilan secara menyeluruh baik fisik, mental maupun
intelektual.
Untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran tolak peluru tersebut
kreativitas seorang guru sangat dibutuhkan, sehingga proses pembelajarannya
dapat memberi pengalaman belajar yang baik secara lengkap kepada anak didik.
Fonomena ini merupakan sebuah masalah akibatnya kurangnya kemampuan
sebagian guru pendidikan jasmani dalam memanfaatkan perannya sebagai guru
yang memiliki potensi sesuai dengan tuntutan target kurikulum dan daya serap
serta sebagai seorang pendidik yang kreatif dalam mengaktifkan pembelajaran
Tolak peluru adalah suatu nomor yang terdapat dalam nomor lempar pada
cabang olahraga atletik. Meskipun termasuk dalam nomor lempar, tolak peluru
tidak dikaitkan sebagai lempar peluru. Dalam tolak peluru perlu ditolak bukan
dilempar, maka gerak menolak peluru disebut tolak peluru bukan lempar peluru.
Sesuai dengan namanya maka peluru tidak dilempar tapi ditolak atau didorong,
yaitu berupa dorongan dari bahu yang kuat disertai dengan gerak merentangkan
lengan, pergelangan tangan dan jari – jari yang yang terarah dengan tujuan agar
didapat jarak tolakan yang maksimal (Jarver 1999:112) dalam http:// othenk.
Blogspot.com/2008/11/ pengertian-tentang-efektifitas.html. Untuk mencapai
tujuan yang dimaksudkan kepada setiap siswa di SMP dituntut terlebih dahulu
menguasai gerak dan teknik dasar dalam tolak peluru. teknik dasar tersebut adalah
teknik pegangan, awalan, lemparan dan posisi akhir setelah melakukan tolakan.
Guru merupakan pelaksana pembelajaran dan sumber utama bagi siswa
dalam pembelajaran pendidikan jasmani harus bisa menciptakan kondisi belajar
yang dapat merangsang siswa agar belajar efektif. Guru pendidikan jasmani secara
sadar akan melaksanakan pembelajaran pendidikan jasmani sesuai dengan
kurikulum dan harus mengetahui tujuan yang akan dicapai. Agar tujuan
pendidikan jasmani tercapai dengan baik, maka guru harus mampu menciptakan
suasana belajar yang efektif dan variasi serta menyenangkan.
Berdasarkan hasil observasi peneliti tanggal 2 september 2012, dapat
dilihat bahwa hasil belajar siswa dalam pelajaran tolak peluru pada siswa kelas
VIII SMP Daerah Kisaran, ternyata masih banyak siswa yang memperoleh nilai
memiliki nilai dibawah nilai KKM dan 9% orang siswa memiliki nilai diatas
KKM. Nilai KKM mata pelajaran pendidikan jasmani sekolah adalah 75.Siswa
masih kurang menguasai tehnik-tehnik dasar tolak peluru, hinggah mereka cepat
bosan. Guru pendidikan jasmani perlu memberikan penjelasan lebih lanjut lagi
tentang tehnik tolak peluru, agar siswa lebih mengerti dengan baik.
Ada teori mengatakan metode ceramah itu metode lama dan menyebabkan
siswa tidak dapat mengembangkan kemampuan imajinasinya dan daya fikirnya.
Hal ini menyebabkan proses pembelajaran tolak peluru menjadi monoton, karena
guru lebih terkesan lebih banyak berperan dalam pembelajaran sedangkan siswa
lebih banyak mendengarkan dan meniru gerakan yang diperankan guru penjas.
Situasi seperti ini kurang mendukung atas kemampuan siswa terutama dalam
memahami suatu materi pembelajaran tolak peluru.Pembelajaran dengan metode
lama atau ceramah menyebabkan siswa tidak dapat mengembangkan kemampuan
imajinasinya dan daya fikirnya.
Dengann itu, kurangnya kemampuan siswa di dalam melakukan tehnik
dasar tolak peluru juga karena kurangnya sarana dan prasaranayang tersedia di
sekolah seperti peluru yang hanya terbuat dari semen, dan banyak peluru hanya 4
buah.Menyebabkan pada waktu siswa melakukan tehnik dasar tolak peluru, harus
secara bergantian.
Jadi untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan metode yang cocok
pada pembelajaran. Tolak peluru salah satunya yaitu dengan Pendekatan
Bermain.Strategi dalam mengajar merupakan faktor yang sangat penting untuk
pada proses belajar dapat dipengaruhi oleh strategi pembelajarannya. Maka
peneliti menggunakan gaya o’brien melalui pendekatan bermain adalah agar siswa
tidak jenuh dan tidak bosan didalam memotivasi seorang anak untuk belajar lebih
luas. Gaya ini merupakan alternatif gaya yang dapat dipilih dalam pengajaran
penjas, mengingat dalam pengajaran penjas diperlukan suatu bentuk kegiatan
yang dapat mengarahkan siswa untuk dapat menemukan suatu konsep melalui
praktek mengusai tehnik yang dipelajari atau penemuan secara langsung.
Dengan melakukan olahraga tolak peluru melalui pendekatan bermain,
diharapkan dapat berpengaruh terhadap kemampuan siswa menguasai gerak dasar
tolak peluru dengan benar. Berdasarkan itu penulis berminat untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Tolak
PeluruGaya O’brien Melalui Pendekatan Bermain Pada Siswa Kelas VIII
SMP Daerah Kisaran Tahun Ajaran 2012/2013.’’
B. Identifikasi Masalah
Sebagaimana yang telah diuraikan pada latar belakang masalah di atas,
maka peneliti mengindentifikasi masalah yang ada antara lain : 1.siswa merasa
susah melakukan tolak peluru gaya O’Brien, 2.Keterbatasan alat sehingga
membuat siswa jenuh ketika harus menunggu giliran melakukan gerakan, 3. Siswa
kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran, 4.Kemauan untuk belajar tolak
C. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah, peneliti membatasi masalah penelitian ini pada
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Tolak Peluru Gaya O’brien Melalui
Pendekatan Bermain tolak peluru menggunakan rintangan ban, tolak peluru
menggunakan rintangan tali, dan menolak peluru kedinding yang telah diberi
angka-angka sebagai sasaran pada siswa kelas VIII SMP Daerah Kisaran Tahun
Ajaran 2012/2013 ”
D. Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah
melalui pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar tolak peluru gaya
O’Brien pada siswa kelas VIII SMP Daerah KisaranTahun Ajaran 2012/2013 ?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui apakah ada
meningkatkan hasil belajar tolak peluru dengan pendekatan bermain pada siswa
kelas VIII SMP Daerah Kisaran Tahun Ajaran 2012/2013.
f. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
1. Sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Sebagai bahan masukan bagi seluru guru pendidikan jasmani olahraga untuk
3. Sebagai bahan pertimbangan untuk pihak sekolah SMP Daerah Kisaran Tahun
Ajaran 2012 / 2013 dalam menerapkan pembelajaran di sekolah dengan
menggunakan pendekatan bermain.
4. Untuk memperkaya ilmu pengetahuan terhadap berbagai cabang olahraga,
khususnya pokok bahasan tolak peluru gaya O’Brien bagi mahasiswa FIK
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP (siklus I) ... 40
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP (siklus II) ... 61
Lampiran 3 Reduksi Data Nilai TesAwal(Free Test) ... 66
Lampiran 4 Paparan Nilai Hasil Tes Awal(Free Test) ... 67
Lampiran 5 Reduksi Data Nilai post-test I (Siklus I) ... 68
Lampiran 6 Paparan Nilai Hasil Post-Test I (Siklus I) ... 69
Lampiran 7 Reduksi data Nilai Hasil Post-Test II (Siklus II) ... 70
Lampiran 8 Paparan Nilai Hasil Post-Test II (Siklus II) ... 71
Lampiran 9 Rubrik Penilaian Hasil Belajar Tolak peluru (Free-test) ... 72
Lampiran 10 Rubrik Penilaian Hasil Belajar TolakPeluru (Siklus I) ... 74
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Keimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut : “ Melalui Pendekatan Bermain Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Tolak
Peluru Gaya O’Brien pada siswa kelas VIII SMP Daerah Kisaran Tahun Ajaran
2012/2013.”
B. Saran
Sebagai saran dapat diberikan peneliti sebagai berikut:
1. Disarankan kepada Guru Pendidikan Jasmani SMP Daerah kisaran untuk
mempertimbangkan penggunaan metode mengajar pendekatan bermain
dengan materi yang disesuaikan karena hal ini dapat membangkitkan
semangat belajar siswa.
2. Dari hasil penelitian ditemukan banyak siswa yang tidak memahami
penggunaan teknik dasar tolak peluru gaya O’Brien yang benar,
disarankan kepada guru agar melaksanakan pembelajaran melalui
penerapan metode pendekatan bermain ini, diharapkan dapat memotivasi
siswa untuk lebih semangat dalam belajar.
3. Kepada teman-teman mahasiswa FIK UNIMED agar dapat mencoba
melakukan tindakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan
DAFTAR PUSTAKA
Dimyanti. 2006. Belajar dan Mengajar. Jakarta. PT Rineka Cipta.
Mudjiono, dimyati.(2006). Hasil belajar. Jakarta. PT Rineka Cipta.
Sudjana, (2004).Belajar . Tarsito Bandung
Sudjana, nana.(2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:PT Remaja Rosdakarya
Winkel. 1991. Pengertian Pembelajaran.
Slameto, (2010).Belajar.Penerbit Rineka Cipta.Jakarta
Slameto, (2010). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya.Penerbit Rineka Cipta. Jakarta
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/31/hakikat-belajar/
Sunaryo Basuki, dkk (1979). Atletik.Garuda Madju Cipta Jakarta (Djumidar : 152). Atletik.Jakarta. PT Rineka Cipta.
Aip Syarifuddin. 1992. Atletik. Jakarta: Dekdikbud. Dirjendikti.Proyek Penilaian Tenaga Kerja.
Abdul Kadir Ateng, (1992). Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani, Jakarta: DEPDIKBUD
Htt://www.blogmieinstan.co.cc/2010/06/shotput-tolak-peluru.html
(http:deviarimariani.wordpress.com/bermaindankreativitasanak).
Sukintaka. 1992, Sifat Bermain D2 PGSD PENJASKES, Jakarta : DEPDIKBUD
Djumidar, (2007).Gerak-gerak Dasar AtletikDalam Bermain. Jakarta. Rajawali Sport.
Santoso, dkk.2007.Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.Penerbit Yudistira. Jakarta.
http://othenk. Blogspot.com/2008/11/pengertian-tentang-efektifitas.html
Rubric. Blog at WordPress.com
Yudistira. 2006. Tehnik Gerakan Dari Sikap Akhir Setelah Menolak Peluru, Jakarta : Yudistira
Suryo Subroto, B. (1997) proses belajar mengajar disekolah.Penerbit Rineka Cipta.