• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR FUNGSI ANGGARAN KAS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA KANTOR WALIKOTA MEDAN. Oleh : Khalida Azzahra Nasution

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS AKHIR FUNGSI ANGGARAN KAS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA KANTOR WALIKOTA MEDAN. Oleh : Khalida Azzahra Nasution"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

PENGENDALIAN PADA KANTOR WALIKOTA MEDAN

Oleh :

Khalida Azzahra Nasution 132102069

PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2016

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : KHALIDA AZZAHRA NASUTION

NIM : 132102069

PROGRAM STUDI : DIII AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : FUNGSI ANGGRAN KAS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA KANTOR WALIKOTA MEDAN

Tanggal ... 2016 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

(Drs. Rasdianto, M.Si, Ak) NIP. 19550908 198103 1 005

Tanggal ... 2016 Ketua Program Studi DIII Akuntansi

(Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA) NIP. 19511114 198203 1 002

Tanggal ... 2016 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

(Prof. Dr. Ramli, SE, MS) NIP. 19580602 198803 1 001

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : KHALIDA AZZAHRA NASUTION

NIM : 132102069

PROGRAM STUDI : DIII AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : FUNGSI ANGGARAN KAS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA KANTOR WALIKOTA MEDAN

Medan, Juni 2016

(KHALIDA AZZAHRA NASUTION) NIM.132102069

(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohiim

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SubhanaWaTa’ala yang telah memberikan taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini tepat waktu dan sesuai dengan yang direncanakan. Shawalat dan salam penulis ucapkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad Sholallahu ‘AlaihiWa Sallam, yang telah membawa risalah- Nya untuk menuntun ummat manusia kejalan yang benar. Semoga kita semua memperoleh syafa’atnya di akhirat kelak.

Tugas akhir ini dibuat oleh penulis dengan tujuan untuk melengkapi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Dalam rangka memenuhi tujuan tersebut, maka penulis menyusun Tugas Akhir ini dengan judul: “Fungsi Anggaran Kas Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Pada Kantor Walikota Medan”.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik itu berupa saran maupun bimbingan, melalui lembaran ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr.Ramli, SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

(5)

3. Bapak Drs. Rasdianto, M.Si, Ak, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

4. Bapak Arfan Anshari Rangkuti, SE selaku Kepala Sub Bidang Akuntansi di BPKD Kota Medan dan seluruh staff dan karyawan di bidang Akuntansi dan Pelaporan di BPKD Kota Medan yang telah meluangkan waktu dan member masukan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

5. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua tercinta, Ibunda Dra.Hj. Nurhikmah Lubis dan Ayahanda H. Ikhwan Nasution, S.Pd.I yang telah memberikan kasih sayang, memberikan bimbingan, nasehat, doa, dan dukungan baik moril dan materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

6. Abang-abangku Bayhaqi Nasution dan Fahrur Rozi Nasution serta Adikku tercinta Thibbi Aufa Nasution. Terima kasih atas dukungan, semangat dan motivasinya selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.

7. Sahabat-sahabatku calon istri idaman Delvi Andhari dan Maya Tamara Rangkuti, serta Rizki Fadilah sahabat terbaik yang telah saling mendukung dan member semangat serta doa dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

8. Terspesial terima kasih untuk Fahreza Ksatria Purba yang telah memberikan saran dan kritik serta motivasi dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

9. Dan juga seluruh teman mahasiswa jurusan Diploma III Akuntansi Grup “B”

dan teman – teman D3 Akuntansi stambuk 2013 yang tidak dapat saya

(6)

sebutkan satu persatu yang sedang berjuang menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Ekonomi Universitas Sematera Utara.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan.Untuk itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan kekurangan yang terdapat di dalamnya dan semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya terutama bagi penulis.

Medan, Juni 2016 Penulis

Khalida Azzahra Nasution 132102069

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

D. Rencana Penulisan ... 4

1. Jadwal Survei / Observasi ... 4

2. Rencana Isi ... 5

BAB II KANTOR WALIKOTA MEDAN ... 7

A. Sejarah Singkat Kantor Walikota Medan ... 7

B. Struktur Organisasi ... 9

C. Job Description ... 14

D. Jaringan Kegiatan ... 34

E. Kinerja Kegiatan Terkini ... 35

F. Rencana Kegiatan ... 35

(8)

BAB III FUNGSI ANGGARAN KAS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN

DAN PENGENDALIAN ... 36

A. Pengertian Anggaran dan Kas ... 36

B. Anggaran Kas ... 40

C. Penyusunan Anggaran Kas ... 44

D. Anggaran Kas Sebagai Alat Perencanaan ... 46

E. Anggaran Kas Sebagai Alat Pengendalian ... 49

F. Analisis Penggunaan Kas ... 50

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 53

A. Kesimpulan ... 53

B. Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 55

LAMPIRAN ... 56

(9)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

3.1 Jadwal Survei / Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir ... 5

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Daerah Tahun 2013 56

2. Surat Izin Riset 58

(11)

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara selalu diikuti dengan perkembangan dunia usaha yang semakin meningkat pesat dan rumit, baik itu pada perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Perkembangan dunia usaha yang sangat pesat juga dapat mengakibatkan persaingan antara berbagai perusahaan, sehingga tidak dapat dipungkiri hanya beberapa perusahaan saja mampu menghadapi perusahaan tersebut.

Dalam mendirikan suatu perusahaan dan dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya setiap perusahaan harus memiliki sasaran dan tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu perusahaan harus mampu mengelola sumber daya yang dimilikinya secara optimal. Pengalokasikan sumber dana harus direncanakan setepat mungkin dan penggunaannya harus diawasi supaya hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan perusahaan.

Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan menggunakan asumsi mengenai masa yang akan datang dalam hal memvisualisasi serta merumuskan aktivitas-aktivitas yang dianggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Sebelum perusahaan melakukan operasinya, pimpinan dari perusahaan tersebut harus terlebih dahulu merumuskan kegiatan apa yang akan dilaksanakan dimasa yang akan datang dan hasil apa yang akan dicapai dari kegiatan tersebut, serta bagaimana melaksanakannya. Cara tepat yang dapat ditempuh pimpinan

(12)

yaitu dengan menyusun rencana yang baik serta perlunya pengarahan untuk mencapai tujuan. Rencana yang baik merupakan suatu patokan sebagai bahan pembandingan dengan kenyataan sebenarnya. Dengan adanya rencana tersebut, maka aktivitas akan terlaksana dengan baik.

Pengawasan berarti mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan, maksudnya, mengevaluasi kerja, apakah dapat ditemukan efisiensi atau para manajer pelaksana telah bekerja dengan baik dalam mengelola perusahaan serta menerapkan tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai rencana.

Salah satu alat perencanaan dan pengendalian adalah anggaran (budget).

Anggaran merupakan alat untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengendalian, dan juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, penyusunan anggaran harus realistis dengan memperhitungkan lingkungan eksternal yang akan terjadi dalam jangka waktu tertentu.

Untuk mencapai tujuan perusahaan yang lebih baik, maka penerimaan dan pengeluaran kas harus direncanakan sebaik-baiknya dengan menyusun anggaran kas terlebih dahulu pada awal periode. Anggaran kas merupakan salah satu jenis dari anggaran. Anggaran kas adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang kas dengan jalan memilih alternatif yang tepat mengenai penyediaan dan penggunaannya selama masih tersedianya waktu yang cukup. Hal tersebut karena manajemen telah memikirkan cara-cara untuk menutupi kekurangan kas dan cara penggunaan kelebihan kas secara produktif serta memonitor atau mengamati penerimaan dan pengeluaran kas.

(13)

Kantor Walikota Medan merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa non-profit (tidak berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya yang bertujuan menghasilkan laba rugi perusahaan, tetapi lebih berorientasi pada pelayanan yang bermutu dan berkualitas. Kantor Walikota Medan juga mengelola anggaran kas. Anggaran kas disusun oleh bagian umum dan keuangan yang ada pada kantor.

Dengan menyusun anggaran kas akan dapat diketahui kapan dalam keadaan defisit kas atau surplus kas. Dengan mengetahui adanya defisit kas jauh sebelumnya, maka dapatlah direncanakan sebelumnya penentuan sumber dana yang akan digunakan untuk menutupi defisit kas tersebut. Sebaliknya dengan mengetahui jauh sebelumnya bahwa akan terdapat surplus kas yang besar, maka jauh sebelumnya sudah dapat direncanakan bagaimana menggunakan kelebihan dana secara efesien. Anggaran kas merupakan bagian dari anggaran induk sehingga dalam efektifitas penyusunan dan pelaksanaan tergantung pada penerimaan dan pengeluaran kas yang telah disusun sebelumnya. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk menulis tugas akhir ini dengan judul

“Fungsi Anggaran Kas Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengawasan Pada Kantor Walikota Medan”

B. Rumusan Masalah

Perencanaan kas yang dituangkan kedalam penyusunan dan pelaksanaan anggaran kas mutlak memerlukan prosedur yang memadai yang diharapkan dan sekaligus dapat dipakai sebagai alat pengendalian. Bertitik tolak dari hal tersebut,

(14)

maka masalah pokok yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah apakah anggaran kas Kantor Walikota Medan sudah berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah anggaran kas yang dilaksanakan oleh Kantor Walikota Medan sudah berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian.

2. Manfaat penelitian

1. Bagi Penulis, sebagai masukan dan tambahan ilmu pengetahuan mengenai anggaran kas.

2. Bagi Fakultas, untuk mengetahui sejauh mana anggaran kas sebagai alat perencanaan dan pengendalian pada Kantor Walikota Medan.

3. Bagi Pembaca, diharapkan dapat menjadi bahan rujukan atau sumber informasi bagi yang ingin mempelajari dan membahas lebih jauh tentang anggaran kas.

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal survei/ observasi

Tempat : Kantor Walikota Medan JL. Kapten Maulana No. 2, Waktu : Bulan April sampai Mei 2016

(15)

Tabel 1.1

Jadwal Survei / Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir

No KEGIATAN April 2016 Mei 2016

I II III IV I II 1 Pengesaha Tugas Akhir

2 Pengajuan Judul 3 Permohonan Izin Riset

4 Penunjuk Dosen Pembimbing 5 Pengumpulan Data

6 Penyusunan Tugas Akhir 7 Bimbingan Tugas Akhir 8 Penyelesaian Tugas Akhir

2. Rencana Isi

Secara garis besar pembahasan yang dilakukan dibagi atas empat bab, dimana setiap babnya dibagi atas beberapa sub bab sesuai dengan pembahasannya. Adapun rencana isi dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan secara singkat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan rencana penelitian yang mencakup jadwal survey / observasi dan rencana isi.

BAB II : KANTOR WALIKOTA MEDAN

Pada bab ini diuraikan tentang gambaran perumusan yang meliputi sejarah singkat Kantor Walikota Medan, struktur organisasi, job description, kegiatan usaha, kinerja kegiatan terkini, dan rencana kegiatan.

(16)

BAB III : FUNGSI ANGGARAN KAS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

Dalam bab ini penulis menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu mengenai fungsi anggaran kas sebagai alat perencanaan dan pengendalian pada Kantor Walikota Medan.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab yang terakhir dari penulisan tugas akhir ini. Penulis akan memberikan kesimpulan yang didasarkan dari penjelasan bab terdahulu dan mencoba memberikan saran. Saran yang dirasakan perlu untuk efektivitas lembaga pendidikan tinggi negeri dimasa akan datang.

(17)

BAB II

KANTOR WALIKOTA MEDAN

A. Sejarah Singkat Kantor Walikota Medan

Berdasarkan hasil penelitian dan penyelidikan para ahli sejarah di daerah ini, telah menunjukkan bahwa Kampung Medan yang pertama adalah terletak di

“Medan Putri” yaitu sebuah dataran tempat bertemunya sungai Deli dan sungai Babura yang lokasinya tidak jauh dari jalan Komodor Laut Yos Sudarso (Jalan Putri Hijau)

Menurut riwayat yang sampai sekarang masih diakui, bahwa kampong Medan didirikan oleh Raja Guru Patimpus, yaitu nenek moyang dari Datuk Hamparan Perak (Sisepuluh Dua Kuta dan Sukapiring) yakni dua dari empat kepala – kepala suku kesultanan Deli.

Ketika Belanda datang ke Medan dan membuat perjanjian dengan Sultan Deli pada tahun 1873 seorang petani tembakau yang bernama Nienhuys menanam tembakau di sekitar Medan. Hal ini menarik minat para investor asing dan menimbulkan arus perpindahan penduduk dari tempat – tempat lain ke daerah Deli.

Demikianlah Nienhuys akhirnya memindahkan kantor pusatnya dari labuhan ke Medan Putri. Dan sejak saat itu Medan berkembang secara pesat menjadi pusat pemerintahan Sumatera Timur dan Kerajaan Deli.

Peristiwa ini terjadi setelah perang sunggal melawan Belanda tahun 1873.

Pada bulan Agustus 1915. Medan resmi menjadi Ibukota Provinsi Sumatera Utara.

Dan pada tahun 1918 Medan resmi menjadi kota praja kecuali daerah – daerah

(18)

disekitar kota Matsum dan Sei Kerah yang masih tetap merupakan daerah kekuasaan Sultan.

Dengan keputusan Gubernur Provinsi Sumatera Utara nomor 66/III/PSU daerah kota Medan diperluas menjadi tiga kali lipat dari keadaan sebelum peang, terhitung mulai tanggal 21 September 1951 yang diiringi dengan Maklumat Walikota Medan Nomor 21 tanggal 29 September 1951.

Sehingga pada masa itu kota Medan meliputi luas daerah sebanyak 5.130 Hal yang terdiri dari empat kecamatan yaitu :

 Kecamatan Medan

 Kecamatan Medan Timur

 Kecamatan Medan Barat

 Kecamatan Medan Baru

 Dan meliputi 59 Kepenghuluan

Kemudian dengan UU darurat No 7 dan 8 tahun 1956 di Provinsi Sumatera Utara dibentuk daerah – daerah tingkat II antara lain Kabupaten Deli Serdang dan Kotamadya Medan.

Perkembangan selanjutnya di daerah Provinsi Sumatera Utara umumnya dan Kotamadya Medan khususnya memerlukan diadakannya perluasan daerah supaya mampu menampung usaha dan hasil perkembangan. Maka dengan peraturan pemerintah No 22 tahun 1973 tentang perluasan Kotamadya Medan meliputi 16 kampung.

 Hari jadi Kotamadya Daerah Tingkat II Medan

Sejak tahun 1970, hari jadi kota Medan telah diperingati setiap tahun dengan memperingati tanggal 1 April 1909 sebagai hari jadi kota Medan. Namun

(19)

karena tanggal 1 April 1909, yang diperingati sejak tahun 1970 sebagai hari jadi Medan telah mendapat reaksi yang cukup luas dari pers dan beberapa ahli sejarah.

Maka Walikota Madya Medan membentuk panitia sejarah hari jadi Kota Medan untuk melakukan penelitian dan penyelidikan hari jadi kota Medan.

Berdasarkan hasil penelitian dan penyelidikan panitia hari jadi kota Medan dan setelah beberapa kali siding Pleno DPRD Kotamadya tingkat II Medan, maka dikeluarkanlah keputusan Nomor 4/DPRD/1975 tanggal 26 Maret 1975 menetapkan tanggal 1 Juli 1950 sebagai hari jadi kota Medan dan tidak mendapatkan bantahan keras. Dengan demikian tanggal 1 Juli 1950 diperingati sejak 1975 sebagai hari jadi kota Medan yang sampai saat ini telah diakui oleh semua pihak.

Kantor Walikota didirikan pada tanggal 26 Maret 1999 dengan dibangunnya bukti sejarah yaitu batu sejarah yang terdapat di dalam gedung kantor Walikota.

Kantor Walikota merupakan wadah pengaduan, keluhan-keluhan masyarakat yang ingin dipenuhi kebutuhannya, dan diperhatikan oleh pemerintah.

B. Struktur Organisasi

Organizing berasal dari kata “organism” yang berarti menciptakan struktur dengan bagian – bagian yang diintegrasikan sedemikian rupa, sehingga hubungannya satu sama lain terikat oleh hubungan terhadap keseluruhan.

Organisasi diartikan menggambarkan pola – pola, skema, bagan yang menunjukkan garis – garis perintah, kedudukan karyawan, hubungan – hubungan yang ada dan lain sebagainya. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah tempat manajer melakukan kegiatan – kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

(20)

Menurut Waworuntu, (1991 ; 14) organisasi merupakan hubungan yang terjadi atau berlangsung antara manusia yang berada di dalam organisasi itu disebabkan karena adanya kesamaan seperti kepentingan, perasaan, tugas, dan pekerjaan serta kegemaran. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.

Sedangkan menurut the Liang Gie, (2000 ; 43) struktur organisasi adalah

“Kerangka yang mewujudkan pola tetap dari hubungan – hubungan diantara bidang – bidang kerja, maupun orang – orang yang menunjukkan kedudukan dan peranan masing – masing dalam kebulatan kerjasama.” dan Menurut Drs. Malayu S.P. Hasibuan, (2011 ; 15) struktur organisasi adalah “suatu gambaran yang menggambarkan tipe organisasi, pendepartemenan organisasi, kedudukan dan jenis wewenang pejabat, bidang dan hubungan pekerjaan, garis perintah dan tanggung jawab, rentang kendali dan sistem pimpinan organisasi.” Sedangkan menurut Stephen R.Robbin, (1994 ; 4) pakar teori organisasi merumuskan organisasi sebagai berikut : “An organization is a consciously coordinated social entuty, with a relatively identifiable boundary, that functions on a relatively continuous basis to achieve a common goal or set of goals.”

Ada beberapa prinsip organisasi yang sejak awal dikenal adalah sebagai berikut :

1. Hierarki wewenang yang jelas 2. Kesatuan Komando

3. Keseimbangan wewenang dan tanggung jawab

4. Pendelegasian wewenang kebawah bukan pendelegasian tanggung jawab.

(21)

Kegunaan struktur organisasi ini dimaksud untuk :

a. Mengarahkan arus perintah dan tanggung jawab, sehingga semua orang tahu kepada siapa ia bertanggung jawab dan kepada siapa ia memberikan instruksi.

b. Mempertegas bidang tugas masing – masing sehingga tidak tumpang tindih c. Mempermudahkan dalam penelitian prestasi.

d. Mengetahui siapa yang bertanggung jawab terhadap setiap persoalan yang timbul.

e. Membagi kegiatan tugas agar lebih adil dan obyektif f. Dapat memotivasi pegawai

g. Mempermudah memberikan instruksi dan arahan h. Dapat menumbuhkan kualitas dan budaya organisasi.

Secara menyeluruh Struktur Organisasi pada Kantor Walikota : Susunan Organisasi Sekretariat Daerah terdiri :

a. Asisten Pemeintahan umum

b. Asisten Perekonomian dan Pembangunan c. Asisten Kesejahteraan Sosial

d. Asisten Administrasi Umum

Masing – masing Susunan Organisasi Asisten terdiri dari : A. Asisten Pemerintahan Umum terdiri dari :

1. Bagian Tata Pemerintahan terdiri dari : a. Sub Bagian Otonomi Daerah;

b. Sub Bagian Pemerintahan dan Kependudukan;

(22)

c. Sub Bagian Tertib Administrasi Perizinan.

2. Bagian Hukum terdiri dari :

a. Sub Bagian Perundang - undangan;

b. Sub Bagian Bantuan Hukum;

c. Sub Bagian Dokumentasi Hukum.

3. Bagian Humas terdiri dari :

a. Sub Bagian Pengumpulan dan Penyaringan Informasi;

b. Sub Bagian Publikasi dan Audio Visual;

c. Sub Bagian Dokumentasi

B. Asisten Perekonomian dan Pembangunan terdiri dari : 1. Bagian Bina Peekonomian terdiri dari :

a. Sub Bagian Prasarana Perekonomian;

b. Sub Bagian Sarana Perekonomian;

c. Sub Bagian Perusahaan Daerah.

2. Bagian Bina Program tediri dari :

a. Sub Bagian Penyusunan Program Kerja;

b. Sub Bagian Pengendalian dan Koordinasi;

c. Sub Bagian Pelaporan dan Evaluasi.

3. Bagian Hubungan Antar Kota dan Daerah terdiri dari : a. Sub Bagian Hubungan Dalam Negeri;

b. Sub Bagian Hubungan Luar Negeri.

C. Asisten Kesejahteraan Sosial terdiri dari : 1. Bagian Agama dan Pendidikan terdiri dari :

(23)

a. Sub Bagian Agama;

b. Sub Bagian Bina Pendidikan dan Kebudayaan;

c. Sub Bagian Pemuda dan Olahraga.

2. Bagian Kesejahteraan terdiri dari : a. Sub Bagian Bina Kesehatan;

b. Sub Bagian Ketenagakerjaan;

c. Sub Bagian Bina Sosial.

3. Bagian Pemberdayaan Perempuan terdiri dari : a. Sub Bagian Analisa Kebijakan;

b. Sub Bagian Partisipasi Masyarakat;

c. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan.

D. Asisten Administrasi Umum terdiri dari : 1. Bagian Keuangan terdiri dari :

a. Sub Bagian Anggaran;

b. Sub Bagian Pembendaharaan;

c. Sub Bagian Belanja Pegawai;

d. Sub Bagian Kas Pegawai;

e. Sub Bagian Verifikasi;

f. Sub Bagian Pembukuan.

2. Bagian Umum terdiri dari : a. Sub Bagian Tata Usaha;

b. Sub Bagian Administrasi Arsip dan Kepegawaian;

c. Sub Bagian Perlengkapan;

(24)

d. Sub Bagian Protokol;

e. Sub Bagian Rumah Tangga;

f. Sub Bagian Sandi dan Telekomunikasi.

C. Job Description

1. Asisten Pemerintahan Umum

Asisten Pemerintahan Umum dipimpin oleh seorang Asisten yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Daerah, serta membantu Sekretaris Daerah dalam melaksanakan tugas pembinaan dan mengkoordinasi perumusan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan, perumusan kebijakan peraturan perundang – undangan dan hubungan masyarakat.

Asisten pemerintahan mempunyai fungsi antara lain : a. Menyusun rencana kegiatan kerja;

b. Menyusun program dan petunjuk teknis serta memantau penyelenggaraan pemerintahan;

c. Merumuskan bahan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan;

d. Mengkoordinasi kegiatan penyelenggaraan pemerintahan;

e. Melaksanakan hubungan kerjasama dalam penyelenggaraan hubungan antar pemerintahan;

f. Menyusun bahan kebijakan dan mengkoordinasi perumusan peraturan perundang – undangan;

g. Melaksanakan pembinaan hubungan kemasyarakatan guna memperjelas kebijakan Kepala Daerah;

(25)

h. Memfasilitasi pemahaman konsep bernegara dan berbangsa bagi seluruh jaringan pemerintahan di daerah;

i. Memfasilitasi terwujudnya keselarasan hubungan diantara strata pemerintahan;

j. Memfasilitasi terciptanya iklim yang kondusif dalam mendukung terwujudnya ketentraman dan ketertiban umum;

k. Memfasilitasi tertibnya kepastian batas dengan Kabupaten/ Kota yang berbatasan.

l. Memfasilitasi tertibnya kepastian batas antara Kecamatan dengan Kecamatan, Kecamatan dengan Kelurahan dan Kelurahan dengan Kelurahan di lingkungan Pemerintah Kota Medan.

m. Memfasilitasi terselenggaranya kegiatan pemerintahan lintas daerah dan lintas sektoral serta mengupayakan terbangunnya sikap netral (para pegawai negeri di kota terhadap semua organisasi/partai politik);

n. Mengkoordinasikan penyusunan laporan pertanggung jawaban Kepala Daerah baik akhir tahun maupun berakhirnya masa jabatan Kepala Daerah;

o. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Daerah sesuai dengan bidang tugasnya.

Bagian Tata Pemerintahan mempunyai tugas membantu dan memberikan pelayanan kepada Sekretaris Daerah melalui Asisten Pemerintahan Umum dalam melaksanakan penyusunan program dan petunjuk teknis pembinaan penyelenggaraan Otonomi Daerah, Pemerintahan dan Kependudukan serta Tertib Administrasi Perizinan.

(26)

Bagian Tata Pemerintahan mempunyai fungsi : a. Menyusun rencana kegiatan kerja

b. Mengumpulkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan dalam menyelenggarakan pemerintahan;

c. Menyusun rencana program dan petunjuk teknis pembinaan prasarana fisik pemerintahan;

d. Mengkoordinasikan pelaksanakan tugas – tugas pemerintahan yang menjadi bidang tugasnya;

e. Mempersiapkan bahan penyusunan laporan pertanggung – jawaban Kepala Daerah baik akhir tahun maupun berakhirnya masa jabatan Kepala Daerah dan mengkoordinasikannya dengan unit kerja terkait.

f. Mengumpulkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan administrasi pemerintahaan dan kependudukan;

g. Mengumpulkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis serta pembinaan tertib administrasi perizinan;

h. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Asisten Pemerintahan Umum sesuai dengan tugasnya.

Sub Bagian Otonomi mempunyai tugas antara lain :

Mengumpulkan bahan dan data serta menyusun pedoman petunjuk teknis pembinaan penyelenggaraan pemerintahan di bidang batas daerah (batas daerah Kota Medan dengan Kabupaten/Kota, antar Kecamatan dan Kelurahan ). Keagriaan, penataan peningkatan sumber pendapatan daerah, pemberdayaan Kecamatan dan Kelurahan, mempersiapkan bahan-bahan guna pencalonan pengangkatan maupun pemberhentian Kepala Daerah/ Sekretaris Daerah dan pertanggung

(27)

jawaban Kepala Daerah serta pengajuan konsep pengangkatan pemberhentian Camat dan Lurah.

Sub Bagian Pemerintahan dan Kependudukan mempunyai tugas : Mengumpulkan bahan dan data serta menyusun pedoman petunjuk teknis pembinaan penyelenggaraan pemerintahan umum dan pembinaan administrasi kependudukan serta melaksanakan tugas ketatausahaan bagian.

Sub Bagian Tertib Administrasi perizinan mempunyai tugas :

Mengumpulkan bahan serta data serta menyusun pedoman petunjuk teknis pembinaan polisi pamong praja, pelaksanaan ketertiban umum serta pertimbangan legalitas dan administrasi perizinan.

Bagian hukum mempunyai tugas membantu dan memberikan pelayanan kepada Sekretaris Daerah melalui Asisten Pemerintahan Umum dalam melaksanakan dan mengkoordinasikan perumusan peraturan perundang – undangan, telaahan hukum, memberikan bantuan hokum, mempublikasikan dan mendokumentasikan produk – produk hokum.

Bagian hukum mempunyai fungsi : a. Menyusun rencana kegiatan kerja;

b. Mengkoordinasikan perumusan peraturan daerah dan keputusan Kepala Daerah

c. Menelaah dan mengevaluasi pelaksanaan peraturan perundang – undangan dan menyiapkan bahan rancangan Peraturan Daerah.

d. Menyiapkan bahan pertimbangan dan bantuan hukum kepada semua unsur Pemerintah Daerah atas masalah hukum yang timbul dalam pelaksanaan tugas;

(28)

e. Menghimpun peraturan perundang – undangan, melakukan publikasi produk – produk hukum dan melakukan dokumentasi hukum;

f. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Asisten Pemerintahan Umum sesuai dengan bidang tugasnya.

Sub Bagian Perundang – undangan mempunyai tugas :

Mengumpulkan bahan dan data serta mengkoordinasikan peumusan rancangan peraturan perundang–undangan, menelaah dan mengevaluasi pelaksanaannya.

Sub Bagian Bantuan Hukum mempunyai tugas :

Mengumpulkan bahan dan data dalam penyelesaian masalah hukum dan pelayanan bantuan hukum.

Sub Bagian Dokumentasi Hukum mempunyai tugas :

Mengumpulkan bahan dan data serta melaksanakan dokumentasi dan publikasi produk – produk hokum, menerbitkan Lembaran Daerah dan mengatur penyebaran dokumen hukum serta melaksanakan tugas ketatausahaan bagian.

Bagian humasy mempunyai tugas membantu dan memberikan pelayanan kepada Sekretariat Daerah melalui Asisten Pemerintahan Umum dalam melaksanakan pembinaan hubungan kemasyarakatan guna memperjelas kebijakan Pemerintah Kota.

Bagian Humasy mempunyai fungsi : a. Menyusun rencana kerja;

b. Mengumpulkan bahan penyusunan dan petunjuk teknis pembinaan dan pelaksanaan hubungan masyarakat;

(29)

c. Melaksanakan hubungan antar Pemerintah Daerah dengan masyarakat umum dan oganisasi kemasyarakatan untuk memperjelas kebijakan dan kegiatan Pemerintahan Derah;

d. Menyampaikan informasi atau penjelasan tentang kebijakan Pemerintah Kota Medan pada masyarakat baik langsung maupun melalui media cetak atau elektronik;

e. Menghubungi / meminta kejelasan dari para narasumber guna keterpaduan bahan informasi;

f. Melaksanakan inventaris dan dokumentasi serta distribusi bahan – bahan penerbitan;

g. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Asisten Pemerintahan Umum sesuai dengan bidang tugasnya.

Sub Bagian Pengumpulan dan Penyaringan Informasi mempunyai tugas:

Mengumpulkan bahan dan data serta menganalisa informasi yang berkembang tentang Pemerintah Kota Medan untuk bahan tanggapan dan penjelasan berita serta melaksanakan tugas ketatusahaan bagian.

Sub Bagian Publikasi dan Audio Visual mempunyai tugas :

Mengumpulkan bahan dan data serta melakukan peliputan, pemberitaan baik melalui media cetak atau elektronik guna memperjelas kebijakan Pemerintah Kota Medan.

Sub Bagian Dokumentasi mempunyai tugas :

Mengumpulkan bahan dan data serta melaksanakan kegiatan dokumentasi termasuk dokumentasi kegiatan baik berupa foro, video,

(30)

maupun barang – barang cetakan lainnya serta merawat barang – barang dokumentasi.

2. Asisten Perekonomian dan Pembangunan

Asisten Perekonomian dan Pembangunan dipimpin oleh seorang asisten yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretariat Daerah. Dan mempunyai tugas yaitu membantu Sekretaris Daerah dalam melaksanakan tugas pembinaan dan mengkoordinasikan perumusan kebijakan penyusunan pedoman dan petunjuk teknik pembinaan di bidang perekonomian dan pembangunan serta memonitoring pelaksanaannya.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan mempunyai fungsi : a. Menyusun rencana kegiatan kerja;

b. Mengkoordinasikan pengumpulan bahan dan data dibidang perekonomian dan pembangunan masyarakat;

c. Mengkoordinasikan penyusunan program dan petunjuk teknis pembinaan perekonomian dan pembangunan;

d. Mengkoordinasikan penyusunan program dan petunjuk teknis pembinaan sarana dan prasarana perekonomian;

e. Mengkoordinasikan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan serta pengendalian dibidang prasarana, sarana dan perusahaan daerah;

f. Mengkoordinasikan penyusunan program dan petunjuk teknis pembinaan serta pengendalian dibidang penyusunan program kerja, pengendalian dan koordinasi;

(31)

g. Melaksanakan dan mengkoordinasikan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan serta pengendalian peningkatan hubungan dalam negeri dan hubungan luar negeri;

h. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Daerah sesuai dengan bidang tugasnya.

Bagian Bina perekonomian mempunyai tugas membantu dan memberikan pelayanan kepada Sekretaris Daerah melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan dalam melaksanakan dan mengkoordinasikan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan di bidang bina perekonomian.

Bagian Bina Perekonian mempunyai fungsi : a. Menyusun rencana kegiatan;

b. Mengumpulkan bahan dan data serta menyusun pedoman dan petunjuk teknis pembinaan di bidang produksi pertanian, perikanan, kelautan, perindustrian, dan perdagangan, pertambangan dan energy, kepariwisataan, perkoperasian, perkreditan, permodalan, perusahaan, perbankan, transportasi, perparkiran, serta perumahan dan permukiman;

c. Melaksanakan analisa, evaluasi, merumuskan dan memberikan saran dibidang pertanian, perikanan, perindustrian dan perdagangan, pertambangan, dan energi, kepariwisataan, perkoperasian, perkreditan, permodalan, perusahaan, perbankan, transportasi, perparkiran, serta perumahan dan permukiman;

(32)

d. Melaksanakan tugas – tugas yang diberikan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan sesuai dengan bidang tugasnya.

Sub Bagian Prasarana Perekonomian mempunyai tugas :

Mengumpulkan bahan dan data serta menyusun pedoman petunjuk teknis pembinaan prasarana perekonomian dalam rangka peningkatan di bidang produksi pertanian, perikanan, kelautan, perindustrian dan perdagangan, pertambangan dan energi pariwisata, transportasi, perparkiran, perbankan, perkreditan, koperasi, permodalan dan perumahan serta mengevaluasi pelaksanaannya.

Sub Bagian Perekonomian mempunyai tugas :

Mengumpulkan bahan dan data serta menyusun pedoman petunjuk teknis pembinaan sarana perekonomian dalam rangka peningkatan di bidang produksi pertanian, perikanan, kelautan, perindustrian dan perdagangan, pertambangan dan energi pariwisata, transportasi, perparkiran, perbankan, perkreditan, koperasi, permodalan dan perumahan serta mengevaluasi pelaksanaannya.

Sub Bagian Perusahaan mempunyai tugas :

Mengumpulkan bahan dan data serta menyusun pedoman petunjuk teknis pembinaan perusahaan daerah dan mengevaluasi pelaksanaanya serta melaksanakan tugas ketatausahaan bagian.

Bagian Bina program mempunyai tugas membantu dan memberikan pelayanan kepada Sekretariat Daerah melalui Asisten Perekonomian dan pembangunan dalam melaksanakan dan mengkoordinasikan

(33)

pedoman dan petunjuk teknis pembinaan administrasi serta pengendalian administrasi pembangunan.

Bagian Bina Program mempunyai fungsi : a. Menyusun rencana kegiatan kerja;

b. Melaksanakan bahan koordinasi dan pembinaan program tahunan pembangunan daerah;

c. Melaksanakan pengendalian administrasi pembangunan yang biaya APBD Kota Medan, Dana Alokasi Umum, dan Dana Pembangunan lainnya;

d. Mengumpulkan bahan dan meadministrasi program bantuan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Pemerintah Pusat dan bantuan pihak ketiga;

e. Menyusun pedoman petunjuk teknis pelaksanaan pembangunan serta melaksanakan kegiatan monitoring proyek;

f. Menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan pembangunan;

g. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Asisten Perekonomian.

Sub Bagian Penyusunan Program Kerja mempunyai tugas :

Mengumpulkan bahan dan data serta menyusun program kerja pembangunan daerah dan melaksanakan administrasi pembangunan daerah serta melaksanakan monitoring pembangunan proyek;

Sub Bagian Pengendaliaan dan Koordinasi mempunyai tugas :

(34)

Menyusun pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan pembangunan, melaksanakan pengendalian dan pembinaan serta mengkoordinasikan dan melaksanakan tugas ketatusahaan bagian;

Sub Bagian Pelaporan dan Evaluasi mempunyai tugas :

Mengumpulkan bahan dan data,menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan pembangunan dan menyiapkan bahan penyusunan laporan.

Bagian Hubungan Antar Kota dan Daerah mempunyai tugas membantu dan memberikan pelayanan kepada Sekretaris Daerah melalui asisten Perekonomian dan Pembangunan dalam menghimpun, menganalisa, menyusun dan mengkoordinasikan program hubungan kerja sama antar kota dan daerah dalam dan luar negeri dan kegiatan kerja sama internasional serta mengkoordinasikan pengelolaan bantuan luar negeri.

Bagian Hubungan Antar Kota dan Daerah mempunyai fungsi : a. Menyusun rencana kegiatan kerja;

b. Mempersiapkan data dan menyusun program pembinaan hubungan kerja sama antar kota dan daerah baik di dalam negeri maupun di luar negeri .

c. Menyiapkan data, menyusun pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan mengenai kerja sama antar kota dan daerah baik di dalam maupun diluar negeri.

d. Menyelesaikan naskah perjanjian kerja sama antar kota dan daerah di dalam maupun luar negeri;

(35)

e. Menampang dan menanggapi tawaran lembaga internasional serta memberikan pelayanan kepada perwakilan negara sahabat/korps Diplomatik dan Organisasi Internasional;

f. Menyiapkan data dan melaksanakan pembinaan dan petunjuk teknis pemanfaatan bantuan luar negeri serta menyelesaikan administrasi bantuan luar negeri;

g. Menyiapkan dan melaporkan kegiatan kerja sama antar kota dan daerah;

h. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan Oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan sesuai dengan bidang tugasnya.

Sub Bagian Dalam Negeri mempunyai tugas :

Mengumpulkan bahan dan data serta menyelesaikan dokumen rencana hubungan kerjasama, antar kota dan daerah dalam negeri, menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan kerja sama antar kota dan daerah dalam negeri, menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan kerja sama antar kota dan daerah dalam negeri dan melaksanakan tugas ketatausahaan bagian.

3. Asisten Kesejahteraan Sosial

Asisten Kesejahteraan Sosial dipimpin oleh seorang Asisten yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Daerah. Asisten Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam melaksanakan tugas pembinaan dan mengkoodinasikan perumusan kebijakan penyusunan pedoman dan

(36)

petunjuk teknis pembinaan di bidang kesejahteraan social serta memonitoring perkembangan pelaksanaannya.

Asisten Kesejahteraan Sosial mempunyai fungsi : a. Menyusun rencana kegiatan kerja;

b. Mengkoordinasikan pengumpulan bahan dan data dibidang kesejahteraan social;

c. Mengkoordinasikan penyusunan program dan petunjuk teknis pembinaan kesejahteraan social;

d. Mengkoordinasikan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan sarana dan prasarana kesejahteraan social;

e. Mengkoordinasikan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan serta pengendalian di bidang agama, pendidikan dan kebudayaan, pemuda dan olahraga;

f. Mengkoordinasikan penyusunan program dan petunjuk teknis pembinaan serta pengendalian dibidang bina kesehatan, ketenagakerjaan, dan bina social dan pemberdayaan perempuan;

g. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Sekretariat Daerah sesuai dengan bidang tugasnya.

Bagian Agama dan Pendidikan mempunyai tugas membantu dan memberikan pelayanan kepada Sekretariat Daerah melalui Asisten Kesejahteraan Sosial dalam melaksanakan dan mengkoordinasikan penyusunan program dan petunjuk teknis pembinaan serta memantau pelaksanaan dan perkembangan dibidang keagamaan, pendidikan, kepemudaan, dan keolahragaan.

(37)

Bagian Agama dan Pendidikan mempunyai fungsi : a. Menyusun rencana kegiatan kerja;

b. Mengumpulkan dan mengolah data serta menyiapkan bahan penyusunan dan petunjuk teknis pembinaan dibidang keagamaan, pendidikan, kepemudaan, dan keolahragaan;

c. Melaksanakan kegiatan – kegiatan keagamaan;

d. Mengkoordinasikan kegiatan dibidang keagamaan, pendidikan, kepemudaan, dan keolahragaan;

e. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Asisten Kesejahteraan Sosial sesuai dengan bidang tugasnya.

Sub Bagian Agama mempunyai tugas :

Mengumpulkan bahan dan data serta menyusun pedoman petunjuk teknis pembinaan dibidang agama serta melaksanakan tugas ketatausahaan bagian.

Sub Bagian Bina Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai tugas : Mengumpulkan bahan dan data serta menyusun pedoman petunjuk teknis pembinaan dibidang pendidikan dan kebudayaan;

Sub Bagian Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas :

Mengumpulkan bahan dan data serta menyusun pedoman petunjuk teknis pembinaan dibidang kegiatan pemuda dan olahraga.

Bagian Kesejahteraan mempunyai tugas membantu dan memberikan pelayanan kepada Sekretaris Daerah melalui Asisten Kesejahteraan Sosial dalam melaksanakan dan mengkoordinasikan penyusunan

(38)

program petunjuk teknis pembinaan kesejahteraan dan memantau tingkat perkembangan tingkat kegiatan pelayanan kesejahteraan.

Bagian kesejahteraan mempunyai fungsi : a. Menyusun rencana kegiatan kerja;

b. Mengumpulkan bahan penyusunan program dan petunjuk teknis pembinaan dibidang kesehatan;

c. Mengumpulkan dan mengolah data serta menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan dibidang ketenagakerjaan;

d. Mengumpulkan dan mengolah data serta memberikan saran dan pertimbangan dalam peningkatan kesejahteraan sosial.

e. Mengkoordinasikan dan mamantau pelaksanaan pemberian bantuan dibidang pelayanan, kesehatan, ketenagakerjaan dan kesejahteraan sosial;

f. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Asisten Kesejahteraan Sosial sesuai dengan bidang tugasnya.

Sub Bagian Bina Kesehatan mempunyai tugas :

Mengumpulkan bahan dan data serta menyusun pedoman petunjuk teknis pembinaan dibidang kegiatan kesehatan.

Sub Bagian Ketenagakerjaan mempunyai tugas :

Mengumpulkan bahan dan data serta menyusun pedoman – pedoman petunjuk teknis pembinaan dibidang kegiatan ketenagakerjaan serta melaksanakan tugas ketatausahaan bagian.

(39)

Sub Bagian Bina Sosial mempunyai tugas :

Mengumpulkan bahan dan data serta menyusun pedoman petunjuk teknis pembinaan dibidang kegiatan kesejahteraan sosial.

Bagian Pemberdayaan Perempuan mempunyai tugas membantu dan memberikan masukan saran kepada Sekretaris Daerah melalui Asisten Kesejahteraan Sosial dalam menyiapkan bahan kebijakan Pemeintahan Daerah dibidang pemberdayaan perempuan yang mencakup keselarasan dan keadilan. Hak Azasi Manusia bagi pemberdayaan perempuan dan kelembagaan yang mendukung kemajuan pemberdayaan perempuan.

Bagian Pemberdayaan Perempuan mempunyai fungsi : a. Menyusun rencana kegiatan kerja;

b. Mengumpulkan data dan melakukan analisa dalam rangka penyiapan kebijakan Pemerintah Daerah dibidang pemberdayaan perempuan;

c. Menyusun dan melaksanakan program rintisan pemberdayaan perempuan dalam rangka peningkatan martabat dan Hak Azasi Manusia bagi pemberdayaan perempuan;

d. Menyusun dan melaksanakan program rintisan pemberdayaan perempuan, organisasi dan aktifitasnya;

e. Meningkatkan partisipasi masyarakat termasuk upaya untuk meningkatkan kelembagaan yang mengelola pemberdayaan perempuan;

f. Mengevaluasi dan melaporkan pelaksanakan program serta kajian berbagai dampak pembangunan terhadap upaya pemberdayaan

(40)

perempuan menuju kesetaraan dan keadilan jender serta menyiapkan bahan penyusunan laporan.

g. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Asisten Kesejahteraan Sosial sesuai dengan bidang tugasnya.

Sub Bagian Analisa Kebijakan mempunyai tugas :

Mengumpulkan, mengolah bahan dan data serta menganalisa berbagai kebijakan untuk penyusunan bahan kebijakan Pemerinta Daerah dibidang pemberdayaan perempuan.

Sub Bagian Partisipasi Masyarakat mempunyai tugas :

Mengumpulkan bahan dan data serta menyusun dan melaksanakan program rintisan pemberdayaan perempuan, organisasinya dan aktifitas, lanjut serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyebarluasan informasi pemberdayaan perempuan.

Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas :

Mengumpulkan bahan dan data serta melaksanakan analisa dan evaluasi pelaksanaan kegiatan program dan menyiapkan bahan penyusunan laporan serta melaksanakan tugas ketatausahaan bagian.

4. Asisten Administrasi Umum

Asisten Administrasi Umum dipimpin oleh seorang Asisten yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Daerah Asisten Administrasi Umum mempunyai tugas membantu Sekretaris Daerah dalam melaksanakan tugas pembinaan penyelenggaraan administrasi keuangan ketatausahaan, kearsipan dan rumah tangga.

(41)

Asisten Administrasi Umum mempunyai fungsi : a. Menyusun rencana kegiatan kerja;

b. Menyusun pedoman dan petunjuk teknis pembinaan administrasi umum;

c. Mengkoordinasikan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan administrasi keuangan;

d. Mengkoordinasikan penyusunan anggaran dan pengelolaan administrasi keuangan;

e. Mengkoordinasikan pelaksanaan urusan rumah tangga, tata usaha/

sandi dan telekomunikasi, kearsipan, kepegawaian, protocol dan perlengkapan;

f. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Daerah sesuai dengan bidang tugasnya.

Bagian Keuangan mempunyai tugas membantu dan memberikan pelayanan kepada Sekretaris Daerah melalui Asisten Administrasi Umum dalam melaksanakan dan mengkoordinasikan penyusunan, perubahan dan perhitungan Anggaran Pendapatan, Belanja Daerah dan membina administrasi keuangan serta pembukuan.

Sub Bagian Anggaran mempunyai tugas :

Mengumpulkan bahan dan data serta menyusun rencana dan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), menyiapkan petunjuk teknis pelaksanaannya serta menyusun nota keuangan yang akan disampaikan kepada DPR Daerah dan melaksanakan tugas ketatausahaan bagian.

(42)

Sub Bagian Pembendaharaan mempunyai tugas :

Mengumpulkan bahan dan data serta menerbitkan Surat Perintah Membayar Uang (SPMU), menguji kebenaran penagihan, membina ketatausahaan keuangan, menyelesaikan masalah pembendaharaan dan ganti rugi serta membina pembendaharaan.

Sub Bagian Belanja Pegawai mempunyai tugas :

Mengumpulkan bahan dan data serta menyusun rencana dan perubahan belanja pegawai, menerbitkan Surat perintah Membayar Uang (SPMU) belanja pegawai menerbitkan administrasi dan membina bendaharawan pengelola gaji.

Sub Bagian Kas Negara mempunyai tugas :

Mengumpulkan bahan penyusunan dan pelaksanaan penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran anggaran rutin dan pembangunan serta membayar semua pendapatan/belanja daerah dalam melaksanakan kegiatan kas daerah.

Sub Bagian Verifikasi mempunyai tugas :

Mengumpulkan bahan penyusunan perhitungan anggaran dan pemeriksaan/penelitian terhadap berkas pertanggungjawaban atas realisasi anggaran rutin dan pembangunan.

Sub Bagian Pembukuan mempunyai tugas :

Mengumpulkan bahan dan data serta melaksanakan pembukuan secara sistematis dan klonologis serta menyiapkan bahan penyusunan perhitungan anggaran dan pemeriksaan/penelitian terhadap realisasi anggaran rutin dan pembangunan.

(43)

Bagian Umum mempunyai fungsi : a. Menyusun rencana kegiatan kerja;

b. Melaksanakan kegiatan tata usaha umum dan pimpinan;

c. Melaksanakan urusan keuangan secretariat;

d. Melaksanakan pembinaan kearsipan dan kepegawaian;

e. Melaksanakan urusan rumah tangga Sekretariat;

f. Melaksanakan urusan protocol dan perjalanan daerah;

g. Menyusun rencana kebutuhan dibidang perbekalan dan materil;

h. Melaksanakan administrasi perbekalan dan materil;

i. Melaksanakan, menyimpan, memelihara, dan mendistibusikan perbekalan dan materil;

j. Melaksanakan kegiatan sandi dan telekomunikasi;

k. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Asisten Administrasi Umum sesuai dengan bidang tugasnya.

Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas :

Mengumpulkan bahan dan data serta melaksanakan urusan tata usaha umum dan pimpinan, melakukan tata usaha keuangan secretariat serta melaksanakan urusan perbekalan dan materil;

Sub Bagian Administrasi Arsip dan Kepegawaian mempunyai tugas : Mengumpulkan bahan dan data, mengendalikan dan membina administrasi kearsipan serta kepegawaian Sekretariat;

(44)

Sub Bagian Perlengkapan mempunyai tugas :

Mengumpulkan bahan dan data serta menyusun rencana kebutuhan perlengkapan, menyimpan, mendistribusikan dan membina administrasi perlengkapan materil;

Sub Bagian Protokol mempunyai tugas :

Mengumpulkan bahan dan data serta menyusun acara keprotokolan dan melaksanakan kegiatan administrasi perjalanan dinas;

Sub Bagian Rumah Tangga mempunyai tugas :

Mengumpulkan bahan dan data serta melaksanakan kegiatan urusan kerumah tanggaan yang meliputi pelayaran angkutan dan perawatan kendaraan dinas, akomodasi dan ruangan, rumah dinas serta memelihara kebersihan kantor dan pekarangan;

Sub Bagian Sandi dan Telekomunikasi mempunyai tugas :

Melakukan pengiriman dan penerimaan berita sandi dan telekomunikasi, membina dan memelihara alat – alat sandi serta pengamanan terhadap informasi/berita sandi dan telekomunikasi.

D. Jaringan Kegiatan

Adapun jaringan kegiatan pada Kantor Walikota Medan, yaitu dinas-dinas di kota Medan yang merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yang akan memberikan laporan keuangannya kepada BPKD Kota Medan untuk dikonsolidasi dan diberikan kepada Kepala Daerah sebagai Laporan Pertanggungjawaban.

(45)

E. Kinerja Terkini

Kinerja terkini yang dilakukan pada Kantor Walikota Medan, yaitu Pendampingan Penatausahaan Keuangan SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota Medan untuk meningkatkan kualitas penatausahaan keuangan SKPD tahun anggaran 2014 dengan menggunakan aplikasi SIMDA (Sistem Informasi Manajemen dan Keuangan Daerah).

F. Rencana Kegiatan

Rencana program dan kegiatan di Kantor Walikota Medan dirumuskan berdasarkan program dan kegiatan bidang-bidang pelaksana. Adapun Rencana Kegiatan pada Kantor Walikota Medan, yaitu:

1. Program pelayanan administrasi perkantoran.

2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur.

3. Program peningkatan disiplin aparatur.

4. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur.

5. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan.

6. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah.

(46)

BAB III

FUNGSI ANGGARAN KAS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PADA KANTOR WALIKOTA MEDAN

A. Pengertian Anggaran dan Kas 1. Anggaran

Anggaran merupakan suatu alat perencanaan dan pengendalian operasi keuntungan dalam suatu organisasi laba dimana tingkat formalitas suatu budget tergantung besar kecilnya organisasi. Untuk melaksanakan tugas diatas, tentu saja diperlukan rencana yang matang. Dengan demikian dari gambaran tersebut dapat terasa pentingnya suatu perencanaan dan pengendalian yang baik hanya dapat diperoleh manajemen dengan mempelajari, menganalisa dan mempertimbangkan dengan seksama kemungkinan – kemungkinan, alternative – alternative dan konsekuensi yang ada sehingga dapat di defenisikan sebagai berikut :

Menurut Mulyadi, (2001;1), anggaran yaitu: ‘Budget (anggaran) ialah suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kumulatif yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain yang mencakup jangka waktu satu tahun.”

Dari defenisi tersebut, ada empat unsur yang sangat penting dalam suatu anggaran, yaitu :

1. Rencana, yaitu suatu penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan di waktu yang akan datang. Anggaran merupakan suatu rencana yang mempunyai spesifikasi – spesifikasi khusus, seperti misalnya disusun secara sistematis, mencakup seluruh kegiatan perusahaan, dinyatakan dalam unit moneter.

(47)

2. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yaitu mencakup seluruh kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian – bagian yang ada dalam peusahaan. Secara garis besar kegiatan (fungsi) perusahaan dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok, yaitu kegiatan pemasaran (marketing), kegiatan produksi (producing), kegiatan pembelajaran (financing), kegiatan administrasi (administrasing) serta kegiatan – kegiatan yang berhubungan dengan masalah – masalah personalia (personnel). Anggaran nantinya akan dijadikan sebagai pedoman kerja, maka anggaran harus mencakup seluruh kegiatan perusahaan.

3. Dinyatakan dalam unit moneter, yaitu unit (kesatuan) yang dapat diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam. Dengan unit moneter dapatlah diseragamkan semua kesatuan yang berbeda tersebut, sehingga memungkinkan untuk dijumlahkan, diperbandingkan serta di analisa lebih lanjut.

4. Jangka waktu tertentu yang akan datang, yang menunjukkan bahwa anggaran perusahaan disusun untuk dipergunakan dalam jangka waktu tertentu. Ini berarti bahwa apa yang dimuat dalam anggaran adalah taksiran – taksiran (forecast) tentang apa yang akan terjadi serta apa yang akan dilakukan diwaktu yang akan datang.

Menurut Glen A. Welsch, pengertian anggaran yaitu: “Profit planning and control may be broadly as defined as systematic and formalized approach for accomplishing the planning, coordinating and control responbility of management”

(48)

Dari pengertian diatas, anggaran dikaitkan dengan fungsi – fungsi dasar manajemen yang meliputi fungsi perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Jadi bila anggaran dihubungkan fungsi dasar manajemen maka anggaran meliputi fungsi perencanaan, mengarahkan, mengorganisasi dan mengawasi setiap satuan dan bidang – bidang operasional di dalam badan usaha. Dari defenisi diatas, dapat diambil beberapa kesimpulan :

1. Bahwa anggaran harus bersifat formal artinya anggaran disusun dengan sengaja dan bersungguh – sungguh dalam bentuk tetulis dan teliti.

2. Bahwa anggaran harus bersifat sistematis artinya anggaran disusun dengan berurutan dan berdasarkan logika.

3. Bahwa setiap manajer dihadapkan pada suatu tanggungjawab untuk mengambil keputusan sehingga anggaran merupakan hasil pengambilan keputusan yang berdasarkan asumsi tertentu.

4. Untuk keputusan yang diambil oleh manajer tersebut, merupakan pelaksanaan fungsi manajer dari segi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.

2. Kas

Kas merupakan awal dari investasi dan operasi suatu perusahaan. Kas terdiri dari mata uang (currency), giro, dan rekening Koran di bank (bank deposits). Kas juga merupakan bagian dari Aktiva yang liquid, yang dapat dipergunakan segera untuk memenuhi kewajiban financial perusahaan. Kas adalah salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Semakin tinggi jumlah kas maka perusahaan semakin liquid begitu pula sebaliknya.

(49)

Jumlah kas ideal yang perlukan perusahaan, hingga kini belum terstandarisasi. Meski demikian, terdapat pedoman untuk menentukan jumlah kas perusahaan yaitu jumlah kas yang ada di perusahaan yang “well finance”

sebaiknya tidak kurang dari 5%-10% dari jumlah aktiva lancar.

Kas yang diperlukan perusahaan baik digunakan untuk membiayai perusahaan sehari-hari ataupun untuk pembelian aktiva tetap, memiliki sifat continue maupun tidak continue.

1. Sifat continue, untuk pembelian bahan baku, pembayaran gaji dan upah, membayar supplies kantor habis pakai, dll.

2. Sifat tidak continue, untuk pembayaran pajak, deviden, angsuran hutang, dll.

Tujuan Perusahaan menyimpan / membutuhkan Kas :

1. Kebutuhan kas untuk transaksi diperlukan dalam pelaksanaan operasi usaha perusahaan.

2. Kebutuhan kas untuk berjaga-jaga untuk mengantisipasi aliran kas masuk / keluar yang tidak kontinyu dan sulit untuk diperkirakan.

3. Kebutuhan kas untuk memperoleh laba yang lebih besar diluar usaha pokok, dengan membeli efek.

4. Saldo kompensasi berupa dana minimum yang diputuskan untuk tetap berada di Bank dalam rekening gironya, dan untuk itu perusahaan tidak perlu membayar jasa pelayanan tertentu kepada Bank.

Faktor – faktor yang memenuhi besar kecilnya persediaan kas : 1. Perimbangan antara aliran kas masuk dank as keluar.

(50)

2. Penyimpangan terhadap aliran kas yang telah diperkirakan 3. Adanya hubungan yang baik dengan pihak bank.

B. Anggaran kas

Anggaran merupakan suatu alat untuk perencanaan dan pengendalian operasi keuntungan dalam suatu organisasi laba dimana tingkat fomalitas suatu budget tergantung besar kecilnya organisasi. Untuk melaksanakan tugas diatas, tentu saja diperlukan rencana yang matang. Dengan demikian dari gambaran tersebut dapat terasa pentingnya suatu perencanaan dan pengawasan yang baik hanya dapat diperoleh manajemen dengan mempelajari, menganalisa dan mempertimbangkan dengan seksama kemungkinan – kemungkinan, alternative – alternative dan konsekuensi yang ada sehingga dapat didefenisikan sebagai berikut :

Menurut Munandar, (2001;311) “Anggaran kas (Cash Budget) adalah Budget yang merencanakan secara lebih terperinci tentang jumlah kas beserta perubahan – perubahannya dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang, baik perubahan yang berupa penerimaan kas, maupun perubahan yang berupa pengeluaran kas.”

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa anggaran kas adalah gambaran atas seluruh rencana penerimaan dan pengeluaran uang tunai yang bertalian dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi lainnya yang menyebabkan perubahan – perubahan pada posisi kas atau menunjukkan aliran kas pada periode tersebut.

(51)

Tujuan utama dilakukannya penyusunan anggaran / rencana kas adalah untuk merencanakan posisi likuiditas perusahaan sebagai dasar penentuan pinjaman atau investasi. Rencana aliran kas masuk dan keluar menunjukkan perlunya kemungkinan pembelanjaan jika terjadi defisit kas dan perlunya perencanaan jika terjadi kelebihan kas.

Tujuan utama anggaran kas adalah :

1. Memberikan taksiran posisi kas pada akhir setiap periode sebagai hasil dari operasi yang dijalankan.

2. Mengetahui kelebihan atau kekurangan kas pada waktunya.

3. Menentukan kebutuhan pembiayaan dan atau kelebihan kas menganggur untuk investasi.

4. Menyelaraskan kas dengan (a) total modal kerja, (b) pendapatan penjualan, (c) biaya, (d) investasi, dan (e) utang.

5. Menetapkan dasar yang sehat untuk pemantauan posisi kas secara terus menerus.

Formula Anggaran Kas

Kantor Walikota Medan merupakan salah satu instansi pemerintahan.

Kantor Walikota Medan tidak bertujuan untuk memperoleh laba seperti perusahaan – perusahaan pada umumnya.

Saldo kas awal xx

Penerimaan kas xx +

Kas tersedia xx

Pengeluaran kas xx –

Saldo kas akhir xx

(52)

Kantor Walikota Medan juga mengelola anggaran kas. Anggaran kas disusun oeh bagian keuangan yang ada pada kantor. Dari beberapa pengertian yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa anggaran kas mempunyai dua sector, yaitu :

1. Sektor Penerimaan Kas, yang pada umumnya berasal dari Ekuitas (pemilik) Sumber kas masuk pada Kantor yang utama adalah :

 Pajak Daerah

 Retribusi Daerah

 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah antara lain meliputi penjualan asset daerah yang dipisahkan, penerimaan bunga deposito, penerimaan jasa giro, denda keterlambatan pelaksanaan kegiatan.

2. Sektor Pengeluaran Kas, yang pada umumnya berupa pengeluaran untuk biaya-biaya, baik biaya-biaya utama maupun biaya-biaya bukan utama.

Penggunaan kas keluar yang utama adalah :

 Belanja Pegawai

 Belanja Barang

 Belanja Pemeliharaan

 Belanja Perjalanan

Saldo kas pada akhir suatu periode (Bulanan/ Triwulan/ Tahunan) akan sama dengan saldo kas awal ditambah seluruh penerimaan dikurangi seluruh penerimaan dikurangi seluruh pengeluaran yang terjadi pada periode yang bersangkutan. Bilamana penerimaan melebihi pengeluarannya, maka saldo kas akhir akan meningkat. Sebaliknya bila pengeluaran melebihi penerimaan, maka saldo kas akhir menurun, bahkan mungkin terjadi defisit kas.

(53)

Tujuan utama di dalam penyusunan anggaran kas adalah untuk merencanakan atau menentukan kegiatan operasional sebagai dasar untuk menentukan optimalisasi kas di masa yang akan datang. Optimalisasi kas merupakan suatu usaha dimana kas yang ada harus dijaga agar jangan sampai kas tersebut mengalami kelebihan dan kekurangan.

Tujuan Penyusunan Anggaran Kas adalah sebagai berikut :

1. Mengkoordinasikan semua factor produksi yang mengarah pada pencapaian tujuan secara umum.

2. Sebagai suatu alat untuk mengestimasikan semua estimasi yang mendasari disusunnya suatu anggaran sebagai titik pangkal disusunnya suatu kebijaksanaan keuangan dimasa yang akan datang.

3. Sebagai alat untuk melakukan penilaian prestasi, sehingga membangkitkan motivasi para pelaksananya agar dapat mengoreksi kekurangan yang terjadi.

4. Sebagai alat komunikasi semua fungsi dalam perusahaan sehingga kebijaksanaan dan metode yang dipilih dapat dimengerti dan didukung oleh semua bagian, untuk tercapainya tujuan perusahaan.

Secara umum, tujuan disusunnya suatu anggaran adalah agar kebutuhan jangka pendek yang tercantum dalam anggaran dapat terpenuhi, anggaran akan menuntun agar pencapaian tujuan jangka pendek tetap konsisten sesuai dengan tujuan dan sasaran perusahaan.

Usia anggaran pada umumnya satu tahun bertujuan agar anggaran harus memungkinkan untuk dilakukan revisi dai waktu ke waktu karena perubahan kondisi ekonomi peraturam pemerintah serta factor – factor ekstensi lainnya.

(54)

Adapun manfaat anggaran kas adalah :

1. Kemungkinan posisi kas sebagai hasil rencana operasi perusahaan.

2. Kemungkinan adanya surplus atau deficit karena rencana operasi perusahaan.

3. Besarnya dana beserta saat-saat kapan dana itu dibutuhkan untuk menutup defisit kas.

4. Kapan saat kredit itu dibayar kembali.

C. Penyusunan Anggaran Kas

Pada umumnya, anggaran kas dibuat secara bulanan dan dimulai dengan mengadakan ramalan. Anggaran kas merupakan suatu cara efektif dalam merencanakan dan mengendalikan arus kas yang dibutuhkan dan menggunakan kelebihan kas yang ada secara efektif pula. Anggaran kas merupakan alat utama untuk membuat estimasi keuangan jangka pendek.

Karena anggaran kas seperti yang diuraikan diatas disusun dengan memperkirakan seluruh penerimaan dan seluruh pengeluaran yang terjadi pada suatu periode, maka secara umum anggaran kas mempunyai tiga kegunaan pokok, yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja, serta sebagai alat pengawasan kerja yang membantu manajemen. Tujuan utama di dalam penyusunan anggaran kas adalah untuk merencanakan atau menentukan kegiatan operasional perusahaan sebagai dasar untuk menentukan optimalisasi kas dimasa yang akan datang.

Optimalisasi kas merupakan usaha perusahaan, dimana kas yang ada di dalam perusahaan harus tetap dijaga agar jangan sampai kas tersebut mengalami

(55)

kelebihan atau kekurangan dalam melakukan aktivitas perusahaan. Kas harus disediakan dalam jumlah dan batas-batas yang telah ditentukan.

Menurut Adisaputro, (2003;74), ada dua macam anggaran kas yang diperlukan oleh perusahaan, yakni :

1. Anggaran kas jangka pendek yang merupakan alat operasional pengendalian kas sehari-hari, jangka waktunya disesuaikan dengan anggaran tahunan.

Anggaran kas seperti ini terutama berfungsi sebagai alat pemberian otorisasi kas keluar yang secara terus-menerus disesuaikan dengan arus kas masuk dan situasi keuangan pada umumnya.

2. Anggaran kas jangka panjang meliputi jangka waktu lima sampai dengan sepuluh tahun.

Dalam prosedur penerimaan kas perlu diperhatikan hal – hal sebagai berikut :

1. Terdapat pemisahan tugas antara yang menyimpan, menerima dan mencatat penerimaan uang.

2. Setiap penerimaan uang langsung disetor ke bank sebagaimana adanya.

Untuk dapat memenuhi prinsip-prinsip pengendalian intern dalam hal penerimaan kas perlu pemisahan fungsi seperti pemisahan antara fungsi penerimaan uang, pencatatannya, penyimpanan kas serta yang melakukan rekonsiliasi bank.

Selain itu, untuk menghindari adanya penyimpangan prosedur pengeluaran kas juga harus diperhatikan. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :

(56)

1. Semua pengeluaran dilakukan dengan Cheque, pengeluaran – pengeluaran dalam jumlah kecil dilakukan melalui dana kas kecil.

2. Semua pengeluaran kas harus memperoleh persetujuan dari yang berwenang terlebih dahulu.

3. Terdapat pemisahan tugas antara yang berhak menyetujui pengeluaran kas, yang menyimpan uang kas dan melakukan pengeluaran serta yang mencatat pengeluaran kas.

D. Anggaran Kas Sebagai Alat Perencanaan

Anggaran kas menunjukkan arus uang masuk dan keluar yang direncanakan, dan posisi terakhir pada akhir periode interim tertentu misalya akhir bulan.

Sebagian besar perusahaan harus membuat rencana jangka panjang maupun rencana jangka pendek untuk arus uang mereka. Anggaran kas jangka pendek termasuk dalam rencana laba tahunan. Anggaran kas pada dasarnya meliputi dua bagian : (1) penerimaan kas yang direncanakan. (2) pengeluaran kas yang direncanakan.

Anggaran hampir selalu merupakan bagian penting dari proses perencanaan karena anggaran merupakan rencana keuangan untuk masa depan, rencana tersebut mengidentifikasi tujuan dan tindakan yang diperlukan untuk mencapainya. Sebelum anggaran disiapkan, pihak manajemen seharusnya mengembangkan suatu rencana strategis (strategic planning). Rencana strategis mengidentifikasi strategi-strategi untuk aktivitas dan operasi dimasa depan.

Untuk menyusun suatu anggaran perusahaan sebagai alat perencanaan, maka Budget itu harus realistis, fleksibel/ luwes dan kontinyu. Realistis berarti

Referensi

Dokumen terkait

tragakan dipilih untuk membuat formula emulsi selanjutnya.. Tabel 3.2 Formula Sediaan Emulsi Tipe M/A Minyak Biji Jinten Hitam. Adapun pembuatan formula emulsi dengan cara

a. Kompetensi yang Dikembangkan ……….. L angkah-langkah Intervensi Self-management ………. H asil Pelaksanaan Strategi Self-management untuk Mengembangkan Kemandirian

Berdasarkan hasil seleksi administrasi dan penilaian teknis proposal Bantuan Program Pemagangan Mahasiswa pada Dunia Industri Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta

For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Group’s Cash

International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XXXVIII-4/W19, 2011 ISPRS Hannover 2011 Workshop, 14-17 June 2011,

Berikan nilai pada hasil analisis sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil kerja peserta sesuai rubrik berikut. PERING KAT NILAI KRITERIA Sangat Baik

International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XXXVIII-4/W19, 2011 ISPRS Hannover 2011 Workshop, 14-17 June 2011,

3. Analisis hasil pengamatan melalui diskusi dalam kelompok,kritisi penyajian pembelajaran dalam video berdasarkan aspek-aspek pada tahap pelaksanaan pembelajaran