• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan prestasi belajar IPA menggunakan metode eksperimen pada siswa kelas IV SD Permitan 1 Bondowoso, Mertoyudan semester genap tahun pelajaran 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan prestasi belajar IPA menggunakan metode eksperimen pada siswa kelas IV SD Permitan 1 Bondowoso, Mertoyudan semester genap tahun pelajaran 2011/2012."

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)

viii ABSTRAK

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SD PERMITAN 1 BONDOWOSO, MERTOYUDAN SEMESTER GENAP TAHUN

PELAJARAN 2011/2012

Oleh :

GEOVEVA SUMARTININGSIH NIM. 101132015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar IPA dengan Metode Eksperimen pada siswa kelas IV SD Permitan 1 Bondowoso, Mertoyudan, Magelang pada semester genap tahun pelajaran 2011/2012 yang ditandai dengan peningkatan rata-rata nilai ulangan dan persentase siswa yang mencapai KKM.

Jenis penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (PTK). Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Permitan I Bondowoso, Mertoyudan, Magelang tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 28 siswa. Obyek penelitian adalah peningkatan prestasi belajar IPA tentang perubahan lingkungan. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan tes tertulis. Analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif. Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

Hasil penelitian menunjukkan keadaan awal nilai rata-rata ulangan siswa kelas IV pada tahun pelajaran 2010/2011 berada di bawah KKM yaitu 61,6 dan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM yaitu 40%. Setelah menggunakan metode eksperimen, nilai rata-rata ulangan siswa pada siklus I menjadi 68,57 dan di siklus II menjadi 77,14. Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus I sebesar 57,2% dan pada siklus II 96,4%. Hasil uji menunjukkan taraf signifikansi sebesar 0,00 > 0,05 pada peningkatan prestasi belajar dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Nilai tersebut menunjukkan peningkatan secara signifikan.

(2)

ix ABSTRACT

THE INCREASE OF LEARNING ACHIEVEMENT SAINS USING EXPERIMENT METHOD FOR THE FOUR GRADE STUDENTS OF

ELEMENTARY SCHOOL PERMITAN 1 SECOND SEMESTER ACADEMIC YEAR 2011/2012

By:

GEOVEVA SUMARTININGSIH NIM. 101132015

This reseDrch DiPs to find out the enhDncePent students’leDrninJ

achievement using exsperiment method on the material environmental changes in the second semester in academic year 2011/2012 which is marked with the escalation of the examination score average, and the student percentage that reach the KKM.

This research is a Classroom Action Research (CAR). The subject of this research is the four grade students of Elementary School Permitan 1 Bondowoso, Mertoyudan, Magelang in academic year 2011/2012. This class consists of 28 students. The object of this research is learning achievement in environtmental changes. Technique of data collection are written test. Method of data analysis is descriptive quantitative. This research consists of two cycles. Each cycle consists of plant, action, observation, and reflection.

The result showed in the initial condition that the examination score of the for grade students in academic year 2010/2011 is under the KKM that is 61,6 and the percentage of the students that have reached the KKM is 40%. After using exsperiment method the examination score average in the first cycle, that is 68,57 and in the second cycle to 77,14. The percentage of students numbers who have reached the KKM in the first cycle is 57,2% and the second cycle is 96,4%. Result of test shows level of significance was 1,00 > 0,05 on enhancement of learning achievement from initial condition to cycle I and II. This score shows a significant increase.

(3)

i

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA

KELAS IV SD PERMITAN 1 BONDOWOSO, MERTOYUDAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

GEOVEVA SUMARTININGSIH NIM 101132015

Program Sarjana (S-1) Kependidikan Bagi Guru Dalam Jabatan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

(4)
(5)
(6)

iv MOTTO

Akal budi adalah sumber kehidupan

bagi yang mempunyai,

t et api siksaan bagi orang bodoh

ialah kebodohannya.

Amsal 16 : 22

D ari bat u kit a belajar ket egaran,

D ari air kit a belajar ket enangan,

D ari Tuhan Yesus kit a belajar art i kasih.

( N N )

D o t he best on your lif e.

(7)

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini aku persembahkan unt uk :

Tuhan Yesus K rist us yang selalu melimpahkan cint a-N ya unt ukku t anpa hent i-hent inya karena dangan cint a it u aku menjalani hidup ini dengan penuh syukur. Suamiku, D ominikino Suwardi, yang memberikan segalanya unt ukku. Cint anya kepadaku adalah dorongan yang lebih kuat dari pada apapun. Cint anya menawarkan lebih banyak kebahagiaan daripada benda apapun yang mungkin aku miliki.

(8)
(9)
(10)

viii ABSTRAK

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SD PERMITAN 1 BONDOWOSO, MERTOYUDAN SEMESTER GENAP TAHUN

PELAJARAN 2011/2012

Oleh :

GEOVEVA SUMARTININGSIH NIM. 101132015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar IPA dengan Metode Eksperimen pada siswa kelas IV SD Permitan 1 Bondowoso, Mertoyudan, Magelang pada semester genap tahun pelajaran 2011/2012 yang ditandai dengan peningkatan rata-rata nilai ulangan dan persentase siswa yang mencapai KKM.

Jenis penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (PTK). Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Permitan I Bondowoso, Mertoyudan, Magelang tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 28 siswa. Obyek penelitian adalah peningkatan prestasi belajar IPA tentang perubahan lingkungan. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan tes tertulis. Analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif. Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

Hasil penelitian menunjukkan keadaan awal nilai rata-rata ulangan siswa kelas IV pada tahun pelajaran 2010/2011 berada di bawah KKM yaitu 61,6 dan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM yaitu 40%. Setelah menggunakan metode eksperimen, nilai rata-rata ulangan siswa pada siklus I menjadi 68,57 dan di siklus II menjadi 77,14. Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus I sebesar 57,2% dan pada siklus II 96,4%. Hasil uji menunjukkan taraf signifikansi sebesar 0,00 > 0,05 pada peningkatan prestasi belajar dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Nilai tersebut menunjukkan peningkatan secara signifikan.

(11)

ix ABSTRACT

THE INCREASE OF LEARNING ACHIEVEMENT SAINS USING EXPERIMENT METHOD FOR THE FOUR GRADE STUDENTS OF

ELEMENTARY SCHOOL PERMITAN 1 SECOND SEMESTER ACADEMIC YEAR 2011/2012

By:

GEOVEVA SUMARTININGSIH NIM. 101132015

This reseDrch DiPs to find out the enhDncePent students’leDrninJ

achievement using exsperiment method on the material environmental changes in the second semester in academic year 2011/2012 which is marked with the escalation of the examination score average, and the student percentage that reach the KKM.

This research is a Classroom Action Research (CAR). The subject of this research is the four grade students of Elementary School Permitan 1 Bondowoso, Mertoyudan, Magelang in academic year 2011/2012. This class consists of 28 students. The object of this research is learning achievement in environtmental changes. Technique of data collection are written test. Method of data analysis is descriptive quantitative. This research consists of two cycles. Each cycle consists of plant, action, observation, and reflection.

The result showed in the initial condition that the examination score of the for grade students in academic year 2010/2011 is under the KKM that is 61,6 and the percentage of the students that have reached the KKM is 40%. After using exsperiment method the examination score average in the first cycle, that is 68,57 and in the second cycle to 77,14. The percentage of students numbers who have reached the KKM in the first cycle is 57,2% and the second cycle is 96,4%. Result of test shows level of significance was 1,00 > 0,05 on enhancement of learning achievement from initial condition to cycle I and II. This score shows a significant increase.

(12)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan khususnya Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin selesai jika tanpa bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Romo G. Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., M.A., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. Adi Masana, M.A selaku koordinator Program Sarjana (S1) Kependidikan Bagi Guru Dalam Jabatan Unversitas Sanata Dharma.

4. Bapak Drs. Puji Purnomo M.Si., selaku dosen pembimbing I, yang telah memberikan arahan, dorongan, semangat, serta sumbangan pemikiran yang penulis butuhkan untuk menyelesaikan skripsi ini.

(13)
(14)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan Masalah... 3

C. Rumusan Masalah ... 3

D. Pemecahan Masalah ... 4

E. Batasan Pengertian ... 4

F. Tujuan Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian yang Relevan ... 7

B. Prestasi Belajar ... 8

C. Metode Eksperimen ... 10

(15)

xiii

E. Kerangka Pikir ... 19

F. Hipotesis Tindakan ... 21

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 22

B. Setting Penelitian ... 23

C. Rencana Tindakan ... 23

D. Instrumen Penelitian ... 27

E. Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian ... 28

F. Teknik Pengumpulan Data ... 35

G. Analisis Data ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 38

1. Proses ... 38

2. Hasil ... 43

B. Pembahasan ... 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 48

B. Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 50

(16)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Penelitian ... 23

Tabel 2. Peubah dan Instrumen Penelitian ... 27

Tabel 3. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus 1 ... 27

Tabel 4. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus 2 ... 28

Tabel 5. Rincian Pemberian Skor Soal Evaluasi ... 28

Tabel 6. Hasil Penghitungan Validasi Perangkat Pembelajaran ... 29

Tabel 7. Kriteria Validasi perangkat Pembelajaran ... 30

Tabel 8. Validitas soal siklus 1 ... 31

Tabel 9. Validitas soal siklus 2 ... 32

Tabel 10. Koefisien reabilitas ... 34

Tabel 11. Reabilitas soal siklus 1 ... 34

Tabel 12. Reabilitas soal siklus 2 ... 35

Tabel 13. Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar Siswa ... 36

Tabel 14. Hasil Peningkatan Prestasi Belajar Siswa ... 44

(17)

xv

DAFTAR GAMBAR

(18)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ... 51

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 55

Lampiran 3. Ringkasan Materi ... 59

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 62

Lampiran 5. Soal Evaluasi Siklus ... 64

Lampiran 6. Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran ... 69

Lampiran 7. Data Mentah Soal Siklus ... 73

Lampiran 8. Notulen dan Daftar Hadir Refleksi ... 75

Lampiran 9. Data Prestasi Belajar Siswa ... 80

Lampiran 10. Hasil Kerja Siswa ... 84

Lampiran 11. Suran Izin PTK ... 98

(19)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah.IPA mengajarkan siswa untuk mengenal alam secara langsung baik benda-benda alam, benda buatan maupun peristiwa yang terjadi di alam.Mata pelajaran IPA megajak siswa untuk berpikir logis dan kritis dalam memecahkan masalah sehari-harioleh karena itu IPA sangat penting untuk dipelajari sejak dini.

IPA merupakan salah satu mata pelajaran pokok di SD.Salah satu materi dalam IPA adalah perubahan lingkungan fisik terhadap daratan.Materi ini penting karena lingkungan merupakan faktor utama dari kelangsungan hidup manusia.

(20)

Berdasarkan hasil evaluasi belajar IPA siswa kelas IV SD Permitan I, padaKD 10.2 Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratannilai siswa masih banyak dibawah KKM, mengingat KKM pada tahun pelajaran 2011/2012 materi pelajaran IPA adalah 65. Hal tersebutterbuktidarirendahnya rata-rata kelasdanrendahnyajumlahsiswa yang mencapai KKM.Tahunpelajaran2010/2011 nilai rata-rata kelas yang diperolehyaitu 61,6.Denganjumlahsiswa yang mencapai KKM sebanyak 40% atausebanyak 12siswa dari 30 siswa yang ada.

Peneliti menduga rendahnya prestasi belajar siswa disebabkan metode yang digunakandalampembelajaranselamainikurangbervariatif. Guru cenderungmenggunakanmetodeceramahsehinggamembuatsiswamenjadibosan dankurangtertarikmempelajariIPA.Siswalebihbanyakmenerimainformasideng ankegiatanbelajar yang mencatatdanmendengarkan.

Penelitiinginmencobamengatasimasalahrendahnyaprestasi belajarsiswapadamatapelajaranIPA

(21)

lingkungan fisik terhadap daratansiswa kelas IV SD Permitan I Bondowoso, Mertoyudan, Magelang semester genap tahun pelajaran 2011/2012.

B. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini menjadi lebih jelas dan spesifik maka peneliti memberikan tiga pembatasan masalah. Pembatasan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Materi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalahperubahan lingkungan fisik terhadap daratan.

2. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Permitan I Bondowoso, Mertoyudan, Magelang.

3. Penelitian ini hanya membahas mengenai penggunaan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA pada pokok bahasan perubahan lingkungan fisik terhadap daratan.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penggunaan metode eksperimen dalam upaya meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA tentang perubahan lingkungan fisik daratan pada siswa kelas IV SD Permitan 1 Bondowosa, Mertoyudan, Magelang Tahun Pelajaran 2011/2012 ?

(22)

siswakelas IV SDN Permitan 1 Bondowoso, Mertoyudan semester genaptahunpelajaran 2011/2012?

D. Pemecahan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dan rumusan masalah, peningkatan prestasi belajar siswa mengenai perubahan lingkungan fisik terhadap daratan akan diatasi dengan pembelajaran yang menggunakaan metode eksperimen.

E. Batasan Pengertian

Agar tidak menimbulkan tafsiran istilah yang dikemukakan, maka perlu adanya batasan pengertian. Berikut ini merupakan batasan pengertian yang peneliti ambil.

1. Prestasi belajar adalah hasil belajar akademik setelah siswa melakukan kegiatan belajar yang diukur menggunakan tes.

(23)

F. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah

1. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan metode eksperimen dalam upaya meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA tentang perubahan lingkungan fisik daratanpada siswa kelas IV SD Negeri Permitan I Bondowoso, Mertoyudan, Magelang Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Untuk mengetahuiapakahpenggunaanmetode eksperimen dalam upayameningkatkanprestasi belajar padamata pelajaran IPA tentang perubahan lingkungan fisik daratanpada siswa kelas IV SD Negeri Permitan I Bondowoso, Mertoyudan, Magelang Tahun Pelajaran 2011/2012.

G. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini manfaat-manfaat yang dapat diperoleh peneliti yaitu sebagai berikut:

1. Peneliti

(24)

2. Siswa

Memberikan pengalaman mempelajari perubahan lingkungan fisik terhadap daratan dengan menggunakan metode eksperimen pada siswa kelas IV SDN Permitan I Bondowoso, Mertoyudan semester genap tahun pelajaran 2011/2012.

3. Guru

Memberi inspirasi bagi guru-guru SD untuk melakukan PTK khususnya menggunakan metode eksperimen pada materi perubahan lingkungan fisik daratan siswa kelas IV SDN Permitan I Bondowoso, Mertoyudantahun pelajaran 2011/2012

4. Sekolah

Menambah bahan bacaan terkait dengan PTK khususnya menggunakan metode eksperimen dalam upaya meningkatkan prestasi belajar pada materi perubahan lingkungan fisik terhadap daratan.

5. Prodi PGSD USD

(25)

7 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Penelitian yang Relevan

Pada bagian ini, peneliti akan memaparkan beberapa hasil penelitian yang relevan.

1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Laila Nurlillah tahun 2010 dengan

judul “Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa pada Pembelajaran IPA tentang Perubahan Lingkungan dan Pengaruhnya”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan hasil belajar siswa yaitu pada siklus I nilai rata-rata siswa adalah 64.03, siklus II nilai rata-rata siswa adalah 70.77 dan siklus III nilai rata-rata mencapai 76.35. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu penerapan metode eksperimen pada pembelajaran IPA terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SDN Sindur 2 kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung.

2. Skripsi yang dibuat Nuning Suprapti yang dibimbing oleh Dra. Maslicah

As\’Dri, M.Pd denJDn judul PeninJkDtDn PePbelDjDrDn IPA siswD kelDs

(26)

Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar. Atas dasar itu peneliti akan menggunakannya di SD.

B. Prestasi Belajar

Prestasi Belajar terdiri dari dua kata, yaitu prestasi dan belajar, masing-masing memiliki arti tersendiri.

1. Pengertian Belajar

Kata belajar identik dengan kegiatan membaca buku, menghafalkan catatan dan mengingat-ingat materi pelajaran atau pengetahuan, sehingga sesuatu yang dipelajari mudah hilang setelah digunakan. Pemahaman belajar tersebut hanyalah dalam makna sempit saja.

Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2008: 23) menyatakan bahwa belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih,serta berubahnya tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Sedangkan menurut Howard L.Kingsley (dalam Laila Nurlilah,2010) mendefinisikan bahwa belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.

(27)

2. Prestasi

Purnomo dkk ( 2008; 10 ) menyatakan bahwa prestsi belajar adalah Pengertian hasil yang diperoleh melalui kesan-kesanlam diri individu sebagai hasil dari aktivitas belajar.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:10) menyatakan bahwa prestasi adalah hasil yang dicapai dari yang telah dilakukan atau dikerjakan.Sedangkan Muhibbin Syah(2001:132), mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu faktor internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar.

Dari beberapa pengertian prestasi belajar diatas dapat diartikan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar akademik yang dicapai siswa setelah siswa melakukan kegiatan belajar yang diukur menggunakan tes atau non tes.

(28)

C. Metode Eksperimen

1. Pengertian Metode Eksperimen

Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa melakukan pelajaran dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari(Djamarah, 2006: 84).Jusuf Djajadisastra (1981:10) menambahkan bahwa metode eksperimen adalah suatu cara mengajar yang memberikan kesempatan kepada murid untuk menemukan sendiri sesuatu fakta yang diperlukannya atau ingin diketahuinya.dan suatu alat untuk membukakan prinsipyang telah diajarkandan melihat apa yang terjadi kemudian membandingkanengan teori yang telah diajarkankepada siswa.

Sudirman(1987;93) menyatakan bahwa metode eksperimen merupakan suatu cara penyajian pelajaran dengan mempertunjukkan kepada siswa suatu proses pembuktian dengan benda tertentu. Dalam hal ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri.

(29)

mengandalkan keterangan atau penjelasan dari guru dan hanya menghafalkan di luar kepala dari buku-buku atau catatan yang diperoleh dari gurunya. Metode eksperimen membantu siswa untuk lebih aktif melakukan percobaan sebagai pembuktian temuan-temuan yang sudah ada.

2. Pelaksanaan Metode Eksperimen

Pembelajaran dengan metode eksperimen ini guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,pelaksanaan percobaan, menjelaskan alat-alat yang dipergunakan kemudian memberikan contoh cara menggunakan alat-alat dalam percobaan. Pembelajaran tersebut Sependapat dengan Palendeng, Ramyulis (2005:250) juga mengemukakan tentang langkah-langkah pembelajaran yang meliputi :

1. Memberikan penjelasan secukupnya tentang apa yang harus dilakukan dalam eksperimen

2. Menentukan langkah-langkah pokok dalam membantu siswa dalam eksperimen

3. Sebelum eksperimen dilaksanakan, terlebih dahulu guru harus menetapkan :

a. Alat-alat apa yang diperlukan b. Langkah apa yang harus ditempuh c. Hal apa yang harus dicatat

(30)

4. Setelah eksperimen guru harus menentukan apakah follow-up (tindak lanjut) eksperimen contohnya :

a. Mengumpulkan laporan mengenai eksperimen tersebut b. Mengadakan tanya jawab tentang proses

c. Melaksanakan tes untuk menguji pengertian peserta didik

Penerapan pembelajaran dengan metode eksperimen akan membantu siswa untuk memahami konsep. Pemahaman konsep dapat diketahui apabila siswa mampu mengutarakan secara lisan, tulisan, maupun aplikasi dalam kehidupannya. Dengan kata lain, siswa memiliki kemampuan untuk menjelaskan, menyebutkan, memberikan contoh, dan menerapkan konsep terkait dengan pokok bahasan .

a. Prosedur

Prosedur metode eksperimen dapat dilakukan sebagai berikut: 1) Mempersiapkan alat bantu eksperimen.

2) Petunjuk dan informasi tentang tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam eksperimen.

3) Pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan lembaran kerja/ pedoman eksperimen yang disusun secara sistematis sehingga siswa dalam pelaksanaannya tidak banyak mendapat kesulitan dan dalam membuat laporan.

4) Penguatan perolehan temuan-temuan eksperimen dilakukan dengan diskusi, tanya jawab dan tugas.

(31)

b. Kelebihan metode eksperimen

Jusuf Djajadisastra (1981:16-17) menyatakan kebaikan atau keuntungan metode eksperimen adalah sebagai berikut:

1) Meniadakan kemungkinan timbulnya verbalisme.

Melalui kegiatan eksperimen yang dilakukan siswa untuk pembuktian suatu hal, siswa secara langsung berhadapan dengan obyek yang diamati, sehigga konsep yang diterima anak bukan sekedar hafalan namun berdasarkan hasil eksperimen.

2) Mengalami atau mengamati sendiri suatu proses atau kejadian. Metode eksperimen memberikan kesempatan pada siswa untuk melihat secara langsung obyek yang diteliti, dan siswa mengalami sendiri peristiwa yang terjadi pada saat melaksanakan eksperimen. 3) Karena mengamati sendiri suatu proses atau kejadian, maka

menjadi benar-benar yakin akan hasil atau sesuatu proses.

Siswa melihat dan mengamati peristiwa yang terjadi secara langsung, hal ini menjadikan bukti bagi siswa tentang peristiwa yang terjadi sehingga siswa menjadi percaya dan yakin sebab siswa melihat sendiri dan ada buktinya.

4) Menjadi lebih bersikap hati-hati, teliti, mampu berpikir analitis,

dDn tidDk beJitu sDjD SercD\D SDdD “kDtD orDnJ”.

(32)

5) Sesuai dengan perkembangan siswa yang selalu tertarik pada realitas atau obyek-obyek yang nyata dari alam sekitarnya.

6) Sesuai dengan jiwa anak yang selalu mengadakan eksplorasi (penjelajahan) untuk menemukan hal-hal yang baru baginya. 7) Sesuai dengan prinsip didaktik modern, yaitu mengembangkan

sikap inovatif (mencari sesuatu yang baru, hasrat menemukan sesuatu yang baru).

8) Memupuk dan mengembangkan sikap berpikir ilmiah, yaitu suatu sikap hidup untuk memahami sesuatu melalui data yang dapat dikumpulkan, melakukan percobaan, dan menarik kesimpulan. 9) Membangkitkan hasrat ingin tahu pada anak.

10)Memperkaya pengalaman dan meningkatkan keterampilan

D. Hakekat IPA 1. Pengertian IPA

(33)

IPA pada hakekatnya merupakan ilmu dan pengetahuan tentang fenomena alam yang meliputi produk dan proses dimana pengetahuan didapat dari proses belajar.Srini (2001:1) menambahkan bahwa Ilmu Penegtahuan Alam adalah penyelidikan yang terorganisir untuk mencari pola atau keteraturan dalam alam. Ilmu pengetahuan Alam menawarkan cara-cara untuk dapat memahami dan mempelajari kejadian-kejadian yang ada di alam dan supaya dapat hidup di dalam alam.

2. Tujuan Pembelajaran IPA di SD

IPA sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dasar merupakan program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai ilmiah pada siswa, serta rasa mencintai akan kebesaran Tuhan YME.

(34)

3. Kompetensi Dasar

Materi perubahan kenampakan dan cara penggunaannya merupakan salah satu bagian dalam pembelajaran IPA. Diharapkan siswa mengerti pentignya mempelajari materi tersebut dan dapat menerapkan pengetahuannya di dalam kehidupan sehari-hari untuk membantu memecahkan masalah yang timbul dalam kehidupan mereka.Faktor penyebab perubahan lingkungan :angin, gelombang laut, hujan, cahaya matahari (Rosytawati dan Aris Muharam, 2008:150).

a. Perubahan Lingkungan di Bumi Karena Angin

Angin merupakan udara yang bergerak. Angin bergerak dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah. Beberapa perubahan lingkungan akibat angin, antara lain :

1) Tanah mnjadi tandus

Angin dapat mengikis tanah dan bebatuan yang disebut deflasi. 2) Pembentukan bukit pasir

Hembusan angin kencang secara terus menerus di daerah tandus. 3) Angin bisa merusak tanaman tembakau

Angin brubu d Makasar, Bahorok di Sumatra Utara, Gendhang di Pasuruan, Kumbang d Tegal dan Cirebon.

4) Angin yang bisa menguntungkan manusia : a) Angin bisa menggerakkan kincir

(35)

b. Gelombang Laut

1) Gelombang laut setiap hari mengikuti daratan sehingga dapat merubah bentuk garis pantai atau batu karang yang ada di tepi pantai.

2) Gelombang laut dapat menyebabkan ekosistem pantai menjadi usak.

3) Gelombang laut juga bermanfaat bagi manusia untuk mencari kan, pembuatan garam, olahraga selancar, dan lain-lain.

c. Pengaruh Lingkungan di Bumi karena Hujan

Curah hujan adalah banyaknya air hujan yang turun di suatu tempat dalam waktu tertentu. Curah hujan di Indonesia sepanjang tahun tidak merata. Air hujan yang turun dari langit dapat menyebabkan perubahan lingkungan di sekitar kita.

Turunnya hujan membawa manfaat maupun kerugian atau bencana bagi kehidupan manusia. Curah hujan yang turun merupakan salah satu faktor penting yang di butuhkan untuk mendukung kegiatan pertanian, kehutanan, dan perkebunan.

Manfaat hujan antara lain :

1) Memberikan keuntungan bagi petani, karena persawahan mendapat perairan yang cukup untuk mengolah tanaman menjadi subur.

(36)

3) Hujan membuat kanungan air dalam tanah menjadi bertambah banyak.

Yang diakibatkan karena kerugian hujan, antara lain sebagai berkut : 1) Terjadinya bencana banjir.

2) Terjadinya tanah longsor. 3) Terjadinya erosi.

d. Perubahan Lingkungan di Bumi karena Cahaya Matahari

Matahari merupakan sumber energi terbesar di bumi. Sinar matahari membuat suhu permukaan bumi menjadi sesuai untuk tetap hidup. Jika tidak ada energi panas matahari, bumi kta akan membeku seperti es. Tidak ada tumbuhan yang yang dapat hidup di es, demikian dengan manusia dan hewan. Panas matahari dan hujan dapat mengubah bentuk permukaan bumi.

Selain itu, petani memanfaatkan matahari untuk menjemur gabah hasil panen mereka. Nelayan memanfaatkan sinar matahari untuk menjemur ikan yang akan diasinkan.

Dari uraian di atas, sudah jelas bahwa matahari memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan di bumi.

Manfaat atau kegunaan sinar matahari : 1) Sebagai sumber cahaya.

(37)

3) Sebagai sumber panas sehingga dapat menyebabkan air menguap dan hujan turun.

4) Sebagai faktr penting terjadinya proses fofsintesis pada tumbuhan hijau.

5) Dalam bidang industri dapat digunakan untuk penggerak mobil tenaga surya serta kompor matahari.

6) Mengubah provitamin D menjadi vitamin D 7) Mengeringkan jemuran.

8) Penguapan air tambak.

Kerugian yang disebabkan sinar matahari, antara lain sebagai berikut : 1) Dapat menimbulkan kemarau panjang sehinga mata-mata air di

waduk serta sungai-sungai mengering. Sehinga makhluk hidup menjadi kekurangan air dan sumber makanan.

2) Dapat menimbulkan kanker kulit. 3) Dapat menyebabkan kebakaran hutan. 4) Melapukkan batuan ( pelapukan fisika) .

E. Kerangka Berpikir

(38)

Selain itu proses belajar mengajar juga memerlukan pertisipasi aktif dari siswa. Jadi siswa tidak hanya menerima dan menghafalkan begitu saja materi yang diperolehnya dari guru, tetapi siswa dituntut untuk menemukan konsep dan mengembangkannya dengan keadaan lain sehingga belajarnya menjadi lebih dimengerti.

Namun saat ini maasih banyak guru yang menerapkan pembelajaran konvensional, dimana guru memegang peranan utama sebagai pemberi informasi. Definisi diberikan oleh guru sedangkan siswa hanya menirukan apa yang dikerjakan guru. Pembelajaran seperti ini terkesan kurang bermakna dan membatasi pemikiran siswa. Siswa tidak bisa mengeksplorasi ide-idenya karena telah terpaku pada pola pengerjaan jawaban guru dan menganggapnya sebagai satu-satunya jawaban yang benar. Pada akhirnya, siswa akan sangat tergantung pada guru, lebih-lebih dalam menjawab pertanyaan.

Pada pembelajaran degan metode eksperimen siswa diajak untuk menemukan dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Metode ini juga dapat merangsang siswa untuk menemukan ide-ide baru yang menambah pengetahuan siswa.

(39)

F. Hipotesis Tindakan

(40)

22 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Arikunto (2007: 3) mengartikan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui empat langkah utama yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Di bawah ini merupakan tahapan dari setiap siklus.

Siklus I

Siklus II

Gambar 1. Siklus PTK Perencanaan

Tindakan

Pengamat an Refleksi

Perencanaan

Tindakan

(41)

B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di SD Permitan I Bondowoso, Mertoyudan, Magelang.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah Siswa SD Permitan I Bondowoso, Mertoyudan, Magelang tahun pelajaran 2011/2012 kelas IV yang berjumlah 28 siswa.

3. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah peningkatan prestasi belajar menggunakan metode eksperimen.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 8 bulan pada semester genap tahun pelajaran 2011/2012 yakni bulan Januari-Agustus 2012.

Tabel 1. Jadwal Penelitian

No Kegiatan Bulan

Januari Febuari Mar April Mei Juni Juli Agustus 1 Observasi pra penelitian

2 Penyusunan Proposal 3 Permohonan izin penelitian 4 Pengumpulan data 5 Pengolahan data 6 Penyusunan laporan 7 Ujian skripsi 8 Revisi

C. Rencana Tindakan 1. Persiapan

(42)

b. Mengamati daftar nilai siswa tahun sebelumnya.

c. Melakukan observasi pada siswa kelas IV SD Permitan I Bondowoso, Mertoyudan, Magelang mata pelajaran IPA untuk mengetahui gambaran siswa.

d. Menyusun Proposal Penelitian.

e. Mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokoknya.

f. Menyusun instrumen pembelajaran (silabus, RPP, LKS). g. Menyusun instrumen pengumpulan data yaitu soal tes.

h. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas, misalnya media/alat peraga

2. Rencana Tindakan Setiap Siklus

Setelah diperoleh gambaran keadaan kelas, maka dilakukan tindakan kelas sebagai berikut:

Siklus I

Siklus I dilaksanakan selama 2 JP. a. PerencanaanTindakan

Peneliti mempersiapkan silabus, menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), soal evaluasi, bahan ajar, dan alat dan bahan percobaan.

b. PelaksanaanTindakan I

(43)

2) Siswa menyimak penjelasan dari guru tentang rancangan atau petunjuk kegiatan yang akan dilakukan.

3) Siswa melaksanakan kegiatan yang ada di dalam LKS secara berkelompok (masing-masing kelompok berangotakan 7 orang). 4) Siswa membuat laporan hasil kegiatan yang ada di dalam LKS. 5) Siswa melakukan presentasi hasil laporan kgiatan yang telah

dibuat. Mengadakan tes atau evaluasi pembelajaran) c. Pengamatan/observasi

Melaksanakan ulangan atau tes untuk mengukur keberhasilan siswa pada siklus I

d. Refleksi

Refleksi yang dilakukan peneliti adalah:

1) Mengevaluasi apa yang dilakukan pada pelaksanaan siklus I, tentang kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran.

2) Membandingkan hasil ulangan atau tes dan observasi yang sudah dicapai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. 3) Merencanakan perbaikan berdasarkan hasil ulangan atau tes dan

(44)

Siklus II

Siklus II, siklus ini akan dilaksanakan selama 2 JP. a. PerencanaanTindakan

Peneliti memperbaiki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS) dan diakhiri dengan ulangan atau tes di akhir siklus II.

b. PelaksanaanTindakan II

1) Menyampaikan kompetensi dasar, indikator, tujuan yang akan dicapai dalam rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.

2) Siswa menyimak penjelasan dari guru tentang rancangan atau petunjuk kegiatan yang akan dilakukan.

3) Siswa melaksanakan kegiatan yang ada di dalam LKS secara berkelompok (masing-masing kelompok berangotakan 4 orang). 4) Siswa membuat laporan hasil kegiatan yang ada di dalam LKS. 5) Siswa melakukan presentasi hasil laporan kgiatan yang telah

dibuat. Mengadakan tes atau evaluasi pembelajaran) c. Pengamatan/observasi

Melaksanakan ulangan atau tes untuk mengukur keberhasilan siswa. d. Refleksi

Refleksi yang dilakukan peneliti adalah:

(45)

2) Membandingkan hasil ulangan atau tes dan observasi yang sudah dicapai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkanuntuk memutuskan apakah siklus dilanjutkan atau tidak.

D. Instrumen Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian di atas, peubah dalam penelitian ini adalah prestasi belajar. Prestasi belajar diukur pada akhir setiap siklus. Prestasi belajar diukur menggunakan tes/evaluasi berupa tes tertulis yang berbentuk pilihan ganda. Soal evaluasi berjumlah 20, diambil dari kisi-kisi soal. Skor 1 untuk jawaban benar, sedangkan skor 0 untuk jawaban salah.

Tabel 2: Peubah dan Instrumen Penelitian

No Peubah Indikator Data Pengumpul

an Instrumen

Nilai tes Tes tertulis Lembar tes/ulanga

n siswa

Tabel 3. Kisi-kisi Soal Evaluasi pada Siklus I

No Indikator Jumlah

Mendeskripsikan penyebab perubahan lingkungan

Menunjukkan proses terjadinya deflasi

Membedakan dampak positif dan negatif dari angin Menuliskan kesimpulan hasil percobaan

Menjelaskan terjadinya gelombang laut

(46)

Tabel 4. Kisi-kisi Soal Evaluasi pada Siklus II

Menyebutkan faktor – faktor penyebab erosi Menjelaskan dampak positif dan negatif dari hujan Menuliskan kesimpulan hasil percobaan

Memberikan contoh manfaat cahaya matahari Menyebutkan dampak positif dan negatif dari cahaya matahari

Menjelaskan manfaat cahaya matahari bagi kehidupan 4

Tabel 5. Rincian Pemberian Skor Siklus I dan Siklus II

No Jenis Soal Jumlah Soal Skor Maksimal

Tiap Soal

Jumlah skor maksimal

1 Tes objektif 20 1 20

Jumlah 20

E. Validitas Instrumen Penelitian 1. Validitas

Azwar (1987: 146) mengemukakan bahwa validitas itu menunjuk kepada ketepatan dankecermatan dalam menjalankan fungsi pengukurannya.Validitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi dan konstruk. Validitas ini ditempuh dengan cara

(47)

peneliti. Soal tes yang telah dibuat peneliti, kemudian dikonsultasikan kepada yang lebih ahli dan diujikan di lapangan.

a. Validasi Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran yang dibuat peneliti berupa: silabus, RPP, LKS, dan bahan ajar. Dalam penelitian ini, perangkat pembelajaran divalidasi oleh ahli IPA. Hasil validasi perangkat pembelajaran dihitung menggunakan PAP adalah sebagai berikut.

Tabel 6: Skor Penghitungan Validasi Perangkat Pembelajaran

No Perangkat

Kepala Sekolah SD Deyangan 3,55

Guru IPA SMP 3,77

Guru Kelas V 4,22

Guru Kelas IV 4,55

Rata-rata 4,06

2 RPP Kepala Sekolah SD Permitan I 4,38 Kepala Sekolah SD Deyangan 3,95

Guru IPA SMP 4,0

Guru Kelas V 4,61

Guru Kelas IV 4,38

Rata-rata 4,26

3 LKS Kepala Sekolah SD Permitan I 4,50 Kepala Sekolah SD Deyangan 3,75

Guru IPA SMP 4,0

Guru Kelas V 4,37

(48)

No Perangkat Pembelajaran

Expert Judgement

(ahli)

Hasil Penilaian Rata-rata

Rata-rata 4,24

4 Bahan Ajar Kepala Sekolah SD Permitan I 4,40 Kepala Sekolah SD Deyangan 4,40

Guru IPA SMP 4,20

Guru Kelas V 4,40

Guru Kelas IV 4,60

Rata-rata 4,36

Tabel 7: Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran

Rentang Skor Kriteria

4,2 – 5 Sangat baik

3,4 – 4,1 Baik

2,6 – 3,3 Cukup

1,8 - 2,5 Tidak baik

1 – 1,7 Sangat tidak baik

(49)

b. Validitas Instrumen Soal

Soal yang digunakan sebagai soal evaluasi sebelumnya di validasi. Validitas soal evaluasi di uji empiris pada siswa kelas IV yang baru naik kelas V SD Permitan I Bondowoso, Mertoyudan, Magelang dengan jumlah siswa 32. Alasan peneliti memilih siswa kelas V karena mata pelajaran IPA materi perubahan lingkungan sudah pernah diajarkan. Hasil uji empiris dapat dilihat sabagai berikut.

Tabel 8. Hasil Penghitungan Validasi Soal Siklus I No soal r hitung r tabel Keputusan

1 0,783 0,349 Valid 2 0,838 0,349 Valid 3 0,094 0,349 Tidak valid 4 0,838 0,349 Valid 5 0,011 0,349 Tidak valid 6 0,357 0,349 Valid

7 0,146 0,349 Revisi=>valid 8 0,831 0,349 Valid

9 0,550 0,349 Valid 10 -0,190 0,349 Tidak valid 11 0,440 0,349 Valid 12 0,520 0,349 Valid 13 0,419 0,349 Valid 14 0,036 0,349 Tidak valid 15 0,016 0,349 Tidak valid 16 0,335 0,349 Revisi=>valid 17 0,444 0,349 Valid

(50)

No soal r hitung r tabel Keputusan 19 0,525 0,349 Valid

20 0,189 0,349 Revisi=>valid 21 -0,080 0,349 Tidak valid 22 0,123 0,349 Revisi=>valid 23 0,304 0,349 Revisi=>valid 24 0,123 0,349 Tidak valid 25 0,688 0,349 Valid 26 0,511 0,349 Valid 27 -0,068 0,349 Tidak valid 28 0,409 0,349 Valid

29 0,319 0,349 Revisi=>valid 30 0,083 0,349 Tidak valid

Tabel 9. Hasil Penghitungan Validasi Soal Siklus II No soal r hitung r tabel Keputusan

1 0,514 0,349 Valid

2 -0,080 0,349 Tidak valid

3 0,554 0,349 Valid

4 0,413 0,349 Valid

5 0,041 0,349 Valid

6 0,594 0,349 Valid

7 0,608 0,349 Valid

8 0,333 0,349 Revisi=>valid 9 0,088 0,349 Tidak valid 10 0,057 0,349 Tidak valid

11 0,594 0,349 Valid

12 0,608 0,349 Valid

(51)

No soal r hitung r tabel Keputusan 14 0,088 0,349 Tidak valid 15 0,057 0,349 Tidak valid

16 0,718 0,349 Valid

17 0,796 0,349 Valid

18 0,044 0,349 Tidak valid

19 0,796 0,349 Valid

20 -0,051 0,349 Tidak valid 21 0,255 0,349 Revisi=>valid 22 0,058 0,349 Tidak valid

23 0,801 0,349 Valid

24 0,584 0,349 Valid

25 0,689 0,349 Valid

26 0,514 0,349 Valid

27 -0,080 0,349 Tidak valid

28 0,554 0,349 Valid

29 0,413 0,349 Valid

30 0,041 0,349 Tidak valid

Dari hasil penghitungan validitas I pada soal siklus I dan soal siklus II di atas, soal-soal yang valid digunakan untuk soal evaluasi dalam penelitian. Soal yang tidak valid kemudian direvisi untuk melengkapi indikator pada kisi-kisi soal.

2. Reliabilitas

(52)

dan ketelitian hasil (Masidjo, 2010:310). Reliabilitas pada dasarnya menunjukkan pada konsep sejauh mana suatu pengukuran dapat dipercaya dan tetap. Dalam penelitian ini soal tes di ukur reliabilitasnya dengan menggunakn program SPSS 16. Berikut tabel daftar koefisien reliabilitas soal siklus.

Tabel 10. Daftar Koefisien Reliabilitas Koefisien korelasi Kualifikasi

0,91 – 1,00 Sangat tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi 0,41 – 0,70 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah Negatif – 0,20 Sangat rendah

Berikut hasil uji reliabilitas soal siklus I dan soal siklus II dengan menggunakn program SPSS 16.

Tabel 11. Hasil Penghitungan Reliabilitas Soal Siklus I Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value .831

N of Items 10a

Part 2 Value .541

N of Items 10b

Total N of Items 20

Correlation Between Forms .781

Spearman-Brown Coefficient

Equal Length .877

Unequal Length .877

(53)

Dari tabel diatas, ditunjukan bahwa hasil reliabilitas yaitu 0,877. Hasil penghitungan reliabilitas soal siklus II tersebut termasuk dalam kategori tinggi.

Tabel 12. Hasil Penghitungan Reliabilitas Soal Siklus II Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value .700

N of Items 10a

Part 2 Value .900

N of Items 10b

Total N of Items 20

Correlation Between Forms .758

Spearman-Brown Coefficient

Equal Length .863

Unequal Length .863

Guttman Split-Half Coefficient .834

Dari tabel diatas, ditunjukan bahwa hasil reliabilitas yaitu 0,863. Hasil penghitungan reliabilitas soal siklus II tersebut termasuk dalam kategori tinggi.

F. Teknik Pengumpulan Data

(54)

G. Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan peneliti adalah deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif kualitatif yaitu suatu teknik pengolahan data yang menjabarkan suatu peristiwa. Berikut kriteria keberhasilan yang diharapkan peneliti:

Tabel 13. Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar Siswa

No Peubah Indikator

Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dihitung dengan cara sebagai berikut. 1. Cara menghitung peningkatan prestasi belajar

Kognitif a) Penskoran

Jawaban benar = 1 Jawaban salah = 0

b) Menghitung jumlah skor tiap siswa

c) Menghitung nilai setiap siswa dengan rumus:

d) Menghitung Nilai Rata-rata

Nilai Akhir = jumlah skor setiap siswa x 5

Nilai rat a-rat a (N)=

(55)

Keterangan:

∑N = Jumlah nilai yang diperoleh seluruh siswa

n = Jumlah seluruh siswa

e) Menghitung persentase siswa yang telah mencapai KKM, dengan rumus:

(56)

38 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Proses Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) a. Siklus I

Siklus I dilaksanakan tanggal 14 Mei 2012 dengan sub materi perubahan lingkungan fisik daratan oleh angin dan hujan. Dalam siklus I ini siswa dibagi ke dalam kelompok. Setiap kelompok beranggotakan 7 siswa.

1) Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan peneliti pada pertemuan ini adalah mempersiapkan silabus, RPP dan LKS, bahan ajar, soal evaluasi, dan alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan percobaan. 2) Pelaksanaan

Kegiatan pembelajaran pertemuan pertama tentang perubahan lingkungan fisik daratan oleh angin dan hujan dilaksankan pada tanggal 14 Mei 2012. Sebelum masuk kelas siswa baris didepan kelas dipimpin oleh ketua kelas. Barisan yang paling rapi masuk lebih dahulu. Setelah masuk kelas,mereka berdoa bersama-sama dipimpin oleh ketua kelas dan dilanjut salam kepada guru.

(57)

apersepsi dengan bertanya-jawab kepada siswa berkenaan pokok bahasan perubahan lingkungan. Guru menyampaikan tujuan dan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan ini, guru membagi siswa ke dalam kelompok yang beranggotakan 7 siswa. Setiap kelompok mendapatkan LKS. Perwakilan kelompok mengambil alat dan bahan pecobaan. Setelah mereka mengambil alat dan bahan percobaan,mereka segera melakukan percobaan. Setelah selesai mereka melaporkan hasil pekerjaan mereka dengan cara presentasi. Kelompok lain menanggapi presentasi kelompok ketika kelompok lain mempresentasikan hasil pekerjaan.

Seusai presentasi kelompok, alat dan bahan dikumpulkan. Siswa bersama-sama guru membuat kesimpulan bersama. Siswa kemudian mengerjakan soal evaluasi. Pelajaran ditutup dengan salam penutup.

3) Observasi

Saat proses pembelajaran berlangsung guru melakukan observasi. Dari hasil observasi, siswa masih canggung, setiap langkah kegiatan masih banyak yang bertanya, saat presentasi belum percaya diri, kerjasama dalam kelompok belum terlihat jelas. 4) Refleksi

(58)

dengan lancar. Hal tersebut Nampak pada siswa yang masih canggung, belum percaya diri, dan banyak bertanya karena belum jelas dengan langkah kerjanya. Dari hasil percobaan juga masih banyak kekurangan. Saat percobaan masih banyak siswa yang tidak aktif, kerjasama dalam kelompok kurang. Untuk mengatasi hal tersebut, siswa perlu perhatian lebih dari guru untuk mengingatkan agar selalu aktif dalam kelompok saat melakukan percobaan atau menyampaikan pendapat. Selain hal itu, guru juga perlu memperjelas langkah-langkah pembelajaran. Fakta di atas yang menjadi alasan bagi penulis untuk melanjutkan penelitian dengan melaksanakan penelitian siklus II.

b. Siklus II

Siklus II dilaksanakan pada tanggal 16 Mei 2012 dengan sub materi perubahan lingkungan fisik daratan oleh matahari dan gelombang laut. 1) Perencanaan

(59)

2) Pelaksanaan

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 16 Mei 2012. Sub materi yang dibahas adalah perubahan lingkungan karena air hujan dilanjutkan dengan evaluasi siklus I.

Sebelum masuk kelas siswa baris didepan kelas. Setelah masuk kelas siswa berdoa dan dilanjutkan memberi salam kepada guru. Guru membuka pelajaran dengan salam dan dilanjut dengan mengabsensi siswa. Guru memberi pertanyaan sesuai dengan materi yang lalu sebagai batu loncatan ke materi yang akan dibahas. Kemudian, guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Siswa dibagi kedalam 7 kelompok. Setiap kelompok beranggotakan 4 siswa. Kelompok ini sama seperti kelompok pada pertemuan pertama. Dalam pembagian kelompok siswa mendapat kelompok secara tepat. Setelah semuanya duduk dalam kelompoknya, kegiatan eksperimen segera dimulai. Setiap kelompok melakukan percobaan tentang perubahan lingkungan fisik daratan oleh angin dan hujan sesuai petunjuk dalam LKS. Setelah selesai setiap kelompok membuat laporan dengan presentasi hasil diskusi kelompok. Kelompok yang tidak mendapat kesempatan presentasi kelompok diberikan kesempatan untuk menanggapi presentasi kelompok lain.

(60)

air hujan. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya dan dilanjutkan dengan refleksi secara lisan.

Setelah selesai refleksi, siswa mengerjakan soal evaluasi dan diakhiri dengan salam penutup.

3) Observasi

Saat proses pembelajaran berlangsung guru melakukan observasi. Dari hasil observasi, siswa terlihat sudah mulai aktif, kerjasama dalam kelompok baik. Dalam melakukan percobaan sudah baik, mandiri tidak bertanya, dalam presentasi sudah tidak malu-malu. 4) Refleksi

(61)

memutuskan untuk menghentikan penelitian dan tidak melanjutkan ke siklus berikutnya.

2. Hasil

a. Hasil Prestasi Belajar Siswa dari Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II Berdasarkan data awal siswa dengan nilai rata-rata siswa 61,6 dan 40% siswa yang sudah mencapai KKM. Setelah dikenai tindakan menggunakan metode eksperimen, hasil penghitungan prestasi belajar siswa pada siklus I rata-rata 68,57. Sedangkan hasil penghitungan prestasi belajar siswa pada siklus II diperoleh rata-rata 77,14.

Gambar 2: Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas 56

58 60 62 64 66 68 70 72

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

(62)

Gambar 3: Peningkatan Capaian KKM

Hasil peningkatan prestasi belajar siswa dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada table dibawah ini.

Tabel 14: Hasil Peningkatan Prestasi Belajar siswa

Peubah Indikator Kondisi

Awal

Siklus I Siklus II

Target Capaian Target Capaian

Prestasi siklus II dapat dilihat pada table dibawah ini.

0

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

(63)

Table 15: Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II

(64)

dari rendahnya nilai rata-rata ulangan dan rendahnya presentase siswa yang mencapai KKM.

Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya prestasi belajar siswa antara lain : pembelajaran masih tradisional, siswa hanya menerima begitu saja informasi guru tanpa melakukan dan menemukan sendiri informasi tersebut. Selain hal tersebut penggunaan metode pembelajaran yang kurang bervariasi sehingga siswa cenderung bosan / tidak berminat. Hal ini bertentangan dengan Muhibbin Syah (2001:132) yang mengemukakan bahwa faktor pendekatan belajar sangat mempengaruhi prestasi belajar.

Sependapat dengan Djamarah (2006:84) yang mengemukakan bahwa metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa melakukan pelajaran dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Siswa dengan melakukan percobaan lebih aktif dan tertarik terhadap materi. Sehingga penggunaan metode mengajar yang sesuai sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Peneliti memberi tindakan dengan menggunakan metode eksperimen. Setelah menggunakan metode tersebut, prestasi belajar antara keadaan awal dengan siklus I mengalami kenaikan. Rata-rata nilai ulangan siswa meningkat menjadi 68,57 dengan presentase jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar 57,2%.

(65)
(66)

48 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah di uraikan pda bab sebelumnya , maka dapat disimpulkan bahwa penggunan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar IPA dengan segnifikan. 1. Penerapan metode eksperimen dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

(67)

pembelajaran sesuai dengan RPP. Observasi , siswa sudah aktif namun masih ada siswa yang masih pasif dalam pembelajaran. Selain hal tersebut alat bahan yang masih belum lengkap. Refleksi , siswa yang pasif perlu mendapat perhatian yang lebih dari guru. Sedangkan alat dan bahan sebelum mulai pelajaran perlu dipersiapkan

2. Metode eksperiman dapat meningkatkan prestasi belajar IPA tentang materi perubahan lingkungan fisik terhadap daratan kelas IV SD permitan I Bondowoso ,mertoyudan semester genap tahun pelajaran 2011/2012. Hal tersebut dapat dilihat dari data kondisi awal siswa pada tahun pelajaran 2010/2011 dengan nilai rata-rata 61,6 dan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 40%. Kemudian diberi tindakan pada siklus I mencapai nilai rata-rata 68,57 dengan persentasi siswa yang mencapai KKM sebesar 57,2 pada siklus II nilai rata-rata yang dicapai 77,14. Sedangkan persentase siswa yang mencapai KKM pada siklus II sebesar 96,4%.

B. Sar an

Berkaitan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, ada beberapa saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut.

1. Alat dan bahan untuk melakukan percobaann dipersiapkan terlebih dahulu. 2. Metode eksperimen terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

sehingga disarankan bagi guru untuk menggunakannya.

(68)

50

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2004). Evaluasi Program Pendidikan Pedoman Teoretis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Djamarah, Syaeful Bahri dan Aswan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Djajadisastra, Jusuf. (1982). Metode-Metode Mengajar 2. Bandung: Angkasa. Haryanto. (2007). Sains Untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga.

Iskandar, Srini. M. ( 2001). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: CV.Maulana.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) Belajar. Jakarta. Balai Pustaka.

L.. Kingsley ( Nur lilah, Laila. 2010 ) Belajar. Jakar ta. P T Rinepka Cipta.

Masidjo.Ign. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.

Muhibbin, Syah.( 2001). Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda.

Purnomo, Puji, dkk. (2008). Menjadi Ilmuwan yang Guru dan Guru yang Ilmuwan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Rositawaty dan Aris Muharam. (2008). Senang BelajarIlmu Pengetahuan Alam Kelas 4. Jakarta: Depdiknas.

Sukmadinata, Nana Syaodih.( 2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Rosda.

Sulistianto (2008) IPA kelas 5 Jakarta. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Surya, dkk. (2000).Kapita Selekta Kependidikan SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Jakarta:Bumi Aksara.

Tirtonegoro, Sutratinah. (1984). Anak Supernormal dan Program Pendidikannya. Jakarta: Bina Aksara.

(69)

51

SILABUS

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/ Semester : IV/ 2

Standar Kompetensi : 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan Kompetensi Dasar : 10. 2 Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan Kompetensi Dasar Materi

Pokok Pengalaman Belajar

Alokasi

Waktu Indikator Penilaian

(70)

52 Kompetensi Dasar Materi

Pokok Pengalaman Belajar

Alokasi

Waktu Indikator Penilaian

Sumber/ Media B. Media 1. LKS 2. Loyang 3. Tanah 4. kipas angin 5. Air

Mengetahui, Mertoyudan, 14 Mei 2012

Kepala Sekolah Peneliti

Supriyanti, S.Pd G. Sumartiningsih

(71)

53

SILABUS

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/ Semester : IV/ 2

Standar Kompetensi : 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan Kompetensi Dasar : 10. 2 Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan Kompetensi Dasar Materi

Pokok Pengalaman Belajar

Alokasi

Waktu Indikator Penilaian

Sumber/

(72)

54 Kompetensi Dasar Materi

Pokok Pengalaman Belajar

Alokasi

Waktu Indikator Penilaian

Sumber/ Media D. Media 1. LKS 2. Kaleng 2 buah 3. Tanah 4. Rumput 5. Air 6. Tembor

Mengetahui, Mertoyudan, 14 Mei 2012

Kepala Sekolah Peneliti

Supriyanti, S.Pd G. Sumartiningsih

NIP. 19610424 198201 2015 NIM. 101132015

(73)

55

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS I

Satuan Pendidikan : SD N Permitan I Hari/ Tanggal : Senin, 14 Mei 2012 Kelas/ Semester : IV ( empat) / II ( dua) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Waktu : 2 × 35 menit

Kegiatan Pembelajaran Indikator Tujuan

Pembelajaran Penilaian

Sumber Belajar Biologi Perubahan

lingkungan fisik terhadap daratan

A. Kegiatan Awal ( 10 menit)

 Doa, salam, presensi

 Menyampaikan yang akan di pelajari

(74)

56

Kegiatan Pembelajaran Indikator Tujuan

Pembelajaran Penilaian

Sumber C. Kegiatan Penutup ( 15

menit)

Kepala Sekolah Peneliti

(75)

57

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS II

Satuan Pendidikan : SD N Permitan I Hari/ Tanggal : Rabu, 16 Mei 2012 Kelas/ Semester : IV ( empat) / II ( dua) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Waktu : 2 × 35 menit

Kegiatan Pembelajaran Indikator Tujuan

Pembelajaran Penilaian

Sumber Belajar Biologi Perubahan

lingkungan fisik terhadap daratan

D. Kegiatan Awal ( 10 menit)

 Doa, salam, presensi

 Menyampaikan tujuan

(76)

58

Kegiatan Pembelajaran Indikator Tujuan

Pembelajaran Penilaian

Sumber Belajar lembar kerja siswa

 Siswa melakukan presentasi kelompok F. Kegiatan Penutup ( 15

menit)

 Siswa beersama guru menyimpulkan materi

Kepala Sekolah Peneliti

Supriyanti, S.Pd G. Sumartiningsih

(77)

PERBAHAN LINGKUNGAN FISIK Faktor penyebab perubahan lingkungan :

 Angin

 Gelombang laut

 Hujan

 Cahaya matahari

1. Perubahan Lingkungan di Bumi Karena Angin

Angin merupakan udara yang bergerak. Angin bergerak dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah.

Beberapa perubahan lingkungan akibat angin, antara lain : a. Tanah mnjadi tandus

Angin dapat mengikis tanah dan bebatuan yang disebut deflasi. b. Pembentukan bukit pasir

Hembusan angin kencang secara terus menerus di daerah tandus. c. Angin bisa merusak tanaman tembakau

Angin brubu d Makasar, Bahorok di Sumatra Utara, Gendhang di Pasuruan, Kumbang d Tegal dan Cirebon.

Angin yang bisa menguntungkan manusia : a. Angin bisa menggerakkan kincir

b. Angin membantu penyerbukan tanaman c. Angin untuk bermain layang-layang

2. Gelombang Laut

 Gelombang laut setiap hari mengikuti daratan sehingga dapat merubah bentuk garis pantai atau batu karang yang ada di tepi pantai.

 Gelombang laut dapat menyebabkan ekosistem pantai menjadi usak.

 Gelombang laut juga bermanfaat bagi manusia untuk mencari kan, pembuatan garam, olahraga selancar, dll.

(78)

Curah hujan adalah banyaknya air hujan yang turun di suatu tempat dalam waktu tertentu. Curah hujan di Indonesia sepanjang tahun tidak merata. Air hujan yang turun dari langit dapat menyebabkan perubahan lingkungan di sekitar kita.

Turunnya hujan membawa manfaat maupun kerugian atau bencana bagi kehidupan manusia. Curah hujan yang turun merupakan salah satu faktor penting yang di butuhkan untuk mendukung kegiatan pertanian, kehutanan, dan perkebunan.

Manfaat hujan antara lain :

a. Memberikan keuntungan bagi petani, karena persawahan mendapat perairan yang cukup untuk mengolah tanaman menjadi subur.

b. Hujan dapat membuat udara menjadi segar dan bersih, karena hujan dapat melarutkan kotoran dan debu di udara.

c. Hujan membuat kanungan air dalam tanah menjadi bertambah banyak. Yang diakibatkan karena kerugian hujan, antara lain sebagai berkut : a. Terjadinya bencana banjir.

b. Terjadinya tanah longsor. c. Terjadinya erosi.

4. Perubahan Lingkungan di Bumi karena Cahaya Matahari

Matahari merupakan sumber energi terbesar di bumi. Sinar matahari membuat suhu permukaan bumi menjadi sesuai untuk tetap hidup. Jika tidak ada energi panas matahari, bumi kta akan membeku seperti es. Tidak ada tumbuhan yang yang dapat hidup di es, demikian dengan manusia dan hewan. Panas matahari dan hujan dapat mengubah bentuk permukaan bumi.

Selain itu, petani memanfaatkan matahari untuk menjemur gabah hasil panen mereka. Nelayan memanfaatkan sinar matahari untuk menjemur ikan yang akan diasinkan.

(79)

a. Sebagai sumber cahaya.

b. Sebagai sumber energi alternatif yaitu untuk pembangkit listrik tenaga surya.

c. Sebagai sumber panas sehingga dapat menyebabkan air menguap dan hujan turun.

d. Sebagai faktr penting terjadinya proses fofsintesis pada tumbuhan hijau. e. Dalam bidang industri dapat digunakan untuk penggerak mobil tenaga

surya serta kompor matahari.

f. Mengubah provitamin D menjadi vitamin D g. Mengeringkan jemuran.

h. Penguapan air tambak.

Kerugian yang disebabkan sinar matahari, antara lain sebagai berikut :

a. Dapat menimbulkan kemarau panjang sehinga mata-mata air di waduk serta sungai-sungai mengering. Sehinga makhluk hidup menjadi kekurangan air dan sumber makanan.

(80)

Satuan Pendidikan : SD N Permitan I

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Pelaksanaan : Senin, 14 Mei 2012

Materi Pokok : Perubahan lingkungan fisik terhadap daratan Kelas/ Semester : IV/ 2

Waktu : 2 × 35 menit

I. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat mendeskripsikan penyebab perubahan lingkungan 2. Siswa dapat menunjukkan proses terjadinya deflasi

3. Siswa dapat membedakan dampak positif dan negatif dari angin 4. Siswa dapat menuliskan kesimpulan hasil percobaan

5. Siswa dapat menjelaskan terjadinya gelombang laut

6. Siswa dapat menyebutkan dampak positif dan negatif dari gelombang laut

II. Petunjuk ( untuk siswa)

Baca dan lakukanlah langkah dalam Lembar Kerja Siswa III. Kegiatan Belajar

a. Ambilah loyang kemudian diisi dengan tanah dan satu loyang lagi diisi dengan tanah dan kemudian disiram dengan air b. Ambil kipas angin dekatkan dengan loyang yang berisi tanah c. Hidupkan kipas angin

3. Pahamilah dan diskusikanlah dengan teman kelompokmu setelah melakukan percobaan!

a. Bagaimanakah tanah yang berada di dalam loyang yang tidak disiram air ?

b. Bagaimanakah tanah yang berada di dalam loyang yang berisi tanah yang disiram air ?

(81)

Satuan Pendidikan : SD N Permitan I

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Pelaksanaan : Rabu, 16 Mei 2012

Materi Pokok : Perubahan lingkungan fisik terhadap daratan Kelas/ Semester : IV/ 2

Waktu : 2 × 35 menit

I. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menyebutkan faktor – faktor penyebab erosi 2. Siswa dapat menjelaskan dampak positif negatif dari hujan 3. Siswa dapat menuliskan kesimpulan hasil percobaan 4. Siswa dapat memberikan contoh manfaat cahaya matahari

5. Siswa dapat menyebutkan dampak positif dan negatif dari cahaya matahari

6. Siswa dapat menjelaskan manfaat cahaya matahari bagi kehidupan II. Petunjuk ( untuk siswa)

Baca dan lakukanlah langkah dalam Lembar Kerja Siswa III. Kegiatan Belajar

a. Ambilah 2 buah kaleng kemudian isi masing – masing kaleng dengan tanah sampai keadaanya miring. Berilah tanda masing

– masing kaleng A dan kaleng B.

b. Isilah kaleng A dengan tanah dan rumput, sedangkan kaleng B hanya diisi dengan tanah ( tidak ditanami).

c. Siramlah masing – masing kaleng dengan air agak banyak. 3. Pahamilah dan diskusikanlah dengan teman kelompokmu setelah

melakukan percobaan!

a. Tanah yang mudah terkikis adalah tanah pada kaleng ... . Sebab ... .

b. Tanah yang tidak mudah terkikis adalah tanah pada kaleng ... . Sebab ... .

Gambar

Gambar 2.  Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas ..........................................
Gambar 1. Siklus PTK
Tabel 1. Jadwal Penelitian
Tabel 2: Peubah dan Instrumen Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan untuk pengolahan databasenya menggunakan MySQL.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem yang digunakan adalah perancangan sistem

UNIVtrRSITAS

Melodi memiliki beberapa pandangan terhadap aborsi yaitu sebagai berikut: (i) aborsi dipandang Melodi bukanlah jalan satu-satunya untuk memecahkan masalah karena aborsi hanya

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sikap terhadap budaya organisasi P.T Garudafood pada karyawan bagian Corporate Human Capital.. Aspek budaya organisasi pada penelitian

• Kredit usaha, adalah kredit yang digunakan untuk pembiayaan dalam bentuk.. modal kerja

Kelas Users digunakan untuk menyimpan seluruh data users , kelas BiayaDokter akan menyimpan data biaya dokter, kelas KuotaJamkes akan menyimpan data kuota jaminan

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I, sesuai dengan apa yang telah direncanakan,yaitu pembelajaran disajikan dalam dua kali pertemuan (4x35 menit).Dalam suatu

RESPON PENAMDAIa{N zAT ANTI STRES ASA (lc,{'1jantrlc,4c.i4, VITAMIN C SERTA PROTEIN DAI,AM RANSUM BERDtrDA TEREADAT PERFORMANS Pu\lr'd(Cortni; cotu Lt ta|o,i.oJ PDRIODE