• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) DAN TALKING STICK TENTANG SISTEM REPRODUKSI MANUSIA DI KELAS XI IPA SMANEGERI 3 BINJAI T.P. 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) DAN TALKING STICK TENTANG SISTEM REPRODUKSI MANUSIA DI KELAS XI IPA SMANEGERI 3 BINJAI T.P. 2011/2012."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED

HEADS TOGETHER) DAN TALKING STICK TENTANG SISTEM REPRODUKSI MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA

NEGERI 3 BINJAI T.P. 2011/2012

Oleh:

Nelly Anita Putri NIM 408141090

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENEGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED

HEADS TOGETHER) DAN TALKING STICK TENTANG SISTEM REPRODUKSI MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA

NEGERI 3 BINJAI T.P. 2011/2012 Nelly Anita Putri

(NIM. 408141090) ABSTRAK

Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan hasil belajar Biologi siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dan Talking Stick tentang Sistem Reproduksi Manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 3 Binjai T.P. 2011/2012.

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan tes objektif sebagai alat untuk mendapatkan data penelitian. Populasi pada penelitan ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 3 Binjai Tahun Pembelajaran 2011/2012 yang berjumlah 256 orang. Sedangkan sampel penelitian diambil secara acak yang terdiri dari 2 kelas yaitu seluruh siswa kelas XI IPA-1, kelas X1 (kelas eksperimen 1, yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dan kelas XI IPA-2, kelas X2 (kelas eksperimen 2, diajar dengan model pembelajaran Talking Stick) dengan jumlah sampel masing – masing adalah 40 orang, sehingga jumlah sampel dalam penelitian berjumlah 80 orang.

(4)

iv

DIFFERENCE OF LEARNING OUTCOMES STUDENTS OF BIOLOGY WITH LEARNING MODEL TYPE COOPERATIVE NHT (NUMBERED

HEADS TOGETHER) AND TALKING STICK ABOUT HUMAN REPRODUCTION SYSTEM IN CLASS XI IPA NEGERI 3

BINJAI LEARNING YEAR 2011/2012

Nelly Anita Putri (NIM. 408141090)

ABSTRACT

This study aims to determine the difference of learning outcomes students of Biology with learning model type cooperative NHT (Numbered Heads Together) and Talking Stick about Human Reproduction System in class XI IPA Negeri 3 Binjai learning year 2011/2012.

This type of research is experimental research by using objective tests as a tool to obtain research data. The population in this study is the whole class XI IPA SMA Negeri 3 Binjai Learning Year 2011/2012 with enrollment of 256 people, which consists of 2 classes with enrollment of 80 people. While the study sample was taken in random sampling that consists of two class, where class XI IPA-1 serve as an experimental class 1 using the cooperative model of the type of NHT (Numbered Heads Together) by number of students is 40 people and the class XI IPA-2 used as an experimental class 2 using the Talking Stick model with the number of students as many as 40 people, so the number of samples in the study as many as 80 people.

(5)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1Latar Belakang Masalah 1

1.2Identifikasi Masalah 4

1.3Pembatasan Masalah 4

1.4Rumusan Masalah 4

1.5Tujuan Penelitian 5

1.6Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1 Kerangka Teoritis 7

2.1.1 Pengertian Belajar 7

2.1.2 Pengertian Hasil Belajar 9

2.1.3 Model Pembelajaran 9

2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 10 2.1.4.1 Prinsip dan Langkah - Langkah Model Pembelajaran NHT 11

2.1.4.2 Keunggulan dan Kelemahan NHT 13

2.1.5 Model Pembelajaran Talking Stick 14

2.1.5.1 Prinsip dan Langkah - Langkah Talking Stick 14 2.1.5.2 Keunggulan dan Kelemahan Talking Stick 14

2.1.6 Materi Sistem Reproduksi Manusia 15

2.2 Kerangka Konseptual 32

2.3 Hipotesis 33

BAB III METODE PENELITIAN 35

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 35

3.1.1 Lokasi Penelitian 35

3.1.2 Waktu penelitian 35

3.2 Populasi dan Sampel 35

3.2.1 Populasi 35

3.2.2 Sampel 35

3.3 Variabel Penelitian 35

3.3.1 Variabel Bebas (X) 36

(6)

viii

3.4 Rancangan Penelitian 36

3.5 Prosedur Penelitian 37

3.6 Instrumen Penelitian 37

3.7 Teknik Pengumpulan Data 40

3.8 Teknik Analisis Data 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 46

4.1 Hasil Penelitian 46

4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian 46

4.1.1.1 Deskripsi Nilai Pre-tes Siswa 47

4.1.1.2 Deskripsi Nilai Post-tes Siswa 48

4.1.2 Uji Persyaratan Analisis Data 50

4.2 Pengujian Hipotesis 51

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 55

5.1 Kesimpulan 55

5.2 Saran 55

(7)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Table 3.1 Rancangan Penelitian 36

Tabel 3.2 Kisi – Kisi Instrumen 39

Tabel 3. 3 Koefisien Korelasi 41

Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Tes 42

Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal 43

Tabel 3.6 Klasifikasi Daya Pembeda 43

Tabel 4.1. Perbandingan Nilai Pre-tes Siswa 47

Tabel 4.2. Perbandingan Nilai Post-tes Siswa 49

Tabel 4.3. Pengujian Normalitas Data Penelitian 50

(8)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bagan Model Numbered Head Together (NHT) 13

Gambar 2.2 Organ Reproduksi pada Pria 17

Gambar 2.3 Anatomi Organ Reproduksi Pria 17

Gambar 2.4 Spermatogenesis 19

Gambar 2.5 Organ Reproduksi pada Pria 21

Gambar 2.6 Anatomi Organ Reproduksi Wanita 21

Gambar 2.7 Oogenesis 23

Gambar 2.8 Masa Pubertas 24

Gambar 2.9 Menstruasi 27

Gambar 2.10 Perkembangan Janin / Embrio 30

Gambar 4.1 Perbandingan Nilai Pre-tes Kelas Eksperimen 1 (Numbered Heads Together) dan Kelas Eksperimen 2

(Talking Stick) 48

Gambar 4.2 Perbandingan Nilai Post-tes Kelas Eksperimen 1 (Numbered Heads Together) dan Kelas Eksperimen 2

(9)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 59

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 61

Lampiran 3. Lembaran Soal 83

Lampiran 4. Kunci Jawaban 88

Lampiran 5. Validitas Tes 89

Lampiran 6. Perhitungan Validitas Tes 90

Lampiran 7. Reliabilitas Tes 93

Lampiran 8. Perhitungan Reliabilitas Tes 94

Lampiran 9. Tingkat Kesukaran Soal 95

Lampiran 10. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 96

Lampiran 11. Daya Beda Soal 99

Lampiran 12. Perhitungan Daya Beda Soal 100

Lampiran 13. Data Hasil Belajar Siswa 102

Lampiran 14. Rata – Rata, Standar Deviasi Dan Varians Nilai Pre-tes 106

Lampiran 15. Rata – Rata, Standar Deviasi Dan Varians Nilai Post-tes 108

Lampiran 16. Uji Normalitas Data Penelitian 110

Lampiran 17. Uji Homogenitas Data Penelitian 114

Lampiran 18. Uji Hipotesis 118

(10)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Kualitas pendidikan di Indonesia belum cukup memuaskan jika

disejajarkan dengan negara - negara lain. Perkembangan pendidikan di Indonesia

belum menunjukkan peningkatan yang cukup besar. Kuantitas kelulusan ujian

nasional tingkat SMA secara nasional tahun 2009 naik 2,3 % dari tahun

sebelumnya. Data tersebut dirilis dari Badan Standar Nasional Pendidikan

(BSNP). Tidak hanya itu peningkatan nilai rata-rata dari enam mata pelajaran

yang diujikan hanya mengalami kenaikan 0,03 dari 7,21 pada 2008 menjadi 7,24

pada tahun 2009. (http://ujiannasional.org)

Untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia khususnya, perlu

diperhatikan secara khusus bagaimana kegiatan belajar mengajarnya. Dalam

proses pembelajaran seorang guru harus mengupayakan agar terjadinya suatu

proses pembelajaran yang berhasil, dimana siswa memahami apa yang telah

dipelajarinya dalam jangka waktu pendek dan dalam jangka waktu panjang.

Program pembelajaran yang dilakukan dapat menghasilkan suatu lulusan yang

berkualitas. Pada proses belajar mengajar, guru akan memberikan ilmu

pengetahuannya kepada siswa dan siswa akan menerima pengetahuan dari guru.

Karena itu, dalam kegiatan mengajar guru harus memiliki strategi agar siswa

dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan.

Seorang guru dapat mencapai hasil yang memadai dalam proses belajar mengajar,

apabila guru selaku pendidik mampu mendayagunakan model serta pemilihan

media yang tepat dalam pengajaran.

Belajar mengajar pada dasarnya merupakan interaksi atau hubungan

timbal balik antara guru dan siswa dalam situasi pendidikan. Proses belajar

mengajar merupakan suatu proses yang mengandung kegiatan guru dan siswa atau

dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam suasana edukatif untuk

mencapai tujuan tertentu (Usman, 2009). Oleh karena itu, guru dalam mengajar

(11)

situasi belajar mengajar yang lebih aktif. Demikian pula dari siswa dituntut

adanya semangat dan dorongan untuk belajar. Dalam proses belajar mengajar

guru cenderung menggunakan model ceramah. Hal ini menyebabkan: 1) siswa

banyak yang tidak mengerti materi yang disampaikan guru, mereka kadang asyik

sendiri, 2) konsentrasi siswa kurang terfokus pada pembelajaran, 3) siswa

cenderung bosan karena guru terlalu lama berdiri di depan kelas, 4) tidak adanya

keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat sehingga siswa cenderung

bersifat pasif, 5) keberadaan guru pada waktu pembelajaran kurang mendapat

perhatian siswa, 6) sukar mengontrol sejauh mana pemerolehan belajar siswa, 7)

siswa lebih terfokus membuat catatan dan siswa akan cepat lupa, 8) pengetahuan

dan kemampuan siswa hanya sebatas yang diberikan guru.

Kenyataan di lapangan yang sering ditemui, model pembelajaran yang

sering digunakan guru adalah model konvensional. Dalam model ini, guru

berceramah sedangkan siswa hanya duduk, mencatat, dan mendengarkan apa yang

disampaikan oleh guru. Ada kalanya guru memberi kesempatan kepada siswa

untuk bertanya jika ada hal - hal yang belum dipahaminya menyangkut materi

yang dijelaskan. Namun hal ini tidak cukup kuat untuk merangsang siswa dalam

meningkatkan keaktifannya dalam mengikuti proses pembelajaran khususnya

daya siswa untuk bertanya. Kondisi ini merupakan salah satu faktor penyebab

rendahnya hasil belajar siswa. Faktor lain yang menyebabkan rendahnya hasil

belajar siswa yaitu penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat pada

pengajaran sehingga membuat siswa malas untuk mempelajari Biologi, dan siswa

kurang aktif terlibat dalam aktifitas pembelajaran Biologi. Oleh sebab itu, guru

perlu mengembangkan pembelajaran yang dapat mengembangkan aktifitas dan

hasil belajar siswa. Salah satu upaya untuk meningkatkan aktifitas dan hasil

belajar siswa adalah dengan penggunaan model pembelajaran yang tepat. Model

pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together) dan Talking

Stick dapat menjadi pilihan model pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar

dan aktifitas belajar siswa khususnya dalam bertanya.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Bapak Drs. Eddi Arapenta

(12)

bahwa nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran biologi sekolah

tersebut adalah 75. Dari data nilai ujian akhir semester (sumatif) di semester ganjil

diketahui masih terdapat banyak siswa yang belum tuntas belajar yaitu 68,6

(Kelas XI-IPA 1) dan 63,6 (Kelas XI-IPA2). Dari hasil observasi yang dilakukan

oleh peneliti, model pembelajaran yang diterapkan oleh guru seringkali adalah

model konvensional (ceramah). Model ini membuat guru mendominasi kegiatan

belajar mengajar di kelas sehingga siswa menjadi pasif. Guru dijadikan sebagai

satu-satunya sumber informasi sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung satu.

Model pembelajaran kooperatif terdiri atas beberapa tipe, diantaranya

adalah tipe NHT (Numbered Head Together). NHT merupakan jenis pembelajaran

kooperatif yang dirangcang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai

alternatif terhadap struktur kelas tradisional untuk melibatkan lebih banyak siswa

untuk menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek

pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Sedangkan Talking Stick

merupakan metode pembelajaran dengan bantuan tongkat, siapa yang memegang

tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa mempelajari materi

pokoknya. Metode ini diharapkan siswa akan lebih termotivasi dalam melakukan

kegiatan belajar. Model pembelajaran Talking Stick ini secara umum bertujuan

agar siswa mengetahui letak kesalahannya sehingga pada akhirnya siswa akan

dapat mengerjakan soal-soal semacam itu sesuai dengan petunjuk yang diberikan

oleh guru.

Menurut beberapa penelitian terdahulu yang menerapkan pembelajaran

kooperatif tipe NHT, diantaranya adalah Risliana (2010), pada penelitian tersebut

diperoleh rata-rata post-tes sebesar 80,53. Sejalan dengan itu Mardiana (2008) dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Model Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) dengan memanfaatkan lingkungan Biologi di kelas X SMAN 1 Labuhan Deli T.P 2009/2010” menunjukkan kemajuan yakni terlihat dari rata-rata mean yang meningkat sebesar 38, 3 dengan nilai rata-rata 72,1.

Siswa yang tuntas sebanyak 32 orang dan yang tidak tuntas dua orang. Sama

(13)

berdasarkan penelitian Velawati (2010) yang menerapkan model pembelajaran

Talking Stick, diperoleh rata-rata nilai post-test siswa sebesar 76,1.

Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul penelitian “ Perbedaan Hasil Belajar Biologi Siswa

Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together) dan Talking Stick tentang Sistem Reproduksi Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Binjai T.P. 2011/2012 ”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat disimpulkan identifikasi masalah,

yaitu:

1. Pemilihan model pembelajaran masih kurang tepat sehingga membuat

siswa kurang berminat untuk mempelajari biologi;

2. Kecendrungan menggunakan model konvensional (ceramah);

3. Hasil belajar biologi siswa masih rendah;

4. Siswa kurang aktif terlibat dalam aktifitas pembelajaran biologi;

5. Rendahnya minat bertanya siswa.

1.3 Pembatasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini dibatasi pada perbedaan

hasil belajar biologi siswa dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif

Tipe NHT (Numbered Heads Together) dan model pembelajaran Talking Stick

pada materi pokok sistem reproduksi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 3

Binjai Tahun Pembelajaran 2011/2012.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat disimpulkan rumusan

masalah dari penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran

(14)

sistem reproduksi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 3 Binjai Tahun

Pelajaran 2011/2012;

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran

Talking Stick pada materi pokok sistem reproduksi manusia di kelas XI

IPA SMA Negeri 3 Binjai Tahun Pelajaran 2011/2012;

3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model

pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together) dan

model pembelajaran Talking Stick pada materi pokok sistem reproduksi

manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 3 Binjai Tahun Pelajaran

2011/2012;

1.5 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran

Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together) pada materi pokok

sistem reproduksi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 3 Binjai Tahun

Pelajaran 2011/2012;

2. Mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran

Talking Stick pada materi pokok sistem reproduksi manusia di kelas XI

IPA SMA Negeri 3 Binjai Tahun Pelajaran 2011/2012;

3. Mengetahui adanya perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan

model pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together)

dan model pembelajaran Talking Stick pada materi pokok sistem

reproduksi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 3 Binjai Tahun Pelajaran

2011/2012;

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam menentukan model pembelajaran

yang akan digunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran yang

(15)

2. Sebagai masukan bagi peneliti untuk mempersiapkan diri menjadi guru

yang mampu meningkatkan kualitas pembelajaran;

3. Model yang tepat dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi

dan proses belajar;

4. Memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi siswa tentang cara

berdiskusi dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered

Heads Together) sehingga dapat dimanfaatkan siswa untuk menggali dan

mengembangkan pengetahuan dan keterampilan belajar untyuk topik lain

melalui sharing informasi dengan teman sebaya dan atau orang lain;

5. Sebagai bahan acuan atau referensi bagi para peneliti yang melakukan

(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan

bahwa :

1. Hasil belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT

(Numbered Heads Together) tentang Sistem Reproduksi Manusia di Kelas

XI SMA Negeri 3 Binjai Tahun Pembelajaran 2011/2012 tergolong

kategori baik dengan nilai rata- rata sebesar 80,66 dan standar deviasi

sebesar 11,68.

2. Hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Talking Stick tentang

Sistem Reproduksi Manusia di Kelas XI SMA Negeri 3 Binjai Tahun

Pembelajaran 2011/2012 tergolong kategori sedang dengan nilai rata- rata

sebesar 74,24 dan standar deviasi sebesar 9,55.

3. Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajar

dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

(Numbered Heads Together) dan Talking Stick tentang Sistem Reproduksi

Manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 3 Binjai T.P. 2012/2013.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan oleh

penulis di atas, maka penulis mengajukan beberapa saran antara lain :

1. Kepada guru bidang studi biologi hendaknya tidak hanya menggunakan

model ceramah dalam pembelajaran tetapi diharapkan dapat menggunakan

bantuan model pembelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan

sehingga siswa lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar biologi dan

(17)

2. Kepada mahasiswa, khususnya calon guru biologi diharapkan untuk dapat

menerapkan penggunaan model pembelajaran dalam meningkatkan

kreativitas, daya ingat, serta hasil belajar siswa.

3. Kepada kepala sekolah agar turut mendukung pembelajaran bermakna dan

menyediakan fasilitas yang mendukung terlaksananya pembelajaran

4. Kepada peneliti selanjutnya agar lebih menyempurnakan penelitiannya,

sehingga memperoleh hasil yang lebih maksimal. Hal ini penting agar

hasil penelitian ini bermanfaat sebagai penyeimbang teori maupun sebagai

reformasi dan inovasi terhadap dunia pendidikan khususnya dalam

penggunaan model – model maupun media – media pembelajaran di dalam

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Anni, Catharina Tri., (2004), Psikologi Belajar, UPT MKK UNNES, Semarang.

Anonim, (2009), Alat Reproduksi Wanita, http://www.google.co.id/imgres? q=alat+reproduksi+wanita,. (Diakses tanggal 20 Pebruari 2012)

Anonim, (2012), Kehamilan, http://www.wikipedia.org/wiki/Kehamilan, (Diakses tanggal 20 Pebruari 2012)

Anonim, (2010), Kontrasepsi, http://www.google.co.id/q=alat-kontrasepsi, (Diakses tanggal 19 Pebruari 2012)

Anonim, (2012), Masa Pubertas, http://id.wikipedia.org/wiki/Pubertas, (Diakses tanggal 19 Pebruari 2012)

Anonim, (2012), Menstruasi, http://id.wikipedia.org/wiki/Menstruasi, (Diakses tanggal 19 Pebruari 2012)

Anonim, (2012), Perkembangan Janin, http://sweetspearls.com/education proses-kehamilan-dan-perkembangan-janin-dalam-kandungan/,(Diakses tanggal 20 Pebruari 2012)

Anonim, (2009), Nilai Ujian Nasional, http://ujiannasional.org

Anonim, (2009), Proses Oogenesis, http://www.ldysinger.com/02Biology /02_oogenesis.jpg, (Diakses tanggal 19 Pebruari 2012)

Anonim, (2009), Proses Fertilisasi,http://dahlanforum.wordpress.com/2009 /09/09/proses-pembuahan-atau-fertilisasi/, (Diakses tanggal 19 Pebruari 2012)

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Pendekatan Suatau Praktek, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono., (2009), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Hayati, E., (2007), Sains Biologi 2, Pt Galaxy Puspa Mega, Jakarta.

Haryati, M., (2007), Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi, Gaung Persada Press, Jakarta.

(19)

Prananda, (2010), Perbandingan Model Pembelajaran NHT (Numbered Head Together) Dengan CIRC (Cooperetive Integrated Reading And Composition) Pada Sub Pokok Sistem Indra Manusia Dikelas XI IPA Sman 1 Percut Sei Tuan Tahun Pemebelajaran 2009/2010, Skripsi FMIPA , UNIMED, Medan.

Pratiwi, (2008), Sains Biologi 2, PT Galaxy Puspa Mega, Jakarta.

Riani, I., (2010), Spermatogenesis, http://sandurezu.files.wordpress.com/ 2010/06/spermatogenesis, (Diakses tanggal 19 Pebruari 2012)

Risliana, (2010), Perbandingan Model Pembelajaran Numbered Head Together dan Cooperetive Integrated Reading And Composition tentang Sistem Indra Manusia Di Kelas XI IPA SMAN 1 T.P 2009/2010, Skripsi FMIPA , UNIMED, Medan.

Rustam., (2003), Strategi Belajar Mengajar, Bandung, UPI

Saktiyono, (2008), Seribu Pena Biologi, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, N., (2000), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sudjana, A., (2002), Metode Statistik, Penerbit Tarsito, Bandung.

Suprijono, A., (2009), Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM, Penerbit Pustaka Pelajar, Surabaya.

Syamsuri, I., (2004), Biologi SMA, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Syamsuri, I., (2008), Biologi SMA Jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Trianto, (2007), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta.

Usman, M.U., (2009), Menjadi Guru Profesional, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis data dengan taraf signifikansi 0,05 menunjukkan bahwa: (1) ada perbedaan efek penggunaan strategi pembelajaran Numbered Heads Together , Think Pair Share

Adanya perbedaan hasil belajar tersebut dibuktikan melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t dan taraf kepercayaan α = 0,05 dimana thitung = 3,319 > ttabe1 = 1,6707,

Adanya perbedaan hasil belajar tersebut dibuktikan melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t dan taraf kepercayaan α = 0,05, dimana t hitung 3,973 > t tabel

Dari hasil pengujian dengan uji t pada taraf signifikansi ( α ) = 0,05 dengan dk 78 diperoleh thitung = 2,782 > t tabel = 1,994 maka hipotesis altenatif

Adanya perbedaan hasil belajar tersebut juga terbukti melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dan taraf kepercaya an α = 0,05, dimana thit > ttab (1,94

Uji hipotesis kedua yaitu untuk mengetahui perbedaan hasil belajar geometri antara siswa yang mengkuti model pembelajaran NHT dengan siswa yang mengikuti model

Dari hasil perhitungan uji-t diperoleh nilai thitung sebesar 2,10 sedangkan nilai ttabel pada taraf signifikansi α = 0,05 sebesar 2,02 atau thitung > ttabel yang artinya dapat

Setelah dilakukan uji hipotesis dengan α = 0,05, diperoleh bahwa thitung = 5.778661 dan ttabel = 2.0017 dengan taraf kepercayaan 95% dan taraf kesalahan 5% maka berdasarkan kriteria