• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi sistem akuntansi pembelian bahan baku pada PT. Batik Danar Hadi Solo gitta rosdhiany s

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi sistem akuntansi pembelian bahan baku pada PT. Batik Danar Hadi Solo gitta rosdhiany s"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT. BATIK DANAR HADI SOLO

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi

Oleh :

Gitta Rosdhiany Septianissa NIM F3307054

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)

ii

ABSTRACT

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT. BATIK DANAR HADI SOLO

Gitta Rosdhiany Septianissa F3307054

This study aimed to find and get a picture of purchases of raw materials accounting system in PT. Batik Danar Hadi Solo, it is about the evaluation of the implementation of the purchases of raw materials on PT.Batik Danar Hadi Solo with the theory contained in the reference. In addition also to learn about the strengths and weaknesses of the systems and procedures for the purchase of raw materials at PT. Batik Danar Hadi Solo. Raw materials is a crucial component for the company to meet its production activities, for the company must be able to maintain the optimum amount of raw material by regulating the system and streamline the functions of all parts well. PT. Batik Danar Hadi Solo is a major manufacturing company, so the raw material purchased is not a little with the price and quality are diverse and many suppliers

PT. Batik Danar Hadi Solo receipt of goods by sorting out the storage function but there is no separation of functions of receipt of goods and debt recording functions. In addition for cash disbursements already have the system of separation of functions, but weaknesses still exist that have not been numbered documents printed serial

Purchase accounting system for raw materials and cash expenditures for the purchase of raw material is good enough, functions and parts have been running tasks properly, there are authorization documents by each department concerned. However, there are still some that need to be corrected and supplemented. Like making a journal that should be done by the provision of accounting and the serial number printed on the proof of cash out.

(3)

iii

ABSTRAK

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT BATIK DANAR HADI SOLO

Gitta Rosdhiany Septianissa F3307054

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran mengenai sistem akuntansi pembelian bahan baku pada PT. Batik Danar Hadi Solo, gambaran tersebut mengenai evaluasi penerapan sistem pembelian bahan baku pada PT.Batik Danar Hadi Solo dengan teori yang terdapat dalam referensi. Selain itu juga untuk mengetahui tentang kelebihan dan kelemahan sistem dan prosedur pembelian bahan baku pada PT. Batik Danar Hadi Solo. Bahan baku merupakan komponen yang sangat penting bagi perusahaan untuk memenuhi kegiatan produksinya, untuk itu perusahaan harus mampu mempertahankan jumlah bahan baku optimum dengan mengatur sistem dan mengefektifkan fungsi semua bagian dengan baik. PT. Batik Danar Hadi Solo adalah perusahaan manufaktur yang besar, sehingga bahan baku yang dibeli tidaklah sedikit dengan harga dan kualitas yang beragam serta banyaknya pemasok.

PT. Batik Danar Hadi Solo memisahkan fungsi penerimaan barang dengan fungsi penyimpanan barang namun tidak ada pemisahan fungsi penerimaan barang dan fungsi pencatatan utang. Selain itu untuk sistem pengeluaran kas sudah terdapat pemisahan fungsi, namun kelemahannya masih terdapat dokumen yang belum bernomor urut tercetak.

Sistem akuntansi pembelian bahan baku dan pengeluaran kas atas pembelian bahan baku sudah cukup baik, fungsi dan bagiannya sudah menjalankan tugas dengan semestinya, terdapat otorisasi dokumen oleh masing-masing bagian yang terkait. Namun, masih ada beberapa yang perlu diperbaiki dan ditambah. Seperti pembuatan jurnal yang sebaiknya dilakukan oleh bagian akuntansi dan pemberian nomor urut tercetak pada bukti kas keluar.

(4)
(5)
(6)
(7)

vii MOTTO

Jika semua dilakukan dengan ikhlas karena Allah SWT, maka segalanya akan terasa

lebih mudah (Gitta).

Seseorang yang optimis melihat cahaya di akhir terowongan.

Seseorang yang pesimis tak melihat cahaya di akhir terowongan.

Seseorang yang realis melihat cahaya di akhir terowongan, tapi sadar bahwa ada

terowongan lain sesudah cahaya itu (Anonymous).

Memulai dengan niat, Melakukan dengan sungguh-sungguh, Menuai dengan syukur

Alhamdulillah (Gitta).

Segala sesuatu akan lebih indah bukan dari hasil yang dicapai, melainkan proses

yang dilalui (Gitta).

Kita tidak akan bisa menyelesaikan suatu pekerjaan dengan maksimal tanpa

(8)

viii

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini Saya Persembahkan Kepada :

1. Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat-Nya, keberkahan nikmat dan kekuasaan yang tidak dimiliki oleh siapapun.

2. Almamaterku, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Papa dan Mama yang penuh ketulusan membimbingku untuk meraih cita-citaku.

4. Adikku yang selalu mendukung.

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik

dan hidayahnya, sehingga hanya kebesaran, kuasa dan kasih sayang-Nya penulis

dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “EVALUASI SISTEM

AKUNTANSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT. BATIK DANAR HADI SOLO” dengan baik.

Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat-syarat mencapai Gelar

Ahli Madya pada program Diploma III Program Studi Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang tulus

kepada pihak-pihak yang membantu penyusunan laporan Tugas Akhir ini :

1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M. Com., Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Sri Murni, SE, MSI, Ak. selaku ketua Program Diploma III Akuntansi

Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Hanung Triatmoko, M.Si, Ak. selaku pembimbing Akademik.

4. Dra. Setianingtyas H., MM., Ak selaku pembimbing Tugas Akhir yang

(10)

x

5. Bapak Ibu Dosen yang telah menularkan ilmu selama di Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret.

6. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

7. Drs. Munasir Muslim, MM. selaku Manager Akuntansi yang telah

memberikan ijin untuk praktek kerja di PT. Batik Danar Hadi.

8. Bapak Hudi Wasisto BSC. Selaku Wakil II Manajer Akuntansi PT. Batik

Danar Hadi yang telah membimbing dan memberikan ilmu.

9. Direksi, staf, dan karyawan PT. Batik Danar Hadi Surakarta. Bagian

akuntansi Bapak Sutopo, Bapak Badri, Ibu Ira, Ibu Peni yang telah

meluangkan waktu untuk membantu penulis. Dan Ibu Siti Hartini selaku

staff personalia.

10.Sista-sista ku yang ikut membantu dan mendukung pengerjaan Tugas

Akhirku, terimakasih sis.

11.Teman-temanku tersayang, wanita-wanita aneh (De-ce, Greaty, Vitta, Puu,

Nindy) keep freak, Punokawan dan Sengkuni yang selalu jadi pendukung

dalam suka dan duka saat pengerjaan Tugas Akhir.

12.Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini yang

tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari meskipun telah berusaha semaksimal mungkin

(11)

xi

ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

kritik dan saran yang membangun. Namun demikian, karya sederhana ini

diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Surakarta, 21 Juni 2010

(12)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……….. i

ABSTRAK ……….. ii

HALAMAN PERSETUJUAN ………... iii

HALAMAN PENGESAHAN ………... iv

HALAMAN MOTTO ……….. v

HALAMAN PERSEMBAHAN ………. vi

KATA PENGANTAR ………. vii

DAFTAR ISI ………... x

DAFTAR TABEL ……….. xii

DAFTAR GAMBAR ………. xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Peusahaan ……….. 1

B. Latar Belakang Masalah ………. 18

C. Perumusan Masalah ……… 21

D. Tujuan Penelitian ………. 21

E. Manfaat Penelitian ……….. 22

BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Pustaka ………. 23

1. Sistem dan Prosedur ………. 23

2. Sistem Akuntansi ………. 24

(13)

xiii

4. Sistem Akuntansi Pembelian ……….. 25

5. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas ………. 31

B. Pembahasan ……… 34

1. Sistem Akuntansi Pembelian Bahan Baku pada PT. Batik Danar

Hadi Solo ………. 35

2. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas pada PT. Batik Danar Hadi

Solo ………. 48

3. Evaluasi Sistem Akuntansi Pembelian Bahan Baku dan

Pengeluaran Kas pada PT. Batik Danar Hadi Solo ……….. 55

BAB III TEMUAN

A. Kelebihan ………. 58

B. Kelemahan ……….. 59

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ……….. 60

B. Rekomendasi ……… 61

DAFTAR PUSTAKA

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

TABEL

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR

1.1 Struktur Organisasi PT. Batik Danar Hadi Solo ……… 12

2.1 Bagan Alir Prosedur Permintaan Barang ………. 41

2.2 Bagan Alir Prosedur Order Pembelian ……….. 42

2.3 Bagan Alir Prosedur Penerimaan Barang ……….. 43

2.4 Bagan Alir Prosedur Penyimpanan Barang ………...………… 44

2.4 Bagan Alir Prosedur Penyimpanan Barang (Lanjutan) ……… 45

2.4 Bagan Alir Prosedur Penyimpanan Barang (Lanjutan) ……… 46

2.5 Prosedur Pencatatan Hutang ……… 47

2.6 Bagan Alir Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar ………... 51

2.7 Bagan Alir Prosedur Pembayaran Kas ……….. 52

2.7 Bagan Alir Prosedur Pembayaran Kas (Lanjutan) ………... 53

(16)

xvi BAB I

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Berdirinya Perusahaan

Pada awal mulanya perusahaan Batik Danar Hadi berdiri pada

tahun 1967 oleh Bapak R.H. Santosa. Nama Danar Hadi diambil dari

nama Ibu. Hj. Danarsih yaitu istri dari Bapak R.H. Santosa dan kata

“Hadi” diambil dari nama orang tua Ibu Danarsih yaitu Hadi Priyono.

Perusahaan ini masih berbentuk perusahaan perseorangan dengan ijin

dari departemen perdagangan No. 95850. Dulunya juga merupakan usaha

home industry dimana perusahaan menyediakan bahan baku, sedangkan

para buruh batik mengerjakan dirumah masing-masing. Karena sebagian

besar buruh berasal dari sekitar lokasi perusahaan. Adanya produksi

utamanya adalah batik tulis.

Perusahaan juga mendirikan PT. Kusumahadi Santosa pada tahun

1980 yang menangani bidang pertenunan, yaitu mengubah benang

menjadi lembaran-lembaran kain dan salah satunya adalah kain mori.

Adanya PT. Kusumahadi Santosa, mempermudah kebutuhan bahan baku

selalu tersedia dalam jumlah dan kualitas sesuai dengan keinginan

perusahaan.

Berkat keuletan, pengalaman, keahlian dan jiwa wiraswasta

(17)

xvii

pada tanggal 1 Oktober 1984 status perusahaan perseorangan diubah

menjadi perusahaan yang berbadan hukum yang kemudian bernama PT.

Batik Danar Hadi.

Perusahaan perseorang yang diubah menjadi perusahaan yang

berbadan hukum ini sesuai dengan akte notaris Maria Theresia Budi

Santosa, S.H. No. 17, tanggal 11 Desember 1984 dan akte perubahannya

No. 10, tanggal 3 Juli 1985, perusahaan ini mulai dalam bentuk

Perseroan Terbatas (PT) sejak tanggal 11 Januari 1984, dengan akte

pendirian Menteri Kehakiman No. 02-5355 NT01-01 Th 85, pada tanggal

1986.

Berdasarkan akte pendiriannya, PT. Batik Danar Hadi bergerak

dalam bidang batik atau tenun, tekstil atau printing, konfeksi,

perdagangan eksport import dan interinsulair yang berhubungan dengan

ketiga bidang diatas, dan usaha lainnya yang tidak bertentangan dan tidak

melanggar undang-undang yang berlaku.

Bidang usaha yang telah dijalankan selama ini adalah industri dan

perdagangan melalui kantor pusat dan cabang-cabang yang ada. Pusat

PT. Batik Danar Hadi berkedudukan di Jalan Dr. Rajiman No. 164

Surakarta dan beberapa cabang yang terdapat di Jakarta, Bandung,

Yogyakarta, Semarang, Padang, Medan, dan Surabaya . Pelaksanaan

sistem akuntansi yang berlaku di PT. Batik Danar Hadi adalah sistem

(18)

xviii

Direktur PT. Batik Danar Hadi awal mula berdiri sampai

sekarang belum pernah mengalami perubahan, yaitu tetap Bapak R.H.

Santosa. Perusahaan batik ini merupakan perusahaan tertutup, dimana

saham-saham yang dimiliki oleh perusahaan tidak boleh diperjualbelikan

kepada pihak luar dan tanggung jawab perusahaan berada di tangan

Direksi.

2. Susunan Keputusan dan Permodalan

Sesuai akte pendirian PT. Batik Danar Hadi No. 17, tanggal 11

Desember 1984 dan No. 10, tanggal 13 Juli 1985, perusahaan telah

memulai usahanya sejak tanggal 1 Januari 1984 dengan modal awal

sebesar Rp 1.200.000.000,00 dari 1.200 saham dengan nominal Rp

1.000.000,00 per saham.

Berdasarkan akte notaris Maria Theresia Budi Santosa, S.H. No.

27, tanggal 10 Januari 1998 tentang berita acara rapat pemegang saham

dan perubahan susunan permodalan. Modal dasar perusahaan diubah

menjadi Rp 10.000.000.000,00 terdiri dari 10.000 saham dengan nilai

nominal Rp 1.000.000,00 per saham. Modal ditempatkan dengan disetor

penuh sebesar Rp 6.000.000.000,00 tersebut telah mendapat pengesahan

dari Menteri Kehakiman RI.

Sesuai dengan berita acara rapat para pemegang saham tanggal 8

(19)

xix

tanggal 16 Agustus 1999 terjadi perubahan susunan pemilik saham.

Dengan perincian sebagai berikut :

TABEL 1.1

KEPEMILIKAN SAHAM PT. BATIK DANAR HADI

Nama Pemegang Saham Jumlah Saham Jumlah Nominal

Persero R.H Santosa 3432 Rp 3.432.000.000,00

Persero Ny. Hj. Danarsih Ssntosa 3408 Rp 3.408.000.000,00 Persero Ny. Hj. Diana Kusuma Dewanti 120 Rp 120.000.000,00

Persero H. Dian Kusuma Hadi 120 Rp 120.000.000,00

Persero H. Dewanto Kusuma Wibawa 120 Rp 120.000.000,00 Sumber: PT.Batik Danar Hadi Solo

3. Kebijakan Akuntansi

a. Penyajian Laporan Keuangan

Laporan Keuangan disusun atas dasar konsep harga historis

(historical cost) dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan

yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia.

b. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan dan beban diakui dan dicatat atas dasar prinsip akrual

(accrual basis), Pendapatan Usaha dari penjualan produk, diakui

(20)

xx

c. Akuntansi Kantor Pusat dan Cabang

Akuntansi Kantor Pusat dan Cabang dilakukan dengan sistem

sentralisasi. Dengan adanya sistem tersebut cabang tidak menyajikan

Laporan Keuangan, laporan kantor cabang ke kentor pusat berupa

laporan operasional rutin, terbatas pada penjualan dan beban

operasional cabang.

Mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 75/1991, tanggal 31

Desember 1991, toko-toko Danar Hadi yang merupakan Kantor

Cabang PT. Batik Danar Hadi, menjadi Pengusaha Kena Pajak

(Pedangang Eceran Basr) sejak 1 April 1992, yang mempunyai

kewajiban untuk memungut, menyetor dan melaporkan Pajak

Pertambahan Nilai (PPN) kepada Kantor Pelayanan Pajak di wilayah

masing-masing.

d. Piutang Dagang

Piutang Dagang disajikan di Neraca dengan saldo bersih setelah

dikurangi Taksiran Kerugian Piutang. Taksiran Kerugian Piutang

dihitung sebesar 2% dari saldo akhir piutang dagang non credit card.

Kebijaksanaan manajemen tersebut berdasarkan persentase piutang

dagang non credit card terhadap penjualan kotor. Piutang Dagang

PT. Batik Danar Hadi terdiri maksimun 17% piutang dagang credit

card dan 83% piutang dagang non credit card. Piutang dagang non

credit card terdiri dari sejumlah besar debitur dengan saldo

(21)

xxi

tiga bulan). Piutang selain piutang dagang non credit card tidak

dihitung taksiran kerugian piutang.

e. Persediaan

1) Persediaan Barang Jadi

Penilaian Persediaan Barang Jadi menggunakan metode

identifikasi khusus berdasarkan harga jual masing-masing lokasi

dibagi persentase tertentu. Persentase tertentu masing-masing

lokasi tersebut, adalah sebagai berikut :

a) Kantor Pusat Surakarta sebesar 157,99%.

b) Kantor Cabang Semarang sebesar 167,95%.

c) Kantor Cabang Yogyakarta sebesar 167,89%.

d) Kantor Cabang Surabaya dan Bali sebesar 168,40%

e) Kantor Cabang Bandung, Jakarta dan Medan sebesar

170,40%

f) Kantor Cabang Padang dan Kediri sebesar 167,90%

2) Persediaan Barang Dalam Proses

Persediaan Barang Dalam Proses dinilai dengan metode masuk

pertama keluar pertam (FIFO Method).

3) Persediaan Bahan Baku, Bahan Penolong serta Kemasan dan

Supplies Kantor

Persediaan Bahan Baku, Bahan Penolong serta Kemasan dan

(22)

xxii

persediaan dinilai dengan metode masuk pertama keluar pertama

(FIFO Method).

f. Aktiva Tetap Berwujud

1) Aktiva Tetap Berwujud diperoleh sebelum tanggal 1 Januari

1984 dinilai diatas dasar nilai bersih pada tanggal 1 Januari 1984

yang merupakan perpindahan kekayaan dari Perusahaan Batik

Danar Hadi yang diakui sebagai harga perolehan aktivs tetap

berwujud pada tanggal 1 Januari 1984.

Sedangkan aktiva tetap berwujud yang diperoleh setelah tanggal

1 Januari 1984 didasarkan pada harga perolehan (historical

Cost).

2) Penyusutan Aktiva Tetap Berwujud dilakukan dengan metode

garis lurus, tanpa nilai residu dengan persentase sebagai berikut:

a) Berupa bangunan 5% per tahun.

b) Bukan bangunan 25% dan 12,50% per tahun.

Mulai tahun 1995, perhitungan penyusutan dilakukan sesuai

dengan peraturan pajak yang tertuang dalam Surat Edaran

Direktur Jenderal Pajak No. SE-44/PJ.4/1995.

Untuk aktiva tetap berwujud yang diperoleh tahun 1994 dan

tahun-tahun sebelumnya, penyusutan dilakukan dengan metode

persentase tetap dari nilai buku yang sesuai dengan peraturan

pajak yang berlaku pada saat itu, dan mulai tahun 1995 disusut

(23)

xxiii

Direktur Jenderal Pajak No. SE-44/PJ.4/1995, yang dihitung

dari nilai buku pada akhir tahun 1994 selam sisa masa manfaat.

g. Biaya Ditangguhkan

Biaya Ditangguhkan dicatat berdasarkan harga perolehan dan

diamortisasi dengan metode garis lurus sesuai dengan masa manfaat

masing-masing biaya yang dikapitalisasi sebesar 20% dan 25%.

4. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan

Masa depan Batik Danar Hadi, masa depan Batik Indonesia

bersandar pada keuletan, keahlian, pengalaman, & sentuhan citarasa seni.

Kelompok Usaha Danar Hadi, dengan pencapaian dalam kualitas

dan keahlian, memiliki masa depan cerah dalam industri batik. Semua itu

di dukung filosofi perusahaan yang mengakar kuat pada seni tradisional

yang diusungnya, fasilitas, pengalaman, dan keahlian dalam manajemen

usahanya. Pasar internasioanl yang ada belum sepenuhnya digarap seperti

yang sudah dilakukan pada pasar domestik yang terus berkembang dan

menyita perhatian. Pada milenium mendatang, Batik Danar Hadi akan

berusaha lebih keras untuk menembus pasar mancanegara dengan

menjalin kerja sama dengan mitra-mitra usaha batik di Asia Tenggara

maupun negara lainnya. Berpijak pada idealisme mendasar untuk

menyumbangkan sesuatu yang bernilai terhadap seni tradisioanl batik,

pengembangan produk Batik Danar Hadi bersifat multidimensional yang

(24)

xxiv

format perangkat kebutuhan sehari-hari, perangkat khusus, dan perangkat

ekslusif. Pada pola pengembangan yang demikian, disamping tetap

mengembangkan batik sebagai busana Batik Danar Hadi telah

menentukan pengembangan kepada fungsi-fungsi lain sebagai agenda

tetapnya. Batik dalam memfungsikan batik sebagai piranti griya piranti

perkantoran, maupun aneka piranti lain yang berkaitan erat dengan

perkembangan teknologi dan gaya hidup pada milenium mendatang.

Berdirinya PT. Batik Danar Hadi sesuai dengan anjuran

pemerintah, yaitu:

a. Membantu pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan sandang

bagi masyarakat dengan memproduksi pakaian jadi,

b. Mengurangi tingkat pengangguran,

c. Mempertahankan dan mengembangkan budaya batik asli Solo,

d. Meningkatkan pendapatan masyarakat sekitarnya,

e. Secara umum meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan

masyarakat Indonesia menuju pertumbuhan ekonomi yang cukup

mantap.

5. Lokasi Perusahaan

Lokasi PT. Batik Danar Hadi berada di jalan Dr. Rajiman 164

Solo, dari mulai berdirinya perusahaan ini belum berpindah tempat.

Bangunan perusahaan ini ada dua, yaitu bangunan pertama yang terletak

(25)

xxv

terletak di bagian belakang digunakan untuk kantor yang terdiri dari 4

lantai. lantai pertama digunakan untuk ruang umum dan bagian

personalia. Lantai kedua digunakan untuk bagian promosi dan bagian

akuntansi. Lantai ketiga digunakan untuk bagian keuangan, sedangkan

lantai empat digunakan untuk koperasi.

Lokasi yang menguntungkan perusahaan, ditinjau dari beberapa

faktor :

a. Dari Segi Pemasaran

Lokasi perusahaan sangat baik sebab daerah ini merupakan daerah

pariwisata dan lokasi perusahaan sangat dekat sekali dengan

penginapan wisatawan, sehingga perusahaan mudah dalam

memasarkan produknya.

b. Dari Segi Transportasi

Lokasi perusahaan sangatlah strategis, terletak dipinggir jalan raya

sehingga sangat mudah untuk menemukan perusahaan ini dan

dengan mudah dapat dijangkau kendaraan umum.

c. Dari Segi Penyediaan Bahan Baku

Bahan mentah untuk batik sudah banyak terdapat disekitar

perusahaan, sehingga dapat mengurangi biaya untuk pengiriman

(26)

xxvi d. Dari Segi Tenaga Kerja

Di Solo dan sekitarnya sudah banyak tenaga kerja yang terlatih

berpenglaman, dan terampil dalam bidang batik, sehingga

perusahaan tidak perlu bersusah payah mencari tenaga kerja.

6. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu kerangka menunjukkan

hubungan antara jabatan maupun bidang kerja yang satu dengan yang

lainya sehingga akan tampak struktur kepegawaian. Dengan adanya

struktur organisasi yang baik, maka akan dapat diketahui mengenai

kedudukan, tanggung jawab, wewenang, tugas dan kewajiban dari

masing-masing pegawai.

Hubungan wewenang dan tanggung jawab seorang pegawai

didasarkan pada PT. Batik Danar Hadi Surakarta ditunjukkan pada

(27)

xxvii

Sumber : PT. Batik Danar Hadi Surakarta

Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT. Batik Danar Hadi Surakarta

Dewan Komisaris

Seksi Sosial Kalkulasi Harga

(28)

xxviii 7. Deskripsi Jabatan

Struktur organisasi PT. Batik Danar Hadi berupa struktur

organisasi fungsional, dimana Direktur Utama membenahi bagian-bagian

yang dipimpin oleh seorang manager. Manager-manager tersebut

membenahi dan mengawasi langsung semua aktivitas karyawan.

Meskipun semua bagian sebenarnya saling berkaitan, akan tetapi

masing-masing memiliki tugas yang berbeda.

Adapun pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam

PT Batik Danar Hadi adalah sebagai berikut :

a. Dewan Komisaris

Merupakan badan tertinggi dalam organisasi perusahaan

yang anggotanya diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum

Pemegang Saham. Fungsi dari Dewan Komisaris adalah sebagai

berikut :

1) Mengatur dan mengkoordinasikan kepentingan para pemegang

saham, sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan dalam

anggaran dasar perusahaan.

2) Memberikan penilaian, mewakili para pemegang saham atas

pengesahan neraca dan perhitungan rugi/laba tahunan serta

(29)

xxix

Sedangkan tugas Dewan Komisaris yakni :

1) Mengusahakan, mengawasi, dan menertibkan tujuan perusahaan

agar dapat tercapai dengan baik, berdasarkan kebijakan umum

yang telah ditetapkan.

2) Berdasarkan perkembangan umum yang telah terjadi,

menyempurnakan kembali kebijakan-kebijakan umum

perusahaan yang telah ditetapkan.

b. Direktur Utama

Tugasnya adalah mengkoordinir para direktur dan

bertanggung jawab penuh atas seluruh kegiatan perusahaan.

1) Decision making

Mengambil keputusan terhadap hal-hal apa saja yang harus

dikerjakan dan cara-cara mengerjakannya.

2) Directing

Menggerakkan karyawan dengan memberikan perintah /

petunjuk.

3) Coordinating

Menghubungkan dan menyelaraskan pekerjaan karyawan

sehingga semuanya berlangsung secara tertib.

4) Controlling

Mengontrol segala sesuatu dalam perusahaan secara rutin dan

(30)

xxx

5) Improving

memperbaiki kekurangan-kekurangan dan ketidak pastian yang

timbul pada struktur organisasi dan tata kerja.

c. Wakil Direktur Utama

Membantu dan mendampingi Direktur utama dalam

menangani dan menjalankan tugas yang telah ditetapkan oleh

perusahaan serta bertanggung jawab atas jalannya roda

perekonomian perusahaan.

d. Direktur Produksi

Mengkoordinasi para manager produksi dan bertanggung

jawab atas pemasaran barang produksi kedalam dan keluar negeri.

e. Seksi Desain

1) Meranacang / menciptakan desain (motif ) yang sesuai trend dan

perkembangan selera pasar yang dikaitkan dengan hasil obsevasi

maupun penelitian yang dilakukan.

2) Menciptakan berbagai macam motif batik sesuai dengan ciri

khas Batik Danar Hadi.

3) Memberikan atau menciptakan motif-motif yang di inginkan

oleh kehendak pasaran eksport.

(31)

xxxi f. Internal Auditor

Pendamping dan monitoring segala aktivitas manajemen

perusahaan, yang laporannya disampaikan langsung kepada Direktur

Utama.

g. E.D.P (Elektronik Data Processing)

Bagian ini terdiri dari koordinator, analisis sistem

programmer, operating dan maintance, bertugas menciptakan

analisis sistem berupa program yang sesuai dengan keadaan

pekerjaan dari masing-masing bagian dan bertanggung jawab

langsung kepada Direktur Utama.

h. Direktur Pengelola

Melakukan pengawasan dan bertanggung jawab pada

kegiatan operasional perusahaan, melakukan pengendalian kualitas

produk.

i. Manager Pengadaan

1) Memenuhi permintaan dan bertanggung jawab atas tersedianya

bahan-bahan yang diperlukan oleh bagian produksi perusahaan.

2) Memberikan laporan pengeluaran barang atau bahan-bahan uang

yang dibutuhkan oleh bagian produksi perusahaan.

j. Manager Produksi Batikan

1) Melakukan proses produksi dan bertanggung jawab terhadap

(32)

xxxii

2) Menangani masalah penyimpangan, pemeliharaan hasil-hasil

produksi dan melaporkannya serta mendistribusikannya ke

bagian pemasaran.

k. Manager Pemasaran

1) Bertugas memasarkan dan menawarkan hasil produksi

perusahaan.

2) Mendistribusikan hasil-hasil produksi kerumah-rumah Batik

Danar Hadi dan cabang-cabang di seluruh Indonesia dan luar

negeri.

l. Manager Keuangan

1) Bertugas menerima, menyimpan dan mengeluarkan uang untuk

keperluan / kepentingan perusahaan.

2) Bertanggung jawab terhadap masalah keuangan perusahaan,

pembuatan laporan keuangan dan mengurus kesejahteraan

karyawan.

m. Manager Akuntansi

Melakukan analisa keuangan, melaporkan data keuangan dan

pembukuan perusahaan, mencatat kekayaan dan bertanggung jawab

atas pembuatan grafik keunggulan perusahaan.

n. Manager Urusan Umum

Bertugas mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan

(33)

xxxiii o. Manager Personalia

1) Menetukan jumlah dan mutu karyawan yang dibutuhkan dan

menyeleksi calon karyawan yang akan diterima.

2) Menentukan lama kerja dan besarnya gaji/upah bagi karyawan.

3) Memberi motivasi kerja dan memberikan kesejahteraan, jaminan

sosial dan fasilitas yang dibutuhkan karyawan.

p. Manager Produksi Konveksi

Bertugas merancang pola busana yang up to date,

menentukan bentuk jahitan, memadukan warna-warna yang sesuai

dengan selera konsumen.

q. Manager Pembelian

1) Bertanggung jawab dalam mengurus pembelian alat-alat dan

bahan-bahan yang sesuai dengan order bagian pengadaan.

2) Bertanggung jawab atas pembuatan laporan pembelian dan

mendistribusikan barang-barang yang baru datang ke bagian

pengadaan sesuai dengan jumlah dan mutunya.

B. Latar Belakang

Dewasa ini perkembangan dunia perekonomian dikuasai dengan

bisnis, sehingga banyak sekali perusahaan yang bermunculan terutama di

negara yang sedang berkembang seperti negara Indonesia.

(34)

xxxiv

satunya adalah perusahaan manufaktur yaitu perusahaan yang mengolah

bahan baku menjadi produk jadi.

Banyaknya perusahaan manufaktur sejenis di Indonesia,

mengakibatkan persaingan menjadi ketat. Salah satunya adalah perusahaan

manufaktur yang memproduksi batik, mengingat saat ini batik sedang

digandrungi masyarakat. Mereka berlomba-lomba untuk memberikan produk

yang terbaik dengan macam produk yang semakin bervariasi. Tujuan mereka

adalah memperoleh laba dan mempertahankan produknya agar tetap diminati

konsumen. Semua tujuan itu hanya dapat dicapai jika perusahaan mampu

mengefektifkan fungsi semua bagian yang ada dalam perusahaan dengan

baik. Dengan demikian, setiap bagian yang ada dalam perusahaan harus

didukung sistem informasi akuntansi yang tepat dan terencana agar

menghasilkan kinerja yang baik dan lancar. Sistem informasi akuntansi

sendiri adalah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang

berkenaan dengan akuntansi. Sangat mungkin terjadi tujuan perusahaan sulit

tercapai karena tidak efektifnya sistem informasi akuntansi yang ada dalam

perusahaan.

Hal terpenting dalam perusahaan untuk mempertahankan produknya

adalah meningkatkan mutu produksi. Peningkatan mutu produksi tersebut

harus didukung dengan sistem informasi akuntansi. Peran sistem informasi

akuntansi yang berhubungan secara langsung dengan kegiatan produksi salah

satunya adalah sistem akuntansi pembelian bahan baku. Mengingat Bahan

(35)

xxxv

perusahaan, karena sebagai bahan utama dalam proses produksi untuk

memproduksi barang jadi. Sehingga dalam memenuhi kebutuhan tersebut

perusahaan harus melakukan pembelian bahan baku. Selain itu perusahaan

harus mampu mempertahankan jumlah bahan baku optimum untuk menjamin

kelangsungan bagi kegiatan perusahaan.

PT Batik Danar Hadi Solo adalah salah satu dari perusahaan

manufaktur yang bergerak dalam bidang industri pembuatan dan penjualan

produk batik. Bahan baku yang diperlukan untuk membuat batik adalah kain

putih polosan dengan berbagai jenis kain, yaitu : mori, sutera, grey, dan lain

sebagainya. Bahan baku berupa kain putih tersebut pada PT. Batik Danar

Hadi Solo tidak memproduksi sendiri melainkan diperoleh dari pembelian

pada perusahaan lain. Perusahaan manufaktur yang memproduksi kain putih

sebagai sumber bahan baku dari PT Batik Danar Hadi Solo salah satunya

adalah PT. Kusuma Hadi yang sekaligus menjadi group perusahaan

manufaktur dari PT Batik Danar Hadi Solo.

Harga dan kualitas bahan baku yang sangat beragam dengan jumlah

bahan baku yang dibeli tidaklah sedikit. Selain itu juga pemasok yang

banyak, bukan hanya dalam satu wilayah saja tapi juga di luar kota.

Faktor-faktor tersebut yang mengharuskan PT. Batik Danar Hadi Solo untuk

merancang dan menjalankan sistem akuntansi pembelian dengan baik, demi

kemajuan dan perkembangan perusahaan nantinya.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis tertarik untuk

(36)

xxxvi

pada PT. Batik Danar Hadi Solo dengan mengambil judul : “EVALUASI

SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT. BATIK DANAR HADI SOLO.”

C. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan

yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah sistem akuntansi pembelian bahan baku yang diterapkan oleh

PT. Batik Danar Hadi Solo sesuai dengan teori sistem pembelian yang

terdapat dalam referensi ?

2. Apa saja kelebihan dan kelemahan sistem akuntansi pembelian bahan

baku PT. Batik Danar Hadi Solo ?

D. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengevaluasi penerapan sistem pembelian bahan baku pada PT.

Batik Danar Hadi Solo dengan teori sistem pembelian yang terdapat

dalam referensi.

2. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi kelebihan dan kelemahan

(37)

xxxvii E. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan untuk

lebih meningkatkan sistem pengendalian intern serta dapat

menanggulangi kelemahan-kelemahan sistem pengendalian intern yang

diterpakan pada sistem pembelian bahan baku PT. Batik Danar Hadi

Solo.

2. Bagi Penulis

Memperoleh tambahan dan pengalaman dari masalah-masalah

yang penulis tangani. Dan diharapkan dapat melatih penulis dalam

mengatasi masalah, hambatan, dan kesulitan yang berkaitan dengan

sistem pengendalian intern.

3. Bagi Pembaca

Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang mengadakan

penelitian yang serupa. Dan sebagai bacaan bagi pembaca.

4. Bagi Universitas

Sebagai tambahan informasi dan referensi bacaan bagi mahasiswa

(38)

xxxviii BAB II

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka 1. Sistem dan Prosedur

Pengertian dari sistem dan prosedur perlu dibedakan dalam

membentuk sistem akuntansi, agar dapat memperoleh gambaran yang

jelas mengenai berbagai sistem yang menghasilkan berbagai macam

formulir yang diolah dalam sistem akuntansi.

Pengertian mengenai sistem dan prosedur yang dikemukakan oleh

para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Mulyadi (2001:5)

Sistem adalah jaringan prosedur yang dibuat menurut pola tertentu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

Prosedur adalah urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi yang terjadi berulang-ulang.

b. Baridwan (1981:1)

Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun dengan skema menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi dari perusahaan.

Prosedur adalah suatu urut-urutan pekerjaan kerani, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi.

Dari penjelasan para ahli mengenai sistem dan prosedur tersebut

dapat ditarik kesimpulan bahwa prosedur merupakan bagian dari sistem.

Urutan beberapa prosedur akan membentuk suatu sistem yang telah

(39)

xxxix

terencana dan terprogram, disini prosedur disusun sebagai pelaksana dari

suatu sistem.

2. Sistem Akuntansi

Pengertian mengenai sistem akuntansi dikemukakan oleh para

ahli sebagai berikut :

a. Mulyadi (2001:3)

Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

b. Howard F.Stettler dalam S.P Hariningsih (2006:3)

Sistem akuntansi adalah formulir-formulir, buku-buku catatan, prosedur-prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data yang berhubungan dengan usaha suatu perusahaan dan menghasilkan suatu bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya, dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi suatu perusahaan.

c. Widjayanto (2001)

Sistem akuntansi adalah susunan berbagai formulir catatan, peralatan termasuk komputer dan perlengkapan serta alt komunikasi, tenaga pelaksanaannya dan laporan yang dikoordinasikan secara erat yang didesain untuk menstransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen.

Dari penjelasan mengenai sistem akuntansi diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa sistem akuntansi adalah suatu formulir, buku catatan,

(40)

xl

perusahaan yang menghasilkan suatu laporan yang dibutuhkan oleh pihak

yang memerlukan.

3. Bahan Baku

Bahan adalah suatu benda berwujud yang digunakan untuk membuat barang jadi (Hanggana, 2008:13).

Bahan baku adalah bahan yang menempel menjadi satu dengan barang jadi yang mempunyai nilai relatif lebih tinggi dibandingkan nilai bahan yang lain dalam pembuatan suatu barang jadi (Hanggana, 2008:16).

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bahan baku adalah

suatu bahan utama yang digunakan oleh perusahaan untuk membuat

suatu produk sehingga dapat menghasilkan barang jadi.

4. Sistem Akuntansi Pembelian

Sistem akuntansi pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan (Mulyadi, 2001:299).

Sistem pembelian bahan baku menurut Mulyadi (1993:3), adalah “Suatu kerangka dari prosedur-prosedur kegiatan pembelian yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk melaksanakan pembelian dari perusahaan”.

Prosedur pembelian mengatur cara-cara dalam melakukan semua pembelian baik barang maupun jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan (Zaki Baridwan, 1981:107).

Menurut Mulyadi (2001: 301-313), sistem akuntansi pembelian

(41)

xli

a. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pembelian adalah :

1) Fungsi Gudang

Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi gudang

bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan pembelian

sesuai dengan posisi persediaan yang ada di gudang dan untuk

menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi penerimaan.

2) Fungsi Pembelian

Fungsi pembelian bertanggung jawab untuk memperoleh

informasi mengenai harga barang, menentukan pemasok yang

dipilih dalam pengadaan barang, dan mengeluarkan order

pembelian kepada pemasok yang dipilih.

3) Fungsi Penerimaan

Dalam sistem informasi akuntansi pembelian, fungsi

penerimaan barang bertanggung jawab untuk melakukan

pemeriksaan terhadap jenis, mutu, dan kuantitas barang yang

diterima dari pemasok guna menentukan dapat atau tidaknya

barang tersebut diterima oleh perusahaan.

4) Fungsi Akuntansi

a) Fungsi pencatatan utang

Fungsi pencatatan utang bertanggung jawab untuk

mencatat transaksi pembeliaan ke dalam register bukti kas

keluar dan untuk menyelenggarakan arsip dokumen sumber

(42)

xlii

menyelenggarakan kartu utang sebagai buku pembantu

utang.

b) Fungsi pencatatan persediaan

Fungsi pencatatan persediaan bertanggung jawab

untuk mencatat harga pokok persediaan barang yang dibeli

ke dalam kartu persediaan.

b. Dokumen yang digunakan adalah :

1) Surat Permintaan Pembelian

Merupakan formulir yang diisi oleh fungsi gudang untuk

meminta fungsi pembelian melakukan pembelian barang dengan

jenis, jumlah dan mutu seperti dalam surat tersebut.

2) Surat Permintaan Penawaran harga

Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaran

harga bagi barang yang pengadaannya tidak bersifat

berulangkali terjadi, yang menyangkut jumlah rupiah pembelian

yang besar.

3) Surat Order Pembelian

Dokumen ini digunakan untuk memesan barang kepada

pemasok yang telah dipilih.

4) Laporan Penerimaan Barang

Dokumen ini dibuat oleh bagian penerimaan untuk

(43)

xliii

telah memenuhi jenis, mutu, dan kuantitas barang sesuai yang

tercantum dalam surat order pembelian.

5) Surat perubahan order pembelian

Kadangkala diperlukan perubahan terhadap isi surat

order pembelian yang sebelumnya telah diterbitkan. Perubahan

tersebut dapat berupa perubahan kuantitas, jadwal penyerahan

barang, spesifikasi, penggantian atau hal lain yang bersangkutan

dengan perubahan desain atau bisnis.

6) Bukti kas keluar

Dokumen ini dibuat oleh fungsi akuntansi untuk dasar

pencatatan transaksi pembelian, juga berfungsi sebagai perintah

pengeluaran kas untuk pembayaran utang kepada pemasok.

c. Catatan akuntansi yang digunakan adalah :

1) Register Bukti Kas Keluar

Jika dalam pencatatan utang, perusahaan menggunakan

voucher payable procedure, jurnal yang digunakan untuk

mencatat transaksi pembelian adalah register bukti kas keluar.

2) Jurnal Pembelian

Jika dalam pencatatan utang, perusahaan menggunakan

account payable procedure, jurnal yang digunakan untuk

(44)

xliv 3) Kartu utang

Jika dalam pencatatan utang, perusahaan menggunakan

account payable procedure, buku pembantu yang digunakan

untuk mencatat utang kepada pemasok adalah kartu utang. Jika

dalam pencatatan utang, perusahaan menggunakan voucher

payable procedure, yang berfungsi sebagai catatan utang adalah

arsip bukti kas keluar yang belum dibayar (unpaid voucher file).

4) Kartu sediaan

Dalam sistem akuntansi pembelian, kartu persediaan ini

digunakan untuk mencatat harga pokok persediaan yang dibeli.

d. Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pembelian

adalah :

1) Prosedur permintaan pembelian.

Dalam prosedur ini fungsi gudang mengajukan

permintaan pembelian dalam formulir surat permintaan

pembelian kepada fungsi pembelian.

2) Prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok.

Dalam prosedur ini, fungsi pembelian mengirimkan surat

permintaan penawaran harga kepada para pemasok untuk

memperoleh informasi mengenai harga barang dan berbagai

syarat pembelian yang lain, untuk memungkinkan pemilihan

para pemasok yang akan ditunjuk sebagai pemasok barang yang

(45)

xlv 3) Prosedur order pembelian.

Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirim surat

order pembelian kepada pemasok yang dipilih dan

memberitahukan kepada unit-unit organisasi lain dalam

perusahaan mengenai order pembelian yang sudah dikeluarkan

oleh perusahaan.

4) Prosedur penerimaan barang.

Dalam prosedur ini fungsi penerimaan melakukan

pemeriksaan mengenai jenis, kuantitas, dan mutu barang yang

diterima dari pemasok, dan kemudian membuat laporan

penerimaan barang untuk menyatakan penerimaan barang dari

pemasok tersebut.

5) Prosedur pencatatan utang.

Dalam prosedur ini fungsi akuntansi memeriksa

dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pembelian dan

menyelenggarakan pencatatan utang atau mengarsipkan

dokumen sumber sebagai catatan utang.

6) Prosedur distribusi pembelian.

Prosedur ini meliputi distribusi rekening yang didebitkan

dari transaksi pembelian untuk kepentingan pembuatan laporan

manajemen.

e. Bagan Alir

(46)

xlvi

aliran data (dalam bentuk dokumen keluaran dan masukan) (Pohan dan Bahri, 1997:65).

Dalam bagan alir ini menggambarkan jaringan-jaringan

prosedur yang membentuk sistem pembelian bahan baku.

5. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas

Sistem pengeluaran kas adalah sistem yang dirancang untuk

menangani transaksi yang berkaitan dengan sumber pengeluaran kas

yang digunakan untuk pembayaran yang bersifat kontinyu dan

melibatkan beberapa kegiatan dan perusahaan.

Prosedur pengeluaran kas adalah prosedur pengeluaran cek untuk melunasi hutang yang sudah disetujui dan mencatat pengeluaran tersebut. (Zaki Baridwan, 1981:115).

Menurut Mulyadi (2001: 512-518), sistem akuntansi pengeluaran

kas memiliki beberapa unsur-unsur sebagai berikut :

a. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran kas adalah :

1) Fungsi yang Memerlukan Pengeluaran Kas

Jika suatu fungsi memerlukan pengeluaran kas, fungsi

yang bersangkutan mengajukan permintaan cek kepada fungsi

akuntansi.

2) Fungsi Kas

Dalam sistem akuntansi pengeluaran kas, fungsi ini

bertanggung dalam mengisi cek, memintakan otorisasi atas cek,

dan mengirimkan cek kepada kreditur via pos atau

(47)

xlvii 3) Fungsi Akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab dalam pencatatan

pengeluarkan kas ke dalam jurnal pengeluaran kas. Dan

membuat bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kapada

fungsi kas dalam mengeluarakan cek sebesar yang tercantum

dalam dokumen tersebut.

4) Fungsi Pemeriksa Intern

Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan

penghitungan kas secara periodik dan mencocokkan hasil

penghitungannya dengan saldo kas menurut catatan akuntansi.

b. Dokumen yang digunakan adalah :

1) Bukti Kas Keluar

Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas

kepada fungsi Kasa sebesar yang tercantum dalam dokumen

tersebut.

2) Cek

Dokumen yang digunakan untuk memerintah bank

melakukan pembayaran sejumlah uang kepada orang atau

organisasi yang namanya tercantum pada cek.

3) Permintaan cek

Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dari fungsi

yang memerlukan pengeluaran kas kepada fungsi akuntansi

(48)

xlviii

c. Catatan akuntansi yang digunakan adalah :

1) Jurnal Pengeluaran Kas

Mencatat transaksi pengeluaran kas berdasarkan faktur

dari pemasok yang telah dicap “lunas” oleh fungsi kas.

2) Register Cek

Mencatat cek-cek perusahaan yang dikeluarkan untuk

pembayaran para kreditur perusahaan atau pihak lain.

d. Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pembelian

adalah :

1) Prosedur permintaan cek

Dalam prosedur ini fungsi yang memerlukan

pengeluaran kas mengajukan permintaan pengeluaran kas

dengan mengisi permintaan cek.

2) Prosedur pembuatan bukti kas keluar

Dalam prosedur ini diuraikan mengenai pembuatan bukti

kas keluar yang dibuat oleh bagian kas atas permintaan dari

fungsi yang memerlukan kas dengan membuat cek dan

mencatatnya dalam bukti kas keluar.

3) Prosedur pembayaran kas

Dalam prosedur ini diuraikan mengenai pembayaran kas

yang dilakukan oleh bagian kas dengan mengeluarkan cek

(49)

xlix

4) Prosedur pencatatan pengeluaran kas

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat

pengeluaran kas didalam jurnal pengeluaran kas atau register

cek.

e. Bagan Alir

Dalam bagan alir ini menggambarkan jaringan-jaringan

prosedur yang membentuk sistem pengeluaran kas

B. Pembahasan

Pembelian bahan baku pada PT. Batik Danar Hadi Solo dilakukan

dengan pemesanan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pemesanan

langsung adalah saat penjual datang langsung ke bagian pembelian untuk

menawarkan barang. Pemesanan secara tidak langsung adalah pemesanan

melalui telepon, atau mengirimkan surat ke penjual.

PT. Batik Danar Hadi Solo melakukan pembelian bahan baku dengan

cara pembayaran tunai dan kredit. Jika hutang tersebut kurang dari Rp

500.000,00, maka pembayaran menggunakan uang kas. Jika pembayaran

(50)

l

1. Sistem Akuntansi Pembelian Bahan Baku pada PT. Batik Danar Hadi Solo.

a. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pembelian

1) Fungsi Permintaan Barang

Pelaksana Fungsi ini adalah bagian administrasi produksi

yang membuat surat permintaan barang atas permintaan dari

bagian produksi sesuai kebutuhan produksi. Surat permintaan

barang ini ditujukan ke bagian logistik dan diteruskan ke bagian

pembelian.

2) Fungsi Pembelian

Fungsi ini bertanggung jawab dalam pemesanan

pembelian sesuai surat permintaan barang dan tawar menawar

melalui via telepon, yang dilaksanakan oleh bagian pembelian.

3) Fungsi Penerimaan Barang

a) Menerima barang beserta faktur dan surat pengirirman

barang dari pemasok yang dilaksanakan oleh bagian

pembelian.

b) Mencocokkan antara surat pengiriman barang dan surat

permintaan barang yang dilaksanakan oleh bagian

pembelian. Setelah cocok, lalu memeriksa barang yang

(51)

li

c) Membuat tanda terima barang untuk dan nota sebagai tanda

bukti pembelian barang untuk diserahkan ke pemasok yang

dilaksanakan oleh bagian pembelian.

d) Membuat DO, untuk mengirim barang ke bagian produksi

yang dilaksanakan oleh bagian Pembelian.

4) Fungsi Gudang

a) Fungsi ini bertanggung jawab menyimpan barang untuk

sementara waktu yang dilakukan oleh bagian logistik.

b) Mencocokan Delivery Order bagian pembelian (DO.P)

dengan kartu persediaan dan membuat Delivery Order

bagian Logistik (DO.L) untuk mengirim barang ke bagian

produksi yang dilakukan oleh bagian logistik.

5) Fungsi Akuntansi

a) Input berkode barang yang menghasilkan kartu persediaan

dan membuat jurnal pembelian yang dilaksanakan oleh

bagian pembelian.

b) mencocokkan antara nota, faktur, dan kartu persediaan yang

dilakukan oleh bagian akuntansi

b. Dokumen yang digunakan

1) SPB (Surat Permintaan Barang)

Dokumen ini dibuat oleh bagian administrasi produksi

untuk mengajukan permintaan barang ke bagian logistik. SPB

(52)

lii

bagian logistik diteruskan ke bagian pembelian sebagai dasar

pemesanan barang dan pencocokkan barang yang telah diterima.

Setelah itu SPB1 diarsipkan di bagian pembelian.

2) SKB (Surat Pengiriman Barang)

Dokumen ini dibuat oleh penjual atau pemasok

berjumlah 2 lembar. SKB1 diterima bagian pembelian lalu

SKB2 kembali ke penjual. SKB1 diarsipkan dibagian

pembelian.

3) Faktur Penjualan

Dokumen ini dibuat oleh penjual untuk diserahkan ke

bagian pembelian bersama dengan barang dan SKB. Faktur

tersebut sebagai dasar untuk membuat jurnal pembelian dan

diarsipkan oleh bagian akuntansi.

4) Nota

Dokumen ini dibuat sebagai bukti pembelian barang,

dibuat oleh bagian pembelian sebanyak 3 lembar. Nota1 untuk

bagian keuangan, nota2 untuk bagian akuntansi, nota3 untuk

penjual.

5) Tanda Terima

Dokumen ini sebagai bukti penerimaan barang dari

pemasok yang dibuat oleh bagian pembelian setelah barang

diterima dan di periksa, setelah itu tanda terima ini diserahkan

(53)

liii 6) DO (Delivery Order)

Dokumen ini dibuat oleh bagian pembelian dan bagian

logistik, dapat juga bagian lain yang berhubungan dengan

persediaan barang atau bahan baku. DO digunakan untuk

mengirim barang antar bagian di PT. Batik Danar Hadi Solo.

c. Catatan akuntansi yang digunakan

1) Jurnal Pembelian

Jurnal untuk mencatat semua transaksi pembelian, baik

kredit maupun tunai.

2) Buku Besar Pembantu Hutang

Buku besar diselenggarakan oleh bagian akuntansi

dengan dasar transaksi yang telah dicatat di dalam jurnal

pembelian. Catatan ini digunakan untuk mengetahui saldo utang

terhadap pemasok sesuai dengan nama pemasok.

3) Kartu persediaan

Kartu persediaan diinput oleh bagian pembelian yang

merupakan rincian atas persediaan bahan baku.

d. Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pembelian

1) Prosedur Permintaan Barang

Dalam prosedur ini bagian produksi meminta barang

kepada bagian administrasi produksi untuk kebutuhan

produksinya. Bagian Administrasi produksi meminta barang ke

(54)

liv

Sedangkan bagian logistik menyerahkan surat permintaan

barang ke bagian pembelian dan yang lain di arsipkan.

2) Prosedur Order Pembelian

Dalam Prosedur ini bagian pembelian memesan barang

dan tawar menawar dengan pemasok melalui telepon.

Pemesanan barang sesuai dengan surat permintaan barang dari

bagian logistik.

3) Prosedur Penerimaan Barang

Dalam prosedur ini bagian pembelian menerima barang

dari pemasok beserta faktur, dan surat pengiriman barang.

Barang yang diterima langsung diperiksa oleh tim seleksi dan

dicocokkan dengan surat permintaan barang. Setelah sesuai lalu

bagian pembelian membuat tanda terima barang, input berkode

barang, dan membuat nota sebagai bukti pembelian barang. Lalu

barang disimpan di bagian logistik beserta delivery order yang

dibuat oleh bagian pembelian.

4) Prosedur Penyimpanan Barang

Dalam Prosedur ini bagian logistik menerima barang dan

delivery order dari bagian pembelian. Bagian logistik

menyimpan barang dan delivery order. Setelah itu bagian

logistik membuat delivery order lagi untuk mengirimkan barang

(55)

lv 5) Prosedur Penacatatan Hutang

Dalam prosedur ini bagian pembelian membuat jurnal

pembelian berdasarkan faktur. Setelah itu antara jurnal, faktur

dan nota dicocokkan oleh bagian akuntansi dan diarsipkan.

Sedangkan bagian keuangan mengarsipkan nota dari bagian

pembelian.

(56)

lvi

Prosedur Permintaan Barang

Bagian Administrasi Produksi Bagian Logistik

KETERANGAN

SPB : Surat Permintaan Barang

Gambar 2.1

Bagan Alir Prosedur Permintaan Barang PT. Batik Danar Hadi Solo MULAI

Membuat SPB

3 2 SPB 1

1 T

1

2 SPB 1

2

Menerima pesanan dari bagian produksi

(57)

lvii

Prosedur Order Pembelian

Bagian Pembelian

Gambar 2.2

Bagan Alir Prosedur Order Pembelian PT. Batik Danar Hadi Solo

2

SPB 1

SPB 1

3 Memesan barang melalui

(58)

lviii

Prosedur Penerimaan Barang

Bagian Pembelian

Bagan Alir Prosedur Penerimaan Barang PT. Batik Danar Hadi Solo

(59)

lix

Bagan Alir Prosedur Penyimpanan Barang PT. Batik Danar Hadi Solo

(60)

lx

Bagian Logistik

Bersama Barang

KETERANGAN

DO.L : Delivery Order Bagian Logistik

Gambar 2.4

Bagan Alir Prosedur Penyimpanan Barang (Lanjutan) PT. Batik Danar Hadi Solo

8

DO.P 1

Membuat DO

DO.P 1 3 2 DO.L 1

T

(61)

lxi

Bagian Produksi Bagian Administrasi Produksi

Bersama Barang

KETERANGAN

DO.P : Delivery Order Bagian Pembelian

DO.L : Delivery Order Bagian Logistik

Gambar 2.4

Bagan Alir Prosedur Penyimpanan Barang (Lanjutan) PT. Batik Danar Hadi Solo

9

DO.P 1

10

10

DO.L 2

2

DO.L 1

T

(62)

lxii

(63)

lxiii

2. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas pada PT. Batik Danar Hadi Solo. a. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran kas

1) Fungsi yang Membutuhkan Pengeluaran Kas

Bagian keuangan membutuhkan pengeluaran kas untuk

membayar hutang setelah jatuh tempo.

2) Fungsi Kas

Membuat cek dan memintakan otorisasi atas cek kepada

manajer keuangan dan diketahui oleh direktur yang

dilaksanakan oleh bagian keuangan.

3) Fungsi Akuntansi

a) Membuat bukti kas keluar dan tanda terima titipan yang

dilaksanakan oleh bagian keuangan.

b) Membuat jurnal pengeluaran kas berdasarkan bukti kas

keluar yang dilaksanakan oleh bagian akuntansi.

b. Dokumen yang digunakan

1) Nota

Dokumen ini dibuat oleh bagian pembelian berjumlah 3

rangkap, dari kegiatan pembelian bahan baku. Nota 1 untuk

bagian keuangan, Nota 2 untuk bagian akuntansi, dan nota 3

untuk penjual. Dokumen ini sebagai tanda bukti telah

(64)

lxiv 2) Tanda Terima Titipan

Dokumen ini dibuat oleh bagian keuangan untuk penjual

atau pemasok sebagai bukti telah terjadi pembayaran hutang

dengan dikeluarkannya cek. Selain itu juga sebagai informasi

untuk pemasok atas hutang yang telah dibayarkan.

3) BKK (Bukti Kas Keluar)

Dokumen ini dibuat oleh bagian keuangan sebagai bukti

pengeluaran kas untuk pembayaran utang. Dokumen ini dibuat 3

lembar. BKK1 dan BKK2 untuk fungsi akuntansi sebagai dasar

pembuatan jurnal pengeluaran kas. BKK3 diarsipkan oleh

bagian keuangan.

4) Cek

Dokumen ini dibuat oleh bagian keuangan sebagai alat

pembayaran hutang kepada penjual atau pemasok. Sebelumnya

dokumen ini diotorisasi oleh manager dan diketahui oleh

direktur.

c. Catatan akuntansi yang digunakan

1) Jurnal Pengeluaran Kas

Jurnal untuk mencatat semua transaksi pengeluaran kas

untuk kebutuhan perusahaan, seperti pembayaran utang atas

(65)

lxv

d. Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pengeluaran

kas

1) Prosedur pembuatan bukti kas keluar

Dalam prosedur ini bagian keuangan membuat bukti kas

keluar berdasarkan nota. Selain itu, juga membuat tanda terima

titipan untuk diberikan kepada penjual atau pemasok jika saat

datang menagih.

2) Prosedur pembayaran kas

Dalam prosedur ini bagian keuangan melakukan

pembayaran utang ke penjual setelah jatuh tempo pembayaran

atas dasar nota. Pembayaran dilakukan dengan cek, maka bagian

keuangan membuat cek dan di otorisasi oleh manager keuangan.

Cek dan tanda terima titipan yang telah di isi sesuai cek

diberikan kepada penjual atau pemasok. Setelah itu, BKK juga

diotorisasi manager keuangan dan di isi sesuai cek.

3) Prosedur pencatatan pengeluaran kas

Dalam Prosedur ini bagian akuntansi membuat jurnal

pengeluaran kas berdasarkan bukti kas keluar dari bagian

keuangan.

(66)

lxvi

Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar

Bagian Keuangan

KETERANGAN

BKK : Bukti Kas Keluar

Gambar 2.6

Bagan Alir Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar PT. Batik Danar Hadi Solo

MULAI

Membuat BKK Nota 1

Nota 1

Tanda Terima Titipan

1

Membuat Tanda Terima Titipan

(67)

lxvii

Bagan Alir Prosedur Pembayaran Kas PT. Batik Danar Hadi Solo

(68)

lxviii

Bagian Keuangan

KETERANGAN

BKK : Bukti Kas Keluar

Gambar 2.7

Bagan Alir Prosedur Pembayaran Kas (Lanjutan) PT. Batik Danar Hadi Solo

3 2

BKK

1

2

Diotorisasi

3 2

BKK

1

3

(69)

lxix 2 BKK 1

2 BKK 1

Prosedur Pencatatan Pengeluaran Kas

Bagian Akuntansi

KETERANGAN

BKK : Bukti Kas Keluar

JPK : Jurnal Kas Keluar

Gambar 2.8

Bagan Alir Prosedur Pencatatan Pengeluaran Kas PT. Batik Danar Hadi Solo

3

Membuat jurnal pengeluaran kas

JPK

(70)

lxx

3. Evaluasi Sistem Akuntansi Pembelian Bahan Baku Dan Pengeluaran Kas Pada PT. Batik Danar Hadi Solo.

Berikut ini evaluasi sistem akuntansi pembelian bahan baku dan

pengeluaran kas pada PT. Batik Danar Hadi bila dibandingkan dengan

teori, adalah sebagai berikut :

a. Sistem Akuntansi Pembelian Bahan Baku

1) Fungsi yang terkait

Fungsi yang terkait dalam sistem pembelian bahan baku

pada PT. Batik Danar Hadi Solo sudah baik karena terdapat

pemisahan fungsi antara fungsi operasi dan fungsi penyimpanan,

tetapi terdapat kelemahan penggabungan fungsi antara fungsi

operasi dengan fungsi pencatatan. Fungsi operasi terdiri dari

fungsi permintaan barang, fungsi pembelian, dan fungsi

penerimaan barang. Fungsi penyimpanan terdapat pada fungsi

gudang. Sedangkan fungsi pencatatan terdapat pada fungsi

akuntansi. Kelemahan penggabungan fungsi tersebut, yaitu

antara fungsi operasi dengan fungsi pencatatan yang terdapat

pada fungsi pembelian dengan fungsi akuntansi. Pada bagian

pembelian melakukan pembelian, penerimaan barang,

pembuatan jurnal pembelian dan kartu persediaan secara

(71)

lxxi 2) Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi

pembelian pada PT. Batik Danar Hadi Solo telah diotorisasi oleh

pihak yang berwenang tetapi masih kurang memadai, karena

tidak terdapat bukti pendukung yang diarsipkan pada bagian

pembelian.

3) Catatan akuntansi yang digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi

pembelian pada PT. Batik Danar Hadi Solo sudah lengkap.

Sudah terdapat buku besar pembantu hutang, sehingga dapat

mengetahui informasi hutang.

4) Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pembelian

Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi

pembelian pada PT. Batik Danar Hadi Solo sudah memadai.

Bagian-bagiannya sudah menjalankan tugas sesuai dengan

fungsinya.

b. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas

1) Fungsi yang terkait

Fungsi yang terkait dalam sistem pengeluaran kas pada PT.

Batik Danar Hadi Solo sudah memadai. Setiap bagian terdapat

(72)

lxxii 2) Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi

pengeluaran kas pada PT. Batik Danar Hadi Solo sudah lengkap,

karena terdapat dokumen pendukung tanda terima titipan dan

telah diotorisasi oleh pihak yang berwenang. Tetapi masih

terdapat dokumen yang belum bernomor urut tercetak.

3) Catatan akuntansi yang digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi

pengeluaran kas pada PT. Batik Danar Hadi Solo sudah lengkap.

Sehingga pembukuan laporan keuangan dapat tersusun dengan

baik.

4) Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi

pengeluaran kas

Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi

pengeluaran kas pada PT. Batik Danar Hadi Solo sudah

memadai. Bagian-bagiannya sudah menjalankan tugas sesuai

(73)

lxxiii BAB III TEMUAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan mengenai sistem akuntansi

pembelian bahan baku dan pengeluaran kas yang diterapkan PT. Batik Danar Hadi

Solo, terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan yang ditemukan didalam

aktivitas akuntansi tersebut. Kelebihan dan Kelemahan tersebut antara lain

sebagai berikut :

A. Kelebihan

1. Di dalam sistem akuntansi pembelian bahan baku terdapat pemisahan pada

fungsi penerimaan barang yang merupakan fungsi operasi dan fungsi

gudang yang merupakan fungsi penyimpanan.

2. Fungsi pembelian tidak dapat melakukan pembelian tanpa surat

permintaan barang dari fungsi permintaan barang. Jadi perusahaan dapat

memenuhi kebutuhan produksinya sesuai kebutuhan.

3. Prosedur pembelian bahan baku dan pengeluaran kas sudah dilaksanakan

sesuai dengan yang telah ditetapkan.

4. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pembelian bahan baku

ataupun pengeluaran kas telah diotorisasi oleh pihak yang berwenang.

5. Pada sistem pengeluaran kas terdapat dokumen pendukung, yaitu tanda

terima titipan yang mempermudah pemasok atau penjual untuk

mengetahui informasi pembayaran hutang oleh PT. Batik Danar Hadi.

Gambar

GAMBAR
TABEL 1.1 KEPEMILIKAN SAHAM
Gambar 1.1
Gambar 2.1 Bagan Alir Prosedur Permintaan Barang
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian dengan judul

Yang bertandatangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul: PERBEDAAN PENGUNGKAPAN CSR DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH

Dalam Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1963 tentang Penunjukan Badan-Badan hukum yang dapat mempunyai Hak Milik atas tanah ditentukan bahwa:.d. Bank-bank yang

menganalisis senyawa fitokimia pada tumbuhan metode kromatografi yang banyak dipakai, murah dan dapat dilakukan dalam waktu yang singkat adalah kromatografi lapis tipis

APLIKASI TEKNOLOGI SEMI REVERSE INOVATIVE DESIGN (RID) DALAM PEMBUATAN MINIATUR HEWAN ENDEMIK INDONESIA..

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASARPASSING BAWAH BOLA VOLI MELAUI PERMAINAN KUCING.. BOLA PADA SISWA KELAS V SDN CITRARESMI KECAMATAN

Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri Tahun Anggaran 2017 ULP Pemerintah Kabupaten Wonogiri akan melaksanakan Pelelangan sederhana dengan pascakualifikasi