• Tidak ada hasil yang ditemukan

S KOR 1000618 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S KOR 1000618 Chapter3"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Bagus Nurul Anwar, 2015

PENGARUH EVALUASI LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI ATLET PADA CABANG OLAHRAGA GULAT DI PELATDA JAWA BARAT TAHUN 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

41

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode adalah suatu cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan, sedangkan tujuan dari penilitian adalah mengungkapkan, menggambarkan, dan menyimpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara-cara tententu sesuai dengan prosedur penelitiannya. Hal ini dijelaskan oleh Sukardi (2003, hlm. 4-5) bahwa: Beberapa tujuan penelitian yang hendak dicapai dapat dilihat diantaranya termasuk pada keterangan di bawah ini: 1) Memperoleh informasi yang baru, 2) Mengembangkan dan menjelaskan, 3) Menerangkan, memprediksi, dan mengontrol suatu ubahan.

Dari beberapa macam metode yang biasa digunakan dalam suatu penlitian, diantaranya metode historis, deskriptif, ex post facto, dan eksperimen. Berkaitan dengan penelitian ex post facto Kerlinger (2003, hlm. 94) mendefinisikan penelitian ex post facto adalah penemuan empiris yang dilakukan secara sistematis, peneliti tidak melakukan kontrol terhadap variable-variabel bebas karena manifestasinya sudah terjadi atau variable-variabel tersebut secara inheren tidak dapat dimanipulasi.

Penelitian ex post facto merupakan penelitian yang bertujuan menemukan penyebab yang memungkinkan perubahan perilaku, gejala atau fenomena yang disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku atau hal-hal yang menyebabkan perubahan pada variabel bebas yang secara keseluruhan sudah terjadi.

(2)

Bagus Nurul Anwar, 2015

PENGARUH EVALUASI LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI ATLET PADA CABANG OLAHRAGA GULAT DI PELATDA JAWA BARAT TAHUN 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Lokasi Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian ini di laksanakan di GOR padjadjaran yang beralamatkan di jalan raya padjadjaran no 37c Bandung, alasn memilih lokasi tersebut dikarenakan tempat latihan atlet pelatda gulat jawa barat tahun 2014 berada dikawasan gor padjadjaran no 37c Bandung.

2. Populasi Penelitian

Dalam suatu penelitian ilmiah terdapat kumpulan individu atau objek yang memiliki sifat-sifat umum atau di sebut jg populasi.Populasi di jelaskan oleh Sudjana (1999, hlm. 6) adalah sebagai berikut: “Totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung atau pun pengukuran, kuantitatif ata pun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya, dinamakan pupolasi”. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet gulat pelatda jawa barat sebanyak 50 orang.

3. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian kecil yang mewakili atau keseluruhan populasi yang ada. Sampel menurut Sugiyono (2008, hlm 118) menjelaskan bahwa : “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Penelitian ini hanya akan dilaksanakan pada sampel tidak pada keseluruhan populasi mengingat jumlah populasi cukup banyak sedangkan penulis memiliki keterbatasan waktu, tenaga, maupun biaya.

Purposive sampling merupakan salah satu teknik pengambilan sampel

(3)

Bagus Nurul Anwar, 2015

PENGARUH EVALUASI LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI ATLET PADA CABANG OLAHRAGA GULAT DI PELATDA JAWA BARAT TAHUN 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ditentukan oleh pelatih yaitu: 1) atlet tersebut harus sudah berprestasi di Jawa Barat maupun Nasional, 2) atlet tersebut harus berusia dibawah 25 tahun, 3) atlet dalam kondisi sehat. Adapun populasi yang dijadikan sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 atlet.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian digunakan agar lebih mudah untuk melaksanakan penelitian adapun desain penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1. Desain Penelitian

O1 X O2

Keterangan :

O1 = Analisis Angket Motivasi Awal. X = Evaluasi Langsung.

O2 = Analisis Angket Motivasi Akhir.

(4)

Bagus Nurul Anwar, 2015

PENGARUH EVALUASI LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI ATLET PADA CABANG OLAHRAGA GULAT DI PELATDA JAWA BARAT TAHUN 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1.

Langkah-langkah Penelitian

D. Instrument Penelitian

Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis angket motivasi awal dan analisis angket motivasi akhir. Analisis motivasi awal atlet sebelum dilaksanakan evaluasi langsung dan analisis motivasi akhir atlet setelah dilaksankaan evaluasi langsung.

Untuk memperoleh data mengenai faktor utama siswa untuk meningkatkan motivasi belajar melalui evaluasi langsung terlebih dahulu penulis melakukan survai. Survai yang dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan menggunakan observasi dan angket dengan alasan sebagai berikut:

1. Memudahkan untuk terkumpulnya informasi alat, Analisis Angket Motivasi Awal

Pengolahan Data

Kesimpulan Sampel Populasi

Evaluasi Langsung

(5)

Bagus Nurul Anwar, 2015

PENGARUH EVALUASI LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI ATLET PADA CABANG OLAHRAGA GULAT DI PELATDA JAWA BARAT TAHUN 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

harapannya tanpa dipengaruhi hubungan dengan peneliti.

Adapun jenis angket yang dipergunakan dalam peneitian ini adalah jenis angket tertutup, maksud angket tertutup adalah telah tersusun atas pernyataan yang tegas, terstruktur, kongkrit, lengkap, dan tidak menuntut jawaban, hanya mengisi sesuai dengan alternatif jawaban yang telah tersedia. Data yang terkumpul berupa angka-angka yang dapat menunjukkan tentang kebisaaan sehat siswa dalam berolahraga. Sedangkan skala yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah skala sikap dari Likers yang dikutip oleh Sudirman.

Adapun alasan penulis menggunakan skala Likers ini adalah:

1. Dapat memberikan informasi yang jelas tentang persetujuan responden. 2. Metode sederhana dan tidak berbelit-belit.

3. Cocok untuk meneliti masalah-masalah atau sikap yang berkaitan dengan masalah kehidupan sehari-hari.

Adapun kriteria penskoran terhadap jawaban responden yaitu melakukan spesifikasi data. Maksudnya untuk menjabarkan ruang lingkup masalah yang akan diukur secara terperinci. Untuk lebih jelas dan memudahkan penyusunan spesifikasi data tersebut, maka penulis tuangkan dalam bentuk kisi-kisi yang mengacu pada pendapat para ahli yaitu menurut Bahri (2002, hlm. 115) motivasi intrinsik yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak memerlukan rangsangan dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu seperti perasaan senang, adanya kamauan, dukungan kecerdasan dan kemandirian. Sedangkan menurut Sardiman (2007, hlm. 90) motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang atau dorongan dari luar.

Tabel 3.2

Skor Angket

No. Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban Positif Negatif

(6)

Bagus Nurul Anwar, 2015

PENGARUH EVALUASI LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI ATLET PADA CABANG OLAHRAGA GULAT DI PELATDA JAWA BARAT TAHUN 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.

Setelah menentukan skala penskoran penulis membuat kisi-kisi untuk angket seperti yang tertera pada tabel 3.3 pada halaman 46.

Tabel 3.3

- Senang terhadap latihan olahraga gulat.

- Senang terhadap pelatih. - Senang mengikuti latihan

olahraga gulat.

- Kemauan atlet mengikuti latihan olahraga gulat. - Kemauan atlet mengikuti

olahraga gulat - Kemauan atlet

memperoleh prestasi - Kesadaran atlet untuk

mengikuti latihan olahraga gulat.

- Kesadaran atlet untuk meningkatkan wawasan. - Kesadaran atlet untuk

(7)

Bagus Nurul Anwar, 2015

PENGARUH EVALUASI LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI ATLET PADA CABANG OLAHRAGA GULAT DI PELATDA JAWA BARAT TAHUN 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dorongan berprestasi.

10

12

Dari kisi-kiri penulis tuangkan dalam bentuk pernyataan yaitu sebanyak 12 butir pernyataan.

1. Uji Coba Angket

Setelah angket disusun dan cara pengisian angket sudah dijelaskan, maka langkah selanjutnya adalah mengujicobakan angket. Namun dalam uji coba angket ini penulis menggunakan 30 atlet saja, mengingat waktu dan biaya yang harus penulis tanggung.

Pada uji coba angket kepada 30 atlet didapatkan hasil sebagai berikut : a. Uji Validitas

Uji validitas untuk uji coba angket yaitu dengan menggunakan metode korelasi bivaret. Untuk melihat hasil dari uji coba angket tersebut dapat dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Angket Motivasi

No soal Uji Validitas Ket.

1 0.542 Valid

2 0.434 Valid

3 0.434 Valid

4 0.759 Valid

5 0.759 Valid

6 0.759 Valid

7 0.434 Valid

8 0.434 Valid

9 0.759 Valid

(8)

Bagus Nurul Anwar, 2015

PENGARUH EVALUASI LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI ATLET PADA CABANG OLAHRAGA GULAT DI PELATDA JAWA BARAT TAHUN 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

11 0.759 Valid

12 0.542 Valid

Berdasarkan data hasil uji validitas di atas dengan metode analisis korelasi bivaret didapat output dari angket motivasi dapat diketahui nilai korelasi antara tiap item dengan skor total item yang sudah dikorelasikan. Nilai korelasi ini dibandingkan dengan r tabel 0.361. Setelah melihat hasil dari data di atas maka dapat disimpulkan bahwa angket tersebut dinyakan 12 item tersebut valid semua, oleh karena itu angket motivasi 12 item layak digunakan dalam penelitian ini. b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas untuk uji coba angket motivasi yaitu dengan menggunakan metode cronbachs alpha. Untuk melihat data hasil dari uji coba angket tersebut dapat dilihat pada table 3.5 di bawah ini.

Tabel 3.5

Hasil Uji Reliabilitas Angket Motivasi

N Cronbachs Alpha Keterangan

30 0.753 Reliabel

Berdasarkan data hasil uji reliabilitas di atas dengan metode cronbachs alpha didapat output angket motivasi adalah 0,753. Berdasarkan Dwi Priyatno (2013, hlm. 30) pengambilan keputusan untuk uji reliabilitas sebagai berikut :

a) Cronbach’s alpha < 0,6 = Reliabilitas buruk

b) Cronbach’s alpha 0,6-0,79 = Reliabilitas diterima

c) Cronbach’s alpha 0,8 = Reliabilitas baik

Berdasarkan kriteria tersebut maka dapat diketahui bahwa angket motivasi ini mempunyai tingkat reliabilitas diterima, oleh karena itu angket tersebut layak digunakan dalam penelitian.

(9)

Bagus Nurul Anwar, 2015

PENGARUH EVALUASI LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI ATLET PADA CABANG OLAHRAGA GULAT DI PELATDA JAWA BARAT TAHUN 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dianalisis. Dalam penganalisaan data penulis menggunakan pendekatan statistika dari Sudjana (2002).

Prosedur yang penulis tempuh untuk mengelola data dalam penelitian ini meliputi :

1. Mengorganisir data

a. Memeriksa setiap data hasil pengamatan yang dikerjakan oleh tiap pencatat.

b. Mengelompokkan data dari hasil pengamatan

c. Menjumlahkan hasil pengamatan untuk masing-masing kriteria nilai 2. Membuat penghitungan terhadap data yang diperoleh dengan

menggunakan SPSS.

a. Menghitung nilai rata-rata b. Menghitung simpangan baku

Gambar

Tabel 3.1.
Gambar 3.1.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket
Tabel 3.4
+2

Referensi

Dokumen terkait

‘PengaruhKarakteristik Pemerintah Daerah terhadap KepatuhanPengungkapan Wajib dalam Laporan Keuangan PemerintahDaerah (Studi Empiris pada Kabupaten/Kota di

panjang bayangan siswa = 2 m (200 cm ) panjang bayangan menara = 8 m ( 800 ) sisi-sisi yang bersesuaian adalah tinggi siswa bersesuaian dengan tinggi menara panjang bayangan

Telah diperiksa, disetujui dan disahkan guna memenuhi persyaratan untuk Praktikum Fisika Dasar Fakultas Teknik Universitas

Berdasarkan hasil pengujian terhadap sampel gelatin dan albumin, dapat diketahui bahwa pada beberapa perlakuan penambahan asam dan basa terjadi kekeruhan dan

Hal serupa juga terjadi pada tabung no 4 yang berisi larutan asam askorbat, warna daging setelah didiamkan 15 menit menjadi merah dari awalnya merah

Pengujian sistem ini akan menampilkan hasil dari 3 pengujian yang telah dilakukan. Dua pengujian pertama yaitu mencari ukuran optimal citra karakter pada proses moment

• (1) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 seorang PPAT mempunyai kewenangan membuat akta otentik mengenai semua perbuatan hukum

Gambar diatas memperlihatkan daur hidup cacing yang penularnnya autoinfeksi, Species cacing ini adalah