• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN PELAPORAN DATA KEADAAN MORBIDITAS PASIEN RAWAT INAP DAN RAWATJALAN DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2018 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERANCANGAN PELAPORAN DATA KEADAAN MORBIDITAS PASIEN RAWAT INAP DAN RAWATJALAN DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2018 SKRIPSI"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Oleh

IFFAH KARIMA PUTRI NIM :141000476

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

PERANCANGAN PELAPORAN DATA KEADAAN MORBIDITAS PASIEN RAWAT INAP DAN

RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TAHUN 2018

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Oleh

IFFAH KARIMA PUTRI NIM : 141000476

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

“PERANCANGAN PELAPORAN DATA KEADAAN MORBIDITAS PASIEN RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2018” ini beserta seluruh isinya adalah benar hasil karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau mengutip dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Medan, September 2018 Yang Membuat Pernyataan

IFFAH KARIMA PUTRI

(4)
(5)

Sumatera Utaratidak sesuai dengan formatlaporanpada Petunjuk Teknis Sistem Informasi Rumah Sakit Tahun 2011 yaitu tidak menampilkan kode penyakit berdasarkan Daftar Tabulasi Dasar (DTD). Perancangan sistem pelaporan data keadaan morbiditas pasien ini bertujuan untuk mempermudah dalam menginput dan mengolah data pasien rawat inap dan rawat jalan serta menampilkan kode DTD pada laporan data keadaaan morbiditas pasien.

Metode yang digunakan dalam merancang sistem pelaporan data keadaan morbiditas pasien ini adalah System Development Life Cycle (SDLC). Metode ini dibagi menjadi lima langkah dalam pengembangannya yaitu: perencanaan (planning), analisis (analysis), perancangan (design), implementasi (implementatation) serta uji coba dan integrasi (testing and integration). Sistem ini dikembangkan dengan menggunakan program MySQL dengan bantuan PHP untuk database dan Apache sebagai webservernya.

Hasil perancangan adalah sebuah aplikasi yang dapat digunakan untuk melakukan pencatatan data morbiditas pasien dan untuk menampilkan 6 laporan yaitu, laporan data keadaan morbiditas pasien rawat inap, data keadaan morbiditas pasien rawat inap penyebab kecelakaan, data keadaan morbiditas pasien rawat jalan, data keadaan morbiditas pasien rawat jalan penyebab kecelakaan, data 10 besar penyakit rawat inap dan data 10 besar penyakit rawat jalan.

Perancangan sistem ini diharapkan dapat digunakan dan dikembangkan agar dapat terhubung secara otomatis dengan sistem Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara yaitu AISSHA dan menerapkan peraturan kepada perawat untuk memasukkan data ke dalam sistem secara teratur agar sistem dapat dioperasikan secara totalitas.

Kata kunci :Pelaporan data morbiditas, rumah sakit.

(6)

ABSTRACT

Data reports on the state of patient morbidity at the University of Sumatera Utara Hospital are not in accordance with the report format in the Hospital Information System Technical Guidance in 2011, which does not display the disease code based on the Basic Tabulation List (DTD). The design of the data reporting system for patient morbidity is aimed making it easier to input and process inpatient and outpatient data and display the DTD code in the report on the state of patient morbidity.

The method used in reporting the patient's morbidity condition was the System Development Life Cycle (SDLC). The method was five steps in its development, namely: planning, analysis, design, implementation and testing and integration. This system was developed using the MySQL program with the help of PHP for databases and Apache as its web server.

The results of designing are an application that can be used to record patient morbidity data and to display 6 reports, namely report data on the state of inpatient morbidity, data on inpatient morbidity causes of accidents, data on the state of outpatient morbidity, data on outpatient morbidity causes of accidents, data reports 10 major inpatient diseases and data reports on 10 major outpatient diseases.

The design of this system is expected to be used and developed so that it can be automatically connected to the University of Sumatera Utara Hospital system, namely AISSHA and applying regulations to nurses for input data into the system regularly so that the system can be operated in totality.

Keywords: Hospitals, reporting on morbidity data.

(7)

segala rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “PERANCANGAN PELAPORAN DATA KEADAAN

MORBIDITAS PASIEN RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2018”.Skripsi ini adalah salah satu syarat yang ditetapkan untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara moril maupun materil.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH, M.Hum selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

3. Dr. Asfriyati, S.K.M., M.Kes, selaku Ketua Departemen Kependudukan dan Biostatistika Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

(8)

4. dr. Ria Masniari Lubis, M.Si selaku Dosen Pembimbing, terima kasih untuk segala bantuan, bimbingan dan arahan Ibu dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Maya Fitria, S.K.M., M.Kes selaku Dosen Penguji I, yang telah memberikan masukan kepada penulis, terima kasih atas sumbangsih pikiran dari Ibu dalam penyempurnaan skripsi ini.

6. Lanova Dwi Arde S.K.M., M.K.M dan Sri Rahayu Sanusi, S.K.M., M.Kes, Ph.D selaku Dosen Penguji II, yang telah memberikan masukan kepada penulis, terima kasih atas sumbangsih pikiran dari Ibu dalam penyempurnaan skripsi ini.

7. dr. Yusniwarti Yusad M.Si selaku dosen penasehat akademik yang telah membimbing dan memberikan motivasi selama masa perkuliahan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

8. Andika Mahaprada Tarigan, S.K.M., M.Kes selaku pegawai Departemen Kependudukan dan Biostatistika yang telah membantu penulis dalam administrasi yang berkaitan dengan skripsi ini.

9. Tiurlan Damanik, A.Md.PK., SE selaku Koordinator Instansi Rekam Medis Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara yang telah membantu penulis dalam melaksanakan implementasi skripsi ini.

10. Teristimewa untuk Ibunda tercinta Dra.Gusniati dan kakanda Agrian Peby S.T yang selalu mendoakan ananda tanpa kenal lelah, nasihat, motivasi, perhatian dan kasih sayang yang tak terhitung banyaknya sehingga penulisan skripsi ini bisa selesai.

(9)

12. Teman-teman seperjuangan di peminatan Biostatistika dan Informasi Kesehatan yang telah bersama-sama menghadapi suka dan duka selama di perkuliahan hingga selesai.

13. Teman-teman PBL Desa Pantai Cermin Kiri Nada, Tia, Nova, Lehak yang memberikan dukungan dan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

14. Teman-teman stambuk 2014 FKM USU dan teman-teman kelas F FKM USU 2014 yang telah berjuang bersama selama masa perkuliahan serta semua pihak yang telah berperan dalam membantu saya menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya kepada kita semua dan semoga tulisan ini bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, September 2018 Penulis

Iffah Karima Putri

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

RIWAYAT HIDUP ... xvi

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.3.1 Tujuan Umum ... 6

1.3.2 Tujuan Khusus ... 6

1.4 Manfaat ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 8

2.1 Sistem Informasi Rumah Sakit... ... 8

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Rumah Sakit ... 8

2.1.2 Fungsi Sistem Informasi Rumah Sakit... 8

2.1.3 Jenis Sistem Informasi Rumah Sakit... 9

2.1.4 Pelaporan Rumah Sakit... 11

2.1.4.1 Data Keadaan Morbiditas Rawat Inap (RL 4a)... 13

2.1.4.2 Data Keadaan Morbiditas Rawat Jalan (RL 4b) ... 14

2.1.4.3 Daftar 10 Besar Penyakit Rawat Inap (RL 5.3) ... 14

2.1.4.4 Daftar 10 Besar Penyakit Rawat Jalan (RL 5.4) ... 14

2.1.4.5 ICD 10 dan DTD (Daftar Tabulasi Dasar) .... 15

(11)

2.2.4 Implementasi (Implementation) ... 21

2.2.5 Uji Coba dan Integrasi (Testing and Integration)... 22

2.3 Program Komputer Untuk Pengembangan Sistem Informasi 22 2.3.1 Database ... 22

2.3.1.1 MySQL ... 22

2.3.2 Web Server ... 23

2.3.2.1 Apache ... 24

2.3.3 PHP ... 24

BAB III METODE PERANCANGAN... 26

3.1 Metode... 26

3.2 Perencanaan Sistem... 26

3.3 Analisis Sistem... 27

3.3.1 Kelayakan Teknis... 27

3.3.2 Kelayakan Operasional ... 28

3.3.3 Kelayakan Hukum... 28

3.3.4 Kelayakan Ekonomis ... 29

3.4 Perancangan Sistem ... 29

3.4.1 Perancangan Sistem Secara Umum... 29

3.4.2 Perancangan Sistem Input dan Output ... 30

3.4.2.1 Perancangan Input ... 30

3.4.2.3 Perancangan Output... 32

3.4.3 Perancangan Database... 35

3.5 Implementasi Sistem ... 36

3.6 Uji Coba dan Integrasi ... 37

BAB IV HASIL PERANCANGAN SISTEM ... 38

4.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara 38 4.2 Motto, Visi dan Misi ... 39

4.3 Falsafah, Nilai-nilai, Budaya Kerja dan Tujuan ... 40

4.4 Jenis Pelayanan ... 41

4.5 Sumber Daya Manusia ... 45

4.5.1 Sumber Daya Manusia Rekam Medis ... 46

(12)

4.6 Laporan Data Keadaan Morbiditas Pasien di RS USU... 47

4.7 Sistem Pelaporan Data Keadaan Morbiditas Pasien di RS USU... 47

4.8 Implementasi Sistem Pelaporan Data Keadaan Morbiditas Pasien di RS USU ... 48

4.9 Uji Coba dan Integrasi Sistem Pelaporan Data Keadaan Morbiditas Pasien di RS USU... 48

4.10 Cara Kerja Sistem Pelaporan Data Keadaan Morbiditas Pasien di RS USU ... 49

BAB V PEMBAHASAN ... 66

5.1 Gambaran Pengelolaan Sistem Pelaporan Data Keadaan Morbiditas Pasien di RS USU... 66

5.2 Keuntungan Sistem Pelaporan Data Keadaan Morbiditas Pasien di RS USU ... 66

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 69

6.1 Kesimpulan ... 69

6.2 Saran... 69

DAFTAR PUSTAKA... 70

LAMPIRAN... 72

(13)

Tabel 2.1 Rincian Bab ICD Revisi 10 (Edisi 2-2005)... 16

Tabel 3.1 Tabel Data Pasien Rawat Inap ... 31

Tabel 3.2 Tabel Data Pasien Rawat Jalan ... 31

Tabel 3.3 Tabel Kategori DTD... 32

Tabel 3.4 Tabel Kategori ICD... 32

Tabel 4.1 Ketersedian Kamar dan Jumlah Tempat Tidur RS USU... 44

Tabel 4.2 Tenaga RS USU Tahun 2015... 45

Tabel 4.3 Kompilasi Ketenagaan RS USU ... 45

(14)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Pengembangan Sistem dengan SDLC... 18

Gambar 3.1 Perancangan Pelaporan Data Keadaan Morbiditas Penyakit Rawat Inap dan Rawat Jalan di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara Secara Umum... 30

Gambar 3.2 Perancangan Output Laporan Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Inap... 33

Gambar 3.3 Perancangan Output Laporan Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Inap Penyebab Kecelakaan... 33

Gambar 3.4 Perancangan Output Laporan Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Jalan... 34

Gambar 3.5 Perancangan Output Laporan Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Jalan Penyebab Kecelakaan... 34

Gambar 3.6 Perancangan Output Laporan Daftar 10 Besar Penyakit Rawat Inap ... 35

Gambar 3.7 Perancangan Output Laporan Daftar 10 Besar Penyakit Rawat Jalan ... 35

Gambar 3.8 Perancangan Database Pelaporan Data Keadaan Morbiditas Penyakit Rawat Inap dan Rawat Jalan di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara... 36

Gambar 4.1 Prosedur Pelayanan Rawat Jalan RS USU... 43

Gambar 4.2 XAMPP Control Panel ... 49

Gambar 4.3 Command Prompt ... 50

Gambar 4.4 Form Login ... 50

Gambar 4.5 Username/Password yang Dimasukkan Salah ... 51

Gambar 4.6 Menu Beranda ... 52

(15)

Gambar 4.10 Form Tambah Data Pasien... 55 Gambar 4.11 Alert Pasien Tidak Ditemukan ... 56 Gambar 4.12 Form Cetak Laporan ... 57 Gambar 4.13 Laporan Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Inap

Dalam Format Excel... 57 Gambar 4.14 Laporan Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Inap

Dalam Format Pdf... 58 Gambar 4.15 Laporan Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Inap

Penyebab Kecelakaan Dalam Format Excel ... 59 Gambar 4.16 Laporan Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Inap

Penyebab Kecelakaan Dalam Format Pdf... 59 Gambar 4.17 Laporan Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Jalan

Dalam Format Excel... 60 Gambar 4.18 Laporan Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Jalan

Dalam Format Pdf... 60 Gambar 4.19 Laporan Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Jalan

Penyebab Kecelakaan Dalam Format Excel ... 61 Gambar 4.20 Laporan Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Jalan

Penyebab Kecelakaan Dalam Format Pdf... 62 Gambar 4.21 Laporan Data 10 Besar Penyakir Rawat Inap Dalam Format

Excel... 63 Gambar 4.22 Laporan Data 10 Besar Penyakir Rawat Inap Dalam Format

Pdf ... 63 Gambar 4.23 Laporan Data 10 Besar Penyakit Rawat Jalan Dalam

Format Excel ... 64

(16)

Gambar 4.24 Laporan Data 10 Besar Penyakit Rawat Jalan Dalam Format Pdf... 64

(17)

Lampiran 1. Surat Permohonan Survei Pendahuluan dari FKM USU ... 72

Lampiran 2. Surat Izin Survei Awal Penelitian dari RS USU... 73

Lampiran 3. Surat Permohonan Izin Penelitian dari FKM USU... 74

Lampiran 4. Surat Izin Penelitian dari RS USU ... 75

Lampiran 5. Implementasi dan Uji Coba Sistem di RS USU... 76

(18)

RIWAYAT HIDUP

Iffah Karima Putri lahir di Pekan Sabtu pada tanggal 10 Januari 1996.

Penulis merupakan anak ketiga dari empat bersaudara anak pasangan Ayahanda Jon Pebrizal S.Pd (ALM) dan Ibunda Dra. Gusniati. Beragama Islam dan bersuku Minang, bertempat tinggal di Jorong Balai Gadang Ateh Kenagarian Mungo Kecamatan Luak Kabupaten Lima Puluh Kota.

Pendidikan formal penulis di mulai dari Taman Kanak-kanak Pertiwi Muaro Kalaban tamat tahun 2002. Penulis melanjutkan pendidikan di SD Negeri 11 Payakumbuh tamat tahun 2008. Melanjutkan ke SMP Negeri 3 Payakumbuh, tamat tahun 2011. Kemudian masuk SMA Negeri 2 Payakumbuh, tamat tahun 2014. Pada Tahun 2014 penulis melanjutkan pendidikan S1 di Universitas Sumatera Utara, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat dan selesai pada tahun 2018.

(19)

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan akan data dan informasi saat ini berkembang sangat pesat sehingga menuntut diubahnya suatu sistem yang manual menjadi elektronik

.

Peranan sistem informasi terhadap kemajuan rumah sakit sudah tidak diragukan lagi. Dengan dukungan sistem informasi yang baik maka sebuah rumah sakit akan memiliki berbagai keunggulan. Pemanfaatan komputer sebagai alat kerja bantu, khususnya sebagai media pengolah data pun terus berkembang dengan pesat sehingga sangat berpengaruh terhadap kemajuan pekerjaan suatu rumah sakit.

Dengan bantuan komputer pekerjaan dapat dikerjakan dengan lebih mudah, cepat, tepat, lengkap dan aman.

Informasi dapat didefinisikan sebagai data yang sudah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna yang ditujukan untuk seseorang, organisasi ataupun siapa saja yang membutuhkan informasi tersebut. Informasi yang baik adalah informasi yang relevan, andal, lengkap, tepat waktu, dapat dipahami, dapat diverifikasi serta dapat diakses (Mulyani, 2016).

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) menjelaskan bahwa ketersediaan data dan informasi mutlak dibutuhkan terutama oleh badan layanan umum seperti rumah sakit. Data kesehatan terdiri dari data rutin dan data non rutin, data rutin harus dikumpulkan secara teratur oleh penyelenggara Fasilitas Pelayanan Kesehatan melalui

(20)

2

WHO (World Health Organization) mendefinisikan bahwa SIK (Sistem Informasi Kesehatan) adalah sebuah sistem yang mengintegrasikan pengumpulan data, pengolahan, pelaporan dan penggunaan informasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan kesehatan melalui manajemen yang lebih baik pada semua jenjang kesehatan.

SIK adalah seperangkat data, informasi, indikator, prosedur, perangkat, teknologi dan sumber daya manusia yang saling berkaitan dan dikelola secara terpadu untuk mengarahkan tindakan atau keputusan yang berguna dalam mendukung pembangunan kesehatan. Sedangkan Sistem Elektronik Kesehatan adalah serangkaian perangkat dan prosedur elektronik yang berfungsi mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyimpan, menampilkan, mengumumkan, mengirimkan, dan/atau menyebarkan Data dan Informasi Kesehatan tersebut (PP RI Nomor 46, 2014).

Menurut WHO rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit menjelaskan bahwa, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

(21)

Rumah Sakit Pendidikan adalah rumah sakit yang mempunyai fungsi sebagai tempat pendidikan, penelitian, dan pelayanan kesehatan secara terpadu dalam bidang pendidikan kedokteran dan/atau kedokteran gigi, pendidikan berkelanjutan, dan pendidikan kesehatan lainnya secara multiprofesi (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 93 Tahun 2015 tentang Rumah Sakit Pendidikan).

Sesuai ketentuan Pasal 52 dan 53 ayat (1) Undang-Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, setiap rumah sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan tentang semua kegiatan penyelenggaraan rumah sakit dalam bentuk sistem informasi manajemen rumah sakit serta wajib menyelenggarakan penyimpanan terhadap pencatatan dan pelaporan yang dilakukan untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan.

Permenkes 1171/Menkes/Per/VI/2011 tentang Sistem Informasi Rumah sakit menyatakan bahwa setiap rumah sakit wajib melaksanakan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) yang merupakan suatu proses pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data rumah sakit. SIRS merupakan aplikasi sistem pelaporan rumah sakit kepada Kementrian Kesehatan yang meliputi; data identitas rumah sakit, data ketenagaan yang bekerja di rumah sakit, data rekapitulasi kegiatan pelayanan, data kompilasi penyakit/ morbiditas pasien rawat inap, dan data kompilasi penyakit/

morbiditas pasien rawat jalan.

Data keadaan morbiditas pasien rawat inap (Formulir RL 4a) adalah formulir untuk data keadaan morbiditas pasien rawat inap yang merupakan formulir rekapitulasi dari jumlah pasien keluar Rumah Sakit (hidup dan mati),

(22)

4

sedangkan data keadaan morbiditas rawat jalan (Formulir RL 4b) adalah formulir standar untuk data keadaan morbiditas pasien rawat jalan yang merupakan formulir rekapitulasi dari jumlah kasus baru dan jumlah kunjungan yang terdapat pada unit rawat jalan Rumah Sakit, keduanya dilaporkan dalam periode tahunan (JUKNIS SIRS,2012). Pada laporan RL 4a dan RL 4b selain menyajikan kode ICD-10 juga dituntut untuk menampilkan kode DTD (Daftar Tabulasi Dasar) dimana fungsinya adalah untuk memudahkan perekapan data penyakit di Indonesia menggunakan penggolongan kode penyakit yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. Dari pengolahan data dalam RL4a dan RL4b bisa dihasilkan informasi 10 besar penyakit rawat inap dan rawat jalan.

Pengelolaan data di rumah sakit merupakan salah satu komponen yang penting dalam mewujudkan suatu sistem informasi di rumah sakit. Sistem ini bisa berbasis manual maupun komputerisasi. Pengelolaan data secara manual, mempunyai banyak kelemahan, selain tidak tepat waktu (untimely), data yang diterima sering kali tidak lengkap (incomplete), tidak akurat (inaccurate), dan tidak sesuai dengan kebutuhan (unrelated). Dengan dukungan teknologi informasi yang ada sekarang ini pekerjaan pengelolaan data dengan cara manual dapat digantikan dengan suatu sistem informasi dengan menggunakan komputer. Selain tepat waktu, pengelolaan data juga menjadi lebih lengkap dan akurat, sehingga ketepatan pengiriman laporan dapat diwujudkan.

Pengelolaan data di rumah sakit dilakukan oleh petugas rekam medis.

Dalam menjalankan pekerjaan di rekam medis diperlukan sumber daya manusia yang memenuhi kompetensi perekam medis. Salah satu kompetensi pokok yang

(23)

harus dimiliki adalah mampu menggunakan aplikasi komputer untuk pengumpulan, pengolahan dan penyajian informasi kesehatan. Sedangkan kompetensi pendukung yang harus dimiliki adalah mampu melaksanakan komunikasi efektif dengan semua tingkatan serta mampu menjalin kerjasama dengan bagian sistem informasi rumah sakit dalam pengembangan teknologi baru.

Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara adalah entitas Kementerian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang pengelolaannya dilaksanakan oleh Universitas Sumatera Utara. Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara sebagai rumah sakit tipe C dengan akreditasi paripurna memiliki visi sebagai pusat pengembangan IPTEKDOK 2025 di wilayah Indonesia Barat.

Hasil survei pendahuluan didapatkan bahwa sistem pelaporan data keadaan morbiditas pasien rawat inap dan rawat jalan di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara telah terkomputerisasi, namun sistem yang ada tidak sesuai dengan format laporan data keadaan morbiditas pasien rawat inap dan rawat jalan pada Petunjuk Teknis Sistem Informasi Rumah Sakit Tahun 2011 yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, yaitu tidak menampilkan kode penyakit berdasarkan DTD (Daftar Tabulasi Dasar) serta kurangnya kerjasama petugas rekam medis dengan petugas teknologi informasi sebagai bagian sistem informasi rumah sakit dalam pengembangan teknologi baru, sehingga sulit dalam membuat laporan Rumah Sakit tersebut yang mengakibatkan keterlambatan pengiriman ke Dinas Kesehatan.

Berdasarkan kondisi di atas, sangat tepatlah untuk mengembangkan sistem pelaporan data keadaan morbiditas pasien rawat inap dan rawat jalan di Rumah

(24)

6

Sakit Universitas Sumatera Utara berbasis komputerisasi, sesuai dengan ketersediaan data, kondisi dan kebutuhan informasi yang ada di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara. Sistem informasi ini diharapkan dapat dipakai untuk membantu peloparan morbiditas pasien rawat inap dan rawat jalan di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara adalah tidak sesuainya sistem pelaporan data keadaan morbiditas pasien rawat inap dan rawat jalan dengan format laporan morbiditas pasien rawat inap dan rawat jalan pada Petunjuk Teknis Sistem Informasi Rumah Sakit Tahun 2011 yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, yaitu tidak menampilkan kode penyakit berdasarkan DTD (Daftar Tabulasi Dasar) sehingga sulit dalam membuat laporan Rumah Sakit tersebut yang mengakibatkan keterlambatan pengiriman ke Dinas Kesehatan.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Merancang laporan data keadaan morbiditas pasien rawat jalan dan rawat inap dengan menggunakan program komputer berdasarkan Petunjuk Teknis Sistem Informasi Rumah Sakit Tahun 2011 yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Merancang laporan data keadaan morbiditas pasien rawat inap per tahun.

(25)

2. Merancang laporan data keadaan morbiditas pasien rawat inap penyebab kecelakaan per tahun

3. Merancang laporan data keadaan morbiditas pasien rawat jalan per tahun.

4. Merancang laporan data keadaan morbiditas pasien rawat jalan penyebab kecelakaan per tahun.

5. Merancang laporan daftar 10 besar penyakit rawat inap per bulan.

6. Merancang laporan daftar 10 besar penyakit rawat jalan per bulan.

1.3.3 Manfaat

1. Memberikan kemudahan kepada Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara dalam pembuatan laporan data keadaan morbiditas pasien dan laporan data 10 besar penyakit.

(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Informasi Rumah Sakit

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Rumah Sakit

Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan dan penyajian data rumah sakit se-Indonesia. Sistem Informasi ini mencakup semua Rumah Sakit umum maupun khusus, baik yang dikelola secara publik maupun privat sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (JUKNIS SIRS, 2011).

SIRS yang berlaku pada saat ini adalah SIRS revisi VI tahun 2011, dimana SIRS VI merupakan penyempurnaan dari SIRS Revisi V yang disusun berdasarkan masukan dari tiap Direktorat dan Sekretariat dilingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan. Hal ini diperlukan agar dapat menunjang pemanfaatan data yang optimal serta semakin meningkatnya kebutuhan data saat ini dan yang akan datang.

2.1.2 Fungsi Sistem Informasi Rumah Sakit

Menurut Gavinov dan Soemantri (2016) fungsi SIRS yaitu:

1. Membantu mewujudkan visi dan misi Rumah Sakit.

2. Membangun dan mengembangkan infrastruktur teknologi informasi.

3. Mensosialisasikan dan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia RS mengoperasikan teknologi informasi.

4. Meningkatkan kinerja rumah sakit menjadi lebih efisien dan efektif.

(27)

5. Meningkatkan nilai jual RS dimasyarakat sebagai RS yang mengedepankan pelayanan.

6. Manajemen pengelolaan data menjadi informasi yang cepat dan tepat guna bagi kepentingan User, Manajemen maupun Pemerintah.

7. Meningkatkan mutu dan mempercepat proses pelayanan RS.

8. Meningkatkan loyalitas dan kebanggaan karyawan terhadap RS tempat mereka mengabdi.

9. Mengurangi kesalahan-kesalahan faktor manusia.

10. Menghilangkan permasalahan redudansi data.

11. Menghilangkan permasalahan ketidakkonsistenan data.

12. Pemetaan desain sistem informasi sesuai dengan kebutuhan informasi pada saat ini dan masa yang akan datang.

2.1.3 Jenis Sistem Informasi Rumah Sakit a. Sistem Informasi Klinis

Sistem informasi klinis di rancang untuk menunjang kegiatan langsung kepada pasien dengan menyediakan informasi klinis yang aksesibilitas, akurat, terkini, lengkap dan relevan. Jenis sistem informasi klinis adalah: sistem informasi pembantu diagnose (diagnostic assistance), sistem informasi pembantu pengobatan dan tindak lanjut (therapy critiquing and planning), sistem informasi pemantauan pasien dan sistem informasi rekam medis. Contoh Aplikasi Sistem Informasi Klinis diantaranya: sistem informasi untuk menentukan kebutuhan perawatan pasien, sistem informasi peresepan obat oleh dokter untuk menentukan

(28)

10

dosis yang tepat dan informasi tentang reaksi obat, sistem informasi pemeriksaan pasien di laboratorium, sistem informasi yang dapat memberikan informasi/saran tentang tindakan medis yang akan dilakukan dokter, sistem informasi pemantauan pasien ICU dan sistem informasi pemantauan operasi.

b. Sistem Informasi Administrasi

Sistem Informasi administrasi menempati posisi ke dua dalam kelompok sistem informasi yang digunakan di rumah sakit. Sistem ini didayagunakan untuk membantu pelaksanaan administratif di rumah sakit.

Contoh sistem informasi administrasi adalah:

1. Sistem Informasi Pendaftaran pasien.

Sistem ini meliputi aktifitas pasien masuk, keluar dan rujuk (admission, discharge and transfer/ADT). Sistem ini semestinya terkait dengan sistem lain agar dapat lebih didayagunakan untuk pengisian formulir yang membutuhkan data dasar dan tanda tangan pasien, misalnya informed consent dan pernyataan izin pelepasan informasi medis untuk keperluan tertentu.

2. Sistem Informasi Pembayaran dan Tagihan

Sistem ini menerima masukan mengenai cara pembayaran pasien melalui sistem informasi pendaftaran pasien. Data cara pembayaran digabungkan dengan data pelayanan pasien yang mencakup semua bentuk pelayanan yang telah diterima oleh pasien selama masa perawatan. Dari hasil pengelolaan ini akan didapatkan informasi

(29)

mengenai jumlah dan rincian biaya pelayanan untuk seorang pasien dalam suatu periode perawatan.

c. Sistem Informasi Penunjang

Sistem informasi penunjang di rumah sakit diantaranya adalah:

1. Sistem informasi finansial

2. Sistem informasi sumber daya manusia 3. Sistem informasi material

4. Sistem informasi fasilitas 2.1.4 Pelaporan Rumah Sakit

Pelaporan rumah sakit merupakan suatu alat organisasi yang bertujuan untuk dapat menghasilkan laporan secara cepat, tepat dan akurat (Gavinov dan Soemantri, 2016).

Jenis laporan yang dibuat dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu:

1. Pelaporan intern rumah sakit, yaitu laporan yang dibuat sebagai masukan untuk dasar Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.

Laporan intern dibuat oleh pihak rumah sakit dan digunakan/

dimanfatkan oleh pihak rumah sakit itu sendiri. Dilaksanakan dengan sensus harian yang meliputi: pasien masuk rumah sakit, pasien keluar rumah sakit, pasien meninggal di rumah sakit, lamanya pasien dirawat, hari perawatan, persentase pemakaian tempat tidur, kegiatan persalinan, kegiatan pembedahan dan tindakan medis lainnya serta kegiatan rawat jalan penunjang lainnya.

(30)

12

2. Pelaporan ekstern rumah sakit, yaitu pelaporan yang wajib dibuat oleh rumah sakit sesuai dengan peraturan yang berlaku, ditunjukkan kepada Departemen Kesehatan RI, Dinas Kesehatan Propinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Berikut merupakan isi dari pelaporan rumah sakit menurut Petunjuk Teknis Sistem Informasi Rumah Sakit Tahun 2011 yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan:

1. RL 1.1 Data Dasar Rumah Sakit

2. RL 1.2 Indikator Pelayanan Rumah Sakit 3. RL 1.3 Fasilitas Tempat Tidur Rawat Inap 4. RL 2 Data Ketenagaan

5. RL 3.1 Data Kegiatan Pelayanan Rawat Inap 6. RL 3.2 Data Kegiatan Pelayanan Rawat Darurat 7. RL 3.3 Data Kegiatan Kesehatan Gigi dan Mulut 8. RL 3.4 Kegiatan Kebidanan

9. RL 3.5 Kegiatan Perinatologi 10. RL 3.6 Kegiatan Pembedahan 11. RL 3.7 Kegiatan Radiologi

12. RL 3.8 Pemeriksaan Laboratorium 13. RL 3.9 Pelayanan Rehabilitasi Medik 14. RL 3.10 Kegiatan Pelayanan Khusus 15. RL 3.11 Kegiatan Kesehatan Jiwa 16. RL 3.12 Kegiatan Keluarga Berencana

(31)

17. RL 3.13 Kegiatan Obat, Penulisan Dan Pelayanan Resep 18. RL 3.14 Kegiatan Rujukan

19. RL 3.15 Cara Pembayaran

20. RL 4a Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Inap Rumah Sakit 21. RL 4b Data Keadaan Morbiditas Rawat Jalan Rumah Sakit 22. RL 5.1 Pengunjung Rumah Sakit

23. RL 5.2 Kunjungan Rawat Jalan

24. RL 5.3 Daftar 10 Besar Penyakit Rawat Inap 25. RL 5.4 Daftar 10 Besar Penyakit Rawat Jalan

Jenis Pelaporan Berdasarkan Waktu menurut Petunjuk Teknis SIRS Revisi VI adalah sebagai berikut:

1. Laporan Updating: RL 1.1.

2. Laporan Tahunan: RL 1.2, RL 1.3, RL 2, RL 3.1, RL 3.2, RL 3.3, RL 3.4, RL 3.5, RL 3.6, RL 3.7, RL 3.8, RL 3.9, RL 3.10, RL 3.11, RL 3.12, RL 3.13, RL 3.14, RL 3.15, RL 4a, RL 4b.

3. Laporan Bulanan: RL 5.1, RL 5.2, RL 5.3, RL 5.4.

2.1.4.1 Data Keadaan Morbiditas Rawat Inap (RL 4a)

RL 4a adalah data keadaan morbiditas pasien rawat inap yang merupakan rekapitulasi dari jumlah pasien rawat inap keluar Rumah Sakit (hidup dan mati) untuk periode tahunan. Data dikumpulkan dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember setiap tahunnya. Pengelompokan jenis penyakit pada RL 4a disusun menurut pengelompokan jenis penyakit sesuai dengan Daftar Tabulasi Dasar dan ICD-10. Jumlah kelompok pada Gabungan Sebab Sakit terdapat 507 kelompok,

(32)

14

sedangkan pada Golongan Sebab Luar Morbiditas dan Mortalitas yaitu penyakit akibat kerja dan kecelakaan akibat kerja terdapat 30 kelompok. Data jumlah pasien rawat inap keluar Rumah Sakit untuk setiap jenis penyakit diperinci menurut golongan umur dan jenis kelamin.

2.1.4.2 Data Keadaan Morbiditas Rawat Jalan (RL 4b)

RL 4b adalah data keadaan morbiditas pasien rawat jalan yang merupakan rekapitulasi dari jumlah pasien rawat jalan Rumah Sakit untuk periode tahunan.

Data dikumpulkan dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember setiap tahunnya. Pengelompokan jenis penyakit pada RL 4b disusun menurut pengelompokan jenis penyakit sesuai dengan Daftar Tabulasi Dasar dan ICD-10.

Jumlah kelompok pada Gabungan Sebab Sakit terdapat 507 kelompok, sedangkan pada Golongan Sebab Luar Morbiditas dan Mortalitas yaitu penyakit akibat kerja dan kecelakaan akibat kerja terdapat 30 kelompok. Data tentang jumlah kasus baru untuk setiap jenis penyakit diperoleh dari masing-masing unit rawat jalan kecuali radiologi diperoleh dari unit penunjang serta diperinci menurut golongan umur dan jenis kelamin dari kasus baru tersebut.

2.1.4.3 Daftar 10 Besar Penyakit Rawat Inap (RL 5.3)

RL 5.3 adalah daftar 10 besar penyakit rawat inap yang merupakan rekapitulasi dari jumlah pasien keluar Rumah Sakit (hidup dan mati) untuk satu bulan dan dilaporkan secara periodik setiap bulannya.

(33)

2.1.4.4 Daftar 10 Besar Penyakit Rawat Jalan (RL 5.4)

RL 5.4 adalah daftar 10 besar penyakit rawat jalan yang merupakan rekapitulasi dari jumlah banyaknya kasus baru pada unit rawat jalan untuk satu bulan dan dilaporkan secara periodik setiap bulannya.

2.1.4.5 ICD-10 dan DTD (Daftar Tabulasi Dasar)

ICD merupakan singkatan dari International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems. ICD memuat klasifikasi diagnostik penyakit dengan standar internasional yang disusun berdasarkan sistem kategori dan dikelompokkan dalam satuan penyakit menurut kriteria yang telah disepakati pakar internasional.

Tujuan klasifikasi ini adalah untuk memudahkan pencatatan data morbiditas sehingga menjadi sistematik, membantu penganalisisan, menerjemahkan dan membandingkan peristiwa penyakit yang telah dikumpulkan di berbagai tempat, negara pada saat yang berlainan.

Kegunaan ICD-10 yang menonjol adalah sebagai sarana penterjemah diagnosis penyakit dan masalah kesehatan dari bentuk kata menjadi kode atau sandi alfanumerik sehingga memudahkan untuk disimpan, dicari dan kemudian dianalisis. ICD- 10 menggunakan kode alfanumerik dengan sebuah huruf pada posisi pertama dan sebuah angka pada posisi ke-2, ke-3, dan ke-4. Karakter ke-4 didahului oleh sebuah titik decimal. Jadi nomor kode yang mungkin ada berkisar dari A00.0 sampai Z99.9.

Menurut Hatta Gemala R (2013) penerapan pengkodean sistem ICD digunakan untuk:

(34)

16

1. Mengindeks pencacatan penyakit dan tindakan di sarana pelayanan kesehatan.

2. Masukan bagi sistem pelaporan diagnosis medis.

3. Memudahkan proses penyimpanan dan pengambilan data terkait diagnosis karakteristik pasien dan penyedia layanan.

4. Bahan dasar dalam pengelompokkan DRGs (diagnosis related groups) untuk sistem penagihan pembayaran biaya pelayanan.

5. Pelaporan nasional dan internasional morbiditas dan mortalitas.

6. Tabulasi data pelayanan kesehatan bagi proses evaluasi perencanaan pelayanan medis.

7. Menentukan bentuk pelayanan yang harus direncanakan dan dikembangkan sesuai kebutuhan zaman.

8. Analisis pembiayaan pelayanan kesehatan.

9. Untuk penelitian epidemiologi dan klinis.

Tabel 2.1 Rincian Bab ICD Revisi 10 (Edisi 2-2005)

Bab ICD Kode Awal Farr’”s

I Penyakit parasit dan infeksi tertentu A,B Epidemiologi

II Neoplasma C,D Umum

III Penyakit darah dan organ pembentuk darah dan kelainan tertentu yang mengakibatkan mekanisme imun

D Umum

IV Penyakit endokrin nutrisi dan metabolik

E Umum

V Gangguan mental dan perilaku F Umum

VI Penyakit sistem saraf G Sistem Tubuh

VII Penyakit mata dan adneksa H Sistem Tubuh

V111 Penyakit telinga dan prosessus mastoideus

H Sistem Tubuh

IX Penyakit sistem sirkulasi I Sistem Tubuh

X Penyakit sistem napas J Sistem Tubuh

(35)

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Bab ICD Kode Awal Farr’”s

XII Penyakit kulit dan jaringan subkutan L Sistem Tubuh XIII Penyakit sistem muskulokeletal dan

jaringan penunjang M Sistem Tubuh

XIV Penyakit sistem kemih N Sistem Tubuh

XV Kehamilan, kelahiran dan nifas O Umum

XVI Kondisi tertentu yang bermula dari masa perinatal

P Umum

XVII Malformasi, deformasi, dan kelainan

kromosom kongenital Q Umum

XVIII Gejala, tanda dan temuan klinik &

laboratorium abnormal

R Umum

XIX Cedera, keracunan dan akibat lain

tertentu dari penyebab eksternal S,T Umum

XX Penyebab luar morbiditas dan mortalitas

V,W,X,Y Umum

XXI Faktor yang mempengaruhi keadaan kesehatan dan kontak dengan

pelayanan kesehatan

Z Umum

XXII Kode untuk tujuan khusus U Umum

DTD (Daftar Tabulasi Dasar) adalah daftar kode yang sudah disusun Menteri Kesehatan Indonesia untuk kebutuhan pengkodean Indonesia. DTD disusun merujuk pada ICD-10.

2.2 Metode Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle/SDLC) Sistem yang sedang berjalan atau sedang digunakan oleh organisasi atau perusahaan akan terus dikembangkan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan pada sistem tersebut (Mulyani, 2016). Kegiatan pengembangan sistem dapat diartikan sebagai kegiatan membangun sistem baru untuk mengganti, memperbaiki atau meningkatkan fungsi sistem yang sudah ada.

Menurut Kusrini (2007) indikator sistem yang mengalami masalah

(36)

18

1. Adanya keluhan dari pelanggan atas pelayanan perusahaan.

2. Adanya pelaporan yang salah/terlambat/sulit.

3. Terjadinya keterlambatan dalam pembayaran.

4. Biaya operasi yang tinggi.

5. Investasi yang tidak efisien.

6. Peramalan penjualan dan produksi yang salah.

7. Waktu kerja yang berlebihan.

8. Kesalahan manual yang tinggi.

9. Pengolah file yang tidak teratur.

Menurut O’Brien (2001) dalam Anggraeni (2017) daur hidup pengembangan sistem informasi (System Development Life Cycle/SDLC) merupakan metode klasik yang digunakan untuk mengembangkan, memelihara dan menggunakan sistem informasi.

System Development Life Cycle/SDLC terdiri dari lima langkah yaitu:

perencanaan (planning), analisis (analysis), perancangan (design), implementasi (implementatation) serta uji coba dan integrasi (testing and integration).

Gambar 2.1 Pengembangan Sistem Dengan Cara SDLC

(37)

2.2.1 Perencanaan (planning)

Perencanaan sistem merupakan tahapan awal dalam pengembangan sistem. Perencanaan pengembangan sistem informasi bertujuan untuk mengenali masalah, menentukan masalah, menentukan tujuan, mengenali kendala dan laporan ke manajemen (Sutanta, 2011).

2.2.2 Analisis (analysis)

Tujuan utama analisis sistem adalah menganalisis masalah dan penyebab masalah yang ada pada sistem sebelumnya serta menentukan apa saja yang akan dikerjakan oleh sistem yang diusulkan. Tahapan ini dilakukan analisis yang mendalam dengan mengadakan studi kelayakan. Studi kelayakan mencoba melihat apakah kebutuhan akan pengembangan sistem informasi baru layak secara ekonomis maupun menurut kriteria yang lain. Dalam studi kelayakan dilakukan telaah terhadap:

a. Kondisi sistem informasi yang ada saat ini.

b. Kebutuhan (requirements) sistem informasi yang seharusmya dipenuhi oleh sistem baru.

c. Apa saja kebutuhan sistem yang tidak terpenuhi dan mengapa tidak terpenuhi.

d. Kebutuhan sistem baru yang muncul setelah sistem informasi lama diterapkan dan dijalankan.

e. Secara singkat menelaah alternatif pengembangan solusi sistem informasi baru.

Kriteria kelayakan yang perlu diperhatikan dalam studi kelayakan ini adalah:

(38)

20

1. Kelayakan teknis, menyangkut apakah hardware/software yang akan dikembangkan tersedia untuk membangun sistem.

2. Kelayakan operasional, menyangkut apakah secara operasional sistem yang baru dapat dilaksanakan dengan sumber daya manusia yang tersedia.

3. Kelayakan hukum, menyangkut apakah sistem yang dibuat tidak melanggar aturan maupun undang-undang yang berlaku.

4. Kelayakan ekonomis, menyangkut biaya untuk membuat dan menjalankan sistem baru serta keuntungan yang akan diperoleh dari sistem tersebut.

2.2.3 Perancangan (design)

Perancangan sistem adalah tahapan berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan dengan menyatukan beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi (Anggraeni, 2017). Tahap ini dilakukan oleh perancang sistem (system designer). Pada tahap ini berbagai pekerjaan yang dilakukan antara lain:

a. Merancang berbagai prosedur atau langkah-langkah baku untuk menangani suatu pekerjaan (perancangan sistem secara umum).

b. Merancang berbagai dokumen input maupun output. Dokumen ini dapat berupa dokumen yang tercetak maupun yang tidak tercetak (merupakan tampilan komputer).

c. Merancang basis data yang akan digunakan di dalam sistem.

Agar perancangan sistem berhasil dengan baik, perancang sistem harus memperhatikan kebutuhan pemakai (manajemen) dan para pemakai (karyawan

(39)

dan manajer pelaksana). Hasil dari tahap perancangan ini adalah rancangan sistem yang baru.

2.2.4 Implementasi (implementation)

Tahap implementasi adalah tahap menjalankan sistem yang baru atau sistem yang diperbaiki. Pada tahap ini pengembang sistem melakukan pemasangan dan penginstalan berbagai perangkat, menguji sistem yang telah dibuat agar bebas dari kesalahan sintaks maupun logika serta memberikan pelatihan dan sosialisasi kepada para pemakai sistem maupun para penerima informasi sistem. Bilamana perlu, perancang sistem akan mengadakan perubahan kecil atas rancangannya.

Metode implementasi ada tiga, yaitu:

a. Metode langsung (direct cutover). Dalam metode ini, sistem lama langsung digantikan oleh sistem yang baru. Metode ini sangat cocok untuk organisasi yang baru pertama kali menggunakan sistem informasi berbasis computer (menggantikan sistem informasi manual). Keuntungan metode ini adalah tidak menghabiskan waktu terlalu lama untuk menggunakan sistem yang baru. Kelemahannya adalah, apabila sistem baru tidak dapat berjalan dengan baik sedangkan sistem lama sudah terlanjur dihentikan, perusahaan akan mengalami kesulitan beroperasi.

b. Metode bertahap. Dalam metode bertahap, sebagian sistem lama dihentikan dan digantikan dengan sistem baru. Apabila berhasil, akan diteruskan dengan penghentian sistem lama yang lain, untuk digantikan sistem baru lainnya.

(40)

22

c. Metode paralel. Dalam metode ini, sistem baru akan digunakan bersama- sama dengan sistem lama dalam kurun waktu tertentu. Apabila sistem baru sudah dapat berfungsi dengan baik, sistem lama akan segera dihentikan.

2.2.5 Uji Coba dan Integrasi (testing and integration)

Setelah sistem dirancang dan diterapkan atau diinstal, tahap berikutnya adalah mencoba menjalankan sistem dalam kondisi sesungguhnya. Karyawan yang sudah dilatih, kini harus menjalankan sistem di lokasi transakasi yang sesungguhnya. Namun pengembang sistem masih mendampingi selama kurun waktu tertentu sampai semua bagian sistem berjalan dengan baik. Setelah itu perancang sistem akan menyerahkan pelaksanaan sistem kepada manajemen.

2.3 Program Komputer Untuk Pengembangan Sistem Informasi 2.3.1 Database

Database adalah sekumpulan data yang disusun dalam bentuk (beberapa) table yang saling berkaitan maupun berdiri sendiri. Database terbagi atas 2 hal, yaitu sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database yang memiliki struktur relasional terdapat table-tabel untuk menyimpan data. Database relasional lebih banyak digunakan pada saat sekarang ini karena lebih mudah dipahami dan mempunyai bentuk yang sederhana serta mudah dilakukan operasi data. Beberapa contoh database adalah MySQL, Oracle, PostgreSQL, mSQL, Microsoft SQL Server.

2.3.1.1 MySQL

MySQL adalah sebuah database relasional, pertama kali dirilis oleh seorang programer database bernama Michael Widenius. MySQL adalah sebuah

(41)

aplikasi Relational Database Management Server (RDBMS) yang bersifat terbuka (open source). Dengan menggunakan MySQL server, maka data dapat diakses oleh banyak pemakai secara bersamaan. MySQL menggunakan bahasa SQL (Structure Query Language) yaitu bahasa pemprograman standar yang digunakan untuk mengakas server database.

MySQL mempunyai keunggulan, yaitu:

1. Memiliki kecepatan paling baik dibanding database server lainnya.

2. Perintah-perintah dan aturan-aturan pada MySQL maupun proses instalasinya relative mudah digunakan.

3. Open Source (kode sumbernya terbuka), yaitu software ini bersifat free atau bebas digunakan oleh perseorangan ataupun instansi.

4. Mampu menyimpan data berkapasitas besar, sampai berukuran Gigabyte.

5. Server dapat diakses dalam satu waktu, tanpa harus menunggu yang lain untuk mengakses database.

6. Dapat diakses dari semua tempat internet dengan hak akses tertentu.

7. Dapat berjalan di berbagai operating system seperti Linux, Windows, Solaris, dll.

2.3.2 Web Server

Web server adalah aplikasi yang berguna untuk menerima permintaan informasi dari pengguna melalui web browser, dan mengirimkan kembali informasi yang diminta melalui HTTP (HyperText Transfer Protocol). Biasanya web server diletakkan di komputer tertentu pada web hosting. Sedangkan Web

(42)

24

Browser adalah salah satu perangkat lunak disisi client yang digunakan untuk mengakses informasi web, seperti Mozilla Firefox dan Google Chrome.

Dikarenakan web server dirancang untuk menampilkan data, dimulai dari teks, hypertext, gambar yang merupakan keunggulan dari web sehingga web tidak hanya dapat diterima di universitas tetapi di seluruh perusahaan komersial yang dapat menampilkan datanya dalam internet. Macam-macam web server antara lain Apache (Open Source), Xitami , IIS, PWS.

2.3.2.1 Apache

Apache merupakan perangkat lunak sumber terbuka yang dikembangkan oleh komunitas terbuka di bawah naungan Apache Software Foundation. Apache adalah web server yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web/www ini menggunakan HTTP.

2.3.3 PHP

PHP (PHP Hypertext Preprocessor) merupakan sebuah bahasa pemprograman yang berjalan dalam sebuah web server. PHP diciptakan oleh seorang programmer Unix dan Perl bernama Rasmus Lerdoft. Penggunaan program PHP memungkinkan sebuah website menjadi lebih interaktif dan dinamis. Data yang dikirim akan diolah dan disimpan dalam database web server dan bisa ditampilkan kembali apabila diakses.

Beberapa keunggulan PHP adalah:

1. Bersifat free atau gratis

(43)

2. Beberapa database baik yang bersifat gratis ataupun komersial sangat mendukung akses PHP, diantaranya MySQL, PosgreSQL, mSQL, dll.

3. Beberapa server seperti Apache, Microsoft IIS, PWS, dll mampu menjalankan PHP.

4. Tingkat akses PHP lebih cepat serta memiliki tingkat keamanan yang tinggi.

5. PHP dapat digunakan pada semua sistem operasi , antara lain di Linux sebagai platform sistem operasi utama bagi PHP, tetapi dapat juga berjalan di FreeBSD, Unix, Solaris, Windows, dll.

(44)

BAB III

METODE PERANCANGAN

3.1 Metode

Pelaporan Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan di Rumah Sakit Universitastas Sumatera Utara dirancang dengan menggunakan metode Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle) yang terdiri dari lima langkah dalam pengembangannya yaitu: perencanaan (planning), analisis (analysis), perancangan (design), implementasi (implementatation) serta uji coba dan integrasi (testing and integration), dimana empat fase pertama disediakan untuk pengembangan dan yang kelima untuk penggunaan. Metode ini dipilih karena lebih mudah dipahami dan sering digunakan dalam pengembangan sistem.

3.2 Perencanaan Sistem

Perencanaan sistem merupakan tahapan awal dalam pengembangan sistem. Tahapan ini dilakukan untuk mengidentifikasi sistem informasi pelaporan data keadaan morbiditas pasien rawat inap dan rawat jalan di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara serta menentukan sasaran-sasaran yang ingin dicapai.

Pelaporan data keadaan morbiditas pasien rawat inap dan rawat jalan di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara tidak sesuai dengan format laporan data keadaan morbiditas pasien rawat inap dan rawat jalan pada Petunjuk Teknis Sistem Informasi Rumah Sakit Tahun 2011 yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, yaitu tidak menampilkan kode penyakit

(45)

berdasarkan Daftar Tabulasi Dasar (DTD) sehingga sulit dalam membuat laporan Rumah Sakit tersebut yang mengakibatkan keterlambatan pengiriman ke Dinas Kesehatan. Untuk mengatasi permasalahan ini maka dibuat perencanaan pembuatan sistem informasi pelaporan data keadaan morbiditas pasien rawat inap dan rawat jalan sesuai dengan Petunjuk Teknis Sistem Informasi Rumah Sakit Tahun 2011 yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan untuk memudahkan dalam pembuatan laporan tersebut serta dapat dilaporkan tepat waktu.

3.3 Analisis Sistem

Fase Analisis adalah fase menganalisa fasilitas apa saja yang dibutuhkan dalam perancangan suatu sistem yang diinginkan. Penganalisaan dilakukan dengan wawancara langsung dengan petugas rekam medis dan bagian informasi teknologi serta observasi terhadap data-data yang ada dibagian rekam medis, termasuk model rekam medis yang digunakan dan sistem informasi pelaporan yang digunakan serta dibutuhkan rumah sakit itu sendiri.

Pada fase ini perlu dilakukan studi kelayakan untuk melihat apakah sistem yang akan dirancang dapat berjalan dengan baik. Adapun 4 aspek yang perlu dipertimbangkan, yaitu :

3.3.1 Kelayakan Teknis

Aspek teknis yaitu dengan ketersediaan hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak) yang dibutuhkan untuk melaksanakan proses yang telah direncanakan. Dimana perangkat keras yang perlu dipersiapkan dalam

(46)

28

keyboard, printer. Sedangkan perangkat lunak yang dibutuhkan dalam perancangan program ini adalah sistem operasi MySQL dengan bantuan PHP untuk database dan Apache sebagai webserver.

Di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara sendiri terdapat 4 unit komputer pada ruang rekam medis dan 2 unit komputer pada ruang kendali (Teknologi Informasi) khusus rekam medis yang telah dilengkapi CPU, piranti input (mouse, keyboard, dan printer) serta dilengkapi sistem operasi MySQL dengan bantuan PHP untuk database dan Apache sebagai webserver.

3.3.2 Kelayakan Operasional

Hal yang perlu dipertimbangkan pada aspek ini adalah apakah program yang dibuat akan mendapatkan dukungan dari petugas yang menggunakannya.

Dukungan yang dimaksud adalah adanya petugas yang mampu mengoperasikan program tersebut dengan sistem operasi MySQL dengan bantuan PHP untuk database dan Apache sebagai webservernya. Di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara sendiri khususnya di bagian rekam medis terdapat petugas di bagian registrasi pasien dan pembuatan pelaporan itu sendiri yang akan menjalan program tersebut.

3.3.3 Kelayakan Hukum

Sebelum dilakukan perancangan sistem informasi pelaporan data keadaan morbiditas penyakit rawat inap dan rawat jalan, hal pertama yang perlu dilakukan adalah meminta izin dan dukungan dari Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara, terutama pada bagian pelaporan karena merupakan tempat program ini akan dijalankan nantinya. Rumah Sakit Universitas

(47)

Sumatera Utara telah memberikan izin dan dukungan dalam perancangan sistem ini.

3.3.4 Kelayakan Ekonomis

Pengembangan sistem pelaporan data keadaan morbiditas pasien rawat inap dan rawat jalan di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara memberikan kemudahan untuk membuat laporan data keadaan morbiditas pasien rawat inap dan rawat jalan yang sesuai dengan format petunjuk teknis sistem informasi rumah sakit 2011 yang telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan sehingga lebih efisien bila dibandingkan dengan sistem pelaporan data keadaan morbiditas penyakit rawat inap dan rawat jalan sebelumnya.

Biaya yang digunakan relatif murah karena telah tersedianya hardware dan software di Rumah Sakit tersebut.

3.4 Perancangan Sistem

Fase ini adalah tindak lanjut dari hasil pada fase analisis. Pada fase ini akan dirincikan tentang data yang tersedia dari Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara serta gambaran output yang ingin dihasilkan.

3.4.1 Perancangan Sistem Secara Umum

Perancangan Pelaporan Morbiditas Penyakit Rawat Inap dan Rawat Jalan di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara secara umum sesuai dengan hasil analisis adalah sebagai berikut:

(48)

30

3.4.2

3.4.3 Perancangan Sistem Input dan Output 3.4.3.1 Perancangan Input

Perancangan input bertujuan untuk menentukan data masukan berserta kode yang akan dientri sebagai database yang akan digunakan untuk mengoperasikan sistem. Desain input pada perancangan pelaporan morbiditas penyakit rawat inap dan rawat jalan di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara berupa data pasien rawat inap dan rawat jalan serta data diagnosa. Data input disajikan dalam bentuk tabel yang terdiri dari nama field (Field Name),tipe data (data type) lebar maksimal dari field (length), dan keterangan dari field tersebut.

Data Pasien

Data Diagnosa

Input Data ke Komputer

Pengelola an Data

Laporan data keadaan morbiditas pasien

rawat inap

Laporan data keadaan morbiditas pasien

rawat jalan

Laporan daftar 10 besar penyakit rawat

inap

Laporan daftar 10 besar penyakit rawat

jalan

Gambar 3.1 Perancangan Pelaporan Data Keadaan Morbiditas Penyakit Rawat Inap dan Rawat Jalan di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara Secara Umum.

(49)

a. Tabel Data Pasien Rawat Inap

Tabel 3.1 Tabel Data Pasien Rawat Inap

No Field Name Data Type Width Information

1. Id Int 10 Primary Key

2. medrec Varchar 10 Nomor

Rekam Medis

3. name Varchar 50 Nama Pasien

4. gender Enum

(Pria/Wanita)

Jenis Kelamin

5. birth_date Date Tanggal Lahir

6. register_date Date Tanggal

Masuk

7. check_out_date Date Tanggal

Keluar

8. icd10_id Int 10 Id Diagnosis

9. status Enum

(Hidup/Mati)

Status Keluar

10. causal Enum

(Penyakit/Kec elakaan)

Penyebab terjadinya sakit.

b. Tabel Data Pasien Rawat Jalan

Tabel 3.2 Tabel Data Pasien Rawat Jalan

No Field Name Data Type Width Information

1. Id Int 10 Primary Key

2. medrec Varchar 10 Nomor

Rekam Medis

3. name Varchar 50 Nama Pasien

4. birth_date Enum

(Pria/Wanita)

Jenis Kelamin

5. register_date Date Tanggal Lahir

6. check_out_date Date Tanggal

Masuk

7. icd10_id Int 10 Id Diagnosis

8. new_case Enum

(Baru/Lama)

Jenis Kasus

(50)

32

No Field Name Data Type Width Information

9. causal Enum

(Penyakit/Kec elakaan)

Penyebab terjadinya sakit.

c. Tabel Kategori DTD

Tabel 3.3 Tabel Kategori DTD

No Field Name Data Type Width Information

1. dtd_id Int 10 Primary Key

2. dtd_code Varchar 20 Kode DTD

4. description Text Deskripsi

Diagnosa

5. causal Enum

(Penyakit/Kec elakaan)

Penyebab terjadinya sakit.

d. Tabel Kategori ICD

Tabel 3.4 Tabel Kategori ICD

No Field Name Data Type Width Information

1. Icd10_id Int 10 Primary Key

2. dtd_id Varchar 20 Id Kode DTD

3. icd_10_code Varchar 200 Kode ICD 10

3.4.3.2 Perancangan Output

Output (keluaran) adalah produk dari sistem informasi yang dapat dilihat. Output digunakan untuk menjawab kebutuhan bentuk informasi yang diinginkan oleh pemakainya. Desain output pada program perancangan pelaporan data keadaan morbiditas penyakit rawat inap dan rawat jalan di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara adalah bentuk tabel. Tabel berupa laporan keadaan morbiditas penyakit rawat inap, laporan keadaan morbiditas

(51)

penyakit rawat inap penyebab kecelakaan, laporan keadaan morbiditas penyakit rawat jalan, laporan keadaan morbiditas penyakit rawat jalan penyebab kecelakaan, laporan daftar 10 besar penyakit rawat inap, laporan daftar 10 besar penyakit rawat jalan.

a. Laporan Data Keadaan Morbiditas Penyakit Rawat Inap

b. Laporan Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Inap Penyebab Kecelakaan Gambar 3.2 Perancangan Output Laporan Data Keadaan Morbiditas dan

Mortalitas Penyakit Rawat Inap

LAPORAN DATA KEADAAN MORBIDITAS PASIEN RAWAT INAP

No.

urut No.

DTD No.

Daftar terperin ci

Golo ngan sebab peny akit

Jumlah Pasien Hidup dan Mati Menurut Golongan Umur & Jenis Kelamin Pasien Keluar (Hidup &

Mati) Menurut

Jenis Kelamin

Jumlah Pasien Keluar Hidup

Jumlah Pasien Keluar Mati

0-6 hr 7-28 hr 28 hr-<1

th 1-4 th 5-14 th 15-24 th 25-44 th 45-66 th >65 th LK P

L P L P L P L P L P L P L P L P L P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1.

2.

Kode RS : 1275913

Nama RS : Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara

Bulan :

Tahun :

LAPORAN DATA KEADAAN MORBIDITAS PASIEN RAWAT INAP PENYEBAB KECELAKAAN

No.

urut No.

DTD No.

Daftar terperin ci

Golo ngan sebab peny akit

Jumlah Pasien Hidup dan Mati Menurut Golongan Umur & Jenis Kelamin Pasien Keluar (Hidup &

Mati) Menurut

Jenis Kelamin

Jumlah Pasien Keluar Hidup

Jumlah Pasien Keluar Mati

0-6 hr 7-28 hr 28 hr-<1

th 1-4 th 5-14 th 15-24 th 25-44 th 45-66 th >65 th LK P

L P L P L P L P L P L P L P L P L P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1.

2.

Kode RS : 1275913

Nama RS : Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara

Bulan :

Tahun :

Gambar

Gambar 3.1  Perancangan Pelaporan Data Keadaan Morbiditas Penyakit  Rawat Inap dan Rawat Jalan di Rumah Sakit Universitas  Sumatera Utara Secara Umum.
Gambar 3.4  Perancangan Output Laporan Data Keadaan Morbiditas  Penyakit Rawat Jalan
Gambar 3.6  Perancangan Output Laporan Daftar 10 Besar Penyakit Rawat  Inap
Gambar 3.8 Perancangan Database Laporan Data Keadaan Morbiditas  Penyakit Rawat Inap dan Rawat Jalan di Rumah Sakit  Universitas Sumatera Utara.
+7

Referensi

Dokumen terkait

HASIL YANG DICAPAI dalam proyek ini adalah sistem informasi rawat inap dan rawat jalan yang dapat mempermudah pihak rumah sakit dalam mengurus pencatatan biaya dan pembuatan

Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap Minat Kunjungan Ulang Pasien Rawat Inap Non Obstetri dan Ginekologi di Rumah Sakit Umum Muhammadyah Sumatera Utara (Tesis), Program Studi S2 Ilmu

Dengan perancangan sistem informasi administrasi rawat inap dan rawat jalan pada rumah sakit siti hajar medan yang baru, maka akan lebih mempermudah pengelolaan

Hasil penelitian mengenai Pengaruh Ketidaklengkapan Berkas Rekam Medis Terhadap Pelaporan Data Morbiditas Pasien Rawat inap (Rl4a) di RSU Mitra Medika Medan,

Ketidaklengkapan Berkas Rekam Medis Terhadap Pelaporan Data Morbiditas Pasien Rawat inap (Rl4a) di RSU Mitra Medika Medan, terdapat sebagian besar pengisian item

Laporan Morbiditas Penyakit Pasien Rawat Jalan dilaporkan setiap bulan sekali. Laporan morbiditas khusus pasien rawat jalan kepada pihak eksternal formatnya

iii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul : GAMBARAN BUDAYA PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN IKP DI RUANG RAWAT INAP RUMAH

Sistem pelaporan rekam medis terkomputerisasi yang diterapkan di Rumah Sakit Umum Kebon Jati Bandung masih terbatas dalam hal proses pelaporan kodefikasi morbiditas penyakit yang