• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan praktikum biokimia pengenalan al

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "laporan praktikum biokimia pengenalan al"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM M. Reward SH A, 230210140035

Kelautan, kelompok 10

ABSTRAK

Alat laboratorium merupakan alat yang akan membantu dan memfasilitasi setiap kegiatan praktek. Biokimia adalah salah satu dari banyak program pembelajaran yang membutuhkan alat-alat laboratorium dalam praktek. Dalam penggunaan alat-alat laboratorium dibutuhkan pengetahuan yang cukup tentang nama alat, prinsip kerjanya, prosedur kerjanya agar mendapatkan hasil yang akurat serta demi keselamatan selama praktikum. Setiap alat memiliki fungsi yang berbeda dan spesifik, dan beberapa alat menggunakan teknologi mutakhir yang membuat cara mudah bagi pengguna. Pengenalan sifat dan jenis bahan kimia pun akan memudahkan dalam cara penanganannya, yakni cara pencampuran, mereaksikan, pemindahan dan penyimpanan. Dari kegiatan praktikum,para pembelajar memperoleh tambahan wawasan dan keyakinan akan teori-teori ilmiah yang telah diperoleh, baik melalui perkuliahan, diskusi, maupun aktivitas mandiri. Prinsip pengenalan alat-alat ini adalah berdasarkan identifikasi alat yang biasa digunakan pada saat praktikum serta fungsi dari masing-masing alat tersebut dan penggunaan atau cara yang benar untuk menggunakannnya.

Kata kunci : Alat Laboratorium

ABSTRAC

Laboratory equipment is a tool which will assist and facilitate any activity practice. Biochemistry is one of many learning programs that require laboratory equipment in practice. In the use of laboratory equipment required considerable knowledge about the name of the device, its working principle, working procedures in order to get accurate results as well as for the safety during the practicum. Each tool has a different function and specific, and some tools using cutting-edge technology that makes an easy way for the user. The introduction of the nature and type of chemicals will facilitate the handling, which means mixing, reacting, removal and storage. Of practical activities, the learners gain additional insight and belief in scientific theories that have been acquired, either through lectures, discussions, and independent activity. The principle of the introduction of these tools is based on the identification of tools commonly used during the lab as well as the function of each of these tools and the use or the right way to use it.

(2)

PENDAHULUAN

Ilmu Biokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang peranan berbagai molekul dalam reaksi kimia dan proses yang berlangsung dalam makhluk hidup. Jangkauan ilmu Biokimia sangat luas sesuai dengan kehidupan itu sendiri. Tidak hanya mempelajari proses yang berlangsung dalam tubuh manusia, ilmu Biokimia juga mempelajari berbagai proses pada organisme mulai dari yang

sederhana sampai yang kompleks.(Departemen Biokimia & Biologi Molekuler)

Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur(Plummer 1987). Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar mengetahui cara-cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisir sedikit mungkin. Hal ini penting agar saat melakukan penelitian, data yang diperoleh akan benar pula. Data-data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang.

Pada praktikum Pengenalan Alat dan Bahan Praktikum, terdapat 4 jenis yang wajib diketahui adalah spektrofotometer, incubator atau water bath, hot plate dan lemari pendingin. Adapun peralatan tambahan lainnya untuk menunjang praktikum adalah gelas ukur, labu ukur (Erlenmeyer), neraca, cawan petri, batang pengaduk, rak tabung, tabung1 reaksi, Bunsen, Ball pipet, Pipet tetes.

METODOLOGI

Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Hewan Air, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Waktu praktikum dilakukan pada hari Selasa, 20 Oktober 2015 pukul 15.00 WIB (Dr. Emma Rochima, SPi., M.Si)

Adapun alat yang diperkenalkan dalam praktikum Biokimia ini adalah spektrofotometer, biasanya alat ini dipergunakan dalam praktikum menguji pati enzim. Alat kedua adalah hot plate, hot plate ini digunakan untuk membantu pengadukan atau menghomogenkan suatu zat dengan perlakuan panas. Alat ketiga adalah inkubator, digunakan untuk mempertahankan suhu optimal, dikarenakan di lab FHA tidak terdapat Inkubator maka digunakan water bath. Alat keempat adalah lemari pendingin digunakan untuk menjaga media uji coba agar tidak rusak. Adapun

(3)

alat tambahan lainnya seperti gelas ukur, labu ukur (Erlenmeyer), neraca, cawan petri, batang pengaduk, rak tabung, tabung reaksi, Bunsen, Ball pipet, Pipet tetes.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Alat-alat yang diperkenalkan dalam praktikum biokimia ini adalah :

Spektrofotometer

Alat ini fungsinya untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet. Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya yang dilewatkan

akan sebanding dengan konsentrasi larutan di dalam kuvet.

Prinsip kerja spektrofotometer adalah bila cahaya (monokromatik maupun campuran) jatuh pada suatu medium homogen, sebagian dari sinar masuk akan dipantulkan, sebagian diserap dalam medium itu, dan sisanya diteruskan. Nilai yang keluar dari cahaya yang diteruskan dinyatakan dalam nilai absorbansi karena memiliki hubungan dengan konsentrasi sampel.

Prosedur kerjanya adalah sampel dilarutkan dalam pelarut, lalu sampel dimasukkan dalam kuvet, dalam keadaan tertutup, dimulai dengan dihasilkannya cahaya monokromatik dari sumber sinar. Cahaya tersebut kemudian menuju ke kuvet (tempat sampel/sel). Banyaknya cahaya yang diteruskan maupun yang diserap oleh larutan akan dibaca oleh detektor yang kemudian menyampaikan ke layar pembaca (Hadi 2009). Larutan yang akan diamati melalui spektrofotometer harus memiliki warna tertentu. Hal ini dilakukan supaya zat di dalam larutan lebih mudah menyerap energi cahaya yang diberikan.

Gambar 1. Spektofotometer

(4)

Hot Plate

Alat kedua yang diperkenalkan adalah hot plate. Fungsi hot plate sendiri untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi. Prinsip kerja hot plate adalah mengomogenkan larutan dengan putaran dan suhu, pengadukan dengan bantuan batang magnet Hot plate dan magnetic stirrer seri SBS-100, dimana satuan stir ini rpm dan suhu yang dihasilkan satuannya celcius.

Prosedur kerja dari hot plate adalah menggunakan bidang magnetik berputar untuk membuat stir bar atau batang pengaduk yang tercelup didalam cairan menjadi berputar dengan sangat cepat sehingga mengaduk cairan tersebut hingga merata. Bidang beputar tersebut dapat dibuat baik dengan magnet berputar atau dengan satu set eletktromanet statis yang diletakkan dibawah bejana dengan cairan. Magnetic stirrer seringkali dilengkapi dengan lempengan pemanas untuk memanaskan cairan dalam bejana.

Gambar 2. Hot Plate (Hasil Dokumentas)

Inkubator

(5)

diatur, lepaskan tombol set. Inkubator akan menyesuaikan setingan suhu secara otomatis setelah beberapa menit. Karena di Lab FHA tidak menggunakan Inkubator, Namun Prinsip kerja dan segala sesuatu tentang water bath sama seperti incubator.

Gambar 3. Inkubator (Water Bath) (Hasil Dokumentasi)

Lemari Pendingin

Alat selanjutnya adalah lemari pendingin, fungsi dari alat ini adalah untuk menjaga media uji coba agar tidak rusak ataupun mengendalikan aktivitas pertumbuhan mikroba pada media uji coba. Prinsip kerja dari lemari pendingin adalah mengawetkan media uji coba dengan mengubah energi listrik menjadi energi dingin. Suhu dalam lemari pendingin bisa di atur sesuai yang kita inginkan. Prosedur kerja dari alat ini adalah adanya penguapan. Untuk mendapatkan penguapan diperlukan gas (udara) yang mencapai temperature tertentu (panas). Setelah udara tersebut panas di ubah agar kehilangan panas, sehingga terjadi penguapan. Disaat adanya penguapan, maka timbulah suhu di dalam temperature rendah (dingin). temperatur dalam lemari pendingin bisa di atur sesuai yang kita inginkan.

(6)

Adapun alat tambahan lainnya dalam pengenalan alat-alat ini adalah sebagai berikut : Gelas Ukur

Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. Prinsip kerjanya adalah mengukur volume larutan berdasarkan skala volume meniskus cekung larutan. Saat mengamati mata harus sejajar dengan miniskus cekungan. Prosedur percobaannya adalah sterilkan terlebih dahulu gelas ukur yang akan digunakan, selanjutnya tuangkan larutan yang akan digunakan sesuai volume yang diinginkan dengan melihat skala volumenya.

Gambar 4. Gelas Ukur

(Sintya Sri,PENGENALAN ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM )

Labu Ukur (Erlenmeyer)

Labu erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan. Labu Erlenmeyer dapat

digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung akuades dan lain-lain. Prinsip kerjanya adalah menyimpan larutan yang akan digunakan sesuai dengan skala . Prosedur kerjanya adalah menyiapkan Erlenmeyer yang sudah bersih. selanjutna Isi dengan benda cair dengan jumlah besar dan berskala.

Gambar 5. Labu Erlenmeyer

(7)

Tabung Reaksi

Tabung reaksi berfungsi sebagai wadah untuk mereaksikan dua atau lebih larutan/ bahan kimia. Prinsip kerjanya adalah menyimpan media atau larutan dengan volume yang tidak diketahui karena tidak dilengkapi dengan skala. Prosedur kerjanya adalah dengan mengsterilisasikan tabung reaksi yang digunakan untuk melakukan percobaan. bahan yang akan di larutkan dimasukkan pada tabung reaks yang telah di sterilkan.

Gambar 6. Tabung Reaksi

(Sintya Sri, PENGENALAN ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM)

Rak Tabung

Rak tabung berfungsi untuk menyimpanan tabung reaksi agar posisi tabung tetap tegak. Prinsip kerjanya adalah meletakkan tabung agar rapi dan tegak. Prosedur kerjanya adalah tabung reaksi yang telah di sterilkan atau yang akan digunakan disimpan di celah-celah rak atau di tegakkan lurus.

Gambar 7. Rak Tabung Reaksi

(8)

Pipet Tetes

Fungsinya alat ini sama dengan pipet ukur, namun volume yang dipindahkan tidak diketahui. Prinsip kerja dan prosedur percobaan pun sama dengan pipet ukur. Salah satu penerapannya adalah dalam menambahkan HCl / NaOH saat mengatur pH media, penambahan reagen pada uji biokimia.

Gambar 8. Pipet Tetes

(Sintya Sri, PENGENALAN ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM)

Batang Pengaduk

Berfungsi untuk mengaduk larutan atau menghomogenkan larutan. Prinsip kerjanya adalah pengadukan larutan secara sederhana. Prosedur kerjanya adalah 2 atau lebih larutan dalam wadah diaduk secara merata.

Gambar 9. Batang Pengaduk

(9)

Pipet Gondok

Fungsi dari Ball pipet adalah untuk mengambil larutan dengan volume tepatdigunakan. Cara untuk mengambil larutan dengan volume tepat sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung (gondok) pada bagian tengah pipet. Ukurannya beragam mulai dari 1 ml, 5 ml, dan 10 ml.

Gambar 10. Pipet Gondok

(Sintya Sri, PENGENALAN ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM)

Bunsen

Alat ini berfungsi sebagai pembakar dengan menggunakan bahan bakar spirtus atau alkohol pada saat pemanasan untuk memanaskan media yang akan digunakan . Prinsip kerjanya adalah pemanasan dengan api. Prosedur penggunaan bunsen yaitu bunsen diisi biasanya dengan spirtus, kemudian nyalakan dengan korek api dan bunsen siap digunakan untuk sterilisasi bahan, setelah itu setelah selesai menggunaknnya api dapat dimatikan dengan cara menutupkan penutup bunsen pada apinya maka api langsung dapat mati.

Gambar 6. Bunsen

(Sintya Sri, PENGENALAN ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM)

Timbangan analitik

(10)

Prosedur kerjanya adalah meletakkan bahan pada timbangan tersebut. Melihat angka yang tertera pada layar, dan angka itu merupakan berat dari bahan yang ditimbang.

Gambar 7. Timbangan Analitik

(Sintya Sri, PENGENALAN ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM)

Adapun pembahasan dari hasil pengamatan pada praktikum pengenalan alat-alat yang digunakan dalam praktikum Biokimia ini terdiri dari berbagai alat-alat laboratorium 4 diantaranya yang secara umum digunakan adalah spektrofotometer, inkubator, hotplate dan lemari pendingin. Keempat alat ini memiliki fungsi, prinsip kerja dan prosedur kerja yang berbeda. keempat alat ini di pergunakan dalam praktikum yang spesifik.

Selain keempat alat tersebut, alat penunjang lain yang berhubungan dengan praktikum biokimia ini adalah buret, bunsen, timbangan analitik, gelas ukur, tabung reaksi,pipet tetes, pipet ukur, batang pengaduk, labu erlenmeyer, rak tabung. Semua alat tersebut secara khusus dipergunakan dalam berbagai praktikum yang spesifik. semua alat tersebut memiliki fungsi, prinsip dan

prosedur yang berbeda. Walaupun fungsi yang sama namun tetap ada perbedaan dalam alat-alat tersebut.

Semua alat-alat yang berhubungan dengan praktikum biokimia perlu diketahui nama, fungsi, prinsip dan prosedur kerjanya, agar dalam praktikum-praktikum selanjutnya tidak sulit dalam penggunannya. Alat-alat laboratorium terdiri dari beberapa jenis bahan pembuatannya, ada yang terbuat dari kaca yang mudah sekali pecah atau rusak. Oleh karena itu selain mengetahui fungsinya, harus mengetahui juga cara perawatannya dengan baik, agar alat-alat tersebut bisa tahan lama dalam penggunaannya.

(11)

hasil praktikumnya tidak akurat. Kesalahan yang sekecil apapun dapat merubah hasil dari praktikum yang telah dilakukan.

Kesimpulan

Alat-alat yang sering dipergunakan dalam praktikum Biokimia adalah: spektrofotometer, hot plate, inkubator dan lemari pendingin. Adapun alat-alat tambahan yang menunjang adalah gelas ukur, labu ukur (Erlenmeyer), neraca, cawan petri, batang pengaduk, rak tabung, tabung reaksi, Bunsen, Ball pipet, Pipet tetes.

Masing-masing alat memiliki fungsi, prinsip dan prosedur kerja yang spesifik dan berbeda-beda.

Daftar Pustaka

Dr. Emma Rochima, SPi., M.Si, Modul Biokimia Perairan, 2013.

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, “Departemen Biokimia & Biologi Molekuler”,

diakses dari fk.ui.ac.id/departemen-biokimia-biologi-molekuler.html, pada tanggal 27 oktober 2015 pukul 12:32 AM

Gambar

Gambar 1. Spektofotometer
Gambar 3. Inkubator (Water Bath) (Hasil Dokumentasi)
Gambar 7. Rak Tabung Reaksi (Sintya Sri, PENGENALAN ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
Gambar 8. Pipet Tetes (Sintya Sri, PENGENALAN ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM)
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pengenalan alat dibutuhkan agar praktikan dapat memahami fungsi, prinsip kerja serta aplikasi dari peralatan-peralatan yang ada, sehingga praktikan dapat menentukan alat yang

Objek Praktikum : Pengenalan Alat-alat Laboratorium. Laboratorium Teknologi Pertanian

Mengenal stasiun meteorologi pertanian dan alat-alat pengukur analisis cuaca yang biasa digunakan dalam bidang meteorologi pertanian.. Mempelajari prinsip kerja, cara penggunaan

Karena apabila kita tidak mengetahui cara kerja dan fungsi masing-masing alat, kita dapat melakukan kesalahan yang nantinya dapat berbahaya bagi kita maupun praktikan

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN

Acara Praktikum : Pengenalan Alat – Alat Laboratorium Tanah Tujuan : Mahasiswa diharapkan mampu.. Mengenal macam-macam alat di laboratorium

3.4 Skema Kerja 3.4.1 Identifikasi alat kimia dan penggunaanya 3.4.2 Identifikasi bahan kimia atau kemikalia - Diamati secara seksama - Dibaca labelnya yang tersedia di botol

Diperiksa pada Diperiksa oleh Keterangan LAPORAN PRAKTIKUM ILMU TANAH HUTAN ACARA I PENGENALAN ALAT LABORATORIUM Disusun Oleh: Nama : Ela Mufidatul Laili NIM :