• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Stock Split terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2012-2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengaruh Stock Split terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2012-2014."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh stock split terhadap harga saham sebelum dan sesudah stock split secara keseluruhan pada saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, di mana variabel dependent yaitu harga saham, dan variabel independent yaitu stock split. Sampel penelitian diambil dari 25 perusahaan di Bursa Efek Indonesia yang melakukan stock split selama tahun 2012-2014, diambil menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji t-berpasangan dengan confident level 95% (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara stock split terhadap harga saham. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, investor hendaknya mempertimbangkan faktor-faktor eksternal di luar stock split sebagai acuan dalam mengambil keputusan karena aktivitas stock split tidak menjamin bahwa harga saham akan meningkat.

(3)

DAFTAR ISI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, PENGEMBANGAN HIPOTESIS...6

2.1.3 Pemecahan Saham (Stock Split) ...15

2.1.3.1 Jenis Pemecahan Saham (Stock Split)...16

2.1.3.2 Tujuan Pemecahan Saham (Stock Split)...17

2.1.3.3 Manfaat Pemecahan Saham (Stock Split)...18

2.1.3.4 Motivasi Perusahaan Melakukan Stock Split...19

2.2 Penelitian Terdahulu...21

2.3 Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis...27

2.4 Model Penelitian...28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...29

3.1 Jenis Penelitian...29

3.2 Populasi dan Sampel...29

3.3 Definisi Operasional Variabel...32

3.4 Teknik Pengumpulan Data...32

(4)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...36

4.1 Data Penelitian...36

4.1.1 Gambaran Harga Sebelum-Setelah Stock Split...36

4.2 Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Harga Saham...38

4.2.1 Uji Normalitas Data...38

4.2.2 Perbandingan Harga Sebelum-Sesudah Stock Split...39

4.3 Pembahasan...40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...43

5.1 Kesimpulan...43

5.2 Keterbatasan Penelitian...43

5.3 Saran...43

(5)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Penelitian Terdahulu...22

Tabel II Perusahaan BEI yang melakukan stock split tahun 2012-2014...30

Tabel III Harga Saham Perusahaan Sebelum dan Setelah Stock Split...36

Tabel IV Hasil Uji Normalitas Data...39

(6)

DAFTAR GAMBAR

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Investasi saham melalui pasar modal selain dapat memberikan hasil yang tinggi, juga memiliki resiko tinggi. Investasi saham selain menguntungkan bagi perusahaan yang membutuhkan dana, juga memberikan lahan investasi bagi para investor, pihak yang memiliki kelebihan dana, untuk dapat menginvestasikan uangnya dengan harapan memperoleh keuntungan berupa return dan capital gain. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang (Tandelilin, 2007).

Dalam pengambilan keputusan investasi saham, pihak investor sangat dipengaruhi oleh informasi yang terdapat dalam pasar modal. Informasi menjadi pertimbangan bagi investor untuk melakukan atau tidak melakukan keputusan penanaman modal serta mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Salah satu informasi yang mempengaruhi pengambilan keputusan dalam investasi saham adalah informasi mengenai corporate action. Corporate action adalah aktivitas emiten yang berpengaruh terhadap

jumlah saham yang beredar maupun terhadap harga saham di pasar. Salah satu corporate action yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah pemecahan saham (stock split), di mana

stock split merupakan salah satu informasi yang dipublikasikan oleh emiten kepada publik

sebagai suatu pengumuman atau peristiwa yang berhubungan dengan rencana pemecahan nilai saham kepada para pemegang saham. Suatu perusahaan dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu bisa memecah sahamnya menjadi saham yang nominalnya lebih kecil. Stock split menyebabkan bertambahnya jumlah lembar saham yang beredar tanpa transaksi

(8)

Terdapat ketidak konsistenan hasil penelitian mengenai stock split di mana menurut Baker dan Powell dalam Sears dan Trennepohl (1993), distribusi saham dalam bentuk stock

split semata-mata hanya memiliki perubahan yang bersifat “kosmetik” karena stock split

tidak berpengaruh pada arus kas perusahaan dan proporsi kepemilikan investor. Baker dan Gallangher dalam Sears dan Trennepohl (1993) memiliki pendapat yang bertentangan, mereka menyatakan bahwa stock split mengembalikan harga per-lembar saham pada tingkat perdagangan yang optimal dan meningkatkan likuiditas, perusahaan yang melakukan stock split pada sahamnya akan menarik investor dengan semakin rendahnya harga saham sehingga

akan menyebabkan bertambahnya jumlah pemegang saham setelah pengumuman stock split. Pendapat-pendapat tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Sutrisno et. al (2000), dikatakan bahwa walaupun ada sangat banyak pendapat mengenai stock split, pada dasarnya stock split dapat dibedakan menjadi dua kelompok. Pertama, stock split hanya

merupakan perubahan yang bersifat “kosmetik”, yang berarti bahwa tindakan stock split

tersebut merupakan upaya pemolesan saham agar kelihatan lebih menarik di mata investor sekalipun tidak meningkatkan kemakmuran bagi investor, yang kedua, stock split dapat mempengaruhi keuntungan pemegang saham, resiko saham, dan sinyal yang diberikan kepada pasar.

Dampak stock split terhadap keuntungan investor dijelaskan oleh Grinblatt et. al (1984) bahwa di sekitar pengumuman stock split menunjukkan adanya perilaku harga saham yang abnormal, diyakini bahwa peningkatan harga yang terjadi tidak disebabkan karena adanya pengumuman dividen yang meningkat seperti yang dikemukakan oleh Fama dan French (1993) bahwa pasar memberikan nilai positif terhadap stock split karena adanya tax-option impact. Dampak tersebut berbentuk pembebasan pajak yang dihadapi investor

(9)

Penelitian serupa juga pernah dilakukan oleh Ewijaya dan Indriantoro (1999), mereka melakukan penelitian terhadap 40 perusahaan yang melakukan stock split dan menyimpulkan bahwa pemecahan saham mempunyai pengaruh yang negatif signifikan terhadap perubahan harga saham. Mereka juga menemukan dividen dan perubahannya berpengaruh positif signifikan pada perubahan harga saham. Namun laba per-saham dan perubahannya tidak berpengaruh terhadap perubahan harga saham, sementara variabel indeks harga saham industri dan perubahannya tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham.

Jumlah aktivitas stock split pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014 dapat dilihat dalam grafik sebagai berikut :

Gambar I Jumlah perusahaan di BEI yang melakukan stock split tahun 2012-2014

Sumber: www.sahamok.com

Berdasarkan gambar di atas, tercatat bahwa sepanjang tahun 2012 terdapat 11 perusahaan yang melakukan stock split. Pada tahun 2013, jumlah perusahaan yang melakukan stock split mengalami penurunan menjadi 9 perusahaan. Pada tahun 2014, jumlah perusahaan yang melakukan stock split mengalami penurunan lagi menjadi 5 perusahaan.

0 2 4 6 8 10 12

2012 2013 2014

(10)

Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2012-2014.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dijabarkan di atas, penulis merumuskan masalah yang akan dianalisa dalam penelitian sebagai berikut : Apakah stock split memiliki pengaruh terhadap harga saham sebelum dan sesudah stock split secara keseluruhan pada saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada identifikasi di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh stock split terhadap harga saham sebelum dan sesudah stock split secara keseluruhan pada saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian yang dianalisa oleh penulis ini adalah : 1. Bagi Investor

Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai pengetahuan dan masukan dalam menganalisa apakah stock split mengandung informasi yang berguna jika investor akan melakukan keputusan investasi.

2. Bagi Perusahaan

(11)

kebijakan stock split saham, dengan tujuan meningkatkan tingkat keuntungan saham, sehingga memberikan tingkat keuntungan yang maksimal pula bagi perusahaan tersebut.

3. Bagi Mahasiswa

(12)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara stock split terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012 – 2014.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi peneliti berikutnya agar mendapatkan hasil yang lebih baik lagi. Penelitian ini hanya menampilkan harga saham sebagai satu-satunya variabel penelitian. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan peneliti dapat menguji kembali variabel-variabel lain yang dipengaruh pemecahan saham seperti dividen dan laba Penelitian berikutnya juga dapat mencantumkan laba/rugi perusahaan serta volume perdagangan saham untuk memperjelas pembuktian teori.

5.3 Saran

(13)

1. Bagi investor

Dalam melakukan keputusan investasinya, para investor hendaknya mempertimbangkan faktor-faktor eksternal di luar stock split sebagai acuan untuk mengambil keputusan investasi yang tepat guna memperoleh keuntungan perusahaannya. Misalnya faktor ekonomi, politik, dan kondisi pasar, karena hal ini secara tidak langsung akan mempengaruhi harga saham.

. 2. Bagi emiten

Hasil penelitian ini memberikan masukan bagi emiten bahwa aktivitas stock split tidak menjamin bahwa harga saham akan meningkat sesuai dengan

tujuannya. Oleh karena itu emiten perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti kuatnya dominasi faktor-faktor eksternal; misalnya ketidakstabilan politik dan ekonomi Indonesia daripada faktor-faktor internal yang berimbas pada sentimen pasar, dan isu-isu menyesatkan yang dapat mempengaruhi reaksi pasar.

3. Bagi penelitian selanjutnya

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Aduda, J.O. dan Chemarum, C. (2010). Market Reaction to Stock Splits: Empirical Evidence from the Nairobi Stock Exchange. African Journal of Business and Management. Volume 1, hal. 165-184.

Andoain, C.G. dan Bacon, F.W. (2009). The Impact of Stock Split Announcements on Stock Price: A Test of Market Efficiency. ASBBS Annual Conference. Volume 16(1).

Ang, Robert (1997). Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Mediasoft Indonesia.

Astuti dan Try, A.R. (2012). Analisis Pengaruh Stock Split terhadap Harga Saham Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Makassar: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

Basir, Saleh, dan Fakhruddin, H.M. (2005). Aksi Korporasi: Strategi Untuk Meningkatkan Nilai Saham Melalui Aksi Korporasi. Jakarta : Salemba Empat.

Brigham, E.F. dan Houston (2006). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi Sepuluh, Jilid Satu. Jakarta: Salemba Empat.

Brigham, E.F dan Gapenski L.C. (1993). Intermediate Financial Management. Edisi Empat, Jilid Empat. The Dyrden Press: Harcourt Brace College Publisher. Chavali, K. dan Zahid, Z. (2011). Impact of stock splits on stock price perfomance of

selected companies in Indian context. Afro-Asian J. Finance and Accounting. Volume 2(3), hal. 270-282.

Dennis, P. dan Strickland, D. (2002). The effect of stock splits: Evidence from shareholder ownership composition. American Finance Association Review. Volume 3(1).

Easley, D., O'Hara, M. dan Saar, G. (1998). How Stock Splits Affect Trading: A Microstructure Approach. Journal of Financial and Quantitative Analysis. Volume 4, hal. 1-41.

Ewijaya dan Indriantoro, N. (1999). Analisis Pengaruh Pemecahan Saham Terhadap Perubahan Harga Saham. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Volume 2(1), hal. 53-65.

Fama, E.F. dan French, K.R. (1993). Common Risk Factors in the Returns on Stocks and Bonds. Journal of Financial Economics, Volume 33(1), hal 3-56.

Fahmi, I. (2012). Pengantar Pasar Modal. Bandung: Alfabeta.

Fahmi, I. dan Hadi, Y.L. (2009). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Bandung: Alfabeta.

Farinha, J. dan Basilio, N.F. (2006). Stock Splits: Real Effects or Just a Question of Maths? An Empirical Analysis of the Portuguese Case. Fundação para a Ciência e a Tecnologia. Volume 8.

Fatmawati, S. dan Asri, M. (1999). Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas Saham Diukur dengan Besarnya Bid-Ask Spread di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Volume 14 (4).

(15)

and Stock Dividends. Journal of Financial Economics. Volume 12, hal. 156-189. Hendrawijaya, M. (2009). Analisis Perbandingan Harga Saham, Volume

Perdagangan Saham dan Abnormal Return Saham Sebelum dan Sesudah Pemecahan Saham. Tesis Pascasarjana Magister Manajemen. Semarang: UNDIP.

Hua, L. dan Ramesh, S. (2013). A Study on Stock Split Announcements and its Impact on Stock Prices in Colombo Stock Exchange (CSE). Global Journal of Management and Business Research Finance. Volume 13(6), hal. 24-34. Husnan, S. (2001). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi

Ketiga. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.

Ikenberry, D.L., Rankine, G., Stice, E.K. (1996). What Do Stock Splits Really Signal?. Journal of Financial And Quantitative Analysis. Volume 31(3), hal. 357–375. Jakarta: Rineka Cipta.

Jain, A. dan Robbani, M.G. (2011). The effect of stock split announcements on abnormal returns and stock prices during a financial crisis. Journal of Finance and Accountancy. Volume 2(5), hal. 10-14.

Jamroz, P. dan Koronkiewicz, G. (2013). Stock Market Reactions to The Announcements and Executions of Stock-Splits. Studia Ekonomiczne. Volume 65(5), hal. 34-50.

Jogiyanto, H.M. (2000). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE.

Jogiyanto, H.M. (2004). Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi 2004-2005. Yogyakarta: BPFE.

Joshipura, N. (2013). Market Reaction to Stock Splits: Evidence from the Indian Stock Market. NMIMS Management Review Double Issue. Volume 23. Kalay, A. dan Kronlund, M. (2014). The Market Reaction to Stock Split

Announcements. Accounting and Finance Journal. Volume 4(7), hal. 4-14. Kasmir. (2001). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Kieso, Weygandt, dan Kimmel. (2006). Accounting Principle. John Wiley and Sons Inc.

Koech, P.K. (2013). The Effects of Stock Splits Announcement on Stock Prices of Publicly Quoted Firms in Kenya. Thesis. Kenya: Kenyatta University. Kumar, S. dan Halageri, S. (2011). Impact of Stock Split Announcement on Stock

Price. Review of Management. Volume 1(1), hal. 15-26.

Marwata. (2001). Kinerja keuangan Harga Saham dan Pemecahan Saham. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Volume 4(2).

Mittal, S. (2015). Stock Market Reactions to Announcements of Stock Splits. Journal of Management Science sand Technology. Volume 2(2).

Rajesh, J. (2013). Corporate announcements like Stock Split and its impact on stock market price. International Journal of Application or Innovation in Engineering and Management. Volume 3.

(16)

Rohana, Jeannet, dan Mukhlasin. (2003). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Stock Split dan Dampak yang Ditimbulkannya. Simposium Nasional Akuntansi. Volume 6, hal. 601-613. Empirical Investigation for the Toronto Stock Exchange. MFIN. Volume 6692.

Sukardi. (2000). Reaksi Pasar Modal Terhadap Stock Split. Jurnal Aplikasi Bisnis. Volume 1(1), hal. 24-29.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sulistyastuti, D.R. (2002). Saham dan Obligasi. Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.

Sunariyah. (2000). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN .

Sutrisno, W., Yuniarta, F., dan Susilowati, S. (2000). Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas dan Return Saham di Bursa Efek Jakarta. Volume 2(2), hal. 1-13. Tandelilin, E. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama.

Yogyakarta: BPFE.

Tandelilin, E. (2007). Analisis Investasi dan Manajemen. Portofolio. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE

Tawatnuntachai, O. dan D'Mello, R. (1999). Intra-industry reactions of stock split announcements. Department of Economics and Finance Working Papers. Volume 20.

Widoatmodjo, S. (2006). Cara Benar Mencapai Puncak Kemakmuran Finansial. Jakarta: Elex Media Komputindo.

www.idx.co.id

Gambar

Tabel V
Gambar I Jumlah perusahaan di BEI yang melakukan stock splitGambar II Model Penelitian......................................................................................28 Gambar III Periode Pengamatan.................................................................................34 .............................3
Gambar I Jumlah perusahaan di BEI yang melakukan stock split tahun 2012-2014

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Setelah adanya perhitungan dapat dilihat bahwa waktu pengamatan pada loket Manajemen lebih besar dari waktu yang diharapkan maka hpotesa yang menandakan bahwa pelayanan loket yang

aktivitas memanipulasi media dan alat pelajaran perlu diperhatikan. Dengan demikian gum dapat mengembangkan alat ukur yang dapat mengukur aktivitas mental dan

Ferucafcaan ini sengcnut eistin prepetual untuk r.en cattt peraodia&nnya, balk ada di gudang oaupun di lu ar gudang, tetapi dalajs menilei persediaan pada akhir pe­

Prinsip ini diatur juga dalam beberapa Konvensi Internasional, antara lain: Pasal 3 ayat (1) Deklarasi tentang Suaka Teritorial, Taun 1967, Pasal 3 Konvensi tentang

tentang keaktifan siswa sebagai fokus penilaian dalam penelitian. Hasil observasi pendahuluan yang telah dilakukan menyimpulkan bahwa terdapat beberapa siswa yang keaktifannya

Semakin tinggi kekuatan beton maka panjang bagian linier semakin bertambah (Edward G nawy, 1990).Pada kurva tegangan regangan bahwa sampai dengan 40% dari f c pada umumnya

2) Sertifikat Badan Usaha (SBU) kualifikasi Usaha Kecil, dengan klasifikasi Bangunan Gedung - Subklasifikasi Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Komersial (BG004) yang masih