• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pemasaran Buah Lokal (Studi Pada Toko Bolang Buah Binjai)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi Pemasaran Buah Lokal (Studi Pada Toko Bolang Buah Binjai)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

2.1 Strategi

2.1.1 Pengertian Strategi

Menurut Marrus (Umar, 2005:31), pengertian strategi adalah suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Sedangkan menurut pendapat Hamel dan Prahalad (Umar, 2005:31), strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan, dengan demikian strategi hampir dimulai dari apa yang terjadi dan bukan dimulai dari apa yang akan terjadi.

Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti(core competencies). Pedagang usaha perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.

2.1.2 Tipe-Tipe Stratagi

Menurut Rangkuti (2014:6), pada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan berdasarkan tiga tipe strategi, yaitu strategi manajemen, strategi investasi, dan strategi bisnis. Untuk lebih jelasnya ketiga tipe strategi pemasaran tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Strategi Manajemen

(2)

pengembangan produk, strategi penerapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan dan sebagainya.

2. Strategi Investasi

Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi. Misalnya, apakah pedagang usaha ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi diverstasi, dan sebagainya.

3. Strategi Bisnis

Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan. 2.2 Pemasaran

2.2.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manajerial. Akibat dari pengaruh dari berbagai faktor tersebut adalah masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas. (Rangkuti, 2014:101).

(3)

pedagang usaha. Pemasaran adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen melalui penciptaan produk dan ataupun jasa yang kemudian dinikmati atau dibeli oleh mereka yang membutuhkan melalui suatu proses pertukaran. Penciptaan produk dan jasa tersebut didasarkan pada permintaan dan penawaran kelompok pasar tertentu. Kelompok pasar menurut Kamsir (Echdar, 2013:120) meliputi:

1. Pasar konsumen, pasar di mana individu dan rumah tangga dapat membeli barang atau jasa untuk dikonsumsi sendiri.

2. Pasar industri, pasar di mana pihak-pihak yang membeli barang atau jasa mempergunakannya kembali untuk menghasilkan barang/jasa lain atau disewakan kepada pihak lain untuk mengambil untung.

3. Pasar reseller, pasar di mana yang terdiri atas unit-unit pemerintah yang membeli atau menyewa barang atau jasa untuk melaksanakan fungsi utama pemerintah pusat dan daerah.

4. Pasar internasional, produk atau jasa yang terdiri atas pasar antar negara atau pasar internasional (ekspor dan impor).

2.2.2 Unsur-Unsur Utama Pemasaran

Unsur - unsur utama pemasaran menurut Rangkuti (2014:102) dapat diklasifikasikan menjadi tiga unsur utama, yaitu unsur strategi persaingan, unsur taktik pemasaran dan unsur nilai pemasaran, yang dijabarkan sebagai berikut: 1. Unsur Strategi Persaingan

Unsur Strategi persaingan dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu: a. Segmentasi Pasar

(4)

kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Masing - masing konsumen ini memiliki karakteristik, kebutuhan produk, dan bauran pemasaran tersendiri.

b. Targetting

Targetting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki.

c. Positioning

Positioning adalah penetapan posisi pasar. Tujuannya adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada di pasar ke dalam benak konsumen.

2. Unsur Taktik Pemasaran

Terdapat dua unsur taktik pemasaran, yaitu :

a. Diferensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran dalam berbagai aspek di pedagang usaha. Kegiatan membangun stategi pemasaran inilah yang membedakan differensiasi yang dilakukan suatu pedagang usaha dengan yang dilakukan oleh pedagang usaha lain.

b. Bauran pemasaran, yang berkaitan dengan kegiatan - kegiatan mengenai produk, harga, promosi, dan tempat.

3. Unsur Nilai Pemasaran

Nilai pemasaran dapat dikelompokkan menjadi tiga , yaitu:

(5)

mendapatkan dua hal: Pertama, para konsumen akan menerima nilai produknya. mereka dapat merasakan semua manfaat yang diperoleh dari produk yang mereka beli dan merasa puas karena produk tersebut sesuai dengan yang mereka harapkan. Kedua, pedagang usaha itu sendiri memperoleh nilai loyalitas pelanggan terhadap merek, yaitu peningkatan margin keuntungan, keunggulan bersaing, dan efisiensi serta efektifitas kerja khususnya pada program pemasaran.

b. Pelayanan atau service, yaitu nilai yang berkaitan dengan pemberian pelayan kepada konsumen. Kualitas pelayanan kepada konsumen ini perlu terus menerus ditingkatkan.

c. Proses, yaitu nilai yang berkaitan dengan prisip pedagang usaha untuk membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

2.2.3 Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran menekankan pula integrasi antar fungsi pemasaran dan antar departemen. Dengan kata lain, dibutuhkan keselarasan antara external marketing (pemasaran yang ditujukan kepada pihak- pihak di luar pedagang usaha) dan internal marketing (proses merekrut, menyeleksi, melatih, dan memotivasi para karyawan sehingga mereka dapat melayani pelanggan secara memuaskan.

(6)

yang memadai untuk melakukan aktivitas-aktivitas social dan pelayanan publik. (Tjiptono dan Chandra, 2012: 20).

Menurut Kotler (Echdar, 2013:121) terdapat lima konsep yang berkaitan satu sama lain, yang merupakan landasan dari kegiatan pemasaran. Lima konsep tersebut sebagai berikut:

1. Konsep produksi

Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas, disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas sesuai dengan daya beli mereka. 2. Konsep produk

Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik.

3. Konsep penjualan

Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.

4. Konsep pemasaran

(7)

organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.

5. Konsep pemasaran sosial

Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien dari pada para pesaingdengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

2.3 Strategi Pemasaran

2.3.1 Pengertian Strategi Pemasaran

Dalam mencapai tujuan usaha dan demi tercapainya pemasaran yang baik, suatu usaha perlu membuat strategi pemasaran yang sesuai. Pemasaran menurut Tjiptono dan Chandra (2012:193), merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi pedagang usaha akan dampak dari berbagai aktifitas atau program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu. Secara singkat, Anoraga (2000:230) menyatakan bahwa, pemasaran merupakan wujud rencana yang terarah dibidang pemasaran untuk memperoleh suatu hasil yang optimal.

(8)

memiliki nilai komoditi.

2.3.2 Konsep Strategi Pemasaran

Dalam peranan strategisnya, pemasaran mencakup setiap usaha untuk mencapai kesesuain antara perusahan dengan lingkungannya dalam rangka mencari pemecahan masalah dan penentuan pertimbangan pokok. Menurut Corey (Sunyoto, 2015:4) konsep strategi pemasaran terdiri atas lima elemen saling berkait, yaitu:

1. Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang akan dilayani. Keputusan ini didasarkan padafaktor-faktor:

a. Persepsi terhadap fungsi produk dan pengelompokkan teknologi yang dapat diproteksi dan didominasi

b. Keterbatasan sumber daya internal yang mendorong perlunya pemutusan yang lebih sempit

c. Pengalaman kumulatif yang didasarkan pada trial dan error di dalam menanggapi peluang dan tantangan.

d. Kemampuan khusus yang berasal dari akses terhadap sumber daya langka atau pasar terproteksi

(9)

3. Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai kuantitatif dari produk kepada pelanggan.

4. Sistem distribusi, yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yang dilalui produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya.

5. Komunikasi pemasaran (promosi) yang meliputi periklanan, personal selling, promosi penjualan,direct marketing, danpublic relations.

2.4 Buah-Buahan

2.4.1 Pengertian Buah Lokal

Indonesia merupakan negara tropis yang sangat kaya akan flora dan fauna dengan ribuan macam species dan jenisnya. Bahkan, sebagian besar tumbuh-tumbuhan yang hidup di alam Indonesia memiliki banyak manfaat baik bagi manusia, terutama untuk kesehatan dengan kandungan zat gizi yang dimilikinya, diantaranya adalah buah-buahan dengan beragam jenis serta bentuknya yang lazim kita sebut sebagai buah lokal. Buah lokal memiliki dua macam pengertian, yang pertama adalah buah yang varietas tanamannya asli Indonesia dan ditanam petani di Indonesia ; yang kedua adalah buah yang varietas tanamannya dari negara lain namun ditanam petani di Indonesia. Meskipun demikian, buah lokal itu tetaplah buah yang dihasilkan petani Indonesia terlepas dari mana asal varietasnya. (Sunpride:Fruit For Love Blogging Competition 2015)

(10)

memperhatikan untuk mengkonsumsi buah-buahan yang banyak mengandung zat gizi. Hal ini berarti bahwa buah-buahan memiliki prospek yang cerah untuk dikembangkan. Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) adalah Hortikultura berasal dari kata “hortus” (= garden atau kebun) dan “colere” (= to

cultivate atau budidaya). Secara harfiah istilah Hortikultura diartikan sebagai usaha membudidayakan tanaman buah-buahan, sayuran dan tanaman hias.

Pengertian buah lokal menurut Atep Afia Hidayat (2011), buah lokal adalah buah yang varietas tanamannya asli Indonesia dan ditanam oleh petani Indonesia atau dalam artian lain diartikan buah yang di tanam di Indonesia oleh petani Indonesia terlepas dari mana varietas tanaman itu berasal. Potensi plasma nutfah buah-buahan Indonesia sangat besar. Dari tujuh spesies buah tropika utama (pisang, jeruk, durian, nangka, langsat, lengkeng, mangga, rambutan, dan manggis), Indonesia mempunyai lebih dari 6000 sumber plasma nutfah. Seharusnya, dengan kekayaan plasma nutfah tersebut Indonesia mempunyai varietas/klon buah-buahan yang unggul. Potensi alam Indonesia juga sangat mendukung. Indonesia mempunyai iklim, lahan, dan altitude yang memungkinkan musim panen dapat dilakukan berbeda-beda tiap daerah. Sementara potensi lahannya masih cukup besar sekitar 9,7 juta hektar. Menurut jajak pendapat Kompas, masyarakat sebenarnya masih menggemari buah lokal. Dari 446 responden, 74.9 persen responden lebih memilih buah lokal dari pada buah impor. (Kompas, 16 Okterber 2011)

2.4.2 Manfaat Buah

(11)

poliphenol.Buah mengandung sejumlah gula alamiah, seperti fruktosa dan glukosa. Oleh karena itu, kita perlu membatasi makan buah segar yang manis seperti rambutan, duku, lengkeng, anggur, pisang, dan mangga, akan menambah berat badan karena menigkatnya kadar glukosa darah. Namun, makan buah secara teratur dan tidak berlebihan dapat mengontrol nafsu makan dan menurunkan berat badan.Sejumlah penelitian menunjukkan, fruktosa dapat menurunkan jumlah kalori dan lemak yang dikonsumsi. Keadaan ini memermudah turunnya berat badan.

Sebagai negara tropis yang memiliki musim yang lebih bersahabat, Indonesia memiliki plasma nuftah buah-buahan yang paling beragam. Bahkan, di hutan-hutan tropis yang ada di Sumatera, Kalimantan, dan Papua masih tersimpan cadangan plasma nuftah buah-buahan yang hingga saat ini masih belum dibudidayakan, yang lazim di sebut "buah liar". Buah-buahan yang belum dibudidayakan tersebut tampak eksotik dan langka bahkan kerap dinilai memiliki nilai mistis bagi masyarakat lokal daerah tersebut.

(12)

masyarakat, salah satunya adalah dengan gerakan masyarakat cinta buah lokal. Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman serta teknologi, ada 3 hal yang membuat buah lokal semakin diminati, yaitu :

1. Buah lokal memiliki manfaat yang besar bagi kesehatan, karena memiliki kandungan gizi serta nutrisi yang baik bagi tubuh kita. Selain itu, kandungan gizi serta nutrisi yang dimiliki buah lokal sesuai dengan komposisi dan kebutuhan kesehatan tubuh kita yang hidup di daerah tropis. Buah lokal yang tumbuh subur di Indonesia memiliki kandungan gizi dan nutrisi yang sangat diperlukan oleh kita yang juga tinggal di negara tropis, Indonesia.

2. Buah lokal bisa dinikmati atau dikonsumsi lebih segar serta alami karena tidak memerlukan bahan-bahan pengawet, bahkan ada yang bisa dipetik dan dikonsumsi langsung dari pohonnya. Selain segar, kandungan gizinya lebih terjaga karena tidak melalui berbagai proses yang bertujuan untuk mengawetkan buah tersebut.

(13)

Berikut beberapa buah lokal yang memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh kita, yaitu:

1. Buah Sawo

Sawo adalah salah satu tumbuhan khas Indonesia yang memiliki bentuk bulat dan berwarna coklat. Rasa buah sawo cukup manis dan memiliki kandungan air yang cukup banyak. Sawo kaya akan karbohidrat karena 20% bagiannya terdiri dari gula, selain itu sawo juga mengandung vitamin A, vitamin B, vitamin C, serta kandungan potasium yang tinggi sehingga baik untuk menjaga kesehatan pembuluh darah, selain itu sawo juga memiliki kandungan antioksidan yang cukup untuk mencegah penuaan dini akibat radikal bebas.

2. Buah Duku

Umumnya buah duku berbuah setahun sekali, dan tumbuh subur ditempat yang mempunyai curah hujan tinggi. Kandungan yang terdapat dalam buah duku ini adalah protein, karbohidrat, lemak, mineral, kalsium, fosfor, dan juga zat besi yang sangat baik untuk kesehatan tubuh. Bahkan dalam masyarakat berkembang semacam kepercayaan bahwa mengonsumsi buah bulat kecil dan berdaging kecil bening ini bisa memperlancar buang air kecil.

3. Buah Rambutan

(14)

bagi kesehatan, diantaranya menjaga tubuh dari berbagai radikal bebas, penurun berat badan yang efektif, penangkal anemia yang ampuh, pencegah kanker, menguatkan sistem imun tubuh, membantu memperlancar fungsi ginjal, mendongkrak energi bagi tubuh dengan kandungan karbohidrat dan protein yang dimilikinya.

4. Buah Manggis

Buah manggis dikenal dengan nama ilmiah Garcinia Mangostana, merupakan pohon cemara tropis yang diyakini berasal dari Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya. Buah manggis sering dipuja sebagai ratu buah tropis karena manfaat yang luar biasa bagi kesehatan. Buah manggis memiliki tiga bagian utama yaitu kulit ungu, daging yang berwarna putih, dan biji yang ditemukan dalam daging. Manfaat buah manggis sudah dibuktikan dalam beberapa penelitian ilmiah, selain itu buah manggis dikenal sebagai gudang nutrisi penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan serta kecukupan gizi, seperti kandungan antioksidan, antibiotik, dan antivirus yang tinggi.

5. Buah Sirsak

(15)

(http://www.elisakaramoy.com/2015/02/buah-lokal-kaya-manfaat-bagi-kesehatan.html) 2.4.3 Ketersediaan Buah Lokal

Pemerintah Indonesia tengah menggalakkan slogan “cintai produk-produk dalam negeri”. Termasuk untuk mencintai produk buah lokal. Hal ini tentu saja

sangat perlu dilakukan karena respon masyarakat mulai menunjukkan kecintaan terhadap buah impor. Namun, lebih karena kenyataan yang menunjukkan bahwa buah impor justru lebih mudah ditemukan. Menariknya lagi, buah impor pun memiliki tampilan yang lebih memikat dengan harga yang justru lebih murah. Sebagai contoh, harga apel fuji import rata-rata hanya dibanderol dengan harga Rp 18.000 per kg nya. Harga ini jauh lebih murah dibandingkan harga apel lokal malang yang mencapai Rp 26.000 per kg (hasil-bumi-tani.blogspot.com).

2.4.4 Potensi Indonesia dalam Memproduksi Buah

Sebagai negara agraris Indonesia memiliki potensi besar dalam mengembangkan berbagai produk pertanian termasuk buah-buahan. Ketersediaan lahan, tenaga kerja dan iklim membuat berbagai jenis buah mampu bertahan hidup dengan baik di Indonesia secara alami. Berbagai potensi ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini dibuktikan dari produktivitas buah Indonesia yang rendah. Bahkan sebagai negara penghasil buah, Indonesia semakin menjadi negara tujuan ekspor buah yang dipandang potensial oleh negara-negara lain. Lihat saja perbandingan nilai ekspor buah Indonesia yang masih jauh dari nilai impor buah dengan nilai hampir 300% (www.technology-indonesia.com).

2.4.5 Faktor Pendukung Daya Saing Buah Impor

(16)

buah yang beredar di pasar. Jika dibandingkan dengan buah impor, buah lokal tampaknya memang kalah dalam hal efisiensi produksi.Para importer buah terbesar di Indonesia seperti Cina, Amerika Serikat, Australia dan Thailand mampu menghasilkan buah-buahan dengan tingkat efisiensi tinggi sehingga produktivitas juga tinggi. Tingkat produktivitas tinggi ini didukung oleh faktor pendukung yang baik seperti ketersediaan pupuk, lahan, tenaga kerja, teknologi, serta infrastruktur yang baik. Penanganan pasca panen juga menjadi hal keunggulan dari buah impor sehingga ketersediaannya lebih terjamin.

2.4.6 Peran Pemerintah Negara-Negara Eksportir Buah

(17)

lahan serta infrastruktur yang memadai. Berbagai faktor ini otomatis dapat membuat biaya produksi rendah. Ditambah lagi berbagai kerjasama perdagangan bebas yang dilakukan Cina dengan Indonesia juga memungkinkan pajak impor buah Cina dapat ditekan ke titik terendah.Hal serupa juga terjadi di negara eksportir buah lain seperti Amerika Serikat yang pemerintahnya juga sangat mendukung perkembangan usaha pertanian dan perkebunan. Kesejahteraan petani juga menjadi prioritas utama agar para petani betah dan terus berusaha mengembangkan kualitas serta kuantitas produksinya. Hal ini lah yang membuat produk buah impor menjadi sangat murah, bahkan bisa lebih murah dibanding buah lokal Indonesia (bisnis.liputan6.com)

2.4.7 Ketertinggalan Produksi Buah Indonesia

(18)

2.5 Analisis SWOT

Analisis SWOT menurut Roger dan Robert (2015:5) adalah kerangka kerja formal untuk mengidentifikasi dan merumuskan kemungkinan-kemungkinan pertumbuhan organisasi. SWOT adalah kepanjangan dari kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan tantangan (Threats) suatu usaha. SWOT adalah kerangka kerja yang mudah digunakan untuk memusatkan perhatian pada kenyataan bahwa peluang pertumbuhan pedagang usaha dihasilkan dari kesesuaian yang tepat antara kemampuan internal pedagang usaha (yang diwujudkan dalam kekuatan dan kelemahan) dan lingkungan eksternal yang tercermin dari adanya peluang dan tantangan.

Menurut Rangkuti (2014: 19) Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi pedagang usaha. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats).Strategi yang tepat didasarkan pada kemampuan menemukenali diri dan lingkungannya, sehingga strategi benar-benar dapat terwujud dari kekuatan yang dimilikinya dan peluang yang dihadapinya. Analisis yang tepat untuk menyusun strategi adalah analisis SWOT. Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis SWOT adalah memahami seluruh informasi dalam suatu kasus, menganalisis situasi untuk mengetahui isu apa yang sedang terjadi dan memutuskan tindakan apa yang harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah.

2.6 Penelitian Terdahulu

(19)

Demikian penelitian ini juga dibuat dengan dukungan penelitian terdahulu yang dijadikan bahan referensi dalam penelitian ini, diantarannya adalah sebagai berikut:

1. Andari Rochmani (2006), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta dengan judul “Kajian Strategi Pemasaran Buah-Buahan (Studi Kasus Pada CV Tropis, Bekasi)”. Pedagang usaha memiliki strategi yaitu Broad Differentiation Strategy. Strategi Pasar Yang Dijalankan Pedagang usaha yaitu meliputi Strategi produk, stratergi harga, strategi distribusi, strategi promosi, dan strategi pelayanan.

2. Wahyu Trisnasari (2012), Universitas SebelasMaret Surakarta dengan judul

“Analisis Efisiensi Dan Strategi Pemasaran Komoditi Buah Lokal Di

Kabupaten Bogor”. Hasil analisis ahp untuk menentukan prioritas alternatif strategi peningkatan efisiensi pemasaran buah lokal didapatkan alternatif strategi dengan prioritas (1) perbaikan kelembagaan dan sarana pendukung sektor pertanian, (2) perbaikan kebijakan pemerintah yang mendukung pelaku agribisnis, (3) perbaikan teknologi produksi secara tepat guna, dan (4) perbaikan promosi buah loka loleh pelaku agribisnis, pemerintah, dan akademik.

3. K. Ratih Rahayuningsih (2013), Fakultas Pertanian Universitas Udayana

dengan judul “Strategi Pemasaran Buah di UD Wika Mitra Desa Kerobokan

Kecamatan Kuta Utara”. Strategi yang sebaiknya diterapkan UD. Wika

(20)

produk atau jasa baru dan strategi diversifikasi konsentrik (concentric diversification strategy) yaitu menambahkan produk/jasa baru yang masih berkaitan dengan produk/jasa lama.

4. Sudiyarto (2011), Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional

”Veteran” Jawa Timur “Strategi Pemasaran Buah Lokal Jawa Timur”.

Berdasarkan judul yang diteliti dapat disimpulkan bahwa dalam pemasaran buah lokal di Jawa Timur faktor peluang dan kekuatan mempunyai nilai yang lebih tinggi daripada faktor ancaman dan kelemahan, yang artinya untuk meningkatkan daya saing buah lokal Jawa Timur maka dapat dilakukan strategi agresif atau strategi pertumbuhan (Growth Oriented Strategy).

5. Ekawati, Ellyta dan Rahmatullah Rizieq (2014), Fakultas Pertanian Universitas Panca Bhakti – Pontianak. “Analisis Pemasaran Buah Lokal Di Kalimantan Barat”. Profil dari konsumen buah-buah lokal sangat beragam dilihat dari umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan jumlah anggota keluarga, pekerjaan dan pendapatan. Segala macam golongan masyarakat adalah konsumen dari buah buahan lokal. Dalam mamasarkan buah lokal penjual harus memperhatikan empat faktor yang menjadi model pemasaran yaitu: (a) rasa, (b) kualitas/daya tahan (c) harga dan (d) kemasan.

2.7 Kerangka Berpikir

(21)

perlu dilakukan analisis terhadap buah lokal.

Masuknya buah impor ke pasar lokal akan memberi dampak tersendiri bagi buah lokal. Hal ini akan dapat menggeser posisi keemasan buah lokal di mata konsumen. Maka dari itu, hal kedua yang dapat diteliti adalah bagaimana keadaan buah lokal setelah buah impor masuk ke daerah penelitian. Hasil analisis dampak ini akan membantu analisa dalam melihat seberapa besar pengaruh faktor-faktor mempengaruhi buah lokal tersebut secara kualitatif.

Melihat peluang masuknya buah impor, maka tidak dapat dipungkiri akan terjadinya ketergantungan masyarakat terhadap buah impor. Akibatnya yang akan terjadi adalah pergeseran pola konsumsi dalam mengkonsumsi buah-buahan. Oleh karena itu diperlukan analisis bagaimana pola konsumsi terhadap buah-buahan pada saat ini. Perlu dilihat bagaimana konsumen dalam memilih buah-buahan yang dikonsumsi, termasuk minat mereka dalam memilih mengkonsumsi buah lokal atau buah impor.

(22)

Berdasarkan skema, kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 KerangkaBerpikir

\\

Keterangan :

: Menyatakan hubungan Sumber : Penulis (2017)

Buah-Buahan

Buah Lokal

Eksternal Internal

Strategi Pemasaran Analisis SWOT

EFAS IFAS

Gambar

Gambar 2.1KerangkaBerpikir

Referensi

Dokumen terkait

Setelah itu, sampel melakukan gerakan dengan menekukkan badan ke depan (mencium lutut), kemudian alat diukur sesuai sudut yang terbentuk. Menekuknya sudut pada instrumen

tebu sebagai subsitusi serbuk gergaji pada media tanam jamur tiram putih. Untuk mencari komposisi media tanam terbaik untuk pertumbuhan

Teori permainan adalah suatu cara belajar yang digunakan dalam menganalisis interaksi antara sejumlah pemain maupun perorangan yang menunjukkan strategi-strategi..

Kurikulum Tingkat Satuan PAUD Taman Kanak-Kanak Kencana disusun oleh ……., ………, (diisi dengan unsur apa saja yang terlibat dalam penyusunan KTSP), keberadaannya

Kuasa ini datang dari jangkaan pengikut bahawa dia akan dihukum oleh pemimpin jika dia gagal untuk akur kepada pemimpin hingga menyebabkan orang bawahan cuba mengelakkan

Tujuan dari penelitian ini antara lain untuk mengetahui kondisi internal dan kondisi eksternal dari Hotel Le Aries, merumuskan alternatif-alternatif strategi perusahaan yang

[r]

Bobot pelaksanaan terkecil terdapat pada instrumen nomor 2; pihak manajemen sering meminta pendapat mengenai pelayanan pelanggan kepada Awak Kabin yang berhubungan